10
 Laporan biologi Perikanan-Hubungan panjang berat bobot ikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Biologi Perikanan me ru paka n sala h sa tu il mu yang me ndas ar i ilmu-ilmu  perikanan tangkap lainnya seperti. Metode Penangkapan Ikan, serta ilmu lainnya. Oleh kar ena itu ilmu Bio logi Per ika nan ini san gat penting.. Tuj uan dar i pada mempel aja ri Biol ogi Perikanan ini adalah agar kita mengetahui pembagian daerah perairan berdasarkan kedalaman yaitu antara lain pelagi c, mid water dan demer sal serta pembag ian berdasarka n krite ria yang lain. Selain itu tentang anatomi dan fisiologi ikan juga patut kita pelajari. Dan yang paling penting adalah kita mengetahui jenis ikan ekonomis penting serta penyebarannya di perairan. Hubungan panjang dan be rat merupakan aspek biologi perikan an yang per lu di pelajar i. Panjang tubu h sangat berhubun gan dengan panjang dan berat sepe ri hukum kubik yaitu bahwa  berat sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Namun, hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda. Pengamatan pertumbuhan ikan, baik panjang dan berat merupakan salah satu hal yang penting untuk diamati selama proses budidaya ikan. Hal ini dilakukan agar kenormalan pertumbuhan ikan da pa t di ke ta hui se di ni mungki n. Hubungan pa nj ang da n be ra t (L engt h- weig ht relationship/LWR) merupakan hal yang penting dalam penelitian ilmiah perikanan, karena hal ini member ika n inf ormasi par ame ter -pa rameter popu las i. Per tama, seb uah per ubahan ber at dan  panjang memperlihatkan umur dan kelas kelompok tahun ikan; hal ini sangat penting dalam  perikanan. Kedua, data panjang berat tersebut dapat digunakan untuk menaksirkan daya dukung stock perikanan tangkap. Selain itu, data panjang dan berat dapat juga menggambarkan petunjuk  penting tentang perubahan iklim dan lingkungan Dikatakan juga bahwa dalam pengukuran tersebut nantinya akan diperoleh nilai b, yang ikut menentukan seimbang tidaknya antara berat dan panjang ikan. Dimana nilai b yang mungkin muncul adalah b<3, b="3">3. 1.2 Tujuan

Laporan biologi Perikanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan biologi Perikanan

Citation preview

  • Laporan biologi Perikanan-Hubungan panjang berat bobot ikanBAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Ilmu Biologi Perikanan merupakan salah satu ilmu yang mendasari ilmu-ilmuperikanan tangkap lainnya seperti. Metode Penangkapan Ikan, serta ilmu lainnya. Olehkarena itu ilmu Biologi Perikanan ini sangat penting.. Tujuan dari pada mempelajari BiologiPerikanan ini adalah agar kita mengetahui pembagian daerah perairan berdasarkan kedalamanyaitu antara lain pelagic, mid water dan demersal serta pembagian berdasarkan kriteria yang lain.Selain itu tentang anatomi dan fisiologi ikan juga patut kita pelajari. Dan yang paling pentingadalah kita mengetahui jenis ikan ekonomis penting serta penyebarannya di perairan.

    Hubungan panjang dan berat merupakan aspek biologi perikanan yang perlu di pelajari.Panjang tubuh sangat berhubungan dengan panjang dan berat seperi hukum kubik yaitu bahwaberat sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Namun, hubungan yang terdapat pada ikansebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda.Pengamatan pertumbuhan ikan, baik panjang dan berat merupakan salah satu hal yang pentinguntuk diamati selama proses budidaya ikan. Hal ini dilakukan agar kenormalan pertumbuhanikan dapat diketahui sedini mungkin. Hubungan panjang dan berat (Length-weightrelationship/LWR) merupakan hal yang penting dalam penelitian ilmiah perikanan, karena hal inimemberikan informasi parameter-parameter populasi. Pertama, sebuah perubahan berat danpanjang memperlihatkan umur dan kelas kelompok tahun ikan; hal ini sangat penting dalamperikanan. Kedua, data panjang berat tersebut dapat digunakan untuk menaksirkan daya dukungstock perikanan tangkap. Selain itu, data panjang dan berat dapat juga menggambarkan petunjukpenting tentang perubahan iklim dan lingkungan

    Dikatakan juga bahwa dalam pengukuran tersebut nantinya akan diperoleh nilai b, yangikut menentukan seimbang tidaknya antara berat dan panjang ikan. Dimana nilai b yang mungkinmuncul adalah b3.

