7
LAPORAN KASUS HERPES LABIALIS / RECCURENT INTRAORAL HERPES SIMPLEX INFECTION (RIH) Pembimbing: drg. Manuel DHL, Sp. PM Disusun oleh: Maharani Rahmah, S.KG NIM: 2014-16-085 Fakultas Kedokteran Gigi

laporan kasus herpes labialis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kasus herpes labialis

Citation preview

LAPORAN KASUS HERPES LABIALIS / RECCURENT INTRAORAL HERPES SIMPLEX INFECTION (RIH)

Pembimbing: drg. Manuel DHL, Sp. PM

Disusun oleh: Maharani Rahmah, S.KGNIM: 2014-16-085

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. DR Moestopo (Beragama)2015LAPORAN KASUSHERPES LABIALISMaharani Rahmah, S.KG2014-16-085Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama)Bagian Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. DR Moestopo (Beragama)

PENDAHULUANHerpes labialis merupakan penyakit infeksi virus herpes simplex. Penyakit ini disebabkan oleh Reaktifasi HSV 1 Laten dengan faktor predisposisi : demam, menstruasi, stress, radiasi UV dan trauma, terapi imunosupresan. Gambaran Klinis : Berlokasi pada vermilion border Bentuk lesi vesikel Memiliki gejala prodromal pada area yang akan muncul lesi yaitu muncul rasa panas atau terbakar muncul papul yang kemudian berubah menjadi vesikel kemudian menjadi ulser dan berubah menjadi krusta.DD : Herpes Labialis : Eritema multiforme Krusta kemerahanPerawatan : Kurangi faktor predisposisi Penggunaan sun screen Antivirus topikal dan sistemik

LAPORAN KASUSSeorang pasien berusia 42 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Prof.DR. Moestopo (beragama) bagian klinik penyakit mulut dengan keluhan timbul luka pada bibir atas kanan yang terasa gatal, panas, sakit saat berbicara dan mengelupas. Tiga hari yang lalu pasien mengeluh badan terasa tidak enak, demam, meriang, lemah, pegal pegal dan disertai rasa panas dari dalam tubuh dan juga pada bibir atas, kemudian diiringi dengan timbulnya lentingan lentingan kecil berisi cairan pada bibir atas sebelah kanan. Lentingan tersebut terasa gatal, panas dan sakit. Dua hari kemudian lentingan lentingan tersebut pecah dan berubah menjadi keropeng. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut anamnesa, pasien berprofesi sebagai penjual gorengan di dekat rumahnya, yang menyebabkan pasien terpapar sinar matahari. Pada pemeriksaan ekstra oral, ditemukan krusta pada bibir atas kanan yang panyangnya kurang lebih 1cm dengan lebar kurang lebih 0.3cm berwarna kecoklatan, bebatas eritema. Kebersihan mulut pasien baik. Menurut anamnesa pasien sedang berpuasa.

Pada bibir atas terdapat krusta dengan batas yang tidak jelas, panjang x lebar kurang lebih 1cm x 0.3cm. Bibir bawah kering dan mengelupas.

DIAGNOSISBerdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis yang dilakukan, diagnosis pasien ini adalah herpes labialis. PERAWATAN

Perawatan pasien ini yaitu dengan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) disertai dengan pemberian obat.1. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) KIE pada pasien ini dengan memberikan penjelasan kepada pasien bahwa luka pada bibir atas kanan adalah penyakit disebut Herpes labialis yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HSV-1 dan menular. Edukasi kepada pasien yaitu jangan bertukar alat makan dengan keluarga, jangan menggaruk ataupun menyentuh lesi karena lesi menular, istirahat yang cukup, konsumsi makana yang bergizi, hindari paparan sinar matahari.2. Pemberian obat

R/ Acyclovir 200mg No. XXS 5 dd 1 TabR/ Acyclovir 5% tube No.IS port dol 5x sehariR/ Vitner Z No.XS 1 dd cap 1R/ Imboost Forte Tab. No. XS 2 dd 1 Tab

Resep obat yang diberikan pada perawatan ini Acyclovyr tablet 200mg, Salep Acyclovir 5% , vitamin Vitner Z dan Imboost Forte tablet. Acyclovir tablet dikonsumsi 5x sehari. Salep Acyclovir dioles pada ulser bibir 5 kali sehari. Vitner Z diminum sekali sehari setelah makan. Imboost Forte Tablet diminum 2x satu hari setelah makan. Dianjurkan rutin menggunakan dan meminum obat rutin sesuai instruksi yang dijelaskan.Acyclovir tablet peroral digunakan untuk mengobati Herpes Labialis sebagai anti virus guna melawan virus herpes simplex. Acyclovir topikal digunakan untuk mengobatiHerpes Labialis atau luka melepuh akibat virus herpes simpleks yang terjadi di sekitar bibir. Acyclovir topikal memperlambat pertumbuhan virus herpes agar tubuh bisa lebih efektif melawan infeksi. Acyclovir topikal membantu meredakan rasa sakit dan gejala yang muncul. Selain itu, obat ini juga membantu mempercepat penyembuhan luka. Vitner z yang mengandung vitamin C, vitamin E,vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, dan Zn yang dapat mempercepat regenerasi jaringan agar luka cepat sembuh. Suplemen Imboost Forte diberikan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien dalam melawan virus herpes simplex dalam tubuh pasien agar proses penyembuhan terjadi lebih cepat. Pembahasan:Knp D ini?Knp diberi obat ini? Bgmn cara kerja?

Kesimpulanpasi