Upload
eko-alperio-almi
View
269
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
1/40
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susunan neuromuskular terdiri dari Upper motor neuron (UMN) dan
lower motor neuron (LMN). Upper motor neurons (UMN) merupakan kumpulan
saraf-saraf motorik yang menyalurkan impuls dan area motorik di korteks motorik
sampai inti-inti motorik di saraf kranial di batang otak atau kornu anterior.
Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik kelompok UMN dibagi dalam
susunan piramidal dan susunan ekstrapiramidal. Susunan piramidal terdiri dari
traktus kortikospinal dan traktus kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya
untuk geraakan-gerakan otot kepala dan leher sedangkan traktus kortikospinal
fungsinya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota gerak. Sedangkan lower
motor neuron (LMN) yang merupakan kumpulan saraf-saraf motorik yang berasal
dari batang otak pesan tersebut dari otak dilan!utkan ke berbagai otot dalam
tubuh seseorang.
"ari otak medula spinalis turun ke ba#ah kira-kira ditengah punggung dan
dilindungi oleh $airan !ernih yaitu $airan serebrospinal. Medula spinalis terdiri
dari ber!uta-!uta saraf yang mentransmisikan informasi elektrik dari dan ke
ekstremitas badan oragan-organ tubuh dan kembali ke otak. %tak dan medula
spinalis merupakan sistem saraf pusat dan yang mehubungkan saraf-saraf medula
spinalis ke tubuh adalah sistem saraf perifer. Medula spinalis terdiri atas traktus
ascenden (yang memba#a informasi di tubuh menu!u ke otak seperti rangsang
raba suhu nyeri dan gerak posisi) dan traktus descenden (yang memba#a
informasi dari otak ke anggota gerak dan mengontrol fungsi tubuh).
&elemahan'kelumpuhan parsial yang ringan'tidak lengkap atau suatu
kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau gerakan terganggu
disebut dengan parese. &elemahan adalah hilangnya sebagian fungsi otot untuk
satu atau lebih kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas
bagian yang terkena. &elemahan'kelumpuhan yang mengenai keempat anggota
gerak disebut dengan tetraparese. al ini diakibatkan oleh adanya kerusakan otak
1
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
2/40
kerusakan tulang belakang pada tingkat tertinggi (khususnya pada ertebra
$erikalis) kerusakan sistem saraf perifer kerusakan neuromus$ular atau penyakit
otot. kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi
motorik pada keempat anggota gerak yaitu lengan dan tungkai. *enyebab khas
pada kerusakan ini adalah trauma (seperti tabrakan mobil !atuh atau sport injury)
atau karena penyakit (seperti mielitis transersal polio atau spina bifida).
Tetraparese berdasarkan topisnya dibagi men!adi dua yaitu + Tetrapares
spastik yang ter!adi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (UMN)
sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau hipertoni dan tetraparese
flaksid yang ter!adi karena kerusakan yang mengenai lower motor neuron (LMN)
sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni. Tetraparese dapat
disebabkan karena adanya kerusakan pada susunan neuromuskular yaitu adanya
lesi. ,da dua tipe lesi yaitu lesi komplit dan inkomplit. Lesi komplit dapat
menyebabkan kehilangan kontrol otot dan sensorik se$ara total dari bagian
diba#ah lesi sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya ter!adi kelumpuhan otot
ringan (parese) dan atau mungkin kerusakan sensorik.
*ada beberapa keadaan dapat kita !umpai tetraparese misalnya pada penyakit
infeksi (misalnya mielitis transersa poliomielitis) Sindrom uillain Barre
(SB) *olineuropati Miastenia rafis atau Amyotrophic Lateral Sclerosis
(,LS).
2
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
3/40
BAB 2
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
Nama + Tn.
/enis kelamin + Laki-laki
Umur + 01 tahun
,lamat + "esa agu Tengah &e$. Banda Sakti
Suku Bangsa + ,$eh
,gama + slam
No. M2 + 34.56.76
Tanggal M2S + 70 8ebruari 1370Tanggal *emeriksaan + 74 8ebruari 1370
*eker!aan + %utsour$hing 9::on Mobile %il Bag. Listrik
Status *erka#inan + Menikah
3
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
4/40
2.2 Anamnesis
7. &eluhan Utama + &elemahan Tangan dan &aki
1. 2i#ayat penyakit sekarang
*asien datang ke S" 2SU" ;ut Meutia dengan keluhan utama
kelemahan tangan dan kaki. &eluhan ini dirasakan se!ak 6 bulan yang lalu
dan semakin memburuk. Sebelum keluhan ini (5 bulan yang lalu) pasien
mengatakan pernah mengalami demam dan tidak nafsu makan. "emam
dirasakan naik turun sepan!ang hari. *asien tidak mau makan karena setiap
diberikan nasi langsung merasa mual. *asien !uga mengeluhkan men$ret-
men$ret lebih kurang < kali dalam sehari se!ak seminggu SM2S.
6. 2i#ayat penyakit dahulu + *asien mengatakan pernah !atuh dua kali ketikamasih beker!a di 9::on Mobile. *asien !uga menderita penyakit ipertensi
se!ak 5 tahun yang lalu dan rutin berobat. *asien !uga mengalami penyakit
B* se!ak 6 bulan yang lalu.
5. 2i#ayat penyakit keluarga + keluarga mengatakan tidak pernah menderita
sakit berat namun ada sesekali anggota keluarga sakit flu batuk demam dll.
