Upload
witri28
View
503
Download
49
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
1/15
TUGAS 6
UJI KLT DENGAN BERBAGAI ELUEN
(Menggunakan Sampel Kolesterol
6!"! Tu#uan
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kaitan antara polaritas eluen dengan harga Rf.
6!$! T%n#auan &ustaka
6!$!"Kolesterol ('I III al!6)*
Kolesterol P C27H46! "M #$6!67
Pem%erian & 'em%aran atau %utiran ( putih atau agak kuning ( hampir tidak %er%au.
leh pengaruh udara menjadi kuning atau )okelat pu)at.
Kelarutan & praktis tidak larut dalam air! larut dalam kloroform P ! dalam eter P !
dalam dioksan P ! dalam etil asetat P ! dalam heksana P dan dalam
minyak nabati! agak sukar larut dalam etanol mutlak P ( sukar larut dan
perlahan*lahan dalam etanol (95%)P .
+dentifikasi &
,. Pada larutan - mg dalam - ml kloroform P tam%ahkan - ml asam sulfat P (
lapisan kloroform %erwarna merah darah dan asam sulfat %erfluoresensi hijau.
". 'arutkan le%ih kurang / mg dalam 2 ml kloroform P ! tam%ahkan - ml anhidrida
asetat P ! kemudian - tetes asam sulfat P ! terjadi warna merah muda dan segera
%eru%ah menjadi merah kemudian %iru dan akhirn0a hijau terang.
1arak le%ur antara -47 dan -/
Rotasi jenis antara *#4 dan *#$! penetapan dilakukan menggunakan 2 mg dalam -
ml dioksan P.
Susut pengeringan, tidak le%ih dari !1%! pengeringan dilakukan pada suhu 6 selama
4 jam.
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
2/15
Sisa pemijaran tidak le%ih dari !-3.
elarutan & dalam etanol larutkan / mg dalam / ml etanol 5/3 P hangat
dalam la%u %ersum%at atau dalam gelas ukur! %iarkan selama 2 jam (
tidak ter%entuk endapan atau kekeruhan. larut dalam aseton! %enenea!
kloroform! etanol! eter! heksana! metanol.
Kolesterol adalah meta%olit 0ang mengandung lemak sterol 0ang ditemukan pada
mem%ran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid 0ang
merupakan molekul lemak atau 0ang men0erupai! kolestrrol ini ialah jenis khusus lipid
0ang dise%ut steroid. 8teroid adalah lipid 0ang memilki struktur kimia khusus. 8teroid
ini terdiri dari 4 )in)in atom kar%on.
6!$!$ Larutan Eluen
Kloro+orm
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana CHCl#. Kloroform dikenal
karena sering digunakan se%agai %ahan pem %ius! akan tetapi penggunaan0a sudah
dilarang karena telah ter%ukti dapat merusak li9er dan ginjal.Kloroform ke%an0akan
digunakan se%agai pelarut nonpolar di la%oratorium. :ujudn0a pada suhu ruang
%erupa )airan %ening! mudah menguap! dan %er%au khas.
Kloroform ;+ +++ halaman -/-
Kloroform CHCl# "M & --5!#$
Kloroform adalah triklorometana mengandung etanol -!3 9
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
3/15
,. =idak dapat ter%akar & uapn0a dalam n0ala %unsen mem%erikan n0ala %erwarna
hijau dan menghasilkan uap %er%au khas.
". Hangatkan - tetes dengan - tetes anilina P dan - ml larutan natrium hidroksida P
!% %til ,setat HP> !6th ed p & 2/#
>th0l a)etate C4H$2 "M & $$!-
8truktur &
?alam sediaan farmasi! etil asetat terutama digunakan se%agai pelarut! meskipun juga
telah digunakan se%agai perasa dalam makanan. 8e%agai pelarut! termasuk dalam
topikal dan gel! dan dimakan tinta )etak 0ang digunakan untuk ta%let. >til asetat juga
telah ter%ukti meningkatkan kelarutan klortalidon dan memodifikasi %entuk kristal
polimorfik untuk memperoleh piroksikam pi9alat! asam mefenamat! dan flukonaol.
>til asetat adalah! tidak %erwarna! )airan 0ang mudah menguap dengan aroma
%uah! harum! dan %au sedikit a)etous! dan memiliki rasa 0ang men0enangkan %ila
dien)erkan. >til asetat mudah ter%akar.
