21
KLHS RPJMD KOTA BALIKPAPAN

Laporan Hasil Asitensi Teknis KLHS Kota Balikpapan

Embed Size (px)

Citation preview

  • KLHS RPJMD

    KOTA BALIKPAPAN

  • ISU STRATEGIS LINGKUNGAN HIDUP

    3. Peningkatan Kualitas dan Pencegahan Degradasi Lingkungan Hidup Kota, di antaranya :

    Perambahan hutan oleh aktivitas penambangan yang dilakukan didaerah lain

    Kerusakan lingkungan(HLS.Wain dan Manggar) Alih fungsi kawasan hutan (dilalui jalan tol) Keterbatasan sumber air baku Pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan usaha (air,

    tanah dan udara) Pencemaran dan penurunan kualitas pesisir dan laut (sedimentasi di Teluk

    Balikpapan, reklamasi pantai, penurunan keanekaragaman hayati, tumpahan minyak)

    Banjir pada saat curah hujan tinggi (Kelurahan Damai, Kawasan Gunung Malang, Gunung Sari,)

  • VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

    VISI Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban. Visi pembangunan daerah Kota Balikpapan untuk periode RPJMD 2011-2016 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih adalah sebagai berikut:

    Mewujudkan Kota Balikpapan Nyaman Dihuni Menuju Madinatul Iman

  • Misi Misi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih menjadi Misi Kota Balikpapan

    Tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut : Meningkatkan Kualitas Daya Saing Sumber Daya Manusia yang Beriman; Membangun Kewirausahaan dan Meningkatkan Kemandirian Ekonomi

    Masyarakat; Meningkatkan Ketertiban Umum, Penegakan Hukum, Pemberantasan KKN

    dan Penanganan Masalah Sosial; Meningkatkan Investasi, Memperkokoh Ekspektasi Dunia Usaha dan

    Memperluas Lapangan Kerja; Meningkatkan Pelayanan Publik dan Melaksanakan Reformasi Birokrasi; Meningkatkan Infrastruktur Kota yang Representatif; Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Masyarakat dan

    Perempuan serta Perlindungan Anak; Memperkuat Daya Dukung Lingkungan Hidup dan Mengembangkan

    Pariwisata serta Melestarikan Keragaman Budaya dan Kegotongroyongan.

  • MISI-4 : MENINGKATKAN INVESTASI, MEMENUHI EKSPEKTASI

    DUNIA USAHA, DAN MEMPERLUAS LAPANGAN KERJA.

    Tujuan-1 :

    Mewujudkan iklim investasi yang kondusif.

    Sasaran :

    Meningkatnya efektivitas pelaksanaan kebijakan dan ketentuan yang berkaitan dengan investasi ;

    Meningkatnya pelayanan administrasi dan perizinan investasi ;

    Meningkatnya cakupan layanan persediaan daya listrik kepada masyarakat.

  • Tujuan-2 :

    Meningkatkan investasi berbasis keunggulan daerah.

    Sasaran :

    Meningkatnya investasi dan produk sektor unggulan daerah ;

    Berkembangnya kawasan industri dan perdagangan yang berwawasan lingkungan.

  • Tujuan-3 :

    Menciptakan dan memperluas lapangan kerja.

    Sasaran :

    Meningkatnya lapangan usaha dan lapangan kerja ;

    Meningkatnya kesempatan dan penyerapan tenaga kerja.

  • Tujuan-4 : Meningkatkan Sumber-sumber pendapatan

    daerah dan pembiayaan daerah. Sasaran : Meningkatnya sumber sumber pendapatan

    daerah ; Meningkatnya Sumber Pembiayaan Daerah dari

    Pihak ketiga ; Meningkatnya peran BUMD dalam meningkatkan

    pendapatan daerah.

  • MISI-4 : MENINGKATKAN INVESTASI, MEMENUHI EKSPEKTASI DUNIA USAHA, DAN MEMPERLUAS LAPANGAN KERJA.

    Kebijakan : Meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan investasi melalui

    harmonisasi dan simplifikasi berbagai perangkat peratuaran ditingkat pusat dengan peraturan daerah.

    Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dipusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota lainnya.

    Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka mempertahankan keberadaan investasi yang ada serta menarik investasi baru.

