Upload
riski-indrianto
View
251
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
instalasi listrik
Citation preview
LAPORAN AKHIR INSTALASI LISTRIK
Oleh :
ANDANG ADI HERMAWAN NIM.1102008
DANANG WIDYA PRATAMA NIM.1102021
FARIZ THOMAFI NIM.1102031
MEGANTARA NIM.1102039
RIZKI SHALIASWIN NIM.1102053
JURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK GAJAH TUNGGAL
TANGERANG2012
DAFTAR ISI
JOB I PENGENALAN JENIS-JENIS KABEL......................................................1
JOB II PENYAMBUNGAN KABEL...................................................................14
JOB III PEMASANGAN KWH METER, PENGAMAN FUSE/MCB DAN
LAMPU TL............................................................................................................19
JOB IV INSTALASI PENERANGAN LAMPU TANGGA (HOTEL)...............23
JOB V INSTALASI LAMPU LORONG.............................................................27
JOB VI INSTALASI MENGGUNAKAN 2 SAKELAR TUKAR HUBUNGAN
SERI DAN PARALEL..........................................................................................31
JOB VII INSTALASI LAMPU TL KOMBINASI DENGAN BALLAST 20W
DAN 40W..............................................................................................................35
JOB VIII INSTALASI MENGGUNAKAN TIMER SEBAGAI SAKLAR
PENUNDA WAKTU.............................................................................................39
JOB IX INSTALASI LAMPU KAMAR..............................................................43
JOB X INSTALASI DENGAN DUA SAKLAR TUKAR DAN SATU SAKLAR
Y/∆ UNTUK SATU LAMPU BERVARIASI.......................................................46
JOB XI INSTALASI LAMPU CEPAT TANGGAP (LAMPU KUIS)................49
JOB XII INSTALASI LAMPU LORONG DENGAN SAKLAR BINTANG
SEGITIGA.............................................................................................................53
i
ii
1.JOB I
PENGENALAN JENIS-JENIS KABEL
1.1. Latar Belakang
Kabel listrik maupun kawat merupakan media penghantar tenaga listrik
dari sumber tenaga listrik ke peralatan yang menggunakan tenaga listrik atau
menghubungkan suatu peralatan listrik ke peralatan lainnya.
1.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengerti pembacaan nomenklatur kabel.
2. Mahasiswa dapat mengenali jenis-jenis kabel.
3. Mahasiswa dapat memahami pengaplikasian macam-macam kabel.
1.3. Alat dan Bahan
1. Kabel (Low Voltage Cable dan High Voltage Cable).
1.4. Kegiatan
Mahasiswa mencatat berbagai jenis kabel yang berada di bengkel
listrik yang merupakan kabel yang umum digunakan baik instalasi
tenaga maupun penerangan.
Mahasiswa mencari arti setiap nomenklatur kabel yang berada di
bengkel listrik dan mencatatnya.
Mahasiswa mengidentifikasi fungsi kabel, kapasitas ampere kabel.
1
Jenis Kabel Keterangan Aplikasi
N2XHSY 10 KV
1. N : Tembaga
2. 2X : Selubung isolasi dari XLPE
3. H : Lapisan penghantar diluar isolasi
untuk membatasi medan listrik
4. S : Perisai dari pita tembagayang
dibalutkan pada semua inti kabel
bersama-sama
5. Y : Selubung luar dengan isolasi
PVC
Kabel Distribusi Listrik,
Instalasi indoor dan outdoor
di dalam pipa atau di tanam
di bawah tanah.
N2XSEYFGbY
1. N : Inti Tembaga
2. 2X : Selubung isolasi dari PVC
3. SE : Perisai dari Pita tembaga yang
melindungi masing-masing inti kabel
4. Y : Selubung isolasi PVC
5. F : Perisai kawat baja pipih
6. Gb : Spiral Pita Baja
7. Y : Selubung luar dengan isolasi
PVC
Instalasi udara terbuka,
langsung ditanam dalam
tanah pada pembangkit
listrik tenaga air.
2
1 2 3 4 5
NYAF
1. N : Inti Tembaga
2. Y : Selubung luar dari isolasi PVC
3. A : Selubung luar bahan serat
4. F : Fleksibel
Instalasi panel yang
memerlukan fleksibilitas
NYA
1. N : Inti Tembaga
2. Y : Selubung luar dari Isolasi PVC
3. A : Selubung luar bahan serat
Instalasi bangunan yang
dipasang pada daerah yang
kering dan sebagai
pengawatan penghubung
telepon dan panel kendali
CV/VPower transmision, Power
distribution,
CVTAZV
Indoor dan Outdoor
instalation, kabel instalasi
yang langsung ditanam.
3
NYY
1. N : Inti Tembaga
2. Y : Selubung Isolasi PVC
3. Y : Selubung luar dengan Isolasi
PVC
Sistem Pengawatan, kabel
dalam tanah
NYFGbY
Instalasi bawah tanah,
didalam saluran dan atau
pada tempat yang terbuka,
tekanan rentangan yang
tinggi selama dipasang dan
di operasikan
NYMHYLokasi Indoor, digunakan
sebagai koneksi portable
NYM1. N : Inti Tembaga
2. YM :Selubung dalam Isolasi PVC
lalu diluar diberi lagi Selubung
luar Isolasi PVC berwarna Putih
Digunakan untuk
lingkungan yang kering
atau basah, dan tidak boleh
ditanam.
