59
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah untuk mencapai hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang erat kaitannya dengan pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mencapai derajat kesehatan dasar dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif, kerja sama lintas program dan lintas sektoral. Untuk mengoptimalkan hal tersebut diatas, diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, yang erat kaitannya dengan epidemiologi, sosial, statistik kesehatan dan untuk mengubah perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan pendidikan kesehatan. Seorang perawat kesehatan masyarakat, Puskesmas, Posyandu dan lain-lain. Hal tersebut sangat penting, karena setiap masalah kesehatan masyarakat yang terjadi tidak terlepas dari 1

LAPORAN AKHIR KOMUNITAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASKEP KOMUNITAS

Citation preview

BAB I

BAB 2TINJAUAN TEORITISTujuan pembangunan kesehatan nasional adalah untuk mencapai hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang erat kaitannya dengan pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mencapai derajat kesehatan dasar dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif, kerja sama lintas program dan lintas sektoral.

Untuk mengoptimalkan hal tersebut diatas, diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, yang erat kaitannya dengan epidemiologi, sosial, statistik kesehatan dan untuk mengubah perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan pendidikan kesehatan. Seorang perawat kesehatan masyarakat, Puskesmas, Posyandu dan lain-lain. Hal tersebut sangat penting, karena setiap masalah kesehatan masyarakat yang terjadi tidak terlepas dari faktor-faktor lingkungan, perilaku, fasilitas kesehatan dan faktor-faktor keturunan.2.1 PENGERTIANa. KeperawatanKeperawatan adalah suatu bentuk pelayanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, paguyuban dan masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat, sejak lahir sampai meninggal. Pelayanan berupa bantuan yang diberikan karena kelemahan fisik, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan hidup mandiri memenuhi kebutuhan fisik sehari-hari. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan sesuai wewenang, tanggung jawab serta kode etik profesi keperawatan (Nasrul Effendy, 1989).b. Kesehatan

Kesehatan tidak pernah konstan, Parson (1972) mengatakan kesehatan adalah kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif, sedangkan Dubois (1978) mengatakan bahwa kesehatan adalah proses yang kreatif, dimana individu secara aktif dan terus menerus mengadaptasi lingkungan. Dan menurut beberapa ahli keperawatan diantaranya Paplan H. mengatakan bahwa kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif, Oream E.D mengatakan bahwa kesehatan adalah keadaan integritas individu. Dan Hendric Blum (1974) mengatakan bahwa ada empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.

c. Masyarakat

Koentjaraningrat (1990) mengatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, perawat melihat masyarakat sebagai kumpulan individu dalam suatu hubungan yang saling ketergantungan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya secara terorganisir.d. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)Menurut rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat (1990), Perkesmas adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan (Nasrul Effendy, 1998).2.2 TUJUAN PERAWATAN KESEHATAN KOMUNITASMeningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki masyarakat.2.3 SASARAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

a. IndividuIndividu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan dan atau keperawatan, karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri, oleh karena sesuatu sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.b. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga, karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu arau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan dan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.c. Kelompok Khusus

Adalah kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan diantaranya adalah :1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan misalnya : bayi, balita, ibu hamil, anak usia sekolah, usia lanjut dan lain-lain.2) Kelompok dengan masalah kesehatan khusus misalnya : penderita TBC, AIDS, DM, lepra, penyakit jantung koroner dan lain-lain.3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit misalnya : WTS, penyalahgunaan narkoba dan lain-lain.4) Kelompok yang terdapat di lembaga sosial misalnya : panti wredha, panti asuhan, panti rehabilitasi dan lain-lain.d. Masyarakat atau KomunitasAdalah kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sendiri dan mengganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas, misalnya : masyarakat RT, RW, Kelurahan, dan lain-lain. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari masalah kesehatan individu, keluarga ataupun perilaku kelompok yang ada di masyarakat.2.4 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup perkesmas meliputi upaya-upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan & pemeliharaan kesehatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).a. Upaya PromotifUpaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, masyarakat dengan jalan memberikan :1) Penyuluhan kesehatan masyarakat.2) Peningkatan gizi.3) Pemeliharaan Kesehatan perorangan.4) Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan.5) Olahraga secara teratur.6) Rekreasi.7) Pendidikan sex.b. Upaya Preventif Upaya preventif ditujukan untuk pencegahan, peningkatan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :1) Imunisasi masal terhadap balita, anak serta ibu hamil.2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.3) Pemberian vitamin A yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan ibu menyusui.c. Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok, yang menderita penyakit, masalah kesehatan melalui kegiatan :

1) Perawatan orang sakit di rumah (Home Care).2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.4) Perawatan buah dada.5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

d. Upaya rehabilitatif

Merupakn upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menederita penyakit yang sama, misalnya : kusta, TBC, cacat fisik, dan yang lainnya melalui kegiatan :1) Latihan fisik bagi yang menderita gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang dan kelainan bawaan.

2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya : TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke, fisioterapi manual yang mungkin dilakukan perawat.

e. Upaya Resosialitatif

Adalah upaya untuk mengembangkan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, karena menderita suatu penyakit tertentu misalnya : Kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat seperti kelompok tuna susila, tuna wisma, dan sebagainya. Disamping itu adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok-kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah yang mereka derita tidak berbahaya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Tentunya perlu memberikan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.2.5 PRINSIP DASAR

Prinsip dasar dalam pelaksanaan praktek keperawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.b. Ada 4 tingkat sasaran yang saling berhubungan yaitu individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat (komunitas).

c. Perawat kesehatan bekerja dengan dan bukan bekerja untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat.

d. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah proses keperawatan.

