Laporan Kalium Nitrat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hjga

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK IPERCOBAAN IIKALIUM NITRAT

O L E H

NAMA : J E S S I NIM : F1C1 13 052 KELOMPOK : VII (TUJUH) ASISTEN : HENDRA SAPUTRA

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2014

PENDAHULUANLatar BelakangKalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Senyawa ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. kalium nitrat Merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi (disuplai oksigen). Sebelum fiksasi industri nitrogen skala besar (proses Haber), sumber utama Kalium nitrat ialah deposit yang mengkristalisasikan dari dinding gua atau mengalirkan bahan organik yang membusuk. Tumpukan kotoran juga sumber umum yang utama: amonia dari dekomposisi urea dan zat nitrogen lainnya akan melalui oksidasi bakteri untuk memproduksi nitrat.

Garam nitrat terdapat di Chili terutama dalam bentuk natrium nitrat. Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh karena itu, untuk berbagai keperluan natrium nitrat yang lebih murah itu diubah menjadi garam kalium. Kalium nitrat dapat dibuat dari KCl yang terdapat dalam mineral silvit dan NaNO3. Jika larutan jenuh dari masing-masing pereaksi dicampur, NaCl yang kurang melarut akan mengendap.Prinsip dalam percobaan pembutan garam kalium nitrat ini adalah berdasarkan pada perbedaan kelarutan. Metode yang digunakan adalah rekristalisasi yaitu memisahkan atau memurnikan suatu zat padat yang dapat mengkristal. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dilakukan percobaan tentang kalium nitrat.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam percobaan ini yaitu bagaimanakah teknik dan cara pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat? C. Tujuan Percobaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang teknik dan proses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat. D. Manfaat Manfaat percobaan ini adalah mahasisiwa dapat mengetahui teknik dan proses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat.

TINJAUAN PUSTAKAKalium merupakan mineral yang bermanfaat bagi tubuh kita yaitu berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kekurangan kalium dapat berefek buruk dalam tubuh karena mengakibatkan hipokalemian yang menyebabkan frekuensi denyut jantung melambat. Sedangkan untuk kelebihan kalium mengakibatkan hiperkalemia yang menyebabkan aritmia jantung, konsentrasi yang lebih tinggi lagi yang dapat menimbulkan henti jantung atau fibrilasi jantung. Kalium dalam tubuh manusia penting dalam menghantarkan implus saraf serta pembebasan tenaga dari protein, lemak, dan karbohidrat sewaktu metabolisme. Kalium bergerak di dalam tubuh secara difusi, absorbs, dan sekresi (Fitriani dkk., 2012).

Kalium nitrat (KNO3) dalam bentuk larutan akan terurai menjadi K+ dan NO3- dimana K+ akan menuju sumbu embrio sehingga dapat mengaktifkan kerja giberelin yang akhirnya mempengaruhi kerja beberapa enzim dalam biji sengon. Pemberian kalium nitrat akan mengaktifkan kerja giberelin, dimana giberelin dapat mengaktifkan kerja dari beberapa enzim dalam proses perkecambahan sehingga akan meningkatkan kecepatan benih berkecambah. kalium nitrat efektif meningkatkan permeabilitas kulit terhadap gas dan air (Farizaldi, 2011).Suatu kristal dapat digambarkan sebagai pola berdimensi tiga yang strukturnya berulang. Polanya dapat berupa atom atau molekul. Bagian terkecil dari kristal adalah sel satuan. Kumpulan dari sel satuan tang teratur membentuk kisi kristal (Surdia, 1993).Garam-garam diketahui biasanya tidak berwarna, berbentuk kristal, padatan ionik. karna timbul dari anion-anion yang berwarna, kecuali bilamana kerusakan di induksi dalam kisi, misalnya, dengan radiasi, juga melaui penjebakan elektron dalam lubang. Garam-garam logam alkali umumnya dicirikan oleh titk leleh tinggi, oleh hantaran listrik lelehnya, dan kemudahannya larut dalam air. Kadang-kadang terhidrasi bilamana ion-ion tersebut tidak cukup untuk mengimbangi energi yang diperlukan untuk memperluas kisi (Cotton dan wilkinson.,1989).Reksristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa syarat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan zat pengotor, tidak meninggalkan pengotor pada kristal dan mudah dipisahkan dari kristalnya (Rositawati dkk., 2013).

METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Percobaan kalium nitrat dilaksanakan pada hari Kamis, 20 November 2014, pukul 07.3010.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas, Halu Oleo, Kendari.

