Upload
adhey-trisna-dewi
View
247
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
1/22
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKOLOGI
PEMBUATAN MEDIA PDA (POTATO DEXTROSE AGAR)
Oleh :Jurusan Anals Keseha!an Se"es!er #
Dsa"$a%an %e$a&a :
D'sen Pena"$u Ma!a Kulah Pra%!%u" M%'l'
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
DIII JURUSAN ANALIS KESEHATAN
*+,
BAB I
PENDAHULUAN
+-+ La!ar Bela%an
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
2/22
Di alam terdapat banyak cendawan dimana cendawan tersebut memiliki kemampuan
untuk berkembang dan memperbanyak diri. Selain di alam, cendawan juga dapat kita
kembangbiakkan dengan menggunakan media buatan agar tetap hidup sebagai koloni
tunggal. Cendawan yang berperan sebagai koloni tunggal tersebut dapat dimanfaatkan secara
lebih dibandingkan cendawan yang terdapat di alam.
Cendawan (jamur) termasuk dalam phylum tallophyta. Sebagian besar hidup sebagai
saprophytis dan sebagian kecil sebagai parasit pada tumbuhan, hewan,dan manusia. Fungi
mempunyai dinding sel dan inti yang jelas. Dapat berupa sel tunggal misalnya ragi atau
terdiri atas banyak sel. da yang terdiri atas banyak sel, bentuknya memanjang berupa
filament yang disebut hype. !ype ini ada yang berseptum ada yang tidak. "ila hype ini terus
tumbuh dan bercabang#cabang, terbentuklah tumbuhan yang disebut miselium. $iselium
yang menonjol dari permukaan substrat disebut miselium aerial, miselium yang menembus
kedalam substrat dan yang mengabsorpsi %at makanan disebut miselium &egetatif.
Sebelum melakukan pengamatan terhadap jamur di laboratorium, telebih dahulu kita
harus menumbuhkan atau membiakan jamur tersebut. $ikroorganisme dapat berkembang
biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. $ikroorganisme yang dikembangkan oleh
manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. 'ntuk melakukan hal ini, haruslah
dimengerti jenis#jenis nutrisi yang diisyaratkan oleh jamur dan juga macam lingkungan fisik
yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. $ikroorganisme dapat
ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. $edium yang
digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus
sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis#jenis mikroorganisme yang bersangkutan. "eberapa
mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya
mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan
mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa
medium ditambahkan darah atau antibiotik.
Setiap media memiliki fungsi yang spesifik untuk menumbuhkan jenis mikroba
tertentu saja, tidak semua mikroba dapat ditumbuhkan dalam suatu media, karena ada pula
kandungan %at penghambat dalam media, sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan
pemeriksaan yang akan dilakukan.
engembangbiakan cendawan dilakukan dengan menanamkannya pada suatu media
tertentu. $edia tersebut dapat berupa media alami, semi alami (semi sintetik) maupun sintetik
tergantung karakteristik cendawannya. Secara umum, cendawan dapat tumbuh dan
berkembang pada suatu media yang memiliki kandungan nutrisi cukup sesuai kebutuhannya
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
3/22
dengan kisaran p! antara #*. Setiap media yang telah dibuat tidak selalu dapat
menumbuhkan cendawan meskipun media tersebut mengandung nutrisi yang cukup dan
memiliki p! antara #* karena tiap cendawan membutuhkan nutrisi yang berbeda#beda.
Selain itu, ada juga cendawan yang tidak dapat tumbuh dalam media buatan.
otato de+trose agar merupakan salah satu media yang baik di gunakan untuk
membiakkan suatu mikroorganisme cendawanfungi. otato de+trose agar merupakan paduan
yang sesuai untuk menumbuhkan biakan terutama fungi. (-inda, //0)
"erdasarkan hal#hal tersebut di atas maka praktikum yang berjudul 1embuatan
$edia D (Potato Dextrose Agar) ini sangat diperlukan untuk meningkatkan keterampilan
mahasiswa dalam pembuatan media yang akan digunakan sebagai media dasar dalam
pemeriksaan#pemeriksaan mikologi selanjutnya.
