133

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

  • Upload
    vunga

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas
Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

TAHUN 2013

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk

melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi sebagai wujud pertanggungjawaban

dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi, di mana salah satu kegiatan

yang harus dilakukan adalah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP).

Sebagaimana tujuan dan sasaran tahun 2013 yang ditetapkan dalam Rencana

Strategis (RENSTRA) Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen

Wantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya

sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas pokok dan fungsi

Wantannas telah menghasilkan saran tindak kepada Presiden dalam menyiapkan

pilihan keputusan secara komprehensif integral tentang defence, security, crisis

prevention dan resolution serta arahan-arahan lain dari Presiden dalam merespon

dinamika kehidupan nasional sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013.

LAKIP Setjen Wantannas Tahun 2013 merupakan penjabaran akuntabilitas atas

perencanaan strategik Setjen Wantannas yang meliputi Pernyataan Penetapan

Kinerja Tahun 2013, RKT Tahun 2013 dan RENSTRA Setjen Wantannas Tahun

2010-2014, serta mengacu juga pada Permenpan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP. Sehingga LAKIP Setjen

Wantannas Tahun 2013 memuat perencanaan dan perjanjian kinerja, akuntabilitas

tentang pengukuran kinerja, analisis dan evaluasi kinerja Setjen Wantannas selama

tahun 2013.

Berdasarkan hasil pencapaian tugas dan fungsi Setjen Wantannas pada

tahun 2013, seluruh kebijakan, program dan kegiatan telah berhasil dilaksanakan

dengan baik serta telah mencapai sasaran strategis, indikator dan target yang

telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2013. Selanjutnya hasil

pencapaian keberhasilan kinerja akan dijelaskan dalam LAKIP Setjen Wantannas

Tahun 2013.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi tentang

pencapaian kinerja Setjen Wantannas sebagai lembaga pemerintah yang

bertanggung jawab memberikan masukan dan saran tindak kepada Ketua

Wantannas (Presiden RI) dalam menghadapi dinamika kehidupan nasional.

Jakarta, 3 Maret 2014

Sekretaris Jenderal

Dewan Ketahanan Nasional

W a r i s

Letnan Jenderal TNI

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAKIP Setjen Wantannas Tahun 2013 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR….. .................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... v

IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Tugas dan Fungsi .......................................................................... 2

C. Struktur Organisasi ........................................................................ 3

D. Sumber Daya Manusia .................................................................. 7

E. Sumber Pendanaan....................................................................... 9

F. Dasar Hukum ................................................................................. 10

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................................. 11

A. Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 ....................................... 11

B. Perjanjian Kinerja........................................................................... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA................................................................. 17

A. Pengukuran Kinerja ....................................................................... 17

B. Analisis dan Evaluasi Atas Pencapaian Kinerja............................. 18

C. Akuntabilitas Keuangan ................................................................. 29

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 35

LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAKIP Setjen Wantannas Tahun 2013 iii

DAFTAR TABEL

TABEL 1 PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2013 ….. ................... 8

TABEL 2 TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR TAHUN 2013..................... 12

TABEL 3 STRATEGI KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .................. 14

TABEL 4 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 ….. ...................................... 16

TABEL 5 PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013 …..................................... 17

TABEL 6 SARAN TINDAK HASIL KAJIAN….. ................................................ 21

TABEL 7 RESPON PRESIDEN ATAS SARAN TINDAK ................................ 22

TABEL 8 REALISASI ANGGARAN PER PROGRAM ..................................... 30

TABEL 9 KINERJA PROGRAM SETJEN WANTANNAS….. .......................... 30

TABEL 10 REALISASI ANGGARAN PER 31 DESEMBER 2013….. ................ 33

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAKIP Setjen Wantannas Tahun 2013 iv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 STRUKTUR ORGANISASI SETJEN WANTANNAS….. .............. 3

GAMBAR 2 GRAFIK JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN

TINGKAT PENDIDIKAN............................................................... 8

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAKIP Setjen Wantannas Tahun 2013 v

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013

LAMPIRAN 2: PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2013

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAKIP Setjen Wantannas Tahun 2013 vi

IKHTISAR EKSEKUTIF

Setjen Wantannas dalam melaksanakan tugas dan fungsi telah menetapkan

perencanaan strategis sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Setjen

Wantannas periode 2010-2014. Tahun 2013 merupakan tahun ke 4 (empat) periode

rencana strategis dan telah ditetapkan dokumen perencanaan strategis jangka

pendek/tahunan yaitu Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013 dan Penetapan

Kinerja Tahun 2013. Berdasarkan penetapan kinerja tahun 2013 tersebut, Setjen

Wantannas sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga perumus

rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan

nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia

telah menghasilkan saran tindak kepada Presiden selaku Ketua Wantannas dalam

menyiapkan pilihan keputusan secara komprehensif integral tentang defence,

security, crisis prevention dan resolution serta arahan-arahan lain dari Presiden

dalam merespon dinamika kehidupan nasional.

Dokumen saran tindak tersebut, dihasilkan melalui serangkaian kegiatan

perumusan kebijakan yang dimulai dari koordinasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaksanaan analisa kebijakan dalam koridor 2 (dua) tujuan yang akan dicapai untuk

tahun 2013, yaitu: (1) Terpenuhinya rumusan kebijakan dan strategi nasional

sebagai bahan pengambilan keputusan Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan

Nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian

tujuan dan kepentingan nasional Indonesia; dan (2) Terpeliharanya seluruh sumber

daya dan instrumen kelembagaan Setjen Wantannas untuk mendukung kelancaran

tupoksi. Gambaran keberhasilan atas pencapaian kinerja Setjen Wantannas tahun

2013 sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam menghasilkan rumusan kebijakan

dan strategi nasional sebagai bahan pengambilan keputusan Presiden berdasarkan

sasaran strategis dari 2 (dua) tujuan yang telah ditetapkan di atas terlihat pada tabel

berikut:

HASIL PENGUKURAN KINERJA

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tersedianya saran tindakkebijakan ketahanannasional fokus padabidang defence, security,crisis prevention andresolution secarakomprehensif sebagaimasukan KetuaWantannas (Presiden RI)

Persentase saran tindakhasil kajian dinamis, siklisdan perkiraan cepatbidang kebijakanketahanan nasional

100 % 100 % 100

Persentase responPresiden terhadap sarantindak Setjen Wantannasyang disampaikankepada Presiden

75 % 85 % 113

Terwujudnyapeningkatan kinerjamanajemen internal

Opini BPK terhadaplaporan keuangan SetjenWantannas

WTP - )* - )*

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAKIP Setjen Wantannas Tahun 2013 vii

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

dalam rangkapelaksanaan tugasSetjen Wantannas

Nilai hasil evaluasiKemen Pan & RBterhadap pelaksanaankinerja Setjen Wantannas

CC - )* - )*

Persentase pejabat yangtelah melaporkan LHKPN

100 % 100 % 100

Persentase dokumenprogram dan anggaranyang diselesaikan tepatwaktu

100 % 100 % 100

Persentase unit kerjayang telah melaksanakankegiatan sesuai denganperencanaan

100 % 100 % 100

)* Sampai dengan tersusunnya LAKIP 2013 ini, hasil pemeriksanaan BPK ataslaporan keuangan dan hasil evaluasi KemenPan&RB terhadap pelaksanaankinerja Setjen Wantannas tahun 2013 masih dalam proses.

Sebagaimana tabel di atas, secara umum Setjen Wantannas telah berhasil

melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis

berdasarkan target dan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2013.

Namun demikian, dari seluruh target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 masih

terdapat beberapa target yang belum tercapai secara optimal yang disebabkan

adanya beberapa faktor masalah dan kendala yang dihadapi di tingkat koordinasi

yaitu pada target terbentuknya Dewan Keamanan Nasional melalui Undang-Undang

Keamanan Nasional. Akan tetapi, dibandingkan tahun sebelumnya pencapaian

tersebut terus mengalami peningkatan kualitas sehingga diharapkan target sampai

berakhirnya masa dokumen Renstra 2010-2014 dapat tercapai secara optimal.

Beberapa upaya untuk mendorong optimalisasi peningkatan kinerja Setjen

Wantannas secara terus menerus adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan peran Setjen Wantannas dalam memberikan saran tindak kepada

Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional dalam merumuskan

rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan

nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional

Indonesia, dengan mempertimbangkan dinamika perubahan lingkungan strategis

nasional, regional dan internasional dalam penyusunan perencanaan strategis

termasuk penentuan sasaran atau target-target yang lebih realistis.

2. Terus melanjutkan program reformasi birokrasi dengan fokus dan konsisten pada

pengembangan organisasi dan peningkatan kompetensi SDM Setjen Wantannas

agar dapat cepat tanggap dalam memprediksi atau mendeteksi dini (early

warning system) terhadap perubahan lingkungan strategis nasional, regional

maupun internasional sehingga dapat segera mengambil langkah-langkah

antisipatif dalam memecahkan persoalan ketahanan nasional.

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAKIP Setjen Wantannas Tahun 2013 1

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

TAHUN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas)

adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Presiden selaku Ketua Dewan yang mempunyai

tugas merumuskan rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka

pembinaan ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan

kepentingan nasional Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Setjen Wantannas

mengkoordinasikan dan menyiapkan rekomendasi sebagai saran kebijakan

strategis dalam mengatasi permasalahan di bidang keamanan nasional pada

khususnya, Ketahanan Nasional pada umumnya.

Pada tahun 2013, Setjen Wantannas melaksanakan berbagai program

dan kegiatan strategis sesuai dengan tugas dan fungsinya di bidang pembinaan

ketahanan nasional, yaitu melaksanakan tugas utamanya sebagai lembaga

perumus kebijakan ketahanan nasional dalam menghasilkan rancangan

kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional

untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia melalui

serangkaian kegiatan perumusan kebijakan yang dimulai dari koordinasi,

pemantauan, evaluasi dan pelaksanaan analisa kebijakan. Berdasarkan tugas

tersebut, Setjen Wantannas akan menjelaskan laporan akuntabilitas kinerja

sesuai dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta target kinerja

yang telah ditetapkan pada tahun 2013.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 2

Pertanggungjawaban kinerja Setjen Wantannas Tahun 2013 merupakan

amanat dari peraturan perundang-undangan yang mewajibkan setiap instansi

pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah harus melaporkan pencapaian

kinerja atas kewenangan utamanya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

masing-masing. Proses penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Setjen Wantannas Tahun 2013 disusun berdasarkan masukan dari

laporan kinerja unit kerja eselon 1 dan 2 secara berjenjang sesuai dengan

tingkat pencapaian kinerjanya dan selanjutnya menjadi acuan bagi penyusunan

laporan akhir Lembaga sebagai bentuk pertanggungjawaban Sesjen

Wantannas sebagai Sekretaris Dewan merangkap anggota Dewan Ketahanan

Nasional dalam melaksanakan tugas-tugas organisasinya.

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 101 tahun 1999 tentang

Dewan Ketahanan Nasional dan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan

Nasional, Setjen Wantannas mempunyai tugas merumuskan rancangan

kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional

untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia, yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Setjen Wantannas

mempunyai fungsi :

1. Perumusan rancangan ketetapan kebijakan dan strategi nasional dalam

rangka pembinaan ketahanan nasional;

2. Perumusan rancangan ketetapan kebijakan dan strategi nasional dalam

rangka menjamin keselamatan bangsa dan negara dari ancaman terhadap

kedaulatan, persatuan, kesatuan, kelangsungan hidup bangsa dan negara;

3. Penyusunan perkiraan risiko pembangunan nasional yang dihadapi dalam

kurun waktu tertentu dan rancangan ketetapan kebijakan dan strategi

nasional dalam rangka merehabilitasi akibat risiko pembangunan.

Setjen Wantannas dalam perkembangannya juga melaksanakan

arahan/direktif dari Presiden selaku Ketua Wantannas yaitu pengelolaan secara

lebih terintegrasi, efektif, dan efisien didukung oleh kemampuan dan peran

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 3

lembaga-lembaga keamanan nasional dalam merumuskan dan

mengintegrasikan kebijakan di bidang keamanan nasional masih harus

ditingkatkan, melalui serangkaian kajian strategis. Materi kajian ditinjau dari

segi defence, security, crisis prevention, crisis resolution dalam kerangka

keamanan internal, keamanan eksternal dan bencana skala besar meliputi

aspek politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan-keamanan, agar

lebih dapat dilaksanakan secara operable, capable, implementable yang

sifatnya action to be taken dan komprehensif integral (lintas kementerian - lintas

kewilayahan).

C. Struktur Organisasi

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi di atas, telah disusun

struktur organisasi Setjen Wantannas berdasarkan Keputusan Sekretaris

Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Nomor: 1.1101.30013101 tanggal 31

Januari 2000 tentang Organisasi, Tugas dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal

Dewan Ketahanan Nasional. Secara garis besar struktur organisasi Setjen

Wantannas adalah sebagai berikut:

GAMBAR 1

STRUKTUR ORGANISASI

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 4

Organisasi Setjen Wantannas terdiri dari 9 unit kerja eselon I, yaitu:

Kedeputian Bidang Sistem Nasional; Kedeputian Bidang Pengkajian dan

Penginderaan; Kedeputian Bidang Politik dan Strategi; Kedeputian Bidang

Pengembangan; Staf Ahli Bidang Sosial Budaya; Staf Ahli Bidang Ekonomi;

Staf Ahli Bidang Pertahanan Keamanan; Staf Ahli Bidang Hukum; dan Staf Ahli

Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam pelaksanaan tugas

kesekretariatan, Organisasi Setjen Wantannas terdiri dari 3 unit kerja eselon II,

yaitu Biro Umum; Biro Keuangan; dan Biro Persidangan dan Humas.

Secara singkat uraian tugas dan fungsi unit kerja tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Kedeputian Bidang Sistem Nasional

Melaksanakan tugas menyelenggarakan pengamatan, evaluasi, analisis,

dan perumusan sistem nasional dan penjabarannya ke dalam sub-sub

sistemnya dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

Menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta dalam

negeri dan instansi pemerintah luar negeri dalam rangka penyusunan

bahan Sistem Nasional (Sisnas);

b. pengumpulan dan pengolahan bahan dan/atau data dari dalam dan luar

negeri dalam rangka perumusan Sisnas dan penjabarannya ke dalam

sub-sub sistemnya;

c. pemantauan kondisi kehidupan nasional dalam rangka pembinaan

ketahanan nasional.

2. Kedeputian Bidang Pengkajian dan Penginderaan

Melaksanakan tugas menyelenggarakan pengamatan, evaluasi, analisis,

perumusan peluang, kendala serta kecenderungan lingkungan strategis

nasional, regional dan internasional dalam rangka pembinaan ketahanan

nasional.

Menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan dan penyelenggaraan pengkajian dan penginderaan strategis

nasional, regional dan internasional;

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 5

b. penyiapan dan penyelenggaraan kerja sama dengan instansi pemerintah

dan swasta dalam negeri dan instansi pemerintah luar negeri atas nama

Sesjen Wantannas dalam rangka penyusunan pengkajian dan

penginderaan strategis;

c. penyusunan perkiraan keadaan strategis nasional, telaahan strategis

nasional dan rancangan apresiasi strategis nasional yang selanjutnya

disebut Kirstranas, Telstranas dan Apstranas;

d. perumusan hasil pengkajian berupa peluang dan kendala;

e. perumusan hasil penginderaan strategis berupa kecenderungan.

3. Kedeputian Bidang Politik dan Strategi

Melaksanakan tugas menyelenggarakan pengamatan, evaluasi, analisis dan

perumusan politik dan strategi nasional serta rencana kontinjensi dalam

rangka pembinaan ketahanan nasional dan menghadapi krisis nasional.

Menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan dan penyelenggaraan kerja sama dengan instansi pemerintah

dan swasta dalam negeri dan instansi pemerintah luar negeri atas nama

Sesjen Wantannas dalam rangka penyusunan bahan politik dan strategi

nasional, kebijakan dan strategi nasional serta rencana menghadapi

kontinjensi nasional;

b. pemantauan kondisi kehidupan nasional dalam rangka pembinaan

ketahanan nasional;

c. penyusunan perkiraan batas toleransi resiko pembangunan nasional;

d. pengumpulan, pengkajian bahan dan perumusan Politik Nasional,

Strategi Nasional dalam rangka menjamin keselamatan bangsa dan

negara dari ancaman terhadap kedaulatan, persatuan-kesatuan serta

kelangsungan hidup bangsa dan negara dan Rencana Kontinjensi;

e. perumusan konsepsi strategi pemanfaatan forum kerja sama regional

dan global.

4. Kedeputian Bidang Pengembangan

Melaksanakan tugas membantu Sesjen Wantannas dalam

menyelenggarakan pengamatan, evaluasi, analisis dinamika segenap aspek

kehidupan nasional, dan pelaksanaan pembangunan nasional, serta

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 6

perumusan saran pemecahan krisis dan saran pemecahan masalah

penyimpangan pembangunan nasional yang terjadi.

Menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan dan penyelenggaraan kerja sama dengan instansi pemerintah

dan swasta dalam negeri dan instansi pemerintah luar negeri atas nama

Sesjen Wantannas dalam rangka pengamatan, evaluasi, analisis

dinamika segenap aspek kehidupan nasional dan pelaksanaan

pembangunan nasional;

b. pengukuran kondisi kehidupan nasional dalam rangka pembinaan

ketahanan nasional;

c. pengukuran hasil pembangunan nasional dan mengevaluasi

penyimpangan yang terjadi;

d. perumusan pemecahan masalah krusial mendesak bidang ekonomi,

sosial budaya, hukum dan perundang-undangan serta hankam;

e. perumusan mobilisasi sumber kekuatan bangsa dan negara dalam

rangka menanggulangi dan merehabilitasi krisis nasional.

5. Staf Ahli Sesjen Wantannas

Melaksanakan tugas melakukan pengamatan, menelaah, memberikan

pertimbangan dan saran pemecahan masalah secara konseptual sesuai

bidangnya masing-masing (sosial budaya, ekonomi, pertahanan keamanan,

hukum, dan ilmu pengetahuan dan teknologi) yang berkaitan dengan

ketahanan nasional atas petunjuk Sesjen maupun atas inisiatif sendiri.

6. Biro Umum

Melaksanakan tugas menyelenggarakan administrasi umum, administrasi

personil, dan pelayanan logistik Setjen Wantannas.

Menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan administrasi umum;

b. pengelolaan kepegawaian;

c. pelaksanaan urusan dalam, pengadaan logistik, perlengkapan, dan

pembayaran.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 7

7. Biro Keuangan

Melaksanakan tugas menyelenggarakan pengelolaan administrasi

keuangan dan anggaran belanja rutin dan pembangunan Sekretariat

Jenderal Wantannas.

Menyelenggarakan fungsi:

a. Perencanaan, pembukuan, anggaran rutin dan pembangunan, termasuk

fiskal;

b. Pembiayaan kegiatan pembangunan;

c. Penyusunan laporan realisasi anggaran rutin dan pembangunan

termasuk fiskal;

d. Pemeriksaan bukti-bukti pengeluaran dan penyusunan nota hasil

pemeriksaan.

8. Biro Persidangan dan Humas

Mempunyai tugas melaksanakan layanan dan pembinaan persidangan dan

kehumasan.

Menyelenggarakan fungsi:

a. Mempersiapkan dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh

Wantannas;

b. Merekam, memproduksi dan atau menggandakan keperluan sidang dan

hasil sidang;

c. Mempublikasikan dan mendistribusikan hasil sidang sesuai keperluan;

d. Menyimpan dan mengamankan semua dokumen sesuai klasifikasinya;

e. Mengelola Kepustakaan.

D. Sumber Daya Manusia

Kondisi sumber daya manusia yang tersedia relatif kurang memadai

apabila dibandingkan dengan besarnya beban tugas dan fungsí Setjen

Wantannas. Berdasarkan data kepegawaian sampai dengan bulan Desember

2013, kekuatan sumber daya manusia Setjen Wantannas adalah sebanyak 163

orang, terdiri atas 80 pegawai organik, 52 pegawai perbantuan, dan 31

pegawai diperbantukan. Dari sejumlah itu 3 orang (1,84%) di antaranya

berpendidikan doktor; 27 orang (16,56%) master; 35 orang (21,47%) sarjana;

98 orang (60,12%) sarjana muda/D3, SLTA, dan SLTP/SD sebagaimana

Gambar 2 dan Tabel 1. Dari pegawai tersebut 87 orang pegawai yang

menduduki jabatan struktural dan sisanya sebanyak 48 orang sebagai tenaga

fungsional.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 8

GAMBAR 2

GRAFIK JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

Doktor

Master

Sarjana

D3/SLTA/SLTP/SD

Dalam upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, Setjen

Wantannas melaksanakannya melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan

(diklat) yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi pegawai dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan diklat di antaranya diklat

penjenjangan baik struktural dan diklat fungsional teknis yang sesuai dengan

kebutuhan para tata usaha atau dalam menunjang kesekretariatan khususnya

dalam bidang informasi teknologi, dan diklat substansi yaitu diklat yang

dirancang untuk menunjang keahlian dan menambah wawasan di bidang yang

terkait dengan sektor bidang tugasnya.

TABEL 1.

PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2013

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

NO NAMA JABATAN TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

S3 S2 S1 Non S1

1 Pejabat Negara - - - 1 1

2 Eselon Ia - 3 - 1 4

3 Eselon Ib 2 1 - 2 5

4 Eselon IIa 1 14 7 8 30

5 Eselon IIb - 8 6 3 17

6 Eselon III - 1 6 1 8

7 Eselon IV - - 6 13 19

8 Fungsional Umum - - 10 38 48

9 Pengemudi - - - 15 15

10 Pengamanan Dalam - - - 4 4

11 Tenaga Kebersihan - - - 8 8

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 9

NO NAMA JABATAN TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

S3 S2 S1 Non S1

12 Pramusaji - - - 4 4

Jumlah Total 163

E. Sumber Pendanaan

Pada tahun anggaran 2013, Setjen Wantannas mendapat alokasi pagu

sebesar Rp. 38.946.106.000,- (Tiga puluh delapan miliar sembilan ratus empat

puluh enam juta seratus enam ribu rupiah), namun dengan adanya kebijakan

Pemerintah dalam rangka penghematan APBN maka terjadi perubahan pagu

anggaran menjadi Rp 36.485.667.000 (Tiga puluh enam milyar empat ratus

delapan puluh lima juta enam ratus enam puluh tujuh ribu rupiah) dan

mendapatkan alokasi dari BA-BUN dalam rangka pembayaran tunjangan

kinerja pagu anggaran terakhir menjadi Rp 38.399.300.000,- (Tiga puluh

delapan milyar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta tiga ratus ribu rupiah)

dengan rincian sebagai berikut:

a. Berdasarkan jenis belanja, terdiri dari :

1) Belanja Pegawai : Rp. 11.757.837.000,-

2) Belanja Barang : Rp 24.167.773.000,-

3) Belanja Modal : Rp 2.473.690.000,-

Jumlah : Rp 38.399.300.000,-

b. Berdasarkan jenis program :

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Wantannas: Rp 18.798.833.000,-

a) Perencanaan Program & Minkeu Rp 12.048.492.000,-

b) Pelayanan Persidangan & Humas Rp 224.888.000,-

c) Pelayanan Tata Usaha & Rumga Rp 938.100.000,-

d) Pembinaan Adm. Kepegawaian Rp 242.962.000,-

e) Pengelolaan Asset Wantannas Rp 5.344.391.000,-

2) Program Pengembangan Kebijakan

Ketahanan Nasional: Rp 19.600.467.000,-

a) Perumusan Kebijakan Ketahanan Nasional Rp 17.840.277.000,-

b) Pengembangan Sisfo Wantannas Rp 1.760.190.000,-

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 10

F. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4421);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4614);

3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2013;

5. Keputusan Presiden Nomor 101/1999 tanggal 31 Agustus 1999 tentang

Dewan Ketahanan Nasional dan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan

Nasional.

6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

7. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi;

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

9. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Nomor:

1.1101.30013101 tanggal 31 Januari 2000 tentang Organisasi, Tugas dan

Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.

10. Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Tahun

2010 – 2014.

11. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Nomor: Kep-

55/Sesjen/IX/2012 tanggal 14 September 2012 tentang Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Tahun

2013

12. Surat Pengesahan DIPA Induk Setjen Wantannas Nomor: SP DIPA-052.01-

0/2013 tanggal 5 Desember 2012.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 11

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Rencana strategis (Renstra) Setjen Wantannas 2010-2014 merupakan

perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau

kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun beserta

strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas

fungsi dan peran yang diamanahkan. Secara ringkas substansi renstra Setjen

Wantannas dapat diilustrasikan sebagai berikut:

1. Visi

Menjadikan badan fasilitas staf bagi Presiden selaku Ketua Wantannas,

yang mampu memenuhi kebutuhan Ketua Wantannas dalam menyiapkan

pilihan keputusan secara komprehensif integral tentang defence, security,

crisis prevention dan resolution serta arahan-arahan lain dari Presiden

dalam merespon dinamika kehidupan nasional.