Alat dan Bahan Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah erlenmeyer, gelas kimia 250 mL, corong, batang pengaduk, neraca analitik, spatula, hot plate, aluminium foil, dan gelas ukur 100 mL.Bahan

Adapun bahan yang digunakan adalah kristal kalium klorida (KCl), natrium nitrat (NaNO3), aquades dan kertas saring. Prosedur Kerja Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

Ditimbang dengan teliti 7,5 gram kristal kalium klorida (KCl) Dilarutkan dengan 25 ml air panas di dalam gelas kimia 250 mL (larutan A)Pada gelas kimia lainnya 8,5 gram kristal natrium nitrat dengan 25 mL air panas (larutan B) Kedua larutan di atas dicampurkan sambil diaduk, dan diuapkan sampai volume larutan menjadi separuhnya. Larutan disaring dalam keadaan panas. Filtrat yang diperoleh, kemudian diuapkan secara perlahan hingga volumenya menjadi setengah. Disaring menggunakan kertas saring. Dinginkan dan perhatikan pembentukan kristal kalium nitrat. Setelah pembentukan kristal sempurna, pisahkan kristal dari cairannya melalui penyaringan dengan kertas saring. Kristal yang terbentuk dimurnikan dengan cara rekristalisasi menggunakan aquades, hingga cairannya bebas klorida. (uji klorida).Dikeringkan dan ditimbang kristal kalium nitrat yang diperoleh. Lalu, bandingkan dengan berat bahan dasarnya (kalium klorida), untuk mengetahui rendamennya.

Kalium Klorida (KCl)Natrium nitrat (NaNO3)

ditimbang sebanyak 8,5 gramdilarutkan dalam 25 mL air panas ke dalam gelas kimia 250 mL

direkristalisasi menggunakan aquadesdikeringkan ditimbang dibandingkan dengan berat bahan dasarnya

Kristal KNO3Residuadiuapkan hingga volume menjadi setengah didinginkan hingga terbentuk kristal kaium nitrat disaring

ResiduFiltratdicampurkan sambil diadukdiuapkan sampai volume larutan menjadi separuhnyadisaring dalam keadaan panasditimbang sebanyak 7,5 gramdilarutkan dalam 25 mL air panas ke dalam gelas kimia 250 mL

Larutan ALarutan B

Hasil Pengamatan

n

HASIL DAN PEMBAHASANHasil PengamatanTabel Pengamatan

NoPerlakuanHasil pengamagan1.7,5 g KCl dilarutkan ke dalam 25 mL air panas dalam gelas kimia 250 mL dan diaduk ( Larutan A)Larut dan berwarna bening2.8,5 g NaNO3 dilarutkan ke dalam 25 mL air panas dalam gelas kimia 250 mL dan diaduk ( Larutan B)Larut dan berwarna bening3.Larutan A dan Larutan B dicampur sambil diaduk, diuapkan sampai volum larutan menjadi separuhnya, lalu disaring menggunakan kertas saring ( 1,08 g)Larut dan menghasilkan filtrat dan residu4.Filtratnya disaring lagi dan direksristalisasi dengan akuades dan didinginkanTerbentuk kristal KNO3

Reaksireaksi yang terjadi :

KCl(aq) + NaNO3(aq) NaCl(p) + KNO3(aq)Analisis Data

Berat KCl = 7,5 gram Mr KCl = 74,5 g/mol Berat NaNO3= 8,5 gram Mr NaNO3 = 85 g/molMr KNO3= 101 g/mol Beratkristal= 9,37 gramBerat kristal KNO3 praktek = ( berat kristal + kertas saring ) - berat kertas saring

= (9,37 + 1,08) 1,08= 9,37 gMol KCl= = 0,1 molMol NaNO3= = 0,1 molBerdasarkan reaksi diatas mol KCl = mol NaNO3Sehingga berat teoritis KNO3= mol KNO3 x Mr KNO3= 0,1 mol x 101 g/mol= 10,1 gram KNO3Jadi % rendamen=

= = 92,7 %

PembahasanKristal adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar karena banyak zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk yang jelas simetris, telah lama para ilmuan menduga bahwa atom, ion, maupun molekul zat padat juga tersususn secara simetris. Garam nitrat terdapat di Chili terutama dalam bentuk natrium nitrat. Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh karena itu untuk berbagai keperluan natrium nitrat yang lebih mudah diubah menjadi garam kalium. Kalium nitrat yang dibuat dari KCl yang terdapat dalam mineral silvit dan NaNO3.

