Upload
others
View
38
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KEGIATAN MAGANG
MEKANISME BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH (MITRA
USAHA) DI BTM SANG SURYA PAMEKASAN
(Jl. Kamboja No. 25 Pamekasan)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam Menempuh Mata Kuliah Magang
Disusun Oleh : M. Syamsul Arifin (140721100113)
Dosen Pembimbing : Aldila Septiana, M.Pd
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2017
Laporan Kegiatan Magang | ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan magang ini dengan judul “Mekanisme Bagi Hasil Pembiayaan
Mudharabah (Mitra Usaha) di BTM Sang Surya Pamekasan (Jl. Kamboja No. 25
Pamekasan)”, telah disahkan oleh:
Ketua Program Studi
Ekonomi Syariah
Lailatul Qadariyah, S.HI., M.EI
NIP. 198207192008122001
Dosen Pembimbing
Aldila Septiana, M.Pd
NIP :-
Laporan Kegiatan Magang | iii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Laporan magang dengan judul “Mekanisme Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah
(Mitra Usaha) di BTM Sang Surya Pamekasan (Jl. Kamboja No. 25
Pamekasan)”, ini telah disetujui untuk diujikan.
Dosen Pembimbing Magang
Aldila Septiana, M.Pd
NIP :-
Laporan Kegiatan Magang | iv
KATA PENGANTAR
AlhamdulillahiRabbil’alamien, lantunan kalimat syukur selalu penulis
hadirkan pada Sang Pemberi Rahmat atas segala limpahan taufiq dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Rasulullah SAW. Keluarga dan
para sahabatnya yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh
keselamatan dan kebahagiaan dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang benar.
Laporan magang ini berjudul “ Mekanisme Bagi Hasil Pembiayaan
Mudaharabah (Mitra Usaha) Di BTM Sang Surya Pamekasan (Jl. Kamboja No.
25 Pamekasan)”. Penulisan laporan magang ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam, Fakultas Keislaman,
Universitas Trunojoyo Madura.
Penulis menyadari bahwa laporan magang ini masih jauh dari sempurna,
baik penyusunan, pengalaman, dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, kritikan dan saran untuk perbaikan sangat penulis harapkan.
Dalam proses pembuatan laporan magang ini, berbagai hambatan kesulitan
penulis hadapi, namun berkat rahmat, taufiq dan hidayah Allah, dan berbagai
dorongan serta bimbingan dari semua pihak, akhirnya penulisan laporan magang
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tentunya keberhasilan penyusunan laporan magang ini tidak lepas dari
adanya orang-orang yang selalu siap membantu dan terus memberikan semangat
kepada penulis untuk menyelesaikan laporan magang ini. Maka pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimah kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syarif, MA selaku Rektor Universitas Trunojoyo Madura.
2. Ibu Dr. Indien Winarwati.S.H., M.H selaku Dekan fakultas Keislaman
Universitas Trunojoyo Madura.
3. Ibu Shofiyun Nahidloh, S. Ag., M.HI selaku wakil Dekan Fakultas
Keislaman Universitas Trunojoyo Madura.
4. Ibu Lailatul Qodariyah S.HI., M.EI selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura.
Laporan Kegiatan Magang | v
5. Aldila Septiana, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Magang yang telah
memberikan arahan dan atas kesabaran beliau dalam membimbing penulis
dalam penyusunan laporan magang ini.
6. Seluruh Dosen Pengajar yang telah mengajarkan ilmu, semoga amal
baktinya dijadikan amalan sholeh. Aamiin
7. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Keislaman, atas kerja kerasnya
melayani mahasiswa dengan baik dan meningkatkan citra Fakultas
Keislaman.
8. Bapak Matnin, S.HI., M.EI yang telah menerima penulis untuk menjalani
magang di KSPPS BTM Sang Surya Pamekasan.
9. Segenap karyawan di KSPPS BTM Sang Surya Pamekasan, yang telah
memberikan banyak sekali pengalaman di dunia kerja dan pemahaman
materi kepada penulis selama kegiatan magang berlangsung..
10. Seluruh teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2014 yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu.
11. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan semanagat dan motivasi
kepada penulis sehingga laporan magang ini terselsaikan. Jazakumullah
ahsanal jaza’.
Bangkalan, 14 Februari 217
Penulis,
(M.Syamsul Arifin)
Laporan Kegiatan Magang | vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.................................... iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat Magang............................................................... 3
1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang........................................... 4
1.4. Capaian Kegiatan............................................................................... 5
BAB II HASIL KEGIATAN MAGANG
2.1. PROFIL BTM SANG SURYA PAMEKASAN............................... 7
2.1.1. Sejarah BTM Sang Surya Pamekasan.......................................... 7
2.1.2. Struktur Organisasi....................................................................... 8
2.1.3. Visi dan Misi................................................................................ 9
2.1.4. Produk .......................................................................................... 9
2.2. PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG................................... 14
2.3. MEKANISME BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH
(MITRA USAHA) DI BTM SANG SURYA PAMEKASAN........ 15
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................... 25
3.2. Saran..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 27
LAMPIRAN LAMPIRAN................................................................................. 28
Laporan Kegiatan Magang | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan akan menjadi sia-
sia jika tidak dipraktekkan. Selama ini, mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah telah
mendapat beragam teori mengenai berbagai macam akad beserta pengetahuan
mengenai lembaga keuangan syariah, baik yang didapat di bangku perkuliahan
maupun di berbagai acara pelatihan yang disediakan oleh Prodi Ekonomi Syariah.
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mengenai teori yang selama ini telah
dipelajari, maka perlu untuk terjun langsung atau dengan kata lain praktek
magang di perbankan atau non perbankan.
