73
Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang Daerah Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Dalam Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Provinsi Tahun 2017 . 2017 Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

  • Upload
    vonhi

  • View
    231

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang Daerah Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Dalam Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Provinsi Tahun 2017 .

2017

Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 2: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan

kekuatan pada kita, sehingga Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi Tahun 2017 ini dapat

diselesaikan.

Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam

Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi

Daerah (SIDa), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui Asisten Deputi

Pengembangan Kelembagaan, Deputi Kelembagaan Iptek, bekerja sama dengan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (BPP Kemendagri), sesuai dengan

Pasal 16 ayat (2) huruf b, telah memberikan fasilitasi peningkatan kapasitas Badan Penelitian

dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi sebagai koordinator penguatan SIDa di tahun

2017.

Laporan Akhir ini ditujukan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan

fasilitasi peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD)

Provinsi, Kabupaten, dan Kota sebagai koordinator penguatan SIDa di tahun 2017. Selain itu

dapat menjadi rujukan dalam mereview atau menentukan BPPD Provinsi untuk memperoleh

fasilitasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas peran BPPD Provinsi ditahun anggaran

selanjutnya. Di dalam laporan ini terdapat proses seleksi dan capaian 10 (sepuluh)

pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah (BPPD) yang mendapatkan fasilitasi di tahun 2017, yakni; Balitbangda Sumatera

Selatan, Balitbangda Sumatera Utara, Balitbangda Sumatera Barat, Balitbangda Lampung,

Balitbangda Kabupaten Lampung Tengah , Balitbangda Kota Sungai Penuh, Balitbangda

Jawa Timur, Balitbangda Kabupaten Malang, Balitbangda Kalimantan Timur, dan

Balitbangda Kota Makassar . Selain itu, terdapat hasil laporan evaluasi kinerja BPPD dalam

peningkatan SIDa di 16 (enam belas) BPPD baik ditingkatan Provinsi maupun Kabupaten

Kota yang mempunyai tupoksi khusus kelitbangan setingkat Eselon 2 (dua).

Diharapkan laporan akhir kegiatan ini dapat memberikan masukan untuk dapat meningkatkan

kapasitas dan kapabilitas kelembagaan iptek di daerah dan dapat berkontribusi dalam

pertumbuhan ekonomi yang mampu meningkatkan daya saing daerah demi terwujudnya

masyarakat yang sejahtera (innovation for welfare).

Semoga bermanfaat,

Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Kemal Prihatman

Page 3: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

ii

DAFTAR ISI DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

I.1 LATAR BELAKANG................................................................................................. 1

I.2 LANDASAN HUKUM ............................................................................................... 4

I.3 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN ..................................................................... 5

I.3.1 Maksud .................................................................................................................... 5

I.3.2 Tujuan ...................................................................................................................... 6

I.3.3 Sasaran ..................................................................................................................... 6

I.4 RUANG LINGKUP (KELOMPOK SASARAN)....................................................... 6

I.5 TOLOK UKUR KEBERHASILAN ........................................................................... 9

II. PERSIAPAN KEGIATAN ............................................................................................... 10

II.1 Penyusunan Pedoman Fasilitasi tahun 2017 ............................................................. 10

II.2 Pembentukan Tim Kerja............................................................................................ 10

II.3 Rapat Koordinasi ....................................................................................................... 11

II.4 Mekanisme Penetapan Daerah yang Menerima Fasilitasi......................................... 12

III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI ............................................................. 21

III.1 Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi............................................... 21

III.2 Bentuk Fasilitasi Yang Diberikan ............................................................................. 22

III.3 Sasaran dan Capaian Fasilitasi BPPD tahun 2017 .................................................... 24

IV. EVALUASI KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA .................................. 29

IV.1 Metode Evaluasi ........................................................................................................ 29

IV.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring ....................................................... 46

IV.2.1 Monitoring Kegiatan Fasilitasi .......................................................................... 46

IV.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Kinerja BPPD 2017 ......................................... 46

IV.3 Pemeringkatan Kapasitas BPPD dalam Menunjang SIDa ........................................ 65

V. PENUTUP ........................................................................................................................ 67

V.1 Faktor Pendukung ..................................................................................................... 67

V.2 Hambatan .................................................................................................................. 67

V.3 Kesimpulan Capain ................................................................................................... 68

V.4 Saran .......................................................................................................................... 69

Page 4: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

0

Page 5: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

1

I. PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Penjelasan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional

Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,

menyatakan bahwa keberhasilan negara maju menumbuhkembangkan kemampuan

ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) karena negara itu mampu mensinergikan

perkembangan kelembagaan dan sumber daya iptek yang dimiliki dengan berbagai

faktor lain secara tersistem.

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, dalam rangka memperkuat

perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing global diperlukan

dukungan penguatan sistem inovasi, melalui pengembangan iptek yang diarahkan

pada peningkatan kualitas serta memanfaatkan iptek nasional untuk mendukung daya

saing secara global. Hal itu dilakukan melalui peningkatan, penguasaan, dan

penerapan iptek secara luas dalam sistem produksi barang/jasa, pembangunan pusat-

pusat unggulan iptek, pengembangan lembaga penelitian yang handal, perwujudan

sistem pengakuan terhadap hasil temuan dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),

pengembangan dan penerapan standar mutu, peningkatan kualitas dan kuantitas

Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan

prasarana iptek. Berbagai langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan

ekonomi yang berbasis pengetahuan serta pengembangan kelembagaan sebagai

keterkaitan dan fungsional sistem inovasi dalam mendorong pengembangan kegiatan

usaha.

Iptek, inovasi, dan sistem inovasi menjadi kata kunci yang sangat penting bagi

tercapainya pembangunan dan daya saing nasional. Penguatan sistem inovasi nasional

(SINas) mencakup penguatan kelembagaan, sumber daya, jaringan iptek dan

peningkatan relevansi, produktivitas riset, dan pendayagunaan iptek dalam rangka

peningkatan kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan iptek mempunyai peran yang sangat besar dalam memasok hasil

penelitian dan pengembangan (litbang), untuk meningkatkan daya saing sektor

industri sebagai upaya memperbaiki tingkat perekonomian nasional. Sebagai contoh,

Page 6: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

2

dalam sektor industri dan perdagangan, peran kelembagaan iptek diarahkan juga

untuk menjawab beberapa kendala mendasar, antara lain: (i) rendahnya kandungan

teknologi produk barang dan jasa; (ii) rendahnya kontribusi kapasitas teknologi

domestik dan litbang dalam proses produksi dan distribusi; dan (iii) implementasi

standardisasi dan sertifikasi proses produksi dan distribusi barang dan jasa untuk

mendukung daya saing dalam perdagangan internasional.

Dalam konteks sistem inovasi, setiap lembaga pengembang iptek perlu mempunyai 3

(tiga) kapasitas, yakni: [1] kapasitas dalam mengakses informasi tentang realita

kebutuhan teknologi, potensi sumberdaya yang dapat dikelola atau diakses, teknologi

yang telah tersedia, perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan, keberadaan pakar

luar-lembaga yang potensial untuk berkolaborasi, dan sumber pembiayaan kegiatan

riset (sourcing capacity); [2] kapasitas dalam memublikasikan hasil-hasil risetnya,

mendifusikan paket teknologi yang dihasilkan, dan memberikan landasan akademik

untuk perumusan kebijakan publik (disseminating capacity); dan [3] kapasitas intinya

dalam pelaksanaan riset dan pengembangan teknologi secara produktif, bermutu, dan

relevan, serta sepadan dengan kapasitas adopsi calon pengguna potensialnya (R&D

capacity) (Lakitan, 2011).

Sejalan dengan hal tersebut, untuk mendukung penguatan sistem inovasi, khususnya

di daerah, pada 25 April 2012 bersamaan dengan perayaan Hari Otonomi Daerah ke-

16, telah ditandatangani Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan

Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang

Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan ini merupakan salah satu bukti

kebersamaan sekaligus menjadi dasar hukum (legal basis) bagi Pemerintah maupun

pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan daya saing daerah melalui iptek dan

inovasi.

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah, salah satu unsur kunci yang

memiliki peran besar dalam penguatan SIDa adalah Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah (BPPD), atau sebutan lainnya yang memiliki tugas pokok dan

fungsi (tupoksi) kelitbangan.