Pada asam nitrat dan garamnya merupakan senyawa okso dari nitrogen yang sangat penting. Saat ini asam nitrit sebagian besar dibuat dari merubah nitrogen dalam atmosfer menjadi ammonia. Ammonia dibuat dengan mengoksidasi menjadi NO dengan adanya katalisator, kemudian NO diserap kedalam air yang mengandung oksigen. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat garam kalium nitrat adalah kalium klorida (KCl) dan natrium nitrat (NaNO3). Jadi, pada percobaan ini kita membuat dan pemisahan garam kalium nitrat. Garam ini dibuat dengan mereaksikan larutan jenuh KCl dengan larutan jenuh NaNO3. Sebagian besar garam-garam nitrat bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air. Beberapa garam nitrat dapat diperoleh dalam bentuk anhidrat dan tidak mengalami dekomposisi pada pemanasan yang cukup tinggi. Larutan A berupa padatan kalium nitrat (KCl) dilarutkan dalam air panas. Begitupun juga dengan larutan B yaitu Natrium nitrat (NaNO3). Fungsi digunakan air panas yaitu agar ion-ion K+ dan NO3- mudah larut terpisah menjadi ion-ionnya. KCl direaksikan dengan NaNO3, lalu diaduk agar homogen. Campuran tersebut diuapkan sampai volume larutan menjadi separuh dari campuran larutan tersebut dan disaring. Hasil penyaringan dari larutan campuran akan menghasilkan filtrat dan residu atau pengotor. Residu adalah endapan dan tidak digunakan dalam percobaan ini. Sedangkan filtrat adalah cairan yang akan digunakan dalam proses berikutnya untuk membentuk garam kalium nitrat. Lalu filtrat tersebut diuapkan. Tujuan dilakukan penguapan adalah untuk mengurangi jumlah kandungan pelarut sehingga larutan menjadi jenuh. Pada proses penguapan ini terdapat endapan di dasar gelas. Berdasarkan reaksinya, dapat dilihat bahwa NaCl mengendap terlebih dahulu. Jadi dapat dikatakan bahwa endapan yang terbentuk adalah NaCl. Terbentuknya endapan NaCl ini menunjukkan bahwa Ksp NaCl telah lewat jenuh. Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai Ksp NaCl lebih kecil dibandingkan Ksp KNO3. Berikutnya filtrat tersebut didinginkan sehingga akan terpisah dari sisa pengotor yang ada. Maka tidak lama kemudian kristal akan terbentuk. Kristal NaNO3 dalam keadaan panas disaring kembali untuk memisahkan kristal dengan cairan yang ada . Penyaringan dilakukan dalam keadaan panas karena kelarutan KNO3 dalam air akan bertambah seiring meningkatnya temperatur, sedangkan NaCl kurang melarut dalam larutan jenuh antara KCl dan NaNO3. Setelah itu, kristal KNO3 dimurnikan dengan teknik rekristalisasi menggunakan akuades. Pada proses ini, teknik reklistalisasi diperlukan, dimana zat padat sebagai hasil reaksi biasanya bercampur dengan zat padat lain. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan zat-zat yang kita inginkan, perlu dimurnikan terlebih dahulu. Prinsip proses ini adalah perbedaan kelarutan zat pengotornya. Pada hasil kristal Kalium Nitrat kita lakukan pemurinian agar memperoleh hasil kristal yang murni. Hal ini dilakukan dengan menambahkan akuades secukupnya hingga larutan kristal kalium nitrat bebas dari ion klorida yang mungkin masih terdapat dalam kristal kalium. Kristal yang telah dimurnikan tersebut dikeringkan dan ditimbang untuk mengetahui berat kristal sehingga dapat dihitung persen rendamen dari kristal KNO3. Berat rendamen yang diperoleh adalah 92,7 % dan sisanya yaitu 7,3 % adalah zat pengotor.

KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Garam kalium nitrat dapat diperoleh dengan cara mereaksikan antara KCl dan NaNO3, dimana larutan tersebut dijenuhkan dengan cara penguapan sehingga kristal KNO3 dapat terbentuk dan untuk memurnikannya dilakukan teknik rekristalisasi. Berat rendamen yang diperoleh pada percobaan ini adalah 92,7 % dan 7,3 % adalah pengotornya.

DAFTAR PUSTAKA

Cotton, dan Wilkinson.,1994, Kimia Anorganik Dasar I, Universitas Indonesia : Jakarta.

Farizaldi,2011, Pengaruh Kalium Nitrat (KNO3) Dan Atonik Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Albizia falcataria), Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 11(2).

Fitriani, N.L.C.,Walanda D.K.,dan Rahman N.,2012, Penentuan Kadar kalium (K) Dan Kalsium (Ca) Dalam Labu Siam (Sechium Edule) Serta pengaruh Tempat Tumbuhnya, J.Akad.Kim.1 (4).Rositawati, A.G., citra, M.T., dan Danny, S., 2013, Rekristalisasi Garam Rakyat Dari Demak Untuk Mencapai Sni Garam Industri, Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri, 2(4) : 217-225.

Surdia, dan Noer, M., 1993, Ikatan dan Struktur Molekul, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Bandung.