Upload
astridharfera
View
72
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN IPB GOES TO FIELD TEGAL TAHUN 2013
DESA SUNIARSIH, KECAMATAN BOJONG
Desa Suniarsih merupakan desa yang terletak di kaki Gunung Slamet, Kecamatan
Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kata Suniarsih berasal dari nama seorang wanita.
Menurut penduduk sekitar, saat jaman kerajaan dahulu, ada seorang wanita yang melarikan diri
dari keraton karena tidak ingin dijodohkan dengan laki-laki pilihan ayahnya. Wanita itu bernama
Suniarsih yang sampai akhir hidupnya tinggal di desa ini, sehingga desa ini diberi nama Desa
Suniarsih. Namun, penduduk sekitar lebih akrab memanggil desa ini dengan sebutan Desa
Simpar. Asal-usul nama Simpar kurang jelas diketahui, tetapi menurut penduduk sekitar nama
Simpar juga berasal dari seorang nama tokoh laki-laki yang lama tinggal di desa ini.
Luas wilayah Desa Suniarsih adalah 344.725 ha dengan luas pemukiman penduduk
22.115 ha dan sisanya adalah lahan/kebun pertanian, baik milik pribadi maupun milik negara.
Hasil pertanian di desa ini mencakup hasil berkebun dan beternak. Jenis tanaman perkebunan
berupa salak, jagung, singkong, pinus, teh, labu, dan pisang. Sedangkan jenis ternak yang ada
berupa kambing, ayam, kelinci, dan burung. Semua hasil komoditas pertanian tersebut ada yang
di jual di pasar desa Suniarsih serta ada juga untuk konsumsi pribadi.
Sembilan puluh persen masyarakat disini bekerja sebagai petani, baik sebagai buruh tani,
pemilik tanah, maupun peternak. Alat pertanian yang biasa digunakan berupa cengkrong, arit,
gergaji, cangkul, dan kampak. Cangkul digunakan sebagai alat pembajak sawah dan penggembur
tanah. Di desa ini belum pernah menggunakan traktor sebagai alat pembajak sawah dikarenakan
lahan di desa ini tidak rata dan mahalnya harga alat tersebut. Kerbau jarang digunakan sebagai
alat pembajak sawah dikarenakan petani desa ini belum memiliki kerbau, sehingga jika ingin
menggunakannya harus menyewa kerbau milik petani desa lain. Cengkrong digunakan sebagai
alat pemotong tanaman liar dengan bentuk agak melengkung seperti bulan sabit. Arit juga
digunakan sebagai pemotong rumput liar, namun bentuknya lurus memanjang tidak seperti
cengkrong. Kampak digunakan sebagai pemotong batang tanaman yang keras dengan bentuk
menajam di sisi sampingnya. Gergaji digunakan sebagai pemotong kayu untuk dijadikan pagar
pemisah pertanian dengan bentuk tajam dan bergerigi pada sisi-sisinya.
Satu minggu pertama di Desa Suniarsih, kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan
observasi. Observasi kami lakukan dengan mewawancarai warga yang berprofesi sebagai petani
yang kemudian hasilnya kami masukan ke kuisioner Social Mapping yang diberikan oleh IPB.
Petani yang kami wawancarai berjumlah sepuluh orang yang mencakup buruh tani dan petani
pemilik lahan sendiri. Kondisi umum para petani di desa ini antara lain sudah berusia lanjut
( rata-rata ≥ 50 tahun), pendidikan yang kurang memadai, dan karakter petani yang hanya
cenderung mengikuti bukan memulai. Ada beberapa permasalahan terkait pertanian di desa ini,
yaitu kondisi tanah yang tidak rata sehingga kesulitan untuk menanam tanaman buah dan
sayuran, hama tikus yang merajalela dan belum teratasi sehingga selama 3 tahun petani tidak
memanen padi, kurangnya modal yang besar untuk memulai kegiatan pertanian, dan fasilitas atau
alat pertanian yang terlalu tradisional.