4
N2YY/NYBY
1. N : Inti Tembaga
2. Y : Selubung dengan isolasi PVC
3. B : Perisai dari pita baja ganda
4. Y : Selubung luar dari isolasi PVC
Kabel industri
N2YSEFGbY
Kabel distribusi yang
disalurkan bawah tanah,
atau instalasi dalam
keadaan basah atau kering
N2XYFGbY
Multiconnection cable dan
digunakan sebagai kendali
untuk instalasi indoor
maupun outdoor
COAXIAL CABLE
Sarana penyalur yang
bertugas menyalurkan
setiap informasi yang
diubah menjadi sinyal
listrik. Digunakan untuk
saluran interlocal yang
jaraknya dekat ( >2000 Km)
5
NYRGbY
Multiconnection cable dan
digunakan sebagai kendali
untuk instalasi indoor
maupun outdoor
BCCAerial Grounding, Kabel
saluran udara
AACKabel Transmisi udara dan
juga distribusi
AAACKabel transmisi overhead
dan juga distribusi
6
DUPLEX Cable
Dua konduktor yang dipilin bersama-
sama dengan isolasi yang berbentuk
twisted , dan memiliki selubung isolasi
yang umum (PVC).
Fiber optick cable untuk
transmisi pada jaringan
komunikasi / Common
Insulating covering
NYA 2,5 1KV
Kabel berinti tembaga tunggal, yang
diselubungi isolasi PVC diluar, dengan
diameter kabel 2,5 mm, untuk tegangan
nominal sebesar 1 KV
Instalasi bangunan yang
dipasang pada daerah yang
kering dan sebagai
pengawatan penghubung
telepon dan panel kendali
NYY.I 4x1,5
Kabel berinti tembaga yang dilapisi
dengan isolasi PVC, dan selubung luar
PVC, berurat 4 inti dengan diameter
masing-masing 1,5mm
Sistem Pengawatan, kabel
dalam tanah
NYY.I 4x4
Kabel berinti tembaga yang dilapisi
dengan isolasi PVC, dan selubung luar
PVC, berurat 4 inti dengan diameter
masing-masing 4 mm
Sistem Pengawatan, kabel
dalam tanah
NYY.I 4x16
Kabel berinti tembaga yang dilapisi
dengan isolasi PVC, dan selubung luar
PVC, berurat 4 inti dengan diameter
masing-masing 16 mm
Sistem Pengawatan, kabel
dalam tanah
NYY.I 1x300 1KV Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC, dan selubung luar PVC, berurat 1 inti dengan diameter masing-masing 300 mm, untuk tegangan nominal 1 kV
Sistem Pengawatan, kabel dalam tanah
7
NYY.I 4x50 Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC, dan selubung luar PVC, berurat 4 inti dengan diameter masing-masing 50 mm
Sistem Pengawatan, kabel dalam tanah
NYY.I 4x300 1KV Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC, dan selubung luar PVC, berurat 4 inti dengan diameter masing-masing 300 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Sistem Pengawatan, kabel dalam tanah
NYY.I 15 Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC, dan selubung luar PVC, dengan diameter 1,5 mm
Sistem Pengawatan, kabel dalam tanah
NYM 2x2,5 0,5KV Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC dan selubung luar PVC berwarna putih, berurat 3 inti dengan diameter 2,5 mm, untuk tegangan nominal sebesar 0,5 kV
Digunakan untuk lingkungan yang kering atau basah, dan tidak boleh ditanam.
NYM 3x2,5 Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC dan selubung luar PVC berwarna putih, berurat 3 inti dengan diameter 2,5 mm
Digunakan untuk lingkungan yang kering atau basah, dan tidak boleh ditanam.
NYRGbY.I 3x2,5 1KV Kabel berinti tembaga yang lipasi dengan isolasi PVC, dengan perisai kawat baja bulat dan spiral pita baja, dan diberi selubung luar isolasi PVC, berurat 3 inti dengan diameter 2,5 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Multiconnection cable dan digunakan sebagai kendali untuk instalasi indoor maupun outdoor
NYRGbY.I 3x6 Kabel berinti tembaga yang lipasi dengan isolasi PVC, dengan perisai kawat baja bulat dan spiral pita baja, dan diberi selubung luar isolasi PVC, berurat 3 inti dengan diameter 6 mm
Multiconnection cable dan digunakan sebagai kendali untuk instalasi indoor maupun outdoor
NYRGbY.I 3,5/6KV Kabel berinti tembaga yang lipasi dengan isolasi PVC, dengan perisai kawat baja bulat dan spiral pita baja, dan diberi selubung luar isolasi PVC, dengan diameter 3,5 mm, untuk tegangan nominal sebesar 6 kV
Multiconnection cable dan digunakan sebagai kendali untuk instalasi indoor maupun outdoor
NYRGbY.I 4x150 1KV Kabel berinti tembaga yang lipasi dengan isolasi PVC, dengan perisai kawat baja bulat dan spiral pita baja, dan diberi selubung luar isolasi PVC, berurat 4 inti dengan diameter 150 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Multiconnection cable dan digunakan sebagai kendali untuk instalasi indoor maupun outdoor
8
NYRGbY.I 4x240 Kabel berinti tembaga yang lipasi dengan isolasi PVC, dengan perisai kawat baja bulat dan spiral pita baja, dan diberi selubung luar isolasi PVC, berurat 4 inti dengan diameter 240 mm
Multiconnection cable dan digunakan sebagai kendali untuk instalasi indoor maupun outdoor
NYA 2,5 1KV Kabel berinti tembaga tunggal, yang diselubungi isolasi PVC diluar, dengan diameter kabel 2,5 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 KV
Instalasi bangunan yang dipasang pada daerah yang kering dan sebagai pengawatan penghubung telepon dan panel kendali
BCC 50 1KV Kabel Telanjang dari bahan tembaga yang dipilin, dengan diameter 50 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Aerial Grounding, Kabel saluran udara
NFA2X 50 1KV
Kabel berinti aluminium yang dipilin, dilapisi dengan isolasi XLPE, dengan diameter 50 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Untuk teganang rendah, konduktor yang dipilin digunankan pada saluran udara jaringan distribusi atau untuk penerangan umum.
