Upload
afifauliya
View
3.630
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
MK TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN PUPUK KANDANG BERBAHAN KOTORAN AYAM
Oleh:
AFIF AULIYA 0910483084
Asisten:
Mz Aby
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
JUDUL
Pembuatan Pupuk Kandang Berbahan Kotoran Ayam
dengan Campuran Ampas Kulit Kacang Tanah
NAMA PASAR
TMC LE – GULE
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari hari, baik di jalanan maupun di pasar sekaligus dapat
dilihat kulit kacang tanah dibuang dengan sia sia. Mereka yang membuang ampas kulit
kacang tersebut adalah orang – orang yang tidak tahu bahwa terdapat kandungan unsur –
unsur organic yang ada pada kulit kacang tersebut. Jika ditelaah secara seksama, kandungan
di dalam kulit kacang tersebut memiliki kandungan Nitrogen sebesar 1.6 % – 1.8 %,
Phospor 0.3 % – 0.5 %, dan Kalium sebesar 1.1% – 1.7 % (Prof. Dr. Ir. Syekhfani, MS).
Dengan kandungan yang lumayan tinggi pada unsur nitrogen dan kalium, ampas
kulit kacang tersebut dapat dimanfaatkan dalam campuran pembuatan pupuk organik.
Dengan bahan campuran dari kulit kacang tersebut, maka kandungan yang terdapat dalam
pupuk organik tersebut akan bertambah sehingga nantinya akan meningkatkan laju
pertumbuhan pada tanaman yang akan diberi pupuk organik tersebut.
Pupuk organik merupakan pupuk alam dan melepaskan unsur hara secara
perlahan-lahan sehingga mempunyai efek residu dalam tanah dan bermanfaat bagi
tanaman berikutnya (Suprapto dan Aribawa, 2002). Salah satu jenis pupuk organik adalah
pupuk kandang. Menurut Syekhfani (2000) bahwa pupuk kandang memiliki sifat yang
alami dan tidak merusak tanah, menyediakan unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium,
kalsium, dan belerang) dan mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenium). Selain
itu pupuk kandang berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air, aktivitas
mikrobiologi tanah, nilai kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah.
Menurut hasil penelitian Sastrosupadi dan Santoso (2005), dibanding dengan bahan
organik yang lain pupuk kandang ayam memiliki kandungan N yang cukup tinggi yakni
2,6%, 2,9% (P), dan 3,4% (K) dengan perbandingan C/N ratio 8,3 (Zakaria dan Vimala,
2002). Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Sutejo (2002) yang mengemukakan
bahwa pupuk kandang ayam mengandung nitrogen tiga kali lebih besar dari pada
pupuk kandang yang lainnya. Lebih lanjut dikemukakan kandungan unsur hara dari
pupuk kandang ayam lebih tinggi karena bagian cair (urine) bercampur dengan bagian
padat. Peranan bahan organik bila diberikan pada tanah maka akan terjadi perubahan
terutama dalam perbaikan fisik tanah. Menurut (Syekhfani, 2000; Wilfredo, 1985;
Soepardi, 1983; Suharjo et al., 1993) usaha untuk mengatasi tingkat kesuburan tanah
pertama-tama dilakukan dengan cara pemberian bahan organik sebagai perbaikan sifat
fisik, kemudian diikuti perbaikan sifat kimia melalui pemberian pupuk anorganik dalam
kondisi yang seimbang.
Hasil analisis kotoran ayam
(Budi Santoso, Firia Haryanti, dan Sri Adi Kadarsih, 2003)
Hasil analisis ampas kulit kacang tanah
Bahan Organik
Persen Kandungan
Nitrogen
(N)
Phospor
(P2O5)
Kalium
(K2O)
Kulit kacang tanah 1.6 – 1.8 0.3 – 0.5 1.1. – 1.7
(Prof. Dr. Ir. Syekhfani, MS. 2010)
II. TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan pupuk kandang berbahan kotoran ayam dengan campuran
ampas kulit kacang tanah adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan ampas kulit kacang tanah sebagai bahan campuran dalam pupuk
kandang
2. Memperkaya kandungan pada pupuk kandang, terutama pada kotoran ayam yang
menjadi bahan utama pembuatan pupuk kandang
III. WAKTU dan TEMPAT
A. Waktu
Awal proses pembuatan pupuk ini dimulai dengan pemilihan bahan campuran
untuk dicampur dengan kotoran ayam yang menjadi bahan utama pembuatan pupuk.
Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 22 oktober 2010. Bahan yang menjadi
campuran tersebut diantaranya adalah ampas kulit kacang tanah, air gula, dedak, EM–4.
