Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN PRODUK TERAPAN
MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERKULIAHAN
AKUNTANSI PERPAJAKAN DENGAN PROGRAM
KOMPUTER PAJAK
Ketua Peneliti : Zulia Hanum, SE., M.Si
NIDN. 0103037502
Anggota : Jasman Saripuddin Hasibuan,SE,M.Si
NIDN . 0117016601
Rini Astuti,SE,MM
NIDN 0115018302
Dibiayaioleh
Direktorat riset dan pengabdian masyarakat
Direktorat jenderal penguatan riset dan pengembangan
Kementrian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi
Sesuai dengan kontrak penelitian
Nomor: 289/II.3 AU/UMSU-LP2M/C/2017
Kode/Nama Rumpun Ilmu: 565/Perpajakan
RINGKASAN
Salah satu tujuan penyusunan laporan Pajak adalah memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat
perbandingan,menilai kemampuan suatu perusahaan, serta sebagai pedoman untuk
pengambilan keputusan. Untuk dapat memenuhi tujuan di atas, laporan-laporan
keuangan harus dapat diperbandingkan. Perbandingan-perbandingan ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu horizontal dan vertikal. Perbandingan horizontal
adalah perbandingan laporan keuangan pajak suatu perusahaan dengan perusahaan
lain untuk periode yang sama, yang mana pada konsepnya dapat dengan mudah
bila mana dalam penyusunan tersebut menggunakan suatu software yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran akuntansi
Perpajakan dengan memakai program computer Pajak sebagai bahaajar pada
materi perkuliahan di perguruan tinggi. Target khusus yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah mengeluarkan bahan ajar berupa buku akuntansi keuangan
yang disusun dengan program Komputer Perpajakan.Untuk mencapai tujuan
tersebut, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi
masalah-masalah yang ada dalam pembelajaran akuntansi keuangan pada
perguruan tinggi di kota Medan yang berjalan selama ini. Masalah-masalah
tersebut antara lain tidak pahamnya mahasiswa dalam menggunakan program
computer Pajak yang sudah sejak lama dikeluarkan, serta tidak termotivasi untuk
mempelajari program tersebut dikarenakan kurang panduan dalam melaksanakan
praktek yang dilakkukan. Untuk menemukan faktor-faktor yang menjadi
penghambat dalam pemahaman penggunaan program tersebut. Dengan
teridentifikasinya faktor-faktor tersebut, selanjutnya dapat disusun suatu bahan
ajar untuk memotivasi mahasiswa berkeinginan menyenangi bahan ajar tersebut
dan tujuan mencerdaskan anak bangsa dapat tercapai.
Kata Kunci: Bahan Ajar, Perpajakan, Komputer Pajak
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNYA yang telah memberikan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kemajuan Penlitian Produk Terapan dengan judul “Model
Pengembangan Bahan Ajar Akuntansi Perpajakan dengan menggunakan
Komputer Pajak”
Penelitian ini tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya peran dan
partisipasi dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusinya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam membantu pelaksanaan program
Penelitian Produk Terapan ini. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati kami
mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat,
Direktorat Jendral Penguatan Riset Dan Pengembangan Kementrian Riset,
Teknologi Dan Pendidikan Tinggi sebagai penyelenggara program Penelitian
Produk Terapan, Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, Bapak DR. Agussani, M.Ap selaku Rektor
UMSU dan Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Bapak Januri SE., MM., M.Si
yang telah memberikan izin untuk mengikuti penelitian ini, dan pihak-pihak lain
yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kami berharap penelitian ini bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Medan, Oktober 2017
KetuaPeneliti,
Zulia Hanum, SE.,M.Si
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN i
PRAKATA ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Khusus 3
1.3 Luaran Penelitian 3
1.4 Urgensi Penelitian 4
1.5` Rencana Capaian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Pengertian Bahan Ajar 9
2.2 Kualitas Pembelajaran 10
2.3 Program Komputer Pajak 11
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 12
3.1 Tujuan Penelitian 12
3.2 Manfaat Penelitian 12
BAB IV METODE PENELITIAN 13
4.1 Model Penelitian 14
4.2 Jenis dan Pengumpulan Data 14
4.3 Analisis Data 14
BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 17
5.1 Hasil Penelitian 17
5.2 Luaran yang dicapai 27
BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 33
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 35
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini
berpengaruh disegala dimensi kehidupan, termasuk dalam kegiatan proses belajar
dan mengajar yang perlu diterapkan pada suatu perguruan tinggi, yang tentunya
akan dapat mengembangkan dan menumbuhkan cara berfikir mahasiswa agar
menjadi lebih kritis dan kreatif dalam menerapkan teori dan konsep yang didapat
pada kegiatan perkuliahan.
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian tindakan
yang dilaksanakan oleh praktisi pendidik dalam proses pembelajaran di kelas.
Menurut Raka Joni, dkk (1998) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai
suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan
untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik
pembelajaran tersebut dilakukan. Penelitian tindakan kelas memecahkan
permasalahan pembelajaran yang muncul di kelas yang akan meningkatkan
kemampuan dan keterampilan serta akan meningkatkan kualitas
profesionalismenya.
Kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi
kemajuan dunia pendidikan saat ini, harus disadari bahwa perkembangan
teknologi informasi telah memasuki berbagai sendi kehidupan, termasuk dunia
pendidikan. Dalam hal pembelajaran yang pada saat ini dituntut untuk dapat
menghasilkan lulusan yang berkualitas, tentunya harus memandang tuntutan masa
depan yang bukan hanya bersifat kompetitif tetapi juga sangat terkait dengan
berbagai kemajuan teknologi dan informasi, maka kualitas sistem pembelajaran
yang dikembangkan harus mampu secara tepat memperbaiki berbagai kelemahan
yang ada. Salah satu cara yang dapat dikembangkan adalah mengubah sistem
pembelajaran konvensional dengan sistem pembelajaran yang lebih efektif dan
efisien dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Pembelajaran
dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi melalui jaringan internet
merupakan salah satu alternatif yang tepat dan dapat mengatasi berbagai persoalan
pembelajaran.
Akuntansi (Accounting) berasal dari kata asing accounting yang artinya bila
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan
bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai
bahasa bisnis. Akuntansi akan menghasilkan informasi yang dituangkan dalam
laporan keuangan (financial statement) dan berguna baik bagi pihak-pihak yang
menyelenggarakannya maupun pihak - pihak luar. Kegunaan tersebut terutama
berhubungan dengan media komunikasi, oleh karena itu akuntansi sering disebut
“bahasanya dunia usaha (business language)”.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan gunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Penelitian ini merujuk pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Program studi
akuntansi yang mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah akuntansi Perpajakan,
pengamatan dan evaluasi sebelumnya peneliti telah mengidentifikasi
permasalahan dari sisi mahasiswa sebagai peserta belajar. Pembelajaran yang
diikuti dengan menggunakan pendekatan klasik, seperti ceramah, diskusi, tanya
jawab, latihan dan tugas dianggap monoton, kelihatan sebagian besar mahasiswa
menganggap pelajaran akuntansi pajak sulit sehingga mahasiswa kurang
termotivasi. Terlihat lagi dari hasil evaluasi pembelajaran melalui ujian baik
dilakukan tengah semester maupun akhir semester nilai yang didapat mahasiswa
rendah. Hasil penelitian menyatakan bahwa kesulitan dan kegagalan mahasiswa
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal mencakup diri mahasiswa, fasilitas,
kurikulum, sumber belajar dan kemampuan dosen dalam membelajarkan
mahasiswa (Ni Made Suci, 2008).
Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti termotivasi melakukan penelitian
pengembangan bahan ajar akuntansi Perpajakan dengan program computer Pajak
sebagai penguat pembelajaran akuntansi Perpajakan dengan memanfaatkan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa
agar perkuliahan tersebut menjadi efektif, setiap materi mata kuliah yang
diberikan kepada mahasiswa mereka akan membandingkan dan menghubungkan
teori yang dibahas kepada prakteknya melalui pemanfaatan teknologi informasi
seperti penggunaan komputer dan software. Mengingat orang dewasa suka
pembelajaran praktis dan berpusat pada masalah, suka pembelajaran yang
mengintegrasikan informasi baru dengan pengalaman mereka dan suka
pembelajaran yang menunjukkan perhatian secara individual (Jeperis Nahampun,
2009). Pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi diharapkan akan
membantu dosen dan mahasiswa menjadi lebih tertarik untuk menjalankan serta
mengikuti mata kuliah yang diberikan dan akan menambah wawasan mahasiswa
yang dihasilkan kelak.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk
menemukan model pengembangan bahan ajar secara komprehensif agar tujuan
menambah wawasan dan penguasaan teknologi dapat tercapai secara maksimal.
Oleh karena penelitian ini berfokus pada pengembangan bahan ajar dengan
menggunakan softwere computer Pajak,
1.2 Tujuan Khusus
Tujuan yang akan diharapkan pada penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan pembelajaran melalui program
komputer pajak dapat meningkatkan kualitas belajar mahasiswa.
b. Untuk memotivasi mahasiswa dalam hal pentingnya pembelajaran dengan
menggunakan software.
c. Untuk mendorong minat belajar, keingintahuan serta keterampilan yang
dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
1.3 Luaran Penelitian
Luaran penelitian ini yang diharapkan dapat terlaksana 1adalah:
a. Bahan ajar sebagai pedoman dalam mengikuti perkuliahan Perpajakan
berupa buku ajar.
b. Artikel dalam jurnal ilmiah tentang pentingnnya penggunaan program
dalam pembelajaran Perpajakan
1.4 Urgensi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi para
mahasiswa yang mengikuti perkuliahan perpajakan untuk melakukan penekanan
kepada model pembelajaran perpajakan dengan computer pajak. Pada penelitian
ini dilakukan deskriptif untuk menggali keaktifan mahasiswa dalam menerapkan
model pembelajaran akuntansi keuangan dengan menggunakan software. Dosen
dan mahasiswa haruslah memiliki komitmen untuk sama sama memiliki
tanggungjawab dalam menjalankan menggali isu isu yang berkaitan dengan topik
matakuliah yaqng diberikan. sehingga akan menghasilkan kualitas dari hasil
lulusan dari perguruan tinggi tersebut.
Dari penelitian ini diharapkan muncul buku sebagai bahan ajar
pembelajaran perpajakan dengan program computer pajak untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas di masa mendatang.
1.5 Rencana Target Capai Tahunan
1.5 Luaran Penelitian
Adapun luaran dari hasil penelitian ini adalah :
Tabel 1.1 Rencana Target Capaian Tahunan
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1)
TS+1 TS+2
1 Artikel ilmiah
dimuat di jurnal2)
Internasional bereputasi Ada √
Nasional Terakreditasi Draft
Nasional tidak
terakreditasi Draft √
2 Artikel ilmiah
dimuat di prosiding3)
Internasional Terindeks Ada √
Nasional Terindeks Published √
3 Invited speaker
dalam temu ilmiah4)
Nasional
4 Visiting Lecturer5)
Internasional
5 Hak Kekayaan
Intelektual (HKI)6)
Paten
Paten sederhana
Hak Cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain Produk Industri
Indikasi Geografis
Perlindungan Varietas
Tanaman
Perlindungan Topografi
Sirkuit Terpadu
6 Teknologi Tepat Guna7)
7 Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa
Sosial8)
8 Bahan Ajar9)
Draf Terbit √
9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)10)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching
material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada
dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan ketrampilan yang
berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses
yang terkait dengan pokok bahasa tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan
antara lain kemampuan mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan,
menggunakan peralatan,dan teknik kerja.
Pembelajaran yang dilakukan secara konvensional dan monoton dengan
hanya membaca, mendengar dan terlalu sederhana yang tentunya akan membuat
mahasiswa menjadi tidak kreatif dan akan ketinggalan dalam persaingan ilmu
pengetahuan. Rendahnya kualitas pendidikan tersebut merupakan gambaran
penyelenggaraan proses belajar mengajar yang tidak sepenuhnya tersampaikan
atau dapat diterima, karena pada kegiatan pembelajaran inilah transformasi
berbagai konsep, teori, nilai serta materi diintegrasikan.
Kegiatan aktif yang dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar dapat
dengan menggunakan teknologi informasi sebagai variasi dalam kegiatan belajar
untuk menarik minat mahasiswa dan membangun pemahaman dengan
menggunakan media informasi tersebut. Alat bantu dalam kegiatan belajar
mengajar dengan pemanfaatan teknologi informasi sepeerti menggunakan
perangkat komputer multimedia, internet maupun alat peraga tentunya akan lebih
dapat dengan cepat dipahami oleh mahasiswa dan mendorong keingintahuaan
akan hal yang disampaikan oleh pengajar.
Pada saat proses mengajar dengan menggunakan teknologi yang
merupakan salah satu cara untuk mempermudah pemahaman guna mencapai hasil
yang diinginkan oleh dosen secara maksimal diharapkan dapat membantu
memecahkan masalah yang dilihat selama ini. Dosen dituntut untuk selalu
profesional, mampu menempatkan diri sebagai komunikator, mediator, fasilitator
yang harus dapat menyampaikan materi dengan tepat dan mudah diterima atau
dipahami peserta didik dengan membuat dan menggunakan media pembelajaran
yang inovatif.
Terkait dengan kemajuan teknologi biasanya membawa dampak kemajuan
baik yang bersifat positif maupun negatif pada hal-hal lain. Sebagai fasilitator dan
pendidik, dosen dituntuk untuk dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa
dalam pemanfaatan teknologi tersebut pada hal-hal positif yang boleh diterima
dan diakses, memberikan rambu-rambu, motivasi dan pemanfaatan browsing
tentang isu isu yang mendukung materi mata kuliah yang diajarkan agar materi
yang diajarkan menjadi menarik dan mengurangi rasa jenuh saat proses belajar
berlangsung. Hal tersebut seperti pendapat Sukardjo dan Ukim (2009), semangat
edukasi dan apresiasi tersebut dapat diperoleh melalui permainan-permainan
edukatif, internet browsing bersama di kelas, saling tukar informasi dari hasil
browsing, sehingga menjadikan kelas “active learning”
Menurut Rivai (2010) berkenaan dengan manfaat media penngajaran
dalam proses belajar antara lain:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
menumbuhkan motivasi belajar,
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami,
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata, sehingga siswa tidak bosan,
d. Siswa lebih banyak melakukkan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengar tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan lain-lain.
Kualitas pembelajaran salah satunya dapat dilakukan dengan pendekatan
teknologi informasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar,
penggunaan teknologi informasi dan ketersediaan wifi sebagai salah satu sumber
belajar yang efektif pada mata kuliah akuntansi keuangan membuat mahasiswa
dapat langsung mengakses topik yang sedang diajarkan pada keadaan
perusasahaan bisnis saat ini yang selalu dibahas dalam mata kuliah perpajakan,
jika keterbatasan sarana internet tersebut tentunya mahasiswa tidak dengan mudah
melakukan searching, rujukan referensi yang di miliki mahasiswa masih kurang,
mahasiswa kurang kreatif dalam pelaksanaan perkuliahan yang masih mengikuti
budaya konvensional sehingga keadaan tersebut perlu dirubah agar mahasiswa
lebih tertarik dan dapat dengan cepat memahami materi perkuliahan jika
menggunakan teknologi informasi.
Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang
terkondisikan meransang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai
dengan tujuan pembelajaran (Abdul Majid, 2013). Oleh sebab itu kegiatan
pembelajaran akan bermuara pada dua kegiatan pokok, yaitu pertama bagaimana
orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar, kedua
bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan melalui
kegiatan mengajar. Hal ini tentunya melibatkan kedua belah pihak dalam proses
belajar mengajar, yaitu dosen sebagai pengajar dan mahasiswa sebagai
pembelajar.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan, proses, perbuatan, cara mendidik (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1995 : 232). Perkembangan metode dan model pembelajaran sebenarnya sudah
menunjukkan kemajuan dan sangat beragam, hanya saja masih belum diikuti
dengan praktek di lapangan agar lebih efektif. Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar masih konvensional, pengajar banyak ceramah (telling method) dan
kurang membantu pengembangan aktivitas peserta belajar. Pengajar yang
berorientasi pada pencapaian hasil melalui prestasi (nilai yang memuaskan dan
kemampuan teruji) melakukan penelitian merupakan tindakan ilmiah yang baik
bagi seorang pengajar untuk mengembangkan diri (Riwayat Attubani, 2008)
Pembelajaran menurut Syaiful Sagala (2009) mempunyai dua
karakteristik, pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses berfikir.
Kedua, dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya
jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berfikir siswa , yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat
membantu mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi
sendiri. Dosen sebagai motivator dan fasilitator harus menemukan model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik dari mahasiswa yang
dihadapinya, maka dari pengamatan peneliti terhadap mahasiswa, rata-rata mereka
memiliki alat komunikasi informasi yang dapat langsung mengakses internet
melalui gadget mereka. Inisiatif yang diambil mereka diizinkan langsung
menggunakan teknologi tersebut untuk meningkatkan keingintahuan terhadap
teori yang diajarkan, agar suasana belajar dan mengajar lebih aktif dari pada
pendekatan konvensional sebelumnya.
2.2. Kualitas Pembelajaran
Kualitas proses pembelajaran merupakan salah satu titik tolak ukur yang
dapat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Yang dimaksud
proses pembelajaran disini adalah efektif tidaknya proses pembelajaran dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Bramley (1996) yang dimaksud
dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran berupa
peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui
proses pembelajaran.
Aspek-aspek efektivitas belajar dapat dikemukakan sebagai berikut:
- Peningkatan pengetahuan
- Peningkatan keterampilan
- Perubahan sikap
- Perilaku
- Kemampuan adaptasi
- Peningkatan integrasi
- Peningkatan partisipasi
- Peningkatan interaksi kultural.
Dosen sebagai fasilitator hendaknya dapat memotivasi dan mengubah cara
pandang mahasiswa yang selama ini belajar secara konvensional mengarah pada
pembelajaran berbasis teknologi informasi untuk mengaktualisasikan kemampuan
yang ada pada diri mereka agar hasil belajar tersebut berkualitas.
Banyak faktor yang dapat menentukan kualitas lulusan sebuah perguruan
tinggi, mulai dari reputasi, fasilitas, sumber daya, hingga kemudahan lulusan
perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan. Peran fakultas dan program studi
untuk mendukung kegiatan pembelajaran sangat diperlukan sesuai dengan
perkembangan zaman, model pembelajaran harus berubah, teknologi harus
berkembang, dan program studi harus lebih kreatif dan inovasi dalam menentukan
penerapan pembelajaran agar nantinya lulusan yang dihasilkan kompeten dan
berkualitas.
Perguruan tinggi yang berkualitas dapat dilihat melalui dosen yang
berkompetensi dan berkualitas, kurikulum pendidikan sesuai perkembangan
zaman, sarana dan prasarana yang memadai, mahasiswa serta sarjana-sarjana yang
dilahirkan mampu bersaing di dunia global. Untuk mempersiapkan diri
menghadapi tantangan pasar bebas (globalisasi), yang berupa persaingan ketat
dalam kualitas lulusan.
2.3 Program Komputer Pajak
Program aplikasi komputer yang di gunakan sebagai aplikasi otomatis
pembukuan yang mudah dan mampu menampilkan laporan keuangan secara
lengkap, cepat dan akurat. , sehingga dapat di komputerisasikan pada proses
akuntansi bisnis dengan menggunakan excel. Komputer Pajak adalah sebuah
software dimana komputer sebagai teknologi untuk menjalankan aplikasi yang
digunakan dalam mengolah transaksi akuntansi dan sekaligus untuk menghasilkan
laporan keuangan dalam sebuah perusahaan. Ada beberapa jenis-jenis aplikasi
yang digunakan untuk pengolahan data dalam akuntansi antara lain;. Dari
banyaknya aplikasi Komputer pajak merupakan salah satu software yang umum
dan cukup populer digunakan di Indonesia. Software ini juga biasanya digunakan
untuk mahasiswa pelajaran Perpajakan maupun akuntansi Perpajakan.
Laporan keuangan perusahaan yang disusun berdasarkan prinsip prinsip
akuntansi yang berterima umum untuk industri dimana perusahaan itu
dikategorikan. Prinsip prinsip akuntansi berterima umum tersebut mencakup
semua standar serta interpretasi yang dikeluarkan oleh badan penyusun standar.
Misalnya untuk perusahaan perbankan, laporan keuangannya harus disusun sesuai
dengan prinsip prinsip akuntansi untuk industri perbankan, untuk perusahaan
tambang maka laporan keungannya harus disusun sesuai dengan prinsip – prinsip
akuntansi untuk industri pertambangan. Penerapan prinsip prinsip ini harus
dilakukan agar pemakai laporan keuangan bisa membandingkan kondisi
perusahaan satu sama lainnya dalam industri yang sama sehingga dapat menilai
kelebihan dan kekurangan masing - masing perusahaan. Jika demikian maka akan
memudahkan pemakai laporan keuangan dalam membuat keputusan. Untuk itu
penggunaan software yang lebih gampang dipahami dan mudah dijalankan akan
sangat membantu dalam menghasilkan informasi tersebut tepat pada saat yang
diperlukan.
Penetapan tujuan laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting
sebelum laporan keuangan itu disusun dan disajikan untuk kepentingan berbagai
pihak yang membutuhkannya. Penetapan tujuan laporan keuangan meliputi
kegiatan kegiatan seperti mengidentifaksi siapa pemakai laporan keuangan,
mengidentifikasi keputusan apa saja yang dilakukan oleh pemakai laporan
keuangan dan kebutuhaninformasinya baik jenis maupun banyaknya. Dengan
mengetahui tujuan laporan keuangan akuntan dapat menentukan kriteria kriteria
yang diperlukan untuk menghasilkan cara-cara terbaik dalam melaporkan
informasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan tersebut.