Praktik magang Prodi Ekonomi Syariah ini merupakan wadah yang tepat
demi mewujudkan tujuan tersebut, disamping sebagai sarana pembelajaran dan
pelatihan, magang juga menjadi wahana untuk mendapatkan pelajaran dan
pengalaman baru bagi mahasiswa sebelum terjun kedunia kerja. Oleh karena itu,
dengan diadakannya program magang diharapkan lulusan Prodi Ekonomi Syariah
UTM menjadi lulusan yang berkualitas, unggul, dan mampu menjadi solusi di
dunia kerja, khususnya di lembaga keuangan syariah. Salah satu lembaga
keuangan syariah yang memiliki andil cukup besar dalam perekonomian
Indonesia adalah Baitul Maal wat Tamwil. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah
lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh
kembangkan bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat
serta membela kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas prakarsa dan
modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan berlandaskan sistem
ekonomi yang salaam keselamatan (berintikan keadilan), kedamain, dan
kesejahteraan.1
Maka untuk kegiatan magang ini dilaksanakan di BTM Sang Surya
Pamekasan. pada BTM Sang Surya banyak menyediakan beberapa produk seperti
1 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah (Suatu kajian teoritis praktis),
(Bandung:CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 317.
Laporan Kegiatan Magang | 2
penyaluran dana yang di bagi beberapa bagian, pembiayaan mudharabah,
pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah, pembiayaan ijaroh, ar-rahn
dan berbagai himpunan dana. Jika pemanfaatan terhadap lembaga keuangan
dilakukan secara optimal, amanah dan profesional, maka roda perekonomian akan
berputar pada hasil akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat akan meningkat,
karena dana dari pihak yang kelebihan akan dimanfaatkan oleh pihak yang
memerlukan dengan tujuan produksi, investasi, ataupun konsumsi. Dalam
operasionalnya, pembiayaan mudharabah merupakan salah satu bentuk akad yang
akan diberikan kepada nasabahnya. Sistem pembiayaan mudharabah ini
merupakan akad kerja sama usaha produktif yang halal antara BTM Sang Surya
dengan mitra dimana sumber modalnya dari BTM Sang Surya, sedangkan
pengelola dana tersebut (mudharib) adalah nasabah. Dalam akad mudharabah ini
keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak,
sedangkan kerugiannya ditanggung oleh BTM Sang Surya selaku pemilik modal.
Dalam menjalankan usaha, harus jelas dan sesuai dengan prinsip syariah. Maka
dari itu kami ingin lebih jauh mengetahui bagaimana jalannya prosedur dan
aplikasi pembiayaan mudharabah pada BTM Sang Surya Pamekasan.
Untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh pihak
nasabah maupun pihak BTM Sang Surya Pamekasan, maka perlu diketahui cara
mekanisme bagi hasil dari pendapatan yang diperoleh dari kerja sama tersebut.
Berdasarkan alasan tersebut, sangat menarik untuk mengetahui bagaimana
mekanisme bagi hasil pada pembiayaan mudharabah yang disediakan oleh BTM
Sang Surya Pamekasan, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Mekanisme Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah (Mitra
Usaha) di BTM Sang Surya Pamekasan”.
Laporan Kegiatan Magang | 3
1.2. Tujuan dan Manfaat Magang
1.2.1 Tujuan Magang
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat diketahui tujuan
magang sebagai berikut:
1.2.1.1 Tujuan Umum
1.2.1.1.1. Bentuk pelatihan bagi mahasiswa untuk mengenal dunia
kerja secara nyata.
1.2.1.1.2. Sebagai sarana aplikasi bagi mahasiswa atas ilmu yang
diperoleh selama proses perkuliahan,
1.2.1.1.3. Sebagai bekal bagi mahasiswa dalam menghadapi tuntutan
sebagai praktisi lembaga keuangan syariah.
1.2.1.2. Tujuan Khusus
1.2.1.2.1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme bagi hasil pada
pembiayaan mudharabah di BTM Sang Surya Pamekasan.
1.2.2. Manfaat Magang
Berdasarkan latar belakang dan tujuan magang di atas, maka
manfaat dari praktik magang ini antara lain:
1.2.2.1. Bagi Mahasiswa:
1.2.2.1.1. Memberikan pengetahuan secara langsung tentang
gambaran dunia kerja yang akan segera dihadapi.
1.2.2.1.2. Memberikan pengalaman sebagai praktisi lembaga
keuangan syariah.
1.2.2.1.3. Mengaplikasikan Tri Dharma Mahasiswa dalam
lembaga keuangan syariah.
1.2.2.2. Bagi Instansi:
1.2.2.2.1. Menjalin hubungan baik antara pihak BTM Sang
Surya Pamekasan dengan Universitas Trunojoyo
Madura khususnya Program Studi Ekonomi Syariah.
Laporan Kegiatan Magang | 4
1.2.2.2.2. Memberikan gambaran umum tentang prospek
lulusan Program Studi Ekonomi Syariah UTM
melalui mahasiswa magang.
1.2.2.2.3. Dapat membantu menganalisis prospeksitas produk
perusahaan.
1.2.2.2.4. Dapat meningkatkan kinerja instansi terkait.
1.2.2.3. Bagi Universitas:
1.2.2.3.1. Dapat mengetahui sejauh mana teori yang telah
diberikan selama proses perkuliahan dapat
diaplikasikan oleh mahasiswa melalui kegiatan
magang.
1.2.2.3.2. Menjalin kerjasama antara BTM Sang Surya
Pamekasan dengan Universitas Trunojoyo Madura,
baik dalam bentuk MOU maupun dalam bentuk
lainnya.
1.2.2.3.3. Mempermudah lulusan Prodi Ekonomi Syariah
Universitas Trunojoyo Madura untuk mendapatkan
lapangan pekerjaan di lembaga terkait.
1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang
1.3.1. Waktu Pelaksanaan Magang
Kegiatan magang ini dilaksanakan mulai tanggal 16 Januari sampai
tanggal 03 Februari 2017. Dengan jam kerja dari jam 07.30 s.d 13.00 WIB.
