22
LAPORAN IPB GOES TO FIELD TEGAL TAHUN 2013 DESA SUNIARSIH, KECAMATAN BOJONG Desa Suniarsih merupakan desa yang terletak di kaki Gunung Slamet, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kata Suniarsih berasal dari nama seorang wanita. Menurut penduduk sekitar, saat jaman kerajaan dahulu, ada seorang wanita yang melarikan diri dari keraton karena tidak ingin dijodohkan dengan laki-laki pilihan ayahnya. Wanita itu bernama Suniarsih yang sampai akhir hidupnya tinggal di desa ini, sehingga desa ini diberi nama Desa Suniarsih. Namun, penduduk sekitar lebih akrab memanggil desa ini dengan sebutan Desa Simpar. Asal-usul nama Simpar kurang jelas diketahui, tetapi menurut penduduk sekitar nama Simpar juga berasal dari seorang nama tokoh laki-laki yang lama tinggal di desa ini. Luas wilayah Desa Suniarsih adalah 344.725 ha dengan luas pemukiman penduduk 22.115 ha dan sisanya adalah lahan/kebun pertanian, baik milik pribadi maupun milik negara. Hasil pertanian di desa ini mencakup hasil berkebun dan beternak. Jenis tanaman perkebunan berupa salak, jagung, singkong, pinus, teh, labu, dan pisang. Sedangkan jenis ternak yang ada berupa kambing, ayam, kelinci, dan burung. Semua hasil komoditas pertanian tersebut ada yang di jual di pasar desa Suniarsih serta ada juga untuk konsumsi pribadi. Sembilan puluh persen masyarakat disini bekerja sebagai petani, baik sebagai buruh tani, pemilik tanah, maupun peternak.

Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

LAPORAN IPB GOES TO FIELD TEGAL TAHUN 2013

DESA SUNIARSIH, KECAMATAN BOJONG

Desa Suniarsih merupakan desa yang terletak di kaki Gunung Slamet, Kecamatan

Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kata Suniarsih berasal dari nama seorang wanita.

Menurut penduduk sekitar, saat jaman kerajaan dahulu, ada seorang wanita yang melarikan diri

dari keraton karena tidak ingin dijodohkan dengan laki-laki pilihan ayahnya. Wanita itu bernama

Suniarsih yang sampai akhir hidupnya tinggal di desa ini, sehingga desa ini diberi nama Desa

Suniarsih. Namun, penduduk sekitar lebih akrab memanggil desa ini dengan sebutan Desa

Simpar. Asal-usul nama Simpar kurang jelas diketahui, tetapi menurut penduduk sekitar nama

Simpar juga berasal dari seorang nama tokoh laki-laki yang lama tinggal di desa ini.

Luas wilayah Desa Suniarsih adalah 344.725 ha dengan luas pemukiman penduduk

22.115 ha dan sisanya adalah lahan/kebun pertanian, baik milik pribadi maupun milik negara.

Hasil pertanian di desa ini mencakup hasil berkebun dan beternak. Jenis tanaman perkebunan

berupa salak, jagung, singkong, pinus, teh, labu, dan pisang. Sedangkan jenis ternak yang ada

berupa kambing, ayam, kelinci, dan burung. Semua hasil komoditas pertanian tersebut ada yang

di jual di pasar desa Suniarsih serta ada juga untuk konsumsi pribadi.

Sembilan puluh persen masyarakat disini bekerja sebagai petani, baik sebagai buruh tani,

pemilik tanah, maupun peternak. Alat pertanian yang biasa digunakan berupa cengkrong, arit,

gergaji, cangkul, dan kampak. Cangkul digunakan sebagai alat pembajak sawah dan penggembur

tanah. Di desa ini belum pernah menggunakan traktor sebagai alat pembajak sawah dikarenakan

lahan di desa ini tidak rata dan mahalnya harga alat tersebut. Kerbau jarang digunakan sebagai

alat pembajak sawah dikarenakan petani desa ini belum memiliki kerbau, sehingga jika ingin

menggunakannya harus menyewa kerbau milik petani desa lain. Cengkrong digunakan sebagai

alat pemotong tanaman liar dengan bentuk agak melengkung seperti bulan sabit. Arit juga

digunakan sebagai pemotong rumput liar, namun bentuknya lurus memanjang tidak seperti

cengkrong. Kampak digunakan sebagai pemotong batang tanaman yang keras dengan bentuk

menajam di sisi sampingnya. Gergaji digunakan sebagai pemotong kayu untuk dijadikan pagar

pemisah pertanian dengan bentuk tajam dan bergerigi pada sisi-sisinya.