Untuk waktu pengumpulan bahan bahan tersebut dilakukan pada tanggal 8
November 2010 sampai 21 November 2010. Dan untuk pembuatan pupuk kandang
sendiri dimulai pada tanggal 27 November 2010 sampai 25 Desember 2010.
Langkah terakhir adalah uji perkecambahan yang telah dilaksanakan pada
tanggal 27 Desember sampai dengan 09 Januari 2011.
B. Tempat
Tempat pelaksanaan pembuatan pupuk serta uji perkecambahan dilakukan di
kost, Jalan Sumbersari Gang IV No. 58B Malang.
IV. ALAT dan BAHAN
A. ALAT
1. Karung beras sebagai penutup pupuk
2. Ember sebagai wadah untuk mencampur bahan pupuk
B. BAHAN
1. Kotoran Ayam sebagai bahan utama pembuatan pupuk kandang (5kg)
2. Ampas kulit kacang tanah sebagai bahan campuran sekunder pembuatan pupuk
kandang (1kg)
3. EM – 4 sebagai aktivayor (10ml)
4. Air gula sebagai sumber makanan bagi dekomposer (240ml)
5. Dedak sebagai bahan campuran pembuatan pupuk kandang (1kg)
V. METODE
A. Cara Kerja
Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air
dan inkubasi selama 12 jam
UJI KECAMBAH
Kulit kacang dicacah hingga ukuran
terkecil dan dikeringkan
Siapkan alat dan bahan
HASIL PUPUK
Didiamkan selama ± 1 bulan
Campuran dari semua bahan yang
menjadi pupuk ditaruh dengan
ketinggian antara 15 – 20 cm
kemudian ditutup dengan karung
goni
Campuran larutan EM-4 dan Gula
yang telah dicampur dimasukkan
ke dalam adonan secara merata
Kotoran ayam, dedak dan kulit
kacang dicampur secara merata ke
dalam ember
B. Analisa perlakuan
Proses awal dari Pembuatan pupuk kandang berbahan campuran kotoran ayam
dan kulit kacang tanah dimulai dari pemilihan serta pengumpulan bahan yang terdiri
dari kotoran ayam, kulit kacang tanah, dedak, molase dan EM-4.
Proses selanjutnya adalah pengolahan bahan – bahan yang terlah terkumpul.
Kulit kacang tanah pertama – tama dikeringkan terlebih dahulu untuk kemudian
dipotong kecil kecil agar memudahkan proses pengomposan. Untuk bahan selanjutnya,
EM-4 sebanyak 10ml dicampur dengan molase sebanyak 240ml serta air 1 lliter dan
campuran tersebut diinkubasi selama 12 jam.
Setelah proses pengolahan bahan – bahan, selanjutnya adalah proses pembuatan
pupuk, dimana langkah pertama yaitu mencampur kotoran ayam dengan dedak serta
kulit kacang tanah. Selanjutnya mencampurkan campuran larutan EM-4, molase serta
air tadi pada campuran kotoran ayam, dedak serta kulit kacang tanah.
Langkah selanjutnya adalah menaruh campuran dari bahan – bahan yang tadi
telah decampur ke dalam ember. Kemudian ember tersebut ditaruh di ketinggian antara
15 – 20 cm, kemudian didiamkan selama ± 1 bulan.
Langkah terakhir adalah uji perkecambahan, dimana dalam uji perkecambahan
ini memakai 3 perlakuan yaitu perlakuan A berbahan tanah, perlakuan B berbahan
pupuk dan perlakuan C berbahan campuran pupuk dan tanah.
C. HASIL
Hasil yang dicapai hingga saat ini, yaitu telah masaknya pupuk yang didiamkan
selama hampir ± 1 bulan dan dilanjutkan dengan pembungkusan serta pelabelan pupuk.
Sebelumnya telah diadakan uji perkecambahan terhadap hasil pupuk yang diolah.
Pada uji perkecambahan ini terdapat tiga perlakuan yaitu wadah pertama yang
berisi dengan tanah, wadah kedua yang berisi dengan pupuk yang dibuat dan wadah
yang ketiga berisi campuran antara tanah dan pupuk. Semua wadah memiliki perlakuan
yang sama yaitu setiap pagi dan sore sama – sama disiram sesuai dengan takarannya.
Hasil yang didapat pada uji perkecambahan ini yaitu pada minggu pertama hasil
pengamatan didapat pada wadah pertama mengalami pertumbuhan yang paling panjang
diantara keduanya, untuk wadah kedua yang berisi pupuk hanya tumbuh kecambah saja
sedangkan pada wadah ketiga, jagung tumbuh bagus tetapi dari segi tinggi masih kalah
dibandingkan dengan wadah pertama yang berisi tanah. Meskipun wadah ketiga
mempunyai tinggi yang kurang bagus daripada wadah pertama, jagung yang tumbuh
pada wadah ketiga memiliki diameter batang yang lebih besar daripada wadah yang
pertama, hal ini dapat dilihat dari biji jagung pada wadah ketiga lebih kuat daripada biji
jagung yang tumbuh pada wadah pertama dan pada wadah ketiga terlihat lebih segar
daripada wadah yang pertama.
