23
E T I K A BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Akhir - akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya pengaturan tentang perilaku bisnis terutama menjelang mekanisme pasar bebas. Dalam mekanisme pasar bebas diberi kebebasan luas kepada pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam pembangunan ekonomi. Disini pula pelaku bisnis dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme pasar. Tumbuhnya perusahaan - perusahaan besar berupa grup - grup bisnis raksasa yang memproduksi barang dan jasa melalui anak - anak perusahaannya yang menguasai pangsa pasar yang secara luas menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat banyak, khususnya pengusaha menengah ke bawah. Kekhawatiran tersebut menimbulkan kecurigaan telah terjadinya suatu perbuatan tidak wajar dalam pengelolaan bisnis mereka dan berdampak sangat merugikan perusahaan lain. Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam memperoleh keuntungan sering kali terjadi JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1

laporan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPKN

Citation preview

Page 1: laporan

E T I K A

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Akhir - akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya pengaturan tentang

perilaku bisnis terutama menjelang mekanisme pasar bebas. Dalam mekanisme

pasar bebas diberi kebebasan luas kepada pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan

dan mengembangkan diri dalam pembangunan ekonomi. Disini pula pelaku bisnis

dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme pasar.

Tumbuhnya perusahaan - perusahaan besar berupa grup - grup bisnis raksasa

yang memproduksi barang dan jasa melalui anak - anak perusahaannya yang

menguasai pangsa pasar yang secara luas menimbulkan kekhawatiran bagi

masyarakat banyak, khususnya pengusaha menengah ke bawah. Kekhawatiran

tersebut menimbulkan kecurigaan telah terjadinya suatu perbuatan tidak wajar

dalam pengelolaan bisnis mereka dan berdampak sangat merugikan perusahaan

lain.

Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam

memperoleh keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan

melanggar peraturan yang berlaku. Demikian pula sering terjadi perbuatan

penyalahgunaan wewenang yang dilakukan pihak birokrat dalam mendukung usaha

bisnis pengusaha besar atau pengusaha keluarga pejabat.

Peluang - peluang yang diberikan pemerintah pada masa orde baru telah

memberi kesempatan pada usaha - usaha tertentu untuk melakukan penguasaan

pangsa pasar secara tidak wajar. Keadaan tersebut didukung oleh orientasi bisnis

yang tidak hanya pada produk dan kosumen tetapi lebih menekankan pada

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1

Page 2: laporan

E T I K A

persaingan, sehingga etika bisnis tidak lagi diperhatikan dan akhirnya telah menjadi

praktek monopoli, persengkongkolan dan sebagainya.

Akhir - akhir ini pelanggaran etika bisnis dan persaingan tidak sehat dalam

upaya penguasaan pangsa pasar terasa semakin memberatkan para pengusaha

menengah kebawah yang kurang memiliki kemampuan bersaing karena perusahaan

besar telah mulai merambah untuk menguasai bisnis dari hulu ke hilir.

Dalam sistem perekonomian pasar bebas, perusahaan diarahkan untuk

mencapai tujuan mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin, sejalan dengan

prinsip efisiensi. Namun, dalam mencapai tujuan tersebut pelaku bisnis kerap

menghalalkan berbagai cara tanpa peduli apakah tindakannya melanggar etika

dalam berbisnis atau tidak.

Oleh karena itu, penulis mengambil tema etika bisnis untuk dapat dikaji lebih

jauh, sampai dimana penerapan etika – etika dalam kegiatan bisnis perusahaan saat

ini.

1.2 Ruang lingkup kajian

Setelah mempelajari latar belakang masalah sebelumnya, timbul pertanyaan

sebenarnya kasus seperti apa yang dikatakan melanggar etika bisnis ? Serta bentuk

pertanggungjawaban apakah yang seharusnya dilakukan atas pelanggaran etika

bisnis tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis akan mengangkat

beberapa kasus pelanggaran etika bisnis beserta solusi akibat pelanggaran yang

telah terjadi.

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa menjadi lebih kritis terhadap berbagai kasus pelanggaran etika

bisnis dalam kehidupan sosial.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2

Page 3: laporan

E T I K A

2. Mahasiswa mengetahui etika bisnis yang baik, serta mampu berperan aktif

dalam pencarian solusi sederhana sekalipun.