9
NF2X 2x10 1KV
Kabel berinti aluminium yang dipilin, dilapisi dengan isolasi XLPE, berurat 2 inti dengan diameter 10 mm, untuk tegangan nominal 1 kV
Untuk teganang rendah, konduktor yang dipilin digunankan pada saluran udara jaringan distribusi atau untuk penerangan umum.
N2XCY 1x6 1KV
Kabel berinti tembaga dengan isolasi XLPE, dengan bentuk penghantar konsentris, dilapisi dengan pita tembaga dan perisai pita, dengan selubung luar PVC, berurat 1 inti dengan diameter 6 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Untuk instalasi Indoor, didalam kabel duct outdoor dan kabel bawah tanah power-station, Industri dan switching station sebagai sistem supply, yang diperlukan untuk meningkatkan sistem proteksinya.
AAAC 70 Kabel Telanjang dari bahan campuran aluminium yang dipilin, dengan diameter 70 mm
Kabel transmisi overhead dan juga distribusi
NYM 4x4 1KV Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC dan selubung luar PVC berwarna putih, berurat 4 inti dengan diameter 4 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Digunakan untuk lingkungan yang kering atau basah, dan tidak boleh ditanam.
NA2XCY 1x50 6/40 KV Kabel berinti aluminium dengan isolasi XLPE, dengan bentuk penghantar konsentris, dilapisi dengan pita tembaga dan perisai pita, dengan selubung luar PVC, berurat 1 inti dengan diameter 50 mm, untuk tegangan nominal sebesar 6/40 kV
Untuk instalasi Indoor, didalam kabel duct outdoor dan kabel bawah tanah power-station, Industri dan switching station sebagai sistem supply, yang diperlukan untuk meningkatkan sistem proteksinya.
10
NYRGbY 4x10 1KV Kabel berinti tembaga yang lipasi dengan isolasi PVC, dengan perisai kawat baja bulat dan spiral pita baja, dan diberi selubung luar isolasi PVC, berurat 4 inti dengan diameter 10 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Multiconnection cable dan digunakan sebagai kendali untuk instalasi indoor maupun outdoor
N2XSEBY 3x50 6/10KV
Kabel berinti tembaga denagn isolasi XLPE, berperisai pita baja ganda yang mengikat semua inti kabel, dan selubung laur dari isolasi PVC berwarna merah, berurat 3 inti yang masing masing diberi perisai pita tembaga dengan diameter 50 mm, untuk tegangan nominal sebesar 6/10 kV
Untuk instalasi Indoor, didalam kabel duct outdoor dan kabel bawah tanah power-station, Industri dan switching station sebagai sistem supply, yang diperlukan untuk meningkatkan sistem proteksinya.
