Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN AIKA (AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN)
PEMANFAATAN TANAMAN di LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI TANAMAN
OBAT di MUHAMMADIYAH CILEUNGSI, KABUPATEN BOGOR
Tim Pengusul
Husnin Nahry Yarza,M.Si (NIDN.0302069002/Ketua)
Devi Anugrah, M.Pd. (NIDN. 0303028702/ Anggota)
Hilman Faruq, M.Pd. (NIDN. 0308048602/Anggota)
Rosi Feirina Ritonga, M.Pd (NIDN. 0329048403/ Anggota)
NOMOR KONTRAK PENELITIAN: 255/F.03.07/2019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2019
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN DOSEN AIK (AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN)
Judul Penelitian Pemanfaatan Tanaman Lingkungan Sekitar sebagai
Tanaman Obat di Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten
Bogor
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap Husnin Nahry Yarza, M.Si.
b. NPD/NIDN 0302069002
c. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
d. Fakultas/Program Studi FKIP/Pendidikan Biologi
e. H.P/Telepon 081363247807
f. Alamat Surel (Email) [email protected]
Anggota Peneliti 1
a. Nama Lengkap Devi Anugrah, M.Pd.
b. NPD/NIDN 0303028702
c. Fakultas/Program Studi FKIP/Pendidikan Biologi
Anggota Peneliti 2
a. Nama Lengkap Hilman Faruq, M.Pd.
b. NPD/NIDN 0308048602
c. Fakultas/Program Studi FKIP/Pendidikan Biologi
Anggota Peneliti 3
d. Nama Lengkap Rosi Feirina Ritonga, M.Pd.
e. NPD/NIDN 0329048403
f. Fakultas/Program Studi FKIP/Pendidikan Biologi
Lama Penelitian 8 bulan
Luaran Penelitian Artikel Ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional
Biaya Penelitian Diusulkan RP. 5.000.000,00
Biaya yang Disetujui Rp. 5.000.000,00
SURAT KONTRAK PENELITIAN
RINGKASAN
Seringkali kita mengabaikan tanaman-tanaman yang terdapat disekitar, padahal tanaman itu
banyak sekali manfaatnya bagi kehidupan. Salah satunya beberapa tanaman dapat dijadikan
sebagai bahan obat-obatan bagi kesembuhan suatu penyakit. Dengan pemanfaatan tanaman
sebagai obat-obatan kita turut serta menjaga warisan nenek moyang dan tentunya tidak
mengakibatkan efek samping yang buruk bagi diri kita. Selain itu juga dapat menghemat
biaya pembelian obat kimia yang harganya relatif mahal dan menimbulkan efek samping
yang membahayakan bagi tubuh. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah agar
peneliti khususnya dan masyarakat luas umumnya dapat memanfaatkan tanaman sekitar
untuk pengobatan dan tidak bergantung ke obat-obatan kimia. Penamanan tanaman obat juga
turut serta memberikan penghijauan dalam lingkungan.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey. Metode survey menurut
Sugiyono (2010) digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah
(bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya
dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak
seperti dalam eksperimen). Kemudian tanaman diidentifikasi dan mencari kejelasan
bagaimana cara mengolah/memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan tersebut sebagai obat.
Hasil penelitian mendapatkan terdapat 35 jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai tanaman
obat oleh masyarakat Muhammadiyah Cileungsi yang terdiri dari 26 famili yang bisa
mengobati berbagai macam penyakit. Bagian tanaman yang biasa digunakan sebagai obat
adalah daun, akar, batang, umbi, getah, biji, bunga dan semua bagian tanaman. Cara
penggunaan bagian tumbuhan ini adalah dengan cara dimakan langsung, direbus atau dengan
cara dihancurkan/ ditumbuk dan diparut.
Kata kunci: pemanfaatan, tanaman obat, Muhammadiyah, Cileungsi, lingkungan sekitar
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. i
SURAT KONTRAK PENELITIAN ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iv
IDENTITAS USULAN PENELITIAN ................................................................................ vi
RINGKASAN ....................................................................................................................... vii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A.Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C.Tujuan Penelitian ................................................................................................... 2
D.Urgensi Penelitian ................................................................................................. 2
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 3
A.State of The Art ...................................................................................................... 3
B.Landasan Teori ...................................................................................................... 4
1.Tanaman Obat ................................................................................................... 4
2.Pengolahan Tanaman Obat ................................................................................. 6
3.Road Map Penelitian ......................................................................................... 6
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................................ 8
A.Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................... 8
B.Alat dan Bahan ...................................................................................................... 8
C.Metode Penelitian .................................................................................................. 8
D.Prosedur Penelitian ................................................................................................ 9
E.Analisis Data .......................................................................................................... 11
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 12
A.Hasil Penelitian ..................................................................................................... 12
B.Pembahasan ........................................................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman dan teknologi dewasa ini kian pesat, hal itu mempengaruhi
berbgai aspek mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Penggunaan smart phone dan
kebutuhan akan internet yang seolah-olah sudan menjadi kebutuhan primer adalah salah
satu contoh dampak dari perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang
semakin pesat. Akan tetapi tidak semua perkembangan zaman itu membuat modernisasi
disemua bidang. Indonesia sebagai Negara berkembang masih saja ada unsur-unsur
tradisional yang mendominasi dikehidupan bermasyarakat, misalnya dalam hal
penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan sehari-hari. Hal ini ini didukung
oleh keanekaragaman hayati yang terhimpun dalam berbagai tipe ekosistem yang
pemanfaatannya telah mengalami sejarah panjang sebagai bagian dari kebudayaan.
Karena pada dasarnya kesehatan adalah hal yang paling berharga dan gaya hidup back to
nature menjadi trand dalam kehidupan modern sekarang ini.
Meskipun pada waktu sekarang banyak obat-obatan yang dibuat secara sintetik,
tetapi tak boleh kita abaikan arti tumbuhan sebagai penghasil bahan yang berkhasiat
obat. Banyaknya antibiotika yang diperkenalkan dalam dunia pengobatan, dan boleh
dikatakan semua zat tersebut berasal dari tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2005). Keberadaan
tanaman obat amatlah menolong masyarakat di pedesaan, karena apotek, rumah sakit,
dan dokter penyebarannya belum merata. Dengan demikian tanaman obat berperan
penting untuk menyembuhkan penyakit yang ringan serta untuk pengobatan awal bagi
penderita penyakit berat sebelum dibawa ke dokter atau rumah sakit. Masyarakat
pedesaan memanfaatkan tumbuhan, hewan, mineral untuk membuat obat dan biasa di
sebut sebagai ramuan obat tradisional (Zubaidah, dkk., 2008). Tumbuhan berkhasiat obat
adalah jenis tumbuhan yang pada bagian-bagian tertentu baik akar, batang, kulit, daun
maupun hasil ekskresinya dipercaya dapat menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit
(Faiqotul, dkk., 2013).
Dari sejumlah pengetahuan yang dimiliki manusia atau suatu kelompok
masyarakat, ada satu bentuk pengetahuan yang berkaitan dengan usaha menghindari dan
menyembuhkan diri dari penyakit yang tumbuh dan berkembang secara alamiah di
kalangan masyarakat pedesaan, tetapi juga di kalangan masyarakat perkotaan, walaupun
pengobatan secara modern telah sangat meluas (Safwan, 1992). Upaya pengobatan
tradisional dengan obat-obatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta
masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk
menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain karena pengobatan
tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-bahannya
banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air (Djoko, 1995).
Berdasarkan alasan di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut masalah ini.
Agar dapat melihat kebiasaan masyarakat di Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten
Bogor menggunakan tanaman yang biasa dimanfaatkan sebagai obat.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diidentifikasi berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pengetahuan masyarakat di Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten
Bogor tentang tanaman yang bermanfaat sebagai obat?
2. Adakah inventarisasi jenis tanaman yang bermanfaat sebagai obat oleh masyarakat di
Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor?
3. Bagaimanakah cara membuat dan kegunaan ramuan obat tradisonal dari tumbuhan
yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat di Muhammadiyah Cileungsi,
Kabupaten Bogor?
