7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pitiriasis alba merupakan suatu penyakit kulit yang asimptomatik dengan ciri khas berupa lesi kulit yang hipopigmentasi, penebalan, dan skuama dengan batas yang kurang tegas. Kondisi seperti ini biasanya terletak pada daerah wajah, lengan atas bagian lateral, dan paha. Jika terkena pada anak-anak biasanya lesinya menghilang setelah dewasa. Pitiriasis alba umumnya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda dan sering didapatkan pada wajah, leher, dan bahu. Lesi menjadi jelas pada saat setelah musim panas dimana hanya pada bagian lesi, kulit tidak menjadi gelap. Ukuran lesinya bervariasi namun biasanya rata-rata berdiameter 2 – 4cm. Pitiriasis alba pertama kali ditemukan oleh Gilbert tahun 1860 dan digolongkan sebagai penyakit bersisik pada saat ini pitiriasis alba digolongkan sebagai bentuk inflamasi dermatosis dan mempunyai beberapa nama yang berbeda dengan melihat aspek klinis pada lesi. Nama-nama yang sering digunakan adalah seperti pityriasis alba faciei danpityriasis alba simplex. Meskipun pitiriasis alba bukan kasus serius, tapi penting dalam aspek kosmetik karena sering mengenai pada wajah terutama pada mulut, dagu, pipi, serta dahi. . B. Tujuan Penulisan

Lapkas BPN 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fffcgfcgfcgfcxgfdxgfjtrdfghgrrdjgfcjdhdjjdhchcghggkkddxgfjgfdjngfdjrsjrd

Citation preview

Page 1: Lapkas BPN 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pitiriasis alba merupakan suatu penyakit kulit yang asimptomatik dengan ciri khas berupa

lesi kulit yang hipopigmentasi, penebalan, dan skuama dengan batas yang kurang tegas.

Kondisi seperti ini biasanya terletak pada daerah wajah, lengan atas bagian lateral, dan paha.

Jika terkena pada anak-anak biasanya lesinya menghilang setelah dewasa. Pitiriasis alba

umumnya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda dan sering didapatkan pada wajah,

leher, dan bahu. Lesi menjadi jelas pada saat setelah musim panas dimana hanya pada bagian

lesi, kulit tidak menjadi gelap. Ukuran lesinya bervariasi namun biasanya rata-rata

berdiameter 2 – 4cm. 

Pitiriasis alba pertama kali ditemukan oleh Gilbert tahun 1860 dan digolongkan

sebagai penyakit bersisik pada saat ini pitiriasis alba digolongkan sebagai bentuk inflamasi

dermatosis dan mempunyai beberapa nama yang berbeda dengan melihat aspek klinis pada

lesi. Nama-nama yang sering digunakan adalah seperti pityriasis alba faciei danpityriasis

alba simplex. Meskipun pitiriasis alba bukan kasus serius, tapi penting dalam aspek kosmetik

karena sering mengenai pada wajah terutama pada mulut, dagu, pipi, serta dahi.

.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai tugas laporan kasus pada kepaniteraan

klinik departemen kulit dan kelamin RS Pelabuhan Jakarta Utara, sekaligus sebagai

pertemuan ilmiah dan diskusi tentang penyakit “Pitriasis alba”.

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diambil ialah penulis dan pembaca dapat mengetahui

tentang penyakit Pitriasis alba sehingga dapat mengobati penyakit ini dengan benar.

Page 2: Lapkas BPN 1

BAB II

STATUS PASIEN

A. IDENTITAS

Berikut adalah identitas dari pasien yang berobat di Poli Kulit RS Pelabuhan Jakarta

Utara :

Nama : An. D

Umur : 10 tahun

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Sekolah Dasar

Alamat : Tanjung Priuk

Tanggal Berobat : 13 November 2015

B. ANAMNESIS (Autoanamnesa) :

Keluhan Utama :

Bintik – bintik pada lengan bawah kanan - kiri.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan bintik – bintik putih pada pada lengan sejak 1

bulan yang lalu. Bintik – bintik dengan skuama halus dan muncul sepanjang hari.

Pasien tidak minum obat. Awalnya keluhan ini muncul 3 bulan yang lalu, karena

tidak merasakan gatal sehingga tidak berobat. Orang tua pasien membawa ke RS

karena mengira anaknya terkena panu.

Pasien seorang siswa sekolah dasar dan aktif bermain dengan teman sebaya

nya. Pasien selalu mengganti pakaian jika berkeringat. Pasien juga rajin untuk

mandi dan mencuci tangan. Dan jika bermain dengan teman – temannya selalu

Page 3: Lapkas BPN 1

dilapangan terbuka. Di keluarga pasien, tidak ada yang mengalami keluhan yang

sama.

C. PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Composmentis

Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Vital Sign

o Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaan

o RR : Tidak dilakukan pemeriksaan

o Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan

Status Generalisata:

o Kepala : Normochepal, rambut hitam distribusi merata

o Mata : Tidak dilakukan pemeriksaan

o Hidung : Tidak dilakukan pemeriksaan

o Mulut : Tidak dilakukan pemeriksaan

o Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan

o Thorax : Tidak dilakukan pemeriksaan

o Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan

o Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan

o Ekstremitas : Tidak dilakukan pemeriksaan

D. STATUS DERMATOLOGIKUS

1. Tabel status dermatologis pasien

Distribusi Regional

A/R Lengan kanan – kiri

Page 4: Lapkas BPN 1

LesiMultiple, Simetris bilateral, batas lesi tidak tegas dan tepi lesi

beraturan, kering.

Efloresensi skuama, Hipopigmentasi, Ukuran milier – lentikuler

E. RESUME

Pasien datang dengan keluhan bintik – bintik putih pada pada lengan sejak 1 bulan yang

lalu. Bintik – bintik skuama halus dan muncul sepanjang hari. Pasien tidak meminum obat.

Awalnya keluhan ini muncul 3 bulan yang lalu, tetapi pasien tidak berobat ke RS karena tidak

gatal. Orang tua pasien membawa nya ke RS karena mengira anaknya terkena panu.

Pasien seorang siswa sekolah dasar dan aktif bermain dengan teman sebaya nya.

Pasien selalu mengganti pakaian jika berkeringat. Pasien juga rajin untuk mandi dan

mencuci tangan. Dan jika bermain dengan teman – temannya selalu dilapangan terbuka. Di

keluarga pasien, tidak ada yang mengalami keluhan yang sama.

Pemeriksaan Fisik : Dalam batas normal.

Stasus Dermatologikus :

Lesi : Multiple, Simetris bilateral, batas lesi tegas dan tepi lesi beraturan, kering.

Efloresensi : skuama, Hipopigmentasi, Ukuran milier – lentikuler

Page 5: Lapkas BPN 1

Foto Pasien saat berobat ke poli kulit RS. Pelabuhan Jakarta Utara :

Page 6: Lapkas BPN 1

Foto tanggal 13 November 2015

F. DIAGNOSA BANDING

Pitiriasis versikolor, Vitiligo, Psoriasis

G. DIAGNOSA KERJA

“Pitriasis Alba”

H. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan histopatologi (biopsi kulit)

b. Pemeriksaan KOH