Dengan demikian laporan keuangan akan berdayaguna sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan, oleh sebab itu perlunya menggunakan program komputer
pajak untuk memberikan manfaat yang sangat berguna bagi para mahasiswa
dalam mengikuti perkuliahan akuntansi Pajak yang tentunya akan digunakan
untuk mengotomatisasikan pembukuan secara lengkap, cepat dan akurat. Dalam
proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahapan proses. Proses
tersebut dimulai dari menumpulkan dokumen dasar transaksi, mengklasifikasikan
jenis transaksi, menganalisis, meringkasnya dalam catatan, hingga melaporkannya
dalam bentuk laporan keuangan yang dibutuhkan untuk itu mahasiswa haruslah
bisa mengaplikasikan proses tersebut dengan berbantuan teknologi informasi yaitu
komputer dan software yang digunakan.
2.4 Road Map Penelitian
Penelitian Yang
telah di lakukan
Penelitian
direncanakan dalam
waktu dekat
Rencana arah
penelitian setelah
kegiatan dilakukan
2015
Penerapan
Pembelajaran
Perpajakan dengan
menerapkan model
pembelajaran berbasis
Masalah (Problem
Based Learning) dapat
meningkatkan hasil
belajar
Penelitian Produk
Terapan (2017-2018)
Model
Pengembangan
Bahan Ajar
Perkuliahan
Akuntansi
Perpajakan dengan
Program Komputer
Pajak
2018-2020
Pengembangan
bahan Ajar
Akuntansi
Perpajakan dengan
Program Komputer
Pajak
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan diharapkan pada penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan pembelajaran melalui
program komputer pajak dapat meningkatkan kualitas belajar mahasiswa.
b. Untuk memotivasi mahasiswa dalam hal pentingnya pembelajaran dengan
menggunakan software.
c. Untuk mendorong minat belajar, keingintahuan serta keterampilan yang
dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
3.2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi para
mahasiswa yang mengikuti perkuliahan perpajakan untuk melakukan penekanan
kepada model pembelajaran perpajakan dengan computer pajak. Pada penelitian
ini dilakukan deskriptif untuk menggali keaktifan mahasiswa dalam menerapkan
model pembelajaran akuntansi keuangan dengan menggunakan software. Dosen
dan mahasiswa haruslah memiliki komitmen untuk sama sama memiliki
tanggungjawab dalam menjalankan menggali isu isu yang berkaitan dengan topik
matakuliah yaqng diberikan. sehingga akan menghasilkan kualitas dari hasil
lulusan dari perguruan tinggi tersebut.
Dari penelitian ini diharapkan muncul buku sebagai bahan ajar
pembelajaran perpajakan dengan program computer pajak untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas di masa mendatang.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Peta Jalan Penelitian
Penelitian ini dilihat dari tujuannya termasuk penelitian pengembangan
( development research) sebab langkah-langkah kerja penelitian dimulai
aktifivitas eksplorasi, eksperimentasi model,evaluasi dan revisi model. Sebab
lainya penelitian ini dikembangkan dalam jangka waktu 2 tahun dan dilakukan
secara bertahap.
Kegiatan Tahun I (Pengumpulan
Data Penelitian)
1.Persiapan Penelitian meliputi
-Pengumpulan data tentang
mahasiswa dalam proses
pembelajaran
- Pengumpulan data mengenai
minat, motivasi,kebutuhan dan
kemampuan mhs dalam akuntansi
pajak
- Pengumpulan Kurikulum
2.Lokakarya dan penelitian di 3
PTS
3.Perancangan kurikulum
pemelajaran sebagai
implementasi hasil peneltian
Kegiatan Tahun II (Implementasi)
1. Implementasi Kurukulum
Baru(SAP GBPP)
-Penerapan di Kelas
2. Implementasi Model
Pembelajaran dan
pemanfaatan konten
dokumen mahasiswa
3. Laporan Evaluasi dari
masing-masing PTS.
4. Monitoring dan
Evaluasi
Produk :
1.Tenaga Dosen
Profesional
2.Mahasiswa yang
kompeten
3.Model
Pengembangan
Bahan Ajar
Akuntansi
Perpajakanmenggun
akan Komputer
Pajak
Produk
Pengembangan
Bahan Ajar
Akuntansi
Perpajakanmeng
gunakan
Komputer
Paja Produk
Bahan Ajar
Akuntansi
Perpajakanmengg
unakan Komputer
Pajak
k
Indikator Keberhasilan:
1.Tiga (3) PTS. Yang ada
di Sumatera Utara ikut
mendukung
pengembangan mata
kuliah akuntansi
Perpajakan
2.Penerapkan Model
Pengembangan akuntansi
Perpajakan
Indikator Keberhasilan:
1.Tingkat kehadiran dan
tingkat pemahaman mhs
yang cukup tinggi (90)
2. Keaktifan mhs di kls
dan penyelesaian tugas
mandiri
3. Tingkat kelulusan
mhs cukup tinggi:
Nilai A =75%
Nilai B =15%
Nilai C =10%
Nilai D =0%
Nilai E =0%
M Indikator
Keberhasilan:
1.Tiga (3) PTS. Yang
ada di Sumatera Utara
ikut mendukung
pengembangan mata
kuliah akuntansi
Perpajakan
4. Tingginya permintaan
stakeholder terhadap
alumi
4.2. Model Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar untuk mata
kuliah akuntansi keuangn dengan menggunakan program computer pajak yang
merupakan satu dari beberapa software yang dapat digunakan dalam pengelolaan
laporan keuangan. Model dan tahapan kegiatan penelitian dapat dilihat pada
diagram fishbone berikut ini
Gambar 3.1 Tulang Ikan Desain Penelitian
4.3 Jenis dan Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer berupa
persepsi para mahasiswa pada universitas Islam swasta di kota Medan yang terkait
dalam permasalahan ini, diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan wawancara.
Data sekunder berupa contoh laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan
Mahasiswa
kurang praktek
Program Bahan Ajar
Identifikasi permasalahan
dan pemahaman pada
software
Identifikasi
motivasi dalam
pembelajaran
Analisis pemahaman
software
Analisis
penggunaan
software
Bahan ajar bersifat
konvensional
Model Pengembangan
Bahan Ajar Perpajakan
dengan Program
computer Pajak
Sumber Daya
Pendekatan
Pembelajaran
Masalah yang
terjadi
Kegiatan yang
dilakukan
Bahan Ajar
Bahan ajar bersifat
manual
Mahasiswa
kurang aktif
Mahasiswa
kurang motivasi
baik manufaktur maupun jasa diperoleh dengan cara membuka situs perusahaan
yang terkait.
Dalam penelitian ini digunakan metode Research and Development karena
penelitian ini direncanakan secara bertahap, pada tahap awal (tahun I) dilakukan
pengembangan masalah (Developing Problem) yakni menemukan permasalahan
secara umum kemudian mensegmentasikan permasalahan secara spesifik dengan
cara penyebaran kuisioner. Selanjutnya (tahun II) akan dilakukan uji coba dan
evaluasi, serta penyusunan buku ajar perpajakan dengan program computer pajak
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :
a. Studi lapangan dengan penyebaran kuisioner kepada mahasiswa yang
sedang mengikuti kuliah tahun berjalan dari berbagai perguruan tinggi
Islam di kota Medan.
b. Studi Kepustakaan untuk menyusun rancangan model pembelajaran yang
efektif yang melalui program computer pajak.
4.4 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-eksploratif. Untuk
mengidentifikasi berbagai gejala dan akar permasalahan dalam mengikuti
perkuliahan Perpajakan.
