39
Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN..........................................1 1.1 Latar Belakang..................................1 1.2 Tujuan.......................................... 3 BAB II METODE PRAKTIKUM...............................4 2.1 Tinjauan Pustaka................................4 2.1.1 Membran Plasma...............................4 2.1.2 Transpor Pasif dan Aktif (Diah Aryulina, 2007) ...................................................9 2.1.3 Difusi Sederhana.............................9 2.1.4 Dialisis....................................11 2.1.5 Difusi Terfasilitasi (Facilitated Diffusion)......12 2.1.6 Osmosis.....................................13 2.1.7 Filtrasi....................................14 2.1.8 MWCO........................................15 2.2 Alat dan Bahan.................................15 2.3 Cara Kerja..................................... 15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.........................16 3.1 Difusi Sederhana...............................16 3.2 Dialisis....................................... 17 3.3 Difusi Terfasilitasi...........................17 i

Laporan Fisio Selgen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gjhgjhg

Citation preview

Page 1: Laporan Fisio Selgen

Daftar IsiBAB I

PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................1

1.2 Tujuan................................................................................................3

BAB II METODE PRAKTIKUM...................................................................4

2.1 Tinjauan Pustaka...............................................................................4

2.1.1 Membran Plasma........................................................................4

2.1.2 Transpor Pasif dan Aktif (Diah Aryulina, 2007)...........................9

2.1.3 Difusi Sederhana.........................................................................9

2.1.4 Dialisis.......................................................................................11

2.1.5 Difusi Terfasilitasi (Facilitated Diffusion)....................................12

2.1.6 Osmosis....................................................................................13

2.1.7 Filtrasi........................................................................................14

2.1.8 MWCO.......................................................................................15

2.2 Alat dan Bahan................................................................................15

2.3 Cara Kerja.......................................................................................15

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................16

3.1 Difusi Sederhana.............................................................................16

3.2 Dialisis.............................................................................................17

3.3 Difusi Terfasilitasi.............................................................................17

3.4 Osmosis...........................................................................................18

3.5 Filtrasi..............................................................................................23

3.6 Transpor Aktif..................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................27

i

Page 2: Laporan Fisio Selgen
Page 3: Laporan Fisio Selgen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada dasarnya setiap sel yang memiliki membran dapat melakukan traspor

membran baik didalam maupun dilua sel. Setiap sel di dalam tubuh di kelilingi oleh

sebuah membran plasma yang memisahkan cel dari ruang cairan. Fungsi utama

membran plasma adalah mengatur pemilihan pertukaran oleh molekul antara sel

dan ruang cairan, sel dapat membawa zat yang diperlukan pada saat penghalauan

yang tidak diperlukan. Zat –zat yang diperlukan ialah termasuk gas-gas, seperti

oksigen dan karbon dioksida, ion-ion, dan molekul-molekul yang lebih kompleks

seperti glukosa, asam amino, asam lemak, dan vitamin-vitamin.

Molekul-molekul bergerak melewati membran plasma baik pasif maupun

aktif. Pada transport aktif, molekul melewati membran plasma dengan pengeluaran

energi sel (ATP). Dalam transpor pasif, molekul melewati mebran plasma tanpa

pengeluaran energi. Contoh dari transpor pasif ialah difusi sederhana, osmosis, dan

filtrasi terfasilitasi. Difusi sederhana adalah gerakan spontan dari molekul di lipid

bilayer pada membran dari daerah yang konsentrasi tinggi ke daerah yang

konsentrasinya rendah. Osmosis adalah difusi air melintasi memran

semipermeabel. Difusi terfasilitasi adalah pergerakan molekul melintasi membran

selektif semipermeabel dengan bantuan protein transpor khusus tertanam dalam

membran.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.

Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga

merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat

yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis

lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul

dapat melalui membran sel.1

Page 4: Laporan Fisio Selgen

Semua bahan yang berpindah antara sebuah sel dan cairan ekstralsel

disekitarnya harus mampu menembus membran plasma. Jika suatu bahan dapat

menembus, maka membran dikatakan permeabel terhadap bahan tersebut,

sebaliknya jika bahan tersebut tidak dapat lewat maka membran bersifat

impermeabel terhadapnya. Membran plasma bersifat permeabel selektif yaitu

memungkinkan sebagian partikel lewat sementara mencegah yang lain.2

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas

dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat

berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi

melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by

chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).

Difusi antara cairan interstisial dan cairan intraselular dapat terjadi melalui

beberapa mekanisme: (1)secara langsung melewati lapisan lemak bilayer pada

membran sel, (2) melewati protein chanel dalam membran, (3) melalui ikatan

dengan protein carier yang reversible yang dapat melewati membran (difusi yang

difasilitasi). Molekul-molekul yang larut seperti oksigen, CO2, air, dan lemak akan

menembus membran sel secara langsung.3

1.2 TujuanAdapun tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme yang terjadi dalam transpor sel

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya transport sel.

3. Untuk mengetahui permeabilitas diferensial, difusi (difusi sederhana,

memfasilitasi difusi, dan osmosis), larutan isotonik, hipotonik, dan hipertonik,

proses pasif dan aktif transportasi, massal-fase endositosis, fagositosis, dan

pompa zat terlarut.

4. Untuk mengetahui gambaran proses pergerakan zat melalui membran plasma

Page 5: Laporan Fisio Selgen

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Membran PlasmaMembran sel atau membran plasma adalah batas kehidupan, batas yang

memisahkan sel hidup dari sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini

tebalnya kira-kira hanya 8nm (dibutuhkan lebih dari 8000 membran plasma untuk

menyamai tebal kertas halaman ini) membran plasma mengontrol lalulintas ke

dalam dan keluar sel yang dikelilinginya. Seperti semua membran biologis,

membran plasma memiliki permeabilitas selektif; yakni, membran ini

memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan lebih mudah

daripada substansi yang lainnya. Salah satu episode paling awal dalam evolusi

kehidupan mungkin berpa pembentukan membran yang membatasi suatu larutan

yang mempunyai komposisi yang berbeda dari larutan sekelilingnya, tetapi masih

bisa melakukan penyerapan nutrient dan pembuangan produk limbahnya

kemampuan sel untuk membedakan pertukaran kimiawainya ini dengan

lingkungannya merupakan hal yang mendasar bagi kehidupan, dan membran

plasma inilah yang membuat keselektifan ini bisa terjadi.1

2.1.2 Transpor Pasif dan Aktif Seperti yang telah dihabas sebelumnya, fungsi membran sel sebagai tempat

keluar dan masuknya ion, molekul, serta senyawa dari atau ke dalam sel. Substansi

yang melalui membran plasma dapat ditranspor sacara pasif atau aktif.4

Transpor pasif merupakan transpor ion, molekul, dan senyawa yang tidak

memerlukan energi untuk melewati membran plsama. Transpor pasif mencakup

osmosis, difusi. Difusi dibedakan menkadi difusi sederhana dan difusi terfasilitasi.4

Tarnspor aktif memerlukan energi untuk membawa molekul dari satu sisi

membran ke membran lainnya. Transpor aktif juga memerluka protein membran

yang berperan sebagai pembawa atau “kendaraan” untuk melewati membran.

