12
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA PEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA Disusun oleh : Faizatin Qisthi Maula (4401412045) Suherdi Susanto (4401412080) Nofitasari Rismawardani (4401412068) Kelompok IV (Epistasis)

Laporan Alel Ganda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi

Citation preview

Page 1: Laporan Alel Ganda

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKAPEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN

OLEH ALEL GANDA

Disusun oleh :

Faizatin Qisthi Maula (4401412045)

Suherdi Susanto (4401412080)

Nofitasari Rismawardani (4401412068)

Kelompok IV (Epistasis)

LABORATORIUM GENETIKA BIOLOGIJURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

13 OKTOBER 2014

Page 2: Laporan Alel Ganda

KEGIATAN 6PEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN

OLEH ALEL GANDA

A. Tujuan 1. Mengenal beberapa sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda 2. Mengetahui distribusi golongan darah sistem ABO pada populasi kelas Biologi3. Mengetahui frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua pada

populasi kelas

B. Latar Belakang

Golongan darah ABO pada manusia misalnya, ditentukan oleh tiga alel dalam satu gen tunggal IA, IB, dan i. golongan darah seseorang (fenotipe) mungkin salah satu dari empat tipe: A, AB, AB, atau O. huruf-huruf ini mengacu pada dua karbohidrat-A dan B- yang bisa ditemukan dipermukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin memiliki karbohidrat A (golongan darah A), karbohidrat B (golongan darah B), keduanya (golongan darah AB), atau tidak keduanya (golongan darah O) (Campbell, dkk., 2010).

Telah diketahui bahwa golongan darah seseorang ditetapkan berdasarkan macamnya antigen dalam eritrosit yang dimilikinya.  Orang yang mampu membentuk antigen-A memiliki alel IA dalam kromosom, yang mampu membentuk antigen-B memiliki alel IB, yang memiliki alel IA dan IB dapat membentuk antigen-A dan antigen-B, sedangkan yang tidak mampu membentuk antigen sama sekali memiliki alel resesif i. interaksi antara alel-alel IA, IB dan i menyebabkan terjadinya 4 fenotip golongan darah A, B, AB, dan O (Suryo, 1984).

Lokus ABO mengatur tipe glikolipid pada permukaan eritrosit dengan cara memberikan spesifikasi jenis enzim yang mengatalisis pembentukan polisakarida di dalam eritrosit tersebut. Glikolipid yang dihasilkan akan menjadi penentu karakteristik reaksi antigenik tehadap antibodi yang terdapat di dalam serum darah. Antibodi adalah zat penangkal terhadap berbagai zat asing (antigen) dan zat-zat yang tidak diinginkan lainnya yang masukkedalam tubuh (Anonim, 2012).

Dalam tubuh seseorang tidak mungkin terjadi reaksi antara antigen dan antibodi yang dimilikinya sendiri (Anonim, 2012). Karl Landsteener dalam penelitiannya menemukan adanya dua antibodi i alamiah di dalam darah dan dua antigen pada permukaan eritrosit. Inilah penyebab terjadinya penggumpalan (aglutinasi) sel-sel darah merah (eritrosit) dari beberapa individu apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang. Antigen dan antibodi dalam golongan darah tersebut adalah (Agus dan Sjafaraenan, 2013).

Suatu populasi golongan darah terbanyak adalah golongan O, diikuti golongan darah B, selanjutnya golongan darah A dan paling sedikit adalah golongan darah AB. Frekuensi golongan darah ini berbeda-beda pada setiap bangsa. Penelitian yang pernah dilakukan di Jawa pada daerah Ampelgading dari 450 orang 30,4% bergolongan darah O, 24,7% bergolongan darah A, 37,4% bergolongan darah B dan hanya 7,6% bergolongan darah AB. Hampir sama dengan Jawa, penelitian pada 1000 orang China dari daerah Peking dijumpai 30,7% golongan O, 24,7% golongan A, 37,3% golongan B dan golongan AB hanya 10%. Pada orang Filipina populasi Bogobos dari 302 orang 53,6% golongan O. 16,9% golongan A, 26,5% golongan B dan 3% golongan AB (Boyd, W.C., 1960 dalam Widianti, 2014).

Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari tangan pada manusia ditentukan oleh seri alel ganda berikut:

H1 = rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakaiH2 = rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis dan tengahH3 = rambut terdapat pada jari manis dan tengahH4 = rambut hanya terdapat pada jari manisH5 = tidak tumbuh rambut pada semua jariSeri dominan dari alel-alel tersebut adalah H1 > H2 > H3 > H4 > H5 (Widianti, 2014).

Page 3: Laporan Alel Ganda

C. Permasalahan1. Apa sajakah sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda?2. Bagaimana distribusi golongan darah sistem ABO pada populasi kelas Biologi?3. Berapa frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua pada

populasi kelas

D. Alat dan Bahan

Kegiatan 1:1. Darah2. Serum anti A, anti B, dan anti AB3. Kaca objek 4. Blood lancet5. Kapas, alkohol6. Pengaduk/tusuk gigi

Kegiatan 2:1. Jari tangan2. Alat tulis

E. Metode Kerja

Kegiatan 1. (Golongan darah sistem ABO)

Kegiatan 2. (Pengamatan ada tidaknya rambut pada segmen digitalis tengah)

Menguji golongan darah setiap mahasiswa

menggunakan tes anti serum

Mengumpulkan data golongan darah Memasukkan data ketabel pengamatan

Menghitung persentase golongan golongan darah dalam satu kelas

Mengamati sisi dorsal dari segmen digitalis tengah ke sepuluh jari tangan masing-masing individu

Memperhatikan ada atau tidaknya rambut

Menentukan fenotip dan genotip

Memasukkan dalam tabel pengamatan

Membuat tabel pengamatan kelas

Page 4: Laporan Alel Ganda

F. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatana. Data Kelompok

Tabel 1. Pengamatan Golongan Darah dan Pengamatan Rambut pada Segmen Digitalis Kedua

No. Nama Golongan DarahAlel ganda pada segmen

digitalis1 Faizatin Qisthi B H5

2 Nofitasari R. B H5

3 Suherdi Susanto O H3

b. Data KelasTabel 2. Pengamatan Golongan Darah dalam Populasi Kelas

No. Nama Golongan Darah1 Aini Maria Ulfa B2 Aisyah O3 Ani B4 Annastalia B5 Arif Khomsin B6 Arif Nur O7 Aulia Nur Lita O8 Aulia Zulfatu O9 Ayu Alfiyah A10 Devi Amalia B11 Dyah Putri B12 Erlita B13 Faizatin Qisthi B14 Farkhana AB15 Hidayatun Naziyah A16 Ibnu Rizaqi B17 Irma O18 Koriatul Hidayah A19 Kurniahtun Nisa B20 Linailis Sa’adah B21 Lisana’ah S. O22 Melisa A23 Nofitasari B24 Nur Jazilah A25 Rizki Andita A26 Siti Khalimah A27 Suherdi O28 Susi Widiyanti O29 Tiya Istiani A30 Uswatun B31 Yulia Hafsah O32 Zanuar B