;
f. Tinggi Badan + 74< $m
g. Berat Badan + 0< &g
B. Status i?i
MT @65
1,752
MT @ 171 Normo#eight (Berat Badan Normal)
;. Status eneralis
a. &ulit
a.Aarna + ke$oklatan.
b. Sianosis + (-)
$.kterus + (-)
4
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
5/40
d. 9dema + ()
e.Lemak subkutis + (CC)
b. &epala
a.2ambut + ber#arna abu-abu lurus pendek.
b. Mata + &on!ungtia pu$at (') kon!ungtia hiperemis
(-'-) ikterik (-'-) reflek $ahaya (')
$.Telinga + Simetris sekret (-'-) otorrhea (-'-)
d. idung + Normal sekret (-'-) rinorrhea (-'-)
e.Mulut + tonsil T7 Lidah dalam batas normal
$. Leher
a. *ulsasi Dena /ugularis+ tidak terlihat
b. *embesaran kelen!ar+ tidak ada
$. &uduk kaku+ tidak ada
d. Toraks
a.nspeksi + *ergerakan dinding dada simetri ben!olan di mammaede:tra dengan diameter 73 $m
b. *alpasi + ben!olan memiliki permukaan datar konsistensi
lunak berbatas tidak tegas fluktuasi (-)
$.*erkusi + Sonor di seluruh lapang paru
d. ,uskultasi + Desikuler (') rhonki (-'-) Ahee?ing (-'-)
e. /antung
a.nspeksi + $tus ;ordis terlihat 6 !ari diba#ah papilla mammae
sinistra
b. *alpasi + $tus ;ordis teraba di ;S D se!a!ar garis aksilaris
anterior
$.*erkusi batas !antung+ ter!adi pergeseran batas kiri !antung
d. ,uskultasi + B/ E B/ bising !antung (-)
f. ,bdomen
a.nspeksi + bentuk dalam batas normal kulit dalam batas normal
b. *alpasi + Soepel organomegali (-)
$.*erkusi + Timpani
d. ,uskultasi + bising usus () normal
g. 9kstremitas atas + ,kral dingin (-)sianosis (-'-) lainnya dalam batas
normalh. 9kstremitas ba#ah + ,kral dingin (-)sianosis (-'-) lainnya dalam
batas normal
". *emeriksaan &linis Neurologis
a. &esadaran + ;ompos Mentis ;S + 95 M< D0
b. 8ungsi &ortikal Luhur (menggunakan tes MMS9)
%rientasi + skor <
2egistrasi + skor 1
,tensi dan &alkulasi + skor 3
Mengingat kembali (Memori) + skor 3
Bahasa + skor <
5
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
6/40
nterpretasi + total skor 71 artinya pasien memiliki gangguan
kognitif
$. 2angsang Selaput %tak
&aku &uduk + tidak ditemukan
&ernig Sign + tidak ditemukan
LaseFue Sign + tidak ditemukan
Brud?inski 7 + tidak ditemukan
Brud?inski 1 + tidak ditemukan
Brud?inski 6 + tidak ditemukan
Brud?inski 5 + tidak ditemukan
d. *emeriksaan Saraf &ranial
7. N- (%lfaktorius) + Tidak ada gangguan (Normosmia)
1. N- (%ptikus)
Disus + (0'0) menggunakan hitung !ari
Aarna + Tidak ada gangguan8unduskopi + Tidak dilakukan pemeriksaan
Lapang pandang + normal
6. N- D D (%kulomotorius Tro$hlearis ,bdu$ens)
erakan bola mata + atas (') ba#ah (') lateral (')
medial (') atas lateral (') atas medial (') ba#ah lateral
(') ba#ah medial (')
*tosis + - ' -
*upil + sokor bulat 6mm ' 6mm
2efleks *upil langsung + ' G tidak langsung + '
5. N-D (Trigeminus)Sensorik
• N-D7 (ophtalmi$us) +
• N-D1 (maksilaris) +
• N-D6 (mandibularis) +
• (pasien dapat menun!ukkan tempat rangsang raba)
Motorik + (*asien dapat merapatkan gigi dan
membuka mulut)
2efleks kornea + Normal
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
7/40
0. N. D (Destibulo$o$hlearis)
a. &eseimbangan
• Nistagmus + Tidak ditemukan
• Tes 2omberg + Tidak "ilakukan *emeriksaan
b. *endengaran
• Tes 2inne + Tidak "ilakukan *emeriksaan.
• Tes S$h#aba$h + Tidak "ilakukan *emeriksaan.
• Tes Aeber + Tidak "ilakukan *emeriksaan.
4. N-I I (losofaringeus Dagus)
2efleks menelan + 2efleks batuk +
*erasat lidah (7'6 anterior) + Tidak "ilakukan *emeriksaan.
2efleks muntah + normal.
