Laporan kasus Tetraparesis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    1/40

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Susunan neuromuskular terdiri dari Upper motor neuron (UMN) dan

    lower motor neuron (LMN). Upper motor neurons (UMN) merupakan kumpulan

    saraf-saraf motorik yang menyalurkan impuls dan area motorik di korteks motorik 

    sampai inti-inti motorik di saraf kranial di batang otak atau kornu anterior.

    Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik kelompok UMN dibagi dalam

    susunan piramidal dan susunan ekstrapiramidal. Susunan piramidal terdiri dari

    traktus kortikospinal dan traktus kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya

    untuk geraakan-gerakan otot kepala dan leher sedangkan traktus kortikospinal

    fungsinya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota gerak. Sedangkan lower 

    motor neuron (LMN) yang merupakan kumpulan saraf-saraf motorik yang berasal

    dari batang otak pesan tersebut dari otak dilan!utkan ke berbagai otot dalam

    tubuh seseorang.

    "ari otak medula spinalis turun ke ba#ah kira-kira ditengah punggung dan

    dilindungi oleh $airan !ernih yaitu $airan serebrospinal. Medula spinalis terdiri

    dari ber!uta-!uta saraf yang mentransmisikan informasi elektrik dari dan ke

    ekstremitas badan oragan-organ tubuh dan kembali ke otak. %tak dan medula

    spinalis merupakan sistem saraf pusat dan yang mehubungkan saraf-saraf medula

    spinalis ke tubuh adalah sistem saraf perifer. Medula spinalis terdiri atas traktus

    ascenden  (yang memba#a informasi di tubuh menu!u ke otak seperti rangsang

    raba suhu nyeri dan gerak posisi) dan traktus descenden  (yang memba#a

    informasi dari otak ke anggota gerak dan mengontrol fungsi tubuh).

    &elemahan'kelumpuhan parsial yang ringan'tidak lengkap atau suatu

    kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau gerakan terganggu

    disebut dengan parese. &elemahan adalah hilangnya sebagian fungsi otot untuk 

    satu atau lebih kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas

     bagian yang terkena. &elemahan'kelumpuhan yang mengenai keempat anggota

    gerak disebut dengan tetraparese. al ini diakibatkan oleh adanya kerusakan otak

    1

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    2/40

    kerusakan tulang belakang pada tingkat tertinggi (khususnya pada ertebra

    $erikalis) kerusakan sistem saraf perifer kerusakan neuromus$ular atau penyakit

    otot. kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi

    motorik pada keempat anggota gerak yaitu lengan dan tungkai. *enyebab khas

     pada kerusakan ini adalah trauma (seperti tabrakan mobil !atuh atau  sport injury)

    atau karena penyakit (seperti mielitis transersal polio atau spina bifida).

    Tetraparese berdasarkan topisnya dibagi men!adi dua yaitu + Tetrapares

    spastik yang ter!adi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (UMN)

    sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau hipertoni dan tetraparese

    flaksid yang ter!adi karena kerusakan yang mengenai lower motor neuron (LMN)

    sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni. Tetraparese dapat

    disebabkan karena adanya kerusakan pada susunan neuromuskular yaitu adanya

    lesi. ,da dua tipe lesi yaitu lesi komplit dan inkomplit. Lesi komplit dapat

    menyebabkan kehilangan kontrol otot dan sensorik se$ara total dari bagian

    diba#ah lesi sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya ter!adi kelumpuhan otot

    ringan (parese) dan atau mungkin kerusakan sensorik.

    *ada beberapa keadaan dapat kita !umpai tetraparese misalnya pada penyakit

    infeksi (misalnya mielitis transersa poliomielitis) Sindrom uillain Barre

    (SB) *olineuropati Miastenia rafis atau  Amyotrophic Lateral Sclerosis

    (,LS).

    2

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    3/40

    BAB 2

    LAPORAN KASUS

    2.1 Identitas Pasien

     Nama + Tn.

    /enis kelamin + Laki-laki

    Umur + 01 tahun

    ,lamat + "esa agu Tengah &e$. Banda Sakti

    Suku Bangsa + ,$eh

    ,gama + slam

     No. M2 + 34.56.76

    Tanggal M2S + 70 8ebruari 1370Tanggal *emeriksaan + 74 8ebruari 1370

    *eker!aan + %utsour$hing 9::on Mobile %il Bag. Listrik  

    Status *erka#inan + Menikah

    3

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    4/40

    2.2 Anamnesis

    7. &eluhan Utama + &elemahan Tangan dan &aki

    1. 2i#ayat penyakit sekarang

    *asien datang ke S" 2SU" ;ut Meutia dengan keluhan utama

    kelemahan tangan dan kaki. &eluhan ini dirasakan se!ak 6 bulan yang lalu

    dan semakin memburuk. Sebelum keluhan ini (5 bulan yang lalu) pasien

    mengatakan pernah mengalami demam dan tidak nafsu makan. "emam

    dirasakan naik turun sepan!ang hari. *asien tidak mau makan karena setiap

    diberikan nasi langsung merasa mual. *asien !uga mengeluhkan men$ret-

    men$ret lebih kurang < kali dalam sehari se!ak seminggu SM2S.

    6. 2i#ayat penyakit dahulu + *asien mengatakan pernah !atuh dua kali ketikamasih beker!a di 9::on Mobile. *asien !uga menderita penyakit ipertensi

    se!ak 5 tahun yang lalu dan rutin berobat. *asien !uga mengalami penyakit

    B* se!ak 6 bulan yang lalu.

    5. 2i#ayat penyakit keluarga + keluarga mengatakan tidak pernah menderita

    sakit berat namun ada sesekali anggota keluarga sakit flu batuk demam dll.