Selain melakukan social mapping, kami juga melakukan perjalanan untuk melihat-lihat
ladang milik semua warga desa. Ladang warga desa ini rata-rata ditanami tanaman cengkeh,
jagung, dan salak, namun ada juga tanaman pinus di sekitar ladang tersebut. Selain ladang, ada
juga sawah yang terletak cukup jauh dari desa ini. Sawah di desa ini rata-rata bukan milik pribadi
warga, namun hanya merupakan garapan buruh tani yang ada di desa ini. Kami juga diajak
melihat sumber mata air yang terdapat di desa ini. Sumber mata air ini merupakan sumber mata
air satu-satunya dan juga merupakan tempat perbatasan antara kabupaten Tegal dengan
kabupaten Pemalang. Selain itu, kami juga diajak pergi ke pasar Desa Suniarsih yang terletak di
depan desa ini. Pasar ini ternyata hanya beroperasi setiap hari Rabu dan Sabtu. Kami juga
berkunjung ke balai desa untuk berkenalan dan berbincang-bincang dengan perangkat desa,
namun ternyata kebanyakan perangkat desa pergi mengikuti suatu acara sehingga kami hanya
dapat bertemu dengan dua orang perangkat desa. Kami berbincang-bincang dengan kedua
perangkat desa ini terkait dengan Desa Suniarsih.
Minggu kedua di desa ini, kegiatan yang kami lakukan adalah mengadakan pelatihan
internet kepada pemuda dan petani desa ini. Pelatihan ini kami adakan pada tanggal 2 Juli 2013
pukul 19.00 WIB, dengan topik pelatihan pengenalan search engine dan cara menggunakannya.
Kami mengenalkan mesin pencari “Google” dan beberapa website pertanian seperti
epetani.deptan.go.id dan cybex.deptan.go.id. Kami mengajarkan cara menggunakan kedua
website tersebut seperti melihat harga komoditas pertanian, mencari cara budidaya bahan
pertanian, dan lain-lain. Pelatihan pertama dihadiri oleh tiga warga desa yang kebetulan
semuanya berprofesi sebagai petani. Selanjutnya, pada tanggal 4 Juli 2013 pukul 19.30 WIB,
kami mengadakan pelatihan kedua untuk program ini. Pelatihan kedua dihadiri oleh delapan
orang warga, yang terdiri atas banyak pemuda dan sedikit petani. Pelatihan kedua ini topiknya
adalah pelatihan pembuatan jejaring sosial seperti e-mail dan facebook serta cara penggunaannya
baik di komputer maupun di handphone. Kendala yang kami hadapi saat pelatihan kedua ini
adalah banyak warga yang belum mengerti e-mail dan fungsinya, selain itu ada beberapa warga
yang tidak dapat mengetik dengan komputer.
Pelatihan ketiga kami lakukan di pertengahan minggu ketiga di desa ini yaitu pada
tanggal 9 Juli 2013 pukul 20.30 WIB. Pelatihan ketiga ini topiknya masih sama dengan pelatihan
kedua yaitu pembuatan e-mail dan facebook. Hal ini dikarenakan warga desa yang datang
merupakan warga desa yang belum pernah mengikuti pelatihan-pelatihan sebelumnya sehingga
tidak memungkinkan untuk melanjutkan topik dari pelatihan sebelumnya. Warga desa yang hadir
di pelatihan ketiga ini berjumlah delapan orang. Kami mengajarkan mereka cara membuka e-
mail, lalu cara membuat akun baru di e-mail, cara menulis pesan di e-mail dan mengirimkannya,
cara membuka kotak masuk, dan cara bergabung di mailing list. Selain itu, kami juga
mengajarkan langkah-langkah yang sama untuk pembuatan facebook, ditambah dengan kami
menunjukan cara untuk bergabung pada sebuah grup di facebook, dalam hal ini terkait bergabung
dengan grup cybex kecamatan Bojong. Sembari belajar dua hal di atas, kami juga mengajak para
warga untuk membuat grup khusus di facebook khusus para petani di Desa Suniarsih dan
memberikan nama grupnya. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya kami dan para warga
sepakat untuk memberi nama grupnya adalah “Kompas”,yaitu Komunitas Petani Simpar dan
memilih dua orang warga sebagai admin dari grup tersebut.
