16
BAB I DASAR TEORI Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktifitas angin. Banyak dijumpai di daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua yang terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang lembab sehingga udara yang melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut adalah udara yang kering. Gambar 1.1 Daerah Keterdapatan Bentuk Lahan Eolian A .Proses – Proses Oleh Angin Angin meskipun bukan sebagai agen geomorfik yang sangat penting (topografi yang terbentuk olah angin tak 1

laporan eolian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan eolian

BAB I

DASAR TEORI

Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena

aktifitas angin. Banyak dijumpai di daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri

diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir lintang rendah terdapat di

tengah-tengah benua yang terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-

gunung dari tiupan angin laut yang lembab sehingga udara yang melewati gunung

dan sampai pada daerah tersebut adalah udara yang kering.

Gambar 1.1 Daerah Keterdapatan Bentuk Lahan Eolian

A .Proses – Proses Oleh Angin

Angin meskipun bukan sebagai agen geomorfik yang sangat penting (topografi

yang terbentuk olah angin tak banyak dijumpai), namun tetap tidak dapat diabaikan.

Proses yang disebabkan oleh angin meliputi erosi, transportasi, dan deposisi.

1. Erosi Oleh Angin

Dibedakan menjadi dua macam, yaitu deflasi dan abrasi. Deflasi adalah

proses lepasnya tanah dan partikel-partikel kecil dari batuan yang diangkut dan

dibawa oleh angin. Sedangkan abrasi adalah proses penggerusan batuan dan

permukaan lain oleh partikel-partikel yang terbawa oleh aliran angin.

2. Transportasi Oleh Angin

1

Page 2: laporan eolian

Cara transportasi oleh angin pada dasarnya sama dengan transportasi oleh air

yaitu secara melayang (suspension) dan menggeser permukaan (traction). Secara

umum partikel halus (debu) dibawa secara melayang dan yang berukuran pasir

dibawa secara traction. Pengankatan secara traction ini meliputi meloncat

(saltation) dan menggelinding (rolling).

Gambar 1.2 Saltasi material-material halus oleh angin

3. Pengendapan Oleh Angin

Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan,

maka material-material tersebut akan diendapkan.

B. Macam-Macam Bentang Alam Eolian

Dilihat dari proses pembentukannya bentang alam eolian dapat dibedakan

menjadi 2, yaitu bentang alam akibat proses erosi oleh angin dan bentang alam

akibat pengendapan oleh angin.

2

Page 3: laporan eolian

1 Bentang Alam Eolian Akibat Proses Erosi.

Dibedakan menjadi 2, yaitu bentang alam hasil proses deflasi dan bentang

alam hasil proses abrasi.

1.1 Bentang Alam Hasil Proses Deflasi

Bentang alam hasil deflasi dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1.1.1 Cekungan Deflasi.

Merupakan cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah

yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material yang tersemen

jelek. Cekungan tersebut terbentuk akibat material yang ada

dipindahkan oleh angin ke tempat lain.

1.1.2 Lag Gravel.

Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan

material yang kasar (gravel, fragmen besar, bongkah), disebut

lagstone. Akumulasi seperti itu dalam waktu yang sangat lama bisa

menjadi banyak dan menjadi lag gravel, atau bahkan desert

pavement, dimana sisa fragmennya berhubungan satu dengan yang

lain saling berhubungan.

1.1.3 Desert Varnish.

Merupakan beberapa lagstone yang tipis, mengkilat, berwarna

hitam, atau coklat dan permukaanya tertutup oleh oksida besi.

1.2 Bentang Alam Hasil Proses Abrasi.

Bentang alam hasil proses abrasi atau korosi antara lain:

a. Beveled stone

Beberapa sisa batuan yang dihasilkan oleh abrasi angin yang

mengandung pasir akan membentuk einkanter atau dreikanter yang

dalam Bahasa Inggris disebut single edge atau three edge.

Einkanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang

mempunyai kedudukan tetap dengan arah angin yang tetap

(konstan). Dreikanter terbentuk dari perpotongan antara pebble

yang posisinya overturned akibat perusakan pada bagian bawah

dengan arah angin yang tetap atau dapat juga disebabkan oleh arah

3

Page 4: laporan eolian

angin yang berganti-ganti terhadap pebble yang mempunyai

kedudukan tetap sehingga membentuk bidang permukaan yang

banyak.

b. Polish

Polish ini terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir

halus digosok oleh angin yang mengandung pasir (sand blast) atau

yang mengandung silt (silt blast), yang mempunyai kekuatan

lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat, misalnya pada

kuarsit, akibat erosi secara abrasi akan lebih mengkilat.

c. Grooves

Angin yang mengandung pasir dapat juga menggosok dan

menyapu permukaan batuan membentuk suatu alur yang dikenal

sebagai grooves. Pada daerah kering, alur yang demikian itu sangat

jelas. Alur-alur tersebut memperlihatkan kenampakan yang sejajar

dengan sisi sangat jelas.

d. Sculpturing (Penghiasan)

Banyak perbedaan bentuk topografi diakibatkan oleh kombinasi

pelapukan dan abrasi angin. Termasuk disini adalah batujamur

(mushroom rock), yaitu batu yang tererosi oleh angin yang

mengandung pasir, sehingga bentuknya menyerupai jamur

(mushroom).