    ;

    f. Tinggi Badan + 74< $m

    g. Berat Badan + 0< &g

    B. Status i?i

    MT @65

    1,752

    MT @ 171 Normo#eight (Berat Badan Normal)

    ;. Status eneralis

    a. &ulit

    a.Aarna + ke$oklatan.

     b. Sianosis + (-)

    $.kterus + (-)

    4

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    5/40

    d. 9dema + ()

    e.Lemak subkutis + (CC)

     b. &epala

    a.2ambut + ber#arna abu-abu lurus pendek.

     b. Mata + &on!ungtia pu$at (') kon!ungtia hiperemis

    (-'-) ikterik (-'-) reflek $ahaya (')

    $.Telinga + Simetris sekret (-'-) otorrhea (-'-)

    d. idung + Normal sekret (-'-) rinorrhea (-'-)

    e.Mulut + tonsil T7 Lidah dalam batas normal

    $. Leher  

    a. *ulsasi Dena /ugularis+ tidak terlihat

     b. *embesaran kelen!ar+ tidak ada

    $. &uduk kaku+ tidak ada

    d. Toraks

    a.nspeksi + *ergerakan dinding dada simetri ben!olan di mammaede:tra dengan diameter 73 $m

     b. *alpasi + ben!olan memiliki permukaan datar konsistensi

    lunak berbatas tidak tegas fluktuasi (-)

    $.*erkusi + Sonor di seluruh lapang paru

    d. ,uskultasi + Desikuler (') rhonki (-'-) Ahee?ing (-'-)

    e. /antung

    a.nspeksi + $tus ;ordis terlihat 6 !ari diba#ah papilla mammae

    sinistra

     b. *alpasi + $tus ;ordis teraba di ;S D se!a!ar garis aksilaris

    anterior 

    $.*erkusi batas !antung+ ter!adi pergeseran batas kiri !antung

    d. ,uskultasi + B/ E B/ bising !antung (-)

    f. ,bdomen

    a.nspeksi + bentuk dalam batas normal kulit dalam batas normal

     b. *alpasi + Soepel organomegali (-)

    $.*erkusi + Timpani

    d. ,uskultasi + bising usus () normal

    g. 9kstremitas atas + ,kral dingin (-)sianosis (-'-) lainnya dalam batas

    normalh. 9kstremitas ba#ah + ,kral dingin (-)sianosis (-'-) lainnya dalam

     batas normal

    ". *emeriksaan &linis Neurologis

    a. &esadaran + ;ompos Mentis ;S + 95 M< D0

     b. 8ungsi &ortikal Luhur (menggunakan tes MMS9)

    %rientasi + skor <

    2egistrasi + skor 1

    ,tensi dan &alkulasi + skor 3

    Mengingat kembali (Memori) + skor 3

    Bahasa + skor <

    5

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    6/40

    nterpretasi + total skor 71 artinya pasien memiliki gangguan

    kognitif 

    $. 2angsang Selaput %tak 

    &aku &uduk + tidak ditemukan

    &ernig Sign + tidak ditemukan

    LaseFue Sign + tidak ditemukan

    Brud?inski 7 + tidak ditemukan

    Brud?inski 1 + tidak ditemukan

    Brud?inski 6 + tidak ditemukan

    Brud?inski 5 + tidak ditemukan

    d. *emeriksaan Saraf &ranial

    7. N- (%lfaktorius) + Tidak ada gangguan (Normosmia)

    1. N- (%ptikus)

    Disus + (0'0) menggunakan hitung !ari

    Aarna + Tidak ada gangguan8unduskopi + Tidak dilakukan pemeriksaan

    Lapang pandang + normal

    6. N- D D (%kulomotorius Tro$hlearis ,bdu$ens)

    erakan bola mata + atas (') ba#ah (') lateral (')

    medial (') atas lateral (') atas medial (') ba#ah lateral

    (') ba#ah medial (')

    *tosis + - ' -

    *upil + sokor bulat 6mm ' 6mm

    2efleks *upil langsung + ' G tidak langsung + '

    5. N-D (Trigeminus)Sensorik 

    •  N-D7 (ophtalmi$us) +

    •  N-D1 (maksilaris) +

    •  N-D6 (mandibularis) +

    • (pasien dapat menun!ukkan tempat rangsang raba)

    Motorik + (*asien dapat merapatkan gigi dan

    membuka mulut)

    2efleks kornea + Normal

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    7/40

    0. N. D (Destibulo$o$hlearis)

    a. &eseimbangan

    •  Nistagmus + Tidak ditemukan

    • Tes 2omberg + Tidak "ilakukan *emeriksaan

     b. *endengaran

    • Tes 2inne + Tidak "ilakukan *emeriksaan.

    • Tes S$h#aba$h + Tidak "ilakukan *emeriksaan.

    • Tes Aeber + Tidak "ilakukan *emeriksaan.

    4. N-I I (losofaringeus Dagus)

    2efleks menelan + 2efleks batuk +

    *erasat lidah (7'6 anterior) + Tidak "ilakukan *emeriksaan.

    2efleks muntah + normal.

    *osisi uula + NormalG "eiasi ( - )

    *osisi arkus faring + Simetris

    =. N-I (,ksesorius)

    &ekuatan M. Sternokleidomastoideus + '

    &ekuatan M. Trape?ius + ' J. N-I (ipoglosus)

    Tremor lidah + -

    ,trofi lidah + -

    U!ung lidah saat istirahat + -

    U!ung lidah saat di!ulurkan+ "eiasi ke kiri

    8asikulasi + -

    e. Sistem Motorik 

    7. 2efleks

    a. 2efleks 8isiologis

    • Bi$eps + N ' N

    • Tri$eps + N ' N

    • ,$hiles + N ' N

    • *atella + N' N

     b. 2efleks *atologis

    • Babinski + - ' -

    7

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    8/40

    • %ppenheim + - ' -

    • ;haddo$k + - ' -

    • ordon + - ' -

    • S$aeffer + - ' -

    • offman-Trommer + - ' -

    1. &ekuatan %tot

    3555

     Ekstremitas Superior e!tra

    5553

     Ekstremitas Superior Sinistra

    3333

     Ekstremitas "n#erior e!tra

    3333

     Ekstremitas "n#erior Sinistra

      &et+

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    9/40

    HE+A,OLO-I KLINIK 

    Pemeriksaan Hasil Nilai N&rmal

    b 0= gK 71-70

    L9" - 13

    9ritrosit 1J : 736'mm6 6=-

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    10/40

    nterpretasi + "itemukan kalsifikasi

    2.* Diagn&sis

    a. "iagnosis Topis + Lesi LMN

     b. "iagnosis &linis + Tetraparesis ipertensi gangguan kognitif 

    $. "iagnosis 9tiologis + ullain Barre Syndrome

    2. ,era"i

    a. Non 8armakologi+

    • stirahat (Bed 2est)