    Meningkatkan investasi dan kerjasama investasi. Pengembangan sumberdaya energi dalam memenuhi kebutuhan

    energi Kota Balikpapan. Meningkatkan pertumbuhan ekspor berbasis SDA, teknologi dan

    produk unggulan daerah dan secara bertahap mendorong perluasan basis produk ekspor dengan tetap memperhatikan

  • Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang serta pengembangan pasar dalam dan luar

    Mendorong pengembangan kawasan ekonomi untuk produk yang bernilai tambah antara lain, industri kerajinan, jasa pariwisata, industri yang berbasis pertanian, perkebunan, peternakan dan.

    Mendorong berkembangnya investasi diberbagai sektor terutama pangan, energi dan infrastruktur dalam.

    Mendorong berkembangnya investasi berbasis keunggulan daerah, antara lain sektor primer, sekuder dalam rangka

    Mendorong ekstensifikasi dan intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah dalam menunjang pembiayaan pembangunan.

    Peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Daerah dalam rangka optimalisasi pedapatan daerah.

  • TATA RUANG KOTA BALIKPAPAN 2005 -2015

    BALIKPAPAN SPATIAL PLAN 2005-2015

    CITY REGULATION NUMBER 5 / 2006

    LAND USE POLICY

    GREEN AREA: 52%

    DEVELOPING AREA: 48 %

    PEMANFAATAN LAHAN

    LAND USE LUAS

    AREAS %

    HUTAN LINDUNG /

    PROTECTED FOREST 17,274.269 34.322

    KAWASAN LINDUNG /

    PROTECTED AREAS 3,444.881 6.845

    HUTAN MANGROVE /

    MANGROVE FOREST 3,019.849 6.000

    HUTAN KOTA /

    CITY FOREST 773.399 1.537

    RUANG TERBUKA HIJAU /

    GREEN OPEN SPACE AREA 921.454 1.831

    WADUK,BENDALI & GREEN BELT/

    RESERVOIR & GREEN BELT 594.687 1.182

    SUNGAI /

    RIVER 880.143 1.749

    SUAKA ALAM/CAGAR ALAM /

    NATURAL RESERVE 87.000 0.173

    PANTAI /

    COASTAL 455.312 0.905

    PERMUKIMAN /

    SETTLEMENT 5,460.124 10.849

    PERUMAHAN /

    HOUSING AREAS 5,644.584 11.215

    KOMERSIAL /

    COMMERCIAL AREAS 1,275.958 2.535

    KAW. INDUSTRI /

    INDUSTRIAL AREAS 1,494.599 2.970

    KAW. WISATA /

    TOURISM AREAS 1.973 0.004

    KAWASAN MILITER /

    MILITARY AREAS 166.644 0.331

    KAWASAN SEKTORAL /

    SECTORAL AREAS 1,976.905 3.928

    KAWASAN KHUSUS /

    SPECIAL DEVELOPMENT AREAS 6,471.277 12.858

    PRASARANA DAN SARANA /

    INFRASTRUCTURE 387.508 0.770

    TOTAL 50,330.567 100.000

  • KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

    KARIANGAU INDUSTRIAL ESTATE (KIE) EXPANSION AREA OF KIE BASED ON SPATIAL

    REGIONAL PLANNING 2011 - 2031 BASED ON SPATIAL REGIONAL PLANNING 2005 -

    2015

    Luas / Areas: 2.189 Ha Luas / Areas : 2.721 Ha

    KAWASAN MANGROVE

    KARIANGAU INDUSTRIAL ESTATE

  • PT. Astiku Sakti, PT Balikpapan Oil Terminal

    PT. Kaltim Kariangau Industry PT. Kariangau Power

    PT. Dermaga Perkasapratama

    PT. Galangan Balikpapan Utama

    PT. Forestra Hijau Lestari

    Rencana Pelabuhan Peti Kemas

    PT Kutai Chip Mill

    PERUSAHAAN EKSISTING / EXSISTING COMPANIES AT KIE

    PT Petrosea

    PT. Arya Cipta Indah Nusantara

    PT. PLN (Persero) Wilayah Kaltim

    PT. H & H Internasional

    PT. Paradigma Sejahtera

    PT. Sarana Daya, PT. Dua Dua

    PT. Semen Gresik

  • FASILITAS PENDUKUNG SUPPORTING FACILITIES KIE

    Electrical Supply of Electricity, its need 637 Megawatt.