1.3.2. Tempat Pelaksanaan Magang
KSPPS BTM Sang Surya Pamekasan, Koperasi Pembiayaan
Syariah, Nomor: 02/BH/XVI.19/2016, Jl. Kamboja No. 25 Pamekasan,
Telp. (0324) 611 760, HP. 087850329574.
Laporan Kegiatan Magang | 5
1.4. Capaian Kegiatan
Adapun kegiatan-kegiatan yang sudah kami laksnakan di KSPPS BTM Sang
Surya Pamekasan, yaitu sebagai berikut:
No Rencana Kegiatan
Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 11 12 13 14 15
1 Perkenalan dengan
sebagian karyawan
2
Mengetahui
Struktur
Organisasi dan job
description
3
Mengetahui Profil
BTM Sang Surya
Pamekasan
(sejarah, Visi dan
Misi BTM Sang
Surya)
4
Mengetahui dan
memahami
mekanisme
prosedur
administrasi BTM
Sang Surya
Pamekasan. Serta
produk-produk
BTM Sang Surya
Pamekasan
5
Mengetahui
penerapan bagi
hasil pembiayaan
mudharabah
(mitra usaha) BTM
Sang Surya
Pamekasan
6 Mengetahui dan
memahami
Laporan Kegiatan Magang | 6
mekanisme bagi
hasil pembiayaan
mudharabah (mitra
usaha) BTM Sang
Surya Pamekasan
7
Mendapatkan
keterangan dari
salah satu
karyawan
mengenai masalah
yang akan diteliti
8
Melengkapi data-
data yang
diperlukan
9 Menyusun laporan
magang
10 Evaluasi laporan
kegiatan
11
Perpisahan dengan
pihak KSPPS
BTM Sang Surya
Pamekasan
Tabel 1.1 Capaian Kegiatan
Laporan Kegiatan Magang | 7
BAB II
HASIL KEGIATAN MAGANG
2.1. Profil KSPPS BTM Sang Surya Pamekasan
2.1.1. Sejarah BTM Sang Surya Pamekasan
Baitut Tamwil Muhammmadiyah yang disingkat menjadi BTM
adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang berada di bawah
lingkungan Muhammadiyah. Lembaga ini sebagai sebuah wadah
pengembangan usaha warga persyarikatan Muhammadiyah sebagai
program kerja dari pada Majelis Ekonomi, Kewirausahaan dan ZIS
pereode 2010-2015.
Lahirnya BTM Sang Surya tidak telepas dari berdirinya Lembaga
Amil Zakat Muhamadiyah Pamekasan, pada tanggal 25 januari 2010.
Lembaga pilatropi karitatif ini dimaksudkan untuk memaksimalkan
potensi dana zakat, infaq-shadaqah dilingkungan persyarikatan
Muhammadiyah pamekasan untuk disalurkan kepada program sosial,
pendidikan, dakwah dan ekonomi.
Seiring dengan perjalanan waktunya, pengumpulan dana ZIS yang
bersumber dari program Zakat Infaq Shadaqah Produktif (ZISPRO)
kemudian disalurkan kepada program ekonomi melalui pendampingan
permodalan kepada pedagang UKM dan Peracangan dengan menggunakan
skip akad qardul hasan.
Dengan demikian terbentuklah Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS) Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Sang Surya pamekasan
dengan managemen pengelolaan yang terpisah dengan lembaga zakat
(LAZISMU).
Laporan Kegiatan Magang | 8
2.1.2. Struktur Organisasi
Pembina : Drs. Imam Santoso, M.SI
Pembina : Drs. Zainal Alim, MM
Dewan Pengawas:
Pengawas Syariah : Dr. Ec Gazali, MM
Pengawas Manajemen I : Drs. Khalifaturrahman
Pengawas Manajeman II : Daeng Ali Taufiq
Dewan Pengurus:
Ketua I : Matnin,S.HI,M.EI
Ketua II : Drs. Ali Hasbullah
Sekretaris : Shalihin, S.HI
Bendahara I : Agus Safari, SE
Bendahara II : Drs. Budianto
Dewan Deriksi:
Direktur : Moh. Jamal
Teller : Yulita Ratnadewi, SE
Customer Service : Dewi Fatimah, S.E.Sy
Marketing Funding : Matsurah, SH
Marketing Landing : Mohammad Thaif
Laporan Kegiatan Magang | 9
2.1.3 Visi, Misi dan Tujuan
Adapun visi, misi dan setajuan yang dimiliki KSPPS BTM Sang
Surya Pamekasan, yaitu sebagai berikut:
VISI:
Menjadi lembaga keuangan sebagai mitra kerjasama yang handal
dalam permodalan usaha anggota melalui sistem syariah.
MISI:
Menyelenggarakan pelayanan prima kepada anggota, sesuai
dengan prinsip koperasi.
Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan syariah dengan
efektif,efesien, dan transparan.
Menjalin kerjasama usaha dengan berbagai pihak, khususnya di
lingkungan persyarikatan Muhammadiyah Pamekasan.
TUJUAN :
Mengembangkan koperasi syariah sebagai wadah kerjasama
dan pemberdayaan antar pelaku usaha ekonomi di lingkungan
persyarikatan
Mengembangkan usaha barang konsumsi dan produktif dan
usaha-usaha unggulan yang memiliki nilai tambah yang tinggi
disertai permodalan, SDM, dan jaringan yang kuat di
lingkungan persyarikatan.
Mengembangkan model pemberdayaan ekonomi yang berskala
mikro, kecil, dan menengah yang berdasarkan atas kekuatan
sendiri sebagai ujud cita-cita kemandirian ekonomi umat.
2.1.4. Produk
Adapun produk yang tersedia di KSPPS BTM Sang Surya
Pamekasan, yaitu:
Laporan Kegiatan Magang | 10
2.1.4.1 Penghipunan Dana (Funding)
a. Simpanan Anggota
1. Simpanan anggota adalah simpanan yang harus dibayar oleh
calon anggota BTM Sang Surya.