    • *era#atan metaboli$

    • "ukungan Nutrisi

    • Terapi %kupasi

     b. 8armakologi+

    7. D8" 8utrolit 7 fls'ari

    10

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    11/40

    1. D8" ,sering 13 tetes'menit

    6. D ;iti$ollin

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    12/40

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    13/40

    Sensorik 

     %tonom +

    B,&

    ()B,B

    ()

    17 feb

    1370

    nkontinensia Urin

    B,&(N) B,B(N)

    mual sakit pinggang

    sakit lutut

    T" 703'733 mmg

    ;S 95D

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    14/40

    &akukuduk 

    (-)

    Meningeal (-)

     2efleks fisiologis

    2efleks patologis

     (- ' -)

     Motorik 

    Sensorik 

     %tonom +

    B,& ()

    B,B ()

    D Noalgin (&'*)

    D Metil *rednisolon 71<

    mg'71 !

    D Sotati$ 7a'71!;otrimo:a?ole tab 1:7

    arnal tab 7:7

    La$bon 6:7

    Transfusi *2; 1 Bag

    8isioterapi ()

    14

    $% $%

    $% $%

    355

    5

    555

    3

    555

    5

    555

    5$ $

    $ $

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    15/40

    BAB 3

    ,IN5AUAN PUS,AKA

    3.1 Anat&mi isi&l&gi

    Sistem motorik berhubungan dengan sistem neuromuskular. sistem

    neuromuskular terdiri atas Upper motor neurons (UMN) dan lower motor neuron

    (LMN). Upper motor neurons  (UMN) merupakan kumpulan saraf-saraf motorik 

    yang menyalurkan impuls dan area motorik di korteks motorik sampai inti-inti

    motorik di saraf kranial di batang otak atau kornu anterior medula spinalis.

    Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik kelompok UMN dibagi dalam

    susunan piramidal dan susunan ekstrapiramidal. Susunan piramidal terdiri dari

    traktus kortikospinal dan traktus kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya

    untuk geraakan-gerakan otot kepala dan leher sedangkan traktus kortikospinal

    fungsinya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota gerak 7.

    Melalui lower motor neuron (LMN) yang merupakan kumpulan saraf-

    saraf motorik yang berasal dari batang otak pesan tersebut dari otak dilan!utkan

    ke berbagai otot dalam tubuh seseorang. &edua saraf motorik tersebut mempunyai peranan penting di dalam sistem neuromuscular   tubuh. Sistem ini yang

    memungkinkan tubuh kita untuk bergerak se$ara teren$ana dan terukur 7.

    ,#lang (elakang  atau 'erte(ra  adalah tulang tak beraturan yang

    membentuk punggung yang mudah digerakkan. terdapat 66 tulang punggung pada

    manusia 4 tulang $eri$al 71 tulang thora: (thoraks atau dada) < tulang lumbal

    < tulang sa$ral dan 5 tulang membentuk tulang ekor   ($o$$y:).  Sebuah tulang

     punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior  yang terdiri dari &adan

    tulan'   atau corpus erte&rae dan bagian   posterior   yang terdiri dari ar$us

    erte&rae %.

    15

    http://wapedia.mobi/id/Punggunghttp://wapedia.mobi/id/Punggunghttp://wapedia.mobi/id/Manusiahttp://wapedia.mobi/id/Tulang_ekorhttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Manusiahttp://wapedia.mobi/id/Tulang_ekorhttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Punggung

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    16/40

    -am(ar 1. ,#lang (elakang

    &etika tulang belakang disusun foramen ini akan membentuk saluran

    sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. "ari otak medula

    spinalis turun ke ba#ah kira-kira ditengah punggung dan dilindungi oleh $airan

     !ernih yaitu $airan serebrospinal. Medula spinalis terdiri dari ber!uta-!uta saraf 

    yang mentransmisikan informasi elektrik dari dan ke ekstremitas badan oragan-

    organ tubuh dan kembali ke otak. %tak dan medula spinalis merupakan sistem

    saraf pusat dan yang mehubungkan saraf-saraf medula spinalis ke tubuh adalah

    sistem saraf perifer 65.

    Medula spinalis mulai dari akhir medulla oblongata di foramenmagnum

    sampai konus medullaris di leel Tulang Belakang L7-L1. Medulla Spinalis

     berlan!ut men!adi &auda 9Fuina (di Bokong) yang lebih tahan terhadap $edera.

    Medula spinalis terdiri atas traktus ascenden (yang memba#a informasi di tubuh

    menu!u ke otak seperti rangsang raba suhu nyeri dan gerak posisi) dan traktus

    descenden (yang memba#a informasi dari otak ke anggota gerak dan mengontrol

    fungsi tubuh) 65.

    Medula spinalis diperdarahi oleh 1 susunan arteri yang mempunyai

    hubungan isteme#a yaitu arteri spinalis dan arteri radikularis. ,rteri spinalis

    16

    http://wapedia.mobi/id/Sumsum_tulang_belakanghttp://wapedia.mobi/id/Sumsum_tulang_belakang

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    17/40

    dibagi men!adi arteri spinalis anterior dan posterior yang berasal dari arteri

    ertebralis sedangkan arteri radikularis dibagi men!adi arteri radikularis posterior 

    dan anterior yang dikenal !uga ramus erte&romedularis arteria interkostalis 

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    18/40

    -am(ar 2. H#(#ngan ner'#s s"inalis dengan 'erte(ra

    3. 2. Parese

    *arese adalah kelemahan'kelumpuhan parsial yang ringan'tidak lengkap

    atau suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau gerakan

    terganggu. &elemahan adalah hilangnya sebagian fungsi otot untuk satu atau lebih

    kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang terkena.