2. Misi

a. Menyediakan optional decision yang operasional dalam seluruh aspek

kehidupan nasional yang terkait erat dengan ancaman tradisional dan

non tradisional.

b. Mengintegrasikan berbagai pemikiran dari jalur aspiratif, akademik, dan

empirik secara komprehensif integral melalui proses lintas sektoral,

lintas fungsional, dan lintas disiplin ilmu.

c. Menyediakan day to day report berisi saran pengambil keputusan

cepat menghadapi dinamika kehidupan nasional yang berubah serba

cepat.

d. Menyediakan informasi akurat, terpercaya, cepat melalui sistem

informasi Setjen Wantannas yang compatible dengan sistem informasi

K/LPNK dan sistem informasi pemerintah daerah.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 12

e. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan direktif Presiden selaku

Ketua Wantannas kepada seluruh K/LPNK, Pemda Provinsi, Kab/Kota,

serta kemungkinan risiko yang dihadapi.

f. Memelihara seluruh sumber daya dan instrumen kelembagaan Setjen

Wantannas untuk mendukung kelancaran tupoksi.

3. Tujuan, Sasaran dan Indikator

Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi Setjen Wantannas

dijabarkan ke dalam tujuan, sasaran dan indikator yang ingin dicapai dalam

tahun 2013 sebagaimana tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Setjen Wantannas tahun 2013, sebagai berikut:

TABEL 2.

TUJUAN, SASARAN, DAN INDIKATOR TAHUN 2013

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

No Tujuan Sasaran Indikator

1 Terpenuhinya

rumusan kebijakan

dan strategi nasional

sebagai bahan

pengambilan

keputusan Presiden

selaku Ketua Dewan

Ketahanan Nasional

dalam rangka

pembinaan

ketahanan nasional

untuk menjamin

pencapaian tujuan

dan kepentingan

nasional Indonesia.

Tersedianya saran

tindak kebijakan

ketahanan

nasional fokus

pada bidang

defence, security,

crisis prevention

and resolution

secara

komprehensif

sebagai masukan

Ketua Wantannas

(Presiden RI)

Persentase saran tindak

hasil kajian dinamis,

siklis dan perkiraan cepat

bidang kebijakan

ketahanan nasional

Persentase respon

Presiden terhadap saran

tindak Setjen Wantannas

yang disampaikan

kepada Presiden

2 Terpeliharanya

seluruh sumber daya

dan instrumen

kelembagaan Setjen

Wantannas untuk

mendukung

kelancaran tupoksi.

Terwujudnya

peningkatan

kinerja manajemen

internal dalam

rangka

pelaksanaan tugas

Setjen Wantannas

Opini BPK terhadap

laporan keuangan Setjen

Wantannas

Nilai hasil evaluasi

Kemen Pan & RB

terhadap pelaksanaan

kinerja Setjen

Wantannas

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 13

No Tujuan Sasaran Indikator

Persentase pejabat yang

telah melaporkan LHKPN

Persentase dokumen

program dan anggaran

yang diselesaikan tepat

waktu

Persentase unit kerja

yang telah melaksanakan

kegiatan sesuai dengan

perencanaan

4. Kebijakan, Program dan Kegiatan

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran tahun 2010 – 2014

tersebut diatas, telah ditetapkan berbagai kebijakan, program, kegiatan

untuk mewujukan tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi

organisasi. Kebijakan Setjen Wantannas ditetapkan berdasarkan arah

kebijakan nasional sebagaimana dalam RPJMN 2010-2104 serta kebijakan

internal yang akan mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya Setjen

Wantannas sebagai lembaga fasilitas staf Presiden dalam merumuskan

rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan

ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan

nasional Indonesia.

Selanjutnya Setjen Wantannas menetapkan berbagai program dan kegiatan

untuk mendukung tugas-tugas sebagai lembaga perumus kebijakan

ketahanan nasional. Adapun program-program tersebut terdiri dari program

utama (prioritas) dan program pendukung (generik). Penjelasan masing-

masing program tersebut adalah sebagai berikut:

a. Program utama

Program ini dimaksudkan untuk melaksanakan tugas-tugas prioritas

Setjen Wantannas yang dimulai dari proses perencanaan, pemantauan,

evaluasi, kajian dan koordinasi perumusan kebijakan ketahanan

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 14

nasional. Program ini berjumlah 1 (satu) program, yaitu : Program

Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional.

b. Program pendukung

Program ini dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas

utama Setjen Wantannas khususnya dalam peningkatan kapasitas

kelembagaan baik dari aspek perencanaan, keuangan, persidangan,

humas, kepegawaian, kerumahtanggaan dan administrasi umum.

Program ini berjumlah 1 (satu) program, yaitu : Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Wantannas

Dari berbagai program tersebut telah dijabarkan ke dalam berbagai

kegiatan-kegiatan baik yang mendukung tugas-tugas utama maupun tugas

pendukung dalam melaksanakan kewenangan Setjen Wantannas. Adapun

penjabaran kegiatan-kegiatan tersebut berdasarkan strategi/kebijakan,

tercermin dalam tabel di bawah ini.

TABEL 3.

STRATEGI, PROGRAM, DAN KEGIATAN TAHUN 2013

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Strategi Kebijakan Program Kegiatan

1. Mengarahkan seluruh

komponen kekuatan Setjen

Wantannas khususnya

personel pemikir untuk

melakukan telaahan baik

yang bersifat siklis maupun

dinamis disesuaikan dengan

dinamika seluruh aspek

kehidupan nasional.

2. Mengarahkan seluruh

komponen kekuatan Setjen

Wantannas agar mampu

mengembangkan inisiatif,

kemudahan untuk

memperoleh akses

peningkatan kapasitasnya,

dan penguatan tupoksi yang

Program

Pengembangan

Kebijakan

Ketahanan

Nasional

1. Perumusan

Kebijakan

Ketahanan

Nasional

2. Pengembangan

Sistem Informasi

Wantannas

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 15

Strategi Kebijakan Program Kegiatan

bersangkutan.

3. Mengarahkan penguatan

jejaring kepakaran melalui

komunikasi konstruktif dan

kemitraan strategis dengan

para pakar yang mewakili

jalur aspiratif (anggota DPR,

LSM terpilih, pengamat atau

pemerhati), jalur akademik

(para ilmuwan) dan jalur

empirik (birokrat terpilih).

4. Mengarahkan seluruh

sumber daya Setjen

Wantannas agar mampu

menunjang berbagai

program kegiatan yang telah

dirancang Renstra dan

Rencana Kinerja tahunan

secara efektif dan efisien.

Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya

Wantannas

3. Perencanaan

Program dan

Pengelolaan

Administrasi

Keuangan

4. Pelayanan

Persidangan dan

Hubungan

Masyarakat

5. Pelayanan Tata

Usaha dan

Rumah Tangga

6. Pembinaan

Adminstrasi

Kepegawaian

7. Pengelolaan

Asset Wantannas

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja ditetapkan berdasarkan rencana kinerja tahunan yang

mengacu pada rencana kerja Setjen Wantannas. Rencana kerja tersebut

merupakan penjabaran dari Renstra Setjen Wantannas 2010-2014. Sesuai

dengan Rencana Kerja Setjen Wantannas tahun 2013 telah ditetapkan

berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi organisasi berdasarkan tujuan dan sasarannya.

Selanjutnya kebijakan, program dan kegiatan dalam Rencana Kerja Setjen

Wantannas tersebut menjadi acuan dalam penjabaran program dan kegiatan

mulai unit kerja eselon I sampai unit kerja eselon II sesuai dengan fungsinya.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 16

Rencana kerja disetiap unit kerja eselon I dan eselon II tersebut akan menjadi

acuan bagi penyusunan rencana kinerja tahunan masing-masing unit kerja

eselon I dan unit kerja eselon II yang selanjutnya menjadi penetapan kinerja

atau kontrak kinerja dengan Pimpinan Setjen Wantannas.

Pada tahun 2013, Setjen Wantannas telah menetapkan kembali rencana

kinerja tahunan sebagai penetapan kinerja tahun ke 4 (empat). Penetapan

kinerja tersebut memuat Sasaran Strategis, Indikator dan Target Setjen

Wantannas Tahun 2013 yang mengacu pada tujuan dan sasaran dalam

Renstra Setjen Wantannas 2010-2014. Adapun penetapan kinerja Setjen

Wantannas tahun 2013 sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini.

TABEL 4.

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Sasaran Indikator Kinerja Target

Tersedianya saran tindak

kebijakan ketahanan nasional

fokus pada bidang defence,

security, crisis prevention and

resolution secara

komprehensif sebagai

masukan Ketua Wantannas

(Presiden RI)

Persentase saran tindak hasil

kajian dinamis, siklis dan

perkiraan cepat bidang

kebijakan ketahanan nasional

100 Persen

Persentase respon Presiden

terhadap saran tindak Setjen

Wantannas yang

disampaikan kepada

Presiden

75 Persen

Terwujudnya peningkatan

kinerja manajemen internal

dalam rangka pelaksanaan

tugas Setjen Wantannas

Opini BPK terhadap laporan

keuangan Setjen Wantannas

WTP

Nilai hasil evaluasi Kemen

Pan & RB terhadap

pelaksanaan kinerja Setjen

Wantannas

CC

Persentase pejabat yang

telah melaporkan LHKPN

100 Persen

Persentase dokumen

program dan anggaran yang

diselesaikan tepat waktu

100 Persen

Persentase unit kerja yang

telah melaksanakan kegiatan

sesuai dengan perencanaan

100 Persen

Jumlah Anggaran Tahun 2013 : Rp. 38.399.300.000,-

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Dalam bab ini akan diuraikan pencapaian kinerja Setjen Wantannas

Tahun 2013 sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan

dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013 sebagaimana yang telah dijelaskan pada

Bab II merupakan pencapaian atas target kinerja tahun keempat dari Renstra

Setjen Wantannas 2010-2014 sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam

melaksanakan tugasnya Setjen Wantannas menetapkan 2 tujuan yang akan

dicapai untuk tahun 2013 adalah:

1. Terpenuhinya rumusan kebijakan dan strategi nasional sebagai bahan

pengambilan keputusan Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional

dalam rangka pembinaan ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian

tujuan dan kepentingan nasional Indonesia.

2. Terpeliharanya seluruh sumber daya dan instrumen kelembagaan Setjen

Wantannas untuk mendukung kelancaran tupoksi.

Dari tujuan tersebut merupakan gambaran keberhasilan atas pencapaian

kinerja Setjen Wantannas sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam

menghasilkan rumusan kebijakan dan strategi nasional sebagai bahan

pengambilan keputusan Presiden. Kedua tujuan tersebut telah ditetapkan target

kinerja sesuai dengan indikator kinerja masing-masing sasaran strategis.

Adapun hasil pencapaian target kinerja masing-masing sasaran strategis Setjen

Wantannas untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut:

TABEL 5.

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tersedianya saran

tindak kebijakan

ketahanan nasional

fokus pada bidang

defence, security,

Persentase saran

tindak hasil kajian

dinamis, siklis dan

perkiraan cepat bidang

kebijakan ketahanan

100 % 100 % 100

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 18

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

crisis prevention and

resolution secara

komprehensif

sebagai masukan

Ketua Wantannas

(Presiden RI)

nasional

Persentase respon

Presiden terhadap

saran tindak Setjen

Wantannas yang

disampaikan kepada

Presiden

75 % 85 % 113

Terwujudnya

peningkatan kinerja

manajemen internal

dalam rangka

pelaksanaan tugas

Setjen Wantannas

Opini BPK terhadap

laporan keuangan

Setjen Wantannas

WTP - )* - )*

Nilai hasil evaluasi

Kemen Pan & RB

terhadap pelaksanaan

kinerja Setjen

Wantannas

CC - )* - )*

Persentase pejabat

yang telah melaporkan

LHKPN

100 % 100 % 100

Persentase dokumen

program dan anggaran

yang diselesaikan

tepat waktu

100 % 100 % 100

Persentase unit kerja

yang telah

melaksanakan

kegiatan sesuai

dengan perencanaan

100 % 100 % 100

)* Sampai dengan tersusunnya LAKIP 2013 ini, hasil pemeriksanaan BPK atas

laporan keuangan dan hasil evaluasi KemenPan&RB terhadap pelaksanaan

kinerja Setjen Wantannas tahun 2013 masih dalam proses.

B. Analisis dan Evaluasi Atas Pencapaian Kinerja

1. Tujuan 1: Terpenuhinya rumusan kebijakan dan strategi nasional

sebagai bahan pengambilan keputusan Presiden selaku Ketua Dewan

Ketahanan Nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 19

untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional

Indonesia.

Sesuai dengan indikator kinerja tahun 2013, Setjen Wantannas

melaksanakan tugas dan fungsi sebagai lembaga perumus kebijakan

ketahanan nasional, telah menghasilkan saran tindak kebijakan

ketahanan nasional fokus pada bidang defence, security, crisis

prevention and resolution secara komprehensif sebagai masukan

Ketua Wantannas (Presiden RI), dan telah mendapatkan respon presiden

berupa disposisi kepada kementerian/lembaga terkait.

Naskah saran tindak kebijakan ketahanan nasional dimaksud adalah

naskah yang bersifat siklis, dinamis dan perkiraan cepat. Naskah siklis yang

dihasilkan pada tahun 2013 terdiri dari Apresiasi Strategi Nasional tahun

2014 (Apstranas), Perkiraan Strategi Nasional tahun 2014 (Kirstranas) dan

Rencana Kontijensi Nasional tahun 2014 (Renkonnas). Naskah dinamis yang

dihasilkan pada tahun 2013 adalah naskah kajian berupa saran tindak

pemecahan masalah krusial mendesak dengan fokus pada permasalahan

nasional yang strategis. Sedangkan naskah perkiraan cepat yang dihasilkan

pada tahun 2013 adalah naskah kajian berupa saran tindak pemecahan

masalah dengan fokus pada permasalahan nasional strategis yang

diperkirakan dapat berdampak pada terganggunya stabilitas keamanan

apabila tidak cepat dilakukan langkah penanganannya.

Naskah kajian yang bersifat siklis dan dinamis tahun 2013 tersebut

dihasilkan melalui suatu tahapan atau proses perumusan yang dimulai dari

Rapat Kelompok Kerja (Pokja), Rapat Kerja Terbatas (Rakertas), Rapat

Kelompok Kerja Khusus (Pokjasus), Rapat Perumusan Materi (Ramusmat)

serta rapat-rapat lainnya, sedangkan yang bersifat perkiraan cepat dilakukan

melalui pandangan terhadap terjadinya dinamika kehidupan nasional yang

memerlukan segera saran tindak kepada Ketua Wantannas atau turun

langsung ke lapangan baik wilayah dalam negeri atau disebut Kajian Daerah

(Kajida) maupun wilayah luar negeri atau disebut Kajian Luar Negeri (Kajilu),

dan Rapat Kelompok Kerja (Pokja) yang kesemuanya melibatkan para pakar

dibidangnya. Para pakar atau disebut nara sumber meliputi tiga jalur

kepakaran yaitu jalur praktisi, akademisi maupun birokrasi. Selanjutnya

naskah kajian tahun 2013 tersebut dilaporkan ke Presiden selaku Ketua

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 20

Dewan Ketahanan Nasional sebagai rekomendasi kebijakan ketahanan

nasional.

Untuk mengetahui hasil pengukuran kualitas naskah saran tindak

kebijakan ketahanan nasional tahun 2013 telah ditetapkan 2 (dua) indikator

kinerja utama sebagaimana tertuang dalam strategi dan tujuan yang

pertama. Kedua indikator tersebut diharapkan dapat menjelaskan

pencapaian kinerja sasaran strategis Setjen Wantannas dalam melakukan

perumuskan rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka

pembinaan ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan

kepentingan nasional Indonesia sehingga diharapkan peran Setjen

Wantannas dapat mendorong pencapaian tujuan, menjamin kepentingan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kedua Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan dalam penetapan

kinerja tahun 2013 dan telah dicapai hasil pengukuran kinerja sebagai

berikut:

a. Indikator pertama adalah persentase saran tindak hasil kajian dinamis,

siklis dan perkiraan cepat bidang kebijakan ketahanan nasional telah

tercapai sebesar 100% dari target 100% yang telah ditetapkan.

b. Indikator kedua adalah persentase respon Presiden terhadap saran tindak

Setjen Wantannas yang disampaikan kepada Presiden telah tercapai

sebesar 85% dari target 75% yang telah ditetapkan.

Adapun hasil analisa dan evaluasi atas pencapaian masing-masing

indikator kinerja tersebut diatas sesuai dengan sasaran strategis dan tujuan

pertama adalah sebagai berikut :

a. Persentase saran tindak hasil kajian dinamis, siklis dan perkiraan

cepat bidang kebijakan ketahanan nasional

Capaian kinerja atas saran tindak hasil kajian dinamis, siklis dan

perkiraan cepat bidang kebijakan ketahanan nasional sebagai salah satu

indikator kinerja tersedianya saran tindak kebijakan ketahanan nasional

fokus pada bidang defence, security, crisis prevention and resolution

secara komprehensif sebagai masukan Ketua Wantannas (Presiden)

tahun anggaran 2013 Setjen Wantannas dapat dijelaskan sebagaimana

tercantum dalam tabel 6 berikut:

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 21

TABEL 6.

SARAN TINDAK HASIL KAJIAN TAHUN 2013

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Indikator TargetRealisasi

2013Capaian

Realisasi

2012 2011

Kajian Siklis 3 3 100% 100% 100%

Kajian Dinamis 48 48 100% 142% 115%

Kajian Kirpat 40 40 100% 100% 86%

Jumlah 91 91 100% 114% 100%

Jumlah Kajian Siklis dari target 3 naskah yang terdiri dari Apresiasi

Strategi Nasional tahun 2014 (Apstranas), Perkiraan Strategi Nasional

tahun 2014 (Kirstranas) dan Rencana Kontijensi Nasional tahun 2014

(Renkonnas) dapat direalisasikan sebanyak 3 naskah (100%), sehingga

target yang telah ditetapkan dapat dicapai seluruhnya.

Jumlah Kajian Dinamis dari target 48 naskah yang terdiri dari kajian

dibidang pertahanan (security), keamanan (defence), penanggulangan

dan pencegahan krisis (crisis prevention and resolution) dapat dihasilkan

sebanyak 48 naskah (100%), sehingga target yang telah ditetapkan dapat

dicapai seluruhnya.

Jumlah Kajian Perkiraan Cepat (Kirpat) yaitu suatu kajian yang

bersifat segera/krusial mendesak dari target yang ditetapkan sebanyak 40

naskah dapat direalisasikan sebanyak 40 naskah (100%), sehingga target

yang telah ditetapkan dapat dicapai seluruhnya.

Dengan demikian persentase saran tindak hasil kajian dinamis, siklis

dan perkiraan cepat bidang kebijakan ketahanan nasional yang

ditargetkan 100% dapat tercapai seluruhnya.

b. Persentase respon Presiden terhadap saran tindak Setjen Wantannas

yang disampaikan kepada Presiden

Respon Presiden adalah disposisi dari Presiden selaku Ketua

Wantannas atas saran tindak dari Setjen Wantannas untuk ditindaklanjuti

Kementerian/Lembaga terkait. Persentase capaian kinerja atas respon

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 22

Presiden terhadap saran tindak Setjen Wantannas yang disampaikan

kepada Presiden sebagai salah satu indikator kinerja tersedianya saran

tindak kebijakan ketahanan nasional fokus pada bidang defence, security,

crisis prevention and resolution secara komprehensif sebagai masukan

Ketua Wantannas (Presiden) tahun anggaran 2013 dapat dijelaskan

sebagaimana tercantum dalam tabel 7 berikut:

TABEL 7.

RESPON PRESIDEN ATAS SARAN TINDAK

HASIL KAJIAN TAHUN 2013

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Indikator TargetRealisasi

2013Capaian

Realisasi

2012 2011

Kajian Siklis 75% 100% 133% 67% 67%

Kajian Dinamis 75% 77% 103% 70% 58%

Kajian Kirpat 75% 78% 104% 64% 55%

Jumlah 75% 85% 113% 67% 60%

Persentase Kajian Siklis yaitu kajian yang di selenggarakan secara

berlanjut seuai periode waktu tertentu dan berjangka dari target

mendapatkan respon Presiden sebesar 75% mendapat respon sebanyak

100%, sehingga kriteria keberhasilan dalam perumusan kebijakan

khususnya pada kajian siklis pecapaiannya melebihi target yang telah

ditetapkan.

Persentase Kajian Dinamis dari target mendapatkan respon Presiden

sebesar 75% yang terdiri dari kajian dibidang pertahanan (security),

keamanan (defence), penanggulangan dan pencegahan krisis (crisis

prevention and resolution) mendapat respon sebanyak 77%, sehingga

kriteria keberhasilan dalam perumusan kebijakan khususnya pada kajian

dinamis pecapaiannya melebihi target yang telah ditetapkan.

Persentase Kajian Perkiraan Cepat (Kirpat) yaitu suatu kajian yang

bersifat segera/krusial mendesak dari target mendapatkan respon

Presiden yang ditetapkan sebanyak 75% mendapat respon sebanyak

78%, sehingga kriteria keberhasilan dalam perumusan kebijakan

khususnya pada kajian kirpat pecapaiannya melebihi target yang telah

ditetapkan.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 23

Dengan demikian persentase saran tindak hasil kajian dinamis, siklis

dan perkiraan cepat bidang kebijakan ketahanan nasional yang

ditargetkan 75% mendapat respon sebanyak 85%, sehingga kriteria

keberhasilan dalam perumusan kebijakan ketahanan nasional tahun 2013

dapat melebihi target yang telah ditetapkan.

Dari hasil produk kajian yang berupa saran tindak dan saran

kebijakan sebanyak 91 masukan kepada Presiden selaku Ketua Dewan

Ketahanan Nasional dari hasil monitor, saran tindak yang direspon oleh

Presiden sebanyak 77 masukan (85%). Hal ini karena saran tindak dan

saran kebijakan yang disampaikan Setjen Wantannas kepada Presiden

sebagian didisposisikan ke K/L terkait untuk ditindaklanjuti, dan sebagian

lainnya dipergunakan sebagai bahan pertimbangan Presiden dalam

mengambil keputusan kenegaraan.

2. Tujuan 2: Terpeliharanya seluruh sumber daya dan instrumen

kelembagaan Setjen Wantannas untuk mendukung kelancaran tupoksi.

Pelaksanaan pengembangan kapasitas seluruh sumber daya dan

instrumen kelembagaan Setjen Wantannas merupakan tujuan tambahan

untuk dapat memberikan gambaran keberhasilan atas pelaksanaan tugas-

tugas pendukung Setjen Wantannas tahun 2013 dengan sasaran strategis

adalah terwujudnya peningkatan kinerja manajemen internal dalam rangka

pelaksanaan tugas Setjen Wantannas.

Untuk mengetahui hasil pengukuran terwujudnya peningkatan kinerja

manajemen internal dalam rangka pelaksanaan tugas Setjen Wantannas

tahun 2013 telah ditetapkan 5 (lima) indikator kinerja utama sebagaimana

sasaran strategis dan tujuan pertama. Kelima indikator tersebut diharapkan

dapat menjelaskan pencapaian kinerja sasaran strategis Setjen Wantannas

dalam melakukan pengembangan kapasitas seluruh sumber daya dan

instrumen kelembagaan Setjen Wantannas sehingga diharapkan mendukung

pencapaian tupoksi Setjen Wantannas. Berdasarkan penetapan kinerja

tahun 2013 telah dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

a. Indikator pertama adalah opini BPK terhadap laporan keuangan Setjen

Wantannas yang pada saat terselesaikanya LAKIP masih di adakan

pemeriksaan oleh BPK, sebagai gambaran untuk Opini BPK atas laporan

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 24

keuangan Setjen Wantannas yang diterima pada tahun 2013 adalah telah

tercapai predikat WTP untuk laporan keuangan tahun 2012 dari target

WTP yang telah ditetapkan.

b. Indikator kedua adalah nilai hasil evaluasi KemenPan&RB terhadap

pelaksanaan kinerja Setjen Wantannas atas perencanaan kinerja,

pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan capaian

kinerja. Nilai hasil evaluasi KemenPan&RB terhadap pelaksanaan kinerja

Setjen Wantannas yang diterima tahun 2013 adalah C untuk pelaksanaan

kinerja Setjen Wantannas tahun 2012 dari target CC yang telah

ditetapkan.

c. Indikator ketiga adalah persentase pejabat yang telah melaporkan LHKPN

telah tercapai sebesar 100% dari target 100% yang telah ditetapkan.

d. Indikator keempat adalah persentase dokumen program dan anggaran

yang diselesaikan tepat waktu telah tercapai sebesar 100% dari target

100% yang telah ditetapkan.

e. Indikator kelima adalah persentase unit kerja yang telah melaksanakan

kegiatan sesuai dengan perencanaan telah tercapai sebesar 100% dari

target 100% yang telah ditetapkan.

Sebagaimana Tabel 5 hasil pengukuran kinerja atas pencapaian

sasaran dan tujuan kedua Setjen Wantannas telah merealisasikan hasil

capaian berdasarkan target rencana dalam penetapan kinerja tahun 2013.