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah inventarisasi jenis tanaman yang bermanfaat sebagai obat oleh
masyarakat di Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan pemanfaatan tanaman obat
yang digunakan oleh masyarakat di Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor dan
untuk menginventarisasi jenis tanaman yang bermanfaat sebagai obat. Selain untuk
keperluan pendokumentasian, pengetahuan tradisional juga diharapkan dapat
menyumbangkan informasi bagi peminat etnobotani dalam mengembangkan teknologi
tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat.
D. Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah dapat memberitahukan
bahwa obat tidak selalu harus dibeli dan bisa dibuat sendiri, dapat memberitahukan
kepada masyarakat bahwa obat tidak selalu mahal, serta dapat dimanfaatkan sebagai
pedoman untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan sistem pengobatan di
masa yang akan datang.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A. State of The Art
Pada state of the art ini, diambil beberapa contoh penelitian terdahulu sebagai acuan
dan perbandingan dalam melakukan penelitian ini. Dalam state of the art ini, terdapat 2
artikel yang diperoleh dari jurnal nasional. Penjelasan lebih detail tentang peran penelitian
tersebut dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel. 2.1 hingga Tabel 2.2.
Tabel 2.1. State of The Art untuk Artikel 1
Judul Penelitian Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional Dengan
Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya
Peneliti Lusia Oktora Ruma Kumala Sari
Tahun 2006
Variabel yang
Terkait
Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional (X) dan
Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya(Y)
Hasil/Temuan Efek samping tanaman obat tradisional relative kecil jika
digunakan secara tepat, yang meliputi kebenaran bahan,
ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan, ketepatan cara
penggunaan, ketepataan telaah informasi, dan tanpa penyalah
gunaan obat tradisional itu sendiri.
Persamaan Menggunakan berbagai bahan sebagai tanaman obat
Perbedaan Jika pada artikel ini yang diamati adalah sejauh mana
pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional didaerah
tersebut.
Tabel 2.2. State of The Art untuk Artikel 2
Judul Penelitian Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional oleh
Masyarakat Lokal di Pulau Wowonii, Sulawesi Tenggara
Peneliti Mulyawati Rahayu, dkk.
Tahun 2006
Variabel yang
Terkait
Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional (X) dan
Masyarakat Lokal di Pulau Wowonii(Y)
Hasil/Temuan Di Pulau Wawonii tercatat ada 73 jenis tanaman tumbuhan
yang digunakan masyarakat setempat sebagai bahan obat
tradisional dan perawatan paska persalinan. Tiga jenis
diantaranya termasuk tumbuhan langka di Indonesia.
Pembukaan semak belukar dan hutan mempengaruhi
ketersediaan tumbuhan obat tersebut.
Persamaan Sama-sama mencatat tumbuhan apa saja yang dapat
dijadikan obat
Perbedaan Pada artikel ini mengidentifikasi tanaman obat yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
B. Landasan Teori
1. Tanaman Obat
a. Pengertian Tanaman Obat
Tanaman obat merupakan tumbuhan yang penggunaan utamanya untuk
keperluan obat-obatan tradisional. Pemanfaatan jenis tanaman obat merupakan
salah satu kebiasaan masyarakat karena tanaman obat bersifat alami dari pada
penggunaan obat modern (Makalalag, 2014). Purwanto (2016) menjelaskan
bahwa tanaman obat merupakan jenis tanaman herbal. Tanaman herbal adalah
jenis tanaman yang berkhasiat guna menyembuhkan berbagai penyakit. Semua
bagian dari tanaman bisa digolongkan sebagai herbal, mulai dari akar, batang,
ranting, daun, bunga sampai buah. Herbal merupakan pengobatan tradisional asli
Indonesia yang dalam Bahasa Jawa disebut dengan jamu (Murtie, 2013).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 246/Menkes/Per/V/1990,
yang dimaksud obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran dari bahan-bahan
tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan. Jamu adalah
ramuan yang terbuat dari bahan hewan, tumbuhan, atau banyak campuran bahan
tersebut yang secara turun-temurun untuk pengobatan dan belum ada penelitian
ilmiah guna mendapatkan bukti mengenai khasiatnya (Purwanto, 2016).
b. Bagian-Bagian Tanaman
Adapun bagian-bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
adalah sebagai berikut:
1) Daun (Folium)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun biasanya
tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil
(Tjitrosoepomo, 2005).
2) Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang
dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2005).
Misalnya pada tanaman brotowali yang banyak dimanfaatkan bagian
batangnya sebagai obat.
3) Akar (Radix)
Akar biasanya berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan serta
menyerap zat-zat mineral di dalam tanah adalah salah satu dari sekian banyak
fungsi akar pada tumbuhan. Selain menjadi bagian pokok tumbuhan akar
juga memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah tanaman ginseng,
akarnya yang mengandung saponin, tanin dan flavonoida berkhasiat untuk
mengatasi bisul dan bengkak (Delimartha, 2003)
4) Bunga (Flos)
Bunga biasanya digunakan sebagai penghias, namun bunga juga
mengandung zat alami yang dapat menjadi bahan baku obat, misalnya pada
tanaman bunga mawar. Bunga mawar mengandung bahan kimia, diantaranya
adalah sitral, sitronelol, linslol, nerol, eugenol, feniletil alcohol, dan inonil
aldehida berkhasiat sebagai antiseptik, pembunuh jamur Candida albican
penyebab keputihan, menambah daya tahan tubuh, dapat mengobati gigitan
serangga berbisa, dan jerawat (Wahid, 2011).
5) Buah (Fructus)
Buah sangat bermanfaat bagi kesehatan, para ilmuan telah menemukan
bahwa mengonsumsi buah dapat mengurangi timbulnya penyakit seperti
kanker dan jantung (Jusup, 2007) Terutama buah yang mengandung
antioksidan, antioksidan merupakan zat yang anti terhadap zat lain yang
bekerja sebagai oksidan. Zat lain itu populer disebut radikal bebas, yaitu
molekul oksigen dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki elektreon
yang tidak berpasangan. Karena kehilangan pasangannya itu, molekul lalu
menjadi tidak stabil, liar, dan bebas. Antioksidan mampu melindungi sel-sel
kulit yang sehat dari radikal bebas yang menyerangnya. Antioksidan terdapat
pada buah yang banyak mengandung vitamin A,C, dan E, misalnya avokad,
anggur, pir dan lain-lain (Jusup, 2007).
c. Manfaat Tanaman Obat
Nurmalina dan Valley (2012) mengatakan bahwa manfaat dan kelebihan
dari tanaman obat yaitu:
1) Efek samping relatif kecil, bahkan banyak dari herbal tidak menimbulkan
efek samping jika digunakan secara tepat.
2) Sangat efektif mengatasi penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat
kimia.
3) Harganya relatif murah.
4) Banyak dari herbal yang sudah memasyarakat dapat digunakan oleh anggota
keluarga sendiri tanpa perlu bantuan medis.
5) Merupakan gabungan seluruh bahan aktif yang terdapat pada satu atau
beberapa tanaman obat.
6) Reaksi lambat, tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi.
7) Bersifat stimulan.
8) Memperbaiki keseluruhan sistem tubuh.
Berbagai upaya masyarakat mengangkat layanan pengobatan dengan
ramuan tradisional setidaknya telah memberikan pilihan bagi para pemakainya.
Rata-rata mereka memanfaatkannya untuk mengobati berbagai penyakit. Bahkan
penyakit yang hampir tidak dapat disembuhkan sekalipun masih berpeluang dapat
disembuhkan menggunakan ramuan tanaman obat. Tanaman obat bersifat alami
dan memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya
dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Oleh karenanya, ramuan tanaman obat
relatif lebih mudah diterima oleh tubuh manusia.
2. Pengolahan Tanaman Obat
a. Teknik Olah Tanaman Obat
Agar sari pati dan kandungan senyawa yang berkhasiat di dalam tanaman
bisa dimanfaatkan, bagian-bagian tanaman obat ini harus diolah terlebih dahulu.
Ada beberapa teknik mengolah tanaman obat menurut Muhlisah (2007), yaitu
dengan cara memipis, merebus, dan menyeduh.
b. Cara Memilih dan Penggunaan Bahan Baku Obat
Cara memilih dan penggunaan bahan baku tanaman herbal, menurut
Purwanto (2016) antara lain sebagai berikut.
