22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan nasional perlu dilakukan secara terpadu dan serasi baik antar sektor pendidikan dan sector-sektor pembangunan lainnya antar daerah maupun antar berbagi jenjang pendidikan baik pendidikan di sekolah maupun pendidikan diluar sekolah perlu disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan pembangunan yang memerlukan berbagai jenis keterampilan dan keahlian di segala bidang pengetahuan dan. Sehubungan dengan itu berbagai pendidikan Kejuruan dan Keahlian termasuk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) terus diperluas dan ditingkatkan mutunya. Uji Kompetensi merupakan kegiatan intrakurikuler yang harus dilaksanakan setiap siswa. Kegiatan ini tiada lain agar siswa biasa megetahui secara langsung kompetensi keahlian sesungguhnya yang ia miliki dan sebagai praktek kesiapan siswa untuk menghadapi kondisi yang sebenarnya di dunia kerja nanti, adapun Uji Kompetensi ini sebagai penilaian fisik dan materi keahlian siswa itu sendiri sebagai standar kelulusannya. 1.2 Uraian Tujuan Pelaksanaan Uji Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu Sekolah Kejuruan yang mengembangkan tugas-tugas atau tujuan untuk mendidik para siswa untuk menjadi tenaga yang terampil dalam bidang teknik. Dengan harapan siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya punya kreativitas untuk mandiri dan juga punya tanggung jawab dalam kelangsungan kerja. LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 1

Lap Smk Pgri 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lap Smk Pgri 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan nasional perlu dilakukan secara terpadu dan serasi baik antar sektor

pendidikan dan sector-sektor pembangunan lainnya antar daerah maupun antar berbagi

jenjang pendidikan baik pendidikan di sekolah maupun pendidikan diluar sekolah perlu

disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan pembangunan yang memerlukan

berbagai jenis keterampilan dan keahlian di segala bidang pengetahuan dan. Sehubungan

dengan itu berbagai pendidikan Kejuruan dan Keahlian termasuk SMK (Sekolah

Menengah Kejuruan) terus diperluas dan ditingkatkan mutunya.

Uji Kompetensi merupakan kegiatan intrakurikuler yang harus dilaksanakan setiap

siswa. Kegiatan ini tiada lain agar siswa biasa megetahui secara langsung kompetensi

keahlian sesungguhnya yang ia miliki dan sebagai praktek kesiapan siswa untuk

menghadapi kondisi yang sebenarnya di dunia kerja nanti, adapun Uji Kompetensi ini

sebagai penilaian fisik dan materi keahlian siswa itu sendiri sebagai standar kelulusannya.

1.2 Uraian Tujuan Pelaksanaan Uji Kompetensi

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu Sekolah Kejuruan yang

mengembangkan tugas-tugas atau tujuan untuk mendidik para siswa untuk menjadi

tenaga yang terampil dalam bidang teknik. Dengan harapan siswa yang telah

menyelesaikan pendidikannya punya kreativitas untuk mandiri dan juga punya tanggung

jawab dalam kelangsungan kerja.

Sudah menjadi Program Sekolah Menengah Kejuruan mewajibkan setiap siswa

khususnya kelas XII (dua belas) untuk melakukan Uji Kompetensi yang mana ini

merupakan salah satu syarat bagi siswa dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).

a. Tujuan Umum

1. Mengahasilkan tenaga Profesional yang memiliki keahlian yaitu tenaga kerja

yang memiliki pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan

lapangan kerja.

2. Memperoleh standar kemampuan siswa

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas profesional.

4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian pendidik.

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 1

Page 2: Lap Smk Pgri 1

b. Tujuan Khusus

1. Dapat memahami secara langsung bagaimana pembelajaran sehari-hari yang

telah di pelajarai akan di ujikan

2. Meningkatkan kepribadian peserta didik sehingga mampu berinteraksi,

berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang tinggi.

