56
LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI PADA PERUBAHAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN DAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DM TIPE 2 DI RRJ “HORTUS MEDICUS” Tim Pelaksana: 1. Enggar Wijayanti, S.Gz 2. dr. Zuraida Zulkarnain 3. dr. Fajar Novianto 4. Rochmiatun, AMAK BALAI BESAR LITBANG TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2015

LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES

PENGARUH KONSELING GIZI PADA PERUBAHAN PENGETAHUAN, POLA

MAKAN DAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DM TIPE 2 DI RRJ “HORTUS

MEDICUS”

Tim Pelaksana:

1. Enggar Wijayanti, S.Gz

2. dr. Zuraida Zulkarnain

3. dr. Fajar Novianto

4. Rochmiatun, AMAK

BALAI BESAR LITBANG TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2015

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

i

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

ii

SUSUNAN TIM PENELITI

No Nama Keahlian/

Kesarjanaan

Kedudukan

dalam tim Uraian tugas

1 Enggar Wijayanti, S.Gz S1 Ilmu Gizi Ketua

pelaksana

Bertanggung jawab dalam

penyusunan protokol,

pelaksanaan semua

kegiatan, analisa data dan

laporan akhir

2 dr.Zuraida Zulkarnain Dokter Peneliti Bertanggung jawab

pemeriksaan dan

penegakan diagnosa pasien

3 dr. Fajar Novianto Dokter Peneliti Bertanggung jawab

pemeriksaan dan

penegakan diagnosa pasien

4 Rochmiatun, AMAK DIII Analis

Kesehatan

Teknisi

Litkayasa

Bertanggung jawab pada

pengujian kadar gula darah

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

iii

SURAT KEPUTUSAN PENELITIAN

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

iv

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

v

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

vi

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

vii

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

viii

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

ix

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

x

PERSETUJUAN ETIK

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmatNya

kami dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Konseling Gizi

Pada Perubahan Pengetahuan, Pola Makan dan Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe 2 di

RRJ ” Hortus Medicus”

Kegiatan konseling merupakan salah satu bentuk pemberian edukasi yang dilakukan

secara personal atau kelompok dengan tujuan untuk menambah pengetahuan bagi pasien

sehingga diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan, pasien akan dapat mengubah pola

hidup yang adaptif sehingga dapat berdampak terkontrolnya kadar gula darah pasien

penderita DM Tipe 2.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui perubahan pengetahuan,

pola makan dan kadar gula darah DM tipe 2 sebelum dan sesudah adanya pemberian

konseling gizi.

Kami menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu kami mengharapkan segala bentuk masukan, kritikan dan saran sebagai bahan untuk

perbaikan penelitian lebih lanjut.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Kepala B2P2TOOT, Ketua PPI,

Peneliti, Pembantu Peneliti dan subjek penelitian yang telah membantu jalannya penelitian

hingga selesai. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang setimpal.

Semoga kegitan konseling di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” Tawangmangu

dapat dimanfaatkan sebagai salah satu kegiatan pelayanan kesehatan dan mampu

meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

Tawangmangu, Desember 2015

Ketua Pelaksana Penelitian

Enggar Wijayanti, S.Gz

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Judul Penelitian: Pengaruh Konseling Gizi pada Perubahan Pengetahuan,Pola Makan dan

Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe 2 di RRJ “ Hortus Medicus”

Penyusun: Enggar Wijayanti, S.Gz

Latar Belakang:

WHO pada September 2012 menjelaskan bahwa jumlah penderita DM di dunia mencapai 347

juta orang dan lebih dari 80% kematian akibat DM terjadi di negara miskin dan berkembang.2

Berdasarkan hasil Riskesdas yang dilakukan oleh Badan Litbang Kementerian Kesehatan RI

terdapat kenaikan prevalensi nasional DM dari tahun 2007 sebesar 1,1% menjadi 2,1% pada

tahun 2013.5

Meningkatnya prevalensi komplikasi DM di Indonesia, diduga ada hubungannya dengan cara

hidup (pola makan) yang bergeser dari pola makan tradisional yang banyak mengandung

karbohidrat, serat dan sayuran ke pola makan dengan komposisi yang lebih banyak

mengandung protein, lemak, gula, garam, dan sedikit serat.5

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronik yang sulit disembuhkan, tetapi sangat potensial

untuk dikendalikan. Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) tahun 2011

terdapat empat pilar penatalaksanaan diabetes melitus yaitu; edukasi, terapi gizi medis, latihan

jasmani/aktivitas fisik serta intervensi farmakologi.6

Data rekam medis di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” tercatat pasien dengan diagnosa

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan jumlah pasien terbanyak ke-2 pada tahun 2013. Di

Rumah Riset Jamu (RRJ) “Hortus Medicus” selama ini belum pernah dilakukan konseling

gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe 2.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan pengetahuan gizi, pola

makan dan kadar gula darah penderita DM tipe 2 di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus”

setelah pemberian konseling gizi.

Metode penelitian ini adalah dengan pemberian konseling selama kurang lebih 30 menit di

awal tatap muka dengan pasien. Materi konseling berupa gambaran umum penyakit DM, jenis

makanan diet bagi penderita DM serta contoh menu yang dianjurkan bagi penderita DM.

Pengukuran pengetahuan, pola makan serta kadar gula darah dilakukan satu bulan setelah

pengukuran yang pertama dengan menggunakan kuesioner yang sama.

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xiii

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian konseling gizi mampu mengubah

tingkat pengetahuan, pola makan dan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di RRJ

Hortus Medicus Tawangmangu. Berdasarkan hasil uji t berpasangan menunjukkan hubungan

bermakna antara pengetahuan, pola makan dan kadar gula darah penderita DM tipe 2 sebelum

dan sesudah dilakukan konseling gizi (p<0,05).

Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Pemberian konseling gizi berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan,

memberikan perubahan terhadap pola makan serta dapat berkontribusi terhadap

penurun kadar gula darah sewaktu penderita DM tipe 2

2. Saran

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas konseling yang

dilakukan untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat dilihat/ditentukan berapa

kali dalam setahun konseling gizi perlu diulang pada pasien yang telah mendapat

konseling sebelumnya.

b. Perlu dikembangkan metode konseling yang efektif untuk masing-masing tingkat

pendidikan.

c. Dapat dijadikan sebagai salah satu program pelayanan penunjang di RRJ Hortus

Medicus Tawangmangu

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xiv

ABSTRAK

Pendahuluan: Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang berlangsung kronik

progresif, dengan gejala hiperglikemi, yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin,

gangguan kerja insulin, atau keduanya. Prevalensi penderita DM di dunia maupun di Indonesia

meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI)

tahun 2011 terdapat empat pilar penatalaksanaan diabetes melitus salah satunya dengan

edukasi. Di Rumah Riset Jamu (RRJ) “Hortus Medicus” selama ini belum dilakukan

konseling gizi terhadap penderita DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh

konseling gizi terhadap perubahan pengetahuan, pola makan dan kadar gula darah penderita

DM Tipe 2.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian preexperimental dengan desain the one group

pretest and post test. Data pengetahuan gizi dan pola makan diperoleh melalui wawancara

langsung dengan kuesioner, sedangkan data kadar gula darah diperoleh melalui pemeriksaan

kadar gula darah sewaktu di laboratorium RRJ. Konseling gizi dilakukan selama kurang lebih

30 menit dengan bantuan leaflet pada saat pasien datang pertama kali. Setelah 28 hari

kemudian, dilakukan post test terhadap pengetahuan gizi, pola makan dan pemeriksaan kadar

gula darah sewaktu.

Hasil: Penelitian yang telah dilakukan pada 35 orang subjek, diketahui pengetahuan pasien

meningkat setelah pemberian konseling gizi, demikian juga perubahan pola makan dan kadar

gula darah, hasil uji t-berpasangan menunjukkan perbedaan bermakna pengetahuan sebelum

dan sesudah (p value<0,05), pola makan sebelum dan sesudah (p<0,05) dan kadar gula darah

sebelum dan sesudah (p value<0,05).