1) Mengidentifikasi Jenis Tanaman Herbal
Cara mengidentifikasi jenis tanaman herbal adalah dengan mengetahui
khasiatnya dalam mengobati penyakit tertentu. Berpedoman pada khasiat dan
zat aktif yang terkandung pada jenis tanaman herbal tersebut, maka
penyusunan ramuan bisa dilakukan..
2) Waktu Pemetikan dan Pengumpulan
Hal tersebut bertujuan menjaga kualitas dan kuantitas zat aktif yang
terkandung di dalam tanamn herbal. Umumnya daun yang sering digunakan
sebagai obat herbal ialah sewaktu tanaman berbunga dan buahnya belum
masak. Sedangkan, buah dan bijinya didapat setelah masak di pohon. Bunga
dipetik ketika sudah mekar sempurna, dan jenis rimpang, akar, dan umbi
diambil saat tanaman telah selesai pertumbuhannya.
3) Penyortiran
Penyortiran berfungsi untuk mendapatkan simplisia secara homogen, yang
meliputi jenis, ukuran, tingkat kematangan, dan lain-lain.
4) Pencucian
Pencucian dilakukan menggunakan air bersih yang mengalir atau dibersihkan
dengan cara tepat, sehingga bersih dan terbebas dari mikroba patogen,
kapang, khamir, serta pencemar lainnya. Jika yang digunakan simplisia
segar, maka setela dicuci dapat segera diperoses menjadi jamu.
5) Pengeringan
Pengeringan bisa dilakukan dengan cara diangin-anginkan di tempat yang
teduh dan memiliki aliran udarabaik atau menggunakan oven dengan
pengaturan suhu yang elah disesuaikan. Menjemur dengan cara memotong
simplisia dapat mengurangi kadar air didalamnya, kadar air yang dianjurkan
adalah 10%, sehingga dapat mencegah pembusukan yang diakibatkan oleh
jamur dan bakteri.
C. Road Map Penelitian
Roadmap penelitian yang dapat memberikan gambaran tentang penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Roadmap penelitian
TAHAP 1
2019
TAHAP 2
2019
TAHAP 3
2020
Penelitian ini didahului
dengan wawancara yang
dilakukan oleh peneliti
kepada masyarakat di
Muhammadiyah Cileungsi,
Kabupaten Bogor
Penelitian yang saat
ini diajukan yaitu
tentang pemanfaatan
tanaman obat di
Muhammadiyah
Cileungsi, Kabupaten
Bogor sebagai bahan
pengobatan tradisional
Penelitian lanjutan
akan dilakukan untuk
mengidentifikasi
kandungan apa saja
yang terdapat pada
tanaman yang
ditemukan sebagai
obat
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Waktu pelaksanaan penelitian akan di mulai pada bulan Februari hingga Juli 2019.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang akan digunakan yaitu ember plastik kecil dan sedang, blender,
pengaduk, gelas kimia 500 ml dan 1000 ml, neraca digital, plastik bening, sarung tangan
latex, baskom, dan kertas label. Bahan-bahan yang digunakan adalah tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey. Metode survey
menurut Sugiyono (2010) digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang
alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,
misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya
(perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Responden ditentukan secara purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang
apa yang kami harapkan, atau mungkin orang tersebut sebagai penguasa sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono,
2010:300).
D. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif yakni
dengan mendeskripsikan ciri-ciri morfologi dari jenis tanamann obat yang diperoleh di
daerah Muhammadiyah Cileungsi. Selanjutnya mencari buku-buku tumbuhan seperti
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 1, 3, 4, 5, dan 6. untuk mengetahui nama
spesiesnya dan mendeskripsikan kegunaan tanaman obat yang didapat, yakni : Bagian-
bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat; Dimanfaatkan sebagai obat apa; Cara
penggunaan tanaman obat tersebut
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
Telah dilakukan penelitian di Muhamamdiyah Cileungsi dan penggunaaan tanaman obat
oleh warga masyarakat Muhammadiyah Cileungsi. Metode yang digunakan adalah
metode survey yaitu peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengedarkan
kuisioner dan melakukan wawancara terstruktur. Selama survey, 30 orang telah
diwawancarai di daerah Cileungsi. Usia rata-rata responden adalah diantara 40-60 tahun.
B. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 35 jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai
tanaman obat oleh Masyarakat Muhammadiyah Cileungsi yang terdiri dari 26 famili.
Dari hasil penelitian didapatkan 26 famili yaitu Acantaceae (Andrographis paniculata
(Burm. f.) Nees); Amarylidaceae (Allium cepa dan Allium sativum); Annonaceae (Annona
muricata dan Annona squamosa); Apiaceae (Apium graveolens); Asteraceae (Pluchea indica);
Basselanaceae (Andera cordifolia); Cactaceae (Epiphyllum oxypetalum); Concolvulaceae
(Ipomea batatas); Euphorbiaceae (Jatropha curcas, Manihot esculenta); Fabaceae (Parkia
speciosa); Lamiaceae (Ocimum americanum dan Orthosiphon aristatus); Leguminoseae (Abrus
precatorius); Meliaceae (Swietenia macrophylla); Moraceae (Artocarpus altilis); Myrtaceae
(Psidium guajava dan Syzigium polyanthum); Menispermaceae (Tinospora crispa); Oxalidaceae
(Avverhoa blimbii); Piperacea (Piper betle dan Piper crocantum); Poaceae (Cimbopoghon
citratus); Rhamnaceae (Ziziphus mauritiana); Rosaceae (Prunus cerasus); Rubiaceae (Citrus
sinensis); Solanaseae (Physalis angulata); Xantorrhoeaceae (Aloe vera); Zingiberacea (Zingiber
montanum, Zingiber officinale dan Curcuma longa).
Tabel 1. Jenis tanaman yang dimanfaatkan masyarakat Muhammadiyah Cileungsi
beserta famili
No Famili Nama Ilmiah Nama local/ daerah
1. Acantaceae Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees
Sambiloto
2. Amarylidaceae Allium cepa L.
Allium sativum L.
Bawang merah
Bawang putih
3. Annonaceae Annona muricata L.
Annona squamosa L.
Sirsak / nangka selong
Srikaya/ Sarikaya
4. Apiaceae Apium graveolens L. Seledri
5. Asteraceae Pluchea indica (L.) Less. Beluntas
6. Basselanceae Andera cordifolia (Ten.) Steenis Binahong
7. Cactaceae Epiphyllum oxypetalum Wijayakusuma
8. Convolvulaceae Ipomea babatas Ubi rambat/ ubi jalar
9. Euphorbiaceae Jatropha curcas L.
Manihot esculenta Crantz.
Jarak pagar
Singkong
10. Fabaceae Parkia speciosa Petai selo
11. Lamiaceae Ocimum americanum L.
Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.
Kemangi/ Seraung
Kumis kucing
12. Leguminosae Abrus precatorius Saga rambat
13. Meliaceae Swietenia macrophylla King Mahoni
14. Moraceae Artocarpus altilis Sukun
15. Myrtaceae Psidium guajava
Syzigium polyanthum
Jambu biji
Salam
16. Menispermaceae Tinospora crispa (L.) Hook f. &
Thomson
Brotowali
17. Oxalidaceae Avverhoa blimbii Belimbing wuluh
18. Piperaceae Piper betle L.
Piper crocantum Ruiz & Pav.
Sirih
Sirih merah
19. Poaceae Cimbopoghon citratus Sereh
20. Rhamnaceae Ziziphus mauritiana Bidara
21. Rosaceae Prunus cerasus Ceri
22. Rubiaceae Morinda citrifolia Mengkudu
23. Rutaceae Citrus sinensis (L.) Osbeck Jeruk peras
24. Solanaceae Physalis angulata L. Ceplukan / cecendetan
25. Xanthorrhoeaceae Aloe vera (L.) Burm F. Lidah buaya
26. Zingiberaceae Zingiber montanum (J. Koenig) Limk ex A. Dietr
Zingiber officinale Roscoe
Curcuma longa L.
Bangle/ panglai
Jahe
Kunyit/ koneng
Berikut adalah tanaman obat yang digunakan dan cara pengolahannya
Tabel 2. Manfaat tanaman obat yang digunakan oleh warga Muhammadiyah Cileungsi
No Nama local Bagian yang
dimanfaatkan
Manfaat Cara pengolahan
1 Jambu Daun Sakit perut, diare Direbus daunnya lalu diminum airnya
2 Sirih Daun Sakit pinggang
Sakit gigi
Direbus daunnya lalu diminum
airnya.
