Upload
devina-apriyanti-natasya
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
1/12
1
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSAL DR. MINTOHARDJO
Dokter Pembimbing : dr. S. Abidin, Sp. A Tanda tangan :
Nama Mahasiswa : Melati Hidayanti
NIM : 030.10.175
I.
IDENTITAS
PASIEN
Nama : An. SW Suku Bangsa : Indonesia
Umur : 10 tahun Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SDAlamat : Jl. KPBB I RT 004/006 no. 31
ORANG TUA
AYAH
Nama : Tn. R Agama : Islam
Umur : 35 tahun Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Indonesia Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Jl. KPBB I RT 004/006 no. 31
Gaji : Rp. 2.500.000,-
IBU
Nama : Ny. T Agama : Islam
Umur : 34 tahun Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Indonesia Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. KPBB I RT 004/006 no. 31
II. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis serta alloanamnesis dengan ayah dan ibu pasien pada
tanggal 9 Januari 2016.
KELUHAN UTAMA
Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
KELUHAN TAMBAHAN
Nyeri perut, mual, muntah, badan ngilu, gusi berdarah dan sakit menelan.
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
2/12
2
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Pasien datang ke IGD RSAL dr. Mintohardjo diantar oleh ayah dan
ibunya karena demam sejak 3 hari SMRS. Demam tinggi mendadak, kemudian
naik turun tetapi tidak pernah mencapai suhu normal. Demam naik tidak
menentu waktunya. Jika suhu tubuh naik, biasanya disertai dengan berkeringat
tetapi tidak sampai menggigil. Demam disertai dengan nyeri kepala seperti
ditekan.
Selain itu terdapat keluhan nyeri di ulu hati disertai dengan mual. Hal ini
membuat pasien menjadi tidak nafsu makan. Kemudian 1 hari SMRS, pasien
muntah sebanyak 5 kali, berisi cairan bening, sebanyak ¼ gelas aqua (±50cc).
Beberapa jam SMRS, pasien mengaku badannya terasa ngilu disertai
dengan gusi berdarah dan sakit menelan. Pasien menyangkal adanya batuk, pilek.Tidak ada bercak kemerahan di kulit. Pasien mengaku belum buang air besar
sejak 3 hari SMRS. Namun buang air kecil lancar, tidak ada keluhan sakit saat
buang air kecil.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien belum pernah mengalami demam berdarah dan belum pernah
dirawat di RS.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
KEHAMILAN
Perawatan Antenatal Rutin memeriksa kehamilan pada saat hamil sampai dengan
melahirkan di Bidan
Penyakit Kehamilan Tidak ada
KELAHIRAN
Tempat Kelahiran Tempat praktik Bidan
Penolong Persalinan Bidan
Cara Persalinan Per vaginam
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
3/12
3
Masa Gestasi 38 minggu
Riwayat kelahiran Berat Badan : 2800 gram
Panjang Badan Lahir : 49 cm
Lingkar kepala : Tidak diketahui
Langsung menangis: Ya
APGAR score : Tidak diketahui
Kelainan bawaan : Tidak ada
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulanPsikomotor
Tengkurap : 5 bulan
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berceloteh : 12 bulan
Bicara : 12 bulan
Berjalan : 12 bulan
Baca dan tulis : 5 tahun
Gangguan Perkembangan : Tidak ada gangguan perkembangan
Kesan Perkembangan : Tumbuh kembang baik
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG 1 bulan
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan
Campak 9 bulan 6 tahun
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan
MMR -
Kesan : Imunisasi dasar lengkap, sudah dilakukan booster campak saat usia 6 tahun
(kelas 1 SD).
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
4/12
4
RIWAYAT MAKANAN
Umur (Bulan) ASI/ PASIBUAH/
BISKUITBUBUR SUSU NASI TIM
0 – 2 ASI - - -
2 – 4 PASI √ √ -
4 – 6 PASI √ √ -
6 – 8 PASI √ √ -
8 – 10 PASI √ √ -
10-12 PASI √ - √
Kesan: Pasien mendapatkan ASI hanya sampai usia 3 bulan karena ibu pasien harus
bekerja, selanjutnya diberikan PASI dan sudah diberikan makanan pendamping sejak
usia 3 bulan.