Pada minggu kedua, pada wadah pertama menunjukkan pertumbuhan dengan
panjang yang bagus, jagung yang tumbuh pada wadah pertama tinggi tetapi masih
terlihat kurang segar serta lemas. Pada wadah kedua, mengalami pertumbuhan yang
lebih bagus daripada minggu pertama. Tetapi pertumbuhan dari wadah kedua masih
kalah tinggi daripada wadah yang pertama, tetapi jagung pada wadah ketiga memiliki
tanaman yang tegap dan kuat. Sedangkan pada wadah ketiga, memiliki pertumbuhan
yang paling bagus daripada kedua perlakuan yang lain. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai sisi. Dari sisi tinggi tanaman, tanaman jagung ketiga memiliki tinggi yang
hampir sama dengan wadah pertama. Serta jika dibandingkan dengan keduanya,
tanaman jagung pada wadah ketiga ini terlihat paling segar. Tanamannya juga tegap dan
kuat, berbeda dibandingkan dengan wadah pertama yang memiliki pertumbuhan
terbagus kedua.
Dari keadaan seperti diatas, dapat disimpulkan bahwa pupuk dari campuran
kotoran ayam dan kulit kacang tanah dapat dikatakan berhasil. Hal ini dikarenakan
tingkat pertumbuhan dari semua perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan ketiga atau
perlakuan dengan campuran tanah serta pupuk merupakan yang paling bagus dari
perlakuan yang lainnya.
D. Aturan Pemakaian
Aturan pemakaian dari pupuk TMC Le – Gule ini dapat diaplikasikan dengan
berbagai cara yaitu disebar di permukaan tanah kemudian dicampur pada saat
pengolahan tanah, dalam larikan dan dalam lubang lubang tanam.
E. Dosis
Pada lahan sawah jumlah maksimum pupuk kandang ini yang dipergunakan
untuk padi sawah adalah sekitar <2 t ha-1
dan untuk sayuran di lahan sawah sebanyak
25 – 75 ha-1
. Pada tanaman pangan di lahan kering ini, pemberian pupuk kandang
diberikan sebanyak 1-2 t ha-1
dan untuk sayuran pada lahan kering diberikan pupuk
sebanyak 20-30 t ha-1
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. http://ampasampah.blogspot.com/2008/12/ampas-kulit-kacang-
tanah.html. Diakses tanggal 27 Oktober 2010
Anonymous. 2010. http://hadahabib.blogspot.com/2010/05/karya-ilmiah-pengaruh-
kotoran-ayam.html?zx=85463b671b026c57. Diakses tanggal 27 Oktober
2010
Anonymous. 2010. http://kelompokabs.multiply.com/journal/item/3. Diakses
tanggal 27 Oktober 2010
Anonymous. 2010. http://tanimaju.webs.com/apps/blog/show/381898-pupuk-
organik. Diakses tanggal 27 oktober 2010
Firmansyah, Anang.2010. Pupuk Kotoran Ayam, Sukses Bertani di Lahan Pasir
Kuarsa. Kalimantan
Krisantini dkk. 2001. Studi Pemanfaatan Sekam, Serbuk Gergaji, Kulit Kayu dan
Kulit Kacang Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman dalam Wadah. Bogor
Nurmayulisun. 2006, Cara Pembuatan Porasi Ayam. Jakarta
Santoso, Budi dkk. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Serat Tiga Klon Rami di Lahan Aluvial Malang.
Malang
Syekhfani. 2010. Definisi, Sumber dan Kualitas Bahan Baku, Baku Mutu Pupuk
Organik. Malang
LAMPIRAN
A. Bahan
Gula tetes
Kulit kacang
EM4
Dedak
Campuran EM4, air dan gula
tetes
Kotoran ayam
B. Pembuatan Pupuk
Pencampuran dedak dengan
kotoran ayam
Pencampuran kulit kacang
dengan campuran dedak
dan kotoran ayam
Proses pengadukan bahan
kulit kacang, dedak dan
kotoran ayam
Proses pencampuran larutan
EM4 dan gula tetes pada
bahan pupuk
Hasil pupuk setelah
mengalami proses
pengadukan
Proses
C. Uji perkecambahan
Awal penanaman
Awal penanaman
hasil minggu I pada wadah I
Hasil minggu I pada wadah II
Hasil minggu I pada wadah III
Hasil minggu II pada wadah I
Hasil minggu II pada wadah II
Hasil minggu II pada wadah III