45
STUDI TANAMAN NAUNGAN PADA KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.) DI PTPN XII (PERSERO) DESA BANGELAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN MALANG Oleh : ZULFIKAR RIZKY PERDANA 105040200111032 MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2014

LAPORAN AKHIR MAGANG

  • Upload
    epyan

  • View
    286

  • Download
    52

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAporan magang kerja

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR MAGANG

STUDI TANAMAN NAUNGAN PADA KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.)

DI PTPN XII (PERSERO) DESA BANGELAN KECAMATAN WONOSARI

KABUPATEN MALANG

Oleh :

ZULFIKAR RIZKY PERDANA

105040200111032

MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

2014

Page 2: LAPORAN AKHIR MAGANG

LAPORAN

KEGIATAN MAGANG KERJA

STUDI TANAMAN NAUNGAN PADA KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.)

DI PTPN XII (PERSERO) DESA BANGELAN KECAMATAN WONOSARI

KABUPATEN MALANG

Oleh :

ZULFIKAR RIZKY PERDANA

105040200111032

MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

2014

Page 3: LAPORAN AKHIR MAGANG

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG KERJA

STUDI TANAMAN NAUNGAN PADA KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.)

DI PTPN XII (PERSERO) DESA BANGELAN KECAMATAN WONOSARI

KABUPATEN MALANG

Disetujui Oleh :

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Utama,

Bambang Irawan, SP Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma, SU

NIK. 20813 NIP. 19540501 198103 1 006

Page 4: LAPORAN AKHIR MAGANG

i

SUMMARY

Zulfikar Rizky Perdana. 105040200111032. Study of Plant Canopy Robusta

Coffee (Coffea Robusta L.). In PTPN XII (PERSERO) Bangelan Estate

Wonosari District Malang Regency. Supervised by Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma,

SU Dan Bambang Irawan, SP.

Job training is an academic practice activities for students so that students are

expected to gain practical experience of self that will be useful for the development of

the profession before making the final task. Job training activities carried out directly

in thefield and factory in the di PT Perkebunan Nusantara XII Bangelan Estate, who

expected students can understand properly all the activities carried out starting from

the cultivation of coffee plants to post-harvest. Bangelan Estate as one garden units

within the scope of PT. Perkebunanan Nusantara XII (Persero) is one of the state-

owned Estate that cultivation, processing and marketing of robusta coffee it in the

form of the coffee market (OSE).

Activities of Job training was held at PT. Perkebunan Nusantara XII Bangelan

Estate Malang, East Java. This activities began on July 8 to October 8 2011.

Implementation activities are conducted in a students job training using the method of

observation/field surveys, interviews, practice, documentation, recording secondary

data and literature study.

Shade tree is one of the important aspects in the cultivation of the coffee plant

that has strong implications for the activity of plant physiology, especially

photosynthesis and flower formation. Therefore although the shade trees provide

many mamfaat but its use needs to be setup correct and well-planned. There are 2

types of shade trees are commonly used to shade the coffee plants and shade while

still. Shade trees planted while is to give shade to the coffee plants before shade can

function optimally. Shade tree species are commonly used while Moghania. Is a fixed

shade trees planted to provide shade to the coffee plants during growth and life.

Several types of shade plants are still commonly used lamtoro (Leucaena glauca).

Keywords : Robusta Coffee, Regular Shade, While Shade

Page 5: LAPORAN AKHIR MAGANG

ii

RINGKASAN

Zulfikar Rizky Perdana. 105040200111032. Studi Tanaman Naungan Pada kopi

robusta (Coffea RobustaL.) DI PTPN XII (PERSERO) Desa Bangelan

Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir.

Zaenal Kusuma , SU dan Bambang Irawan, SP.

Magang kerja ialah kegiatan praktek akademik bagi mahasiswa sehingga

diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman praktek mandiri yang nantinya akan

berguna untuk pengembangan profesinya sebelum menyusun tugas akhir. Kegiatan

magang kerja dilaksanakan secara langsung di kebun dan pabrik di PT Perkebunan

Nusantara XII Kebun Bangelan, yang diharapkan mahasiswa dapat memahami

dengan benar seluruh kegiatan yang dilakukan dimulai dari budidaya tanaman kopi

hingga pasca panen. Kebun Bangelan sebagai salah satu kebun unit yang ada di ruang

lingkup PT. Perkebunanan Nusantara XII (Persero) adalah salah satu BUMN

Perkebunan yang membudidayakan dan mengolah kopi robusta serta memasarkannya

dalam bentuk kopi pasar (OSE).

Kegiatan magang kerja mahasiswa ini dilaksanakan di Kebun Kopi Bangelan

Kabupaten Malang Jawa Timur milik PT. Perkebunan Nusantara XII. Kegiatan

magang dilaksanakan mulai tanggal 8 Juli – 8 Oktober 2011. Pelaksanaan kegiatan

magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara XII Malang,

Jawa Timur ini menggunakan metode obsevasi/ survey lapang, wawancara, praktik,

dokumentasi, pencatatan data sekunder dan studi pustaka.

Pohon penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman

kopi yang memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya

fotosintesis dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung

memberikan banyak mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan

terencana dengan baik. Ada 2 jenis pohon penaung yang umum digunakan pada

tanaman kopi yakni penaung sementara dan penaung tetap. Penaung sementara adalah

pohon yang ditanam untuk memberikan naungan kepada tanaman kopi sebelum

penaung tetap dapat berfungsi dengan optimal. Jenis pohon penaung sementara yang

umum dipakai ialah Moghania. Penaung tetap adalah pohon yang ditanam untuk

memberikan naungan pada tanaman kopi selama pertumbuhan dan hidupnya.

Beberapa jenis tanaman penaung tetap yang umum dipakai adalah lamtoro (Leucaena

glauca).

Kata Kunci : Kopi Robusta, Penaung Tetap, Penaung Sementara

Page 6: LAPORAN AKHIR MAGANG

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kekuatan, petunjuk

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang kerja yang

berjudul “Studi Tanaman Naungan Pada kopi robusta (Coffea RobustaL.) Di PTPN

XII (PERSERO) Desa Bangelan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang”.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan magang kerja ini Bapak

Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma , SU selaku dosen pembimbing utama dan ketua jurusan

menenjemen sumberdaya lahan yang telah membantu memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penyusunan laporan dan memberikan izin untuk melaksanakan

magang kerja, Bambang Irawan, SP selaku pembimbing lapang di PTPN XII, teman-

teman Soiler 2010, serta semua pihak yang telah banyak membantu hingga

terselesaikannya laporan magang kerja ini.

Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam pembuatan laporan

magang kerja ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap semoga laporan magang

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, Desember 2013

Penulis

Page 7: LAPORAN AKHIR MAGANG

iv

DAFTAR ISI

SUMMARY .................................................................................................................. i

RINGKASAN .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vii

I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Tujuan Magang Kerja ..................................................................................... 2

1.3 Sasaran kompetensi ........................................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 4

2.1 Sejarah Perkembangan kopi ........................................................................... 4

2.2 Klasifikasi Tanaman Kopi .............................................................................. 4

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kopi ..................................................................... 5

2.4 Kebutuhan Pohon Penaung ............................................................................ 5

III. METODE PELAKSANAAN .............................................................................. 7

3.1 Waktu dan Tempat ......................................................................................... 7

3.2 Prosedur pelaksanaan ..................................................................................... 7

IV. KONDISI LOKASI MAGANG .......................................................................... 9

4.1 Profil Lokasi Magang ..................................................................................... 9

4.2 Visi, Misi dan Motto .................................................................................... 12

4.3 Struktur Organisasi ....................................................................................... 12

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 19

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 26

6.1 Kesimpulan ................................................................................................... 26

6.2 Saran ............................................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 27

LAMPIRAN ............................................................................................................... 28

Page 8: LAPORAN AKHIR MAGANG

v

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Tanaman Moghania ................................................................................................. 21

2. Lamtoro Jenis L2..................................................................................................... 22

3. Pencakokan Lamtoro Klon L2 ................................................................................ 23

4. Penanaman Lamtoro L2 .......................................................................................... 24

5. Jarak tanam penaung tetap dan penaung sementara ................................................ 25

Page 9: LAPORAN AKHIR MAGANG

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Persyaratan kondisi iklim dan tanah yang optimum untuk kopi robusta dan kopi

arabika ..................................................................................................................... 5

Page 10: LAPORAN AKHIR MAGANG

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Daftar Log Book Magang Kerja ............................................................................ 28

2. Dokumentasi Magang ............................................................................................. 33

3. Struktur Organisasi di Kebun Bangelan .................................................................. 26

4. Peta Kebun Bangelan .............................................................................................. 35

Page 11: LAPORAN AKHIR MAGANG

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan yang banyak terdapat di seluruh

pelosok negeri. Tanaman ini memiliki peranan penting dalam kehidupan, selain itu

tanaman kopi juga bernilai ekonomis. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya

akan penghasilan kopi. Semua kopi yang tersebar di dunia merupakan jenis kopi yang

terdapat di indonesia. Selain memiliki rasa yang unik, kopi indonesia juga memiliki

aroma yang khas sehingga masyarakat eropa menyukai akan kopi tersebut. Tak

sedikit pula perkebunan perkebunan besar baik itu milik pemerintah maupun swasta

membudidayakan tanaman kopi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin hari

semakin banyak.

Kopi adalah salah satu produk kebun yang banyak dibudidyakan secara luas.

Hal tersebut dikarenakan kopi memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibanding

tanaman pangan lainya. Salah satu wilayah yang membudidayakan tanaman kopi

adalah Bangelan. Jenis Kopi yang dibudidyakan adalah Jenis kopi Robusta.Alasan

mengapa kopi robusta dikembangkan diwilayah Bangelan karena kopi robusta

memiliki syarat-syarat tumbuh supaya dapat memproduksi optimal.

Beberapa tanaman kopi di Indonesia menerapkan sistem agroforestri sebagai

salah satu sistem pertanian yang berkelanjutan. Namun dalam pelaksanaannya tidak

jarang mengalami kegagalan, karena pengelolaannya yang kurang tepat. Pohon

penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman kopi yang

memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya fotosintesis

dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung memberikan banyak

mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan terencana dengan

baik. Selama musim penghujan cuaca sering berawan sehingga intensitas cahaya

berkurang. Karena itu keberadaan mahkota pohon penaung kurang diperlukan.

Tanaman kopi menghendaki intensitas sinar matahari yang tidak penuh dengan

penyinaran yang teratur. Adanya penyinaran yang tidak teratur akan mengakibatkan

pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan tidak menjadi teratur, tanaman terlalu

Page 12: LAPORAN AKHIR MAGANG

2

cepat berbuah tetapi hanya sedikit dan hasilnya terlalu cepat menurun. Oleh sebab itu

tanaman kopi memerlukan pohon pelindung/penaung yang dapat mengatur intensitas

sinar matahari sesuai dengan yang dikehendaki.

1.2 Tujuan Magang Kerja

1.2.1 Tujuan Umum

a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

menghadapi dunia kerja secara nyata, berupa ketrampilan yang belum

diperoleh di bangku perkuliahan

b. Membandingkan ilmu diperkuliahan dengan ilmu terapan di lapang

c. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri di kondisi lapang

d. Mahasiswa belajar mengintegrasikan diri dan diharapkan mampu

bekerja sama dalam tim, dengan cara mempelajari situasi dunia kerja

dan mampu berkomunikasi dengan baik antar staf dan pekerja

lingkungan instansi yang sangat berguna bagi mahasiswa dimasa

depan

e. Memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan jenjang program S1

Minat Manajemen Sumberdaya Lahan Program Studi

Agroekoteknologi Universitas Brawijaya, Malang

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang teknik

menejemen pengolahan tanaman kopi Robusta di Kebun Bangelan PT.

Perkebunan Nusantara XII Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang .

b. Mempelajari teknik pemeliharaan secara khusus pada pertanaman kopi

Arabica dalam menghasilkan produksi yang maksimal secara kualitas

dan kuantitas.

c. Mengidentifikasi tanaman naungan pada system agroforestry kopi

robusta di kebun Bangelan PT. Perkebunan Nusantara XII Kecamatan

Wonosari Kabupaten Malang

Page 13: LAPORAN AKHIR MAGANG

3

1.3 Sasaran kompetensi

Kompetensi yang diharapkan dengan kegiatan magang kerja ini mahasiswa

mampu mengerti dan memahami kondisi realitas di dunia kerja. Dunia kerja inilah

yang sesungguhnya merupakan cita-cita mahasiswa nanti setelah menyelesaikan

studi. Mendapatkan kerja yang baik dan berkualitas serta menunjang masa depan

adalah dambaan setiap mahasiswa. Dan tidak dimungkinkan juga, dengan kegiatan

magang ini mahasiswa mampu menciptakan lapangan kerja (berwirausaha).Untuk itu,

tidak lagi menjadi beban negara oleh karena banyaknya pengangguran yang terdidik.

Dan dikemudian hari, mahasiswa akan sanggup memberikan lapangan kerja bagi diri

sendiri dan orang lain.