*osisi uula + NormalG "eiasi ( - )
*osisi arkus faring + Simetris
=. N-I (,ksesorius)
&ekuatan M. Sternokleidomastoideus + '
&ekuatan M. Trape?ius + ' J. N-I (ipoglosus)
Tremor lidah + -
,trofi lidah + -
U!ung lidah saat istirahat + -
U!ung lidah saat di!ulurkan+ "eiasi ke kiri
8asikulasi + -
e. Sistem Motorik
7. 2efleks
a. 2efleks 8isiologis
• Bi$eps + N ' N
• Tri$eps + N ' N
• ,$hiles + N ' N
• *atella + N' N
b. 2efleks *atologis
• Babinski + - ' -
7
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
8/40
• %ppenheim + - ' -
• ;haddo$k + - ' -
• ordon + - ' -
• S$aeffer + - ' -
• offman-Trommer + - ' -
1. &ekuatan %tot
3555
Ekstremitas Superior e!tra
5553
Ekstremitas Superior Sinistra
3333
Ekstremitas "n#erior e!tra
3333
Ekstremitas "n#erior Sinistra
&et+
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
9/40
HE+A,OLO-I KLINIK
Pemeriksaan Hasil Nilai N&rmal
b 0= gK 71-70
L9" - 13
9ritrosit 1J : 736'mm6 6=-
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
10/40
nterpretasi + "itemukan kalsifikasi
2.* Diagn&sis
a. "iagnosis Topis + Lesi LMN
b. "iagnosis &linis + Tetraparesis ipertensi gangguan kognitif
$. "iagnosis 9tiologis + ullain Barre Syndrome
2. ,era"i
a. Non 8armakologi+
• stirahat (Bed 2est)
• *era#atan metaboli$
• "ukungan Nutrisi
• Terapi %kupasi
b. 8armakologi+
7. D8" 8utrolit 7 fls'ari
10
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
11/40
1. D8" ,sering 13 tetes'menit
6. D ;iti$ollin
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
12/40
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
13/40
Sensorik
%tonom +
B,&
()B,B
()
17 feb
1370
nkontinensia Urin
B,&(N) B,B(N)
mual sakit pinggang
sakit lutut
T" 703'733 mmg
;S 95D
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
14/40
&akukuduk
(-)
Meningeal (-)
2efleks fisiologis
2efleks patologis
(- ' -)
Motorik
Sensorik
%tonom +
B,& ()
B,B ()
D Noalgin (&'*)
D Metil *rednisolon 71<
mg'71 !
D Sotati$ 7a'71!;otrimo:a?ole tab 1:7
arnal tab 7:7
La$bon 6:7
Transfusi *2; 1 Bag
8isioterapi ()
14
$% $%
$% $%
355
5
555
3
555
5
555
5$ $
$ $
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
15/40
BAB 3
,IN5AUAN PUS,AKA
3.1 Anat&mi isi&l&gi
Sistem motorik berhubungan dengan sistem neuromuskular. sistem
neuromuskular terdiri atas Upper motor neurons (UMN) dan lower motor neuron
(LMN). Upper motor neurons (UMN) merupakan kumpulan saraf-saraf motorik
yang menyalurkan impuls dan area motorik di korteks motorik sampai inti-inti
motorik di saraf kranial di batang otak atau kornu anterior medula spinalis.
Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik kelompok UMN dibagi dalam
susunan piramidal dan susunan ekstrapiramidal. Susunan piramidal terdiri dari
traktus kortikospinal dan traktus kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya
untuk geraakan-gerakan otot kepala dan leher sedangkan traktus kortikospinal
fungsinya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota gerak 7.
Melalui lower motor neuron (LMN) yang merupakan kumpulan saraf-
saraf motorik yang berasal dari batang otak pesan tersebut dari otak dilan!utkan
ke berbagai otot dalam tubuh seseorang. &edua saraf motorik tersebut mempunyai peranan penting di dalam sistem neuromuscular tubuh. Sistem ini yang
memungkinkan tubuh kita untuk bergerak se$ara teren$ana dan terukur 7.
,#lang (elakang atau 'erte(ra adalah tulang tak beraturan yang
membentuk punggung yang mudah digerakkan. terdapat 66 tulang punggung pada
manusia 4 tulang $eri$al 71 tulang thora: (thoraks atau dada) < tulang lumbal
< tulang sa$ral dan 5 tulang membentuk tulang ekor ($o$$y:). Sebuah tulang
punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri dari &adan
tulan' atau corpus erte&rae dan bagian posterior yang terdiri dari ar$us
erte&rae %.
15
http://wapedia.mobi/id/Punggunghttp://wapedia.mobi/id/Punggunghttp://wapedia.mobi/id/Manusiahttp://wapedia.mobi/id/Tulang_ekorhttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Manusiahttp://wapedia.mobi/id/Tulang_ekorhttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Istilah_lokasi_anatomihttp://wapedia.mobi/id/Punggung
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
16/40
-am(ar 1. ,#lang (elakang
&etika tulang belakang disusun foramen ini akan membentuk saluran
sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. "ari otak medula
spinalis turun ke ba#ah kira-kira ditengah punggung dan dilindungi oleh $airan
!ernih yaitu $airan serebrospinal. Medula spinalis terdiri dari ber!uta-!uta saraf
yang mentransmisikan informasi elektrik dari dan ke ekstremitas badan oragan-
organ tubuh dan kembali ke otak. %tak dan medula spinalis merupakan sistem
saraf pusat dan yang mehubungkan saraf-saraf medula spinalis ke tubuh adalah
sistem saraf perifer 65.
Medula spinalis mulai dari akhir medulla oblongata di foramenmagnum
sampai konus medullaris di leel Tulang Belakang L7-L1. Medulla Spinalis
berlan!ut men!adi &auda 9Fuina (di Bokong) yang lebih tahan terhadap $edera.
Medula spinalis terdiri atas traktus ascenden (yang memba#a informasi di tubuh
menu!u ke otak seperti rangsang raba suhu nyeri dan gerak posisi) dan traktus
descenden (yang memba#a informasi dari otak ke anggota gerak dan mengontrol
fungsi tubuh) 65.
Medula spinalis diperdarahi oleh 1 susunan arteri yang mempunyai
hubungan isteme#a yaitu arteri spinalis dan arteri radikularis. ,rteri spinalis
16
http://wapedia.mobi/id/Sumsum_tulang_belakanghttp://wapedia.mobi/id/Sumsum_tulang_belakang
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
17/40
dibagi men!adi arteri spinalis anterior dan posterior yang berasal dari arteri
ertebralis sedangkan arteri radikularis dibagi men!adi arteri radikularis posterior
dan anterior yang dikenal !uga ramus erte&romedularis arteria interkostalis
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
18/40
-am(ar 2. H#(#ngan ner'#s s"inalis dengan 'erte(ra
3. 2. Parese
*arese adalah kelemahan'kelumpuhan parsial yang ringan'tidak lengkap
atau suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau gerakan
terganggu. &elemahan adalah hilangnya sebagian fungsi otot untuk satu atau lebih
kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang terkena.