2.6 PENDEKATAN

Pendekatan yang digunakan dalam pemecahan masalah kesehatan masyarakat adalah pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) dengan metodologi proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut :a. Pengkajian terdiri dari pengumpulan data, pengolahan dan analisa data.b. Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan atau penetapan diagnosis keperawatan.

c. Perencanaan asuhan keperawatan (nursing care plan) terdiri dari : prioritas masalah, penetapan tujuan umum dan khusus, penetapan rencana kegiatan atau intervensi dan penetapan kriteria keberhasilan.

d. Pelaksanaan atau implementasi yaitu melaksanakan rencana yang telah disusun dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

e. Penilaian atau evaluasi yaitu menilai keberhasilan tujuan atau hasil dan keberhasilan proses sejak pengkajian sampai dengan pelaksanaan, atau dengan kata lain dengan mempertimbangkan komponen sebagai berikut: daya guna (cost efektifitas), hasil guna (cost efisiensi), kelayakan atau kesesuaian (adequacy) dan kemajuan ( progress). 2.7 PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

Perawatan kesehatan komunitas yang mempunyai tujuan akhir untuk memandirikan masyarakat, dilakukan dengan tindakan yang berkelanjutan yaitu dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, dalam hal ini proses keperawatan komunitas yang terdiri dari 5 (lima) tahap yaitu : pengkajian diagnosis keperawatan komunitas, perencanaan keperawatan (nursing care plan) pelaksanaan tindakan keperawatan dan penilaian.

a. Pengkajian

Pengkajian yang dilakukan adalah pengkajian komunitas beserta faktor lingkungannya. Pengkajian komunitas menurut Betty Neumans terdiri dari :1) Core/IntiTerdiri dari data demografi, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, riwayat timbulnya kelompok, nilai-nilai dan lain-lain.2) Subsistem yang mempengaruhi komunitasPerumahan, pendidikan komunitas, keamanan/ketertiban, politik/kebijaksanaan, pelayanan kesehatan yang tersedia, sistem komunitas, ekonomi, rekreasi dan lain-lain.

b. Diagnosis keperawatan komunitas.

Diagnosis keperawatan komunitas diletakkan berdasarkan reaksi komunitas terhadap stresor terdiri dari : masalah (problem), penyebab (etiologi) dan data (sympton).

Contoh :

1) Resiko timbulnya penyakit akibat lingkungan yang kotor.

2) Rendahnya ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di pelayanan kesehatan.

3) Resiko terjadinya penularan penyakit diare berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ketidak mampuan masyarakat memelihara lingkungan yang menunjang kesehatan ditandai dengan:

Dua orang penderita diare, belum dibawa ke Puskesmas.

Masyarakat mempunyai kebiasaan minum air bersih.

Hidangan/makanan di tempat pesta adat tidak ditutup.

Masyarakat mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.

c. Perencanaan keperawatan (nursing care plan) meliputi kegiatan :1) Menetapkan skala prioritas atau seleksi (penapisan) diagnosis keperawatan komunitas.Menetapkan skala prioritas atau penapisan diagnosis keperawatan, untuk menentukan tindakan yang terlebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kesehatan atau mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan : Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Kebijaksanaan nasional dan daerah setempat. Kemampuan dan sumber daya masyarakat. Ketertiban, partisipasi dan peran serta masyarakat.Kriteria skala prioritas :

Perhatian masyarakat yang meliputi pengetahuan, sikap. Keterlibatan emosional masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk ditanggulangi.

Prevalensi yang menunjukkan jumlah kasus.

Seberapa jauh masalah tersebut dapat memberikan atau menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.

Kemungkinan masalah untuk dapat ditanggulangi (dapat disesuaikan dengan kebutuhan/permasalahan atau situasi setempat).

2) Masalah disusun berdasarkan skala prioritas.

3) Menetapkan sasaran dan tujuan (tujuan umum dan tujuan khusus).

4) Menetapkan strategi intervensi atau rencana tindakan.

5) Menetapkan kriteria evaluasi atau kriteria keberhasilan.

d. Pelaksanaan tindakan keperawatan (implementasi)

Dalam pelaksanaan praktek keperaatan komunitas, fokus yang diikuti adalah tiga tingkat pencegahan yaitu :1). Pencegahan primer; penyuluhan, imunisasi, asuhan prenatal, dll2). Pencegahan sekunder : menetapkan diagnosis dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologi sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.misalnya : mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang

memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala.

3). Pencegahan tertierRehabilitasi sebagai pencegahan tertier yaitu untuk menghambat proses penyakit dan untuk menghambat proses penyakit dan mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya. e. Penilaian atau evaluasi

Penilaian dilakukan untuk menilai respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah : Input, proses dan output fokus evaluasi :

1) Relevansi (kesesuaian)

2) Perkembangan atau kemajuan (progress)

3) Efisiensi (hasil guna)

4) Efektifitas (daya guna)

5) Dampak

Kegunaan penilaian :

a) Untuk menetukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan b) Untuk menilai hasil guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan c) Menilai pelaksanaan asuhan keperawatand) Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan

BAB 3

TABULASI DATA

PELAKSANAAN PERAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA STIKES YARSI MATARAM PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