JENIS MAKANAN FREKUENSI DAN JUMLAHNYA
Nasi/ pengganti 2-3x/hari
Sayur 3x/minggu
Daging 3x/minggu (1 potong)
Telur 5x/minggu (1 buah)
Ikan 1-2x/minggu (1 potong)
Tahu 1x/hari
Tempe 1x/hari
Susu (merek/ takaran) Pasien sudah tidak minum susu
Kesan: Makanan cukup bervariasi dan pasien tidak pernah memilih-milih makanan
tertentu.
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
PENYAKIT KETERANGAN PENYAKIT KETERANGAN
Diare - Morbili -
Otitis - Parotitis -
Radang Paru -Demam
Berdarah-
Tuberculosis - Demam Tifoid -
Kejang - Cacingan -
Ginjal - Alergi -
Jantung - Kecelakaan -
Darah - Operasi -
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
5/12
5
RIWAYAT KELUARGA
DATA CORAK PRODUKSI
Anak ke Umur Jenis Kelamin Status/Keterangan
1 (pasien) 10 tahun Perempuan Sakit
2 3 tahun Laki-laki Tidak sakit
DATA KELUARGA
AYAH/ WALI IBU/ WALI
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 23 tahun 22 tahun
Kosanguinitas - -
Keadaan kesehatan/
penyakit bila adaTidak sakit Tidak sakit
RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA
Tidak ditemukan adanya riwayat penyakit kronis seperti penyakit darah tinggi,
penyakit kencing manis, penyakit jantung, penyakit TB, penyakit hepatitis ataupun
HIV pada keluarga pasien.
RIWAYAT PENYAKIT PADA ANGGOTA KELUARGA LAIN/ORANG
SERUMAH/SEKITAR RUMAH
Tidak ada keluarga dirumah yang menderita demam berdarah atau demam
tinggi seperti pasien. Tetangga pasien ada yang mengalami demam berdarah 1 minggu
sebelum pasien mengalami demam.
DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah: Rumah kontrakan
Keadaan rumah:
Rumah berukuran 9m2 1 lantai terdiri dari 1 kamar tidur, tidak terdapat kamar
mandi, untuk keperluan MCK menggunakan WC umum. Tidak ada dapur,
biasanya utuk memasak menggunakan fasilitas dapur umum. Tidak terdapat
jendela, sehingga cahaya matahari tidak dapat masuk kedalam rumah. Untuk
minum dan memasak menggunakan air isi ulang. Untuk mandi dan mencuci
menggunakan air PAM.
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
6/12
6
Keadaan lingkungan:
Rumah berada di lingkungan kompleks yang padat penduduk. Aliran got terbuka
namun lancar, sedikit bau, tempat pembuangan sampah di depan rumah, sampah
rumah tangga diambil setiap 3 hari sekali.
Kesan: Kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal pasien kurang memadai.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 9 Januari 2016
Pukul : 13.00 WIB
PEMERIKSAAN UMUMKeadaan Umum : lemah, tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Nadi : 110x/menit, reguler, volume cukup, equalitas sama
kanan kiri
Suhu : 38,60C
RR : 22x/menit
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Data Antropometri : BB : 23 kg TB : 130 cm
Status Gizi : Berdasarkan NCHS, BB seharusnya 28 kg
23/28 x 100% = 82,14% berdasarkan tabel CDC termasuk
kedalam gizi kurang
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Rambut dan kulit kepala : Warna kemerahan, rambut tipis, halus,
kulit kepala bersih, rambut tidak mudah dicabut
Mata : Palpebra tidak tampak oedem, konjungtiva tidak pucat,
kornea jernih, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak
langsung +/+, mata cekung (-)
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
7/12
7
Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen +/+ sedikit
Hidung : Normosepti, sekret -/-, deviasi septum (-),
nafas cuping hidung (-)
Bibir : Warna coklat, kering (+)
Mulut : Mukosa mulut lembab, stomatitis aphtosa (-)
Gigi-geligi : Hygiene kurang baik
V 4 3 2 1 1 2 3 4 V
V 4 3 2 1 1 2 3 4 V
Lidah : Normoglotia, lembab, tidak ada papil atrofi, lidah
tidak kotor
Tonsil : T2-T2, hiperemis (-)
Faring : hiperemis (+), bergranular, sekret (-)
LEHER : tidak teraba kelenjar getah bening dan tidak teraba pembesaran kelenjar
tiroid, trakea ditengah, kaku kuduk (-)