Langsung dikunyah
3 Kumis kucing Daun Sakit perut Direbus daunnya lalu diminum airnya
4 Jarak
Daun Kembung dan masuk
angin
Sariawan
Diruwat, ditambahkan minyak sayur,
diletakkan di perut bayi Diambil getahnya, dioleskan di
bagain sariawan
5 Kunyit Rimpang Sakit maag Diparut, ditambahkan air lalu
diminum airnya
6 Srikaya Daun Sakit pinggang/diabetes
Direbus daunnya, lalu diminum airnya
7 Binahong Seluruh bagian
tanaman
Panas dalam Direbus daunnya
8 Sambiloto Daun Pegal Direbus daunnya
9 Saga
Daun Sariawan
Obat batuk
Daun dicuci, kemudian dihancurkan,
diambil airnya dan diminum
10 Jawer kotak Daun Luka Diperas daunnya
11 Ubi rambat Daun Penambah stamina Daunnya direbus, selanjutnya
diminum dengan tambahan madu
12 Mahoni Biji Kolesterol Bijinya langsung dikonsumsi
13 Singkong madina
Daun Kolesterol Daun dikeringkan terlebih dahulu, lalu direbus dan diminum airnya
14 Cecendet Akar Asma Akarnya dikeringkan, kemudian
direbus dan diminum airnya
14 Wijayakusuma
Bunga Mengobati panas dan
bengek
Bunganya dicuci bersih, kemudian
dikeringkan di panas matahari. Setelah kering dimasukkan dalam air
mendidih lalu diminum.
15 Belimbing wuluh
Bunga Mengobati batuk Buanganya diambil, lalu direbus, dibiarkan air rebusan susut sampai
setengahnya diminum
16 Lidah buaya Batang/gel Menebalkan rambut Dioleskan pada rambut
17 Sirsak Daun Mengobati sakit
diabetes
Diambil bagian daun , pucuk daun,
ambil 5-6 lembar daun. Rebus dengan
air 2 gelas sampai menjadi 1 gelas. Lalu diminum
18 Salam
Daun Mengobati penyakit
maag
Diambil bagian daun , pucuk daun,
ambil 5-6 lembar daun. Rebus dengan
air 2 gelas sampai menjadi 1 gelas. Lalu diminum
19 Seledri
Daun Mengobati ginjal Daunnya direbus setelah susut airnya
diminum
20 Beluntas
Daun Mengobati keputihan Bisa dimakan langsung daunnya, atau
direbus terlebih dahulu lalu dimakan
21 Petai selo
Biji Mengobati diabetes Dimasak bersama sayuran lain atau dipepes.
22 Ceri
Daun Mengobati darah tinggi dan menambah stamina
Air direbus bersama dengan daun ceri. Rebusan ditunggu sampai air
menyusut dan tinggal setengah. Lalu dikonsumsi.
23 Sereh
Daun Sakit pinggang Direbus daunnya. Setelah air susut. Dicampur air dingin. Setelah itu
disiramkan pada badan.
24 Jahe
Rimpang Masuk angin Digeprek kemudian direbus dan diminum airnya
25 Cincau
Daun Panas dalam Daun dicuci bersih, dibejek-bejek, airnya didiamkan sampai mengental.
Daunnya. Sehingga membantu pengentalan. Sampai menjadi cincau
lalu siap dikonsumsi
26 Kemangi
Daun Menghilangkan bau
badan
Langsung dikonsumsi
27 Bawang
merah
Umbi Obat masuk angin Ditekan dengan telapak tangan
sampai keluar cairannya, dicampur minyak. Lalu diurut ke bagian tubuh
yang masuk angin
28 Bangle Rimpang Menguatkan janin/
kandungan terutama bagi wanita yang
pernah memiliki riwayat keguguran
Dibersihkan, dikupas kulit airnya,
diparut, kemudian diminum air perasannya
29 Bawang putih Umbi Obat panas/ demam, Obat terkilir, jatuh,
Obat darah tinggi
Digeprek-geprek sampai cairan pada bawang keluar kemudian dicampur
minyak sayur. Dioleskan pada tubuh untuk dipijat
Diiris-iris tipis lalu dikunyah dan
dimakan
30 Jeruk peras Buah Obat batuk Jeruk diperas ditambahkan kecap lalu diminum
31 Bidara Daun Obat maag Direbus/ direndam dalam air panas
setelahnya diaduk-aduk tanpa diberi
gula lalu diminum
32 Sukun Daun Mengobati sakit kuning (hepatitis)
Direbus hingga tersisa setengah airnya. Diminum tiga kali sehari
33 Brotowali Daun Mengobati kencing manis
Daun direbus, kemudian diminum air rebusannya
34 Sirih merah Daun Mengobati mimisan
dan mencegah infeksi
pada pendarahan
Diremas-remas, lalu dimasukkan ke
hidung
Diremas-remas lalu ditempel pada bagian tubuh yang terluka untuk
mengurangi pendarahan
35 Mengkudu Buah Mengobati diabetes Dibuat jus, jika pahit ditambahkan
sedikit madu
Berdasarkan tabel 2 ada berbagai macam bagian tanaman yang dimanfaatkan untuk
obat yakni daun, akar/ rimpang, buah, biji, batang, umbi, gel, bunga dan seluruh bagian
tanaman. Semua bagian tanaman ini memiliki manfaat dan kegunaan yang berbeda untuk
mengobati suatu penyakit. Seperti daun jambu dapat mengobati diare dan sakit perut,
diolah dengan cara direbus dan diminum airnya. Sedangkan pada tanaman daun sirih
memiliki fungsi dan manfaat untuk mengobati sakit pinggang dan sakit gigi, cara
pengolahan yakni dengan direbus lalu diminum airnya; untuk sakit gigi dengan cara
mengunyah-ngunyah daun sirihnya.
Diagram 1. Presentase pemanfaatan tanaman oleh masyarakat Muhamamdiyah
Cileungsi
Tanaman obat ini digunakan untuk menyembuhkan dan mengobati berbagai macam
penyakit dengan memanfaatkan bagian daun 63%; batang 3%; akar 3%; rimpang 9%;
umbi 6 %; buah 6%; bunga 6% dan biji 6%.
Diagram 2. Persentase cara pemanfaatan tanaman obat untuk penyembuhan oleh warga
Muhammadiyah Cileungsi
Berbagai cara dilakukan dalam memanfaatkan tanaman obat tersebut, Antara lain dengan
cara diambil getahnya (6%) ini yang paling sedikit dilakukan, diremas dan dimasak
(14%), dijus/diparut (11%), langsung dimakan (20%) dan cara pemanfaatannya yang
paling banyak adalah direbus.
C. PEMBAHASAN
Didapatkan 35 jenis tanaman obat dari 26 famili yang sering digunakan oleh
masyarakat Muhammadiyah Cileungsi sebagai obat tradisional (Pada tabel 1). Tanaman
yang banyak digunakan adalah dari family Amarylidaceae, Annonaceae, Poaceaea dan
Zingiberaceae. Tanaman Amarylidaceae memiliki anggota yaitu Allium cepa dan Allium
sativum ini biasa digunakan untuk tubuh yang masuk angin dan untuk pijat. Tanaman
Amarylidaceae ini juga digunakan sebagai rempah dalam masakan. Sedangkan
Annonaceae seperti Annona muricata banyak digunakan untuk mengobati diabetes.
Poaceae seperti Cimbopoghon citratus banyak digunakan untuk mengobati sakit
pinggang, menurunkan kadar gula darah, menjaga kadar kolesterol dan menghindari
gigitan nyamuk dengan baunya.
Family Zingiberaceae yang beranggotakan Zingiber montanum, Zingiber
officinale dan Curcuma longa banyak dimanfaatkan untuk rempah-rempah dalam
masakan dan dimanfaatkan juga untuk mengobati masuk angin, sakit maag dan
menguatkan janin. Dalam Mushodik dan Yarza (2019) famili Zingiberacea merupakan
tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Bogor. Famili Zingiberaceae
merupakan tanaman yang sering digunakan karena tanaman ini mudah ditanam dan
ditemukan.