    1.2 Tujuan

  • Adapun tujuan dilakukan pratikum ini adalah agar mahasiswa mampu megetahuihubungan panjang berat ikan, dan mahasiswa dapat meganalisa data dengan menggunakanprogram SPSS. Mahasiswa juga mengetahui bobot ikan.

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    Ikan memiliki bentuk dan ukuran tertentu dan berbeda antara ikan yang satu dengan yanglain. Hal ini menunjukkan bahwa ada spesifikasi tertentu pada karakteristik, bentuk dan ukurantubuh ikan di alam. Analisa morfometri merupakan suatu analisis atau pengamatan terhadapmorfologi ikan tersebut sedangkan morfologi adalah ciri-ciri luar tubuh ikan yang terlihat danharus diamati yang meliputi: bentuk tubuh, warna, bentuk operculum, mengukur antar bagiantubuh ikan (Effendi, I. 2004).

    Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhandipengaruhi faktor genetik, hormon, dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerjasaling mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untukmengendalikan perkembangan ikan. (Fujaya,1999)

    Pengukuran berat dari berbagai penimbangan ikan yang paling tepat adalah denganmenggunakan timbangan duduk dan timbangan gantung, adapan keuntungan yang dimiliki darikedua timbangan ini adalah bekerjanya lebih teliti, pengaruh dari luar seperti angin dapatdikurangi, serta pendugaan pertama terhadap berat ikan yang ditimbang tidak perlu dilakukan,karena secara langsung dapat menunjukkan beratnya. (Abdul, 1985)

    Bentuk tubuh ikan digunakan untuk mengetahui cara hidup ikan tersebut. Bentuk-bentuktubuh ikan adalah sebagai berikut:

    1. Bentuk pipih, terdiri dari dua pipih yaitu pipih lateral, dimana ikan ini dalam keadaanbiasa berenang dengan lambat tetapi bila datang bahaya atau hal lain mampu berenangdengan cepat dan pipih dorsaventral, bentuk ikan ini sangat dekat dengan ikan yang hidupdi dasar perairan.

  • 2. Bentuk torpedo, bentuk tubuhnya ramping dengan potongan melintang,badan berbentuk elips.

    3. Bentuk tubuh memanjang.4. Bentuk paruh.5. Bentuk tubuh membulat.6. Bentuk tubuh pita.7. Bentuk kombinasi (Djuandha,1980).

    Ikan tongkol memiliki 10 12 jari-jari sirip punggung, 10 13 jari-jari halus sirippunggung, 10 14 jari-jari halus sirip dubur, dengan warna punggung kebiru-biruan, ungu tuabahkan berwarna hitam pada bagian kepala. Sebuah pola 15 garis-garis halus, miring hampirhorisontal, garis bergelombang gelap di daerah scaleless diatas gurat sisi (linea lateralis). Bagianbawah agak putih (cerah). Dada dan sirip perut ungu, sisi bagian dalam mereka hitam. Badankuat, memanjang dan bulat. Gigi kecil dan berbentuk kerucut, dalam rangkaian tunggal. Siripdada pendek, tapi mencapai garis vertikal melewati batas anterior dari daerah scaleless atascorselet. Sebuah flap tunggal besar (proses interpelvic) antara sirip perut. Tubuh telanjangkecuali untuk corselet, yang dikembangkan dengan baik dan sempit di bagian posterior (tidaklebih dari 5 skala yang luas di bawah asal-sirip punggung kedua). Sebuah keel pusat yang kuatpada setiap sisi dasar sirip ekor-kecil antara 2 keel (Alamsyah, Z. 1974).

    Ikan tongkol dapat mencapai ukuran panjang 60 65 cm dengan berat 1.720 gr pada umur5 tahun. Panjang pertama kali matang gonad ialah 29 30 cm. Ikan tongkol temasuk ikan pelagisyang hidup pada kedalaman hingga 50 m di daerah tropis dengan kisaran suhu 27 28oC. Ikantongkol merupakan jenis ikan migratory yang tersebar disekitar perairan samudera atlantik,hindia dan pasifik (Nazir M.1999).

