47
Hipolipidemik 201 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari - hari begitu banyak pengaruh yang dapat timbul akibat dari pola makan, konsumsi dan aktivitas yang kita lakukan. Hal ini amat berperan dalam peningkatan kolesterol dalam darah yang merupakan penyebab utama terjadinya aterosklerosis. Penurunan kadar kolesterol ini dapat dilakukan dengan melakukan olahraga, diet , maupun dengan obat-obatan hipolipidemia. Dengan meningkatnya kolesterol dalam tubuh dengan mudah akan menimbulkan banyak penyakit, terutama hipolipidemia dan jantung. Sebenarnya kolesterol ini sangat penting dalam tubuh jika masih dalam jumlah wajar sehingga kolesterol ini harus tetap ada dalam tubuh, karena kolesterol ini dapat berfungsi sebagai NUR ATIKA AHMAD 15020130271 IMAM ADIWICAKSANA

Laporan Hipolipedemik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fartok2

Citation preview

Page 1: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari - hari begitu banyak pengaruh yang dapat

timbul akibat dari pola makan, konsumsi dan aktivitas yang kita lakukan.

Hal ini amat berperan dalam peningkatan kolesterol dalam darah yang

merupakan penyebab utama terjadinya aterosklerosis. Penurunan kadar

kolesterol ini dapat dilakukan dengan melakukan olahraga, diet , maupun

dengan obat-obatan hipolipidemia.

Dengan meningkatnya kolesterol dalam tubuh dengan mudah akan

menimbulkan banyak penyakit, terutama hipolipidemia dan jantung.

Sebenarnya kolesterol ini sangat penting dalam tubuh jika masih dalam

jumlah wajar sehingga kolesterol ini harus tetap ada dalam tubuh, karena

kolesterol ini dapat berfungsi sebagai prekursor biosintetis hormon steroid

seperti hormon kelamin, dan prekursor biosintetis asam empedu.

Kita harus sebisa mungkin untuk mengurangi peningkatan jumlah

kolesterol dalam tubuh. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan

menngkonsumsi obat yang dapat menurunkannnya seperti Simvastatin

dan Gemfibrozil

Sebagai seorang farmasis penting bagi kita untuk mengetahui efek

dari obat-obat hipolipidemik dan bagaimana mekanisme kerjanya, oleh

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 2: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

karena itu percobaan hipolipidemik dengan uji coba obat-obat tersebut

kepada hewan coba harus dilakukan.

B. Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan

memahami efek farmakologi obat-obat hipolipidemik terhadap hewan coba

mencit (Mus musculus).

C. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui efek

hipolipidemik dari obat Simvastatin dan Gemfibrozil pada hewan coba

mencit (Mus musculus).

D. Prinsip Percobaan

Penentuan efek dari obat-obat hipolipidemik berdasarkan

kemampuannya menurunkan kolesterol dengan pemberian Simvastatin

dan Gemfibrozil pada hewan coba mencit (Mus musculus).

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 3: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Hiperlipidemia merupakan sekelompok penyakit yang dapat bersifat

primer atau sekunder, tergantung penyebabnya. Strategi pengobatan

hiperlipidemia sekunder akibat salah satu gangguan ini termasuk

pengaturan diet serta sejumlah obat-obat untuk penyebab hiperlipidemia

(Anonim, 2014).

Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan

kadar lipid plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma merupakan

salah satu tindakan yang ditujukan untuk menurunkan resiko penyakit

arterosklerosis (Gunawan,2007).

Hiperlipidemik adalah obat-obat yang digunakan dalam pengobatan

lipid serum tinggi. Hiporlipidemik merupakan kelompok penyakit yang

dapat bersifat primer dan sekunder, tergantung penyebabnya.

Pengobatan ini biasanya ditujukan untuk (1) menrunkan produksi

lipoprotein efek jaringan, (2) meningkatkan katabolisme lipoporoteiin

dalam plasma, atau (3) mempercepat bersihan kolesterol dalam tubuh.

Pengobatan seperti ini memperlambat perkembangan sumbatan koroner

dan degenerasi lain yang mungkin berkmbang (Harvey, 2013).

Arteriosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan

penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri. Dikenal 3 bentuk

arteriosklerosis monokeberg dan arteriosklerosis. Arteriosklerosis adalah

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 4: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

bentuk arteriosklerosis yang paling umum ditemukan, ditandai dengan

terdapatnya aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolestrol, zat

lipoid dan lipofag. Pembuluh darah yang terkena adalah arteri besar dan

sedang yaitu pembuluh serebral, vertebral, koroner, renal, aorta dan

pembuluh di tungkai (Mardjono, 2004).

