LAPDAL .docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    1/90

    1 Kata Pengantar 2

    3 Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, karena nikmat yangdiberikan dari-Nya, yang tak mungkin bisa kami hitung satu-persatu,

    telah mengantarkan kami dalam menyelesaikan laporan pendahuluan

    ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada tauladan

    kami, asulullah shallallahu !alaihi wa sallam. "egitu pula kepada para

    keluarganya, shahabatnya, dan para pengikutnya yang setia

    menjalankan sunnahnya hingga akhir #aman.

    $ %erima kasih kami ucapkan kepada "apak &utu 'de Ariastita, S%., (%.

    selaku dosen mata kuliah &raktik &erencanaan &esisir, mbak )arida

    selaku asisten dosen yang mendampingi kami dalam penyusunan, tim yang turut serta dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, begitu

    pula kepada teman-teman yang turut serta dalam diskusi beserta

    seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan pendahuluan

    *"+&3 abupaten %ulungagung.

    ritik dan masukan sangat kami perlukan supaya dapat memperbaiki

    kualitas laporan ini menjadi lebih baik. Semoga laporan pendahuluan ini

    menjadi laporan yang bermanaat sebagai dasar penyusunan laporan

    berikutnya.

    /

    Surabaya, 0 (aret

    210/

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    2/90

    7 DAFTAR ISI

    8 0..................................................................................................ata &engantarii

    9 2........................................................................................................A)%A S

    iii

    10 3.................................................................................................A)%A %A"45

     6

    11 $.............................................................................................A)%A 'A("A 

     6i

    12 ..................................................................................."A" &4NA7858AN0

    13 .0 5A%A "45AAN'..............................................................................0

    14 .2 %898AN &44N:ANAAN....................................................................2

    15 .3 (AN)AA% &44N:ANAAN.................................................................2

    16 .$ 8AN' 5N'8& +5A;A7...............................................................3

    17 . SS%4(A%A 5A&

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    3/90

    28 /.$ onsep %eoritis..................................................................................0

    29 /.$.0 onsep &erencanaan uang........................................................0

    30 /.$.2 &engertian awasan &esisir dan "atasan +ilayah &esisir..........20

    31 =..........................................................."A" (4%

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    4/90

    55 .0 &engorganisasian egiatan...............................................................=

    56 .0.0 &ersiapan.....................................................................................=

    57 .0.2 &engumpulan ata.......................................................................=

    58 .0.3 &enyusunan )akta dan Analisis...................................................=

    59 .0.$ &enyusunan rat *"+&3.......................................................=

    60 .0. )inalisasi *"+&3 C5aporan AkhirD..........................................@

    61 .2...............................................................

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    5/90

    %abel 00 9adwap &erencanaan egiatan &embuatan *"+&3 abupaten

    %ulungagung................................................................................................./0

    A)%A 'A("A 

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    6/90

    69DAFTAR GAMBAR 

    Gambar 1. Konsepsi Pengelolaan RZWP3k.....................................................

    Gambar 2. Visi dan Misi Berdasarkan RPJPD dan RPJMD Kabupaen!ulungagung.................................................................................................02

    'ambar 3 encana %ata uang +ilayah &esisir abupaten %ulungagung

    %ahun 2100-2130...........................................................................................0$

    'ambar $ Skema tahap persiapan penyusunan *"+&3..........................2@

    'ambar "agan metode analisis aspek Bsik dasar......................................31

    'ambar / "agan metode analisis aspek oseanograB...................................30

    'ambar = "agan metode analisis aspek penggunaan lahan, penggunaan

    laut, dan ekosistem.......................................................................................32

    'ambar @ "agan metode analisis aspek kependudukan...............................3'ambar "agan metode analisis aspek ekonomi.........................................3/

    'ambar 01 "agan metode analisis aspek sarana dan prasarana.................3=

    'ambar 00 &ola pikir dalam penyusunan *"+&3 abupaten

    %ulungagung.................................................................................................$

    'ambar 02 ata oseanograB abupaten %ulungagung................................$

    'ambar 03 'elombang laut di abupaten %ulungagung..............................1

    'ambar 0$ 'ambaran umum kecepatan angin di abupaten %ulungagung0

    'ambar 0 Struktur organisasi pembuatan *"+&3 abupaten

    %ulungagung................................................................................................./1

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    7/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    70BAB I

    PENDAHULUAN

    70.1 LATAR BELAKANG&esisir adalah wilayah daratan dan wilayah laut yang bertemu di garis

    pantai dimana wilayah daratan mencakup daerah yang tergenang atau tidak 

    tergenang air yang dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang

    surut, angin laut, dan intrusi air laut. Sedangkan wilayah laut mencakup

    perairan yang dipengaruhi oleh proses-proses alami daratan seperti

    sedimentasi dan aliran air tawar ke laut serta perairan yang dipengaruhi

    oleh kegiatan manusia di daratE C"engen, 2111F3D.

    alam konteks pesisir, ndonesia adalah negara kepulauan terbesar di

    dunia dengan 0=.1/ pulau besar dan kecil. engan total garis pantai yang

    diperkirakan mencapai @0.111 km, ndonesia adalah juga negara dengan

    garis pantai terpanjang kedua di dunia, setelah anada C4di Atmaja, 2101D.

    +ilayah laut dan pesisir adalah wilayah yang amat penting bagi sebagian

    besar penduduk ndonesia. 5ebih dari empatbelas juta penduduk atau

    sekitar =,G dari total penduduk ndonesia menggantungkan hidupnya pada

    kegiatan yang ada di kawasan ini C Deparemen Kelauan dan Perikanan,

    2113D. Sekitar 2/G dari total &roduk omestik "ruto CGross "aional

     Produ#H'&D ndonesia disumbangkan dari kegiatan dan sumber-daya laut

    dan pesisir C Deparemen Kelauan dan Perikanan, 2113D. ari data diatas,

    data disimpulkan bahwa ndonesia adalah sebuah negara dengan wilayahpesisir yang sangat luas dan sangat mempengaruhi perkembangan

    wilayahnya.

    alam 88 No 0 %ahun 210$, ditetapkan bahwa pengelolaan pesisir dan

    pulau pulau kecil lainnya meliputi kegiatan perencanaan, pemanaatan,

    pengawasan dan pengendalian terhadap interaksi manusia dan

    memanaatkan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta proses

    alamiah secara berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat dan menjaga keutuhan negara republic ndonesia. 7al tersebut

    diartikan bahwa perencanaan pesisir di setiap wilayah pada negara

    ndonesia seharusnya memperhatikan aspek secara detail dalam

    perencanaan sehingga dapat dimanaatkan secara optimal dan tujuan dalam

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat tercapai. engan adanya 88

    tersebut bahwa perencanaan pesisir bukan hanya memerhatikan aspek laut

    namun juga kesesuaian dengan aspek darat diwilayah tersebut. alam 88

    No 0 %ahun 210$ juga dijelaskan bahwa 02 mil wilayah laut dari batas

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    8/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    pasang tertinggi merupakan kewenagangan dari pro6insi dalam

    merencanakannya, sehingga perencanaan pesisir sebuah wilayah harus

    memerhatikan wilayah sekitarnya. &ernyesuaian perkembangan pesisir

    dengan daratan menjadi sebuah masalah karena adanya pertumbuhan

    massi$e yang terjadi diwilayah perkotaan sehingga adalah urban bias atau

    kesenjangan antara perkotaan dan pesisir dikarenakan sumber daya alam

    pesisir yang diambil alih oleh perkotaan, untuk perkembangannya.

     Adapun hasil dari perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-

    pulau kecil terdiri atas encana Strategis, encana *onasi, encana

    &engelolaan dan encana Aksi. &asal = ayat 3 undang-undang tersebut

    mengamanatkan bahwa pemerintah daerah wajib menyusun semua rencana

    sebagaimana dimaksud sesuai dengan kewenangan masing-masing.

    encana yang memuat arahan pemanaatan sumberdaya di +ilayah &esisir

    dan &ulau-&ulau ecil abHota adalah *"+&-3- abHota. encana

    #onasi tersebut menurut 8ndang-8ndang Nomor 2= %ahun 211= tentang+ilayah &engelolaan &esisir dan &ulau-&ulau ecil ditetapkan dengan

    &eraturan aerah. Setiap wilayah pesisir di ndonesia seharusnya telah

    merencakan *"+&-3 abuptenHota, untuk mendukung perkembangan

    wilayah pesisir.

    Salah satu abupaten yang memiliki wilayah pesisir potensial sehingga

    perlu dibuat *"+&-3 adalah abupaten %ulungagung. abupaten

    %ulungagung memiliki luas sekitar 0.1,/ km2 yang terbagi menjadi 0

    ecamatan, 0$ elurahan dan 2= desa. abupaten %ulungagung (emiliki

    wilayah pesisir yang luas dengan $ ecamatan yang bersinggungan

    langsung dengan pantai yaitu ecamatan "esuki, %anggunggunung,

    alidawir dan &ucanglaban sehingga kecamatan tersebut secara

    administrati masuk kedalam wilayah pesisir dan harus direncakanan.

    &erencanaan wilayah pesisir dibutuhkan abupaten %ulungagung sebagai

    upaya perkembangan abupaten dan penyeimbang antara wilayah kota dan

    wilayah pesisir. &erencanaan pesisir abupaten %ulungagung akan lebih

    okus kepada perencanaan laut abupaten %ulungagung dengan

    memerhatikan rencana darat dari abupaten %ulungagung dalam %+

    atau % abupaten %ulungagung.

    (aka dalam rangka mensistematiskan seluruh uraian singkat terkaiturgensi penyusunan encana *onasi "+&3 abupaten %ulungagung,

    diperlukan langkah awal berupa penyusunan laporan pendahuluan yang

    memuat sistemasi langkah kerja dalam proses perencanaan *"+&3 

    abupaten %ulungagung. 5aporan &endahuluan ini diharapkan dapat

    menjadi dasar dalam mengoptimalkan energi penyusunan *"+&3 

    abupaten %ulungagung.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    9/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    70. TU!UAN PEREN"ANAAN

    alam penyusunan *"+&3 abupaten Surabaya, penyusun

    menetapkan beberapa tujuan yang akan dicapai dan menjadi target dalam

    penyusunan *"+&3 agar terarah. %ujuan-tujuan tersebut dijabarkan

    sebagai berikutF

    • (embuat rangka berpikir pembuatan *"+&3 beserta metode dan

    alat analisis.• (engidentiBkasi wilayah dan mendelineasi wilayah pesisir dan pulau-

    pulau kecil abupaten %ulungagung• (engidentiBkasi hipotesis isu-isu strategis, potensi dan permasalahan

    pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil abupaten %ulungagungI• (engidentiBkasi data kependudukan, Bsik dasar, oseonograB,

    ekonomi, penggunaan lahan, dan sarana prasarana +ilayah &esisir

    dan pulau-pulau kecil abupaten %ulungagungI• (enyusun organisasi penyusunan *"+&3 abupaten %ulungagung

    70.# MANFAAT PEREN"ANAAN

    *"+&3 dalam penyusunanya memiliki beberapa manaat,

    diantaranya sebagai berikutF

    • (enjadi dasar dalam melakukan analisis kebutuhan wilayah

    pesisir dan pulau-pulau kecil abupaten %ulungagungI• (enjadi dasar dalam proses perencanaan wilayah pesisir dan

    pulau-pulau kecil abupaten %ulungagungI•

    (enjadi dasar penetapan ketentuan pengendalian pemanaatanruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah

    perencanaanI• (enjadi Arah penyusunan indikasi program utama *"+&3 

    abupaten %ulungagungI• (enjadi dasar dalam pengumpulan akta, analisis dan rencana

    pembuatan *"+&3 abupaten %ulungagung.