Kesimpulan: Pemberian konseling gizi pada penderita DM tipe 2 di RRJ Hortus Medicus

Tawangmangu mampu menambah pengetahuan, mengubah pola makan serta dapat

berkontribusi terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu.

Kata kunci: Diabetes mellitus,konseling gizi, pengetahuan gizi, pola makan, kadar gula darah

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xv

ABSTRACT

Introduction: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease that lasts a chronic progressive,

with symptoms of hyperglycemia, which is caused by impaired insulin secretion, impaired

insulin action, or both. The prevalence of diabetic patients in the world and in Indonesia

increased from year to year. According to the Indonesian Endocrinology Association

(PERKENI) 2011 there are four strategy in diabetes mellitus management, one of them with

education. Rumah Riset Jamu (RRJ) "Hortus Medicus" has not done nutritional counseling to

patients with diabetes mellitus type 2. This study aims to look at the effect of nutritional

counseling to change knowledge, and diet and blood glucose levels of type 2 diabetic patients.

Methods: This study is preexperimental with the one group pretest and posttest design.

Knowledge of nutrition and dietary obtained by direct interviews with questionnaires, while

blood glucose levels obtained by examination of blood glucose levels in the laboratory RRJ.

Nutritional counseling carried out for approximately 30 minutes with the help of leaflets when

the patient comes first. After 28 days later, conducted post-test on knowledge of nutrition, diet

and blood glucose levels during the examination.

Results: The study was conducted on 35 subjects, known that the nutrition knowledge of

patient increased after the administration of nutritional counseling, as well as changes in diet

and blood glucose levels, paired t-test results showed a significant difference before and after

the knowledge (p value <0.05); diet before and after (p <0.05) and blood glucose levels before

and after (p value <0.05).

Conclusion: The provision of nutritional counseling in patients with type 2 diabetes mellitus

in RRJ Hortus Medicus Tawangmangu able to increase knowledge, change the diet and can

contribute to a decrease in blood glucose levels.

Keywords: Diabetes mellitus, nutritional counseling, knowledge of nutrition, diet, blood

glucose levels

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xvi

DAFTAR ISI

Hal

Judul Penelitian...........................................................................................

Susunan Tim Peneliti..................................................................................

Surat Keputusan Penelitian.........................................................................

Persetujuan Etik...........................................................................................

Kata Pengantar………................................................................................

Ringkasan Eksekutif…...............................................................................

Abstrak…...................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................

Daftar Tabel…............................................................................................

Daftar Gambar............................................................................................

Daftar Lampiran.........................................................................................

Isi Laporan Penelitian

A. Pendahuluan..........................................................................................

B. Tujuan dan Manfaat..............................................................................

C. Hipotesis...............................................................................................

D. Metode Penelitian.................................................................................

1. Kerangka Teori..............................................................................

2. Kerangka Konsep...........................................................................

3. Desain dan Jenis Penelitian............................................................

4. Tempat dan Waktu.........................................................................

5. Populasi dan Sampel......................................................................

6. Besar Sampel, Cara Pemilihan atau Penarikan Sampel.................

7. Kriterian Inklusi dan Eksklusi........................................................

8. Variabel..........................................................................................

9. Definisi Operasional.......................................................................

10. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data.........................................

11. Bahan dan Prosedur Kerja..............................................................

12. Manajemen dan Analisis Data.......................................................

E. Hasil......................................................................................................

F. Pembahasan….......................................................................................

G. Kesimpulan dan Saran….......................................................................

H. Ucapan Terimakasih..............................................................................

I. Daftar Kepustakaan...............................................................................

Lampiran.....................................................................................................

i

ii

iii

x

xi

xii

xiv

xvi

xvii

xviii

xix

1

3

3

4

4

5

5

5

5

6

6

6

7

7

8

9

11

17

19

20

21

23

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

17

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xvii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Gambaran umun subjek menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan dan

tingkat pendidikan…………………………...........................................

Tabel 2. Gambaran subjek menurut status gizi………………………………….

Tabel 3. Deskripsi subjek penelitian berdasar pengetahuan gizi sebelum dan

sesudah…………………........................................................................

Tabel 4. Deskripsi subjek penelitian berdasar pola makan sebelum dan sesudah…..

Tabel 5. Deskripsi subjek berdasar kadar gula darah sebelum dan sesudah…….

Tabel 6. Uji beda pengetahuan gizi, pola makan dan kadar gula darah sebelum dan

sesudah pemberian konseling gizi.........................................................

11

12

12

13

15

16

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xviii

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 1. Grafik prosentase pengetahuan gizi subjek sebelum dan sesudah

konseling…………….…………………………….................................

Grafik 2. Grafik jumlah subjek berdasar kategori pola makan………...............

13

14

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Naskah penjelasan……..........................................................................

Lampiran 2. Persetujuan setelah penjelasan (Informed Consent) sebagai subjek

penelitian…...........................................................................................

Lampiran 3. Kuesioner data demografi…………......................................................

Lampiran 4. Kuesioner pengetahuan gizi.………...................................................

Lampiran 5. Kuesioner pola konsumsi makan….......................................................

Lampiran 6. Hasil Uji Statistik...........................................................................

23

25

26

28

31

34

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

1

A. PENDAHULUAN

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif, dengan

gejala hiperglikemi yakni ditandai dengan kenaikan kadar gula darah puasa >126 mg/dL atau

gula darah sewaktu ≥200 mg/dL, yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, gangguan

kerja insulin, atau keduanya.1,2,3 WHO pada September 2012 menjelaskan bahwa jumlah

penderita DM di dunia mencapai 347 juta orang dan lebih dari 80% kematian akibat DM

terjadi pada negara miskin dan berkembang.2 Penelitian Askandar Tjokroprawiro

menunjukkan jumlah penderita DM di dunia dari 110,4 juta pada tahun 1994 melonjak 1,5

kali lipat (175,4 juta) pada tahun 2000 dan melonjak dua kali lipat (239,3 juta) pada tahun

2010.4 Sedangkan dalam Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes Federation)

diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk Indonesia berusia

diatas 20 tahun dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2 juta pasien

menderita DM.2,3 Berdasarkan hasil Riskesdas yang dilakukan oleh Badan Litbang

Kementerian Kesehatan RI terdapat kenaikan prevalensi nasional DM dari tahun 2007 sebesar

1,1% menjadi 2,1% pada tahun 2013.5

Meningkatnya prevalensi komplikasi DM di Indonesia, diduga ada hubungannya dengan cara

hidup (pola makan) seiring dengan kemakmuran yang meningkat. Pola makan bergeser dari

pola makan tradisional yang banyak mengandung karbohidrat, serat dan sayuran ke pola

makan kebarat-baratan dengan komposisi yang terlalu banyak mengandung protein, lemak,

gula, garam, dan sedikit serat.5

DM tipe 2 sering disebut non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) atau adult onset

diabetes mellitus (AODM). DM tipe 2 sering terjadi pada middle aged dan orang yang lebih

tua, dengan puncak onset pada usia 60 tahun. DM tipe 2 lebih sering terjadi dari DM tipe 1

yakni 90-95% dari kasus DM merupakan DM tipe 2.6 Diabetes Mellitus merupakan penyakit

kronik yang sulit disembuhkan, tetapi sangat potensial untuk dikendalikan. Menurut

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) tahun 2011 terdapat empat pilar

penatalaksanaan diabetes melitus yaitu; edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani/aktivitas

fisik serta intervensi farmakologi.7 Berdasarkan studi yang dilakukan Miller, bahwa

pengetahuan responden tentang pengelolaan DM sangat penting untuk mengontrol kadar

glukosa darah.8 Prinsip dari pengelolaan DM pada dasarnya adalah pengaturan pola hidup