1.3 Uraian Tujuan Pembuatan Laporan

Sesuai kurikulum yang berlaku diwajibkan setiap siswa untuk membuat laporan

setelah Uji Kompetensi. Adapun tujuan dari pembuatan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk penilaian terhadap siswa. Sampai di mana siswa telah menguasai ilmu

pengetahuan yang didapat baik di dalam Prakerin maupun di sekolah.

2. Untuk melatih daya kreativitas siswa dalam mengembangkan daya berfikir dalam

pemecahan suatu masalah yang dihadapkannya.

3. Siswa dapat membagi ilmu mereka berbagi orang lain melalui laporan.

4. Siswa mampu memahami memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang

didapat dan menerapkan pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan Program

studi yang dipilihnya secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari

laporannya yang disusunnya.

1.4 Waktu Pelaksanaan

no KegiatanJanuari Febuari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Penyusunan laporan

2 Ujian kompetensi

3 Ujian nasional

4 Ujian sekolah

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 2

Page 3: Lap Smk Pgri 1

BAB II

TUNE-UP DAN SISTEM STARTER

1.1 Landasan Teori

A. Pengertian Tune-Up

Jumlah kendaraan mobil sampai saat ini terus bertambah. Seiring dengan itu jumlah mobil

yang mengalami gangguan juga meningkat. Oleh karena itu jasa pelayanan servis mobil semakin

banyak dibutuhkan. Servis pada kendaraan banyak ragamnya, dari servis mesin, servis chasis,

servis kelistrikan, maupun servis bodi dan itu masih dapat di bagi – bagi lagi misalnya masalah

mesin macamnya adalah overhaul total, overhaul kepala silinder, overhaul karburator, overhaul

distributor, radiator, tune up dan lain – lain.

Salah satu jenis servis yang telah disebut dan untuk selanjutnya menjadi inti bahasan dalam buku

ini adalah servis dengan istilah Tune Up. Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin untuk

mengembalikan tenaga motor sesuai standartnya. Istilah tune up sudah menjadi bahasan

sehari– haripada setiap bengkel kendaraan, bahkan selalu terpampang dalam jenis servis yang

ditawarkan, karena pekerjaan ini sering kali dibutuhkan dan hrus dilakukan secara rutin.

B. Pengertian Starter

Sistem starter merupakan bagian dari sistem kelistrikkan pada kendaraan yang

berfungsi untuk menghasilkan gerakkan mula dari Engine yang kemudian Engine

bisa melakukan siklusnya secara terus menerus. Starter bekerja dengan memutar

fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja

memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang

bakar. Starter merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi

mekanis dan outputnya dalam kilowatt akan selalu lebih kecil dari inputnya. Salah

satu cara untuk meningkatkan jumlah daya output pada motor starter kendaraan

berat adalah merancang motor starter dengan tegangan yang lebih tinggi.

Mengingat daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus, maka apabila input

arus sama, output akan meningkat ketika tegangan yang diterapkan meningkat.

Dengan demikian sistem tegangan 24 volt banyak digunakan pada kendaraan

dengan kebutuhan tenaga starter yang tinggi.

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 3

Page 4: Lap Smk Pgri 1

B. Alat dan Bahan

NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH

1 Kendaraan Tovota 4 K Unit 1

2 Baterai Incoe 12 v 40 AH Buah 1

3 Oli mesin SAE 20-50 Liter 4

4 Bensin Premium Liter 5

5 Elektrolit General Botol 4

6 Busi ND Buah 4

7 Kabel Busi ND Set 1

8 Platina ND Buah 1

9 Amplas Duco Lembar 1

10 Kondensor ND Buah 1

11 Isolasi Unibel Roll 1

Tune-Up

Starter

Yoke dan pole core

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 4

Page 5: Lap Smk Pgri 1

Yoke dibuat dari logam berbentuk silinder yang berfungsi sebagai tempat

pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi

sebagai penopang field coil sekaligus menjadi inti untuk

memperkuat mednn magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

Field coil

Field coil berfungsi menghasilkan medan magnet. Field coil di

buat dari lempengan tembaga yang dapat mengalirkan arus listrik cukup

kuat, sehingga medan magnet yang dihasilkannya pun akan brsar.