Penguatan BPPD merupakan salah satu langkah strategis dalam penguatan SINas

maupun SIDa, agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi. Dengan menghasilkan

inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna

teknologi (masyarakat, industri, dan Pemerintah). Pasal 16 ayat (2) huruf b Peraturan

Page 7: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

3

Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3

Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa menyatakan bahwa

penataan terhadap institusi pemerintah daerah dilakukan dengan meningkatkan

kapasitas dan peran BPPD sebagai koordinator dalam penguatan SIDa. Pada Pasal 32

mengamanatkan kepada gubernur untuk membentuk Tim Koordinasi Penguatan SIDa

di Provinsi. Kepala BPPD berperan sebagai Sekretaris Tim Koordinasi yang

mempunyai tugas antara lain menyusun dokumen Roadmap Penguatan SIDa. Hal ini

sejalan dengan Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun

2011, yang menyatakan bahwa tugas BPPD Provinsi antara lain adalah menyusun

kebijakan teknis, rencana, dan program kelitbangan di lingkungan pemerintahan

provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota di wilayahnya, sedangkan salah satu

kewenangannya adalah melaksanakan pengelolaan pembangunan daerah.

Mengingat pentingnya peran BPPD dalam pembangunan daerah, khususnya dalam

penguatan SIDa, diperlukan berbagai upaya untuk peningkatan kinerjanya,

diantaranya berupa fasilitasi dan pendampingan penyelenggaraan penguatan SIDa,

termasuk penyusunan Roadmap Penguatan SIDa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Kemenristek dan Kemendagri memprakarsai

kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator

Penguatan SIDa yang dapat digunakan sebagai acuan daerah untuk meningkatkan

kapasitas dan kapabilitasnya dalam menjalankan peran dan fungsinya serta

mendukung kepentingan stakeholder di pusat dan daerah, terutama dalam penguatan

SIDa.Tahun 2017 merupakan tahun kelima pelaksanaan kegiatan Fasilitasi

Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa.Pada

tahun 2013 yang merupakan tahun pertama pelaksaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan

Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa terdapat 6 (enam)

BPPD yang mendapatkan fasilitasi. Pada tahun 2014, ada 7 (tujuh) BPPD yang akan

mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator

Penguatan SIDa. Pada tahun 2015, ada 5 (lima) BPPD yang akan mendapatkan

Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa.

Pada tahun 2016, ada 12 (dua belas) BPPD yang akan mendapatkan Fasilitasi

Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa.

Page 8: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

4

Selanjutnya, pada tahun 2017 ada 10 (sepuluh) BPPD ditingkat provinsi dan

kabupaten/ kota yang mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD sebagai

Koordinator Penguatan SIDa.

I.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran

Negara Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4219);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679).

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

Page 9: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

5

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan

Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan

Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 43,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4497);

8. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025;

9. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2012 tentang Kerangka Nasional

Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan

Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 290);

11. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam

Negeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem

Inovasi Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penerbitan Rekomendasi Penelitian.

13. Keputusan Presiden Nomor 99/M Tahun 2015 tentang pengangkatan Direktur

Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti.

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 17 tahun 2016 tentang Pedoman

Penelitian.

15. Pengesahan DIPA Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti nomor

042.03.1.401196/2017 tanggal 7 Desember 2016.

I.3 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

I.3.1 Maksud

Laporan Akhir Kegiatan Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah (BPPD) Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun 2017, merupakan dokumen yang

disusun untuk menjadi pijakan seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan

peningkatan kapasitas dan kapabilitas BPPD. Dengan maksud untuk memberikan arahan

tentang tahapan pencapaian, strategi, serta kerangka prioritas peningkatan kapasitas dan

kapabilitas BPPD dalam rangka penguatan sistem inovasi di Indonesia, khususnya SIDa.

Page 10: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

6

BPPD diharapkan dapat menjadi motor penggerak terjadinya koherensi, keterpaduan,

dan gerakan penguatan sistem inovasi, khususnya di daerah, yang melibatkan seluruh

pemangku kepentingan (Pemerintah, akademisi, pengusaha, masyarakat, dan legislatif),

sehingga akan terjadi percepatan kemandirian dan peningkatan daya saing bangsa untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan berkeadilan melalui

inovasi teknologi.

I.3.2 Tujuan

Tujuan dari Laporan Akhir ini adalah untuk menjadi bahan evaluasi pelaksanaan

kegiatan Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD)

Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun 2017 bagi Direktorat Lemlitbang Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai pelaksana kebijakan dan seluruh BPPD

dan lembaga kelitbangan daerah yang akan mengikuti kegiatan fasilitasi peningkatan

kapasitas BPPD ditahun mendatang.

I.3.3 Sasaran

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Tersedianya data dan informasi dasar mengenai kapasitas dan kapabilitas

kelembagaan kelitbangan daerah secara nasional;

b. Tersedianya bahan rujukan dalam menentukan daerah yang mendapat fasilitasi

penguatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kelitbangan;

c. Tersedianya bahan rujukan bagi berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam

pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD sebagai koordinator dalam

pengembangan dan penguatan SIDa.

I.4 RUANG LINGKUP (KELOMPOK SASARAN)

Berdasarkan bentuk dan struktur organisasi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dapat

dikategorikan dalam kelompok sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:

Kategorisasi Kelembagaan BPPD

Provinsi / Kabupaten/ Kota Berdasarkan Bentuk dan Struktur Organisasi

NO. KATEGORI

URAIAN

NOMENKLATUR,

KEDUDUKAN,

TUGAS POKOK,

JUMLAH

NAMA

Page 11: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

7

DAN FUNGSI

(TUPOKSI)

1.

Kelompok I

PROVINSI

Berbentuk Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) dengan Tupoksi khusus kelitbangan dan Dipimpin Pejabat setingkat Eselon IIa

(17) 1. Balitbangda Provinsi

Sumatera Utara

2. BPP Provinsi Riau

3. Balitbangda Provinsi

Jambi

4. Balitbangnovda Provinsi

Sumatera Selatan

5. Balitbangda Provinsi

Sumatera Barat

6. Balitbangda Provinsi Jawa

Timur

7. Balitbangda Provinsi

Kalimantan Barat

8. Balitbangda Provinsi

Kalimantan Selatan

9. Balitbangda Provinsi

Kalimantan Timur

10. Balitbangda Provinsi

Sulawesi Tengah

11. Balitbangda Provinsi

Sulawesi Barat

12. Balitbangda Provinsi

Sulawesi Selatan

13. Balitbangda Provinsi

Sulawesi Tenggara

14. BPPD Provinsi Nusa

Tenggara Timur

15. Balitbangda Provinsi

Lampung

16. BP3 Iptek Provinsi Jawa

Barat

17. Balitbangda Provinsi

Sulawesi Utara

18. Balitbangda Provinsi

Maluku Utara

19. Balitbangda Provinsi

Papua

20. Balitbangda Provinsi

Papua Barat

2.

Kelompok II

KABUPATEN/ KOTA

Berbentuk

Badan/Kantor

Penelitian dan

Pengembangan Daerah

dengan Tupoksi

khusus kelitbangan

dan Dipimpin Pejabat

(35) 1. Balitbang Kota Medan 2. Balitbang Kab. Nias 3. Balitbang Kab. OKU

Selatan 4. Balitbang Kabupaten Kampar 5. Balitbang Kab Tanjung

Jabung Timur

Page 12: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

8

setingkat Eselon II/b

dan III/a

6. Balitbang Kab. Sungei Penuh

7. Balitbang Kota Mojokerto

8. Balitbang Kota Madiun 9. Balitbang Kab. Malang 10. Balitbang Kab.

Pamekasan 11. Balitbang Kab. Gianyar 12. Balitbang Kab. Kutai Kertanegara 13. Balitbang Kab. Kutai

Timur 14. Balitbang Kab. Maros 15. Balitbang Kab.

Pangkajene Kepulauan 16. Balitbang Kab.

Kepulauan Talaud 17. Balitbang Kab. Sinjai 18. Balitbang Kab. Bulu kumba 19. Balitbang Kab. Gowa 20. Balitbang Kab. Luwu

Utara 21. Balitbang Kab. Wajo 22. Balitbang Kota Makassar 23. Balitbang Kota Palopo 24. Balitbang Kab. Konawe Selatan 25. Balitbang Kab. Buton 26. Balitbang Kab. Bombana 27. Balitbang Kab. Konawe 28. Balitbang Kab. Selayar 29. Balitbang Kab. Buton 30. Balitbang Kota Kupang 31. Balitbang Kab. Jayapura 32. Kantor Litbang Kota Binjai 33. Kantor Litbang

Kabupaten Kuningan 34. Kantor Litbang

Kabupaten Pati 35. Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri 36. Kantor litbang

Kabupaten Bone

Lembaga yang bisa mengajukan sebagai penerima fasilitasi peningkatan kapasitas dan

kapabilitas kelembagaan adalah BPPD yang termasuk dalam kelompok BPPD Kategori I

Page 13: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

9

dan Kategori II yang berbentuk BPPD dengan tupoksi khusus kelitbangan dan dipimpin

pejabat setingkat Eselon II dan III.