Dua hari berikutnya tanggal 11 Juli 2013 pukul 21.00 WIB, kami mengadakan pelatihan
yang keempat. Pelatihan yang keempat ini dihadiri oleh enam orang warga. Hal yang kami latih
di dalam pelatihan keempat ini adalah melanjutkan kembali pembuatan akun facebook yang
belum selesai, cara bergabung grup dengan “Kompas” di facebook, cara memosting tulisan di
facebook, cara mengupload foto di grup facebook maupun di akun sendiri dan cara
memostingnya, cara chatting di facebook, dan cara memberi komentar di facebook.
Dalam Program IPB Goes to Field di Kabupaten Tegal, Kecamatan Bojong tema yang di
bawa adalah Cyber Extension pada Sentra Holtikultura. Penyampaian tujuan tema yang akan
kami bawakan ke desa ini cukup sulit karena masyarakat desa ini kurang memiliki pengetahuan
tentang komunikasi maya, ditambah lagi dengan fasilitas dunia maya yang belum ada, seperti
Warung Internet. Awalnya kami mengajarkan mereka mengenal dunia maya dengan alat
komunikasi handphone. Setelah itu kami mengenalkan mereka dengan perangkat komputer dan
menyampaikan informasi tentang internet serta kegunaannya. Mulai dari mengetik menggunakan
perangkat komputer, membuka website (google, epetani.deptan.go.id) untuk kebutuhan yang
diinginkan, membuat email untuk memperlancar komunikasi dan menjadi salah satu hal yang
diperlukan dalam komunikasi dunia maya, membuat facebook untuk komunikasi dunia maya,
membuat grup di facebook yang ditujukan untuk bergabungnya petani desa dengan tujuan lebih
mudah dalam melakukan diskusi, dan membatu bersama - sama untuk mengunggah foto dan
memberikan deskripsi yang baik agar dimengerti oleh pihak yang membacanya. Sampai akhirnya
kami membentuk suatu komunitas petani yang cukup mampu menggunakan alat komunikasi
dunia maya untuk keperluan petani sendiri. Komunitas ini bernama KOMPAS – Komunitas
Petani Simpar.
Rekapitulasi Sosial Mapping
A. Presepsi Masyarakat Terhadap Profesi Petani
Suka Biasa saja
Kurang suka
Total0
2
4
6
8
10
12
Suka Terhadap Profesi Petani
Suka Terhadap Profesi Petani
Ringan Sedang Berat Total 0
2
4
6
8
10
12
Beban Pekerjaan Bertani
Beban Pekerjaan Bertani
Kurang Bergengsi
Biasa saja Bergengsi Total0
2
4
6
8
10
12
Gengsi Terhadap Profesi Bertani
Gengsi Terhadap Profesi Bertani
Semua
Men
erus
kan p
eker
jaan P
ertan
ian
Semua
Bek
erja
di lua
r bida
ng Pe
rtania
n
Ada ya
ng be
rtani
juga y
ang d
i luar
perta
nian
Total
0
2
4
6
8
10
Pekerjaan Anak Petani
Pekerjaan Anak Petani
Ya
Tersera
h Mere
ka
Kalau b
isa tid
ak be
rtani
Total
0
2
4
6
8
10
Menginginkan Anak Petani Bertani
Menginginkan Anak Petani Bertani
Perkiraan jumlah persentase penduduk yang bertani adalah 81%
B. Kondisi Ekonomi Petani
0
2
4
6
8
10
12Pekerjaan Utama Bertani
Kurang Cukup Lebih dari cukup
Total0
2
4
6
8
10
12
Sebagai Petani bisa mencukupi kebu-tuhan hidup
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Porsi Penghasilan dari Bertani
Dikirimi uang oleh anak
Punya Usaha lain
Penghasialn pasif dari investasi
Total0
2
4
6
8
10
Sumber Penghasilan lain selain bertani
10 Tahun yang Lalu
Saat ini 5 tahun mendatang
0123456789
Kondisi Ekonomi Petani
C. Tata Niaga Komoditas/Produk Utama Masyarakat
Permasalahan yang dihadapai adalah kurangnya modal yang dimiliki petani.