    *arese pada anggota gerak dibagi me!adi 5 ma$am yaitu 0+

    • Monoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas atas atau

    ekstremitas ba#ah.

    • *araparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas ba#ah.

    • emiparese adalah kelemahan pada satu sisi tubuh yaitu satu

    ekstremitas atas dan satu ekstremitas ba#ah pada sisi yang sama.

    • Tetraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas.

    18

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    19/40

    3.3 ,etra"arese

    Tetraparese !uga diistilahkan !uga sebagai Fuadriparese yang keduanya

    merupakan parese dari keempat ekstremitas.Tetra dari bahasa yunani sedangkanOFuadra dari bahasa latin. Tetraparese adalah kelumpuhan'kelemahan yang

    disebabkan oleh penyakit atau trauma pada manusia yang menyebabkan

    hilangnya sebagian fungsi motorik pada keempat anggota gerak dengan

    kelumpuhan'kelemahan lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan

    tungkai. al ini diakibatkan oleh adanya kerusakan otak kerusakan tulang

     belakang pada tingkat tertinggi (khususnya pada ertebra $erikalis) kerusakan

    sistem saraf perifer kerusakan neuromus$ular atau penyakit otot. kerusakan

    diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik pada

    keempat anggota gerak yaitu lengan dan tungkai. *enyebab khas pada kerusakan

    ini adalah trauma (seperti tabrakan mobil !atuh atau  sport injury) atau karena

     penyakit (seperti mielitis transersal polio atau spina bifida) 04.

    *ada tetraparese kadang ter!adi kerusakan atau kehilangan kemampuan

    dalam mengontrol sistem pen$ernaan fungsi seksual pengosongan saluran kemih

    dan rektum sistem pernafasan atau fungsi otonom. Selan!utnya dapat ter!adi

     penurunan'kehilangan fungsi sensorik. adapun manifestasinya seperti kekakuan

     penurunan sensorik dan nyeri neuropatik. Aalaupun pada tetraparese itu ter!adi

    kelumpuhan pada keempat anggota gerak tapi terkadang tungkai dan lengan masih

    dapat digunakan atau !ari-!ari tangan yang tidak dapat memegang kuat suatu

     benda tapi !ari-!ari tersebut masih bisa digerakkan atau tidak bisa menggerakkan

    tangan tapi lengannya masih bisa digerakkan. al ini semua tergantung dari luas

    tidaknyanya kerusakan

    04

    .

    3.3.1 Eti&l&gi ,etra"arese

    ,a(el 1. Pen6e(a( #m#m dari tetra"aresis 7

    *omplete+incomplete transection o# cord with #racture

     ,rolapsed disc

    *ord contusioncentral cord syndrome- anterior cord 

     syndrome

    .uillain/arre Syndrome (post in#ectie polyneuropathy)

    19

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    20/40

    0ranserse myelitis Acute myelitis

    Anterior spinal artery occlusion

    Spinal cord compression

    1aemorrha'e into syrin'omyelic caaty

    ,oliomyelitis

    3.3.2 E"idemi&l&gi

    Tetraparese salah satunya disebabkan karena adanya $edera pada medula

    spinalis. Menurut *usat "ata Nasional ;edera Medula Spinalis (0he National 

    Spinal *ord "njury ata 2esearch *entre) memperkirakan ada 73.333 kasus baru

    $edera medula spinalis setiap tahunnya di ,merika Serikat. ,ngka insidensi

     paralisis komplet akibat ke$elakaan diperkirakan 13 per 733.333 penduduk

    dengan angka tetraparese 133.333 per tahunnya. &e$elakaan kendaraan bermotor 

    merupakan penyebab utama $edera medula spinalis J.

    ;edera medula spinalis dapat dibagi men!adi komplet dan tidak komplet

     berdasarkan ada'tidaknya fungsi yang dipertahankan di ba#ah lesi. *embagian ini

     penting untuk meramalkan prognosis dan penanganan selan!utnya.. "ata di

    ,merika Serikat menun!ukkan urutan frekuensi disabilitas neurologis karena$edera medula spinalis traumatika sbb + (7) tetraparese inkomplet (1J

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    21/40

    Tetraparese dapat disebabkan karena kerusakan Upper Motor Neuron

    (UMN) atau kerusakan  Lower Motor Neuron  (LMN). &elumpuhan'kelemahan

    yang ter!adi pada kerusakan Upper Motor Neuron  (UMN) disebabkan karena

    adanya lesi di medula spinalis. &erusakannya bisa dalam bentuk !aringan s$ar

    atau kerusakan karena tekanan dari ertebra atau diskus interetebralis. al ini

     berbeda dengan lesi pada LMN yang berpengaruh pada serabut saraf yang

     ber!alan dari horn anterior medula spinalis sampai ke otot 737771.

    *ada $olumna ertebralis terdapat nerus spinalis yaitu nerus serikal

    thorakal lumbal dan sakral. &elumpuhan berpengaruh pada nerus spinalis dari

    serikal dan lumbosakral dapat menyebabkan kelemahan'kelumpuhan pada

    keempat anggota gerak. Ailayah ini penting !ika ter!adi kerusakan pada daerah

    ini maka akan berpengaruh pada otot organ dan sensorik yang dipersarafinya 7771.

    ,da dua tipe lesi yaitu lesi komplit dan inkomplit. Lesi komplit dapat

    menyebabkan kehilangan kontrol otot dan sensorik se$ara total dari bagian

    diba#ah lesi sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya ter!adi kelumpuhan otot

    ringan (parese) dan atau mungkin kerusakan sensorik. Lesi pada UMN dapat

    menyebabkan parese  spastic  sedangkan lesi pada LMN menyebabkan parese

     #lacsid 57771.