Arterosklerosis adalah bentuk arteriosklerosis yang paling umum

ditemukan, ditandai dengan terdapatnya ateromopoda bagian intima arteri

yang berisi kolesterol, zat lipoid dan lipofag. Pembuluh darah yang terkena

adalah arteri besar dan sedang yaitu pembuluh serebral, vertebral,

koroner, renal, aorta, dan pembluh tungkai (Gunawan,2007).

Dengan elektroforesis lipoprotein dibedakan menjadi 5 golongan

besar (Ganiswara, 2005) :

1. Kilomikron. Lipoprotein dengan berat molekul terbesar ini lebih dari

80% komponennya terdiri dari trigliserida dan kurang dari 5%

kolesterol ester. Kilomikom membawa trigliserida dari makanan

kejaringan lemak dan otot rangka, juga membawa kolesterol makanan

ke hati. Trigliserida dari kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh

lipoprotein lipase (LPL), sehingga diameter diameter lipoprotein ini

mengecil.

2. Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL, Very Low Density

Lipoprotein). Lipoprotein ini terdiri dari 60% trigliserida (endogen) dan

10%-15% kolesterol. VLDL disekresi oleh hati untuk mengangkut

trigliserida ke jaringan perifer. Trigliserida VLDL dihidrolisis oleh LPL

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 5: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

menghasilkan asam lemak bebas untuk disimpan dalam jaringan

adipose dan bahan oksidasi dijantung dan otot skelet. Sebagian VLDL

remnant akan diubah menjadi LDL sehingga dapat terjadi peningkatan

kadar LDL serum mengikuti penurunan hipertrigliserida . Karena asam

lemak bebas dan gliserol dapat disintesis dari karbohidrat. maka

makanan kaya karbohidrat akan meningkatkan jumlah VLDL.

3. Lipoprotein densitas sedang (IDL, Intermediate Density

Lipoprotein). IDL ini kurang mengadung terigliserida (30%), lebih

banyak mengandung kolesterol (20%) dan relative lebih banyak

mengandung apoprotein B dan E. IDL adalah zat perantara yang

terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL , tidak terdapat

dalam kadar yang besar kecuali bila terjadi hambatan konversi lebih

lanjut.

4. Lipoprotein densitas rendah (LDL, Low Density Lipoprotein). LDL

merupakan lipoprotein pengangkut koleterol terbesar pada manusia

(70% total). Partikel LDL mengandung triliserida sebanyak 10% dan

kolesterol 50%. Jalur utama katabolisme LDL berlangsung lewat

receptor-mediated endocytosis didalam hati dan sel lain. Ester

kolesterol bebas untuk sintesis sel membran dan hormon steroid.

Selain lewat proses endositosis sel juga juga mendapat kolesterol dari

sintesis de novo lewat enzim HMG-CoA reduktase.

5. Lipoprotein densitas tinggi (HDL, High Density Lipoprotein). HDL

dapta di subklasifikasikan ke dalam HDL1,HDL2, HDL3 dan

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 6: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

berdasarkan kandungan Apo A-I dan Apo A-II nya . Metabolisme HDL

kompleks dan terdapat petunjuk bahwa Apo A-I plasma yang

merupakan approtein utama HDL merupakan inverse predictor untuk

resiko penyakit jantung koroner yang lebih baik dari pada kadar HDL.

HDL merupakan lipoprotein protektif yang menurunkan resiko penyakit

jantung koroner.

Kolesterol (Yun.: chole = empedu, streos = padat) adalah zat

alamiah dengan sifat fisik baik serupa lemak tetapi berumus steroida,

seperti banyak senyawa alamiah lainnya. Kolesterol merupakan bahan

bangun esensial bagi tubuh untuk sintesa zat-zt penting, seperti membran

sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan

anak ginjal, vitamin D serta asam empedu. Kolesterol terdapat pula dalm

lemak hewani, kuning telur dan abatu empedu (Tjay, 2007).

Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol,

kolesterol ester, fosfolipid, atau trigliserid. Hiperlipoproteinemia adalah

meningkatnya konsentrasi makromolekul lipoprotein yang membawa lipid

dalam plasma. Ketidaknormalan lipid plasma dapat menyebabkan

pengaruh yang bururk (predisposition) terhadap koroner, serebro vaskular,

dan penyakit pembuluh arteri perifer (Sukandar, 2008).

Hiperlipidemia merupakan kelompok penyakit yang dapat bersifat

primer atau sekunder, tergantung penyebabnya. Hiperlipidemia primer

berasal dari kelainan gen tunggal yang diwarisi atau lebih sering

disebabkan kombinasi factor genetic dan lingkungan. Hipelipidemia

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 7: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

sekunder merupakan penyakit metabolic yang lebih umum seperti

diabetes mellitus, asupan alcohol yang berlebihan, hipotiredism atau

sirosis, biliar primer. Strategi pengobatan hiperlipidemia sekunder akibat

salah satu ganguan ini termaksud pengaturan diet serta sejumlah oabt-

obat untuk hipelipidemia (Harvey, 2013).