+- Ru"usan Masalah
2..2 "agaimanakah prosedur pembuatan mediaPotato Dextrose Agar(D)3
2.. pa sajakah fungsi dan karakteristik dari mediaPotato Dextrose Agar(D)3
2..4 pa sajakah hal#hal kritis yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media
Potato Dextrose Agar(D)3
+-. Tu/uan Penulsan
2.4.2 'ntuk mengetahui prosedur pembuatan mediaPotato Dextrose Agar(D).
2.4. 'ntuk mengetahui fungsi dan karakteristik dari media Potato Dextrose Agar
(D).
2.4.4 'ntuk mengetahui hal#hal kritis yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media
Potato Dextrose Agar(D).
+-, Man0aa! Penulsan
2.5.2 $anfaat 6eoritis
!asil penulisan laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penulis serta pembaca dalam bidang mikologi.
2.5. $anfaat raktis
a. $ahasiswa mengetahui teknik pembuatan media dan reagensia yag diperlukan
dalam pemeriksaan sampel secara bakteriologis.
b. $ahasiswa dapat membuat media dan reagensia yang digunakan dalam
pemeriksaan bakteriologis.
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
4/22
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
5/22
mengenai fungi dalam :;'$ ?@:@> dan dia dianggap orang pertama
yang meletakkan sains $ikologi (le+opolus et al.,200*).
$ikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur
(fungi) # banyak orang juga menyebut cendawan. Aajian dalam mikologi antara lain meliputi
taksonomi jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, dan budidaya jamur (mushroom
culture).
Seiring perkembangan %aman $ikologi terbagi menjadi beberapa cabang misalnyaB
$ikologi pangan, mikologi industri, mikologi pertanian, mikologi kesehatan
1- Ja"ur
amur merupakan organisme uniseluler atau multiseluler, dengan dinding sel
mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. amur multiseluler tersusun atas rangkaian
sel#sel yang membentuk benang dengan atau tanpa sekat melintang, disebut hifa. !ifa dapat
berfungsi sebagai B penyerap makanan yang dilakukan oleh miselium (Aumpulan !ifa ).
Dengan alat reproduksi, misalnya sporangium dan konidium >eproduksi jamur uniseluler
secara B aseksual membentuk tunas, atau membentuk spora. Sedangkan seksual dengan
membentuk spora askus askuspora. >eproduksi jamur multiseluler secara aseksual dengan
cara fragmentasi menghasilkan spora aseksual. Sedangkan reproduksi seksual dengan
peleburan inti jantan dan betina, akhirnya membentuk spora askus atau spora
basidium."eberapa jenis amur hidup secara heterotrof dengan jalan menguraikan sampah
organic ( saprofit ), ada juga yang 1mengambil senyawa organic dari tubuh mahkluk hidup
lainnya (parasit ), ataupun hidup bersama dengan organisme lain (simbiosis). Dalam
klasifikasi, kingdom Fungi dikelompokkan menjadi beberapa di&isi yaitu B Eygomycota,
scomycota, "asidiomycota dan Deuteromycota berdasarkan struktur tubuh dan cara
reproduksinya.
amur memiliki Ciri Ahas yaitu merupakan organisme berbentuk talus, memiliki inti
sejati (eukaryote), memiliki dinding kaku berasal dari kitin atau selulosa, tidak memiliki %at
hijau daun dan bersifat kosmopolit.
da tiga jenis jamur yang dikenal dalam bidang kesehatan yaitu amur
atogen (menimbulkan penyakit pada manusia), jamur Saproba (tidak menimbulkan penyakit
pada manusi) dan jamur ;pportunis. amur opportunis berada antara jamur pathogen dan
jamur saproba. amur opportunis dapat menimbulkan penyakit walaupun dia tergolong pada
jamur saproba. amur opportunis akan menimbulkan penyakit apa bila ada factor pendukung.
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
6/22
amur ada yang uniseluler (disebut khamir, ragi atau yeast) terpisah satu#satu atau
memanjang berangkaian menyerupai benang pseudohypae dan ada yang multiseluler yang
membentuk benang(filament) dinamai kapang.