3. Mahasiswa memahami hak dan kewajiban sebagai pelaku bisnis, baik

sebagai konsumen maupun karyawan, sebagai bekal di masa datang.

1.4 Metoda pengumpulan data

Studi pustaka

Pada pembuatan makalah ini, penulis berusaha mencari bahasan yang

berhubungan dengan etika bisnis. Bahasan tersebut diantaranya penulis dapatkan

dari media elektronik internet mengenai kasus pelanggaran etika bisnis, serta

referensi dari buku sumber karya Jansen Sinamo dengan judul “Etos Kerja dalam

Bisnis”.

1.5 Sistematika penulisan

Makalah ini terdiri dari beberapa bab, masing – masing bab membahas

masalah secara khusus, namun masih berhubungan antara satu dengan yang

lainnya. Pembahasan dalam masing – masing bab dilakukan untuk memberikan

pengertian dan pemahaman lebih mendalam terhadap tema bab bersangkutan

dengan lebih terperinci, sehingga tujuan pembahasan tiap bab dapat tercapai.

Sistematika laporan selengkapnya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup

kajian, tujuan dari kajian yang dilakukan serta metode pengumpulan data sehingga

didapat gambaran awal yang cukup jelas mengenai tujuan dan isi penulisan.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 3

Page 4: laporan

E T I K A

BAB II PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas terlebih dahulu landasan teori yang berkaitan

dengan etika bisnis. Selanjutnya, beberapa kasus pelanggaran etika bisnis akan

diangkat untuk dikaji lebih jauh permasalahannya.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan secara khusus dari kasus pelanggaran etika bisnis yang

diangkat, serta kesimpulan umum dari makalah sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai, serta saran – saran yang membangun.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 4

Page 5: laporan

E T I K A

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan teori

Secara sederhana, yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara – cara untuk

melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan

individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Etika itu sendiri merupakan

dasar moral, yaitu nilai - nilai mengenai apa yang baik dan buruk serta berhubungan

dengan hak dan kewajiban moral.

Dalam etika bisnis berlaku prinsip - prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para

pelaku bisnis. Prinsip yang dimaksud adalah :

1. Prinsip otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak

berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung

jawab secara moral atas keputusan yang diambil.

2. Prinsip kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan

kejujuran, karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis ( misalnya,

kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran

dalam hubungan kerja dan lain – lain ).

3. Prinsip keadilan, bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan

yang sesuai dengan haknya masing - masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan

haknya.

4. Prinsip saling mengutungkan, agar semua pihak berusaha untuk saling

menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 5

Page 6: laporan

E T I K A

5. Prinsip integritas moral, prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana

para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama

baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

Seorang pria yang kini dikenal sebagai “ guru etos Indonesia “ menuturkan

Etos merupakan kata yang sangat populer dan banyak dikenal oleh siapapun

juga, namun sayangnya lebih banyak lagi yang canggung melakukannya. Status

suatu kelompok sosial ataupun masyarakat akan sangat bernilai bila tiap – tiap

individu lebih mengenal dan menjadikan etos bagian dari keseharian kita

( Jansen Sinamo, 2009 ).

Kesuksesan suatu kelompok sosial ataupun masyarakat didasarkan pada etos. Etos

kerja telah menjadi hot topic didalam maupun diluar negeri, karena semakin disadari

perannya yang sangat sentral dalam kinerja sebuah organisasi. Untuk meraih sukses

memang perlu memiliki etos kerja yang benar agar sukses yang diraih tidak bersifat

semu. Berikut 8 etos kerja profesional yang mampu menginspirasi dan memotivasi

para profesional, antara lain :

1. Kerja adalah rahmat,

Yaitu kita harus mampu bekerja tulus penuh rasa syukur.

2. Kerja adalah amanah,

Yaitu kita harus mampu bekerja benar penuh tanggung jawab.

3. Kerja adalah panggilan,

Yaitu kita harus mampu bekerja tuntas penuh integritas.

4. Kerja adalah aktualisasi,

Yaitu kita harus mampu bekerja keras penuh semangat .

5. Kerja adalah ibadah,

Yaitu kita harus mampu bekerja serius penuh kecintaan.

6. Kerja adalah seni,

Yaitu kita harus mampu bekerja cerdas penuh kreativitas.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 6

Page 7: laporan

E T I K A

7. Kerja adalah kehormatan,

Yaitu kita harus mampu bekerja tekun penuh keunggulan.