Armuture dan shaft

Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan

diberi slot slot, poros, komutator serta kumparan armature

Ketika arus listrik dari batere dialirkan pada kumparan armature dan field

coil, maka armature berputar akibat adamya gaya elektromagnetik

B r u s h

Brush (sikat) yang dibuat dari tembaga lunak, berfungsi meneruskan arus

dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komputer.

Umumnya starter memiliki empat buah brush, yang dikelompokan menjadi

dua, yaitu dua buah menjadi brush positif dan dua buah lagi menjadi brush

negatif

Armature brake

Armature brake berfungsi

sebagai pengerem putaran armature setelah lepas dari perkaitan

dengan roda penerus

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 5

Page 6: Lap Smk Pgri 1

Drive lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah

posisi berkaitan dengan roda penerus dan melepas kembali perkaitan

tersebut

starter clutch .

Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari

premature shaft ke roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter cluth

berfungsi juga sebagai pengaman armature coil apabila rod penerus

cenderung memutarkan pinion gear

sakelar magnet .

Sakelar magnet (magnetik switch) bertugas menghubungkan dan

melepaskan pinion gear ke dan dari roda penerus, sekaligus mengalirkan

arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama

1.2 Langkah dan Pengerjaan LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 6

Page 7: Lap Smk Pgri 1

A. Tune-Up

1. Sistem pendingin

a. Memeriksa tinggi air dingin

- Hasil pemeriksaan

Air pendingin kurang ada dibatas low

- Standart

Air pendingin sampai batas full

- Kesimpulan

Menambah jumlah air sampai batas full

b. Memeriksa kualitas air dingin

- Hasil pemeriksaan

Air pendingin masih baik

- Standart

Air harus bersih, tidak boleh bercampur dengan bahan-bahan lain.

- Kesimpulan

Tidak perlu mengganti air pendingin.

2. Saringan bahan bakar

Memeriksa saringan apakah tersumbat dari kotoran atau tidak.

- Hasil pemeriksaaan

Kotoran yang masuk tidak terlalu banyak

- Standart

Saluran tidak tersumbat

- Kesimpulan

Membersihkan kotoran yang masuk tidak perlu mengganti saringan bahan

bakar.

3. Saringan udara

Memeriksa elemen saringan udara

- Hasil pemeriksaan

Elemen saringan udara kotor / berdebu

- Standart

Elemen harus bersih

- Kesimpulan

Membersihkan elemen saringan udara dengan menghembuskan udara

bertekanan dari bagian dalam.

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 7

Page 8: Lap Smk Pgri 1

4. Batrai

a. Memeriksa secara visual

- Memeriksa kutub-kutubnya beserta pullnya sudah longgar atau berkarat.

- Memeriksa hubungan terminal (harus kencang)

- Memeriksa baterai rusak atau bocor.

- Hasil pemeriksaan

Baterai masih baik kutub baterai kotor

- Standart

Baterai harus bersih dari kotoran

- Kesimpulan

Membersihkan kutub baterai menggunakan sikat baja.

b. Memeriksa kualitas air dingin

- Memeriksa berat jenis elektrolit menggunakan hydrometer.

- Memeriksa jumlah elektrolit (menambah jumlahnya jika elektrolitnya

kurang)

- Hasil pemeriksaan

Jumlah elektrolit kurang

- Hasil pengukuran : 1,26

I II III IV V VI

1,26 1,26 1,25 1,26 1,26 1,25

- Standart : 1,25 – 1,27

- Kesimpulan

Menambah jumlah elektrolit sampai botol full

5. Tali Kipas

Memeriksa secara visual apakah

- Retak, berubah bentuk, terlalu kencang atau aus

- Terkena oli atau gemuk

- Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dengan pull

- Hasil pemeriksaan

Diukur dengan menggunakan jari jempol 20 mm, tali kipas masih baik

tetapi tali kipas kendor.