2. Simpanan anggota terdiri:
a. simpanan pokok (SP) Rp. 100.000; yang dibayar satu kali
selama jadi anggota BTM Sang Surya
b, Simpanan Wajib (SW) Rp. 10.000; yang dibayar oleh anggota
setiap bulan.
3. SP dan SW tidak Boleh diambil selama jadi anggota BTM Sang
Surya
4. Dan penyertaan (SPK) minimal Rp. 1.000.000
5. SP dan SW menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah dengan
imbalan bagi hasil SHU di akhir tahun.
b. Prinsip Titipan (Wadiah)
Simpanan Wadiah / Reguler
1. Merupakan tabungan dari mitra yang bersifat umum,
penarikannya dapat dilakukan kapan saja.
2. Tabungan ini berdasarkan akad Wadiah Yadhamanah.
3. Bagi hasil akan dibagikan setiap bulan langsung dikreditkan ke
rekening wadiah.
4. Setoran awal pembukaan rekening Rp.10.000;
5. Biaya pembukaan rekening Rp.15.000;
6. Mendapatkan buku tabungan dan fasilitas kartu debet.
Terkait masalah simpanan wadiah, untuk buku tabungan
dan kartu tabungannya bisa dilihat di lampiran 3 dan 4.
c. Simpanan Deposito Berjangka
1. Simpanan deposito berjangka merupakan simpanan berjangka
(dengan jangka waktu 3,6,12, dan 24, bulan)
2. Jumlah setoran awal RP. 1.000.000;
Laporan Kegiatan Magang | 11
3. Memiliki rekening wadiah, untuk penampung bagi hasil yang
akan dikreditkan setiap bulan.
4. Tidak bisa diambil kecuali sampai pada batas waktu jatuh
temponya.
Proporsi bagi hasil nasabah
1. 3 bulan 45%
2. 6 bulan 50%
3. 12 bulan 65%
4. 24 bulan 70 %
5. Nisbah sewaktu-waktu bisa berubah
Persyaratan simpanan
1. Menyetorkan Foto Copy KTP/kartu identitas lainnya
2. Mengisi formulir pembukuaan rekening (baru)
d. Simpanan Pendidikan (SIDIK)
Syarat dan Ketentuan
1. Yaitu simpanan yang disediakan untuk dana pendidikan
2. Setoran dapat dilakukan kapan saja, penarikan dapat dilakukan
satu kali dalam satu tahun, menjelang tahun ajaran baru
3. Nisbah bagi hasil yang diberikan sebesar 40% dari pendapatan
rata-rata BTM Sang Surya yang langsung dikreditkan ke
rekening simpanan pendidikan
4. Biaya pembuakaan rekening Rp. 10.000
Keuntungan
1. Aman dan Transparan
2. Simpanan akan dijemput oleh petugas
3. Mendapatkan buku tabungan
4. Mendapatkan bagi hasil yang kompetitif
5. Bebas biaya administrasi tiap bulan
e. Tabungan Fasilitas Qurban (TaFaQur)
Tafaqur adalah produk tabungan yang diperuntukkan untuk
kepentingan qurban bagi nasabah.
Laporan Kegiatan Magang | 12
Keuntungan
1. Fleksibel karena dirancang sesuai dengan keinginan nasabah
dalam mewujudkan niat berqurban
2. Terjangkau untuk semua kalangan masyarakat muslim
3. Gratis biaya administrasi
4. Terukur dengan memberikan gambaran pelaksanaan ibadah
qurban dan proyeksi dana sejak menabung.
Fitur
1. Target dana minimum Rp. 1.500.000 dan maksimum Rp.
3.000.000 untuk satu ekor kambing
2. Target dana minimum Rp 10.000.000 dan maksimum Rp.
20.000.000 untuk satu ekor sapi
3. Target waktu minimum 1 tahun dan maksimum 3 tahun
4. Setoran insidental dilakukan setiap saat hingga akumulasi
terpenuhi
Syarat dan Ketentuan
1. Setoran awal minimum Rp. 50.000, selanjutnya tergantung
waktu yang diinginkan
2. Foto copy identitas diri (KTP/SIM)
3. Mengisi Formulir
4. Penarikan hanya bisa dilakukan pada bulan qurban (Dzulhijjah)
Ilustrasi
Keterangan Target dana Rp.
1.500.000
Target dana Rp.
3.000.000
JW 12 Bulan Rp. 125.000/bl Rp. 250.000/bl
JW 24 Bulan Rp. 62.500/bl Rp. 125.000/bl
JW 36 Bulan Rp. 41.700/bl Rp. 83.400/bl
Tabel 1.2 Ilustrasi Tabungan Fasilitas Qurban
Laporan Kegiatan Magang | 13
2.1.4.2. Produk Penyaluran Dana (Landing)
a. Pembiayaan mudharabah (mitra usaha)
- Yaitu akad kerja sama antara BTM Sang Surya selaku pemilik modal
(shahibul maal) dengan mitra selalu pemgelola modal (mudharib)
untuk mengelola usaha yang produktf dan halal.
- Dalam pembiayaan ini tidak ada porsi peryertaan dana dari mitra,
sepenuhnya dana dari BTM Sang Surya, hasil keuntungan dibagi
sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
b. Pembiayaan musyarakah (mitra usaha)
- Yaitu akad kerjama usaha produktif dan halal antara BTM Sang Surya
dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak.
- Keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah
pihak.
- Sedangkan keuntungan ditanggung kedua belah pihak sesuai dengan
porsi modal masing-masing.
c. Pembiayaan murabahah (multi barang)
- Yaitu akad jual beli barang dengan cara BTM Sang Surya menjual
barang yang dibutuhkan oleh mitra yang dibayar secara kredit.
- Atau mewakalahkan (mewakilkan) kepada nasabah barang yang
dibutuhkan.