Page 5: Laporan Alel Ganda

Tabel 3. Pengamatan Rambut pada Segmen Digitalis Kedua dalam Populasi Kelas

No. Nama Alel Ganda1 Aini Maria Ulfa H5

2 Aisyah H2

3 Ani H4

4 Annastalia H5

5 Arif Khomsin H3

6 Arif Nur H5

7 Aulia Nur Lita H4

8 Aulia Zulfatu H5

9 Ayu Alfiyah H3

10 Devi Amalia H4

11 Dyah Putri H5

12 Erlita H5

13 Faizatin Qisthi H5

14 Farkhana H5

15 Hidayatun Naziyah H5

16 Ibnu Rizaqi H5

17 Irma H5

18 Koriatul Hidayah H5

19 Kurniahtun Nisa H1

20 Linailis Sa’adah H5

21 Lisana’ah S. H5

22 Melisa H5

23 Nofitasari H5

24 Nur Jazilah H5

25 Rizki Andita H2

26 Siti Khalimah H5

27 Suherdi H3

28 Susi Widiyanti H5

29 Tiya Istiani H5

30 Uswatun H4

31 Yulia Hafsah H2

32 Zanuar H5

ANALISIS DATATabel 4. Persentase Golongan Darah dalam Populasi Kelas

Golongan darah Jumlah Persentase

A 8 Mahasiswa832

x100%=25%

B 14 Mahasiswa1432

x100%=43,75%

AB 1 Mahasiswa132

x100%=3,125

Page 6: Laporan Alel Ganda

O 9 Mahasiswa932

x100%=28,125%

Tabel 5. Persentase Rambut pada Segmen Digitalis Kedua dalam Populasi Kelas

Alel GandaHasil kelas

Jumlah Persentase

H1 1 Mahasiswa 132

X100%=3,125%

H2 3 Mahasiswa332

X100%=9,375%

H3 3 Mahasiswa332

X100%=9,375%

H4 4 Mahasiswa432

X100%=12,5%

H5 21 Mahasiswa2132

X100%=65,625%

2. Pembahasan

Kegiatan 1. (Golongan darah sistem ABO)

Praktikum golongan darah dalam mengidentifikasi menggunakan bahan utama serum anti A, anti B, dan anti AB. Jika darah yang ditetesi serum anti A dan anti AB terjadi penggumpalan sedangkan yang ditetesi serum anti B tidak terjadi penggumpalan, maka golongan darah probandus adalah A. Jika darah yang ditetesi serum anti B dan anti AB terjadi penggumpalan sedangkan yang ditetesi serum anti A tidak terjadi penggumpalan, maka golongan darah probandus adalah B. Sedangkan jika darah yang ditetesi serum anti A, anti B, dan anti AB tidak terjadi penggumpalan, maka golongan darah probandus O.

Golongan darah A memiliki antigen A di dalam eritrositnya dan memiliki zat anti B di dalam plasma darahnya, sehingga darah akan menggumpal ketika ditetesi serum anti A, sama halnya dengan serum anti AB akan terjadi penggumpalan karena di dalam serum anti AB terdapat zat anti A. Golongan darah B memiliki antigen B di dalam eritrositnya dan memiliki zat anti A di dalam plasma darahnya, sehingga darah akan menggumpal ketika ditetesi serum anti B, sama halnya dengan serum anti AB akan terjadi penggumpalan karena di dalam serum anti AB terdapat zat anti B. Sedangkan orang yang bergolongan darah O tidak memiliki antigen A dan B di dalam eritrositnya dan memiliki zat anti A dan B di dalam plasma darahnya, sehingga darah tidak menggumpal ketika ditetesi serum anti A, anti B, dan anti AB.

Berdasarkan hasil pengamatan kelas yang dilakukan, persentase golongan darah A dengan jumlah probandus 8 adalah 25 %. Persentase golongan B dengan jumlah probandus 14 adalah 43,75 %. Persentase golongan darah AB dengan jumlah probandus 1 adalah 3,125 %. Persentase golongan darah O dengan jumlah probandus 9 adalah 28,125 %.

Hal ini menunjukkan bahwa distribusi golongan darah B lebih banyak dibandingkan golongan darah lainnya, yaitu dengan persentase 43,75 %. Golongan darah A dan B menunjukkan distribusi yang hampir atau mendekati seimbang, namun lebih banyak distribusi golongan darah O. Sedangkan golongan darah AB menunjukkan distribusi yang paling sempit atau sedikit karena hanya ada 1 probandus yang bergolongan darah AB.

Page 7: Laporan Alel Ganda

Setiap negara, golongan darah seseorang yang paling paling banyak ditemui tidak selalu sama jumlahnya tergantung etnis yang mendominasi. Namun secara umum, di seluruh dunia darah golongan O+ paling banyak ditemukan sementara golongan AB- paling jarang di temui diseluruh dunia di populasi manapun.

Tidak diketahui pasti apa sebabnya, namun masing-masing golongan darah memiliki dominasi sendiri di wilayah tertentu. AB adalah golongan darah yang paling jarang dimiliki di seluruh dunia, namun paling banyak ditemukan di Jepang, Korea dan beberapa wilayah di China. Di beberapa tempat tersebut, perbandingan jumlahnya tak lebih dari 10 persen dari populasi. Mungkin saja golongan darah O banyak ditemukan karena adanya kodominansi pada golongan darah.