  • BAB IIIMETODELOGI

    3.1 Waktu dan TempatPratikum biologi perikanan dilakukan pada hari sabtu tanggal 28 April 2012, pukul 10

    sampai selesai. Adapun tempat yang digunakan pada saat pratikum adalah di laboratoriumPerikanan Fakultas Kelautan dan Perikanan,U versitas Syiah Kuala.

    3.2 Alat dan BahanNo Alat dan Bahan Jumlah123456789

    Ikan TongkolNampanTimbanganMistarAlat TulisTissueLaptopSarung TanganMasker

    40 ekor3 unit3 unit8 unitSeperlunyaSeperlunya4 unit4 pasang4 pasang

    3.3 Cara Kerja3.3.1 Cara kerja pengukuran panjang berat Disediakan sampel ikan Tongkol sebanyak 40 ekor. Diletakkan di atas nampan untuk di amati.

    Diukur panjang total (TL) ikan satu per satu menggunakan mistar dan di catat hasilnya. Diukur berat ikan (W) ikan satu per satu menggunakan timbangan dan di catat hasilnya.

    Dikonversikan data dari cm ke mm untuk memudahkan perhitungan. Dianalisa data pengukuran yang di peroleh menggunakan aplikasi Exel.

    3.3.2 Cara kerja analisa data perhitungan panjang berat (LWS) Di ln kan data TL dan data W yang diperoleh.

  • Di blok data yg telah di ln kan, kemudian insert scatter, klik kanan sembarang di titik data,kemudian dipilih add trendline

    equation on chatdisplay R square value on chat

    Dihitung nilai a dan b untuk menghitung Ws (berat prediksi),b = ya = EXP dari y anka yang ke dua Dihitung nilai residual dari ln Ws di kurang ln W. Dihitung nilai varian residual. Dihitung nilai bias correction.

    Dihitung nilai faktor kondisi Fulton (K) sesuai dengan persamaan Okgerman (2005).

    Dihitung nilai faktor kondisi berat relatif (Wr) sesuai dengan persamaan Rypel dan Richter(2008).

    Di insert scatter utuk melihat perbandingan hasil pengukuran dan prediksi.

    3.4 Analisa DataBerikut ini adalah beberapa persamaan yang digunakan untuk melakukan perhitungan

    hubungan panjang berat dan faktor kondisi.a. Nilai TL d ln kan.

    =ln (data TL)

    b. Nilai W di ln kan .=ln (data W)

    c. Hubungan panjang berat ikan menurut De-Robetis dan William (2008).Ws = a x Lb

    d. Menghitung nilai residual.R =ln (Ws) ln (W)

  • e. Menghitung nilai varrian residual.Varian residual =Residual 1: Residual n

    f. Menghitung nilai bias correction.Bias corr =EXP (0.5 x var res) x Ws

    g. Menghitung nilai faktor kondisi Fulton menurut Okgerman (2005).K =ln W x ln TL-3 x 100

    h. Menghitung nilai faktor kondisi berat relatif menurut Rypel dan Ricchter (2008).Wr =W/Ws x 100

    BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Data Hasil PengamatanBerikut ini adalah data hasil pengamatan.

    No TL W K Wr1 250 180 3.084982513 4.6700784252 245 200 3.18237885 5.3574979383 245 200 3.18237885 5.3574979384 250 190 3.117102254 4.9295272265 240 160 3.082885169 4.428111636 210 110 3.074577816 3.7604041497 240 150 3.043681615 4.1513546538 280 260 3.108099526 5.638480785

  • 9 290 300 3.129256336 6.15460782110 280 240 3.06336028 5.20475149311 225 200 3.334861861 6.13013465512 270 220 3.073859886 5.053566306

    NoTL W K Wr

    13250 215 3.19053766 5.578149229

    14 260 230 3.162725094 5.60831969315 250 220 3.204195054 5.7078736316 265 280 3.243681417 6.62484651817 245 190 3.15157007 5.08962304118 250 200 3.147574088 5.18897602719 260 220 3.136872454 5.36447970620 225 130 3.063718889 3.98458752621 240 150 3.043681615 4.15135465322 245 200 3.18237885 5.35749793823 230 200 3.294589861 5.92064908624 270 200 3.019542057 4.59415118725 230 200 3.294589861 5.92064908626 250 190 3.117102254 4.92952722627 230 170 3.193532643 5.032551723

    NoTL W Wr K

    28 230 250 3.43334457 7.40081135829 270 160 2.892371242 3.6753209530 230 150 3.11570393 4.44048681531 235 150 3.079028968 4.29195009332 250 190 3.117102254 4.929527226