Adapun penjelasan hasil capaian pengukuran kinerja dari sasaran dan tujuan

kedua untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

a. Opini BPK atas laporan keuangan Setjen Wantannas

Salah satu ukuran keberhasilan indikator lainnya dalam pencapaian

peningkatan kapasitas seluruh sumber daya dan instrumen kelembagaan

Setjen Wantannas adalah adanya opini WTP atas Laporan Keuangan

Setjen Wantannas tahun 2012 berdasarkan hasil pemeriksaan BPK pada

tahun 2013 merupakan capaian kinerja tahun 2013. Prestasi ini

menjadikan Setjen Wantannas sebagai Lembaga yang meraih opini WTP

selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut (Laporan Keuangan tahun 2006,

2007, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012). Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat dua hal penting atas dampak hasil opini tersebut, yaitu: pertama,

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 25

opini WTP dapat menggambarkan akuntabilitas institusi baik dalam

pengelolaan keuangan maupun kinerja sehingga akuntabilitas dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen Wantannas dapat terjaga. Kedua,

opini WTP merupakan wujud tercapainya salah satu kontrak kinerja yang

sudah ditandatangani Sesjen Wantannas.

Prestasi opini tertinggi ini dicapai melalui kerja keras dan upaya

perbaikan serta koordinasi dan kerjasama seluruh unit kerja di Setjen

Wantannas, khususnya unit kerja Biro Keuangan sebagai Koordinator

penyusunan laporan Keuangan Setjen Wantannas. Untuk mengukur

pencapaian opini BPK atas Laporan Keuangan adalah melalui

pemeriksaan oleh Auditor eskternal, yaitu oleh Badan Pemeriksaan

Keuangan (BPK) secara rutin setiap tahun dengan mengunakan Metode

Penilaian yang ditetapkan BPK sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Pengukuran dalam Metode BPK tersebut mengunakan dua

pendekatan, yaitu pendekatan audit keuangan dan audit kinerja. Dari hasil

penilaian BPK tersebut telah dihasilkan penilaian WTP (wajar Tanpa

Pengecualian) terhadap laporan keuangan Setjen Wantannas Tahun 2013

untuk tahun periksa tahun 2012.

Disamping itu, untuk menjaga kualitas (quality assurance)

penyusunan laporan keuangan juga dilakukan reviuw secara berkala

(Semester dan Tahunan) oleh Tim Pengawas Internal atas penyiapan

laporan Keuangan Setjen Wantannas serta pendampingan selama proses

audit dalam mendorong rencana aksi penyelesaian rekomendasi

pemeriksaan (salah satunya penyelesaian temuan terkait pencatatan

asset) sebagai pelaksanaan kegiatan Koordinasi Strategis Rencana Aksi

Mempertahankan Opini Laporan keuangan.

Tidak ada yang dapat menjamin bahwa opini WTP dari BPK dapat

terus dicapai dan dipertahankan, tanpa adanya upaya yang sungguh-

sungguh dan nyata untuk terus melakukan perbaikan proses manajemen

dan peningkatan mutu laporan keuangan serta menindaklanjuti temuan

BPK atas kelemahan-kelemahan yang ada. Pada tahun-tahun tercapainya

opini WTP atas laporan keuangan Setjen Wantannas, telah dilaksanakan

berbagai aktivitas untuk mendukung upaya mempertahankan opini WTP

yang secara terus menerus dan berlanjut dilakukan sampai dengan saat

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 26

ini, tahap-tahap aktivitas tersebut adalah sebagai berikut: (1) Identifikasi

titik kritis/permasalahan yang akan menghambat pencapaian opini laporan

keuangan “WTP”; (2) Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK;

(3) Monitoring dan evaluasi atas perbaikan; (4) Pelaksanaan Quality

Assurance dan (5) Pendampingan atas pemeriksaan BPK.

b. Nilai hasil evaluasi KemenPan&RB terhadap pelaksanaan kinerja Setjen

Wantannas.

Pelaksanaan kinerja Setjen Wantannas pada tahun 2013 telah

mengalami peningkatan yang signifikan hal ini tercermin dari menguatnya

pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja, yang ditandai dengan

dilaksanakannya berbagai tahapan perencanaan strategis. Tahapan

tersebut dimulai dari penetapan rencana kinerja tahunan baik tingkat

lembaga maupun unit kerja dilingkungan Setjen Wantannas, yang

selanjutnya dibuat pernyataan kinerja oleh masing-masing pimpinan.

Sebagaimana dalam Sistem AKIP, tahapan selanjutnya adalah pelaporan

atas pengukuran kinerja oleh masing-masing pimpinan unit kerja telah

dilaksanakan dengan baik, sehingga dalam penyusunan LAKIP pada

tingkat lembaga ini dapat dilaksanakan dengan baik dan obyektif.

Penilaian dari KemenPan&RB merupakan salah satu indikator

penilaian dari apa yang telah dicapai oleh Setjen Wantannas dalam

melaksanakan kinerja selama tahun 2013. Penilaian ini di mulai dari aspek

perencanaan kinerja yang telah ditetapkan oleh Setjen Wantannas

terhadap apa yang akan dilakukan selama tahun berjalan dalam rangka

melaksanakan tugas dan fungsinya. Renstra Setjen Wantannas 2010-

2014 telah dilakukan revisi pada tahun 2012 yang didalamnya memuat

indikator kinerja tujuan sebagai alat ukur keberhasilan organisasi, sebagai

acuan rencana aksi pada tahun berjalan dituangkan dalam bentuk

rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Pengukuran kinerja yang

yang dilaksanakan tidak hanya sebatas pada pencapaian target namun

juga mempertimbangan konsistensi indikator kinerja utama yang telah

ditetapkan, Renstra 2010-2014, Renja 2013, RKT 2013, dan Penetapan

Kinerja 2013.

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 27

Implementasi dan pengembangan akuntabilitas kinerja di

lingkungan Setjen Wantannas dilakukan dalam rangka mendorong

terwujudnya pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented

government). Sebagai gambaran pada tahun 2013 Setjen Wantannas

telah menargetkan untuk memperoleh nilai “CC”. Hasil penilaian atas

pelaksanaan kinerja tahun 2012, Setjen Wantannas mendapatkan

predikat “C” yang tentunya hal ini belum memenuhi target yang

dikehendaki, untuk itu momentum dari ketidakberhasilan dalam

pencapaian target pada tahun 2012 tersebut dapat menjadi pemicu

semangat untuk memenuhi target yang akan datang.

c. Persentase pejabat yang telah melaporkan LHKPN

Pelaporan harta kekayaan pejabat negara merupakan indikator yang

ditetapkan sebagai salah satu pemicu keberhasilan kinerja Setjen

Wantannas, karena dengan adanya pelaporan tersebut secara tidak

langsung akan memperkuat sistem dan peningkatan kinerja untuk

mempermudah pengawasan dalam hal KKN, disamping itu juga dalam

rangka memenuhi permintaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

(LHKPN) bagi para pejabat yang memangku jabatan strategis dan

potensial/rawan KKN di lingkungan Setjen Wantannas.

Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi di akhir tahun

2013, jumlah wajib lapor LHKPN tercatat sebanyak 179.697, sedangkan

jumlah pelaporan LHKPN tercatat sebanyak 125.504. Setjen Wantannas

telah melaksanakan kewajiban menyerahkan LHKPN oleh seluruh pejabat

Eselon I, Eselon II dan pejabat pengelola keuangan, sehingga dari target

yang direncanakan 100% telah tercapai secara keseluruhan. Hal ini

menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan komitmen pimpinan di

lingkungan Setjen Wantannas khususnya dalam rangka percepatan

pemberantasan korupsi. Namun demikian dalam rangka menjaga dan

menguatkan komitmen akan budaya anti korupsi, Setjen Wantannas

secara konsisten melaksanakan program percepatan pencegahan

pemberantasan korupsi pada tahun-tahun berikutnya yang meliputi

kegiatan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 28

(Stranas PPK), pendidikan budaya anti korupsi (PBAK), dan zona

Integritas.

d. Persentase dokumen program dan anggaran yang diselesaikan tepat

waktu

Dokumen program dan anggaran yang dihasilkan pada tahun 2013

meliputi dokumen rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja,

pengukuran kinerja, laporan monitoring dan evaluasi anggaran secara

berkala, laporan keuangan secara berkala, laporan akuntabilitas kinerja,

dan dokumen program dan anggaran lainnya yang dapat diselesaikan

sesuai dengan waktunya. Sehingga dapat disimpulkan telah tercapai

target yang direncanakan yaitu 100%.

e. Persentase unit kerja yang telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan

perencanaan

Pada tahun 2013 seluruh unit kerja telah melaksanakan kegiatan

sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan 2013 dan Penetapan Kinerja

Tahun 2013 sebagaimana laporan capaian kinerja kegiatan dengan

pengukuran kinerja kegiatan yang tertuang dalam lampiran LAKIP ini pada

seluruh unit kerja. Hal ini mencerminkan bahwa efektifitas kinerja

pengawasan dan monitoring anggaran telah berjalan dengan baik, seiring

dengan penguatan akuntabilitas kinerja menggunakan Sistem

Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP), meskipun masih ada beberapa

kendala yang dihadapi. Kendala tersebut terkait dengan perencanaan

strategik Setjen Wantannas yang masih memerlukan berbagai perbaikan,

diantaranya: dokumen PK yang belum terstruktur, kualitas rumusan

indikator kinerja belum memenuhi kriteria yang baik, pengukuran kinerja

yang belum sepenuhnya digunakan dalam pengendalian dan pemantauan

kinerja, serta hasil evaluasi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk

perbaikan perencanaan kinerja.

Untuk itu Setjen Wantannas tetap berupaya untuk meningkatkan

kualitas pelaksanaan kegiatan dan pelaporan, monitoring serta evaluasi

anggaran secara berkala agar dapat berjalan sesuai dengan

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 29

perencanaan, utamanya dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan

organisasi. Berbagai upaya tersebut adalah sebagai berikut:

1) Mengimplementasikan rencana aksi pencapaian kinerja sebagai alat

monitoring pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam

dokumen Penetapan Kinerja;

2) Menyempurnakan kualitas rumusan indikator kinerja, terutama di

tingkat unit kerja agar dapat memenuhi kriteria indikator kinerja yang

baik;

3) Memanfaatkan hasil pengukuran kinerja untuk pengendalian dan

pemantauan anggaran secara berkala;

4) Menyempurnakan sistem monitoring dan evaluasi anggaran dalam

rangka analisis pencapaian sasaran strategis dan pembandingan data

kinerja kegiatan;

5) Memanfaatkan informasi kinerja kegiatan dan hasil evaluasi internal

untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan dan kinerja Setjen

Wantannas secara keseluruhan; serta

6) Meningkatkan kapasitas SDM pelaksanaan kegiatan melalui pendidikan

manajemen kinerja di seluruh jajaran Setjen Wantannas.

C. Akuntabilitas Keuangan

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen

Wantannas, pada tahun 2013 Setjen Wantannas mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 38.946.106.000,- (Tiga puluh delapan miliar sembilan ratus empat

puluh enam juta seratus enam ribu rupiah), namun dengan adanya kebijakan

Pemerintah dalam rangka penghematan APBN maka terjadi perubahan pagu

anggaran menjadi Rp 36.485.667.000 (Tiga puluh enam milyar empat ratus

delapan puluh lima juta enam ratus enam puluh tujuh ribu rupiah) dan

mendapatkan alokasi dari BA-BUN dalam rangka pembayaran tunjangan

kinerja sehingga pagu anggaran terakhir menjadi Rp 38.399.300.000,- (Tiga

puluh delapan milyar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta tiga ratus ribu

rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

1. Berdasarkan jenis belanja, terdiri dari :

a. Belanja Pegawai : Rp. 11.757.837.000,-

b. Belanja Barang : Rp 24.167.773.000,-

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 30

c. Belanja Modal : Rp 2.473.690.000,-

2. Berdasarkan jenis program :

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Wantannas: Rp 18.798.833.000,-

b. Program Pengembangan Kebijakan

Ketahanan Nasional: Rp 19.600.467.000,-

Realisasi anggaran pada per 31 Desember 2013 adalah sebesar

Rp 37.192.398.856,- atau 96,86% dengan rincian :

- Belanja pegawai Rp 11.545.263.480,- (98,19%)

- Belanja barang/jasa Rp 23.173.948.876,- (95,89%)

- Belanja modal Rp 2.473.186.500,- (99,98%)

Rincian realisasi penyerapan anggaran tahun 2013 yang dilaksanakan

dari masing-masing program sebagaimana dijelaskan pada tabel 8 dan tabel 9

adalah sebagai berikut:

TABEL 8.

REALISASI ANGGARAN PER PROGRAM

PROGRAM PAGU REALISASI %

Program Pengembangan Kebijakan

Ketahanan Nasional

Rp19.600.467.000,- Rp18.976.592.176,- 96,82%

Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Wantannas

Rp18.798.833.000,- Rp18.215.806.680,- 96,90%

TOTAL Rp38.399.300.000,- Rp37.192.398.856,- 96,86%

TABEL 9.

KINERJA PROGRAM SETJEN WANTANNAS

NO PROGRAMANGGARAN

OUTPUT KEGIATANPAGU REALISASI

1 Pengembangan

Kebijakan

Ketahanan

Nasional

Rp19.600.467.000,- Rp18.976.592.176,- Tersedianya bahan

pengambilan keputusan

untuk menetapkan

kebijakan pembinaan

ketahanan nasional yang

diarahkan kepada

bidang pertahanan

(defence), keamanan

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 31

NO PROGRAMANGGARAN

OUTPUT KEGIATANPAGU REALISASI

(security), serta

pencegahan dan

penanggulangan krisis

(crisis prevention and

resolution) yang terdiri

dari:

1. Terlaksananya

penyelenggaraan

perumusan kebijakan

ketahanan nasional.

2. Tersedianya sistem

teknologi informasi

yang mampu

menyajikan data

secara cepat, akurat,

aman dan lengkap

2 Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya

Rp18.798.833.000,- Rp18.215.806.680,- Meningkatnya

kelancaran pengelolaan

dan kecukupan

dukungan operasional

pelaksanaan tugas

Wantannas, yang terdiri

melalui:

1. Meningkatnya kualitas

penyusunan perenca-

naan dan pengelolaan

administrasi keuangan

2. Meningkatnya kualitas

pelayanan

persidangan dan

humas

3. Meningkatnya pelaya-

nan pengelolaan tata

usaha dan rumga

4. Meningkatnya pembi-

naan dan pengelolaan

administrasi kepega-

waian

5. Meningkatnya

pelayanan

pengeloalaan asset,

sarana dan prasarana

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 32

1. Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional

Sasaran Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional adalah

tersedianya bahan pengambilan keputusan untuk menetapkan kebijakan

pembinaan ketahanan nasional yang diarahkan kepada bidang pertahanan

(defence), keamanan (security), serta pencegahan dan penanggulangan

krisis (crisis prevention and resolution). Untuk mendukung pencapaian

sasaran program tersebut, pada tahun anggaran 2013 program ini

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 19.600.467.000,-. Realisasi

penyerapan anggaran mencapai Rp18.976.592.176,- (96,82%).

Anggaran Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional ini

dikelola oleh 1 (satu) Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran dan 1 (satu)

Pejabat Pembuat Komitmen yang dipergunakan untuk melaksanakan

kegiatan di lingkungan Kedeputian antara lain:

a. Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan sistem

nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

b. Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan peluang,

kendala, serta kecenderungan lingkungan strategis dalam rangka

pembinaan ketahanan nasional.

c. Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan politik,

strategi dan rencana kontijensi dalam rangka menghadapi krisis

nasional.

d. Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis dinamika atas

pengembangan segenap aspek kehidupan dan pelaksanaan

pembangunan serta pemecahan masalah penyimpangan pembangunan

nasional.

Dengan realisasi anggaran dan pelaksanaan kegiatan dalam Program

Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional ini, pencapaian target

indikator kinerja utama Setjen Wantannas tahun 2013 telah sesuai dengan

sasaran strategis yang telah ditetapkan.

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Wantannas

Sasaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Wantannas adalah untuk meningkatkan kinerja manajemen internal

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 33

dalam rangka pelaksanaan tugas Setjen Wantannas, pada tahun 2013

program ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp18.798.833.000, untuk

melaksanakan kegiatan antara lain:

a. Penyusunan perencanaan dan pengelolaan administrasi keuangan

b. Pelayanan persidangan dan humas

c. Pelayanan pengelolaan tata usaha dan rumah tangga

d. Pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian

e. Pelayanan pengeloalaan asset, sarana dan prasarana

Dengan realisasi anggaran dan pelaksanaan kegiatan dalam Program

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Wantannas

ini, pencapaian target indikator kinerja utama Setjen Wantannas tahun 2013

telah sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Penjelasan per pos mata anggaran dari realisasi anggaran sebagaimana

dijelaskan pada tabel 10 adalah sebagai berikut :

TABEL 10.

REALISASI ANGGARAN PER 31 DESEMBER 2013

No Uraian AnggaranRealisasi

Anggaran %

1 Realisasi Pendapatan Negara - Rp18.396.084,- -

Penerimaan Pajak - - -

PNBP - Rp18.396.084,- -

Penerimaan Hibah - - -

2 Realisasi Belanja Negara Rp38.399.300.000,- Rp37.192.398.856,- 96,86

A. Rupiah Murni

Belanja Pegawai Rp11.757.837.000,- Rp11.545.263.480,- 98,19

Belanja Barang Rp24.167.773.000,- Rp23.173.948.876,- 95,89

Belanja Modal Rp2.473.690.000,- Rp2.473.186.500,- 99,98

B. Pinjaman dan Hibah

Belanja Barang - - -

1. Realisasi Pendapatan Negara

Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara Setjen Wantannas per 31 Desember

2013 adalah sebesar Rp 18.396.084,- yang merupakan Pendapatan

Negara Bukan Pajak yang berasal dari pendapatan denda

keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah, penerimaan

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 34

kembali belanja lainnya rupiah murni tahun anggaran yang lalu. Setjen

Wantannas tidak memiliki pendapatan hibah.

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Setjen Wantannas tidak memiliki Bendahara Penerimaan, karena itu

tidak ada alokasi anggaran penerimaan negara bukan pajak.

Pencatatan PNBP yang ada di Setjen Wantannas bukan berasal dari

hasil penerimaan kas/bendahara penerimaan tetapi merupakan PNBP

yang berasal dari pendapatan denda keterlambatan penyelesaian

pekerjaan pemerintah. Realisasi PNBP tahun per 31 Desember 2013

adalah sebesar Rp 18.396.084,-.

2. Realisasi Belanja Negara

Realisasi belanja negara Setjen Wantannas per 31 Desember 2013

setelah dikurangi dengan pengembalian belanja adalah sebesar Rp

37.192.398.856,-. Realisasi belanja Setjen Wantannas mengalami kenaikan

sebesar 0,67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Belanja Pegawai

Pagu Anggaran Belanja Pegawai Setjen Wantannas tahun anggaran

2013 adalah sebesar Rp 11.757.837.000,- dengan nilai realisasi belanja

pegawai sebesar Rp 11.545.263.480,- atau sebesar 98,19% dari pagu

anggaran Belanja Pegawai Setjen Wantannas.

Belanja Barang

Pagu Anggaran Belanja Barang Setjen Wantannas tahun anggaran

2013 adalah sebesar Rp 24.167.773.000,- dengan nilai realisasi belanja

barang sebesar Rp 23.173.948.876,- atau sebesar 95,89%.

Belanja Modal

Pagu Anggaran Belanja Modal Setjen Wantannas tahun anggaran 2013

adalah sebesar Rp 2.473.690.000,- dengan nilai realisasi belanja modal

sebesar Rp 2.473.186.500,- atau sebesar 99,98%.

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 35

BAB IV

P E N U T U P

Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Ketahanan Nasional merupakan

salah satu upaya yang dilakukan Setjen Wantannas dalam mendorong terwujudnya

penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja seperti yang diamanatkan dalam

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. Hasilnya dituangkan dalam bentuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan wujud

pertanggungjawaban oleh Setjen Wantannas kepada Presiden RI dan masyarakat

(publik).

Sesuai dengan sasaran dan tujuan organisasi Setjen Wantannas yang telah

ditetapkan, dan berdasarkan penetapan kinerja tahun 2013 telah terealisasi

pencapaiannya dengan lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan seluruh realisasi yang

dicapai dari target yang telah ditetapkan. Pencapaian target kinerja tahun 2013

menjadi bahan untuk terus meningkatkan kualitas pencapaian kinerja untuk tahun-

tahun yang akan datang.

Sebagai upaya peningkatan kinerja Setjen Wantannas dalam rangka menjadi

lembaga yang sangat strategis adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan peran Setjen Wantannas dalam memberikan saran tindak kepada

Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional dalam merumuskan

rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan

nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional

Indonesia, dengan mempertimbangkan dinamika perubahan lingkungan strategis

nasional, regional dan internasional dalam penyusunan perencanaan strategis

termasuk penentuan sasaran atau target-target yang lebih realistis.

2) Terus melanjutkan program reformasi birokrasi dengan fokus dan konsisten pada

pengembangan organisasi dan peningkatan kompetensi SDM Setjen Wantannas

agar dapat cepat tanggap dalam memprediksi atau mendeteksi dini (early

warning system) terhadap perubahan lingkungan strategis nasional, regional

maupun internasional sehingga dapat segera mengambil langkah-langkah

antisipatif dalam memecahkan persoalan ketahanan nasional.

Demikian laporan akuntabilitas kinerja instansi Setjen Wantannas Tahun 2013,

semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LL AAKK II PP SS eett jj eenn WW aa nnttaa nn nnaa ss TT aahhuu nn 2200 11 33 36

kinerja Setjen Wantannas sebagai lembaga pemerintah yang bertanggungjawab

dalam merumuskan rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka

pembinaan ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan

nasional Indonesia.

Jakarta, 3 Maret 2013

Sekretaris Jenderal

Dewan Ketahanan Nasional

W a r i s

Letnan Jenderal TNI

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAMPIRAN I

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

TAHUN 2013

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

NOMOR : Kep- 55 /Sesjen/IX/2012

TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL TAHUN 2013

SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional untuk tahun

anggaran 2013, perlu landasan dan pedoman agar dapat mencapai

sasaran secara efektif dan efisien yang dituangkan dalam Rencana

Kinerja Tahunan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional

Tahun 2013.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2013;

5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi;

7. Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan

Nasional Tahun 2010 – 2014.

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN

NASIONAL TENTANG RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

TAHUN 2013.

KESATU : Mengesahkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sekretariat

Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Tahun 2013 sebagaimana

tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Hal-hal yang belum tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Tahun 2013

ini akan diputuskan lebih lanjut.

KETIGA : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini

akan diadakan pembetulan seperlunya.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 14 September 2012

SEKRETARIS JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

WARISLETNAN JENDERAL TNI

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAMPIRAN

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

NOMOR : Kep- 55 /Sesjen/IX/2012

TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

TAHUN 2013

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

ii

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits

Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi sebagai wujud

pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi, di mana

salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah menyusun Rencana Strategis

(Renstra) yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Sebagaimana Rencana Strategis Dewan Ketahanan Nasional 2010-2014

yang mengacu pada Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

disebutkan bahwa target Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional

sebagai salah satu instansi dalam lingkup Pembangunan Bidang Pertahanan

Keamanan dengan fokus prioritas: peningkatan kapasitas penyusunan

Kebijakan Lembaga Keamanan Nasional, prioritas bidang: peningkatan

kualitas kebijakan keamanan nasional, dengan indikator impact: peningkatan

efektifitas pengelolaan keamanan nasional.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan

Nasional Tahun 2013 merupakan penjabaran dari Renstra Sekretariat Jenderal

Dewan Ketahanan Nasional 2010 – 2014, dan mengacu juga pada Perpres Nomor

54 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013. Sehingga RKT

Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Tahun 2013 memuat sasaran,

kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan Sekretariat Jenderal

Dewan Ketahanan Nasional tahun 2013.

Pada tahun 2013, sasaran yang menjadi kewenangan Sekretariat Jenderal

Dewan Ketahanan Nasional adalah: Terlaksananya transformasi penentu

kebijakan Ketahanan Nasional dalam rangka meningkatkan kualitas

rekomendasi kebijakan nasional yang terintegrasi, tepat sasaran, dan tepat

waktu; Tersedianya rekomendasi kebijakan yang berkualitas akan berdampak

pada presisi keputusan pimpinan negara dalam menyikapi dinamika sosial,

politik, ekonomi, hukum, pertahanan dan keamanan. Dengan disusunnya RKT

Tahun 2013 diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan Penetapan

Kinerja Tahun 2013 dan sebagai dasar pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat

Jenderal Dewan Ketahanan Nasional guna mencapai tujuan dan sasaran

pembangunan bidang pertahanan keamanan.

