Upload
mandala
View
13
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PETROLOGI
Citation preview
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data
Data hasil percobaan yang di dapatkan dengan menggunakan difraktometer XRD PHWE
terhadap LiF dengan filter / collimator monokrom dengan berbagai macam batuan. Batuan yang
di gunakan adalah batu sulfur, batu Ziolit dan batu carbonat.
4.1.1 Data Kolimator Ni Sulfur
4.1.2 Data Zeolit
4.1.3 Data Carbon
4.2 Grafik XRD
4.2.1 Grafik XRD Sulfur
Pada grafik kolimator di sulfur menunjukkan
bahwa pada saat menggunakan sempel batu
sulfur terdapat dua puncak, dari dua puncak
tersebut memiliki nilai puncak pada angka 4
pada sumbu y(R22kV). Nilai-nilai tersebut
berada pada angka 41,2 dan 64,73.
4.2.2 Grafik XRD Ziolit
Pada grafik kolimator di sulfur menunjukkan
bahwa pada saat menggunakan sempel batu
ziolit terdapat tiga puncak, dari ketiga
puncak tersebut memiliki nilai puncak pada
angka 5 pada sumbu y(R22kV). Nilai-nilai
tersebut berada pada angka 46,45 ; 69,73
dan 105,3 .
4.2 Perhitungan dan Grafik Excel
4.2.1 Kolimator Ni Sulfur
4.2.1.1 Tabel dan Grafik Puncak 1Kolimator Ni Sulfur
4.2.1.2 Tabel dan Grafik Puncak 2 Kolimator Ni Sulfur
Detector angle Rate
42 0
42.4 2
42.8 3
43.2 1
43.6 1
4.2.1.3 Tabel dan Grafik Puncak 3 Kolimator Ni Sulfur
Detector angle Rate
40 2
40.4 2
40.8 4
41.2 1
Detector angle Rate
61.6 0
62 1
62.4 1
62.8 3
63.2 3
63.6 4
4.2.1.4 Tabel dan Grafik Puncak 4 Kolimator Ni Sulfur
4.2.1.5 Tabel dan Grafik Puncak 5 Kolimator Ni Sulfur
4.2.2 Kolimator Ni Zeolit
4.2.2.1 Tabel dan Grafik Puncak 1 Kolimator Ni Zeolit
Detector angle Rate
100.8 0
101.2 0
101.6 3
102 0
102.4 0
Detector angle Rate
114.4 0
114.8 3
115.2 1
115.6 0
Detector angle Rate
45.2 0
45.5 5
46 0
4.2.2.2 Tabel dan Grafik Puncak 2 Kolimator Ni Ziolit
4.2.2.3 Tabel dan Grafik Puncak 3 Kolimator Ni Ziolit
4.2.2.4 Tabel dan Grafik Puncak 4 Kolimator Ni Ziolit
4.2.2.5 Tabel dan Grafik Puncak 5 Kolimator Ni Ziolit
Detector angle Rate
48.8 0
49.2 3
49.6 4
50 1
50.4 1
50.8 0
Detector angle Rate
68.8 1
69.1 5
69.6 0
Detector angle Rate
93.6 0
94 1
94.4 4
94.8 0
Detector angle Rate
45.2 0
45.5 5
46 0
4.2.2.6 Tabel dan Grafik Puncak 6 Kolimator Ni Ziolit
4.2.2.7 Tabel dan Grafik Puncak 7 Kolimator Ni Ziolit
4.2.3 Kolimator Ni Carbon
4.2.3.1 Tabel dan Grafik Puncak 1 Kolimartor Ni Carbon
Detector angle Rate
115.6 0
116 1
116.4 4
116.8 1
Detector angle Rate
118 0
118.4 1
118.8 3
119.2 4
119.6 0
Detector angle Rate
43.6 1
44 5
44.4 2
4.2.3.2 Tabel dan Grafik Puncak 2 Kolimartor Ni Carbon
4.2.3.3 Tabel dan Grafik Puncak 3 Kolimartor Ni Carbon
4.2.3.4 Tabel dan Grafik Puncak 4 Kolimartor Ni Carbon
Detector angle Rate
45.2 0
45.5 5
46 2
Detector angle Rate
66.4 0
66.8 2
67.2 5
67.6 2
68 1
Detector angle Rate
114.4 0
114.8 1
115.2 2
115.6 5
116 2
116.4 1
116.8 0
4.3 Perhitungan
Perhitungan dilakukan untuk menentukan grain size LiF dilakukan dengan menggunakan rumus
Scherrer:
๐ฟ = ๐พ . ๐
Bcos ๐
dimana B = FWHM (Full Width Half Maximum), L = grain size, K = 0.94, ฮป = panjang gelombang
sumber sinar-X (54,18 pm). Penentuan FWHM dilakukan dengan men-smoothing puncak-puncak
yang terbentuk dari grafik hasil dari percobaan.