2 Bentang Alam Hasil Pengendapan Angin.

Jika kekuatan angin yang mengangkut mulai berkurang atau turun hujan, maka

material yang terbawa angin akan diendapkan. Bentang alam hasil proses

pengandapan dibagi menjadi 2, yaitu: dune dan loess.

2.1 Dune.

Adalah suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah. Bentuknya

tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan atau rintangan. Berdasarkan ukuran,

hasil proses pengendapan material pasir, ayitu ripple, dunes, dan megadunes.

2.1.1 Ripples. Lebar berukuran 5cm – 2m dengan tinggi 0,1 – 5 cm

2.1.2 Dunes. Lebar berukuran 3 – 600 m dengan tinggi 0,1 – 15 m

4

Page 5: laporan eolian

2.1.3 Megadunes. Lebar berukuran 300m – 3km dengan tinggi 20 – 400m

Menurut Emmon’s tipe dune digolongkan berdasarkan pertambahan

pasir, pengendapan di tanah, tumbuhan yang menghalangi, dan arah angin yang

tetap. Tipe dune terbagi menjadi 6, yaitu :

a. Lee dune (sand drift). Adalah dune yang berkembang

memanjang, merupakan punggungan pasir yang sempit, berada di belakang

batuan atau tumbuhan.

b. Longitudinal Dune. Mempunyai arah memenjang arah

dengan arah angin yang efektif dan dominan. Terbentuk karena arah angin

yang tertahan oleh rumput atau pohon kecil. Kadang berbentuk seperti lereng

dari suatu lembah.

c. Barchan. Terbentuk pada daerah yang terbuka, tidak dibatasi

oleh topografi atau tumbuhan dimana arah angin selalu tetap dan

pertambahan pasir terbatas dan berada diatas batuan dasar yang padat.

Barchan berentuk koma dengan lereng yang landai pada bagian luar, serta

mempunyai puncak dan sayap.

d. Seif. Adalah longitudinal yang berbentuk barchan dengan

salah satu lengannya jauh lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih

kuat pada lengan yang panjang.

e. Transversal Dune. Terbentuk pada daerah dengan

penambahan pasir yang banyak dan kering, angin bertiup secara tetap.

f. Complex Dune. Terbentuk pada daerah angin yang berubah,

pasir dan vegetasi agak banyak. Barchan, seif, dan transversal dune yang

berada setempat-setempat akan berkembang sehingga menjadi penuh dan

akan terjadi saling overlap sehingga akan kehilangan bentuk aslinya dan

mempunyai lereng yang bermacam-macam. Keadaan ini disebut dengan

complex dune. Kecepatan berpindahnya tergantung pada kondisi daerahnya.

Pertumbuhannya tidak lebih dari beberapa meter per tahun, tetapi ada juga

yang dapat tumbuh 30 meter per tahun.

2.2 Loess.

Merupakan daerah yang luas tertutup oleh material-material halus dan lepas.

Beberapa endapan loess menutupi daerah yang subur. Kebanyakan butiran

penyusunnya dalam keadan segar atau baru terkena pelapukan sedikit.

5

Page 6: laporan eolian

Kenampakan itu menunjukkan bahwa loess tersebut merupakan hasil endapan

dari debu dan lanau yang diangkut dan diendapkan oleh angin.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Desert Varnish

Seperti telah dijelaskan pada dasar teori bahwa desert varnish

merupakan sebuah lagstone tipis, mengkilat, berwarna coklat yang tertutup

oleh oksida besi. Dari namanya sendiri yaitu varnish memberikan arti bahwa

varnish adalah pernis, jadi disebut gurun atau batu yang mengkilat karena

proses tertentu. Biasanya tebal mengkilat dari desert varnish berukuran

kurang lebih satu mikron.

Desert Varnish terbentuk pada permukaan batuan yang secara fisik

stabil dan resisten terhadap curah hujan, pensesaran, atau abrasi yang kuat

oleh angin. Partikel-partikelnya terdiri dari partikel tanah liat bersamaan

dengan terbawanya besi dan mangan oksida dan beberapa bahan organik.

Proses transportasi yang cukup kuat antara partikel-partikel tadi ditambah

dengan material lempung dan efek embun membuat partikel tersebut

menempel. Lempung yang sebagai bahan substrat untuk memberi ruang bagi

material seperti besi dan tertangkap kemudian mengalami reaksi dengan

batu yang terkena hasil deflasi pada saat suhu sedang tinggi dari matahari di

daerah gurun.