8. Kerja adalah pelayanan.

Yaitu kita harus mampu bekerja sempurna penuh kerendahan hati .

Penerapan etika bisnis sangat penting terutama dalam menghadapi era pasar

bebas dimana perusahaan - perusahaan harus dapat bersaing berhadapan dengan

kekuatan perusahaan asing. Perusahaan asing ini biasanya memiliki kekuatan yang

lebih terutama mengenai bidang SDM, manajemen, modal dan teknologi.

Ada mitos bahwa bisnis dan moral tidak ada hubungan. Bisnis tidak dapat

dinilai dengan nilai etika karena kegiatan pelaku bisnis, adalah melakukan sebaik

mungkin kegiatan untuk memperoleh keuntungan. Sehingga yang menjadi pusat

pemikiran mereka adalah bagaimana memproduksi, memasarkan atau membeli

barang dengan memperoleh keuntungan sebesar - besarnya. Perilaku bisnis sebagai

suatu bentuk persaingan akan berusaha dengan berbagai bentuk cara dan

pemanfaatan peluang untuk memperoleh keuntungan.

Apa yang diungkapkan diatas adalah tidak benar, karena dalam bisnis yang

dipertaruhkan bukan hanya uang dan barang saja melainkan juga diri dan nama baik

perusahaan serta nasib masyarakat sebagai konsumen. Perilaku bisnis berdasarkan

etika perlu diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan, akan tetapi setidaknya akan menjadi rambu - rambu pengaman apabila

terjadi pelanggaran etika yang menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain.

Masalah pelanggaran etika sering muncul antara lain, seperti dalam hal

mendapatkan ide usaha, memperoleh modal, melaksanakan proses produksi,

pemasaran produk, pembayaran pajak, pembagian keuntungan, penetapan mutu,

penentuan harga, pembajakan tenaga professional, blow-up proposal proyek,

penguasaan pangsa pasar dalam satu tangan, persengkokolan, mengumumkan

propektis yang tidak benar, penekanan upah buruh dibawah standar, insider traiding

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 7

Page 8: laporan

E T I K A

dan sebagainya. Ketidaketisan perilaku berbisnis dapat dilihat hasilnya, apabila

merusak atau merugikan pihak lain. Biasanya faktor keuntungan merupakan hal

yang mendorong terjadinya perilaku tidak etis dalam berbisnis.

2.2 Contoh kasus pelanggaran etika bisnis

2.2.1 Kasus pemecatan karyawan Indosiar secara sepihak

Puluhan karyawan PT Indosiar Visual Mandiri, Kamis 11 maret 2010

kembali berdemonstrasi dengan cara memblokade pintu masuk kantor

Indosiar di Jalan Damai nomor 11, Daan Mogot Raya, Jakarta Barat. Bukan

cuma itu, demonstran juga membentangkan sejumlah poster dan spanduk

yang mewakili perasaan mereka.

Dalam unjuk rasa tersebut, demonstran memprotes manajemen

Indosiar yang memecat mereka secara sepihak. Para karyawan yang

memblokade Jalan Damai pun mengakibatkan Jalan Daan Mogot Raya macet

total. Menurut Ketua Serikat Karyawan Dicky Irawan, pihak manajemen tidak

adil dan pilih kasih dalam hal pemecatan.

Karena itu, karyawan yang telantar berdemo menuntut keadilan.

Selain itu, demonstran juga menuntut pembayaran upah yang belum

dibayarkan perusahaan. Hingga tulisan ini disusun, manajemen Indosiar belum

memberikan keterangan terkait kasus ini.

Pendapat :

Dalam hal ini Indosiar telah melanggar UU no. 13/2003 tentang

Ketenagakerjaan. Disebutkan bahwa :

Pasal 1

Dalam undang – undang ini yang dimaksud dengan :

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 8

Page 9: laporan

E T I K A

Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu

hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara

pekerja / buruh dan pengusaha.

Sedangkan dalam pemutusan hubungan kerja yang diatur dalam

Pasal 150 tentang PHK, yaitu :

Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang – undang ini

meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di badan usaha yang

berbadan hukum atau tidak, milik perseorangan, milik persekutuan atau milik

badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara, maupun usaha – usaha

sosial dan usaha – usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan

orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

2.2.2 Kasus pelanggaran etika bisnis oleh produk HIT

Produk HIT dianggap merupakan anti nyamuk yang efektif dan murah

untuk menjauhkan nyamuk dari kita. Tetapi, ternyata murahnya harga

tersebut juga membawa dampak negatif bagi konsumen HIT.

Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT

yang dapat membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu propoxur dan

diklorvos. 2 zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain keracunan

terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap

sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.

Obat anti nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis

HIT 2,1 A ( jenis semprot ) dan HIT 17 L ( cair isi ulang ).

Departemen Pertanian juga telah mengeluarkan larangan penggunaan

diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga sejak awal 2004 ( sumber :

Republika Online ). Hal itu membuat kita dapat melihat dengan jelas bahwa

pemerintah tidak sungguh - sungguh berusaha melindungi masyarakat umum

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 9

Page 10: laporan

E T I K A

sebagai konsumen. Produsen masih dapat menciptakan produk baru yang

berbahaya bagi konsumen tanpa inspeksi pemerintah.

Pendapat :

Jika dilihat menurut UUD, PT. Megarsari Makmur selaku produsen HIT

sudah melanggar beberapa pasal, yaitu :

1. Pasal 4 , hak konsumen adalah :

Ayat 1 : “ hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan / atau jasa “

Ayat 3 : “ hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan / atau jasa “

2. Pasal 7 , kewajiban pelaku usaha adalah :

Ayat 2 : “ memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur

mengenai kondisi dan jaminan barang dan / atau jasa, serta memberi

penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan “

3. Pasal 8

Ayat 1 : “ pelaku usaha dilarang memproduksi dan / atau

memperdagangkan barang dan / atau jasa yang : tidak memenuhi

atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan

peraturan perundang – undangan “

Ayat 4 : “ pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat ( 1 )

dan ayat ( 2 ) dilarang memperdagangkan barang dan / atau jasa

tersebut serta wajib menariknya dari peredaran “

4. Pasal 19

Ayat 1 : “ pelaku usaha bertanggungjawab memberikan ganti rugi

atas kerusakan, pencemaran dan / atau kerugian konsumen akibat

mengkonsumsi barang dan / atau jasa yang dihasilkan atau

diperdagangkan “

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 10

Page 11: laporan

E T I K A

Ayat 2 : “ ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dapat

berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan / atau jasa

yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan /

atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang – undangan yang berlaku “

Ayat 3 : “ pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7

( tujuh ) hari setelah tanggal transaksi “

BAB IIIJURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 11

Page 12: laporan

E T I K A

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan dan saran secara khusus

3.1.1 Kasus 1 : Pemecatan karyawan Indosiar secara sepihak

A. Kesimpulan

Puluhan karyawan PT Indosiar Visual Mandiri, Kamis 11 maret 2010

kembali berdemonstrasi memprotes manajemen Indosiar yang memecat

mereka secara sepihak. Menurut Ketua Serikat Karyawan Dicky Irawan,

pihak manajemen tidak adil dan pilih kasih dalam hal pemecatan.

Sesuai Pasal 1 UU no. 13/2003, pemutusan hubungan kerja

merupakan kesepakatan dua belah pihak yang sejak awal telah disepakati

dalam kontrak kerja / PKWT. Hubungan kerja terjadi karena adanya

perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja / buruh, yang hanya dapat

berakhir apabila waktu yang ditentukan berakhir masanya, atau pekerja

telah meninggal dunia. Dalam hal ini, Indosiar telah melanggar etika bisnis

dari sudut pandang hukum.

B. Saran

Dalam pemutusan hubungan kerja, ada baiknya jika suatu perusahaan

memberikan kebijakan berupa pesangon dan membayar seluruh

kewajibannya dalam hal membayar upah karyawannya, yang merupakan

hak mutlak yang harus mereka terima. Pemberian pesangon tersebut telah

ditetapkan pemerintah dalam Pasal 156, yaitu :

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 12

Page 13: laporan

E T I K A

( 1 ) Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan

membayar uang pesangon dan / atau uang penghargaan masa kerja dan

uang penggantian hak yang seharusnya diterima.

( 2 ) Perhitungan uang pesangon sebagaimana dimaksud ayat ( 1 )

3.1.2 Kasus 2 : Pelanggaran etika bisnis oleh produk HIT

A. Kesimpulan

Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT

yang dapat membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu propoxur dan

diklorvos. 2 zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain keracunan

terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan

terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.