    70.$ RUANG LINGKUP %ILA&AH

    alam perencanaan wilayah pesisir abupaten %ulungagung, wilayah

    pesisir yang direncanakan terdiri dari ecamatan "esuki, ecamatan

    %anggunggunung, ecamatan &ucanglaban, dan ecamatan alidawir.

    engan luas wilayah pesisir keseluruhan adalah 011./ km2  dan memiliki

    batas wilayah sebagai berikutF

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    10/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    - Sebelah 8tara F ec. "andung, ec. :ampurdarat, ec.

    "oyolangu, ec. Selojeneng, ec. Ngunut,

    ec ejotangan- Sebelah Selatan F Samudera ndonesia

    - Sebelah %imur F abupaten "litar- Sebelah "arat F abuparen %renggalek  

    70.' SISTEMATIKA LAP(RAN

    &embahasan pada 5aporan &endahuluan ini disusun berdasarkan

    tatanan sebagai berikutF

    BAB I Pen)a*+,+an

    "ab ini memuat latar belakang penyusunan laporan pendahuluan sebagai

    awal dari tahap pelaporan dalam rangka penyusunan encana *onasi

    +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil abupaten %ulungagung, tujuandan manaat, ruang lingkup, serta sistematika pelaporan.

    BAB II Te-r )an Ke/aan

    "ab ini mengeksplorasi beberapa teori dan kebijakan perencanaan

    kawasan peisisr terkait wilayah studi abupaten %ulungagung.

    BAB III Met-)e Pen)eatan

    "ab ini memuat metode in6entarisasi data dan metode analisis melalui

    anal%i#al ools, serta output yang diharapkan.

    BAB I2 Ga3/aran U3+3 %,a4a*

    "ab ini mendiskripsikan secara umum kondisi wilayah wilayah pesisir danpulau-pulau kecil abupaten %ulungagung, potensi dan permasalahan

     yang terjadi serta isu stategis di kawasan perencanaan.

    BAB 2 Ren5ana )an !a)a, Pe,aanaan Kegatan

    "ab ini berisi tentang rencana kegiatan yang direncanakan, jadwal

    pelaksanaan kegiatan dan organisasi pelaksana kegiatan, rumusan tugas,

    serta tanggung jawab tenaga ahli.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    11/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    71BAB II

    TIN!AUAN PUSTAKA DAN LITERATUR71.1 PERATURAN PERUNDANGAN

    71.1.1 Un)angUn)ang N-. 6 Ta*+n 007

    (enurut 8ndang-8ndang No. 2/ tahun 211= tentang penataan ruang,

    salah satu bentuk klasiBkasi penataan ruang. &enataan ruang adalah

    penataan ruang yang didasarkan atas nilai-nilai strategis kawasan terdiri

    atas penataan ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang kawasan

    strategis pro6insi dan penataan ruang kawasan strategis kabupatenHkota.

    71.1. Un)angUn)ang N-. 7 Ta*+n 007

    (enurut 8ndang-8ndang No. 2= tahun 211= tentang pengelolaan

    wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, #onasi adalah suatu bentuk rekayasateknik pemanaatan ruang melalui penetapan batas-batas ungsional sesuai

    dengan potensi sumberdaya dan daya dukung, serta proses-proses ekologis

     yang berlangsung sebagai satu kesatuan dalam ekosistem pesisir, dan

    encana *onasi adalah rencana yang menentukan arah penggunaan

    sumberdaya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan

    struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan

     yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya

    dapat dilakukaan setelah memperoleh i#in.

    71.1.# Un)angUn)ang N-. 1 Ta*+n 01$"erdasarkan 8ndang-8ndang Nomor 2= %ahun 211= tentang

    &engelolaan +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil sebagaimana telah

    diubah dengan 88 Nomor 0 %ahun 210$ dan 88 No.23 %ahun 210$ tentang

    &emerintahan aerah. Ren5ana -na Bagan %,a4a* Per )an

    P+,a+P+,a+ Ke5, :RB%P#K; adalah pendetailan dari encana *onasi

    +ilayah &esisir dan &ulau-pulau ecil pada sebagian wilayah pesisir dan

    pulau-pulau kecil.

    a eserasian, keselarasan, dan keseimbangan dengan daya dukung

    ekosistem, ungsi pemanaatan dan ungsi perlindungan, dimensi

    ruang dan waktu, dimensi teknologi dan sosial budaya, serta ungsi

    pertahanan dan keamananI

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    12/90

    Lokasi/Implementasi Proyek

    Pandan !aera" Prioritas Peman#aatan $m%erdaya

    &lokasi ran' dan Pen'endalian dan Peman#aatan ran'

    (isi dan )isi !aera"

    *"+&3 A"8&A%4N

    b eterpaduan pemanaatan berbagai jenis sumber daya, ungsi,

    estetika lingkungan, dan kualitas lahan pesisirI danc ewajiban untuk mengalokasikan ruang dan akses (asyarakat dalam

    pemanaatan +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil yang mempunyai

    ungsi sosial dan ekonomi.

    "erlakunya *+&-3- memiliki jangka waktu selama 21 tahun dan

    setiap tahun dapat ditinjau kembali. onsepsi pengelolaan wilayah pesisir

    dan pulau-pulau kecil berdasarkan 88 Nomor 0 %ahun 210$ dapat dilihat

    pada gambar berikutF

    71. TIN!AUAN KEBI!AKAN

    71..1 Tna+an ter*a)a< RB%P#K Pr-=n !aa T3+r 

    ..1.1 I+e Penge,-,aan Strateg Penge,-,aan %,a4a* Per 

    )an P+,a+P+,a+ Ke5, Pr-=n !aa T3+r 

    i wilayah pesisir merupakan area yang juga memiliki potensi untuk 

    terjadinya bencana alam maupun bencana non alam yang biasanya

    diakibatkan karena proses yang berkesinambungan terhadap dampak daritindakan manusia dalam memperlakukan lingkungan. "encana seharusnya

    dapat dihindari sedini mungkin dalam upaya mitigasi bencana."encana

    merupakan serangkaian peristiwa yang mengancam atau mengganggu

    kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh aktor

    alam dan atau aktor non-alam maupun aktor manusia sehingga

    menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta

    Ga3/ar 1 K-ne

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    13/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    benda, dan dampak psikologis.(aka dalam kemungkinan terjadinya

    bencana, perlu mitigasi yang merupakan serangkaian upaya untuk 

    mengurang resiko bencana, baik melalui pembangunan Bsik maupun

    penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

    &emahaman karakteristik bencana yang akan mengancam ini perlu

    diketahui oleh aparatur pemerintah dan masyarakat terutama yang tinggal

    di wilayah yang rawan bencana, karena ini bagian dari suatu upaya mitigasi

    karena dengan pengenalan karakteristik tersebut, kita dapat memahami

    perilaku dari ancaman sehingga dapat diambil langkah-langkah yang

    diperlukan dalam mengatasinya atau paling tidak mengurangi kemungkinan

    dampak yang ditimbulkannya.

     A %+ &ro6insi 9awa %imur

    i dalam %+ &ro6insi 9awa %imur, su strategis wilayah meliputi F

    - su kemampuan lahanH#arr%ing #apa#i% dan isu kon6ersi lahan

    - su bencana alam dan kerentanan- su kurang terintegrasinya sektor-sektor pertanian, serta antara

    sistem produksi, koleksi, dan distribusi sehingga belum optimal

    pengembangan dan peningkatan nilai tambah produksi sektor

    pertanian

    - su ketahanan pangan

    - su pengembangan potensi-potensi inrastruktur strategis seperti

    inrastruktur transportasi, inrastruktur energi dan telekomunikasi,

    seperti Suramadu, pengembangan pelabuhan di %uban, 5amongan,

    'resik, hingga Situbondo, pengembangan sumber-sumber energi

    alternati dan pengolahannya.

    " encana Strategis +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil

    idalam encana Strategis +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil, su

    strategis wilayah meliputi F

    Integra Penataan R+ang

     Adapun isu > isu yang terkait dengan penataan ruang antara lain F

    0 "anyak terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan pemanaatan ruang

    walaupun ada peraturan perundangannyaI

    2 "elum ada rencana tata ruang khusus wilayah pesisir dan pulau-

    pulau kecil di 9awa %imur termasuk kabupatenHkota3 &endirian bangunan danHatau kegiatan lain di sempadan pantai

    menyebabkan kerusakan hutan mangro6e di jalur hijau Cgreen belD.

    kerusakan terumbu karang C#oral ree& D karena pengeboman

    danHatau bahan kimia beracun Cpoasium sianidaD

    $  Akti6itas maupun jumlah orang yang ingin memanaatkan

    sumberdaya wilayah pesisir makin meningkat,

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    14/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    %erjadi tumpang tindih pengelolaan dan pemanaatan pesisir antar

    sektor, sesuai kepentingan masing-masing CkonJik kewenanganDI

    / %erjadi perubahan karakter pola permukiman akibat berkembangnya

    akti6itas sosial ekonomi masyarakat

    = &embangunan pola permukiman berkembang secara sporadik dan

    kurang terencanaI

    @ %erdapat pemanaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang

    tidak sesuai dengan ungsi dan peruntukan,

    4stetika pantai hilang karena pola pembangunan yang

    membelakangi pantai serta adanya pembangunan di sempadan

    pantai.

    Mtga Ben5ana )an A)a

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    15/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    ' 5etak pulau kecil terpencil menjadi sarang bagi kegiatan illegal yang

    dapat merusak lingkungan dan ekosistem

    6 &erlu in6estasi besar untuk pengembangan, pengelolaan dan

    pemanaatan sumber daya

    Penge3/angan Tran

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    16/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    2 endahnya kepedulian masyarakat pesisir terhadap pengelolaan

    sampah dan kebersihan lingkungan.3 "uangan minyak kotor dari kapal ikan, nelayan, dsb.$ erusakan daerah aliran sungai CASD dan hutan di daratan

    meningkatkan terjadinya erosi dan sedimentasi yang dapat

    mengancam ekosistem di laut. Semakin berkurangnya hutan bakau di wilayah pesisir.

    urangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam

    memanaatkan ekosistem mangro6e sebagai kawasan yang kaya

    akan sumberdaya alam.

    01 urangnya pembinaan dan kerjasama antar seluruh stakeholder

    dalam menjaga dan memperbaiki ekosistem mangro6e.

    00 %erjadinya penurunan kualitas air laut akibat akti6itas industri,pelabuhan, penambangan dan limbah rumah tangga.

    02 &eningkatan 6olume sampah di pantai akibat meningkatnya kegiatan

    ekonomi masyarakat.

    4kosistem mangro6e mengalami degradasi cukup

    mengkhawatirkanI hutan mangro6e di 9awa %imur @.111 hektare atau

    /,2$G luas hutan. 7ingga saat ini hutan mangro6e yang mengalami

    kerusakan mencapai 03.111 hektare akibat tekanan berbagai

    kepentingan di wilayah pesisir. &ada sisi lain luasan terumbu karang

    belum diketahui secara pasti, namun demikian tingkat kerusakannya

    mencapai /1G yang disebabkan oleh penangkapan ikan menggunakan

    potasium maupun bahan peledak.