3.1 PENGKAJIAN

A. GAMBARAN UMUM WILAYAH

1. Keadaan Geografis

a. Luas wilayah Dusun/Desa

b. Batas-batas Wilayah

1) Sebelah Utara: Dusun Bengkel Utara

2) Sebelah Timur: Desa Merembu

3) Sebelah Barat: Jl.Raya/Dusun Bengkel Barat

4) Sebelah Selatan: Dusun Bengkel Timur I

2. Keadaan Demografis

Keadaan penduduk Dusun sampai dengan 3 (tiga) tahun adalah terdiri atas :

Jumlah Penduduk: 703 Jiwa

a. Laki-laki

: 337 Jiwa

b. Perempuan: 366 Jiwa

c. Jumlah Keluarga: 202 KK

d. Jumlah RT: 3 RT

3. Keadaan Agama

a. Islam

: 100 %

b. Kristen

: 0%

c. Budha

: 0%

d. Hindu

: 0%

e. Konghucu

: 0%

B. DATA DEMOGRAFI/KEPENDUDUKAN

1. Distribusi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin

NoTingkat PendudukLaki-lakiPerempuanJumlah%

10-5 thn51358612.2

26-12 thn505310314.7

313-18 thn34488211.7

419-35 thn9410519928.3

536-54 thn677314019.9

655 thn ke atas41529313.2

Jumlah337366703100

Dari tabel di atas, di dapatkan bahwa sebagian besar warga desa bengkel timur II berusia 19-35 tahun dengan jumlah 199 orang (28,3%) dan paling sedikit berada pada usia 13-18 tahun dengan jumlah 82 (11,7%).2. Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

NoTingkat PendudukJumlah%

1Belum Sekolah11115.8

2Tidak Sekolah517.3

3TK142.0

4SD21130.0

5SMP12117.2

6SMA15021.3

7Perguruan Tinggi456.4

Jumlah703100

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data bahwa sebagian besar penduduk desa bengkel timur II berpendidikan sekolah dasar dengan jumlah 211 orang (30,0%) dan yang paling sedikit yaitu Taman Kanak-kanak dengan jumlah yaitu 14 orang (2,0%).3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

NoMata PencaharianJumlah%

1Pelajar/belum bekerja20328.9

2Tidak bekerja23934.0

3PNS101.4

4TNI/POLRI20.3

5Pensiunan60.9

6Swasta24334.6

Jumlah703100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Sebagian besar dari KK adalah sebagai wira swasta dengan jumlah 243 org (34,6%), dan yang paling sedikit sebagai TNI/POLRI dengan jumlah 2 orang (0,3%).

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

NoMenurut AgamaJumlah%

1Islam703100

2Kristen00

3Hindu00

4Budha00

5Konghuchu00

Jumlah703100

Dari tabel diatas didapatkan semua warga desa bengkel timur II beragama Islam dengan jumah 703 orang (100%) dan untuk agama lain tidak ada.

C. DATA LINGKUNGAN FISIK

1. Perumahan

1. Distribusi Kepala Keluarga (KK) Menurut Tipe Perumahan

NoTipe RumahJumlah%

1Permanen17586.6

2Semi Permanen2713.4

3Tidak Permanen00.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan Sebagian besar dari rumah penduduk permanen dengan jumlah 175 rumah (86,6%), dan paling sedikit rumah warga desa bengkel timur II adalah semi permanen dengan jumlah 27 (13,4%).

2. Distribusi KK Menurut Status Kepemilikan Rumah

NoKepemilikanJumlah%

1Milik Sendiri19295.0

2Numpang 105.0

3Sewa00

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan sebagian besar dari penduduk memiliki rumah sendiri dengan jumlah 192 orang (95%), dan paling sedikit warga yang numpang dengan jumlah 10 orang (5%).

3. Distribusi KK Menurut Jenis Lantai

NoLantaiJumlah%

1Tanah42.0

2Papan00.0

3Tehel12159.9

4Semen/Pleteran7738.1

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa paling banyak rumah penduduk berlantaikan tehel dengan jumlah 121 rumah (59,9%), dan yang paling sedikit berlantaikan tanah dengan jumlah 4 rumah (2%).4. Distribusi KK Menurut Ventilasi Rumah

NoLantai RumahJumlah%

1Ada, dipergunakan18993.6

2ada, tidak dipergunakan94.5

3Tidak ada42.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan paling banyak rumah warga desa bengkel timur II menggunakan ventilasi dan difungsikan dengan jumlah 189 rumah (93,6%), dan ada sebagian kecil warga yang pentilasi rumahnya tidak ada dengan jumlah 4 rumah (2,0%).5. Sistem Pencahayaan Rumah Pada Siang Hari

NoPencahayaanJumlah%

1Terang17787.6

2Remang-remang2512.4

3Gelap00.0

Jumlah202100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa paling banyak system pencahayaan rumah dengan pencahayaan terang dengan jumlah 177 rumah (87,6%), dan yang paling sedikit dengan pencahayaan remang-remang sebanyak 25 rumah (12,4%). 6. Jarak Rumah Dengan Tetangga

NoJarak RumahJumlah%

1Bersatu11556.9

2Dekat8341.1

3Terpisah42.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jarak rumah dengan tetangga paling banyak bersatu dengan jumlah 115 rumah (56,9%), dan yang paling sedikit adalah terpisah dengan jumlah 4 rumah (2%).