Setiap fenotip pada darah memiliki alel ganda didalamnya. Misalnya saja pada golongan darah A yang memiliki dua kemungkinan alel yaitu IAIA dan IAi dan golongan darah B juga memiliki dua kemungkinan alel yaitu yaitu IBIB dan IBi. Golongan darah O memiliki genotip ii. Sehingga pada saat terjadi randomisasi (perkawinan acak) pada suatu populasi, golongan darah O lah yang paling banyak karena pada empat golongan darah yang ada yaitu A,B,AB,O, mengandung alel i kecuali pada golongan darah AB yang mengandung alel IAIB dan sangat jarang ditemui karena pada saat terjadi randomisasi, banyak terjadi kodominansi sehingga pewarisan alel IAIB ini sangat jarang ditemui.

Hal ini bertolak belakang atau tidak sesuai dengan hasil praktikum alel ganda ini. Praktikan dengan golongan darah B yang memiliki jumlah terbanyak yaitu 14 mahasiswa (43,75%), bukan golongan darah O. Golongan darah yang paling sedikit adalah golongan darah AB. Perkawinan antara seseorang bergolongan darah O dengan golongan darah A atau B tidak mungkin menghasilkan anak dengan golongan darah AB. Anak dengan golongan darah AB hanya bisa dihasilkan dari pernikahan orang tua yang memiliki golongan darah A dan B. Itulah yang menjadi alasan mengapa orang yang bergolongan darah AB sangat jarang ditemui.

Kegiatan 2. (Pengamatan ada tidaknya rambut pada segmen digitalis tengah)

Praktikum kedua adalah pengamatan rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari tangan, diperoleh hasil Persentase fenotip rambut jari terbanyak pada H5

(ketiadaan rambut pada setiap jari) sebanyak 65,625% (21 orang), Hal ini menunjukkan ketiadaan gen dominan yang mengendalikan sifat adanya rambut pada keempat digitalis tersebut. Hal ini terkait dari pewarisan sifat induknya (hereditas). Fenotip H4 (rambut hanya pada jari manis) sebanyak 12,5% (4 orang) dikendalikan oleh 1 alel saja sedangkan 3 alel yang lainnya bersifat resesif). Fenotip H3 (rambut pada jari manis, tengah) sebanyak 9,375% (3 orang), sifat ini dikendalikan oleh 2 alel dominan dan 2 alel resesif. Selanjutnya, fenotip H2 (adanya rambut pada jari manis, tengah, telunjuk) memiliki persentasi terkecil yakni hanya 9,375% (3 orang), dikendalikan oleh 3 alel dominan dan 1 alel resesif.Terakhir, fenotip H1 (adanya rambut pada 4 jari) sebanyak 3,125% (1 orang) dikendalikan oleh 4 alel dominan dan 1 alel resesif.

Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa frekuensi tidak adanya rambut pada segmen digitalis kedua dari semua jari paling banyak ditemukan dibandingkan frekuensi pada H1, H2, H3, dan H4. Dengan demikian, seri alel ganda H5

bersifat dominan dibandingkan tipe seri alel ganda yang lainnya. Hal ini menunjukkan ketiadaan gen dominan yang mengendalikan sifat adanya rambut pada keempat digitalis tersebut. Hal ini terkait dari pewarisan sifat induknya (hereditas). Rambut yang tumbuh pada ruas kedua jari-jari tangan tidak dipengaruhi oleh adanya faktor lingkungan atau faktor luar.

Berdasarkan hasil persentase, urutan dominansi fenotip rambut jari dalam populasi kelas dengan jumlah mahasiswa 32 orang sebagai berikut :

H5 > H4 >H3 >H2 > H1

Page 8: Laporan Alel Ganda

Dominansi suatu alel dapat mempengaruhi fenotip yang muncul, peristiwa diatas merupakan peristiwa alel majemuk. Karena sesungguhnya sifat rambut pada digitalis tengah dikendalikan oleh 4 alel, dibedakan menjadi H5 > H4 >H3 >H2 > H1 didasarkan pada kedominanan alel yang mengendalikan sifat tersebut. Jika alel dominan maka akan tampak rambut pada digitalis tengah tersebut, namun jika alel resesif maka sifat adanya rambut tersebut akan tersembunyi sehingga tidak terlihat sama sekali pada fenotip H5.