Lipid plasma diangkut dengan dua cara, yaitu (Gunawan, 2007):

1. Jalur eksogen

Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus

dikemas sebagai kilomikron. Kilomikron ini akan diangkut dalam

saluran limfe lalu kedalam darah via duktus torasikus. Di dalam

jaringan lemak, trigliserida dalam kilomikron mengalami hidrolisis oleh

lipoprotein lipase yang terdapat pada permukaan sel endotel. Akibat

hodrolisis ini maka akan terbentuk asam lemak dan kilomikron

remnant. Asam lemak bebas akan menembus endotel dan masuk

kedalam jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida

kembali (cadangan) atau dioksidasi (energy).

Kilomikron remnant adalah kilomikron yang telah dihilangkan

sebagia besar triglisedidanya sehingga ukurannya mengecil tetapi

jumlah ester kolesterol tetap. Kilomikron remnant ini akan dibersihkan

oleh hati dari sirkulasi dengan mekanisme endositosis oleh lisosom.

Hasil metabolism ini berupa kolesterol bebas yang akan digunakan

untuk sintesis berbagai struktur (membrane plasma, mielin, hormone

steroid dsb), disimpan dalam hati sebagai kolesterol ester lagi atau

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 8: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

disekresikan ke dalam empedu (sebagai kolesterol atau asam

empedu) atau diubah jadi lipoprotein endogen yang dikeluarkan ke

dalam plasma. Kolesterol juga dapat disintesis dari asetat dibawah

pengaruh enzim HMG-CoA reduktase yang menjadi aktif jika terdapat

kekurangan kolesterol endogen. Asupan kolesterol dari darah juga

diatur oleh jumlah reseptor LDL yang terdapat pada permukaan sel

hati.

2. Jalur endogen

Trigliserida dan kolesterol yang disintesis dihati dan

disekresi kedalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL.

Apolipoprotein yang terkandung dalam VLDL adalah apolipoprotein

B100. Dalam sirkulasi trigliserida di VLDL akan mengalami

hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL), dan VLDL diubah

menjadi IDL yang juga mengalami hidrolisis dan berubah menjadi

LDL. Sebagian dari VLDL, IDL dan LDL akan menganngkut

kolesterol ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang paling

banyak mengandung kolesterol. Sebagian dari kolesterol LDL akan

dibawah ke hati dan jaringa steroidogenik lainnya seperti kelenjar

adrenal, testis dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk

kolsterol-LDL. Sebagian lagi dari kolesterol LDL akan mengalami

oksidasi dan ditangkap oleh reseptor scanvenger-A (SR-A) di

makrofag dan akan menjadi sel busa (foam sel). Makin banyak

kadar kolesterol LDL dalam plasma makin banyak akan mengalami

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 9: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. Jumlah kolesterol yang

akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung

di LDL

Klasifikasi Hiperlipidemia (Harvey, 2013).:

a. Tipe I (HIPERKILOMKIRONEMIA FAMILIAL)

Hiperkilomikronemia masih pada waktu berpuasa sekalipun

sejumlah lemak dalam diet normal, menyebabkan trigliserol serum

yang sangat tinggi, menyebakan trigliserol serum yang sangat

tinggi.

Difisiensi lipase lipoprotein atau difisiensi apolipoprotein CLL

normal (jarang).

Tipe I tidak ada hubungan dengan peningkatan penyakit jantung

koroner.

Pengobatan : Diet rendah lemak, tidak ada obat yang efektif untuk

hiperlipidemik tipe I.

b. Tipe IIA (HIPERKLOESTEROLEMIA FAMILIAL)

Peningkatan LDL dengan kadar VLDL normal karena

penghambatan dalam degradasi LDl, sehingga terdapat

peningkatan kolesterol serum tetapi trigliserol normal.

Disebabkan karena berkurangnya reseptor LDL normal.

Penyakit jantung iskemik terjadi sangat dipercepat.

Pengobatan : Diet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 10: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Heterozigot : Kolestoramin dan kolestipol dan/ atau lovastatin atau

mevastatin. Homozigot : Seperti diatas ditambahkan nisain.

c. Tipe IIB [HIPERLIPIDEMIA KOMBINASI (CAMPURAN) FAMILIAL)

Sama dengan IIA, kecuali VLDL juga meningkat, menyebabkan

trigliserol serum dan kolesterol meningkat.

Disebabkan produksi VLDL oleh hati meningkat.

Relatif sering ditemukan.