BAB V
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1. Hasil Penelitian
Hasil Observasi, Wawancara Mengenai Pengembangan Bahan Ajar
Perkuliahan Akuntansi Perpajakan Dengan Program Komputer Pajak
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Sumatera Utara
yang mengikuti mata kuliah akuntansi pajak semester 5 tahun ajaran 2017
Sampel pada penelitian ini 150 orang. Karena dari jumlah angket yang ada yang
kembali hanya 150. Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan
oleh peneliti kepada 150 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran
umum reponden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.1
Gambaran Umum Responden
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
PRIA 97 64.7 64.7 64.7
WANITA 53 35.3 35.3 100.0
Total 150 100.0 100.0
Sumber : Data primer diolah penulis, 2017
Pada tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini jumlah
responden pria lebih banyak yaitu 97 orang atau 64,7%, jika dibadingkan dengan
responden pria yaitu sebanyak 53 orang atau 35,3%. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata responden di Perguruan Tinggi Islam di Sumatera Utara adalah pria.
Tabel 5.2
Gambaran Umum Responden
UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
18 TAHUN 66 44.0 44.0 44.0
19 TAHUN 44 29.3 29.3 73.3
20 TAHUN 21 14.0 14.0 87.3
21 TAHUN 19 12.7 12.7 100.0
Total 150 100.0 100.0
Sumber : Data primer diolah penulis, 2017
Pada tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berdasarkan
umur respoden 18 tahun adalah sebanyak 66 orang responden ( 44%), 19 tahun
sebanyak 44 orang responden (29,3%), 20 tahun sebanyak 21 orang responden
(14%), dan 21 tahun sebanyak 19 responden (12,7%). Dari segi umur, umur 18
tahun merupakan paling dominan. Hal ini meunjukkan bahwa rata-rata responden
di Perguruan Tinggi Islam di Sumatera Utara dominan berumur 18 tahun.
Tabel 5.3
Responden Menurut Asal Sekolah
ASAL SEKOLAH
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
SMA 77 51.3 51.3 51.3
SMK 55 36.7 36.7 88.0
MTs 18 12.0 12.0 100.0
Total 150 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2017
Pada tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berdasarkan
asal sekolah respoden SMA adalah sebanyak 77 orang responden (51,3%), SMK
sebanyak 55 orang responden (36,7%), MTs sebanyak 18 orang responden (12%).
Dari segi asal sekolah, SMA merupakan paling dominan. Hal ini meunjukkan
bahwa rata-rata responden di Perguruan Tinggi Islam di Sumatera Utara dominan
SMA.
1. Analisa Variabel Penelitian
Variabel-Variabel Penelitian Ini Terbagi 3 Variabel Yaitu Akuntansi Pajak
(X1) Komputer Pajak (X2) dan Hasil Belajar (Y). Deskripsi Dari Setiap
Pernyataan Akan Menampilkan Opsi Jawaban Setiap Responden Terhadap Setiap
Item Pernyataan Yang Diberikan Penulis Kepada Responden.
a) Akuntansi Pajak
Tabel 5.4
Variabel Akuntansi Perpajak
Pernyataan
SS S R TS STS Skor
rata-
rata
Ket
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Dosen memberikan
materi pembelajaran
secara jelas
12 8.0 18 12.0 45 30.0 45 30.0 0 0 2,38 Tidak
Baik
Materi pembelajaran
ini sangat menarik
perhatian
67 44.7 39 26.0 20 13.3 24 16.0 0 0 3,93 Baik
Dosen memberikan
cerita, gambar atau
contoh yang
menunjukkan
bagaimana manfaat
materi pembelajaran
ini bagi mahasiswa
36 24.0 21 14.0 33 22.0 39 26.0 21 14.0 3,08
Cukup
Baik
Pembelajaran ini
sangat abstrak
sehingga sulit bagi
saya untuk tetap
mempertahankan
perhatian mahasiswa
45 30.0 69 46.0 31 20.7 5 3.3 0 0 4,02 Baik
Dosen memberikan
informasi tentang
materi pembelajaran
70 46.7 44 29.3 19 12.7 17 11.3 0 0 3,85 Baik
Pada awal
pembelajaran, dosen
memberikan sesuatu
yang menarik bagi
mahasiswa
41 27.3 36 24.0 34 22.7 27 18.0 12 8.0 3,44 Baik
Pengajaran dosen
sudah maksimal
56 37.3 54 36.0 28 18.7 12 8.0 0 0 4,02 Baik
Dosen selalu
memberikan tugas
pengganti jika dosen
absen
43 28.7 66 44.0 30 20.0 11 7.3 0 0 3,94 Baik
Kualitas pengajaran
dosen dapat di nilai
dari pola pengajar
35 23.3 25 16.7 38 25.3 36 24.0 16 10.7 3,18 Cukup
Baik
Dosen memberikan
test sesuai dengan
pokok bahasan yang
telah diberikan dalam
kuliah
20 13.3 24 16.0 40 26.7 40 26.7 26 17.3 2,81 Cukup
Baik
Selama ini, aspek-
aspek penilaian dosen
terhadap mahasiswa
terukur
65 43.3 47 31.3 23 15.3 15 10.0 0 0 4,08 Baik
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan tentang Dosen
memberikan materi pembelajaran secara jelas adalah 2,38, yang artinya berada
pada kategori tidak baik. Materi pembelajaran sangat menarik perhatian adalah
3,93, yang artinya berada pada kategori baik. Dosen memberikan cerita, gambar
atau contoh yang menunjukkan bagaimana manfaat materi pembelajaran ini bagi
mahasiswa adalah 3,08 yang artinya berada pada kategori cukup baik.
Pembelajaran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap
mempertahankan perhatian mahasiswa adalah 4,02, berada pada kategori baik.
Untuk pertanyaan pada dosen memberikan informasi tentang materi pembelajaran
adalah 3,85, berada pada kategori baik. Pada awal pembelajaran, dosen
memberikan sesuatu yang menarik bagi mahasiswa adalah 3,44, berada pada
kategori baik. Untuk pengajaran dosen sudah maksimal adalah 4,02, berada pada
kategori baik. Untuk pertanyaan dosen selalu memberikan tugas pengganti jika
dosen absen adalah 3,94, berada pada kategori baik. Untuk pertanyaan kualitas
pengajaran dosen dapat di nilai dari pola mengajar adalah 3,18, berada pada
kategori cukup baik. Untuk pertanyaan dosen memberikan test sesuai dengan
pokok bahasan yang telah diberikan dalam kuliah adalah 2,81, berada pada
kategori cukup baik. Dan yang terakhir untuk pertanyaan selama ini aspek-aspek
penilaian dosen terhadap mahasiswa terukur adalah 4,08, berada pada kategori
baik.
Dari hasil frekuensi skor rata rata di atas terdapat salah satu pernyataan
yang rata-ratanya tidak baik yaitu Dosen memberikan materi pembelajaran secara
jelas, maka dari itu solusi yang harus dilakukan adalah materi yang digunakan
harus tersusun dengan baik, selanjutnya ikutilah perkembangan teknologi.
Teknologi perlu digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hal ini karena jika melihat dari usia para mahasiswa tersebut, kebanyakan dari
mereka sudah terbiasa untuk menggunakan kecanggihan teknologi ini. Sehingga
jika para dosen memanfaatkan teknologi tersebut, Dosen bisa dengan mudah dan
jelas menyampaikan materi perkuliahan.
b) Komputer Pajak
Tabel 5.5
Variabel Komputer Pajak
Pernyataan
SS S R TS STS Sko
r
rata
-
rata
Ket
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Dosen
menjelaskan
tentang
pentingnya
pengetahuan
tentang
komputer
pajak
1
2 8.0
1
8
12.
0
4
5
30.
0
4
5
30.
0
3
0
20.