    -am(ar 3. Lesi "ada Lower motor neuron (LMN).

    Lesi di Mid- or upper cervical cord 

    21

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    22/40

    Tiap lesi di medula spinalis yang merusak daerah !aras kortikospinal

    lateral menimbulkan kelumpuhan Upper Motor Neuron  (UMN) pada otot-otot

     bagian tubuh yang terletak di ba#ah tingkat lesi. Lesi transersal medula spinalis

     pada tingkat serikal misalnya ;< mengakibatkan kelumpuhan Upper Motor 

     Neuron  (UMN) pada otot-otot tubuh yang berada diba#ah ;

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    23/40

    &erusakan pada radiks entralis (dan dorsalis) yang reersibel dan

    menyeluruh dapat ter!adi. &erusakan itu merupakan per#u!udan reaksi

    imunopatologik. #alaupun segenap radiks (entralis'dorsalis) terkena namun

    yang berada di intumesensia serikalis dan lumbosakralis paling berat mengalami

    kerusakan. &arena daerah ini yang mengurus anggota gerak atas dan ba#ah. *ada

    umumnya bermula dibagian distal tungkai kemudian bergerak ke bagian

     proksimalnya. &elumpuhannya meluas ke bagian tubuh atas terutama otot-otot

    kedua lengan. &elainan fungsional sistem saraf tepi dapat disebabkan kelainan

     pada saraf di sumsum tulang belakang atau kelainan sepan!ang saraf tepi sendiri.

    Salah satu penyakit dengan lesi utama pada neuron saraf perifer adalah

     polineuropati 7.

    Lesi di otot dapat berupa kerusakan struktural pada serabut otot atau

    selnya yang disebabkan infeksi intoksikasi eksogen'endogen dan degenerasi

    herediter. &arena serabut otot rusak kontraktilitasnya hilang dan otot tidak dapat

    melakukan tugasnya. *enyakit di otot bisa berupa miopati dan distrofi dapat

    menyebabkan kelemahan di keempat anggota gerak biasanya bagian proksimal

    lebih lemah dibanding distalnya. *ada penderita distrofia mus$ulorum en?im

    kreatinin fosfokinase dalam !umlah yang besar sebelum terdapat manifestasi dini

    kadar en?im ini di dalam serum sudah !elas meningkat. akan tetapi mengapa

    en?im ini dapat beredar didalam darah tepi masih belum diketahui 7.

    "i samping kelainan pada sistem en?im se$ara klinis !uga dapat

    ditentukan kelaian morfologik pda otot. !auh sebelum tenaga otot berkurang sudah

    terlihat banyak sel lemak (liposit) menyusup diantara sel-sel serabut otot. &etika

    kelemahan otot men!adi nyata terdapat pembengkakan dan nekrosis-nekrosisserabut otot. Seluruh endoplasma serabut otot ternyata men!adi lemak. %tot-otot

    yang terkena ada yang membesar dan sebagian menge$il. *embesaran tersebut

     bukan karena bertambahnya !umlah serabut otot melainkan karena degenerasi

    lemak 7.

    &elemahan otot (atrofi otot) dapat kita !umpai pada beberapa penyakit.

    kelemahan otot dapat kita kelompokkan dalam regio anggota gerak sebagai

     berikut 75+

    23

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    24/40

    ,a(el 2. Kateg&ri kel&m"&k &t&t "er regi& angg&ta gerak 

    Regi&n +#sle -r"s +6&t&me

    s

    Upper $eri$al region Shoulder abdu$tion elbo# fle:ion elbo#

    e:tension

    ;

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    25/40

    neurologik permanen. al ini terutama disebabkan karena pusat $edera paling

    sering adalah setinggi D;5-D;< dengan kerusakan paling hebat di medula

    spinalis ;0 dengan $iri LMN. ambaran klinik dapat berariasi pada beberapa

    kasus dilaporkan disabilitas permanen yang unilateral neurologis lokalis pada

     pasien $edera medula spinalis menga$u pada panduan dari American Spinal *ord 

     "njury Association' ,S, =J7

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    26/40

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    27/40

    dengan infeksi. ,dakalanya reaksi imunologik timbul di medula

    spinalis setelah beberapa minggu sembuh dari penyakit iral. *ada

    saat itu sarang-sarang reaksi imunopatologik yang berukuran ke$il

    tersebar se$ara difus sepan!ang medula spinalis. Serabut-serabut

    asenden dan desenden pan!ang dapat terputus oleh salah satu lesi

    yang tersebar luas sehingga dapat menimbulkan kelumpuhan parsial

    dan defisit sensorik yang tidak masif di seluruh tubuh atau yang

    dikenal dengan istilah tetraparese 7.

    0 P&li&mielitis

    *oliomielitis adalah peradangan pada daerah medula

    spinalis yang mengenai substantia grisea. /ika lesi mengenai medula

    spinalis setinggi serikal atas maka dapat menyebabkan kelemahan

     pada anggota gerak atas dan ba#ah . *ada umumnya kelompok 

    motoneuron di segmen-segmen intumesensia serikal dan lumbalis

    merupakan substrat tu!uan iral. Tahap kelumpuhan bermula pada

    akhir tahap nyeri muskular. ,nggota gerak yang dilanda kelumpuhan

    LMN adalah ekstremitas 7.

    (. P&line#r&"ati

    *olineuropati adalah kelainan fungsi yang berkesinambungan pada

     beberapa  sara# peri#er   di seluruh tubuh. *enyebab karena infeksi bisa

    menyebabkan polineuropati kadang karena ra$un yang dihasilkan oleh

     beberapa bakteri (misalnya pada di#teri) atau karena reaksi autoimun

     bahan ra$un bisa melukai saraf perifer dan menyebabkan polineuropati

    atau mononeuropati  (lebih !arang) kanker bisa menyebabkan polineuropati dengan menyusup langsung ke dalam saraf atau menekan

    saraf atau melepaskan bahan ra$un kekurangn gi?i dan kelainan metabolik 

     !uga bisa menyebabkan polineuropati.