Kelarutan & - %agian larut dalam - %agian air pada 2/C ( etil asetat le%ih larut
dalam air pada suhu 0ang le%ih rendah dari pada suhu 0ang le%ih
tinggi. 'arut dengan aseton ! kloroform ! diklorometana ! etanol 5/
3 ! dan eter ! dan dengan se%agian %esar )airan organik lainn0a.
>til asetat harus disimpan dalam wadah kedap udara ! dilindungi dari )aha0a dan
pada suhu 0ang tidak mele%ihi #C . >til asetat perlahan*lahan terurai oleh air dan
menjadi asam. >til asetat digunakan dalam makanan ! dan farmasi oral dan formulasi
topikal . >th0l a)etate umumn0a dianggap srelatif tidak %era)un dan %ahan nonirritant
%ila digunakan se%agai eksipien . @amun ! etil asetat mungkin dapat mengiritasi selaput
lendir dan konsentrasi tinggi dapat men0e%a%kan depresi sistem saraf pusat . Potensi
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
4/15
gejala paparan 0ang lama termasuk iritasi dari mata ! hidung ! dan tenggorokan !
pem%iusan! dan dermatitis.
Metanol
Metanol 0ang dikenal se%agai metil alkohol! "ood al#ohol atau spiritus! adalah
sen0awa kimia dengan rumus kimia CH#H. +a merupakan %entuk alkohol paling
sederhana. Pada Akeadaan atmosferA ia %er%entuk )airan 0ang ringan! mudah menguap!tidak %erwarna! mudah ter%akar! dan %era)un dengan %au 0ang khas %er%au le%ih
ringan daripada etanol. metanol digunakan se%agai %ahan pendingin anti %eku! pelarut!
%ahan %akar dan se%agai %ahan additif %agi etanol industri.
Metanol diproduksi se)ara alami oleh meta%olisme anaero%ik oleh %akteri. Hasil
proses terse%ut adalah uap metanol dalam jumlah ke)il di udara. 8etelah %e%erapa
hari! uap metanol terse%ut akan teroksidasi oleh oksigen dengan %antuan sinar matahari
menjadi kar%on dioksida dan air .
n,eksan
Heksana n*heksana adalah se%uah sen0awa hidrokar%on alkana dengan rumus kimia
C6H-4 isomer utama n*heksana memiliki rumus CH#CH24CH#. ,walan heks*
merujuk pada enam kar%on atom 0ang terdapat pada heksana dan akhiran ana %erasal
dari alkana! uang merujuk pada ikatan tunggal 0ang menghu%ungkan atom*atom kar%on
terse%ut. 8eluruh isomer heksana amat tidak reaktif! dan sering digunakan se%agai
pelarutorganik 0ang inert. Heksana juga umum terdapat pada %ensin dan lem sepatu!
kulit dan tekstil. ?alam keadaan standar sen0awa ini merupakan )airan tak %erwarna
0ang tidak larut dalam air.
6!$!- I.ent%+%kas% Kromatogra+% Lap%s T%p%s
http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Air
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
5/15
Kromatografi didefinisikan se%agai prosedur pemisahan a terlarut oleh suatu
proses migrasi diferensial dinamis dalam sistem 0ang terdiri dari 2 fase atau le%ih !
salah satu diantaran0a %ergerak se)ara %erkesinam%ungan dalam arah tertentu dan di
dalam at*at terse%ut menujukkan per%edaan mo%ilitas dise%a%kan adan0a per%edaan
dalam a%sorpsi! partisi ! kelarutan! tekanan uap! ukuran molekul atau kerapatan muatan
ion.
=eknik kromatografi umumn0a mem%utuhkan at terlarut terdistri%usi diantara 2
fase 0aitu fase diam dan fase gerak. ;ase grak mem%awa at terlarut melalui media!
hingga terpisah dari at terlarut lainn0a 0ang tereluasi le%ih awal atau le%ih akhir.
Bmumn0a at terlarut di%awa melewati media pemisah oleh aliran suatu pelarut
%er%entuk )airan atau gas 0ang dise%ut eluen. ;ase diam %ertindak se%agai at penjerapseperti haln0a penjerap alumina 0ang diaktikan ! silika gel dan resin penukar ion atau
dapat %ertindak melarutkan at terlarut sehingga terjadi partisi antara fase diam dan fase
gerak. ;+ + halaman -2
Pemilihan eluen didasarkan pada polaritas sen0awa dan %iasan0a merupakan
)ampuran 0ang %er%eda polaritas sehingga didapatkan per%andingan tertentu.
