14
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI “DALAM RANGKA PENGAWASAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN BANDUNG, PROVINSI JAWA BARATMASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 20192020 TANGGAL 30 JUNI 2020 SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI [email protected]

LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI

“DALAM RANGKA

PENGAWASAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL

DI KABUPATEN BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT”

MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2019– 2020

TANGGAL 30 JUNI 2020

SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI [email protected]

Page 2: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

2

JADWAL DAN TIM KUNJUNGAN KERJA 3

BAB I PENDAHULUAN BAB II BANTUAN SOSIAL

6

8

BAB III PENUTUP

DAFTAR PERTANYAAN

17

18

Page 3: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

3

DAFTAR NAMA KUNKER SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KABUPATEN BANDUNG

PROVINSI JAWA BARAT PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2019 - 2020

TANGGAL 30 JUNI 2020

NOMOR N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL URUT ANGG

1. 289 Dr.H.TB ACE HASAN

SYADZILY,M.Si Wkl. Ketua P G

JABAR II

2. 172 SELLY ANDRIANY GANTINA,

A.Md Anggota PDI P

JABAR VIII

3. 211 UMAR BASHOR Anggota PDI P JATIM IV

4. 218 INA AMMANIA Anggota PDI P JATIM VII

5. 231 IGN. KELAKAN, ST., M.Si Anggota PDI P BALI

6. 272 H. JOHN KENEDY AZIS, SH. Anggota P G SUMBAR II

7. 298 Hj. ITJE SITI DEWI KURAESIN,

S.Sos., M.Si.,MM Anggota PG

JABAR IX

8. 344 MUHAMMAD FAUZI, SE. Anggota P G SULSEL III

9. 92 Dr. H. JEFRY ROMDONNY, SE.,

S.Sos., M.Si, MM. Anggota GRDA

JABAR IX

10. 98 ABDUL WACHID Anggota GRDA JATENG II

11. 380 NURHADI, S.Pd. Anggota NASDEM JATIM VI

12. 368 SATORI, S.pdi, MM.

Anggota NASDEM

JABAR VIII

13. 14 H. MAMAN IMANUL HAQ Anggota PKB JABAR IX

14. 549 HARMUSA OKTAVIANI, SE. Anggota PD JATENG III

15. 437 H. NURHASAN ZAIDI, S.Sos. I Anggota PKS JABAR IX

16. 504 H. SUNGKONO Anggota PAN JATIM I

17. - AGUS WIDIJATMOKO, S.H. SEKRETARIAT KOMISI VIII

18. - RENO BULAN SEKRETARIAT KOMISI VIII

19. - HERU PRIBADI SEKRETARIAT KOMISI VIII

20. - ADI WICAKSONO, SE., ME., Ak.Ca TENAGA AHLI KOMISI VIII

21. - DEVI IRIANDI PPNPN BAG. MEDSOS

Page 4: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

4

RANCANGAN JADWAL KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR-RI MENGENAI

PENGAWASAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL DALAM PENANGGULANGAN DAMPAK WABAH COVID 19

TANGGAL, 30 JUNI 2020

NO.

HARI/TANGGAL

ACARA/KEGIATAN

URAIAN

SELASA, 30 JUNI 2020

1. Pukul 08.30 WIB Berkumpul di Komplek Gedung DPR RI, Depan Gedung Nusantara II

2. Pukul 09.00 WIB

Tim Berangkat Dari Jakarta Menuju Kantor Bupati Kabupaten Bandung menggunakan bus.

3. Pkl. 12.00 WIB Tiba di kantor Bupati Kabupaten Bandung

Jl. Raya Soreang, KM 17, Bandung, Jabar

4. Pukul 12.30 WIB Ishoma

5. Pukul 14.00 – 16.30 WIB

Pertemuan dengan Bupati Kabupaten Bandung dan Kadinsos Kabupaten Bandung beserta jajaran, Ketua Apdesi Kab. Bandung.