*arese pada anggota gerak dibagi me!adi 5 ma$am yaitu 0+
• Monoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas atas atau
ekstremitas ba#ah.
• *araparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas ba#ah.
• emiparese adalah kelemahan pada satu sisi tubuh yaitu satu
ekstremitas atas dan satu ekstremitas ba#ah pada sisi yang sama.
• Tetraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas.
18
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
19/40
3.3 ,etra"arese
Tetraparese !uga diistilahkan !uga sebagai Fuadriparese yang keduanya
merupakan parese dari keempat ekstremitas.Tetra dari bahasa yunani sedangkanOFuadra dari bahasa latin. Tetraparese adalah kelumpuhan'kelemahan yang
disebabkan oleh penyakit atau trauma pada manusia yang menyebabkan
hilangnya sebagian fungsi motorik pada keempat anggota gerak dengan
kelumpuhan'kelemahan lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan
tungkai. al ini diakibatkan oleh adanya kerusakan otak kerusakan tulang
belakang pada tingkat tertinggi (khususnya pada ertebra $erikalis) kerusakan
sistem saraf perifer kerusakan neuromus$ular atau penyakit otot. kerusakan
diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik pada
keempat anggota gerak yaitu lengan dan tungkai. *enyebab khas pada kerusakan
ini adalah trauma (seperti tabrakan mobil !atuh atau sport injury) atau karena
penyakit (seperti mielitis transersal polio atau spina bifida) 04.
*ada tetraparese kadang ter!adi kerusakan atau kehilangan kemampuan
dalam mengontrol sistem pen$ernaan fungsi seksual pengosongan saluran kemih
dan rektum sistem pernafasan atau fungsi otonom. Selan!utnya dapat ter!adi
penurunan'kehilangan fungsi sensorik. adapun manifestasinya seperti kekakuan
penurunan sensorik dan nyeri neuropatik. Aalaupun pada tetraparese itu ter!adi
kelumpuhan pada keempat anggota gerak tapi terkadang tungkai dan lengan masih
dapat digunakan atau !ari-!ari tangan yang tidak dapat memegang kuat suatu
benda tapi !ari-!ari tersebut masih bisa digerakkan atau tidak bisa menggerakkan
tangan tapi lengannya masih bisa digerakkan. al ini semua tergantung dari luas
tidaknyanya kerusakan
04
.
3.3.1 Eti&l&gi ,etra"arese
,a(el 1. Pen6e(a( #m#m dari tetra"aresis 7
*omplete+incomplete transection o# cord with #racture
,rolapsed disc
*ord contusioncentral cord syndrome- anterior cord
syndrome
.uillain/arre Syndrome (post in#ectie polyneuropathy)
19
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
20/40
0ranserse myelitis Acute myelitis
Anterior spinal artery occlusion
Spinal cord compression
1aemorrha'e into syrin'omyelic caaty
,oliomyelitis
3.3.2 E"idemi&l&gi
Tetraparese salah satunya disebabkan karena adanya $edera pada medula
spinalis. Menurut *usat "ata Nasional ;edera Medula Spinalis (0he National
Spinal *ord "njury ata 2esearch *entre) memperkirakan ada 73.333 kasus baru
$edera medula spinalis setiap tahunnya di ,merika Serikat. ,ngka insidensi
paralisis komplet akibat ke$elakaan diperkirakan 13 per 733.333 penduduk
dengan angka tetraparese 133.333 per tahunnya. &e$elakaan kendaraan bermotor
merupakan penyebab utama $edera medula spinalis J.
;edera medula spinalis dapat dibagi men!adi komplet dan tidak komplet
berdasarkan ada'tidaknya fungsi yang dipertahankan di ba#ah lesi. *embagian ini
penting untuk meramalkan prognosis dan penanganan selan!utnya.. "ata di
,merika Serikat menun!ukkan urutan frekuensi disabilitas neurologis karena$edera medula spinalis traumatika sbb + (7) tetraparese inkomplet (1J
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
21/40
Tetraparese dapat disebabkan karena kerusakan Upper Motor Neuron
(UMN) atau kerusakan Lower Motor Neuron (LMN). &elumpuhan'kelemahan
yang ter!adi pada kerusakan Upper Motor Neuron (UMN) disebabkan karena
adanya lesi di medula spinalis. &erusakannya bisa dalam bentuk !aringan s$ar
atau kerusakan karena tekanan dari ertebra atau diskus interetebralis. al ini
berbeda dengan lesi pada LMN yang berpengaruh pada serabut saraf yang
ber!alan dari horn anterior medula spinalis sampai ke otot 737771.
*ada $olumna ertebralis terdapat nerus spinalis yaitu nerus serikal
thorakal lumbal dan sakral. &elumpuhan berpengaruh pada nerus spinalis dari
serikal dan lumbosakral dapat menyebabkan kelemahan'kelumpuhan pada
keempat anggota gerak. Ailayah ini penting !ika ter!adi kerusakan pada daerah
ini maka akan berpengaruh pada otot organ dan sensorik yang dipersarafinya 7771.
,da dua tipe lesi yaitu lesi komplit dan inkomplit. Lesi komplit dapat
menyebabkan kehilangan kontrol otot dan sensorik se$ara total dari bagian
diba#ah lesi sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya ter!adi kelumpuhan otot
ringan (parese) dan atau mungkin kerusakan sensorik. Lesi pada UMN dapat
menyebabkan parese spastic sedangkan lesi pada LMN menyebabkan parese
#lacsid 57771.