Kepolaran eluen sangat %erpengaruh terhadap Rf faktor retensi 0ang diperoleh.
;aktor retensi adalah jarak 0ang ditempuh oleh komponen di%agi dengan jarak
0ang ditempuh oleh eluen. @ilai Rf sangat karakteristik untuk sen0awa tertentu pada
eluen tertentu. Hal terse%ut dapat digunakan untuk mengidentifikasi adan0a per%edaan
sen0awa dalam sampel. 8en0awa 0ang mempun0ai Rf le%ih %esar %erarti mempun0ai
kepolaran 0ang rendah! %egitu juga se%alikn0a! hal terse%ut dikrenakan fasa diam
%ersifat polar. 8en0awa 0ang le%ih polar akan tertahan kuat pada fasa diam! sehingga
menghasilkan nilai Rf 0ang rendah. 1ika Rf n0a terlalu tinggi 0ang harus dilakukan
adalah mengurangi kepolaran urin! dan se%alikn0a.
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
6/15
8holeh! 25
@ilai Rf didefinisikan se%agi per%andingan jarak 0ang ditempuh oleh sen0awa
pada permukaan fase diam di%agi dengan jarak 0ang ditempuh oleh pelarut se%agai fase
gerak. 8emakin %esar nilai Rf dari sampel maka semakin %esar pula jarak %ergerakn0a
sen0awa terse%ut pada plat kromatografi lapis tipis. 8aat mem%andingkan dua sampel
0ang %er%eda di %awah kondisi kromatografi 0ang sama! nilai Rf akan %esar %ila
sen0awa terse%ut kurang polar dan %erinteraksi dengan adsor%ent polar dari plat
kromatografi lapis tipis Handa0ani! 2$.
@ilai Rf sangat karakterisitik untuk sen0awa tertentu pada eluen tertentu. Hal
terse%ut dapat digunakan untuk mengidentifikasi adan0a per%edaan sen0awa dalam
sampel. 8en0awa 0ang mempun0ai Rf le%ih %esar %erarti mempun0ai kepolaran 0ang
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
7/15
rendah! %egitu juga se%alikn0a. Hal terse%ut dikarenakan fasa diam %ersifat polar.
8en0awa 0ang le%ih polar akan tertahan kuat pada fasa diam! sehingga menghasilkan
nilai Rf 0ang rendah. Rf K'= 0ang %agus %erkisar antara !2 * !$. 1ika Rf terlalu
tinggi! 0ang harus dilakukan adalah mengurangi kepolaran eluen! dan se%alikn0a
>wing Dalen :ood! -5$/.
,da %e%erapa faktor 0ang menentukan harga Rf 0aitu Bnderwood! -555&
-. Pelarut! dise%a%kan pentingn0a koefisien partisi! maka peru%ahan*peru%ahan 0ang
sangat ke)il dalam komposisi pelarut dapat men0e%a%kan peru%ahan*peru%ahan
harga Rf.
2. 8uhu! peru%ahan dalam suhu meru%ah koefisien partisi dan juga ke)epatan aliran.
#. Bkuran dari %ejana! 9olume dari %ejana mempengaruhi homogenitas dari
atmosfer jadi mempengaruhi ke)epatan penguapan dari komponen*komponen
pelarut dari kertas. 1ika %ejana %esar digunakan! ada tendensi peram%atan le%ih
lama! seperti peru%ahan komposisi pelarut sepanjang kertas! maka koefisien
partisi akan %eru%ah juga. ?ua faktor 0aitu penguapan dan kompisisi
mempengaruhi harga Rf.
4. Kertas! pengaruh utama kertas pada harga Rf tim%ul dari peru%ahan ion danserapan! 0ang %er%eda untuk ma)am*ma)am kertas. Kertas mempengaruhi
ke)epatan aliran juga mempengaruhi kesetim%angan partisi.
/. 8ifat dari )ampuran! %er%agai sen0awa mengalami partisi diantara 9olume*
9olume 0ang sama dari fasa tetap dan %ergerak. Mereka hampir selalu
mempengaruhi karakteristik dari kelarutan satu terhadap lainn0a hingga terhadap
harga Rf mereka.
Kemampuan suatu analit terikat pada permukaan silika gel dengan adan0a pelarut
tertentu dapat dilihat se%agai penga%ungan 2 interaksi 0ang saling %erkompetisi.