Petani Harga Jual Rp 2000/Kg
PengumpulHarga Jual Rp 3000/Kg
Pedagang PasarHarga Jual Rp 3400/Kg
Konsumen
D. Ketenagakerjaan
Pekerjaan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Petani Pemilik/
Penyewa
√ x √ - - - √ X √ - - -
Buruh Tani √ x √ - - - √ X √ - - -
Keterangan:
Santai (-) Sedang (√) Sibuk(x)
E. Pengetahuan Bertani
1. Pendapat untuk bisa Bertani Perlu Bersekolah?
Tidak Perlu : 1orang (10%)
Cukup Sekolah Umum: 6 orang (60%)
Perlu Sekolah Khusus Pertanian : 3orang (30%)
2. Pedoman Cara-cara Bertani
Kebiasaan Turun Temurun:8 orang (80%)
Penyuluhan: 1 orang (10%)
Petani melakukan penelitian coba-coba sendiri: 1 Orang (10%)
3. Dukungan yang paling dibutuhkan oleh Petani
Pengetahuan Budidaya seperti Pupuk, Benih dsb, Ketersediaan alat dan mesin pertanian, dan
pengetahuan hama penyakit.
Hanya Bapak Bapak dan Istri Semua Bekerja Termasuk Anak
Total0
2
4
6
8
10
12
Anggota Keluarga yang Bekerja
4. Masa Depan Pertanian di Desa Suniarsih
Semakin Maju (100%)
F. Harapan
1. Bantuan Pemberian bibit dan pupuk subsidi dari pemerintah.
2. Bantuan Modal dan lahan Pertanian
3. Sering ada Penyuluhan Pertanian
4. Infrastruktur yang baik untuk akses ke sawah dan ladang.
PEMBAHASAN
Program yang kami laksanakan dalam IGTF 2013 (IPB Goes to Field) yaitu
pengembangan Cyber Extension di Sentra Hortikultura di Kabupaten Tegal tepatnya di Desa
Suniarsih Kecamatan Bojong. Desa Suniarsih termasuk desa yang pertaniannya lebih banyak
tanaman pangan seperti singkong, jagung, padi daripada tanaman hortikultura. Akan tetapi
kebutuhan akan akses teknologi informasi masih diperlukan di desa ini.
Dari segi sumber daya manusia di desa ini kurang memadai, pendidikannya lebih banyak
lulusan SD dan SMP. Hal ini dikarenakan akses ke sekolah yang jauh dan pemahaman tentang
pendidikan yang kurang. Walaupun seperti itu, teknologi informasi tidak memandang pendidikan
seseorang yang menggunakannya. Dengan program cyber extension , kami mahasiswaan IPB
mencoba belajar bersama untuk memanfaatkan teknologi informasi yang sudah bekembang
maupun yang sudah dimiliki para penduduk desa.
Pemanfaatan teknologi informasi yang luas juga memiliki kelemahan, diantaranya
pemanfaatan untuk kegiatan yang merugikan seperti pornografi, penipuan dan lainnya. Oleh
karena itu, kami melakukan pengenalan teknologi informasi yang berbasis menggunakan secara
sehat, artinya memanfaatkan teknologi informasi untuk hal yang positif, misalnya untuk kegiatan
pertanian, silahturohmi dan lainya.
Pemanfaatan teknologi informasi bisa dipergunakan dalam bidang pertanian.
Pemanfaatan tersebut seperti mengetahui cara budidaya pertanian yang sudah tersedia di internet,
pemasaran serta berinteraksi antara petani dengan penyuluh atau dengan peneliti. Pemanfatan
teknologi informasi dilakukan dengan melatih petani menggunakan internet, yaitu membuat dan
menggunakan email, sosial media seperti facebook dan mailing list. Selain itu, juga
diperkenalkan website-website pertanian yang bisa digunakan untuk mencari informasi
mengenai pertanian. Contoh websitenya yaitu, epetani.deptan.go.id dan cybex.deptan.go.id.