Page 14: LAPORAN AKHIR MAGANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Perkembangan kopi

Di Indonesia tanaman kopi diperkenalkan pertama kali oleh VOC pada

periode antara tahun 1696-1699.Tanaman kopi mula-mula hanya bersifat coba-

coba, tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang oleh VOC cukup

menguntungkan sebagai komoditi perdagangan, maka VOC menyebarkan ke

berbagai daerah agar penduduk menanamnya. Kopi robusta mulai diperkenalkan

di Indonesia ditahun 1900an untuk pengganti kopi arabika yang hancur saat

terjadi penyakit tumbuhan menyerang tanaman kopi Arabica, kopi robusta yang

lebih tahan terhadap hama dianggap sebagai alternative yang tepat terutama

untuk perkebunan kopi didaerah dataran rendah. (Najiyati dan Danarti, 1997)

Tumbuhan kopi diperkirakan berasal dari hutan-hutan tropis di kawasan

Afrika.Kopi Arabika berasal dari kawasan pegunungan tinggi di Barat Ethipia

maupun di kawasan utara Kenya, kopi Robusta di Ivory Coast dan Republik

Afrika Tengah.Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan kopi mudah beradaptasi

dengan lingkungan tumbuhnya. (Siswoputranto, 1992)

2.2 Klasifikasi Tanaman Kopi

Kopi termasuk genus terpenting dalam family Rubiceae. Klasifikasi

tanaman kopi adalah sebagai berikut:

Kingdom: Phyta

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi: Angiospermae

Kelas: Dikotiledone

Ordo: Rubiales

Familia: Rubiceae

Genus: Coffea

Species: Coffea arabica (Kopi Arabika), Coffea canepora (Kopi

Robusta), Coffea liberica (Kopi Liberika)

(Anonymous, 2013)

Page 15: LAPORAN AKHIR MAGANG

5

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kopi

Kondisi lingkungan tumbuh tanaman kopi yang paling berpengaruh terhadap

produktivitas tanaman kopi adalah tinggi tempat dan tipe curah hujan. Sebab itu, jenis

tanaman kopi yang ditanam harus disesuaikan dengan kondisi tinggi tempat dan

curah hujan di daerah setempat. Selama ini, jenis kopi yang biasa ditanam di

perkebunan rakyat seperti di Desa Bangelan adalah kopi arabika dan robusta. Kopi

arabika menghendaki ketinggian lahan yang lebih tinggi dari kopi robusta agar dapat

tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Tabel 1. Persyaratan kondisi iklim dan tanah yang optimum untuk kopi robusta dan

kopi arabika

Syarat Tumbuh Kopi Robusta Kopi Arabika

Iklim

Tinggi tempat 300 - 600 mdpl 700 - 1.400 m dpl

Suhu udara harian 24 - 30 C 15 - 24 C

Curah hujan rat-rata

1.500 - 3.000

mm/th

2000 - 4000

mm/th

Jumlah bulan kering 1-3 bulan/tahun 1-3 bulan/tahun

Tanah

pH tanah 5,5 - 6,5 5,3 - 6,0

Kandungan bahan

organik minimal 2% minimal 2%

kedalaman tanah efektif >100 cm >100 cm

Kemiringan tanah 40% 40%

Maksimum

(BPPP, 2008)

2.4 Kebutuhan Pohon Penaung

Kebutuhan naungan tergantung pada kondisi tanaman kopi, makin baik

kondisi tanaman, makin sedikit diperlukan tanaman pelindung. Apabila tanaman di

pupuk, sehingga kondisinya bertambah baik, naungan harus dikurangi. Apabila

kondisi tanaman buruk, diperlukan lebih banyak tanaman pelindung agar stabilitas

produksi tetap terjaga, karena tanaman kopi sangat riskan dengan intesitas cahaya

yang terlalu tinggi dan bisa menyebabkan pertumbuhan yang ekstrim dan mudah

mengalami pembuahan terlalu lebat (overbearing). Dewasa ini, banyak pekebun –

Page 16: LAPORAN AKHIR MAGANG

6

pekebun yang mulai mengurangi naungan, tetapi di imbangi dengan penambahan

seresah dan pupuk.

Sedangkan syarat – syarat yang bisa memenuhi menjadi tanaman

pelindung, yaitu

Perakarannya dalam agar memperkecil kompetisi air dan unsur hara antara

tanaman pokok dengan pohon pelindung itu sendiri.

Mudah diatur secara periodik agar tidak menghambat waktu pembungaan.

Tidak menjadi sumber hama dan penyakit pada tanaman pokok.

Termasuk golongan leguminosa.

Sebagai sumber bahan pupuk organik.

Menghasilkan kayu bakar yang baik (nilai bakar tinggi).

Page 17: LAPORAN AKHIR MAGANG

III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan magang kerja mahasiswa ini dilaksanakan di Kebun Kopi Robusta

Bangelan dan Kebun Kopi Robusta Kampung Baru Kabupaten Malang Jawa Timur

milik PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero).Lokasi kegiatan magang kerja berada

pada ketinggian 450 – 680 mdpl. Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada tanggal 8

Juli – 8Oktober 2013.

3.2 Prosedur pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT Perkebunan

Nusantara XII Malang, Jawa Timur ini menggunakan metode antara lain:

1. Data Primer

Data primer dapat diperoleh dengan cara:

a. Observasi/Survey lapang

Observasi secara langsung dilakukan dengan melakukan pengamatan

langsung terhadap instansi mitra sebelum kegiatan magang dilakukan. Survey

dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapang dan jenis kegiatan yang akan

dilakukan di sana.

b. Praktek Kerja Langsung

Praktek kerja langsung dilakukan selama 6 hari kerja (hari Senin – Sabtu)

pada jam 06.00 – 14.00 dengan pengamatan langsung dan pencatatan secara

sistematis mengenai kondisi objek pengamatan di lingkungan kebun (lahan)

dan perusahaan PTPN XII Malang.

c. Diskusi dan Wawancara

Dilakukan dengan cara kegiatan wawancara dan diskusi dengan pembimbing

lapang, karyawan dan para pekerja lapang serta diskusi dengan pihak-pihak di

PTPN XII Malang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

pembudidayaan tanaman kopi.

Page 18: LAPORAN AKHIR MAGANG

8

d. Dokumentasi

Melakukan pengambilan gambar terhadap kegiatan yang dilakukan di instansi

magang.

2. Data Sekunder

Data sekunder didapatkan dari studi literatur dan buku yang memuat tentang

tanaman kopi, serta pengumpulan informasi di bagian dalamPTPN XII Malang

meliputi foto dokumentasi saat di lapang maupun yang terdapat di luar perusahaan

yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

Page 19: LAPORAN AKHIR MAGANG

IV. KONDISI LOKASI MAGANG

4.1 Profil Lokasi Magang

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Perkebunan Bangelan didirikan pada tahun 1901 oleh Departemen

Nijvorheiden Handels Afd Over Jariggewassen Bogor. Semula Kebun Bangelan

berfungsi sebagai Kebun percobaan, seleksi dan pembibitan.Tujuannya adalah untuk

memperoleh bibit Kopi dengan sifat-sifat unggul dan cocok dengan berbagai kondisi

di daerah pertanaman Kopi diseluruh Nusantara.Bibit yang diseleksi berasal dari

Cilandak Bogor, Kongo dan Brasilia.Salah satu diantara orang yang berjasa dalam

pengembangan klon Kopi adalah PJS Grammer. Pada tahun 1932, FP Ferwenda yang

semula menjabat sebagai Kepala Afdeling Landbouw Kondigheids bagian

Penyelidikan Tanaman dan Laboratorium Pusat Bogor, ditempatkan di Kebun

Bangelan untuk memimpin usaha percobaan, seleksi dan pembibitan. Orang lain

yang berjasa adalah JS De Vries dan Hasonmeijer.