Pengobatan : Pembatasan kolesterol dan lemak jenuh dalam diet

serta alkohol. Terapi obat sama dengan II A kecuali Heterozigot

juga menerima Niasin.

d. Tipe III (DISBETALIPOPROTEINEMIA FAMILIAL)

Konsentrasi IDL serum meningkat menyebabkan peningkatan

kadar triasigliserol dan kolseterol.

Penyebabnya adalah over produksi atau IDL kurang digunakan,

karena mutasi apolipoprotein E.

Xantoma dan penyakit koroner dan perifer yang dipercepat terjadi

pada pasien setengah baya.

Pengobatan : Penurunan berat badan (jika perlu). Pembatasan diet

kolesterol dan alkohol. Terapi obat termasuk Niasin dan klofibrat

(atau gemfibrozil) atau Lovastatin (atau Nevastatin).

e. Tipe IV (HIPERTRIGLISEROLEMIA FAMILIAL)

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 11: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Kadar VLDL meningkat, sedangkan kadar LDL normal atau

berkurang, mengakibatkan kolesterol normal atau meningkat dan

peningkatan kadar trigliserol yang beredar.

Penyebab adalah overproduksi dan/ atau berkurangnya

pengeluaran VLDL triagliserol dalam serum.

Ini merupakan penyakit yang realtif umum. Mempunyai sedikit

manifestasi klinis selain dari penyakit jantung iskemik yang

dipercepat. Sering pasien dengan gangguan ini gemuk, diaabetik,

hiperurisemia. Juga terikat pada individu yang menerima terapi

esterogen, hamil pada triamester ketiga atau seorang pecandu

alkohol.

Pengobatan : menurunkan berat badan sangat penting.

Pembatasan diet dalam karbohidrat yang terkontrol, lemak yang

diubah, konsumsi alkohol rendah. Jika perlu , terapi obat termasuk

Niasin (atau Klorfibrat) atau lovastatin (atau Mevstatin).

f. Tipe V (HIPERTRIGLISERIDEMIA CAMPURAN FAMILIAL)

Kadar VLDL dan kilomikron serum meningkat. LDL normal tau

berkurang. Ini menyebabkan kolesterol meningkat dan triasil

gliserol meningkat.

Penyebabnya adalah peningkatan produksi atau penurunan

bersihan VLDL dan kilomikron.

Paling sering terjadi pada orang dewasa yang gemuk, dan atau

diabetik.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 12: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Pengobatan : penurunan berat badan sangat penting. Diet harus

mengandung protein, rendah lemak, dan karbohidrat yang

terkontrol serta tidak boleh mengkonsumsi alkohol. Jika perlu terapi

obat termasuk Niasin, Klorfibrat, dan/ atau Gemfibrozil atau

lovastatin (atau Nevastatin).

Pola Lipoprotein pada Berbagai Tipe Hiperlipidemia (Gunawan, 2007)

Pola Lipoprotein

Peningkatan Utama dalam PlasmaLipoprotein Lipid

Tipe I Kilomikron TrigliseridaTipe IIA LDL KolesterolTipe IIB LDL dan VLDL Kolesterol dan TrigliseridaTipe III IDL Trigliserida dan KolesterolTipe IV VLDL TrigliseridaTipe V VLDL dan Kilomikron Trigliserida dan Kolesterol

Obat-obat yang dapat menurunkan kadar lipid plasma (Setiabudi, 2007):

a. Asam Fibrat

Obat dalam golongan ini antara lain gemfibrozil dan klofibrat.

Kedua obat ini menyebabkan kadar lipid plasma dengan memacu

aktivitas lipase lipoporotein. Sehingga menghidrolisis triagliserol

pada kilomikron dan VLDL. Sehingga mempercepat partikel-partikel

ini dari plasma. Sebaliknya kadar HDL sedikit meningkat. Penelitian

pada hewan menunjukkan bahwa fibrat dapat menyebabkan

penurunan kolesterol plasma dengan menghambat sintesis

kolesterol dan meningktakan eksresi biliar kolesterol kedalam

fases. Fibrat juga merendahkan kadar fibrinogen plasma (Harvey,

2013).

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 13: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

b. Resin

Obat dalam golongan ini antra lain yaitu kolesteramin dan

kolestipol. Resin menurunkan kadar kolesterol dengan cara

mengikat asam empedu dalam saluran cerna, mengganggu

sirkulasi enterohepatik sehingga eksresi tiroid yang bersifat asam

dalam tinja meningkat. Penurunan kadar asam empedu ini oleh

pemberian resin akan menyebabkan meningkatnya produksi asam

empedu yang berasal dari kolesterol (Gunawan, 2007).

c. Penghambat HMG-CoA Reduktase

Obat dalam golongan ini antara lain yaitu Lovastatin,

Pravastatin, simvastatin, dan Pluvastatin. Statin bekerja dengan

cara menghambat sintesis kolesterok dalam hati dengan

menghambat enzim HMG-CoA reduktase. Akibta penurunan

sintesis kolesterol ini, maka SREBP yang terdapat pada membran

dipecah oleh reduktase, lain diangkut ke nukleus (Gunawan, 2007).

d. Asam nikotinat

Obat yang termasuk dalam golongan ini yaitu Niasin. Niasin

merupakan vitamin larut air. Menghambat liposis dengan kuat

dalam jaringan lemak penghasil utama enzim lemak bebas yang

beredar. Hati umumnya menggunkan asam lemak bebas dalam

sirkulasi berbagai prekursor utama untuk sintesis utama trigliserol.