Aoloni kapang mudah dibedakan dengan koloni khamir dan bakteri. Aarena kapang
umumnya tumbuh berupa benang#benang halus sementara khamir atau bakteri tampak berupa
bulatan kental dengan permukaan licin, gelap atau kasar. 'ntuk membedakan koloni bakteri
atau khamir perlu dilakukan pengamatan dengan mikroskop.
Sifat Gsifat amur dapat dibedakan berdasarkan ciri#ciri koloni yang tumbuh pada
media dan ciri#ciri lainnya misalnya.
Aoloni ragi
Ciri#ciri B basah, kental, tidak memiliki miselium,berkembang biak secara seksual
(skosfora) dan aseksual (blastosfora). ContohB Saccharomyces sp, "lastomyces
dermatis
Aoloni menyerupai ragi
Ciri#ciri B basah, kental, memiliki peseudomiselium, tidak memiliki askospora,
berkembang biak secara aseksual dengan tunas dan blatosfora. Contoh B Candida
albicans
Aoloni berfilamen
Ciri#ciriB $akroskopis tampak berbentuk seperti beludru, wool, kapas, dan katun.
Sementara secara mikroskopis penuh miselium berwarna ContohB spergillus sp
Sifat !ifa$iselium
-arnaB utih kuning sampai jingga (penicillium) H hijau, biru, sampai
hitam( aspergillus)H putih, abu# abu, sampai coklat (Sporothicum asbencty)
Septasi
!ifa bersepta (memiliki sekat). Contoh B spergillus!ifa tidak bersepta atau di sebut juga seonitic hifa (tidak bersekat).
ContohB >hi%opus sp
ercabangan
$embentuk sudut tajam (spergillus), dan membentuk sudut tegak lurus
(sycomycetes)
Sifat spora
enis B seksual dan aseksual
"entuk B bulat, lonjong, bulan sabit,
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
7/22
-arna B #utih sampai kuning B enicillium
# !ijau sampai biru B spergillus
# Coklat sampai hitam Bhomodendrum
'kuran B # Aecil (mikroskopis) Buniseluler
# "esar (makroskopis) B kadang#kadang berseptum
- Tn/auan U"u" !en!an Me&a
Sebelum melakukan pengamatan terhadap jamur di laboratorium, telebih dahulu kita
harus menumbuhkan atau membiakan jamur tersebut. $ikroorganisme dapat berkembang
biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. $ikroorganisme yang dikembangkan oleh
manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media.
$edium pertumbuhan (disingkat medium) adalah tempat untuk menumbuhkan
mikroba. $ikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan
pembangun sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian#bagian sel lain. Setiap mikroba
mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula. Setiap unsur
nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel. 'nsur tersebut diberikan ke dalam
medium sebagai kation garam anorganik yang jumlahnya berbeda#beda tergantung pada
keperluannya. "eberapa golongan mikroba misalnya diatomae dan alga tertentu memerlukan
silika (Si) yang biasanya diberikan dalam bentuk silikat untuk menyusun dinding sel. Fungsi
dan kebutuhan natrium (:a) untuk beberapa jasad belum diketahui jumlahnya. :atrium
dalam kadar yang agak tinggi diperlukan oleh bakteri tertentu yang hidup di laut, algae hijau
biru, dan bakteri fotosintetik. :atrium tersebut tidak dapat digantikan oleh kation mono&alen
yang lain (Sumarsih, //4).
asad hidup dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padat maupun cair
(larutan). asad yang dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat tergolong tipe
holo%oik, sedangkan yang menggunakan makanan dalam bentuk cair tergolong tipe holofitik.
asad holofitik dapat pula menggunakan makanan dalam bentuk padat, tetapi makanan
tersebut harus dicernakan lebih dulu di luar sel dengan pertolongan en%im ekstra seluler.
encernaan di luar sel ini dikenal sebagai extracorporeal digestion.
ertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh faktor media tumbuh dan nutrisi untuk
pertumbuhannya. $edia tumbuh yang baik dan sesuai dengan sifat dan fisiologis dari
mikroba tersebut akan menghasilkan biakan mikroba yang baik. "egitu pula dengan nutrisi
untuk perkembangan mikroba tersebut, apabila diberikan nutrisi yang cukup dan memadai
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
8/22
maka pertumbuhan dan perkembangan mikroba akan baik juga. gar mikroba dapat tumbuh
dengan baik dalam suatu medium, maka harus dipenuhi syaratGsyarat antara lainB
2. $edium harus megandung semua nurtisi yang mudah digunakan oleh mikroba.