7. Halaman Disekitar Rumah

NoHalamanJumlah%

1Ada, di manfaatkan188.9

2Ada, tidak di manfaatkan167.9

3Tidak Ada16883.2

Jumlah202100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa halaman rumah masyarakat desa bengkel timur II paling banyak tidak ada dengan jumlah 168 rumah (83,2%), dan yang paling sedikit adalah ada, tidak dimanfaatkan dengan jumlah 16 rumah (7,9%).

8. Pemanfaatan Pekarangan Rumah

NoPemanfaatan PekaranganJumlah%

1Kebun633.3

2Kolam00.0

3Kandang1266.7

4Tidak di manfaatkan00.0

Jumlah18100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pekarangan rumah masyarakat desa bengkel timur II paling banyak dijadikan sebagai kandang dengan jumlah 12 rumah (66,7%) dan paling sedikit kebun dengan jumlah 6 pekarangan rumah (33,3%).D. SUMBER AIR BERSIH

1. Sumber Air Untuk Masak Dan Minum

NoSumber AirJumlah%

1PAM199.4

2Sumur18390.6

3Mineral00.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan paling banyak masyarakat yang menggunakan air sumur dengan jumlah 183 KK (90,6%) dan yang paling sedikit masyarakat menggunakan air PAM dengan jumlah 19 KK (9,4%).

2. Sistem Pengolahan Air Minum

NoPengolahanJumlah%

1Dimasak14471.3

2Tidak dimasak5828.7

Jumlah202100.0

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pengolahan air minum dengan cara dimasak sebanyak 144 KK (71,3%) dan pengolan air minum dengan cara tidak dimasak sebanyak 58 KK (28,7%).

3. Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci

NoSumber AirJumlah%

1PAM199.4

2Sumur18390.6

3Air sungai atau jublang00.0

Jumlah202100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sumber air untuk mandi dan mencuci paling banyak menggunakan air sumur dengan jumlah 183 KK (90,5%), dan yang paling sedikit menggunakan air PAM sebanyak 19 KK (9,4)

4. Jarak Sumber air dengan septic tank

NoJarakJumlah%

1Kurang dari 10 meter202100.0

2lebih dari 10 meter00.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jarak sumber air dengan septik tank yang kurang dari 10 meter sebanyak 202 KK (100%) dan yang lebih dari 10 meter sebanyak 0 KK (0%).

5. Tempat Penampungan Air Sementara

NoPenampunganJumlah%

1Bak15677.2

2Ember4622.8

3Gentong00.0

4Lain-lain00.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tempat penampungan air sementara yang paling banyak digunakan oleh warga yaitu menggunakan BAK sebanyak 156 KK (77,2% ) menggunakan ember 46 KK (22,8%) sedangkan yang menggunakan gentong 0 KK (0%).6. Kondisi Penampungan Air

NoKondisi TempatJumlah%

1Tertutup157.4

2Terbuka18792.6

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi tempat penampungan air warga yang paling banyak adalah kondisi terbuka sebanyak 170 KK (91,1%) dan yang paling sedikit dengan kondisi penampungan air yang tertutup sebanyak 15 KK (8,1%).

7. Kondisi Air Ditempat Penampungan

NoKondisi AirJumlah%

1Berwarna00.0

2Berbau00.0

3Berasa00.0

4tidak berasa/berbau/berwarna202100.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh warga memiliki kondisi air di tempat penampungan air warga tidak berasa/tidak berbau dengan jumlah 185 KK (100%).

E. SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH

1. Pembuangan Sampah

NoSistem PembuanganJumlah%

1TPU9647.5

2Di sungai63.0

3Di timbun42.0

4Di bakar94.5

5Di sembarang tempat8743.1

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pembuangan sampah yang paling banyak digunakan warga adalah dengan cara dibuang ke TPU sebanyak 96 KK (51,9%) dan yang paling sedikit dengan cara ditimbun sebanyak 2 KK (1,1%).

2. Tempat Penampungan Sampah Sementara

NoPenampungan SementaraJumlah%

1Ada15777.7

2tidak ada/sembarangan4522.3

Jumlah202100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa paling banyak warga mempunyai tempat penampungan sampah sementara sebanyak 157 KK (84,9%) dan yang tidak memiliki tempat penampungan sampah sementar sebanyak 28 KK (15,1%).

3. Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara

NoKondisi PenampunganJumlah%

1Terbuka15598.8

2Tertutup21.2

Jumlah157100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Hampir seluruh warga memiliki tempat penampungan sampah sementara dengan terbuka sekitar 157 KK (98,8) dan yang tertutup 2 KK (1,2%) .4. Jarak Penampungan Sampah Dengan Rumah

NoJarak Dengan RumahJumlah%

1kurang 5 meter202100

2lebih 5 meter00.0

Jumlah202100

Berdasarkan pada tabel di atas dapat disimpulakn bahwa jarak tempat penampungan sampah dengan rumah waraga yang kurang dari 5 meter sebanyak 157 KK (100%) dan tidak ada KK yang memiliki penampungan sampah sementara lebih dari 5 meter.

