34
PRESENTASI KASUS MENINGOENCEPHALITIS Mafisah I11111038 SMF NEUROLOGI RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2015

lapkas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lapkas

Citation preview

Presentasi Kasus

PRESENTASI KASUSMENINGOENCEPHALITIS MafisahI11111038SMF NEUROLOGI RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANGPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS TANJUNGPURA2015

Penyajian KasusPasien atas nama Tn. D berusia 54 tahun, pekerjaan petani. Pasien masuk Rumah Sakit (RS) pada tanggal 23 Mei 2015. Anamnesis dilakukan pada tanggal 25 Mei 2015 melalui alloanamnesis kepada istri dan anak pasien.

Anamnesis Pasien Tn. D, 54 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala sejak 1 bulan yang lalu. Pasien dirujuk dari RS Pemangkat karena setelah 1 minggu dirawat belum menunjukkan adanya perbaikan. Saat masuk Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang pasien dengan penurunan kesadaran.

Dari hasil alloanamnesis diketahui sakit kepala yang dirasakan pasien menjalar hingga bagian tengkuk, demam (+) selama 1 bulan ini, dan pasien pernah mengeluh berpenglihatan ganda. Sejak 3 hari yang lalu bicara menjadi kacau dan keluarga mengaku kadang pasien tidak mengenali anggota keluarganya.

Mual (-), muntah (-), BAK (+), BAB (-) sejak 2 minggu yang lalu, bicara pelo (-), kejang (-), riwayat nyeri saat berkemih (+), riwayat diabetes mellitus (-), riwayat hipertensi (+), riwayat trauma kepala (-).

Pemeriksaan FisikKeadaan Umum: Tampak sakit beratGCS: E2V2MxTekanan darah: 160/80 mmHgNadi: 60 kali per menit, regularNafas: 20 kali per menit, teraturSuhu: 37,50C

Status generalisMata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Telinga: Sekret (-)Hidung: Sekret (-), Deviasi septum (-)Tenggorokan: (Sulit dinilai)Jantung: dbnParu: dbnEkstremitas: akral hangat, capillary refill kurang dari 2 detik Kulit : Warna kecoklatan, tidak tampak kelainan

Status NeurologisKesadaran: E2V2MxPupil: Bulat, anisokor, diameter 2mm ;4mm RCL: +/-; RCTL: sulit dinilaiTanda rangsang meningeal: Kaku kuduk (+) Laseg (+/+) Kernig (+/+)Brudzinsky I (-/-)Brudzinsky II (-/-)

Nervus kranialisNK 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,12 sulit dinilai karena pasien menurun kesadarannya. NK 3:Parese sinistra; refleks cahaya langsung (+/-)Kekuatan Motorik: Kesan hemiparesis dextraRefleks fisiologisBisep: +2/+2Trisep: +2/+2Patella: +2/+2Achilles: +2/+2

Refleks patologisBabinski: -/-Chadock: -/-Hoffman thromner: -/-Sensorik: Sulit dinilai.Sistem saraf otonom: Inkontinensia dan retensi urin (-), alvi (-)Keseimbangan &koordinasi: Sulit dinilai.Fungsi luhur: Orientasi : Sulit dinilaiMemori : Sulit dinilaiBahasa : Sulit dinilaiAtensi : Menurun Aktifitas sehari-hari : Terganggu

Pemeriksaan laboratorium (4 Februari 2015 )

Hasil lab darahKadar pada pasienKadar normalGolongan DarahHematokritTrombositLeukositHemoglobinUreumKreatininNatriumKaliumSGOTSGPTCholesterolHDLLDLHbsAgHIVA37,8 %218.000/cmm12.140/cmm12,4 gr/dL29,8 mg/dL0,7 mg/dl127,795,4133,1 U/L26 U/L189 mg/dL44,2 mg/dL123,4 mg/dLReaktif (+)Non Reaktif (-)Lk=40-45; Pr=38-47150.000-450.0004.000-11.00Lk=13,5-18; Pr=13-1615-45 0,7 1,5 135 155 mmol/L3 6 mmol/L3-358-33120-2000-650-165Usulan Pemeriksaan Penunjang

CT Scan kontrasRontgen ToraksPungsi Lumbal

CT SCAN

LUMBAL PUNGSI

Diagnosis Diagnosis klinis: Penurunan kesadaran, kesan hemiparesis ekstremitas dextra Diagnosis topis: Parenkim otak dan meningenDiagnosis etiologi: susp. Infeksi BakterialDiagnosis Kerja: Meningoencephalitis Suspek Hepatitis B Hipertensi

TatalaksanaNon-FarmakologiPasang NGTPasang DCElevasi kepala 30FarmakologiIVFD NaCl 0,9% 20 tpmInj Ranitidin 2 x 1 amp IVInj Dexametason 4 x 5mg IV Inj Ceftriaxon 2 x 2 gr IV/NGT PCT 3 x 1 tab Haloperidol 2 x 1,5 mg Clobazam 2 x tab

Prognosis Ad vitam : dubia ad malamAd fungsionam : dubia ad malamAd sanationam : dubia ad malam

18Tinjauan pustakaAnatomi Meningen

Anatomi Encephalon

DefinisiMeningoencephalitis adalah peradangan yang terjadi pada encephalon dan meningens.