6. Pukul 16.30 WIB Tim Kembali ke Jakarta

Catatan : Sekretariat : (021) 5715399, Fax (021) 5715512

: Agus Widijatmoko, SH. (0812-9884-5088) Reno (08111978122) Heru Pribadi (0813-1450-2283)

Email : [email protected]

Page 5: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan

Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja

Spesifik Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2019-2020 telah membentuk 3 Tim

Kunjungan Kerja Spesifik Evaluasi Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Sosial yakni ke

Kab. Bandung, Kota Bogor dan Provinsi Banten.

Urgensi kunjungan kerja spesifik dilaksanakan dalam rangka pengawasan dari

Komisi VIII DPR RI atas bantuan sosial non tunai diberikan pemerintah terkait denga

dampak Covid-19 yang meliputi bagaimana mekanismenya dan siapa saja yang

menerima, apakah penerima itu betul merasakan manfaatnya? pergunakan untuk apa

dan kemndala apa saja yang dihadapi pemerintah dalam proses penyaluran termasuk

masalah akurasi data penerima bantuan sosial agar tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih.

Selain itu juga memastikan dalam penyaluran bantuan sosial juga dilakukan

sesuai dengan protokol kesehatan.

B. DASAR KUNJUNGAN KERJA

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21

dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.

2. Undang undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah diubah

dalam Undang undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang

undang Nomor 17 tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah.

3. Keputusan DPR RI Nomor 01 tahun 2014 tentang Tata Tertib:

a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;

b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan;

c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik

Komisi DPR RI.

Page 6: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

6

4. Keputusan rapat Internal Komisi VIII DPR RI

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI

dengan daerah, baik Pemerintah Daerah dan lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program Bantuan Sosial.

Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang

termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang digunakan untuk

Program Bantuan Sosial.

Menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah Daerah maupun

masyarakat pelaksanaan Program Bantuan Sosial.

2. TUJUAN

Mendapatkan masukan berupa data faktual tentang pelaksanaan program

bantuan sosial.

Page 7: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

7

BAB II

PENYALURAN BANTUAN SOSIAL

1. Umum

Kebijakan bantuan sosial terkait dengan dampak Covid-19 direncanakan

ada penambahan target untuk Program Keluarga Harapan dari 10 juta

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi 15 juta KPM dengan kebutuhan

anggaran tambahan Rp17.858.639.704.000,- (Tujuh Belas Triliun Delapan

Ratus Lima Puluh Delapan Miliar Enam Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Tujuh

Ratus Empat Ribu Rupiah)

Disamping itu ada penambahan target Bantuan Sosial Sembako dari 15,6

juta KPM menjadi 20 juta KPM dengan kebutuhan anggaran tambahan

Rp7.950.085.020.000,- (Tujuh Triliun Sembilan Ratus Lima Puluh Miliar

Delapan Puluh Lima Juta Dua Puluh Ribu Rupiah).

Selanjutnya kebutuhan tambahan anggaran Kementerian Sosial Tahun

2021 berdasarkan Pagu Indikatif 2021, Usulan Tambahan Anggaran 2021 dan

Rencana Penambahan Target PKH dan Bantuan Sosial Sembako total

sebesar Rp91.911.795.562.000,- (Sembilan Puluh Satu Triliun Sembilan

Ratus Sebelas Miliar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Lima Ratus

Enam Puluh Dua Ribu Rupiah).

Tujuan pemberian bantuan sosial yaitu: Bantuan sosial dimaksudkan

agar seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang mengalami

guncangan dan kerentanan sosial dapat tetap hidup secara wajar. Selanjutnya

bantuan sosial dapat bersifat semetara dan/atau berkelanjutan yang diberikan

dalam bentuk: Bantuan sosial bersifat sementara dan/atau berkelanjutan

dalam bentuk: a. bantuan langsung; b. penyediaan aksesibilitas; dan/atau.

penguatan kelembagaan. Bentuk bantuan sosial antara lain makanan pokok,

pakaian, tempat tinggal (rumah penampungan sementara), dana tunai,

perawatan kesehatan dan obat-obatan, akses pelayanan dasar (kesehatan,

pendidikan), bimbingan teknis/supervisi, dan penyediaan pemakaman.