Jenis Kopi yang ditanam untuk percobaan adalah Kopi Robusta, Excelsa,

Quillow, Liberika, Hibrida Kawisari dan Kopi Arabika.Dari hasil seleksi diantaranya

didapatkan klon Lokal Bangelan, seperti; BGN 300, BGN 325, BGN 371, BGN

372.Saat ini di Kebun Bangelan masih terdapat Kebun Koleksi yang meliputi sekitar

154 klon Kopi. Sedangkan jenis Kopi yang dibudidayakan secara komersial hingga

saat ini adalah KOPI ROBUSTA.

Sebelum menjadi bagian dari PTPN XII (Persero) seperti saat ini, Kebun

Bangelan beberapa kali mengalami perubahan organisasi Induk, yaitu:

1957/58 mengalami Nasionalisasi menjadi bagian dari PPN Kesatuan VI

hingga 1963.

1963 - 1968 menjadi bagian dari PPN Antan XII.

1969 - 1971 menjadi bagian dari PPN XXIII

1972 - 1994 menjadi bagian dari PTP XXIII

1995 - 1996 menjadi bagian dari PTP Group Jatim.

1996 - kini menjadi bagian dari PTPN XII.

Page 20: LAPORAN AKHIR MAGANG

10

4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan

Kebun Bangelan sebagai salah satu kebun unit yang ada di ruang lingkup PT.

Perkebunanan Nusantara XII (Persero) adalah salah satu BUMN Perkebunan yang

membudidayakan dan mengolah kopi robusta serta memasarkannya dalam bentuk

kopi pasar (ose). Semula Kebun Bangelan berfungsi sebagai kebun percobaan, seleksi

dan pembibitan. Tujuannya adalah untuk memperoleh bibit kopi dengan sifat-sifat

unggul dan cocok dengan berbagai kondisi di daerah pertanaman kopi diseluruh

nusantara.

Kopi Robusta Bangelan memiliki penampakan (outer quality) dan cita rasa

(inner quality) yang disukai konsumen dunia misalnya negara Jepang. Kualitas kopi

dipengaruhi oleh bahan baku yang bermutu sehingga pemeliharaan Tanaman

Menghasilkan (TM) sangat penting untuk keberlanjutan usaha dan meningkatkan

nilai ekspor kopi agar dapat bersaing dengan pengekspor kopi lainnya. Pemeliharaan

Tanaman Menghasilkan (TM) pada budidaya kopi robusta di Kebun Bangelan

meliputi pemangkasan, pengawetan tanah dan air, pengairan, pemupukan dan

pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Kebun Kopi Bangelan terdiri dari 2 afdeling kebun, 1 pabrik dan 1 kantor

induk. Dalam pengelolan hariannya, Kebun Bangelan dipimpin oleh seorang Manajer

dan Manajer dibantu oleh 2 orang Asisten Tanaman, 1 Asisten Teknik Pengolahan

dan 1 orang Asisten Administrasi Keuangan dan Umum. Kebun Bangelan terletak di

wilayah Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Jarak dari kebun

ke Kecamatan Wonosari adalah 12 km, ke Kota Kepanjen adalah 18 km, ke

Kabupaten Malang berjarak 40 km, dan ke Surabaya berjarak 135 km. Batas-batas

Kebun Bangelan adalah di sebelah utara berbatasan dengan wilayah Desa

Sumberdem dan Desa Sumber Tempur (Kecamatan Wonosari), sebelah selatan

berbatasan dengan Desa Karangrejo dan Peniwen (Kecamatan Kromengan), di

sebelah barat berbatasan dengan Desa Jambuwer (Kecamatan Kromengan), dan di

sebelah timur berbatasan dengan Desa Bangelan (Kecamatan Wonosari) dan Desa

Karangrejo (Kecamatan Kromengan).

Page 21: LAPORAN AKHIR MAGANG

11

Sebagian besar tanah kebun Bangelan tergolong tanah Latosol dan sedikit

Andisol.Ketinggian kebun dari permukaan laut berkisar 450 – 680 mdpl. Titik

topografi tanah datar bergelombang yaitu kemiringan 0 – 8% seluas 707,20 ha (80%),

8 – 15% seluas 93,05 ha (11%), dan 15 – 40% seluas 82,95 ha (9%). Iklim Kebun

Bangelan termasuk tipe iklim C (tipe iklim hujan suhu sedang) menurut klasifikasi

Schmidt-Ferguson.Tanaman kopi Robusta tumbuh pada ketinggian 400 – 800 mdpl.

Secara umum tanaman kopi dapat dibedakan beberapa bagian yaitu akar,batang, dan

cabang, daun, tunas, serta bunga dan buah. Tanaman kopi memilki akar tunggang,

batang yang tumbuh dari biji biasa disebut batang pokok dan beruas-ruas.Pada tiap

ruas terdapat sepasang daun yang berhadapan, yang pada masing-masing ruasnya

tumbuh dua macam cabang yaitu cabang autotroph dan plagiotroph. Untuk daun kopi

berbentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai bulat, permukaan daunnya

berbeda-beda dan kopi juga memiliki dua macam tunas yaitu tunas seri dan tunas

legitim. Bunga tumbuh pada cabang primer atau cabang sekunder, tersusun

berkelompok-kelompok, selanjutnya terbentuk buah yang sebagian besar terdapat

pada cabang primer dan sekunder sebagaimana halnya bunga.Untuk buah kopi muda

berwarna hijau, kuning ketika setengah masak dan merah setelah masak.

Kebun Bangelan mempunyai status lahan sesuai sertifikat HGU nomor

1194 yaitu lahan Kebun Bangelan merupakan Hak Guna Usaha. Luas areal konsesi

seluruhnya adalah 883,20 Ha dengan pemanfaatan lahan sebagai berikut:

Tanaman menghasilkan 494,05 Ha

Tanaman belum menghasilkan 86,00Ha

Tanaman aneka kayu 128,70 Ha

Tanaman semusim/hortikultura 74,00Ha

Tanaman entrys 3,65 Ha

Tanaman koleksi 1,15Ha

Pembibitan 0,50Ha

Emplacement pabrik 6,97Ha

Jalan, jembatan dll 87,25 Ha

Hutan lindung 0,93 Ha+

Page 22: LAPORAN AKHIR MAGANG

12

Jumlah 883,20 Ha

Teknik budidaya yang terdapat pada Kebun Kopi Bangelan terdiri dari TTAD

(Tanaman Tahun Akan Datang), TTI (Tanaman Tahun Ini), TBM (Tanaman Belum

Menghasilkan) TM (Tanaman Menghasilkan) dan Pengolahan (Pabrik).

4.2 Visi, Misi dan Motto

1. Visi perusahaan

Menjadi Perusahaan Agribisnis yang berdaya saing tinggi dan mampu

tumbuh kembang berkelanjutan

2. Misi Perusahaan

a. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke

pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan

pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.

b. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk

hilir, wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja

perusahaan.

c. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat

lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

3. Motto Perusahaan

Tumbuh, lestari dan bermakna.

4.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi di Kebun Bangelan termasuk struktur organisasi pipih (flat

top organization), yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi

antara 2 sampai dengan 3 tingkat, yang menyatakan bahwa struktur organisasi divisi

yang ideal atau yang berlaku pada saat ini adalah sesuai model struktur organisasi

pipih.