Fasilitas yang tersedia pada website tersebut, seperti artikel tenang budidaya, informasi
harga, diskusi dan lain sebagainya. Pelatihan membuat email, facebook dan mailing list bukan
sekedar untuk menambah wawasan para petani di desa ini tetapi juga sebagai alat komunikasi
yang berkaitan dengan pertanian. Keberlanjutan merupakan suatu yang diharapkan dari program
ini, oleh karena itu, dibentuklah komunitas Cyber Extension baik desa maupun Kecamatan.
Nama komunitas untuk desa suniarsih yaitau Komunias Petani Simpar (KOMPAS). Komunitas
ini yang akan menjembatani para petani ke penyuluh, pemerintah atau ke peneliti.
Social Mapping Desa Suniarsih Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
Profil Umum Desa
Jenis Data Informasi Keterangan
Luas Wilayah 334725 Ha
Jumlah Penduduk 2565 Jiwa
Jumlah Penduduk laki-laki 1278 Jiwa
Jumlah Penduduk perempuan 1287 Jiwa
Mata Pencaharian
-Buruh Ada
-Petani 81% penduduk Petani
-Pedagang Ada
-PNS/TNI/Polri Ada
-Lainnya -
Jumlah Fasilitas umum
-TK/PAUD Ada TK?TPA Tarbiyatul umah
-SD Ada SDN Suniarsih
-SMP Ada MTS, SMP satu atap
-SLTA Tidak ada
-Lapangan Olah raga Ada Lapangan sepak bola
-Gereja Tidak ada
-Masjid Ada Masjid AT Taqwa
-Poskesdes Ada Puskesmas Pembantu
-Posyandu Ada
-Pasar Ada Setiap hari rabu dan sabtu
-Waserda Ada
-Kantor Desa/BPD Ada
Pendidikan terbanyak SD dan SMP
Sejarah Desa/ Asal usul Desa
Desa Suniarsih berasal dari nama seorang wanita keraton, yang melarikan diri dari
kerajaan yang bernama Suniarsih. Suniarsih pergi dari keraton karena tidak ingin dijodohkan
dengan laki-laki pilihan ayahnya. Sehingga dia melarikan diri dan tinggal di desa ini. Nama lain
Desa Suniarsih adalah Simpar. Simpar merupakan nama seorang tokoh yang tinggal di desa ini
yaitu mbah Simpar.
Kelembagaan di desa
No Lembaga Aktif Tidak Akif
1 Pemerintah Desa Ya
2 BPD Ya
3 LKMD Tidak
4 Pemerintah Dusun Ya
5 Pemerintah RT Ya
6 PKK Tidak
7 Karang Taruna Ya
8 Koperasi Tidak
9 Kelompok Tani (4 Kelompok Tani) Ya
10 Kelompok Kesinian Tidak
11 Kelompok Pengajian Ya
12 Kelompok Arisan Ya
Keadaan Infrastruktur Desa
No Pernyataan Baik/Memadai Kurang Tidak Memadai Tidak ada
1 Kondisi Jalan X
2 Listrik/Penerangan jalan X
3 Keamaanan X
4 Fasilitas Kesehatan (Puskesmas) X
5 Fasilitas Pendidikan X
6 Fasilitas Keagamaan X
7 Sarana Olahraga X
8 Fasilitas Umum : Pasar X
9 Sarana Transportasi: Angkot X
10 Kerukunan diantara warga X
Komoditas Penting yang diusahakan masyarakat
Komoditas Produksi Produktivitas Luas Lahan Pasar Permasalahan
Jagung 10 Ton 1 Ton/Ha 10 ha Antar Desa
Padi 150 Ton 1,5 ton/Ha 150 Ha
Singkong 1 Ton/Ha 10 ha
Cengkeh 1 Ton 50Kg/ Pohon 1Ha
Jenis Ternak Populasi Pasar Permasalahan
Ayam 150 Desa
Kambing 50 Desa
Kelinci 7 Desa
Tataniaga komoditas/produk utama masyarakat
Masalah, Potensi dan Kebutuhan Masyarakat
Petani Harga Jual
Rp 2000/Kg
PengumpulHarga Jual
Rp 3000/Kg
Pedagang Pasar
Harga Jual Rp 3400/Kg
Konsumen
No Masalah
Masyarakat
Lokasi WaktuTerjad
i
Potensi yang dimiliki