6

Page 7: laporan eolian

2.2 Lag Gravel

Lag gravel atau gravel adalah bentuk lahan yang terdiri dari batuan

dengan ukuran kasar yang beragam, (gravel, fragmen besar, bongkah), yang

kemudian disebut lagstone. Akumulasi dari material-material seperti itu

dalam waktu yang sangat lama dan banyak kemudian menjadi lag gravel,

atau bahkan desert pavement, dimana sisa fragmennya berhubungan satu

dengan yang lain saling berhubungan.

Pengendapan lag gravel sendiri adalah sebagai hasil dari pelapukan

erosi batuan. Aktivitas sungai ataupun angin dan dari gelombangnya itu

cenderung untuk mengakumulasi material-material dalam jumlah besar. Dari

hasil pelapukan, kemudian material-material kasar akan berubah menjadi

ukuran yang lebih kecil. Gravel sendiri dapat digunakan sebagai bahan

pembuatan jalan, karena material-material kerikilnya yang dapat membuat

jalan tidak licin.

2.3 Sculpturing

Dari banyak perbedaan bentuk topografi diakibatkan oleh

kombinasi pelapukan dan abrasi angin. Dinamakan sculpturing dikarenakan

adanya pengukiran pada batuan, sehingga sculpturing merupakan erosi

7

Gambar 2.1 Contoh Bentuk Lahan desert varnish di Utah, Amerika

Gambar 2.2 Material yang terbawa oleh lag gravel.

Page 8: laporan eolian

angina pada batuan yang menyebabkan terbentuknya tekstur seperti ukiran

pada batuan tersebut. Bentuk dari sculpturing itu sendiri adalah mushroom

rock atau batuan yang menyerupai jamur.

Proses terbentuknya mushroom rock adalah dari proses abrasi yang

ada di daerah gurun. Kenapa terbentuknya seperti jamur, dapat dikarenakan

bahwa batuan-batuan yang ada di bagian bawah mengalami pelapukan

daripada bagian yang atas sehingga proses erosi lebih mudah pada bagian

bawah daripada bagian atas. Selain itu, efek gravitasi juga mempengaruhi

pembentukan mushroom rock ini. Resistensi batuan yang terkena erosi juga

mempengaruhi.

2.4 Sand Dunes

Sand dunes (gumuk atau bukit) pasir banyak dilihat di daerah

gurun pasir. Proses terjadinya karena erosi oleh angin dan kemudian

mengalami pengendapan. Angin yang membawa pasir akan membentuk

bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir. Material-material yang

terbawa dan terendapkan kemudian terakumulasi menjadi gumuk.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sand dunes adalah

gravitasi, jumlah pasir, cuaca dan iklim, serta angin. Efek gravitasi sangat

menentukan di daerah mana pasir-pasir itu akan terendapkan. Selain itu,

cuaca dan iklim juga mempengaruhi. Pada daerah seperti gurun yang

8

Gambar 2.3 Mushroom Rock di Kansas, Amerika

Page 9: laporan eolian

terletak pada iklim tropis sangat memungkinkan untuk daerah sand dunes itu

sendiri. Dunes sendiri memilikki bentuk yang bermacam-macam, dan

terbentuknya juga dari proses yang hampir sama yang membedakan adalah

dari banyaknya pasir serta ukuran pasirnya.

9

Gambar 2.4 Contoh Bentuk Lahan Sand Dunes di Egypt, Mesir

Page 10: laporan eolian

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang terbentuk karena

aktivitas angin.

Desert varnish adalah sebuah lagstone tipis, mengkilat, berwarna coklat

yang tertutup oleh oksida besi dengan berbagai proses seperti

menempelnya material pada batuan yang resisten.

Lag gravel adalah bentuk lahan dengan material kasar yang cukup

beragam (fragmen, gravel, bongkah, kerakal).

Sculpturing adalah proses pengukiran pada batuan karena pengaruh erosi

oleh angin yang cukup kuat.

Sand dunes adalah salah bentuk lahan yang terbentuk oleh pengendapan

material pasir yang terbawa oleh angin.

3.2 Saran

Penjelasan bentuk lahan eolian pada peta topografi kurang diperdalam.

Penjelasan contoh serta bentuk-bentuk lahan eolian terlalu cepat sehingga

praktikan kurang dapat mengerti.

10

Page 11: laporan eolian

DAFTAR PUSTAKA

http://adityamulawardhani.blogspot.com/2009/02/bentang-alam-eolian.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Desert_varnish

http://en.wikipedia.org/wiki/Gravel

http://en.wikipedia.org/wiki/Dune

en.wikipedia.org/wiki/Eolian_processes

(diakses tanggal 30 April 2012, pukul 23:00)

11