LAPORAN KASUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN Nama: Ny. J JenisKelamin:Perempuan Tgl lahir / Umur: 24-4-1980/34 thn Alamat: jl. Mattirotasi Agama: Islam Suku/Bangsa: Makassar/Indonesia Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Tgl.Pemeriksaan: 13 Agustus 2014 Tempat Pemeriksaan: Poli RSP

II. ANAMNESISa. KeluhanUtama :Rasa mengganjal pada mata kirib. Anamnesis Terpimpin:Dialami sejak 8 bulan yang lalu secara perlahan-lahan, awalnya tampak selaput kecil yang lama-kelamaan membesar. Penglihatan terganggu (-), nyeri (-), air mata berlebih (+), silau (-), kotoran mata berlebih (-), rasa berpasir (+), riwayat mata merah sebelumnya (+). Riwayat sering terapar sinar matahari (+). Riwayat hipertensi (-), dan riwayat DM (-), riwayat trauma (-).III. TANDA VITALStatus Generalis: Sakit sedang / Gizicukup / GCS 15 (E4M6V5)- Tekanan Darah: 120/70 mmHg - Nadi: 78 kali/menit- Pernapasan: 20 kali/menit- Suhu: 36,8CStatus neurologis :Tidak ada defisit neurologis

IV. FOTO KLINIS

Foto klinis

V. STATUS OFTALMOLOGIA. INSPEKSIODOS

1. PalpebraUdem (-)Palpebraudem (+) minimal

Udem(-)

2. Apparatus LakrimalisLakrimasi (-)m Lakrimasi (+)(-)

3. SiliaSekret (-)Sekret (-)

4. KonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (+), terdapat selaput berbentuk segitiga di nasal dan temporal bola mata dengan apeks sudah di limbus tapi belum mencapai pupil

5. Mekanisme MuskularKesegala arah

Kesegala arah

6. KorneaJernihjernih

- tes sensitivitasTidak dilakukan pemeriksaanTidak dilakukan pemeriksaan

- tes PlacidoTidak dilakukan pemeriksaanTidak dilakukan pemeriksaan

7. Bilik mata depanNormalnormal

8. IrisCoklat, Kripte (+)Coklat, Kripte (+)

9. PupilRound, RC (+)Round, RC (+)

10. LensaJernihKeruh

B. PALPASIODOS

1. Tensiokuler TnTn

2. NyeriTekan(-)(+)

3. Massa Tumor(-)(-)

4.Glandula PreAurikulerPembesaran (-)Pembesaran (-)

C. TONOMETRI

Tonometri ShiotzTidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan

D. VISUS

VOD : 6/6LP :VOS :6/6LP :

E. CAMPUS VISUALTidak dilakukanp emeriksaan

F. COLOR SENSETidak dilakukan pemeriksaan

G. LIGHT SENSETidak dilakukan pemeriksaan

H. PENYINARAN OBLIQDextraSinistra

KonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (+)

KorneaJernihjernih

BMDNormalNormal

Iris Coklat, kripte (+)Coklat, kripte (+)

PupilUnround, RC (+)Round RC (+)

LensaJernihJernih

SLIT LAMP : SLOD : segmen anterior dalam batas normal SLOS : konjungtiva hiperemis (+), tampak selaput segitiga dibagian nasal dan temporal, mengarah ke limbus kormea, tampak apeks melewati limbus tapi belum mencapai pupil, BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sental RC (=), lensa jernih.

VI. LABORATORIUM-VII. RESUMESeorang perempuan, umur 34 tahun datang ke poli RSP dengan keluhan utama rasa mengganjal pada mata kiri, dialami sejak 8 bulan yang lalu secara perlahan-lahan, awalanya tampak selaput kecil yang lama-kelamaan membesar. Visus menurun (-), nyeri (-), lakrimasi (+), fotofobia (-), sekret (-), rasa berpasir (+), riwayat mata merah sebelumnya (+). Riwayat sering terpapar sinar matahari (+), riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), Riwayat trauma (-). Pada pemeriksan fisis didapatkan, pemeriksaan visus VOD :6/6, VOS:6/6. Pada pemeriksaan Slit Lamp, SLOD : segmen anterior dalama batas normal. SLOS : konjungtiva hiperemis (+), tampak selaput segitiga dibagian nasal dan temporal, mengarah ke limbus kormea, tampak apeks melewati limbus tapi belum mencapai pupil, BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sental RC (=), lensa jernih.

VIII. DIAGNOSIS OS. Pterigium Stadium II Diagnosis Banding Pseudopterigium Pinguekula IX. TERAPI Polydex EDMD 4 dd 1 gtt OSX. RENCANA TERAPI Rencana OS Eksisi Pterigium + autougraft konjungtiva

VIII. PROGNOSISQuo ad vitam : bonamQuo advisam : bonamQuo as sanam : bonamQuo adcosmeticam : bonam

IX. DISKUSIPasien ini didiagnoas dengan OS Pterigium stadium II berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan rasa selaput pada mata kiri dialami 8 bulan yang lalu.Pada pemeriksaan inspeksi OS didapatkan adanya selaput berbentuk segitiga pada konjngtiva dengan tepi melewati limbus, tetapi be;um me;ewati pupil yang menunjukkan tanda pterigium stadium II.Tidak ada pengobatan medikamentosa ynag spesifik untuk pterigium. Tujuaan pengobatan medikamentosa adalah untuk mengurangi peradangan. Bila terjadi peradangan dapat diberikan steroid topical. Tindakan pembedahan pada pterigium adalah suatu tindakan bedah untuk mengangkat jaringan pterigium dengan berbagai teknik operasi.Teknik operasi yang drencanakan pada pasien ini adalah teknik graft konjungtiva dengan alas an teknik ini dianggap paling bagus dalam menurunkan rekurensi pterigium.Diharapkan agar penderita sedapat mungkin menghindari factor pencetus timbulnya pterigium seperti sinar natahari, angina dan debu serta rajin merawat dan menjaga kebersihan kedua mata. Oleh kare a itu dianjurkan untuk selalu memakai kacamata pelindung atau topi pelindung bila keluar rumah. Menurut kepustakaan, umunya pterigium bertumbuh secara perlahan dan jarang sekaling menyebabkan kerusakan yang bermakna sehingga prognosisnya baik.