Satu minggu pertama di Desa Suniarsih, kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan

observasi. Observasi kami lakukan dengan mewawancarai warga yang berprofesi sebagai petani

Page 2: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

yang kemudian hasilnya kami masukan ke kuisioner Social Mapping yang diberikan oleh IPB.

Petani yang kami wawancarai berjumlah sepuluh orang yang mencakup buruh tani dan petani

pemilik lahan sendiri. Kondisi umum para petani di desa ini antara lain sudah berusia lanjut

( rata-rata ≥ 50 tahun), pendidikan yang kurang memadai, dan karakter petani yang hanya

cenderung mengikuti bukan memulai. Ada beberapa permasalahan terkait pertanian di desa ini,

yaitu kondisi tanah yang tidak rata sehingga kesulitan untuk menanam tanaman buah dan

sayuran, hama tikus yang merajalela dan belum teratasi sehingga selama 3 tahun petani tidak

memanen padi, kurangnya modal yang besar untuk memulai kegiatan pertanian, dan fasilitas atau

alat pertanian yang terlalu tradisional.

Selain melakukan social mapping, kami juga melakukan perjalanan untuk melihat-lihat

ladang milik semua warga desa. Ladang warga desa ini rata-rata ditanami tanaman cengkeh,

jagung, dan salak, namun ada juga tanaman pinus di sekitar ladang tersebut. Selain ladang, ada

juga sawah yang terletak cukup jauh dari desa ini. Sawah di desa ini rata-rata bukan milik pribadi

warga, namun hanya merupakan garapan buruh tani yang ada di desa ini. Kami juga diajak

melihat sumber mata air yang terdapat di desa ini. Sumber mata air ini merupakan sumber mata

air satu-satunya dan juga merupakan tempat perbatasan antara kabupaten Tegal dengan

kabupaten Pemalang. Selain itu, kami juga diajak pergi ke pasar Desa Suniarsih yang terletak di

depan desa ini. Pasar ini ternyata hanya beroperasi setiap hari Rabu dan Sabtu. Kami juga

berkunjung ke balai desa untuk berkenalan dan berbincang-bincang dengan perangkat desa,

namun ternyata kebanyakan perangkat desa pergi mengikuti suatu acara sehingga kami hanya

dapat bertemu dengan dua orang perangkat desa. Kami berbincang-bincang dengan kedua

perangkat desa ini terkait dengan Desa Suniarsih.

Minggu kedua di desa ini, kegiatan yang kami lakukan adalah mengadakan pelatihan

internet kepada pemuda dan petani desa ini. Pelatihan ini kami adakan pada tanggal 2 Juli 2013

pukul 19.00 WIB, dengan topik pelatihan pengenalan search engine dan cara menggunakannya.

Kami mengenalkan mesin pencari “Google” dan beberapa website pertanian seperti

epetani.deptan.go.id dan cybex.deptan.go.id. Kami mengajarkan cara menggunakan kedua

website tersebut seperti melihat harga komoditas pertanian, mencari cara budidaya bahan

pertanian, dan lain-lain. Pelatihan pertama dihadiri oleh tiga warga desa yang kebetulan

semuanya berprofesi sebagai petani. Selanjutnya, pada tanggal 4 Juli 2013 pukul 19.30 WIB,

kami mengadakan pelatihan kedua untuk program ini. Pelatihan kedua dihadiri oleh delapan

Page 3: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

orang warga, yang terdiri atas banyak pemuda dan sedikit petani. Pelatihan kedua ini topiknya

adalah pelatihan pembuatan jejaring sosial seperti e-mail dan facebook serta cara penggunaannya

baik di komputer maupun di handphone. Kendala yang kami hadapi saat pelatihan kedua ini

adalah banyak warga yang belum mengerti e-mail dan fungsinya, selain itu ada beberapa warga

yang tidak dapat mengetik dengan komputer.