NYYHY 3x16 1KV
1. Kabl berinti tembaga serabut2. Isolasi PVC3. Selubung luar Isolasi PVC
Untuk lokasi Indoor, sebagai penghubung atau penggunaan portable
OHC 150 1KV
1. Kabel berinti campuran aluminium yang dipilin
2. Dilapisi isolasi compound semiconductor yang di extrusi
3. Selubung luar XLPE
Untuk saluran udara 1 kV pada jaringan distribusi
11
N2XSY 1x50 2/20KV
Kabel berinti tembaga dengan isolasi XLPE, perisai pita tembaga dan dibalut dengan pita tembaga, dengan selubung luar PVC, berurat 1 inti dengan diameter 50 mm, untuk tegangan nominal sebesar 2/20 kV
Banyak digunakan sebagai stasiun sumber tenaga, indoor dan didalam kebel duct, outdoor, dalam tanah dan tempat yang digenangi air untuk industri, switchyard dan power stations
RVV 1x2x0 6 mm
Kabel tembaga serabut, denagn dilapisi isolasi PVC dan selubung luar isolasi PVC berurat 3 inti dengan diameter 0,6 mm
Instalasi diruangan yang terbuka
VES 1x2x0 6 mm - -RV PE V 50x20x0 6 mm
1. Kabel Anil Tembaga, dengan diameter 0,6 mm
2. Isolasi PVC3. Perisai Spiral Pita Aluminium4. Selubung Luar PVC
Untuk Instalasi dalam rumah, dan dalam dinding atau di duct kabel
12
TP PE E 200x2x0 4 mm
1. Kabel Anil Tembaga, dengan inti berjumlah 200 berdiameter 2x0,4 mm
2. Isolasi PVC3. & 4. Isolasi PE spiral4. Perisai Pita Aluminium5. Selubung Luar PVC
Digunakan sebagai kabel tekomunikasi (telepon)
T EJ PCL 100x2x0 6mm
1. Kabel Anil Tembaga, berurat 100 inti dengan diameter 2x0,6 mm
2. Isolasi PVC3. & 4. Isolasi PE spiral4. Perisai Pita Aluminium5. Selubung Luar PVC
Digunakan sebagai kabel tekomunikasi (telepon)
T EJ PEM E 200x2x0 6mm
1. Kabel Anil Tembaga, berurat 200 inti dengan diameter 2x0,6 mm
2. Isolasi PVC3. & 4. Isolasi PE spiral4. Perisai Pita Aluminium5. Selubung Luar PVC
Digunakan sebagai kabel tekomunikasi (telepon)
13
NFA2X 3x70/50 mm 1 kV
Kabel berinti aluminium yang dipilin, dilapisi dengan isolasi XLPE, berurat 3 inti dengan diameter 70/50 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Untuk teganang rendah, konduktor yang dipilin digunankan pada saluran udara jaringan distribusi atau untuk penerangan umum.
NYY 3x185/95 mm 1kV Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC, dan selubung luar PVC, berurat 3 inti dengan diameter masing-masing 95/185 mm, untuk tegangan nominal 1 kV
Sistem Pengawatan, kabel dalam tanah
NYFGbY 4x240 mm 1kV Kabel berinti tembaga yang dilapisi dengan isolasi PVC. Berurat 4 inti yang masing-masing dilapisi isolasi PVC. Berperisai kawat abaja pipih dan perisai pita baja. Selubung luar dari isolasi PVC . dengan diameter 240 mm, untuk tegangan nominal sebesar 1 kV
Instalasi bawah tanah, didalam saluran dan atau pada tempat yang terbuka, tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan di operasikan
14
2.JOB II
PENYAMBUNGAN KABEL
2.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat macam-macam sambungan kabel
instalasi dengan terampil.
2. Mahasiswa dapat memahami kegunaan masing-masing sambungan
kabel.
2.2. Alat dan Bahan
1. Penggaris/meteran
2. Tang kombinasi
3. Tang Potong
4. Tang cucut/long nose pliers
5. Wire stripper/ tang pengupas
6. Kabel NYA 1,5 mm
7. Pisau Cutter
8. Isolasi kabel
2.3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Baca dan pahami petunjuk atau langkah kerja
2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
15
2.4. Langkah Kerja
1. Mata Itik
a. Potong kabel NYA sepanjang 20 cm
b. Kupas kabel tersebut sepanjang 10 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas
c. Bengkokan ujung kabel yang telah dikupas dengan tang cucut
sehingga membentuk seperti mata itik
2. Ekor Babi/ Pig Tail
a. Potong kabel NYA sepanjang 30 cm sebanyak 2 buah
b. Kupas kabel tersebut sepanjang 10 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas
c. Tempelkan menjadi satu bagian kabel yang terkupas kemudian
diputar dengan tang kombinasi dengan rapi dan kuat
d. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel
e. Tutup hasil sambungan dengan isolasi
16
3. Sambungan Bolak-balik
a. Potong kabel NYA sepanjang 30 cm sebanyak 2 buah
b. Kupas kabel tersebut sepanjang 10 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas
c. Tempelkan menjadi satu bagian kabel yang terkupas kemudian
diputar dengan tang kombinasi dengan rapi dan kuat
d. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel
e. Tutup hasil sambungan dengan isolasi
4. Knotted Tap Joint
a. Single Tap Joint (Simpul Tunggal)
b. Double Tap Joint (Simpul Ganda)
a. Potong kabel NYA sepanjang 30 cm sebanyak 5 buah
b. Kupas kabel tersebut sepanjang 10 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas
c. Tempelkan menjadi satu bagian kabel yang terkupas kemudian
diputar dengan tang kombinasi dengan rapi dan kuat
d. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel
e. Tutup hasil sambungan dengan isolasi
17
b) Single Tap Jointa) Double Tap Joint
5. Plain Joint
a. Single Plain Joint
b. Cross Plain Joint
a. Potong kabel NYA sepanjang 30 cm sebanyak 5 buah
b. Kupas kabel tersebut sepanjang 10 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas
c. Tempelkan menjadi satu bagian kabel yang terkupas kemudian
diputar dengan tang kombinasi dengan rapi dan kuat
d. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel
e. Tutup hasil sambungan dengan isolasi
6. Puntir
a. Potong kabel NYA sepanjang 30 cm sebanyak 4 buah
b. Kupas kabel tersebut sepanjang 10 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas
c. Tempelkan menjadi satu bagian kabel yang terkupas kemudian
diputar dengan tang kombinasi dengan rapi dan kuat
d. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel
e. Tutup hasil sambungan dengan isolasi
18
b) Single Plain Jointa) Cross Plain Joint
a) Puntir Bell Hangers
b) Puntir Western Union
7. Sambungan Kabel Bernadi Banyak
a. Potong kabel NYF sepanjang 30 cm sebanyak 42 buah
b. Kupas kabel tersebut sepanjang 10 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas
c. Tempelkan menjadi satu bagian kabel yang terkupas kemudian
diputar dengan tang kombinasi dengan rapi dan kuat
d. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel
e. Tutup hasil sambungan dengan isolasi
19
3.JOB III
PEMASANGAN KWH METER, PENGAMAN FUSE/MCB DAN
LAMPU TL
3.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memilih dan mengecek secara tepat bahan-bahan
yang dibutuhkan.