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

2

untuk mempertahankan kondisi fisik maupun metabolik, melalui program-program seperti

penyuluhan kesehatan, pengaturan makanan atau diet, kegiatan jasmani atau olah raga, dan

konsumsi obat-obat hipoglikemik baik oral maupun suntikan insulin.9 Penderita DM yang

mempunyai pengetahuan rendah tentang pengelolaan DM memiliki risiko kadar glukosa

darahnya tidak terkendali 2-3 kali lebih besar dibanding dengan responden yang memiliki

pengetahuan yang cukup. Pengetahuan dapat diberikan melalui edukasi. Pemberian edukasi

dapat diberikan secara personal atau kelompok.10 Berdasarkan teknik komunikasi, salah satu

metode edukasi adalah melalui penyuluhan langsung yakni dengan cara konseling gizi.11

Data rekam medis di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” tercatat pasien dengan diagnosa

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan jumlah pasien terbanyak ke-2 pada tahun 2013. Di

Rumah Riset Jamu (RRJ) “Hortus Medicus” selama ini belum pernah dilakukan konseling

gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan

apakah pemberian konseling gizi mampu mengubah pengetahuan, pola makan dan

menurunkan kadar gula darah penderita DM tipe 2 di RRJ Hortus Medicus Tawangmangu.

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

3

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan

1.1 Tujuan Umum

Didapatkannya perubahan pengetahuan gizi, pola makan dan kadar gula darah

penderita DM tipe 2 di Rumah Riset Jamu “ Hortus Medicus” setelah pemberian

konseling gizi.

1.2 Tujuan khusus :

a. Menilai perubahan pengetahuan gizi penderita DM tipe 2 sebelum dan sebulan

sesudah/setelah mendapat konseling gizi.

b. Mengidentifikasi perubahan pola makan/diet pada penderita DM tipe 2

sebelum dan sebulan sesudah pemberian konseling gizi.

c. Mengetahui perubahan kadar gula darah pasien DM tipe 2 sebelum dan

sebulan sesudah pemberian konseling gizi

2. Manfaat

a. Konseling gizi dapat menjadi salah satu program pelayanan di Rumah Riset

Jamu “Hortus Medicus” dalam upaya mengoptimalkan terapi pasien.

b. Pemberian konseling gizi dapat menambah pengetahuan dari penderita

diabetes mellitus sehingga dengan pengetahuan yang cukup akan mengubah

pola hidup yang adaptif bagi penderita diabetes mellitus tipe 2 yang pada

akhirnya dapat mengontrol kadar gula darahnya.

c. Hasil penelitian ini merupakan penelitian awal sehingga dapat dilakukan

penelitian lanjut bagi peneliti tentang pelaksanaan intervensi edukasi gizi

terhadap dampak yang lebih luas pada penderita DM tipe 2 .

C. HIPOTESIS

Ada pengaruh/perbedaan pemberian konseling gizi terhadap pengetahuan, pola makan

dan kadar gula darah penderita DM tipe 2.

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

4

D. METODE

1. Kerangka Teori

Patuh

Penderita DM

Tipe 2

4 Pilar Penatalaksanaan DM6

- Pengaturan diet /pola makan

- Latihan Jasmani/fisik

- Terapi obat berkhasiat hipoglikemik

- Penyuluhan/edukasi

;

Faktor yang

mempengaruhi

Kepatuhan12

Demografi

Sosial

Psikologis

Lama sakit DM

Pengobatan

Komplikasi

DM

Gula darah terkontrol Gula darah tdk

terkontrol

Tidak Patuh

- Genetik

- Usia

- Obesitas

- Diet/pola makan

- Aktivitas fisik

;

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

5

2. Kerangka konsep

3. Desain dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimental, dengan desain The one group

pretest and post test design. Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek,

dimana semua subjek mendapatkan pengobatan jamu anti DM. Pada kelompok

subjek tersebut pertama-tama dilakukan pengukuran (pretest), lalu dikenakan

perlakuan (konseling gizi), kemudian setelah 28 hari dilakukan pengukuran untuk

kedua kalinya (posttest).

4. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Rumah Riset Jamu (RRJ) “Hortus Medicus”

Tawangmangu, mulai bulan Maret sampai Oktober 2015.

5. Populasi dan Sampel

Populasi : semua pasien DM Tipe 2 yang berkunjung ke Rumah Riset Jamu

(RRJ)“Hortus Medicus” Tawangmangu.

Sampel : pasien DM Tipe 2 yang melakukan pemeriksaan kadar gula darah di

laboratorium kimia darah di Rumah Riset Jamu (RRJ)“Hortus Medicus”

Tawangmangu dan memenuhi kriteria inklusi.

Penderita DM

Tipe 2

Umur

Jenis kelamin

Tingkat pendidikan

Lama sakit DM

Pekerjaan

Pola makan

Terapi obat/jamu

Konseling Gizi

- Pengetahuan

- Pola makan

- Kadar gula darah

- Pola makan

- Pengetahuan

- Kadar Gula Darah

-

Awal Akhir

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

6

6. Besar Sampel, Cara Pemilihan atau Penarikan Sampel

Besar sampel dihitung berdasarkan rumus:

N Z21-/2 P (1-P)

n = -------------------------------

(N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P)

dimana :

n = besar sampel minimum

Z1-/2 = 1,96 pada α 0,05

P = harga proporsi di populasi( yakni 0,5)

d = presisi ditetapkan (10%)

N = jumlah pengunjung rata-rata per bulan pasien DM tipe 2 di RRJ “Hortus

Medicus” (54 orang)

Dari rumus perhitungan sampel diatas, didapat sampel minimal sebanyak 34,797 ≈ 35

subjek

Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling.

7. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi

a. Pasienpengunjung RRJ yang telah terdiagnosa DM tipe 2 (kadar gula darah

sewaktu ≥200 mg/dL disertai keluhan klasik DM)

b. Pasien yang berusia 35-65 tahun.

c. Pasien yang belum pernah diberi konseling gizi.

d. Bersedia menjadi responden.

Kriteria Eksklusi

a. Pasien diabetes mellitus dengan komplikasi yang dapat mempengaruhi

pemeriksaan kadar gula dalam darah (ketoasidosis diabetik, retinopati, nefropati,

neuropati dan kelainan yang melibatkan jantung dan pembuluh darah)

b. Pasien yang sudah pernah mendapat konseling gizi.

c. Pasien meminum obat penurun gula darah atau mendapat terapi insulin

8. Variabel

Variabel pada penelitian ini terdiri dari:

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

7

a. Variabel idependen/bebas: konseling gizi

b. Variabel dependen/terikat: pengetahuan gizi, pola makan, dan kadar gula

darah.

9. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Konseling gizi adalah Pemberian informasi atau materi berupa gizi yang

berkaitan dengan penyakit DM, diet/anjuran makan bagi pasien DM dengan

menggunakan alat bantu berupa leaflet diet DM serta Daftar Komposisi Bahan

Makanan (DKBM).

b. Pengetahuan gizi sebelum dan sesudah, adalah tingkat pemahaman pasien

tentang penyakit DM, anjuran diet untuk pasien DM sebelum dan sesudah

dilakukan konseling, yang diukur menggunakan kuesioner.

c. Pola makan sebelum dan sesudah adalah pola asupan makanan dan pemilihan

bahan makanan yang biasa dikonsumsi pasien melibuti jenis bahan makanan

dan frekuensi dalam mengkonsumsi makanan

d. Kadar gula darah sewaktu sebelum dilakukan intervensi adalah catatan

pemeriksaan kadar gula darah pasien di Laboratorium Kimia Darah RRJ

“Hortus Medicus”).

10. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

Instrumen berupa:

a. Kuesioner pre dan post perlakuan yang berisi daftar pertanyaan dengan jawaban

tertutup

b. Data kadar gula darah sewaktu dari rekam medis

c. Leaflet panduan diet DM

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner,

sedangkan data sekunder diperoleh dari data catatan pemeriksaan kadar gula darah

yang ada di Laboratorium Kimia Darah RRJ “Hortus Medicus” Tawangmangu.

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

8

11. Bahan dan Prosedur Kerja

Prosedur Kerja

a. Pasien yang telah diperiksa oleh dokter dan telah melakukan pemeriksaan kadar

gula darah sewaktu di laboratorium RRJ serta memenuhi kriteria inklusi

selanjutnya dirujuk oleh dokter untuk konsul gizi ke bagian gizi. Selanjutnya

peneliti (ahli gizi) menjelaskan kepada pasien/subjek mengenai tujuan penelitian

dan konseling, sekaligus ditanya kesediaannya menjadi responden penelitian.

b. Bila pasien setuju (sudah menandatangani informed consent), maka dicatat data

hasil pemeriksaan laboratorium untuk kadar gula darah sewaktu dan identitas

lengkap pasien. Kemudian dilakukan pretest dan wawancara menggunakan lembar

kuesioner yang telah disediakan oleh ahli gizi untuk mengetahui tingkat

pengetahuan gizi dan pola makan sehari-hari pasien. Setelah itu, dilakukan

konseling gizi oleh ahli gizi dengan bantuan leaflet yang berisi informasi mengenai

penyakit, anjuran diet, dan daftar penukar bahan makanan (DKBM) bagi penderita

DM selama ± 30 menit.

Post test dan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu

(dilakukan 28 hari setelah pre test)

Mencatat data demografi pasien dari hasil

wawancara kuesioner dan hasil pemeriksaan

kadar gula darah dari laboratorium

Pre test

Diberi konseling gizi

Menentukan sampel yang memenuhi kriteria inklusi

Pasien diminta mengisi lembar

persetujuan

Pasien yang tidak bersedia

menjadi responden

Pasien yang bersedia

menjadi responden

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

9

c. Setelah ±28 hari dari pre test dilakukan post test pada pasien yang sama yang

datang kembali di Rumah Riset Jamu dengan kuesioner yang sama dan selanjutnya

dilakukan pemeriksaan ulang kadar gula darah. Pada pemeriksaan darah ini, darah

yang diambil adalah darah vena sebanyak 3 cc untuk kemudian diukur kadar gula

darah sewaktu dengan menggunakan alat Urit 8030 (kimia analyzer) oleh tenaga

analis kesehatan di Laboratorium Kimia Darah di RRJ “ Hortus Medicus”.

d. Kuesioner pengetahuan gizi berisi 20 soal pertanyaan yang berhubungan dengan

penyakit DM dan diet DM. Total skor adalah 20, dengan ketentuan untuk setiap

pertanyaan bernilai 0, apabila jawaban responden salah; dan nilai 1, apabila

jawabannya benar. Perhitungan total nilai pengetahuan responden adalah :

Total skor pengetahuan = Nilai semua jawaban

X 100%

Total skor jawaban

Setelah dilakukan penghitungan skor, maka hasil dikategorikan, sebagai berikut:

- Kurang < 60% jawaban benar

- Cukup 60% - 80% jawaban benar

- Baik > 80% jawaban benar

e. Kuesioner pola makan berisi 18 pertanyaan dengan nilai berbeda. Untuk

pertanyaan nomor 1-2 bernilai 4, pertanyaan nomor 4-15 bernilai 3, dan

pertanyaan nomor 16-18 bernilai 2. Dengan total nilai adalah 50 13. Hasil penilaian

dikategorikan sebagai berikut:

Total skor pola makan = Nilai semua jawaban

X 100%

Total skor jawaban

- Tidak berpola makan baik, skor < 80%

- Berpola makan baik, skor ≥ 80 %

f. Hasil total dari penilaian kuesioner pengetahuan dan pola makan dapat digunakan

untuk menilai pengetahuan gizi dan pola makan subjek.

12. Manajemen dan Analisis Data

Manajemen Data

a. Data Kuantitatif yang sudah terkumpul kemudian dilakukan peng-entry-an,

peng-cleaning-an dan dilanjutkan analisis data

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

10

b. Data Kualitatif yang sudah terkumpul akan dibuat matriks, dilakukan

pengkodean dan skoring yang selanjutnya dilakukan analisis sesuai tujuan

penelitian.

Analisis Data

Data yang sudah direkapitulasi dari hasil wawancara dikelompokkan menurut

data demografi dan hasil laboratorium untuk kadar gula darah. Pengolahan data

hasil penelitian akan diolah menggunakan software SPSS versi 17. Penyajian

hasil analisis data akan dilakukan secara:

a. Univariat

Untuk menggambarkan distribusi masing-masing variabel

b. Bivariat

Untuk menguji perbedaan nilai pre dan post dampak perlakuan digunakan uji t-

berpasangan (paired t-test )

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

11

E. HASIL

1. Karakteristik demografi subjek

Subjek dalam penelitian ini merupakan pasien yang berobat di RRJ Hortus Medicus

Tawangmangu dan terdiagnosis menderita Diabetes Mellitus tipe 2 serta bersedia

berpartisipasi dalam penelitian ini.

Subjek berjumlah 35 orang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan dan tingkat

pendidikan disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Gambaran umum subjek menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat

pendidikan

Gambaran Umum Subjek n %

Jenis kelamin

Laki-laki 20 57,1

Perempuan 15 49,2

Jumlah 35 100

Kelompok Umur

35-44 th 8 22,9

45-54 th 15 42,9

55-64 th 12 34,3

Jumlah 35 100

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga 5 14,3

Karyawan swasta 10 28,6

Pensiunan PNS 1 2,9

Petani 2 5,7

PNS 8 22,9

Wiraswasta 9 25,7

Jumlah 35 100

Pendidikan

Tidak tamat SD 2 5,7

SD 5 14,3

SMP 4 11,4

SMA 13 37,1

Sarjana 11 31,4

Jumlah 35 100

Pada tabel 1 terlihat bahwa jumlah subjek laki-laki (57%) lebih banyak dari subjek

wanita (49%). Subjek rata-rata berumur 45 tahun ke atas. Rentang umur subjek 35-65

tahun, dengan rata-rata SD ±7,433 tahun. Sebagian besar subjek memiliki pendidikan

terendah SMA. Pekerjaan subjek mayoritas sebagai karyawan swasta, PNS dan

wiraswasta.

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

12

Tabel 2. Gambaran subjek menurut status gizi

Variabel

Sebelum Sesudah

(n=35) ( n=35)

n % n %

Status gizi

Gizi kurang 2 5,7 2 5,7

Normal 8 22,9 10 28,6

Gizi Lebih

Obesitas I

Obesitas II

10

11

4

28,6

31,4

11,4

11

9

3

31,4

25,7

8,6

Tabel di atas menggambarkan status gizi pasien sebelum dan sesudah intervensi.

Sebelum intervensi status gizi pasien 31,4 % mengalami obesitas I sedangkan setelah

intervensi 28,6 % berstatus gizi normal dan 31,4% memiliki status gizi lebih.

2. Gambaran subjek berdasar pengetahuan gizi

Pengetahuan gizi yang diperoleh berdasarkan jumlah nilai jawaban dari kuesioner

pengetahuan gizi dibagi dengan seluruh total skor yang kemudian dikategorikan

menjadi tiga kategori yakni, pengetahuan kurang (<60% jawaban benar), pengetahuan

cukup (60%-80% jawaban benar) dan pengetahuan baik (> 80% jawaban benar).

