3
Laporan Ibadah Nama : Elizabeth Amadea Dorrius NIM : 1305003317 Jurusan : Arsitektur Tanggal : Jumat, 13 Maret 2015 Tempat : D501 Pengkotbah : Mr. Albert Ringkasan : Tema kali ini adalah mengenai power atau bisa disebut kuasa. Banyak orang sering kali menyebut kata itu tetapi tidak mengerti artinya. Semua orang juga ingin memiliki kuasa. Tetapi arti dari kuasa sendiri sebenarnya itu apa, apakah sesuatu yang memberikan prestis? Di dalam Yohanes 19:15-16 diceritakan kejadian sebelum Yesus disalib. Diceritakan bahwa orang-orang Yahudi itu seharusnya percaya bahwa Tuhan adalah raja, dan Pilatus percaya bahwa Caesar adalah raja, dan juga Yesus adalah raja. Tetapi di dalam naratif tersebut orang-orang Yahudi itu mengatakan bahwa Caesar lah raja, Pilatus memanggil Yesus raja, dan Yesus sendiri hanya diam. Yesus yang memiliki kuasa terbesar diantara segalanya justru diam. Mengapa orang-orang Yahudi itu melakukan hal itu? Karena mereka mencoba menjaga kekuasaan mereka seperti yang terjadi dalam Cultural Relativism dimana orang-orang bergerak mengikuti budaya. Tetapi tetap aja pada akhirnya mereka tidak

Laporan Ibadah 13 Maret 2015 D501

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan IbadahNama: Elizabeth Amadea DorriusNIM: 1305003317Jurusan: ArsitekturTanggal: Jumat, 13 Maret 2015Tempat: D501Pengkotbah: Mr. AlbertRingkasan:

Tema kali ini adalah mengenai power atau bisa disebut kuasa. Banyak orang sering kali menyebut kata itu tetapi tidak mengerti artinya. Semua orang juga ingin memiliki kuasa. Tetapi arti dari kuasa sendiri sebenarnya itu apa, apakah sesuatu yang memberikan prestis? Di dalam Yohanes 19:15-16 diceritakan kejadian sebelum Yesus disalib. Diceritakan bahwa orang-orang Yahudi itu seharusnya percaya bahwa Tuhan adalah raja, dan Pilatus percaya bahwa Caesar adalah raja, dan juga Yesus adalah raja. Tetapi di dalam naratif tersebut orang-orang Yahudi itu mengatakan bahwa Caesar lah raja, Pilatus memanggil Yesus raja, dan Yesus sendiri hanya diam. Yesus yang memiliki kuasa terbesar diantara segalanya justru diam. Mengapa orang-orang Yahudi itu melakukan hal itu? Karena mereka mencoba menjaga kekuasaan mereka seperti yang terjadi dalam Cultural Relativism dimana orang-orang bergerak mengikuti budaya. Tetapi tetap aja pada akhirnya mereka tidak tahu apa itu kuasa. Lalu begitu pula dengan Pilatus, yang mempertanyakan apakah itu kebenaran. Post Modernism mengatakan bahwa tidak ada kebenaran yang absolut. Tetapi bila memakai teori ini maka kalimat yang tadi pun menjadi tidak benar dan akhirnya menghasilkan kesimpulan bahwa ada kebenaran yang absolut.Jadi sebenarnya apa itu kuasa. Jesus is the power who powerlessly goes to the cross. Contohnya seorang ayah berusaha mengajarkan anaknya bermain catur. Tetapi apakah dia akan langsung menunjukan kuasa dan kehebatannya dan langsung mengalahkan anaknya? Tentu saja tidak. Dia akan mengajari anaknya selama permainan berlangsung, bahkan mungkin mengalah untuk anaknya. Itu yang terjadi diantara Yesus dan kita. Yesus rela mati di kayu salib demi kita, Dia bisa saja menggunakannya kuasa nya, tetapi Dia tidak melakukan itu.Kuasa yang sesungguhnya membuat hal-hal lain menjadi indah. Yesus di saat itu menaruh kekuatanNya, sehingga pada saat kita mempercayai Dia kita bisa menggunakan kekuatan itu. Orang-orang yang beriman di dalam Dia akan tahu apa arti kuasa yang sesungguhnya.

Refleksi Pribadi:Saya mengerti melalui contoh yang diberikan pendeta mengenai seorang ayah yang mengajarkan anaknya. Terkadang kita banyak mempertanyakan hal-hal seolah mau menggoyahkan iman dengan melihat hal-hal dari kacamata kita. Tetapi apabila kita berusaha melihat hal melalui kacamata Yesus, meskipun sulit, tetapi kita bisa lebih mengerti kebaikan-kebaikannya dan betapa besar kebijaksanaan Dia. Karena bila seorang ayah biasa, manusia biasa saja bisa berpikir demikian untuk mengajarkan anaknya, apalagi Tuhan yang Mahatau dan Mahakuasa.