F. SISTEM PEMBUANGAN KOTORAN RUMAH TANGGA

1. Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar

NoKebiasaan Keluarga BABJumlah%

1WC19496.0

2Sungai73.5

3Sembarang Tempat10.5

Jumlah202100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga yang BAB menggunakan WC sebanyak 177 KK (95,7%), menggunakan sungai sebanyak 7 KK (3,8%) dan yang BAB di sembarang tempat 1 KK (0,5%)

2. Jenis Jamban Yang Digunakan

NoJenis JambanJumlah%

1Cemplung84.0

2Plengsengan00.0

3Leher Angsa19496.0

4lai-lain00.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar warga memiliki jenis jamban dari leher angsa sebanyak 177 KK (95,7%), dan tidak ada warga memiliki jenis jamban cmplung maupun plengsetan.3. Sistem Pembuangan Air Limbah

NoTempat PembuanganJumlah%

1Resapan167.9

2Selokan17888.1

3Sembarang tempat84.0

Jumlah202100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan Sebagian besar warga membuang air limbah di selokan/got sebanyak 161 KK (87%) dan paling sedikit warga membuang air limbah di sembarang tempat yaitu sebanyak 8 KK (4,3%)

G. HEWAN PELIHARAAN

1. Kepemilikan Hewan Ternak Dirumah

NoHewan PeliharaanJumlah%

1Ada2311.4

2Tidak Ada17988.6

Jumlah202100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak memiliki hewan ternak yaitu sebanyak 163 KK (88,1%) dan warga yang memiliki hewan ternak sebanyak 22 KK (11,9%).

2. Letak Kandang

NoLetak KandangJumlah%

1Dalam rumah00.0

2Luar rumah23100.0

Jumlah23100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua masyarakat memposisikan kandangya di luar rumah yaitu sebanyak 22 KK (100%) dan tidak ada masyarakat yang memposisikan kandang ternaknya di dalam rumah.

3. Kondisi Kandang

NoKondisi KandangJumlah%

1Terawat521.7

2Tidak terawatt1878.3

Jumlah23100

Berdsarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan kondisi kandang masyarakat desa bengkel timur II paling banyak tidak terawat yaitu sebanyak 18 kandang (81,8%), sedangkan untuk yang terwat sebanyak 4 kandang (18,2%).H. KONDISI KESEHATAN UMUM

1. Pelayanan Kesehatan

a. Sarana Kesehatan Yang Paling Dekat

NoSarana Kesehatan TerdekatJumlah%

1Puskesmas/posyandu125.0

2Praktik swasta250.0

3Balai pengobatan00.0

4Lain-lain125.0

Jumlah4100

Berdasarkan tabel diatas dapat disilmpulkan bahwa sebagian besar sarana yang paling dekat dengan masyarakat yaitu praktik swata sebanyak 2 (50%), puskusmas/posyandu sebanyak 1 (25%) dan lain-lainnya sebanyak 1 (25%).

b. Tempat Berobat Keluarga

NoKebiasaan BerobatJumlah%

1Puskesmas11657.4

2Rumah sakit00.0

3Dokter Peraktik4120.3

4Perawat/Bidan4522.3

5Balai Pengobatan00.0

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disilmpulkan bahwa sebagian besar masyarakat mempunyai kebiasaan berobat ke puskesmas yaitu sebanyak 116 KK (57,4%), Sedangakan Masyarakat Paling Sedikit Berobat Ke Dokter praktik Yaitu Sebanyak 41 KK (20,3%) dan tidak ada masyarakat yang berobat ke RS maupun Balai Kesehatan.

c. Kebiasaan Sebelum Berobat

NoKebiasaan Sebelum BerobatJumlah%

1Beli obat bebas12159.9

2Jamu00.0

3Tidak ada8140.1

Jumlah202100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat yang mempunyai kebiasaan beli obat bebas sebelum pergi berobat ke tempat kesehatan terdekat yaitu sebanyak 121 KK (59,9%) dan tidak ada masyarakat yg mengkonsumsi jamu sebelum berobat.d. Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga

NoPendanaan KesehatanJumlah%

1BPJS6833.7

2Umum13466.3

Jumlah202100

Beerdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat menggunakan umum yaitu sebanyak 134 KK (66,3%) dan yang menggunakan BPJS sebanyak 68 KK (33,7%)

e. Penyakit Yang Sering Di Derita Keluarga 6 Bulan Terakhir

NoPenyakit Yang DideritaJumlah%

1Batuk pilek10853,5

2Asma52,5

3TBC00.0

4Tyhpoid115.4

5Asam Urat00.0

6Hipertensi4924.3

7Lain-lain188.9

8Tidak ada115.4

Jumlah202100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penyakit yang sering diderita oleh masyarakat dusun bengkal timur II adalah batuk pilek yaitu 108 KK (53,5%) dan yang paling sedikit yaitu menderita asma sebanyak 5 KK (2,5%)

2. Ibu Hamil dan Menyusui

a. Jumlah Pasangan Usia Subur

NoPUSJumlah%

121-30 thn3331.7

231-40 thn5250.0

341-50 thn1918.3

Jumlah104100

Dari tabel di atas dapat disimpulakan bahwa jumlah pasangan usia subur berdasarkan umur paling banyak berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 52 KK (50%) dan paling sedikit berusia 41-50 tahun yaitu sebanyak 11 KK (18,3).

b. PUS Yang Menjadi Akseptor KB

NoAkseptor KBJumlah%

1Ya, menggunakan KB4745.2

2Tidak menggunakan KB5754.8

Jumlah104100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa paling banyak PUS tidak menjadi akseptor KB yaitu 57 KK (54,8%) sedangkan yang menggunakan KB sebanyak 47 KK (45,2%).

c. Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan

NoJenis KontrasepsiJumlah%

1IUD24.3

2Suntik2859.6

3Pil1021.3

4Susuk714.9

5Tubektomi00.0

6Kalender00.0

Jumlah47100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan warga yaitu suntik sebanyak 28 orang (59,6%) dan paling sedikit menggunakan IUD yaitu sebanyak 2 orang (4,3%) sedangkan yangb menggunakan tubektomi dan kalender tidak ada.