I.5 TOLOK UKUR KEBERHASILAN

Keberhasilan pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/ Kabupaten

dan Kota sebagai Koordinator Penguatan SIDa, dapat diukur berdasarkan parameter

sebagai berikut:

a. Meningkatnya kapasitas BPPD dalam melakukan sinkronisasi, harmonisasi, dan

sinergi penguatan SIDa yang meliputi: identifikasi dan inventarisasi kebijakan

penguatan SIDa, analisis potensi sinergi kebijakan penguatan SIDa, dan memadukan

kebijakan-kebijakan antar daerah dan antara pemerintah daerah dengan Pemerintah

(pusat) untuk penguatan SIDa;

b. Komprehensifnya format roadmap penguatan SIDa yang memuat: kondisi SIDa saat

ini, tantangan dan peluang SIDa, kondisi SIDa yang akan dicapai, arah kebijakan

strategi penguatan SIDa, fokus dan program prioritas SIDa, dan rencana aksi

penguatan SIDa.

c. Terimplementasikannya agenda dari roadmap SIDa yang dibuat pada waktu dan

anggaran yang telah dibuat.

Page 14: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

10

II. PERSIAPAN KEGIATAN

Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pelaksanaan kegiatan

fasilitasi, serta evaluasi dan monitoring kapasitas BPPD dalm mendukung pelaksanaan

SIDa.Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan dengan

tujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Tahap persiapan kegiatan Fasilitasi

peningkatan kapasitas BPPD meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

II.1 Penyusunan Pedoman Fasilitasi tahun 2017

Disepakati di akhir tahun 2016 akan dilakukan pembinaan untuk BPPD berkinerja

pratama dan madya serta penguatan diperuntukan untuk BPPD berkinerja utama. Oleh

karena itu dibutuhkan pedoman fasilitasi tidak hanya dalam pembinaan namun juga

bertujuan dengan penguatan BPPD berkinerja utama. Kegiatan ini diawali dengan

menentukan sasaran dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan fasilitasi di tahun 2017

pada tanggal 23 Januari 2017 dan 26 Januari 2017.

II.2 Pembentukan Tim Kerja

Definisi Tim Kerja (team work) adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama secara

tetap, teratur dan sesering mungkin untuk mencapai Tujuan Bersama. Untuk

menyukseskan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD

Dokumentasi Rapat Tanggal 23 Januari 2017

Dokumentasi Rapat Tanggal 26 Januari 2017

Page 15: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

11

Tahun 2017 maka dikeluarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan Nomor :

595/C/KEP/III/2017 tentang Tim Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian

dan Pengembangan Daerah Provinsi 2017 (terlampir) yang memutuskan pembentukan

Tim Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan yang

selanjutnya disebut Tim Fasilitasi. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Tim

Fasilitasi terdiri dari: Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Supervisi; Tim Monitoring dan

Evaluasi (monev); Tim Penilai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Kategori Utama; dan Tim Kesekretariatan. Dalam pelaksanaan tugasnya, tim

koordinasi bertanggung jawab dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan

kepada Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi melalui Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan.

II.3 Rapat Koordinasi

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Tim Fasilitasi adalah melakukan rapat

koordinasi secara rutin. Adapun tujuan dilaksanakan rapat koordinasi adalah :

1. Dapat memberitahukan perkembangan, permasalahan dan strategi dalam rencana

pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian

Pengembangan.

2. Koordinasi dan asistensi antara anggota timFasilitasi dengan pihak BPPD yang

menerima Fasilitasi.

3. Mendapatkan solusi untuk setiap permasalahan kegiatan Fasilitasi Peningkatan

Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan

Rapat Koordinasi Aplikasi Online Litbangda Ristekdikti 20 Februari 2017

Page 16: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

12

Koordinasi Persiapan Fact Finding 18 April 2017

II.4 Mekanisme Penetapan Daerah yang Menerima Fasilitasi

Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Tahun 2017 diupayakan menggunakan

mekanisme terbuka dimana kegiatan ini di sosialisasikan keseluruh BPPD dan terbuka

untuk setiap BPPD di tingkatan provinsi, kabupaten dan kota untuk mengajukan

proposal permohonan secara online. Adapun tahapan kegiatan BPPD yang dibina

menjadi BPPD berkinerja utama adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD

Sosialisasi pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dilakukan

dengan pengiriman dokumen panduan BPPD ke tiap BPPD Di tingkatan Provinsi

dan Kabupaten yang dilanjutkan dengan audiensi dari BPPD yang berkeinginan

untuk melakukan pengajuan proposal fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD

dalam penguatan SIDa serta registrasi online untuk memasukan proposal melalui

account BPPD.

Kunjungan BPPD Kota Mojokerto

Page 17: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

13

Upaya sosialisasi kegiatan ini juga dilakukan melalul kunjungan kegiatan yang

dilakuakan oleh BPPD Provinsi dalam rangka Sosialiasi kegiatan yang

bersinggungan dengan seluruh aktivitas kegiatan Kementerian Riset, Teknologi,

dan Perguruan Tinggi serta kunjungan khusus untuk mensosialisasikan kegiatan

fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD di tahun 2017.

Kunjungan BPPD Kab. Solok

Sosialisasi di BPPD Kalimantan Timur, 13 Februari 2017

Kunjungan BPPD Kalimantan Barat

Sosialisasi di BPPD Sumatera Utara , 23 Februari 2017

Page 18: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

14

Sosialisasi di BPPD Sumatera Barat dan Rakor Kelitbangan Sumatera Barat, 13-14 Maret 2017

Sosialisasi di BPPD Kab. Malang dan Jawa Timur , 1-2 Maret 2017

Sosialisasi di BPPD Lampung , 7 Maret 2017

Sosialisasi di BPPD Sumatera Selatan , 20 Maret 2017

Page 19: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

15

Sosialisasi di BPPD Kota Makassar , 22 Maret 2017

Sosialisasi di BPPD Kota Sungai Penuh, 27 Maret 2017

Sosialisasi di BPPD Sulawesi Utara, 18 Mei 2017

Page 20: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

16

2. Review dan Fact Finding Proposal Daerah

Setelah dilaksanakan sosialisasi, telah diterima proposal permohonan pelaksanaan

kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dari 10 BPPD baik tingkatan

propinsi maupun kabupaten kota. Selanjutnya dilakukan review dan fact finding

terkait seluruh proposal yang masuk. Kegiatan review ini dilakukan di Kantor

Kemenristekdikti serta dilakukan bersamaan dengan kegiatan fact finding di

beberapa daerah.

Fact Finding Proposal BPPD Sumatera Utara, 4 April 2017

Fact Finding Proposal BPPD Sumatera Barat dan BPPD

Sungai Penuh , 26-27 April 2017

Fact Finding Proposal BPPD Lampung, 7 Maret 2017

Page 21: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

17

Fact Finding Proposal BPPD Sumatera Selatan,17 April 2017

Fact Finding Proposal BPPD Kabupaten Malang dan BPPD

Provinsi Jawa Timur ,12-13 April 2017

Penajaman Proposal BPPD Provinsi Jawa Timur ,28 April

2017

Page 22: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

18

Rapat Pembahasan BPPD Provinsi yang Akan Difasilitasi

3. Penetapan BPPD Provinsi yang Difasilitasi

Setelah dilakukan penelaahan terhadap 10 (sepuluh) proposal masuk yang akan

difasilitasi. Dari hasil penelaahan tersebut, belum semua BPPD memfokuskan

implementasi SIDa pada satu komoditas yang saling terkait dengan progam-

program yang ada pada Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti khususnya. Hasil

yang dicapai adalah sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dari

dana fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi dikaitkan dengan program

kegiatan lain yang ada pada Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan.

Model Implementasi SIDa berupa hilirisasi produk komoditas unggulan masing-

masing daerah dikaitkan dengan kerangka kebijakan dalam pelaksanaannya.

Dalam hal ini perlu dikaitkan dengan program Pusat Unggulan Iptek, program

kegiatan Science Techno Park (STP) yang ada pada masing-masing Daerah.