Pelatihan ketiga kami lakukan di pertengahan minggu ketiga di desa ini yaitu pada

tanggal 9 Juli 2013 pukul 20.30 WIB. Pelatihan ketiga ini topiknya masih sama dengan pelatihan

kedua yaitu pembuatan e-mail dan facebook. Hal ini dikarenakan warga desa yang datang

merupakan warga desa yang belum pernah mengikuti pelatihan-pelatihan sebelumnya sehingga

tidak memungkinkan untuk melanjutkan topik dari pelatihan sebelumnya. Warga desa yang hadir

di pelatihan ketiga ini berjumlah delapan orang. Kami mengajarkan mereka cara membuka e-

mail, lalu cara membuat akun baru di e-mail, cara menulis pesan di e-mail dan mengirimkannya,

cara membuka kotak masuk, dan cara bergabung di mailing list. Selain itu, kami juga

mengajarkan langkah-langkah yang sama untuk pembuatan facebook, ditambah dengan kami

menunjukan cara untuk bergabung pada sebuah grup di facebook, dalam hal ini terkait bergabung

dengan grup cybex kecamatan Bojong. Sembari belajar dua hal di atas, kami juga mengajak para

warga untuk membuat grup khusus di facebook khusus para petani di Desa Suniarsih dan

memberikan nama grupnya. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya kami dan para warga

sepakat untuk memberi nama grupnya adalah “Kompas”,yaitu Komunitas Petani Simpar dan

memilih dua orang warga sebagai admin dari grup tersebut.

Dua hari berikutnya tanggal 11 Juli 2013 pukul 21.00 WIB, kami mengadakan pelatihan

yang keempat. Pelatihan yang keempat ini dihadiri oleh enam orang warga. Hal yang kami latih

di dalam pelatihan keempat ini adalah melanjutkan kembali pembuatan akun facebook yang

belum selesai, cara bergabung grup dengan “Kompas” di facebook, cara memosting tulisan di

facebook, cara mengupload foto di grup facebook maupun di akun sendiri dan cara

memostingnya, cara chatting di facebook, dan cara memberi komentar di facebook.

Dalam Program IPB Goes to Field di Kabupaten Tegal, Kecamatan Bojong tema yang di

bawa adalah Cyber Extension pada Sentra Holtikultura. Penyampaian tujuan tema yang akan

kami bawakan ke desa ini cukup sulit karena masyarakat desa ini kurang memiliki pengetahuan

tentang komunikasi maya, ditambah lagi dengan fasilitas dunia maya yang belum ada, seperti

Warung Internet. Awalnya kami mengajarkan mereka mengenal dunia maya dengan alat

Page 4: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

komunikasi handphone. Setelah itu kami mengenalkan mereka dengan perangkat komputer dan

menyampaikan informasi tentang internet serta kegunaannya. Mulai dari mengetik menggunakan

perangkat komputer, membuka website (google, epetani.deptan.go.id) untuk kebutuhan yang

diinginkan, membuat email untuk memperlancar komunikasi dan menjadi salah satu hal yang

diperlukan dalam komunikasi dunia maya, membuat facebook untuk komunikasi dunia maya,

membuat grup di facebook yang ditujukan untuk bergabungnya petani desa dengan tujuan lebih

mudah dalam melakukan diskusi, dan membatu bersama - sama untuk mengunggah foto dan

memberikan deskripsi yang baik agar dimengerti oleh pihak yang membacanya. Sampai akhirnya

kami membentuk suatu komunitas petani yang cukup mampu menggunakan alat komunikasi

dunia maya untuk keperluan petani sendiri. Komunitas ini bernama KOMPAS – Komunitas

Petani Simpar.

Rekapitulasi Sosial Mapping

A. Presepsi Masyarakat Terhadap Profesi Petani

Suka Biasa saja

Kurang suka

Total0

2

4

6

8

10

12

Suka Terhadap Profesi Petani

Suka Terhadap Profesi Petani

Ringan Sedang Berat Total 0

2

4

6

8

10

12

Beban Pekerjaan Bertani

Beban Pekerjaan Bertani

Page 5: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

Kurang Bergengsi

Biasa saja Bergengsi Total0

2

4

6

8

10

12

Gengsi Terhadap Profesi Bertani

Gengsi Terhadap Profesi Bertani

Semua

Men

erus

kan p

eker

jaan P

ertan

ian

Semua

Bek

erja

di lua

r bida

ng Pe

rtania

n

Ada ya

ng be

rtani

juga y

ang d

i luar

perta

nian

Total

0

2

4

6

8

10

Pekerjaan Anak Petani

Pekerjaan Anak Petani

Ya

Tersera

h Mere

ka

Kalau b

isa tid

ak be

rtani

Total

0

2

4

6

8

10

Menginginkan Anak Petani Bertani

Menginginkan Anak Petani Bertani

Perkiraan jumlah persentase penduduk yang bertani adalah 81%

Page 6: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

B. Kondisi Ekonomi Petani

0

2

4

6

8

10

12Pekerjaan Utama Bertani

Kurang Cukup Lebih dari cukup

Total0

2

4

6

8

10

12

Sebagai Petani bisa mencukupi kebu-tuhan hidup

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Porsi Penghasilan dari Bertani

