6
Laporan Responsi Hari/Tanggal : Rabu, 4 Maret 2015 Metode Pelaporan Dosen : Ir. Wien Kuntari TECHINAL BACKGROUND REPORT “PENGEMASAN PANGAN” Kelompok 5 A-P1 Ira Kesia Lestari Br S J3E113002 Liri Larasati J3E113029 Wahyu Eka Setyawati J3E112118 SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA

LAPORAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

technical background report

Citation preview

Page 1: LAPORAN

Laporan Responsi Hari/Tanggal : Rabu, 4 Maret 2015Metode Pelaporan Dosen : Ir. Wien Kuntari

TECHINAL BACKGROUND REPORT“PENGEMASAN PANGAN”

Kelompok 5

A-P1

Ira Kesia Lestari Br S J3E113002

Liri Larasati J3E113029

Wahyu Eka Setyawati J3E112118

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

Page 2: LAPORAN

PENGEMASAN PANGAN

Pada saat ini banyak sekali kemasan kemasan pangan yang beredar di

masyarakat. Kemasan sangat perlu untuk melindungi makanan/ minuman.

Pengemasan atau juga dapat dikatakan sebagai pembungkusan, pewadahan,

ataupun pengepakan. Pengemasan mempunyai fungsi yang sangat banyak

diantaranya dapat memperpanjang umur simpan bahan, mencegah atau

mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas. Selain itu

pengemasan bertujuan melindungi bahan pangan dari penyebab kerusakan baik

fisik, kimia dan biologis maupun mekanis hingga sampai ke tangan konsumen.

Ada beberapa jenis kemasan yaitu kemasan primr, sekunder dan tersier.

Kemasan primer merupakan kemasan yang berhubungan langsung dengan

produk, ukurannya kecil dan biasanya disebut sebagai kemasan eceran, contoh

kantong plastik untuk gula. Kemasan sekunder merupakan kemasan kedua setelah

kemasan primer, yang terdiri dari beberpa kemasan primer. Kemasan ini tidak

kontak langsung dengan produk, contoh kemasan karton untuk AMDK. Kemasan

tersier adalah kemasan yang diperuntukkan untuk kemasan transport, contoh

karton gelombang.

Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal teknik

penyimpanan bahan makanan. Sistem penyimpanan sejak dulu dilakukan secara

tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah

yang ditemuinya. Misalnya makanan dikemas di daun, gerabah. Selain itu dengan

berkembangnya teknologi kemsan mulai dikemas dengan rapi. Ada kemasan yang

dikemas dengan kemasan plastik, alumunium foil dan lain sebagainya.

Kemasan yang dikemas secara tradisional umunya makanan yang umur

simpannya tidak panjang/ tidak lama. Misalnya tempe yang dibungkus dengan

daun. Biasanya daun sifatnya aman dan bio-degradable dan ketika dipanaskan

prosesnya lebih aman. Selain itu kemasan tradisional yang lain yaitu gerabah yang

sifatnya kedap air, kedap udara, mampu menghambat mikroba dan bersifat dingin

sehingga cocok untuk mengemas bahan pangan seperti saus, madu, anggur,

minyak.

Page 3: LAPORAN

Kemasan yang dikemas secara modern yaitu kemasan yang diproses

melalui teknologi yang canggih. Ada beberapa keuntungan jika suatu produk

dikemas secara modern, yaitu produk bisa jadi tahan lama. Ada beberapa kemasan

yang digunakan yaitu salah satunya kemasan fleksibel. Kemasan ini terbuat dari

alumunium foil, film plastik berlapis logam alumunium dan kertas.Saat ini plastik

merupakan kemasan yang paling banyak digunakan.

Ada beberapa kemasan film/ plastik yaitu PE, PET, PP, PS, PVC,PVDC,

selopan. Selain itu ada juga kemasan yang digunakan untuk produk makanan

ataupun minuman, seperti kemasan gelas, dan kaleng. Penggunaan plastik dalam

pengemasan sebenarnya sangat terbatas tergantung dari jenis makanannya.

kelemahan plastik adalah tidak tahan panas dan mudah terjadi pengembunan uap

air didalam kemasan ketika suhu turun.

Pada pengemasan yang modern, ada beberapa teknik pengemasan produk

pangan yang telah banyak diterapkan yaitu pengemasan sealer, pengemasan

vakum, pengemasan dengan atmosfir termodifikasi (MAP), pengemasan dengan

atmosfir terkendali (CAP). Pengemasan vakum adalah pengemasan dengan

tekanan udara hampa. Pengemasan vakum diperlukan untuk mengeluarkan

oksigen. Pengemasan dengan atmosfir termodifikasi adalah penyimpanan produk

dalam kemasan dengan memodifikasi udara di dalamnya.

Jadi pengemasan pada makanan sangat penting untuk membuat makanan

tersebut menjadi awet, bebas dari mikroba dan membuat umur simpan produk

lebih panjang, selain itu dalam pendistribusian menjadi lebih mudah. Kemasan

harus dapat memberikan kegunaan seperti harus dapat mempertahankan produk

agar tetap bersih dan memberikan perlindungan terhadap kotoran dan pencemaran

lainnya, harus mudah dibentuk menurut rancangan, dibuka dan ditutup kembali,

serta mudah dalam penanganan dan pengangkutan, harus memberi pengenalan,

keterangan dan daya tarik penjualan.