    8paya memperbaiki ekosistem mangro6e dan terumbu karang

    tersebut ditempuh dengan rehabilitasi hutan mangro6e di

    kabupatenHkota yang rusak parah. ilakukan penanaman terumbu

    karang buatan di daerah yang mengalami kerusakan ekosistem, seperti

    di perairan pantai 8tara dan Selat (adura berupa ban bekas atau

    keranjang beton. &erbaikan ekosistem mangro6e dan terumbu karangpada prinsipnya berkaitan erat dengan penyediaan habitat baru dalam

    ruang laut sebagai tempat berlindung, mencari makan, dan tempat

    asuhan ikan, #rusa#ea dan molus#a.

     Adapun isu > isu terkait dengan onser6asi eanekaragaman

    hayati antara lain F

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    17/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    0 (enurunnya populasi beberapa jenis ikan di perairan lautI

    2 erusakan hutan mangro6e dan terumbu karangI

    3 &enggunaan bahan peledak dan bahan beracun potasiumI

    $ "elum ada realisasi penetapan awasan onser6asi 5aut aerah

    "ekum ada penelitian luasan terumbu karang, termasuk tingkat

    kerusakannyaI

    Penge3/angan E-n-3? %ata Ba*ar )an Penngatan

    Keea*teraan

    su-isu terkait dengan pembangunan ekonomi, wisata bahari dan

    kesejahteraan masyarakat wilayah pesisir adalahF

    0 (asih ada peluang pengembangan perikanan, meliputi perikanan

    budidaya, perikanan tangkap, usaha produkti pengolahan hasil

    perikanan dan kelautanI

    2 urangnya pelayanan modal usaha untuk meningkatkan pendapatan

    masyarakat pesisirI

    3 %ersedianya sarana dan prasarana lain yang mendukung kegiatan

    perekonomian masyarakatI

    $ %erdapatnya kawasan pelabuhan perikanan, pelabuhan umum, danpelabuhan khususI

    &otensi sektor pariwisata bahari di wilayah pesisir dan pulau-pulau

    kecilI

    / &eluang pasar hasil sumber daya laut secara nasional dan

    internasional cukup besarI

    = Sumber daya wilayah pesisir dan lepas pantai belum termanaatkan

    secara optimalI

    @ &otensi sumberdaya alam yang melimpah dan peluang in6estasi I

    awasan pesisir dan pantai belum seluruhnya dikelola oleh&emerintah maupun (asyarakat.

    su-isu terkait dengan potensi obyek wisata bahari adalahF

    0 8saha pariwisata bahari belum memberikan nilai ekonomi yang

    memadai.2 &engembangan paket wisata bahari belum terpadu.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    18/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    3 urang tersedianya asilitas wisata bahari yang terjangkau

    masyarakat dan penyebaran panduan potensi wisata bahari sangat

    terbatas.

    $ Sepanjang pantai, pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki keindahan

    dan daya tarik wisata.

    %erumbu karang dan hamparan pasir putih di beberapa lokasi

    merupakan pesona alam yang perlu dilestarikan.

    / "eberapa lokasi pantainya potensial untuk dikembangkan sebagai

    wisata sur6ing, dan pemancingan.

    = (enurunnya kualitas pantai, perairan dan terumbu karang yang

    menjadi andalan utama untuk pengembangan wisata bahari.@ (asih ada sikap dan perilaku masyarakat kurang

    mendukungHmenerima kunjungan wisata. Adanya penggalianHpenambangan di kawasan pesisir yang dapat

    merusak ekosistem dan keindahan pantai.Penge,-,aan Peranan Tanga< )an Peranan B+))a4a

    +ilayah pesisir merupakan salah satu sentra perikanan di 9awa

    %imur, hal ini terlihat dari adanya &angkalan &endaratan kan C&&D

    sebanyak CsembilanD lokasi yang dikelola inas &erikanan dan

    elautan &ro6insi 9awa %imur merupakan pusat pendaratan ikan dari

    berbagai daerah di ndonesia.

    emikian pula halnya dengan potensi budidaya tambak luas baku

    =.00,/$ 7a dengan luas bersih sekitar 1.03=,$ 7a, dan pengolahanhasil perikanan yang tersebar di wilayah pesisir. Namun demikian dari

    sisi produksi tampaknya budidaya tambak mengalami penurunan

    seiring dengan menurunnya kualitas lingkungan di sekitarnya,

    khususnya produksi udang. engan demikian menjadi penting

    terhadap pemilihan komoditas budidaya sesuai dengan kondisi kualitas

    lingkungan saat ini.

     Adapun isu-isu terkait dengan ondisi &erikanan %angkap dan

    &erikanan "udidaya adalah sebagai berikut F

    0 &erairan 5aut 9awa, Selat (adura, dan Selat "ali merupakan

    wilayah padat tangkap dan mengalami o$er(s)ing Cgejala tangkap

    lebihD.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    19/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    2 (erupakan sentra produksi pengolahan hasil perikanan dalam

    kerangka pengembangan minapolitan mengingat terbukanya pasar

    domestik dan sentra pariwisata di wilayah pesisir.

    3 &roduksi tambak terus mengalami penurunan utamanya jenis

    komoditas udang.

    $ "elum berkembangnya budidaya laut di wilayah pesisir utamanya di

    epulauan (adura.

    egradasi Bsik habitat pesisir.

    / onJik penggunaan ruang dan sumber daya.

    = &encurian ikan Cillegal (s)ingD dan pembuangan limbah ke laut.

    @ emiskinan penduduk wilayah pesisir khususnya nelayan dan

    pembudidaya ikan tradisional.

    K+a,ta S+3/er)a4a Man+a :SDM;

    endahnya kualitas S( di wilayah pesisir tidak hanya terjadi

    pada masyarakat pesisir saja, tetapi juga terjadi pada S( instansi

    terkait.Secara umum isu-isu berkaitan dengan rendahnya S( pesisir

    adalah F

    0 endahnya tara pendidikan masyarakat pesisir dan pulau-pulau

    kecil.2 urangnya sarana dan prasarana pendidikan.3 (inimnya Sekolah (enengah ejuruan bidang elautanH&erikanan.$ endahnya tingkat pendapatan masyarakat, sehingga sebagian

    besar masyarakat tidak mampu melanjutkan pendidikan ke tingkat

    lebih tinggi. endahnya &engetahuan tentang kebaharian./ endahnya penguasaan teknologi pengelolaan sumberdaya laut.= (asih kurangnya prioritas pemerintah untuk memacu peningkatan

    kualitas S( masyarakat pesisir.

    @ (inimnya kegiatan pelatihan berbasis kelautan, perikanan danpengelolaan pesisir.

    ..1. Ren5ana Str+t+r R+ang %,a4a* Per )an P+,a+P+,a+

    Ke5, Pr-=n !aa T3+r 

     A Ren5ana Ste3 %,a4a* Penge3/angan

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    20/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    &erwilayahan di &ro6insi 9awa %imur direncanakan dalam +ilayah

    &engembangan C+&D dengan kedalaman penataan struktur pusat

    permukiman perkotaan. &erwilayahan 9awa %imur dibagi dalam @

    +ilayah &engembangan C+&D, sedangkan untuk wilayah pesisir

    %ulungagung berada di +& ediri dan sekitarnya, meliputi ota dan

    abupaten ediri, abupaten Nganjuk, abupaten %renggalek, dan

    Ka/+

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    21/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    Sebaliknya terjadi pada musim "arat bulan 9anuari hingga (aret,

    terdapat dua populasi yang masuk ke 5aut 9awa yakni layang barat

    dan layang utara. &opulasi layang barat datang dari Samudera 7india

    tetapi sebarannya terbatas hanya sampai Selat Sunda. Sementara itu

    populasi layang utara yang berasal dari 5aut :hina Selatan masuk,

    sebagian menuju ke Selat Sunda dan sebagian lagi ke timur sampai ke

    &ulau "awean, &ulau (asalembo, dan sebagian lagi membelok ke

    arah selatan sampai Selat "aliI pola ruaya ini sejalan dengan pola arus

     yang berkembang pada saat itu.

    3 %una, :akalang, %ongkol, embung

    kan dari suku -#ombridae merupakan ikan ekonomis penting, peran

    terbesar adalah ikan tuna C!)unnusD, kemudian menyusul cakalang

    C Kasi'onusD, tongkol C u)%nusD, kembung C Rasrelliger D, dan

    tenggiri CScomberomorusD. (adidihang atau yellowBn tuna C!)unnus

    alba#aresD, termasuk tuna berukuran besar, dugaan para ahli bahwastok dari Samudera &asiBk dan Samudera 7india bertemu di

    ndonesia, mungkin di sekitar 5aut )lores dan 5aut "anda. %una mata

    besar atau big eye tuna C!)unnus obesusD bisa mencapai panjang 2,31

    meter berat sampai 01 kg, sebaran ikan ini bersinambung dari

    Samudera &asiBk melalui perairan di antara pulau-pulau ndonesia ke

    Samudera 7india. i ndonesia ikan ini banyak tertangkap di laut-laut

    dalam antara lain di perairan sebelah selatan 9awa, sebelah barat

    daya Sumetera Selatan, "ali, dan Nusa %enggara, juga di 5aut "anda

    dan 5aut (aluku, kadang-kadang juga tertangkap di perairan pantai.

    a T+na a,/a-r ata+ a,/a5-re t+na :Thunnus alalunga;

    mempunyai ukuran sampai 1, meter, penangkapan albakor banyak 

    dilakukan di Samudera 7india, tertangkap sepanjang tahun, tetapi

    puncaknya April sampai September.b Ta*t+ ata+ -+t*ern /,+e@n t+na :Thunnus maccoyi;  hidup

    di belahan bumi selatan. 9enis ini hidup di tiga samudera mulai dari

    pantai Argentina, meluas ke Samudera Atlantik, Samudera 7india,

    lepas pantai selatan Australia dan Selandia "aru hingga perairan

    :hili. (eskipun sebarannya amat luas, diperkirakan hanya ada

    satu stok saja dengan tempat pemijahan di wilayah terbatas yakniantara selatan 9awa dan Australia "arat 5aut sekitar lintang 01 o >

    21o  dan bujur 011o > 02o  "%. Anak-anak ikan mulai melakukan

    ruaya bertahun-tahun melalui selatan Australia, tiga samudera, dan

    setelah dewasa kembali ke perairan asalnya pada bulan September

    > (aret.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    22/90

    Pem%an'nan *konomi +erakyatan ,er%asis +) Pertanian Peternakan Perikanan !an Pariwisa

    *"+&3 A"8&A%4N

    c Ian 5aa,ang ata+

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    23/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    &embangunan 9angka (enengah aerah C&9(D abupaten

    %ulungagung %ahun 210$-210@ dirumuskan sebagai berikut F0 &eningkatan &elayanan &endidikan yang (urah dan "erkualitas serta

    &elestarianH&engembangan ebudayaan2 &eningkatan &elayanan di "idang esehatan yang (urah "ekualitas3 (ewujudkan &emerintah yang "ersih dan "aik, %ransparan,

     Akuntabel, esponsi dan emokratis$ &eningkatan &embangunan nrastruktur ;ang "erbasis &emerataan

    &embangunan an &engembangan +ilayah 8ntuk (endorong

    &ercepattan &embangunan Sektor-Sektor yang lain

    &embangunan 4konomi erakyatan "erbasis 8(, &ertanian,

    &eternakan, Peranan, an Parata Serta &erkebunan (elalui

    egiatan ewirusahaan/ &engentasan an &enanggulangan emiskinan engan &ola %erpadu.