Page 23: LAPORAN AKHIR MAGANG

13

Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat di lampiran. Berikut uraian tugas

dari masing-masing bagian struktur organisasi:

a. Manajer Kebun :Ir. Hendro Purnomo

Bertanggungjawab kepada : Manajer Wilayah

Membawahi :

- Asisten Tanaman

- Asisten Teknik dan Pengolahan

- Asisten Administrasi, Keuangan dan Umum

- Kepala Keamanan

Uraian Tugas:

Tugas Rutin:

- Mengontrol dan melaporkan capaian produksi, mutu, rendemen

- Mengendalikan penggunaan modal kerja

- Menyusun rencana kerja bulanan kebun

- Mengajukan permintaan modal kerja

- Melaporkan kegiatan kerja kebun yang telah dilakukan, dalam bentuk

laporan manajemen (LM)

- Menyusun rencana kerja triwulan (PPAP)

- Menyusun rencana kerja tahunan (RKAP)

- Menyusun rencana kerja jangka panjang (RJP)

- Merencanakan dan melaksanakan kegiatan community development di

wilayah kerjanya.

Tugas Insidental:

- Melakukan tugas khusus dari atasan.

Wewenang dan tanggung jawab:

- Mengamankan dan memanfaatkan aset perusahaan

- Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi serta mempertanggung

jawabkan kegiatan kerja kebun

- Melaksanakan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi

tanggung jawabnya

Page 24: LAPORAN AKHIR MAGANG

14

- Melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan

- Menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar

- Menggunakan modal kerja sesuai PPAP yang sudah disetujui.

b. Asisten A.K.U. :Iskan

Bertanggungjawab Kepada : Manajer Kebun

Membawahi :

- Mantri SDM/Umum

- Mantri Akuntansi dan Keuangan

- Mantri Produksi dan Tanaman

- Mantri Gudang

- Kepala keamanan.

Uraian Tugas:

Tugas rutin:

- Menghimpun RKAP dari masing-masing bagian

- Melaksanakan pengawasan bidang keuangan dan umum dengan

mengontrol laporan harian (PB10)

- Membuat laporan harian

- Menyusun buku kas

- Mengirim laporan harian produksi ke Wilayah

- Validasi keabsahan bukti pengeluaran dan penerimaan uang

- Validasi keabsahan permintaan bahan dan barang dari masing-masing

bagian

- Stock opname kas, persediaan bahan dan hasil

- Mengkompilasi kebutuhan dan membuat permintaan modal kerja

sepuluh harian

- Menyusun LM

- Mengambil modal kerja ke bank

- Memeriksa dan mengeluarkan upah karyawan tiap pertengahan dan

akhir bulan

- Membayar pajak dan iuran jamsostek

Page 25: LAPORAN AKHIR MAGANG

15

- Menghimpun dan membuat PPAP triwulan

- Menghimpun dan membuat RKAP triwulan

- Membuata neraca laba/rugi triwulan dan tahunan.

Tugas insidentil:

- Menjalankan tugas khusus dari atasan.

Wewenang dan tanggung jawab :

- Mengelola administrasi keuangan dan umum Kebun

- Merencanakan dan mengusulkan pelatihan teknis untuk karyawan

bawahannya

- Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi

tanggung jawabnya

- Melakukan penilaian kinerja bawahan

- Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar

- Menentukan keabsahan bukti pengeluaran dan openerimaan uang,

bahan, dan barang.

c. Asisten Tanaman

1. Afdeling Besaran : Ari Visianto, SP.

2. Afdeling Kampung Baru : Bambang Irawan, SP.

Bertanggung jawab kepada : Manajer Kebun

Membawahi:

- Mantri Kebun

- Mandor

- Juru Tulis Kebun

- Kepala keamanan.

Uraian Tugas:

Tugas Rutin:

- Mengawasi dan memeriksa pelaksanaan rol karyawan

- Mendelegasikan tugas kerja harian kepada mantri

- Mengontrol kesiapan kondisi peralatan kerja, dan bahan

- Mengawasi pelaksanaan kerja

Page 26: LAPORAN AKHIR MAGANG

16

- Menghimpun laporan hasil kerja

- Memeriksa dan menandatangani laporan harian pekerjaan

- Mengevaluasi hasil kerja hari ini dan menyusun rencana kerja untuk

hari esok

- Membuat rencana kerja bulanan, termasuk kebutuhan alat, bahan, dan

tenaga kerja

- Mengevaluasi hasil kerja bulanan dibandingkan dengan anggaran

- Menyusun, mengajukan permintaan, dan melaksanakan pembayaran

upah karyawan

- Menyusun dan melaporkan pencapaian produksi harian, bulanan, dan

tahunan

- Menyusun RKAP Bagian tahunan

- Menyusun RKO Bagian Tahunan

- Menyusun PPAP Bagian triwulan.

Tugas Insidentil:

- Menjalankan tugas khusus dari atasan.

Wewenang dan tanggung jawab :

- Mengelola tanaman budidaya sesuai dengan prosedur

- Mengelola keamanan afdeling

- Pencapaian kuantitas dan kualitas produksi

- Merencanakan dan mengusulkan pelatihan teknis untuk karyawan

bawahannya

- Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi

tanggungjawabnya

- Melakukan penilaian kinerja bawahan per semester

- Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

d. Asisten Teknik & Pengolahan : Hari Wiyono

Bertanggungjawab Kepada : Manajer Kebun

Membawahi :

- Mantri Teknik

Page 27: LAPORAN AKHIR MAGANG

17

- Mantri Pengolahan

- Juru Tulis Pabrik

- Kepala Keamanan.

Uraian Tugas :

Tugas Rutin:

- Mengawasi dan memeriksa pelaksanaan rol karyawan

- Mendelegasikan tugas kerja harian kepada mantri

- Mengontrol kesiapan kondisi peralatan kerja, dan bahan

- Mengontrol per penggal proses pengolahan untuk mencapai mutu yang

sesuai standar

- Mengontrol hasil kerja pemeliharaan sarana dan prasaran

- Memeriksa dan melaporkan Laporan Harian Kerjaan

- Mengevaluasi hasil kerja hari ini dan menyusun rencana kerja untuk

hari esok

- Membuat rencana kerja bulanan, termasuk kebutuhan alat, bahan, dan

tenaga kerja

- Mengevaluasi hasil kerja bulanan dibandingkan dengan anggaran

- Menyusun, mengajukan permintaan, dan melaksanakan pembayaran

upah karyawan

- Menyusun dan melaporkan pencapaian produksi harian, bulanan, dan

tahunan

- Menyusun RKAP Bagian tahunan

- Menyusun RKO Bagian Tahunan

- Menyusun PPAP Bagian triwulan.

Tugas insidentil:

- Menjalankan tugas khusus dari atasan.