Tanaman kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman yang biasa digunakan
sebagai rempah-rempah untuk masakan. Selain itu manfaat lain dari tanaman kunyit
adalah seperti pada bidang kesehatan, kulner dan kosmetik. Kunyit memiliki metabolit
sekunder yang disebut dengan Curcumin. Curcumin menampakkan aktivitas dan potensi
terapeutik yang hebat termasuk aktivitasnya sebagai antiinflamasi, antioksidan biologi,
antikarsinogenik, antimutagenik, antikoagulan, antifertilitas, antifertilitas, antidiabetic,
antibakteri, antifungi, antiprotozoa dan antiviral (Kusbiantoro dan Purwaningrum, 2018).
Tanaman sirsak (Annona muricata) merupakan salah satu tanaman obat yang ada
di lingkungan sekitar yang dimanfaatkan untuk mengobati diabetes dengan cara diambil
daunnya yang pucuk sebanyak bilangan ganjil direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi
1 gelas air. Manfaat lain dari daun tanaman sirsak adalah memiliki efek antikanker.
Penggunaan ekstrak daun sirsak untuk terapi kanker lebih aman dibandingkan
kemoterapi maupun dengan radiasi (Widyastuti, Fafa., 2018). Sirsak (Annona muricata
Linn.) memiliki kemampuan untuk menjadi alternative dalam terapi kanker selain
kemoterapi. Potensi ini sangat besar karena adanya senyawa acetogenin yang dimiliki
oleh tumbuhan ini. Acetogenin ini memiliki kemampuan untuk menghambat sumber
energy untuk pertumbuhan sel kanker, sehingga dengan penghambatan ini dapat
menghentikan pertumbuhan sel kanker (Utari, dkk., 2013)
Fungsi dan manfaat tanaman obat yang digunakan oleh warga masyarakat
Muhammadiyah Cileungsi ini beragam yaitu untuk perawatan bayi, sakit perut, diare,
sakit gigi, kembung dan masuk angin, sariawan, sakit maag, sakit pinggang, diabetes,
panas dalam, pegal, mengobati batuk, luka, penambah stamina, kolesterol, asma,
menebalkan rambut, mengobati ginjal, mengobati keputihan, mengobati darah tinggi,
menghilangkan bau badan, menguatkan janin di dalam kandungan, mengobati hepatitis,
mengobati mimisan dan mencegah infeksi pada pendarahan. Tanaman obat ini
dimanfaatkan untuk sakit yang ringan seperti demam dan masuk angin dan sakit yang
menahun seperti ginjal, diabetes dan kolesterol. Ginjal, diabetes dan kolesterol
merupakan salah satu penyakit menahun yang harus ditangani secara khusus oleh tim
medis.
Bagian tanaman yang digunakan yaitu akar, batang, daun, rimpang, biji, bunga,
buah dan seluruh bagian tanaman. Pada masing-masing bagian tanaman ini memiliki zat/
metabolit yang dapat digunakan untuk pengobatan suatu penyakit. Seperti pada Diagram
1 daun merupakan bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan yaitu sebesar 63%
dibandingkan dengan bagian tanaman lainnya. Daun mempunyai kemampuan regenerasi
agar kembali bertunas dan tidak memberikan efek bagi pertumbuhan suatu tanaman
(Fakhrozi, 2009 dalam Irsyad, Jumari dan Murningsih, 2013).
Cara pengolahan tanaman ini untuk dimanfaatkan juga bervariasi yakni seperti
dilihat pada Diagram 2 yaitu dengan cara diambil getahnya, langsung dimakan; dijus/
diparut; direbus dan diremas dan dilanjutkan dengan dimasak. Tanaman obat ini yang
menggunakan pengolahan dengan cara merebus yakni sebesar 49%. Air rebusan tanaman
obat sudah mengandung zat aktif yang biasanya terkandung dari daun, batang maupun
akar. Daun memiliki zat metabolit sekunder seperti alkaloid, polifenol, saponin dan
terpenoid (Septiantin, 2008 dalam Yatias, 2015).
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan sampel yakni masyarakat
muhammadiyah Cileungsi didapatkan bahwa generasi muda kurang mengetahui info
tentang seputar tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman obat. Warga yang
banyak mengetahui seputar tanaman obat adalah warga yang sudah cukup lanjut usia
yakni umur 40 tahun ke atas. Ini sejalan juga dengan penelitian dari Rahayu, 2006
pewarisan pengetahuan local ini ke generasi muda tidak berlangsung baik terutama
pengetahuan tumbuhan obat tradisional. Factor yang menyebabkan rendahnya
pengetahuan tanaman obat ini adalah yaitu peningkatan perhatian pemerintah menganai
kesehatan dengan pemberian obat dan vitamin sehingga terjadi penurunan pengetahuan
tumbuhan obat tradisional.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Masih banyak masyarakat terutama kaum milenial yang belum mengetahui
manfaat suatu tanaman obat
2. Tanaman obat ini dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita
3. Terdapat 35 jenis tanaman obat yang terdiri dari 26 famili yang dimanfaatkan
warga Muhammadiyah Cileungsi.
4. Penggunaan bagaian tanaman obat yang paling banyak digunakan masyarakat
adalah daun
5. Cara pengolahan daun ini adalah dengan cara direbus dengan air sampai
mendidih baru diminum.
B. SARAN
Dapat disarankan bahwa dilakukan penelitian lanjutan mengenai komposisi unsur
kimia yang ada pada masing-masing bagian tanaman dan dapat dilakukan penelitian
secara molekuler dengan mengisolasi DNA tanaman yang dapat berfungsi untuk zat
bioaktif dan metabolit yang dimanfaatkan untuk pengobatan.
BAB VI
LUARAN PENELITIAN
Luaran yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah yang akan
dipublikasikan pada jurnal nasional. Jurnal yang menjadi target publikasi adalah sebagai
berikut:
IDENTITAS JURNAL
1 Nama Jurnal
2 Website Jurnal
3 Status Makalah
4 Jenis Jurnal
5 Tanggal Submit
6 Bukti Screenshot submit
IDENTITAS SEMINAR
1 Nama Jurnal Seminar Nasional Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan “Eksistensi Pendidikan Era Revolusi
Industri 4.0
2 Website Jurnal https://mnhdpniwrm4eqpe28t9nrw-
on.drv.tw/Web%20Semnas%20FTIK/Index.html
3 Status Makalah Penggunaan Tanaman di LINGKUNGAN Sekitar
Sebagai Tanaman Obat di Muhammadiyah Cileungsi
4 Jenis Prosiding Nasional
5 Tanggal Submit Submitted
6 Bukti Screenshot submit
IDENTITAS HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
1 Nama Karya
2 Jenis HKI
3 Status HKI
4 No Pendaftaran
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, Setiawan. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta: Puspa Swara.
Falah, Faiqotul, Tri Sayektiningsih, dan Noorcahyati. 2013. Keragaman Jenis Dan
Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Lindung
Gunung Beratus, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi. 10 (1):
1-18.
Irsyad, Muhammad Nur., Jumari dan Murningsih. 2013. Studi Etnobotani Masyarakat Desa
Sukolilo Kawasan Pegunungan Kendeng Pati Jawa Tengah Study of Rural
Community, Kendeng Mountains, Pati Central Java). Bioma. 15: 27-34
Jusup, Lenny. 2007. Fit for Life Sehat dan Bugar dengan Jus Buah dan Sayuran. Jakarta:
Gramedia.
Kusbiantoro, D. dan Y. Purwaningrum. Pemanfaatan Kandungan Metabolit Sekunder pada
Tanaman Kunyit dalam Mendukung Peningkatan Pendapatan Masyarakat.
Makalalag, Imelda. 2014. Inventarisasi Jenis Tumbuhan Obat Tradisional Di Kecamatan
Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Skripsi. Universitas Negeri
Gorontalo.
Muhlisah, Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Depok: Wisma Hijau.
Murtie, Afin. 2013. Kumpas Tuntas Pengobatan Tradisional: Pemahaman, manfaat, teknik,
dan praktik. Yogyakarta: Trans Idea Publishing.
Mushodik dan Yarza, Husnin Nahry. 2019. Laporan Penelitian Studi Etnofarmakologi dan
Distribusi Pengetahuan Tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Masyarakat Banten.