- BTM Sang Surya mendapatkan keuntungan dari harga pokok barang.
d. Pembiayaan ijaroh (multi jasa)
- Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BTM Sang Surya
dan mitra.
- BTM Sang Surya menyewakan barang atau saja kepada mitra dengan
harga sewa yang telah disepakati dan diangsur elama jangka waktu
tertentu.
- Pembayaran rekening listrik.
- Pembiayaan listrik, telepon, pulsa pasca bayar.
- Pembayaran biaya pendidikan anak.
Laporan Kegiatan Magang | 14
Semua penjelasan di atas (mengenai produk dan layanan di BTM Sang
Surya Pamekasan) bisa dilihat pada lampiran 1.
2.2. Pelaksanaan Kegiatan Magang
Dalam pelaksanaan kegiatan magang selama 3 minggu (16 Januari s/d 3
Februari 2017) di BTM Sang Surya Pamekasan terdapat banyak kegiatan yang
penulis laksanakan, diantaranya sebagai berikut:
No Hari dan Tanggal Uraian Singkat Materi Kegiatan
1 Senin, 16 Januari
2017
Briefing dengan dosen pamong serta
perkenalan dengan karyawan-karyawan.
2 Selasa, 17 Januari
2017
Mengetahui struktur orgaisasi, profil BTM
baik sejarah, visi, misi serta tujuan.
3 Rabu, 18 Januari 2017 Mempelajari buku panduan perusahaan
tentang produk dana.
4 Kamis, 19 Januari
2017
Menginput data nasabah serta wawancara
dengan CS maupun teller mengenai
mekanisme bagi hasil pembiayaan
mudharabah.
5 Jum’at, 20 Januari
2017 Menginput data nasabah.
6 Senin, 23 Januari
2017
Pendalaman materi oleh dosen pamong serta
wawancara mengenai mekanisme mekanisme
bagi hasil pembiayaan mudharabah.
7 Selasa, 24 Januari
2017 Mempelajari buku besar.
8 Rabu, 25 Januari 2017 Mencatat transaksi-transaksi ke buku besar.
9 Kamis, 26 Januari
2017 Menghitung saldo pembiyaan nasabah.
10 Jum’at, 27 Januari
2017 Menginput data nasabah.
11 Senin, 30 Januari Pelatihan software aulia (aplikasi BMT) oleh
Laporan Kegiatan Magang | 15
2017 dosen pamong
12 Selasa, 31 Januari
2017
Mencetak buku tabungan serta wawancara
dengan pihak teller dan CS
13 Rabu, 1 Januari 2017 Menginput data nasabah baru
14 Kamis, 2 Januari 2017 Melengkapi data-data yang diperlukan
15 Jum’at, 3 Januari
2017
Perpisahan dengan seluruh karyawan dan
penyerahan cindera mata
Tabel 1. 3: Kegiatan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan magang
2.3. Mekanisme Bagi Hasil Pembiayaan Mudaharabah (Mitra Usaha) di BTM
Sang Surya Pamekasan
Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan modal uang
kepada orang yang berniaga, sehingga ia mendapatkan prosentase
keuntungan (Karim, 2001). Akad kerjasama ini melibatkan dua pihak di
mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh pembiayaan,
sedangkan pihak lainnya menjadi mudharib atau pengelola. Secara teknis al-
mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak
pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan
pihak lainnya menjadi pengelola (Antonio, 2003). Untuk lebih jelasnya bisa
melihat skema mudharabah dibawah ini:
Laporan Kegiatan Magang | 16
Menurut PSAK nomer 59 paragraf 6, mudharabah adalah akad
kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib
(pengelola dana) dengan nisbah bagi-hasil menurut kesepakatan di muka.
Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi sesuai kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak sedangkan apabila rugi ditanggung shahibul maal
(pemilik modal), selama hal itu bukan akibat kelalaian mudharib.2
Pembiayan yang dilakukan antara shahibul maal dengan mudharib
yang didalamnya terdapat kesepakatan (nisbah) bagi hasil, antara lain
waktu, angsuran dan kesepakatan besarnya pembiayaan. Pembiayaan di
berikan kepada anggota yang mempunyai usaha, adapun besar kecilnya bagi
hasil disesuaikan dengan akad perjanjian pembiayaan yang telah disepakati,
persyaratan pengajuan pembiayaan antara lain:
a) Foto copy KTP pemohon suami istri yang masih berlaku dua
lembar.
b) Foto copy KK / Surat Nikah.
c) Mengisi formulir persediaan menjadi anggota BMT Sang Surya.
d) Nasabah memiliki sumber penghasilan yang layak (yang
ditunjukkan dengan slip gaji atau data usaha).
e) Bersedia untuk di survei tingkat kelayakan dan kepatutan.
f) Bersedia menyerahkan barang jaminan berupa sertifikat tanah,
BPKB mobil / motor atau SK terahir pengangkatan emas atau
barang yang berharga lainnya.3
Terkait masalah pengajuan pembiyaan di atas untuk formulirnya bisa
dilihat dilampiran 2.
Jenis-Jenis Produk Mudharabah
1. Pembiayaan Mudharabah
a) Pembelian hewan ternak (sapi dan kambing)
2 JMK, Vol. 15, No. 2, ISSN 1411-1438. September 2013, 113-122
3 Haryo Bimo Pramudito, Skripsi : Perlakuan Atas Pembiayaan Mudharabah Padabmt Syariah
(Studi Kasus Penerapan PSAK 105 Pada BMT Bina Tanjung Jember dan BMT UGT Sidogiri
Cabang Wuluhan), (Jember: Universitas Jember, 2013). Hal. 48-49.