Model Implementasi penguatan SIDa dimasing-masing Daerah memfokuskan

kepada hilirisasi produk komuditas unggulan daerah yang berbasis pada hasil

penelitian dan pengembangan ada di 10 BPPD Provinsi, yaitu :

1. Balitbangda Provinsi Sumatera Utara

2. Balitbangda Provinsi Sumatera Barat

3. Balitbangda Provinsi Lampung

4. Balitbangda Provinsi Sumatera Selatan

5. Balitbangda Provinsi Jawa Timur

6. Balitbangda Provinsi Kalimantan Timur

7. Balitbangda Kota Sungai Penuh

8. Balitbangda Kabupaten Lampung Tengah

9. Balitbangda Kabupaten Malang

10. Balitbangda Kota Makassar

Page 23: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

19

Rapat Pembahasan BPPD Provinsi yang Akan Difasilitasi

4. Besaran Pemberian Fasilitasi

Fasilitasi diberikan kepada BPPD Provinsi penerima fasilitasi dengan

penandatangan naskah kerja sama antara Kemenristekdikti dengan BPPD

penerima fasilitasi. Dilaksanakan dengan sistem kontrak kerjasama yang

dilakukan secara swakelola melalui pencairan dalam tahap dua (2) termin, dengan

besaran 60% di termin pertama dan 40% di termin ke dua. Berlangsung selama

enam (6) bulan, dimulai di bulan Mei dan berakhir di bulan Oktober tahun 2017.

Berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Dirjen

Kelembagaan IPTEK dan Dikti No. 907/C1/KEP/IV/2017 tanggal 11 April 2017 :

10 Paket Kontrak Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah (BPPD) :

1. Balitbangda Provinsi Sumatera Utara Rp. 238.000.000,-

2. Balitbangda Provinsi Sumatera Barat Rp. 150.000.000,-

3. Balitbangda Provinsi Lampung Rp. 250.000.000,-

4. Balitbangda Provinsi Sumatera Selatan Rp. 190.000.000,-

5. Balitbangda Provinsi Jawa Timur Rp. 250.000.000,-

6. Balitbangda Provinsi Kalimantan Timur Rp. 258.000.000,-

7. Balitbangda Kota Sungai Penuh Rp. 145.000.000,-

8. Balitbangda Kabupaten Lampung Tengah Rp. 125.000.000,-

9. Balitbangda Kabupaten Malang Rp. 130.000.000,-

10. Balitbangda Kota Makassar Rp. 164.000.000,-

Besaran nilai kontrak pada masing-masing BPPD ditentukan berdasarkan

penilaian oleh Tim seleksi dari usulan proposal yang diterima dan kegiatan yang

akan dilakukan dari dana fasilitasi BPPD.

Page 24: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

20

Namun dalam pelaksanaannya pemberian Fasilitasi dilakukan dengan

skema kontrak swakelola dua tahap, tahap pertama 60 % dan Tahap ke dua 40%

tetapi karena adanya pemotongan anggaran sebesar 23% maka dilakukan

addendum kontrak sehingga termin ke dua tidak dibayarkan.

Page 25: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

21

III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI

III.1 Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi

Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi merupakan kegiatan

kontrak kerjasama yang dilakukan oleh Direktorat Lemlitbang Kementerian Ristekdikti

dengan BPPD selaku lembaga penerima fasilitasi. BPPD sebagai Koordinator

Penguatan SIDa di daerah melakukan kegiatan sesuai rencana kerja dan rencana

anggaran yang diajukan di dalam proposal yang telah disepakati. Dasar pencairan dana

program fasilitasi adalah kontrak kerjasama antara pejabat lembaga penerima atau yang

mewakili dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) program fasilitasi sesuai dengan

jumlah/nilai fasilitasi yang disetujui sesuai Surat Keputusan Menteri Negara Riset,

Teknologi dan Perguruan Tinggi. Kontrak pelaksanaan kegiatan fasilitasi ini

berlangsung selama 6 (enam) bulan terhitung dari disepakatinya dan ditandatanganinya

kontrak per Mei berakhir hingga Oktober tahun anggaran 2017. Berikut gambaran

tahapan pelaksanaan kegiatan tersebut:

Tahapan Pelaksanaan

Penjadwalan dan diagram alur prosedur rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas BPPD

Provinsi dalam rangka implementasi Penguatan SIDa tahun 2017 ditampilkan sebagai

Page 26: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

22

berikut:

III.2 Bentuk Fasilitasi Yang Diberikan

Keragaman permasalahan, kebutuhan, serta sumber daya yang dimiliki BPPD Daerah

dalam upaya penguatan SIDa tentu menentukan bentuk fasilitasi peningkatan kapasitas

kelembagaan BPPD yang berbeda-beda. Secara garis besar fasilitasi yang diberikan

kepada BPPD Provinsi dan Kabupaten/ Kota di tahun 2017 adalah:

a. Fasilitasi Penyusunan Model Implementasi Roadmap SIDa

Berupa pendampingan sebagai upaya sosialisasi dan implementasi dokumen

roadmap SIDa yang sudah ada, dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD),

konsinyering, workshop, seminar dan sebagainya dan melibatkan instansi terkait.

b. Fasilitasi Harmonisasi dan Sinkronisasi Kebijakan Roadmap SIDa.

Berupa dukungan dan pendampingan dalam mengkoordinasikan

pengimplementasian roadmap SIDa dalam dokumen RPJMD dan RKPD, serta

agenda daerah. Dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), konsinyering,

workshop, seminar dan sebagainya dan melibatkan instansi terkait.

c. Fasilitasi Pengembangan Kebijakan SIDa

Berupa dukungan atau pendampingan dalam Focus Group Discussion (FGD),

konsinyering, workshop, seminar dan sebagainya terkait dengan pengembangan

kebijakan SIDa dengan melibatkan instansi terkait dan masyarakat.

MARET

•Penerimaan Proposal

•Seleksi

APRIL

•Review Proposal

•Fact Finding

MEI

•KontrakKinerja, PencairanTermin 1

Agustus

•Monitoring, LaporanPertengahan

OKTOBER

•EvaluasiPeningkatan KapasitasBPPD

DESEMBER

•Penetapan BPPD Berkinerja Utama

•Pemeringkatan BPPD

Page 27: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

23

Dalam implementasinya bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan oleh BPPD dalam

kegiatan Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dalam rangka penguatan SIDa adalah:

a. Melaksanakan forum koordinasi antar SKPD untuk mengimplentasikan SIDa.

b. Melaksanakan sosialisasi program implementasi SIDa.

c. Pelatihan dalam penguatan kemampuan SDM Iptek BPPD.

d. Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), konsinyering, workshop,seminar

dengan melibatkan instansi terkait dan masyarakat.

Page 28: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

24

III.3 Sasaran dan Capaian Fasilitasi BPPD tahun 2017

1. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan :

Sasaran:

Budidaya Tanaman Indigovera di Kabupaten Ogan Ilir untuk mensuplai pabrik

pakan ternak dalam rangka pengembangan STP Sumsel

Pengembangan industri kompon padat karet hilirisasi produk karet

Capaian:

Terlaksananya pelatihan budidaya 25 orang petani indigofera untuk suplai bahan

baku pakan ternak di STP Ogan Ilir dan Draft Pembentukan industri Kompon

padat

Meningkatnya penghasilan petani indigovera sebagai pemasok bahan baku pakan

ternak ke pabrik pakan ternak yang ada di STP Sumsel, kabupaten Ogan Ilir dan

beberapa kabupaten terdekat dengan lokasi STP seperti Muara Enim, OKI,

Pabumulih dan kota Palembang

Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM industri kompon padat à 211,80 yen

per kilogram

Dibentuknya sentra industri kompon padat.

2. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Barat :

Sasaran:

Pengolahan dan Tata Kelola Cabe

Berbasis Kawasan aspek penetapan

klaster kawasan produksi dan

penguatan kelembagaan petani, serta

pengolahan dan pemasaran oleh

BUMD (Minang Mart) dalam suatu

sistim terintegrasi.

Capaian :

Tersusunnya Draft Konsorsium Cabe di 8 Kabupaten dan Peraturan Gubernur

tentang Tata Kelola Cabe

Page 29: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

25

Menjaga kestabilan harga komuditas cabe à fluktuatif harga dari kisaran Rp 8.000

– Rp 120.000/kg. à penyimpanan Cabai Segar dengan Teknologi “Rapid-Deep-

Freezing”

Menjaga pola tanam cabe pada 8 daerah sentra cabe Kabupaten Tanah Datar,

Kabupaten Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten 50 Kota/Kota Payakumbuh

dengan total luas cabe Tahun 2015 seluas 7.218 Ha, luas panen 7.811 Ha, dan

produksi 63.402 ton.

3. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Sungai Penuh :

Sasaran:

20 orang Ketua

Kelompok Tani dilatih

Penangan Panen dan

Paska Panen Kopi

Arabika dan

Capaian :

Tersusunnya draft Peraturan Walikota Sungai Penuh tentang pelaksanaan

roadmap SIDa Kopi Arabika

Pelatihan dan Pengembangan Produk Kopi Arabika (panen, paska panen,

pengolahan produk kemasan, packaging, promosi dan pemasaran)

Meningkatnya harga jual produk kopi Arabika yang dihasilkan oleh petani.

Tumbuhnya pengusaha kedai kopi

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Utara :

Sasaran:

Mendukung pembentukan Oil Palm STP

Capaian :

terlatih 50 calon wirausaha Berbasis Sawit dan

Draft MOU Pemerintah Provinsi Sumut dan

Page 30: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

26

PPKS pembentukan inkubator

Tumbuhnya wirausaha/technopreneur berbasis sawit.

Tersedianya fasilitas penyediaan SDM, teknologi, pelatihan kerja, sarana dan

prasarana serta jaringan kerja untuk digunakan oleh industri berbasis kelapa

sawit.

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Malang :

Sasaran:

Pelatihan Kelompok Petani Apel di Desa Ponco Kusumo, Kabupaten Malang

Capaian :

Terlatihnya 40 orang petani Apel, dalam

peningkatan produktifitas tanaman dan

penangan hama di lahan seluas 40 HA

Meningkatnya produktifitas dan kualitas

apelà nilai jual apel per kilo Rp 30.000,-

Perubahan perilaku petani dalam

menanam apel

6. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Timur :

Sasaran :

Konsep kebijakan End to End

Klaster Apel

Capaian :

Tersusunnya draft Peraturan

Gubernur tentang Klasterisasi

penanganan Hulu – Hilir end to end Apel di Jawa Timur

Adanya Kebijakan/Peraturan Daerah dalam mengatur hulu, hilir end to end

Apel.

Page 31: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

27

7. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kalimantan Timur :

Sasaran:

Pembentukan Pusat Diseminasi

Iptek.

Capaian :

Terbentuknya 1 (satu) Pusat

Diseminasi Iptek

Mempercepat diseminasi hasil

litbang yang potensial dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pelaku

usaha.

8. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Makassar :

Sasaran:

Budidaya mangrove di Pulau

Lakkang.

Capaian :

Terlatihnya 50 orang Petani

Nelayan Budidaya Mangrove,

tersedianya 70.000 batang bibit

mangrove, dan 20 HA lahan

ditanamani Mangrove

Lestarinya lingkungan dan terjaganya habitat ikan untuk dikembangkan menjadi

daerah ekomina wisata

9. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Lampung :

Sasaran:

Page 32: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

28

Melatih dan mendampingi calon wirausaha berbasis Beras Siger (beras berbahan

Baku Tepung singkong/ beras sehat)

Capaian :

Pelatihan 20 orang calon wirausaha berbasis beras sehat.

Berkembangnya industri rumah tangga produk makanan sehat yang sudah terlatih

sesuai standar kesehatan

10. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Lampung Tengah :

Sasaran:

Melatih Kelompok

Wanita Tani Tanaman

Singkongà panen dan

pengelolaan paska panen

guna memenuhi standar

bahan baku kebutuhan

industri.

Capaian :

Pelatihan 100 orang Petani penangan Panen dan Paska Panen sesuai SOP

Meningkatnya Produksi singkong yang sesuai kebutuhan bahan baku industri à

harga ter rendah per kilo Rp 450,-

Page 33: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

29

IV. EVALUASI KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA

IV.1 Metode Evaluasi

Dalam rangka penguatan SIDa dan mendorong kinerja BPPD sebagai sekretariat/koordinator

SIDa level propinsi perlu dilakukan evaluasi kinerja SIDa, sekaligus peran dan kinerja BPPD

dalam penguatan SIDa. BPPD yang memiliki peran dan kinerja yang tinggi dalam penguatan

SIDa, yang diukur melalui kriteria dan metodologi tertentu, ditetapkan sebagai BPPD

Utama.Untuk itu perlu dirumuskan kriteria dan metodologi untuk penetapan BPPD

Utama.ANREGIS (Analysis of Regional Innovation System) adalah model evaluasi berbasis

system approach dengan mengaplikasi metode AHP dan WSM yang digunakan sebagai dasar

metodologi pengukuran.ANREGIS adalah model analisis pendekatan sistem untuk

mengevaluasi kinerja SIDa dan BPPD serta merancang agenda aksi penguatan BPPD dalam

implementasi SIDa di masing-masing regional.

Sasaran metode ini adalah;

• Diperolehnya profil/status/maturitas SIDa di masing-masing provinsi

• Diketahuinya determinan unsur-unsur SIDa yang masih lemah dan memerlukan

intervensi dari masing-masing provinsi

• Diperolehnya rekomendasi untuk aksi penguatan SIDa di masing-masing oleh BPPD

• Dapat ditetapkan BPPD utama, yakni BPPD yang berperan dan berkinerja tinggi

dalam penguatan SIDa dalam lingkup provinsinya

Pendekatan

1. Hard data untukparameter yang dianalisis banyak, sangatkompleks dan sulit

diperoleh, untuk itu digunakan pendekatan sistem dengan mengaplikasikan opini

pakar.

2. Metode yang akan digunakan adalah kombinasi dari:

SAS (untuk seleksi determinan)

AHP (penentuan proritas determinan)

Matriks (pengukuran magnitude/maturitas determinan)

WSM (perhitungan skor dan total skor)

3. Opini pakar diarahkan untuk mendapatkan parameter:

Prioritas masing-masing determinan (pakar rejionaldan nasional)

Magnitude masing-masing determinan (pakar nasional)

Page 34: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

30

4. Penentuan Prioritas (P) masing-masing determinan dengan metode AHP, dimana

panel pakar yang menilai adalah pakar rejional dan nasional. Ada dua prioritas: nilai

Prioritas Level (Pm) dan nilai Prioritas Determinan (Pi).

5. Penentuan Magnitude/maturitas (M) didasarkan pada penilaian pakar atas data

empirik regional yang ada, dimana panel pakar yang menilai adalah pakar nasional.

Magnitude ini dapat berupa magnitude determinan, level, maupun total. Pengukuran

dengan skala Likert.

6. Skor setiap level dan total skor dihitung dengan weighted scoring method (WSM).

Tahapan Analisis

1. Perumusan Profil SIDa/BPPD berbasis prioritas dan magnitude masing-masing

determinan untuk mengetahui determinan yang perlu diintervensi

2. Perumusan profil SIDa/BPPD berbasis SKOR pada masing-masing level untuk

mengetahui level yang perlu diintervensi

3. Perumusan profil SIDa/BPPD secara nasional berbasis TOTAL SKOR untuk

mengetahui SIDa/BPPD yang perlu diintervensi

4. Analisis peran non-BPPD dalam penguatan SIDa

5. Pemeringkatan BPPD

Dokumentasi Penyempurnaan Instrument evaluasi:

Page 35: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

31

Model – Konsepsi Awal

Penajaman Determinan Penilaian

• Instrumen : SAST • Indepth Interview

Konsepsi yang dikembangkan dari hasil analisis benchmarking berbasis landasan teori penguatan sistem inovasi

Bertujuan : eliminasi dan memperkuat determinan dan elemen penting dalam penguatan sistem inovasi

Perumusan Desain Penilaian Kinerja BPPD

Penentuan Indeks-Bobot Prioritas (P)

Penentuan Kekuatan Magnitude (M)

• Instrumen : AHP • Proses : Penghitungan dan

Analisis hasil AHP • Penilai : Pakar Nasional dan

Pakar Regional

• Instrumen : Kuesioner • Proses : Penghitungan (skala

likert) • Penilai : Pakar Nasional

• Analisis Profil SIDa / BPPD berbasis Prioritas dan Magnitude • Analisis Level intervensi : Basis Skor dan Total Skor • Analisis Peran Non BPPD dalam Penguatan SIDa • Pemeringkatan BPPD

ANALISIS PENILAIAN KINERJA SIDa / BPPD Tahapan Analisis dan Pengambilan Keputusan

Tahapan Penilaian – Survey Kondisi SIDa / BPPD

Page 36: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

32

ENTERPRISE

UNIVERSITY RESEARCH INST

INNOVATION OUTPUT

POLICY

Innovation SUPPORT

(Institution & Program)

Innovation Environment

ANREGIS: Evaluation of regional innovation system based

onelements perspective

Focus Level Element Level Aspect Level

Evaluation of REGIS capacity

A. Policy Framework REGIS related policy (D1) Regional Research Agenda (D2) Road Map of REGIS (D3) Innovation environment (D4)