Page 6: Laporan Fisio Selgen

Transpor aktif terjadi dengan cara membawa molekul melawan gradien konsentrasi.

Artinya, transpor molekul terjadi dari konsentrasi lebih rendah ke konsentrasi lebih

tinggi. Transpor aktif dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu pompa ion, kontranspor, dan

endositosis.4

2.1.3 Difusi SederhanaDifusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut

dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan

konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan

terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai

keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak

ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada

cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari

cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi

molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer)

molekul yang diam dari solid atau fluida. Ada beberapa faktor yang memengaruhi

kecepatan difusi, yaitu1-3:

Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu

akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan

difusi.

Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan

difusinya.

Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat

kecepatan difusinya.

Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak

dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya

2.1.4 DialisisDialisis adalah perpindahan dari molekul-molekul solute ke membran yang

bersebrangan oleh difusi dari solusi yang pekat ke solusi yang cair. Keadaan ini

digunakan untuk membuang solute dari campuran cairan di industry biomedis,

Page 7: Laporan Fisio Selgen

bioteknologi maupun industry kimia. Pasar komersial terbesar adalah untuk

membran hemodialisis. Membran ini digunakan untuk pengolahan ginjal artifisal

yang dapat digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal manusia .5

Dialisis bekerja berdasarkan prinsip difusi solute dan ultrafiltrasi dari cairan

melewati membran yang bersifat semi-permeable. Difusi adalah properti dari zat air,

zat-zat di air cenderung berpindah dari daerah yang mempunyai konsentrasi tinggi

ke daerah yang mempunyai konsentrasi rendah. Darah mengalir dari salah satu

bidang membran yang bersifat semi-permeable dan dialisat, cairan khusus dialisis,

dialirkan ke bagian yang berlawanan. Membran semi-permeable adalah lapisan

tipis material yang mengandung lubang dengan berbagai ukuran, atau pori-pori.

Solute yang lebih kecil dan cairan dapat melewati membran, sedangkan zat yang

lebih besar tidak dapat masuk ke dalamnya (contohnya, sel darah merah, protein

berukuran besar). Keadaan ini mereplikasi proses filtrasi yang bertempat di ginjal,

ketika darah masuk ke dalam ginjal dan zat yang lebih besar akan dipisahkan dari

zat yang lebih kecil di glomerulus .6

Dua tipe utama dalam dialisis adalah hemodialisis dan peritoneal dialisis,

membuang sisa dan kelebihan air dari dalam darah di cara yang berbeda.7

Hemodialisis memungkinkan koreksi lebih cepat bagi hiperkalemia dan asidosis

serta pembuangan senyawa toksik dibandingkan dialisis peritoneum. Dialisi

peritoneum jangka singkat (1 sampai 3 hari) dicapai dengan penempatan kateter

perkutis yang menggunakan jenis kateter dan teknik yang lazim digunakan dalam

bilas peritoneum diagnostik untuk trauma abdomen. Ia tidak layak digunakan pada

pasien dengan beberapa parut abdomen (karena kemungkinan secara tak sengaja

mencederai usus yang mungkin melekat ke dinding abdomen) atau pada pasien

yang memerlukan terapi jangka lama. 7

2.1.5 Difusi Terfasilitasi (Facilitated Diffusion)Difusi terfasilitasi adalah proses di mana protein pembawa (carrier)

memindahkan zat sesuai arah gradien kimia atau listrik, tidak diperlukan masukan

energi. Protein pembawa (carrier) mengikat ion dan molekul lain lalu mengubah

konfigurasinya, menggerakkan molekul terikat dari satu sisi membran sel ke sisi

lain. Molekul bergerak dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan

Page 8: Laporan Fisio Selgen

konsentrasi rendah (sesuai dengan penurunan gradien kimia) dan kation bergerak

ke daerah bermuatan negatif sedangkan anion bergerak ke daerah yang bermuatan

positif (menurun sesuai gradien listrik). 1

Contoh yang khas adalah transpor glukosa oleh transporter glukosa, yang

membawa glukosa sesuai gradien konsentrasi dari cairan ekstraselular ke

sitoplasma sel. Konsentrasi glukosa dalam darah lebih tinggi daripada di jaringan.

Melalui makan dan dengan simpanan energi di tubuh, darah selalu mendapat

pasokan glukosa. Secara bersama, sel-sel memetabolisme glukosa hampir sama

cepatnya ketika glukosa masuk ke sel dari darah. Akibatnya, selalu terdapat

gradien yang menyebabkan difusi netto glukosa ke dalam sel. Namun, glukosa

tidak dapat menembus sendiri membran. Karena polar maka glukosa tidak larut

lemak dan molekul ini terlalu besar untuk melewati saluran. Tanpa molekul

pembawa glukosa untuk mempermudah transpor glukosa menerobos membran, sel

akan kekurangan glukosa, yaitu sumber utama bahan bakarnya. 2

Tempat pengikatan yang ada di molekul pembawa pada difusi terfasilitasi

mengikat molekul penumpangnya ketika terpajan ke sisi manapun dari kedua sisi

membran. Terikatnya penumpang memicu molekul pembawa mengubah

konformasinya dan menurunkan penumpang ke sisi membran yang berlawanan.

