3
LAPORAN KASUS DHF Ratih CD 2012 Data pasien : Nama : Sdr. B Usia : 20 tahun No.RM: 561291 Alamat : janten, Argosari, Sedayu, Bantul Data utama untuk Bahan diskusi: Keluhan Utama : Demam RPS : Demam dirasakan sejak 4 hari SMRS, hari ini demam turun, awal demam muncul langsung tinggi, panas badan dirasakan menurun bila menjelang minum obat, tidak menggigil. Pasien tidak kejang, OS merasa pusing, tidak ada penurunan kesadaran. Batuk (-) tidak berdahak, pilek (-), sesak nafas (-), gusi berdarah (-), mimisan (-), mual (+), muntah (-), BAB (-) 2 hari, BAK dalam batas normal, nafsu makan menurun. Sebelumnya, pasien dibawa berobat ke Puskesmas Sentolo I diberikan obat mextril, asamefenamat, yusimox, dan akhirnya dirujuk ke RSUD Wates. RPD : sakit serupa (-) Gambaran Klinis : KU : Sedang, CM Vital Sign : TD : 130/90 Nadi : 92 x/menit RR : 21 x/menit Suhu : 36,8 °C Cephal : mesochepal, Konjunctiva anemis -/-, sclera ikterik -/- Reflek cahaya +/+, pupil isokor Ф3mm/3mm Leher : dbn Thorak ; cor : S1/ S2 reguler, suara tambahan (-) pulmo : suara dasar vesikuler, ronkhi (-), Wheezing (-) Abdomen : cembung, supel, peristaltic (+), asites (-)

LAPORAN KASUS DHF.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KASUS DHF.doc

LAPORAN KASUS DHFRatih CD 2012

Data pasien : Nama : Sdr. B Usia : 20 tahun No.RM: 561291 Alamat: janten, Argosari, Sedayu, Bantul

Data utama untuk Bahan diskusi: Keluhan Utama : Demam RPS : Demam dirasakan sejak 4 hari SMRS, hari ini demam turun,

awal demam muncul langsung tinggi, panas badan dirasakan menurun bila menjelang minum obat, tidak menggigil. Pasien tidak kejang, OS merasa pusing, tidak ada penurunan kesadaran. Batuk (-) tidak berdahak, pilek (-), sesak nafas (-), gusi berdarah (-), mimisan (-), mual (+), muntah (-), BAB (-) 2 hari, BAK dalam batas normal, nafsu makan menurun. Sebelumnya, pasien dibawa berobat ke Puskesmas Sentolo I diberikan obat mextril, asamefenamat, yusimox, dan akhirnya dirujuk ke RSUD Wates.

RPD : sakit serupa (-) Gambaran Klinis :

KU : Sedang, CMVital Sign : TD : 130/90

Nadi : 92 x/menitRR : 21 x/menitSuhu : 36,8 °C

Cephal : mesochepal, Konjunctiva anemis -/-, sclera ikterik -/-Reflek cahaya +/+, pupil isokor Ф3mm/3mm

Leher : dbn Thorak ; cor : S1/ S2 reguler, suara tambahan (-)

pulmo : suara dasar vesikuler, ronkhi (-), Wheezing (-)Abdomen : cembung, supel, peristaltic (+), asites (-)Ekstrimitas : akral hangat + /+,

Akral dingin -/- Penatalaksanaan:

O2 kanul O2 NRMIVFD Na Cl 2 L dalam 1 jam 2 jalurFolley cateterNGTInsulin 4 unit IV cek tiap satujam lanjutkan sampai GDS 200Amlodipin 10 mg/NGT1 jam tensi 185/100 konsul lanjut Nacl tambah valsartan

Daftar pustaka:Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam jilid I, FK UI

Page 2: LAPORAN KASUS DHF.doc

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III, FK UIEmedicine, medscape, 2012Panduan pelayanan Medis PAPDIHasil pembelajaran:

- Diagnosis banding pasien penurunan kesadaran

- Diagnosis pasien koma diabetikum

- Penanganan pasien koma diabetikum

- Faktor resiko pasien koma diabetikum

Subyektif:Pasien mengalami penurunan kesadaran, dalam hal ini pasien mengalami koma. Pada pasien koma kita harus memikirkan 3 konsep.

1. Tanpa tanda-tanda neurologis yang penting, misalnya, ensefalopati metabolic2. Sindrom meningitis, dengan katagori demam atau leher kaku dan adanya keluaran sel

pada cairan spinal, misalnya meningitis bacterial, perdarahan subarachnoid3. Dengan tanda-tanda penting yang biasanya terjadi, misalnya stroke, perdarahan serebral.

Obyektif:Pada pemeriksaan fisik, GDS, darah tepi, neurologis sangat mendukung ke koma diabetikum. Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:

- Gambaran klinis : penurunan kesadaran , dehidrasi berat, muntah

- Pemeriksaan fisik : tanda_tanda lateralisasi (-)reflek pupil (-), akral dingin, sianosis

- Pemeriksaan penunjang: GDS 538, saturasi o2 33%

- Riwayat ; Belum minum OAD dan aktivitas berat sebelum pingsan, riwayat diabetes mellitus.

- Tidak ditemukan adnya kaku kuduk, tanda lateralisai, demam. Untuk nyeri kepala pre serangan (?)