2. Mahasiswa dapat memasang KWH meter 1 phase dengan baik dan
benar.
3. Mahasiswa dapat memasang pengaman fuse/MCB dengan baik dan
benar.
4. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian sesuai gambar yang telah
ditentukan secara benar dan tepat.
5. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian lampu TL.
3.2. Alat dan Bahan
1. penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. Saklar Tunggal
7. KWh Meter 1 Phase
8. Sekring
9. MCB
10. Pipa PVC 5/8”
11. Terminal
12. Sekrup
13. Lampu TL
14. Kotak Sambung
15. Gimlet
16. Stop Kontak
17. Obeng
18. AVO Meter
19. Clam
20. Mounting Rel
21. Kabel
20
3.3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktek.
2. Baca dan pahami petunjuk atau langkah kerja.
3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. Hati-hati dalam menggunakan peralatan tangan.
3.4. Gambar Rangkaian
1
.
Gambar Rangkaian Lampu TL
2
.
Gambar Pengawatan Tunggal
3
.
Gambar Pelaksanaan
21
4
.
Gambar Pemipaan
22
3.5. Langkah Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambar pengawatan tunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambar pelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian lampu TL sesuai gambar.
5. Tentukan tempat kedudukan masing-masing komponen.
6. Ukur dan potong pipa secukupnya.
7. Rangkai/install kabel dan komponen-komponen sesuai dengan
gambar yang telah dibuat.
8. Lakukan penyambungan kabel jenis pig tail pada kotak sambung.
9. Periksalah hasil pekerjaan anda dengan AVOmeter.
10. Periksakan pada Instruktur praktek.
11. Test Rangkaian.
23
4.JOB IV
INSTALASI PENERANGAN LAMPU TANGGA (HOTEL)
4.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memilih dan mengecek secara tepat bahan-bahan
yang dibutuhkan.
2. Mahasiswa dapat memasang KWH meter 1 phase dengan baik dan
benar.
3. Mahasiswa dapat memasang pengaman fuse/MCB dengan baik dan
benar.
4. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian sesuai gambar yang telah
ditentukan secara benar dan tepat.
5. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian instalasi lampu tangga
4.2. Alat dan Bahan
1. Penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. 1 buah Saklar Tunggal
7. 2 buah Saklar Tukar
8. KWh Meter 1 Phase
9. Sekring
10. MCB
11. Pipa PVC 5/8”
12. Terminal
13. Sekrup
14. 3 buah Lampu
15. Kotak Sambung
16. Gimlet
17. Stop Kontak
18. Obeng
19. AVO Meter
20. Clam
21. Mounting Rel
22. Kabel
24
4.3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktek.
2. Baca dan pahami petunjuk atau langkah kerja.
3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. Hati-hati dalam menggunakan peralatan tangan.
4.4. Gambar Rangkaian
1
.
Gambar Pengawatan Tunggal
2
.
Gambar Pelaksanaan
25
3
.
Gambar Pemipaan
4.5. Langkah Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambar pengawatan tunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambar pelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian instalasi lampu tangga (hotel) sesuai gambar.
5. Tentukan tempat kedudukan masing-masing komponen.
26
6. Ukur dan potong pipa secukupnya.
1. Rangkai/install kabel dan komponen-komponen sesuai dengan gambar yang
telah dibuat.
2. Lakukan penyambungan kabel jenis pig tail pada kotak sambung.
3. Periksalah hasil pekerjaan anda dengan AVOmeter.
4. Periksakan pada Instruktur praktek.
5. Test Rangkaian.
27
5.JOB V
INSTALASI LAMPU LORONG
5.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja lampu lorong.
2. Mahasiswadapat merangkai instalasi penerangan yang dipakai
dalam suatu lorong.
3. Mahasiswa dapat mendesain rangkaian seindah dan seefisien
mungkin.
5.2. AlatdanBahan
1. penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. SaklarTukar
7. KWh Meter 1 Phase
8. Sekring
9. MCB
10. Pipa PVC 5/8”
11. Terminal
12. Sekrup
13. Kotak Sambung
14. Gimlet
15. Obeng
16. AVO Meter
17. Clam
18. Mounting Rel
19. Kabel
20. Bola Lampu
5.3. KesehatandanKeselamatanKerja
1. Gunakanpakaianpraktek.
2. Baca danpahamipetunjukataulangkahkerja.
28
3. Gunakanperalatansesuaidenganfungsinya.
4. Hati-hatidalammenggunakanperalatantangan.
5.4. GambarRangkaian
1. Gambar Pengawatan Tunggal
2. Gambar Pelaksanaan
29
3. Gambar Pemipaan
5.5. LangkahKerja
1. Menyiapkanbahan-bahandanalat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambarpengawatantunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambarpelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian lampu lorong sesuaigambar.