0 2,58
Tidak
Baik
Dosen
mempersiapka
n langkah
menggunakan
efilling pajak
3
6
24.
0
2
1
14.
0
3
3
22.
0
3
9
26.
0
2
1
14.
0 3,08
Cuku
p
Baik
Dosen
menjelaskan
latar belakang
pendidikan
yang
berhubungan
dengan
pengetahuan
perpajakan
4
1
27.
3
3
6
24.
0
3
4
22.
7
2
7
18.
0
1
2
8.0 3,44 Baik
Dosen
menjelaskan
tentang
pengetahuan
mengenai
pelayanan
pajak
4
3
28.
7
6
6
44.
0
3
0
20.
0
1
1 7.3 0 0 3,94 Baik
Dosen
menjelaskan
tentang
6
0
40.
0
4
0
26.
7
2
4
16.
0
2
4
16.
0 2 1,3 3,88 Baik
keahlian
komputer
pajak yang
harus dimiliki
pekerja untuk
memenuhi
kebutuhan
dalam
menghitung
laporan pajak
Dosen
menjelaskan
tentang beban
kerja serta
keahlian yang
dimiliki dalam
hitung laporan
pajak
4
1
27.
3
3
6
24.
0
3
4
22.
7
2
7
18.
0
1
2 8.0 3,44 Baik
Dosen
menjelaskan
tentang
akuntansi
pajak dengan
komputer
pajak
5
6
37.
3
5
4
36.
0
2
8
18.
7
1
2 8.0 0 0 4,02 Baik
Dosen
menjelaskan
bahwa penting
perhitungan
pajak dengan
menggunakan
komputer
4
3
28.
7
6
6
44.
0
3
0
20.
0
1
1 7.3 0 0 3,94 Baik
Dosen
menjelaskan
bahwa
perlunya
ketelitian
dalam
membuat
suatu laporan
pajak
6
3
42.
0
4
7
31.
3
2
6
17.
3
1
4 9.3 0 0 4,06 Baik
Dosen
menjelaskan
tentang
Infrastruktur
Sistem
Informasi dan
Teknologi
Informasi
1
2 8.0
1
8
12.
0
4
5
30.
0
4
5
30.
0
3
0
20.
0 2,58
Tidak
Baik
Dosen
menjelaskan
tentang
aplikasi pajak
membantu
kegiatan
6
7
44.
7
3
9
26.
0
2
0
13.
3
2
4
16.
0 0 0 3,66 Baik
Dosen
menjelaskan
tentang
kendala-
kendala dalam
menggunakan
komputer
pajak
3
6
24.
0
2
1
14.
0
3
3
22.
0
3
9
26.
0
2
1
14.
0 3,06
Cuku
p
Baik
Dosen 3 24. 4 30. 3 22. 2 16. 9 6.0 3,56 Baik
menjelaskan
tentang
tuntutan
perusahaan
yang semakin
tinggi
mengenai
pengetahuan
pajak
7 7 5 0 4 7 5 7
Dosen
menjelaskan
tentang
penting
mengetahuan
pajak dalam
suatu
perusahaan
2
5
16.
7
2
7
18.
0
4
2
28.
0
3
7
24.
7
1
9
12.
7 3,01
Cuku
p
Baik
Dosen
menjelaskan
tentang
kendala-
kendala yang
dihadapi
computer
pajak
4
5
30.
0
6
9
46.
0
3
1
20.
7 5 3.3 0 0 4,02 Baik
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pernyataan dosen
menjelaskan tentang pentingnya pengetahuan tentang komputer adalah 2,58,
berada pada kategori cukup baik. Dosen mempersiapkan langkah menggunakan
efilling pajak adalah 3,08, berada pada kategori cukup baik. Dosen menjelaskan
latar belakang pendidikan yang berhubungan dengan pengetahuan perpajakan
adalah 3,44, berada pada kategori baik. Dosen menjelaskan tentang pengetahuan
mengenai pelayanan pajak adalah 3,94, berada pada kategori baik. Dosen
menjelaskan tentang keahlian komputer pajak yang harus dimiliki pekerja untuk
memenuhi kebutuhan dalam menghitung laporan pajak adalah 3,88 maka artinya
baik. Dosen menjelaskan tentang beban kerja serta keahlian yang dimiliki dalam
hitung laporan pajak adalah 3,44, berada pada kategori baik. Dosen menjelaskan
tentang akuntansi pajak dengan komputer pajak adalah 4,02, berada pada kategori
baik. Dosen menjelaskan bahwa penting perhitungan pajak dengan menggunakan
omputer adalah 3,84, berada pada kategori baik. Dosen menjelaskan bahwa
perlunya ketelitian dalam membuat suatu laporan pajak adalah 4,06, beraada pada
kategori baik. Dosen menjelaskan tentang infrastruktur sistem informasi dan
teknologi informasi adalah 2,58, berada pada kategori cukup baik. Dosen
menjelaskan tentang aplikasi pajak membantu kegiatan adalah 3,66, berada pada
kategori baik. Dosen menjelaskan tentang kendala-kendala dalam menggunakan
komputer pajak adalah 3,06, berada pada kategori cukup baik. Dosen menjelaskan
tentang tuntutan perusahaan yang semakin tinggi mengenai pengetahuan pajak
adalah 3,56, berada pada kategori baik. Dosen menjelaskan tentang penting
pengetahuan pajak dalam suatu perusahaan adalah 3,01, berada pada kategori
cukup baik. Dosen menjelaskan tentang kendala-kendala yang dihadapi komputer
pajak adalah 4,02, berada pada kategori baik.
Dari hasil frekuensi skor rata rata di atas terdapat dua pernyataan yang
rata-ratanya tidak baik yang pertama adalah mengenai Dosen menjelaskan tentang
pentingnya pengetahuan tentang komputer dan yang kedua adalah mengenai
Dosen menjelaskan tentang infrastruktur sistem informasi dan teknologi
informasi, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa dosen sudah menjelaskan
dengan baik hanya saja mahasiswa yang kurang memperhatikannya solusinya
adalah para dosen harus menciptakan suasana perkuliahan yang interaktif agar
mahasiswa tidak merasa bosan dan akan memperhatikan dosen saat menjelaskan
materi.
c) Hasil Belajar
Tabel 5.6
Variabel Hasil Belajar
Pernyataan
SS S R TS STS Skor
rata-
rata
Ket ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Evaluasi
terhadap dosen
mempengaruhi
pola mengajar
monoton
12 8.0 18 12.0 45 30.0 45 30.0 0 0 2,58 Tidak
Baik
Penilaian
belajar
berpengaruh
terhadap
kenaikan
prestasi
36 24.0 21 14.0 33 22.0 39 26.0
21
14.0
3,08
Cukup
Baik
Nilai hasil yang
baik turut
berpengaruh
terhadap
peningkatan
belajar
41 27.3 36 24.0 34 22.7 27 18.0 12 8.0
3,44
Baik
Penilaian dosen
berdasarkan
hasil yang riil
43 28.7 66 44.0 30 20.0 11 7.3 0 0 3,94 Baik
Dosen killer 60 40.0 40 26.7 24 16.0 24 16.0 2 1,3 3,88 Baik
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan Evaluasi terhadap
dosen mempengaruhi pola mengajar monoton adalah 2,58, berada pada kategori
tidak baik ini artinya dosen yang mengajarkan mata kuliah pengantar bisnis
kurang kreatif. Penilaian belajar berpengaruh terhadap kenaikan prestasi adalah
3,08, berada pada kategori cukup baik. Nilai hasil yang baik turut berpengaruh
terhadap peningkatan belajar adalah 3,44, berada pada kategori baik. Penilaian
dosen berdasarkan hasil yang riil adalah 3,94, berada pada kategori baik. Dosen
killer adalah 3,88 ,berada pada kategori baik. Dengan adanya penilai dari
mahasiswa diatas memang diperlukan dan dibutuhkan metode pengajaran dari
dosen yang kreatif.
