Upload
nurlatifahmahfudz
View
16
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Masalah Faktual
Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada rentang usia
15-18 tahun. Pada rentangan usia tersebut seorang individu berada pada
tahap perkembangan masa remaja akhir, yang dalam perkembangannya
mereka dihadapkan pada berbagai permasalahan. Berikut ini ada empat
macam masalah yang sering dialami oleh siswa sekolah menengah atas
menurut pendapat Gunawan (2001:197) yaitu: keputusan meninggalkan
sekolah, persoalan-persoalan belajar, pengambilan keputusan ke perguruan
tinggi, problem sosial siswa sekolah menengah atas.
Dari keempat permasalahan tersebut, salah satu yang dihadapi oleh
siswa SMA yaitu pengambilan keputusan ke perguruan tinggi, dimana
seorang siswa yang telah lulus dari sekolah menengah atas dihadapkan
pada pilihan-pilihan sulit. Seorang siswa dalam kehidupannya akan
dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan dengan
kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun karirnya. Adakalanya siswa
mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan
alternatif mana yang sebaiknya dipilih. Apakah nantinya akan meneruskan
studi lanjut yakni melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, atau akan
bekerja maupun mengikuti pelatihan-pelatihan/ kursus.
Banyak siswa yang mengalami kekurangan informasi tentang studi
lanjut terutama yang berkaitan dengan perguruan tinggi sehingga
cenderung menjadi salah satu hambatan dalam menentukan arah pilih studi
lanjut ataupun karirnya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurang
intensifnya pelaksanaan layanan informasi di sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan terhadap salah satu
siswi kelas 12 SMA Negeri di Cirebon, diperoleh data bahwa informasi
karir yang diberikan oleh guru BK di sekolah masih sangat minim karena
adanya keterbatasan informasi yang dimiliki oleh guru BK tersebut serta
terbatasnya kemampuan guru BK untuk mengakses informasi yang lebih
1
lengkap melalui internet. Hal ini mengakibatkan kebutuhan informasi karir
siswa tidak terpenuhi sehingga siswa tersebut harus mencari informasi
karir secara mandiri, baik melalui internet, buku, serta dari sumber
informasi yang lain.
Pemberian informasi studi lanjut, baik yang diperoleh dari guru
pembimbing maupun dari sumber-sumber informasi yang lain diharapkan
siswa dapat memperoleh gambaran tentang studi lanjut yang akan dipilih
dan ditempuhnya sehingga memudahkan siswa dalam mengambil
keputusan kemana ia akan melanjutkan pendidikannya pasca SMA.
Pemberian layanan informasi studi lanjut perlu disampaikan kepada
siswa agar mereka dapat mengambil keputusan secara tepat dan mantap
karena akan berhubungan dengan pilihan karir mereka di masa depan,
serta bertujuan agar siswa dapat mempersiapkan diri dalam memilih
lembaga pendidikan pasca SMA sesuai dengan keadaan dirinya, dan dapat
disesuaikan dengan tingkat kemampuan ekonomi orang tua.
Dewasa ini, perkembangan TIK telah membawa transisi perubahan
dari komunitas pengetahuan menjadi komunitas dinamis berbasis
informasi dan komunikasi digital. Di era digital, lingkungan belajar harus
diselaraskan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,
misalnya internet dan cybernet, yang memungkinkan pebelajar belajar
secara mandiri, dinamis dan tidak terikat oleh hanya satu tempat dan satu
sumber belajar, bahkan tidak tergantung pada guru pengajarnya saja,
tetapi siswa dapat belajar dari banyak guru, berbagai sumber di dunia
maya. Termasuk untuk mencari informasi tentang berbagai universitas
untuk perencanaan karirnya setelah lulus dari SMA.
Dalam era digital dinamis ini guru harus menerapkan konsep multy
channel learning yang memperlakukan siswa sebagai pebelajar dinamis
yang dapat belajar dimana saja, kapan saja, dari siapa saja, dari berbagai
sumber di mana saja. Dalam hal ini guru hendaknya bertindak sebagai
fasilitator yang menunjukkan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa,
dan membuka kesempatan pada siswa untuk dapat belajar dari berbagai
sumber pembelajaran digital di dunia global. Oleh sebab itu, sebagai calon
2
guru BK kami berusaha mengembangkan website yang berisi informasi
dasar dari berbagai universitas, baik universitas negeri maupun swasta
yang dapat dimanfaatkan dalam layanan informasi karir tentang studi
lanjut. Dengan demikian, siwa SMA yang pada umumnya telah terbiasa
dengan dunia digital ini dapat dengan mendiri berusaha menemukan
informasi studi lanjut yang ia butuhkan selain informasi yang didapatkan
langsung dari guru BK di sekolah.
B. Argumentasi Ilmiah
Saat ini pemanfaatan teknologi semakin berkembang pesat, salah
satunya dalam proses konseling. Konselor memanfaatkan komputer dan
teknologi internet untuk memberikan kemudahan dalam proses konseling,
berinteraksi jarak jauh, melakukan asesmen, serta mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan konseli. Konselor juga mereferensikan website-
website yang sesuai dengan kebutuhan konseli.