-am(ar 3. Lesi "ada Lower motor neuron (LMN).
Lesi di Mid- or upper cervical cord
21
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
22/40
Tiap lesi di medula spinalis yang merusak daerah !aras kortikospinal
lateral menimbulkan kelumpuhan Upper Motor Neuron (UMN) pada otot-otot
bagian tubuh yang terletak di ba#ah tingkat lesi. Lesi transersal medula spinalis
pada tingkat serikal misalnya ;< mengakibatkan kelumpuhan Upper Motor
Neuron (UMN) pada otot-otot tubuh yang berada diba#ah ;
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
23/40
&erusakan pada radiks entralis (dan dorsalis) yang reersibel dan
menyeluruh dapat ter!adi. &erusakan itu merupakan per#u!udan reaksi
imunopatologik. #alaupun segenap radiks (entralis'dorsalis) terkena namun
yang berada di intumesensia serikalis dan lumbosakralis paling berat mengalami
kerusakan. &arena daerah ini yang mengurus anggota gerak atas dan ba#ah. *ada
umumnya bermula dibagian distal tungkai kemudian bergerak ke bagian
proksimalnya. &elumpuhannya meluas ke bagian tubuh atas terutama otot-otot
kedua lengan. &elainan fungsional sistem saraf tepi dapat disebabkan kelainan
pada saraf di sumsum tulang belakang atau kelainan sepan!ang saraf tepi sendiri.
Salah satu penyakit dengan lesi utama pada neuron saraf perifer adalah
polineuropati 7.
Lesi di otot dapat berupa kerusakan struktural pada serabut otot atau
selnya yang disebabkan infeksi intoksikasi eksogen'endogen dan degenerasi
herediter. &arena serabut otot rusak kontraktilitasnya hilang dan otot tidak dapat
melakukan tugasnya. *enyakit di otot bisa berupa miopati dan distrofi dapat
menyebabkan kelemahan di keempat anggota gerak biasanya bagian proksimal
lebih lemah dibanding distalnya. *ada penderita distrofia mus$ulorum en?im
kreatinin fosfokinase dalam !umlah yang besar sebelum terdapat manifestasi dini
kadar en?im ini di dalam serum sudah !elas meningkat. akan tetapi mengapa
en?im ini dapat beredar didalam darah tepi masih belum diketahui 7.
"i samping kelainan pada sistem en?im se$ara klinis !uga dapat
ditentukan kelaian morfologik pda otot. !auh sebelum tenaga otot berkurang sudah
terlihat banyak sel lemak (liposit) menyusup diantara sel-sel serabut otot. &etika
kelemahan otot men!adi nyata terdapat pembengkakan dan nekrosis-nekrosisserabut otot. Seluruh endoplasma serabut otot ternyata men!adi lemak. %tot-otot
yang terkena ada yang membesar dan sebagian menge$il. *embesaran tersebut
bukan karena bertambahnya !umlah serabut otot melainkan karena degenerasi
lemak 7.
&elemahan otot (atrofi otot) dapat kita !umpai pada beberapa penyakit.
kelemahan otot dapat kita kelompokkan dalam regio anggota gerak sebagai
berikut 75+
23
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
24/40
,a(el 2. Kateg&ri kel&m"&k &t&t "er regi& angg&ta gerak
Regi&n +#sle -r"s +6&t&me
s
Upper $eri$al region Shoulder abdu$tion elbo# fle:ion elbo#
e:tension
;
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
25/40
neurologik permanen. al ini terutama disebabkan karena pusat $edera paling
sering adalah setinggi D;5-D;< dengan kerusakan paling hebat di medula
spinalis ;0 dengan $iri LMN. ambaran klinik dapat berariasi pada beberapa
kasus dilaporkan disabilitas permanen yang unilateral neurologis lokalis pada
pasien $edera medula spinalis menga$u pada panduan dari American Spinal *ord
"njury Association' ,S, =J7
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
26/40
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
27/40
dengan infeksi. ,dakalanya reaksi imunologik timbul di medula
spinalis setelah beberapa minggu sembuh dari penyakit iral. *ada
saat itu sarang-sarang reaksi imunopatologik yang berukuran ke$il
tersebar se$ara difus sepan!ang medula spinalis. Serabut-serabut
asenden dan desenden pan!ang dapat terputus oleh salah satu lesi
yang tersebar luas sehingga dapat menimbulkan kelumpuhan parsial
dan defisit sensorik yang tidak masif di seluruh tubuh atau yang
dikenal dengan istilah tetraparese 7.
0 P&li&mielitis
*oliomielitis adalah peradangan pada daerah medula
spinalis yang mengenai substantia grisea. /ika lesi mengenai medula
spinalis setinggi serikal atas maka dapat menyebabkan kelemahan
pada anggota gerak atas dan ba#ah . *ada umumnya kelompok
motoneuron di segmen-segmen intumesensia serikal dan lumbalis
merupakan substrat tu!uan iral. Tahap kelumpuhan bermula pada
akhir tahap nyeri muskular. ,nggota gerak yang dilanda kelumpuhan
LMN adalah ekstremitas 7.
(. P&line#r&"ati
*olineuropati adalah kelainan fungsi yang berkesinambungan pada
beberapa sara# peri#er di seluruh tubuh. *enyebab karena infeksi bisa
menyebabkan polineuropati kadang karena ra$un yang dihasilkan oleh
beberapa bakteri (misalnya pada di#teri) atau karena reaksi autoimun
bahan ra$un bisa melukai saraf perifer dan menyebabkan polineuropati
atau mononeuropati (lebih !arang) kanker bisa menyebabkan polineuropati dengan menyusup langsung ke dalam saraf atau menekan
saraf atau melepaskan bahan ra$un kekurangn gi?i dan kelainan metabolik
!uga bisa menyebabkan polineuropati.
