LAPORAN Biokim Isolasi DNA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ak lapar

Citation preview

ISOLASI DNA BUAH DENGAN DETERJENA. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengisolasi DNA buah dengan menggunakan cara yang mudah.

B. TINJAUAN PUSTAKA

DNA (deoksiribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat) merupakan bahan genetik yang sangat penting dalam pewarisan sifat. DNA membawa informasi genetik dari suatu organisme ke organisme keturunannya. DNA tersusun atas susunan kimia makromolekul yang kompleks berupa rangkaian nukleotida. Nukleotida adalah gabungan antara gugus fosfat, gula pentosa atau dikenal dengan nama deoksiribosa dan basa nitrogen (Abdurrahman, 2008). Ekstraksi merupakan satu kaidah dasar yang harus dipenuhi dalam studi molekuler, terutama dalam penandaan sidik jari DNA. Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide (CTAB) merupakan metode yang umum digunakan dalam ekstraksi DNA tanaman yang banyak mengandung polisakarida dan senyawa polifenol. Ada tiga langkah utama dalam ekstraksi DNA, yaitu perusakan dinding sel (lisis), pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA (Syafaruddin, 2011).

Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. DNA dapat diisolasi, baik dari sel hewan, manusia, maupun pada tumbuhan. Isolasi DNA memiliki beberapa tahapan, yaitu: (1)Isolasi sel; (2)Lisis dinding dan membran sel; (3)Ekstraksi dalam larutan; (4)Purifikasi; dan (5)Presipitasi. Prinsip-prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. Teknik sentrifugasi tersebut dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang bervariasi, contohnya 2500 rpm (rotation per minute) atau 3000 rpm (Fatih, 2009).Salah satu senyawa utama yang dipakai dalam deterjen adalah senyawa dodesil benzene sulfonat dalam bentuk natrium dodesil benzene sulfonat (NaDBS). Senyawa ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan buih. Senyawa utama yang lainnya adalah natrium tripolifosfat (STTP) yang mempunyai kemampuan sebagai pembersih kotoran. Kedua senyawa ini sulit terurai secara alamiah dalam air, sehingga kedua senyawa ini dapat mencemari lingkungan perairan. Salah satu dampak yang terjadi adalah timbulnya buih di permukaan perairan sehingga dapat mengganggu pelarutan oksigen dalam air dan dapat mengurangi keindahan (estitika). Oleh karena itu diperlukan teknik yang tepat dan efektif dalam pengolahan limbah deterjen (Suastuti, 2010).Detergen adalah salah satu produk komersial yang digunakan untuk menghilangkan kotoran pada pencucian pakaian. Dalam detergen mengandung bahan yang mempunyai sifat aktif permukaan (surfaktan). Surfaktan ini digunakan untuk proses pembahasan dan pengikat kotoran, sehingga sifat dari detergen dapat berbeda tergantung jenis surfaktannya . Detergen yang dijual bebas di pasaran biasanya mengandung 20 40 % surfaktan, sedangkan sisanya adalah bahan kimia yang biasanya disebut dengan additivies atau detergen builders yang berfungsi untuk meningkatkan daya bersih detergen. Bila surfaktan berada dalam air, maka sifat dan struktur molekul surfaktan dapat dibedakan menjadi dua macam gugus yaitu gugus hidrofilik dan gugus hidrofobik. Gugus hidrofobik adalah suatu hidrokarbon yang berisi 8 sampai 18 atom karbon di dalam suatu rantai yang sedikit bercabang atau lurus.Sedangkan gugus hidrofilik merupakan gugus yang berfungsi sebagai bahan pembasah. Bila surfaktan yang telah mengikat zat pengotor (dirt) terkumpul , maka bagian yang bersifat non polar akan mengikatkotoran tersebut dan akan membentuk kelompok (50 150 molekul) yang disebut micelle. Micelle ini terbentuk sebagai akibat dari peningkatan antara gugus hidrofobiknya berada pada bagian luar atau permukaan micelle (Santi, 2009). C. ALAT DAN BAHAN1. AlatAlat yang digunakan pada percobaan ini yaitu : Pipet tetes

Lumpang dan alu

Gelas kimia

Gelas ukur

Batang pengaduk Corong

Sentrifugas Tabung sentrifius

2. BahanBahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu : Bawang merah Sabun cair

Etanol dingin

Akuades

Kertas saringD. CARA KERJA

Bawang merah Dikupas kulitnya

Digerus menggunakan lumpang dan alu hingga halus Ditambahkan larutan sabun 10 ml Diaduk perlahan (jangan sampai berbusa)

Disaring

Filtrat Bawang merah Ditetesi etanol dingin hingga terbentuk endapan berupa benang-benang putih Dimasukkan kedalam tabung eppendorf Disentrifius di dalam mesin sentrifugas dengan kecepatan 7000 rpm selama 5 menit

Dibuang medium airnya. Dilarutkan menggunakan akuades

Hasil Pengamatan = ?E. HASIL PRAKTIKUMNo.PerlakuanHasil

1.

2.

3.

4.Pembuatan larutan sabun :5 ml sabun cair + 5 ml akuades

Ektraksi DNA :10 gram sampel buah + 10 ml larutan sabun, diaduk, disaring.

Presipitasi DNA :

Filtrat buah + etanol dingin, disentrifius 7000 rpm selama 5 menit.

Endapan + air secukupnya10 ml larutan sabunFiltrat bawang merah

Terbentk endapan putihEkstrak DNA

F. PEMBAHASANDNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. DNA terdapat pada nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki struktur cincin-ganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T) yang memiliki struktur cincin-tunggalIsolasi DNA adalah suatu cara/metode untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun kloroplas. Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sumber DNA yang dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan. Prinsip-prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas.