. $edium harus mempunyai tekanan osmose , tegangan permukaan, dan p! yang
sesuai.
4. $edium tidak mengandung %at G %at penghambat.
5. $edium harus steril. (Singleton dan Sainsbury, //*)
$edia pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
%at#%at makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
$ikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul#molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya.
Bahan-bahan media pertumbuhan
2. "ahan dasar
air (!;) sebagai pelarut
agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. gar sulit didegradasi
oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 5/C.
?elatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. ?elatin adalah polimer asam
amino yang diproduksi dari kolagen. Aekurangannnya adalah lebih banyak jenis
mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar.
Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai
pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi
mikroorganisme autotrof obligat.
. :utrisi atau %at makanan
$edia harus mengandung unsur#unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu
berupa unsur makro seperti C, !, ;, :, H unsur mikro seperti Fe, $g dan unsur
pelikantrace element.
Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik
sesuai dengan sifat mikrobanya. asad heterotrof memerlukan sumber karbon organik
antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.
Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain.
Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber : anorganik seperti urea.
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
9/22
4. "ahan tambahan
"ahan#bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan
tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan
p! akibat produksi asam organik hasil metabolisme. ntibiotik ditambahkan untuk
menghambat pertumbuhan mikroba nontargetkontaminan.
5. "ahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
gar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat
dari beberapa jenis rumput laut. Aegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang
pertama kali digunakan oleh Fraw I -alther !esse untuk membuat media. ika
dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. 'ntuk melarutkannya harus diasuk
dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali#kali atau sterilisasi yang terlalu lama
dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada p! yang asam.
Peptone, peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot,
li&er, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Aomposisinya tergantung
pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa,
plasenta dan daging sapi. Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alkohol.
7east e+tract mengandung asam amino yang lengkap I &itamin (" complex).
Aarbohidrat. Aarbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino
dan gas dari karbohidrat. enis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum,
glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Aonsentrasi yang ditambahkan
untuk analisis fermentasi adalah /,#2J.
Macam-Macam Media Pertumbuhan
2. $edium berdasarkan sifat fisik
$edium padat yaitu media yang mengandung agar 2J sehingga setelah dingin
media menjadi padat.
$edium setengah padat yaitu media yang mengandung agar /,4#/,5Jsehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. $edia semisolid dibuat dengan
tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak
mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. $isalnya bakteri yang tumbuh
pada media :f" (Nitrogen freeBromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
10/22
hijau kebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat
dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegahmenekan difusi
oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen
meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata
diseluruh media.
$edium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah :"
(Nutrient Broth), =" (Lactose Broth).
. $edium berdasarkan komposisi
$edium sintesis yaitu media yang komposisi %at kimianya diketahui jenis dan
takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar Mac !on"ey Agar.
$edium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,
misanya D (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak
kentang. 'ntuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail
tentang komposisi senyawa penyusunnya.
$edium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya
#omato $uice Agar "rain !eart 8nfusion gar,Pancreatic %xtract.
4. $edium berdasarkan tujuan
$edia untuk isolasi
$edia ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba,
misalnyaNutrient Broth Blood Agar.
$edia selektifpenghambat
$edia yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu %at tertentu sehingga
media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang
pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah =uria "ertani medium
yang ditambah mphisilin untuk merangsang @.coli resisten antibotik dan
menghambat kontaminan yang peka,Ampiciline. Salt&roth yang ditambah :aCl 5J
untuk membunuh Streptococcus agalactiaeyang toleran terhadap garam.
$edia diperkaya (enrichment)
$edia diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk
pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum,
kuning telur. $edia diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. "akteri
yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
11/22
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
12/22
- De+trose B /,/ gram
- gar B 2,/ gram
b. Fungsi dari Aomposisi $edia D (otato De+trose gar)
- otato e+tract
otato e+tract atau ekstrak kentang merupakan sumber karbohidrat atau makanan
bagi biakan pada media D (otato De+trose gar).