Karena itu Niasin menyebabkan penurunan sintesis trigliserol yang

dibutuhkan untuk produk VLDL (lipoprotein densitas sangat rendah)

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 14: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

berasal dari VLDL dalam plasma. Karena itu reduksi VLDl juga

mengakibatkan penurunan konsentrasi IDL plasma. Dengan

demikian baik trigliserol (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL

dan IDL) dan plasma akan menjadi rendah. Selanjutnya,

pengobatan dengan Niasin akan meningkatkan kadar kolesterol

HDL (HDL merupakan karirkolesterol yang baik) (Harvey, 2013).

e. Probukol

Kerjanya menurnkan kolesterol LDL dengan mekanisme

yang belum jelas. Ada yang menyatakan bahwa obat ini

menurunkan kolesterol LDL dengan cara meningkatkan

katabolisme LDL dan mempertinggi kolesterol kedalam empedu.

Sayangnya kolesterol HDL juga menurunkan karena sintesis

apolipoporotein AI berkurang disamping aktivitas lipoprotein lipase

yang sangat rendah (Noer, 1996).

f. Golongan lain-lain

1. Penghambat abrosorbsi kolesterol intestinal

Ezime menghambat absorbsi sitosterol dan kolesterol

dalam usus. Obat ini efektif menurunkan LDL dan kolesterol

total, walaupun asuoan makanan tidak mengandung kolesterol

yang diekskresi dalam empedu.

2. Neosimin sulfat

Neosimin sulfat yang diberikan yang diberikan peroral

dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cara mirip resin

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 15: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

yaitu membentuk kompleks tidak larut dalam asam lemah

empedu. Efek penurunan kolesterolo neosimin bersifat sedang,

pada pemberian 2gr/hari dalam dosis terbagi menurunkan LDL

dan koelsterol total sebanyak 10-30% tanpa mengubah kadar

trigliserol.

3. Betasitosterol

Betasitosterol merupakan gabungan sterol tanaman yang

tidak diabsorbsi saluran cerna manusia. Mekanisme kerjanya

diduga menghambat absorbsi kolesterol endogen dan diindikasi

hanya untuk pasien hiperkolesterolemia poligenik yang amat

sensitif dengan penambahan kolesterol diluar (makanan).

4. Dekstrotiroksin

Merupakan isomer optik hormon tiropid yang dahulu

digunakan untuk pengobatan hiperkolesterolemia. Mekanisme

kerjanya dalam menurunkan kadar lipid darah diduga karena

efek tiromimetiknya (kemampuan menurunkan kadar lipid yang

lebiih besar dari pada peningkatan kecepatan dan

metabolismenya).

B. Uraian Obat

1. Gemfibrozil (Gunawan 2007, Harvey 2013)

Nama : Gemfibrozil

Gol.obat : Asam Fibrat

Komposisi : Tiap tablet mengandung 300 mg gemfibrozil

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 16: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Indikasi : Hiperlipidemia tipe III, IV, dan V yaitu pasies

dengan kadar trigliserida yang lebih besar dari

750 mg/dl.

Kontraindikasi : Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan

empedu, wanita hamil dan menyusui.

Efek samping : Gangguan saluran cerna (sakit perut, diare,

mual), peningkatan fasfotase alkali,

peningkatan indeks litogenik dan

pembentukan batu empedu pada pemakaian

jangka panjang.

Farmakodinamik : Menurunkan trigliserida dalam plasma

sehingga produksi VLDL dan apo-protein B

dalam hati menurun. Meningkatkan aktivitas

lipoprotein lipase sehingga sehingga bersihan

partikel kaya triglisrida meningkat juga

meningkatkan kadar HDL.

Farmakokinetik : Kadar puncak dalam plasma dan darh dicapai

dalam 1-2 jam dan keadaan mantap tercapai

dalam 4-7 hari pada pemberian 2 kali 600 mg

sehari. Dieksresikan secara utuh terutama

dalam urine.

Dosis : 600 mg 2 kali sehari diberikan setengah jam

sebelum makan pagi dan makan malam.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 17: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

2. Simvastatin (Gunawan 2007, Harvey 2013)

Zat aktif : Simvastatin

Gol.obat : Penghambat HMG CoA reduktase.