Karena kemungkinan penumpang berikatan dengan pembawa lebih besar di sisi

yang konsentrasi penumpangnya tinggi daripada di sisi yang rendah, maka

perpindahan netto selalu berlangsung mengikuti penurunan gradien konsentrasi

dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Sesuai karakteristik transpor dengan

bantuan, laju difusi terfasilitasi dibatasi oleh saturasi tempat pengikatan di molekul

pembawa, tidak seperti laju difusi sederhana, yang selalu berbanding lurus dengan

gradien konsentrasi .2

2.1.6 OsmosisOsmosis merupakan proses berdifusinya netto air mengikuti penurunan

gradien konsentrasinya. Air dapat menembus membran plasma dengan mudah

karena adanya gaya dari molekul dalam air akibat dari gradien konsentrasi.

Osmosis sangat dipengaruhi oleh membran yang dilalui tersebut, jika membran

tersebut bersifat permeabel terhadap zat terlarut serta air, maka zat terlarut mampu

Page 9: Laporan Fisio Selgen

bergerak sesuai penurunan gradien konsentrasinya dalam arah yang berlawanan

dengan gerakan netto air. Pergerakan ini akan berlanjut sampai kedua sisi

membran mempunyai konsentrasi air dan zat terlarut yang sama di kedua sisi.

Namun pada proses ini akan terjadi perbedaan volume diawal dan volume kedua

sisi akan sama pada akhir proses, hal ini disebabkan oleh perbedaan kecepatan

kecepatan difusi air dan zat terlarut dalam menembus membran.1-3

Pada suatu keadaan jika membran tidak bersifat permeabel terhadap zat

terlarut, maka zat terlarut tidak dapat menembus membran menuruni gradien

konsentrasinya dan hanya air yang akan bergerak menembus membran dari sisi

yang mempunyai konsentrasi air yang tinggi menuju sisi dengan konsentrasi air

yang lebih rendah (sisi yang terdapat zat terlarut). Proses osmosis ini akan

berlangsung hingga mencapai kesetaraan di kedua sisi membran dan difusi netto

air berhenti. Namun pada proses ini akan menyebabkan perbedaan volume di

kedua sisi. Selain itu konsentrasi di kedua sisi tidak akan pernah sama, sehingga

tidak akan terjadi keseimbangan konsentrasi pada kedua sisi. Proses perbedaa

volume di kedua sisi juga akan menyebabkan perbedaan tekanan hidrostatik di

kedua sisi. Tekanan ini kemudian melawan osmosis. Besarnya tekanan yang

diperlukan untuk menghentikan osmosis setara dengan tekanan osmtik.1-3

2.1.7 FiltrasiPada saat yang sama difusi dapat memungkinkan sel untuk mengambil

oksigen dan nutrisi sambil mengeluarkan karbon dioksida dan sisa-sisa

metabolisme, proses lainnya juga terjadi. Proses ini terjadi terutama di kapiler tubuh

(seperti pada ginjal) dimana tekanan cairan darah yang disebut tekanan hidrostatik

melawan material-material di dinding kapiler. Antara darah dan cairan interstitial

mengandung zat terlarut. Biasanya, tekanan osmotik cairan interstitial tidak sama

besar dengan tekanan hidrostatik darah, sehingga ada gerakan cairan dan / atau

zat terlarut dari kapiler-proses ini yang disebut sebagai proses filtrasi. Apa yang

disaring semata-mata tergantung pada ukuran molekul zat terlarut dan ukuran "pori-

pori" dalam membran. Filtrasi dianggap sebagai proses pasif, karena terjadi tanpa

pengeluaran energi metabolik.1-3

Page 10: Laporan Fisio Selgen

2.1.8 MWCOMWCO adalah spesifikasi umum digunakan oleh produsen untuk

menggambarkan kemampuan retensi membran dan mengacu pada massa molekul

zat terlarut biasanya poli-etilen glikol, dekstran atau protein di mana membran

memiliki penolakan yang lebih besar dari 90% . Saat ini tidak ada standar industri

untuk penentuan MWCO dan dengan demikian mereka tidak sebanding antara

produsen. MWCO spesifikasi ini paling sering digunakan untuk mengkarakterisasi

ultrafiltrasi dan nanofiltrasi membran.

2.2 Alat dan BahanSesuai dengan lembar panduan PhysioEx

2.3 Cara Kerja2.3.1 Stimulating Simple Difusion

1. Menggunakan mouse , klik pada membran dialisis dengan dengan MWCO 20

dan drag ke pemegang membrane.

2. Mengatur konsentrasi mM Na ? / Cl ? untuk kiri gelas sampai 9 mM dengan

mengklik tombol ( ? ) . Kemudian klik Tombol mengeluarkan bawah gelas kiri

untuk mengisi gelas.

Page 11: Laporan Fisio Selgen

3. Klik tombol Deionized Air di bawah gelas yang tepat dan klik Dispense bawah

gelas yang tepat untuk mengisi gelas.

4. Mengatur Timer selama 60 menit dengan mengklik tombol ( ? ) di samping

tampilan Timer (yang akan dikompresi menjadi 60 detik)

5. Klik pada tombol Start untuk memulai jangka eksperimental. Perhatikan bahwa

wadah membran turun ke peralatan. Juga mencatat bahwa tombol Start

sekarang menjadi tombol Pause, yang dapat Anda klik untuk menghentikan

setiap run.

6. Sebagai tampilan waktu berlalu mencapai 60 , perhatikan konsentrasi bacaan

untuk setiap gelas dalam menampilkan pada setiap sisi dua gelas.

7. Setelah tampilan waktu berlalu telah mencapai 60 , Anda akan melihat kotak

dialog muncul memberitahu Anda apakah ekuilibrium atau tidak tercapai.

8. Klik Data Rekam untuk menyimpan data dari run ini.

9. Klik tombol Siram pada kedua sisi kiri dan kanan untuk mengosongkan gelas.

10.Kembali membran dialisis ke tempatnya mulai dengan mengklik dan

menyeretnya kembali ke ruang membrane.

11.Sekarang , ulangi langkah 1-10 dengan masing-masing dari sisa membran

dialisis . Pastikan untuk merekam data untuk masing-masing berjalan. Setelah

masing-masing berjalan , menyiram kedua kapal dan kembali dialysis

membrane.

2.3.2 Fasility Difusion

1. Perhatikan bahwa tampilan Glukosa Carriers saat ini ditetapkan 500. Klik pada

Build Membran dalam rangka menciptakan membran dengan 500 operator

glukosa.