Wewenang dan tanggung jawab :

- Mengelola tanaman budidaya sesuai dengan prosedur

- Mengelola keamanan afdeling

- Pencapaian kuantitas dan kualitas produksi

Page 28: LAPORAN AKHIR MAGANG

18

- Merencanakan dan mengusulkan pelatihan teknis untuk karyawan

bawahannya

- Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi

tanggung jawabnya

- Melakukan penilaian kinerja bawahan per semester

- Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Page 29: LAPORAN AKHIR MAGANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pohon penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman

kopi yang memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya

fotosintesis dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung

memberikan banyak mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan

terencana dengan baik. Tanaman kopi menghendaki intensitas sinar matahari yang

tidak penuh dengan penyinaran yang teratur. Adanya penyinaran yang tidak teratur

akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan tidak menjadi

teratur, tanaman terlalu cepat berbuah tetapi hanya sedikit dan hasilnya terlalu cepat

menurun. Oleh sebab itu tanaman kopi memerlukan pohon pelindung/penaung yang

dapat mengatur intensitas sinar matahari sesuai dengan yang dikehendaki.

Ada dua jenis pohon naungan yang umum digunakan tanaman kopi pada

kebun kopi Bangelan afdeling kampung baru yakni pohon nanungan tetap dan pohon

nanungan sementara. Tanaman naungan hendaknya dari tanaman leguminosa yang

dapat mengikat nitrogen (N) pada akar – akarnya, sehingga dapat memperkaya

kandungan N dalam tanah.

Pengaturan pelindung sinar matahari sangat penting artinya bagi kopi robusta,

mengingat tanaman kopi berasal dari hutan yang kondisi hidupnya ternaungi. Tingkat

penyinaran matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan pertanaman. Pada

tingkat penyinaran ekstrim yang menyebabkan suhu mencapai 33% dapat

mengakibatkan kerusakan pada pertanaman kopi, daun menjadi layu kemudian

menjadi rontok diikuti dengan mengeringnya cabang-cabang pohon. Tingkat

penyinaran yang diperlukan tergantung pada tahap pertumbuhan tanaman kopi. Pada

saat pembentukan primordial bunga, yang berlangsung antara 21 maret s/d 23

september sinar matahari sangat diperlukan. Tanaman pelindung pada saat itu

bilamana terlalu rimbun perlu dikurangi.

Intensitas cahaya juga sangat berpengaruh pada pembungaan kopi, yang

berarti juga berpengaruh pada produksi. Pengaruh intensitas cahaya tersebut dilapang

dapat dilihat dari perbedaan besarnya dompolan buah kopi diantara keempat sisi

Page 30: LAPORAN AKHIR MAGANG

20

pohon atau kemiringan lahan. Pada bagian sisi sebelah utara atau komplek yang

miring ke utara, pada periode pembentukan primordial bunga menerima sinar lebih

besar dari bagian selatan.

Intensitas cahaya yang sedikit misalnya, karena naungan terlalu gelap atau

cuaca selalu mendung akan menghambat pembentukan primordial bunga. Dalam

praktek dilapang pada kebun yang naungannya terlalu gelap jumlah bunga dan

buahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kebun yang relative terang. Keadaan

tersebut dapat dijelaskan karena dengan penaung yang gelap akan merangsang

pembentukan hormone giberelin didalam tanaman yang menghambat pembentukan

bunga, karena pertumbuhan vegetative lebih aktif.

Penaung Sementara

Penaung sementara adalah pohon yang ditanam untuk memberikan naungan

kepada tanaman kopi sebelum penaung tetap dapat berfungsi dengan optimal. Pada

kebun kopi Bangelan penaung sementara yang sering digunakan adalah Moghania

machropylla, Penanaman di areal miring mengikuti kontur dan tidak ada jarak tanam,

pada areal datar penanaman penaung sementara jarak tanamnya 2,5 m dalam setiap

larikan. Sebagai pertimbangan, pada lahan perkebunan yang diketahui memilik spot-

spot nematoda, penaung sementara yang digunakan sebaiknya memiliki ketahanan

yang tinggi pada serangan nematoda seperti Crotalaria anagyroides dan Crotalaria

usaramoensis. Selain moghania dapat juga menggunakan alternative teprhrosia atau

crotalaria. Menurut Budiman (2009), diantara baris ajir yang berjarak 2,5 m dibuat

waliran untuk menanam biji moghania yang digunakan sebagai penaung tanaman

kopi. Penanaman tanaman penaung sementara yaitu arah utara memanjang keselatan,

dan untuk arah barat timur ditanami tanaman penanung lamtoro (penaung tetap).

Penanaman biji moghania dilaksananakan menjelang awal musim hujan

sekitar oktober – November dan diusahakan untuk tidak menanam saat masuk

pertengahan musim hujan. Agar tanaman moghania tumbuh dengan baik perlu

dilakukan pemeliharaan antara lain penyiangan, pendangiran, pemupukan dan

penyulaman. Pada saat penanaman tanaman kopi dilakukan, sekurang-kurangnya

Page 31: LAPORAN AKHIR MAGANG

21

tanaman penaung sementara sudah mencapai 1,5 – 2 m. Untuk dataran tinggi (> 800

m dpl) dianjurkan memakai Crotolaria dan Tephrosia.

Gambar 1. Tanaman Moghania

Penanaman penaung sementara bertujuan untuk:

1. Melindungi tanah dari erosi

2. Menjaga stabilitas tanah

3. Menambah unsur hara karena terutama nitrogen, karena memiliki bintil akar

4. Menekan pertumbuhan gulma.

5. Melindungi tanaman kopi muda dari intensitas cahaya matahari terus-menerus,

agar sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman kopi.

Perencanaan dan persiapan:

1. Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan berikut tenaga

pengawasannya.

2. Menyiapkan alat : cangkul, sabit, dan alat-alat lainnya, bahan berupa Moghania

Macrophylla yang presentase tumbuhnya baik (>70%).

Page 32: LAPORAN AKHIR MAGANG

22

Penaung Tetap

Penaung tetap adalah pohon yang ditanam untuk memberikan naungan pada

tanaman kopi selama pertumbuhan dan hidupnya. Tanaman penaung tetap yang

digunakan di Kebun Bangelan afdeling kampong baru ialah tanaman lamtoro.Hal ini

sesuai dengan pernyataan Firmansyah (2010), setelah pembukaan lahan selesai, tanah

perlu segera ditanami tanaman penaung.Jenis tanaman penaung yang baik dan lazim

digunakan di perkebunan kopi, yaitu Moghania macrophylla sebagai tanaman

penaung sementara dan Leucaena glauca klon L2 sebagai tanaman penaung tetap.

Lamtoro merupakan salah satu jenis pohon penaung yang sering digunakan.

Kendatipun menghasilkan biji yang menyebar dan tumbuh menjadi gulma lamtoro

tetap memenuhi persyaratan pohon penaung yang baik bagi tanaman kopi. Apalagi

saat ini lamtoro telah banyak diokulasi dengan jenis-jenis lamtoro yang tidak berbiji,

sehingga salah satu sifat negatif dari lamtoro ini, dapat diminimalisasi. Klon-klon

lamtoro yang banyak dipakai antara lain L2, L19, dan L21. Pada kebun bangelan

yang sekarang banyak digunakan adalah tipe lamtoro L2.