5. Tentukantempatkedudukanmasing-masingkomponen.
6. Ukurdanpotongpipasecukupnya.
7. Rangkai/install kabeldankomponen-komponensesuaidengangambar
yang telahdibuat.
8. Lakukanpenyambungankabeljenis pig tail padakotaksambung.
9. PeriksalahhasilpekerjaanandadenganAVOmeter.
10. PeriksakanpadaInstrukturpraktek.
11. Test Rangkaian.
30
6.JOB VI
INSTALASI MENGGUNAKAN 2 SAKELAR TUKAR
HUBUNGAN SERI DAN PARALEL
6.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja lampu hubungan seri
paralel.
2. Mahasiswadapat merangkai instalasi penerangan dalam hubungan
seri paralel.
3. Mahasiswa dapat mendesain rangkaian seindah dan seefisien
mungkin.
6.2. AlatdanBahan
1. Penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. SaklarTukar
7. KWh Meter 1 Phase
8. Sekring
9. MCB
10. Pipa PVC 5/8”
11. Terminal
12. Sekrup
13. Kotak Sambung
14. Gimlet
15. Obeng
16. AVO Meter
17. Clam
18. Mounting Rel
19. Kabel
20. Bola Lampu
31
6.3. KesehatandanKeselamatanKerja
1. Gunakanpakaianpraktek.
2. Baca danpahamipetunjukataulangkahkerja.
3. Gunakanperalatansesuaidenganfungsinya.
4. Hati-hatidalammenggunakanperalatantangan.
6.4. GambarRangkaian
1
.
Gambar Pengawatan Tunggal
2. Gambar Pelaksanaan
32
3
.
Gambar Pemipaan
6.5. Prinsip Kerja
Sakelar Tukar 1 Sakelar Tukar 2 Lampu 1 Lampu 2
33
Posisi 1 Posisi 1 Mati Nyala
Posisi 1 Posisi 2 Nyala Nyala
Posisi 2 Posisi 1 Redup Redup
Posisi 2 Posisi 2 Mati Mati
6.6. Langkah Kerja
1. Menyiapkanbahan-bahandanalat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambarpengawatantunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambarpelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian lampu lorong sesuaigambar.
5. Tentukantempatkedudukanmasing-masingkomponen.
6. Ukurdanpotongpipasecukupnya.
7. Rangkai/install kabeldankomponen-komponensesuaidengangambar
yang telahdibuat.
8. Lakukanpenyambungankabeljenis pig tail padakotaksambung.
9. PeriksalahhasilpekerjaanandadenganAVOmeter.
10. PeriksakanpadaInstrukturpraktek.
11. Test Rangkaian.
34
7.JOB VII
INSTALASI LAMPU TL KOMBINASI DENGAN BALLAST
20W DAN 40W
7.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sakelar tukar untuk
menyalakan lampu TL secara tunggal dan 2 lampu TL secara seri.
2. Mahasiswa dapat merangkai instalasi penerangan lampu TL
dengan hubungan secara tunggal menggunakan ballast 20 W.
3. Mahasiswa dapat merangkai instalasi penerangan 2 lampu TL
dengan hubungan secara tunggal menggunakan ballast 40 W.
4. Mahasiswa dapat mendesain rangkaian seindah dan seefisien
mungkin.
7.2. AlatdanBahan
1. Penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. Saklar Tukar
7. Saklar Tunggal
8. KWh Meter 1 Phase
9. Sekring
10. MCB
11. Pipa PVC 5/8”
12. Terminal
13. Sekrup
14. Kotak Sambung
15. Gimlet
16. Obeng
17. AVO Meter
18. Clam
19. Mounting Rel
20. Kabel
21. Ballast 20 W, 40 W
22. 2 Buah Stater
23. 2 Buah Lampu TL
18 W
35
7.3. KesehatandanKeselamatanKerja
1. Gunakanpakaianpraktek.
2. Baca danpahamipetunjukataulangkahkerja.
3. Gunakanperalatansesuaidenganfungsinya.
4. Hati-hatidalammenggunakanperalatantangan.
7.4. GambarRangkaian
1
.
Gambar Pengawatan Tunggal
2
.
Gambar Pelaksanaan
36
3
.
Gambar Pemipaan
7.5. Prinsip Kerja
Sakelar Tunggal Sakelar Tukar TL 1 TL 2
ON Posisi 1 Nyala Mati
ON Posisi 2 Nyala Nyala
OFF Posisi 1 Mati Mati
OFF Posisi 2 Mati Mati
7.6. Langkah Kerja
1. Menyiapkanbahan-bahandanalat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambarpengawatantunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambarpelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian 2 lampu TL kombinasi sesuaigambar.