2. Klik dan tarik membran ini kepada pemegang membran antara dua gelas.

3. Untuk gelas kiri , mengatur Na ? / Cl ? 9 mM dan glukosa ke 9 mM dengan

mengklik sesuai ( ? ) Tombol . kemudian klik Dispense untuk mengisi gelas kiri.

4. Untuk gelas tepat , klik pada tombol Deionized Air bawah gelas dan kemudian

klik Dispense.

5. Mengatur timer selama 60 menit dan klik Start.

Page 12: Laporan Fisio Selgen

6. Biarkan jalankan untuk menyelesaikan . Ketika Timer berlalu mencapai 60 , klik

Data Rekam untuk merekam data Anda . juga merekam data Anda dalam Bagan

2 .

7. Klik tombol Siram di bawah setiap gelas untuk mengosongkan gelas , dan

kembali membran ke membran pembangun.

8. Membangun membran baru dengan 300 operator glukosa dan ulangi percobaan

ini. Pastikan untuk mencatat hasil Anda , menyiram gelas , dan mengganti

membran setelah setiap run.

9. Membangun membran dengan 700 operator glukosa dan ulangi percobaan.

10.Membangun membran dengan 900 operator glukosa dan ulangi percobaan.

11.Sebagai perbandingan , menurunkan konsentrasi glukosa 3 mM dan ulangi

langkah 1-10 dari percobaan . Rekam Anda hasil setelah masing-masing

dijalankan dengan mengklik Rekam Data dan dengan mengisi di Bagan 2 di

bawah ini .

12.Klik Tools → Print data untuk mencetak data Anda.

2.3.3 Osmosis

1. Tarik membran 20 MWCO dan tempatkan di antara dua gelas.

2. Mengatur Na? / Cl? konsentrasi untuk gelas kiri di 9 mM dan klik Dispense.

3. Isi gelas yang tepat dengan Deionized Air dan klik Membuang.

4. Mengatur Timer selama 60 menit.

5. Klik pada Start dan memungkinkan eksperimen untuk menjalankan.

Memperhatikan ke "Tekanan" indikator di atas satu sama gelas.

6. Setelah Waktu Berlalu sudah habis, klik Data Rekam. catatan data dalam Bagan

3 pada p. 9 juga.

7. Klik Siram di bawah kedua gelas untuk mengosongkan mereka.

8. Kembali membran ke tempat asalnya.

9. Ulangi percobaan dengan menggunakan tiga sisanya membran. Pastikan untuk

mencatat semua data Anda, pembilasan gelas di antara masing-masing berjalan.

Page 13: Laporan Fisio Selgen

10.Ulangi percobaan, pertama menggunakan 9 mM albumin dalam gelas kiri,

kemudian 9mm glukosa. Klik Rekam Data setelah masing-masing berjalan, juga

merekam data Anda dalam Bagan 3.

2.3.4 Filtrasi

1. Klik dan tarik membran 20 MWCO ke membran pemegang antara dua gelas.

2. Set Na+ / Cl- 9 mM , urea dan glukosa sampai 5 mM , dan bubuk arang sampai 5

mg / ml dengan mengklik tombol ( + ) di samping masing-masing zat terlarut .

Kemudian klik. Dispense untuk membuang ke dalam beaker atas.

3. Tinggalkan tekanan pada 50 mm Hg dan timer pada 60 menit, pengaturan

default . Klik pada Start . Anda akan melihat cairan disaring ke dalam gelas

bawah.

4. Saksikan Unit Analisis Filtrat ( sebelah bawah Beaker ) untuk kegiatan apapun.

Ini akan memberitahu Anda yang adalah zat terlarut melewati membran.

5. Ketika 60 menit sudah habis , tarik membran ke Unit membran Analisis Residu

dan melepaskan mouse Anda. Membran akan mengunci ke tempatnya . Klik

pada Analisis Start. Pada kotak data di bawah ini , Anda akan melihat apa zat

terlarut ( s ) yang terdeteksi pada membran digunakan untuk filtrasi .

6. Merekam data dengan mengklik Data Rekam . Apa hasil analisis membran awal

Anda ?

7. Klik Flush dan kembali membran ke aslinya lokasi. Sel Transport Mekanisme dan

Permeabilitas 9 Membran ( MWCO ) Terlarut 20 50 100 200 Na+ / Cl- albumin

glukosa BAGAN 3 Hasil osmosis ( tekanan dalam mm Hg )

8. Tarik membran 50 MWCO kepada pemegang membran antara gelas.

9. Tinggalkan tekanan pada 50 dan ulangi percobaan. Ketika timer telah mencapai

60 menit, lakukan membran analisis dan klik Rekam data.

10.Klik Flush dan kembali membran.

11.Ulangi langkah 8-10 dengan sisa dua membran. Pastikan untuk merekam data

untuk masing-masing berjalan.

12.Meningkatkan tekanan sampai 100 mm Hg dan ulangi seluruh yang percobaan .

Sekali lagi , merekam semua data eksperimen.

Page 14: Laporan Fisio Selgen

13.Klik Tools → Print data untuk mencetak data Anda.

2.3.5 Transpor Aktif

1. Dalam pembangun membran , pastikan bahwa jumlah glukosa operator diatur

pada 500 dan jumlah Na+ / Cl- pompa juga ditetapkan sebesar 500.

2. Klik pada Build Membran.

3. Tarik " dibangun " membran kepada pemegang membran antara dua gelas.

4. Untuk gelas kiri , mengatur Na+ / Cl- 9 mM dengan mengklik Tombol ( + ) Dan

klik Dispense.

5. Untuk gelas kanan, klik Deionized Air dan kemudian klik Dispense.

6. Set ATP ke 1 mM dan kemudian klik Dispense ATP.

7. Pastikan Timer diatur pada 60 menit , dan kemudian klik Mulai. Pada akhir

menjalankan percobaan ini , melakukan Na+ / Cl- bergerak dari kiri ke kapal

kapal yang tepat ?Mengapa?

8. Klik Siram di bawah kedua gelas.

9. Tambahkan 9 mM Na+ / Cl- ke gelas kiri dan 9 mM KCl untuk gelas yang tepat .

Klik Dispense.

10.Set ATP ke 1 mM , klik Dispense ATP dan klik Start.