Pada percobaan ini, akan dilakukan isolasi DNA buah dengan menggunakan deterjen. Prinsip percobaan ini adalah untuk mengetahui teknik isolasi DNA sampel bawang merah dengan cara yang mudah. Pada proses isolasi DNA bawang merah, yang pertama harus dilakukan adalah melisiskan sel atau perusakan sel bertujuan untuk mengeluarkan isi sel. Pemecahan sel dilakukan dengan penggerusan sampel bawang merah hingga halus. Proses penggerusan dengan menggunakan lumpang dan alu agak memakan waktu yang lama karena struktur bawang merah yang tidak mudah di gerus hingga halus. Penggerusan menghasilkan tekstur sampel bawang merah yang kurang halus sehingga tidak ditimbang dan langsung ditambahkan dengan Proses selanjutnya adalah ekstraksi DNA. Bawang merah yang telah digerus kemudian diambil semuanya karena diasumsikan bahwa berat sampel bawang merah hasil gerusan kira-kira kurang lebih 10 gram. Sampel tersebut kemudian ditambahkan dengan 10 ml larutan sabun cair. Penggunaan larutan sabun ini bertujuan untuk merusak membran sel bawang merah secara kimia. Membran sel pada setiap organisme akan mengalami kerusakan oleh pengaruh senyawa-senyawa kimia. Dalam proses isolasi DNA, sabun berfungsi menggantikan senyawa-senyawa kimia tersebut. Sabun mengandung senyawa kimia yang dapat menyebabkan hilangnya molekul lipid pada membran sel sehingga struktur membran akan rusak dan melisiskan isi sel. Larutan campuran tersebut kemudian diaduk. Proses pengadukan harus dilakukan perlahan-lahan. Hal ini karena sabun cair tersebut mudah berbusa dan nantinya akan mempengaruhi DNA pada sampel bawang merah. Larutan sabun yang digunakan kadarnya 1 : 1 dengan akuades sebagai pelarutnya. Kadar sabun cair tidak boleh lebih dari banyaknya air karena jika berlebih maka akan merusak sel dengan DNA dari sampel bawang merah tersebut. Proses selanjutnya adalah penyaringan dengan menggunakan kertas saring. Filtrat hasil penyaringan diambil untuk proses selanjutnya. Setelah penyaringan, tahap selanjutnya adalah presipitasi DNA. Secara teori, prinsip presipitasi yang pertama adalah menurunkan kelarutan asam nukleat dalam air. Prinsip yang kedua, penambahan senyawa gugus alkohol. Alkohol dapat bercampur dengan air, namun kurang polar dibandingkan dengan air. Molekul alkohol tidak dapat berinteraksi dengan gugus polar dari asam nukleat sehingga alkohol adalah pelarut yang lemah bagi asam nukleat. Prinsip ketiga yaitu penggunaan alkohol dingin akan menurunkan aktivitas molekul air sehingga memudahkan presipitasi DNA. Pada percobaan ini, digunakan etanol dingin. Etanol dingin ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam filtrat buah hingga terbentuk endapan seperti kristal-kristal putih. Penggunaan etanol akan menarik asam nukleat dan membentuk endapan. Etanol yang digunakan harus dalam keadaan dingin. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan proses presipitasi DNA.Filtrat buah yang telah ditambahkan dengan etanol dingin kemudian disentrifius menggunakan sentrifugas. Filtrat tersebut disimpan dalam suatu tabung yang disebut tagung sentrifius dan disimpan di dalam sentrifugas. Filtrat disentrifius dengan kecepatan 7000 rpm selama 5 menit. Hasil dari sentrifugasi adalah terdapatnya endapan DNA yang berada pada dinding tabung terpisah dengan mediumnya. Medium tersebut dibuang sedangkan endapannya kemudian dilarutkan dengan air. Dari proses tersebut, diperoleh ekstrak DNA bawang merah. Langkah akhirnya adalah ekstrak DNA tersebut disimpan didalam freezer karena DNA sensitif terhadap suhu.Manfaat mempelajari isolasi DNA dalam bidang farmasi yaitu diharapakan mampu menghasilkan berbagai jenis obat dengan kualitas yang lebih baik sehingga memberikan harapan dalam upaya penyembuhan sejumlah penyakit di masa mendatang. Contohnya pembuatan insulin melalui proses rekayasa genetika dimana salah satu proses pembuatannya dengan jalan isolasi vektor dan DNA sumber gen.

G. KESIMPULANDari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara yang mudah yaitu dengan cara penggerusan untuk merusak dinding sel dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia berupa sabun cair. DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa bawang merah dengan penambahan larutan sabun cair dan etanol dingin untuk membantu proses presipitasi DNA.DAFTAR PUSTAKAFaatih, Mukhlissul, 2009, Isolasi dan Digesti DNA Kromosom, Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Vol. 10 No. 1, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Langga I. F., Restu M. dan Kuswinanti T., 2012, Optimalisasi Suhu dan Lama Inkubasi dalam Ekstraksi DNA TAnaman Bitti (Vitex cofassus Reinw) serta Analisis Keragaman Genetik dengan Teknik RAPD-PCR, Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 12 No. 3, Universitas HAsanuddin.

Santi, Sintha Soraya, 2009, Penurunan Konsentrasi Surfactan pada Limbah Detergen dengan Proses Photokatalitik Sinar UV, Jurnal Teknik Kimia Vol. 4 No. 1.Suastuti D.A., 2010, Efektivitas Penurunan Kadar Dodesil Benzen Sulfonat (DBS) dari Limbah Deterjen yang Diolah dengan Lumpur Aktif, Jurnal Kimia, Universitas Udayana.