    B Tna+an RTR% Ka/+

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    24/90

    +et

    P*L&,& P&+&L& P*!&&& I+&

    I$&& P&&I $I*

    P&&I $I!*) *"+&3 A"8&A%4N

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    25/90

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    26/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    onser6asi hutan dengan pengendalian kon6ersi kawasan hutan

    lindung menjadi lahan pertanian.

    onser6asi alam dengan 4kowisataF pengembangan potensi wisata

    alam dengan tetap memperhatikan pelestarian alam sekitar dan

    mempertahankan kawasan %ulungagung sebagai kawasan dengan

    #ona resapan tinggi.

    &engembangan kawasan agrowilis sebagai kawasan agropolitan

    regional yang menjadi kawasan strategis propinsi.

    &eningkatan aksesbilitasF dengan akan dibangunnya prasarana jalan

    lintas selatan yang menghubungkan kawasan jawa bagian selatan,

    peningkatan akses serta perbaikan pola jaringan transportasi

    kabupaten yang tidak memusat ke wilayah kota kabupaten serta

    pengembangan lingkar wilis untuk mendukung pengembangan

    awasan Agropolitan Sendang serta rencana pengembangan lingkar

    timur dan lingkat barat. encana strategis pengembangan perkeretaapian meliputi jalur

    lingkarF Surabaya CSemutD > Surabaya C'ubengD > +onokromo >

    Sidoarjo > "angil > 5awang > (alang > "litar > %ulungagung - ediri >

    ertosono > Surabaya dan rencana pengembangan jalur

    perkeretaapian ganda ditujukan pada jalur-jalur perkeretaapian

    (alang > epanjen > "litar > %ulungagung > ertosono.

    &engembangan energiF terdapat rencana pengembangan sumber

    energy mikrohidro, solar cell, maupun biogas dan energi angin perlu

    diwaspadai agar daya dukung lahan tetap terjaga dan tidak membahayakan penduduk.

    erusakan lingkunganF (usim hujan berdampak erosi dan

    mengakibatkan banjir di sebagian wilayah terutama terjadi pada

    lahan yang intensi diolah untuk kegiatan pertanian, erosi akan

    menurunkan kesuburan tanah, mengurangi daya serap dan daya

    simpan air tanah yang berakibat lahan menjadi kering dan tandus.

    &engembangan industriF pengembangan dan pengendalian secara

    bertahap yang didukung dengan pengembangan aksesibilitas.

    &engembangan kawasan pesisir dimana terdapat jalan lintas selatan

    C95SD. Namun pengembangan ini mengalami kesulitan dikarenakan

    wilayah selatan juga terdapat kawasan lindung dan kawasan karst.

    ". K-n) (/4et> 4ang Hara

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    27/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    industri menjadi satu sektor unggulan yang saling terkait di abupaten

    %ulungagung.

    "erdasarkan potensi ruang kabupaten secara umum serta 6isi dan misi

     yang telah ditetapkan di abupaten %ulungagung beserta kebijakan

    diatasnya, maka tujuan penataan ruang wilayah abupaten %ulungagung yang menjadi bahan pertimbangan adalahF

    Me++)an Daera* /er/a agr-

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    28/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    Strategi dari penataan ruang wilayah abupaten %ulungagung dapat

    dijelaskan sebagai berikutF

    0 Pe3anta

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    29/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    b meningkatkan kualitas kawasan resapan air di wilayah selatan

    abupatenI

    c memantapkan kawasan perlindungan setempatI

    d memantapkan ungsi dan nilai manaatnya pada kawasan suaka

    alam, pelestarian alam, dan cagar budayaI

    e mengendalikan pemanaatan ruang pada kawasan rawan

    bencanaI dan

    memantapkan kawasan lindung geologi disertai dengan

    pemantapan #onasi.

    = Penge3/angan aaan /+))a4a e+a )a4a ta3

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    30/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    a mengembangkan budi daya secara selekti di dalam dan di sekitar

    kawasan untuk menjaga ungsi pertahanan dan keamananI

    b mengembangkan kawasan lindung danHatau kawasan budi daya

    tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan

    negara sebagai #ona penyanggaI dan

    c memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan.

    71.#. 2? M? I+ Strateg )an Ara* Ke/aan Ber)aaran

    RP!MD Ta*+n 01$018 Ka/+

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    31/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    0 &elayanan pendidikan pada umumnya masih belum maksimal2 5ayanan kesehatan masih belum menjangkau seluruh lapisan

    masyarakat3 (anajemen &emerintah aerah dan &elayanan &ublik yang belum

    optimal

    $ endahnya kualitas nrastruktur &ertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya meningkatkan daya beli

    masyarakat/ urangnya eektiBtas program-program penanggulangan kemiskinan

     A. Strateg Pe3/ang+nan

    Strategi atau cara untuk mencapai sasaran merupakan aktor

    terpenting dalam proses perencanaan, karena strategi telah menetapkan

    cara untuk merealisasikan sasaran yang telah ditetapkan. :ara tersebut

    merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya

    dalam rangka mencapai sasaran untuk mewujudkan 6isi dan misi yangmeliputi penetapan kebijakan, program operasional dan indikasi kegiatan

    atau akti6itas dengan memperhatikan ketersediaan sumberdaya dan

    keadaan lingkungan yang dihadapi.

    Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan

    komprehensi tentang bagaimana &emerintah abupaten %ulungagung

    mencapai tujuan dan sasaran &9( dengan eekti dan eBsien. Atas dasar

    arti dan makna strategj tersebut, maka dalam rangka pencapaian tujuan

    dan sasaran pembangunan daerah abupaten %ulungagung untuk ClimaD

    tahun ke depan dari tahun 210$ sampai dengan tahun 210@. Strategi dan

    arah kebijakan dalam pelaksanaan misi encana &embangunan 9angka

    (enengah aerah C&9(D abupaten %ulungagung %ahun 210$-210@

    dirumuskan sebagai berikut F

    = &eningkatan &elayanan &endidikan yang (urah dan "erkualitas serta

    &elestarianH&engembangan ebudayaan@ &eningkatan &elayanan di "idang esehatan yang (urah "ekualitas (ewujudkan &emerintah yang "ersih dan "aik, %ransparan,

     Akuntabel, esponsi dan emokratis01 &eningkatan &embangunan nrastruktur ;ang "erbasis &emerataan

    &embangunan an &engembangan +ilayah 8ntuk (endorong

    &ercepattan &embangunan Sektor-Sektor yang lain00 &embangunan 4konomi erakyatan "erbasis 8(, &ertanian,

    &eternakan, Peranan, an &ariwisata Serta &erkebunan (elalui

    egiatan ewirusahaan02 &engentasan an &enanggulangan emiskinan engan &ola %erpadu.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    32/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    71.$ K(NSEP TE(RITIS

    71.$.1 K-ne< Peren5anaan R+ang

    onsep perencanaan ruang adalah suatu proses untuk menentukan

    struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan

    rencana tata ruang. "eberapa konsep perencanaan ruang antaranyaF (. )omprehensi*e Planning

    &erencanaan komprehensi adalah perencanaan terpadu CinegraedD

    dalam pengertian bahwa perencanaan itu mencakup seluruh aspek 

    penting CesensialD dalam paradigma perencanaan pembangunanan

    nasional. (odel komprehensi digunakan untuk menganalisis

    perubahan-perubahan dalam sistem secara menyeluruh. Selain itu,

    berungsi juga sebagai pedoman dalam menguraikan rencana-rencana

     yang lebih khusus kearah tujuan yang lebih luas. &erencanaan

    komprehensi mengandung konsep keseluruhan yang di susun secara

    sistemik dan sistematik CSa’ud K (akmun, 211=F0D. &erencanaan ini

    pada dasarnya menekankan pada kemampuan akal pikiran dalam

    memecahkan problem-problem yang berkembang dan terjadi dalam

    masyarakat. &roblema yang ada dipecahkan melalui pendekatan ilmiah

    dalam analisisnya sehingga permasalahan-permasalahan dapat

    dicarikan solusinya secara cermat serta tidak menimbulkan

    permasalahan baru di kemudian hari.

    elebihan perencanaan ini bersiat EkeahlianE. arena itu, perencana

    dituntut memahami perencanaan baik dari sisi teknis maupun BlosoBs.

    &ada umumnya, perencanaan ini dilakukan bersiat perorangan, namuntidak menutup kemungkinan bersiat kolekti atau kelompok dengan

    asumsi kepentingan indi6idu menyesuaikan kepentingan kelompok.

    arakter dasar perencanaan bersiat komprehensi CmenyeluruhD, yakni

    mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan,

    sehingga semua masalah ingin coba diselesaikan. elemahan dalam

    perencanaan ini biasanya kurang dapat memperhitungkan sumber daya

     yang tersedia, karena berasumsi bahwa sumber daya dapat dicari dan

    diusahakan. &embuat keputusan dipegang para ahliHperencana,

    sedangkan masyarakat hanya diberikan sedikit peran, biasanya hanya

    dalam bentuk publik )earing yang siatnya serimonial. alam hal ini,

    perencana menganggap paling tahu atas segala permasalahan. i

    samping itu, perencanaan bersiat reduksionisme, determenistik dan

    obyekti sehingga bersiat sektoral.

     %. +tructure Planning

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    33/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    &erencanaan struktur adalah perencanaan yang bertujuan untuk 

    menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, mampu-layan,

    awet, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan

    kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil bila struktur

    tersebut tidak mudah terguling, miring atau tergeser selama umur

    penataan ruang direncanakan. Suatu struktur disebut cukup kuat dan

    mampu layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan struktur dan

    kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan

    adalah kecil dan dalam batas yang dapat diterima. Suatu struktur

    disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima keausan dan

    kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur penataan yang

    direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan. 8ntuk mencapai

    tujuan perencanaan tersebut, perencanaan struktur harus mengikuti

    peraturan perencanaan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa

    standarnya.). +trategic Planning

    &erencanaan strategis adalah perencanan dimana masyarakat

    sebagai pembuat keputusan, pihak-pihak terkait dibantu para ahli yang

    bertindak sebagai asilitator. "ersiat komprehensi karena semua aspek 

    dikaji tetapi hanya berkaitan dengan isu strategis, hasil kajiannya

    bersiat menyeluruh bukan hanya aspek Bsik serta memperhitungkan

    sumber daya yang tersedia. elemahan perencanaan strategis terletak 

    pada keterbatasan pengetahuan sumber daya manusia organisasi yang

    tidak merata sehingga tidak semua memahami 6isi dan misi organisasi.

    alam pencermatan lingkungan internal dan eksternal organisasi harusdilakukan oleh anggota organisasi yang berpengalaman dan mengenal

    betul karakter organisasi sehingga mampu mengetahui isu-isu

    organisasi yang strategis. Selan itu perencanaan ini termasuk 

    perencanaan jangka panjang, dimana strategi yang dimaksud sebagai

    konBgurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai pada masa depan. '. )ontinuous Planning

    &erencanaan ini adalah perencanaan yang dilakukan secara terus

    menerus, berdasarkan pada pemantauan dan e6aluasi dari hasil

    mengamati dan memeriksa kesesuaian pemanaatan ruang.

    &erencanaan yang dilakukan secara menerus ini, akan membawa pada

    arah pengembangan untuk aspek yang direncanakan. Setiap ada

    kerusakan atau penurunan kualitas dan kuantitas segera terdapat

    perbaikan, sehingga siatnya mencapai dan mempertahankan kualitas

    dan kuantitas, namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan ruang. E. )onsensus Planning

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    34/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    &erencanaan konsensus adalah perencanaan yang mengutamakan

    adanya partisipasi masyarakat dengan komunikasi yang intersubjekti 

    atau memiliki aspek kesamaan dan kebersamaan C#ommon and s)aredD.