    &ekurangan itamin B bisa mengenai saraf perifer di seluruh tubuh

     penyakit yang bisa menyebabkan polineuropati kronik   (menahun) adalah

    dia&etes gagal gin!al dan kekurangan gi?i (malnutrisi) yang berat.

    *olineuropati kronik $enderung berkembang se$ara lambat (sampai

    27

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    28/40

     beberapa bulan atau tahun) dan biasanya dimulai di kaki (kadang di

    tangan) 7=.

    &elainan pada saraf perifer di!umpai sebagai berikut + tiga sampaiempat hari pertama pembengkakan dan men!adi irreguler dari selubung

    myelin. ari ke lima ter!adi desintegrasi myelin dan pembengkakan aksis

    silinder. *ada hari ke sembilan timbul limfosit hari ke sebelas timbul

    fagosit dan pada hari ketiga belas proliferasi S$h#an sel. &esemutan mati

    rasa nyeri terbakar dan ketidakmampuan untuk merasakan getaran atau

     posisi lengan tungkai dan sendi merupakan ge!ala utama dari

     polineuropati kronik. Nyeri seringkali bertambah buruk di malam hari dan

     bisa timbul !ika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu.

    &etidakmampuan untuk merasakan posisi sendi menyebabkan

    ketidakstabilan ketika berdiri dan ber!alan. *ada akhirnya akan ter!adi

    kelemahan otot dan atro#i (penyusutan otot). &elumpuhan biasanya timbul

    sesudah tidak ada panas kelumpuhan otot biasanya bilateral dan simetris

    dengan tipe lower motor neuron dengan penyebaran kelumpuhan yang

     bersifat as$ending yaitu mulai dari ekstrimitas ba#ah yang men!alar ke

    ekstrimitas atas tetapi bisa pula des$ending yaitu mulai dari ekstrimitas

    atas yang turun ke ekstrimitas ba#ah 7=.

    . Sindr&m -#illain Barre 9S-B:

    Sindroma uillain Barre (SB) adalah suatu kelainan sistem saraf 

    akut dan difus yang mengenai radiks spinalis dan saraf perifer dan

    kadang-kadang !uga saraf kranialis yang biasanya timbul setelah suatu

    infeksi. Manifestasi klinis utama dari SB adalah suatu kelumpuhan yangsimetris tipe lo#er motor neuron dari otot-otot ekstremitas badan dan

    kadang-kadang !uga muka 7J13.

    ,kibat suatu infeksi atau keadaan tertentu yang mendahului SB

    akan timbul autoantibodi atau imunitas seluler terhadap !aringan sistim

    saraf-saraf perifer. nfeksi-infeksi meningokokus infeksi irus sifilis

    ataupun trauma pada medula spinalis dapat menimbulkan perlekatan-

     perlekatan selaput araknoid. "i negara-negara tropik penyebabnya adalah

    28

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    29/40

    infeksi tuberkulosis. *ada tempat-tempat tertentu perlekatan pas$a infeksi

    itu dapat men!irat radiks entralis (sekaligus radiks dorsalis). &arena tidak 

    segenap radiks entralis terkena !iratan namun kebanyakan pada yang

     berkelompokan sa!a maka radiks-radiks yang diinstrumensia serikalis

    dan lumbosakralis sa!a yang paling umum dilanda proses perlekatan pas$a

    infeksi. %leh karena itu kelumpuhan LMN paling sering di!umpai pada

    otot-otot anggota gerak kelompok otot-otot di sekitar persendian bahu dan

     pinggul. &elumpuhan tersebut bergandengan dengan adanya defisit

    sensorik pada kedua tungkai atau otot-otot anggota gerak 7J13.

    -am(ar !. Sindr&m -#illain Barr

    Se$ara patologis ditemukan degenerasi mielin dengan edema yang

    dapat atau tanpa disertai infiltrasi sel. nfiltrasi terdiri atas sel

    mononuklear. Sel-sel infiltrat terutama terdiri dari sel limfosit berukuran

    ke$il sedang dan tampak pula makrofag serta sel polimorfonuklear pada

     permulaan penyakit. Setelah itu mun$ul sel plasma dan sel mast. Serabut

    saraf mengalami degenerasi segmental dan aksonal. Lesi ini bisa terbatas

     pada segmen proksimal dan radiks spinalis atau tersebar sepan!ang saraf 

     perifer. *redileksi pada radiks spinalis diduga karena kurang efektifnya

     permeabilitas antara darah dan saraf pada daerah tersebut 7J13.

    Manifestasi klinis utama adalah kelumpuhan otot-otot ekstremitas

    tipe lo#er motor neuron. *ada sebagian besar penderita kelumpuhan

    dimulai dari kedua ekstremitas ba#ah kemudian menyebar se$ara asenden

    29

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    30/40

    ke badan anggota gerak atas dan saraf kranialis. &adang-kadang !uga bisa

    keempat anggota gerak dikenai se$ara serentak kemudian menyebar ke

     badan dan saraf kranialis. &elumpuhan otot-otot ini simetris dan diikuti

    oleh hiporefleksia atau arefleksia. Biasanya dera!at kelumpuhan otot-otot

     bagian proksimal lebih berat dari bagian distal tapi dapat !uga sama

     beratnya atau bagian distal lebih berat dari bagian proksimal 13.

    d. +iastenia -rais

    Miastenia grafis adalah penyakit neuromuskular yang

    menyebabkan otot skelet men!adi lemah dan lekas lelah.