&ekurangan itamin B bisa mengenai saraf perifer di seluruh tubuh
penyakit yang bisa menyebabkan polineuropati kronik (menahun) adalah
dia&etes gagal gin!al dan kekurangan gi?i (malnutrisi) yang berat.
*olineuropati kronik $enderung berkembang se$ara lambat (sampai
27
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
28/40
beberapa bulan atau tahun) dan biasanya dimulai di kaki (kadang di
tangan) 7=.
&elainan pada saraf perifer di!umpai sebagai berikut + tiga sampaiempat hari pertama pembengkakan dan men!adi irreguler dari selubung
myelin. ari ke lima ter!adi desintegrasi myelin dan pembengkakan aksis
silinder. *ada hari ke sembilan timbul limfosit hari ke sebelas timbul
fagosit dan pada hari ketiga belas proliferasi S$h#an sel. &esemutan mati
rasa nyeri terbakar dan ketidakmampuan untuk merasakan getaran atau
posisi lengan tungkai dan sendi merupakan ge!ala utama dari
polineuropati kronik. Nyeri seringkali bertambah buruk di malam hari dan
bisa timbul !ika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu.
&etidakmampuan untuk merasakan posisi sendi menyebabkan
ketidakstabilan ketika berdiri dan ber!alan. *ada akhirnya akan ter!adi
kelemahan otot dan atro#i (penyusutan otot). &elumpuhan biasanya timbul
sesudah tidak ada panas kelumpuhan otot biasanya bilateral dan simetris
dengan tipe lower motor neuron dengan penyebaran kelumpuhan yang
bersifat as$ending yaitu mulai dari ekstrimitas ba#ah yang men!alar ke
ekstrimitas atas tetapi bisa pula des$ending yaitu mulai dari ekstrimitas
atas yang turun ke ekstrimitas ba#ah 7=.
. Sindr&m -#illain Barre 9S-B:
Sindroma uillain Barre (SB) adalah suatu kelainan sistem saraf
akut dan difus yang mengenai radiks spinalis dan saraf perifer dan
kadang-kadang !uga saraf kranialis yang biasanya timbul setelah suatu
infeksi. Manifestasi klinis utama dari SB adalah suatu kelumpuhan yangsimetris tipe lo#er motor neuron dari otot-otot ekstremitas badan dan
kadang-kadang !uga muka 7J13.
,kibat suatu infeksi atau keadaan tertentu yang mendahului SB
akan timbul autoantibodi atau imunitas seluler terhadap !aringan sistim
saraf-saraf perifer. nfeksi-infeksi meningokokus infeksi irus sifilis
ataupun trauma pada medula spinalis dapat menimbulkan perlekatan-
perlekatan selaput araknoid. "i negara-negara tropik penyebabnya adalah
28
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
29/40
infeksi tuberkulosis. *ada tempat-tempat tertentu perlekatan pas$a infeksi
itu dapat men!irat radiks entralis (sekaligus radiks dorsalis). &arena tidak
segenap radiks entralis terkena !iratan namun kebanyakan pada yang
berkelompokan sa!a maka radiks-radiks yang diinstrumensia serikalis
dan lumbosakralis sa!a yang paling umum dilanda proses perlekatan pas$a
infeksi. %leh karena itu kelumpuhan LMN paling sering di!umpai pada
otot-otot anggota gerak kelompok otot-otot di sekitar persendian bahu dan
pinggul. &elumpuhan tersebut bergandengan dengan adanya defisit
sensorik pada kedua tungkai atau otot-otot anggota gerak 7J13.
-am(ar !. Sindr&m -#illain Barr
Se$ara patologis ditemukan degenerasi mielin dengan edema yang
dapat atau tanpa disertai infiltrasi sel. nfiltrasi terdiri atas sel
mononuklear. Sel-sel infiltrat terutama terdiri dari sel limfosit berukuran
ke$il sedang dan tampak pula makrofag serta sel polimorfonuklear pada
permulaan penyakit. Setelah itu mun$ul sel plasma dan sel mast. Serabut
saraf mengalami degenerasi segmental dan aksonal. Lesi ini bisa terbatas
pada segmen proksimal dan radiks spinalis atau tersebar sepan!ang saraf
perifer. *redileksi pada radiks spinalis diduga karena kurang efektifnya
permeabilitas antara darah dan saraf pada daerah tersebut 7J13.
Manifestasi klinis utama adalah kelumpuhan otot-otot ekstremitas
tipe lo#er motor neuron. *ada sebagian besar penderita kelumpuhan
dimulai dari kedua ekstremitas ba#ah kemudian menyebar se$ara asenden
29
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
30/40
ke badan anggota gerak atas dan saraf kranialis. &adang-kadang !uga bisa
keempat anggota gerak dikenai se$ara serentak kemudian menyebar ke
badan dan saraf kranialis. &elumpuhan otot-otot ini simetris dan diikuti
oleh hiporefleksia atau arefleksia. Biasanya dera!at kelumpuhan otot-otot
bagian proksimal lebih berat dari bagian distal tapi dapat !uga sama
beratnya atau bagian distal lebih berat dari bagian proksimal 13.
d. +iastenia -rais
Miastenia grafis adalah penyakit neuromuskular yang
menyebabkan otot skelet men!adi lemah dan lekas lelah.