Jakarta: UHAMKA.
Nurmalina, Rina dan Bandung Valley. 2012. 24 Herbal Legendaris untuk Kesehatan Anda.
Jakarta: Gramedia.
Purwanto, Budhi. 2016. Obat Herbal Andalan Keluarga. Yogyakarta: Flash Book.
Rahayu, ,Mulyati., Siti, Sunarti., Diah, Sulistiarini., Suhardjono, Prawiroatmodjo.
Pemanfaatan Tanaman Obat Secara Tradisional oleh Mayarakat Lokal di Pulau
Wawonii, Sulawesi Tenggara. Biodiversitas. Vol. 7 No. 3. P. 245-250.
Safwan, Mardanas. 1992. Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Pedesaan Daerah
Sumatra Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Utari. K. Eka, Nursafitri., Intan Sari A. Rafika, Sari., Winda A. K. dan Agnes, Sri Harti.
2013. Jurnal KesMasDaSka.
Wahid, Dewi Mustofiah. 2011. Bunga-Bunga Sekitar Kaya Obat untuk Kesehatan.
Yogyakarta: Buku Biru.
Widyastuti, Dyah Ayu dan Fafa, Nurdyansyah. 2018. Mini Review: Ekstrak Sirsak (Annona
muricata Linn.) untuk Terapi Kanker. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian. Vol 2
No. 2. P. 155-161.
Yatias, 2015. Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Neglasari Kecamatan Nyalindung
Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Zubaidah, Elisabeth Linggiana, Maryani, Dwi Komariastini, Siswati, Susan I. Djasawibawa,
Liana Theresia. 2008. Ilmu Resep untuk Sekolah Menengah Farmasi/SMK Farmasi
(Kelas X). Jakarta: P2B SMF-SMKF
Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan
Publikasi
1. Artikel ilmiah
Submitted artikel untuk presentasi oral
2. Artikel lengkap
Penggunan Tanaman di Lingkungan Sekitar Sebagai Tanaman
Obat di Muhammadiyah Cileungsi
Husnin Nahry Yarza1, Devi Anugrah2, Hilman Faruq3 dan Rosi Feirina Ritonga4
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
e-mail:
devi.anugerah@uhamka,ac,id,
ABSTRAK. Telah dilaksanakan penelitian mengenai pemanfaatan tanaman pada lingkungan
sekitar yang dapat digunakan sebagai tanaman obat di daerah Muhammadiyah Cileungsi,
Kabupaten Bogor. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah agar peneliti dan masyarakat luas
dapat memanfaatkan tanaman sekitar untuk pengobatan dan tidak bergantung lagi pada obat-
obatan kimia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey peneliti melakukan
perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara.
Kemudian tanaman diidentifikasi dan mencari kejelasan bagaimana cara mengolah/memanfaatkan
tumbuhan-tumbuhan tersebut sebagai obat. Hasil penelitian mendapatkan terdapat 35 jenis
tanaman yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat Muhammadiyah Cileungsi
yang terdiri dari 26 famili yang bisa mengobati berbagai macam penyakit. Bagian tanaman yang
biasa digunakan sebagai obat adalah daun, akar, batang, umbi, getah, biji, bunga dan semua bagian
tanaman. Cara penggunaan bagian tumbuhan ini adalah dengan cara dimakan langsung, direbus
atau dengan cara dihancurkan/ ditumbuk dan diparut. Tanaman obat ini dapat dengan mudah
ditemukan di sekitar kita.
Kata kunci: konservasi, tanaman obat, Muhammadiyah, Cileungsi, lingkungan sekitar
ABSTRACT. Research has been conducted on the use of plants in the surrounding environment
that can be used as medicinal plants in the area of Muhammadiyah Cileungsi, Bogor Regency. The
purpose of this research is that researchers and the wider community can utilize the surrounding
plants for treatment and do not depend anymore on chemical drugs. The method used in this
research is the survey method the researcher treats in collecting data, for example by distributing
questionnaires, tests, interviews. Then the plants are identified and seek clarity on how to process
/ utilize these plants as medicine. The results showed that there were 35 types of plants that were
used as medicinal plants by the Muhammadiyah Cileungsi community which consisted of 26
families that could treat various diseases. Plant parts commonly used as medicine are leaves, roots,
stems, tubers, gums, seeds, flowers and all parts of plants. How to use this plant part is by being
eaten directly, boiled or by crushed / crushed and shredded. The conclusion is that there are 35
types of plants that are used as medicinal plants of 26 families. The use of the most widely used
part of the plant is the leaf. This medicinal plant can easily be found around us.
Keywords: conservation, medicinal plants, Muhammadiyah, Cileungsi, around environmet
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai Negara berkembang masih saja ada unsur-unsur tradisional yang mendominasi
dikehidupan bermasyarakat, misalnya dalam hal penggunaan tanaman obat sebagai alternatif
pengobatan sehari-hari. Keberadaan tanaman obat amatlah menolong masyarakat di pedesaan,
karena apotek, rumah sakit, dan dokter yang penyebarannya belum merata. Dengan demikian
tanaman obat berperan penting untuk menyembuhkan penyakit yang ringan serta untuk
pengobatan awal bagi penderita penyakit berat sebelum dibawa ke dokter atau rumah sakit.
Masyarakat pedesaan memanfaatkan tumbuhan, hewan, mineral untuk membuat obat dan biasa
di sebut sebagai ramuan obat tradisional (Zubaidah, dkk., 2008). Tumbuhan berkhasiat obat
adalah jenis tumbuhan yang pada bagian-bagian tertentu baik akar, batang, kulit, daun maupun
hasil ekskresinya dipercaya dapat menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit (Faiqotul, dkk.,
2013).
Dari sejumlah pengetahuan yang dimiliki manusia atau suatu kelompok masyarakat, ada satu
bentuk pengetahuan yang berkaitan dengan usaha menghindari dan menyembuhkan diri dari
penyakit yang tumbuh dan berkembang secara alamiah di kalangan masyarakat pedesaan, tetapi
juga di kalangan masyarakat perkotaan, walaupun pengobatan secara modern telah sangat meluas
(Safwan, 1992). Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obatan tradisional merupakan salah
satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial
untuk menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain karena pengobatan
tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-bahannya banyak
terdapat di seluruh pelosok tanah air (Djoko, 1995).
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey. Metode survey menurut
Sugiyono (2010) digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti
dalam eksperimen). Responden ditentukan secara purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kami harapkan, atau mungkin orang tersebut
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang
diteliti (Sugiyono, 2010:300).
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif yakni dengan
mendeskripsikan ciri-ciri morfologi dari jenis tanamann obat yang diperoleh di daerah
Muhammadiyah Cileungsi. Selanjutnya mencari buku-buku tumbuhan seperti Atlas Tumbuhan
Obat Indonesia jilid 1, 3, 4, 5, dan 6. untuk mengetahui nama spesiesnya dan mendeskripsikan
kegunaan tanaman obat yang didapat, yakni : Bagian-bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai
obat; Dimanfaatkan sebagai obat apa; Cara penggunaan tanaman obat tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 35 jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai tanaman
obat oleh Masyarakat Muhammadiyah Cileungsi yang terdiri dari 26 famili. Dari hasil penelitian
didapatkan 26 famili yaitu Acantaceae (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees); Amarylidaceae
(Allium cepa dan Allium sativum); Annonaceae (Annona muricata dan Annona squamosa); Apiaceae
(Apium graveolens); Asteraceae (Pluchea indica); Basselanaceae (Andera cordifolia); Cactaceae
(Epiphyllum oxypetalum); Concolvulaceae (Ipomea batatas); Euphorbiaceae (Jatropha curcas, Manihot
esculenta); Fabaceae (Parkia speciosa); Lamiaceae (Ocimum americanum dan Orthosiphon aristatus);
Leguminoseae (Abrus precatorius); Meliaceae (Swietenia macrophylla); Moraceae (Artocarpus altilis);
Myrtaceae (Psidium guajava dan Syzigium polyanthum); Menispermaceae (Tinospora crispa);
Oxalidaceae (Avverhoa blimbii); Piperacea (Piper betle dan Piper crocantum); Poaceae (Cimbopoghon
citratus); Rhamnaceae (Ziziphus mauritiana); Rosaceae (Prunus cerasus); Rubiaceae (Citrus sinensis);
Solanaseae (Physalis angulata); Xantorrhoeaceae (Aloe vera); Zingiberacea (Zingiber montanum,
Zingiber officinale dan Curcuma longa).
