18
LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI TENTANG FENOMENA GEOSFER “KEKERINGAN” SMAN 01 TERARA X-IPA 4 NAMA KELOMPOK 1 : 1. BAIQ DINDA AYU DAMAYANTI 2. RIZKI HIDAYANI 3. HESTI NOVIA 4. ANJLI ISMAWATI 5. AFIYA LAYANSA ZUAN 6. FITRIA FEBRIANA 7. SALMIATI 8. LALU ROZI WARDIMAN 9. IQBAL ALDYANSAH

LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

y

Citation preview

Page 1: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI TENTANG FENOMENA GEOSFER

“KEKERINGAN”

SMAN 01 TERARA

X-IPA 4

NAMA KELOMPOK 1 :

1. BAIQ DINDA AYU DAMAYANTI 2. RIZKI HIDAYANI 3. HESTI NOVIA 4. ANJLI ISMAWATI 5. AFIYA LAYANSA ZUAN6. FITRIA FEBRIANA7. SALMIATI8. LALU ROZI WARDIMAN9. IQBAL ALDYANSAH

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Page 2: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

KATA PENGANTAR

Segala puji dam syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang

Mahapandai, atas limpahan rahmat dan kekuatan-Nya sehingga kami

mampu menyusun dan menyelesaikan tugas karya ilmiah ini guna

memenuhi tugas pelajaran.

Dalam menyusun tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang

kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam menyusun

materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan pembina

sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.

Karya ilmiah ini kami susun agar para pembaca dapat memperluas

ilmu pengetahuan tentang Fenomena Alam, yang kami buat berdasarkan

pengamanatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.

Karyailmiah ini kami sususun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang

datang dari diri kami maupun dari luar. Namun dengan penuh kesabaran

dan terutama pertolongan Allah akhirnya karya ilmiah ini dapat kami

selesaikan.

Page 3: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.2 Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Populasi dan Sampel

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.4 Teknik Pengumpulan Data

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Cara Mengatasi Kekeringan

4.2 Dampak Dari Kekeringan

4.3 Manfaat Pembuatan Bendungan Pandan Dure

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Page 4: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada musim kemarau, banyak sekali tanaman yang mati karena kekurangan air. Namun pada saat musim penghujan banyak yang mati karena kelebihan air/kebanjiran.Hal ini bila dilihat dari suatu ketinggian tertentu diatas udara akan semakin jelas, tatkala musim hujan banyak pemandangan yang tampak di bawah berwarna hijau, sedangkan pada musim kemarau pemandangan akan terjadi hal yang sebaliknya, akan terlihat pemandangan berwarna coklat. Upaya pemerintah daerah yang selama ini dilakukan adalah menyediakan penampungan berupa waduk-waduk atau bendungan-bendungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengatasi kekeringan ketika musim kemarau tiba.2. Apa dampak dari kekeringan?3. Apa manfaat dari pembuatan bendungan pandan dure

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengtahui cara mengatasi kekeringan.2. Untuk mengetahui faktor penyebab kekeringan3. Untuk mengetahui dampak dari kekeringan4. Untuk mengetahui manfaat dari pembuatan bendunganpandan dure

1.4 Manfaat Penelitian

1. Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang fenomena alam yang sering terjadi di lingkungan sekitar.

2. Memberi kesadaran untuk kita semua untuk menjaga lingkungan sekitar.

Page 5: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow onset disaster), berlangsung lama sampai hujan tiba, berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sector (ekonomi, sosial, kesehatan,pendidikan, dan lain-lain).

Kekeringan adalah merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi kendala dalam peningkatan produksi pangan di daerah tersebut. Di Indonesia pada setiap musim kemarau hampir selalu terjadi kekeringan pada tanaman pangan dengan intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap tahunnya.

2.2 Hipotesis

Menurut pengalaman kami waktu melakukan penelitian di kampung sekitar Pandan Dure, dengan dibangunnya Bendungan Pandan Dure tersebut penduduk yang sedang bercocok tanam di sekitar bendungan tentu akan lebih terbantu dan mudah mendapatkan air untuk mengairi sawahnya. Namun sekarang karena sedang terjadi kemarau tahunan, air di bendungan tersebut semakin menyurut dan pemandangan sekitarnya kelihatan kecoklat-coklatan sehingga pengunjung di sana sudah tidak lagi tertarik pergi kesana.

Page 6: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komfaratif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnyamasih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini kami mengambil warga dari sekitar Kecamatan Sikur dan Kecamatan Terara yaitu desa Sikur dan desa Terara Selatan tepatnya di Pandan Dure. Perwakilan 2 orang dari masing-masing desa. Jadi jumlah keseluruhan adalah 4 orang. Kami hanya meneliti tentang cara mengatasi kekeingan yang berkepanjangan.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kami melakukan penelitian di Pandan Dure dan desa Sikur setiap kali kami ada waktu luang, kami memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Proses penelitian tidak terlalu lama yaitu 2 minggu. Dan kami melakukan wawancara di minggu ke 2 sebelum penulisan. Dan setelah wawancara itu penulisan penelitian pun dimulai.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Kami tidak hanya melakukan wawancara tetapi kami juga mengambil sebagian informasi dari internet dan buku paket. Setelah semua data terkumpul, kemudian kami memadukan opini internet dan buku paket dengan hasil wawancara kami. Dan kami mendapatkan jawaban sementara yang telah tercantum di hipotesis.