Jakarta, 14 September 2012

Sekretaris Jenderal

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR….. .................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan ....................................................................... 1

C. Dasar Hukum................................................................................. 2

BAB II ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNANSETJEN WANTANNAS 2013 ................................................................ 3

A. Visi dan Misi Setjen Wantannas 2010-2014 ................................. 3

B. Tujuan dan Target Setjen Wantannas 2010-2014 ......................... 3

C. Arah Kebijakan dan Strategi Setjen Wantannas ........................... 4

D. Sasaran Pembangunan Setjen Wantannas 2013 ......................... 5

E. Kebijakan Pembangunan Setjen Wantannas 2013 ....................... 8

BAB III PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN 2013.......................... 9

A. Program Pembangunan Tahun 2013............................................. 9

B. Rancangan Program dan Kegiatan Setjen Wantannas 2013 ........ 9

C. Rencana Kerja dan Anggaran Setjen Wantannas 2013 ................ 11

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 17

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN .................................................. 18

Formulir RKT Kedeputian Sistem Nasional

Formulir RKT Kedeputian Politik dan Strategi

Formulir RKT Kedeputian Pengkajian dan Penginderaan

Formulir RKT Kedeputian Pengembangan

Formulir RKT Biro Keuangan

Formulir RKT Biro Umum

Formulir RKT Biro Persidangan dan Humas

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana pembangunan nasional tahap kedua pemerintah Kabinet

Indonesia Bersatu telah memasuki tahun terakhir pelaksanaan. Pemerintah

secara konsisten terus melaksanakan strategi dan kebijakan pembangunan yang

telah direncanakan sesuai dengan visi dan misi pembangunan yang tertuang

dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2010-2014. Dokumen RPJMN 2010-2014 merupakan penjabaran dari visi dan

misi Presiden terpilih yang memuat Strategi Pembangunan Nasional, Kebijakan

Umum, Prioritas Nasional dan Program serta kegiatan pembangunan yang

dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Dokumen ini menjadi acuan bagi

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana

kerjanya.

Kedudukan Setjen Wantannas sebagai lembaga pemerintah berbeda

dengan Kementerian/LPNK, dalam arti Setjen Wantannas melakukan pelayanan

staf pada Ketua Wantannas bukan merupakan lembaga yang bersifat pelayanan

publik. Setjen Wantannas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya lebih

terfokus kepada pelaksanaan pemberian saran tindak kepada Presiden RI terkait

telaahan berbagai masalah nasional krusial mendesak yang bersifat strategis

pada aspek “Defence, security, crisis prevention and crisis resolution yang

diwujudkan dalam bentuk day to day report, incidental report dan emergency

report serta berbagai telaahan strategis dan sumbangan bahan penetapan

kebijakan/saran tindak untuk dibahas dalam sidang Dewan Ketahanan Nasional

atau langsung menjadi bahan pengambilan keputusan Ketua Dewan Ketahanan

Nasional tanpa harus melalui sidang pleno (bukan konsumsi publik).

Selanjutnya sebagai penjabaran RPJM 2010-2014 dan pelaksanaan

Rencana strategis Setjen Wantannas tahun 2010-2014 maka perlu disusun

Rencana Kinerja Tahunan Setjen Wantannas tahun 2013 sebagai landasan

dalam pelaksanaan pencapaian sasaran dan kegiatan tahun anggaran 2013.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud penyusunan Rencana Kinerja Tahunan tahun 2013 adalah

memberikan gambaran dan arahan tentang sasaran, kegiatan dan

kemampuan dukungan anggaran yang tersedia.

2. Tujuan

Agar dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya, sehingga kegiatan yang dilaksanakan lebih terarah kepada

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

2

C. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan RKT Setjen Wantannas Tahun 2013 adalah:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4614);

3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2013;

5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi;

7. Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Tahun

2010 – 2014.

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

3

BAB II

ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

SETJEN WANTANNAS 2013

A. Visi dan Misi Setjen Wantannas 2010-2014

1. Visi

Menjadikan badan fasilitas staf bagi Presiden selaku Ketua Dewan

Ketahanan Nasional (Wantannas), yang mampu memenuhi kebutuhan

Ketua Wantannas dalam menyiapkan pilihan keputusan secara

komprehensif integral tentang defence, security, crisis prevention dan

resolution serta arahan-arahan lain dari Presiden dalam merespon dinamika

kehidupan nasional.

2. Misi

a. Menyediakan optional decision yang operasional dalam seluruh aspek

kehidupan nasional yang terkait erat dengan ancaman tradisional dan

non tradisional.

b. Mengintegrasikan berbagai pemikiran dari jalur aspiratif, akademik,

dan empirik secara komprehensif integral melalui proses lintas

sektoral, lintas fungsional, dan lintas disiplin ilmu.

c. Menyediakan day to day report berisi saran pengambil keputusan

cepat menghadapi dinamika kehidupan nasional yang berubah serba

cepat.

d. Menyediakan informasi akurat, terpercaya, cepat melalui sistem

informasi Setjen Wantannas yang compatible dengan sistem informasi

K/LPNK dan sistem informasi pemerintah daerah.

e. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan direktif Presiden selaku

Ketua Wantannas kepada seluruh K/LPNK, Pemda Provinsi, Kab/Kota,

serta kemungkinan risiko yang dihadapi.

f. Memelihara seluruh sumber daya dan instrumen kelembagaan Setjen

Wantannas untuk mendukung kelancaran tupoksi.

B. Tujuan dan Target Setjen Wantannas 2010-2014

Tujuan yang ingin dicapai Setjen Wantannas:

1. Tersedianya optional decision yang operasional dalam seluruh aspek

kehidupan nasional yang terkait erat dengan ancaman tradisional dan non

tradisional, untuk setiap tahun anggaran berjalan ditetapkan topik-topik/isu-

isu strategis yang diperkirakan timbul berdasarkan analisis/telaahan

strategis.

2. Tersedianya day to day report berisi saran pengambil keputusan cepat

menghadapi dinamika kehidupan nasional yang berubah serba cepat,

dilakukan melalui monitoring dan evaluasi setiap hari memanfaatkan

fasilitas sistem informasi Setjen Wantannas yang ada dan diawaki secara

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

4

bergantian oleh pejabat pemikir dan pendukung sesuai dengan surat

perintah Setjen Wantannas

3. Tersedianya informasi akurat, terpercaya, cepat melalui sistem informasi

Setjen Wantannas yang compatible dengan sistem informasi K/LPNK dan

sistem informasi pemerintah daerah, idem dilaksanakan sesuai butir 2 di

atas.

4. Terlaksananya monitoring terhadap pelaksanaan direktif Presiden selaku

Ketua Wantannas kepada seluruh K/LPNK, Pemda Provinsi, Kab/kota, serta

kemungkinan risiko yang dihadapi, idem dilaksanakan sesuai butir 2 di atas.

5. Terpeliharanya seluruh sumber daya dan instrumen kelembagaan Setjen

Wantannas untuk mendukung kelancaran tupoksi, dijabarkan melalui

program pembinaan organisasi (personel, materiil, pendidikan-pelatihan,

perkantoran, administrasi) dan pembinaan fungsi.

Selama satu tahun ke depan, dalam membangun ketahanan nasional, target

Setjen Wantannas adalah:

1. Terumuskannya dokumen Kirstranas;

2. Terumuskannya dokumen Apstranas;

3. Terumuskannya dokumen Renkonas;

4. Terumuskannya saran tindak pemecahan masalah krusial mendesak; dan

5. Terumuskannya saran tindak perkiraan cepat.

C. Arah Kebijakan dan Strategi Setjen Wantannas

Setjen Wantannas dalam waktu 2010-2014, telah menetapkan 7 arah

kebijakan ketahanan nasional, meliputi:

1. Meningkatkan kapasitas penyediaan bahan perumusan kebijakan nasional

yang berkaitan dengan upaya pembinaan ketahanan nasional menyangkut

bidang keamanan internal, keamanan eksternal maupun menghadapi

kemungkinan dan upaya mengatasi akibat bencana berskala besar.

2. Menyelenggarakan perumusan kebijakan strategis dan pemantauan serta

penilaian seluruh aspek kehidupan nasional tahun anggaran berjalan dan

perkiraan kecenderungannya pada jangka pendek, jangka sedang dan

jangka panjang dalam rangka menyusun sumbangan bahan untuk

pemecahan masalah nasional krusial mendesak dan pembinaan ketahanan

nasional selama tahun anggaran berjalan.

3. Mengoptimalkan dan mengembangkan kapasitas lembaga agar senantiasa

mampu mendukung pelaksanaan tugas-tugas Setjen Wantannas selama

tahun anggaran berjalan.

4. Peningkatan kualitas pelayanan sistem informasi untuk mendukung

perumusan kebijakan keamanan internal, keamanan eksternal dan

penanganan bencana berskala besar.

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

5

5. Melaksanakan studi kebijakan melalui pengkajian daerah dalam rangka

memperoleh informasi tentang pelaksanaan dan permasalahan yang

dihadapi daerah dalam penyelenggaraan pembangunan.

6. Melaksanakan pengembangan hubungan kerjasama pengkajian dengan

perguruan tinggi untuk memperoleh masukan penyelesaian suatu masalah

Ketahanan Nasional secara akademik.

7. Melaksanakan kajian Luar Negeri ke beberapa negara yang memiliki

lembaga National Security Council semacam Dewan Keamanan Nasional

dalam rangka pengembangan organisasi Wantannas.

Dalam rangka mencapai visi dan misi Wantannas ditempuh langkah -

langkah strategi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

lainnya sebagaimana telah dialokasikan melalui RKA-KL TAB secara efektif

dan efisien meliputi:

a. Perencanaan Program dan Pengelolaan Administrasi Keuangan

termasuk Pembayaran Gaji dan Tunjangan personel sesuai dengan

hak anggota berdasarkan jabatan, kepangkatan dan kelas jabatan

kinerja.

b. Pelayanan Persidangan dan Hubungan Masyarakat.

c. Pelayanan Tata Usaha dan Rumah Tangga.

d. Pembinaan Administrasi Kepegawaian Wantannas.

e. Pengelolaan Asset Wantannas.

2. Menyelenggarakan Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional, melalui

telaahan kajian berbagai dinamika aspek kehidupan nasional ditinjau dari

aspek bidang sistem nasional, bidang politik dan strategi, bidang pengkajian

dan penginderaan, dan bidang pengembangan serta pemutakhiran sistem

informasi Wantannas.

D. Sasaran Pembangunan Setjen Wantannas 2013

Sasaran pembangunan kewenangan Wantannas sesuai dengan Perpres

Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN tahun 2010-2014 adalah: Meningkatnya

kualitas rekomendasi kebijakan nasional dibidang keamanan nasional yang

terintergrasi, tepat sasaran, dan tepat waktu; Meningkatnya kualitas rekomendasi

kebijakan akan dampak pada efektifitas keputusan kebijakan nasional dalam

menyikapi dinamika ideologi, politik ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan

keamanan.

Sasaran pembangunan kewenangan Wantannas sesuai dengan Perpres

Nomor 54 Tahun 2012 tentang RKP tahun 2013 adalah: Terlaksananya

transformasi penentu kebijakan Ketahanan Nasional dalam rangka meningkatkan

kualitas rekomendasi kebijakan nasional yang terintegrasi, tepat sasaran, dan

tepat waktu; Tersedianya rekomendasi kebijakan yang berkualitas akan

berdampak pada presisi keputusan pimpinan negara dalam menyikapi dinamika

sosial, politik, ekonomi, hukum, dan pertahanan dan keamanan.

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

6

Sesuai dengan sasaran jangka menengah dan tahunan tersebut di atas,

maka sasaran yang ingin dicapai Setjen Wantannas Tahun 2013 adalah:

1. Biro Keuangan

Sasaran yang ingin dicapai Biro Keuangan pada Tahun Anggaran 2013

adalah terselenggaranya perencanaan anggaran dan administrasi

keuangan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen

Wantannas melalui upaya pembinaan anggaran dan keuangan sebagai

berikut :

a. Bagian Perencanaan Anggaran

1) Terselenggaranya penyusunan rencana program dan anggaran;

2) Terselenggaranya pengawasan dan evaluasi program dan

anggaran.

b. Bagian Administrasi Keuangan

1) Terselenggaranya tertib administrasi pertanggungjawaban

keuangan;

2) Tersusunnya laporan keuangan Setjen Wantannas.

2. Biro Persidangan dan Humas

Sasaran yang ingin dicapai pada Biro Persidangan dan Humas pada Tahun

Anggaran 2013 adalah: (1) Terselenggaranya pengelolaan persidangan dan

kehumasan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok Setjen

Wantannas; (2) Terselenggaranya hubungan pelaporan dan koordinasi

dengan Ketua dan Anggota Wantannas serta dengan mitra kerja; dan (3)

Terselenggaranya pengelolaan jalur komunikasi data yang aman dan

mutakhir dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok Setjen

Wantannas, melalui upaya sebagai berikut:

a. Bagian Persidangan

1) Terselenggaranya pengelolaan dan penatausahaan layanan

persidangan.

2) Tersedianya bahan/materi hasil sidang yang telah

diselenggarakan.

b. Bagian Hubungan Masyarakat

1) Terselenggaranya pengelolaan dan penatausahaan layanan

kehumasan.

2) Terlaksananya dukungan kegiatan hubungan media, hubungan

lembaga dan publikasi.

3) Terlaksananya dukungan kegiatan kearsipan, perpustakaan dan

info media.

4) Terlaksananya pengelolaan dan pengembangan infrastruktur

sisfo Setjen Wantannas.

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

7

3. Biro Umum

Sasaran yang ingin dicapai Biro Umum pada Tahun Anggaran 2013 adalah

terlaksananya penyelenggaraan administrasi kepegawaian, kerumah-

tanggaan dan administrasi umum melalui upaya sebagai berikut:

a. Bagian Kepegawaian

1) Terpenuhinya Daftar Susunan Personel (DSP);

2) Terwujudnya penilaian dan peningkatan kemampuan SDM;

3) Terwujudnya pelayanan administrasi kepegawaian;

4) Terselenggaranya pengelolaan tata naskah kepegawaian dan

dokumen kepegawaian;

5) Terwujudnya tingkat disiplin pegawai;

6) Terwujudnya data personil yang mutakhir dan valid;

b. Bagian Rumah Tangga

1) Terpenuhinya dukungan operasional perkantoran dan

pemeliharaan asset;

2) Terselenggaranya pengelolaan dan penatausahaan Barang Milik

Negara (BMN) yang transparan dan akuntabel;

3) Terselenggaranya pengelolaan dan penatausahaan belanja

pegawai.

c. Bagian Administrasi Umum

1) Terselenggaranya pengelolaan administrasi persuratan dan

ekspedisi;

2) Terlaksananya dukungan tata usaha pimpinan dan

kesekretariatan.

4. Deputi Sistem Nasional

Sasaran yang ingin dicapai pada Tahun Anggaran 2013 adalah

terselenggaranya kajian dinamis secara komprehensif dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen Wantannas, yang

dilakukan melalui pengamatan, evaluasi, analisis dan perumusan sistem

nasional serta penjabarannya ke dalam sub-sub sistemnya dalam rangka

pembinaan ketahanan nasional sebagai bahan masukan kebijakan nasional

kepada Presiden RI selaku Ketua Wantannas.

5. Deputi Politik dan Strategi

Sasaran yang ingin dicapai pada Tahun Anggaran 2013 adalah

terselenggaranya kajian Siklis maupun Dinamis secara komprehensif aspek

kehidupan nasional (ipoleksosbudhankam) dalam rangka mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen Wantannas, yang dilakukan melalui

pengamatan, evaluasi, analisis dan perumusan politik strategi nasional serta

rencana kontijensi.

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

8

6. Deputi Pengkajian dan Penginderaan

Sasaran yang ingin dicapai pada Tahun Anggaran 2013 adalah

terselenggaranya kajian Siklis maupun Dinamis secara komprehensif dalam

rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen Wantannas, yang

dilakukan melalui pengkajian dan penginderaan strategis nasional, regional,

dan internasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional sebagai

masukan dan saran tindak kepada Ketua Wantannas (Presiden RI).

7. Deputi Pengembangan

Sasaran yang ingin dicapai pada Tahun Anggaran 2013 adalah

terselenggaranya kajian dinamis secara komprehensif dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen Wantannas melalui

pengamatan, evaluasi, analisis dinamika segenap aspek kehidupan

nasional dan pelaksanaan pembangunan nasional serta perumusan saran

pemecahan krisis dan saran pemecahan masalah penyimpangan

pembangunan nasional yang terjadi.

8. Perumusan kegiatan dan koordinasi Setjen Wantannas

Sasaran yang ingin dicapai pada Tahun Anggaran 2013 adalah

terselenggaranya rapat koordinasi Wantannas, reformasi birokrasi, dan

strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi (stranas PPK),

serta kajian kewilayahan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi Setjen Wantannas, yang dilakukan melalui pengamatan, evaluasi,

analisis dinamika segenap aspek kehidupan nasional dan pelaksanaan

pembangunan nasional pada suatu daerah maupun negara lain dalam

rangka pembinaan ketahanan nasional sebagai masukan dan saran tindak

kepada Ketua Wantannas (Presiden RI).

E. Kebijakan Pembangunan Setjen Wantannas 2013

Kebijakan pembangunan Setjen Wantannas tahun 2013 dirancang sebagai

bagian dan keberlanjutan dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Selain itu tentu saja kebijakan tersebut

merupakan komponen dari RKP 2013, khususnya dalam menunjang salah satu

prioritas pembangunan nasional, yaitu prioritas nomor enam berupa Peningkatan

Kualitas Kebijakan Keamanan Nasional dalam kerangka pembangunan jangka

menengah.

Berbagai kebijakan yang ditempuh dalam pembangunan Setjen Wantannas

tahun 2013 adalah:

1. Mengerahkan seluruh komponen kekuatan Setjen Wantannas khususnya

personel pemikir untuk melakukan telaahan baik yang bersifat siklis maupun

dinamis disesuaikan dengan dinamika seluruh aspek kehidupan nasional.

2. Mengarahkan seluruh komponen kekuatan Setjen Wantannas agar mampu

mengembangkan inisiatif, kemudahan untuk memperoleh akses

peningkatan kapasitasnya, dan penguatan tupoksi yang bersangkutan.

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

9

3. Mengarahkan penguatan jejaring kepakaran melalui komunikasi konstruktif

dan kemitraan strategis dengan para pakar yang mewakili jalur aspiratif

(anggota DPR, LSM terpilih, pengamat/pemerhati), jalur akademik (para

ilmuwan) dan jalur empirik (birokrat terpilih).

4. Mengarahkan seluruh sumber daya Setjen Wantannas agar mampu

menunjang berbagai program kegiatan yang telah dirancang Renstra dan

RKT secara efektif dan efisien.

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

10

BAB III

PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN 2013

A. Program Pembangunan Tahun 2013

Prioritas pembangunan bidang pertahanan keamanan yang menjadi

kewenangan Setjen Wantannas adalah peningkatan kapasitas penyusunan

lembaga keamanan nasional, merupakan kumpulan dari kegiatan kegiatan

yang dirancang dalam program untuk mencapai sasaran tertentu atau

beberapa sasaran sekaligus. Program tersebut tertuang dalam dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional. Hal ini dalam

rangka harmonisasi/ keselarasan mulai dari RPJM, Renstra, Rencana Kinerja

Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja.

Sesuai amanat reformasi perencanaan dan penganggaran, disebutkan

bahwa program merupakan tanggung jawab unit Eselon-I dan dalam bentuk

kegiatan yang menjadi tanggung jawab unit kerja di lingkupnya. Program

menghasilkan outcome. Sedangkan kegiatan menghasilkan output yang

mendukung pencapaian outcome program.

Setjen Wantannas pada tahun 2013 melaksanakan 2 Program

Pembangunan Ketahanan Nasional. Masing-masing program pembangunan

ketahanan nasional tersebut mencerminkan tugas pokok dan fungsi dari 4 unit

Eselon-I lingkup Kedeputian Setjen Wantannas, dan 3 Unit Eselon II lingkup

Kebiroan Setjen Wantannas. Ukuran keberhasilan Eselon-I lingkup kedeputian

dalam menjalankan program tersebut diukur kinerjanya dalam bentuk outcome.

Sebagaimana diketahui bahwa outcome merupakan hasil dari output kegiatan

yang dilaksanakan oleh unit kerja di bawahnya (eselon-II). Adapun 2 Program

Pembangunan Ketahanan Nasional Tahun 2013 disajikan pada Tabel A.

Tabel A. Program Pembangunan Setjen Wantannas Tahun 2013

No. Nama Program

1Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Wantannas

2 Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional

B. Rancangan Program dan Kegiatan Setjen Wantannas 2013

Program pembangunan ketahanan nasional dijabarkan ke dalam

kegiatan-kegiatan. Pada masing-masing kegiatan dilaksanakan oleh unit kerja

Eselon I dan Eselon II sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Kinerja

keberhasilan unit kerja Eselon I, Eselon II dan unit kerja mandiri dalam

melaksanakan kegiatan diukur dalam bentuk output. Penjabaran 2 program ke

dalam 7 kegiatan, 7 Output, dan 5 sub output secara rinci disajikan pada Tabel

B.

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

11

Tabel B. Rancangan Program dan Kegiatan Setjen Wantannas Tahun 2013

No. Program/Kegiatan/Output/Suboutput

1.Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Wantannas

1.1 Perencanaan Program dan Pengelolaan Administrasi Keuangan

1.2. Pelayanan Persidangan dan Hubungan Masyarakat

1.3. Pelayanan Tata Usaha dan Rumah Tangga

1.4. Pembinaan Administrasi Kepegawaian Wantannas

1.5 Pengelolaan Aset Wantannas

2. Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional

2.1. Penyelenggaraan Perumusan Kebijakan Ketahanan Nasional

2.1.1 Perumusan Kebijakan Ketahanan Nasional

2.2. Pengembangan Sistem Informasi Wantannas

2.2.1 Sistem Teknologi dan Informasi

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

12

C. Rencana Kerja dan Anggaran Setjen Wantannas 2013

1. Rencana Kerja

a. Biro Keuangan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka Biro Keuangan

melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Bagian Perencanaan Anggaran

a) Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis (Renstra)

jangka menengah;

b) Melaksanakan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan;

c) Melaksanakan penyusunan Penetapan Kinerja;

d) Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Anggaran;

e) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi program;

f) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi anggaran;

g) Melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP);

2) Bagian Administrasi Keuangan

a) Melaksanakan pembinaan administrasi keuangan;

b) Melaksanakan verifikasi dokumen keuangan;

c) Melaksanakan pengarsipan dokumen keuangan;

d) Menyusun laporan keuangan semester dan tahunan;

e) Melaksanakan monitoring dan evaluasi administrasi

keuangan.

b. Biro Persidangan dan Humas

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka Biro

Persidangan dan Humas melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

1) Bagian Persidangan

a) Menyusun rencana kinerja layanan persidangan;

b) Melaksanakan pelayanan persidangan;

c) Melaksanakan kegiatan produksi dan reproduksi;

d) Melaksanakan layanan rapat koordinasi dengan anggota

tetap Wantannas;

e) Melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan

persidangan.

2) Bagian Hubungan Masyarakat

a) Menyusun rencana kinerja layanan kehumasan;

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

13

b) Melaksanakan pengelolaan hubungan media dan hubungan

lembaga;

c) Melaksanakan pengelolaan bahan publikasi;

d) Melaksanakan pengelolaan penerjemahan;

e) Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan

infrastruktur sisfo Setjen Wantannas yang meliputi aplikasi,

software, dan hardware jalur komunikasi data;

f) Melaksanakan kegiatan dan koordinasi pada forum

Bakohumas;

g) Melaksanakan penyusunan Jadwal Retensi Arsip (JRA)

Setjen Wantannas;

h) Melaksanakan pengelolaan arsip Setjen Wantannas;

i) Melaksanakan kegiatan fotografi dan videografi;

j) Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan

perpustakaan, serta pendayagunaan bahan pustaka;

k) Melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan

kehumasan.

c. Biro Umum

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka Biro Umum

melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Bagian Kepegawaian

a) Melaksanakan pengadaan pegawai melalui mutasi jabatan

dari lintas Kementerian/Lembaga;

b) Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian sesuai

mekanisme dan prosedur meliputi kenaikan pangkat,

pensiun, kenaikan gaji berkala, mutasi pegawai, cuti,

pengusulan tanda penghargaan, absensi dan pembuatan

kartu terkait pegawai serta pelantikan pejabat struktural;

c) Melaksanakan pengelolaan tata naskah kepegawaian dan

dokumen kepegawaian sesuai dengan mekanisme dan

prosedur;

d) Melaksanakan pemutakhiran data pegawai dan verifikasi

data;

e) Melaksanakan pengiriman personil untuk mengikuti diklat

struktural (Pim Tk.II & Pim Tk.IV) dan diklat teknis;

f) Melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan

kepegawaian.

2) Bagian Rumah Tangga

a) Melaksanakan pembinaan pengadaan barang/jasa;

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

14

b) Melaksanakan pengadministrasian BMN dan barang

persediaan;

c) Melaksanakan belanja modal yang terdiri dari pengadaan

peralatan pendukung kinerja;

d) Melaksanakan pemeliharaan gedung kantor tempat kerja,

kendaraan dinas dan peralatan kantor lainnya;

e) Mengadakan obat-obatan untuk poliklinik Wantannas;

f) Mengadakan pakaian dinas pegawai;

g) Mengadakan pakaian kerja tenaga keamanan, kebersihan,

pramubakti dan pengemudi;

h) Melaksanakan pembayaran belanja pegawai dan tenaga

honorer (keamanan, kebersihan, pramubakti dan

pengemudi);

i) Melaksanakan pembayaran langganan daya dan jasa;

j) Melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan

kerumahtanggaan.

3) Bagian Administrasi Umum

a) Menyelenggarakan kegiatan naskah dinas persuratan;

b) Mengelola arsip yang meliputi perawatan dan pemeliharaan

arsip;

c) Melaksanakan pengawasan kegiatan tata naskah dinas

persuratan;

d) Melaksanakan dukungan operasional pimpinan/ketua

lembaga;

e) Melaksanakan dukungan kesekretariatan;

f) Melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan administrasi

umum.

d. Deputi Sistem Nasional

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka Kedeputian

Sistem Nasional melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1) Pengumpulan data, identifikasi masalah dan pembentukan

Panitia Kerja.