Page 8: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

8

Program bantuan sosial yang disalurkan dalam Covid'19 saat ini :

1. Program Keluarga Harapan (PKH)

2. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

3. BLT Dana Desa

4. BLT Kementerian/kemensos

5. BLT APBD

8. Sembako APBN

9. Sembako APBD

10. Dan masih banyak bantuan dari kepala daerah ( bupati) lainnya.

Masyarakat harus bisa membedakan masing-masing program tersebut: PKH

adalah program keluarga harapan, bentuknya uang tunai langsung masuk rekening

masing-masing. BPNT (dulu namanya Raskin) adalah Bantuan Pangan Non Tunai,

bentuknya berupa Bahan Makanan yang disalurkan melalui Kios Desa yang

ditentukan oleh bank Mandiri kerjasama TKSK kecamatan. BLT Dana Desa adalah

Page 9: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

9

Bantuan Tunai dari Desa Masing-masing, Besarannya 600 ribu per bulan

direncanakan selama 3 bulan. Nah BLT dari Dana desa perlakuannya ada 3, I. Bagi

Desa yg belum Cair Dana Desa Tahap I, maka diprioritaskan untuk BLT Covid 19. II.

Bagi desa yg telah cair Dana Desa Tahap I, namun belum habis dibelanjakan, maka

diprioritaskan untuk BLT Covid 19 III. Bagi desa yang telah cair Dana Desa Tahap I

dan telah habis dibelanjakan, maka segera bermohon Tahap II diprioritaskan untuk

BLT Covid- 19.

Pertanyaan, siapa yg dibantu BLT Dana Desa? Jawab: adalah warga desa

yg penghasilannya terdampak Covid 19 dan bagi warga desa rentan sakit, atau

sakit menahun. Dengan demikian ada Desa lebih duluan beri bantuan ada juga

terlambat beri bantuan karena prosesnya tadi diatas itu Tahap I, Tahap II.

(penerima BLT dana desa harus diluar penerima PKH,BPNT dan program bantuan

pemerintah lainnya). kementerian Sosial adalah bantuan bentuk Tunai Berdasarkan

DTKS Dinsos diperuntukkan bagi rata-rata perkotaan atau kelurahan dan juga

Desa. BLT APBD adalah juga bantuan Tunai Dari Dinas Sosial juga diperuntukkan

bagi masyarakat yg belum Dapat BLT Dana Desa atau lainnya.

Sembako APBN adalah bantuan berupa bahan makanan yang bersumber

dari pemerintah pusat langsung Sembako APBD adalah juga bantuan berupa

bahan makanan yg bersumber dari APBD provinsi dan Kabupaten/Kota. Bantuan

Bupati lainnya disalurkan melalui proses yang sudah ditetapkan sebelumnya

Sedangkan Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) diluncurkan

sebagai upaya untuk menyalurkan bantuan pangan, yang selama ini melalui

program Raskin, agar lebih tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu. Melalui

Program BPNT diharapkan dapat memberikan keleluasaan penerima manfaat

progam dalam memilih jenis, kualitas, harga, dan tempat membeli bahan pangan.

Page 10: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

10

Program BPNT juga diharapkan dapat sekaligus meningkatkan ekonomi

rakyat dengan memberdayakan ribuan kios/warung/toko yang ada sehingga dapat

melayani transaksi secara elektronik melalui sistem perbankan. Dengan melalui

sistem perbankan, penyaluran BPNT diharapkan juga dapat mendorong perilaku

produktif masyarakat. Lebih jauh, penggabungan dengan program bantuan sosial

lain melalui sistem perbankan akan memberikan kesempatan akumulasi aset yang

berpotensi mendorong kegiatan ekonomi.

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai bantuan sosial yang diterapkan

untuk menggantikan program bantuan Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra)

yang diwujudkan dalam bentuk non tunai diberikan kepada Keluarg Penerima

Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang

digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang/e- warong yang

bekerja sama dengan bank.

Page 11: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

11

BAB III

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KERJA

Kunjungan kerja bertempat di pemerintah kabupaten Bandung rombongan

Komisi VIII DPR RI mengenai dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dan

diterima oleh Bupati Kabupaten Bandung dengan didampingi oleh Ketua DPRD

Kabupaten Bandung, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Dukcapil, Kepala Dinas

Tenaga Kerja, Kepala BPBD dan SKPD terkait lainnya.