Dalam buku Models of Use of the Internet in Career Planning Services
yang ditulis oleh Joann Harris-Bowlsbey, pada bab yang berjudul The
Internet: A Tool For Career Planning berisi tentang bagaimana konselor
mengkombinasikan kemampuannya dengan perkembangan teknologi
internet untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling, terutama
dalam bidang karir. Konselor dapat memanfaatkan berbagai macam
website yang sesuai kebutuhan konseli. Konselor dapat merekomendasikan
website kepada konseli serta memintanya untuk mengeksplorasi dan
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Kemudian hasil eksplorasi
tersebut akan konseli diskusikan bersama konselor untuk membuat
keputusan terbaik bagi permasalahan yang dialami konseli.
Konselor juga memanfaatkan komputer untuk kepentingan pengumpulan
data dan asesmen, serta memanfaatkan teknologi internet untuk melakukan
3
interaksi jarak jauh, berkomunikasi dan bertukar informasi melalui e-mail,
video conference, juga untuk melakukan cyber counseling.
Jurnal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi internet dan
website dalam bimbingan dan konseling dalam bidang karir ini sangat
dibutuhkan untuk menyesuaikan perkembangan zaman serta untuk
memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi-informasi karir
yang dibutuhkan. Dalam jurnal ini, konselor selalu merekomendasikan
website-website penyedia informasi karir kepada konseli yang harus
konseli eksplorasi untuk memperoleh informasi-informasi karir yang
konseli butuhkan. Hal tersebut juga memperlihatkan bahwa pada
umumnya siswa merupakan digital natives yang telah terbiasa dengan
teknologi dan internet, dan konselor tentu harus menyesuaikan dengan
kondisi konseli. Perekomendasian website bermanfaat bagi konseli untuk
memandirikan mereka dalam memperoleh informasi-informasi karir yang
dibutuhkan.
Berdasarkan buku tersebut, kami membuat sebuah website yang berisi
tentang informasi perguruan tinggi di Indonesia, baik perguruan tinggi
negeri maupun perguruan tinggi swasta serta beberapa artikel dan video
seputar perguruan tinggi. Website ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan informasi karir siswa, terutama informasi mengenai studi
lanjutan. Selain itu, website ini juga dapat digunakan oleh guru BK di
sekolah sebagai bahan referensi dalam memberikan layanan bimbingan
karir di sekolah.
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Gambaran siswa sebagai masyarakat digital
Saat ini dunia berada di dalam era teknologi digital. Hampir semua
orang di berbagai belahan dunia menggunakan teknologi digital untuk
mempermudah aktivitas dalam kehidupannya. Oleh karena itu, orang-
orang yang hidup di era teknologi digital dan akrab dengan hal tersebut
dapat dikatakan sebagai masyarakat digital (digital citizenship).
Masyarakat digital mempunyai pandangan positif tentang teknologi karena
teknologi dapat memberikan kemudahan dalam bekerja, bersosialisasi dan
melakukan banyak hal.
Teknologi digital juga berperan dalam dunia pendidikan. Peran
teknologi digital dapat dilihat dari berbagai aspek yang terkait dengan
pendidikan seperti metode pembelajaran berbasis teknologi yang
diterapkan pendidik kepada peserta didiknya dan fasilitas pendidikan yang
serba menggunakan teknologi digital. Masuknya teknologi digital ke
dalam dunia pendidikan yaitu karena mengikuti perkembangan jaman dan
melihat bahwa peserta didik (siswa) merupakan individu yang lahir pada
era teknologi digital. Oleh karena itu, pendidikan menyesuaikan diri pada
kedua hal tersebut dan beralasan untuk memanfaatkan teknologi digital.
Pada tahun 2001, sebuah artikel yang ditulis oleh Mark Prensky
(dalam Bailey & Ribble, 2007) mengidentifikasi dua kelompok khusus
pengguna teknologi yaitu digital native dan digital immigrant. Digital
native adalah orang yang telah tumbuh di era teknologi digital dan secara
naluriah tampaknya memahami tentang teknologi. Sementara itu, digital
immigrant adalah orang yang telah mengadopsi banyak aspek dari
teknologi baru namun mereka belum tumbuh dan terbiasa dengan alat-alat
digital, jadi secara naluriah mereka tidak dapat dikatakan sebagai digital
native. Para digital immigrant lahir dan tumbuh bukan pada era
perkembangan digital namun perkembangan zaman menuntut mereka
5
untuk dapat beradaptasi pada era digital dan pada akhirnya mereka akan
ikut menjadi bagian dari masyarakat digital.
Jika dilihat dari kelompok pengguna teknologi tersebut, siswa
termasuk ke dalam digital native. Mereka lahir dan tumbuh pada era
digital. Era digital membuat mereka secara naluriah mempunyai
kecenderungan yang baik pada tingkat efikasi dirinya terhadap
penggunaan alat-alat digital, terutama internet. Mereka bersikap terbuka,
berani, yakin serta lebih mudah memahami penggunaan dan
perkembangan teknologi yang sedang terjadi.
Walaupun sebagian besar orang sudah tidak asing lagi pada
keberadaan teknologi digital namun masih banyak orang yang tidak
memiliki kecapakan digital. Kecakapan digital ini tidak berkaitan dengan
apakah ia merupakan digital native atau digital immigrant. Kedua
kelompok ini sangat mungkin untuk tidak memiiki kecakapan digital.
Kecakapan yang dimaksud yaitu tidak mempunyai kemampuan untuk
menggunakan teknologi serta pengetahuan dalam cara memanfaatkan
teknologi dengan baik. Alhasil banyak dari pengguna teknologi yang
menggunakan teknologi digital ke arah yang negatif.
Siswa perlu memperhatikan sembilan elemen yang membangun
konsep digital citizenship agar mereka dapat memiliki kecakapan digital
dan dapat menggunakan teknologi digital dengan sebaik-baiknya.
Sembilan elemen tersebut yaitu:
1. Akses digital: partisipasi masyarakat dalam elektronik
2. Perdagangan digital: pembelian dan penjualan barang secara online
3. Komunikasi digital: pertukaran informasi melalui elektronik
4. Kecakapan digital: kemampuan untuk menggunakan teknologi digital
dan pengetahuan dalam bagaimana dan kapan menggunakan teknologi
tersebut.
5. Etika digital: standar perilaku yang diharapkan oleh pengguna
teknologi digital lainnya
6. Hukum digital: keadilan hukum dan pembatasan yang mengatur
penggunaan teknologi
6
7. Keadilan dan tanggungjawab digital: hak istimewa dan kebebasan bagi
semua
pengguna teknologi digital dan ekspekstasi perilaku yang datang
bersama mereka
8. Kesehatan digital: unsur-unsur fisik dan kesejahteraan psikologis yang
terkait dengan penggunaan teknologi digital
9. Keamanan digital: tindakan pencegahan yang dilakukan agar dapat
menjamin keselamatan pribadi dan keamanan jaringan semua
pengguna teknologi
B. Isu yang diangkat dalam proyek
Isu yang diangkat dalam proyek ini yaitu layanan bimbingan karir yang
difokuskan pada pemilihan jurusan dan perguruan tinggi. Di sekolah,
kebanyakan konselor atau guru BK hanya memberikan layanan informasi
karir secara konvensional saja yaitu dengan komunikasi dua arah antara
konselor dan siswa secara tatap muka. Selain itu, biasanya informasi yang
diberikan tidak banyak sehingga masih banyak siswa yang belum
terakomodasi kebutuhan informasinya.
Di sekeliling kita, masih banyak siswa yang membutuhkan informasi karir
terutama tentang informasi perguruan tinggi. Sering ditemukan bahwa
siswa tidak matang dalam memikirkan, memilih dan menentukan jurusan
dan perguruan tinggi. Hal tersebut dapat berdampak pada masa depan
siswa itu sendiri. Jika siswa telah salah memilih jurusan dan perguruan
tinggi, kemungkinan mereka tidak bisa mengoptimalkan bakat dan minat
yang dimiliki, tidak betah di kampus atau jurusan tersebut serta tidak bisa
mendapatkan prestasi yang memuaskan.
Salah satu penelitian yang memperlihatkan bahwa masih banyak siswa
yang belum mempunyai pilihan jurusan danperguruan tinggi yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Alfikalia pada tahun 2009. Berdasarkan
hasil penelitian ini, hanya 36,37% siswa kelas XII sudah menetukan
pilihan program studi dan perguruan tinggi yang ingin dipilih pada saat
mengikuti SNMPTN. Dari penelitian tersebut maka dapat dilihat bahwa
7
masih minimnya pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga belum banyak
siswa yang mempunyai pilihan dalam menentukan program studi dan
perguruan tinggi.
Oleh karena itu, untuk membantu siswa agar dapat memeperoleh
informasi seputar perguruan tinggi, kami terinspirasi untuk
mengembangkan proyek mengenai layanan karir yang difokuskan pada
perguruan tinggi. Proyek ini dikembangkan dalam rangka memberikan
alternatif informasi pilihan jurusan dan perguruan tinggi melalui media
internet. Dengan adanya proyek ini, diharapkan siswa akan lebih mudah
untuk memperoleh berbagai informasi tentang “dunia perkuliahan” dan
tidak terpaku pada informasi yang diberikan oleh konselor sekolah saja.
C. Media
Untuk memaksimalkan efektifitas layanan bimbingan dan
konseling, konselor dapat mengkombinasikan kemampuan dirinya dalam
memberikan layanan dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan
internet. Salah satu pemanfaatan teknologi internet dalam bidang
Bimbingan dan Konseling yaitu untuk layanan karir. Watts dalam
jurnalnya yang berjudul The Role of Information and Communication
Technologies In an Integrated Career Information and Guidance System,
mengemukakan bahwa adanya integrasi penggunaan ICT dalam
bimbingan. Kebanyakan sistem komputerisasi bimbingan di desain agar
siswa dapat mengakses informasi yang dibutuhkan tanpa bantuan dari
konselor. Sistem bimbingan dengan model ICT memungkinkan konselor
untuk tidak harus terlibat dalam kelas dan mengintervensi kegiatan. ICT
dapat diterapkan dalam penggunaan website untuk memberikan layanan
bimbingan karir kepada siswa. Pola penggunaan website dalam layanan
bimbingan karir mempunyai tujuan utama yaitu untuk membantu siswa
dalam memilih dan membuat keputusan secara mandiri. Dengan
menemukan informasi secara langsung melalui website maka siswa akan
terdorong untuk mampu mengambil keputusan terbaik bagi dirinya sendiri
tanpa banyak intervensi dari pihak lain.
8
Sementara itu, Azy Barak pada jurnalnya yang berjudul Defining
Internet-Supported Therapeutic Interventions, menjelaskan tentang
website berbasis intervensi. Website ini merupakan program intervensi
untuk membuat perubahan positif dan memperbaiki atau meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, dan pemahaman siswa. Ada tiga subtipe website
berbasis intervensi:
Web intervensi berbasis pendidikan (Web-based education
interventions)
Web intervensi berbasis terapi penanganan sendiri (Self-guided web-
based therapeutic interventions)
Web intervensi berbasis terapi yang didukung oleh ahli (Human-
supported web-based therapeutic interventions)
Mengacu pada subtipe tersebut, media proyek yang dikembangkan
termasuk ke dalam tipe website intervensi berbasis terapi penanganan
sendiri. Tipe ini dapat menjadi referensi bagi konselor dalam rangka
pemberian layanan bimbingan karir. Website ini dirancang untuk
menciptakan kognitif, tingkah laku, dan perubahan emosional yang positif.
Konten dalam website ini dirumuskan secara komprehensif dan disajikan
dalam format yang terstruktur. Tipe website ini menyediakan aktivitas
feedback online dan ada juga yang tidak. Jika ada, bentuk aktivitas online
yang tersedia yaitu seperti forum tanya jawab.
Pada jurnal Models of Use of the Internet in Career Planning
Services yang ditulis oleh Bowlsbey, ada beberapa model yang mungkin
dapat dikembangkan untuk layanan karir melalui website atau media
internet. Model-model tersebut antara lain:
One-to-One, Face-to-Face Counseling and the Internet
Model ini bersifat paling pribadi, lebih efektif, dan membutuhkan
biaya yang paling mahal. Dalam model ini konseli menemui konselor
dan bertatap muka secara langsung untuk menceritakan masalah yang
dihadapi konseli. Kemudian konselor mereferensikan website yang
perlu konseli eksplorasi untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Setelah memperoleh informasi, konselor dan konseli
9
mendiskusikannya kembali dan membuat keputusan terbaik bagi diri
konseli.
Technology-Enhanced Internet Exchange (Cybercounseling)
Dalam model ini konseli dapat memilih untuk berinteraksi dengan
konselor
melalui internet. Konselor dan konseli dapat melakukan kontak
melalui e-mail, video conference dan media internet lainnya yang
sesuai dengan kebutuhan.
Group Approaches and the Internet
Dengan tugas pengembangan karir yang normal, suatu penelitian
menunjukkan bahwa bekerja di dalam kelompok dapat memiliki efek
positif. Pada tingkat sekolah menengah, pendekatan ini bisa disebut
dengan bimbingan kelompok. Biaya untuk melaksanakan model ini
juga relatif lebih murah dibanding dengan model One-to-One, Face-to-
Face Counseling and the Internet. Pada model ini, konselor
memberikan situs-situs yang dapat diakses oleh anggota kelompok.
Pemberian situs-situs ini dilakukan agar anggota dapat mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan kemudian mendiskusikannnya pada
kegiatan selanjutnya.
Computer-Based Career Planning and Information Systems and the
Internet
Dalam model ini, konselor memanfaatkan internet dalam perencanaan
karir konseli serta menyediakan sistem informasi tentang karir berbasis
internet. Konselor merekomendasikan situs-situs yang berisi informasi
yang dibutuhkan oleh konseli.
Berdasarkan model yang telah dikemukakan oleh Bowlsbey, model
layanan karir melalui website yang sesuai dengan proyek yang
dikembangkan yaitu Computer-Based Career Planning and Information
Systems and the Internet. Dalam model ini, siswa dapat bereksplorasi
seluas-luasnya untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Kegiatan yang
dilakukan konselor juga akan lebih efektif karena konselor dapat
mereferensikan situs-situs yang relevan dengan kebutuhan siswa.
10
Jenis media yang digunakan dalam pengembangan proyek ini yaitu
website. Penggunaan media website dalam proyek ini sesuai dengan isu
yang diangkat serta tujuan pengembangan proyek ini. Siswa dapat
memperoleh banyak informasi melalui website. Mereka tidak perlu
bergantung pada informasi yang diberikan pada pihak sekolah. Para siswa
dapat mengeksplorasi berbagai informasi secara mandiri untuk memenuhi
kebutuhannya.
11
BAB III
OVERVIEW WEBSITE
a) Perencanaan Proyek
Dalam mata kuliah Informasi dan Teknologi dalam Bimbingan dan
Konseling ini dari kelompok satu merencanakan pembuatan suatu proyek
yang menggunakan media website sebagai suatu alat penyampai informasi.
Kami memilih menggunakan media website (blog) karena beberapa
alasan. Pertama, website memungkinkan kami membangun sebuah website
sederhana dengan mudah karena telah tersedia beberapa situs penyedia
pembuatan website gratis dengan pilihan template yang menarik dan
beragam. Kedua, website memungkinkan kami berkreasi dengan aneka
widget atau tools tambahan yang juga sudah disediakan. Alasan ketiga
adalah website merupakan salah satu resourch di Internet yang mudah
dipelajari dan tidak memerlukan banyak keterampilan kompleks dalam
mengoperasikannya. Kami sadari sepenuhnya proyek ini adalah suatu
tugas yang pada akhirnya memiliki batas waktu pengumpulan dan standar
penilaian baku yang harus kami penuhi. Oleh karena itu kami sepakat
untuk memilih website sebagai media proyek kami karena lebih meringkas
waktu untuk mempelajari dan mengoperasikannya sehingga kami bisa
meluangkan lebih banyak waktu untuk fokus membangun dan memilih
konten yang sesuai dengan tema yang kami tentukan untuk proyek ini.
Proyek yang kami pilih untuk dikembangkan adalah sebuah
website yang bernama www.maujadimahasiswa.wordpress.com yakni
sebuah website yang pembuatannya terinspirasi dari sebuah website karir
yaitu www.careercollege.com yang kemudian kami kembangkan sesuai
kebutuhan siswa di Indonesia. Latar belakang permasalahan dan dasar
layanan BK yang kami pilih dalam perancangan website ini adalah
masalah bimbingan karir. Website kami diciptakan untuk memberikan
ragam informasi alternatif mengenai pemilihan pendidikan lanjutan
khususnya perguruan tinggi dalam negeri baik yang berstatus perguruan
12
tinggi negeri maupun swasta. Oleh karena itu alasan utama kelompok kami
mengembangkan proyek ini adalah karena banyaknya siswa yang
membutuhkan informasi mengenai berbagai macam perguruan tinggi dan
jurusan namun fasilitas layanan bimbingan karir yang diberikan konselor
di sekolah kerap kali kurang mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut.
Selain itu agar siswa dapat lebih mengeksplorasi sendiri informasi yang
mereka butuhkan mengenai pilihan pendidikan lanjutan. Jadi, tema yang
kami pilih untuk pengembangan proyek ini adalah Bimbingan karir
dengan fokus pemberian informasi mengenai pendidikan lanjutan terutama
informasi perguruan tinggi di Indonesia.
Selanjutnya proyek kami mengarahkan rancangan proyeknya pada
beberapa target audience yang kami rasa sesuai dengan tujuan informasi
yang akan kami sampaikan. Proyek ini akan dikembangkan untuk tingkat
pendidikan sekolah menengah atas (SMA) khususnya untuk kelas XII (12)
yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Sedangkan yang dapat dipelajari oleh audience atau target pengguna sites
ini (siswa) adalah mendapatkan informasi karir khususnya tentang
perguruan tinggi, lokasi perguruan tinggi, jalur masuk, persyaratan masuk,
passing grade jurusan, daya tampung dan kuota, artikel yang berkaitan
dengan karir, video selayang pandang kampus tujuan, dan quick search
jurusan yang diinginkan.
Kemudian setelah kami merencanakan jenis media yang kami
gunakan dan tema proyek telah kami tetapkan, maka perencanaan kami
berlanjut pada pencarian jurnal-jurnal dan buku yang berkaitan dengan
tema proyek kami. Tujuannya adalah untuk menetapkan teori apakah yang
akan kami gunakan sebagai landasan proyek kami. Setelah itu kami mulai
menentukan konten apa saja yang akan kami masukkan ke dalam website
kami. Ada beberapa tahapan dalam penentuan konten website ini, dalam
perjalanannya ada menu yang awalnya ingin kami masukkan namun pada
akhirnya tidak kami masukkan karena kurang sesuai dengan tujuan akhir
yang ingin kami capai dalam proyek ini. Akhirnya konten-konten yang
kami fiksasi dalam proyek ini ada enam konten. Adapun konten-konten
13
tersebut adalah home, our article, our video, my dream campus, our
introduction dan survey blog. Konten-konten tersebut kami pilih karena
dirasa sudah cukup mewakili tujuan yang ingin kami sampaikan kepada
audience.
Tahap perencanaan proyek selanjutnya adalah mencari konten-
konten yang telah kami tentukan. Kami berusaha membagi beberapa tugas
sesuai dengan job desk masing-masing. Misalnya kami membagi untuk
mencari data base, membagi tugas untuk mendesain website dan lain-lain.
Kemudian kami menetapkan deadline atas pembagian tugas tersebut
sehingga target setiap tahapan dapat tercapai. Lalu setelah konten-konten
yang kelompok kami perlukan telah didapat maka kami mulai
memasukkan konten-konten tersebut ke dalam menu yang kami tentukan.
b) Implementasi Proyek
Berdasarkan konten yang telah kami tetapkan sebelumnya maka
kami berusaha mengimplementasikannya dalam proses pengembangan
proyek sampai kepada penyusunan laporan akhir. Implementasi proyek
yang kami lakukan tahapannya adalah:
14
15
Nama Proyek Maujadimahasiswa.wordpress.com
Nama
Anggota
Aditiya mapandji
Aurora paramitha
Lilis fitriani
Nur asri fitriani
Nurlatifah
Novita Puspawati
Siti Chodijah C
Produk Akhir www.maujadimahasiswa.wordpress.com
(blog)
Tenggat
Waktu
30 mei
2012
Komponen
Produk
TUGAS PJ Tenggat: Selesai
1 Penentuan judul proyek/ jenis
layanan
Didiskusikan
bersama
Minggu ke
1 maret
2 Pembuatan rancangan generik Didiskusikan
bersama
Minggu ke
2 maret
3 Menentukan basis teori dari
proyek (pencarian jurnal,
buku)
Aurora Minggu ke
3 maret
4 Pembuatan prezi untuk setiap
presentasi
Adit Setiap 2
hari
sebelum
presentasi
5
6
Penentuan konten, pemilihan
media
Didiskusikan
bersama
Minggu ke
3-4 maret
7 Pembuatn akun email, blog Nurlatifah Minggu ke
4 maret
8 Desain tampilan, konten,
menu
Siti Chodijah Minggu ke
1 april-
sekarang
9 Penentuan isi data base Didiskusikan
bersama
Minggu ke
3 maret
10 Pencarian data base
1. Data base kampus
Novita Minggu ke
3 maret
c) Signifikansi Konten
Seperti yang telah kami jelaskan di atas proyek kami memiliki
enam menu yaitu home, our article, our video, my dream campus, our
introduction, dan survey blog.
1. Home
Seperti standar website lainnya, menu home berfungsi sebagai
welcome greeting website kami. Menu ini harus dan penting
diketahui oleh pengunjung website kami agar mereka mengetahui
apa tujuan dan latar belakang dibuatnya website kami.
2. Our introduction
Our introduction adalah menu yang berisi tentang profil pembuat
website yaitu kami. Dalam our introduction pengunjung website
dapat mengetahui identitas kami dan bila ingin menghubungi dapat
melalui kontak yang kami sediakan disana.
16
3. Our article
Menu ini berisi tentang beberapa artikel bermanfaat bagi pembaca.
Selain menyediakan data base kampus di menu My dream campus,
maka menu artikel ini sangat penting diketahui oleh para
pengunjung yang ingin mengetahui informasi mengenai karir
seperti info SNMPTN dan lain-lain. Alasan mengapa menu ini
terpisah dengan data base kampus karena agar pengunjung dapat
memilih informasi apa yang ia butuhkan secara langsung tanpa
harus tercampur dengan menu lain.
4. Our Video
Menu our video seperti namanya berisi kumpulan video profil
kampus dan video tentang karir. Mengapa pengunjung penting
untuk mengakses ini?. Karena mungkin dari sekian banyak
pengunjung website kami ada yang tidak terlalu suka membaca
informasi dari tulisan namun lebih memilih langsung menonton
video kampus yang mereka inginkan. Alasan lain mengapa menu
ini penting untuk ada karena kami ingin berusaha memberikan
informasi selengkap-lengkapnya tentang sebuah kampus sehingga
tidak hanya ada artikel atau summary tentang kampus tersebut
namun juga ada video yang bisa diakses secara bersamaan.
5. My dream campus
Menu my dream kampus merupakan menu utama yang harus
diakses oleh para pengunjung website kami. Menu ini berisi data
base kampus di Indonesia baik yang negeri maupun swasta. Dari
menu ini pengunjung bisa mendapatkan informasi jalur masuk,
jenis jurusan, prakiraan biaya dan lain sebagainya.
6. Survey Blog
Sebuah website pasti memerlukan perbaikan dalam
pengembangannya. Maka kami membuat satu menu bernama
survey blog yang berisi lembaran survey mengenai website kami
yang dapat diakses dengan mudah oleh para pengunjung website.
Survey ini bertujuan untuk menjaring suara tentang media atau
17
bagian manakah diwebsite kami yang harus ditingkatkan atau
diperbaiki lagi.
BAB IV
EVALUASI WEBSITE
a) Kriteria penilaian dan instrumen penilaian
Bagian
yang
Dievaluasi
Kriteria Item
Media Kelebihan media Anda tidak perlu memiliki banyak
keterampilan IT dalam menggunakan blog
ini.
Kecepatan akses Waktu tunggu untuk mengakses blog ini
relative singkat (loading singkat).
Konten Kesesuaian isi Blog ini fokus pada permasalahan
18
dengan tema bimbingan karir khususnya pendidikan
lanjutan di perguruan tinggi.
Efektifitas
informasi yang
disajikan
Informasi yang ada di dalam situs ini
mudah untuk dimengerti.
Kesesuaian konten
dengan target
audience
Isi dari blog ini cocok untuk siswa sekolah
menengah atas kelas XI dan XII.
Efektifitas bahasa Situs ini menggunakan bahasa yang mudah
untuk dipahami.
Keberagaman
konten
Situs ini menyediakan konten yang
beragam.
Kualitas konten Informasi yang tersedia berasal dari sumber
yang dapat dipercaya (tertulis sumber dari
tiap konten).
Desain Kemudahan dalam
menemukan konten
yang diinginkan.
Blog/web ini mudah untuk di navigasikan
Tombol navigasi yang ada membantu
audience menemukan informasi.
Komposisi warna Komposisi warna yang ditampilkan dalam
situs ini terlihat menarik.
Komposisi font Huruf-huruf yang ditampilkan mudah untuk
dibaca.
Huruf-huruf yang di tampilkan dalam
blog/web ini konsisten (sama di setiap
bagiannya).
19
b) Hasil Evaluasi
Keterangan :
A. Anda tidak perlu memiliki banyak keterampilan IT dalam menggunakan
blog ini.
B. Waktu tunggu untuk mengakses blog ini relative singkat (loading singkat).
C. Blog ini fokus pada permasalahan bimbingan karir khususnya pendidikan
lanjutan di perguruan tinggi.
D. Informasi yang ada di dalam situs ini mudah untuk dimengerti.
E. Isi dari blog ini cocok untuk siswa sekolah menengah atas kelas XI dan
XII.
F. Situs ini menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami.
G. Situs ini menyediakan konten yang beragam.
H. Situs ini menyediakan konten yang beragam.
I. Informasi yang tersedia berasal dari sumber yang dapat dipercaya (tertulis
sumber dari tiap konten).
J. Blog/web ini mudah untuk di navigasikan
K. Tombol navigasi yang ada membantu audience menemukan informasi.
L. Komposisi warna yang ditampilkan dalam situs ini terlihat menarik.
M. Huruf-huruf yang ditampilkan mudah untuk dibaca
N. Huruf-huruf yang di tampilkan dalam blog/web ini konsisten (sama di
setiap bagiannya).
DATA YANG DIDAPAT :
RATA-RATA : 11,79
STANDAR DEVIASI : 1,28
Klasifikasi Rentang jumlah responden Persentase
Sangat Tinggi 14.35 < 67 65.69
Tinggi 13.07 - 14.35 0 0
Sedang 10.52 - 13.07 0 0
20
Rendah 9.24 - 10.52 21 20.59
Sangat Rendah 9.24 > 14 13.73
Jumlah 102 100
Tabel Persentase Keseluruhan
GRAFIK JUMLAH RESPONDEN
67
21
14
JUMLAH RESPONDEN
Sangat TinggiTinggiRata-RataRendahSangat Rendah
GRAFIK PERSENTASE RESPONDEN
21
66%
21%
13%
GRAFIK PERSENTASE RESPONDEN
Sangat TinggiTinggiRata-RataRendahSangat Rendah
DESKRIPSI :
Berdasarkan data yang didapat dibuatlah klasifikasi berdasarkan kurva
normal dengan klasifikasi sebagai berikut :
Klasifikasi Rentang
Sangat Tinggi 14.35 <
Tinggi 13.07 - 14.35
Sedang 10.52 - 13.07
Rendah 9.24 - 10.52
Sangat Rendah 9.24 >
22
Skor dengan nilai lebih dari 14,35 masuk kedalam kategori rentang skor
Sangat Tinggi. Skor dengan nilai 13,07 sampai dengan 14,35 masuk kedalam
kategori rentang skor Tinggi. Skor dengan nilai 10,52 hingga 13,07 masuk
kedalam kategori rentang skor sedang. Skor dengan nilai 9,24 sampai dengan
10,52 masuk kedalam kategori rentang skor Rendah. Skor dengan nilai kurang
dari 9,24 masuk kedalam kategori rentang skor Sangat Rendah.
Dari 102 orang responden, terdapat 67 orang atau sebesar 65,69% dari
keseluruhan responden menilai website kami dengan klasifikasi Sangat Tinggi.
Kemudian untuk klasifikasi Tinggi dan sedang tidak terdapat satu orang pun, atau
terdapat 0% untuk rentang skor ini. Untuk klasifikasi rendah terdapat 21 orang
yang memilih atau sebesar 20,59%. Dan terakhir terdapat 14 orang atau sebesar
13,73% dari keseluruhan responden menilai website kami dengan klasifikasi
Sangat Rendah.
Dari hasil tersebut dapat dilihat item pernyataan yang mendapatkan nilai
paling rendah yaitu pada item dengan pernyataan “Tombol navigasi yang ada
membantu audience menemukan informasi”. Dengan nilai skor dari seluruh
responden sebesar 73 orang dari 102 orang berpendapat jika website kami tidak
memiliki tombol navigasi yang membantu mereka untuk menemukan informasi di
website kami. Hal tersebut terlihat dari tombol pilihan menu yang terletak di
bagian paling atas dari layout blog, sehingga para pengunjung mungkin tidak
memperhatikan menu yang berada di atas. Selain itu, tombol ‘cari’ yang ada di
blog kami terkadang tidak memberikan rekomendasi pencarian yang tepat
sehingga pengunjung tidak melihat kotak pencari tersebut berfungsi dengan baik.
Tetapi tombol ‘kategori’ bisa menjadi salah satu alternatif untuk membantu
pengunjung mencari informasi sesuai dengan kategori yang tersedia.
Kemudian item pernyataan berikutnya yang memiliki nilai rendah kedua
yaitu pada item dengan pernyataan “Situs ini menyediakan konten yang beragam”.
Dengan nilai skor dari seluruh responden sebesar 75 orang dari 102 orang
berpendapat jika website kami tidak menyediakan konten yang beragam. Hal
23
tersebut terlihat dari pilihan menu yang dimiliki oleh blog kami hanya sebanyak 3
menu inti (my dream campus, our video, our arthicle) dan 2 menu tambahan
(survey dan our introduction). Alasan yang lainnya yaitu karena blog kami hanya
berfokus kepada rekomendasi perguruan tinggi, kami memang membatasi konten
dan hanya menyediakan informasi yang berhubungan dengan hal tersebut seperti
informasi kampus, video ulasan kampus dan artikel tentang kampus.
Item pernyataan yang mendapatkan nilai paling tinggi yaitu pada item
dengan pernyataan “Komposisi warna yang ditampilkan dalam situs ini terlihat
menarik” karena ke 101 responden memilih item ini. Kami memilih tema yang
terlihat simpel dan warna yang tidak terlalu mencolok karena kami ingin
pengunjung merasa nyaman mengunjungi blog kami. Desain header juga
disesuaikan dengan warna tema sehingga terlihat senada dan tidak banyak ‘tabrak
warna’.
Item tertinggi kedua yaitu pada item dengan pernyataan “Informasi yang
ada di dalam situs ini mudah untuk dimengerti” Dengan nilai skor dari seluruh
responden sebesar 100 orang dari 102 orang responden. Kami berusaha
memberikan informasi yang mudah diakses oleh pengunjung kami derngan isi
konten yang fokus dengan informasi yang dibutuhkan siswa dalam mencari
perguruan tinggi.
24
BAB V
PERBAIKAN PROYEK
Dari proyek yang kami kembangkan, masih banyak yang harus diperbaiki.
Tombol navigasi yang ada kurang membantu audience menemukan informasi
sehingga kami akan melakukan perbaikan sebagai berikut :
mencari widget ‘kotak pencarian’ yang baik.
memastikan bahwa kotak pencarian tersebut dapat bekerja secara tepat.
Mengklasifikasikan semua database ke dalam kategori yang sudah
tersedia. Sehingga membatu pengunjung untuk dapat menemukan
informasi yang dicari selain menggunakan ‘kotak pencarian’
25
Letak menu yang berada di bagian paling atas blog akan dipindahkan ke
tempat yang lebih rendah. Kami berencana akan meletakkannya di bawah
header blog sehingga posisinya berada di tengah.
Konten blog kami yang kurang beragam akan kita perbaiki dan
ditambahkan dengan
beberapa konten baru yang lebih menarik dan bermanfaat tanpa harus keluar
dari focus isi blog kami.
Menambahkan konten beasiswa
Di dalam konten ini berisi informasi beasiswa yang dapat dilihat oleh para
pengunjung yang membutuhkan beasiswa untuk melanjutkan
pendidikannya ke perguruan tinggi. Kami juga akan memberikan link dari
sumber informasi beasiswa tersebut sehingga pengunjung dapat lebih
mengekplorasi informasi tersebut. Kami juga akan menyediakan
‘download file’ untuk formulir beasiswa yang dapat diakses melalui
download di internet. Dalam konten ini infromasi beasiswa kami
klasifikasikan berdasarkan jenis beasiswa tersebut, beasiswa dari dalam
dan luar negeri.
Selain dua kekurangan tersebut, kami merasa bahwa blog kami
masih jauh dari sempurna. Kami akan menambahkan database perguruan
tinggi sehingga informasi yang pengunjung dapat lebih banyak. Kami juga
akan merapikan database perguruan tinggi agar pengunjung lebih mudah
mengaksesnya. Kami akan memperbanyak artikel mengenai perguruan
tinggi dan juga menambahkan video yang lebih menarik lagi. Kami juga
akan menambahkan widget-widget yang lebih menarik dan berhubungan
dengan konten yang terdapat di blog kami seperti twitter dan facebook dan
juga roomchat yang berfungsi untuk diskusi atau ruang untuk pengunjung
yang ingin bertanya.
26
BAB VI
Public Outreach
Website yang dikembangkan oleh kolompok satu adalah sebuah website
dengan alamat httpp://maujadimahasiswa.co.nr dengan tujuan untuk
memberikan informasi dalam bidang bimbingan karir dalam layanan Bimbingan
& Konseling. Website ini pada awalnya merupakan sebuah blog yang beralamat
di wordpress. Alasan penggunaan nama Mau Jadi mahasiswa adalah agar
memudahkan pencarian mengenai informasi universitas di mesin pencari.
Perencaan promosi mengenai website ini dilakukan agar di ketahui oleh
masyarakat umum. Sasaran utama pengunjung dari website ini adalah siswa SMA
N kelas XII yang akan segera mencari informasi mengenai perguruan tinggi
negeri maupun swasta.
27
Website ini menyediakan informasi mengenai berbagai macam
universitas-universitas negeri atau pun swasta dengan memberikan link-link yang
terpercaya mengenai informasi tersebut. Selain itu di dalam website ini juga
terdapat banyak informasi yang menarik mengenai berbagai artikel yang
berhubungan dengan bimbingan karir dalam BK. Dalam mensosialisasikan
website http://maujadimahasiswa.co.nr kelompok merencanakan untuk
melakukan soft launching di sekolah kerena sasaran utama dari website ini adalah
siswa SMA kelas XII dan masayarakat pada umumnya. Selain itu juga
menggunakan media online yaitu jejaring social. Dalam hal ini kelompok
menggunakan facebook dan juga twitter. Beberapa rencana public outreach yang
kami lakukan diantaranya:
1. Melakukan soft launching website di sekolah. Hal ini akan dilakukan jika
website ini telah fix dikembangkan dan layak untuk di publikasikan dihadapan
umum dengan konten-konten yang telah sesuai dengan tujuan awal pembuatan
website ini. Target dari soft launching website ini adalah siswa SMA kelas XII
yang membutuhkan informasi mengenai dunia perkuliahan, dan website ini
menyediakan informasi tersebut.
2. Facebook
Dalam hal ini, penggunaan media jejaring social facebook menjadi pilihan
kelompok dalam melancarakan promosi perkenalan website agar di ketahui
oleh masyarakat secara umum. Target dari penggunaan page facebook ini
bukan hanya siswa SMA saja tetapi untuk masyarakat secara umum yang
ingin mengakses informasi mengenai dunia perkuliahan.
Untuk lebih jelasnya mengenai facebook dapat mengunjungi website kami di
page Mau Jadi Mahasiswa.
3. Twitter
Twitter menjadi pilihan kelompok untuk melakukan sosialisasi mengenai
website ini. Twitter dengan akun @MJD_mahasiswa memberikan informasi
mengenai perkembangan terbaru dari website kelompok. Secara langsung,
apapun artikel atau informasi yang bru di posting di dalam website akan
langsung terupdate ke twitter.
28
29