Indikasi : Sebagaipenunjangpadadietuntuk menurunkan

kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi

padapenderita dengan hiperkolesterolemia

(tipe IIadan IIb), apabila respon terhadap

diet denganmembatasi kolesterol dan lemak

jenuh dan carafarmakologilaintidak memadai.

Kontraindikasi : Penyakit hati aktif atau terjadi kenaikan

transaminase yang menetap dan tidak jelas

penyebabnya, hipersensitivitas terhadap

simvastatin , wanitahamildan menyusui.

Efek samping : Reaksihipersensitivitas rash ,mempercepat

Katarakmata, konstipasi, kembung, mual,

muntah,

anoreksia ,pancreatitis ,diare ,dyspepsia.

Farmakokinetik : Simvastatin merupakan prodrug lakton

yang dihidrolisis menjadi asamβ-hidroksiaktif

yang sesuai. Ketersediaan oral ≤5%, ekskresi

urin dapat diabaikan, ikatan di plasma

sebesar94%,waktu paruh 2-3 jam.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 18: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Farmakodinamik : Statin menghambat secara kompetitif enzim

HMG CoA reduktase,yakni enzim pada

sintesiskolesterol, terutama dalam hati.

Interaksi obat : Pemakaian bersama dengan obat - obatan

imunosupresif (cyclosporine) ,niasin dapat

meningkatkan resiko terjadinya miopati dan

rhabdomyolisis. Pemakaian bersama dengan

atikoagulan warfarin dapat memperpanjang

waktu protrombolin.

Dosis : Dosis lazim awal 5 atau10 mg/hari diberikan

sebagai dosis tunggal pada malam hari.

Penyesuaian dosis, jika diperlukan harus

dilakukan pada interval tidak kurang dari

4minggu, maksimal 40 mg /hari diberikan

sebagai dosis tunggal pada malam hari.

C. Uraian Hewan Coba

1. Mencit (Mus musculus) (Malole, 1989)

a. Klasifikasi Hewan Coba

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Rodentia

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 19: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Family : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

b. Karakteristik Hewan Coba

Lama hidup : 1-2 tahun bisa sampai 3 tahun

Lama bunting : 19-21 hari

Umur dewasa : 35 hari

Siklus eksterus : 4-5 hari

Lama ekstrus : 12-24 jam

Berat dewasa : 20-40

Berat lahir : 0,5-1 gram

Jumlah anak : 6-15

Suhu tubuh : 35-39 C

Volume darah : 6% BB

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 20: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

BAB III

METODE KERJA

A. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum , yaitu gunting,

kanula, labu ukur 5 ml, nesco (multi check), restriner, spoit, stopwatch,

dan timbangan.

B. Bahan

Adapun bahan yang digunakan, yaitu aquadest, gemfibrozil,

kolesterol ,Na CMC, PTU, simvastatin, dan tween 80.

C. Hewan Coba

Adapun hewan coba yang digunakan dalam praktikum, yaitu mencit

(Mus musculus).

D. Cara Kerja

1. Pembuatan Bahan

1) PTU (Propiltiourasil)

a. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

b. Ditimbang propiltiourasil 150 mg

c. Dilarutkan dalam 10 ml air panas sampai homogen

d. Dimasukkan dalam wadah dan disimpan dalam lemari

pendingin.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 21: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

2) Pembuatan kolesterol

a. Disiapkan kolesterol

b. Dilarutkan dengan tween 80

3) Pembuatan sediaan gemfibrozil

a. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

b. Ditimbang tablet gemfibrozil dengan berat rata-rata 1192,9 mg

c. Digerus tablet terlebih dahulu

d. Ditimbang 46,52 mg

e. Dilarutkan dalam 5 ml larutan Na CMC

4) Pembuatan sediaan simvastatin

a. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

b. Ditimbang tablet simvastatin dengan berat rata-rata 394,13 mg

c. Digerus tablet terlebih dahulu

d. Ditimbang 15,37 mg

e. Dilarutkan dalam 5 ml larutan Na CMC

2. Perlakuan Hewan coba

1) Pra perlakuan hewan coba

a. Disiapkan 8 ekor mencit

b. Diambil darah awal pada ekor mencit

c. Diukur kadar kolesterol awal dengan menggunakan alat uji

kolesterol

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 22: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

d. Diinduksi dengan kolesterol dan PTU (propiltiourasil) selama 7

hari berturut-turut.