    &ada perencanaan ini perencana berperan sebagai negosiator dan

    asilitator, dimana kekuasaan siatnya tidak terpusat. 8ntuk 

    pengendalian atau kontrolnya bersiat eksplisit dengan mengutamakan

    penekanan pada komunikasi yang logis. &erencanaan ini tidak 

    menokuskan pada isu yang utama dimana keeektiannya diambil

    berdasarkan pada kesepakatan yang diturunkan dari komitmen yang

    ada. eterbukaan atau transparansi perencanaan ini diperuntukkan

    bagi partisipannya.

    71.$. Pengertan Kaaan Per )an Bataan %,a4a* Per 

    +ilayah pesisir merupakan tempat percampuran antara daratan dan

    lautan, percampuran yang terjadi berpengaruh terhadap kondisi Bsik 

    dimana pada umumnya daerah yang berada di sekitar laut memiliki kontur

     yang relati datar. Sehingga dari kondisi yang ada di wilayah pesisir

    tersebut dapat dijadikan seuatu yang potensial bagi suatu daerah dalam

    pengembangan wilayah secara keseluruhan.eberadaan dari wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki

    keragaman potensi sumber daya alam yang tinggi, dan sangat penting bagi

    pengembangan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan penyangga

    kedaulatan bangsa, oleh karena itu perlu dikelola secara berkelanjutan dan

    berwawasaan global, dengan memperhatikan aspirasi dan partisipasi

    masyarakat, dan tata nilai bangsa yang berdasarkan norma hukum nasional.7al ini dijelaskan dalam 88. No 2/ %ahun 211=.

    'aris batas nyata dari wilayah pesisir tidak ada, batas wilayah pesisir

    hanyalah berupa garis khayalan yang letaknya ditentukan oleh kondisi dan

    situasi setempat. (enurut 88. No. 2= %ahun 211= tentang pengelolaan

    wilayah pesisir, dijelaskan bahwa batasan wilayah pesisir kearah daratan

    mencakup wilayah administrasi daratan dan kearah perairan laut sejauh 02

    Cdua belasD mil laut diukur dari garis pantai, perairan yang menghubungkan

    pantai dan pulau-pulau, estuari, teluk perairan dangkal, rawa payau dan

    laguna.

    Peren5anaan Kaaan Per 

    5ahirnya 8ndang-8ndang Nomor 2= %ahun 211= tentang

    &engelolaan +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil serta &eraturan

    (enteri elautan dan &erikanan Nomor 0/ %ahun 211@ tentang

    &erencanaan &engelolaan +ilayah &esisir dan &ulau-&ulau ecil, maka

    dipandang perlu adanya upaya mendorong pemerintah daerah dan

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    35/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    pemangku kepentingan terkait dalam untuk melakukan pengelolaan

    wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu.&engelolaan wilayah pantai secara terpadu Cntergrated :oastal *one

    (anagementD merupakan kunci bagi pemecahan problem dan konJik 

    di wilayah pantai yang sangat pelik dan kompleksD. eterpaduan di

    dalam manajemen publik dapat dideBnisikan sebagai penentuan goals

    dan objekti secara simultan, melakukan secara bersama-sama

    pengumpulan inormasi, perencanaan dan analisis secara kolekti,

    penggunaan secara bersama-sama perangkatH instrumen pengelolaan

    Cjunaedi, 2112D.Integrate) "-ata, -ne Manage3ent :I"M;

    &engelolaan awasan &esisir secara terintegrasi C /negraed *oasal

     Zone Managemenen 0 /*ZM+ adalah suatu pendekatan yang

    menyeluruh yang dikenal dalam pengelolaan kawasan pesisir. "eberapa

    deBnisi diperkenalkan oleh beberapa pakar kelautan dan pesisir yang

    ada di dunia. Salah satu deBnisi lain dari :*( adalah suatu kesatuan

    system yang terintegrasi yang memiliki hubungan terhadap tujuan

    lokal, regional, nasional, dan internasional. :*( ini memokuskan diri

    kepada interaksi antar berbagai kegiatan dan pengelolaan sumberdaya

     yang ada di dalam kawasan pesisir dan antar kegiatan-kegiatan yang

    berada di suatu kawasan pesisir dengan kegiatan kegiatan yang berada

    di daerah lain C

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    36/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    d S-,)arta Inter )an IntrageneraF :*( harus diterapkan

    untuk menjamin distribusi sumberdaya pesisir yang lebih baik 

    antara generasi saat ini dan masa depan.e Menaga Ke*aanF Akti6itas yang terjadi di dalam kawasan

    pesisir sangatlah kompleks harus diperhatikan dengan baik, dan

    diprioritaskan untuk menjaga kekhasan identitas masyarakat

    setempat.  Prn< Pen5ega*anF &encegahan diperlukan agar akti6itas yang

    terjadi tidak melebihi kapasitas daya dukung pesisir dan untuk 

    meminimalisasi dampak negati dari pariwisata dan pembangunan.

    K-ne< Mna

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    37/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    dan perikanan berbasis wilayah dan, kedua, (inapolitan sebagai

    kawasan ekonomi unggulan dengan komoditas utama produk kelautan

    dan perikanan.onsep (inapolitan didasarkan pada 3 a#as, yaitu demokratisasi

    ekonomi kelautan dan perikanan pro rakyat, pemberdayaan

    masyarakat dan keberpihakan dengan inter6ensi negara secara

    terbatas Climied sae iner$enionD, dan penguatan daerah. etiga

    prinsip tersebut menjadi landasan perumusan kebijakan dan kegiatan

    pembangunan sektor kelautan dan perikanan agar pemanaatan

    sumberdaya kelautan dan perikanan benar-benar untuk kesejahteraan

    rakyat dan menempatkan daerah pada posisi sentral dalam

    pembangunan.engan konsep minapolitan diharapkan pembangunan sektor

    kelautan dan perikanan dapat dilaksanakan secara terintegrasi, eBsien,

    berkualitas, dan berakselerasi tinggi. &ertama, prinsip integrasidiharapkan dapat mendorong agar pengalokasian sumber daya

    pembangunan direncanakan dan dilaksanakan secara menyeluruh atau

    holistik dengan mempertimbangkan kepentingan dan dukungan

    stakeholders, baik instansi sektoral, pemerintahan di tingkat pusat dan

    daerah, kalangan dunia usaha maupun masyarakat. epentingan dan

    dukungan tersebut dibutuhkan agar program dan kegiatan percepatan

    peningkatan produksi didukung dengan sarana produksi, permodalan,

    teknologi, sumberdaya manusia, prasarana yang memadai, dan sistem

    manajemen yang baik.

    edua, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harusdilaksanakan secara eBsien agar pembangunan dapat dilaksanakan

    dengan biaya murah namun mempunyai daya guna yang tinggi. engan

    konsep minapolitan pembangunan inrastruktur dapat dilakukan secara

    eBsien dan pemanaatannya pun diharapkan akan lebih optimal. Selain

    itu prinsip eBsiensi diterapkan untuk mendorong agar sistem produksi

    dapat berjalan dengan biaya murah, seperti memperpendek mata

    rantai produksi, eBsiensi, dan didukung keberadaan aktor-aktor

    produksi sesuai kebutuhan, sehingga menghasilkan produk-produk 

     yang secara ekonomi kompetiti.etiga, pelaksanaan pembangunan sektor kelautan dan perikanan

    harus berorientasi pada kualitas, baik sistem produksi secara

    keseluruhan, hasil produksi, teknologi maupun sumberdaya manusia.

    engan konsep minapolitan pembinaan kualitas sistem produksi dan

    produknya dapat dilakukan secara lebih intensi. eempat, prinsip

    percepatan diperlukan untuk mendorong agar target produksi dapat

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    38/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    dicapai dalam waktu cepat, melalui ino6asi dan kebijakan terobosan.

    &rinsip percepatan juga diperlukan untuk mengejar ketinggalan dari

    negara-negara kompetitor, melalui peningkatan market share produk-

    produk kelautan dan perikanan ndonesia tingkat dunia. Selanjutnya,

    konsep minapolitan akan dilaksanakan melalui pengembangan kawasan

    minapolitan di daerah-daerah potensial unggulan. awasan-kawasan

    minapolitan akan dikembangkan melalui pembinaan sentra-sentra

    produksi yang berbasis pada sumber daya kelautan dan perikanan.

    Setiap kawasan minapolitan beroperasi beberapa sentra produksi

    berskala ekonomi relati besar, baik tingkat produksinya maupun

    tenaga kerja yang terlibat dengan jenis komoditas unggulan tertentu.

    engan pendekatan sentra produksi, sumber daya pembangunan, baik 

    sarana produksi, anggaran, permodalan, maupun prasarana dapat

    dikonsentrasikan di lokasi-lokasi potensial, sehingga peningkatan

    produksi kelautan dan perikanan dapat dipacu lebihcepat. Agar kawasan minapolitan dapat berkembang sebagai kawasan

    ekonomi yang sehat, maka diperlukan keanekaragaman kegiatan

    ekonomi, yaitu kegiatan produksi dan perdagangan lainya yang saling

    mendukung. eanekaragaman kegiatan produksi dan usaha di kawasan

    minapolitan akan memberikan dampak positi Cmultiplier eLectD bagi

    perkembangan perekonomian setempat dan akan berkembang menjadi

    pusat pertumbuhan ekonomi daerah.engan pendekatan kawasan dan sentra produksi, diharapkan

    pembinaan unit-unit produksi dan usaha dapat lebih okus dan tepat

    sasaran. +alaupun demikian, pembinaan unit-unit produksi di luarkawasan harus tetap dilaksanakan sebagaimana yang selama ini

    dijalankan, namun dengan konsep minapolitan pembinaan unit-unit

    produksi di masa depan dapat diarahkan dengan menggunakan prinsip-

    prinsip integrasi, eBsiensi, kualitas dan akselerasi tinggi.&enggerak utama ekonomi di awasan (inapolitan dapat berupa

    sentra produksi dan perdagangan perikanan tangkap, perikanan

    budidaya, pengolahan ikan, atau pun kombinasi kedua hal tersebut.