&elelahan'kelemahan ini disebabkan karena sirkulasi antibodi yang
memblok acetylcholine receptors pada post sinaptik neuromuscular
junction - stimulasi penghambatan ini berpengaruh pada neurotransmiter
asetilkolin. Manifestasi klinisnya dapat berupa kelemahan pada otot yang
mengatur pergerakan mata kelemahan otot pada lengan dan tungkai
perubahan ekspresi #a!ah disfagia dan disartria 7=17.
-am(ar *. +iastenia -ra'is
e. Amyotrophic Lateral Sclerosis 9ALS:
*enyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (,LS) adalah suatu
kelainan yang progresif dari sistem saraf yang banyak ter!adi pada
orang de#asa dengan penyakit motoneuron. &ondisi tersebut
30
http://en.wikipedia.org/wiki/Acetylcholine_receptorhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Acetylcholine_receptorhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junction
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
31/40
menyebabkan degenerasi saraf motorik bagian atas (&rain) dan saraf
motorik bagian ba#ah ( spinal cord ) dengan kombinasi tanda upper
motor neuron (UMN) dan lower motor neuron (LMN). *enurunan
kualitas saraf ini menyebabkan &elemahan pada otot dan dapat
berakhir pada kematian 751116.
*roses degenerasi hanya menyerang pada neuron motorik yaitu
sel-sel saraf yang mengatur pergerakkan otot. ,kibat kelemahan itu
kemampuan tubuh untuk mengatur gerakan otot yang disadari akan
hilang se$ara perlahan-lahan. Misalnya memegang men!entik
menggaruk dan sebagainya. Namun penyakit ini tidak mempengaruhisaraf sensoris (perasa) dan fungsi mental. Meskipun penyebab pasti
,LS belum diketahui teori yang dikenal saat ini menyatakan
neurotransmiter 'lutamat (suatu ?at kimia yang menghantarkan impuls
atau sinyal ke sel-sel saraf) kemungkinan memegang peranan sebagai
penyebab matinya sel-sel saraf motorik. Qat-?at kimia lainnya seperti
molekul radikal bebas dan kalsium kemungkinan !uga ikut terlibat 1116.
-am(ar . Am6&tr&";i Lateral Sler&sis
*enyakit ,LS mengakibatkan sistem neuromuscular tidak
berfungsi karena kedua saraf motorik penderita ,LS telah rusak.
Seiring ber!alannya #aktu penyakit ,LS menyebabkan sarafPsaraf
31
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
32/40
motorik yang berada di otak dan batang tubuh menge$il dan pada
akhirnya menghilang. ,kibatnya otot P otot tubuh tidak lagi mendapat
sinyal untuk bergerak. &arena otot yang berada dalam tubuh
kehilangan pemasok nutrisinya sehingga ototPotot yang men!adi lebih
ke$il dan melemah. Saraf-saraf di dalam sistem neuromuscular yang
memberi nutrisi ke otot-otot tersebut terlokalisir sehingga
menyebabkan tumbuhnya !aringan yang rusak mengantikan sarafPsaraf
yang normal 751116.
. S"&ndil&sis ser'ikalis
merupakan suatu penyakit yang menyerang usia pertengahan
dan usia lan!ut dimana diskus dan tulang belakang di leher mengalami
kemunduran (de'enerasi).
-am(ar %. S"&ndil&sis Ser'ikalis
Spondilosis serikalis menyebabkan menyempitnya kanal
spinalis (tempat le#atnya medula spinalis) di leher dan menekan
medula spinalis atau akar saraf spinalis sehingga menyebabkan
kelainan fungsi. e!alanya bisa menggambarkan suatu penekanan
medula spinalis maupun kerusakan akar sarafnya. /ika ter!adi
penekanan medula spinalis maka pertanda a#alnya biasanya adalah
perubahan pada $ara ber!alan. erakan kaki men!adi kaku dan
penderita ber!alan dengan goyah. Leher terasa nyeri teutama !ika akar
32
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
33/40
sarafnya terkena. &elemahan dan pen$iutan otot pada salah satu atau
kedua lengan bisa ter!adi sebelum maupun sesudah timbulnya ge!ala
penekanan medula spinalis.7511
g. S"&ndilitis ,#(erk#l&sa
Tuberkulosis tulang belakang atau dikenal !uga dengan
spondilitis tuberkulosa merupakan peradangan granulomatosa yang
bersifat kronik destruktif yang disebabkan oleh mikobakterium
tuberkulosa. Spondilitis tuberkulosa dikenal !uga sebagai penyakit
*ott paraplegi *ott. Spondilitis ini paling sering ditemukan pada
ertebra T=-L6 dan paling !arang pada ertebra ;7-1.(7165).
Spondilitis tuberkulosa merupakan
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
34/40
perlunakan korpus. Selan!utnya ter!adi kerusakan pada korteks epifise
dis$us interertebralis dan ertebra sekitarnya. &erusakan pada bagian
depan korpus ini akan menyebabkan ter!adinya kifosis yang dikenal
sebagai gibbus. Berbeda dengan infeksi lain yang $enderung menetap
pada ertebra yang bersangkutan tuberkulosis akan terus
menghan$urkan ertebra di dekatnya.
&emudian eksudat (yang terdiri atas serum leukosit kaseosa tulang
yang fibrosis serta basil tuberkulosa) menyebar ke depan di ba#ah
ligamentum longitudinal anterior dan mendesak aliran darah ertebra
di dekatnya. 9ksudat ini dapat menembus ligamentum dan berekspansi
ke berbagai arah di sepan!ang garis ligament yang lemah.
*ada daerah serikal eksudat terkumpul di belakang fasia
paraertebralis dan menyebar ke lateral di belakang muskulus
sternokleidomastoideus. 9ksudat dapat mengalami protrusi ke depan
dan menon!ol ke dalam faring yang dikenal sebagai abses faringeal.