Dari hasil frekuensi skor rata rata di atas terdapat salah satu pernyataan
yang rata-ratanya tidak baik yaitu mengenai evaluasi terhadap dosen
mempengaruhi pola mengajar monoton, maka dari itu dosen perlu menyediakan
media informasi agar mahasiswa tertarik dan tidak monoton
5.2. Pembahasan
1. Bahan Ajar Akuntansi Perpajakan
a. Motivasi Belajar
Jika dilihat dari hasil data kuesioner yang sudah diperoleh pada indikator
motivasi belajar untuk mata kuliah akuntansi perpajakan dengan kategori tidak
baik ada 2 item pernyataan yaitu pada “materi pembelajaran sangat menarik
perhatian”dan “dosen memberikan sesuatu yang menarik bagi mahasiswa “. Itu
artinya bahwa materi pembelajaran pada mata kuliah pengantar bisnis kurang
menarik perhatian mahasiswa. Hal ini disebabkan karena materi yang diberikan
hanya bersifat monoton dan memberikan materi pembelajaran berdasarkan bahasa
buku. Seharusnya motivasi dalam pembelajaran yang diberikan oleh dosen berupa
usaha – usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu
bergerak untuk melakukan sesuatu keinginan mencapai tujuan yang
dikehendakinya, karena motivasi dalam pembelajaran mengandung nilai yaitu
menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan perbuatan belajar mahasiswa,
karena belajar tanpa adanya motivasi maka sulit untuk berhasil. Pengajaran yang
bermotivasi merupakan pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan,
dorongan, motif, dan minat yang ada pada mahasiswa. Oleh sebab itu di perlukan
pengajaran yang memotivasi, kreativitas serta imajinasi pada dosen merupakan
salah satu cara yang relevan guna membangkitkan motivasi belajar mahasiswa.
Sedangkan dari hasil data kuesioner untuk melihat motivasi belajar pada
mahasiswa dengan kategori baik juga ada 2 item pernyataan yaitu pada
“Pembelajaran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap
mempertahankan perhatian mahasiswa” dan “Dosen memberikan informasi
tentang materi pembelajaran”. Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila
mahasiswa tidak mempunyai keinginan, cita – cita atau menyadari manfaat belajar
bagi dirinya. Maka dari itu sebagai dosen dibutuhkan pengkondisian atau cara
pengajaran yang lebih baik dengan memberikan materi yang lebih baik lagi agar
semangat belajar dan motivasi belajar mahasiswa semakin meningkat.
b. Kegiatan Pembelajaran
Jika dilihat dari hasil data kuesioner yang sudah diperoleh pada indikator
kegiatan pembelajaran untuk mata kuliah akuntansi perpajakan dengan kategori
tidak baik ada 2 item pernyataan yaitu pada “Pengajaran dosen sudah maksimal”
dan “Dosen memberikan test sesuai dengan pokok bahasan yang telah diberikan
dalam kuliah“. Pada kegiatan pembelajaran, mahasiswa memerlukan
penguatan/pengayaan dan beberapa lainnya memerlukan remedial. Kegiatan
penguatan/pengayaan dilakukanuntuk memperkuat dan memperkaya pemahaman
peserta didik yang telah mencapai atau melampaui pencapaian kompetensi
minimal. Pengayaan dapat berbentuk tugas proyek yang dilakukan di luar jam
pelajaran. Di sisi lain, kegiatan dilakukan untuk memfasilitasi dan membantu
peserta didik yang belum mencapai penguasaan kompetensi minimal yang
ditentukan. Hal tersebut yang membuat mahasiswa semakin aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Sedangkan dari hasil data kuesioner untuk melihat kegiatan pembelajaran
pada mahasiswa dengan kategori baik juga ada 2 item pernyataan yaitu pada
“Dosen selalu memberikan tugas pengganti jika dosen absen” dan “Selama ini,
aspek-aspek penilaian dosen terhadap mahasiswa terukur”. Jika dilihat dari 2 item
pernyataan tersebut sudah baik tetapi ada beberapa hal dalam kegiatan
pembelajaran yang harus di tingkatkan lagi yaitu dalam hal mempersiapkan
silabus sebagai acuan dalam pengembangan rancangan perkuliahan yang memuat
identitas mata kuliah atau tema perkuliahan, membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran pembelajaran (RPP) yang dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar mahasiswa dalam upaya mencapai kompetensi
dasar. Pada rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) memiliki komponen yaitu
identitas mata kuliah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar serta sumber belajar.
c. Hasil Belajar
Jika dilihat dari hasil data kuesioner yang sudah diperoleh pada indikator
hasil belajar untuk mata kuliah akuntansi perpajakan dengan kategori tidak baik
ada 2 item pernyataan yaitu pada “Evaluasi terhadap dosen mempengaruhi pola
mengajar monoton” dan “Dosen killer”. Belajar adalah masalah bagi setiap
manusia, dengan belajar manusia memperoleh keterampilan, kemampuan
sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil
belajar itu adalah hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai
kecakapan jasmani dan rohani dalam perkuliahan yang diwujudkan dalam bentuk
kartu hasil semester pada setiap semester.Untuk mengetahui perkembangan
sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus
dilakukan evaluasi. Untuk menentukan kemajuan yang dicapai maka harus ada
kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat
diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan
belajar mahasiswa. Hasil belajar mahasiswa adalah keberhasilan yang dicapai oleh
mahasiswa, yakni prestasi belajar mahasiswa dalam mewujudkan keinginannya.
Sedangkan dari hasil data kuesioner untuk melihat hasil belajar pada
mahasiswa dengan kategori baik ada 1 item pernyataan yaitu pada “Penilaian
dosen berdasarkan hasil yang riil”. Dari item pernyataan ini dapat dilihat bahwa
untuk melihat hasil belajar mahasiswa, dosen dapat melihat tiga faktor yakni
faktor internal meliputi inteligensi, sikap, bakat, minat, motivasi dan kepribadian.
Factor psikologis ini juga merupakan factor kuat dari hasil belajar, intelegensi
memang bisa dikembangkan, tapi sikap, minat, motivasi dan kepribadian, faktor
eksternal meliputi teman, dosen, keluarga dan masyarakat, dan faktor pendekatan
belajar meliputi kondisi rumah, sekolah, peralatan, alam (cuaca).
2. Komputer Perpajakan
Dosen menjelaskan tentang aplikasi pajak membantu kegiatan adalah 3,66,
berada pada kategori baik. Dosen menjelaskan tentang kendala-kendala dalam
menggunakan komputer pajak adalah 3,06, berada pada kategori cukup baik.
Dosen menjelaskan tentang tuntutan perusahaan yang semakin tinggi mengenai
pengetahuan pajak adalah 3,56, berada pada kategori baik. Dosen menjelaskan
tentang penting pengetahuan pajak dalam suatu perusahaan adalah 3,01, berada
pada kategori cukup baik. Dosen menjelaskan tentang kendala-kendala yang
dihadapi komputer pajak adalah 4,02, berada pada kategori baik.