    Investor will invest in KIE:

    PT Kariangau Power (Bayan Group): 2 x 25 MW (Boiled Power Plant )

    PT PLN (Nation Electrical Ent.) jo with East Kalimantan Province Government :

    2 X 100 MW

    Water Planning for S. Wain Dam:

    Its need the Raw Water for KIE = 262 litre/second

    Dam Capacity 5,1 million M3

    Debit the Raw Water for KIE = 170 litre/second

    INFRASTRUKTUR / INFRASTRUCTURE

    CAPAIAN DAN TARGET / PROGRESS AND OUTCOME

    Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau / container port of Kariangau

    Pembangunan tahun 2008 / Contruction 2008 Hasil 67 % / Progress 67 % Selesai 2012 / Finished 2012

    Pembangkit Listrik / power plant 2 x 15 MW (PLTU BY Bayan Grup) 4 X 100 MW (PLTU BY PLN)

    Penyediaan Air Bersih / water supply Pembangunan Waduk Wain 2012, kapasitas = 5,1 Juta m3 , Debit 170 L/dt / Construction Of Wain Reservoir 2012, capacity 5.1 million m3, debit 170 lt/dt

    Pembangunan Jembatan Pulau Balang / development of pulau balang bridge

    Bentang Pendek 470 m selesai 2012 / Short Span =470 m completed 2012

    Pembangunan Jalan Km. 13 KIK construction of connecting road (Km. 13 KIE)

    Panjang = 12,5 Km / Length = 12.5 Km Hasil 50 % / Progress 50 % Selesai 2012 / Finished 2012

  • PENGARUH

    Adanya potensi kerusakan hutan mangrove di kawasan industri kariangau akibat pembukaan area jalur laut yang dilakukan oleh pelaku industri di Kariangau

  • KAWASAN HUTAN

    MANGROVE KARIANGAU

    AREA HUTAN MANGROVE YANG RUSAK

  • KAWASAN HUTAN

    MANGROVE KARIANGAU

    AREA HUTAN MANGROVE YANG RUSAK

  • ALTERNATIF

    1. Membatasi akses jalur laut dan sungai menuju kawasan industri kariangau dengan membuka akses jalur darat

    2. Mempertahankan kawasan mangrove sebagai buffer zone

    3. Tidak membangun di daerah yang berbatasan langsung dengan kawasan mangrove

  • REKOMENDASI

    1. Membatasi akses jalur laut dan sungai menuju kawasan industri kariangau dengan membuka akses jalur darat

  • ISU STRATEGIS LINGKUNGAN TERHADAP KEBIJAKAN

    ISU Perambahan hutan oleh aktivitas penambangan yang

    dilakukan didaerah lain

    Kerusakan

    lingkungan(HLS.Wain dan

    Manggar)

    Alih fungsi kawasan hutan

    (dilalui jalan tol)

    Kebijakan Kebijakan 1 Mendorong pengembangan

    kawasan ekonomi untuk

    produk yang bernilai tambah

    antara lain, industri kerajinan,

    jasa pariwisata, industri yang

    berbasis pertanian,

    perkebunan, peternakan dan.

    Kebijakan2

    Mendorong pengembangan

    kawasan ekonomi untuk

    produk yang bernilai tambah

    antara lain, industri kerajinan,

    jasa pariwisata, industri yang

    berbasis pertanian,

    perkebunan, peternakan dan.

  • ISU STRATEGIS LINGKUNGAN TERHADAP KEBIJAKAN

    Kebijakan Isu Pengaruh Alternatif Rekomendasi

    Mendorong pengembangan kawasan ekonomi untuk produk yang bernilai tambah antara lain, industri kerajinan, jasa pariwisata, industri yang berbasis pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan;

    1.Kerusakan (HLS.Wain dan Manggar)

    Adanya potensi kerusakan hutan mangrove di kawasan industri kariangau akibat pembukaan area jalur laut yang dilakukan oleh pelaku industri di Kariangau

    1. Membatasi akses jalur laut dan sungai menuju kawasan industri kariangau dengan membuka akses jalur darat

    1. Membatasi akses jalur laut dan sungai menuju kawasan industri kariangau dengan membuka akses jalur darat

    2. Mempertahankan kawasan mangrove sebagai buffer zone

    3. Tidak membangun di daerah yang berbatasan langsung dengan kawasan mangrove