    &elelahan'kelemahan ini disebabkan karena sirkulasi antibodi yang

    memblok acetylcholine receptors  pada post sinaptik neuromuscular 

     junction -  stimulasi penghambatan ini berpengaruh pada neurotransmiter 

    asetilkolin. Manifestasi klinisnya dapat berupa kelemahan pada otot yang

    mengatur pergerakan mata kelemahan otot pada lengan dan tungkai

     perubahan ekspresi #a!ah disfagia dan disartria 7=17.

    -am(ar *. +iastenia -ra'is

    e.  Amyotrophic Lateral Sclerosis 9ALS:

    *enyakit  Amyotrophic Lateral Sclerosis  (,LS) adalah suatu

    kelainan yang progresif dari sistem saraf yang banyak ter!adi pada

    orang de#asa dengan penyakit motoneuron. &ondisi tersebut

    30

    http://en.wikipedia.org/wiki/Acetylcholine_receptorhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Acetylcholine_receptorhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junction

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    31/40

    menyebabkan degenerasi saraf motorik bagian atas (&rain) dan saraf 

    motorik bagian ba#ah ( spinal cord ) dengan kombinasi tanda upper 

    motor neuron (UMN) dan lower motor neuron (LMN). *enurunan

    kualitas saraf ini menyebabkan &elemahan pada otot dan dapat

     berakhir pada kematian 751116.

    *roses degenerasi hanya menyerang pada neuron motorik yaitu

    sel-sel saraf yang mengatur pergerakkan otot. ,kibat kelemahan itu

    kemampuan tubuh untuk mengatur gerakan otot yang disadari akan

    hilang se$ara perlahan-lahan. Misalnya memegang men!entik

    menggaruk dan sebagainya. Namun penyakit ini tidak mempengaruhisaraf sensoris (perasa) dan fungsi mental. Meskipun penyebab pasti

    ,LS belum diketahui teori yang dikenal saat ini menyatakan

    neurotransmiter 'lutamat  (suatu ?at kimia yang menghantarkan impuls

    atau sinyal ke sel-sel saraf) kemungkinan memegang peranan sebagai

     penyebab matinya sel-sel saraf motorik. Qat-?at kimia lainnya seperti

    molekul radikal bebas dan kalsium kemungkinan !uga ikut terlibat 1116.

    -am(ar . Am6&tr&";i Lateral Sler&sis

    *enyakit ,LS mengakibatkan sistem neuromuscular   tidak 

     berfungsi karena kedua saraf motorik penderita ,LS telah rusak.

    Seiring ber!alannya #aktu penyakit ,LS menyebabkan sarafPsaraf 

    31

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    32/40

    motorik yang berada di otak dan batang tubuh menge$il dan pada

    akhirnya menghilang. ,kibatnya otot P otot tubuh tidak lagi mendapat

    sinyal untuk bergerak. &arena otot yang berada dalam tubuh

    kehilangan pemasok nutrisinya sehingga ototPotot yang men!adi lebih

    ke$il dan melemah. Saraf-saraf di dalam sistem neuromuscular   yang

    memberi nutrisi ke otot-otot tersebut terlokalisir sehingga

    menyebabkan tumbuhnya !aringan yang rusak mengantikan sarafPsaraf 

    yang normal 751116.

    . S"&ndil&sis ser'ikalis

    merupakan suatu penyakit yang menyerang usia pertengahan

    dan usia lan!ut dimana diskus dan tulang belakang di leher mengalami

    kemunduran (de'enerasi).

    -am(ar %. S"&ndil&sis Ser'ikalis

    Spondilosis serikalis menyebabkan menyempitnya kanal 

     spinalis  (tempat le#atnya medula spinalis) di leher dan menekan

    medula spinalis atau akar saraf spinalis sehingga menyebabkan

    kelainan fungsi. e!alanya bisa menggambarkan suatu penekanan

    medula spinalis maupun kerusakan akar sarafnya. /ika ter!adi

     penekanan medula spinalis maka pertanda a#alnya biasanya adalah

     perubahan pada $ara ber!alan. erakan kaki men!adi kaku dan

     penderita ber!alan dengan goyah. Leher terasa nyeri teutama !ika akar 

    32

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    33/40

    sarafnya terkena. &elemahan dan pen$iutan otot pada salah satu atau

    kedua lengan bisa ter!adi sebelum maupun sesudah timbulnya ge!ala

     penekanan medula spinalis.7511

    g. S"&ndilitis ,#(erk#l&sa 

    Tuberkulosis tulang belakang atau dikenal !uga dengan

    spondilitis tuberkulosa merupakan peradangan granulomatosa yang

     bersifat kronik destruktif yang disebabkan oleh mikobakterium

    tuberkulosa. Spondilitis tuberkulosa dikenal !uga sebagai penyakit

    *ott paraplegi *ott. Spondilitis ini paling sering ditemukan pada

    ertebra T=-L6 dan paling !arang pada ertebra ;7-1.(7165).

    Spondilitis tuberkulosa merupakan

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    34/40

     perlunakan korpus. Selan!utnya ter!adi kerusakan pada korteks epifise

    dis$us interertebralis dan ertebra sekitarnya. &erusakan pada bagian

    depan korpus ini akan menyebabkan ter!adinya kifosis yang dikenal

    sebagai gibbus. Berbeda dengan infeksi lain yang $enderung menetap

     pada ertebra yang bersangkutan tuberkulosis akan terus

    menghan$urkan ertebra di dekatnya.

    &emudian eksudat (yang terdiri atas serum leukosit kaseosa tulang

    yang fibrosis serta basil tuberkulosa) menyebar ke depan di ba#ah

    ligamentum longitudinal anterior dan mendesak aliran darah ertebra

    di dekatnya. 9ksudat ini dapat menembus ligamentum dan berekspansi

    ke berbagai arah di sepan!ang garis ligament yang lemah.

    *ada daerah serikal eksudat terkumpul di belakang fasia

     paraertebralis dan menyebar ke lateral di belakang muskulus

    sternokleidomastoideus. 9ksudat dapat mengalami protrusi ke depan

    dan menon!ol ke dalam faring yang dikenal sebagai abses faringeal.

