21
LAPORAN HASIL SURVEI BENDUNG PERAUPAN DI BR. BLUSUNG, DESA PEGUYANGAN KAJA, KECAMATAN DENPASAR UTARA

LAPORAN HASIL SURVEI Bendung Peraupan Denpasar.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mengetahui bagian-bagian bendung dan fungsi-fungsinya secara langsung di lapangan.

Citation preview

LAPORAN HASIL SURVEI BENDUNG PERAUPAN DI BR. BLUSUNG, DESA PEGUYANGAN KAJA,KECAMATAN DENPASAR UTARA

Kelompok 1

I Made Putra Aryana (0804105050)

Gede Wira Hadinata (0804105076)

Ngk. Gd. A. Khrisna Wiryananda (0804105082)

I Gde Wikarga (0904105002)

Putu Gde Angga Viyandana (0904105004)

Fitri Lathifah Nurdiana (0904105006)

I Gede Arya Wibawa (0904105008)

Ni Putu Ratih Novyanti Dewi (0904105010)

Devitha Maraswati Satoto (0904105012)

I Putu Edy Suandi Putra (0904105014)

I Gede Anom Prawira Suta (0904105016)

Pengertian Bendung

Bendung merupakan salah satu apa yang disebut

dengan Diversion Hard Work, yaitu bangunan utama

dalam suatu jaringan irigasi yang berfungsi untuk

menyadap air dari suatu sungai sebagai sumbernya.

Bendung adalah suatu bangunan konstruksi yang

terletak melintang memotong suatu aliran sungai

dengan tujuan untuk menaikkan elevasi muka air

yang kemudian akan digunakan untuk mengaliri

daerah yang lebih tinggi atau daerah yang sama

tinggi

Fungsi Bendung

Fungsi dari suatu bendung antara lain :

Menaikkan elevasi air sehingga daerah yang

bisa dialiri menjadi lebih luas.

Memasukkan air dari sungai ke saluran melalui

Intake

Mengontrol sedimen yang masuk ke saluran

sungai.

Mengurangi fluktuasi sungai.

Menyimpan air dalam waktu singkat.

Sejarah Bendung Peraupan

Pemerintah Belanda menata pengairan dengan

menempatkan Ir. Sipil yang bernama WG Happe

sebagai pejabat Waterstaats Dients untuk

daerah Bali Selatan.

Irigasi subak mulai diperbaiki dengan

membangun bending Peraupan (1924) dan

bendung lainnya. Pembangunan bendung

Peraupan ini tentunya sesuai dengan

kepentingan Belanda untuk mendapatkan hasil

pajak yang lebih meningkat (Suadnyana, 1993).

Manfaat dengan Adanya Bendung Peraupan

Latar belakang pembangunan bendung Peraupan ini yang

pada jaman jajahan Belanda untuk meningkatkan hasil

panen yang tentunya diikuti dengan peningkatan pajak.

Walaupun merugikan masyarakat, kehadiran bendung ini

menjadi salah satu sarana pengembangan kehidupan

bertani masyarakat setempat.

Dari tahun ke tahun, kehadiran bendung ini telah

mengairi total 230 Ha lahan persawahan. Tetapi kondisi

tersebut sekarang sudah berubah. Banyakanya

pembangunan membuat lahan persawahan menjadi

berkurang.

Data Teknis

Dimensi Bagian-Bagian Bendung

a. Lebar bendung (dari tepi ke tepi) : 3600 cm

b. Tinggi penguras/pengendap : 620 cm

b. Tinggi / lebar intake : 620 cm / 100 cm

c. Tinggi pilar : 640 cm

d. Lebar lantai muka : 2200 cm

e. Lebar lantai belakang : 2453 cm

f. Tinggi bendung : 620 cm

Bendung dibuat dengan tujuan meninggikan

muka air sehingga bisa dialirkan ke subak

Peraupan Barat dan Peraupan Timur.

Pengaliran ini dimulai dengan membuat

terowongan ke sebelah barat bendung

sepanjang 3,593 m dan dengan diameter 145cm.

Terowongan berlanjut ke selatan hingga

menemui bangunan penguras, pelimpah dan

penguras lagi.

Bangunan bagi sadap berada sekitar 3748 m

dari bendung Peraupan. Bangunan sadap ini

membagi air irigasi yang terdapat pada saluran

primer dan juga menyadap air untuk saluran

tersier.

Bangunan sadap pertama ini mengairi lahan

seluas 125.5 Ha yang terdiri dari Subak

Peraupan Barat dan Subak Peraupan Timur.

Bangunan sadap yang kedua membagi air dari

saluran sekunder ke saluran tersier dan

mengairi lahan seluas 103.5 Ha.

Bangunan Persilangan

Gambar Terowongan

Bangunan Penanggulangan Kemiringan

Gambar Bangunan Terjun

Bangunan Penguras

Gambar Pintu Penguras

Bangunan Pengatur Muka Air

Gambar Pelimpah samping

Foto-foto saat peninjauan bendung Peraupan

SEKIANDAN

TERIMA KASIH