2) Perlakuan hewan coba

a. Diambil darah mencit pada bagian ekor mencit.

b. Diukur kolesterol awal dari mencit menggunakan alat pengukur

kolesterol.

c. Diinduksi dengan kolesterol dan diinduksi dengan PTU.

d. Diukur darah dengan menggunakan alat uji kolesterol.

e. Masing-masing mencit diberi obat hipolipidemik per oral

(gemfibrozil dan simvastatin).

f. Kemudian diambil lagi darahnya pada menit ke 90 (1 jam 30

menit).

g. Darah mencit disentrifuge untuk kemudian diambil serum

darahnya.

h. Serum darah setelah pemberian obat diukur kadar kolesterolnya

pada nesco (multi check).

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 23: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

BAB IV

DATA PENGAMATAN

Tabel Pengamatan

Hewan

Coba

Berat

(gram)

Kolesterol

awal

(mg/Vol)

Kolesterol

akhir

(mg/Vol)

Kolesterol setelah

pemberian obat (mg/vol)

Nama obat Menit 90

Mencit 20 g 124 114 Gemfibrozil 100

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 24: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

BAB V

PEMBAHASAN

Hipolipidemik adalah obat yang biasa digunakan dalam

menurunkan kadar lipid plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma

merupakan salah satu tindakan yang ditujukan untuk menurunkan risiko

penyakit aterosklerosis. Aterosklerosis ditandai dengan terdapatnya

aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid dan

lipofag. Pembuluh darah yang terkena adalah arteri besar dan sedang

yaitu pembuluh serebral, vertebral, koroner, renal, aorta dan pembuluh di

tungkai.

Pada percobaan kali ini dilakukan dengan tujuan agar kita

mengetahui efek farmakologi dari obat hipolipidemik yaitu simvastatin dan

gemfibrozil berdasarkan peningkatan kolesterol hewan coba mencit (mus

musculus), dengan prisnip percobaan yaitu menginduksi kolesterol dan

propiltiorasil (PTU) selama 7 hari dan kemudian diberi obat hipolipidemik

yaitu simvastatin dan gemfibrozil, kemudian darah dari hewan coba mencit

(mus musculus) diambil untuk diukur kadar kolesterolnya pada alat uji

kolesterol.

Pada percobaan kali ini dilakukan pra perlakuan dimana mencit

diinduksi dengan kolesterol dan PTU selama 7 hari beruturut-turut, dimana

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 25: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

bahan yang diberikan mengandung kadar kolesterol yakni lemak kambing

yang dilarutkan dengan tween 80. Kemudian setelah pra perlakuan

selama 7 hari tersebut, diberikan obat antihiperlipidemik untuk

menurunkan kadar kolesterol pada mencit.

Sebelum diberi perlakuan pada mencit, terlebih dahulu kita

mengambil darah mencit dibagian ekornya dengan tujuan agar kita

mengetahui kadar kolesterol awal pada mencit. Dan setelah diberi

perlakuan selama 7 hari diambil kembali darah mencit melalui pada

ekornya dengan tujuan agar kita dapat membandingkan kadar kolesterol

sebelum dan setelah mencit diberi perlakuan.

Obat yang digunakan adalah obat golongan inhibitor HMG-CoA

Reduktase, yakni simvastatin dan gemfibrozil dari obat golongan asam

fibrat.

Mekanisme kerja dari golongan inhibitor HMG-CoA Reduktase ini

yaitu efektif memacu menghambat HMG-CoA Reduktase yang merupakan

enzim yang membantu dalam terjadinya sintesis kolesterol, dengan

menghambat sintesis kolesterol de novo obat akan menghabiskan

simpanan kolesterol intraseluar. Mekanisme kerja gemfibrozil (golongan

asam fibrat) yaitu menurunkan trigliserida dalam plasma sehingga

produksi VLDL dan apo-protein B dalam hati menurun. Meningkatkan

aktivitas lipoprotein lipase sehingga sehingga bersihan partikel kaya

triglisrida meningkat juga meningkatkan kadar HDL.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 26: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Pada percobaan hipolipidemik ini dilakukan pengukuran kadar

kolesterol dalam darah mencit dengan menggunakan alat uji kolesterol,

dimana alat ini merupakan alat yang dapat mengukur kadar kolesterol

dalam palsma darah.

Perlakuan pada mencit setelah pemberian obat gemfibrozil dan

simvastatin, di ukur kadar kolesterol pada menit ke 90. Pada interval

waktu tersebut terjadi penurunan kadar kolesterol pada mencit.

Perlakuan pada mencit setelah pemberian obat gemfibrozil dan

simvastatin di ukur kadar kolesterol pada menit ke 90 dan mencit dengan

obat gemfibrozil mengalami penurunan kolesterol, sedangkan mencit

dengan obat simvastatin tidak diketahui apakah kolesterolnya meningkat

atau menurun karena mencit yang digunakan untuk obat simvastatin mati

pada saat praktikum setelah interval 90 menit.