    ,bses dapat ber!alan ke mediastinum mengisi tempat trakea

    esophagus atau kaum pleura. ,bses pada ertebra torakalis biasanya

    tetap tinggal pada daerah toraks setempat menempati daerah

     paraertebral berbentuk massa yang menon!ol dan fusiform. ,bses

     pada daerah ini dapat menekan medulla spinalis sehingga timbul

     paraplegia. ,bses pada daerah lumbal dapat menyebar masuk 

    mengikuti muskulus psoas dan mun$ul di ba#ah ligamentum inguinal

     pada bagian medial paha. 9ksudat !uga dapat menyebar ke daerah

    krista iliaka dan mungkin dapat mengikuti pembuluh darah femoralis

     pada trigonum skarpei atau region glutea.

    75

    3.3.% Diagn&sis

    "iagnosis ditegakkan berdasarkan +

    - ,namnesis (2i#ayat penyakit sekarang ri#ayat penyakit dahulu dan

    ri#ayat penyakit keluarga).

    - *emeriksaan penun!ang +

    • 8oto ertebrae serikal'lumbalRuntuk mengetahui adanya

    trauma penyempitan maupun pergeseran susunan tulang

     belakang.

    34

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    35/40

    • 8ungsi lumbalRuntuk menyingkirkan beberapa penyakit

     pembanding seperti sindrom guillain barrRadanya peningkatan

     protein sito albumin yang disertai peningkatan !umlah selnya.

    • 9lektromiografiRmenun!ukan adanya fibrilasi fasikulasi atrofi

    dan denerasi (pada penyakit ,LS)

    • M2.4

    3.3. Penatalaksanaan

    *enatalaksanaan dilakukan berdasarkan penyebabnya. Namun

    dapat dilakukan terapi umum sebagai berikut+

    7. Medikamentosa&ortikosteroidR untuk mengurangi nyeri !uga diper$aya dapat

    menghasilkan perbaikan neurologis.

    ,ntidiabetikaR pada kasus-kasus yang diperburuk oleh penyakit

    diabetes mellitus.

    1. Terapi konseratif 

    a.Tirah baring (bed rest)

     b. Memberi korset yang men$egah gerakan ertebra 'membatasi gerak 

    ertebra

    $. Memperbaiki keadaan umum penderita

    6. 8isioterapi +

    *rogram + nfra 2ed 2%M (ran'e o# motion)  dan meningkatkan

    kekuatan otot ekstremitas atas dan ba#ah.

      Terapi Okupasi 

    *roblem + agak kesulitan melakukan peker!aan yang biasanya dilakukan

    sendiri karena terlalu lama berbaring.

    ,ssesment+ *asien mengalami deconditionin' syndrome.

    *rogram +

    a. Melatih pasien untuk latihan beker!a seperti apa yang biasanya

    dilakukan sendiri melatih kekuatan duduk berdiri dan ber!alan.

     b. Melakukan kegiatan sehari-hari sendiri dan tanpa bantuan orang

    35

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    36/40

    lain misalnya berpakaian makan dan ra#at diri.

    $. ,&S',"L se$ara luas berkaitan dengan aspek psikologis

    komunikasi sosial.4J

    3.3.8 Pr&gn&sis

    *rognosis penderita dipengaruhi oleh pengobatan terhadap

     penyebab tetraparesis itu sendiri. "iagnosis sedini mungkin dan

    dengan pengobatan yang tepat prognosisnya baik meskipun tanpa

    tindakan operatif. *enyakit dapat kambuh !ika pengobatan tidak 

    teratur atau tidak dilan!utkan setelah beberapa saat.J

    36

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    37/40

    BAB !

    PENU,UP

    *arese merupakan kelemahan'kelumpuhan parsial yang ringan'tidak 

    lengkap atau suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau

    gerakan terganggu. Tetraparese adalah kelumpuhan'kelemahan yang disebabkan

    oleh penyakit atau trauma pada manusia yang menyebabkan hilangnya sebagian

    fungsi motorik pada keempat anggota gerak dengan kelumpuhan'kelemahanlengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai. Tetraparese dapat

    disebabkan karena adanya kerusakan pada Upper motor neuron (UMN)  atau

    kerusakan pada Lower Motor Neuron (LMN) atau kerusakan di keduanya.

    &erusakan pada Upper motor neuron (UMN) dapat disebabkan adanya lesi

    di medula spinalis setinggi serikal atas kerusakan pada  Lower motor neuron

    (LMN ) bisa mengenai motorneuronya radiks maupun pada otot itu sendiri. /ika

    kerusakan mengenai Upper motor neuron (UMN)  dan  Lower motor neuron

    (LMN) maka lesinya pada Low cerical cord .

    Tetraparese berbeda dengan hemiparese bilateral #alaupun keduanya

    mempunyai arti kelemahan pada keempat angggota gerak. Namun Tetraparese

    disebabkan adanya lesi di medula spinalis sedangkan hemiparese bilateral

    disebabkan karena lesi pada hemisfer serebral bilateral dan biasanya pada

    serangan pertama baru ter!adi hemiparese unilateral dan setelah serangan kedua

     baru ter!adi hemiparese bilateral. Tetraparese dapat ditemukan pada beberapa

    keadaan seperti G penyakit infeksi (misalnya mielitis transersa poliomielitis)

     polineuropati sindrom uillain Barre Miastenia grais atau pada  Amyotrophic

     Lateral Sclerosis (,LS).

    37

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    38/40

    38

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    39/40

    DA,AR PUS,AKA

    7. ;ommittee on Trauma of the ,meri$an ;ollege of Surgeon. ,dan$ed Trauma

    Life Support (,TLS) program untuk dokter. 7JJ4+ 164-

  • 8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis

    40/40

    74. /apardi . ;eri$al n!ury 8akultas Bagian Bedah USU digital Library 1331

    7=. Snell S. 2. Neuroanatomi &linik Untuk Mahasis#a &edokteran 9; 1334+

    7