,bses dapat ber!alan ke mediastinum mengisi tempat trakea
esophagus atau kaum pleura. ,bses pada ertebra torakalis biasanya
tetap tinggal pada daerah toraks setempat menempati daerah
paraertebral berbentuk massa yang menon!ol dan fusiform. ,bses
pada daerah ini dapat menekan medulla spinalis sehingga timbul
paraplegia. ,bses pada daerah lumbal dapat menyebar masuk
mengikuti muskulus psoas dan mun$ul di ba#ah ligamentum inguinal
pada bagian medial paha. 9ksudat !uga dapat menyebar ke daerah
krista iliaka dan mungkin dapat mengikuti pembuluh darah femoralis
pada trigonum skarpei atau region glutea.
75
3.3.% Diagn&sis
"iagnosis ditegakkan berdasarkan +
- ,namnesis (2i#ayat penyakit sekarang ri#ayat penyakit dahulu dan
ri#ayat penyakit keluarga).
- *emeriksaan penun!ang +
• 8oto ertebrae serikal'lumbalRuntuk mengetahui adanya
trauma penyempitan maupun pergeseran susunan tulang
belakang.
34
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
35/40
• 8ungsi lumbalRuntuk menyingkirkan beberapa penyakit
pembanding seperti sindrom guillain barrRadanya peningkatan
protein sito albumin yang disertai peningkatan !umlah selnya.
• 9lektromiografiRmenun!ukan adanya fibrilasi fasikulasi atrofi
dan denerasi (pada penyakit ,LS)
• M2.4
3.3. Penatalaksanaan
*enatalaksanaan dilakukan berdasarkan penyebabnya. Namun
dapat dilakukan terapi umum sebagai berikut+
7. Medikamentosa&ortikosteroidR untuk mengurangi nyeri !uga diper$aya dapat
menghasilkan perbaikan neurologis.
,ntidiabetikaR pada kasus-kasus yang diperburuk oleh penyakit
diabetes mellitus.
1. Terapi konseratif
a.Tirah baring (bed rest)
b. Memberi korset yang men$egah gerakan ertebra 'membatasi gerak
ertebra
$. Memperbaiki keadaan umum penderita
6. 8isioterapi +
*rogram + nfra 2ed 2%M (ran'e o# motion) dan meningkatkan
kekuatan otot ekstremitas atas dan ba#ah.
Terapi Okupasi
*roblem + agak kesulitan melakukan peker!aan yang biasanya dilakukan
sendiri karena terlalu lama berbaring.
,ssesment+ *asien mengalami deconditionin' syndrome.
*rogram +
a. Melatih pasien untuk latihan beker!a seperti apa yang biasanya
dilakukan sendiri melatih kekuatan duduk berdiri dan ber!alan.
b. Melakukan kegiatan sehari-hari sendiri dan tanpa bantuan orang
35
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
36/40
lain misalnya berpakaian makan dan ra#at diri.
$. ,&S',"L se$ara luas berkaitan dengan aspek psikologis
komunikasi sosial.4J
3.3.8 Pr&gn&sis
*rognosis penderita dipengaruhi oleh pengobatan terhadap
penyebab tetraparesis itu sendiri. "iagnosis sedini mungkin dan
dengan pengobatan yang tepat prognosisnya baik meskipun tanpa
tindakan operatif. *enyakit dapat kambuh !ika pengobatan tidak
teratur atau tidak dilan!utkan setelah beberapa saat.J
36
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
37/40
BAB !
PENU,UP
*arese merupakan kelemahan'kelumpuhan parsial yang ringan'tidak
lengkap atau suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau
gerakan terganggu. Tetraparese adalah kelumpuhan'kelemahan yang disebabkan
oleh penyakit atau trauma pada manusia yang menyebabkan hilangnya sebagian
fungsi motorik pada keempat anggota gerak dengan kelumpuhan'kelemahanlengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai. Tetraparese dapat
disebabkan karena adanya kerusakan pada Upper motor neuron (UMN) atau
kerusakan pada Lower Motor Neuron (LMN) atau kerusakan di keduanya.
&erusakan pada Upper motor neuron (UMN) dapat disebabkan adanya lesi
di medula spinalis setinggi serikal atas kerusakan pada Lower motor neuron
(LMN ) bisa mengenai motorneuronya radiks maupun pada otot itu sendiri. /ika
kerusakan mengenai Upper motor neuron (UMN) dan Lower motor neuron
(LMN) maka lesinya pada Low cerical cord .
Tetraparese berbeda dengan hemiparese bilateral #alaupun keduanya
mempunyai arti kelemahan pada keempat angggota gerak. Namun Tetraparese
disebabkan adanya lesi di medula spinalis sedangkan hemiparese bilateral
disebabkan karena lesi pada hemisfer serebral bilateral dan biasanya pada
serangan pertama baru ter!adi hemiparese unilateral dan setelah serangan kedua
baru ter!adi hemiparese bilateral. Tetraparese dapat ditemukan pada beberapa
keadaan seperti G penyakit infeksi (misalnya mielitis transersa poliomielitis)
polineuropati sindrom uillain Barre Miastenia grais atau pada Amyotrophic
Lateral Sclerosis (,LS).
37
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
38/40
38
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
39/40
DA,AR PUS,AKA
7. ;ommittee on Trauma of the ,meri$an ;ollege of Surgeon. ,dan$ed Trauma
Life Support (,TLS) program untuk dokter. 7JJ4+ 164-
8/20/2019 Laporan kasus Tetraparesis
40/40
74. /apardi . ;eri$al n!ury 8akultas Bagian Bedah USU digital Library 1331
7=. Snell S. 2. Neuroanatomi &linik Untuk Mahasis#a &edokteran 9; 1334+
7