Laporan Kegiatan Magang | 17
Pembelian hewan ternak di BTM Sang Surya Pamekasan,
berbeda dengan perusahaan lainnya, karena di BTM Sang Surya,
harus ada salah satu dari pihak BTM untuk ikut langsung dalam
pembelian hewan ternak tersebut, untuk mengantisipasi
terjadinya penipuan.
b) Pembelian barang dagangan (pada umumnya)
Pembelian barang dagangan ini sama seperti yang lainnya, yaitu
cukup dengan cara memberikan uangnya saja dan tidak pihak
BTM yang ikut dalam pembelian barangnya, karena biasanya
barang yang mau diperdagangkan harganya tidak akan
melampaui dari harga pasaran yang ada, jadi hal tersebut bisa di
jangkau oleh pihak BTM.
2. Tabungan Mudharabah
a) Depositi Berjangka
b) Tabungan Pendidikan
c) Tabungan Pernikahan
d) Tabungan Umroh
e) Tabungan Qurban
f) Tabungan Ziarah
Syarat dan Rukun Mudharabah
Untuk menjamin kebaikan dan kemaslahatan antara para pihak yang
berakad maka kedua belah pihak harus memperhatikan ketentuan-ketentuan
yang berlaku. Dengan adanya ketentuan yang berlaku, diharapakan antara
pihak yang berakad dapat memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban
masing-masing sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Dalam hal ini ketentuan-ketentuan tersebut dibahas dalam rukun4 dan
syarat5 mudharabah. Adapun rukun dan syarat mudharabah adalah sebagai
berikut:
4 Rukun adalah: “Sesuatu yang menjadikan tegaknya dan adanya sesuatu sedangkan ia bersifat
internal (dakhily) dari sesuatu yang ditegakkannya”. (Lihat: Musthafa Ahmad al-Zarqa‟,al-Fiqh al-
Laporan Kegiatan Magang | 18
1) Pelaku (Pemilik Modal dan Pelaksana Usaha);
Dalam akad mudharabah, minimal harus ada dua pelaku. Pihak
pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal), sedangkan
pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib atau ‘amil).6
Pelaku dalam akad mudharabah harus cakap hukum.
2) Objek Mudharabah (Modal dan Kerja);
Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah,
sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek
Mudaharabah. Modal yang diserahkan dapat berbentuk uang atau barang
yang dirinci berapa nilai uangnya. Sedangkan kerja yang diserahkan
dapat berbentuk keahlian, keterampilan, selling skill, management skill, dan
lain-lain.7
Para fuqaha telah sepakat bahwa tidak boleh mudharabah dengan
hutang. Tanpa adanya setoran modal, berarti shahibul maltidak
memberikan kontribusi apapun. Ulama’Syafi’i dan Maliki melarang hal
itu, karena merusak akad. Para fuqaha juga tidak membolehkan
modal mudharabah berbentuk barang. Modal harus berbentuk uang tunai
karena barang tidak dapat dipastikan taksiran harganya dan
mengakibatkan ketidakpastian (gharar) besarnya modal mudharabah.
Namun, para ulama’ mazhab Hanafi membolehkannya dan nilai barang
yang dijadikan setoran modal harus disepakati pada saat akad oleh mudharib
dan shahibul maal.8
Islami fii Tsaubihi al-Jadid: al-Madkhal al-Fiqh al-‘Aam, Damaskus: Mathbaa Jamiah Dimasq,
1959, hlm. 300-304). 5 Syarat adalah: “Segala sesuatu yang dikaitkan padanya sesuatu yang lain, tidak ada padanya
sesuatu yang lain, sedang ia bersifat eksternal (kharijy)”. (Lihat: Musthafa Ahmad al-Zarqa‟,
op.cit., hal. 300-304). 6 Adiwarman, A. Karim, op.cit., hlm. 205-208.
7 Ibid.
8 Ibid
Laporan Kegiatan Magang | 19
3) Persetujuan Kedua Belah Pihak (Ijab Qabul);
Para ulama fiqih mensyaratkan tiga hal dalam melakukan ijab dan
kabul agar memiliki akibat hukum, yaitu: pertama, Jala’ul ma’na, yaitu
tujuan yang terkandung dalam pernyataan itu jelas, sehingga dapat dipahami
jenis akad yang dikehendaki; kedua, Tawafud, yaitu adanya kesesuaian
antara ijab dan qabul; ketiga, Jazmul radataini, yaitu antara ijab dan kabul
menunjukkan kehendak para pihak secara pasti, tidak ragu, dan tidak
terpaksa.9
Persetujuan kedua belah merupakan konsekuensi dari prinsip an-
taradhin minkum (sama-sama rela). Kedua belah pihak harus secara rela
bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Pemilik dana
setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan dana. Sedangkan
pelaksana usaha setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerja.
4) Nisbah Keuntungan
Nisbah keuntungan merupakan rukun yang khas dalam akad
mudharabah. nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh
kedua pihak yang ber-mudharabah. Mudharib mendapatkan imbalan atas
kerjanya, sedangkan shahibul maal berhak mendapatkan imbalan atas
penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang akan mencegah
terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara pembagian
keuntungan.10
Salah satu segi penting dalam mudharabah adalah pembagian
keuntungan diantara dua pihak harus secara proporsional dan tidak dapat
memberikan keuntungan sekaligus atau yang pasti kepada pemilik modal
(shahibul maal).11
Dengan demikian, secara teknisnya skema penerapan akad
mudharabah pada produk penghimpunan dana seperti produk deposito di
BMT adalah yang berperan sebagai pemilik modal yaitu nasabah atau
9 Gemala Dewi, dkk. Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Fakultas hokum UniversitasIndonesia,
2006, hlm.48. 10
Adiwarman, A. Karim,loc.cit. 11
Mervyn K. Lewis dan Lativa M. Algaoud, Perbankan Syariah, diterjemahkan oleh Burhan
Wirasubrata dari “Islamic Banking”, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2004, hlm. 66.