B. Supporting program-Institutions

Scheme for HR education-training (D5) Scheme for innovation fund (D6) Innovation cluster (D7) Incubation-supporting program (D8)

C. Actors Capacity R&D Institution (D9) Private investor (D10) Business development agency (D11) Business association (D12) Industry (D13)

D. Innovation Performance Diffusion capacity (D14) Knowledge flow quality (D15) Synergy-network quality (D16) Interactive learning quality (D17)

Page 37: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

33

REGIS Evaluation

FOCUS LEVEL

ELEMENT LEVEL

ASPECT LEVEL

Determinants of ANREGIS

AHP of REGIS Evaluation:

Page 38: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

34

Kerangka Kebijakan

Sumber Daya Penunjang

Kapasitas-Kapabilitas Kelembagaan

Kinerja : Produktivitas Output-Outcome SIDa

• Produk kebijakan terkait SIDa • Pengembangan Agenda Riset Daerah • Pengembangan Roadmap SIDa • Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM

daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)

• Skema Pengembangan SDM Inovasi • Skema Pembiayaan Inovasi • Pengembangan Kawasan Inovasi

(Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

• Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship)

• Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta)

• Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)

• Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services)

• Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan)

• Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

• Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi

• Kualitas Aliran inovasi • Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi • Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

A

B

C

D

Determinan Penguatan Sistem Inovasi

Page 39: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

36

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

1. Determinan Kerangka Kebijakan

a. Produk Kebijakan terkait dengan Pengembangan SIDa

o Ketersediaan dukungan kebijakan-aturan dalam pengembangan sistem inovasi

o Dukungan kebijakan-aturan pengembangan SDM Daerah

o Dukungan kebijakan-aturan pendanaan

o Dukungan kebijakan-aturan pengembangan infrastruktur daerah

o Dukungan kebijakan-aturan pengembangan industri

o Pelibatan aktif pihak terkait dengan perumusan kebijakan-aturan daerah

a. Pelibatan aktif pihak terkait dengan perumusan kebijakan-aturan daerah

b. Ketersediaan dukungan kebijakan-aturan dalam pengembangan sistem inovasi

- Memiliki payung hukum penyelenggaraan SIDa (SK Terkait) (1)

- Memiliki insentif pembinaan berdasarkan tema SIDa

- Memiliki alokasi anggaran pelaksanaan SIDa (APBD tahunan sesuai renstra) (1.1)

- Memiliki payung hukum hingga menyentuh pengembangan industri

-

b. Pengembangan Agenda Riset

o Ketersediaan dokumen Agenda

a. Ketersediaan dokumen Agenda

- Dokumen ARD - Kesesuaian fokus

-

Page 40: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

37

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

Daerah

Riset Daerah o Perumusan

berbasis Prioritas Tematik (fokus unggulan)

o Integrasi Agenda Riset Daerah dengan dukungan kapasitas daerah (SDM, pendanaan, infrastruktur)

o Pelibatan aktif pihak terkait

Riset Daerah b. Sejauh mana

keterlaksanaan ARD c. Evaluasi tehadap

ARD

unggulan ARD dengan SIDa

- Kesesuaian ARD dengan resource capacity daerah tersebut

- Keragaman kontribusi dari pihak terkait dalam pencapaian target ARD

c. Pengembangan Roadmap SIDa

o Ketersediaan dokumen Roadmap SIDa

o Tingkat kemanfaatan Roadmap SIDa dalam implementasi pengembangan SIDa

o Pelibatan aktif pihak terkait

a. Ketersediaan dokumen Roadmap SIDa

b. Tingkat kemanfaatan Roadmap SIDa dalam implementasi pengembangan SIDa

c. Evaluasi Pelaksanaan Roadmap SIDa

- Turunan/ perda terkait SIDa

- Dokumen Roadmap SIDa Provinsi

- Dokumen roadmap SIDa Daerah

- Ketersedianan dokumen SK tim kerja Roadmap SIDa

-

-

d. Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,

o Tingkat kemanfaatan Roadmap SIDa

a. Adanya dukungan kuat dari pimpinan puncak pemda

- Surat Edaran - Dokumentasi forum rutin

koordinasi roadmap SIDa

-

Page 41: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

38

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

ekosistem inovasi)

dalam implementasi pengembangan SIDa

o Tingkat kesesuaian Roadmap SIDa dengan kapasitas daerah (SDM, pendanaan, infrastruktur)

o Pelibatan aktif pihak terkait

b. Adanya dukungan Aktor lain

- dokumentasi hasil penelitian yang mendukung SIDa

- Kesesuaian struktur organisasi yang mendukung pelaksanaan SIDa

o Determinan Sumber Daya Penunjang

a. Skema Pengembangan SDM Inovasi (terampil, inovatif, produktif)

o Ketersediaan program-kegiatan pengembangan kapasitas SDM

o Tingkat kesesuaian skema pengembangan SDM dengan kebutuhan

o Dukungan kelembagaan daerah dalam implementasi program-kegiatan pengembangan SDM

a. Roadmap pengembangan SDM

- Program peningkatan SDM Peneliti yang mendukung SIDa

- Pelatihan bagi stakeholder terkait dengan Penguatan SIDa

-

b. Skema Pembiayaan o Ketersediaan a. Ketersediaan - Adanya kegiatan insentif -

Page 42: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

39

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

Inovasi program-kegiatan pembiayaan inovasi

o Keberadaan lembaga pembiayaan inovasi

o Tingkat kesesuaian skema pembiayaan inovasi

o Dukungan pemerintah-swasta dalam implementasi pembiayaan inovasi

program-kegiatan pembiayaan inovasi

b. Keberadaan lembaga pembiayaan inovasi

c. Tingkat kesesuaian skema pembiayaan inovasi

d. Dukungan pemerintah-swasta dalam implementasi pembiayaan inovasi

pengembangan inovasi yang dibuktikan dengan laporan hasil kegiatan tersebut

- Adanya lembaga yang intensif memberikan kontribusi anggaran terhadap kegiatan berbasis inovasi dibuktikan dengan dokumen MOU kerjasama dengan lembaga tersebut

- Adanya skema pembiayaan kegiatan berbasis inovasi yang berkesinambungan

- Memiliki MOU dengan pihak swasta dalam kegiatan berbasis inovasi

c. Pengembangan Kawasan Inovasi (STP, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

o Keberadaan STP/ Kawasan Sentra Produk Inovasi

o Dukungan Pemerintah Daerah dan pihak terkait (anggaran, pengelolaan dan sarana-prasarana)

a. Keberadaan STP/ Kawasan Sentra Produk Inovasi

b. Dukungan Pemerintah Daerah dan pihak terkait dalam pengembangan kawasan inovasi

- Memiliki STP/ Kawasan Sentra Produk Inovasi yang definitif baik daerah maupun fokusnya yang dibuktikan dengan dokumen roadmapnya didalam dokumen tersebut terdapat anggaran, pengelola,

-

Page 43: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

40

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

o Tingkat dukungan pemanfaatan dalam pengembangan SIDa

(anggaran, pengelolaan dan sarana-prasarana)

c. Tingkat dukungan STP/Kawasan Inovasi dalam pengembangan SIDa

sarana-prasarana yang dilegalisasi oleh pemda setempat

d. Pengembangan Intermediasi Inovasi

o Keberadaan program-kegiatan : inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship

o Dukungan pemerintah daerah dan pihak terkait dalam pengembangan program-kegiatan (anggaran, pengelolaan dan sarana-prasarana)

o Tingkat dukungan pemanfaatan dalam pengembangan SIDa

a. Keberadaan program-kegiatan : inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship

b. Dukungan pemerintah daerah dan pihak terkait dalam pengembangan program-kegiatan pengembangan intermediasi inovasi (anggaran, pengelolaan dan sarana-prasarana)

c. Tingkat dukungan pengembangan intermediasi inovasi dalam pengembangan SIDa

- Dokumentasi pelaksanaan program-kegiatan : inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship

- Partisipasi SKPD lain yang terkait serta pihak swasta dan pihak pemanfaat dari kegiatan tersebut dapat dilihat dari dokumentasi daftar hadir

-

Page 44: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

41

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

o Determinan Kapasitas-Kapabilitas Lembaga

a. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Litbang

o Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga

o Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa)

a. Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang

b. Kontribusi lembaga litbang dalam pengembangan SIDa (penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa)

- Kerjasama dengan SKPD lain dalam kegiatan berbasis SIDa sesuai dengan kapasitas SKPD tersebut