Etiologi

Golongan usiaBakteri yang paling sering menyebabkan meningitisBakteri yang jarang menyebabkan meningitisNeonatusGroup B streptococcusStaphylococcus aureusEscherichia coliCoagulase-negative staphylococciKlebsiellaEnterococcus faecalisEnterobacterCitrobacter diversusSalmonellaListeria monocytogenesPseudomonas aeruginosaHaemophilus influenzae types a, b, c, d, e, f, dan nontypable>1 bulanStreptococcus pneumoniaH. influenzae type bNeisseria meningitidesGroup A streptococciGram-negatif bacilliL. monocytogenesPatofisiologi

DiagnosisAnamnesisApakah pasien menglami nyeri kepala? Jika ya, kapan mulai merasakannya? Nyeri kepala seperti apa? Apakah mulainya mendadadak atau bertahap?Adakah gejala penyerta seperti fotofobia, kaku leher, mual, muntah, demam, mengantuk, atau bingung?Pernahkah pasien mengalami nyeri kepala sebelumnya?Adakah tanda-tanda neurologis seperti diplopia, kelemahan fokal, atau gejala sensoris?

Gejala sistemik lain seperti mual, muntah, demam, atau menggigil?Adakah riwayat meningitis, kebocoran atau pirau LCS, trauma kepala berat yang baru terjadi, infeksi telinga yang baru terjadi, atau sinusitis?Apakah pasien mengalami imunosupresi?

Adakah riwayat vaksinasi?Adakah riwayat meningitis dalam keluarga atau kontak dengan pasien yang diduga meningitis?Apakah baru-baru ini pasien berpergian ke luar negeri?Apakah baru-baru ini pasien mendapat terapi antibiotik?Apakah pasien memiliki alergi antibiotik?

Diagnosis (cont.)Pemeriksaan FisikPemeriksaan status generalisPemeriksaan neurologisPemeriksaan PenunjangCT scan dengan kontrasHematologiLumbal pungsi

Temuan Hasil Lumbal Pungsi

kondisiTekananLeukosit (/L)Protein (mg/dL)Glukosa (mg/dL)keteranganNormal50-180 mm H2O50 atau 75% glukosa darahMeningitis bakterial akutBiasanya meningkat100-60,000 +; biasanya beberapa ribu; PMNs mendominasi100-500Terdepresi apabila dibandingkandengan glukosa darah; biasanya 100Terdepresi atau normalOrganisme normal dapat dilihat; pretreatment dapat menyebabkan CSF sterilTATALAKSANA

Probable pathogensEmpirical therapyNeonatesGram-negative Enterobacteriacae (E. coli, Klebsiella, Enterobacter, Proteus) Group B streptococciCephaLosporin1+ ampicilLinInfants and childrenN. meningitides, S. pneumoniae(H. influenzae2)Cephalosporin1(+ vancomycin or rifampin3)AdultsS. pneumoniae, N. meningitidis, L. monocyto-genes4,Aerobic streptococci (H. influenzae)CephaLosporin1(+ ampicilLin*)Nosocomial, trauma, ventriculitis, shunt infectionStaphylococci, Gram-negative, EnterobacteriacaeP. aeruginosaMeropenem or cephalosporin5+ vancomycin (or rifampicin or fosfomycin or linezolid)Immunocompromised patientsL. monocytogenes, Gram-negative Enterobacteriacae,S. pneumoniae, P. aeruginosaCephaLosporin1+ ampicilLin (+ vancomycin3)Resource-limited countriesN. meningitidis, S. pneumoniae, H. influenzae, L. monocytogenesCeftriaxone6chloramphenicol7, penicillin G7, ampicillin/amoxicillin rifampicin8Chemo-prophylaxis of close contactsN. meningitidisAdult doses9: rifampicin (600mg b.i.d., 2 days), ciprofloxacin (500mg single dose), ceftriaxone (250 mg single dose)TATALAKSANA (Cont.)

KortikosteroidKortikosteroid dapat mengurangi edema otak, hipertensi intrakranial,dan inflamasi meningeal pada penelitian eksperimental meningitis bakterial. Kortikosteroid juga diyakini mengurangi insidensi terjadinya severe hearing loss pada anak dengan meningitis akibat H. influenzae. Pada orang dewasa penelitian menunjukkan kortikosteroid dapat mengurangi derajat mortalitas, ketulian, dan sekuel neuropsikologikal. Dapat digunakan dexamenthasone dengan dosis dewasa 10 mg setiap 6 jam selama 4 hari.

Prognosis Derajat morbiditas dan mortalitas bergantung pada agen penyebab infeksi, usia, keadaan umum, dan diagnosis serta tatalaksana yang tepat dan segera. Secara umum, meningitis bakterial memiliki derajat mortalitas sekitar 5-10%.

Kesimpulan Tn D, 54 tahun didiagnosis dengan meningoencephalitis ec infeksi bakterial, dengan diagnosis klinis penurunan kesadaran dan kesan hemiparesis dextra. Tatalakana awal yang diberikan adalah IVFD NaCl 0,9% 20 tpm, Inj Ranitidin 2 x 1 amp IV, Inj Dexametason 4 x 5mg IV, Inj Ceftriaxon 2 x 2 gr IV, PCT 3 x 1 tab, Haloperidol 2 x 1,5 mg, dan Clobazam 2 x tab.

TERIMA KASIH