- De+trose
De+trose atau gugusan gula baik itu monosakarida maupun polisakarida
merupakan penambah nutrisi bagi biakan pada media D (otato De+trose
gar).
- gar
gar merupakan bahan mediatempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena
mengandung cukup air.
c. Fungsi $edia D (otato De+trose gar) di $ikrobiologi
Dalam mikrobiologi media D (otato De+trose gar) digunakan untuk
menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk
enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. D
mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari /J ekstrak
kentang dan J glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
-, An!1'!%
ntibiotik berasal dari bahasa latin yang terdiri dari anti L lawan, bios L hidup.
dalah %at#%at yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan bakteri tanah, yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain, sedangkan
toksisitasnya(racun) terhadap manusia relatif kecil.
ntibiotik pertama kali ditemukan oleh sarjana 8nggris Dr.le+ander Flemming yaitu
antibiotik enisilin pada tahun 20M di =ondon. 6etapi penemuan ini baru dikembangkan dan
digunakan dalam terapi pada tahun 2052 oleh Dr. Florey. Aemudian banyak %at dengan
khasiat antibiotik diisolir oleh penyelidik#penyelidik lain diseluruh dunia, namun
toksisitasnya hanya beberapa saja yang dapat digunakan sebagai obat. ntibiotik juga dapat
dibuat secara sintetis, atau semi sintetis.
?ambar 2. "ubuk $edia D
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
13/22
kti&itas antibiotik umumnya dinyatakan dalam satuan berat (mg) kecuali yang
belum sempurna pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa macam %at, atau karena
belum diketahui struktur kimianya, akti&itasnya dinyatakan dalam satuan internasional L
8nternasional 'nit (8').
$ekanisme kerja ntibiotik adalah sebagai berikut.
2. $enghambat sintesa dinding sel.
. $enghambat sintesa membrane sel.
4. $engahmbat sintesa protein sel.
5. $enghambat pembentukan asam#asam inti (D: dan >:).
ntibiotik dapat digolongkan berdasarkan akti&itasnya, seperti B
2. Eat#%at dengan akti&itas sempit (narrow spektrum)
Eat aktif yang berkhasiat hanya pada satu jenis atau beberapa jenis bakteri saja (bakteri
gram positif saja atau bakteri gram negati&e saja).
. Eat#%at dengan aktri&itas luas (broad spektrum)
Eat aktif yang berkhasiat untuk semua jenis bakteri, mau yang gram negati&e ataupun
gram positif.
enggolongan antibiotik secara umum meliputiB
2. ?olongan enisilin
. ?olongan Sefalosporin
4. ?olongan minoglikosida
5. ?olongan Aloramfenikol
. ?olongan 6etrasiklin
*. ?olongan $akrolida
9. ?olongan >ifampicin I sam usidat
M. ?olongan =ain#lain
0. ?olongan olipeptida
BAB III
METODE PRATIKUM
.-+ 2a%!u &an Te"$a!
4.2.2 -aktu
ratikum dilaksankan pada >abu, 29 September /25
4.2. 6empat
elaksanaan praktikum mikologi ini, dilaksanakan di =aboratorium
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
14/22
$etode yang digunakan adalah pembuatan media secara langsung berdasarkan prinsip
penimbangan, pelarutan dan sterilisasi.
.-. Ala! Bahan 3 Reaen
a- Ala!4ala!
2. 6imbangan analitik
. ?elas rloji
4. Aertas timbang
5. "eaker glass
. engaduk
*. ?elas ukur
9. @rlenmeyer
M. emanas listrik
0. enyangga kaki tiga
2/. enahan
22. ipet asteur
2. etridisk steril
24. uotocla&e
25. pi spiritus
2. 8ncubator
2*. ipet ukur
29. $ortar dan pastle
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
15/22
1- Bahan
2. $edia D (otato De+trose gar) (;+oid#C$/240)
. ntibiotik Chlorampenicol // mg
4. Kuadest
5. Aertas p!p! meter
. :a;! /,/2 :