Data penelitian tentang pengetahuan gizi subjek sebelum dan sesudah ditampilkan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Deskripsi subjek penelitian berdasar pengetahuan gizi sebelum dan sesudah

Variabel

Sebelum Sesudah

(n=35) (n=35)

n % n %

Pengetahuan gizi

Kurang (nilai <60%) 25 71,4 5 14,3

Cukup (nilai 60-80%) 10 28,6 24 68,8

Baik (nilai >80%) 0 0 6 17,1

Pada tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan gizi sebelum intervensi sebagian

besar berpengetahuan kurang (25 subjek). Sedangkan pengetahuan gizi sesudah

intervesi sebagian besar responden memiliki pengetahuan gizi yang cukup (24 subjek).

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

13

Pada grafik di atas terlihat bahwa terdapat perbedaan prosentase subjek pada kategori

pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan. Sebelum intervensi, subjek yang

memiliki pengetahuan kurang (71%) dan cukup (28%) dan tidak ada subjek yang

memiliki pengetahuan gizi yang baik. Setelah intervensi, sebagian besar subjek

memiliki pengetahuan gizi cukup (69%) dan terdapat 17% subjek yang

berpengetahuan baik.

3. Gambaran subjek berdasar pola makan

Pada penelitian ini pola makan subjek yang diperoleh dari nilai jawaban subjek

selanjutnya dikategorikan menjadi dua kategori yakni berpola makan kurang baik dan

berpola makan baik. Gambaran pola makan subjek sebelum dan sesudah intervensi

disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Deskripsi subjek penelitian berdasar pola makan sebelum dan sesudah

Variabel

Sebelum Sesudah

(n=35) (n=35)

n % n %

Pola Makan

Kurang baik (<80%) 30 85,7 13 37,1

Baik (≥ 80%) 5 14,3 22 62,9

71

14

28

69

17

0

10

20

30

40

50

60

70

80

sebelum sesudah

Grafik prosentase pengetahuan gizi subjek sebelum dan sesudah konseling

pengetahuan kurang

pengetahuan cukup

pengetahuan baik

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

14

Sebelum intervensi, sebagian besar subjek memiliki kebiasaan pola makan yang

kurang baik (86%), setelah intervensi lebih dari separo subjek sudah berpola makan

baik (63%).

Pada grafik di atas terlihat perbedaan jumlah subjek berdasarkan kategori pola makan

sebelum dan sesudah intervensi, dimana terjadi peningkatan jumlah yang berpola

makan baik setelah diberikan konseling gizi.

4. Gambaran subjek berdasarkan kadar gula darah

Gambaran kadar gula darah sewaktu subjek sebelum dan sesudah adanya pemberian

konseling gizi ditampilkan dalam tabel di bawah ini:

0

5

10

15

20

25

30

sebelum sesudah

30

13

5

22

jum

lah

su

bje

k

Grafik jumlah subjek berdasarkan kategori pola makan

berpola makan tidak baik

berpola makan baik

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

15

Tabel.5 Deskripsi subjek penelitian berdasar kadar gula sebelum dan sesudah

Nomor

subjek

GDS

sebelum

GDS

sesudah

1 220 190

2 307 265

3 233 179

4 284 275

5 211 309

6 352 251

7 290 267

8 269 299

9 226 176

10 250 220

11 283 222

12 256 266

13 249 232

14 313 253

15 301 276

16 299 246

17 299 255

18 212 178

19 330 305

20 297 251

21 221 262

22 300 293

23 261 203

24 250 226

25 241 253

26 296 254

27 258 275

28 266 258

29 234 260

30 291 290

31 217 289

32 232 151

33 265 240

34 257 234

35 235 190

Tabel di atas menunjukkan kadar gula darah sewaktu (GDS) sebelum lebih tinggi

dibandingkan dengan kadar GDS sesudah intervensi. Kadar gula darah sewaktu subjek

rata-rata masih berada diatas nilai 200 mg/dL. Setelah pemberian konseling gizi,

subjek mengalami penurunan kadar gula darah sewaktu lebih banyak jumlahnya (27

orang) dibandingkan jumlah subjek yang mengalami kenaikan kadar gula darah (8

orang).

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

16

5. Analisis bivariat pengetahuan gizi, pola makan dan kadar gula darah

Hasil analisis dengan menggunakan uji t-berpasangan pengetahuan gizi, pola makan

dan kadar gula subjek sebelum dan sesudah adanya pemberian konseling gizi disajikan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 6. Uji beda pengetahuan gizi, pola makan dan kadar gula darah sebelum dan

sesudah pemberian konseling gizi

Jenis Pengukuran Sebelum (pre)

n=35

Sesudah (post)

n=35

p

Rerata SD Rerata SD

Nilai pengetahuan gizi 39,7 22,8 69,1 16,5 0,001*

Nilai pola makan 72,0 7,3 80,3 6,5 0,001*

Nilai kadar gula (mg/dL) 265,8 35,8 245,5 39,9 0,006*

Keterangan

*Uji t-berpasangan

* Nilai normal kadar GDS ≤ 200 mg/dL

Pada tabel 4 di atas terlihat bahwa rerata nilai pengetahun gizi sesudah (69,1) lebih

tinggi daripada sebelum diberikan konseling gizi (40,2). Demikian juga untuk nilai

pola makan dan nilai kadar gula darah sewaktu. Hasil uji menunjukkan ada perbedaan

bermakna pada pengetahuan gizi, pola makan dan kadar gula darah sebelum dan

sesudah adanya konseling gizi (p<0,05) derajad kepercayaan 95%.

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

17

F. PEMBAHASAN

Subjek penelitian gizi yang berkunjung ke RRJ Hortus medicus sebagian besar

laki-laki dan berusia antara 44-55 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kirkman dkk bahwa DM tipe 2 sering terjadi pada middle aged,

dengan puncak onset pada usia 60 tahun. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, proporsi

penyebab kematian akibat DM pada kelompok 45-54 tahun di daerah perkotaan

menduduki rangking ke-2, sebesar 14,7 %.5

Mayoritas subjek memiliki berpendidikan minimal SMA atau sederajad. Hasil

penelitian Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi DM cenderung lebih

tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi.5 Terdapat indikasi bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan mempengaruhi tingkat

pendapatan dan kemapanan dalam hidupnya, yang selanjutnya diikuti dengan pola

konsumsi yang berlebihan sehingga berpeluang terkena DM Tipe 2.14

Sebagian besar subjek bekerja. Subjek yang memiliki pekerjaan ternyata lebih

mudah menerima informasi dan diajak bekerjasama dalam proses edukasi. Sekalipun

tingkat pendidikannya lebih rendah dibanding subjek yang tidak bekerja.15

Rata-rata subjek memiliki status gizi lebih maupun obesitas. Kegemukan dan

obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyebab terjadinya DM. Obesitas dapat

terjadi karena ketidakseimbangan asupan dan pengeluaran energi. Penelitian yang

dilakukan oleh Sunjaya, menemukan bahwa individu yang mengalami obesitas

berisiko 2,7 kali lebih besar untuk terkena DM dibandingkan individu yang tidak

mengalami masalah obesitas. 16

Berdasarkan hasil uji statistik t-berpasangan menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna pada pengetahuan gizi sebelum dan sesudah (p<0,05). Hal

ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin

mudah menerima informasi salah satunya informasi tentang kesehatan yang dapat

menunjang untuk berpola hidup sehat. Pendidikan bukan merupakan faktor penentu

tingkat pengetahuan seseorang, namun pendidikan cukup membantu menentukan

tingkat kemampuan seseorang untuk memahami edukasi mengenai gizi yang

diberikan. Peningkatan pengetahuan gizi selain dari pendidikan formal, juga bisa

diperoleh dari pendidikan non formal, seperti dari pengalaman, seminar kesehatan,

media massa,cetak dan elektronik, maupun pemberian edukasi oleh tenaga kesehatan

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

18

(dokter dan ahli gizi).17 Adanya panduan berupa leaflet yang dapat dapat dibawa

pulang juga ikut membantu dalam proses edukasi pasien.

Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara pola makan

antara sebelum dan sesudah intervensi (p<0,05). Pada penderita diabetes bentuk dari

perubahan perilaku bermula dari meningkatnya pengetahuan mengenai pengelolaan

diabetes, kemudian sikap bersedia mendengarkan atau melihat informasi mengenai

gizi, mengikutsertakan kebiasaan diet atau pola makan yang baik, dukungan keluarga,

serta penyuluhan gizi yang berkelanjutan ikut berpengaruh terhadap perubahan

perilaku seseorang untuk berpola hidup sehat.17

Berdasarkan hasil uji statistik t-berpasangan, terdapat perbedaan antara kadar

gula darah sewaktu sebelum dengan sesudah pemberian konseling (p<0,05). Sebagian

besar subjek mengalami penurunan kadar gula darah (80%). Konseling gizi mampu

mengubah pengetahuan subjek yang pada akhirnya turut berkontribusi terhadap

penurunan kadar gula darah subjek. Rerata kadar gula darah sewaktu setelah

pemberian koseling masih di atas nilai 200 mg/dL. Penurunan kadar gula dipengaruhi

oleh banyak faktor, diantaranya adalah tingkat kepatuhan subjek/pasien dalam

menjalani dietnya.15 Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek, kadar gulanya

masih tinggi karena subjek belum patuh terhadap anjuran dietnya. Frekuensi dalam

mengkonsumsi sumber karbohidrat masih berlebihan. Subjek mengaku jika

mengkonsumsi karbohidrat tidak hanya sebagai makanan utama namun juga sebagai

selingan. Selain faktor kepatuhan diet, faktor lain yang mempengaruhi penurunan

kadar gula adalah status gizi subjek. Di akhir penelitian diketahui masih banyak subjek

yang memiliki status gizi lebih dan obesitas. Faktor lain yang mempengaruhi

penurunan kadar gula darah antara lain tingkat stess dan tingkat aktivitas fisik yang

dalam hal ini tidak diteliti.

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

19

G. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Pemberian konseling gizi berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan,

memberikan perubahan terhadap pola makan dan berkontribusi terhadap penurunan

kadar gula darah sewaktu pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di RRJ Hortus

Medicus Tawangmangu.

2. Saran

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas konseling yang

dilakukan untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat dilihat/ditentukan berapa

kali dalam setahun konseling gizi perlu diulang pada pasien yang telah mendapat

konseling sebelumnya.

b. Perlu dikembangkan metode konseling yang efektif untuk masing-masing tingkat

pendidikan.

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

21

DAFTAR PUSTAKA

1. Suyono S. Kecenderungan peningkatan jumlah penyandang diabetes dan Patofisiologi

diabetes melitus. Dalam: Sugondo S, Soewondo P, Subekti I, editor (penyunting).

Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Edisi ke-2. Jakarta: FKUI; 2009. hlm. 7-18.

2. WHO. Diabetes (diunduh Maret 2014). Tersedia dari: URL: HYPERLINK

http://www.who.int/medicentre/fact-sheets/fs312/en/.

3. Gustaviani, R. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus, Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia1879, Jakarta. 2006

4. Tjokroprawiro, Askandar. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Melitus. Jakarta:

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. 2006.

5. Badan Litbangkes, Depertemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013: Laporan

Nasional 2013. Diunduh bulan September dari: www.litbang.depkes.go.id

6. Sundaru. (2005). Diabetes mellitus: Apa dan Bagaimana Pengobatannya. FKUI.Jakarta.

2005

7. PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di

Indonesia 2011 (diunduh Maret 2014). Tersedia dari: URL: HYPERLINK

http://www.perkeni.org/download/Konsensus%20DM%202011.zip.

8. Miller CK, Edwards L, Kissling G, Sanville L. Nutrition Education Improves Metabolic

Outcomes Among Older Adults With Diabetes Mellitus: Result From a Randomized

Control Trial Preventive Medicine 2002.

9. Kirkman, MS., Williams SR., Caffrey HH., Marrero DG. Impact of a program to improve

adherence to diabetes guidelines by primary care physicians. Diabetes Care. 2002.

10. Yessy Mardianti Sulistria. Tingkat Self Care Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di

Puskesmas Kalirungkut Surabaya. 2013

11. Arikunto, S. Analisis Data Penelitian Deskriptif. Dalam : Arikunto, S., ed. Manajemen

Penelitian. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA. 2007

12. Stang, J. Marry Story. Gudelines for Adholescent Nutrition Services.2012. diunduh pada

Oktober 2014

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

22

13. Sari, Paramitha W.A, Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pola Makan dan Kontrol Glukosa

Darah pada Anggota Organisasi Penyandang DM dan Non Anggota;Thesis. Prodi Ilmu

Gizi UNDIP Semarang. 2013

14. Fatmati, Ari. Faktor Risiko Kejadian DM Tipe 2 Pasien Rawat Jalan (Studi Kasus di

RSUD Sunan Kalijaga Demak). FKM Universitas Negeri Semarang. 2010

15. Yoshepin P.Tjahyono, Calyptra. Pengaruh Edukasi Melalui Media Visual Buku Ilustrasi

terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien DM tipe 2. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya vol.2 no.1. 2013

16. Betteng, Richardo. Analisi faktor risiko penyebab tjdinya DM tipe 2 pd wanita usia

produktif di Puskesmas Wawosa. Jurnal e-Biomedik(eBM) vol.2 no.2 Juli 2014 hal 404-

412

17. Hairi, Lalu M. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang DM dengan Gaya Hidup

Penderita DM tipe 2 di Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten

Semarang; Thesis. 2013

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

20

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan limpahan rahmat dan karuniaNya serta salawat dan salam selalu tercurah

kepada Rasulullah Muhammad SAW sehingga laporan penelitian Risbinkes yang berjudul

“Pengaruh Konseling Gizi pada Perubahan Pengetahuan, Pola Makan dan Kadar Gula Darah

Penderita DM Tipe 2 di RRJ Hortus Medicus” dapat diselesaikan. Selesainya laporan ini

tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam proses penelitian dan

penyusunan laporannya, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Lucie Widowati, M.Si, Apt selaku Kepala B2P2TOOT Tawangmangu

2. Pejabat dan panitia penyelenggara Risbinkes Badan Litbangkes

3. Ketua PPI dan pejabat struktural B2P2TOOT Tawangmangu

4. Ibu Indah Yuning Prapti, SKM, M.Kes selaku mantan Kepala B2P2TOOT

Tawangmangu

5. Pembimbing Risbinkes Ibu Dr. Mariana Susilowati, M.Sc dan Ibu Dr.dr Juliyanty

Pradono, MS

6. Seluruh anggota tim penelitian

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

34

Lampiran 6

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pola makan pre 72,00 35 7,340 1,241

pola makan post 80,29 35 6,529 1,104

Pair 2 pengetahuan sebelum 39,71 35 22,847 3,862

pengetahuan sesudah 69,14 35 16,516 2,792

Pair 3 kadar gula sblm 265,86 35 35,824 6,055

kadar gula sesudah 245,51 35 39,891 6,743

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pola makan pre & pola makan post 35 ,410 ,014

Pair 2 pengetahuan sebelum & pengetahuan sesudah 35 ,654 ,000

Pair 3 kadar gula sblm & kadar gula sesudah 35 ,426 ,011

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 pola makan pre - pola makan post -8,286 7,564 1,279 -10,884 -5,687 -6,481 34 ,000

Pair 2 pengetahuan sebelum - pengetahuan sesudah -29,429 17,353 2,933 -35,390 -23,468 -10,033 34 ,000

Pair 3 kadar gula sblm - kadar gula sesudah 20,343 40,700 6,880 6,362 34,324 2,957 34 ,006

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe
Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

23

Lampiran 1

NASKAH PENJELASAN

Penelitian “Pengaruh Konseling Gizi Pada Perubahan Pengetahuan, Pola Makan dan Kadar Gula

Darah Penderita DM Tipe 2 di Rumah Riset Jamu (RRJ) Hortus Medicus”

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Ibu/Bapak, perkenalkan kami tim peneliti dari BPTO akan

mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Konseling Gizi pada Perubahan Pengetahuan,

Pola Makan dan Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe 2 di RRJ Hortus Medicus” dengan

tujuan untuk mengetahui berapa besar manfaat konseling gizi pada penderita DM/kencing manis

tipe 2 berkaitan dengan pola makan, kadar gula dan pengetahuan.