Page 7: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

Dikirimi uang oleh anak

Punya Usaha lain

Penghasialn pasif dari investasi

Total0

2

4

6

8

10

Sumber Penghasilan lain selain bertani

10 Tahun yang Lalu

Saat ini 5 tahun mendatang

0123456789

Kondisi Ekonomi Petani

C. Tata Niaga Komoditas/Produk Utama Masyarakat

Permasalahan yang dihadapai adalah kurangnya modal yang dimiliki petani.

Petani Harga Jual Rp 2000/Kg

PengumpulHarga Jual Rp 3000/Kg

Pedagang PasarHarga Jual Rp 3400/Kg

Konsumen

Page 8: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

D. Ketenagakerjaan

Pekerjaan

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Petani Pemilik/

Penyewa

√ x √ - - - √ X √ - - -

Buruh Tani √ x √ - - - √ X √ - - -

Keterangan:

Santai (-) Sedang (√) Sibuk(x)

E. Pengetahuan Bertani

1. Pendapat untuk bisa Bertani Perlu Bersekolah?

Tidak Perlu : 1orang (10%)

Cukup Sekolah Umum: 6 orang (60%)

Perlu Sekolah Khusus Pertanian : 3orang (30%)

2. Pedoman Cara-cara Bertani

Kebiasaan Turun Temurun:8 orang (80%)

Penyuluhan: 1 orang (10%)

Petani melakukan penelitian coba-coba sendiri: 1 Orang (10%)

3. Dukungan yang paling dibutuhkan oleh Petani

Pengetahuan Budidaya seperti Pupuk, Benih dsb, Ketersediaan alat dan mesin pertanian, dan

pengetahuan hama penyakit.

Hanya Bapak Bapak dan Istri Semua Bekerja Termasuk Anak

Total0

2

4

6

8

10

12

Anggota Keluarga yang Bekerja

Page 9: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

4. Masa Depan Pertanian di Desa Suniarsih

Semakin Maju (100%)

F. Harapan

1. Bantuan Pemberian bibit dan pupuk subsidi dari pemerintah.

2. Bantuan Modal dan lahan Pertanian

3. Sering ada Penyuluhan Pertanian

4. Infrastruktur yang baik untuk akses ke sawah dan ladang.

PEMBAHASAN

Program yang kami laksanakan dalam IGTF 2013 (IPB Goes to Field) yaitu

pengembangan Cyber Extension di Sentra Hortikultura di Kabupaten Tegal tepatnya di Desa

Suniarsih Kecamatan Bojong. Desa Suniarsih termasuk desa yang pertaniannya lebih banyak

tanaman pangan seperti singkong, jagung, padi daripada tanaman hortikultura. Akan tetapi

kebutuhan akan akses teknologi informasi masih diperlukan di desa ini.

Dari segi sumber daya manusia di desa ini kurang memadai, pendidikannya lebih banyak

lulusan SD dan SMP. Hal ini dikarenakan akses ke sekolah yang jauh dan pemahaman tentang

pendidikan yang kurang. Walaupun seperti itu, teknologi informasi tidak memandang pendidikan

seseorang yang menggunakannya. Dengan program cyber extension , kami mahasiswaan IPB

mencoba belajar bersama untuk memanfaatkan teknologi informasi yang sudah bekembang

maupun yang sudah dimiliki para penduduk desa.

Pemanfaatan teknologi informasi yang luas juga memiliki kelemahan, diantaranya

pemanfaatan untuk kegiatan yang merugikan seperti pornografi, penipuan dan lainnya. Oleh

karena itu, kami melakukan pengenalan teknologi informasi yang berbasis menggunakan secara

sehat, artinya memanfaatkan teknologi informasi untuk hal yang positif, misalnya untuk kegiatan

pertanian, silahturohmi dan lainya.

Pemanfaatan teknologi informasi bisa dipergunakan dalam bidang pertanian.