*. !Cl /,/2 :9. Aapas berlemak
M. 6issue
0. luminium foil
2/. "enang pulung
.-, 5ara Ker/a
2. Semua lat elindung Diri digunakan dengan baik, benar, dan lengkap.
. Disiapkan semua alat#alat dan bahan#bahan yang akan digunakan
4. Dipastikan semua alat dan bahan dalam keadaan siap digunakan.
5. Ditimbang serbuk media D (otato De+trose gar) sebanyak 9,M gram.
. Dipindahkan serbuk media D (otato De+trose gar) ke beaker glass, lalu
ditambahkan aKuadest dengan &olume // ml, dipindahkan ke @rlenmeyer.
*. Dihomegenkan larutan dengan bantuan pemanasan dan pengadukan.
9. elarutan tidak boleh dilakukan sampai mendidih(pelarutan harus sempurna
sehingga tidak ada kristal yang bersisa.
M. Dicek p! larutan sesuai petunjuk media (p! L ,* N /,) pada suhu oC
0. Diperhatikan pengecekan suhu larutan saat pengecekan p! media.
2/. Ditambah :a;! /,/2 : jika p! larutan kurang basa dan ditambahkan !Cl /,/2
: ika p! larutan kurang asam.
22. Disterilisasi N22oC (2 atm)H N 2 menit2. Dikeluarkan larutan dari autocla&e, saat suhu rendah (/oC) dan tekanan telah
turun (dilihat indikator autocla&e).
24. Dibiarkan larutan hingga suhu N/oC lalu ditambahkan antibiotik
chlorampenicol //mg (sebelumnya antibiotik chlorampenicol //mg telah
dilarutkan dengan 2/ m= aKuadest, dan tiap 2// m= D L 2 m= suspensi
chlorampenicol).
25. Dihomogenkan larutan yang telah ditambahkan antibiotik chlorampenicol (dapat
dibantu pemanasan, suhu O9/o
C).2. Dituang ke petridisk steril yang telah disediakan.
2*. Dibiarkan media pada petridisk membeku dengan sempurna.
29. Dimasukkan media ke incubator (N49oC), N5 jam untuk uji kualitas media,
dengan posisi petridisk steril terbalik.
2M. Disimpan pada suhu 5oC G MoC untuk menyimpan media.
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
16/22
Perh!unan Pen"1anan Bu1u% Me&a
2. enimbangan $edia D
Diketahui B
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
17/22
BAB I#
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
,-+ HASIL PENGAMATAN
a- Ga"1ar Hasl Pena"a!an
GAMBAR
KETERANGAN
Serbuk media D yang telah
ditimbang sebanyak 9,M gram
ditambahkan aKuadest sebanyak
// ml untuk melarutkan bubuk
media. Aemudian dihomogenkan.
$edia D dipanaskan dengan
kompor listrik untuk melarutkan
serbuk#serbuk media. emanasan
tidak boleh sampai mendidih.
$edia D ditambahkan
antibiotik chlorampenicol
sebanyak ml (perbandingan
mediaB antibioticL 2// mlB 2 ml).
Setelah sebelumnya media
disterilisasi dengan autocla&e pada
suhu 22 C (2 atm)
2 menit.
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
18/22
$edia yang telah disterilisasi dan
ditambah antibiotic . Dituang ke
dalam petridisk, kemudian
dibiarkan membeku. Disimpan
pada suhu 5#M C untuk
menyimpan media. $edia
disimpan dalam posisi terbalik.
,- PEMBAHASAN
a- Pe"1ua!an Me&a P'!a!' De!r'se Aar (PDA)
Dari pratikum yang telah dilaksanakan telah pada hari >abu, 29
September /25, dibuat media otato Detrose gar (D). embuatan media D
pada praktikum ini menggunakan bubuk media sintetis merk ;Q;8D dengan prinsip
pembuatan melalui melalui tahapan penimbangan, pelarutan dan terakhir sterilisasi.