Page 7: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Cara Mengatasi Kekeringan

Negara kita Indonesia memiliki dua buah musim. Yakni musim hujan dan musim kemarau. Seringkali setiap tahunnya, Indonesia mengalami kondisi dimana musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di beberapa daerah termasuk pulau Lombok. Kejadian ini terus berulang-ulang. Banyak pihak yang di rugikan oleh kondisi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Salah satunya adalah petani yang tananmannya terancam gagal panen karena kekeringan. Selain itu, kekeringan juga menyebabkan air bersih menjadi langka dan mahal di beberapa tempat. Mengingat kondisi yang hampir selalu terjadi setiap tahunnya ini, diperlukan cara mengatsi kekeringan yang setidaknya dapat menangani dan membantu kita melewati kondisi yang satu ini.

Cara mengatasi dengan bendunganCara mengatasi kekeringan yang dapat di lakukan adalah dengan membuat

bendungan alias penampung air hujan. Nantinya,bendungan ini dapat digunakan sebagai penyedia air ketika musim kemarau tiba. Bendungan ini dapat membantu untuk mengairi tanaman-tanaman yang terjebak ketika musim kemarau tiba, sehingga tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan air. Cara ini cukup efektif dan dapat digunakan oleh para petani, mengingat seringnya terjadi gagal panen karena kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan.

Page 8: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

Cara mengatasi dengan memelihara wadukCara mengatasi kekeringan selanjutnya dengan mencegah waduk

mengaalami pendangkalan. Jika terjadi pendangkalan maka kapasitas air dalam waduk akan menjadi cepat kering ketika musim kemarau tiba. Penyebab dari pendangkalan ini adalah karena adanya sedimentasi butiran tanah yang di bawa oleh aliran sungai dari daerah hulu akibat rusaknya ekosistem hulu.

Cara mengatasi dengan penghijauanCara ini merupakan cara yang paling klasik tapi tidak boleh dilewatkan.

Penghijauan sebaiknya di lakukan di daerah hulu. Penghijauan ini nantinya bisa mengurangi terjadinya sedimentasi sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk.

Memberi peringatan kepada masyarakat bahwa akan terjadi kekeringan. Dengan begitu masyarakat dapat bersiap-siap untuk mencari cara mengatasi kekeringan yang dapat membantu mereka. Selai itu pemerintah juga harus membantu masyarakat dengan memberikan pompa air. Pompa air sangat berguna karena dapat membantu pengadaan air untuk irigasi ketika pasokan air yang dibutuhkan kurang.

4.2 Dampak dari kekeringan

Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.

Kekeringan hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasoka air permukaan air dan air tanah. Kekeringan ini di ukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah.

Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.

Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang memberi dampak pada kehidupan sosial ekonomi, seperti : rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasokan air baku untuk industri domestic dan perkotaan.

Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara musim hujan dan musi kering dan topografi lahan akibat ulah manusia.

Page 9: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

Berikut ini gambar dampak-dampak dari kekeringan;

Page 10: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

4.3 Manfaat dari Pembuatan Bendungan Pandan Dure

Bendungan Pandan Dure ini bermanfaat untuk membantu daerah yang sedang mengalami kekeringan, pengairan sawah, pengisian waduk, irigasi, dan sebagainya. Karena bendungan ini dapat menampung banyak air sehingga dapat memenuhi kebuthan air sawah para petani.

Bendungan ini di buat dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air akibat kekeringan sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih, tumbuhan banyak yang mati dan lain sebagainya. Dengan adanya bendungan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bendungan Pandan Dure umumnya di buat dengan tujuan untuk membantu daerah yang mengalami kekeringan, untuk daerah yang di sekitar Pandan Dure tentu merasa terbantu dengan adanya bendungan tersebut. Mereka jadi tidak terlalu terbebani untuk mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan airnya.

Bendungan ini juga sering dikunjungi sebagai tempat pariwisata oleh masyarakat luar daerah, karena pemandangannya yang begitu indah. Namun karena sekarang telah terjadi musim kemarau bendungan tersebut menjadi sepi karena pemandangannya yang sudah tidak asri lagi.

5.2 Saran

Bagi masyarakat sekitar hendaknya menggunakan air dengan baik, jangan terlalu berlebihan menggunakan air karena itu bisa menyebabkan kekurangan air. Menurut keagamaan kekeringan itu disebabkan karena tingkah laku manusia itu sendiri di faktorkan kemaksiatan yang merajalela.

Dan masyarakat juga harus lebih memperhatikan kondisi lingkungannya dengan memanfaatkan air sebaik-baiknya. Seperti memanfaatkan sisa air wudhu untuk menyiram halaman sekitar atau tanaman di pekarangan rumah.

Page 11: LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1, No. 2, 2000:143-152Prawiroardjo, S. 1988. Disain dan Evaluasi Modifikasi Cuaca. Bahan Kuliah Kursus Meteorologi Modifikasi Cuaca. Jakarta