-

b. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Pembiayaan

o Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga

o Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa)

a. Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga pembiayaan

b. Kontribusi lembaga pembiayaan dalam pengembangan SIDa (fasilitasi penyediaan dana)

- Kerjasama dengan lembaga pembiayaan dalan kegiatan berbasis SIDa yang berkelanjutan

-

c. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Intermediasi

o Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga

o Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (: penguatan

a. Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga intermediasi

b. Kontribusi lembaga intermediasi dalam pengembangan SIDa

- Kerjasama lembaga intermediasi yg berbasis aktivitas pengembangan SIDa

-

Page 45: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

42

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa)

d. Kapasitas-Kapabilitas Asosiasi Bisnis

o Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga

o Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (: penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa)

a. Tingkat kapasitas dan kapabilitas asosiasi

b. Kontribusi asosiasi dalam pengembangan SIDa

- Kerjasama dengan Asosiasi dalam kegiatan berbasis SIDa

-

e. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Pemanfaat / Pengguna Inovasi

o Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga

o Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (: penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa)

a. Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga pemanfaat/ pengguna inovasi

b. Kontribusi lembaga pemanfaat/ penggunaan inovasi dalam pengembangan SIDa

- Kerjasama dengan kelompok masyarakat pemanfaat/ pengguna produk berbasis SIDa yang dibuktikan dengan dokumentasi keikutsertaan dalam kegiatan berbasis SIDa (pelatihan, diseminasi dll)

-

o Determinan Produktivitas Output-

a. . Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi,

o Keberadaan forum koordinasi-integrasi antar

a. Keberadaan forum koordinasi-integrasi antar aktor inovasi

- Tindak lanjut dari forum koordinasi SIDa (ada pembagian tugas

-

Page 46: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

43

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

Outcome absorpsi)

aktor inovasi o Kapasitas difusi

pengetahuan yang terbangun selama interaksi aktor dalam pengembangan SIDa

o Tingkat dukungan pemanfaatan kapasitas difusi dalam keberlanjutan aliran inovasi

b. Adanya transfer teknologi antara aktor dalam pengembangan SIDa

c. Presentasi pemanfaatan hasil litbang

actionplan yg terukur) WBS-WP

- Kesesuaian pola koordinasi dalam forum koordinasi SIDa

b. Kualitas Aliran Pengetahuan

o Keragaman produk inovatif berbasis potensi daerah

o Keberlanjutan kapasitas lembaga daerah dalam struktur rantai nilai produk inovatif

o Keberlanjutan kualitas aliran (sosialisasi, penguatan pemahaman interaksi,

a. Keragaman produk inovatif berbasis potensi daerah

b. Peningkatan kapasitas lembaga daerah dalam struktur rantai nilai produk inovasi

c. Keberlanjutan kualitas aliran (sosialisasi, penguatan pemahaman interaksi,

- Terdiseminasikannya hasil penelitian (produk) SIDa oleh masyarakat pengguna

- Meningkatnya kapasitas kewirausahaan masyarakat pengguna

- Produk SIDa mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengguna

-

Page 47: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

44

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

internalisasi inovasi)

internalisasi inovasi)

c. Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

o Keragaman kerjasama : sinergi dan jejaring

o Keberlanjutan dukungan kerjasama dalam pengembangan SIDa

o Keberlanjutan pemanfaatan kerjasama dalam menguatkan aliran inovasi

a. Keragaman kerjasama : sinergi dan jejaring

b. Keberlanjutan dukungan kerjasama dalam pengembangan SIDa

c. Keberlanjutan pemanfaatan kerjasama dalam menguatkan aliran inovasi

- MOU kerjasama berbasis kegiatan SIDa

-

d. Kualitas Pembelajaran Interaktif untuk memperkuat Sistem Inovasi di daerah

o Kualitas kohesitas (sinergi produktif, interaksi yang melembaga) antar aktor inovasi

o Keberlanjutan dukungan kohesitas dalam penguatan sistem inovasi di daerah

o Keberlanjutan responsivitas kapasitas pembelajaran

a. sinergi produktif, interaksi yang melembaga antar aktor inovasi

b. Keberlanjutan responsivitas kapasitas pembelajaran interaktif

- Adanya penelitian lanjutan terkait produk SIDa yang dilakukan oleh Lemlit lain

- Adanya roadmap riset terkait dengan focus SIDa

- Adanya Potensi pengembangan STP/ Kawasan Sentra Inovasi melalui program Penguatan SIDa

-

Page 48: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

45

Element Level

Aspect Level Indikator Aspect Level

Penjelasan data dukung Ket. Ada/tdk

interaktif dalam antisipasi perubahan dan kebutuhan inovasi yang dinamis berbasis pengembangan inovasi di daerah

Berdasarkan dengan dasar pemetaan determinan yang diturunkan hingga aspek indicator tersebut kemudian ditransformasikan kedalam

instrument pengambilan data berupa kuesioner evaluasi peningkatan kapasitas BPPD provinsi yang didistrubisak ke setiap BPPD Provinsi

sebagai objek penilaian (kuesioner terlampir). Proses pengambilan data dilakukan dengan metode survey wawancara, dokumen checklist dan

Focus Group Discussion dengan stakeholder terkait.

Page 49: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

46

IV.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring

IV.2.1 Monitoring Kegiatan Fasilitasi

Dilakukannya Koordinasi pelaksanaan Monitoring Kegiatan Fasilitasi

Peningkatan Kapasitas BPPD bersama dengan Tim Supervisi Peningkatan Kapasitas

BPPD. Dalam rangka memenuhi persyaratan tahap II dalam pelaksanaan kegiatan

Insentif Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD maka dilaksanakan monitoring dan

evaluasi kegiatan yang merupakan salah satu bentuk supervisi Kementerian Risetdikti

dalam melakukan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD. Kegiatan

monitoring dan evaluasi dilaksanakan ke 10 lembaga yang telah menerima dana

fasilitasi tahap I, dengan dibantu oleh tim verifikasi pada tiap provinsi guna memantau

apakah output yang dihasilkan lembaga sudah sesuai dengan sasaran yang menjadi

target di proposal yang diajukan.

Namun dalam pelaksanaan dikarenakan adanya pemotongan anggaran sebesar

23% monitoring kegiatan fasilitasi yang sebelumnya digunakan sebagai bahan

persyaratan pencairan dana tahap II digunakan juga sebagai ajang evaluasi kinerja

BPPD 2017 yang mendapatkan Fasilitasi. Dan pencairan dana tahap kedua tidak dapat

dilaksanakan dengan adanya addendum kontrak yang berisi pembatalan pencairan

tahap II dalam kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD tahun 2017.

IV.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Kinerja BPPD 2017

Pada tahun 2017 Evaluasi Kinerja BPPD dilakukan di 16 (enam belas) BPPD

baik di tingkat provinsi, kota dan kabupaten. Dikarenakan keterbatasan anggaran dan

SDM evaluasi kinerja BPPD difokuskan kepada BPPD yang sudah teregistrasi di

website litbangda.ristekdikti.go.id. Dari 25 BPPD yang sudah terdaftar, penilaian

kinerja berhasil dilaksanakan di 16 BPPD baik ditingkat provinsi, kabupaten, dan

kota. Evaluasi kinerja BPPD dalam rangka penguatan SIDa di tahun 2017 dilakukan

pada BPPD; Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sumatera

Selatan, Provinsi Jambi, Provinsi Lampung, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa

Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Sulawesi

Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Lampung Tengah,

Kabupaten Malang, Kota Makassar, dan Kota Palopo.