Dalam praktikum ini dilakukan pembuatan media D (otato De+trose
gar). $edia D berfungsi untuk membiakan dan menumbuhkan jamur. Dalam
pembuatan media D ada beberapa tahap antara lain sebagai berikut.
enimbangan, penimbangan bubuk media harus tepat agar konsentrasi
media yang terlarut dalam aKuadest dalam jumlah yang tepat dan media dapat memadat
dengan baik. Dimana pada praktikum kali ini bubuk media digunakan bubuk media
D merk ;Q;8D dan ditimbang sebanyak 9,M g.
elarutan, media yang telah tadi dilarutkan dengan // ml auadest yang
ditakar secara tepat menggunakan gelas ukur. $edia dilarutkan dengan bantuan
pemanasan dan pengadukan, pemanasan diperluka supaya agar yang terkandung pada
media dapat mengembang dan pada akhirnya nanti dapat memadat, pemanasan tidak
boleh sampai mendidih agar nutrisi#nutrisi media tidak pecah dan rusak. emanasan
yang sempurna di tandai dengan terlarunya semua serbuk dan tidak ada sisa kristal.
dapun perubahan warna ang terlihat saat pemanasan adalah dari warna kuning keruh
berubah menjadi kuning bening. ! larutan di ukur, p! yang sesuai dengan
rekomendasi yang tertera pada etiket yang diberikan oleh pabrikan untuk media D
adalah ,* N /, pada suhu RC. ika p! kurang asam maka ditambahkan larutan asam
yaitu !C= /,/2 : dan jika media kurang basa maka di tambahkan larutan basa :a;!
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
19/22
/,/2 :. dalam praktikum kali ini tidak terjadi penyimpangan p! pada media yang
dibuat sehingga penambahan larutan asam maupun basa tidak dilakukan.
@rlenmeyer kemudian di tutup dengan kapas berlemak agar saat
sterilisasi berlangsung media tidak menguap keluar dan untuk mengindari kontaminasi
dari luar. $edia disterilisasi dengan autoklaf selama 2 menit dengan susu 22RC.
setelah sterilisasi media di tambahkan dengan antibiotic chlorampenicol dengan
perbandingan 2// ml D L 2 ml suspensi antibiotik dan penambahan ini di lakukan
saat suhu media kira#kira /RC, agar fungsi antibiotik tidak terhambat. Aarena dibuat
media D dengan &olume // ml maka antibiotik yang diperlukan adalah ml.
Fungsi dari penambaha antibiotik adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri agar
jamur dapat tumbuh dengan baik, karena tujuan dari pembuatan media D ini sendiri
adalah untuk menumbuhkan jamur, sehingga kemungkinan ikut tumbuhnya bakteri padamedia diminimalisir dengan penambahan antibiotik ini. $edia kemudian di tuang pada
petridisk dengan &olume 2# ml dengan ketebalan media pada petridisk kira#kira /.
cm. Ditunggu media agar mengeras atau memadat sempurna dan terakhir simpan media
pada suhu 5RC#MRC pada posisi petridisk terbalik untuk menghindari tetesan#tetesan
embun dari uap air ke media yang dapat mengontaminasi media.
1- 6uns &an Kara%!ers!% Me&aPotato Dextrose Agar(PDA)
$ediaPotato Dextrose Agar(D) memiliki fungsi secara umum untuk
menjadi media pertumbuhan atau pembiakan mikroorganisme jenis jamur. Aarakteristik
media D ini sendiri dapat dilihat dari jenis, konsistensi, warna, sifat media, dan p!,
serta ciri khusus lainnya.
"erdasarkan jenis wadah tempat dibentuknya media D termasuk
media plate, dimana media ini memiliki kosistensi padat, dan secara &isual memiliki
warna kuning tipis.$edia D bersifat selektif untuk menumbuhkan jamursepeti ragi.
$edia ini memiliki p! sedikit asam dimana media D ini stabil digunakan pada p!
,* N /, pada suhu ruang /C. $edia D memiliki karakteristik khusus
dibandingkan media lainnya dari segi ahan penyusunnya, dimana dalam pembuatan
media D ini diberikan bahan tambahan bahan berupa antibiotik sebagai bahan
antibakteri, sehingga jamur yang hendak ditumbuhkan dapat tumbuh dengan baik di
dalam mdia tanpa adanya gangguan dari bakteri.
