Upload
regina-masli-putri
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
postnatal
Citation preview
Laporan Kasus
ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM
PADA NY. F DENGAN P1A0 PARTUS MATURUS SPONTAN
DI RUANG ALAMANDA RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun untuk memenuhi salah satu nilai Mata Kuliah Maternitas
Program Profesi Ners XXX Unpad
Disusun Oleh :
Regina Masli Putri
220112150035
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
Nama Mahasiswa : Regina Masli Putri
NPM : 220112150035
Tanggal Pengkajian : 11 September 2015
Jam : 18.00
ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM PADA NY. I DENGAN P1A0 PARTUS
MATURUS DI RUANG ALAMANDA RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Nama Klien : Ny. Fitri Hapsari
Diagnosa : P1A0 Partus Maturus Dengan Luka Episiotomi
No Medrek : 0001477992
A. Identitas Klien Dan Penanggung Jawab
1. Identitias Klien
Nama : Ny. F
Umur : 19 Tahun
Suku / Bangsa : Sunda
Status marital : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Cijeruk RT 02/RW 06 Bojongsari, Bojongsoang,
Bandung
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 19 Tahun
Suku / Bangsa : Sunda
Status marital : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Kp. Cijeruk RT 02/RW 06 Bojongsari, Bojongsoang,
Bandung
Hubungan : Suami
B. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Klien mengatakan merasa nyeri dan linu pada luka jahitan episiotomi, nyeri
terasa apabila berjalan.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
P1A0 Partus Maturius Spontan. Klien mengeluh nyeri pada luka episiotomi
seperti ditusuk-tusuk jarum kecil-kecil dan nyeri dirasakan semakin bertambah saat
klien berjalan atau beraktivitas. Skala nyeri (1-5) pada Skala 2.
D. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Tidak ada riwayat kesehatan sebelumnya.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Nenek klien menderita hipertensi dan diabetes melitus.
F. Riwayat Data Kehamilan Sekarang
HPHT : 6 Desember 2013
Taksiran Partus : 13 September 2014
BB sebelum hamil : 50 kg
BB setelah hamil : 65 kg
TB : 166 cm
G. Riwayat Persalinan
Anak
Ke
Jenis
Kelamin
Jenis
Persalinan
Penolong Tempat
Bersalin
BB
Lahir
Keterangan
1 Perempua
n
Spontan Dokter RSHS 2750gr Persalinan
sekarang
H. Riwayat Kontrasepsi
Persalinan ini merupakan persalinan pertama sehingga klien sebelumnya
belum memakai kontrasepsi. Klien berencana untuk menggunakan kontrasepsi namun
belum mengetahui informasi mengenai kontrasepsi yang tepat bagi klien.
I. Pola Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Makan : Frekuensi 3x/hari
Minum : Frekuensi 6-8 gelas/hari
b. Eliminasi
BAB sebelum melahirkan BAK sebelum melahirkan
Frekuensi : 1x/hari Frekuensi : 4-6x/hari
Konsistensi : Padat Warna : Kuning Jernih
Warna : Kuning
BAB setelah melahirkan BAK setelah melahirkan
Frekuensi : belum BAB Frekuensi : 2x setelah melahirkan
Konsistensi : - Warna : Kuning Jernih
Warna : -
c. Istirahat & tidur
Istirahat terakhir setelah melahirkan tanggal 10 September 2015 pukul 23.00 WIB
d. Ambulasi
Klien sudah mampu duduk dan menyusui setelah melahirkan, 2 jam setelah
melahirkan Klien sudah mampu berjalan ke toilet.
e. Kebersihan diri
Klien belum membersihkan diri (mandi) setelah melahirkan, tapi klien sudah
membersihkan area genitalinya sehingga terlihat bersih.
J. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan Umum
Klien terlihat sedikit mengantuk tetapi masih mau untuk menyusui bayinya.
Klien terlihat senang atas kehadiran bayinya. Namun klien terlihat kurang segar
karena belum membersihkan diri.
2. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
Nadi : 76x/menit
Respirasi Rate : 19x/menit
Suhu : 37,8oC
3. Kepala
Rambut dan kulit kepala : Rambut tampak berminyak dan kulit kepala tampak
bersih
Mata : Konjungtiva anemis, ikterik (-)
Hidung : Polip (-), Sinus (-)
Mulut : bibir terlihat kering, lidah terlihat bersih berwarna
merah muda, gigi patah (+)
4. Leher
Pembengkakan tiroid (-), peningkatan JVP (-)
5. Dada
Paru : Pengembangan dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
Bunyi nafas vesikuler
Ronchi -/-, Wheezing -/-, RR : 24 x/ menit
Jantung : Bunyi Jantung S1, S2 reguler teratur, Mur-mur (-), CRT < 2 detik.
Payudara :
Kanan
Simetris
Tidak ada benjolan
Pembengkakan KGB (-)
ASI Keluar
Areola hiperpigmentasi
Puting menonjol
Kiri
Simetris
Tidak ada benjolan
Pembengkakan KGB (-)
ASI Keluar
Areola hiperpigmentasi
Puting menonjol
6. Abdomen
TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi uterus : keras, baik, melenting
Mulas : (+)
Striae gravidarum : (+)
Diatasis rectus abdominis : 1 jari tidak kejepit
Distensi kandung kemih : (-)
7. Genitalia
Vulva : bersih
Luka episiotomi : baik tidak ada tanda infeksi
Lochea : rubra, jumlah ± 50 cc
Keluaran urine : kuning jernih
8. Ekstremitas
Atas Kanan
Refleks patella (+)
Edema (-)
Terpasang infus
Atas Kiri
Refleks patella (+)
Edema (-)
Bawah Kanan
Refleks patella (+)
Edema (-)
Tanda Homan’s sign (-)
Bawah Kiri
Refleks patella (+)
Edema (-)
Tanda Homan’s sign (-)
K. Pengkajian Psikososial
Pada saat pengkajian klien berada pada fase Immediate Post Partum karena
masih kurang dari 24 jam setelah melahirkan. Fase psikologis ibu berada pada fase
Taking hold karena klien sudah mencari keberadaan bayi, mau menggendong, dan
menyusui anaknya.
Klien mengatakan bahwa kehamilannya ini direncanakan sejak menikah
dengan suaminya sehingga klien merasa sangat senang dengan kelahiran bayinya.
Suami dan keluarga klien sangat senang atas kehadiran anggota keluarga baru dan
mereka sangat memperhatikan kondisi klien serta bayinya dan menjaga dari hal-hal
yang dapat mengganggu dan membahayakan klien dan bayinya. Ibu ingin segera
pulang bersama bayinya.
L. Pengkajian Spiritual
Klien mengatakan tidak ada perubahan ibadah atau proses mendekatkan diri
dengan Allah SWT selama kehamilan maupun setelah persalinan. Klien merasa
bersyukur atas kehadiran seorang anak dari titipan Allah SWT.
M. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan darah
Hb PP ke 1 : 11,6 gr/dl
Hb PP ke 2 : 11,4 gr/dl
Ht : 33%
Leukosit : 14.800 gr/dl
Trombosit : 369.000 gr/dl
N. Terapi yang Diberikan
Ibuprofen 3 x 400mg
Cefadroxil 2 x 500mg
O. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DO :
Ada luka jahitan pada bagian vagina
akibat dari episiotomy
Klien terlihat sulit berjalan
Klien mebutuhkan bantuan untuk
bertopang saat berjalan maupun
mobilisasi
DS :
Klien mengatakan nyeri pada luka
episiotomy seperti ditusuk-tusuk jarum
kecil-kecil dan nyeri dirasakan semakin
bertambah saat klien berjalan atau
beraktivitas. Skala nyeri (1-5) pada
Skala 3.
Kala II Persalinan
Ruptur perineum
Tingkat 1 (robek bag.luar jaringan kulit), tingkat 2 (robek mengenai otot), tingkat 3 (otot yang robek
sampe elevator ani)
Cedera jaringan lunak setelah persalinan
Inkontinuitas jaringan
Reparasi dengan jahitan perineum
Menekan ujung saraf
Nyeri
Ibu terlihat sulit berjalan/mobilisasi
Keterbatasan aktivitas
Keterbatasan Aktivitas
2 DS:
Klien mengatakan berencana untuk
menggunakan kontrasepsi namun belum
mengetahui informasi mengenai
Alat kontrasepsi yang bermacam-macam
Terdapat efek samping dari setiap pemakain alat kontrasepsi yang berbeda
Kurang pengetahuan
kontrasepsi yang tepat bagi klien.