    Sentra produksi dan perdagangan perikanan tangkap yang dapat

    dijadikan penggerak utama ekonomi di kawasan minapolitan adalah

    pelabuhan perikanan. Sementara itu, penggerak utama minapolitan di

    bidang perikanan budidaya adalah sentra produksi dan perdagangan

    perikanan di lahan-lahan budidaya produkti. Sentra produksi

    pengolahan ikan dan perdagangan yang berada di sekitar pelabuhan

    perikanan juga dapat dijadikan penggerak utama ekonomi di kawasan

    minapolitan.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    39/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    Salah satu bentuk pendekatan pengembangan perdesaan pesisir

     yang dapat diwujudkan adalah berupa pengembangan kemandirian

    pembangunan perdesaan pesisir yang didasarkan pada potensi wilayah

    desa-desa pesisir itu sendirl, dimana keterkaitan dengan perekonomian

    kota harus bisa diminimalkan. "erkaitan dengan bentuk inilah maka

    pendekatan minapolitan disarankan sebagai strategi pembangunan

     yang terkonsentrasi di wilayah perdesaan pesisir.(inapolitan akan menjadi rele6an dengan wilayah pengembangan

    perdesaan karena pada umumnya sektor perikanan dan pemanaatan

    sumberdaya laut memang merupakan mata pencaharian utama dari

    sebagian besar masyarakat pesisir.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    40/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    • (enanggulangi dampak negati pembangunan seperti migrasi

    desa kota yang tak terkendali, polusi, kemacetan alu lintas,

    pengkumuhan kota, kehancuran masi sumberdaya alam,

    pemiskinan desa dan lain sebagainya.

    engan demikian pendekatan (inapolitan ini diharapkan dapat

    mendorong penduduk perdesaan untuk tetap tinggal di perdesaan

    melalui in6estasi di wilayah perdesaan. (inapolitan juga diharapkan

    akan mampu mengantarkan tercapainya tujuan akhir dari upaya

    &emerintah &usat dalam menciptakan pemerintahan di daerah yang

    mandiri dan otonom.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    41/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    7BAB III

    MET(DEL(GI PENDEKATAN

    7.1 MET(DE PENDEKATAN PEREN"ANAAN PESISIR onsep perencanaan ruang adalah suatu proses untuk menentukan

    struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan

    rencana tata ruang. alam proses perencanaan, terdapat berbagai metode

    pendekatan yang dapat digunakan untuk memudahkan perencana dalam

    melakukan perencanaan. (etode pendekatan yang digunakan bergantung

    pada kebutuhan dari perencanaan maupun sesuai dengan ruang lingkup

    wilayah yang direncanakan. alam kawasan pesisir dan pulau pulau kecil,

    terdapat beberapa aspek berbagai aspek yang direncanakan dan

    diintegrasikan agar dapat mewujudkan perencanaan yang baik dengan cara

    mengoptimalkan potensi yang ada dikawasan pesisir tersebut. Aspek 

    tersebut adalah aspek sosial, ekonomi, sarana dan prasarana penunjang

    kawasan pesisir, Bsik dasar, sumber daya sebagai potensi yang dapat di

    optimalkan pemanaatannya, dan tata guna lahan yang baik untuk 

    mendukung keberhasilan dari suatu perencanaan pesisir tersebut. "erikut

    ini merupakan beberapa metode pendekatan perencanaan yang digunakan

    dalam proses perencanaan *"+&3 abupaten %ulungagung, 9awa %imur.

    7.1.1 "-3

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    42/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    dari itu tim penyusun juga melakukan hal yang sama dalam

    mengimplementasikan #ompre)ensi$e planning, khususnya pada wilayah

    pesisir dan pulau-pulau kecil yang membutuhkan pendekatan secara khusus

    dan spesiBk, namun tidak meninggalkan prinsip prinsip dari #ompre)ensi$e

    planning. &endekatan #ompre)ensi$e planning ini dirasa sesuai

    penggunaannya pada perencanaan pengembangan kawasan pesisir

    abupaten %ulungagung karena konsep ini akan menganalisis kawasan

    pesisir secara keseluruhan dari berbagai aspek dan memadukan antara

    rencana darat wilayah pesisir abupaten %ulungagung yang sudah ada

    serta dikembangkan melalui pendekatan masyarakat dan akan menganalisis

    wilayah laut kawasan pesisir abupaten %ulungagung.

    7.1. "-nen+ P,annng

    alam suatu perencanaan, proses pengambilan keputusan merupakan

    hal dasar yang harus dirumuskan bersama terutama yang menyangkut

    kepetingan publik. Sebuah keputusan hanya dapat diambil apabila terjadi

    kesepakatan antara berbagai sake)olders yang terlibat dalam keputusan

    tersebut. (aka dari itu, tim penyusun juga menerapkan pendekatan

    *onsensus Planning dalam merumuskan perencanaan di wilayah tersebut.

    *onsensus Planning  sendiri merupakan pada dasarnya merupakan salah

    satu perkembangan dari #ompre)ensi$e planning, sehingga kedua

    pendekatan tersebut dapat di integrasikan dalam proses perencanaan.

    *onsensus Planning  yang akan diterapkan lebih kepada pencarian

    kesepakatan antar sake)olders dan konBrmasi pada berbagai masalah Bsik 

    dan non Bsik wilayah perencanaan untuk menjadi dasar pertimbangandalam pengambilan sebuah keputusan. &ada pembuatan *"+&3 

    abupaten %ulungagung, konsep #onsensus akan menyempurnakan

    pencarian data dari #ompre)ensi$e planning dengan pendekatan ke

    masyarakat dan diskusi dengan masyarakat terkait.

    7.1.# B-tt-3 U< P,annng

    onsep boom up pada umumnya adalah sebuah konsep pendekatan

    masyarakat dimana dalam perencanaan pengembangan lebih melibatkan

    masyarakat. onsep ini dirasa tepat dalam merencanakan kawasan pesisir

    karena sasaran perencanaan adalah masyarakat sehingga akan tepatsasaran jika masyarakat dilibatkan dalam perencanaan kawasan pesisir.

    onsep boom up pada pembuatan *"+&3 abupaten %ulungagung

    akan digunakan pada proses pengambilan data yang bersiat primer dengan

    melibatkan masyarakat. onsep pendekatan boom up pada proses

    pengambilan data terdapat pada analisis so#ial mapping+ #onen anal%sis+

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    43/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    S+

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    44/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    7.. Ta*a

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    45/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    rincian tahap pengumpulan dan analisis data yang dapat di lihat pada tabel

    berikutF

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    46/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    Ta/e, 1 Ta/+,a Data 4ang D

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    47/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    kelautan pesisir dan

    pulau-pulau kecil di jawa

    timur

    &adang lamun

    %erumbu karang

    =. emograB dan

    sosial-"udaya

     9umlah dan &ertumbuhan

    &enduduk 

    %ulungagung dalam

    angka

     9umlah %enaga erja %ulungagung dalam

    angkaepadatan &enduduk %ulungagung dalam

    angkaomposisi &enduduk %ulungagung dalam

    angkaarakteristik "udaya %ulungagung dalam

    angka@. 4konomi &erkembangan 4konomi

    (akro

    "uku &" kab

    tulungagung

    &erkembangan Sektor

    4konomi. Sarana dan

    &rasarana

     9umlah dan 5okasi

    &elabuhan &erikanan

    5aporan tahunan statistik 

    kelautan pesisir dan

    pulau-pulau kecil di jawa

    timur dan sur6ei primer,

    data statistic wilayah

    pesisir kabupaten

    tulungagung

    %ransportasi Alur &elayaran 9aringan 5istrik nstalasi "awah 5aut 9aringan Air "ersih)asilitas &enunjang

    &erikanan)asilitas &enunjang

    &ariwisata01 esiko bencana

    dan

    pencemaran

     9enis, lokasi, riwayat

    bencana, tingkat

    kerusakan, kerugian

    +awancara

    Sumber dan lokasi

    pencemaran

    Sur6ei lapangan,

    wawancara

     A. F Daar&embahasan mengenai kondisi Bsik dasar kawasan perencanaan

    meliputi karakteristik topograB, geologi, klimatologi, hidrologi dan

    kemiringan lereng. ari beberapa komponen Bsik tersebut dapat dilakukan

    identiBkasi melalui metode sebagai berikutF

    7asil Analisisata

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    48/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    ata komponen Bsik dasar kawasan perencanaan didapatkan melalui

    metode pengumpulan data secara sur6ei sekunder yaitu melalui studi

    pustaka seperti %+ %ulungagung. %anpa melakukan analisis terkait

    dengan data data untuk Bsik dasar dengan menggunakan satuan

    kemampuan lahan seperti morologi, kemudahan dibangun ataupun

    pondasi. (eninjau langsung kepada hasil analisis yang terdapat pada

    5aporan )akta dan Analisis encana %ata uang +ilayah abupaten

    %ulungagung 2102-2132 maka didapatkan data dan peta kemampuan lahan

    untuk kawasan pesisir abupaten %ulungagung serta peta kesesuaian lahan

     yang akan digunakan nantinya sebagai acuan kondisi Bsik dasar yang

    menjadi pertimbangan untuk pembangunan di kawasan tersebut.

    B. (ean-gra@&embahasan mengenai kondisi oseanograB kawasan perencanaan

    meliputi gelombang, arus, kondisi suhu, angin, dan salinitas juga

    ditambahkan bathimetri, geologi dan geomorologi laut, kualitas air, dan

    data biologi perairan. ari beberapa kondisi tersebut dapat dilakukanidentiBkasi melalui metode sebagai berikutF

    Sur6ei SekunderF

    okumen &erencanaan dan

    peraturan pendukung

    C%+ %ulungagungD

    • ata %opograB

    • ata 'eologi

    • ata limatologi

    • ata 7idrologi

    • ata emiringan lereng

    • ata dan &eta

    &ersebaran

    emampuan 5ahan

    • ata dan &eta

    esesuaian 5ahan

    %anpa

    menganalisis.

    (engambil hasil

    dari analisis C)AD

     yang ada di %+

    %ulungagung

    Ga3/ar ' Bagan 3et-)e ana, a

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    49/90

    *"+&3 A"8&A%4N

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    50/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    ". Pengg+naan La*an? Pengg+naan La+t? )an E-te3&embahasan mengenai kondisi penggunaan lahan dan ekosistem pada

    kawasan perencanaan meliputi data penggunaan lahan, data kondisi

    ekosistem, data kondisi sumberdaya pesisir, dan data sebaran biota laut.

    ari beberapa data tersebut dapat dilakukan identiBkasi melalui metode

    sebagai berikutF

    (etode pengumpulan data   yang digunakan untuk mengidentiBkasi

    penggunaan lahan dan ekosistem adalah melalui sur6ei primer dan sur6ei

    sekunder. Sur6ei primer dilakukan untuk obser6asi menyeluruh kondisi

    eksisting dan mapping  secara sosial di kawasan studi mengenai

    penggunaan lahan, kondisi ekosistem dan sumberdaya pesisir yang terdapat

    pada kawasan tersebut. Sedangkan untuk sur6ei sekunder dilakukan

    melalui studi dokumen perencanaan serta perturan pendukung terkait

    dengan kawasan studi, seperti dipergunakannya 5aporan )akta dan Analisis

    %+. Selain itu untuk mengidentiBkasi penggunaan lahan terkait kawasan

    pesisir maka diperlukannya regulasi yang menunjang proses identiBkasi

    tersebut. Sehingga dari analisis yang didapat juga berguna sebagai tolok 

    ukur mengenai kesesuaian lahan secara eksisting dengan yang terdapat

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    51/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    pada dokumen perencanaan. 4upu identiBkasi penggunaan lahan yang

    nantinya didapatkan setelah melalui proses tersebut yaitu meliputiF

    a. &emetaan penggunaan lahanalam hal ini yang dimaksud pemetaan adalah melakukan

    pembagian kawasan berdasarkan penggunaannya.b. Arahan pemanaatan lahan

    &ada hal ini yang dimaksud arahan pemanaatan lahan adalah

    penentuan penggunaan lahan berdasarkan peruntukan serta potensi

     yang dimiliki.

    Sedangkan 4upu identiBkasi pesisir yang nantinya didapatkan setelah

    melalui proses tersebut meliputiF

    a. &emetaan ekosistem dan sumber daya pesisir

    &ada hal ini yang dimaksud pemetaan ekosistem dan sumber dayapesisir adalah pengelompokan sumber daya yang terdapat pada

    wilayah studi berdasarkan keanekaragaman ekosistem.b. Arahan pemanaatan kawasan pesisir

    alam hal ini yang dimaksud arahan pemanaatan yaitu penentuan

     jenis kegiatan berdasarkan dari sumber daya pesisir sehingga dapat

    termanaatkan secara maksimal.