5. Tentukantempatkedudukanmasing-masingkomponen.
6. Ukurdanpotongpipasecukupnya.
7. Rangkai/install kabeldankomponen-komponensesuaidengangambar
yang telahdibuat.
37
8. Lakukanpenyambungankabeljenis pig tail padakotaksambung.
9. PeriksalahhasilpekerjaanandadenganAVOmeter.
10. PeriksakanpadaInstrukturpraktek.
11. Test Rangkaian.
38
8.JOB VIII
INSTALASI MENGGUNAKAN TIMER SEBAGAI SAKLAR
PENUNDA WAKTU
8.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja Timer.
2. Mahasiswadapat merangkai instalasi penerangan dengan
menggunakan timer.
3. Mahasiswa dapat mendesain rangkaian seindah dan seefisien
mungkin.
8.2. AlatdanBahan
1. penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. Timer
7. KWh Meter 1 Phase
8. Sekring
9. MCB
10. Magnit Kontaktor
11. Pipa PVC 5/8”
12. Terminal
13. Sekrup
14. Kotak Sambung
15. Gimlet
16. Obeng
17. AVO Meter
18. Clam
19. Kabel
20. Bola Lampu
39
8.3. KesehatandanKeselamatanKerja
1. Gunakanpakaianpraktek.
2. Baca danpahamipetunjukataulangkahkerja.
3. Gunakanperalatansesuaidenganfungsinya.
4. Hati-hatidalammenggunakanperalatantangan.
8.4. GambarRangkaian
1. Gambar Pengawatan Tunggal
2. Gambar Pelaksanaan
40
3. Gambar Pemipaan
41
8.5. PrinsipKerja
Timer di gunakan untuk mengontrol lampu seperti lampu taman. Lampu
akan menyala apabila tuas pada timer tersentuh pembatas yang berputar. Putaran
roda gigi pada timer berdasarkan putaran gear pada jarum jam sebenarnya. Lampu
akan mati apabila tuas tersentuh oleh pembatas yang kedua. Pembatas tersebut
dapat di pasang sesuai dengan waktu yang di inginkan
8.6. LangkahKerja
1. Menyiapkanbahan-bahandanalat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambarpengawatantunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambarpelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian lampu lorong sesuaigambar.
5. Tentukantempatkedudukanmasing-masingkomponen.
6. Ukurdanpotongpipasecukupnya.
7. Rangkai/install kabeldankomponen-komponensesuaidengangambar
yang telahdibuat.
8. Lakukanpenyambungankabeljenis pig tail padakotaksambung.
9. PeriksalahhasilpekerjaanandadenganAVOmeter.
10. PeriksakanpadaInstrukturpraktek.
11. Test Rangkaian.
42
9.JOB IX
INSTALASI LAMPU KAMAR
9.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja lampu kamar.
2. Mahasiswa dapat merangkai instalasi penerangan yang dipakai
dalam suatu kamar.
3. Mahasiswa dapat mendesain rangkaian seindah dan seefisien
mungkin.
9.2. Alat dan Bahan
1. penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. Saklar Tukar
7. KWh Meter 1 Phase
8. Sekring
9. MCB
10. Pipa PVC 5/8”
11. Terminal
12. Sekrup
13. Kotak Sambung
14. Gimlet
15. Obeng
16. AVO Meter
17. Clam
18. Mounting Rel
19. Kabel
20. Bola Lampu
9.3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktek.
2. Baca dan pahami petunjuk atau langkah kerja.
3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
43
4. Hati-hati dalam menggunakan peralatan tangan.
9.4. Gambar Rangkaian
1. Gambar Situasi
2. Gambar Pengawatan
44
3. Gambar Perpipaan
9.5. Langkah Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambar pengawatan tunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambar pelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian lampu lorong sesuai gambar.
5. Tentukan tempat kedudukan masing-masing komponen.
6. Ukur dan potong pipa secukupnya.
7. Rangkai/install kabel dan komponen-komponen sesuai dengan
gambar yang telah dibuat.
8. Lakukan penyambungan kabel jenis pig tail pada kotak sambung.
9. Periksalah hasil pekerjaan anda dengan AVOmeter.
10. Periksakan pada Instruktur praktek.
11. Test Rangkaian.
45
10.JOB X
INSTALASI DENGAN DUA SAKLAR TUKAR DAN SATU
SAKLAR Y/∆ UNTUK SATU LAMPU BERVARIASI
10.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui instalasi lampu secara barvariasi.
2. Mahasiswa dapat merangkai instalasi penerangan yang bervariasi.
3. Mahasiswa dapat mendesain rangkaian seindah dan seefisien
mungkin.
10.2. Alat dan Bahan
1. penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. Saklar Tukar
7. Saklar Y/∆
8. KWh Meter 1 Phase
9. Sekring
10. MCB
11. Pipa PVC 5/8”
12. Terminal
13. Sekrup
14. Kotak Sambung
15. Gimlet
16. Obeng
17. AVO Meter
18. Clamp
19. Mounting Rel
20. Kabel
21. Bola Lampu
10.3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktek.
2. Baca dan pahami petunjuk atau langkah kerja.
46
3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. Hati-hati dalam menggunakan peralatan tangan.