Page 50: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

47

Dokumentasi Monitoring Kegiatan Fasilitasi dan Evaluasi Kinerja BPPD 2017

Page 51: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

48

Berikut analisa baseline BPPD per-daerah:

Hasil Anregis BPPD SUMATRA UTARA

Page 52: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

49

Hasil Anregis BPPD SUMATRA BARAT

Page 53: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

50

Hasil Anregis BPPD SUMATRA SELATAN

Page 54: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

51

Hasil Anregis BPPD JAMBI

Page 55: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

52

Hasil Anregis BPPD LAMPUNG

Page 56: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

53

Hasil Anregis BPPD JAWA BARAT

Page 57: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

54

Hasil Anregis BPPD JAWA TIMUR

Page 58: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

55

Hasil Anregis BPPD KALIMANTAN TIMUR

Page 59: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

56

Hasil Anregis BPPD KALIMANTAN SELATAN

Page 60: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

57

Hasil Anregis BPPD SULAWESI UTARA

Page 61: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

58

Hasil Anregis BPPD SULAWESI SELATAN

Page 62: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

59

Hasil Anregis BPPD Kota Sungai Penuh

Page 63: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

60

Hasil Anregis BPPD Kabupaten Lampung Tengah

Page 64: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

61

Hasil Anregis BPPD Kabupaten Malang

Page 65: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

62

Hasil Anregis BPPD Kota Makassar

Page 66: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

63

Hasil Anregis BPPD Kota Palopo

Page 67: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

64

Legenda Grafik Batang:

Kode Indikator Determinan

1 •Produk kebijakan terkait SIDa

2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah

3 •Pengembangan Roadmap SIDa

4 •Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)

5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi

6 •Skema Pembiayaan Inovasi

7 •Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

8 •Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship

9 •Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta)

10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)

11 •Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services)

12 •Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan)

13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi

15 •Kualitas Aliran inovasi

16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

Page 68: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

65

IV.3 Pemeringkatan Kapasitas BPPD dalam Menunjang SIDa

No. Kriteria BPPD Total Score Ditetapkan Tahun

1

UTAMA

Sumatera Selatan 3.928 2014

2 Jawa Barat 3.815 2016

3 Jambi 3.659 2015

4 Sumatera Barat 3.610 2017

5 Sumatera Utara 3.582 2017

6 Lampung 3.284 2016

7 Kab. Malang 3.131 2017

8

MADYA

Sulawesi Selatan 2.941

9 Sulawesi Utara 2.721

10 Kab. Lampung Tengah 2.567

11 Kota Palopo 2.458

12 Kalimantan Selatan 2.442

13 Kota Makassar 2.444

14 Kalimantan Timur 2.416

15 Sungai Penuh 2.245

16 PRATAMA Jawa Timur 1.927 Kategorisasi

Kategori Kriteria

Utama TS > 3.00

Madya 2.00 < TS < 3.00

Pratama 1.00 < TS < 2.00

Page 69: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

66

HASIL PENILAIAN KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA TA 2017

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Total Score

Page 70: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

67

V. PENUTUP

V.1 Faktor Pendukung

Faktor Pendukung :

1. Peraturan Bersama antara Kemenristek dan Kemendagri nomor 03 Tahun 2012 dan

nomor 36 Tahun 2012.

2. UU nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

3. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota masih sangat

memerlukan pembinaan dalam rangka penguatan kapasitas dan kapabilitas selaku

lembaga penelitian daerah untuk dapat berdayasaing dalam inovasi dan daya saing

daerah.

4. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Bab XXI pada pasal 386

sampai dengan 390

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.

6. Kebijakan Kepala Daerah dalam pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah (SIDa).

7. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Dalam Negeri RI dalam

pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah (SIDa).

V.2 Hambatan

Hambatan :

1. Kurangnya sumberdaya manusia yang ada dalam struktur organisasi di Sub Direktorat

Lembaga Penelitian dan Pengembangan Daerah.

2. Sering bergantinya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota, sehingga pelaksanaan koordinasi harus selalu dilakukan.

3. Tidak dapat dilaksanakannya beberapa kegiatan penguatan kelembagaan BPPD dalam

rangka pembina karena adanya penghematan anggaran kegiatan sebesar Rp

695.802.000,-.

Page 71: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

68

V.3 Kesimpulan Capain

Dalam rangka pembinaan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

(BPPD) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan

Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 tentang penguatan

Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Berkaitan hal tersebut tahun 2017 , kegiatan Fasilitasi

Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) telah

memberikan insentif kepada 10 (sepuluh) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

(BPPD) Provinsi/Kabupaten/Kota yaitu : Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sumatera

Barat, Lampung, Kabupaten Lampung Tengah , Kota Sungai Penuh, Jawa Timur,

Kabupaten Malang, Kalimantan Timur, dan Kota Makassar. Output dari fasilitasi

berupa kebijakan maupun model Implementasi SIDa pada masing-masing provinsi

/kabupaten/kota berbasis pada komoditas unggulan daerah maupun kebijakan untuk

mengatasi issue strategis daerah maupun nasional.

Selain memberikan insentif fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD, dalam

kegiatan ini dilakukan penilaian kinerja terhadap 16 (enam belas) BPPD

Provinsi/Kabupaten/Kota tujuannya selain untuk menentukan BPPD yang berkinerja

UTama Tahun 2017, juga bertujuan untuk melihat kinerja BPPD yang telah Berkinerja

Utama. Penilaian kinerja BPPD menggunakan metode Anregis (Analisys Regional

Innovation System) dalam penilaian ini yang dinilai mencakup 4 determinan yaitu :

Kerangka Kebijakan, Sumberdaya Penunjang, Kapasitas dan Kapabilitas Kelembagaan,

Produktivitas output dan outcome SIDa.

Dari 10 BPPD yang difasilitasi ada 3 (tiga) BPPD yang telah memenuhi standar

penilaian sebagai BPPD Berkinerja Utama,, yaitu : BPPD Provinsi Sumatera Barat,

BPPD Provinsi Sumatera Barat dan BPPD Kabupaten Malang. Penilaian kinerja

dilakukan terhadap 16 BPPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi khusus

kelitbangan yang dipimpin oleh Pejabat setingkat Eselon II (dua). Kinerja BPPD Utama

dapat terlihat dari hasil penilaian anregis dengan nilai Total Skore ≥ 3 untuk empat

determinan. BPPD dapat di nobatkan sebagai BPPD Berkinerja Utama apabila telah

menjalankan peran dan fungsi selaku koordinator SIDa, dapat membuat kebijakan

untuk penguatan kelembagaan SIDa dan membuat model implementasi sinergitas dari

masing-masing aktor dengan komoditas unggulan daerah. Untuk BPPD Provinsi

Sumatera Selatan berkinerja tinggi dalam meningkatkan nilai tambah dari komuditas

Karet dan tanaman indigofera memasok kebutuhan bahan baku untuk pakan ternak

Page 72: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

69

yang ada di Agro Tekno Park yang terletak pada kabupaten Ogan Ilir, BPPD Provinsi

Sumatera Utara mensinergikan kegiatan Pengembangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit

dengan membentuk Oil Palm Science Techno Park (OPSTP) , Sumatera Barat

mengkolaborasikan kegiatan pembentukan konsorsium cabe pada 8 kabupaten/kota

sebagai sentra tanaman cabe, Kota Sungai Penuh dengan komoditas Kopi, Jawa Timur

dengan membuat kebijakan end to end klaster tanaman buah apel, Kabupaten Malang

melaksanakan transfer teknologi untuk peremajaan tanaman buah apel yang terletak di

desa gubuk klakah, BPPD Provinsi Lampung melaksanakan transfer teknologi

peningkatan kualitas makanan kesehatan yang berbahan baku beras siger/beras sehat ,

BPPD Kabupaten Lampung Tengah dengan melakukan pembuatan buku panduan

pengelolaan panen dan paska panen tanaman ubi kayu untuk memenuhi standar bahan

baku kebutuhan industri, BPPD Kota Makassar melaksanakan transfer teknologi

budidaya tanaman bakau yang terletak di pulau Lakkang untuk menjaga kelestarian

lingkungan sebagai cagar budaya masyarakat asli bugis yang bermata pencaharian

sebagai nelayan, dan BPPD Provinsi Kalimantan Timur dengan melakukan

pembentukan Pusat Diseminasi Iptek yang bertujuan untuk mempercepat proses adanya

aliran alih teknologi yang potensial dari para penyedia teknologi agar dapat

dimanfaatkan oleh pengguna.

V.4 Saran

Untuk memenuhi target capaian kinerja Sub Direktorat Lembaga Penelitian

dan Pengembangan tahun 2017 sebanyak 15 (lima belas) BPPD Berkinerja Utama,

masih perlu di tingkatkan kinerja bagi 4 (empat) BPPD. Sedangkan pada

kenyataannya pada tahun ini hanya 3 (tiga) BPPD, yang dapat memenuhi standar

sebagai BPPD Berkinerja Utama. Terkait hal tersebut hingga saat ini tetap perlu

dialokasikan anggaran untuk pembinaan. Saat ini capaian BPPD Berkinerja Utama,

baru berjumlah 14 (empat belas) jadi masih perlu dukungan pembinaan bagi BPPD

yang berkategori Pratama dan Madya.

Page 73: Laporan Akhir Kegiatanlitbangda.ristekdikti.go.id/assets/libraries/FileRef_1517192664.pdf · Laporan Akhir Kegiatan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lemlitbang

Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lembaga Penelitian dan Pengembangan Daerah Gedung II BPPT lt.16 Jl. MH. Thamrin No.8 Jakarta 10340 Telp. : (021) 3169556, 3169588 Fax. : (021) 3102014 Email : [email protected] [email protected]