4.3.1 Data Batu Sulfur
Puncak
LiF
(2๐) 1 (2๐) 2 ๐ ๐๐ฅ(0.017) ๐ B Bcos ๐ L (pm)
1 40 41.2 1.2 0.0204 0.99 0.455 0.4549 111.95
2 42 43.6 1.6 0.0272 0.99 0.71 0.7029 77.45
3 61.6 64 3.4 0.0578 0.99 1.21 1.19 42.79
4 100.8 102.4 1.6 0.0272 0.99 0.44 0.4356 116.91
5 114.4 115.6 1.2 0.0204 0.99 0.52 0.5346 95.26
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa ukuran butir (grain size) kristal LiF untuk puncak 1,
2, 3, 4 dan 5 berturut-turut adalah 111.95pm, 77.45pm, 42.79pm, 116.91 pm, dan 95.26pm.
4.3.2 Data Batu Zeolit
Puncak
LiF
(2๐) 1 (2๐) 2 ๐ ๐๐ฅ(0.017) ๐ B Bcos ๐ L (pm)
1 45.2 46 0.8 0.0136 0.99 0.49 0.4851 104.98
2 48.8 50.8 2 0.034 0.99 0.825 0.816 62.41
3 68.8 69.6 0.8 0.0136 0.99 0.46 0.455 111.93
4 93.6 94.8 0.8 0.0136 0.99 0.51 0.505 100.8
5 104.4 105.2 0.8 0.0136 0.99 0.49 0.4851 104.98
6 115.6 116.8 1.2 0.0204 0.99 0.507 0.502 101.45
7 118 119.6 1.9 0.0272 0.99 0.81 0.802 63.5
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa ukuran butir (grain size) kristal LiF untuk puncak 1,
2, 3, 4, 5, 6, dan 7 berturut-turut adalah 104.98pm, 62.41pm, 111.93pm, 100.8pm, 104.98pm,
101.45pm, dan 63.5pm
4.3.3 Data Batu Carbon
Puncak
LiF
(2๐) 1 (2๐) 2 ๐ ๐๐ฅ(0.017) ๐ B Bcos ๐ L (pm)
1 43.6 44.4 0.8 0.0136 0.99 0.51 0.505 100.85
2 45.2 46 0.8 0.0136 0.99 0.53 0.524 97.2
3 66.4 68 1.6 0.0272 0.99 0.61 0.604 84.34
4 114.4 116.8 2.4 0.0408 0,99 0.65 0.6435 79.14
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa ukuran butir (grain size) kristal LiF untuk puncak 1,
2, 3, dan 4 berturut-turut adalah 100.85pm, 97.2pm, 84.34pm, dan 79.14pm.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada percobaan ini ukuran butir kristal LiF diprediksi dengan metode Schreer. Berdasarkan
metode yang di gunakan ini, apabila makin kecil ukuran kristal maka makin lebar puncak difraksi
yang akan dihasilkan. Kristal yang berukuran besar dengan satu orientasi akan menghasilkan
puncak difraksi yang mendekati sebuah garis vertikal. Kristal yang sangat kecil akan menghasilkan
puncak difraksi yang sangat lebar. Lebar puncak difraksi tersebut akan memberikan informasi
tentang ukuran dari kristal.
Difraksi sinar-X ini dapat di gunakan untuk membedakan material yang bersifat Kristal
atau amorf, mengukur tingkat acak atom Kristal yang ada di batuan, untuk menentukan material
mineral dan analisis kuantitatif dari sempel batuan. Dari pembahasan pada 4.3 pada perhitungan
dapat diketahui bahwa ukuran butir kristal LiF hasil analisa XRD
5.2 Saran
Sebaiknya alat-alat yang di pergunakan dalam praktikum ini lebih di rawat dan di jaga lebih
cermat supaya hasil dari praktikum lebih bisa maksimal..