- Standart : 10-15 mm

- Kesimpulan

Tali kipas harus lebih dikencangkan dan tidak perlu mengganti tali kipas.

6. Busi

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 8

Page 9: Lap Smk Pgri 1

- Memeriksa keadaan busi dan menyetel celah busi

- Hasil pemeriksaan

Busi kotor

- Hasil pengukuran

Celah busi memenuhi standart

- Standart

Busi harus bersih dan celah harus pas

- Celah busi : 0,7 – 1,00 mm

- Kesimpulan

- Membersihkan celah busi dengan amplas dan sikat baja.

7. Oli Mesin

a. Memeriksa kualitas oli mesin

- Memeriksa oli apakah oli sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna

- Hasil pemeriksaan

Oli masih baik

- Kesimpulan

Tidak perlu mengganti oli karena kualitasnya masih baik.

b. Memeriksa tinggi oli mesin

- Catatan :

Tinggi oli harus berada diantara tanda L dan F apabila lebih rendah

kemungkinan ada kebocoran pada sistem pelumasan, setelh itu menambah

oli hingga tanda F menggunakan Oli AD Service.

- Hasil pemeriksaan

Oli masih penuh

- Kesimpulan

Oli tidak perlu ditambah

8. Kabel Tegangan Tinggi

Memeriksa tahanan kabel menggunakan multi tester

Catatan :

- Pada waktu melepas kabel busi, menarik bagian ujung kabelnya

- Tahanan kabel kurang dari 25 KΩ / kabel

- Hasil pengukuran tahanan kabel :

I : 24 KΩ / Kabel

II : 24 KΩ / Kabel

III : 24 KΩ / Kabel

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 9

Page 10: Lap Smk Pgri 1

IV : 24 KΩ / Kabel

V : 24 KΩ / Kabel

- Standart

Tahanan < 25 KΩ / Kabel

- Kesimpulan

Kabel busi masih baik

- Saran

Sebaiknya kabel busi diganti karena sudah mendekati standart pengukuran.

9. Distributor

a. Memeriksa tutup distributor apakah ?

- Retak, pecah, berkarat, terbakar atau lubang, kabel kotor.

- Terminal elektroda terbakar.

- Pegas bagian tengah lemah.

- Hasil pemeriksaan :

Tutup distributor masih baik, tidak cacat

- Kesimpulan :

Tidak perlu mengganti tutup distributor

b. Memeriksa dan menyetel platina :

Catatan :

Apabila platina terbakar parah dan berlubang, platina harus diganti.

Celah platina : 0,45 mm

- Hasil pemeriksaan

Platina masih baik

- Hasil pengukuran

Celah tidak memenuhi ketentuan atau standart.

- Kesimpulan

Menyetel kembali celah platina.

c. Memeriksa sudut Dwell :

- Hasil pengukuran :

Sudut Dwellnya 54 derajat

- Standart : 52 56 derajat

- Kesimpulan

Sudut Dwellnya masih memenuhi syarat

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 10

Page 11: Lap Smk Pgri 1

d. Memeriksa saat pengapian : Mencocokkan tanda-tanda waktu pengapian

dengan memutar distributor dan keadaan mesin atau torak berada pada 10o

sebelum TMA, setelah tepat kencangkan kembali baut distributor.

10. Katub

- Hasil pemeriksaan :

Katub berbunyi dan terlalu kendor

- Hasil pengukuran :

I II III IV

IN 0,25 0,25 0,25 0,25

EX 0,35 0,30 0,35 0,35

- Standart penyetelan :

Katub isap : 0,20 mm

Katub buang : 0,30 mm

- Kesimpulan

Katub harus disetel sesuai standart

- Menyetel katub

Memanaskan mesin sekitar 10-15 menit

Menempatkan silinder Nomor 1 pada TMA (kompressi) atau TOP 1

Mengencangkan baut-baut penumpu atau pengikat camshat

Menyetel katub sesuai dengan standartnya

Menyetel silinder No. 4 pada TMA (kompressi) atau TOP 4

Menyetel katub sesuai dengan standartnya

11. Karburator

a. Katub trotel

- Hasil pemeriksaan

Katub trotel kurang membuka penuh pada saat pedal gas diinjak penuh.