G. Simpulan1. Sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda adalah golongan darah

dan ada tidaknya rambut pada segmen digitalis kedua jari-jari tangan.2. Distribusi golongan darah pada kelas Biologi paling luas adalah golongan darah B

(43,75%), distribusi golongan darah O (28,125%), distribusi golongan darah A (25%), dan distribusi golongan darah paling sempit adalah golongan darah AB (3,125%).

3. Frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua pada populasi kelas yaitu H1 sebesar 3,125%; H2 sebesar 9,375%; H3 sebesar 9,375%; H4 sebesar 12,5%; dan H5 sebesar 65,625%.

H. Daftar Pustaka

Agus, Rosana dan Sjafraenan, 2013. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Anonim, 2012. Alel Kodominan Pada Golongan Darah. http://biocyber.blogspot.com. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2014 pukul 19.50 WIB.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Suryo, H. 1984.Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadja Mada University Press. Widianti T. dan Noor Aini H. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang: Jurusan

Biologi FMIPA Unnes.

Pertanyaan1. Manakah yang ditemukan terlebih dahulu simbol-simbol untuk alel ataukah macam

golongan darah parental dan filialnya?2. Berapakah frekuensi masing-masing golongan darah dalam populasi kelas ? sesuaikah

dengan frekuensi pada umumnya?3. Dapatkah menentukan kemungkinan genotip? Untuk keperluan ini mencari data

golongan darah ayah, ibu, dan saudara (kakak/adik)4. Berdasarkan data ada tidaknya rambut pada ruas tengah jari tangan, alel apa yang

menurut sdr paling banyak dalam populasi kelas?

Jawaban Pertanyaan1. Antara simbol-simbol untuk alel dengan macam golongan darah, yang terlebih dahulu

ditemukan adalah simbol-simbol untuk alel. Sebagai contoh alel IA menentukan adanya antigen A pada eritrosit. Jika antigen A pada eritrosit bertemu dengan zat anti A pada serum darah maka akan terjadi penggunpalan darah. Orang yang mempunyai antigen A tidak mempunyai anti A tetapi anti B pada serum darahnya dan disebut mempunyai fenotip golongan darah A.

2. Frekuensi golongan darah A adalah 25% (8 mahasiswa), golongan darah B adalah 43,75% (14 mahasiswa), golongan darah O adalah 28,125% (9 mahasiswa), golongan darah AB adalah 3,125% (1 mahasiswa). Frekuensi golongan darah terbanyak ini (golongan darah O) tidak sesuai dengan frekuensi pada umumnya, namun frekuensi golongan darah paling sedikit sesuai dengan frekuensi pada umumnya yaitu golongan darah AB. Secara umum, di seluruh dunia darah golongan O paling banyak ditemukan sementara golongan AB paling jarang di temui diseluruh dunia di populasi manapun.

Page 9: Laporan Alel Ganda

3. Kemungkinan genotip:- Golongan darah A adalah IA IA atau IAi- Golongan darah B adalah IB IB atau IBi- Golongan darah AB adalah IA IB - Golongan darah O adalah ii Saya bergolongan darah B dengan genotip IBIB atau IBi, karena ayah saya bergolongan darah B dengan genotip IBIB atau IBi dan ibu saya bergolongan darah B dengan genotip IBIB atau IBi, adik saya juga bergolongan darah B dengan genotip IBIB atau IBi.

4. Berdasarkan data ada tidaknya rambut pada ruas tengah jari tangan, alel yang paling banyak dalam populasi kelas adalah H5 dengan persentase 65,625% (21 mahasiswa).

LAMPIRAN

Kegiatan 1. (Golongan darah sistem ABO)

Kegiatan 2. (Pengamatan ada tidaknya rambut pada segmen digitalis tengah)