Gambar 2. Lamtoro Jenis L2

Lamtoro jenis L2 adalah lamtoro keturunan persilangan L. glabrata dengan L.

glauca. Pertumbuhan lamtoro jenis L2 tergolong sedang, kualitas naungan yang

dihasilkan baik, sesuai untuk daerah dengan elevasi tinggi maupun rendah, tidak

menghasilkan biji, daunnya rontok pada musim kemarau, tahan terpaan angin, kulit

Page 33: LAPORAN AKHIR MAGANG

23

batang berwarna abu-abu muda, dan menghasilkan bunga steril berwarna putih agak

pink. Dan kelebihan lainnya daun-daun lamtoro proses pelapukannya lebih cepat,

sehingga cepat menambah unsurhara dalam tanah yang sangat diperlukan oleh

tanaman kopi, selain itu juga hasil kayunya dapat dimanfaatkan menjadi kayu bakar,

maka banyak perkebunan-perkebunan kopi menggunakan lamtoro.

Tahap pertama dalam penanaman tanaman penaung tetap ialah pembuatan

anjir tanam.Kemudian dilakukan penanaman tanaman penaung tetap.

Bahan tanam lamtoro diperoleh dengan cara mencangkok tanaman yang telah

ada sebelumnya, umumnya menggunakan klon L-2. Penanaman lamtoro dilakukan

pada awal musim hujan, dengan jarak tanam 3 m x 5 m.

Gambar 3. Pencakokan Lamtoro Klon L2

Penanaman tanaman penaung tetap bertujuan untuk:

1. Melindungi tanaman dari daya rusak butir air hujan

Page 34: LAPORAN AKHIR MAGANG

24

2. Melindungi tanaman dari daya rusak run off

3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi (menyimpan air tanah)

4. Memperbaiki mikroklimat tanaman kopi agar sesuai untuk tanaman kopi

5. Menyediakan kayu bakar untuk kegiatan pasca panen

6. Menyediakan mulsa organik (dari daunnya)

7. Mengatur cahaya matahari yang masuk agar sesuai dengan yang dibutuhkan

tanaman kopi

8. Sebagai pematah angin (wind breaker).

Faktor Pembatas:

Jika bibit lamtoro hasil cangkok ditanam dengan kedalaman kurang dari 60 cm maka

tanaman akan mudah goyah. Dan banyak juga masalah yang dihadapi diperkebunan

misalnya pencurian daun-daun lamtoro muda untuk digunakan sebagai pakan ternak

oleh warga sekitar, sehingga secara tidak langsung dapat merugikan pihak PTPN XII

seperti menurunnya produksi kopi di berapa petak blok.

Gambar 4. Penanaman Lamtoro L2

Page 35: LAPORAN AKHIR MAGANG

25

Gambar 5. Jarak tanam penaung tetap dan penaung sementara

penaung tetap dan penaung sementara; (a) pada lahan datar; (b) pada lahan

miring.

Penanaman tanaman penaung sementara yaitu arah utara memanjang

keselatan, dan untuk arah barat timur ditanami tanaman penanung lamtoro

(penaung tetap).

Page 36: LAPORAN AKHIR MAGANG

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang ada di Bangelan merupakan

salah satu BUMN Perkebunan yang membudidayakan dan mengolah kopi robusta

sampai dengan pemasaran dalam bentuk kopi pasar (ose). Kebun Bangelan memiliki

2 afdeling kebun, 1 pabrik dan 1 kantor induk.. Lokasi Kebun Bangelan terletak di

wilayah Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Kelebihan yang

dimiliki kopi dari kebun bangelan adalah kenampakan dan cita rasa yang dihasilkan

mampu mencapai pasar internasional. Kopi yang dihasilkan di Kebun Bangelan

disukai oleh konsumen dari Negara Jepang.

Produksi yang baik diimbangi dengan pengelolaan yang baik. Salah satu

pengelolaan yang dibutuhkan untuk tanaman kopi adalah pohon penaung yang

memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya fotosintesis

dan pembentukan bunga. Sehingga perlu adanya pengaturan dan perencanaan yang

benar untuk pohon penaung kopi. Terdapat dua jenis pohon naungan yang umum

digunakan tanaman kopi pada kebun kopi Bangelan afdeling kampung baru yakni

pohon nanungan tetap dan pohon nanungan sementara. Penaung sementara yang

ditemukan di Kebun Bangelan Moghania machropylla. Sedangkan penaung teteap

merupakan jenis pohon yang memberikan naungan pada tanaman kopi selama

pertumbuhan dan hidupnya. Tanaman penaung tetap yang digunakan di Kebun

Bangelan afdeling kampong baru ialah tanaman lamtoro.

6.2 Saran

Perlu adanya penambahan jenis pohon naungan selain lamtoro dan moghania, untuk

penambahan biodiversitas di kebun kopi. Tanaman naungan hendaknya dari tanaman

leguminosa yang dapat mengikat nitrogen (N) pada akar – akarnya, sehingga dapat

memperkaya kandungan N dalam tanah.

Page 37: LAPORAN AKHIR MAGANG

27

DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa, 2013. http://www.scribd.com/doc/23975233/klasifikasi.kopi . Diakses

pada 28 Juni 2013

Budiman, haryanto. 2009. Prospek Tinggi Bertanam Kopi Pedoman Meningkatkan

Kualitas Perkebunan Kopi. Pustaka Baru Press : Yogyakarta.

Ernawaty Rr, Ratna W.A, Slameto, 2008. Teknik Budidaya Kopi Poliklonal. BPPP :

Bogor.

Firmansyah, H. 2010. Standar teknis budidaya tanaman kopi. Diakses September

2011.

Foth, H.D. & B.G. Ellis. 1988. Soil Fertility. John Wiley & Sons. New York. 212.

Hardjowigeno, sarwono. 1987. Ilmu Tanah. PT Mediyatama Sarana Perkasa : Jakarta.

Kartasapoetra, G., dkk. 1987. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Cetakan Kedua.

Bina Aksara : Jakarta.

Najiyati dan Danarti, 1997. Sejarah Tanaman Kopi. Manajemen Tanaman

Perkebunan. Salemba Empat : Bogor.

Siswoputranto, 1992. Definisi Kopi. http://greenadrian.blogspot.com..Diakses pada

tanggal 28 Juni 2013.