- Standart

Katub trotel harus terbuka penuh saat pedal gas diinjak sampai habis

- Kesimpulan

Katub trotel harus disetel terbuka penuh sampai pedal gas diinjak sammpai

habis.

- Catatan untuk menyetel

Menyetel baut gas pada pedal gas, saat penyetelan harus dilakukan sampai

katub trotel benar-benar terbuka penuh bila pedal gas diinjak sampai habis.

b. Pompa akselerasi

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 11

Page 12: Lap Smk Pgri 1

- Bensin harus muncul keluar dari main jet waktu katub trotel terbuka

- Hasil pemeriksaan

Bensin menyembur dari main jet saat katub trotel terbuka

- Kesimpulan

Pompa akselerasi masih baik

c. Cuk

- Katub cuk harus tertutup penuh apabila tombol cuk ditarik sampai habis.

- Hasil pemeriksaan

Katub cuk tertutup penuh apabila tombil cuk ditarik sampai habis.

- Catatan

Katub cuk harus terbuka penuh pada saat cuk dikembalikan ke posisi

semula.

- Hasil pemeriksaan

Saat tombol cuk dikembalikan ke posisi semula, katub cuk terbuka penuh.

Sistem cuk masih berfungsi penuh.

d. Memeriksa putaran idle dengan melihat pada meter kombinasi

- Hasil pemeriksaan

Putaran idle : 800 rpm

- Standart : 750 50 rpm

- Kesimpulan

Putaran idlenya masih memenuhi standart.

B. Starteri Pemeriksaan Komutator atau Poros Motor Starter, meliputi :

Pemeriksaan kebersihan dari komutator

jika kotor bersihkan dengan amplas ukuran # 400

Run Out

jika keolengan melebihi 0,05 mm ratakan dengan mesin bubut

Kedalaman alur

jika kedalaman alur kurang dari 0,2 mm perbaiki dengan mata gergaji

ii Armature coil, meliputi :

Kontinuitas kumparan

kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan

catatan: pada ujung kumparan yang berhubungan langsung dengan sikat

atau brush, biasanya kotor di akibatkan oleh debu yang terlalu lama

sehingga menjadi kerak ataupun oleh minyak hal ini akan mengakibatkan

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 12

Page 13: Lap Smk Pgri 1

terhambatnya aliran arus listrik yang berakibat tidak berputarnya motor

stater. Cara perbaikannya: cukup di bersihkan saja memakai ampelas yang

halus untuk membersihkan kotoran ataupun minyak yang menempel pada

ujung kumparan

Ground test

kondisi baik bila tidak ada kontinuitI

iii Field coil, meliputi :

Periksa kontinuitas srikuit field coil

kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan

Ground test, baik bila tidak ada kontinuitas

iv Sikat, meliputi :

bila panjang sikat kurang dari 8,0 mm maka sikat harus diganti

v Pemegang sikat

pastikan pemegang sikat (+) dengan (-) tidak ada kontinuitas

vi Magnetic switch

Kembalinya plunyer

kondisi baik bila plunyer ditekan segera kembali

Pull in coil test

periksa hubungan antara terminal 50 dengan C.kondisi baik bila ada

kontinuitas.