Berikut adalah tanaman obat yang digunakan dan cara pengolahannya
Tabel 1. Manfaat tanaman obat yang digunakan oleh warga Muhammadiyah Cileungsi
No Nama local Bagian yang
dimanfaatkan
Manfaat Cara pengolahan
1 Jambu Daun Sakit perut, diare Direbus daunnya lalu
diminum airnya
2 Sirih Daun Sakit pinggang
Sakit gigi
Direbus daunnya lalu
diminum airnya.
Langsung dikunyah
3 Kumis kucing Daun Sakit perut Direbus daunnya lalu
diminum airnya
4 Jarak
Daun Kembung dan
masuk angin
Sariawan
Diruwat, ditambahkan
minyak sayur, diletakkan di
perut bayi
Diambil getahnya,
dioleskan di bagain
sariawan
5 Kunyit Rimpang Sakit maag Diparut, ditambahkan air
lalu diminum airnya
6 Srikaya Daun Sakit
pinggang/diabetes
Direbus daunnya, lalu
diminum airnya
7 Binahong Seluruh
bagian
tanaman
Panas dalam Direbus daunnya
8 Sambiloto Daun Pegal Direbus daunnya
9 Saga
Daun Sariawan
Obat batuk
Daun dicuci, kemudian
dihancurkan, diambil
airnya dan diminum
10 Jawer kotak Daun Luka Diperas daunnya
11 Ubi rambat Daun Penambah stamina Daunnya direbus,
selanjutnya diminum
dengan tambahan madu
12 Mahoni Biji Kolesterol Bijinya langsung
dikonsumsi
13 Singkong
madina
Daun Kolesterol Daun dikeringkan terlebih
dahulu, lalu direbus dan
diminum airnya
14 Cecendet Akar Asma Akarnya dikeringkan,
kemudian direbus dan
diminum airnya
14 Wijayakusuma
Bunga Mengobati panas
dan bengek
Bunganya dicuci bersih,
kemudian dikeringkan di
panas matahari. Setelah
kering dimasukkan dalam
air mendidih lalu diminum.
15 Belimbing
wuluh
Bunga Mengobati batuk Buanganya diambil, lalu
direbus, dibiarkan air
rebusan susut sampai
setengahnya diminum
16 Lidah buaya Batang/gel Menebalkan
rambut
Dioleskan pada rambut
17 Sirsak Daun Mengobati sakit
diabetes
Diambil bagian daun ,
pucuk daun, ambil 5-6
lembar daun. Rebus
dengan air 2 gelas sampai
menjadi 1 gelas. Lalu
diminum
18 Salam
Daun Mengobati
penyakit maag
Diambil bagian daun ,
pucuk daun, ambil 5-6
lembar daun. Rebus
dengan air 2 gelas sampai
menjadi 1 gelas. Lalu
diminum
19 Seledri
Daun Mengobati ginjal Daunnya direbus setelah
susut airnya diminum
20 Beluntas
Daun Mengobati
keputihan
Bisa dimakan langsung
daunnya, atau direbus
terlebih dahulu lalu
dimakan
21 Petai selo
Biji Mengobati
diabetes
Dimasak bersama sayuran
lain atau dipepes.
22 Ceri
Daun Mengobati darah
tinggi dan
menambah
stamina
Air direbus bersama
dengan daun ceri. Rebusan
ditunggu sampai air
menyusut dan tinggal
setengah. Lalu dikonsumsi.
23 Sereh
Daun Sakit pinggang Direbus daunnya. Setelah
air susut. Dicampur air
dingin. Setelah itu
disiramkan pada badan.
24 Jahe
Rimpang Masuk angin Digeprek kemudian
direbus dan diminum
airnya
25 Cincau
Daun Panas dalam Daun dicuci bersih,
dibejek-bejek, airnya
didiamkan sampai
mengental. Daunnya.
Sehingga membantu
pengentalan. Sampai
menjadi cincau lalu siap
dikonsumsi
26 Kemangi
Daun Menghilangkan
bau badan
Langsung dikonsumsi
27 Bawang
merah
Umbi Obat masuk angin Ditekan dengan telapak
tangan sampai keluar
cairannya, dicampur
minyak. Lalu diurut ke
bagian tubuh yang masuk
angin
28 Bangle Rimpang Menguatkan janin/
kandungan
terutama bagi
wanita yang pernah
memiliki riwayat
keguguran
Dibersihkan, dikupas kulit
airnya, diparut, kemudian
diminum air perasannya
29 Bawang putih Umbi Obat panas/
demam,
Obat terkilir, jatuh,
Obat darah tinggi
Digeprek-geprek sampai
cairan pada bawang keluar
kemudian dicampur
minyak sayur. Dioleskan
pada tubuh untuk dipijat
Diiris-iris tipis lalu
dikunyah dan dimakan
30 Jeruk peras Buah Obat batuk Jeruk diperas ditambahkan
kecap lalu diminum
31 Bidara Daun Obat maag Direbus/ direndam dalam
air panas setelahnya
diaduk-aduk tanpa diberi
gula lalu diminum
32 Sukun Daun Mengobati sakit
kuning (hepatitis)
Direbus hingga tersisa
setengah airnya. Diminum
tiga kali sehari
33 Brotowali Daun Mengobati kencing
manis
Daun direbus, kemudian
diminum air rebusannya
34 Sirih merah Daun Mengobati
mimisan
dan mencegah
infeksi pada
pendarahan
Diremas-remas, lalu
dimasukkan ke hidung
Diremas-remas lalu
ditempel pada bagian
tubuh yang terluka untuk
mengurangi pendarahan
35 Mengkudu Buah Mengobati
diabetes
Dibuat jus, jika pahit
ditambahkan sedikit madu
Berdasarkan tabel 1 ada berbagai macam bagian tanaman yang dimanfaatkan untuk
obat yakni daun, akar/ rimpang, buah, biji, batang, umbi, gel, bunga dan seluruh bagian
tanaman. Semua bagian tanaman ini memiliki manfaat dan kegunaan yang berbeda untuk
mengobati suatu penyakit. Seperti daun jambu dapat mengobati diare dan sakit perut, diolah
dengan cara direbus dan diminum airnya. Sedangkan pada tanaman daun sirih memiliki
fungsi dan manfaat untuk mengobati sakit pinggang dan sakit gigi, cara pengolahan yakni
dengan direbus lalu diminum airnya; untuk sakit gigi dengan cara mengunyah-ngunyah daun
sirihnya.
Diagram 1. Presentase pemanfaatan tanaman oleh masyarakat Muhamamdiyah Cileungsi
Tanaman obat ini digunakan untuk menyembuhkan dan mengobati berbagai macam penyakit
dengan memanfaatkan bagian daun 63%; batang 3%; akar 3%; rimpang 9%; umbi 6 %; buah 6%;
bunga 6% dan biji 6%.
Diagram 2. Persentase cara pemanfaatan tanaman obat untuk penyembuhan oleh warga
Muhammadiyah Cileungsi
Berbagai cara dilakukan dalam memanfaatkan tanaman obat tersebut, Antara lain dengan cara
diambil getahnya (6%) ini yang paling sedikit dilakukan, diremas dan dimasak (14%),
dijus/diparut (11%), langsung dimakan (20%) dan cara pemanfaatannya yang paling banyak
adalah direbus.
PEMBAHASAN
Didapatkan 35 jenis tanaman obat dari 26 famili yang sering digunakan oleh masyarakat
Muhammadiyah Cileungsi sebagai obat tradisional. Tanaman yang banyak digunakan adalah dari
family Amarylidaceae, Annonaceae, Poaceaea dan Zingiberaceae. Tanaman Amarylidaceae
memiliki anggota yaitu Allium cepa dan Allium sativum ini biasa digunakan untuk tubuh yang
masuk angin dan untuk pijat. Tanaman Amarylidaceae ini juga digunakan sebagai rempah dalam
masakan. Sedangkan Annonaceae seperti Annona muricata banyak digunakan untuk mengobati
diabetes. Poaceae seperti Cimbopoghon citratus banyak digunakan untuk mengobati sakit
pinggang, menurunkan kadar gula darah, menjaga kadar kolesterol dan menghindari gigitan
nyamuk dengan baunya.