Dalam Sambutan Bupati Kabupaten Bandung menyampaikan bahwa

kabupaten bandung merupakan salah satu kabupaten tertua di indonesia. diresmikan

melalui piagam sultan agung mataram pada tanggal 20 april 1641. memiliki luas

wilayah 1.762,40 km² dengan kepadatan penduduk 2.040 jiwa per km². terdiri dari 31

kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan, 4.011 rw, dengan jumlah penduduk

sebanyak 3.717.291 jiwa (tiga juta tujuh ratus tujuh belas ribu dua ratus sembilan

puluh satu jiwa) dengan laju pertumbuhan penduduk 1,63 %. Nilai indeks

pembangunan manusia (ipm) kabupaten bandung tahun 2019 mencapai 72,41 lebih

tinggi 0,66 poin dari tahun 2018 yang mencapai 71,75. perekonomian kabupaten

bandung yang diukur berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (pdrb)

atas dasar harga berlaku pada tahun 2019 yang mencapai 124 triliun rupiah.

sedangkan produk domestik regional bruto (pdrb) atas dasar harga konstan tahun

2019 mencapai 82,34 triliun rupiah. dimana pdrb atas dasar harga berlaku terus

mengalami kenaikan. Tingkat Kemiskinan Tahun 2019 Sebesar 5,94 Persen, Turun

0,71 Persen Dari Tahun 2018 Sebesar 6,65 Persen. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Tahun 2019 Sebesar 6,10 Persen, Turun 0,15 Persen Dari Tahun 2018 Sebesar

6,25 Persen.

Selanjutnya Untuk Akses Aman Terhadap Air Bersih Tahun 2019 Sebesar

80,62 Naik Sebesar 2,05 Point Dari Tahun 2018 Sebesar 78,57. Akses Aman

Terhadap Sanitasi Tahun 2019 Sebesar 76,37 Naik Sebesar 2,95 Point Dari Tahun

2018 Sebesar 73,42. Dan Indeks Kualitas Air Tahun 2019 Sebesar 26,4 Poin, Naik

0,1 Poin Dari Tahun 2018 Sebesar 26,3 Poin.

Penyaluran bantuan sosial untuk penanggulangan wabah covid-19, izinkan

saya mnyampaikan beberapa hal, diantaranya:

1. Data terpadu kesejahteraan kita (dtks) kabupaten bandung sebanyak 355.07 kpm

atau 40% dari jumlah penduduk kabupaten bandung , adapun kpm dtks hampir 95

% mendapatkan bantuan , terutama bantuan dari pemerintah pusat , yaitu terbagi

dalam 2 segment 1. program reguler yang kondisi sebelum covid maupun setelah

covid tetap menerima bantuan yaitu program keluarga harapan sebanyak

123.683, program sembako 167.234, kemudian program temporer akibat pendemi

covid yang berbatas waktu yaitu : perluasan sembako sebanyak 71.730 kpm,

bansos tunai kemensos dtks 59.343, bansos kemensos non dtks 33.432 kpm,

ditambah bantuan provinsi jawa barat sebanyak 20.064 kpm dtks, 135.408 kpm

non dtks, dan bansos dari apbd sebanyak 62 000 kpm selama 4 bulan dan 27.900

kpm selama 1 bulan yang dilanjutkan dengan program blt dana desa

Page 12: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

12

2. Proses pengajuan dan verifikasi validasi data dilaksanakan secara berjenjang

melalui rt rw, dan di diusulkan pada kami oleh pusat kesejahteraan sosial

(puskesos) di 270 desa dan 10 kelurahan yang kemudian kami olah/ padankan

oleh tim data dinas sosial agar tidak terjadi duplikasi

3. Untuk selanjutnya rumah rumah keluarga penerima bansos dipasang stiker untuk

memudahkan monitoring dan pengawasan

4. Dari dasar verivali tersebut, apabila terdapat data ganda maka segera kita usulkan

penghapusan salah satu program ke pemerintah pusat maupun provinsi.