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
8/12
8
THORAKS
Dinding thoraks
I : bentuk dada datar, simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis
PARU
I : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal, tidak
terdapat retraksi
P : Vocal fremitus sama di kedua lapang paru
P: Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar : setinggi ICS V linea midklavikularis dextra
Peranjakan : tidak dilakukan
Batas paru kiri-gaster : setinggi ICS VII linea axillaris anteriorA: Suara nafas vesikuler, Ronkhi (-/-) Wheezing (-/-)
JANTUNG
I : Ictus cordis terlihat pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Batas kanan jantung : linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V
Batas kiri jantung : linea midklavikularis sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung : linea parasternalis sinistra setinggi ICS II
A: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
I : bentuk datar, simetris, tidak tampak pelebaran vena
A : bising usus (+)
P : lemas, tidak teraba massa, hepar teraba 1/2-1/3 tepi tajam, kenyal, rata, nyeri tekan
(-), lien tidak teraba, turgor kulit normal, nyeri tekan epigastrium (-)
P: timpani
ANUS
Tidak dilakukan pemeriksaan
GENITAL
Jenis kelamin perempuan
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
9/12
9
ANGGOTA GERAK
Akral hangat dan tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas
KULIT
Warna kulit gelap dan kering. Rumple leed test (+)
KELENJAR GETAH BENING
Tidak teraba kelenjar getah bening di preaurikular, retroaurikular, oksipitalis,
submandibula, submental, cervicalis anterior dan posterior, supraklavikula,
infraklavikula, axillaris dan inguinalis.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Schaeffer -/- , Gordon -/- ,
Oppenheim -/- Tanda rangsang meningeal (-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi (tanggal 08/01/2016)
Pemeriksaan dilakukan di RSAL dr. Mintohardjo
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Darah rutin
Lekosit 2.400/μL 5.000 – 10.000 /μL
Eritrosit 5.53 juta/μL 4.2 – 5.4 juta/ μL
Hemoglobin 14.8 gr/dL 11.8 – 15.0 g/dL
Hematrokit 44% 37-42 %
Trombosit 52 ribu/μL 150 – 450 ribu/μL
Kesan : Hasil laboratorium menunjukan kesan lekopenia, peningkatan eritrosit dan hematokrit,
serta trombositopenia.
V. RESUME
Pasien datang ke IGD RSAL dr. Mintohardjo dengan keluhan demam sejak 3
hari SMRS. Demam tinggi mendadak, kemudian naik turun tidak menentu waktunya.
Terdapat keluhan nyeri perut, mual, muntah, badan terasa ngilu, gusi berdarah serta sakit
menelan. Muntah terjadi saat 1 hari SMRS sebanyak 5 kali sehari dengan jumlah ± 50cc
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
10/12
10
berisi cairan bening. Nafsu makan pasien menurun. Belum BAB sudah 3 hari, BAK
tidak ada keluhan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu febris. Kemudian berat badan pasien
menurut tinggi badan (BB/TB) termasuk ke dalam gizi kurang. Dari pemeriksaan faring
didapatkan faring hiperemis bergranular. Hasil uji Rumple Leed positif. Kemudian
pemeriksaan penunjang menunjukkan lekopenia, peningkatan eritrosit dan hematokrit,
serta trombositopenia.
VI. DIAGNOSIS KERJA
Suspect Demam Berdarah Dengue
Faringitis Kronis
VII. DIAGNOSIS BANDING
Viral infection
VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan rutin/24 jam
Pemeriksaan serologi dengue
IX. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Infus RL: kebutuhan cairan 65 cc/kg BB/24 jam = 65 x 23 = 1495 cc/24 jam;
20 tpm
Parasetamol: 3 x ½ tablet
Non Medikamentosa :
Rawat inap
Tirah baring
Pemberian makanan tidak ada pantangan asal tidak mengiritasi (pedas atau
asam) dan minum air putih 2 L/hari
X. PROGNOSIS
ad vitam : ad bonam
ad functionam : ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
11/12
11
XI.