DO: -
Kurangnya informasi mengenai pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi
Ibu merasa belum paham cara penggunaan alat kontrasepsi
3. DO : usia klien dan suami masing-masing
19 tahun
Persalinan kali ini merupakan persalinan
anak pertama
DS : -
Pasangan usia muda
Persalinan anak pertama
perkembangan transisi / peningkatan anggota keluarga.
Peran baru sebagai ibu dan ayah
Perubahan proses keluarga
Perubahan proses keluarga
Diagnosa Keperawatan
1. Keterbatasan Aktivitas b.d nyeri cedera jaringan lunak setelah persalinan ditandai dengan nyeri pada luka episiotomy seperti ditusuk-
tusuk jarum kecil-kecil dan nyeri dirasakan semakin bertambah saat klien berjalan atau beraktivitas. Skala nyeri (1-5) pada Skala 3.
2. Kurang pengetahuan mengenai Kontrasepsi b.d kurangnya informasi tentang kontasepsi ditandai dengan klien mengatakan berencana
untuk menggunakan kontrasepsi namun belum mengetahui informasi mengenai kontrasepsi yang tepat bagi klien.
3. Resiko defisit perawatan diri bayi b.d Kurang informasi mengenai perawatan pada bayi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Keterbatasan
Aktivitas b.d nyeri
cedera jaringan
lunak setelah
persalinan ditandai
dengan nyeri pada
luka episiotomy
seperti ditusuk-
tusuk jarum kecil-
kecil dan nyeri
dirasakan semakin
bertambah saat
klien berjalan atau
beraktivitas. Skala
nyeri (1-5) pada
Skala 3.
Tupan :
Mampu mobilisasi/berjalan tanpa
bantuan orang lain dan nyeri
berkurang
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, nyeri berkurang,
dengan kriteria :
- Mampu berjalan tanpa bantuan
orang lain
- Mampu berkativitas tanpa rasa
nyeri
- Nyeri berkurang atau hilang
- Ekspresi wajah rileks
- Klien mampu
mendemonstrasikan dan
mengungkapkan intevensi
untuk mengatasi rasa nyeri
Mandiri :
1. Monitoring tanda-tanda vital
2. Tentukan lokasi dan sifat nyeri
3. Inspeksi perbaikan perineum dan
episiotomi
4. Berikan teknik relaksasi dan
distraksi untuk menurunkan nyeri.
5. Berikan arahan kepada klien untuk
duduk dengan mengontraksi otot
gluteal
6. Anjurkan klien untuk melakukan
perawatan vulva dengan baik
dengan prinsip vulva dalam
1. Untuk melihat respon nyeri secara
fisiologis
2. Melihat kebutuhan khusus klien dan
intervensi yang tepat.
3. Perbaikan perineum dapat menunjukkan
trauma berlebihan pada jaringan
pariental dan terjadinya komplikasi yang
memerlukan evaluasi atau intervensi
lebih lanjut.
4. Membantu meningkatkan rasa nyaman
5. Penggunaan pengencangan otot gluteal
saat duduk menurunkan stress dan
tekanan darah langsung pada perineum
6. Perawatan vulva akan membantu agar
luka episiotomy tidak lembab dan basah
serta dapat menghindari resiko
dengan tepat. kondisi kering.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan dokter untuk
perberian analagetik untuk
mengurangi rasa nyeri
terjadinya infeksi.
Kolaborasi :
1. Memberikan kenyamanan sehingga
klien dapat menfokuskan pada
perawatan sendiri dan bayinya karena
menjadi lebih nyaman.