Selanjutnya dalam pendalaman pembahasan tentang penyaluran bantuan

sosial tunai terdapat beberapa kendala yang memerlukan pendalaman dengan

Kementerian dan Lembaga terkait diantaranya adalah :

1. Waktu verifikasi dan validasi data bantuan sosial covid 19 yang terbatas atau

pendek dengan banyaknya pintu bantuan, sebagai contoh yaitu saat desa sedang

melakukan pendataan bantuan provinsi di saat itu juga harus mendata bansos

apbd kab. Bandung sehingga hasil pendataan kurang maksimal.

2. Instruksi percepatan pemenuhan kuota bantuan sosial tunai kementerian sosial

tidak di barengi dengan sistem yang siap untuk menerima submit data ajuan,

sebagai contoh dinas sosial diinstruksikan untuk melaksanakan ajuan keluarga

penerima manfaat (KPM) baru tetapi saat pendataan sudah selesai dan akan

disubmit, sistem SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial next generation)

belum dibuka.

3. Distribusi data dari kemensos langsung ke PT Pos Indonesia, sehingga pihak kab/

kota tidak bisa melakukan evaluasi data sesuai dengan ajuan.

4. Terdapat warga penerima manfaat yang masih berada di luar kota saat

penyaluran berlangsung, karena terkendala adanya psbb sehingga yang

bersangkutan tidak bisa mencairkan. Dan pada saat yang bersangkutan sudah

bisa pulang dan akan mencairkan, ternyata penyaluran tahap pertama sudah di

cut off oleh Kementerian Sosial.

Verifikasi dan validasi data kemiskinan harus menjadi bagian yang terintegrasi

dari kebijakan pemerintah sehingga perubahan data menjadi dinamis dan dapat

dilakukan setiap hari. Pemerintah kabupaten bandung sudah melakukan verifikasi

dan validasi pendataan masyakat miskin dengan mekanisme 4 kali setiap tahun

melalui sistem pendataan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang merupakan

layanan rujukan satu pintu (terintegrasi) di tingkat desa, yang merupakan 'miniatur'

Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) yang berada di tingkat

kabupaten/kota. Dengan sistem gotong royong melalui anggaran APBD Kab.

Bandung dan anggaran desa membiayai kegiatan puskesos sebesar Rp40jt- Rp50jt

dengan setiap desa menyediakan sarana dan prasarana. Kebijakan ini harus

dipayungi oleh peraturan setingkat undang-undang dan peraturan turunannya.

Selanjutnya untuk lebih mengoptimalkan penyaluran dan verifikasi validasi

pendataan penerima bantuan sosial maka kami memberikan rekomendasi:

Page 13: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

13

1. Melakukan kajian undang-undang nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir

miskin terkait verifikasi dan validasi pendataan fakir miskin agar dapat sejalan

dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang perubahan atas undang-

undang nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemerintah Desa, Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

2. Penyaluran Bantuan sosial harus terintegrasi melalui mekanisme aparatur

pemerintah desa dan dilakukan pengawasan oleh dinas sosial kabupaten/kota

melalui puskesos di setiap struktur pemerintah desa dan atau struktur kelurahan.

3. Puskesos harus menjadi bagian struktur desa dan dibiayai oleh anggaran

pemerintah desa.

4. Anggaran validasi dan verifali harus dianggarkan pada anggaran pemerintah desa

dan APBD Pemerintah Kabupaten/Kota serta APBD Pemerintah Provinsi dan

APBN sehingga validasi dan verifali pendataan fakir miskin bisa terupdate setiap

waktu.

Page 14: LAPORAN - DPR€¦ · Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa

14

BAB IV

PENUTUP

Demikianlah laporan kunjungan kerja spesifik ini kami sampaikan, sebagai bahan

referensi dalam rapat lanjutan mengenai evaluasi penyaluran bantuan sosial tunai

sebagai dukungan bagi masyarakat yang terkena dampak covid 19.

PIMPINAN KOMISI VIII DPR RI

WAKIL KETUA,

DR. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si.