Dari hasil perlakuan saat pemberian obat pada mencit dan di amati

selama interval waktu 90 menit, obat hipolipidemik yang paling efektif

terdapat pada obat gemfibrozil, karena obat gemfibrozil dapat

menurunkan kadar kolesterol.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 27: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa obat gemfibrozil menunjukkan penurunan kolesterol sedangkan

pada obat simvastatin tidak diketahui karena mencit yang digunakan pada

saat praktikum mati.

B. Saran

Sebaiknya dalam melakukan induksi terhadap mencit lebih hati-hati

lagi agar tidak ada kesalahan yang terjadi.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 28: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

DAFTAR PUSTAKA

Dhanutirta, Haryanto, Prof. Dr. DEA, Apt. 2007. ISO Indonesia. PT. Ikrar Mandiri Abadi. : Jakarta.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI. : Jakarta.

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

Djuanda, A., dkk. 2010. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. BIP Gramedia : Jakarta.

Ganiswarna, S. G. 2005. Farmakologi dan Terapi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran: Jakarta.

Gunawan,Gan Sulistia, 2007, Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia : Jakarta.

Harvey, Richard. 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar. Penerbit Widya Medika : Jakarta.

Mardjono, Mahar. 2004. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Bagian Farmakologi dan terapi kedokteran I UI Press : Jakarta.

Noer, M. Sjairoeha. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia : Jakarta

Setiabudy, Rianto. 2007. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Badan penerbit FKUI : Jakarta.

Sukandar, E.Y, dkk. 2008. IsoFamakoterapi. ISFI Penerbitan : Jakarta

Tjay, Tan Hoan. 2002. Obat-Obat Penting. Percetakan PT Gramedia : Jakarta.

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 29: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

LAMPIRAN

OBAT YANG DIGUNAKAN

1. Gemfibrozil

2. Simvastatin

PERHITUNGAN

1. Gemvibrozil

Dik :

Dosis obat 300 mg

Larutan stok 5 ml

Berat etiket 300 mg

Berat rat-rata 1192,9 mg

Dosis Mencit :

Dosis mencit 20 g = dosis obat x faktor konversi

= 300 x 0,0026

= 0,78 mg

Dosis mencit 30 g = x Dosis minimum

= x 0,78

= 1,17 mg

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 30: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Larutan stok = x Dosis max

= x 1,17

= 11,7 mg/5 ml

Berat yg ditimbang = x berat rata-rata

= x 1192,9 mg

= 46,53 mg

2. Simvastatin

Dik :

Dosis obat 20 mg

Larutan stok 5 ml

Berat etiket 20 mg

Berat rat-rata 394,13 mg

Dosis Mencit :

Dosis mencit 20 g = dosis obat x faktor konversi

= 20 x 0,0026

= 0,052 mg

Dosis mencit 30 g = x Dosis minimum

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 31: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

= x 0,052

= 0,078 mg

Larutan stok = x Dosis max

= x 0,078

= 0,78 mg/5 ml

Berat yg ditimbang = x berat rata-rata

= x 394,13 mg = 15,37 mg

3. PTU (Propiltiourasil)

Dik :

Dosis obat 150 mg

Larutan stok 10 ml

Berat etiket 100 mg

Berat rat-rata 225,39 mg

Dosis Mencit :

Dosis mencit 20 g = dosis obat x faktor konversi

= 150 x 0,0026

= 0,39 mg

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 32: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

Dosis mencit 30 g = x Dosis minimum

= x 0,39

= 0,585 mg

Larutan stok = x Dosis max

= x 0,595

= 11,7 mg/10 ml

Berat yg ditimbang = x berat rata-rata

= x 225,39 mg

= 26,37 mg/ 11,7 ml

4. Kolesterol

Dik :

Dosis 10 mg untuk tikus 200 g

Dosis Mencit :

Dosis mencit 20 g = dosis obat x faktor konversi

= 20 x 0,14

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 33: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

= 2,8 mg

Dosis mencit 30 g = x Dosis minimum

= x 2,8

= 4,2 mg

Larutan stok untuk 8 ekor mencit = 8 x 0,5

= 4 ml

Larutan stok = x Dosis max

= x 4,2

= 33,6 mg/ 4 ml

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Page 34: Laporan Hipolipedemik

Hipolipidemik 2014

SKEMA KERJA

Mencit

Diambil darah awal pada ekor hewan coba (kadar kolesterol normal)

Diinduksi kolesterol dan PTU selama 7 hari berturut-turut (p.o)

Pada hari praktikum diambil darah pada ekor untuk mengukur kadar kolesterol akhir

NUR ATIKA AHMAD15020130271

IMAM ADIWICAKSANA

Diberi Simvastatin

(Tikus 2)

Diberi Gemfibrozil

Diukur kadar kolesterol pada menit ke 90 setelah pemberian

obat

Dicatat hasil pengamatan