11.Pada akhir menjalankan , klik Data Rekam. Sebagai run berlangsung ,

konsentrasi zat terlarut akan berubah dalam jendela samping dua gelas . tingkat

akan melambat tajam, kemudian berhenti sebelum selesai . Mengapa ?Sekarang

bahwa Anda telah melakukan eksperimen dasar , mari kita melakukan dua

variasi.

12.Ulangi percobaan , kecuali meningkatkan jumlah ATP ditambahkan ke sistem.

Apakah jumlah NaCl / KCl diangkut perubahan ?

Ulangi percobaan , kecuali perubahan jumlah operator dan pompa ketika Anda

membangun membran

Page 15: Laporan Fisio Selgen

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 16: Laporan Fisio Selgen

3.1 Difusi SederhanaPertanyaan:

1. Berapakah berat molekul Na ?

Jawab: dalam tabel sistem periodik unsur, atom Na ada pada golongan Ia dan

periode 3 dengan berat molekul 22,99.

2. Berapakah berat molekul Cl ?

Jawab: dalam table sistem periodik unsur Cl ada pada golongan VIIa dan

periode 3, dengan berat molekul 35.45

3. Membran MWCO yang bisa dilewati Na dan Cl adalah:

50 MWCO

100 MWCO

200 MWCO

Tabel 1 Difusi()/Tidak difusi (-)

SoluteMembran MWCO

20 50 100 200

Na+/Cl- -

Urea - -

Albumin - - - -

Glukosa

4. Materi yang berdifusi dari beker kiri ke kanan adalah berdasar kan data

percobaan adalah sebagai berikut:

Na/Cl, berdifusi dari beker kiri ke kanan pada membran 50 MWCO, 100

MWCO dan 200 MWCO

Urea, berdifusi dari beker kiri ke beker kanan pada membran 100 MWCO

dan 200 MWCO

Glukosa, hanya berdifusi pada membran 200 MWCO

Page 17: Laporan Fisio Selgen

5. Materi yang tidak mengalami difusi dari beker kiri ke kanan (tidak mengalami

difusi) adalah albumin

6. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan

bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Karena berat molekul dari

albumin melebihi membran MWCO tertinggi, sehingga terlalu besar untuk

berdifusi.

3.2 DialisisPada percobaan dialysis konsentrasi urea di beker kiri berpindah 50% ke

kanan dan mencapai ekuilibirium dalam waktu 17 menit.

Karena berat molekul urea adalah sebesar 60,06, sedangkan membran

dialisis yang digunakan adalah 200 MWCO, sehingga urea dapat dengan mudah

berdifusi dalam waktu yang lumayan cepat yaitu 17 menit.

3.3 Difusi TerfasilitasiHasil :

Tabel 2 Hasil Laju Difusi Terfasilitasi

Konsentrasi

Glukosa (mM)

Jumlah protein pembawa glukosa

300 500 700 900

3 0,0008 0,0011 0,0014 0,0017

9 0,0024 0,0025 0,0034 0,0042

Pembahasan :

Transpor yang diperantarai oleh pembawa dilaksanakan oleh suatu

pembawa yang mengubah bentuknya. Protein-protein pembawa/pengangkut

menembus ketebalan membran plasma dan dapat berubah bentuk sehingga

tempar-tempat pengikatan spesifiknya dapat terpajan bergantian ke kedua sisi

membran.

Page 18: Laporan Fisio Selgen

Gambar 1. Perbedaan Difusi pasif dan difusi terfasilitasi2

Perbandingan transpor yang diperantarai oleh pembawa dan difusi

sederhana mengikuti penurunan gradien konsentrasi. Pada difusi sederhana

suatu molekul mengikuti penurunan gradien konsentrasinya, laju transpor

molekul ke dalam sel berbanding lurus dengan konsentrasi ekstrasel molekul

tersebut. Pada transpor suatu molekul yang diperantarai oleh pembawa

mengikuti penurunan gradien konsentrasinya, laju transpor molekul ke dalam sel

berbanding lurus dengan konsentrasi ekstrasel molekul tersebut sampai

pembawa mengalami penjenuhan, saat laju transpor mencapai nilai maksimum.

Laju transpor tidak meningkat meskipun konsentrasi molekul di cairan ekstrasel

meningkat.2

Contoh paling jelas tentang difusi terfasilitasi adalah transpor glukosa ke

dalam sel. Konsentrasi glukosa dalam darah lebih tinggi daripada di jaringan.

Glukosa tidak dapat menembus sendiri membran. Karena polar maka glukosa

tidak larut lemak dan molekul ini terlalu besar untuk melewati saluran. Tanpa

molekul pembawa glukosa untuk mempermudah transpor glukosa menembus

membran, sel akan kekurangan glukosa, yaitu sumber utama bahan bakarnya.2

Pada praktikum yang dikerjakan, digunakan jumlah protein pembawa

(carrier) glukosa yang berbeda-beda untuk mentransportasi 9 mM glukosa, yaitu

300, 500, 700 dan 900. Hasilnya, didapatkan laju difusi yang berbeda-beda,

yaitu 0,0024; 0,0025; 0,0034; dan 0,0042. Semakin banyak jumlah protein

pembawa, maka semakin cepat laju difusi yang terjadi, sehingga keseimbangan

dapat terjadi dalam waktu yang lebih singkat pula. Pada percobaan berikutnya,

konsentrasi glukosa diubah menjadi 3 mM. Dengan berkurangnya konsentrasi

Page 19: Laporan Fisio Selgen

glukosa, laju difusi juga menurun. Hal ini dikarenakan konsentrasi glukosa yang

lebih rendah dari sebelumnya, sehingga difusi berjalan lebih lambat pula.

1. Pada konsentrasi glukosa yang diberikan, bagaimana waktu yang dibutuhkan

untuk mencapai perubahan keseimbangan dengan protein pembawa yang

digunakan untuk menembus membran?

Jawaban: Semakin banyak jumlah protein pembawa, semakin cepat glukosa

ditransportasi, maka semakin cepat pula tercapai keseimbangan.

2. Apakah tingkat difusi Na + / Cl- berubah dengan jumlah reseptor?

Jawaban: Tidak. Laju difusi tetap 0,0150. Transpor Na+/Cl- tidak membutuhkan

protein pembawa. Kecepatannya bergantung pada massa atau berat molekul

suatu molekul.