10.4. Gambar Rangkaian
1
.
Gambar Pengawatan Tunggal
2
.
Gambar Pelaksanaan
3
.
Gambar Pemipaan
47
10.5. Prinsip Kerja
S1 S2 S3 Lampu
0 0 ∆ Mati
1 0 ∆ Nyala
1 1 ∆ Mati
0 1 ∆ Nyala
0 0 Y Mati
1 0 Y Nyala
1 1 Y Mati
0 1 Y Nyala
10.6. Langkah Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambar pengawatan tunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambar pelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian lampu lorong sesuai gambar.
5. Tentukan tempat kedudukan masing-masing komponen.
6. Ukur dan potong pipa secukupnya.
7. Rangkai/install kabel dan komponen-komponen sesuai dengan
gambar yang telah dibuat.
8. Lakukan penyambungan kabel jenis pig tail pada kotak sambung.
9. Periksalah hasil pekerjaan anda dengan AVOmeter.
10. Periksakan pada Instruktur praktek.
11. Test Rangkaian.
48
11.JOB XI
INSTALASI LAMPU CEPAT TANGGAP (LAMPU KUIS)
11.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui instalasi lampu cepat tanggap.
2. Mahasiswa dapat merangkai instalasi lampu cepat tanggap.
3. Mahasiswa dapat mendesain rangkaian seindah dan seefisien
mungkin.
11.2. Alat dan Bahan
1. Penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. Push Button ON
7. Push Button Off
8. Contactor
9. KWh Meter 1 Phase
10. Sekring
11. MCB
12. Pipa PVC 5/8”
13. Terminal
14. Sekrup
15. Kotak Sambung
16. Gimlet
17. Obeng
18. AVO Meter
19. Clamp
20. Mounting Rel
21. Kabel
22. Bola Lampu
11.3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktek.
2. Baca dan pahami petunjuk atau langkah kerja.
49
3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. Hati-hati dalam menggunakan peralatan tangan.
11.4. Gambar Rangkaian
1. Gambar Pengawatan Tunggal
2. Gambar Pelaksanaan
50
3. Gambar Pemipaan
51
11.5. Prinsip Kerja
Masing-masing Push Button mewakili 1 lampu. Sehingga push button
yang ditekan lebih dahulu, hanya lampu yang bersangkutan dengan push button
tersebut yang dapat menyala.
11.6. Langkah Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambar pengawatan tunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambar pelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian lampu lorong sesuai gambar.
5. Tentukan tempat kedudukan masing-masing komponen.
6. Ukur dan potong pipa secukupnya.
7. Rangkai/install kabel dan komponen-komponen sesuai dengan
gambar yang telah dibuat.
8. Lakukan penyambungan kabel jenis pig tail pada kotak sambung.
9. Periksalah hasil pekerjaan anda dengan AVOmeter.
10. Periksakan pada Instruktur praktek.
11. Test Rangkaian.
52
12.JOB XII
INSTALASI LAMPU LORONG DENGAN SAKLAR BINTANG
SEGITIGA
12.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui instalasi lampu lorong secara
barvariasi.
2. Mahasiswa dapat merangkai instalasi penerangan lampu lorong
yang bervariasi.
3. Mahasiswa dapat mendesain rangkaian seindah dan seefisien
mungkin.
12.2. Alat dan Bahan
1. Penggaris/meteran
2. Combination Plier
3. Cutting Plier
4. Long Nose Plier
5. Wire Stripper
6. Saklar Tukar
7. Saklar Y/∆
8. Contactor
9. KWh Meter 1 Phase
10. Sekring
11. MCB
12. Pipa PVC 5/8”
13. Terminal
14. Sekrup
15. Kotak Sambung
16. Gimlet
17. Obeng
18. AVO Meter
19. Clamp
20. Mounting Rel
21. Kabel
22. Bola Lampu
53
12.3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktek.
2. Baca dan pahami petunjuk atau langkah kerja.
3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. Hati-hati dalam menggunakan peralatan tangan.
12.4. Gambar Rangkaian
1 Gambar Pengawatan Tunggal
2 Gambar Perpipaan
54
3 Gambar Pelaksanaan
4 Saklar Y/∆
12.5. Prinsip Kerja
Saklar 1 Saklar 2 Saklar Y/∆ Lampu 1 Lampu 2
1 1 Y Off Off
1 1 ∆ On On
1 2 Y Off On
1 2 ∆ On Off
2 1 Y On Off
55
2 1 ∆ Off On
2 2 Y On On
2 2 ∆ Off Off
12.6. Langkah Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan.
2. Gambarkan Diagram/Gambar pengawatan tunggal.
3. Gambarkan Diagram/Gambar pelaksanaan.
4. Merangkai rangkaian lampu lorong sesuai gambar.
5. Tentukan tempat kedudukan masing-masing komponen.
6. Ukur dan potong pipa secukupnya.
7. Rangkai/install kabel dan komponen-komponen sesuai dengan
gambar yang telah dibuat.
8. Lakukan penyambungan kabel dengan las dop pada kotak
sambung.
9. Periksalah hasil pekerjaan anda dengan AVOmeter.
10. Periksakan pada Instruktur praktek.
11. Test Rangkaian.
56