RESUME TINDAK LANJUT
Pasien datang ke IGD RSAL dr. Mintohardjo dengan keluhan demam sejak 3 hari
SMRS. Demam tinggi mendadak, kemudian naik turun tidak menentu waktunya. Terdapat
keluhan nyeri perut, mual, muntah, badan terasa ngilu, gusi berdarah serta sakit menelan.
Muntah terjadi saat 1 hari SMRS sebanyak 5 kali sehari dengan jumlah ± 50cc berisi
cairan bening. Nafsu makan pasien menurun. Belum BAB sudah 3 hari, BAK tidak ada
keluhan.
Pada hari pertama perawatan pasien diberikan infus RL 20 tpm dan parasetamol tablet
3 x ½ tablet per hari. Kemudian dilakukan pengawasan tanda vital didapatkan suhu
38,5ºC, nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit, dan tensi 100/70 mmHg. Diberikan makanan
sedikit-sedikit jika masih terasa mual serta minum air putih sebanyak 2 liter per hari. Dari pemeriksaan darah rutin didapatkan lekosit 3.600/µL, hematokrit 37%, trombosit
60.000/µL.
Hari kedua perawatan pasien sudah tidak ada keluhan demam, dari pemeriksaan
didapatkan suhu 37,9ºC, nadi 84x/menit, respirasi 20x/menit, dan tensi 100/70 mmHg.
Keluhan nyeri perut sudah berkurang dan sudah bisa makan seperti biasa. Tetap diberikan
infus RL 20 tpm, parasetamol tidak diberikan karena sudah tidak demam. Kemudian dari
pemeriksaan darah rutin didapatkan lekosit 3200/µL, hematokrit 35%, dan trombosit
60.000/µL.
Hari ketiga perawatan pasien sudah tidak ada keluhan demam, dari pemeriksaan
didapatkan suhu 37,6ºC, nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit, dan tensi 100/70 mmHg.
Keluhan nyeri perut sudah berkurang dan sudah bisa makan seperti biasa. Tetap diberikan
infus RL 20 tpm, parasetamol tidak diberikan karena sudah tidak demam. Kemudian dari
pemeriksaan darah rutin didapatkan lekosit 5700/µL, hematokrit 34%, dan trombosit
65.000/µL.
Hari keempat perawatan pasien sudah tidak ada keluhan demam, dari pemeriksaan
didapatkan suhu 37,2ºC, nadi 84x/menit, respirasi 20x/menit, dan tensi 100/70 mmHg.
Keluhan nyeri perut sudah tidak ada dan sudah bisa makan seperti biasa. Kemudian dari
pemeriksaan darah rutin didapatkan lekosit 5600/µL, hematokrit 28%, dan trombosit
73.000/µL. Pasien sudah diperbolehkan pulang sehingga infus di aff.
8/16/2019 laporan kasus coass anak RSAL
12/12
12
Resume Pemeriksaan Darah Rutin Selama Perawatan
08/01/16 09/01/16 10/01/16 11/01/16 12/01/16
Lekosit 2400 3600 3200 5700 5600
Eritrosit 5.53 4.64 4.39 4.27 3.66
Hemoglobin 14.8 12.2 11.9 11.4 10.1
Hematokrit 44 37 35 34 28Trombosit 52000 60000 60000 65000 73000
Dari hasil pemeriksaan: Hematokrit: (44-28)/28 x 100% = 57%
XII.
ANALISA KASUS
Pasien perempuan usia 10 tahun dengan diagnosis kerja Suspect Demam berdarah
dengue dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis yang mendukung diagnosa kerja yang pertama adalah demam tinggi
mendadak disertai nyeri kepala, mual, badan terasa ngilu dan nyeri di sekitar ulu hati.
Kemudian dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu febris, faring hiperemis bergranular,
Rumple Leed test positif. Kemudian dari pemeriksaan penunjang didapatkan lekopenia,
peningkatan eritrosit dan hematokrit, serta trombositopenia.
Setelah dilakukan pemeriksaan darah rutin serial selama perawatan, didapatkan
penurunan hematokrit sebanyak 57% setelah diberikan terapi cairan. Sehingga saat
pulang diagnosis pasien adalah Demam berdarah dengue stadium II.