Laporan Kegiatan Magang | 20
deposan. Sedangkan yang berperan sebagai pengelola usaha yaitu pihak
BMT. Keuntungan usaha harus dinyatakan dalam bentuk nisbah bagi hasil
yang dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan. Namun, jika mengalami
kerugian, maka ditanggung oleh pemilik modal sepenuhnya selama kerugian
itu bukan akibat kelalaian pengelola usaha. Apabila kerugian itu diakibatkan
karena kelalaian pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab atas
kerugian tersebut.
Dasar Hukum Mudaharabah
Secara umum, dasar hukum Mudaharabah lebih mencerminkan pada
anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak pada dasar hukum mudaharabah
sebagai berikut:
1) al-Qur‟an
بون ف ...... رض وءاخرون يضر ل ٱلر ........... ٱلل يبرتغون من فضر
“…dan dari orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah
SWT…” (al- Muzzammil:20)12
Yang menjadi wajhud-dilalah atau argumen dari surat al-Muzammil: 20 di
atas adalah kata yadribun yang sama dengan akar kata Mudaharabah yang berarti
melakukan suatu perjalanan uasaha.
Selain itu, dalam QS. al-Jumu‟ah: 10 dan QS. al-Baqarah: 198 dan juga
mendorong umat Muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha atau mencari
karunia Allah yang tersebar di bumi.
وا ف ٱلصلوة قضيت فإذا رض ف ٱنتش ل ٱبرتغوا و ٱلر ٱلل ٱذركروا و ٱلل من فضر
لحون ١٠كثريا لعلكمر تفر
12
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Syaamil Qur‟an, 2012, hlm.
575.
Laporan Kegiatan Magang | 21
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung”. (QS. al-Jumu‟ah: 10)13
ليرس ن رب كمر ل م ن تبرتغوا فضر ............عليركمر جناح أ
“…Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu”.(al-Baqarah:198).14
2) al-Hadits
Diceritakan kepada kami Hasan bin Ali al-Khallal, diceritakan kepada
kami Bisri bin Tsabit al-Bazzar, diceritakan kepada kami Nashr bin al-Qasim dari
Abdurrahman bin Daud, dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah saw.
bersabda: “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan yaitu jual beli secara
tangguh, Muqaradhah (Mudaharabah), dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah no. 2280, kitab at-
Tijarah).15
Berdasarkan hadits di atas, dapat di pahami bahwa praktek karjasama
Mudaharabah di perbolehkan dalam Islam dan terkandung keberkahan atau
kemanfaatan di dalamnya.
3) Ijma’
Diriwayatkan oleh sejumlah sahabat menyerahkan (kepada orang,
mudharib) harta anak yatim sebagai Mudaharabah dan tidak seorangpun
mengingkari mereka. Karenannya, hal itu dipandang sebagai ijma‟.16
13
Ibid, hlm. 555. 14
Ibid, hlm. 31. 15
Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwiniy Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Juz
3, Beirut: Darul-Fikr, 1992, hlm. 768. 16
Wahbah Zuhaily, Fiqih Islam 7, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al- Kattani, dkk dalam “al-
Fiqh al-Islam wa Adilatuhu”, Damaskus, Darul Fikr, jilid IV, 1989.hlm. 838
Laporan Kegiatan Magang | 22
5) Qiyas
Transaksi Mudaharabah diqiyaskan dengan transaksi musaqah
(mengambil upah untuk menyiram tanaman). Ditinjau dari segi kebutuhan
manusia, karena sebagian orang ada yang kaya dan ada yang miskin, terkadang
sebagian orang memiliki harta tetapi tidak berkemampuan memproduktifkannya
dan ada juga orang yang tidak mempunyai harta tetapi mempunyai kemampuan
memproduktifkannya. Karena itu, syariat membolehkan muamalah ini supaya
kedua belah pihak dapat mengambil manfaatnya.17
Konsep Bagi Hasil
Konsep bagi hasil ini sangat berbeda sekali dengan konsep bunga yang
diterapkan oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam ekonomi syariah, konsep
bagi hasil dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Pemilik dana menanamkan dananya melalui instuisi keuangan yang bertindak
sebagai pengelola dana.
2. Pengelola mengelola dana-dana tersebut dalam sistem yang dikenal dengan
sistem pool of fund (penghimpun dana), selanjutnya pengelola akan
menginvestasikan dana-dana tersebut kedalam proyek atau usaha-usaha yang
layak dan menguntungkan serta memenuhi semua aspek syariah.
3. Kedua belah pihak membuat kesepakatan (akad) yang berisi ruang lingkup
kerjasama, jumlah nominal dana, nisbah, dan jangka semua aspek syariah.
Metode Distribusi Bagi Hasil (Mudharabah)
Pendistribusian bagi hasil yaitu ada dua metode,dianataranya:
o Bagi laba (profit sharing), atau
o Bagi pendapatan (revenue sharing)
o Revisi fatwa:
“Bagi pendapatan (net revenue sharing)”
Fatwa MUI No. 15/DSN-MUI/IX/2000: “Lebih maslahat revenue
sharing untuk saat ini”.
17
Ibid.
Laporan Kegiatan Magang | 23
Profit and loss sharing: jumlah yang akan dibagikan dikurangi terlebih
dahulu dengan semua biaya-biaya yang diperlukan.
Revenue sharing: jumlah yang mau dibagi hasilkan lebih banyak, tetapi
bagi mudharib, jumlah bagi hasil yang menjadi bagiannya lebih berkurang
karena semua ongkos / biaya yang telah dipergunakan menjadi bagiannya.
Oleh karena itu, di BTM Sang Surya Pamekasan lebih menekankan pada
akad revenue sharing sebagaimana telah disebutkan dalam fatwa MUI No.
15/DSN-MUI/IX/2000, dan juga sebagai salah satu alasan mengapa BTM Sang
Surya Pamekasan lebih menekankan pada revenue sharing dikarenakan lebih
mengendalikan terhadap barang-barang yang dibutuhkan.