d. Jumlah Ibu Hamil

NoJumlah BumilJumlah%

1Ya (Hamil)

2Tidak (hamil)

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah ibu hamil di dusun bengkel timur II terdapat warga (%).

e. Usia Kehamilan

NoUsia KehamilanJumlah%

1Trimester I

2Trimester II

3Trimester III

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakn bahwa usia kehamilan berdasarkan usia kehamilan yaitu orang (%) memiliki umur kehamilan trimester I, orang (%) memiliki uur kehamilan trimester III dan tidak ada warga yang memiliki umur kehamilan trimester II.

f. Frekuensi Kehamilan

NoKehamilan Ke-Jumlah%

1I

2II

3III

4Lebih dari III

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat simpulkan bahwa frekwensi kehamilan yaitu orang (%) mengalami kehamilan yang pertama dan orang (%) mengalami kehamilan yang ke tiga.g. Usia Ibu Hamil

NoUsia BumilJumlah%

120-35

2Lebih dari 35

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakn bahwa jumlah ibu hamil berdasarkan umur yaitu orang (%) dengan usia ibu hamil 20-35 tahun usia bumil yang usianya lebih dari 35 tahun.

h. Tempat periksa Kehamilan

NoTempat Periksa KehamilanJumlah%

1Puskesmas

2Bidan

3Lainnya/dr.specialis kandungan

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke puskesmas sebanyak orang (%) dan orang (41,9%) memeriksakan kehamilannya di bidan.

i. Frekuensi Periksa Kehamilan

NoPemeriksaan KehamilanJumlah%

12 kali

24 kali

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa orang (%) memeriksakan kandungannya sebanyak 4 kali.

j. Imunisasi TT

NoImunisasi TTJumlah%

1Lengkap

2Tidak lengkap

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa orang (%) yang mendapatkan imunisasi TT (tetanus toksoid) dengn lengkap.k. Penyakit Yang diderita Ibu Hamil

NoPenyakit Yang DideritaJumlah%

1Hipotensi

2Anemia

3Bengkak

4Mual/muntah

5Varises

6Tidak ada keluhan

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa seagian besar penyakit yang diderita oleh ibu hamil yaitu orang (%) mengalami mual/muntah.

l. Jumlah Ibu Menyusui

NoJumlah ButekiJumlah%

1Ya, meneteki8100.0

2Tidak meneteki00.0

Jumlah8100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakan bahwa jumlah ibu menyusui yaitu 8 orang (100%) sedangkan yang tidak meneteki tidak ada..

m. Lama Ibu menyusui

NoLama MenyusuiJumlah%

1Kurang dari 1 bulan00.0

21-4 bulan337.5

35-12 bulan562.5

4Lebih 12 bulan00.0

Jumlah8100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakan bahwa paling banyak lama ibu menyusui yaitu 5-12 bulan sebanyak 5 orang (62,5%) dan yang paling sedikit 1-4 bulan sebanyak 3 orang (37,5%) sedangkan 12 Bulan tidak ada.

3. Balita

a. Jumlah Balita

NoBalitaJumlah%

1Ya, tergolong balita8612.2

2Tidak tergolong balita61787.8

Jumlah703100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat bengkel timur II tidak tergolong balita yaitu sebanyak 617 orang (87,8%) dan yang tergolong balita sebanyak 86 orang (12,2%).b. Kebiasaan Keposyandu

NoKebiasaanJumlah%

1ke posyandu86100.0

2Tidak ke posyandu00.0

Jumlah86100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakan bahwa semua warga mempunyai kebiasaan ke posyandu dan tidak ada warga yang memiliki kebiasaan tidak ke posyandu.c. Imunisasi Balita

NoImunisasiJumlah%

1Lengkap7890.7

2Belum lengkap89.3

3tidak lengkap00.0

Jumlah86100

Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa sebagian besar balita sudah imunisasi lengkap yaitu sebanyak 78 orang (90,7%), dan yang paling sedikit mempunyai imunisasi belum lengkap yaitu sebanyak 8 orang (9,3%) sedangkan balita yang mempunyai imunisasi tidak lengkap tidak ada,d. Kepemilikan Kartu Menuju Sehat

NoKMSJumlah%

1Ya memiliki86100.0

2tidak memiliki00.0

Jumlah86100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua balita memiliki KMS, sedangkan balita yang tidak memiliki KMS tidak ada.

e. Hasil Penimbangan Balita

NoHasil Penimbangan KMSJumlah%

1Hijau5766.3

2Di atas hijau kuning2933.7

3Di bawah titik-titik00.0

4Di bawah merah00.0

Jumlah86100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan sebagaian besar hasil penimbangan bayi paling banyak yaitu hijau sebanyak 57 orang (66,3%) dan yang paling sedikit di atas hijau kuning sebanyak 29 orang (33,7%) sedangkan di bawah titik-titik dan di bawah merah tidak ada.4. Remaja

a. Kegiatan Remaja Diluar Sekolah

NoKegiatan di Luar SekolahJumlah%

1Keagamaan56.1

2Karang taruna00.0

3Olahraga1214.6

4lain-lain6579.3

Jumlah82100

Berdasarkan hasil tabulasi data didapatkan hasil kegiatan remaja diluar sekolah paling banyak yaitu lain-lain dengan jumlah 65 orang (79,3%), sedangkan paling rendah yaitu keagamaan yang berjumlah 5 orang (6,1%).