7- Nla Kr!s Pe"1ua!an Me&a
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
20/22
:ilai#nilai kritis dalam pembuatan madia ini antara lain B
2. enimbangan bubuk media harus sesuai dengan &olume yang akan dibuat, maka
dari itu dapat dibantu dengan perhitungan.
. elarutan media jangan sampai mendidih karena dapat merusak komposisi media,
khususnya kandungan gula (laktosa), merubah p! media, dan membuat media
susah memadat.
4. engecekan p! media harus pada suhu C agar tidak merusak indikator p! yang
digunakan.
5. roses sterilisasi harus tepat suhu, waktu dan tekanan pada autoklaf agar media
yang dibuat terhindar dari kerusakan dan kontaminasi yang tidak diinginkan.
. roses pengerjaan harus cepat dan tepat, khususnya saat media akan dituang ke
petridisk, agar media tidak memadat sebelum dipindahkan ke petridisk.
*. enuangan media ke petri disk harus pada kondisi steril yaitu melalui proses
fiksasi.9. Sebelum diinkubasi atau disimpan dpastikan media sudah memadat terlebih dahulu,
karena proses inkubasi maupun penyimpanan media akan dilakukan dalam posisi
petridisk terbalik.
M. $edia diinkubasi selama N 5 jam, dengan posisi petridisk terbalik, untuk
menyediakan sirkulasi udara yang baik untuk pertumbuhan bakteri, dan agar uap air
yang berkondensasi menjadi tetesan air tidak jatuh ke permukaan media dan
menyebabkan kontaminasi.
0. $edia yang sudah jadi harus disimpan pada lemari pendingin pada suhu /
#M/
Cdalam posisi petridisk terbalik untuk menjaga kualitas media tetap baik sebelum
digunakan.
2/. Setiap tahapan pembuatan media D ini perlu diperhatikan benar sterilitas saat
bekerja, agar kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri pada media dapat
dihindari. Sehinga jamur yang akan dikultur pada media ini nantinya dapt tumbuh
sempurna tanpa gangguan mikroorganisme lain seperti bakteri.
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
21/22
BAB #
PENUTUP
8-+ SIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut B
2. $edia D (Potato Dextrose Agar ) dapat dibuat seara langsung dengan
berdasarkan pada prinsip penimbangan yang tepat, pelarutan, serta sterilisasi.
dalam pembuatan media D juga menggunakan bahan tambahan yaitu
antibiotik sebagai antibakteri. Dalam praktikum ini dibuat // ml larutan
media D dengan melarutkan 9,M g bubuk media D merk ;Q;8D.
. $edia D (Potato Dextrose Agar ) merupakan media berkonsistensi padat
berwarna kuning pias (kuning tipis). $edia ini bersifat selektif yang
digunakan untuk media kultur atau pembiakan jenis#jenis jamur.
4. :ilai kritis yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media D ini antara
lain penimbangan, pelarutan, pengecekan p!, proses sterilisasi, proses
pengerjaan harus steril, penuangan media ke petridisk, proses inkubasi, dan
penyimpanan media yang telah jadi.
8- SARAN
Dalam pembuatan media dan reagensia untuk pemeriksaan mikrobiologi
hendaknya prinsip pembuatan dan suasana aseptis tetap diperhatikan. Selain itu jenis
media yang dibuat harus disesuakan dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan agar
sesuai dengan fungsi dari media itu sendiri.
DA6TAR PUSTAKA
8/9/2019 Laporan 1 Pembuatan Media PDA
22/22
Aawuri, >., 7. >amona dan 8. ". ?. Darmayasa. //9. enuntun raktikum
$ikrobiologi Farmasi. urusan "iologi F. $8 ':'D B "ukit imbaran
elc%ar, $.. dan Chan, @. C. S., 20MM. Dasar+dasar Mi"ro&iologi $ilid ,.
akartaB'8 ress
Singleton dan Sainsbury, //*.Dictionary of Micro&iology and Molecular
Biology -rd%dition. ohn -iley and Sons 8nc. Susse+, @ngland.
Sumarsih, S., //4. Mi"ro&iologi Dasar. 'ni&ersitas embangunan :asional