2 Kurang
pengetahuan
mengenai
Kontrasepsi b.d
kurangnya
informasi tentang
kontasepsi ditandai
dengan klien
mengatakan
berencana untuk
menggunakan
kontrasepsi namun
belum mengetahui
informasi
mengenai
kontrasepsi yang
Tupan :
Klien mampu memutuskan untuk
pemilihan alat kontrasepsi yang
akan digunakan
Tupen :
Dalam 1x15 menit klien menjadi
jauh lebih paham mengenai
suntik KB 3 bulan dengan
kriteria :
- Klien dapat mengulang
informasi yang telah
diberikan mengenai macam
alat-alat kontrasepsi
- Klien dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan
1. Berikan informasi umum mengenai
macam-macam kontrasepsi
2. Berikan informasi kelebihan dan
kekurangan dari setiap macam
kontrasepsi
3. Berikan informasi mengenai dan
efek samping dari setiap macam
kontrasepsi
4. Bantu klien untuk mengulangi
infosrmasi seputas macam-macam
alat kontrasepsi
5. Bantu klien untuk mengambil
keputusan memilih alat kontrasepsi
1. Menghindari ketidakpahaman klien
tentang macam kontrasepsi
2. Penjelasan tentang kekurangan
kelebihan setiap macam alat kontrasepsi
menjadi pertimbangan klien dalam
menentukan kontrasepsi yang digunakan
3. Dengan diberikannya informasi
penyebab efek samping setiap alat
kontrasepsi diharapkan tidak akan terjadi
kecemasan berlebih pada klien
4. Mengulangi informasi yang telah
diberikan dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman klien mengenai
kontrasepsi
5. Dukungan dari tenaga kesehatan
membantu klien untuk mengambil
tepat bagi klien. setiap alat kontasepsi
- Klien dapat memutuskan
untuk memilih menggunakan
alat kontrasepsi yang sesuai
dengan klien
yang sesuai
6. Beritahu resiko penggunaan alat
kontrasepsi KB suntuk terhadap
kondisi klien bila klien tetap
memilih KB suntik
7. Bantu klien untuk mengontrol
tekanan darah
8. Anjurkan klien untuk sering
berkonsultasi dengan
dokter/perawat/bidan unutk
masalah KB
keputusan secara tepat
6. Klien memilki hak untuk memilih dan
tidak bisa dipaksakan, pemberian informasi
yang tepat dapat menurukan resiko yang
mungkin terjadi pada klien karena
penggunaan alat kontrasepsi
7. Menurunkan resiko terjadi hipertensi
yang tidak tertangani
8. Konsultasi akan membantu klien untuk
menjaga kondisi kesehatan klien dan
menghidari kejadian yang tidak diinginkan
karena penggunaan KB.
3. Perubahan proses
keluarga b.d
perkembangan
transisi /
peningkatan
anggota keluarga.
Tujuan : Setelah diberikan
asuhan keperawatan diharapkan
pasien dapat menerima
perubahan dalam keluarga
dengan anggota barunya.
- Kriteria hasil :
a) Menggendong bayi, bila
kondisi memungkinkan
b) Mendemontrasikan prilaku
kedekatan dan ikatan yang tepat
1. Anjurkan pasien untuk
menggendong, menyetuh dan
memeriksa bayi, tergantung pada
kondisi pasien dan bayi, bantu
sesuai kebutuhan.
2. Berikan kesempatan untuk ayah /
pasangan untuk menyentuh dan
menggendong bayi dan Bantu
dalam perawatan bayi sesuai
1. Jam pertama setelah kelahiran
memberikan kesempatan unik untuk ikatan
keluarga terjadi karena ibu dan bayi secara
emosional dan menerima isyarat satu sama
lain, yang memulai kedekatan dan proses
pengenalan.
2. Membantu memudahkan ikatan /
kedekatan diantara ayah dan bayi.
Memberikan kesempatan untuk ibu
memvalidasi realitas situasi dan bayi baru
c) Mulai secara aktif mengikuti
perawatan bayi baru lahir dengan
cepat.
kemungkinan situasi.
3. Observasi dan catat interaksi
keluarga bayi, perhatikan perilaku
yang dianggap menggandakan dan
kedekatan dalam budaya tertentu.
4. Diskusikan kebutuhan kemajuan
dan sifat interaksi yang lazim dari
ikatan. Perhatikan kenormalan dari
variasi respon dari satu waktu ke
waktu.
5. Sambut keluarga dan sibling untuk
kunjungan sifat segera bila kondisi
ibu atau bayi memungkinkan.
6. Berikan informasi, sesuai
kebutuhan, keamanan dan kondisi
bayi. Dukungan pasangan sesuai
kebutuhan.
7. Jawab pertanyaan pasien mengenai
lahir.
3. Pada kontak pertama dengan bayi,
ibu menunjukkan pola progresif dari
perilaku dengan cara menggunakan ujung
jari.
4. Membantu pasien dan pasangan
memahami makna pentingnya proses dan
memberikan keyakinan bahwa perbedaan
diperkirakan.