Family Zingiberaceae yang beranggotakan Zingiber montanum, Zingiber officinale dan Curcuma
longa banyak dimanfaatkan untuk rempah-rempah dalam masakan dan dimanfaatkan juga untuk
mengobati masuk angin, sakit maag dan menguatkan janin. Dalam Mushodik dan Yarza (2019)
famili Zingiberacea merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Bogor. Famili
Zingiberaceae merupakan tanaman yang sering digunakan karena tanaman ini mudah ditanam
dan ditemukan.
Tanaman kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai rempah-
rempah untuk masakan. Selain itu manfaat lain dari tanaman kunyit adalah seperti pada bidang
kesehatan, kulner dan kosmetik. Kunyit memiliki metabolit sekunder yang disebut dengan
Curcumin. Curcumin menampakkan aktivitas dan potensi terapeutik yang hebat termasuk
aktivitasnya sebagai antiinflamasi, antioksidan biologi, antikarsinogenik, antimutagenik,
antikoagulan, antifertilitas, antifertilitas, antidiabetic, antibakteri, antifungi, antiprotozoa dan
antiviral (Kusbiantoro dan Purwaningrum, 2018).
Tanaman sirsak (Annona muricata) merupakan salah satu tanaman obat yang ada di lingkungan
sekitar yang dimanfaatkan untuk mengobati diabetes dengan cara diambil daunnya yang pucuk
sebanyak bilangan ganjil direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas air. Manfaat lain dari
daun tanaman sirsak adalah memiliki efek antikanker. Penggunaan ekstrak daun sirsak untuk
terapi kanker lebih aman dibandingkan kemoterapi maupun dengan radiasi (Widyastuti, Fafa.,
2018). Sirsak (Annona muricata Linn.) memiliki kemampuan untuk menjadi alternative dalam
terapi kanker selain kemoterapi. Potensi ini sangat besar karena adanya senyawa acetogenin yang
dimiliki oleh tumbuhan ini. Acetogenin ini memiliki kemampuan untuk menghambat sumber
energy untuk pertumbuhan sel kanker, sehingga dengan penghambatan ini dapat menghentikan
pertumbuhan sel kanker (Utari, dkk., 2013)
Fungsi dan manfaat tanaman obat yang digunakan oleh warga masyarakat Muhammadiyah
Cileungsi ini beragam yaitu untuk perawatan bayi, sakit perut, diare, sakit gigi, kembung dan
masuk angin, sariawan, sakit maag, sakit pinggang, diabetes, panas dalam, pegal, mengobati
batuk, luka, penambah stamina, kolesterol, asma, menebalkan rambut, mengobati ginjal,
mengobati keputihan, mengobati darah tinggi, menghilangkan bau badan, menguatkan janin di
dalam kandungan, mengobati hepatitis, mengobati mimisan dan mencegah infeksi pada
pendarahan. Tanaman obat ini dimanfaatkan untuk sakit yang ringan seperti demam dan masuk
angin dan sakit yang menahun seperti ginjal, diabetes dan kolesterol. Ginjal, diabetes dan
kolesterol merupakan salah satu penyakit menahun yang harus ditangani secara khusus oleh tim
medis.
Bagian tanaman yang digunakan yaitu akar, batang, daun, rimpang, biji, bunga, buah dan seluruh
bagian tanaman. Pada masing-masing bagian tanaman ini memiliki zat/ metabolit yang dapat
digunakan untuk pengobatan suatu penyakit. Seperti pada Diagram 1 daun merupakan bagian
tanaman yang paling banyak dimanfaatkan yaitu sebesar 63% dibandingkan dengan bagian
tanaman lainnya. Daun mempunyai kemampuan regenerasi agar kembali bertunas dan tidak
memberikan efek bagi pertumbuhan suatu tanaman (Fakhrozi, 2009 dalam Irsyad, Jumari dan
Murningsih, 2013).
Cara pengolahan tanaman ini untuk dimanfaatkan juga bervariasi yakni seperti dilihat pada
Diagram 2 yaitu dengan cara diambil getahnya, langsung dimakan; dijus/ diparut; direbus dan
diremas dan dilanjutkan dengan dimasak. Tanaman obat ini yang menggunakan pengolahan
dengan cara merebus yakni sebesar 49%. Air rebusan tanaman obat sudah mengandung zat aktif
yang biasanya terkandung dari daun, batang maupun akar. Daun memiliki zat metabolit sekunder
seperti alkaloid, polifenol, saponin dan terpenoid (Septiantin, 2008 dalam Yatias, 2015).
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan sampel yakni masyarakat muhammadiyah
Cileungsi didapatkan bahwa generasi muda kurang mengetahui info tentang seputar tanaman
yang biasa digunakan sebagai tanaman obat. Warga yang banyak mengetahui seputar tanaman
obat adalah warga yang sudah cukup lanjut usia yakni umur 40 tahun ke atas. Ini sejalan juga
dengan penelitian dari Rahayu, 2006 pewarisan pengetahuan local ini ke generasi muda tidak
berlangsung baik terutama pengetahuan tumbuhan obat tradisional. Factor yang menyebabkan
rendahnya pengetahuan tanaman obat ini adalah yaitu peningkatan perhatian pemerintah
menganai kesehatan dengan pemberian obat dan vitamin sehingga terjadi penurunan
pengetahuan tumbuhan obat tradisional.
KESIMPULAN
Masih banyak masyarakat terutama kaum milenial yang belum mengetahui manfaat suatu
tanaman obat; Tanaman obat ini dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita; Terdapat 35
jenis tanaman obat yang terdiri dari 26 famili yang dimanfaatkan warga Muhammadiyah
Cileungsi; Penggunaan bagaian tanaman obat yang paling banyak digunakan masyarakat adalah
daun; Cara pengolahan daun ini adalah dengan cara direbus dengan air sampai mendidih baru
diminum.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada LEMLIT UHAMKA yang turut serta membantu,
memfasilitasi dan mendanai kegiatan penelitian ini.
REFERENSI
Falah, Faiqotul, Tri Sayektiningsih, dan Noorcahyati. 2013. Keragaman Jenis Dan Pemanfaatan
Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Gunung Beratus, Kalimantan
Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi. 10 (1): 1-18.
Irsyad, Muhammad Nur., Jumari dan Murningsih. 2013. Studi Etnobotani Masyarakat Desa Sukolilo
Kawasan Pegunungan Kendeng Pati Jawa Tengah Study of Rural Community, Kendeng
Mountains, Pati Central Java). Bioma. 15: 27-34
Kusbiantoro, D. dan Y. Purwaningrum. Pemanfaatan Kandungan Metabolit Sekunder pada
Tanaman Kunyit dalam Mendukung Peningkatan Pendapatan Masyarakat.
Mushodik dan Yarza, Husnin Nahry. 2019. Laporan Penelitian Studi Etnofarmakologi dan Distribusi
Pengetahuan Tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Masyarakat Banten. Jakarta: UHAMKA.
Rahayu, ,Mulyati., Siti, Sunarti., Diah, Sulistiarini., Suhardjono, Prawiroatmodjo. Pemanfaatan Tanaman
Obat Secara Tradisional oleh Mayarakat Lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Biodiversitas.
Vol. 7 No. 3. P. 245-250.
Utari. K. Eka, Nursafitri., Intan Sari A. Rafika, Sari., Winda A. K. dan Agnes, Sri Harti. 2013. Jurnal
KesMasDaSka.
Widyastuti, Dyah Ayu dan Fafa, Nurdyansyah. 2018. Mini Review: Ekstrak Sirsak (Annona muricata
Linn.) untuk Terapi Kanker. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian. Vol 2 No. 2. P. 155-161.
Yatias, 2015. Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Neglasari Kecamatan Nyalindung Sukabumi Provinsi
Jawa Barat.
Zubaidah, Elisabeth Linggiana, Maryani, Dwi Komariastini, Siswati, Susan I. Djasawibawa, Liana
Theresia. 2008. Ilmu Resep untuk Sekolah Menengah Farmasi/SMK Farmasi (Kelas X). Jakarta:
P2B SMF-SMKF