3. Bagaimana mekanisme transportasi Na+/Cl-?

Jawaban: Mekanisme transportasi Na+/Cl- adalah dengan cara difusi sederhana.

Pada difusi sederhana suatu molekul mengikuti penurunan gradien

konsentrasinya, laju transpor molekul ke dalam sel berbanding lurus dengan

konsentrasi ekstrasel molekul tersebut.

4. Jika Anda menempatkan jumlah glukosa yang sama dalam gelas kanan seperti

di kiri, akankah Anda dapat mengamati difusi?

Jawaban: Tidak, karena adanya kesamaan konsentrasi, sehingga tidak terjadi

difusi. Difusi terfasilitasi akan terjadi jika terdapat adanya suatu gradien

konsentrasi, yaitu berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

5. Apakah tidak terlihat difusi berarti bahwa difusi tidak terjadi?

Jawaban: Ya, karena tanpa adanya perbedaan konsentrasi, glukosa tidak dapat

berdifusi ke dalam sel.

3.4 Osmosis

HASIL :

Tabel 3 Hasil Osmosis (Tekanan mmHg)

SoluteMembran MWCO

20 50 100 200

Page 20: Laporan Fisio Selgen

Na+/Cl- 306 0 0 70

Albumin - - - -

Glukosa 153 153 153 0

PEMBAHASAN :

Osmosis adalah difusi netto air mengikuti penurunan gradien

konsentrasinya sendiri. Jika larutan dengan konsentrasi zat terlarut berbeda

(dan karenanya konsentrasi airnya juga berbeda) dipisahkan oleh suatu

membran yang memungkinkan lewatnya air, misalnya membran plasma,

maka air akan berpindah secara pasif mengikuti penurunan gradien

konsentrasinya dari daerah dengan konsentrasi air tinggi (konsentrasi zar

terlarut rendah) ke daerah dengan konsentrasi air rendah.

Gambar. Mekanisme Osmosis

Page 21: Laporan Fisio Selgen

Pada praktikum aktivitas 4 yang dilakukan, perlakuan pertama yang

menggunakan membran MWCO 20, dan menggunakan larutan NaCl 9 mM pada

sisi kiri dan air murni pada sisi kanan, didapatkan tekanan tekanan hidrostatik

sebesar 306 mmHg dan tidak ada kecepatan mencapai keseimbangan konsentrasi.

Hal ini dikarenakan membran MWCO 20 tidak permeabel terhadap zat terlarut NaCl

sehingga tidak akan tercapai keseimbangan konsentrasi di sisi kiri dan sisi kanan

akibat zat NaCl yang tidak dapat berdifusi melewati membran. Namun proses difusi

air murni akan tetap bergerak dari sisi kanan menuju sisi kiri karena perbedaan

gradien dan berhenti saat terjadi perbedaan tekanan hidrostatik yang dapat

menghentikan proses osmosis tersebut sebesar 306 mmHg.

Perlakuan kedua yang menggunakan membran MWCO 50, dan

menggunakan larutan NaCl 9 mM pada sisi kiri dan air murni pada sisi kanan, tidak

didapatkan tekanan tekanan hidrostatik dan mempunyai kecepatan 0,0150

mM/menit untuk mencapai keseimbangan konsentrasi. Hal ini dikarenakan

membran MWCO 50 bersifat permeabel terhadap zat terlarut NaCl sehingga akan

terjadi proses osmosis zat terlarut dari sisi kiri menuju sisi kanan dan proses

osmosis air murni dari sisi kanan menuju sisi kiri hingga tercapai keseimbangan

konsentrasi di sisi kiri dan sisi kanan. Karena dapat ditemukan keseimbangan

konsentrasi pada perlakuan ini, maka tidak menyebabkan perbedaan tekanan

hidrostatik yang dapat memberhentikan proses osmosis.

Perlakuan ketiga yang menggunakan membran MWCO 100, dan

menggunakan larutan NaCl 9 mM pada sisi kiri dan air murni pada sisi kanan, tidak

didapatkan tekanan tekanan hidrostatik dan mempunyai kecepatan 0,0150

mM/menit untuk mencapai keseimbangan konsentrasi. Hal ini dikarenakan

membran MWCO 100 bersifat permeabel terhadap zat terlarut NaCl sehingga akan

terjadi proses osmosis zat terlarut dari sisi kiri menuju sisi kanan dan proses

osmosis air murni dari sisi kanan menuju sisi kiri hingga tercapai keseimbangan

konsentrasi di sisi kiri dan sisi kanan. Karena dapat ditemukan keseimbangan

konsentrasi pada perlakuan ini, maka tidak menyebabkan perbedaan tekanan

hidrostatik yang dapat memberhentikan proses osmosis. Namun kecepatan

Page 22: Laporan Fisio Selgen

osmosis pada saat menggunakan membran MWCO 50 dan 100 tidak terdapat

perbedaan karena ukuran pori membran yang telah dapat ditembus oleh zat terlarut

tidak memperngaruhi kecepatan osmosis.

Perlakuan keempat yang menggunakan membran MWCO 200, dan

menggunakan larutan NaCl 9 mM pada sisi kiri dan air murni pada sisi kanan, tidak

didapatkan tekanan tekanan hidrostatik dan mempunyai kecepatan 0,0150

mM/menit untuk mencapai keseimbangan konsentrasi. Hal ini dikarenakan

membran MWCO 200 bersifat permeabel terhadap zat terlarut NaCl sehingga akan

terjadi proses osmosis zat terlarut dari sisi kiri menuju sisi kanan dan proses

osmosis air murni dari sisi kanan menuju sisi kiri hingga tercapai keseimbangan

konsentrasi di sisi kiri dan sisi kanan. Karena dapat ditemukan keseimbangan

konsentrasi pada perlakuan ini, maka tidak menyebabkan perbedaan tekanan

hidrostatik yang dapat memberhentikan proses osmosis. Namun kecepatan

osmosis pada saat menggunakan membran MWCO 50, 100 dan 200 tidak terdapat

perbedaan karena ukuran pori membran yang telah dapat ditembus oleh zat terlarut

tidak memperngaruhi kecepatan osmosis.