Pemanfaatan tersebut seperti mengetahui cara budidaya pertanian yang sudah tersedia di internet,

pemasaran serta berinteraksi antara petani dengan penyuluh atau dengan peneliti. Pemanfatan

teknologi informasi dilakukan dengan melatih petani menggunakan internet, yaitu membuat dan

menggunakan email, sosial media seperti facebook dan mailing list. Selain itu, juga

Page 10: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

diperkenalkan website-website pertanian yang bisa digunakan untuk mencari informasi

mengenai pertanian. Contoh websitenya yaitu, epetani.deptan.go.id dan cybex.deptan.go.id.

Fasilitas yang tersedia pada website tersebut, seperti artikel tenang budidaya, informasi

harga, diskusi dan lain sebagainya. Pelatihan membuat email, facebook dan mailing list bukan

sekedar untuk menambah wawasan para petani di desa ini tetapi juga sebagai alat komunikasi

yang berkaitan dengan pertanian. Keberlanjutan merupakan suatu yang diharapkan dari program

ini, oleh karena itu, dibentuklah komunitas Cyber Extension baik desa maupun Kecamatan.

Nama komunitas untuk desa suniarsih yaitau Komunias Petani Simpar (KOMPAS). Komunitas

ini yang akan menjembatani para petani ke penyuluh, pemerintah atau ke peneliti.

Social Mapping Desa Suniarsih Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

Profil Umum Desa

Jenis Data Informasi Keterangan

Luas Wilayah 334725 Ha

Jumlah Penduduk 2565 Jiwa

Jumlah Penduduk laki-laki 1278 Jiwa

Jumlah Penduduk perempuan 1287 Jiwa

Mata Pencaharian

-Buruh Ada

-Petani 81% penduduk Petani

-Pedagang Ada

-PNS/TNI/Polri Ada

-Lainnya -

Jumlah Fasilitas umum

-TK/PAUD Ada TK?TPA Tarbiyatul umah

-SD Ada SDN Suniarsih

-SMP Ada MTS, SMP satu atap

-SLTA Tidak ada

-Lapangan Olah raga Ada Lapangan sepak bola

-Gereja Tidak ada

-Masjid Ada Masjid AT Taqwa

Page 11: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

-Poskesdes Ada Puskesmas Pembantu

-Posyandu Ada

-Pasar Ada Setiap hari rabu dan sabtu

-Waserda Ada

-Kantor Desa/BPD Ada

Pendidikan terbanyak SD dan SMP

Sejarah Desa/ Asal usul Desa

Desa Suniarsih berasal dari nama seorang wanita keraton, yang melarikan diri dari

kerajaan yang bernama Suniarsih. Suniarsih pergi dari keraton karena tidak ingin dijodohkan

dengan laki-laki pilihan ayahnya. Sehingga dia melarikan diri dan tinggal di desa ini. Nama lain

Desa Suniarsih adalah Simpar. Simpar merupakan nama seorang tokoh yang tinggal di desa ini

yaitu mbah Simpar.

Kelembagaan di desa

No Lembaga Aktif Tidak Akif

1 Pemerintah Desa Ya

2 BPD Ya

3 LKMD Tidak

4 Pemerintah Dusun Ya

5 Pemerintah RT Ya

6 PKK Tidak

7 Karang Taruna Ya

8 Koperasi Tidak

9 Kelompok Tani (4 Kelompok Tani) Ya

10 Kelompok Kesinian Tidak

11 Kelompok Pengajian Ya

12 Kelompok Arisan Ya

Keadaan Infrastruktur Desa

Page 12: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

No Pernyataan Baik/Memadai Kurang Tidak Memadai Tidak ada

1 Kondisi Jalan X

2 Listrik/Penerangan jalan X

3 Keamaanan X

4 Fasilitas Kesehatan (Puskesmas) X

5 Fasilitas Pendidikan X

6 Fasilitas Keagamaan X

7 Sarana Olahraga X

8 Fasilitas Umum : Pasar X

9 Sarana Transportasi: Angkot X

10 Kerukunan diantara warga X

Komoditas Penting yang diusahakan masyarakat

Komoditas Produksi Produktivitas Luas Lahan Pasar Permasalahan

Jagung 10 Ton 1 Ton/Ha 10 ha Antar Desa

Padi 150 Ton 1,5 ton/Ha 150 Ha

Singkong 1 Ton/Ha 10 ha

Cengkeh 1 Ton 50Kg/ Pohon 1Ha

Jenis Ternak Populasi Pasar Permasalahan

Ayam 150 Desa

Kambing 50 Desa

Kelinci 7 Desa

Tataniaga komoditas/produk utama masyarakat

Masalah, Potensi dan Kebutuhan Masyarakat

Petani Harga Jual

Rp 2000/Kg

PengumpulHarga Jual

Rp 3000/Kg

Pedagang Pasar

Harga Jual Rp 3400/Kg

Konsumen

Page 13: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

No Masalah

Masyarakat

Lokasi WaktuTerjad

i

Potensi yang dimiliki

untuk menyelesaikan

masalah

Kebutuhan

Masyarakat (Solusi

yang diharapkan)