  • 33 235 150 3.079028968 4.29195009334 260 200 3.081441138 4.87679973335 263 230 3.143230265 5.50745052336 260 220 3.136872454 5.36447970637 255 235 3.208730594 5.90900094138 250 200 3.147574088 5.18897602739 235 200 3.255809233 5.72260012440 240 190 3.18727462 5.25838256

    4.2 PembahasanBerdasarkan praktikum yang dilaksanakan, ikan Tongkol yang diukur panjang dan berat

    tubuhnya, memiliki ukuran yang berbeda-beda antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya.Adapun ukuran ikan yang terpanjang adalah 290 mm, dengan beratnya adalah 300 grm,sedangkan ukuran yang terpendek adalah 225 mm, dengan beratnya adalah 110 grm.

    Perbedaan ukuran berat dan panjang antara tiap ikan tersebut dapat dipengaruhi olehberbagai faktor, seperti yang telah dikemukakan oleh Fujaya (1999), dimana ada dua faktor yangmempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam ini sulit untukdilakukan pengontrolan, sedangkan faktor luar mudah untuk pengontrolannya.

    Adapun yang termasuk faktor dalam tersebut adalah faktor keturunan, dimana faktor inimungkin dapat dikontrol dalam suatu kultur, salah satunya dengan mengadakan seleksi yangbaik bagi pertumbuhannya sebagai induk. Kemudian faktor jenis kelamin, kemugnkinantercapainya keatangan gonad untk pertama kali cenderung mempengaruhi pertumbuhan, yangmenjadi lambat karena sebagian makanan tertuju pada perkembangan gonad tersebut.

    Untuk faktor umur, pertumbuhan cepat terjadi pada ikan yang masih muda, sedangkanikan yang sudah tua umumnya kekurangan makanan apalagi untuk pertumbuhannya, karenasebagian besar digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan. Terakhir faktor parasit danpenyakit dapat mempengaruhi pertumbuhan jika alat pencernaan atau organ vital lainnyaterserang, sehingga efisiensi makanan yang berguna bagi pertmbuhan berkurang. Sedangkanyang termasuk faktor luar adalah makanan, dalam hal ini makanan adalah faktor yang palingpenting karena dengan adanya makanan berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadilebih pesat. Faktor luar lainnya yang mempengaruhi yaitu kualitas air, misalnya suhu, oksigenterlarut dan karbondioksida.

  • Dari hasil perhitungan panjang dan berat tubuh ikan dengan menggunakan rumus diatasmaka didapatkan hasil b = 1,582, artinya pola pertumbuhan ikan bersifat allometrik negatif, ikantongkol terlihat langsing. nilai di bawah 3 artinya pertumbuhan ikan allometrik negatif, yaitupertambahan panjang lebih cepat berbanding pertambahan bobot.

    Nilai rata-rata berat relatif (Wr) ikan tongkol yang diperoleh adalah 206,7. Nilai Wrdalam kisaran 100 menunjukkan bahwa keadaan perairan masih dalam keadaan seimbang. Nilaifaktor kondisi (K) diperoleh 125,80 semakin tinggi semakin baik.

    b= 1.582a= 0.620022Var= 2.925371

    BAB VPENUTUP

    5.1 KesimpulanAdapun yang dapat disimpulkan setelah melakukan pratikum adala sbb :

    1. Nilai b yang didapatkan adalah b = 1,582, artinya pola pertumbuhan ikan bersifat allometriknegatif, yaitu pertambahan panjang lebih cepat berbanding pertambahan bobot.

    2. Nilai Wr dalam kisaran 100 menunjukkan bahwa keadaan perairan masih dalam keadaanseimbang.

    3. Nilai faktor kondisi (K) diperoleh 125,80 semakin tinggi semakin baik.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Abdul, R. 1985. Ekologi Ikan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya, Malang.Alamsyah, Z. 1974. Ikhtiologi Sistematika (Ichtyologi I). PPM. PT. ITB. Bogor. 183 halaman.

    Djuanda T. 1981. Dunia Ikan . Armico . Bandung . 191 halaman.Effendi, I. 2004. Biologi Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta.Fujaya, Y. 1999.Fisiologi ikan. Rineka Cipta; Jakarta.Nazir M.1999. Metode penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.