Hold in coil test

periksa hubungan antara terminal 50 dan body. jika ada kontinuitas berarti

Baik

vii Pemeriksaan tanpa beban

Jika pemeriksaan awal dari 1 sampai 6 telah dilakukan maka langkah

selanjutnya adalah melakukan uji tanpa beban. Maksudnya disini adalah

pemeriksaan motor starter tanpa dipasang pada kendaraan adapun pemeriksaan

ini dilakukan dengan:

Menghubungkan terminal negatif batrai dengan body motor starter

Menghubungkan terminal positif batrai dengan terminal 30 motor starter

(biasanya baut terminal 30 lebih panjang dibanding dengan baut terminal

C)

Sebagai gantinya kunci kontak maka hubungkan terminal 30 dengan

terminal 50.

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 13

Page 14: Lap Smk Pgri 1

Ketika terminal 30 dihubungkan dengan terminal 50 maka pada plunyer akan

terlempar dilanjutkan dengan berputar. Apabila kondisi ini kita jumpai pada

saat pemeriksaan akhir motor starter maka dapat disimpulkan motor starter

dalam kondisi baik

C. Gambar-gambar

BAB IIITEMUAN DAN HASIL

1.1 Tune-Up

Dari hasil praktek dan analisa laporan laporan yang ditulis oleh penulis

dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang sederhana dan tidak terlalu berat tetapi

apabila kita meremehkan tune up ini maka ada sesuatu akibat yang fatal.

Contohnya apabila sistem pelumasan tidak diperhatikan maka akan

mengakibatkan rusaknya komponen-komponen inti dalam mesin tersebut. Oleh

karena itu ketelitian dan perawatan rutin harus sering dilakukan setiap

kendaraan guna menjaga kualitas kendaraannya itu.

1.2 Sistem Starter

Sistim starter yang penggunaannya tidak bekerja di karenakan kondisi

kumparan sudah rusak (pada karet sudah banyak terjadi sobekan) pada saat

starter digunakan akan mengakibatkan daya start kurang bahkan bisa tidak

terjadi start sama sekali, perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi masalah

ini adalah dengan mengganti starter atau memperbaikinya.

1.3 Anggaran Biaya

Biaya Tune-up dan Sistem Starter

Filter udara Rp. 120.000

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 14

Page 15: Lap Smk Pgri 1

Air aki atau battrey Rp. 15.000

Kabel starter Rp. 80.000

Baut starter Rp. 10.000

BBM Rp. 25.000

Ongkos kerja Rp. 200.000

Keuntungan Rp. 150.000 +

Jumlah Rp. 600.000

Ppn 10% Rp. 60.300 +

Total Rp. 660.000

BAB IV

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Laporan ini dapat disusun sebagai bukti tertulis dari hasil hasil

pembelajaran saya selama disekolah dan dengan dilaksanakannya penulisan

Laporan Uji Kompetensi ini, kami harapkan dapat memberikan pendidikan dan

pelatihan yang menambah pengetahuan atau ilmu dan keterampilan serta dapat

meningkatkan kualitas kelulusan yang berkompetensi tinggi khusunya di

bidang SMK dan umumnya bagi para pembaca.

1.2 SARAN-SARAN

Saran penulis untuk siswa yang akan melaksanakan kegiatan Uji

Kompetensi dikemudian hari agar mempersiapkan segala materi dan lebih giat

lagi untuk mencoba praktek-praktek yang telah disediakan sekolah, agar tidak

mengalami problem-problem dalam melaksanakan kegiatan Uji Kompetensi

seperti yang dialami oleh penulis yaitu kesulitan materi data karena itu akan

menghambat siswa dalam melaksanakan Uji Kompetensi. Untuk pihak sekolah

penulis menyarankan supaya pihak sekolah lebih intensif lagi membreikan

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 15

Page 16: Lap Smk Pgri 1

materi-materi praktek untuk siswanya, terlebih lagi di luar jam pelajaran,

khusus bagi siswa yang memang ingin sungguh-sungguh mau melaksanakan

kegiatan praktek, agar siswa yang memang kurang paham akan materi yang di

ajarkan di jam-jam sekolah dapat mengulangnya lagi di luar jam itu guna

mengasah kemampuannya.

LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 16