1 Longsor Sawah 2012 - Sawah tidak longsor

2 Kebakaran

Hutan

Perhutani 2011 Dipadamkan oleh warga Ditanami jagung,

singkong dll

3 Keamanan Desa

Suniarsih

Mei, 2013 Fator penjagaan Diadakan siskamling

Program Pembangunan Infrastruktur selama 5 Tahun Terakhir

No Kegiatan Program Lokasi Waktu Manfaat

1 Pembangun jalan PNPM RT Dusun 2010 Jalan desa menjadi rapi

2 Pembuatan sumber air

mengggunakan Listrik

Pemda Desa

suniarsih

2008 Lebih mudah dalam

mengalirkan air

3 Renovasi gedung desa ADD Desa

suniarsih

2009 Gedung lebih nyaman

untuk ditempati

4 Pembangunan TK dan

MTS

PNPM Desa

suniarsih

2010 Untuk tempat

pendidikan

5 Pembuatan Saluran

air dan drainase

PNPM RT 02 dan 03 2010 Air hujan tidak

menggenang di jalan

Program pengembangan ekonomi produktif

No Kegiatan Program Lokasi Waktu Manfaat

1 Pembuatan

brownies kripik dll

PKK RT 02 2012 Dapat menjadi lahan usaha

baru

2 Pelatihan Bengkel Pemda Balai desa 2013 Menambah skill para

pemuda

Tokoh-tokoh (berpengaruh) yang ada di desa

Page 14: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

No Nama Peran di desa Kekuatan Luasan Pengaruh Keterangan

1 Kiyai Sobari Ulama desa Tokoh agama yang

dihormati

Satu desa

2 Suwardi Mantan Lurah Penyuluh pertanian Satu desa

3 Handi Penanggung jawab

sementara Desa

Dekat dengan

pemuda dan

penduduk desa

Satu desa

4 Prayitno Ketua RW Ketua kelompok

tani

Satu desa

5 Soleh Ketua Gapoktan desa Memiliki tempat

las mesin-mesin

pertanian dan ketua

gapoktan

Satu desa

6 Ust Nursidin Ustad Desa dan

takmir masjid

Tokoh agama Satu desa

7 Wasir Ketua kelompok tani Ketua kelompok

tani

Satu RT

Kondisi Kehidupan Masyarakat

10 Tahun yang lalu : 3

Sekarang : 6

5 tahun Mendatang: 8

Aspek sosial

a) Nilai kepercayaan yang dianut Islam Nahdatul Ulama

b) Kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat : pengajian, arisan, gludeg (menabuh bedug

menjelang bulan ramadhan)

c) Karakteristik masyrakat : Islami, kredongan (sarungan)

d) Motif yang menggerakan tindakan masyarakat : Kerja bakti

e) Pandangan dan sikap perilaku terhadap intervensi dari luar : positif mengikuti hal yang

menguntungkan

Page 15: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

f) Kekuatan sosia yang paling berpengaruh: pengajian

g) Media komunikasi/interaksi sosial yang dikenal dan digunakan: bedug, hanphone

h) Bahasa yang digunakan : bahasa jawa tegal

i) Kemampuan baca tulis: Anak-anak 10%, remaja 90% dan orangtua dan lansia 50%.

j) Figur orang yang dipercaya: kiyai, ustad dan pemerintah desa.

k) Informasi yang biasa dicari/dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat: informasi pertanian

dan harga produk.

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Daftar Peserta

Nama Jabatan Nomor HP

Muhamad Rizal Ketua 081802863622

Muhamad Yunus Sekretaris 087733532179

Mohamad Amir Bendahara 087821233229

Muhamad Qotrul Azis Admin Grup Komunitas Petani

Simpar (KOMPAS)

087749976045

Gambar 1. Peta Desa Suniarsih Gambar 2. Balai Desa Suniarsih

Foto-foto Pelatihan Internet

Page 16: Laporan Igtf 2013 - Suniarsih, Tegal

Sesi Wawancara untuk Social Mapping