Ibu/Bapak apabila hasil pemeriksaan dari kami memenuhi syarat, maka Ibu/Bapak akan terpilih

sebagai subyek penelitian yang selanjutnya akan dilakukan pengambilan data dengan cara

wawancara pola makan, pengambilan darah untuk memeriksa kadar gula darah, dan konseling

gizi oleh peneliti.Subyek penelitian ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Pada penelitian ini ibu/bapak akan diukur dan diperiksa kesehatannya, kadar gula darah,

menjawab pertanyaan keusionerserta wawancara yang meliputi:

1. Pemeriksaan kesehatan oleh dokter

2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan

3. Menjawab pertanyaan kuesioner mengenai pola makan, pengetahuan gizi, pertanyaan

mengenai DM/kencing manis

4. Pengambilan contoh darah untuk pemeriksaan kadar gula (satu bulan kemudian setelah hari

ini). Darah akan diambil dari pembuluh vena di daerah lipatan siku kanan/kiri sebanyak 3 cc

(satu sendok teh) oleh petugas Analis Kesehatan yang terlatih, menggunakan spuit (jarum

suntik) yang steril, sekali pakai dan kapas alkohol pembersih. Efek yang ditimbulkan

mungkin sedikit terasa sakit seperti digigit semut. Ada kemungkinan terjadi pembengkakan

dalam pengambilan darah ini. Jika hal ini terjadi maka cukup kompres dengan air dingin dan

nanti akan sembuh dengan sendirinya.

5. Waktu yang dibutuhkan untuk wawancara, konseling sebelum dan sesudah kurang lebih satu

jam.

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

24

6. Dalam penelitian ini kami harapkan Ibu/Bapak turut serta sampai penelitian ini selesai, yakni

kurang lebih selama satu bulan. Keuntungan dari keikutsertaan Ibu/Bapak dalam penelitian

ini adalah dapat diketahuinya keadaan kesehatan Ibu/Bapak mengenaipenyakit

Diabetes/Kencing Manis, status gizi, pola makan dan memperolehkonseling gizi mengenai

pengaturan pola makan sesuai bagi penderita DM/Kencing Manis. Semua hasil pemeriksaan

akan disimpan di bank data BPTO dan dirahasiakan. Ibu/Bapak akan mendapatkan hasil

pemeriksaan ini secara gratis tanpa dipungut biaya, dan akan kami sampaikan secepatnya

dalam amplop tertutup agar terjaga kerahasiaannya.

Ibu/Bapak, keikutsertaaan dalam penelitian ini adalah bersifat sukarela oleh karena itu bila ada

rasa keberatan dan ketidaknyamanan dalam mengikuti kegiatan ini, maka Ibu/Bapak berhak

untuk menolak atau mengundurkan diri tanpa sanksi apapun. Jika ada hal-hal yang ingin

ditanyakan atau terjadi sesuatu hal berkaitan dengan pelaksanaan penelitian ini, dapat

menghubungi kami, ketua tim penelitian:Enggar Wijayanti, S.Gz dengan alamat di Karangduren

RT.5/IV, Jati, Jaten, Karanganyar Telp. 085647479584 dan atauKepala BPTO Ibu Indah Yuning

Prapti, SKM., M.Kes dengan alamat Jl. Lawu No. 11 Tawangmangu Telp : 0271-697040.

Demikianlah penjelasan penelitian ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu/Bapakatas

kesediaannya mengikuti pengukuran, wawancara dan pemeriksaan kesehatan. Sebagai wujud

rasa terimakasih kami atas kerjasamanya maka ada sedikit sebagai pengganti transport senilai

Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah). Semoga dapat bermanfaat.

Ketua Pelaksana

Enggar Wijayanti, S.Gz

NIP.198608202014022002

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

25

Lampiran 2

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN YANG BERJUDUL PENGARUH KONSELING

GIZI PADA PERUBAHAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN DAN KADAR GULA

DARAH PENDERITA DM TIPE 2 DI RRJ HORTUS MEDICUS

Saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai hal yang berkaitan

dengan penelitian “Pengaruh Konseling Gizi pada Perubahan Pengetahuan, Pola Makan dan

Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe 2 di RRJ Hortus Medicus. Saya memutuskan SETUJU

/ TIDAK SETUJU* untuk berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan.

Bila saya inginkan, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Saya :

Nama :………………………………………………………………………....................

Umur :………………………………………………………………………...................

Alamat :……………………..............……………………………………………………..

No.Telp/HP :................................................................................................................................

No Subjek/No.CM :…………………………………………………………………..............

Tawangmangu,.....................2015

Peneliti, Subjek,

(Enggar Wijayanti, S.Gz) (...........................................)

Saksi,

( ...........................................)

Informed consent dibuat 2 rangkap :

- Responden satu lembar

- Peneliti satu lembar

*Coret yang tidak perlu

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

26

Lampiran 3

Kuesioner Data Demografi

I. IDENTITAS PASIEN

1. Nama :

2. No.CM :

2. Alamat :

3. Telepon :

4. Tempat Lahir :

5. Tanggal Lahir :

6. Umur : Isi salah satu: 1. Hari (jika < 30 hari)

2. Bulan (jika < 60 bulan)

3. Tahun (jika > 59 bulan)

7. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki (L) 2. Perempuan (P)

8. Pendidikan : 1. Tidak sekolah

2. Tidak tamat SD

3. Tamat SD

4. Tamat SMP/sederajat

5. Tamat SMA/sederajat

6. Tamat D3/ Sarjana

9. Pekerjaan : 1. Tidak Bekerja

2. Buruh/ Petani Penggarap/

Nelayan

3. Petani Pemilik

4. PNS/ TNI/ POLRI

5. Karyawan Swasta

6. Wira usaha

7. Pensiun

10. Status

Menikah : 1. Belum Menikah 2. Menikah 3. Cerai

11. Anak ke : ..... dari ..... bersaudara

II. RIWAYAT PENYAKIT DAN KEBIASAAN PASIEN

1. Anggota keluarga yang

menderita DM

1. Ada

Sebutkan:

2. Tidak ada

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

27

2.

Pernah mendapatkan

pendidikan kesehatan

tentangDM

1. Pernah

Sebutkan kapan dan dimana:

2. Belum

3. Riwayat merokok 1. Ya 2. Tidak

4. Lama merokok

1. >10 tahun

2. 2. 5-10 tahun

3. < 5 tahun

5. Masih merokok hingga saat ini 1. Ya 2. Tidak

6. Terakhir merokok

1. > 1minggu yang lalu

2. 1 minggu yang lalu

3. < 1 minggu yang lalu

7. Kebiasaan olahraga 1. Ya

Sebutkan :

2. Tidak

8. Frekuensi olahraga

1. > 3 kali per minggu

2. 1-2 kaliper minggu

3. 3 kali per minggu

9. Durasi olahraga Sebutkan:

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

28

Lampiran 4

KUESIONER PENGETAHUAN GIZI

Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang menurut Anda paling benar.