    D. Ke

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    52/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    &ada aspek kependudukan tidak dibutuhkannya analisis trend ataupun

    target dikarenakan sudah terdapat proyeksi penduduk untuk tahun kedepan

    dalam dokumen akta dan analisis rencana tata ruang wilayah kabupaten

    %ulungagung 2102-2132.

    &embahasan mengenai metode pengumpulan data untuk 

    mengidentiBkasi kependudukan pada kawasan perencanaan meliputi data

    demograB dan kondisi sosial budaya. "erikut merupakan penjelasan pada

    aspek kependudukan yang terkait dengan demograB dan kondisi sosial

    budaya untuk pesisir kabupaten %ulungagungF

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    53/90

    *"+&3 A"8&A%4N

     

    $=

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    54/90

    *"+&3 A"8&A%4

    E. E-n-3&engumpulan data karakteristik ekonomi yang ada pada kawasan

    perencanaan dilakukan dengan sur6ei primer dan sur6ei sekunder. Sur6ei

    sekunder dilakukan dengan studi pustaka yang terkait dengan kawasan

    perencanaan dan bersumber dari berbagai instansi terkait, sedangkan

    karakteristik perekonomian masyarakat dan pusat-pusat pertumbuhan

    ekonomi didapat melalui sur6ei primer dengan obser6asi lapangan dan

    wawancara masyarakat di kawasan perencanaan. Analisis sosial ekonomi

    dilakukan untuk melihat kondisi sosial ekonomi dan strukturnya di wilayah

    perencanaan. Analisis sosial ekonomi menyangkut interaksi penduduk,

    sebaran potensi ekonomi, basis ekonomi lokal, keterkaitan ekonomi dan

    skala ekonomi Cproduksi dan pemasaranD.

    F. Sarana )an Praarana

    &engumpulan data aspek sarana dan prasarana pada kawasan

    perencanaan dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikutF

    • dentiBkasi komponen asilitas meliputi jenis, jumlah, distribusi,

    cakupan pelayanan, antara lainF asilitas perdagangan dan jasa,

    $@

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    55/90

    *"+&3 A"8&A%4

    asilitas rekreasi dan pariwisata, asilitas penunjang perikanan, serta

    asilitas industri dan asilitas khusus seperti: &asar ikan, 8, "alai

    "enih kan C""D, &elabuhan perikanan, %empat &elelangan kan,

    'udang penyimpanan, "angunan perlindungan pesisir Cjeti, penahan

    gelombangD.

    • dentiBkasi komponen utilitas meliputi jenis, jumlah, distribusi,

    cakupan pelayanan, antara lainF jaringan transportasi, jaringan air

    bersih, jaringan drainase, jaringan sanitasi, dan jaringan sistem

    persampahan.

     Analisis aspek sarana dan prasarana pada kawasan perencanaan pesisir

    dilakukan melalui penilaian terhadap kondisi potensi dan permasalahan yang

    ada, perkiraan kebutuhan dalam pengembangan kawasan nantinya.

    &enyesuaian antara kondisi eksisting kawasan dengan kondisi ideal pada

    rencana tata ruang, penilaian kapasitas, dan penilaian aspirasi dari

    masyarakat sekitar.

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    56/90

    *"+&3 A"8&A%4

    7.# MET(DE ANALISIS DATA 

    &enyusunan peta *"+&3 abupaten membutuhkan data dasar dan

    tematik pendukung dalam proses penyusunannya. ata dan peta dasar yang

    dibutuhkan dalam penyusunan peta rencana #onasi yang disusun dapat

    dikelompokkan menjadi 2 CduaD dataset dasar, terdiri dari data terestrialdan bathimetri. ata dan peta dasar tersebut secara umum telah disediakan

    oleh instansi terkait, namun apabila tidak tersedia maka perlu dibuat peta

    dasar yang diperoleh melalui proses pemetaan dan analisis.

    ata yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis sehingga

    menghasilkan peta-peta tematik. &engolahan data dilakukan untuk 

    memperoleh data yang siap digunakan untuk analisis. &engolahan data

    meliputiF

    0. on6ersi data non spasial ke ormat spasial.

    2. Standarisasi ormat dan kelengkapan data.

    3. &erbaikan data.

     Analisis data dilakukan untuk memperoleh inormasi sesuai dengan

    tema yang dibutuhkan. Akti6itas yang dilakukan adalahF

    0. nterpolasi spasialHpemodelan ruang untuk menghasilkan

    keseragaman data melalui pendekatan nilai yang sama.2. &emodelan matematis.3. Simbolisasi dan penyajian hasil analisis menjadi peta-peta

    tematik.Setelah melakukan hal tersebut, kemudian dilakukan analisis data.

    (etode analisis yang digunakan untuk tahap analisis berdasarkan dari hasil

    pengumpulan data sesuai dengan &edoman &enyusunan *"+&3 

    abupatenHkota adalah sebagai berikut F

    0. Analisis ebijakan

    1

    Ga3/ar 10 Bagan 3et-)e ana, a

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    57/90

    *"+&3 A"8&A%4

     Analisis ebijakan digunakan untuk melihat kedudukan wilayah

    perencanaan terhadap kebijakan rencana tata ruang

    nasionalHpro6insiHkabHkota, dan menyesuaikan perencanaan yang

    dibuat dengan kebijakan tata ruang wilayah dengan tujuan agar tidak 

    terjadi tumpang tindih rencana kegiatan. isamping itu, analisis yang

    didasarkan pada kebijakan pembangunan nasional, seperti kebijakan

    geopolitik dan pertahanan keamanan lebih diprioritaskan karena

    merupakan rencana dari pusat.

    2. Analisis ewilayahan

     Analisis kewilayahan merupakan analisis untuk melihat

    kecenderungan perkembangan kawasan di wilayah perencanaan

    berdasarkan potensi Bsik wilayah, kondisi ekonomi, sosial-budaya dan

    lainnya. Analisis kewilayahan dapat mengeluarkan rekomendasi bagi

    pengembangan wilayah.

    3. Analisis Sosial 4konomi

     Analisis sosial ekonomi dilakukan untuk melihat kondisi sosial

    ekonomi dan strukturnya di wilayah perencanaan. Analisis sosial

    ekonomi menyangkut sebaran dan jumlah penduduk, interaksi

    penduduk, budaya K adat istiadat, sejarah sosial dan issuepermasalahan sosial budaya, sebaran potensi ekonomi, basis ekonomi

    lokal, keterkaitan ekonomi dan skala ekonomi Cproduksi serta

    distribusiD.

    $. Analisis aya ukung

     Analisis daya dukung wilayah pesisir meliputi daya dukung Bsik 

    lingkungan CgeograB, geo-morologi, hidrologi, eko-biologis dan hidro-

    oseanograBD dan daya dukung sosial, ekonomi, budaya dan politik.

    . Analisis esesuaian &emanaatan uang Analisis kesesuaian pemanaatan ruang merupakan analisis yang

    melihat pada potensi wilayah pesisir berdasarkan kriteria-kriteria

    teknis kegiatan pemanaatan ruang yang direncanakan. Analisis ini

    menggunakan metode o6erlay peta untuk masing-masing 6ariabel Bsik,

    0

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    58/90

    *"+&3 A"8&A%4

    sosial, ekonomi dan budaya berdasarkan kriteria kegiatan. ari hasil

    analisis ini akan dihasilkan kesesuaian lahan pemanaatan ruang dalam

    bentuk peta kesesuaian pemanaatan ruang, yang antara lain akan

    meliputi kesesuaian pemanaatan ruang untuk kawasan lindung

    Ckonser6asiD, kawasan pemanaatan umum, #ona alur dan kawasan

    strategis./. Analisis su

     Analisis ini meliputi dentiBkasi daerah rawan bencana, dentiBkasi

    masalah lingkungan dan pencemaran kawasan, dentiBkasi daerah

    konser6asi, dentiBkasi akti6itas di daratan yang berpengaruh terhadap

    kegiatan pada kawasan perairan, onJik penggunaan lahan, onJik 

    sosial, dan esenjangan ekonomi antar wilayah pesisir dengan wilayahdaratan utama.

    =. Analisis onJik &emanaatan uang Analisis ini merupakan identiBkasi terhadap potensi konJik 

    keruangan di kawasan pesisir. Analisi ini meliputi pemetaan terhadap

    potensi konJik yang ada serta cara untuk menangani konJik yang ada.

    7.$ ANAL&TI"AL T((LS

    8ntuk menganalisis kondisi eksisiting dilakukan dengan alat analisis

    sebagai berikut F0. Analisis Stakeholders merupakan alat untuk memahami konteks sosial

    dan kelembagaan dari sebuah program atau kebijakan. Alat ini dapat

    menyediakan inormasi awal dan mendasar tentang siapa yang akan

    terkena dampak dari suatu program Cdampak positi maupun negatiDI

    siapa yang dapat mempengaruhi program tersebut Cpositi maupun

    negatiDI indi6idu atau kelompok mana yang perlu dilibatkan dalam

    program tersebut, dan bagaimana caranya, serta kapasitas siapa yangperlu dibangun untuk memberdayakan mereka dalam berpartisipasi.

    2. Analisis standar kebutuhan Analisis ini merupakan analisis yang memproyeksi untuk standar

    kebutuhan masyarakat yang ada. apat berupa sesuai dengan SN

    ataupun kebutuhan lainnya.

    2

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    59/90

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    60/90

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    61/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    • !inas +elatan

    dan

    Perikanan

    pen''naan

    la"an

    • &nalisis tren

    pen''naan

    la"an

    • &nalisis >onasi dan

    aktitas ke'iatan

    • &nalisis potensi

    ekosistem dan

    sm%er daya

    pesisir

    perairan %iota ekosistem

    dan sm%er daya

    pesisir

      &ra"an peman#aatan

    kaasan pesisir

    en:ana

     ata an'

    ilaya"

    +a%paten

     ln'a'n'

    Kependudukan

    +arakteristik

    $osial PenddkPrimer ;%ser

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    62/90

    *"+&3 A"8&A%4N

    %aran' dan ?asa 

    (economic

    linkage)

     ?asa

    Sarana dan Prasarana

     =mla"

    ketersediaan

    perse%aran

     ?an'kaan dan

    standar pelayanan

    Primer ;%sere

    "esiko #en$ana dan Pen$emaran

    !ata ,en:ana

    =enis lokasi

    riayat tin'katkersakan tin'kat

    ker'ian

    Primer ;%ser

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    63/90

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    64/90

    *"+&3 A"8&A%4

    7.' PENENTUAN AL(KASI RUANG

    encana alokasi ruang dalam *+&-3- pro6insi merupakan rencana

    distribusi peruntukan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di

    pro6insi yang meliputi rencana peruntukan ruang yang ada di kawasan

    pemanaatan umum, kawasan konser6asi, kawasan strategis nasionaltertentu, dan alur laut.