Meskipun demikian, PT. Megarsari selaku produsen tetap

meluncurkan produk mereka, walaupun produk HIT tersebut tidak

memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut.

Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi

biaya produksi HIT.

B. Saran

Sesuai beberapa pasal hukum yang telah dijelaskan sebelumnya,

saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :

PT. Megarsari memberi peringatan kepada konsumennya tentang

adanya zat – zat berbahaya di dalam produk mereka.

PT. Megarsari memberi indikasi penggunaan pada produk mereka,

dimana seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan

pestisida, harus dibiarkan selama setengah jam sebelum boleh

dimasuki lagi.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 13

Page 14: laporan

E T I K A

PT. Megarsari menarik produk HIT dari peredaran agar tidak terjadi

hal – hal yang tidak diinginkan.

PT. Megarsari memberikan ganti rugi kepada konsumen karena telah

merugikan para konsumen.

3.2 Kesimpulan dan saran secara umum

3.2.1 Kesimpulan

Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana

standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan

masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan

barang dan jasa dan diterapkan kepada orang - orang yang ada di

dalam organisasi.

Mengapa bisnis harus berlaku etis ? Sebenarnya sama dengan

bertanya mengapa manusia pada umumnya harus berlaku etis. Bisnis

disini hanya merupakan suatu bidang khusus dari kondisi manusia

yang umum. Jawaban dari pertanyaan tersebut, yaitu :

Tuhan melalui agama / kepercayaan yang dianut, diharapkan

setiap pebisnis akan dibimbing oleh iman kepercayaannya, dan

menjadi tugas agama mengajak para pemeluknya untuk tetap

berpegang pada motivasi moral.

Kontrak sosial, umat manusia seolah - olah pernah mengadakan

kontrak yang mewajibkan setiap anggotanya untuk berpegang

pada norma - norma moral, dan kontrak ini mengikat kita sebagai

manusia, sehingga tidak ada seorangpun yang bisa melepaskan

diri daripadanya.

Keutamaan, menurut Plato dan Aristoteles, manusia harus

melakukan yang baik, justru karena hal itu baik. Yang baik

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 14

Page 15: laporan

E T I K A

mempunyai nilai intrinsik, artinya, yang baik adalah baik karena

dirinya sendiri. Manusia yang berlaku etis adalah baik begitu saja,

baik secara menyeluruh, bukan menurut aspek tertentu saja.

Karena itu, tindakan perusahaan dalam menjalankan bisnis

berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia,

individu - individulah yang harus dipandang sebagai penjaga utama

kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia

bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena

tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan

perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu

disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam

perusahaan itu, jika perusahaan bertindak secara moral, hal itu

disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak secara

bermoral.

3.2.2 Saran

Saran yang ingin disampaikan penulis berkaitan dengan tema

makalah ini ditujukan tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga kepada

pemerintah dan masyarakat luas, diantaranya :

Orangtua harus menjadi model panutan dengan memberikan

contoh baik tentang perilaku berbisnis kepada anak sejak dini,

sehingga kelak mereka akan menjadi pekerja atau pengusaha

yang mengerti betul arti penting etika bisnis.

Mengubah persepsi masyarakat bahwa etika bisnis hanya perlu

diajarkan kepada mahasiswa program manajemen dan bisnis

sebagai lulusan pengusaha. Persepsi demikian tentu tidak tepat.

Lulusan dari jurusan / program studi nonbisnis yang mungkin

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 15

Page 16: laporan

E T I K A

diarahkan untuk menjadi pegawai tentu harus memahami etika

bisnis.

Pada program pendidikan manajemen dan bisnis, etika bisnis

diajarkan sebagai mata kuliah tersendiri dan tidak terintegrasi

dengan pembelajaran mata kuliah lain. Pengajaran sebaiknya

disertai penggunaan studi kasus disertai kejelasan pemecahan

masalahnya.

Pemerintah sebagai regulator pasar turut berperan mengawasi

praktek negativ para pelaku ekonomi.

Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan

sehari – hari maka nilai – nilai yang terkandung dalam etika bisnis

harus dituangkan kedalam manajemen korporasi, yakni dengan

cara : menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik ( code of

conduct ), memperkuat sistem pengawasan dan

menyelenggarakan pelatihan ( training ) untuk karyawan secara

terus – menerus.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 16