b. Penggunaan Waktu Luang

NoAlasan Tidak Ada KegiatanJumlah%

1Musik/TV7490.2

2Olahraga33.7

3Rekreasi00.0

4Keagamaan56,1

Jumlah82100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja memiliki alasan tidak ada kegiatan karena menontn TV yaitu sebanyak 74 orang (90,2%) dan yang paling sedikit yaitu olahraga yaitu sebanyak 3 orang (3,7%).c. Kebiasaan Remaja

NoMasalah RemajaJumlah%

1Merokok1923,2

2Alcohol00.0

3Lainnya5870,7

4Keagamaan56,1

Jumlah82100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja mempunyai kebiasaan lainnya yaitu sebanyak 58 orang (70,7%) dan yang paling sedikit mempunyai kebiasaan keagamaan yaitu sebanyak 5 orang (6,1%) sedangkan yang mempunyai kebiasaan minum alcohol tidak ada.5. Lansia

a. Keluhan Lansia

NoKeluhanJumlah%

1Ya mengeluh3638,7

2tidak ada keluhan5761,3

Jumlah93100

Berdasarkan tabel hasil tabulasi diatas dapat disimpulkan bahwa keluhan lansia paling banyak yaitu tidak ada keluhan yang berjumlah 57 lansia (61,3%), dan yang meneluh sebanyak 36 (38,7%).

b. Jenis Penyakit Yang Diderita Lansia

NoPenyakitJumlah%

1Asma00.0

2TBC00.0

3HT2136.8

4DM23.5

5Rematik1017.5

6Katarak47.0

7Lainnya2035.1

Jumlah57100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita lansia yaitu hipertensi yang berjumlah 21 orang (36,8%), dan yang paling sedikit yaitu DM yang berjumlah 2 orang (3,5%).

c. Penanganan Penyakit Lansia

NoPenanganan PenyakitJumlah%

1Sarana kesehatan4375,4

2Non medis00.0

3Diobati sendiri1424,6

Jumlah57100

Berdasrak tabel hasiltabulasi diatas dapat disimpulkan penanganan penyait lansia paling banyak dibawa kesarana kesehatan yang berjumlah 43 (75,4%), dan yang paling sedikit diobati sendiri yaitu sebanyak 4 (24,6%).

d. Penggunaan Waktu Senggang

NoWaktu SenggangJumlah%

1Berkebun3459,6

2Rekreasi00

3Senam lain-lain2340,4

Jumlah57100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan waktu senggang lansia lebih banyak digunakan untuk berkebun yaitu berjumlah 34 orang (59,6%), sedangkan sebagian kecilnya menggunakan waktu luangnya untuk senam lain-lain yaitu sebanyak 23 orang (40,4%).

3.2 ANALISA DATANoDataEtiologiProblem

1.

2

.

Masalah kesehatan lingkungan :1. Pengelolaan sampah

Jumlah KK yang membuang sampah dengan d timbun sebanyak 4 KK (2%)

Jumlah KK yang membuang sampah di Sungai sebanyak 6 KK (3%)

Jumlah KK yang membuang sampah dengan cara di bakar 9 77 KK (4,5%)

Jumlah KK yang membuang sampah di Sembarang tempat 87 KK (43,1%) Jumlah KK yang membuang sampah di TPU sebanyak 96 KK (47,5%)2. Pengelolaan limbah

Jumlah KK yang mempunyai SPAL sembarang tempat sebanyak 8 KK (4%)

Jumlah KK yang memiliki SPAL resapan sebanyak 16 KK (7,9%)

Jumlah KK yang memiliki SPAL Selokan sebanyak 178 KK (88,1%).

Masalah kesehatan perorangan :

a. Jenis Penyakit yang diderita

Jumlah penduduk yang menderita penyakit TBC tidak ada Jumlah penduduk yang menderita asma 5 jiwa (2,5%) Jumlah penduduk yang menderita penyakit typoid sebanyak 11 jiwa (5,4%).

Jumlah penduduk yang menderita penyakit Hipertensi sebanyak 49 jiwa (24,3%).

Jumlah penduduk yang menderita penyakit ISPA sebanyak 108 jiwa (53,5%).

Jumlah penduduk yang menderita penyakit lain sebanyak 18 jiwa (5,4%).

b. Sarana Kesehatan yang tersedia di dusun Bengkel Timur 2. Balai Pengobatan tidak ada. Puskesmas /posyandu ada 1 (25%)

Lain-lainnya sebanyak 1 (25%) Praktik Swasta sebanyak 2 (50%Kesadaran masyarakat yang kurang

Kurangnya informasi tentang pemeliharaan kesehatah diri

Sanitasi lingkungan tidak memenuhi standar kesehatan

Pola pemeliharaan kesehatan yang kurang

Berdasarkan analisa data di atas di dapatkan masalah kesehatan sebagai berikut :

1. Masalah sanitasi lingkungan tidak memenuhi standar kesehatan

2. Masalah kesehatan perorangan

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Sanitasi lingkungan tidak memenuhi standar kesehatan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pengolahan sampah, air limbah, kesadaran masyarakat yang kurang, sosial ekonomi yang rendah di buktikan dengan Jumlah KK yang membuang sampah dengan d timbun sebanyak 4 KK (2%), di Sungai sebanyak 6 KK (3%), dengan cara di bakar 9 77 KK (4,5%), di Sembarang tempat 87 KK (43,1%), di TPU sebanyak 96 KK (47,5%), Jumlah KK yang mempunyai SPAL sembarang tempat sebanyak 8 KK (4%), resapan sebanyak 16 KK (7,9%), Selokan sebanyak 178 KK (88,1%).2. Pola pemeliharaan kesehatan yang kurang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pemeliharaan kesehatan diri di buktkan dengan jumlah penduduk yang menderita penyakit TBC tidak ada, menderita asma 5 jiwa (2,5%), menderita penyakit typoid sebanyak 11 jiwa (5,4%), Hipertensi sebanyak 49 jiwa (24,3%), ISPA sebanyak 108 jiwa (53,5%), lainnya sebanyak 18 jiwa (5,4%), Balai Pengobatan tidak ada, Puskesmas /posyandu ada 1 (25%), Lain-lainnya sebanyak 1 (25%), Praktik Swasta sebanyak 2 (50%)..