Dari hasil frekuensi skor rata rata di atas terdapat dua pernyataan yang
rata-ratanya tidak baik yang pertama adalah mengenai Dosen menjelaskan tentang
pentingnya pengetahuan tentang komputer dan yang kedua adalah mengenai
Dosen menjelaskan tentang infrastruktur sistem informasi dan teknologi
informasi, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa dosen sudah menjelaskan
dengan baik hanya saja mahasiswa yang kurang memperhatikannya solusinya
adalah para dosen harus menciptakan suasana perkuliahan yang interaktif agar
mahasiswa tidak merasa bosan dan akan memperhatikan dosen saat menjelaskan
materi.
Dari hal diatas dapat dilihat bahwa pada mata kuliah Akunatnsi
Perpajakan sangat di butuhkan sekali.Perencanaan Bisnis (Business Plan) karena
dengan setiap bisnis kecil dan besar sekarang ini membutuhkan orang- orang
yang mampu membuat perencanaan untuk kemajuan suatu bisnis.
5.3 Luaran Yang Dicapai
Tabel 5.7 Rencana Target Capaian Tahunan
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1)
TS+1 TS+2
1 Artikel ilmiah
dimuat di jurnal2)
Internasional bereputasi Ada √
Nasional Terakreditasi Draft
Nasional tidak
terakreditasi Draft √
2 Artikel ilmiah
dimuat di prosiding3)
Internasional Terindeks Ada √
Nasional Terindeks Published √
3 Invited speaker
dalam temu ilmiah4)
Nasional
4 Visiting Lecturer5)
Internasional
5 Hak Kekayaan
Intelektual (HKI)6)
Paten
Paten sederhana
Hak Cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain Produk Industri
Indikasi Geografis
Perlindungan Varietas
Tanaman
Perlindungan Topografi
Sirkuit Terpadu
6 Teknologi Tepat Guna7)
7 Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa
Sosial8)
8 Bahan Ajar9)
Draf Terbit √
9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)10)
3
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Pada penelitian tahun pertama telah dihasilkan komponen pembelajaran
yang berupa Kontrak Perkuliahan ,RPS,silabus,(media & sumber belajar)
berbasik komputer pajak,draft buku ajar, serta persepsi mahasiswa tentang
pembelajaran akuntansi perpajakan. Hasil yang telah diperoleh tersebut akan
diaplikasikan dalam proses pembelajaran akuntansi perpajakan, dengan metode
konteksual, dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya.
Draft buku ajar akan digunakan sebagai panduan dalam proses
pembelajaran, sehingg materi yang diberikan akan sesuai dengan komponen
pembelajaran yang telah disusun. Buku ajar yang disusun akan menyertakan
komponen akuntansi perpajakan yang akan diaplikasinya komputer perpajakan,
sehingga muatannya akan lebih focus. Adapun buku ajar disusun dengan format
hamper mirip dengan buku praktikum karena memuat lebih banyak soal latihan
dengan kertas kerja,untuk penyelesaian.
Pada tahun kedua ini akan dilakukan implementasikan komponen
pembelajaran yang telah disusun, beserta dengan metode pembelajaran yang telah
direncanakan. Metode pembelajaran yang akan diimplementasikan adalah
pembelajaran kontektual. Sebagaimana hasil penelitian sebelumnya, menunjukkan
bahwa pendekatan ini membuat nilai prestasi belajar berbeda secara nyata dan
penggunaan metode kontektual ini menunjukkan hasil positif dalam hal
ketuntasan belajar dan aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, seperti
mengajukan pertanyaan, berdiskusi antar mahasiswa dan dosen dan bekerja dalam
kelompok. Penerapan metode kontekstual akan menjadikan pembelajaran akan
berpusat pada mahasiswa, dengan dosen sebagai fasilitator.
Mahasiswa akan lebih aktif dalam segala hal, menggali sumber belajar dan
referensi dari berbagai praktek yang ada, dan memahami konsep dari proses yang
diperoleh mahasiswa dari pengalamannya. Peranan dosen sebagai fasilitator dan
motivator, yang mengarahkan gerak langkah mahasiswa untuk peroleh konsep
yang komprehensif.
Pada implementasi metode belajar ini, dosen akan memberikan pre tes dan
post tes pada awal dan akhir pertemuan dalam kelas, dengan tujuan untuk
menggali tingkat pemahaman sebelum dan setelah mengikuti perkuliahan.
Disamping itu memberikan angket untuk mengetahui persepsi mereka sebelum
dan sesudah pembelajaran. Penugasan dibuat secara berkelompok maupun
individu agar mahasiswa dapat saling belajar dari kelompoknya. Penugasan yang
diberikan diharapkan akan memotivasi munculnya ide dan pemikiran kreatif
mahasiswa tersebut. Penugasan akan lebih banyak diberikan dengan kegiatan
mahasiswa kegiatan praktek akuntansi perpajakan ,dan mengevaluasi akuntansi
perpajakan dengan menggunakan komputer pajak.
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. KESIMPULAN
1. Secara umum kondisi pembelajaran Akuntansi Perpajakan sudah baik,
namun diperlukan pengembangan dalam hal model pembelajaran.
2. Metode yang sesuai digunakan adalah metode kontekstual
3. Komponen kurikulum pembelajaran Akuntansi Perpajakan harus
disesuaikan dengan kebutuhan dunia bisnis
4. Buku ajar dijadikan pedoman dalam pembelajaran perlu disesuaikan
dengan kebutuhan dunia pendidikan
7.2 Saran
1. Perlu suatu pemahaman dosen akan karakterstik mahasiswa yang
diajarkan, sehingga mampu melakukan inovasi pembelajaran
2. Diperlukan pemahaman dosen akan metode kontekstual agar mampu
mengajar dengan efektif dan mencapai tujuan pembelajaran
3. Buku ajar perlu diseragamkan dengan dosen pengampu mata kuliah yang
sama sehinnga mencapai kompetensi yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid. 2011. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung : Alfabeta
Endang Komara, 2011. http://www.geocities.ws/endangkumara/,Strategi
Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Univ. Padjadjaran Bandung
Hamzah B. Uno, 2010, H, Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Efektif, Jakarta, Bumi Aksara
Mukh. Arifin, 2010. eeda Journey. Ubah Model Pembelajaran di Perguruan
Tinggi. Semarang: November.
Jeperis Nahampun, 2012, http://jeperis.wordpress.com/2009/04/03/pembelajaran-
orang-dewasa/, diakses 8 Maret 2012
Ni Made Suci, 2011, Penerapan Model Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Partisipasi Belajar Dan Hasil Belajar Teori Akuntansi
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan vol.2(1), 74-86
Republik Indonesia. (2013). Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kloang klede Putra Timur
Riwayat Attubani 2011, Penelitian Tindakan Kelas http://riwayat.wordpress.com/
2008/07/02/penelitian-pembelajaran-dan-ptk diakses 8 Maret 2012.
Sagala,Syaiful.2011.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta
Sagala,Syaiful.2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Suharsimi A. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Suwardjono. 2012. Revolusi Paradigma Pembelajaran Perguruan Tinggi : dari
Penguliahan ke Pembelajaran. Materi Pembekalan pada Seminar Lokal pada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia..2012. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka
Winarno Surakhmad. 2012. Pengantar Penelitian Ilmiah, dasar, metode, dan
teknik. Bandung: Transito
Wijaya, 2012, Pembelajaran Yang Kontruktif Dan Kreatif Di Sekolah,
http://wijayalabs.blogspot.com/2008/01/pembelajaran-kreatif.html diakses 5
Maret 2012
Zaaini, Hisyam., Bermawy Munthe, dan Sekar ayu Aryani. 2012. Strategi
Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD.