12
1 PERAN BT KLPP KELAS I PALEMBANG DALAM MENGHADAPI KABUT ASAP TAHUN 201 4 Kewaspadaan penyakit berpotensi KLB beserta faktor-faktor yang mempe nga ruh iny a har us ter us dit era pka n de nga n men era pka n tek nol ogi sur vei lans epidemiologi yang merupakan sikap tanggap kesiapsiagaan dalam upaya tindakan penanggula ngan KLB yang cepat dan tepat. Mantan Direktur Jenderal Pengenda lian Pe nyakit da n Pe nyehata n Ling kungan (P2PL) Kemen terian Keseha tan RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kabut asap dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, lingkungan, dan kelestarian hayati. ''Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat ma upun sakit,' u jar Prof.Tjandra. Pada kondisi kesehatan tertentu, ka ta dia, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak. Dalam 4 minggu terak hir ini, asap tebal suda h mulai dirasa kan oleh penduduk di Kota Palembang, Kabupaten Banyu Asin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir yang tentunya akan menyebabkan terjadinya peningkatan kasus gangguan sistem pernapasan. Berdasarkan hal tersebut B TKLPP Kelas I Palembang melakukan pengemban gan sis tem surveilans (SKD) dan respon cepat KLB sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagai UPT Kementerian Kesehatan. Upaya yang dailakukan oleh BTKLPP Kelas I Palembang adalah melakukan pemantauan ku alitas udara sejak tangga l 5 September 2014 hingg a saat ini (27 September 2014). Hasil pemantaua n kualitas udara dapa t dilihat serial seperti tabel dibawah ini. A. Pemantauan Kualitas Udara di Kota Palembang Tanggal 5 September : No. Titik Sampling Waktu Sampling Parame ter (ISPU) PM 10  SO 2  CO O 3  NO 2 1. Terminal Karya Jaya Pagi 75 57 * * * Sore 103 66 * * *

Laporan Kabut Asap BTKLPP Kelas I Palembang Sep-2014

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1PERAN BTKLPP KELAS I PALEMBANG DALAMMENGHADAPI KABUT ASAP TAHUN 2014

    Kewaspadaan penyakit berpotensi KLB beserta faktor-faktor yangmempengaruhinya harus terus diterapkan dengan menerapkan teknologi surveilansepidemiologi yang merupakan sikap tanggap kesiapsiagaan dalam upaya tindakanpenanggulangan KLB yang cepat dan tepat.

    Mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan(P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kabutasap dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, lingkungan, dan kelestarian hayati.''Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalamkondisi sehat maupun sakit,' ujar Prof.Tjandra. Pada kondisi kesehatan tertentu, kata dia,orang akan menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan akibat kabut asapdibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung,lansia, dan anak-anak.

    Dalam 4 minggu terakhir ini, asap tebal sudah mulai dirasakan oleh penduduk diKota Palembang, Kabupaten Banyu Asin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir yangtentunya akan menyebabkan terjadinya peningkatan kasus gangguan sistem pernapasan.Berdasarkan hal tersebut BTKLPP Kelas I Palembang melakukan pengembangan sistemsurveilans (SKD) dan respon cepat KLB sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagai UPTKementerian Kesehatan.

    Upaya yang dailakukan oleh BTKLPP Kelas I Palembang adalah melakukanpemantauan kualitas udara sejak tanggal 5 September 2014 hingga saat ini (27 September2014).

    Hasil pemantauan kualitas udara dapat dilihat serial seperti tabel dibawah ini.

    A. Pemantauan Kualitas Udara di Kota PalembangTanggal 5 September :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Terminal Karya Jaya Pagi 75 57 * * *

    Sore 103 66 * * *

  • 22. Simpang Musi 2 Pagi 71 53 * * *

    Sore 97 61 * * *

    3. Simpang Polygon Pagi 62 52 * * *

    Sore 92 61 * * *

    4. Depan Zikon Kertapati Pagi * 50 * * *

    Sore 59 59 * * *

    Hasil tanggal 8 September :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Simpang Bandara SMB II Pagi * * * * *

    Sore * * * * *

    2. Simpang Tanjung Api-api Pagi 51 * * * *

    Sore 54 * 56 * *

    3. Simpang Terminal KM 12 Pagi * * * * *

    Sore 53 * * * *

    4. Simpang Bandara Lama Pagi * * * * *

    Sore * * * * *

    Berdasarkan perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada pengukuran tanggal5 September 2014, konsentrasi SO2 belum memberikan dampak kesehatan bagi masyarakatkarena masih berada dalam kategori sedang, sedangkan parameter PM10 telah berada padakategori tidak sehat dan menyebabkan penurunan jarak pandang.Sementara pada perhitungan ISPU untuk tanggal 8 September 2014, parameter CO beradapada kategori sedang yang artinya berpotensi mengakibatkan perubahan kimia darah padamanusia. Selain itu, parameter PM10 juga berada pada kategori sedang sehinggadikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan jarak pandang.

  • 3Pemantauan pada tanggal 18 September 2014 adalah sebagai berikut :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter ISPU 18 Sept 2014PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Simpang Bandara SMB II Pagi 102 116 * * *

    Sore 112 117 * * *

    2. Simpang Polda Sumsel Pagi 106 123 * * *

    Sore 104 119 * * *

    Pemantauan pada tanggal 19 September 2014 adalah sebagai berikut :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter ISPU 19 Sept 2014PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Bawah Jembatan Musi II Pagi 111 148 234 * *

    Sore * 67 * * *

    2. Terminal Karya Jaya Pagi 122 168 243 * *

    Sore * 68 * * *

    Pemantauan pada tanggal 22 September 2014 adalah sebagai berikut :

    No.Titik Sampling

    Waktu

    Sampling

    Parameter ISPU 22 sept 2014PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Simpang Bandara SMB II Pagi 102 97 * * *

    Sore 112 105 * * *

    2. Simpang Polda Sumsel Pagi 91 92 * * *

    Sore 94 102 * * *

    Keterangan : * tidak dapat dihitung dalam ISPU karena memiliki konsentrasi yang rendah

    Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan nilai ISPU, maka kualitas udara dapatdikategorikan berdasarkan tabel berikut ini :

  • 4IndeksKategori

    1 50 Baik

    51 100 Sedang

    101 199 Tidak Sehat

    200 299 Sangat Tidak Sehat

    300 Lebih Berbahaya

    Keterangan : Keputusan Menteri LH No. 45/MENLH/10/1997 tentang Batas IndeksStandar Pencemar Udara (Dalam Satuan SI).

    Dampak yang ditimbulkan akibat perubahan kualitas udara berdasarkan ISPU adalahsebagai berikut :

    Kategori Rentang CO PM 10 SO2 NO2

    Sedang 51 100 Perubahan kimiadarah tapi tidakterdeteksi

    Terjadi penurunanpada jarakpandang

    Luka padabeberapa spesiestumbuhan

    Berbau

    Tidak Sehat 101 - 199 Peningkatan padaKardiovaskular padaperokok yang sakitjantung

    Jarak Pandangturun dan terjadipengotoran debudimana-mana

    Bau meningkatnyakerusakan tanaman

    Bau dankehilangan warnapeningkatanreaktivitastenggorokkan padapenderita asma.

    Sangat tidakSehat

    200 - 299 Meningkatnyagejalakardiovaskular padaorang bukanperokok yangberpenyakit jantung,dan akan tampakbeberapa kelemahanyang terlihat secaranyata.

    Meningkatnyasensitivitas pasienyang berpenyakitasma danbronhitis.

    Meningkatnyasensitivitas pasienyang berpenyakitasma danbronhitis.

    Meningkatnyasensitivitas pasienyang berpenyakitasma danbronhitis.

    Berbahaya 300 Lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar

    Sumber : Keputusan Menteri LH No. 45/MENLH/10/1997 tentang Batas Indeks Standar Pencemar Udara (DalamSatuan SI).

    Berdasarkan perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada pengukurantanggal 18, 19 dan 22 September 2014 di Kota Palembang, parameter PM10 berada padakategori tidak sehat, dimana indeksnya berkisar antara 102 - 122. Kandungan pencemar SO2

  • 5juga berada pada kategori tidak sehat dengan indeks pencemar mencapai kisaran 102 - 168.Sedangkan parameter PM10 berada pada kategori sangat tidak sehat dengan indekspencemar mencapai 243 pada pengukuran tanggal 19 September 2014 di pagi hari yangpengukurannya dilakukan di Terminal Karya Jaya.

    B. Pemantauan Kualitas Udara di Kabupaten Ogan IlirHasil pemantauan kualitas udara di kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 9 September

    dapat dilihat sebagai berikut :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Depan SPBU KM 33 Pagi 90 62 86 * *

    Sore 100 62 87 * *

    2. Terminal Indralaya KM 32 Pagi 88 68 86 * *

    Sore 110 70 87 * *

    3. Perum Bumi Indralaya Permai Pagi 101 64 82 * *

    Sore 106 60 84 * *

    Tanggal 10 September sebagai berikut :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Perum Taman Gading KM 28 Pagi 63 67 88 * *

    Sore 56 59 90 * *

    2. Gerbang Perum Palemraya Pagi 59 63 87 * *

    Sore 52 63 89 * *

    3. Depan RM Tiga Saudara KM 27 Pagi 66 59 86 * *

    Sore 73 59 85 * *

    4. Gerbang Perbatasan Plm - OI Pagi 106 69 87 * *

    Sore 120 73 83 * *

    Berdasarkan perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada pengukurantanggal 9 dan 10 September 2014, parameter PM10 berada pada kategori tidak sehat karenaindeksnya mencapai angka 100, bahkan di beberapa titik sampling indeksnya melebihi

  • 6angka 100. Sementara untuk parameter CO dan SO2, keduanya berada pada kategorisedang.

    Tanggal 11 September 2014 :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. PKM Talang Pangeran Pagi 96 84 * * *

    Sore 99 88 * * *

    2. PKM Palemraya Pagi 83 91 * * *

    Sore 87 94 * * *

    Tanggal 12 September 2014 :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. PKM Tanjung Batu Pagi 78 89 * * *

    Sore 84 92 * * *

    Tanggal 13 September 2014 :

    No.Titik Sampling

    Waktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. PKM Simpang Rambutan Parit Pagi 79 99 * * *

    Sore 82 102 * * *

    2. PKM PKM Sri Tanjung Pagi 88 99 * * *

    Sore 89 100 * * *

    Keterangan : * tidak dapat dihitung dalam ISPU karena memiliki konsentrasi yang rendah

    Berdasarkan perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada pengukurantanggal 11 13 September 2014 di Kabupaten Ogan Ilir, parameter PM10 berada padakategori sedang untuk semua titik sampling, dimana indeksnya berkisar antara 78 - 99.Sedangkan kandungan pencemar SO2 berada pada kategori tidak sehat pada titik samplingPKM Simpang Rambutan Parit dengan indeks pencemar mencapai 102 pada waktupengukuran sore hari.

  • 7C. Pemantauan Kualitas Udara di Kabupaten Banyuasin

    Pemantauan kualitas udara di kabupaten Banyuasin adalah sebagai berikut :

    Tanggal 11 September 2014 :

    No. Titik SamplingWaktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Lapangan Upacara Kantor BupatiBanyuasin Pagi 90 147 * * *

    Sore 92 150 * * *

    2. Pintu Keluar KompleksPerkantoran Pemda Pagi 91 142 * * *

    Sore 92 142 * * *

    Tanggal 12 September :

    No.Titik Sampling

    Waktu

    Sampling

    Parameter (ISPU)PM10 SO2 CO O3 NO2

    1. Jl. K.H. Sulaiman (HalamanRumah Yanto) Pagi 86 120 * * *

    Sore 90 122 * * *

    2. Jl. Lintas Palembang Betung Pagi 85 116 * * *

    Sore 84 118 * * *

    3. Pasar Pangkalan Balai (RM.Palapa) Pagi 87 139 * * *

    Sore 96 140 * * *

    Keterangan : * tidak dapat dihitung dalam ISPU karena memiliki konsentrasi yang rendah

    Berdasarkan perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada pengukurantanggal 11 dan 12 September 2014 di Kabupaten Banyuasin, parameter SO2 berada padakategori tidak sehat dimana indeksnya berkisar antara 120 - 150. Sedangkan kandunganpencemar PM10 masih berada pada kategori sedang dengan kisaran indeks antara 84 - 92.

  • 8Foto pengukuran kualitas udara

  • 9Upaya selanjutnya adalah dengan bersurat kepada Direktorat Jenderal PengendalianPenyakit dan Penyehatan Limgkungan, untuk meminta bantuan masker sebagai upayapencegahan terhadap penyakit saluran pernafasan. Dan pada tanggal 24 September 2014staf dari Subdit Matra Ditjen PP dan PL telah menyerahkan secara langsung bantuantersebut. Pada hari itu juga bantuan segera di distribusikan ke kabupaten yangmembutuhkan seperti kabupaten Ogan Ilir, dan kabupaten Ogan Komering Ilir, sertamasyarakat kota Palembang.

    Kunjungan Staf Subdit Matra ke BTKLPP Kelas I Palembang

  • 10

    Penyerahan masker secara simbolis dari Subdit Matra kepada BTKLPP Kelas I Palembang

  • 11

  • 12

    Pembagian masker pada masyarakat di Kota Palembang