Melaksanakan pembentukan panitia kerja, merumuskan tema,

dan menyusun Term of Reference (TOR) Kajian melalui

pengumpulan data dan identifikasi masalah serta didukung

dengan kegiatan pengkajian daerah (Kajida).

2) Penyusunan kajian, kirpat, dan semiloka bidang sistem nasional.

Melaksanakan penyusunan kajian bidang sistem nasional

melalui kegiatan rapat kerja terbatas (Rakertas), penyusunan

naskah perkiraan cepat (Kirpat) terkait masalah krusial

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

15

mendesak, dan pelaksanaan seminar lokakarya (Semiloka) atas

naskah kajian hasil kerjasama dengan mitra kerja.

3) Evaluasi dan pelaporan.

Melaksanakan rapat finalisasi naskah kajian melalui kegiatan

rapat kelompok kerja khusus (Pokjasus) dan rapat perumusan

materi (Ramusmat).

e. Deputi Politik dan Strategi

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka Kedeputian

Politik dan Strategi melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1) Pengumpulan data, identifikasi masalah dan pembentukan

Panitia Kerja.

Melaksanakan pembentukan panitia kerja, merumuskan tema,

dan menyusun Term of Reference (TOR) Kajian melalui

pengumpulan data dan identifikasi masalah serta didukung

dengan kegiatan pengkajian daerah (Kajida).

2) Penyusunan kajian, kirpat, dan semiloka bidang politik dan

strategi.

Melaksanakan penyusunan kajian bidang politik dan strategi

melalui kegiatan rapat kerja terbatas (Rakertas), penyusunan

naskah perkiraan cepat (Kirpat) terkait masalah krusial

mendesak, dan pelaksanaan seminar lokakarya (Semiloka) atas

naskah kajian hasil kerjasama dengan mitra kerja.

3) Evaluasi dan pelaporan.

Melaksanakan rapat finalisasi naskah kajian melalui kegiatan

rapat kelompok kerja khusus (Pokjasus) dan rapat perumusan

materi (Ramusmat).

f. Deputi Pengkajian dan Penginderaan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka Kedeputian

Pengkajian dan Penginderaan melaksanakan kegiatan sebagai

berikut:

1) Pengumpulan data, identifikasi masalah dan pembentukan

Panitia Kerja.

Melaksanakan pembentukan panitia kerja, merumuskan tema,

dan menyusun Term of Reference (TOR) Kajian melalui

pengumpulan data dan identifikasi masalah serta didukung

dengan kegiatan pengkajian daerah (Kajida).

2) Penyusunan kajian, kirpat, dan semiloka bidang pengkajian dan

penginderaan.

Melaksanakan penyusunan kajian bidang pengkajian dan

penginderaan melalui kegiatan rapat kerja terbatas (Rakertas),

penyusunan naskah perkiraan cepat (Kirpat) terkait masalah

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

16

krusial mendesak, dan pelaksanaan seminar lokakarya

(Semiloka) atas naskah kajian hasil kerjasama dengan mitra

kerja.

3) Evaluasi dan pelaporan.

Melaksanakan rapat finalisasi naskah kajian melalui kegiatan

rapat kelompok kerja khusus (Pokjasus) dan rapat perumusan

materi (Ramusmat).

g. Deputi Pengembangan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka Kedeputian

Pengembangan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1) Pengumpulan data, identifikasi masalah dan pembentukan

Panitia Kerja.

Melaksanakan pembentukan panitia kerja, merumuskan tema,

dan menyusun Term of Reference (TOR) Kajian melalui

pengumpulan data dan identifikasi masalah serta didukung

dengan kegiatan pengkajian daerah (Kajida).

2) Penyusunan kajian, kirpat, dan semiloka bidang pengembangan.

Melaksanakan penyusunan kajian bidang pengembangan

melalui kegiatan rapat kerja terbatas (Rakertas), penyusunan

naskah perkiraan cepat (Kirpat) terkait masalah krusial

mendesak, dan pelaksanaan seminar lokakarya (Semiloka) atas

naskah kajian hasil kerjasama dengan mitra kerja.

3) Evaluasi dan pelaporan.

Melaksanakan rapat finalisasi naskah kajian melalui kegiatan

rapat kelompok kerja khusus (Pokjasus) dan rapat peurmusan

materi (Ramusmat).

h. Perumusan Kegiatan dan Koordinasi Setjen Wantannas

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka Setjen

Wantannas melaksanakan perumusan kegiatan dan koordinasi

sebagai berikut:

1) Melaksanakan pembentukan panitia kerja dalam rangka Rapat

Koordinasi Wantannas, Reformasi Birokrasi dan Strategi

Nasional Pemberantasan Korupsi.

2) Melaksanakan Rapat Koordinasi Wantannas, Kajian

Kewilayahan, Seminar Nasional/Internasional, Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi dan Strategi Nasional Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi.

3) Melaksanakan rapat evaluasi dan pelaporan atas kegiatan Rapat

Koordinasi Wantannas, Kajian Kewilayahan, Seminar

Nasional/Internasional, Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan

Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi.

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

17

i. Pengembangan Sistem Informasi Wantannas

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara cepat, akurat

dan aman perlu didukung dengan sistem tehnologi informasi yang

handal, maka Setjen Wantannas melaksanakan pengembangan

sistem informasi Wantannas melalui kegiatan pengembangan

jaringan sistem informasi Wantannas.

2. Rincian Rencana Kerja dan Anggaran

Anggaran untuk pelaksanaan seluruh Rencana Kerja Setjen

Wantannas TA. 2013 dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara sebesar Rp. 38.946.106.000,- (Tiga puluh delapan miliar

sembilan ratus empat puluh enam juta seratus enam ribu rupiah), dengan

rincian sebagai berikut:

a. Berdasarkan jenis belanja, terdiri dari :

1) Belanja Pegawai : Rp. 7.090.695.000,-

2) Belanja Barang : Rp. 29.324.312.000,-

3) Belanja Modal : Rp. 2.531.099.000,-

Jumlah : Rp. 38.946.106.000,-

b. Berdasarkan jenis program :

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Wantannas: Rp. 14.734.006.000,-

a) Perencanaan Program & Minkeu Rp. 7.573.377.000,-

b) Pelayanan Persidangan & Humas Rp. 365.823.000,-

c) Pelayanan Tata Usaha & Rumga Rp. 969.130.000,-

d) Pembinaan Adm. Kepegawaian Rp. 296.876.000,-

e) Pengelolaan Asset Wantannas Rp. 5.528.800.000,-

2) Program Pengembangan Kebijakan

Ketahanan Nasional: Rp. 24.212.100.000,-

a) Perumusan Kebijakan Ketahanan

Nasional Rp. 22.361.001.000,-

b) Pengembangan Sisfo Wantannas Rp. 1.851.099.000,-

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

18

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kinerja Tahunan Setjen Wantannas Tahun 2013 yang berisi tentang

detail sasaran, strategi pencapaian program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam

satu tahun merupakan pedoman bagi unit-unit kerja Setjen Wantannas dalam

menyelenggarakan pembangunan setjen Wantannas tahun 2013. Disamping itu

dengan ditetapkanya indikator-indikator kinerja dari kegiatan yang akan dilaksanakan

sehingga dapat diukur capaian kinerjanya sekaligus memudahkan untuk mengadakan

evaluasi keberhasilan dan kegagalan.

Kunci keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan terletak pada

kemampuan menciptakan sinergisme dan keterpaduan dari unit-unit kerja yang ada

melalui pemantapan sistem dan metoda perencanaan, peningkatan kualitas SDM,

penataan kelembagaan dan peningkatan koordinasi antara instansi terkait. Dengan

demikian hal-hal yang dapat menjadikan kendala ataupun hambatan dapat

disesuaikan dengan baik.

Jakarta, 14 September 2012

Sekretaris Jenderal

Dewan Ketahanan Nasional

Waris

Letnan Jenderal TNI

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

19

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional

Tahun : 2013

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

1 Terwujudnya peningkatan kinerja

manajemen internal dalam rangka

pelaksanaan tugas Setjen Wantannas

Opini BPK terhadap laporan

keuangan Setjen Wantannas

WTP

Nilai hasil evaluasi Kemen Pan &

RB terhadap pelakasanaan kinerja

Setjen Wantannas

CC

Persentase pejabat yang telah

melaporkan LHKPN

100 Persen

Persentase dokumen program dan

anggaran yang diselesaikan tepat

waktu

100 Persen

Persentase unit kerja yang telah

melaksanakan kegiatan sesuai

dengan perencanaan

100 Persen

2 Tersedianya saran tindak kebijakan

ketahanan nasional fokus pada bidang

defence, security, crisis prevention and

resolution secara komprehensif

sebagai masukan Ketua Wantannas

(Presiden RI)

Persentase saran tindak hasil

kajian dinamis, siklis dan perkiraan

cepat bidang kebijakan ketahanan

nasional

100 Persen

Persentase respon Presiden

terhadap saran tindak Setjen

Wantannas yang disampaikan

kepada Presiden

75 Persen

Jakarta, 14 September 2012

Sekretaris Jenderal

Dewan Ketahanan Nasional

Waris

Letnan Jenderal TNI

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN/LEMBAGA

Unit Organisasi Eselon I : Kedeputian Sistem Nasional

Tahun Anggaran : 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terselenggaranya kajian

Dinamis secara komprehensif

dalam rangka mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi

Setjen Wantannas, yang

dilakukan melalui

pengamatan, evaluasi, analisis

dan perumusan sistem

nasional serta penjabarannya

ke dalam sub-sub sistemnya

dalam rangka pembinaan

ketahanan nasional, sebagai

bahan masukan kebijakan

nasional kepada Presiden RI

selaku Ketua Wantannas.

Jumlah saran tindak strategis bidang

sistem nasional

14 Naskah

Persentase saran tindak hasil

perkiraan cepat bidang sistem

nasional

100 Persen

Jumlah kajian hasil semiloka terkait

permasalahan daerah yang dapat

dijadikan sebagai pertimbangan dalam

penyelesaian masalah nasional bidang

sistem nasional

1 Naskah

Persentase saran tindak bidang sistem

nasional yang dikirim ke Presiden

70 Persen

Jakarta, 14 September 2012

Deputi Sistem Nasional

Setjen Wantannas

Drs. Tahan SL Toruan, MM Dipl. SS

Mayor Jenderal TNI

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN/LEMBAGA

Unit Organisasi Eselon I : Kedeputian Politik dan Strategi

Tahun Anggaran : 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terselenggaranya kajian Siklis

maupun Dinamis secara

komprehensif aspek

kehidupan nasional

(ipoleksosbudhankam) dalam

rangka mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi

Setjen Wantannas, yang

dilakukan melalui

pengamatan, evaluasi, analisis

dan perumusan politik strategi

nasional serta rencana

kontijensi

Jumlah saran tindak strategis bidang

politik dan strategi

10 Naskah

Jumlah dokumen siklis 1 Naskah

Persentase saran tindak hasil

perkiraan cepat bidang politik dan

strategi

100 Persen

Jumlah kajian hasil semiloka terkait

permasalahan daerah yang dapat

dijadikan sebagai pertimbangan dalam

penyelesaian masalah nasional bidang

politik dan strategi

1 Naskah

Persentase saran tindak bidang politik

dan strategi yang dikirim ke Presiden

65 Persen

Jakarta, 14 September 2012

Plh. Deputi Politik dan Strategi

Setjen Wantannas

Joko Sunaryo, SH.,MM

Brigadir Jenderal TNI

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN/LEMBAGA

Unit Organisasi Eselon I : Kedeputian Pengkajian dan Penginderaan

Tahun Anggaran : 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terselenggaranya kajian Siklismaupun Dinamis secarakomprehensif dalam rangkamendukung pelaksanaantugas dan fungsi SetjenWantannas, yang dilakukanmelalui pengkajian danpenginderaan strategisnasional, regional, daninternasional dalam rangkapembinaan ketahanannasional sebagai masukandan saran tindak kepadaKetua Wantannas (PresidenRI)

Jumlah saran tindak strategisbidang pengkajian danpenginderaan

10 Naskah

Jumlah dokumen siklis 2 Naskah

Persentase saran tindak hasilperkiraan cepat bidang pengkajiandan penginderaan

100 Persen

Jumlah kajian hasil semiloka terkaitpermasalahan daerah yang dapatdijadikan sebagai pertimbangandalam penyelesaian masalahnasional bidang pengkajian danpenginderaan

1 Naskah

Persentase saran tindak bidangpengkajian dan penginderaan yangdikirim ke Presiden

60 Persen

Jakarta, 14 September 2012

Plh. Deputi Pengkajian dan Penginderaan

Setjen Wantannas

Drs. Manahan Daulay

Brigadir Jenderal Polisi

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN/LEMBAGA

Unit Organisasi Eselon I : Kedeputian Pengembangan

Tahun Anggaran : 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terselenggaranya kajian

Dinamis secara komprehensif

dalam rangka mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi

Setjen Wantannas, yang

dilakukan melalui

pengamatan, evaluasi, analisis

dinamika segenap aspek

kehidupan nasional dan

pelaksanaan pembangunan

nasional serta perumusan

saran pemecahan krisis dan

saran pemecahan masalah

penyimpangan pembangunan

nasional yang terjadi

Jumlah saran tindak strategis

bidang pengembangan

14 Naskah

Persentase saran tindak hasil

perkiraan cepat bidang

pengembangan

100 Persen

Jumlah kajian hasil semiloka terkait

permasalahan daerah yang dapat

dijadikan sebagai pertimbangan

dalam penyelesaian masalah

nasional bidang pengembangan

1 Naskah

Persentase saran tindak bidang

pengembangan yang dikirim ke

Presiden

60 Persen

Jakarta, 14 September 2012

Deputi Pengembangan

Setjen Wantannas

Edy Sunarwondo

Marsekal Muda TNI

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II KEMENTERIAN/LEMBAGA

Unit Organisasi Eselon II : Biro Keuangan

Tahun Anggaran : 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terselenggaranya

perencanaan anggaran dan

administrasi keuangan dalam

rangka mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi

Setjen Wantannas melalui

upaya pembinaan anggaran

dan keuangan.

Persentase unit kerja yang

mengajukan perencanaan kegiatan

tahunan secara tepat waktu

100 Persen

Persentase dokumen perencanaan

dan pelaporan yang dapat

diselesaikan tepat waktu

100 Persen

Persentase penyerapan anggaran 100 Persen

Persentase dokumen tagihan

pertanggungjawaban keuangan yang

dapat diselesaikan tepat waktu

100 Persen

Opini BPK terhadap laporan

keuangan

WTP

Jakarta, 14 September 2012

Kepala Biro Keuangan

Setjen Wantannas

Edy Purwanto

Brigadir Jenderal TNI

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II KEMENTERIAN/LEMBAGA

Unit Organisasi Eselon II : Biro Umum

Tahun Anggaran : 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terlaksananya

penyelenggaraan

administrasi

kepegawaian,

kerumahtanggaan dan

administrasi umum

Persentase pengawakan personel yang

dibutuhkan organisasi sesuai Daftar

Susunan Personel (DSP)

80 Persen

Persentase pelayanan administrasi

kepegawaian secara tepat waktu

100 Persen

Persentase data personil yang mutakhir dan

valid

85 Persen

Persentase pegawai yang lulus dari

pendidikan dan pelatihan struktural dan

teknis dengan predikat baik

100 Persen

Persentase BMN dalam kondisi baik (layak

pakai)

100 Persen

Jumlah laporan BMN yang transparan dan

akuntabel yang dapat diselesaikan tepat

waktu

2 laporan

Persentase sarana dan prasarana yang

tersedia dengan jumlah pegawai sesuai

dengan kualitas pelayanan yang baik

90 Persen

Persentase dokumen administrasi

persuratan dan ekspedisi yang dapat

diselesaikan tepat waktu

100 Persen

Persentase tingkat kepuasan pegawai

terhadap sarana dan prasarana yang ada

80 Persen

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 77: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Persentase tingkat kehadiran pegawai 100 Persen

Jakarta, 14 September 2012

Kepala Biro Umum

Setjen Wantannas

Y.A. Sulardi

Brigadir Jenderal TNI

Page 78: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II KEMENTERIAN/LEMBAGA

Unit Organisasi Eselon II : Biro Persidangan dan Humas

Tahun Anggaran : 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terselenggaranya

pengelolaan persidangan

dan kehumasan dalam

rangka mendukung

pelaksanaan tugas pokok

Setjen Wantannas

Persentase pelayanan persidangan yang

terlaksana dengan efektif dan efisien

100 Persen

Persentase bahan/materi persidangan

yang diproduksi dan direproduksi

100 Persen

Persentase digitalisasi arsip dan

perpustakaan yang lengkap dan mutakhir

80 Persen

Jumlah naskah MoU dengan K/L dan

instansi terkait

6 Naskah

Persentase publikasi/ pemberitaan tentang

kegiatan Setjen Wantannas yang

dilaksanakan

100 Persen

Jumlah dokumen yang diupload di

website Setjen Wantannas

15 Dokumen

Jumlah pengunjung website Setjen

Wantannas

200 org/hari

Terselenggaranya

hubungan pelaporan dan

koordinasi dengan Ketua

dan Anggota Wantannas

serta dengan mitra kerja

Persentase Sidang Dewan dan Forum

Bakohumas yang terlaksana dengan

efektif dan efisien

60 Persen

Terselenggaranya

pengelolaan jalur

komunikasi data yang

Peringkat hasil evaluasi Kemen Kominfo

terhadap pelaksanaan manajemen

keamanan informasi Setjen Wantannas

5

SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

Page 79: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)aman dan mutakhir dalam

rangka mendukung

pelaksanaan tugas pokok

Setjen Wantannas

Persentase pengguna aplikasi Sisfo Setjen

Wantannas

20 Instansi

Jakarta, 14 September 2012

Kepala Biro Persidangan dan Humas

Setjen Wantannas

Dody Usodo Hargo S, S.IP, MM

Brigadir Jenderal TNI

Page 80: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

LAMPIRAN II

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

TAHUN 2013

Page 81: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

PENGUKURAN KINERJA KEGIATANTAHUN 2013

DEPUTI/BIRO : KEDEPUTIAN SISTEM NASIONAL

Program Kegiatan PresentaseRencanaTingkatCapaian(Target)

KeteranganUraian Indikator

KerjaSatuan Rencana

TingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

PengembanganKebijakanKetahananNasional

Terselenggaranya kajianDinamissecarakomprehensif dalamrangkamendukungpelaksanaantugas danfungsiSetjenWantannas,yangdilakukanmelaluipengamata,evaluasi,analisis danperumusansistemnasionalsertapenjabarannya ke dalamsub-subsistemnyadalamrangkapembinaanketahanannasional,sebagaibahanmasukankebijakannasionalkepadaPresiden RIselakuKetuaWantannas.

- MasukanDana, SDM

- Keluaran1) Saran

tindakdinamisbid.sistemnasional

2) Sarantindakperkiraancepatbid.sistemnasional

3) Kajian hasilsemiloka

- HasilResponPresiden:

1) Sarantindakdinamisbid.sistemnasional

2) Sarantindakperkiraancepatbid.sistemnasional

3) Kajian hasilsemiloka

- ManfaatUntukmemberikankerangkakonseptualpembinaanketahanannasionalyangapplicable

Rupiah

Naskah

Naskah

Naskah

Persentase

Persen

tase

Persen

tase

Persen

tase

4.056.953.750

14

10

1

70

70

70

70

3.935.245.137

14

10

1

86

80

100

88

97

100

100

100

123

114

143

125

Page 82: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program Kegiatan PresentaseRencanaTingkatCapaian(Target)

KeteranganUraian Indikator

KerjaSatuan Rencana

TingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

- DampakTerselenggaranyapembinaanketahanannasionalyang efektifdan efisiensehinggameningkatnya kualitasketahanannasional

Persen

tase

70 88 125

Penjelasan :

1. Pada TA. 2013 Kedeputian Sisnas telah menghasilkan 31 Kajian berupa kajian

Dinamis maupun perkiraan cepat, dengan perincian sebagai berikut:

a. Kajian Dinamis

1) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi meningkatnya konflik

sosial guna menjaga stabilitas keamanan nasional”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan stabilitas keamanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Kemenko Polkam, Kemhan, Kemendagri, Panglima TNI, Kapolri dan

Pemda merumuskan blue print penanganan konflik sosial di daerah

masing-masing, sehingga stabilitas wilayah dapat terjaga dengan baik

untuk memajukan pembangunan.

2) Saran tindak dengan judul “Pemeliharaan perdamaian dalam rangka

pembangunan di Aceh ”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan

dengan pemeliharaan perdamian dan pembangunan di Aceh.

Dampak yang diharapkan

Kemenko Polhukam, Kemendagri, Panglima TNI, Kapolri dan Pemda Aceh

melakukan koordinasi agar mengoptimalkan upaya-upaya edukasi dan

sosialisasi nilai-nilai kebangsaan dan persatuan berdasar Pancasila,

sehingga nilai-nilai karakter bangsa kembali menguat di kalangan generasi

muda.

Page 83: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

3) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi fenomena

melonjaknya usia produktif dalam rangka ketahanan nasional”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden sebagai

bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan

pengelolaan SDM baik peningkatan kualitas maupun daya saing untuk

mempertahankan pembangunan ekonomi dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Kemenko Kesra, Kemenakertrans, Kemen BUMN dan Pemda membuat

program terobosan untuk menyiapkan dan meningkatkan kualitas SDM

serta menyiapkan lapangan pekerjaan untuk mengurangi beban ekonomi

Negara.

4) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi permasalahan

pemberdayaan SDA di daerah; Kajian daerah di Sulawesi Tenggara”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden sebagai

bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan

pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan

perekonomian Indonesia.

Dampak yang diharapkan

SDA dapat dikelola dengan baik sehingga dapat meningkatkan ekonomi

negara yang dapat memberikan kesejahteraan masyarakat secara umum

dan berkelanjutan.

5) Saran tindak dengan judul “Penguatan tata kelola pemerintahan yang

baik dalam rangka menekan perilaku korupsi”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan tata kelola

pemerintahan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih.

Dampak yang diharapkan

Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel serta

bebas dari korupsi.

6) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi praktek kartelisasi

bahan pangan guna menjamin ketahanan nasional”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penyediaan pangan

untuk ketahanan menciptakan ketahanan pangan.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya praktek kartelisasi pangan dalam kegiatan

penyediaan bahan pangan di Indonesia.

Page 84: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

7) Saran tindak dengan judul “Menata ulang kemitraan pemerintah dan

swasta dalam pembangunan infrastruktur publik guna meningkatkan

ketahanan ekonomi”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan

infrastruktur publik guna meningkatkan ketahanan ekonomi.

Dampak yang diharapkan

Meningkatkan sinergitas kemitraan di bidang pembangunan infrastruktur

guna peningkatan kualitas infrastruktur yang dibangun agar berdayaguna.

8) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi HGU yang bermasalah

dalam rangka ketahanan nasional”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan HGU

dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Peningkatan dan penyelarasan sistem perijinan dan penerbitan HGU untuk

mencegah konflik lahan dan peningkatan perekonomian nasional.

9) Saran tindak dengan judul “Penguatan implementasi Kebijakan

Keamanan Energi Nasional Menggunakan Energi Terbarukan”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penggunaan energi

alternatif dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Diterbitkannya kebijakan pemerintah dalam rangka penggunaan energi

terbarukan dan ramah lingkungan untuk efisiensi dan optimalisasi

penggunaan anggaran negara untuk pemenuhan energi nasional.

10) Saran tindak dengan judul “Penguatan kapasitas pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka menjamin kelestarian

dan pemanfaatan yang berkelanjutan”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan SDA

yang berkelanjutan dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Pengaturan pengelolaan SDA yang sinergis dan berkelanjutan untuk

meningkatkan ekonomi nasional guna terciptanya stabilitas ekonomi

nasional.

Page 85: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

11) Saran tindak dengan judul “Penguatan hubungan pemerintah dan

pemerintah daerah dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penataan hubungan

pusat dan daerah guna memperkokoh ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Penataan hubungan pusat dan daerah guna penguatan hierarki dan posisi

pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah.

12) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi permasalahan tata

niaga impor bahan pangan”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan tata niaga impor

pangan dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terjadinya penataan tata niaga impor guna melindungi produksi dalam

negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

13) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Ancaman terhadap

Keamanan Siber dalam rangka Memantapkan Stabilitas Nasional”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan keamanan siber

dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Peningkatan pengamanan siber dari berbagai segi guna mencegah

kebocoran informasi dan dokumen negara dalam rangka terjaminnya

kerahasiaan negara guna menjaga stabilitas nasional.

14) Saran tindak dengan judul “Optimalisasi Pemanfaatan CSR Guna

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan CSR

dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Optimaslisasi pemanfaatan CSR dan tepat sasaran untuk menjaga

keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian

lingkungan pabrik.

b. Perkiraan Cepat

1) Saran tindak dengan judul “Perkembangan Sengketa Lahan PT.