Contoh revenue sharing, yaitu:
Diketahui:
Nilai kontrak = 200Jt
Pembiayaan = 40Jt
J. Waktu = 7Bln
Target laba LKS = 18%/thn
Ditanya,
Revenue sharing =..... ?
Rumus:
Revenue sharing = (target laba LKS% X pembiayaan) X (J.Waktu / 12Bln)
Dijawab:
Revenue sharing = (target laba LKS% X pembiayaan) X (J.Waktu / 12Bln)
= (18% X 40Jt) X (7Bln / 12Bln)
= Rp. 7,2Jt X (7Bln / 12Bln)
= Rp.4,2jt
Nisbah LKS = (revenue sharing : nilai kontrak) X 100%
= (Rp.4,2Jt : 200jt) X 100%
= 2,1%
Laporan Kegiatan Magang | 24
Nisbah Nasabah = 100% - nisbah LKS
= 100% - 2,1%
= 97,9%
Keterangan:
Md = Mudharabah
Jt = Juta
Bln = Bulan
Laporan Kegiatan Magang | 25
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwsannya:
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak
pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola (Antonio, 2003).
Pembiayan yang dilakukan antara shahibul maal dengan mudharib yang
didalamnya terdapat kesepakatan (nisbah) bagi hasil, antara lain waktu, angsuran
dan kesepakatan besarnya pembiayaan. Pembiayaan diberikan kepada anggota
yang mempunyai usaha, adapun besar kecilnya bagi hasil disesuaikan dengan
akad perjanjian pembiayaan yang telah disepakati.
Pendistribusian bagi hasil yaitu ada dua metode,dianataranya:
o Bagi laba (profit sharing), atau
o Bagi pendapatan (revenue sharing)
o Revisi fatwa:
“Bagi pendapatan (net revenue sharing)”
Fatwa No. 15/DSN-MUI/IX/2000: “Lebih maslahat revenue
sharing untuk saat ini”.
Sehingga, mekanisme bagi hasil pembiayaan mudharabah (Mitra Usaha)
di BTM Sang Surya Pamekasan, lebih menekankan pada revenue sharing (bagi
pendapatan), karena lebih mengendalikan terhadap barang-barang yang
dibutuhkan, sebagaimana telah disebutkan dalam fatwa MUI di atas.
Jenis-Jenis Produk Mudharabah
3. Pembiayaan Mudharabah
c) Pembelian hewan ternak (sapi dan kambing)
d) Pembelian barang dagangan (pada umumnya)
4. Tabungan Mudharabah
g) Depositi Berjangka
h) Tabungan Pendidikan
Laporan Kegiatan Magang | 26
i) Tabungan Pernikahan
j) Tabungan Umroh
k) Tabungan Qurban
l) Tabungan Ziarah
3.2 Saran
Berdasarkan kegiatan magang KSPPS BTM Sang Surya Pamekasan
terdapat saran-saran, diantaranya yaitu: berdasarkan visi misi yang ada seharusnya
untuk memperluas cakupan kerjasamanya, tidak hanya dikalangan
Muhammadiyah saja akantetapi untuk semua kalangan khususnya umat islam
yang ada, dan juga berdasrkan mekanisme bagi hasil yang lebih menekankan pada
revenue sharing disarankan juga supaya tidak hanya menggunakan revenue
sharing saja, sehingga nasabah atau anggota yang mau melakukan akad
mudharabah mempunyai pilihan, dan tidak ada tekanan atau pemaksaan, dan
untuk pembiayaan mudharabah dalam pembeliannya supaya di kontrol atau ada
salah satu pihak BTM ikut serta dalam transaksi pembeliannya, agar tidak
penipuan.
Laporan Kegiatan Magang | 27
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad al-Zarqa, Musthafa. 1959. al-Fiqh al-Islami fii Tsaubihi al-Jadid: al-
Madkhal al-Fiqh al-‘Aam, Damaskus: Mathbaa Jamiah Dimasq.
Al Arif, M. Nur Rianto. 2012. Lembaga Keuangan Syariah (Suatu kajian teoritis
praktis). Bandung:CV Pustaka Setia
Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwiniy Ibnu Majah. 1992.
Sunan Ibnu Majah, Juz 3, Beirut: Darul-Fikr.
Bimo Pramudito, Haryo. 2013. Skripsi : Perlakuan Atas Pembiayaan
Mudharabah Padabmt Syariah (Studi Kasus Penerapan PSAK 105 Pada
BMT Bina Tanjung Jember dan BMT UGT Sidogiri Cabang Wuluhan),
Jember: Universitas Jember.
Departemen Agama RI. 2012. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Syaamil
Qur‟an.
Gemala Dewi, dkk. 2006. Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Fakultas hokum
Universitas Indonesia.
Mervyn K. Lewis dan Lativa M. Algaoud. 2004. Perbankan Syariah,
diterjemahkan oleh Burhan Wirasubrata dari “Islamic Banking”, Jakarta:
PT Serambi Ilmu Semesta.
Zuhaily, Wahbah. 1989. Fiqih Islam 7, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-
Kattani, dkk dalam “al-Fiqh al-Islam wa Adilatuhu”, Damaskus, Darul Fikr,
jilid IV.
Laporan Kegiatan Magang | 28
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1
Brosur BTM Sang Surya
Laporan Kegiatan Magang | 29
Lampiran 2
Formulir pengajuan pembiayaan
Laporan Kegiatan Magang | 30
Lampiran 3
Buku tabungan simpanan wajib anggota
Laporan Kegiatan Magang | 31
Lampiran 4
Kartu tabungan simpanan wajib anggota
Laporan Kegiatan Magang | 32
Lampiran 5
Surat keterangan magang di BTM Sang Surya Pamekasan.
Laporan Kegiatan Magang | 33
Lampiran 6
Uraian singkat materi kegiatan pelaksanaan magang di BTM Sang Surya
Pamekasan.
Laporan Kegiatan Magang | 34
Lampiran 7
Presensi magang mahasiswa di BTM Sang Surya Pamekasan.