Pertama! gugus polar dalam pelarut dapat %erkompetisi dengan analit untuk terikat pada
permukaan silika gel. ?engan demikian! jika pelarut 0ang sangat polar digunakan!
pelarut akan %erinteraksi kuat dengan permukaan silika gel dan han0a men0isakan
sedikit tempat %agi analit untuk terikat pada silika gel. ,ki%atn0a! analit akan %ergerak
)epat melewati fasa diam dan keluar dari kolom tanpa pemisahan. ?engan )ara 0ang
sama! gugus polar pada pelarut dapat %erinteraksi kuat dengan gugus polar dalam analit
dan men)egah interaksi analit pada permukaan silika gel. Pengaruh ini juga
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
8/15
men0e%a%kan analit dengan )epat meninggalkan fasa diam. Kepolaran suatu pelarut
0ang dapat digunakan untuk kromatografi dapat die9aluasi dengan memperhatikan
tetapan dielektrik E dan momen dipol F pelarut. 8emakin %esar kedua tetapan
terse%ut! semakin polar pelarut tese%ut. 8e%agai tam%ahan! kemampuan %erikatan
hidrogen pelarut dengan fasa diam harus dipertim%angkan =im Pen0usun! 2-.
6!-! Alat .an Ba/an
Alat Ba/an
"eaker Delas
Delas Bkur
"atang pengaduk
Cawan penguap
Cham%er
Plat K'=
Pipet
Pipet mikro
Kolesterol
Kloroform
>til ,setat
@*heksana
metanol
anisaldehida asam sulfat
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
9/15
6!0! &rose.ur Ker#a
-. 'arutkan sedikit kolesterol kedalam kloroform.
2. =otolkan pada 4 plat K'= kiesel gel 2/4
#. 8iapkan 4 ma)am eluen fase gerak 0aitu &
n*heksan*etil asetat -&- n*heksan*etil asetat 4&- kloroform*metanol 4&- kloroform&etil asetat 4&-
4. >lusi 4 plat K'= terse%ut dengan eluen 0ang di%uat
/. 8emprot dengan penampak noda anisaldehida asam sulfat
6. Panaskan -C sampai tim%ul noda %erwarna merah
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
10/15
• Metanol & ##!
• >til asetat & 6!
• Kloroform & 4!$
• n*Heksana & 2!
&er/%tungan konstanta .%elektr%k 2
-. n*Heksan & >til ,setat - &- G(2 x1 )+(6 x1)
2 G 4
$! n*Heksan & >til ,setat 4 &- G(2 x 4 )+(6 x1)
5 G 2!$
#. Kloroform & Metanol 4 &- G(4,8 x4 )+(33 x 1)
5 G -!44
4. Kloroform & >til ,setat 4 &- G( 4,8 x4 )+(6 x 1)
5 G /!4
Kromatogra+% Lap%s T%p%s
8e%elum dieluasi B 2/4 nm
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
11/15
N%la% R+ 2
-. n*Heksan & >til ,setat - &- G6,5
8 G !$-2/
2. n*Heksan & >til ,setat 4 &- G2,2
8 G !27/
#. Kloroform & Metanol 4 &- G
7,8
8 G !57/
4. Kloroform & >til ,setat 4 &- G4,7
8 G !/$7/
8etelah dieluasi dan di%eri penampak noda anisaldehid asam sulfat
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
12/15
6!*! &em3a/asan
?alam per)o%aan ini digunakan %e%erapa ma)am per%andingan kom%insai eluen
antara n*Heksan! >til ,setat! Kloroform dan metanol. Hal ini dikarenakan agar dapat
diketahui kepolaran 0ang tepat untuk pemisahan sen0awa fitokimia 0ang diinginkan.
8alah satu faktor 0ang harus diperhatikan dalam men)ampur fase gerak adalah han0a
pelarut 0ang memepun0ai kepolaran 0ang sama 0ang dapat di)ampur.
@ilai Rf sangat karakterisitik untuk sen0awa tertentu pada eluen tertentu.
Penggunaan eluen 0ang %er%eda*%eda %ertujuan untuk mem%andingkan polaritas eluen
dari harga Rf 0ang didapatkan. Rf merupakan faktor 0ang digunakan untuk mengetahui
perpindahan sen0awa 0ang asli dengan jarak pelarut 0ang sesungguhn0a. @ilai Rf selalu
%ergantung pada penampak noda 0ang dihasilkan dan selalu %er%entuk per%andingan.