Lonsum dengan Masyarakat Setempat di Kabupaten Bulukumba”

Page 86: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penanganan

sengketa lahan dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terjadinya kesepakatan bersama untuk menyelesaikan konflik lahan

dengn tuntas baik secara hokum maupun melalui jalan damai.

2) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi potensi konflik

dampak penyalahgunaan dana APBD di Kab. Kepulauan Sula Provinsi

Maluku Utara”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penggunaan APBD

dalam rangka kesejahteraan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya inefisiensi dan tindakan penyalahgunaan dana

anggaran pendapatan dan belanja daerah, untuk meningkatkan

pembangunan daerah.

3) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Penyalahgunaan Dana

Pembangunan Kabupaten Biak Numfor”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penggunaan APBD

Biak dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Antisipasi penggunaan APBD yang tidak efisien dan mencegah terjadinya

penyalahgunaan dan tindak korupsi anggaran daerah.

4) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Potensi Konflik

Sengketa Lahan Anjongan Melancar di Kab. Pontianak, Provinsi

Kalbar”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penyelesaian konflik

lahan.

Dampak yang diharapkan

Dapat dicegah terjadinya duplikasi kepemilikan lahan dan penyelesaian

kasus duplikasi kepemilikan lahan secara damai.

5) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Potensi Konflik Tapal

Batas Kabupaten di Provinsi Bengkulu”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

Page 87: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penyelesaian batas

wilayah.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadi konflik sosial dimasyarakat akibat sengketa tumpang

tindihnya kepemilikan lahan oleh masyarakat dari dua kabupaten yang

berbeda.

6) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi pro dan kontra

penundaan Pilkada Lampung”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pemilukada di Provinsi Lampung.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya konflik sosial bagi akibat terjadinya penundaan

pelaksanaan Pemilukada Lampung.

7) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Maraknya

Penggunaan Senjata Api Ilegal”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penggunan senjata

api dalam rangka keamanan nasional yang kondusif.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya penyalahgunaan senjata api secara illegal untuk

menjaga keamanan dan ketertiban nasional.

8) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Maraknya Kasus Suap

dan Tindak Pidana Korupsi”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pencegahan tindakan

suap dan tindak pidana korupsi.

Dampak yang diharapkan

Efektifitas dan efisiensi dana-dana kegiatan pembangunan khususnya

yang bersumber dari APBN.

9) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Permasalahan

Tambang Ilegal di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan pengelolaan tambang yang

diarahkan untuk kesejahteraan rakyat yang seluas luasnya.

Page 88: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan

Mencegah dan menghentikan kegiatan usaha tambang illegal untuk

peniingkatan penghasilan devisa dan mencegah kerusakan lingkungan

yang tidak terkendali.

10) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Dampak Kebijakan

Penetapan Kawasan Hutan Lindung di Wilayah Kepri dan Batam”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan sterilisasi kawasan

hutan lindung.

Dampak yang diharapkan

Kelestarian dan terpeliharanya kawasan hutan lindung sebagai salah satu

paru-paru dunia untuk penurunan emisi CO2 di dunia.

2. Pada TA. 2013 Kedeputian Sistem Nasional telah menghasilkan 1 Naskah kajian hasil

semiloka dengan perincian sebagai berikut:

a. Naskah kajian hasil semiloka dengan judul “Implementasi Kebijakan

Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara dalam rangka

Mengurangi Kemiskinan dan Disparitas antar Daerah di Sumatera Utara”

b. Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penurunan angka kemiskinan di

Provinsi Sumatera Utara.

c. Dampak yang diharapkan

Dilaksanakannya program pengentasan kemiskinan di daerah tertinggal untuk

peningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.

3. Pada TA. 2013 Kedeputian Sistem Nasional telah menghasilkan 6 Naskah kajian hasil

kajian daerah dengan perincian sebagai berikut:

a. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Perkembangan sengketa

lahan PT. Lonsum dengan masyarakat setempat di Kabupaten Bulukumba

yang berpotensi konflik”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penyelesaian konflik sengketa

lahan di Kabupaten Bulukumba.

Dampak yang diharapkan

Terjadi penyelesaian konflik lahan baik melalui proses hukum maupun secara

damai melalui proses ganti rugi.

b. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Antisipasi dan solusi

Perkembangan Eksekusi Hukum Bupati Aru Maluku Tenggara”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

Page 89: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan eksekusi hukuman terhadap

Bupati Aru Maluku Tenggara.

Dampak yang diharapkan

Terlaksananya hukuman terhadap Bupati Aru yang telah mendapatkan

keputusan berkekuatan hukum tetap.

c. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Antisipasi dan Solusi

Penyalahgunaan Dana Pembangunan Kabupaten Biak Numfor”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan percepatan pembangunan di

Kabupaten Biak Numfor.

Dampak yang diharapkan

Mencegah keterlambatan pembangunan di Kabupaten Biak Numfor akibat

terjadinya penyalah gunaan dan penyimpangan penggunaan dana

pembangunan.

d. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Antisipasi dan Solusi Potensi

Konflik Tapal Batas Kabupaten di Propinsi Bengkulu”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan pengelolaan

perbatasan antar kabupaten di Provinsi Bengkulu.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya keresahan dan konflik antar warga akibat tumpah tindih

kepemilikan lahan.

e. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Antisipasi dan Solusi

Meluasnya Konflik Lahan Perkebunan antara Kelompok Tani Teluk Lesung

dengan PT. Rantau Sinar Karsa (RSK).”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan sengketa lahan di

Kabupaten Labuhanbatu dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Menyelesaikan masalah sengketa lahan antara masyarakat dengan PT. Rantau

Sinar Karsa melalui eksekusi lahan sesuai dengan bukti kepemilikan lahan

dan/atau system ganti rugi.

f. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Antisipasi dan Solusi

Permasalahan Sengketa Perbatasan di Provinsi Sumatera Barat dan

Provinsi Bengkulu”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penentuan batas antar Provinsi.

Page 90: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan

Menyelesaikan sengketa perbatasan wilayah agar dapat ditetapkan tapal batas

kedua wilayah untuk menghindari sengketa yang lebih luas di antara masyarakat

akibat perebutan lahan.

Jakarta, 12 Februari 2014

Deputi Sistem Nasional

Drs. Tahan S.L. Toruan, MM, Dipl.SS

Mayor Jenderal TNI

Page 91: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

PENGUKURAN KINERJA KEGIATANTAHUN 2013

DEPUTI/BIRO : KEDEPUTIAN POLITIK DAN STRATEGI

Program Kegiatan PresentaseRencanaTingkatCapaian(Target)

KeteranganUraian Indikator

KerjaSatuan Rencana

TingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

PengembanganKebijakanKetahananNasional

Terselenggaranya kajianSiklismaupunDinamissecarakomprehensif aspekkehidupannasional(ipoleksosbudhankam)dalamrangkamendukungpelak-sanaantugas danfungsiSetjenWantannas,yangdilakukanmelaluipenga-matan,evaluasi,analisis danperumusanpolitikstrateginasionalsertarencanakontijensi

- MasukanDana, SDM

- Keluaran1) Saran tindak

dinamisbid.politik&strategi

2) Saran tindaksiklisbid.politik&strategi

3) Saran tindakperkiraancepat bid.politik&strategi

4) Kajian hasilsemiloka

- HasilResponPresiden:

1)Saran tindakdinamis bid.politik&strategi

2)Saran tindaksiklisbid.politik&strategi

3)Saran tindakperkiraancepat bid.politik&strategi

4)Kajian hasilsemiloka

- ManfaatUntukmemberikankerangkakonseptualpembinaanketahanannasionalyangapplicable

Rupiah

Naskah

Naskah

Naskah

Naskah

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase

4.056.953.750

10

1

10

1

65

65

65

65

65

3.935.245.137

10

1

10

1

70

100

80

100

87

97

100

100

100

100

108

154

123

154

134

Page 92: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program Kegiatan PresentaseRencanaTingkatCapaian(Target)

KeteranganUraian Indikator

KerjaSatuan Rencana

TingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

- DampakTerselenggaranyapembinaanketahanannasionalyang efektifdan efisiensehinggameningkatnya kualitasketahanannasional

Persentase

65 87 134

Penjelasan :

1. Pada TA. 2013 Kedeputian Polstra telah menghasilkan 23 Kajian berupa kajian Siklis,

Dinamis maupun perkiraan cepat, dengan perincian sebagai berikut:

a. Kajian Siklis berupa Renkonnas

Saran tindak dengan Judul “Rencana Tindakan Menghadapi Kontinjensi

Nasional Kerusuhan Massal pada Tahun 2014”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu 2014

apabila terjadi Kontinjensi Nasional Kerusuhan Massal.

Dampak yang diharapkan

Pemerintah-K/L terkait dapat segera menyususn rencana aksi secara terpadu

untuk melakukan pencegahan dini – penindakan terukur dan pembinaan paska

kerusuhan agar aktivitas masyarakat kembali normal. Sehingga pemilu dapat

berjalan sesuai ketentuan, dan aparatkemanan serta K/L terkait sudah

melakukan berbagai palatihan dan kesiapan.

b. Kajian Dinamis

1) Saran tindak dengan judul “Pengelolaan Pertambangan Mineral dan

Batubara Berbasis Pelestarian Lingkungan Untuk Menunjang

Promosi Wisata Tambang”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Kementerian ESDM Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif serta

pemda terkait merumuskan blue print pengembangan wisata tambang di

daerah masing-masing. Sehingga wisata tambang dapat lebih

Page 93: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

dikembangkan baik untuk membuka lapangan kerja maupun meningkatkan

PAD.

2) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Menghadapi

Degradasi Karakter Bangsa dalam rangka Menuju Masa Depan

Indonesia yang Lebih Maju”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Kemendagri/Kesbangpol berkoordinasi agar Kemendikbud

mengoptimalkan upaya-upaya edukasi dan sosialisasi nilai-nilai

kebangsaan berdasar Pancasila. Sehingga nilai-nilai karakter bangsa

kembali menguat di kalangan generasi muda.

3) Saran tindak dengan judul “Penguatan Budaya Hukum dalam rangka

Peningkatan Penegakan Hukum”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penegakan hukum

dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

K/L terkait (Polri, Jaksa dan KemenkumHAM) membuat program hukum

sadar hukum. Sehingga kesadaran dan kepatuhan terhdap hukumj

semakin menguat di lingkungan kelembagan hukum maupun masyarakat.

4) Saran tindak dengan judul “Penguatan Penegakan Hukum dalam rangka

Meningkatkan Kepercayaan Publik”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penguatan

penegakan hukum dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Meningkatkan integritas aparat hukum dalam menyelesaikan perkara

hukum sesuai keadilan yang berlaku. Sehingga kepercayaan publik

kembali meningkat terhadap aparatur penegakan hukum.

5) Saran tindak dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat pada Sektor

Pertanian dalam rangka Pengurangan Angka Kemiskinan”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengurangan

kemiskinan dalam rangka ketahanan nasional.

Page 94: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan

Memperkuat pelaksanan program pemberdayaan di sektor pertanian tiap

daerah sesuai dengan komoditas unggulan daerah di sektor pertanian.

Sehingga terbuka peluang kerja bagi masyarakat terutama petani untuk

mermperbaiki taraf hidup mereka yang akan dapat mengurangi angka

penduduk miskin.

6) Saran tindak dengan judul “Meningkatkan Kinerja Pemerintah Daerah

dalam rangka Mempercepat Pembangunan Daerah”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan mempercepat

pembangunan daerah dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Melaksanakan intensivikasi pelaksanaan program pembangunan ekonomi

daerah. Sehingga akselerasi pembangunan daerah dapat lebih dipercepat

baik untuk merningkatkan kesejahteraan maupun memberi kontribusi

kepada pertmbuhan ekonomi.

7) Saran tindak dengan judul “Mengembangkan Pengelolaan Komoditas

Unggulan Lokal Papua dalam rangka Meningkatkan Kesejahteraan

Rakyat”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan meningkatkan

kesejahteraan rakyat dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengembangkan dan memperluas perkebunan komoditas unggulan

Papua dan untuk meningkatkan produktifitas. Sehingga membuka

lapangan kerja bagi masyarakat Papua di sektor pertanian dan

perkebunan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Papua.

8) Saran tindak dengan judul “Meningkatkan Wawasan Kebangsaan

Masyarakat Papua dalam rangka Memperkuat Nasionalisme”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan memperkuat

nasionalisme dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Peningkatan wawasan kebangsaan pada masyarakat Papua tidak hanya

dilakukan melalui penanaman nilai-nilai kebangsaan tetapi juga harus

dibarengi dengan percepatan perbaikan kesejahteraan masyarakat Papua,

sinergitas antar stakeholder perlu ditingkatkan, apresiasi terhadap budaya

lokal dan pemberdayaan pranata sosial, melibatkan para sosiolog dan

antropolog serta semakin membuka dialog untuk mensosialisasikan nilai-

nilai kebangsaan. Sehingga masyarakat Papua semakin memiliki rasa

Page 95: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

nasionalisme yang tinggi dan dapat merngurangi serta mencegah

terjadinya geraka-gerakan separatisme.

9) Saran tindak dengan judul “Penguatan Formulasi Koalisi Parpol yang

Konstruktif dalam rangka Mendukung Efektifitas dan Kinerja

Pemerintah”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan efektifitas dan kinerja

pemerintah dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Karena koalisi masih terdistorsi dengan kepentingan politik masing-masing

partai yang berakibat pada terganggunya akselerasi pencapaian sasaran

program pembangunan. Koalisi parpol masih rapuh dan terjangkit politik

transaksional. Kedepan diperlukan koalisi parpol yang konstruktif

proporsional untuk mendukung efektifitas dan kinerja pemerintah.

Sehingga Parpol harus segera berkoalisi sebelum Pileg untuk menghindari

terjadinya koalisi yang rapuh.

10) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Menghadapi Dinamika

Kehidupan Politik dalam rangka Pemilu 2014”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan menghadapi dinamika

politik pemilu 2014 dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Jalannya Pemilu 2014 yang aman, tertib dan damai, serta dapat

menghasilkan para pemimpin sesuai harapan untuk menuju kehidupan

dan kemajuan bangsa, tujuannya Pemilu dapat berjalan sesuai jadwal dan

tidak terjadi kegagalan pelaksanaan Pemilu.

c. Perkiraan Cepat

1) Saran tindak dengan judul “Perkiraan Cepat tentang Antisipasi dan Solusi

Gangguan Keamanan dalam Negeri di Daerah Sumatera Utara”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan gangguan keamanan

dalam negeri dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya ganguan keamanan secara dini melalui cara-cara

damai dan menindak tegas para provokator serta mengeliminasi objek

yang menjadi isu konflik di Sumatera Utara.

2) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Pemberantasan

Tindak Kejahatan Bersenjata dalam Perspektif Keamanan Warga

Negara”

Page 96: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan keamanan warga

negara dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Berkurangnya peredaran senpi ilegal dan memberikan tindakan hukum

yang tegas bagi para pelaku yang terlibat dalam peredaran senpi ilegal.

3) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Permasalahan Krusial di

Kalimantan Timur”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan krusial

di Kaltim dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengantisipasi spill over konflik Malaysia – Kesultanan Sulu sedini

mungkin untuk mencegah kemungkinan konflik meluas ke wilayah Kaltim.

4) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Menghadapi

Demonstrasi Hari Buruh tanggal 1 Mei 2013”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan demonstrasi hari

buruh dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Dapat dicegah dan dilakukan tindakan yang terukur menghadapi

demonstrasi buruh baik oleh aparat kepolisian maupun K/L terkait

sehingga tidak terjadi tindak anarkis.

5) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Menghadapi Ekses

Kebijakan Three In One dan Sistem Transportasi Publik Ibukota

Negara yang belum Kondusif”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan sistem transportasi

publik dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Berkurungnya para joki baik pada lintasan jalan utama di ibukota maupun

lajur jalan menuju jalan utama pada jam-jam yang ditentukan, sehingga

menimbulkan kesan yang lebih tertata di ibulota.

6) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Penyelamatan TKI

dalam Menghadapi Kebijakan Amnesti Pemerintah Kerajaan Saudi

Arabia”

Page 97: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penyelamatan TKI

dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya hukuman bagi para TKI dan menggagalkan hukuman

kuat (mati) bagi para TKI melalui upaya-upaya yang dilakukan oleh K/L

terkait kepada pemerintahan kerajaan Saudi Arabia.

7) Saran tindak dengan judul “Langkah-langkah Mengurangi Angka

Kecelakaan pada Arus Mudik dan Balik Lebaran 2013”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan mengurangi angka

kecelakaan pada arus mudik dan balik lebaran dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Menata ulang tertib lalulintas untuk mengurangi jumlah kecelakaan pada

lajur arus mudik dan balik pada lebaran 2013.

8) Saran tindak dengan judul “Langkah Tindak Mengatasi Pencurian

(Tapping) Pipa Pertamina di Jalur Pipa Pertamina, Sumatera Selatan”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pencurian (Tapping)

pipa pertamina di jalur pipa pertamina dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Menghentikan pencurian tapping pada jalur utama pertamina Sumsel

secara bersinambungan melalui baik tindakan represif terukur maupun

melalui penetapan peraturan dan pengawasan.

9) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Mengamankan

Kebijakan Pemerintah Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi Global

dalam Perspektif Publik”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan dampak krisis

ekonomi global dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Melakukan upaya-upaya mengatasi dampak krisis ekonomi global

sehingga tidak merugikan roda perekonomian nasional dan mencegah

arus modal ke luar negeri.

10) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi Menghadapi Dampak

Government Shutdown Amerika Serikat dalam Perspektif Ketahanan

Nasional”

Page 98: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan dampak government

shutdown Amerika Serikat dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mendorong dan mempercepat upaya peningkatan pangsa pasar luar

negeri ke negara-negara selatan atau Timur Tengah sebagai alternatif dan

tindak lanjut mengurangi ketergantungan kerpada ekspor ke AS, dan

mengurang ketergantungan import dari AS.

2. Pada TA. 2013 Kedeputian Politik dan Strategi telah menghasilkan 1 Naskah kajian

hasil semiloka dengan perincian sebagai berikut:

a. Naskah kajian hasil semiloka dengan judul “Meningkatkan Peran Pemimpin

Informal di Daerah Perbatasan dan Pedalaman dalam Rangka Mencapai

Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Malinau Kalimantan Timur”

b. Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan meningkatkan peran pemimpin

informal di daerah perbatasan dan pedalaman dalam rangka ketahanan

nasional.

c. Dampak yang diharapkan

Mengakomiodasi peran kepemimpinan informal di daerah perbatasan untuk

terlibat dalam perencanaan dan partisipasi dalam pembangunan Kab. Malinau

Kalimantan Timur.

3. Pada TA. 2013 Kedeputian Politik dan Strategi telah menghasilkan 6 Naskah kajian

hasil kajian daerah dengan perincian sebagai berikut:

a. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Pemberdayaan Ekonomi

Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Antisipasi Kerawanan Konflik”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan Pemberdayaan ekonomi daerah

dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Meningkatkan peran serta dan andil masyarkat lapisdan bawah dalam

perekonomian daerah baik melalui usaha informal, koperasi maupun kerjasama

dengan dunia usaha di Prov. Jawa Tengah.

b. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat Sulawesi Utara Melalui Pemberdayaan Komoditas Unggulan

berbasis Sumber Daya Lokal”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pemberdayaan komoditas

unggulan berbasis sumber daya lokal dalam rangka ketahanan nasional.

Page 99: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan

Mengembangkan dan memperluas komoditas unggulan Prov. Sulut dengan

menyertakan peran serta petani dan petani kebun lapisan bawah baik untuk

membuka lapangan kerja, meningkatkan kesra petani dan meningkatkan PAD.

c. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Pola Penanggulangan Unjuk

Rasa Mahasiswa yang Anarkhis di Wilayah Kota Makassar”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penanggulangan unjuk rasa

mahasiswa yang anarkis di wilayah kota Makassar dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Mencegah dan menindak secara terukur aksi anarkis mahasiswa sehingga

kehidupan kampus kembali normal, dan terhindar dari provokasi politik yang

merugikan mahasiswa dan jajaran manajeman akademika perguruan tinggi

Makassar.

d. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Antisipasi dan Solusi

terhadap Permasalahan Pengelolaan Pertambangan dan Ekspor Timah di

Provinsi Babel”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan pengelolaan

pertambangan dan ekspor timah di provinsi babel dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya keresahan dan konflik antar penambang timah, dan

memberi peluang terbukanya bursa baru yang tidak bertentangan dengan

Permendagri terkait eskspor timah.

e. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Antisipasi dan Solusi

terhadap Permasalahan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan di Kabupaten Kutai

Barat dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Menyelesaikan masalah tapal batas daerah antara Kaltim dan Kalteng melalui

Permendagri sehingga tidak teradi saling klaim yang merugikan masyarakat

pengusaha pertambangan.

f. Naskah kajian hasil kajian daerah dengan judul “Solusi Terhadap Hambatan

Pembangunan Daerah di Provinsi Banten”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

Page 100: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan hambatan di Provinsi Banten

dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Menyelesaikan masalah infrasruktur daerah baik infraksuktur perdesaan maupun

pelabuhan, dan tercapainya good governance sehingga mengeliminasi KKN.

Jakarta, 22 Januari 2014

Deputi Politik dan Strategi

Drs. Rusli Nasution, SH, MH, MM

Inspektur Jenderal Polisi

Page 101: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2013

DEPUTI/BIRO : KEDEPUTIAN PENGKAJIAN DAN PENGINDERAAN

Program

Kegiatan PresentaseRencanaTingkatCapaian(Target)

KetUraian Indikator Kerja Satuan

RencanaTingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

PengembanganKebijakanKetahananNasional

Terselenggaranya kajianSiklismaupunDinamissecarakomprehensif dalamrangkamendukungpelak-sanaantugas danfungsiSetjenWantannas,yangdilakukanmelaluipengkajiandanpenginderaan strategisnasional,regional,daninternasionaldalamrangkapembinaanketahanannasi-onalsebagaimasukandan sarantindakkepadaKetuaWantannas(PresidenRI)

- MasukanDana, SDM

- Keluaran1)Saran tindak

dinamisbid.Jiandra

2)Saran tindaksiklis bid.Jiandra

3)Saran tindakperkiraancepat bid.Jiandra

4)Kajian hasilsemiloka

- HasilResponPresiden:

1)Saran tindakdinamis bid.Jiandra

2)Saran tindaksiklis bid.Jiandra

3)Saran tindakperkiraancepat bid.Jiandra

4)Kajian hasilsemiloka

- ManfaatTerintegrasinyaprogrampembangunansektoral dalampembangunannasional

Dampak :Terwujudnyapembangunannasionalsecara terpadudanberkesinambungan

Rupiah

Naskah

Naskah

Naskah

Naskah

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase

4.598.121.750

10

2

10

1

60

60

60

60

60

60

4.414.196.880

10

2

10

1

70

100

80

100

87

87

96

100

100

100

100

117

167

133

167

146

146

Page 102: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Penjelasan:

1. Pada TA. 2013 Kedeputian Jiandra telah menghasilkan 22 berupa kajian Siklis,

Dinamis, perkiraan cepat, dengan perincian sebagai berikut:

a. Kajian Siklis

1) Perkiraan Strategis Nasional (Kirstranas) tahun 2014

Manfaat Perkiraan Strategis Nasional (Kirstranas) merupakan salah satu

rujukan dalam proses penetapan kebijakan nasional dan kebijakan

sektoral.Utamanya diarahkan untuk mencegah dan menanggulangi jika

timbul gangguan stabilitas keamanan.

Dampak yang diharapkan adalah Pemerintah-K/L terkait dapat

menetapkan kebijakan nasional dan kebijakan sektoralnya dengan

mempertimbangkan hal-hal yang dapat menjadi ancaman, gangguan

maupun hambatan.

2) Apresiasi Strategis Nasional (Apstranas) tahun 2014

Manfaat dari Apstranas adalah untuk menganalisis dinamika interaksi

antara kehidupan nasional dengan determinan isu-isu perkembangan

strategis, dari waktu ke waktu persoalan dan dimensinya selalu berubah

dan semakin kompleks. dan mempengaruhi pembangunan nasional

Dampak dari Apstranas adalah kemampuan pemerintah-K/L untuk

merespon isu-isu strategis maupun permasalahan yang berkembang,

sehingga dapat dalam menyusun rencana dan program diperlukan dengan

pendekatan skala prioritas dalam penentuan sasaran, arah kebijakan, dan

perkiraan risiko.

b. Kajian Dinamis

1) Saran tindak dengan judul Pemanfaatan Sumber Daya Alam di

Kawasan Perbatasan Darat Provinsi Kalimantan Barat Untuk

Memperkuat ketahanan Daerah Dalam Rangka Ketahanan Nasional.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pemanfaatan SDA

kawasan perbatasan guna memperkokoh ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan agar Kemendagri dan Pemda Kalbar

memperkokoh peranan Badan Nasional Pengelola perbatasan (BNPP) dan

Badan Daerah Pengelolaan Perbatasan (BDPP) serta segera menyusun

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Propinsi maupun Kabupaten guna

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam kawasan perbatasan

untuk membuka lapangan kerja maupun meningkatkan PAD.

2) Saran tindak dengan judul Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian

Untuk Menunjang Peningkatan Produksi Pangan.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

Page 103: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

untuk menentukan kebijakan alih fungsi lahan pertanian yang berkaitan

dengan ketahanan nasional dibidang pangan.