1. Apakah yang anda ketahui tentang Diabetes Mellitus (DM)?

a. Penyakit yang dapat menular dan berbahaya

b. Penyakit kencing manis yang ditandai peningkatan kadar gula darah melebihi normal

c. Tidak tahu

2. Apakah yang menjadi penyebab penyakit DM?

a. Karena keturunan atau gaya hidup tidak sehat

b. Karena kurang makan

c. Tidak tahu

3. Apa gejala yang umum terjadi akibat dari penyakit DM?

a. Banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing

b. Sulit tidur dan tidak nafsu makan

c. Tidak tahu

4. Sebutkan komplikasi yang bisa terjadi akibat penyakit DM?

a. Rematik, osteoporosis

b. Kenaikan tensi, gangguan fungsi ginjal, jantung dan stroke

c. Tidak tahu

5. Berapa nilai glukosa darah puasa yang normal?

a. 65-110 mg/dl

b. 115-160 mg/dl

c. Tidak tahu

6. Berapa glukosa darah sewaktu yang normal?

a. 145-179 mg/dl

b. 110-144 mg/dl

c. Tidak tahu

7. Bagaimana cara menanggulangi DM?

a. Pengobatan saja

b. Pengobatan, melakukan pola hidup sehat dan mengatur pola makan/diit

c. Tidak tahu

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

29

8. Apa yang Anda ketahui tentang diit bagi penderita DM?

a. Pengaturan pola makan sesuai anjuran bagi penderita DM

b. Mengurangi komsumsi makanan

c. Tidak tahu

9. Apakah tujuan dari diit DM?

a. Menurunkan berat badan

b. Mengontrol gula darah tetap normal dan mencegah komplikasi DM

c. Tidak tahu

10. Apa yang anda ketahui tentang 3J pada diit DM?

a. Jumlah makanan, jumlah minuman dan jarak waktu makan

b. Jadwal, jenis dan jumlah makanan yang sesuai anjuran

c. Tidak tahu

11. Kandungan gizi makanan apa saja yang perlu diperhatikan bagi penderita DM?

a. Sumber energi, protein, dan lemak

b. Sumber lemak

c. Tidak tahu

12. Sebutkan salah satu tanda hipoglikemi?

a. Keluar keringat dingin

b. Mudah lelah

c. Tidak tahu

13. Bagaimana cara mengatasi hipoglikemi?

a. Mengkonsumsi gula pasir 1-2 sdm

b. Mengurangi makan

c. Tidak tahu

13. Bahan makanan apa saja yang merupakan sumber karbohidrat/energi?

a. Nasi, kentang, mie, singkong, roti

b. Telur, ikan, ayam, daging sapi

c. Tidak tahu

14. Bahan makan apa saja yang merupakan sumber lemak ?

a. Kacang hijau, tempe, tahu

b. Daging ayam, telur, ikan, daging sapi

c. Tidak tahu

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

30

15. bagaimana jadwal makan yang dianjurkan bagi penderita DM?

a. 3 kali makan utama ditambah 2 kali selingan

b. 3 kali makan utama dengan porsi kecil

c. tidak tahu

16. Susunan menu makanan yang dianjurkan setiap kali makan dalam sehari meliputi?

a. Nasi,lauk hewani, lauk nabati, buah

b. Nasi, sayur, lauk hewani, lauk nabati, buah

c. Tidak tahu

17. Berapa banyak jumlah sayur yang sebaiknya dikonsumsi dalam sehari?

a. 2 porsi atau lebih

b. 1 porsi

c. Tidak tahu

18. Berapa gram satu satuan penukar nasi?

a. 100 gr

b. 150 gr

c. Tidak tahu

19. Berapa gram satu satuan penukar telor ayam?

a. 50 gr

b. 75 gr

c. Tidak tahu

20. Berapa gram satu satuan penukar tahu?

a. 50 gr

b. 100 gr

c. Tidak tahu

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

31

Lampiran 5

KUESIONER POLA KONSUMSI MAKANAN

Dibawah ini adalah pertanyaan tentang makanan yang sering dikonsumsi. Berilah tanda

check (√) dalam kotak yang telah disediakan pada jawaban yang Anda anggap paling sesuai

dengan kondisi anda.

1. Berapa kali frekuensi makan utama anda dalam sehari?

Teratur, lebih dari 3 kali

Teratur, 3 kali sehari

Teratur, 2 kali sehari

Tidak teratur tiap harinya

2. Berapa kali frekuensi anda mengkonsumsi karbohidrat (nasi, roti, mie instan, ubi,singkong,

kentang dll) dalam sehari?

Lebih dari 3 kali

3 kali sehari

2 kali sehari

Kurang dari 2 kali sehari

3. Dalam seminggu berapa kali biasanya anda melewatkan sarapan pagi?

Tiga kali atau lebih

Kurang dari 3 kali

Tidak pernah sama sekali

4. Dari jenis karbohidrat berikut, manakah yang sering anda konsumsi?

Nasi

Kentang

Jagung

Ubi, singkong

Mie, mie instan

Bubur tepung

Roti/kue, biskuit

Sereal

5. Berapa kali anda mengkonsumsi lauk hewani dalam sehari?

Lebih dari 3 kali

2-3 kali

Kurang dari 2 kali

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

32

6. Sumber protein hewani berikut mana yang sering anda konsumsi (lebih dari 3 kali dalam

seminggu)?

Daging sapi dengan lemak

Daging ayam dengan kulit

Daging ikan

Daging sapi tanpa lemak

Daging ayam tanpa kulit

Seafood

Telur

Jeroan

7. Berapa kali anda mengkonsumsi lauk nabati dalam sehari?

Lebih dari 3 kali

2-3 kali sehari

Kurang dari 2 kali dalam sehari

8. Dari sumber protein nabati berikut mana yang sering anda konsumsi (lebih dari 3 kali

dalam seminggu)?

Tempe

Tahu

Kacang kedelai, susu kedelai

Kacang tanah

Kacang mete

Kacang hijau

9. Berapa porsi anda mengkonsumsi sayur dalam sehari?

Lebih dari 2 porsi sehari

2 porsi sehari

Kurang dari 2 porsi dalam sehari

Kurang dari 1 porsi dalam sehari

10. Berikut merupakan makanan selingan (snack) yang sering anda konsumsi?

Buah-buahan

Kacang-kacangan

Kue/roti manis, biskuit

Gorengan

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIAN RISBINKES PENGARUH KONSELING GIZI …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1. Laporan-2015-B2P… · gizi oleh ahli gizi terhadap penderita DM tipe

33

11. Berapa kali anda mengkonsumsi buah-buahan dalam sehari?

2 kali atau lebih

Kurang dari 2 kali

Kurang dari sekali

12. Dari jenis masakan berikut mana yang sering anda konsumsi?

Masakan bersantan

Masakan dengan kuah lemak/kaldu

Masakan yang digoreng, ditumis

Makanan yang dikukus/direbus

13. Berapa kali Anda mengkonsumsi makanan dengan cara digoreng?

2 kali atau lebih dari 2 kali dalam sehari

3 kali atau lebih dari 3 kali dalam seminggu

Kurang dari 3 kali dalam seminggu

14. Berapa kali anda mengkonsumsi makanan bersantan?

2 kali atau ebih dari 2 kali dalam sehari

3 kali atau lebih dari dalam seminggu

Kurang dari 3 kali dalam seminggu

15. Berapa kali anda mengkonsumsi makanan manis seperti kue/roti dalam seminggu?

3 kali atau lebih

Kurang dari 3 kali

Kurang dari 1 kali

16. Berapa kali anda mengkonsumsi minuman seperti teh manis, sirup, soft drink atau

minuman mengandung gula lain dalam sehari?

3 kali atau lebih

1-2 kali

Kurang dari sekali

17. Berapa kali Anda mengkonsumsi makanan cepat saji di restoran dalam seminggu?

Lebih dari 3 kali

Kurang dari 3 kali

Kurang dari 1 kali

18. Dari jenis susu dibawah ini, yang sering anda konsumsi adalah?

susu full krim

susu rendah lemak

susu kental manis