8en0awa 0ang mempun0ai Rf le%ih %esar %erarti mempun0ai kepolaran 0ang
rendah! %egitu juga se%alikn0a. Hal terse%ut dikarenakan fase diam %ersifat polar.
8en0awa 0ang le%ih %esar polar akan tertahan kuat pada fase diam! sehingga
menghasilkan nilai Rf 0ang rendah. @ilai Rf pada K'= 0ang %agus %erkisar antara !2
sampai dengan !$. 1ika Rf terlalu tinggi! 0ang harus dilakukan adalah mengurangi
kepolaran eluen dan se%alikn0a.
Pada identifikasi noda atau penampak noda! jika noda sudah %erwarna dapat
langsung diidentifikasi dan ditentukan harga Rf. ;aktor 0ang mempengaruhi gerak dan
harga Rf! 0aitu &
8ifat dari pen0erap dan derajat akti9itas
8tuktur kimia dari sen0awa dipisahkan
Kerapan dari satu pasang pen0erap
Pelarut derajat kemurnian fase gerak.
=elah dise%utkan %ahwa polaritas sampel dan laju pergerakan %er%anding ter%alik.
8emakin tinggi polaritasn0a maka makin lam%at pula pergerakann0a. 8edangkan %ila
dilihat dari pengaruh eluen 0ang digunakan semakin tinggi polaritas eluen maka nilai Rf*
n0a juga semakin tinggi. "ila polaritas eluen rendah maka nilai Rf*n0a juga semakin
rendah.
Plat 1,2,3 &4 setelah di eluasi dan di beri
penampak noda dilihat di dan di hitung nilai Rfny
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
13/15
Polaritas pada umumn0a %erpa)u pada konstanta dielektrik untuk mengetahui
kekuatan relatifn0a. "erdasarkan konstanta dielektrikn0a! urutan eluen dari 0ang non*
polar sampai ke polar 0aitu & n*Heksana 2!! Kloroform 4!$! >til ,setat 6! dan
metanol ##!. Konstanta dielektrik 0ang tinggi mengindikasi pelarut polar dan
konstatnta dielektrik 0ang rendah menunjukan pelarut polar. leh karena itu! kami
menghitung jumlah konstata dielektrik dari eluen 0an digunakan.
1enis eluen &
-. n*Heksan & >til ,setat - &- dihasilkan konstanta dielektrik se%esar 4
2. n*Heksan & >til ,setat 4 &- dihasilkan konstanta dielektrik se%esar 2!$
#. Kloroform & metanol 4&- dihasilkan konstanta dielektrik se%esar -!44
4. Kloroform & >til ,setat 4&- dihasilkan konstanta dielektrik se%esar /!4
8ehingga eluen 0ang paling polar adalah eluen no.# 0aitu Kloroform & metanol
4&- dan eluen 0ang paling non*polar adalah n*Heksan & >til ,setat 4 &-. Hasil terse%ut
sesuai denga literatur dimana Rf 0ang %esar mempun0ai hasil kepolaran 0ang rendah.
=empat dengan nilai Rf 0ang tertinggi adalah 0ang paling non*polar 8erma and "ernard!
2#. Hal terse%ut sesuai denga praktikum kami 0aitu eluen dengan polaritas tinggi
mempun0ai Rf tinggi 0aitu !57/ pada eluen Kloroform & metanol 4&- dan polaritas
terendah mempun0ai Rf terendah 0aitu !27/ pada eluen n*Heksan & >til ,setat 4 &-.
Kemampuan suatu analit terikat pada permuakaan sili)a gel dengan adan0a
pelarut tertentu dapat dilihat se%agai pengga%ungan 2 interaksi 0ang saling
%erkompetensi. Pertama! gugus polar dalam pelarut dapat %erkompetensi dengan analit
untuk terikat pada permukaan sili)a gel 0ang %ersifat polar. ?engan demikian jika pelarut
0ang digunakan sangat polar! pelarut akan %erinteraksi kuat dengan permukaan sili)a gel
0ang han0a men0isahkan sedikit tempat %agi analit dalam hal ini kolesterol 0ang %ersifat
non*polar untuk terikat pada sil)a gel . aki%atn0a analit 0ang akan %ergerak )epat
melewati fase diam dan keluar dari kolom tanpa pemisahan.
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
14/15
8/16/2019 laporan fitokimia berbagai eluen
15/15