Suprayogo. D, K Hairiah, N Wijayanto, Sunaryo dan M Noordwijk. 2003. Peran

Agroforestri pada Skala Plot: Analisis Komponen Agroforestri sebagai Kunci

Keberhasilan atau Kegagalan Pemanfaatan Lahan Indonesia. Bogor : World

Agroforestry Centre (ICRAF), Southeast Asia Regional Office. PO Box 161

Bogor, Indonesia

Page 38: LAPORAN AKHIR MAGANG

28

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Log Book Magang Kerja

Tanggal Kegiatan Waktu (Jam)

8 Juli 2013 Pengenalan tempat areal magang beserta staff. 8 jam

9 Juli 2013 Materi TTAD (X-2) serta persiapan lahan dan

ajir

8 jam

10 Juli 2013 Materi TTAD (X-1) ,pembuatan lubang tanam 6 jam

11 Juli 2013 Materi pembibitan 6 jam

12 Juli 2013 Melakukan stek sambung 6 jam

13 Juli 2013 Pemeliharaan stek 6 jam

14 Juli 2013 Libur

15 Juli 2013 Praktek penanaman polybag 6 jam

16 Juli 2013 Materi Taksasi Bunga 6 jam

17 Juli 2013 Praktek Taksasi bunga di blok 1 6 jam

18 Juli 2013 Materi TBM III (Tanaman Belum

Menghasilkan)

6 jam

19 Juli 2013 Materi LSU (Leaf Sample Unit) 6 jam

20 Juli 2013 Praktek pemetikan kopi (panen) 6 jam

21 Juli 2013 Libur

22 Juli 2013 Materi tentang Uji Check list setelah pemetikan. 6 jam

23 Juli 2013 TTAD (X-2) penanaman ubi jalar 6 jam

24 Juli 2013 TTAD ,pembuatan alur moghania (penaung 6 jam

Page 39: LAPORAN AKHIR MAGANG

29

sementara).

25 Juli 2013 Pemotongan Kayu Sengon 6 jam

26 Juli 2013 Pengamatan pembibitan 6 jam

27 Juli 2013 Materi tentang pupuk kascing dan entres 6 jam

28 Juli 2013 Libur

29 Juli 2013 Praktek pemetikan di blok IX dan Uji Check

List

8 jam

30 Juli 2013 Materi petik di blok X 6 jam

31 Juli 2013 Penanaman TTAD (X-1) 6 jam

1 Agustus 2013 Materi Pemetikan blok XI 6 jam

2 Agustus 2013 Materi tentang pupuk kandang 6 jam

3 Agustus 2013 Materi pengolahan pupuk kascing 6 jam

4 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

5 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

6 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

7 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

8 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

9 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

10 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

11 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

12 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

13 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

Page 40: LAPORAN AKHIR MAGANG

30

14 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

15 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

16 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

17 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

18 Agustus 2013 Cuti Hari Raya Idul Fitri

19 Agustus 2013 Administrasi Kantor Induk 8 jam

20 Agustus 2013 Materi pembukuan produksi kopi bulan maret 8 jam

21 Agustus 2013 Materi pembukuan produksi kopi bulan april 8 jam

22 Agustus 2013 Materi pembukuan produksi kopi bulan mei 8 jam

23 Agustus 2013 Materi pembukuan produksi kopi bulan juni 8 jam

24 Agustus 2013 Materi RKAP 8 jam

25 Agustus 2013 Libur

26 Agustus 2013 Praktek menyeleksi bibit kopi 8 jam

27 Agustus 2013 Praktek Pemetikan di blok X 8 jam

28 Agustus 2013 Praktek pemetikan di blok X 8 jam

29 Agustus 2013 Cuti bersama

30 Agustus 2013 Praktek pemetikan di blok X dengan dilakukan

Uji Check List

8 jam

31 Agustus 2013 Pemetikan akhir di blok X 8 jam

1 September 2013 Libur

2 September 2013 Praktek pemetikan di blok IV 8 jam

Page 41: LAPORAN AKHIR MAGANG

31

3 September 2013 Praktek pemetikan di blok VI 8 jam

4 September 2013 Praktek membuat pupuk kascing 8 jam

5 September 2013 Praktek pencangkokan lamtoro 8 jam

6 September 2013 Materi penanaman kopi selsa (ndeder) 8 jam

7 September 2013 Praktek pemetikan blok VII 8 jam

8 September 2013 Libur

9 September 2013 Praktek Pembuatan Pupuk kascing dengan

media gedebong pisang

8 jam

10 September 2013 Pembuatan Pupuk Kascing 8 jam

11 September 2013 Pembuatan Pupuk Kascing 8 jam

12 September 2013 Pembuatan Pupuk Kascing 8 jam

13 September 2013 Pembuatan Pupuk Kascing 8 jam

14 September 2013 Pembuatan Pupuk Kascing 8 jam

15 September 2013 Libur

16 September 2013 Materi Pengenalan Pabrik 8 jam

17 September 2013 Materi Pengolahan Pabrik 8 jam

18 September 2013 Materi tentang Vis Pulper, Kneuzer, Raung

Washer

8 jam

19 September 2013 Materi tentang kerja mesin dan uji kontrol

mesin

8 jam

20 September 2013 Materi tentang Sortasi Pabrik 8 jam

21 September 2013 Materi Proses Pengolahan Akhir kopi 8 jam

Page 42: LAPORAN AKHIR MAGANG

32

22 September 2013 Libur

23 September 2013 Materi Uji Cup test (uji cita rasa) 8 jam

24 September 2013 Proses Pengerjaan Laporan Akhir 8 jam

25 September 2013 Proses Pengerjaan Laporan Akhir 8 jam

26 September 2013 Proses Pengerjaan Laporan Akhir 8 jam

27 September 2013 Proses Pengerjaan Laporan Akhir 8 jam

28 September 2013 Proses Pengerjaan Laporan Akhir 8 jam

29 September 2013 Libur

30 September 2013 Proses Pengerjaan Laporan Akhir 8 jam

1 Oktober 2013 Proses Pengerjaan Laporan Akhir 8 jam

2 Oktober 2013 Persentasi Hasil Akhir Magang kerja dengan

pegawai perusahaan

8 jam

3 Oktober 2013 Pengerjaan Revisi Hasil Laporan 8 jam

4 Oktober 2013 Pengerjaan Revisi Hasil Laporan 8 jam

5 Oktober 2013 Pengerjaan Revisi Hasil Laporan 8 jam

6 Oktober 2013 Libur

7 Oktober 2013 Pengumpulan Laporan Akhir 8 jam

8 Oktober 2013 Perpisahan dengan Pegawai Perusahaan 8 jam

Total Jam Kerja 516m

Page 43: LAPORAN AKHIR MAGANG

33

Lampiran 2. Dokumentasi Magang

Kegiatan Roll Pagi

Persiapan Lubang Tanam

Cek List Buah Kopi yang Tertinggal

Diatas Permukaan Tanah

Seleksi Bibit Kopi

Stek tanaman Kopi

Pemanenan Buah Kopi

Biji Moghania

Penaung Tetap (Lamtoro)

Page 44: LAPORAN AKHIR MAGANG

Lampiran 3. Struktur Organisasi di Kebun Bangelan

STRUKTUR ORGANISASI UTZ CERTIFIED

KEBUN BANGELAN

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero)

BID. KESEHATAN DAN

LINGKUNGAN

MOH. PRIHANTONO

WAHYU PUJI S, Amd.KEB

BID. PENGOLAHAN

HARI WIYONO

BID. TANAMAN BESARAN

ARI VISIANTO, SP

BID. TANAMAN KAMPUNG

BARU

BAMBANG IRAWAN, SP

BID. SDM DAN UMUM

ANDRIANTA

DWI KORAM

PEMBINA

Ir. HENDRO PURNOMO

Pembina

Ir. Hendro Purnomo KETUA

MOH. PRIHANTONO

SEKRETARIS

ISKAN

34

Page 45: LAPORAN AKHIR MAGANG

35

Lampiran 4. Peta Kebun Bangelan