Pada perlakuan kelima, enam, tujuh yang menggunakan membran MWCO

20, 50 dan 100 dan menggunakan larutan glukosa 9 mM pada sisi kiri dan air

murni pada sisi kanan, didapatkan tekanan tekanan hidrostatik sebesar 153 mmHg

dan tidak ada kecepatan mencapai keseimbangan konsentrasi. Hal ini dikarenakan

membran MWCO 20, 50 dan 100 tidak permeabel terhadap zat terlarut glukosa,

karena glukosa merupakan molekul besar yang berukuran lebih besar dari pada

pori membran MWCO 100 sehingga glukosa tidak dapat berdifusi melalui membran

MWCO. Hal inilah yang menyebabkan tidak akan tercapai keseimbangan

konsentrasi di sisi kiri dan sisi kanan membran. Namun proses difusi air murni akan

tetap bergerak dari sisi kanan menuju sisi kiri karena perbedaan gradien dan

berhenti saat terjadi perbedaan tekanan hidrostatik yang dapat menghentikan

proses osmosis tersebut sebesar 153 mmHg.

Perlakuan kedelapan yang menggunakan membran MWCO 200, dan

menggunakan larutan glukosa 9 mM pada sisi kiri dan air murni pada sisi kanan,

tidak didapatkan tekanan tekanan hidrostatik dan mempunyai kecepatan 0,0040

Page 23: Laporan Fisio Selgen

mM/menit untuk mencapai keseimbangan konsentrasi. Hal ini dikarenakan

membran MWCO 200 bersifat permeabel terhadap zat terlarut glukosa sehingga

akan terjadi proses osmosis zat terlarut dari sisi kiri menuju sisi kanan dan proses

osmosis air murni dari sisi kanan menuju sisi kiri hingga tercapai keseimbangan

konsentrasi di sisi kiri dan sisi kanan. Karena dapat ditemukan keseimbangan

konsentrasi pada perlakuan ini, maka tidak menyebabkan perbedaan tekanan

hidrostatik yang dapat memberhentikan proses osmosis.

Pertanyaan Praktikum.

1. Apakah anda amati terjadi beberapa perubahan tekanan selama praktikum ini

berlangsung? Jika iya pada gelas beker yang mana dan membran yang mana?

Jawab: Ya, pada gelas beker yang berisi larutan NaCl disisi kiri dan air murni

pada sisi kanan dengan menggunakan membran MWCO 20, dan pada gelas

beker yang berisi larutan glukosa disisi kiri dan air murni pada sisi kanan

dengan menggunakan membran MWCO 20, 50 dan 100.

2. Mengapa?

Jawab: Hal ini dikarenakan membran yang digunakan tersebut tidak dapat

dilalui oleh zat terlarut, sehingga hanya molekul air yang akan berdifusi dari sisi

kanan menuju sisi kiri membran. Proses difusi ini kemudian akan menyebabkan

perbedaan volume air pada sisi kiri dan kanan sehingga terjadilah perbedaan

tekanan hidrostatik yang dapat menyebabkan proses difusi air berhenti yang

kemudian disebut dengan tekanan osmotik.

3. Apakah Na+/Cl- berdifusi dari gelas beker kiri menuju gelas beker kanan? jika

iya dengan menggunakan membran yang mana?

Jawab: Ya, pada saat menggunakan membran MWCO 50, 100 dan 200

4. Mengapa?

Jawab: Karena pada membran 50, 100 dan 200 mempunyai pori-pori membran

yang lebih besar daripada molekul ion Na+/Cl- sehingga ion-ion tersebut dapat

berdifusi melewati membran dan mencapai konsentrasi keseimbangan dengan

kecepatan difusi 0,015 mM/ menit.

5. Jelaskan hubungan antara konsentrasi zat terlarut dan tekanan osmotik.

Page 24: Laporan Fisio Selgen

Jawab: Jika suatu keadaan zat terlarut tidak dapat berdifusi melewati membran,

maka hanya air yang akan berdifusi melewati membran pada dari sisi

konsentasi air yang lebih tinggi menuju konsentrasi air rendah sehingga

menyebabkan perbedaan volume air di kedua sisi, perbedaan volume inilah

yang kemudian akan menyebabkan perbedaan tekananan hidrostatik pada

kedua sisi yang dapat membuat proses difusi air menjadi berhenti. Besar

tekanan hidrostatik yang dapat menyebabkan berhentinya proses difusi air

disebut dengan tekanan osmotik. Jadi semakin besar perbedaan konsentrasi

larutan di kedua sisi akan menyebabkan semakin besar perbedaan volume air

di kedua sisi, dan kemudian menyebabkan semakin besar perbedaan tekanan

hidrostatik di kedua sisi membran yang akan menjadi tekanan osmotik jika

menyebabkan berhentinya proses difusi.

6. Apakah difusi mengikuti tekanan osmotik akan diberikan tekanan?

Jawab: Jika zat terlarut dapat berdifusi dan kemudian keseimbangan dapat

tercapai tercapai, maka tekanan osmotik tidak dihasilkan.

7. Akankah tekanan dihasilkan jika konsentrasi zat terlarut seimbang pada kedua

sisi membran?

Jawab: Tidak, Tekanan osmotik akan bernilai nol jika konsentrasi zat terlarut di

kedua sisi membran sama besar.

8. Mengapa atau mengapa tidak?

Jawab: Karena konsentrasi zat terlarut dan konsentrasi air di kedua sisi

membran sama, maka tidak terjadi perbedaan volume air di kedua sisi

membran sehingga tekanan osmotik tidak diperlukan untuk mencapai

keseimbangan konsentrasi tersebut atau tekanan osmotik bernilai nol.

9. Akankah tekanan menjadi dihasilkan jika anda memiliki 9 mM glukosa pada

satu sisi pada membran 200 MWCO dan 9 mM NaCl pada sisi yang lainnya?

Jika iya larutan mana yang akan memberikan tekanan ?

Jawab: Tidak karena kedua zat terlarut dapat berdifusi melewati membran

MWCO 200.

Page 25: Laporan Fisio Selgen

10. Akankah tekanan diberikan jika kamu memiliki 9 mM albumin pada satu sisi

pada membran MWCO dan 9 mM NaCl pada sisi lainnya? Jika iya pada

larutan mana yang akan memberikan tekanan?

Jawab: Ya, albumin akan menghasilkan tekanan osmotik karena albumin tidak

dapat berdifusi melewati membran.

3.5 FiltrasiBerikut ini adalah jawaban dari pertanyaan yang terdapat pada lembar

panduan PhysioEx :

1. Apa yang dihasilkan oleh percobaan dari analisa membran ini?

Jawab: terdapat endapan larutan untuk semua larutan (Na/Cl, Urea, Glukosa,

powered chorcoal)

2. Apakah membran MWCO memiliki pengaruh terhadap jumlah filtrasi ?

Jawab: ya, karena semakin besar membran MWCO maka semakin

mempercepat proses filtrasi.

3. Apakah penambahan tekanan pada percobaan mempengaruhi dari jumlah

filtrasi?

Jawab: ya, karena semakin besar tekanan yang diberikan maka akan

mempercepat proses filtrasi yang sedang berlangsung.

4. Apakah semua larutan dapat melewati semua membran?

Jawab: tidak, karena setiap larutan mempunyai konsentrasi berbeda.

5. Jika tidak, larutan mana yang tidak bisa lewat?

Jawab: Powered Chorcoal.

6. Mengapa larutan tersebut tidak dapat larut?

Jawab: Karena ukuran larutan tersebut memiliki ukuran yang sangat besar

sehingga larutan yang ada tidak dapat melewati membran tersebut.

7. Bagaimana tubuh dapat menseleksi dari peningkatan jumlah filtrasi yang

diberikan kepada organ atau sistem organ?

Jawab:Dengan cara meningkatkan tekanan yang ada didalam sel tersebut.

Page 26: Laporan Fisio Selgen

3.6 Transpor AktifPembahasan dari pertanyaan yang terdapat pada lembar panduan PhysioEx

bagian transpor aktif adalah sebagai berikut.

1. Di akhir eksperimen, apakah Na+/Cl- berpidah dari pipa kiri ke pipa kanan?

Jawab: Tidak

2. Mengapa?

Jawab: Karena untuk melakukan fungsi Na+K+ATPase diperlukan

ketersediaan kedua substrat pada kedua sisi protein pembawa sedangkan pada

percobaan tidak tersedia ion K+ sehingga pompa tidak dapat bekerja.

3. Selama percobaan berjalan, konsentrasi solut akan berubah di jendela di dekat

kedua beker. Kecepatan perpindahan zat akan semakin melambat, kemudian

berhenti sebelum selesai. Mengapa?

Jawab: Kecepatan perpindahan zat yang semakin melambat karena kecepatan

transpor aktif yang menurun. Pompa membutuhkan ATP untuk perpindahan

zat. Penurunan jumlah ATP dapat menyebabkan penurunan kecepatan

transpor aktif.

4. Di akhir eksperimen, apakah Na+/Cl- berpidah dari pipa kiri ke pipa kanan?

Jawab: Tidak

5. Mengapa?

Jawab: Karena untuk melakukan fungsi Na+K+ATPase diperlukan

ketersediaan kedua substrat pada kedua sisi protein pembawa sedangkan pada

percobaan tidak tersedia ion K+ sehingga pompa tidak dapat bekerja.

6. Selama percobaan berjalan, konsentrasi solut akan berubah di jendela di dekat

kedua beker. Kecepatan perpindahan zat akan semakin melambat, kemudian

berhenti sebelum selesai. Mengapa?

Jawab: Kecepatan perpindahan zat yang semakin melambat karena kecepatan

transpor aktif yang menurun. Pompa membutuhkan ATP untuk perpindahan

zat. Penurunan jumlah ATP dapat menyebabkan penurunan kecepatan

transpor aktif.

7. Apakah jumlah NaCl/KCl yang dipindahkan berubah?

Page 27: Laporan Fisio Selgen

Jawab: Ya. Jumlah perpindahan zat meningkat karena kecepatan transpor aktif

yang meningkat. Pompa membutuhkan ATP yang dipecah oleh enzim ATPase

dan membebaskan energi untuk menyebabkan perubahan bentuk dan kimiawi

pada molekul protein pembawa yang akan mendorong tiga ion natrium keluar

dan tiga ion natrium ke dalam. Peningkatan jumlah ATP dapat menyebabkan

peningkatan kecepatan transpor aktif.

8. Apakah jumlah solut yang dipindahkan melewati membran berubah dengan

peningkatan jumlah karier atau pompa?

Jawab: Ya. Transpor membran membutuhkan protein pembawa untuk

memindahkan bahan tertentu menembus membran melawan gradien

konsentrasi dan peningkatan jumlah karier atau pompa akan meningkatkan

perpindahan jumlah solut yang dibawa.

9. Apakah satu solut lebih terpengaruh dibandingkan solut lainnya?

Jawab: Tidak, semua solut perpindahannya sama.

10. Apakah membran yang kamu bangun mengijinkan difusi sederhana?

Jawab: Tidak, karena proses transpor membran membutuhkan energi untuk

melawan gradien konsentrasi sedangkan proses difusi sederhana tidak

membutuhkan energi.

11. Apakah terjadi pergerakan molekul NaCl?

Jawab: Tidak.

12. Mengapa?

Jawab: Karena untuk melakukan fungsi pompa diperlukan ketersediaan kedua

substrat pada kedua sisi protein pembawa sedangkan pada percobaan hanya

tersedia ion Na+ pada kedua sis membran tanpa substrat lain sehingga pompa

tidak dapat bekerja

13. Apakah penambahan jumlah ATP menyebabkan terdapat perbedaan?

Jawab: Ya.

Page 28: Laporan Fisio Selgen

DAFTAR PUSTAKA

1. Ganong, William F., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 22, Jakarta:

EGC.

2. Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. Australia; Belmont, CA:

Thomson/Brooks/Cole; 2007.

3. Guyton, A.C. dan Hall, J.E., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed ke-

11,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

4. Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni, 2006.

Biologi SMA dan MA. Jakarta:Esis.

5. Kim. 2005. URL

http://www.eng.utoledo.edu/polymer/info/Courses/LabIIHandouts/Dialysis05.pdf

(accessed 2.24.12)

6. Author, 2004. Mosby’s Dictionary of Medicine, Nursing and Health Professions,

7th Edition, Seventh Edition, 7th edition. ed. 7th Edition.

7. Pendse S, Singh A, Zawada E. Initiation of Dialysis. In: Handbook of Dialysis. 4th

ed. New York, NY; 2008.

8. Sabiston, D.C., n.d. Buku Ajar Bedah. EGC.