    lasiBkasi kawasan pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

    berdasarkan 88 Nomor 2= tahun 211= tentang &engelolaan +ilayah &esisir

    dan &ulau-&ulau ecil sebagaimana telah diubah dengan 88 Nomor 0

    %ahun 210$ adalah sebagai berikutF

    Ta/e, # K,a@a Kaaan )a,a3 RB%P#K 

    K,a@a Kaaan

    C"erdasarkan 88 Nomor 2= tahun 211=DKeterangan

    Kaaan K-ner=a merupakan kawasan pesisirdan pulau-pulau kecil dengan ciri khas tertentu yang

    dilindungi untuk mewujudkan pengelolaan pesisir

    dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan

    awasan onser6asi pada 88 No2= tahun 211= setara dengan

    awasan 5indung pada 88 No 2/

    tahun 211=Kaaan Pe3an>aatan U3+3  merupakan

    kawasan yang dipergunakanuntuk kepentingan

    ekonomi, sosial budaya seperti kegiatan perikanan,

    prasarana perhubungan laut, industri maritim,

    pariwisata, permukiman, dan pertambangan

    awasan &emanaatan 8mum pada

    88 No 2= tahun 211= setara dengan

    awasan "udidaya pada 88 No 2/

    tahun 211=

     A,+r  merupakan perairan yang dimanaatkan antara

    lain untuk alur pelayaran, pipaHkabel bawah laut, dan

    migrasi biota laut yang perlu dilindungi

     Aturan mengenai alur pelayaran

    sesuai dengan peraturan yang

    berlaku

    Kaaan Strateg Na-na, Tertent+  adalah

    awasan yang terkait dengan kedaulatan negara,

    pengendalian lingkungan hidup, danHatau situs

    warisan dunia, yang pengembangannya

    diprioritaskan bagi kepentingan nasional

    awasan Strategis Nasional

    %ertentu memperhatikan kriteriaI

    batas-batas maritim kedaulatan

    negaraI kawasan yang secara

    geopolitik, pertahanan dan

    keamanan negaraI situs warisan

    duniaI pulau-pulau kecil terluar

     yang menjadi titik pangkal danHatau

    habitat biota endemik dan langka

    &eta encana Alokasi uang *"+&-3- abupaten %ulungagungdisusun berdasarkan peta paket sumberdaya danHatau kesesuaian terhadap

    kriteria. iagram alir penyusunan peta rencana alokasi ruang berdasarkan

    peta paket sumberdaya sebagai berikutF

    @

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    65/90

    *"+&3 A"8&A%4

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    66/90

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    67/90

    *"+&3 A"8&A%4

    7#BAB I2

    GAMBARAN UMUM

    7#.1 LETAK GE(GRAFIS DAN BATAS %ILA&AH

    +ilayah kabupaten %ulungagung terletak pada posisi 000M $3’ 11E -

    002M 1=’ 11E "% dan =M 0’ 11E - @M 0@’ 11E 5S dengan titik nol derat

    dihitung dari 'reenwich, nggris. emudian abupaten %ulungagung terdiri

    dari 0 kecamatan, 2= desa, dan 0$ kelurahan dengan luas wilayah sekitar

    0.1,/ km2 C01./ 7aD atau sekitar 2,2G dari seluruh wilayah &ropinsi

     9awa %imur. "atas- batas administrasi wilayah abupaten %ulungagung

    ialah sebagai berikutF

    Ga3/ar 1 Bata ,a4a*

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    68/90

    *"+&3 A"8&A%4

    0$ km ke arah "arat aya. Sementara jarak antara bukota ecamatan

    ke bukota abupaten di abupaten %ulungagung berkisar antara 1-3/ km,

    dimana kecamatan &ucanglaban merupakan daerah yang memiliki jarak 

    terjauh dari bukota abupaten.

    i abupaten %ulungagung terdapat $ CempatD kecamatan yangberbatasan langsung dengan laut, yang biasa disebut kecamatan pesisir

     yakni ecamatan "esuki, ecamatan %anggunggunung, ecamatan

    alidawir, dan ecamatan &ucanglaban. ecamatan "esuki sendiri memiliki

    luas sekitar @2.0/ km2 dan memiliki 01 desaHkelurahan, 20 usun, $$ +

    dan 22/ %. ecamatan %anggunggunung seluas 00=.=3 km2 dan memiliki =

    desaHkelurahan, 3/ usun, =3 + dan 0=3 %. ecamatan alidawir seluas

    =.@0 km2 dan memiliki 0= desaHkelurahan, $ dusun, 03$ + dan $$1 %.

    ecamatan &ucanglaban seluas @2.$ km2 dan memiliki esaHkelurahan,

    2$ usun, $/ + dan 0/$ %.

    7#. GAMBARAN UMUM %ILA&AH

    7#..1 F Daar  

    )isik dasar terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikuta T-

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    69/90

    *"+&3 A"8&A%4

    Secara garis besar abupaten %ulungagung dapat dikelompokan

    menjadi empat jenis ketinggianI ketinggian 1-011 m dpl sekitar

    3/,=/ GI ketinggian 011-11 m dpl sekitar ,@2GI ketinggian

    11-0111 m dpl sekitar =,=/ GI dan ketinggian diatas 0111 mdpl

    sekitar 3,12 G.

    • emiringan %anahemiringan tanah dapat dinyatakan dalam bentuk prosentase CGD.

    &ernyataan untuk setiap 0 G kemiringan tanah CkelerenganD

    berarti terdapat perbedaan tinggi sebesar 0 meter dari dua tempat

    berjarak 011 meter. Sebagian besar wilayah tulungagung

    termasuk dalam kelas lereng datar C$1.@ GD./ Ge-,-g

     9enis tanah yang dijumpai di wilayah abupaten %ulungagung secara

    garis besar tersusun atas endapat liat dan pasir, tu 6ulkan intermediate,

    serta batu kapur dan napal. 8ntuk wilayah pesisir kabupaten %ulungagung

    dapat di tentukan berdasarkan batas administrasi kecamatan yang

    merupakan pesisir abupaten %ulungagung sebagai berikutF

    Ta/e, $. 1 Ga3/aran +3+3 tet+r tana* )an en tana* aaan

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    70/90

    *"+&3 A"8&A%4

    alidawir  ? ? ? 

    %unggunggu

    nung ? ? ? 

    -umber7 :Book Poensi dan Produk nggulan di Ja'a !imur 

    5 H)r-,-g%erdapat aerah Aliran Sungai CASD dan secara garis besar AS di

    abupaten %ulungagung yaitu0 AS "AN%AS memiliki S8" AS yaituF Sub AS Ngrowo >

    Ngasinan, Sub AS 5ahar2 AS lodo-'endangan, memiliki Sub AS yang menempati bagian

    Selatan abupaten %ulungagung.

    Ta/e, $. # Na3a S+nga ) aaan

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    71/90

    *"+&3 A"8&A%4

    Ga3/ar 1 Data -ean-gra@ Ka/+

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    72/90

    *"+&3 A"8&A%4

    Ga3/ar 1# Ge,-3/ang ,a+t ) Ka/+

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    73/90

    *"+&3 A"8&A%4

    Ga3/ar 1$ Ga3/aran +3+3 e5e

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    74/90

    *"+&3 A"8&A%4

    ndustri &ertanian 1.10&ertambangan 1.02Sawah rigasi 0/.13Sawah Non rigasi @.2%egalan [email protected]

    -umber7 :Book Poensi dan Produk nggulan di Ja'a!imur+ 2813

    ari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa dominasi penggunaana

    lahan pada abupaten %ulungagung ialah %egalan, 7utan Sejenis, dan

    Sawah rigasi.

    7#..$ E-te3

    "erikut ialah kondisi ekosistem pesisir di abupaten %ulungagung yang

    terbagi menjadi ekosistem mangro6e, ekosistem &adang 5amun, dan

    4kosistem %erumbu arang, serta kondisinya sebagai berikutF

    Ta/e, ' E-te3 ) aaan

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    75/90

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    76/90

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    77/90

    *"+&3 A"8&A%4

    Ta/e, 9 !+3,a*

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    78/90

    *"+&3 A"8&A%4

    /1 $2103 /@0/$.

    12

    232/$33.0

    1210$ @1=232.

    =

    2@012/.1

    0

    -umber7 PDRB Kabupaen !ulungagung a)un 281=

    7#..8 Karatert Sarana )an Praarana

    "erdasarkan hasil perhitungan statistik kelautan dan pulau-pulau kecil

    di 9awa %imur tahun 2103 maka dapat diketahui jenis dan jumlah sarana

    penunjang di wilayah pesisir abupaten %ulungagung ialah sebagai berikut

    'alang apal, 01 8nit usaha, 2 unit &asar ikan, edai pesisir, sarana air

    bersih, wartel dan 1 buah tiang listrik 4nergi matahari. emudian dilihat

    dari jumlah armada perikanaan perairan umum di kabupaten %ulungagung

    ialah @2@ unit dengan rincian sebagai berikutF &erahu tanpa motor jukung

    2@ unitI perahu tanpa motor pap kecil 2/ unitI perahu tanpa motor papan

    sedang $$ unit, dan perahu motor tempel 0 unit.

    7#.# P(TENSI KA%ASAN PESISIR 

    "erikut merupakan potensi kawasan pesisir yang ada pada kawasan

    pesisir abupaten %ulungagungF0. awasan pesisir di abupaten %ulungagung ditinjau dari kodisi

    Bsiknya sebagian besar merupakan kawasan dengan ungsi

    perlindungan Cperlindungan sempadan pantaiD dan rawan bencana

    alam Crawan stunamiD2. awasan pesisir kabupaten tulungagung memiliki potensi

    pengembangan ketian ekonomi seperti obyek wisata dan potensi

    perikanan tangkap. Sebagian besar dari potensi-potensi tersebut

    masih belum dikelola Ckondisi alamiD.3. awasan pesisir kabuaten %ulungagung mempunya potensi

    perikanan yang cukup besar dan sangat menunjang perikanan laut

    seperti adanya rempay pelelangan ikan di sidem, dekat pantai popoh,

    kecamatan besuki. %& tersebut dikelola oleh 8 (NA A;A 

     yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan

    meningkatkan tara hidup anggotanya.&otensi lain yang terdapat pada kawasan pesisir abupaten

    %ulungagung ialah banyak terdapat bebagai wisata pada kecamatan

    pesisirnya yang dapat menjadi daya %arik bagi kawasan tersebut. "erikut

     jenis

  • 8/18/2019 LAPDAL .docx

    79/90

    *"+&3 A"8&A%4

    2 &antai Sine di esa alidawir3 &antai "rumbun di esa +onokoyo ecamatan %unggunggunung$ &antai (olang esa &ucanglaban &antai 'erangan, esa Ngrejo, kecamatan %anggunggunung/ &antai Sanggar di esa 9engglungharjo, ecamatan

    %anggunggunung= &antai latak di esa eboireng ecamatan "esuki@ &antai :oro di timur pantai popoh kec. "esuki &antai sidem di teluk popoh, pesisir pantai selatan, kec. "esuki01 &antai pathok gebang di desa jengglungharjo kec.

    %unggunggunung00 &antai Ngalur di dusun ngelo desa jengglungharjo, kecamatan

    tunggunggunung02 &antai nglarap di kecamatan besuki03 &antai gemah di kecamatan besuki0$ &antai bayem di kecamatan besuki

    0 &antai dlodo di kecamatan pucanglaban0/ &antai pacar di desa pucanglaban0= &antai salapan di kecamatan pucanglaban0@ &antai blabak di kecamatan pucanglaban0 &antai lumbung di kecamatan pucanglaban

    • +isata alam, di abupaten %ulungagung sendiri terdapat 00 objek 

    wisata alam satu diantaranya terdapat pada kecamatan pesisir yakni

    wisata alam %erowongan niyama di dusun sidem, desa besole,

    kecamatan besuki.

    • +isata candi di abupaten %ulungagung sendiri terdapat 03 objek 

    wisata candi satu diantaranya terdapat pada kecamatan pesisir yakniwisata :andi Ngampel di dusun joho, desa ngampel, kecamatan

    kalidawir

    • +isata sejarah, di abupaten %ulungagung sendiri terdapat 2$ objek 

    wisata sejarah = CtujuhD diantaranya terdapat pada kecamatan pesisir

     yakni

    0 ompleks makam bedalem besuki di desa bes