Dampak yang diharapkan agar Kementerian Pertanian bekerjasama

denganK/LPNK terkait dan Pemprov/Pemkab/Pemkot untuk melaksanakan

moratorium penyusutan lahan pertanian, mempercepat penyusunan

RTRW, Nasional, Propinsi dan Kabupaten dan mengoptimalkan lahan

terlantar untuk pertanian.

3) Saran tindak dengan judul Pengadilan Pertanahan Untuk Menunjang

Percepatan Penanganan Konflik Agraria dan Penyelesaian Sengketa

Pertanahan.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan di bidang pertanahan yang berkaitan dengan

ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenkumham, Kemendagri,

Kemenhut, KemenESDM, Kemeneg BUMN, Kementan, Kemenakertrans,

dan Kepala BPN) meningkatkan sinergitas dalam pengelolaan,

penanganan dan penyelesaian konflik pertanahan.

4) Saran tindak dengan judul Antisipasi Dampak Konflik Kepemilikan

Pulau Senkaku/Diaoyu Terhadap Peluang Pengalihan Investasi

Jepang di China ke Indonesia.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan di bidang investasi regional untuk

memperkokoh ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenkumham, Kemendagri,

Kemenkeu, Kemenperin, Kemenakertrans, Kemen PU dan Kepala BPN)

meningkatkan sinergitas dalam penciptaan iklim yang kondusif bagi

investasi Jepang dengan menyiapkan aturan dan infrastruktur yang

mendukung.

5) Saran tindak dengan judul Pemanfaatan Pembangunan Militer RRC

Bagi Peningkatan Kerjasama Bilateral Antara RRC-Indonesia di

Bidang Pertahanan Militer.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan kerjasama bilateral pembangunan militer RI

dengan RRC untuk memperkokoh ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan adalah agar K/L terkait ( Kemenlu, Kemhan,

Mabes TNI/Angkatan) menyiapkan program kerjasama yang

menguntungkan bagi pembangunan militer dan industry pertahanan

Indonesia.

6) Saran tindak dengan judul Pengaturan Perdagangan Ekspor Impor di

Perbatasan Negara RI – PNG untuk Peningkatan Devisa Negara.

Page 104: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan perdagangan di perbatasan untuk

meningkatkan devisa Negara guna memperkokoh ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan adalah agar K/L terkait ( Kemenlu, Kemendagri,

Kemendag, Kemhan, Mabes TNI/Angkatan, Kemenkeu, Kemenkumham

dan UP4B ) menyiapkan program kerjasama dan pengelolaan serta

penyiapan infrastruktur yang mendukung terciptanya perdagangan yang

menguntungkan RI.

7) Saran tindak dengan judul Antisipasi dan Solusi Meningkatnya Kasus

Penyelundupan Manusia Dalam Rangka Mendukung Kerjasama

Penanggulangan TOC.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan penanggulangan TOC khususnya

penyelundupan manusia guna memperkokoh ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Polhukam, kemenlu, Kemenkumham,

TNI/Polri, Pemda) meningkatkan sinergitas dalam program dan

penanganan kasus TOC khususnya penyelundupan manusia.

8) Saran tindak dengan judul Dampak Konflik Sunni dan Syiah di Luar

Negeri terhadap Kerukunan Umat Islam dan Kehidupan Beragama di

Indonesia.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan penanggulangan dampak konflik Sunni dan

Syiah di luar negeri terhadap ketahanan nasional khususnya kerukunan

hidup beragama.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenag, Kejagung, Kemenlu,

Kemenkumham, Kemendikbud, Kemenkominfo, Dewan Pers/KPI)

meningkatkan sinergitas dalam pembinaan kehidupan umat beragama,

pencegahan dan penanganan konflik berlatar agama khususnya antara

Sunni dan Syiah.

9) Saran tindak dengan judul Antisipasi dan Solusi terhadap

Kemungkinan Dampak Aksi Kelompok al-Shabaab di Westgate Mall

Nairobi Kenya terhadap Kerukunan Umat Beragama di Indonesia.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan antisipasi dan solusi menghadapi dampak

aksi al-Shabaab terhadap pergerakan ormas beraliran keras di Indonesia

untuk memperkokoh ketahanan nasional khususnya kerukunan hidup

beragama.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenag, kemendagri, kemensos,

kemenpora, Kemenkumham, Kemendikbud, Kemenkominfo, Dewan

Pers/KPI, BNPT, Pemda) meningkatkan sinergitas dalam pembinaan

kehidupan umat beragama, organisasi kemasyarakatan, melakukan

Page 105: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

pencegahan dan penanganan aksi-aksi kekerasan yang

mengatasnamakan agama.

10) Saran tindak dengan judul Antisipasi Tentara Nasional Indonesia

Dalam Menghadapi Perang Hibrida di Masa Depan.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan antisipasi TNI dalam menghadapi perang

hibrida untuk memperkokoh ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemhan, TNI/Polri, Kemkumhan,

Kemkominfo, kemdagri) meningkatkan sinergitas dalam pembinaan

kesadaran masyarakat serta menyiapkan sarana dan prasarana yang

dipelukan untuk menghadapi perang hibrida.

c. Perkiraan Cepat

1) Saran tindak dengan judul Revisi Keppres No. 108 Tahun 2003 tentang

Organisasi Perwakilan RI di Luar Negeri.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan tentang penajaman fungsi organisasi

perwakilan RI sesuai UU RI Nomor 17 tahun 2003 sebagai fungsi

diplomasi dan fungsi operasional teknis kementerian yang bersangkutan.

Dampak yang diharapkan agar K/L yang memiliki perwakilan di luar negeri

melaksanakan amanat UU RI Nomor 17 tahun 2003.

2) Saran tindak dengan judul Antisipasi Dampak Pembebasan

Narapidana Tindak Pidana Terorisme Yang Telah Selesai Menjalani

Masa Pidananya.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan pembinaan mantan narapidana terorisme.

Dampak yang diharapkan agar K/L (KemenkoPolhukam, Kemenkumham,

TNI/Polri, BNPT) untuk melakukan sinergitas pembinaan dan antisipasi

terhadap mantan narapidana terorisme.

3) Saran tindak dengan judul Revitalisasi Fungsi Jalan Nasional Dalam

Rangka Meningkatkan Distribusi Barang dan Jasa.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan infrastruktur nasional khususnya revitalisasi

fungsi jalan nasional untuk memperkokoh ketahanan nasional khususnya

ketahanan ekonomi.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kementerian PU, Kemenhub, Pemda,

Polri) melakukan pembinaan fungsi jalan nasional melalui upaya

koordinasi, integrasi, sinkronisasi serta simplifikasi khususnya terhadap

Page 106: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

berbagai peraturan yang ada sehingga dapat diimplementasikan secara

efektif.

4) Saran tindak dengan judul Defense Cooperation Agreement (DCA)

antara RI-Singapura.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan tentang ratifikasi perjanjian DCA kepada DPR

Dampak yang diharapkan agar Pemerintah tidak mengajukan ratifikasi

perjanjian DCA ini ke DPR dan TNI menjalin kerjasama pertahanan

dengan Singapura secara bilateral.

5) Saran tindak dengan judul Antisipasi dan Solusi Menghadapi

Kecenderungan Upaya Internasionalisasi Masalah Papua.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan dalam menghadapi upaya internasionalisasi

masalah Papua.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenkopolhukm, Kemenlu,

Kemenkominfo, Kemhan, TNI/Polri, BIN dan Pemda) melaksanakan

langkah antisipasi dan mensinergikan program untuk mencegah upaya

internasionalisasi masalah Papua.

6) Saran tindak dengan judul Kewaspadaan Terhadap Kemungkinan

Penerapan Janji Kampanye PM Australia Terpilih terkait Pencari

Suaka.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan terkait janji politik PM Australia terpilih terkait

para pencari suaka

Dampak yang diharapkan agar K/L yang terkait (kemen kopolhukam,

Kemenlu, TNI/Polri) menyiapkan langkah antisipasi dalam menyikapi

pelaksanaan janji kampanye PM Australia khususnya yang berpotensi

melanggar kedaulatan NKRI.

7) Saran tindak dengan judul Pemecahan Masalah Overstay TKI di Arab

Saudi.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan tentang pencegahan dan penanganan

masalah overstay TKI di Arab Saudi.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenlu, Kemenakertrans,

Kemenag,BNP2TKI) melaksanakan program yang terkoordinasi dalam

mencegah serta mengatasi permasalahan overstay TKI khususnya di Arab

saudi.

8) Saran tindak dengan Antisipasi Pembukaan Kembali Kawasan Industri

Kaesong Bagi Kegiatan PMA di Indonesia.

Page 107: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan tentang antisipasi pemindahan investasi

asing dari Indonesia ke Kaesong Korea Utara.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenakertrans, kemenkeu,

kemenperin, KemenPU, Pemda, BKPM) menyiapkan program yang

terintegratif terkait dengan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai

Negara tujuan investasi PMA dengan menyiapkan dukungan infrastruktur

dan kondisi yang dibutuhkan.

9) Saran tindak dengan judul Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi

NAD Dalam Situasi Damai Pasca Konflik.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan tentang pembinaan pembangunan di NAD

dalam rangka memperkokoh kesatuan pembangunan NKRI.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenkopolhukam, Kemendagri,

Kemenkumham, Kejaksaan, TNI/Polri) melaksanakan kegiatan yang

terkoordinasi guna mendukung pembangunan NAD dalam bingkai NKRI.

10) Saran tindak dengan judul Penetapan Air Defence Identification Zone

(ADIZ) China di Laut China Timur dan Pengaruhnya terhadap. konflik

Laut China Selatan.

Manfaat dari saran tindak tersebut untuk dapat digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan terkait dengan konflik Laut China Selatan

sehubungan dengan potensi penerapan ADIZ di wilayah tersebut.

Dampak yang diharapkan agar K/L (Kemenkopolhukam, kemenlu,

Kemhan, Kemendag, kemenhub, BIN, TNI) melaksanakan langkah

koordinasi dalam mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi di Laut

China Timur dan peningkatan potensi kerawanan di Laut China Selatan

khususnya penerapan ADIZ di wilayah tersebut.

2. Pada TA. 2013 Kedeputian Jiandra telah menghasilkan 1 Naskah hasil semiloka

dengan perincian sebagai berikut:

a. Naskah kajian hasil semiloka dengan judul Diversifikasi Pangan Berbasis

Ubikayu Menuju Kedaulatan Pangan.

b. Manfaat dan saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan penganeka ragaman bahan pangan sebagai kebutuhan pangan pokok

bangsa Indonesia guna memperkokoh ketahanan nasional di bidang pangan.

3. Pada TA. 2013 Kedeputian Jiandra telah menghasilkan 7 Naskah/laporan hasil kajian

daerah dengan perincian sebagai berikut:

a. Laporan kajian daerah di Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat

dengan fokus terhadap kondisi ekonomi, dinamika politik dan pengelolaan

sumber daya alam

Page 108: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Manfaat dan saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan guna memperkokoh ketahanan

nasional di bidang pangan.

Dampak yang diharapkan adalah meningkatkan peran K/L terkait untuk lebih

meningkatkan peranan dalam pembangunan wilayah perbatasan.

b. Naskah kajian daerah di Kota Manado, Tomohon dan Kabupaten Minahasa

Selatan Provinsi Sulawesi Utara dengan fokus politik (korupsi, pemekaran,

batas wilayah), ekonomi (ketahanan pangan, infrastruktur), budaya (sosial dan

agama), keamanan (konflik lahan, rawan bencana)

Manfaat dan saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan terkait pengelolaan wilayah Sulawesi Utara.

Dampak yang diharapkan adalah meningkatkan peran K/L terkait untuk lebih

meningkatkan peranan dalam pembangunan wilayah Sulawesi Utara terutama

berkaitan dengan politik (korupsi, pemekaran, batas wilayah), ekonomi

(ketahanan pangan, infrastruktur), budaya (sosial dan agama), keamanan

(konflik lahan, daerah rawan bencana).

c. Naskah kajian daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan fokus

terhadap dinamika politik, hukum, ekonomi dan sosbud.

Manfaat dan saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan terkait pengelolaan wilayah Bangka Belitung.

Dampak yang diharapkan adalah meningkatkan peran K/L terkait untuk lebih

meningkatkan peranan dalam pembangunan wilayah Bangka belitung terutama

berkaitan dengan dinamika politik (minat menjadi caleg), hukum, ekonomi (jasa

dan tambang timah), budaya (kerawanan sosial akibat pendatang).

d. Naskah kajian daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan fokus terhadap

kondisi politik,ekonomi dan keamanan.

Manfaat dan saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan terkait peningkatan dan percepatan pembangunan wilayah NTT.

Dampak yang diharapkan adalah meningkatkan peran K/L terkait untuk lebih

meningkatkan peranan dalam pembangunan wilayah NTT terutama berkaitan

dengan dinamika politik (konflik agama), hukum (konflik wilayah, narkoba),

ekonomi (jasa, pariwisata dan infrastruktur).

e. Naskah kajian daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan fokus

ideologi politik, ekonomi, sosbud dan pertahanan keamanan.

Manfaat dan saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan terkait pelaksanaan pembangunan di NAD berdasarkan otonomi

khusus.

Page 109: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan adalah meningkatkan peran K/L terkait untuk lebih

meningkatkan peranan dalam pembangunan wilayah NAD terutama berkaitan

dengan dinamika politik (potensi separatis, KKR), ekonomi (pembangunan

daerah dan inefisiensi pembangunan), sosbud (konflik tanah), Hankam

(kriminalitas, senjata api illegal, mantan anggota GAM).

f. Naskah Kajian daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan fokus politik dan

ekonomi

Manfaat dan saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan terkait pelaksanaan pembangunan di Sulawesi Tenggara.

Dampak yang diharapkan adalah meningkatkan peran K/L terkait untuk lebih

meningkatkan peranan dalam pembangunan wilayah Sulawasi Tenggara

terutama berkaitan dengan dinamika politik (pemekaran wilayah), ekonomi

(rendahnya laju pertumbuhan ekonomi), sosbud (kebiasaan masyarakat),

Hankam (kriminalitas).

g. Naskah kajian daerah Provinsi Maluku Utara dengan fokus politik, ekonomi

dan keamanan

Manfaat dan saran tindak tersebut dapat digunakan oleh Presiden selaku Ketua

Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan terkait pelaksanaan pembangunan di Maluku Utara.

Dampak yang diharapkan adalah meningkatkan peran K/L terkait untuk lebih

meningkatkan peranan dalam pembangunan wilayah Maluku Utara terutama

berkaitan dengan dinamika politik (pemilukada Gub/wagub), ekonomi

(infrastruktur jalan dan listrik), Hankam (kriminalitas dan konflik komunal).

Jakarta, 12 Februari 2014

Deputi Pengkajian dan Penginderaan

Ir. Eko Djalmo Asmadi, MHLaksamana Muda TNI

Page 110: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

PENGUKURAN KINERJA KEGIATANTAHUN 2013

DEPUTI/BIRO : KEDEPUTIAN PENGEMBANGAN

Program

Kegiatan PresentaseRencanaTingkatCapaian(Target)

KetUraianIndikator

KerjaSatuan

RencanaTingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

PengembanganKebijakanKetahananNasional

Terselenggaranya kajianDinamissecarakomprehensif dalamrangkamendukungpelaksanaantugas danfungsiSetjenWantannas,yangdilakukanmelaluipengamata,evaluasi,analisisdinamikasegenapaspekkehidupannasional danpelaksanaanpembangunan nasionalsertaperumusansaranpemecahankrisis dansaranpemecahanmasalahpenyimpanganpembangunan nasionalyang terjadi

- MasukanDana, SDM

- Keluaran1) Saran

tindakdinamisbid.sistemnasional

2) Sarantindakperkiraancepatbid.sistemnasional

3) Kajianhasilsemiloka

- HasilResponPresiden:

1) Sarantindakdinamisbid.sistemnasional

2) Sarantindakperkiraancepatbid.sistemnasional

3) Kajianhasilsemiloka

- ManfaatUntukmemberikankerangkakonseptualpembinaanketahanannasionalyangapplicable

- DampakTerselenggaranyapembinaanketahanannasionalyang efektif

Rupiah

Naskah

Naskah

Naskah

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase

4.056.953.750

14

10

1

60

60

60

60

60

3.854.106.062

14

10

1

90

80

100

90

90

95

100

100

100

150

133

167

150

150

Page 111: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program

Kegiatan PresentaseRencanaTingkatCapaian(Target)

KetUraianIndikator

KerjaSatuan

RencanaTingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8dan efisiensehinggameningkatnya kualitasketahanannasional

Penjelasan :

1. Pada TA. 2013 Kedeputian Pengembangan telah menghasilkan 34 Kajian berupa

kajian Dinamis, perkiraan cepat, Semiloka, dan Kajida dengan perincian sebagai

berikut:

a. Kajian Dinamis

1) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi terhambatnya

pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam rangka

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan peningkatan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Kebijakan KEK fokus pada pembangunan industri nasional yang kokoh

dan terintegrasi dalam meningkatkan nilai tambah dan produktifitas

masyarakat melalui percepatan pembangunan, penguatan organisasi

ekonomi-politik domestik untuk menghadapi perdagangan bebas dalam

rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat secara berkeadilan.

2) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi terhadap pelaksanaan

ratifikasi konvensi internasional mengenai perlindungan hak-hak

seluruh pekerja migran dan anggota keluarganya”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan ratifikasi

konvensi internasional mengenai perlindungan hak-hak seluruh pekerja

migran dan anggota keluarganya dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mewujudkan perlindungan hak-hak seluruh pekerja migran dan anggota

keluarganya sesuai standar internasional melalui: (1) percepatan revisi UU

Tentang Perlindungan dan Penempatan TKI di Luar Negeri dengan

mengacu Konvensi PBB 1990; (2) pembentukan forum komunikasi

permanen antara K/L dan masyarakat; (3) pembangunan sistem terpadu

guna meningkatkan koordinasi dan sinergisitas kerja antar-K/L; (4)

Page 112: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

peningkatan diplomasi, mengembangkan kerjasama dan mengembangkan

diplomasi publik; (5) pembangunan sistem pendidikan dan pelatihan; (6)

pembangunan sistem informasi dan pengawasan, dalam rangka

ketahanan nasional.

3) Saran tindak dengan judul “Pencegahan, penanggulangan dan

pemulihan pemcemaran lingkungan laut di kepulauan Riau dari akibat

pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pembuangan limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kepulauan Riau dalam rangka

ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran

lingkungan laut di Kepulauan Riau dari Akibat Pembuangan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun (B3) melalui: peningkatan maritime survillance

untuk menjamin penyediaan data yang akurat dan fakta yang valid,

penguatan koordinasi penanganan, pengamanan, penegakkan hukum

antar K/L terkait; peningkatan, pengawasan, pencegahan,

penanggulangan, dan pemulihan terhadap pencemaran laut;

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pengelolaan limbah

B3; serta pemanfaatan forum bilateral, regional dan multilateral secara

efektif dalam rangka mempertahankan kelestarian ekosistem laut.

4) Saran tindak dengan judul “Penguatan kinerja aparatur pemerintah

daerah Maluku Utara guna meningkatkan pelayanan publik”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penguatan kinerja

aparatur pemerintah daerah Maluku Utara dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya kinerja aparatur pemerintah Provinsi Malut yang akuntabel

dan memiliki integritas melalui peningkatan komitmen penegak hukum

untuk menjalankan hukum tanpa diskriminasi; pembangunan sumber daya

aparatur pemerintah daerah yang bersih, berwibawa, efektif, efisien;

pembangunan sistem pelayanan publik yang akuntabel, guna mewujudkan

tata penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good

governance dan clean government).

5) Saran tindak dengan judul “Peningkatan mutu pendidikan guna

mewujudkan SDM berdaya saing global”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan mutu

pendidikan dalam rangka ketahanan nasional.

Page 113: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan

Meningkatkan mutu pendidikan melalui penguatan regulasi berupa

merevisi dan menyusun kebijakan, restrukturisasi proporsionalitas

anggaran, peningkatan SDM, dan perbaikan sistem tatakelola pendidikan

guna mewujudkan SDM berdaya saing global.

6) Saran tindak dengan judul “Kepastian perlindungan dan penegakan hak

asasi perempuan dan anak untuk meningkatkan ketahanan keluarga

(Sosbud)”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepastian

perlindungan dan penegakan hak asasi perempuan dan anak dalam

rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya perlindungan dan penegakan hak asasi perempuan dan anak

dilaksanakan melalui: percepatan pengentasan kemiskinan,

mempertahankan dan memperkuat nilai etika dan religiusitas, serta

memperkuat penegakan hukum di bidang hak asasi perempuan dan anak

untuk meningkatkan ketahanan keluarga.

7) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi dalam menghadapi

permasalahan konflik komunal guna meningkatkan ketahanan

nasional”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan konflik

komunal dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya situasi kondusif dari permasalahan konflik komunal melalui

penguatan persatuan dan kesatuan nasional, penguatan kerukunan antar

dan intraumat beragama, penerapan manajemen penanganan konflik

secara komprehensif, serta optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan

SDA yang berkeadilan, guna meningkatkan ketahanan nasional.

8) Saran tindak dengan judul “Memantapkan wawasan kebangsaan dan

meningkatkan ketahanan nasional dalam rangka memerkokoh NKRI”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pemantapan

wawasan kebangsaan dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya wawasan kebangsaan yang mantap melalui penyusunan

grand design wawasan kebangsaan sebagai pedoman, pengintegrasian

nilai-nilai wawasan kebangsaan kedalam kurikulum pendidikan,

reorientasi sistem pembangunan nasional dan implementasinya,

penyelesaian konflik sosial dengan pendekatan komprehensif guna

meningkatkan ketahanan nasional dalam rangka memperkokoh NKRI.

Page 114: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

9) Saran tindak dengan judul “Permasalahan dan solusi penyelenggaraan

Pemilukada untuk menghasilkan kepala daerah yang kompeten dan

berintegritas”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang penyelenggaraan Pemilukada untuk

menghasilkan kepala daerah yang kompeten dan berintegritas dalam

rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya penyelenggaraan Pemilukada yang berkualitas dan

demokratis melalui: harmonisasi dan konsistensi regulasi, peningkatan

kemandirian dan profesionalitas penyelenggara Pemilukada, peningkatan

pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab partai politik, peningkatan

penegakan hukum serta pengembangan budaya demokrasi dalam rangka

menghasilkan kepala daerah yang kompeten dan berintegritas.

10) Saran tindak dengan judul “Pengelolaan perbatasan Republik Indonesia

– Timur Leste dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan pengelolaan perbatasan

Republik Indonesia – Timur Leste dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya pengelolaan perbatasan RI-RDTL melalui peningkatan

keterpaduan pengelolaan perbatasan, peningkatan kesejahteraan

masyarakat, peningkatan kesadaran bela negara masyarakat, dan

penguatan diplomasi perbatasan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI.

11) Saran tindak dengan judul “Penguatan pasar tradisional dalam rangka

mendorong ekonomi kerakyatan”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan mendorong ekonomi

kerakyatan dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya peningkatan penguasaan pasar (market share) Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah bagi terwujudnya peluang usaha, kesempatan kerja

dan keterlibatan pelaku ekonomi sektor riil melalui ; revitalisasi fisik dan

penguatan modal, peningkatan kemampuan manajerial pengelola dan

pedagang pasar tradisional, penyempurnaan regulasi, guna penguatan

pasar tradisional dalam rangka mendorong ekonomi kerakyatan.

12) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi penyelenggaraan

pemilu legislatif 2014 berkualitas guna meningkatkan ketahanan

politik”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

Page 115: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pemilu legislatif 2014 dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terpilihnya wakil rakyat yang aspiratif dan berintegritas tinggi yang mampu

melaksanakan fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan secara optimal

melalui percepatan pembentukan peraturan pelaksanaan undang-undang

Pemilu legislatif yang harmonis dengan undang-undang dan operasional,

peningkatan kesiapan penyelenggaraan tahapan Pemilu legislatif dan

memperkuat kapasitas Parpol, penegasan batas tugas dan wewenang

DKPP, serta peningkatan koordinasi antar lembaga penegak hukum dalam

pembentukan tim Penegak Hukum Terpadu (GAKKUMDU) dalam rangka

meningkatkan ketahanan politik.

13) Saran tindak dengan judul “Pendekatan multikultural konstituen pemilu

guna mencegah konflik sosial dalam rangka mewujudkan pemilu

yang damai”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan konstituen pemilu guna

mencegah konflik sosial dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mencegah terjadinya konflik sosial penyelenggaraan Pemilu 2014 melalui

pemberdayaan fungsi pendidikan Parpol, perubahan orientasi Parpol,

penguatan SDM penyelenggara Pemilu, pemantapan peraturan

perundang-undangan di bidang Pemilu, dan mencegah penyalahgunaan

media penyiaran serta melakukan pendekatan multikultural terhadap

konstituen dalam rangka mewujudkan Pemilu yang jujur, transparan, dan

damai.

14) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi menghadapi separatis

guna menjaga keutuhan wilayah NKRI”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan antisipasi dan solusi

menghadapi separatis dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Hilangnya ide dan gerakan separatis melalui peningkatan wawasan

kebangsaan dan nasionalisme, pembagian kekuasaan dan hasil-hasil

pengelolaan kekayaan alam yang lebih adil, serta penanganan gerakan

separatis secara komprehensif dan terkoordinir dalam rangka menjaga

keutuhan NKRI.

b. Perkiraan Cepat

1) Saran tindak dengan judul “Perkiraan Cepat tentang Antisipasi dan

solusi implementasi kebijakan redenominasi rupiah dalam rangka

kesetaraan ekonomi global”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

Page 116: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan redenominasi rupiah

dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Meningkatkan image dan persepsi masyarakat internasional terhadap

mata uang rupiah dan citra positif terhadap perekonomian Indonesia.

2) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan Solusi terhadap pelaksanaan

kurikulum pendidikan tahun 2013”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan

tahun 2013 dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mewujudkan pendidikan yang baik dan dapat memberikan gambaran atas

proses pelaksanaan kurikulum pendidikan dan mendapatkan input baik

keberhasilan maupun kekurangan-kekurangannya untuk perbaikan lebih

lanjut.

3) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi perkiraan cepat

efektifitas pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013

tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tahun 2013”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan Instruksi Presiden

Nomor 2 Tahun 2013 dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Langkah tindak konkrit untuk menekan sekecil mungkin risiko yang akan

dihadapi pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

4) Saran tindak dengan judul “Antisipasi terhadap kebijakan harga BBM

bersubsidi”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan harga BBM

bersubsidi dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Kelancaran pelaksanaan kebijakan penyesuaian BBM bersubsidi yang

dilakukan oleh pemerintah dengan ikut serta mengawasi distribusi BBM

bersubsidi dan penghematan pemakaian BBM bersubsidi terutama di

instansi-instansi daerah.

5) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi maraknya

premanisme dan vandalisme guna menciptakan stabilitas keamanan”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan premanisme dan

vandalisme dalam rangka ketahanan nasional.

Page 117: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan

Tindakan konkrit untuk menekan sekecil mungkin risiko yang akan

dihadapi pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

6) Saran tindak dengan judul “Pencegahan dan penanggulangan dampak

kebakaran hutan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan dampak kebakaran

hutan dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Penanggulangan hutan yang terkoordinasi agar fungsi ekologi hutan

berjalan dengan baik sehingga terhindar dari bencana alam, seperti: banjir,

tanah longsor, dan kekeringan.

7) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi pengelolaan rumah

liar dalam rangka pencegahan konflik sosial”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan rumah liar dalam rangka

ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengintensifkan pembangunan di daerah-daerah tertinggal guna

mengatasi terjadinya ketimpangan antara wilayah perkotaan dan

perdesaan sekaligus mencegah terjadinya peningkatan arus urbanisasi.

8) Saran tindak dengan judul “Implementasi pendistribusian bantuan

langsung sementara masyarakat (BLSM)”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan bantuan langsung

sementara masyarakat dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Tercapainya program BLSM dengan melibatkan berbagai kementerian dan

lembaga yang terkait dalam teknis pelaksanaan BLSM untuk

mempermudah penyaluran dan pelayanan bagi penerima manfaat

pelaksanaan program BLSM.

9) Saran tindak dengan judul “Antisipasi dan solusi terhadap

meningkatnya kerusuhan dan tindakan anarkhis di lembaga

pemasyarakatan dan rumah tahanan negara”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan lembaga

pemasyarakatan dan rumah tahanan negara dalam rangka ketahanan

nasional.

Page 118: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan

Membangun Lapas dan Rutan baru agar rasio antara jumlah penghuni dan

kapasitas bangunan seimbang, serta melakukan penertiban ruang-ruang

tahanan di institusi tertentu untuk mencegah pelanggaran transaksi antara

tersangka dengan petugas.

10) Saran tindak dengan judul “Peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

(DJBC) Guna Menanggulangi Penyelundupan Ekspor dan Impor Dalam

Rangka Menghadapi Perdagangan Global”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden

selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan menanggulangi

penyelundupan ekspor dan impor dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya peran DJBC yang profesional dalam melakukan kegiatan

ekspor dan impor dalam rangka menghadapi perdagangan global.

2. Pada TA. 2013 Kedeputian Pengembangan telah menghasilkan 1 Naskah kajian hasil

semiloka dengan perincian sebagai berikut:

a. Naskah kajian hasil semiloka dengan judul “Meningkatkan Infrastruktur Daerah

Guna Mengurangi Kemiskinan Dan Disparitas Antar daerah Dalam Rangka

Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Timur”.

b. Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan mengurangi kemiskinan dan

disparitas antar daerah dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Terwujudnya Infrastruktur daerah guna mengurangi kemiskinan dan disparitas

antar daerah khususnya pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

3. Pada TA. 2013 Kedeputian Pengembangan telah menghasilkan 9 Naskah kajian hasil

kajian daerah dengan perincian sebagai berikut:

a. Naskah kajian hasil kajian daerah “Provinsi Kalimantan Barat”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),

kebijakan moneter dan fiskal dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Memberikan solusi tentang persiapan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) di Provinsi Kalimantan Barat.

b. Naskah kajian hasil kajian daerah “Provinsi Kepulauan Riau”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kesiapan dari Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau menuju Provinsi yang sejajar dengan provinsi yang

sudah berdiri lama. dalam rangka ketahanan nasional.

Page 119: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Dampak yang diharapkan

Memperoleh gambaran tentang konsep Ketahanan Nasional di Provinsi Kepri

yang memiliki keunikan (terdiri dari 95 laut dan 5 daratan) dan secara

geografis berbatasan dengan wilayah laut dengan 4 (empat) negara, yaitu

Singapura, Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

c. Naskah kajian hasil kajian daerah “Provinsi Jawa Timur”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan masalah yang menonjol / krusial

mendesak pada seluruh aspek kehidupan nasional dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Memberikan masukan mengenai peran dan tanggungjawab antara

Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan stakeholder dalam

menyelesaikan masalah krusial berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan

nasional (Ideologi, Politik, Hukum, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hankam) di

Jawa Timur.

d. Naskah kajian hasil kajian daerah “Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan gambaran tentang konsep

Ketahanan Nasional di Provinsi Mataram dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengetahui persiapan dan kesiapan dari Pemerintah Provinsi Mataram dalam

rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Bupati.

e. Naskah kajian hasil kajian daerah “Provinsi Lampung”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan gambaran tentang konsep

Ketahanan Nasional di Provinsi Lampung dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengetahui persiapan dan kesiapan dari Pemerintah Provinsi sehubungan

dengan pelaksaan Undang-Undang tentang Penanganan Konflik Sosial.

f. Naskah kajian hasil kajian daerah “Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan gambaran tentang konsep

Ketahanan Nasional di Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengetahui sejauh mana gambaran tentang konsep Ketahanan Nasional di

Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki potensi konflik bersumber dari

perbedaan suku, agama, sengketa tanah dll.

Page 120: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

g. Naskah kajian hasil kajian daerah “Palu Provinsi Sulawesi Tengah”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan permasalahan yang menonjol sesuai

aspek kehidupan nasional di Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka ketahanan

nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengetahui langkah antisipasi peningkatan kasus khususnya terkait konflik

kemasyarakatan di Pemda Prov. Sulawesi Tengah bersama pemda kab/kota

telah merekrut para usia produktif sebagai tenaga honorer pemerintah daerah

serta mendorong dan memotivasi investor lokal untuk bangkit mengembangkan

usaha, sehingga ke depan akan meningkatkan lapangan kerja yang bisa

menampung masyarakat usia produktif.

h. Naskah kajian hasil kajian daerah “Kabupaten Solok Selatan Provinsin

Sumatera Barat”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan di Kabupaten

Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengetahui langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Sumatera Barat dan Pemkab Solok Selatan dalam rangka penanganan

penambangan emas liar.

i. Naskah kajian hasil kajian daerah “Kota Surakarta dan Kabupaten

Karanganyar”

Manfaat dari saran tindak tersebut dapatnya digunakan oleh Presiden selaku

Ketua Dewan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kondisi dan perkembangan

daerah yang dikunjungi di Kabupaten Kota Surakarta dan Kabupaten

Karanganyar Provinsi Jawa Tengah dalam rangka ketahanan nasional.

Dampak yang diharapkan

Mengetahui langkah dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Karanganyar dan Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka

penanganan masalah sosial, ekonomi, politik, keamanan dan ketertiban di

wilayah yuridiksinya.

Jakarta, 7 Januari 2014

Deputi Pengembangan

Edy Sunarwondo

Marsekal Muda TNI

Page 121: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2013

DEPUTI/BIRO : BIRO KEUANGAN

Program

Kegiatan Presentase

RencanaTingkatCapaian(Target)

Ket

Uraian Indikator Kerja SatuanRencanaTingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaa

n Tugas

Teknis

Lainnya

Terselengga

ranya

perencanaa

n anggaran

dan

administrasi

keuangan

dalam

rangka

mendukung

pelaksanaan

tugas dan

fungsi

Setjen

Wantannas

melalui

upaya

pembinaan

anggaran

dan

keuangan

- Masukan Dana

- Keluaran

1) Terkelolanyalayanan danpembinaanperencanaananggaran

2) Terkelolanyalayanan danpembinaanadministrasikeuangan

- Hasil1) Persentase

unit kerjayangmengajukanperencanaankegiatantahunansecara tepatwaktu.

Rupiah

Bulan

Bulan

Persen

tase

12.048.492.000

12

12

100

11.817.866. 480

12

12

90

98,09

100

100

90

2) Persentasedokumenperencanaandan pelaporanyang dapatdiselesaikantepat waktu.

3) Persentasepenyerapananggaran.

4) Persentasetagihanpertanggungjawabankeuanganyang dapatdiselesaikantepat waktu

5) Opini BPKterhadaplaporankeuangan(WTP)

- Manfaat :

Peningkatan

kualitas

Persen

tase

Persen

tase

Persen

tase

Pering

kat

Persen

100

100

100

WTP

95

100

96,86

100

-)*

95

100

96,86

100

-)*

100

Page 122: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program

Kegiatan Presentase

RencanaTingkatCapaian(Target)

Ket

Uraian Indikator Kerja SatuanRencanaTingkatCapaian(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8layanan dan

pembinaan

perencanaan

anggaran dan

administrasi

keuangan

dalam rangka

mendukung

pelaksanaan

tugas dan

fungsi Setjen

Wantannas

- Dampak :

Terlaksananya

layanan dan

pembinaan

perencanaan

dan

administrasi

keuangan

dengan baik dan

tertib.

tase

Persen

tase

95 95 100

)* Sampai dengan tersusunnya pengukuran kinerja kegiatan ini masih dilaksanakan pemeriksanaan BPK RI

atas Laporan Keuangan Setjen Wantannas TA 2013, sehingga belum diketahui opininya.

Penjelasan:

Pada Tahun 2013 Biro Keuangan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi yaitu melaksanakan layanan dan pembinaan perencanaan anggaran dan

administrasi keuangan di Setjen Wantannas, dengan perincian sebagai berikut:

1. Layanan dan pembinaan perencanaan anggaran

Layanan dan pembinaan perencanaan anggaran yang dilaksanakan adalah

mengkoordinasikan penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran seperti

penyusunan dokumen Pengukuran Kinerja Tahun 2012, Laporan Kinerja Akuntabilitas

Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012, Rencana Kinerja Tahunan (RKT),

Penetapan Kinerja, Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan

menghasilkan peningkatan kualitas perencanaan kegiatan tahunan yang diajukan unit

kerja secara tepat waktu sesuai dengan IKU dan penyelesaian dokumen perencanaan

dan pelaporan yang dapat diselesaikan tepat waktu.

Manfaat layanan dan pembinaan perencanaan anggaran adalah lebih berkualitasnya

layanan dan pembinaan perencanaan anggaran di banding tahun-tahun sebelumnya

dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen Wantannas.

Dampak pelaksanaan kegiatan layanan dan pembinaan perencanaan anggaran

adalah lebih baik dan tertibnya pelayanan dan pembinaan perencanaan anggaran di

lingkungan Setjen Wantannas.

Page 123: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

2. Layanan dan pembinaan administrasi keuangan

Layanan dan pembinaan administrasi keuangan yang dilaksanakan selama kurun

waktu tahun 2013 telah menghasilkan peningkatan kualitas penyelesaian dokumen

administrasi keuangan dengan tepat waktu, mempertahankan opini WTP dari BPK RI

terhadap Laporan Keuangan Setjen Wantannas TA. 2012 sedangkan untuk opini BPK

RI atas Laporan Keuangan TA. 2013 sampai dengan dibuatnya pengukuran kinerja

kegiatan ini masih dalam proses pemeriksaan, serta penyelesaian secara tepat waktu

atas tagihan pertanggung jawaban keuangan dan optimalisasi penyerapan anggaran.

Manfaat layanan dan pembinaan administrasi keuangan adalah lebih berkualitasnya

layanan dan pembinaan administrasi keuangan di banding tahun-tahun sebelumnya

dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen Wantannas.

Dampak pelaksanaan kegiatan layanan dan pembinaan administrasi keuangan adalah

lebih baik dan tertibnya pelayanan dan pembinaan administrasi keuangan di

lingkungan Setjen Wantannas.

Jakarta, 15 Januari 2014

Kepala Biro Keuangan

Edy Purwanto

Brigadir Jenderal TNI

Page 124: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2013

DEPUTI/BIRO : BIRO UMUM

Program

Kegiatan Presentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

KetUraian

Indikator

KinerjaSatuan

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaa

n Tugas

Teknis

lainnya

Terlaksanan

ya

penyelengg

araan

administrasi

kepegawaia

n, kerumah

tanggaan

dan

administrasi

umum

dalam

rangka

mendukung

pelaksanaan

tugas dan

fungsi

Setjen

Wantannas.

Masukan: dana

Keluaran :

1. Terkelolanyaadministrasikepegawaian.

2. Terlaksananya pelayanankerumahtanggaan.

3. Terkelolanyaadministrasiumum.

Rupiah

Bulan

Bulan

Bulan

6.575.453.000

12

12

12

6.259.955.400

12

12

12

95

100

100

100

Hasil:

1. ProsentasepengawakanpersonelyangdibutuhkanorganisasisesuaidenganDSPP.

Persen

tase

80 78 78

Penga-

wakan

perso-

nil

belum

meme-

nuhi

target

karena

proses

belum

selesai

2. Persentasepelayananadministrasikepegawaian secaratepat waktu

Persen

tase

100 100 100

3. Persentasedatapersonilyangmutakhirdan valid.

Persen

tase

100 100 100

4. Persentasepegawaiyang lulusdaripendidikandanpelatihanstrukturaldan teknis

Persen

tase

100 100 100

Page 125: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program

Kegiatan Presentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

KetUraian

Indikator

KinerjaSatuan

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

denganpredikatbaik.

5. Persentasetingkatkehadiranpegawai.

Persen

tase

100 100 100

6. PersentaseBMN yangbaik (layakpakai).

Persen

tase

100 95 95 Karena

adanya

BMN

yang

tidak

bisa

lagi

diper-

baiki

7. JumlahlaporanBMN yangtransparandanakuntabelyang dapatdiselesaikantepat waktu

Persen

tase

100 100 100

8. Persentasesarana danprasaranayangtersediadenganjumlahpegawaisesuaidenganstandarkualitaspelayananyang baik.

Persen

tase

100 100 100

9. Persentasetingkatkepuasanpegawaianterhadapsarana danprasaranayang ada.

Persen

tase

100 100 100

10. Persentasedokumenadministrasipersuratandanekspedisiyang dapatdiselesaikantepat waktu.

Persen

tase

100 100 100

Manfaat:

Peningkatan

pelayanan

administrasi

Persen

tase

100 100 88,9

Page 126: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program

Kegiatan Presentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

KetUraian

Indikator

KinerjaSatuan

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

kepegawaian,

kerumah

tanggaan dan

administrasi

umum.

Dampak:

Terlaksananya

layanan dan

pembinaan

kepegawaian,

kerumah

tanggaan dan

administrasi

umum

Persen

tase

100 90 94,4

Penjelasan:

Pada tahun 2013 Biro Umum telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi yaitu melaksanakan layanan administrasi kepegawaian, kerumah tanggaan dan

administrasi umum dengan perincian sebagai berikut:

1. Administrasi kepegawaian

Manfaat:

Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan bidang Kepegawaian, meningkatnya kinerja

dan kompetensi SDM dalam melaksanakan tugas/fungsi serta meningkatnya kualitas

dan kesejahteraan pegawai.

Dampak:

Terlaksananya administrasi kepegawaian tepat waktu dan peningkatan kualitas

kompetensi SDM

Terwujudnya profesionalisme pegawai dalam rangka pelayanan prima pada bidang

administrasi kepegawaian serta dalam rangka pelaksanaan tatakelola kepegawian.

2. Layanan Kerumah Tanggaan:

Manfaat:

Layanan Kerumah Tanggaan yang dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2013, telah

menghasilkan peningkatan kualitas layanan dan penyelesaian administrasi BMN dengan

tepat waktu sesuai dengan IKU serta penyelesaian administrasi pelaporan BMN yang

dapat di selesaikan tepat waktu.

Meningkatnya layanan dan pengelolaan BMN dalam rangka mendukung kegiatan-

kegiatan sesuai dengan tupoksi Setjen Wantannas.

Dampak:

Pelaksanaan kegiatan layanan kerumahtanggaan menjadi tertib dan lebih baik.

Page 127: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

3. Administrasi umum

Manfaat :

Meningkatnya dukungan mutu dan kualitas pelayanan tata usaha dan kesekretariatan

persuratan dan ekspedisi, meningkatnya kinerja dan akuntabilitas pelayanan di 4

(empat) Kedeputian, Staf Ahli dan Pimpinan.

Dampak :

Terlaksananya tata naskah dinas dan ekspedisi persuratan yang sesuai dengan tata

naskah dinas administrasi umum Setjen Wantannas

Jakarta, 15 Januari 2014

Kepala Biro Umum

Supomo, S.IP, M.Sc

Marsekal Pertama TNI

Page 128: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2013

DEPUTI/BIRO : BIRO PERSIDANGAN DAN HUMAS

Program

Kegiatan Presentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

KetUraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

Dukungan

Manajeme

n dan

Pelaksana

an Tugas

Teknis

Lainnya

Terselenggar

anya

pengelolaan

persidangan

dan Humas

dalam rangka

mendukung

pelaksanaan

tugas pokok

Setjen

Wantannas

melalui upaya

persidangan

dan humas

- Masukan :Dana

- KeluaranTerkelolanya

layanan

Persidangan dan

Humas

- Hasil1) Persentase

pelayananpersidanganyang terlaksanadengan efektifdan efisien

2) Persentasebahan/materipersidanganyang diproduksidandireproduksi

3) Persentasedigitalisasi arsipdanperpustakaanlengkap danmutakhir

4) Jumlah MoUdengan K/L daninstansi terkait

5) Persentasepublikasi/pemberitaan tentangkegiatan SetjenWantannasyangdilaksanakan

6) Jumlahdokumen yangdiupload diwebsite SetjenWantannas

7) Jumlahpengunjungwebsite SetjenWantannas

- Manfaat :Peningkatan

kualitas layanan

Rupiah

Bulan

Persen

tase

Persen

tase

Persen

tase

Naskah

Persen

tase

Dokum

en

Orang/

hari

Persen

tase

224.888.000

12

100

100

80

2 )*

100

15

200

90

137.984.800

12

90

100

75

1

100

15

193

80

61,36

100

90

100

93,75

50

100

100

96

88,9

Page 129: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program

Kegiatan Presentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

KetUraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

persidangan dan

humas dalam

rangka

mendukung

pelaksanaan

tugas dan fungsi

Setjen

Wantannas

- Dampak :Terlaksanannya

persi dangan dan

humas dalam

rangka

mendukung

pelaksanaan

tugas dan fungsi

Setjen

Wantannas

Persen

tase90 85 94,4

Pengemba

ngan

KebijakanK

etahanan

Nasional

Terselenggar

anya

hubungan

pelaporan dan

koordinasi

dengan Ketua

dan Anggota

Wantannas

serta mitra

kerja

- Masukan :Dana

- KeluaranTerkelolanya

hubungan

pelaporan dan

koordinasi

dengan Ketua

dan Anggota

Wantannas serta

mitra kerja

- HasilPersentase

Sidang Dewan

dan Forum

Bakohumas yang

terlaksana

dengan efektif

dan efisien.

- Manfaat :Peningkatan

kualitas

hubungan

pelaporan dan

koordinasi

dengan Ketua

dan Anggota

Wantannas serta

mitra kerja dalam

rangka

mendukung

Rupiah

Persen

tase

Persen

tase

Persen

tase

258.500.000

100

60

90

84.648.600

90

60

80

32, 75

90

100

88,9

Page 130: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program

Kegiatan Presentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

KetUraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

pelaksanaan

tugas dan fungsi

Setjen

Wantannas

- Dampak :Terlaksananya

hubungan

kerjasama

dengan mitra

kerja dengan baik

dan lancar.

Persen

tase

90 85 94,4

Terselengga

ranya

pengelolaan

jalur

komunikasi

data yang

aman dan

mutakhir

dalam

rangka

mendukung

pelaksanaan

tugas pokok

Setjen

Wantannas

- Masukan :Dana

- KeluaranTerkelolanya

jalur komunikasi

data yang

aman dan

mutakhir

- Hasil1) Peringkat

hasil evaluasiKemenKominfoterhadappelaksanaanmanajemenkeamananinformasiSetjenWantannas.

2) Jumlahpenggunaanaplikasi SisfoSetjenWantannas

- Manfaat :Peningkatan

kualitas layanan

dan jalur komuni-

kasi data yang

aman dan muta-

khir dalam rangka

mendukung

pelaksanaan

tugas dan fungsi

Setjen

Rupiah

Persen

tase

Pering

kat

Instan

si

Persen

tase

1.760.190.000

100

5

20

90

1.759.911.500

90

6

15

80

99,98

90

83

75

88,9

Page 131: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Program

Kegiatan Presentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

KetUraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

Wantannas

- Dampak :Terlaksananya

jalur komunikasi

data yang aman

dan mutakhir

Persen

tase

90 85 94,4

)* Perubahan target yang disebabkan oleh program efesien, anggaran dan tunjangan kinerja

Penjelasan:

Pada Tahun 2013 Biro Persidangan dan Humas telah melaksanakan kegiatan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi yaitu :

a. Melaksanakan pelayanan Persidangan dan Humas di Setjen Wantannas.

b. Melaksanakan hubungan kerjasama dengan mitra kerja.

c. Melaksanakan pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi

Perincian Biro Persidangan dan Humas dalam melaksanakan tugas pokok adalah sbb :

Dengan perencanaan yang matang dapat mendukung pelayanan persidangan dengan

efektif dan efisien.

Dukungan yang maksimal dalam urusan produksi dan reproduksi materi/bahan sehingga

penyelenggaraan persidangan dapat berjalan dengan lancar.

Setjen Wantannas sudah melakukan secara lengkap dan mutakhir aplikasi digitalisasi

arsip dan perpustakaan sebagai media penunjang untuk mempermudah proses

pekerjaan dan pelayanan berbasis teknologi dan elektronik.

Dalam rangka membangun sistem Informasi dan Komunikasi perlu adanya MoU dengan

K/L dan Instansi terkait, untuk mendukung peningkatan kinerja Lembaga agar lebih

efisien dan efektif dalam penyampaian informasi/rekomendasi kepada Ketua dewan

berbasis on-line, namun terdapat perubahan target guna mendukung kebutuhan

tunjangan kinerja.

Kegiatan Presiden selaku Ketua Wantannas serta kegiatan Sesjen Wantannas diupload

di website Setjen Wantannas agar dapat diketahui publik.

Dalam penyelenggaraan pelayanan di lingkungan Setjen Wantannas sejumlah dokumen

telah diupload di website Setjen Wantannas.

Keberadaan Website merupakan sarana informasi yang strategis dalam rangka

mensosialisasikan program, kebijakan dan berbagai kegiatan pemerintah. Penggunaan

Nama domain Setjen Wantannas yang sudah ter-registry adalah dkn.go.id dan jumlah

pengunjung website Setjen Wantannas cukup banyak.

Penyelenggaraan Sidang Dewan dan Forum Bakohumas yang terlaksana dengan efektif

dan efisien sehingga menunjang keberhasilan pencapaian target sasaran.

Page 132: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

Untuk melindungi aset informasi Setjen Wantannas dari segala bentuk ancaman baik

eksternal maupun internal telah dilaksanakan penilaian manajemen keamanan informasi

Setjen Wantannas oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi dan telah diberi Ranking

lebih dari yang telah ditargetkan.

Penggunaan aplikasi Sisfo Setjen Wantannas yang sudah dilaksanakan sesuai

perancangan, namun hasilnya masih belum optimal.

Manfaat layanan persidangan dan humas akan lebih terintegrasi dengan baik dan lebih

informatif dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen Wantannas.

Dampak terdukungnya layanan persidangan dan kehumasan yang lebih meningkat dan

berkualitas dalam penyelenggaraan kegiatan Setjen Wantannas.

Jakarta, 7 Februari 2014

Kepala Biro Persidangan dan Humas

Susiswo Widodo, M.Si (Han)

Brigadir Jenderal TNI

Page 133: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH fileWantannas) Tahun 2010-2014, Setjen Wantannas sesuai tugas dan fungsinya sebagai badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas

SEKRETARIAT JENDERALDEWAN KETAHANAN NASIONAL