untuk menyelesaikan
masalah
Kebutuhan
Masyarakat (Solusi
yang diharapkan)
1 Longsor Sawah 2012 - Sawah tidak longsor
2 Kebakaran
Hutan
Perhutani 2011 Dipadamkan oleh warga Ditanami jagung,
singkong dll
3 Keamanan Desa
Suniarsih
Mei, 2013 Fator penjagaan Diadakan siskamling
Program Pembangunan Infrastruktur selama 5 Tahun Terakhir
No Kegiatan Program Lokasi Waktu Manfaat
1 Pembangun jalan PNPM RT Dusun 2010 Jalan desa menjadi rapi
2 Pembuatan sumber air
mengggunakan Listrik
Pemda Desa
suniarsih
2008 Lebih mudah dalam
mengalirkan air
3 Renovasi gedung desa ADD Desa
suniarsih
2009 Gedung lebih nyaman
untuk ditempati
4 Pembangunan TK dan
MTS
PNPM Desa
suniarsih
2010 Untuk tempat
pendidikan
5 Pembuatan Saluran
air dan drainase
PNPM RT 02 dan 03 2010 Air hujan tidak
menggenang di jalan
Program pengembangan ekonomi produktif
No Kegiatan Program Lokasi Waktu Manfaat
1 Pembuatan
brownies kripik dll
PKK RT 02 2012 Dapat menjadi lahan usaha
baru
2 Pelatihan Bengkel Pemda Balai desa 2013 Menambah skill para
pemuda
Tokoh-tokoh (berpengaruh) yang ada di desa
No Nama Peran di desa Kekuatan Luasan Pengaruh Keterangan
1 Kiyai Sobari Ulama desa Tokoh agama yang
dihormati
Satu desa
2 Suwardi Mantan Lurah Penyuluh pertanian Satu desa
3 Handi Penanggung jawab
sementara Desa
Dekat dengan
pemuda dan
penduduk desa
Satu desa
4 Prayitno Ketua RW Ketua kelompok
tani
Satu desa
5 Soleh Ketua Gapoktan desa Memiliki tempat
las mesin-mesin
pertanian dan ketua
gapoktan
Satu desa
6 Ust Nursidin Ustad Desa dan
takmir masjid
Tokoh agama Satu desa
7 Wasir Ketua kelompok tani Ketua kelompok
tani
Satu RT
Kondisi Kehidupan Masyarakat
10 Tahun yang lalu : 3
Sekarang : 6
5 tahun Mendatang: 8
Aspek sosial
a) Nilai kepercayaan yang dianut Islam Nahdatul Ulama
b) Kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat : pengajian, arisan, gludeg (menabuh bedug
menjelang bulan ramadhan)
c) Karakteristik masyrakat : Islami, kredongan (sarungan)
d) Motif yang menggerakan tindakan masyarakat : Kerja bakti
e) Pandangan dan sikap perilaku terhadap intervensi dari luar : positif mengikuti hal yang
menguntungkan
f) Kekuatan sosia yang paling berpengaruh: pengajian
g) Media komunikasi/interaksi sosial yang dikenal dan digunakan: bedug, hanphone
h) Bahasa yang digunakan : bahasa jawa tegal
i) Kemampuan baca tulis: Anak-anak 10%, remaja 90% dan orangtua dan lansia 50%.
j) Figur orang yang dipercaya: kiyai, ustad dan pemerintah desa.
k) Informasi yang biasa dicari/dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat: informasi pertanian
dan harga produk.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Daftar Peserta
Nama Jabatan Nomor HP
Muhamad Rizal Ketua 081802863622
Muhamad Yunus Sekretaris 087733532179
Mohamad Amir Bendahara 087821233229
Muhamad Qotrul Azis Admin Grup Komunitas Petani
Simpar (KOMPAS)
087749976045
Gambar 1. Peta Desa Suniarsih Gambar 2. Balai Desa Suniarsih
Foto-foto Pelatihan Internet
Sesi Wawancara untuk Social Mapping