3.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No DxTujuanRencana TindakanRasional

1Masyarakat menyadari dan mengetahui tentang pengelolaan lingkungan sehat terutama pengelolaan sampah dan pembuangan air limbah dengan kriteria :

- Masyarakat mampu memelihara lingkungan yang sehat1. Beri penyuluhan mengenai cara pembuangan sampah

2. Penyuluhan tentang cara pengelolaan sampah yang baik.

3. Beri pemahaman tentang manfaat sampah bila dikelola dengan baik

4. Gotong royong membersihkan lingkungan5. Penyuluhan tentang masalah pembuangan air limbah

1. Masyarakat mengetahui cara pembuangan sampah yang benar

2. Masyarakat mengetahui cara dan manfaat pengolahan sampah yang baik

3. Apabila pengelolaan sampah dilakukan dengan benar maka dapat dijadikan pupuk organik

4. Untuk menciptakan suasana bersih dan nyaman di lingkungan

5. SPAL dalam lingkungan rumah sangat penting dalam pembuangan air limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi dan lain-lain sehingga air tersebut tidak tergenang sehingga dapat mengakibatkan pencemaran dan menimbulkan penyakit

5Masyarakat menyadari tentang

masalah kesehatan diri atau kesehatan fisik perorangan dengan criteria :

-Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan individu.1. Beri penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan diri

2. Beri penyuluhan tentang air bersih

1. Diharapkan pengetahuan masyarakat bertambah sehingga derajat kesehatanpun bertambah

2. Masyarakat mengerti bagaimana cara menjaga kesehatan diri dengan menggunakan air bersih

BAB 4KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULANBerdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Dusun Bengkel Timur II Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat oleh Mahasiswa Profesi Ners STIKES YARSI Mataram gerbong keperawatan komunitas dan keluara dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yaitu mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas secara profesional dengan melibatkan peran serta masyarakat maka kami dapat memberikan kesimpulan berikut :a. Pengkajian

Berdasarkan data geografi di dapatkan batas-batas wilayah Dusun Bengkel Timur Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Berdasarkan hasil pengkajian, masalah kesehatan yang dijumpai di Dusun Bengkel Timur Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat adalah kurangnya pengetahuan/pemahaman masyarakat tentang kesehatan lingkungan, kurang pengetahuan/ memahami tentang perilaku hidup sehat dan bersih serta kurangnya pemahaman cara pencegahan dan perawatan penyakit.

b. PerencanaanBerdasarkan rumusan masalah yang dijumpai kami telah menyusun rencana keperawatan pemecahan masalah dalam bentuk POA dimana rencana yang telah tersusun dalam POA sudah dilaksanakan seluruhnya.c. Pelaksanaan

Seluruh rencana telah dilaksanakan sesuai dengan POA dan masyarakat cukup antusias serta aktif dalam semua kegiatan tersebut, namun dalam pelaksanaan kegiatannya belum berjalan sesuai dengan yang direncanakan, hal ini dikarenakan kesibukan masyarakat sehari-hari sehingga pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.d. Evaluasi

Berdasarkan diagnosa yang telah dirumuskan dan disepakati oleh masyarakat, semua telah dilaksanakan sesuai POA, dimana dalam pelaksanaannya masyarakat Dusun Bengkel Timur Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat telah menunjukkan adanya perubahan sikap dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan, terbukti dengan kehadirannya dalam acara dan kegiatan yang kami adakan.

4.2 SARAN SARANBerdasarkan kesimpulan diatas kami memberikan saran-saran kepada :a. Dikes Lombok Barat dan PuskesmasPuskesmas dan Dinas kesehatan hendaknya selalu memantau kesehatan masyarakat lebih jauh dan teliti melalui kader-kader yang ada di dusun dan desa dan menjalankan program-program Puskesmas secara rutin diwilayah kerjanya

b. DesaKepada Kepala Dusun Bengkel Timur Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Timur II mohon untuk menjelaskan keadaan lingkungannya kepada seluruh masyarakat dan mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan penduduk Bengkel Timur Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Timur II tentang hal yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.c. Lembaga PendidikanDiharapkan kepada pembimbing akademik agar selalu menyamakan persepsinya didalam membimbing sehingga tidak terjadi kerancuan dan kesalah pahaman pada waktu melaksanakan asuhan keperawatan komunitasDAFTAR PUSTAKANasrul Effendy. 1998. Dasar dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarata. EGC

Pusdiknakes, Dep Kes RI (1992). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta.

Dep Kes RI (1993). Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I dan II. Jakarta.

Pusdiknakes, Depkes RI (1991). Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Kanwil Kesehatan Propinsi NTB (1993). Dikes Dati I Prop NTB. Lembar Balik Perawatan.

1