7
Encep Farokhi Arisandi 240110130069 Tempa t Alat Ting gi Alat (cm) Titik Bidik an Bacaan Rambu Bacaan Sudut Jarak Datar (m) α Beda Tinggi (m) Elevasi (m) BA (cm ) BT (cm) BB (cm ) Horizon tal Vertika l 4 126 U 74 70,1 66, 2 0 0 91 0 48 ' 40 7,792 2 1 0 48 ' 40 - 796 5 157 ,5 143, 15 130 - 86 0 17 ' 00 27,38 44 3 0 43 ' 00 ¿ 1,612 797,612 5 131 6 59 45,5 32 - 92 0 02 ' 00 26,96 6 2 0 02 ' 00 - 0,1029 797,5091 6 121 7 269 259 249 - 87 0 49 ' 35 19,97 1 2 0 10 ' 25 ¿ - 0,6214 796,8877 7 137 8 225 214, 3 203 ,5 - 88 0 53 ' 40 21,49 1 1 0 6 ' 20 ¿ - 0,3582 796,5295 8 126 9 122 110 98 - 95 0 15 ' 20 23,80 1 5 0 15 ' 20 -2,027 794,5025 9 140 10 195 ,3 182, 8 170 ,4 - 92 0 51 ' 25 24,83 8 2 0 51 ' 25 - 1,6693 792,8332 10 142 11 91, 5 83,5 75, 5 - 92 0 56 ' 10 15,95 2 0 56 ' 10 - 0,2347 792,5985 11 107 12 44 38 32 - 92 0 04 ' 20 11,98 4 2 0 04 ' 20 0,256 792,8545 12 111 1 47, 8 40,1 32, 4 - 98 0 36 ' 25 15,05 5 8 0 36 ' 25 - 1,6039 791,2506 1 140 2 240 ,5 226, 2 212 - 83 0 47 ' 00 28,16 6 0 13 ' 00 ¿ 2,2296 793,4802 2 139, 3 251 236 221 - 83 0 45 ' 05 19,17 6 0 14 ' 55 ¿ 2,2406 795,7208

laporan

  • Upload
    tri

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

,

Citation preview

Tempat Alat Tinggi Alat (cm) Titik Bidikan Bacaan RambuBacaan SudutJarak Datar (m)Beda Tinggi (m)Elevasi (m)

BA (cm) BT (cm)BB (cm)

HorizontalVertikal

4126U7470,166,27,7922-796

5157,5143,15130-27,38441,612797,612

513165945,532-26,966-0,1029797,5091

61217269259249-19,971-0,6214796,8877

71378225214,3203,5-21,491-0,3582796,5295

8126912211098-23,801-2,027794,5025

914010195,3182,8170,4-24,838-1,6693792,8332

101421191,583,575,5-15,95-0,2347792,5985

1110712443832-11,9840,256792,8545

12111147,840,132,4-15,055-1,6039791,2506

11402240,5226,2212-28,162,2296793,4802

2139,53251,2236221,8-19,172,2406795,7208

31384256240224-31,8840,9072796,628

=

Encep Farokhi Arisandi240110130069

3.2 PembahasanPada praktikum kali ini yaitu meakuan pengukuran beda tinggi dengan metode tachimetri menggunakan alat ukur theodolit, didapat dapat pengukuran beda tinggi di masing-masing titik dan mengetahui jarak datar antar dua titik yang diukur.Alat yang digunakan hanya teodolit digital sebagai alat optik. Saat melakukan pengukuran di lapangan, setiap data hasil pembacaan harus dimasukkan ke dalam tabel pengukuran, ada baiknya untuk selalu menghitungnya kembali dengan kalkulator, agar jika terjadi kesalahan jarak yang melebihi 30 meter, pengukuran dapat segera diulang atau harus memindahkan alat. Pada pengukuran jarak antara alat dan rambu ukur tidak boleh melebihi jarak 30 meter karena dapat mempengaruhi ketelitian dan keakuratan dalam membaca rambu ukur yang mengakibatkan kesalahan pada hasil jarak yang sebenarnya di lapangan.Pengukuran beda tinggi yang kami lakukan pada percobaan ini adalah yakni dengan cara metode tachimetri, yaitu pengukuran dengan menggunakan alat alat optis, elektronis, dan digital. Untuk menggambarkan keadaan lokasi pada suatu lokasi dengan mudah, dapat dilakukan dengan membuat beberapa titik detail guna mengetahui secara langsung beda tinggi di suatu areal kawasan yang ingin diamati. Dengan menggunakan metode tachimetri, kita dapat mengetahui perbedaan tinggi dari suatu lahan, dengan mengetahui tinggi berbagai tempat maka kita mengetahui tinggi areal tersebut dan kita menggambarkan secara detail sehingga tidak menimbulkan kesulitan yang serius, dengan ini juga mempermudah kita dalam menggambarkan keadaan lokasi tersebut apakah curam atau landai dan sebagainya.Jika dalam penggambaran keadaan areal tidak teratur, atau bentuk wilayah pengukuran tidak seperti yang diinginkan , maka dalam pengukuran tersebut terjadi kesalahan. Kesalahan kesalahan dalam pengamatan diperkiran disebabkan oleh beberapa hal di antaranya :1. Teodolit tidak tepat di atas titik acuan atau titik pengukuran.2. Ketelitian dari pengamat yang kurang.3. Kesalahan dalam membaca skala pada rambu ukur.4. Penentuan titik bidik yang salah tidak dalam satu jalur.5. Kesalahan dalam perhitungan.6. Bergantian pengamat yang membaca skala.

BAB IVKesimpulan dan Saran

4.1 KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:1. Metode Tachimetri adalah suatu pengukuran dengan menggunakan alat alat optis, elektronis, dan digital.2. Nivo kotak sangat bermanfaat untuk mengetahui kedataran alat.3. Pengukuran detail cara tachymetri dimulai dengan penyiapan alat ukur diatas titik pengukuran dan penempatan rambu di titik bidik4. Dalam pengukuran jarak alat dan rambu ukur tidak boleh melebihi 30 meter.5. Beda tinggi antara dua titik adalah jarak antara dua bidang nivo yang melalui titik itu sedangkan untuk beda tinggi dapat ditentukan dengan menggunakan garis yang mendatar sembarang.6. Hasil pengukuran dan perhitungan dari pengamatan di lapangan sangat berpengaruh terhadap pembentukan gambar dan grafik yang akan dibuat.

4.2 SaranPada percobaan ini tentunya ada kesalahan-kesalahan baik dalam perhitungan maupun pengamatan. Saran untuk praktikum selanjutnya perlu diperhatikan hal hal sebagai berikut :1. Praktikan memahami terlebih dahulu materi yang akan dipraktikumkan dengan baik.2. Usahakan pada saat pengamatan, udara pada nivo kotak selalu berada di tengah-tengah baik yang ada di teodolit ataupun rambu ukur.3. Usahakan teodolit tepat berada di atas titik acuan atau titik pengukuran.4. Ketelitian dari pengamat harus ditingkatkan.5. Dalam menghitung harus mengunakan rumus yang sesuai.6. Sebaiknya dalam pengamatan, pengamat yang membaca skala tidak bergantian agar hasil pembacaan skala rambu ukur tidak berbeda-beda.7. Usahakan setiap kali melakukan pengukuran dikerjakan dengan teliti,hati dan semaksimal mungkin agar tidak terdapat kesalahan pengukuran.