5. Meningkatkan kesatuan keluarga
dan membantu sibling memulai proses
adaptasi positif terhadap peran baru dan
memasukkan anggota baru kedalam
struktur keluarga.
6. Membantu pasangan untuk
memproses dan mengevaluasi informasi
yang diperlukan, khususnya bila periode
pengenalan awal telah terlambat.
protokol, perawatan selama periode
pasca kelahiran.
7. Informasi menghilangkan ansietas
yang dapat menggangu ikatan atau
mengakibatkan absorpsi dari pada
perhatian terhadap bayi baru lahir.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Dx Implementasi Evaluasi Paraf
11
Septembe
r 2015
Jam 18.30
1 1. Memonitor tanda-tanda vital
2. Menginspeksi perbaikan perineum dan episiotomy
3. Mengajari teknik relaksasi dan distraksi untuk
menurunkan nyeri.
4. Menganjurkan klien untuk melakukan perawatan
vulva dengan baik.
5. Berikan arahan kepada klien untuk duduk dengan
mengontraksi otot gluteal
1. Tanda-tanda vital dalam kondisi normal
2. Kondisi perineum klien terlihat bersih, tidak terlihat
tanda-tanda infeksi.
3. Klien mengatakan nyerinya berkurang saat dilakukan
distraksi diajak mengobrol
4. Klien sudah bengerti dan akan berusaha sesering
mungkin melakukan pembersihan perineum
5. Klien mengatakan mampu mengontraksi otot gluteal
9
Septembe
r 2015
Jam 18.40
2 1. Berikan informasi umum mengenai macam-macam
kontrasepsi
2. Berikan informasi kelebihan dan kekurangan dari
setiap macam kontrasepsi
3. Berikan informasi mengenai dan efek samping dari
setiap macam kontrasepsi
4. Bantu klien untuk mengulangi informasi seputar
macam-macam alat kontrasepsi
5. Bantu klien untuk mengambil keputusan memilih
alat kontrasepsi yang sesuai
6. Pasien tetap memutuskan untuk menggunakan KB
suntik, sertakan resiko yang mungkin timbul
1. Klien mampu menyebutkan semua macam-macam alat
kontrasepsi
2. Klien mampu menyebutkan kurang lebih 1 kelebihan
dan 1 kekurangan dari setiap macam alat kontrasepsi
3. Klien mampu menyebutkan masing-masing 1 efek
samping dari setiap alat kontrasepsi
4. Klien mampu mengulang informasi keseluruhan dari
macam-macam alat kontrasepsi
5. Klien memutuskan untuk menggunakan alat
kontrasepsi KB suntik
6. Klien mengerti resiko yang ditimbulkan dari
7. Anjurkan klien untuk rajin mengontrol tekanan
darah
8. Anjurkan klien untuk sering berkonsultasi dengan
bidan/perawat/dokter untuk masalah KB
penggunaan KB suntik
7. Klien bersedia untuk mengontrol tekanan darahnya
8. Klien mau untuk sering berkonsultasi mengenai
masalah KB
- 3 Belum terlaksana Belum terlaksana
EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal CATATAN PARAF
11 September
2015
Dx: Nyeri b.d cedera jaringan lunak setelah persalinan
S :
klien mengatakan nyerinya berkurang saat melakukan tarik
napas dalam dan teknik relaksasi
O :
Klien tampak lebih tenang dari sebelumnya
Klien melakukan teknik relaksasi dengan napas dalam
saat terjadi kontraksi
Klien mampu mobilisasi dengan rasa nyeri yang minimal
A : masalah teratasi sementara
P : pertahankan keberhasilan intervensi
berikan lingkungan yang nyaman
anjurkan klien menggunakan teknik relaksasi (napas
dalam)
11 September
2015
Dx: Kurang pengetahuan mengenai Kontrasepsi b.d
kurangnya informasi
S :
klien mengatakan sudah lebih mengetahui mengnai alat
kontrasepsi
O :
Klien tampak lebih mudah memutuskan alat kontrasepsi yang
akan digunakan
A : masalah teratasi sementara
P : pertahankan keberhasilan intervensi
-
Dx : Perubahan proses keluarga b.d perkembangan transisi /
peningkatan anggota keluarga.
S : -
O : -
A : belum teratasi
P : segera melakukan pemberian informasi kepada klien