14
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI HIDUP SEHAT DENGAN CUCI TANGAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LAMPASEH KOTA BANDA ACEH I. Latar Belakang Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997). Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997). Permasalahan perilaku kesehatan pada masyarakat biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah satunya kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan diri. Penyakit yang cukup mengganggu dan berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwa adalah penyakit menular yang ditularkan melalui sentuhan tangan.

Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan Penyuluhan Kesehatan Mengenai Penyakit Menular Seksual Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

promkes

Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI HIDUP SEHAT DENGAN CUCI TANGAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LAMPASEH KOTA BANDA ACEH

I. Latar BelakangKebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).Permasalahan perilaku kesehatan pada masyarakat biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah satunya kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan diri. Penyakit yang cukup mengganggu dan berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwaadalah penyakit menular yang ditularkan melalui sentuhan tangan. Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) diyakini dapat mencegah 1 juta kematian tersebut. Praktek CTPS setelah ke jamban atau menceboki anak, dan sebelum menjamah makanan dapat menurunkan hampir separuh kasus diare, dan sekitar seperempat kasus ISPA. Praktek CTPS juga dapatmencegahinfeksi kulit, mata dll.Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya serta telah terbukti mampu mengurangi resiko penyakit bukan hanya yang terkait dengam diare, namun juga beberapa penyakit berbahaya lainnya seperti kolera dan disentri, sampai dengan 4859%.Dari latar belakang masalah diatas maka kami mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh merasa tertarik untuk melakukan penyuluhan dan praktik cara cuci tangan yang baik dan benar kepada masyarakat daerah lampaseh.II. Judul KegiatanKegiatan ini merupakan sebuah penyuluhan dengan judul Hidup Sehat Dengan Cuci TanganIII. Tujuan KegiatanKegiatan ini bertujuan untuk :1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat desa Lampaseh tentang pentignya mencuci tangan yang baik dan benar.2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat desa Lampaseh mengenai dampak berbahaya penyakit infeksi menular akibat tidak mencuci tangan.3. Menjelaskan kepada masyarakat alat dan bahan yang diperlukan untuk mencuci tanga.4. Memberikan pemahaman kepada masyarakan tentang kapan waktu untuk mencuci tangan.5. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar.6. Sebagai moment untuk mempererat silaturahmi dokter muda Unsyiah dengan masyarakat Lampaseh7. Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pendidikan kepada masyarakat.IV. Waktu dan tempat KegiatanTempat: Posyandu MerduatiTanggal: Kamis, 11 Juni 2015Waktu: 10.00 11.00 WIBPeserta: Ibu-ibu yang datang ke posyandu MerduatiPelaksana: Dokter Muda Fakultas Kedokteran UnsyiahV. Metode PenyuluhanPenyuluhan dilakukan dalam bentuk pemaparan dalam bentuk edukasi dan penjelasan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. NoTahapWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Audien

1Pembukaan5menit Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan

Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan

2Isi20 menit Menanyakan tentang Pengertian mencuci tangan yang benar dan sehat Menyebutkan tujuan mencuci tangan Menjelaskan kapan waktu mencuci tangan Menyebutkan alat-alat yang diperlukan dalam mencuci tangan Mendemonstrasikan cara men-cuci tangan yang benar dan sehat Tanya jawab

Menjawab

Memperhatikan

Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan

Bertanya dan menjawab

3Penutup10 menit Memberikan kesempatan audience untuk bertanya Menanyakan kembali tentang materi yang telah dibahas Menyimpulkan hasil pertanyaan Mengucapkan salam

Audience bertanya

Menjawab/menje-laskan Mendengarkan Menjawab salam

VI. Materi Penyuluhan

1. PengetianMencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama sama keseluruh permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian di bilas dengan air mengalir ( Larsan, 1995).2. Tujuan Mencuci TanganMencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:1. Supaya tangan bersih1. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme1. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh1. Mencegah infeksi silang

3. Waktu Mencuci TanganBagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Waktu yang tepat dalam mencuci tangan adalah :1. Sebelum dan sesudah makanUntuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan.2. Setelah BAK / BABBesar kemungkinan urine dan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.3. Setelah bermainKebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Seperti tanah, dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.

4. Langkah-langkah dalam mencuci tanganLangkah-langkah dalam melakukan cuci tangan yang baik dan benar adalah :1. Gulung lengan baju sampai atas pergelangan tangan, lepaskan cincin, jam tangan dan perhiasan tangan lain2. Basahi tangan sampai sepertiga lengan dibawah air mengalir3. Ambil sabun cair kira-kira 5 ml, ratakan pada tangan yang telah dibasahi4. Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan satunya lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela jari-jari tangan kiri5. Pindahkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri gosokan, tanpa saling melepaskan lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangan kiri. Lakukan pada tangan yang sama.6. Sisi dalam jari-jari kedua tangan saling mengunci7. Bersihkan jempol tangan kanan dengan menggegamnya dengan tangan kiri lalu diputar-putar, lakukan pada tangan yang satunya.8. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan lakukan sebaliknya9. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan sebaliknya10. Bersihkan dengan air mengalir lalu keringkan dengan handuk yang bersih.

VII. Tanya Jawab

1. apakah mencuci tangan menggunakan sabun lebih bermanfaat dari mencuci tangan hanya dengan menggunakan air saja ?Jawaban : ya, mencuci tangan dengan menggunakan sabun lebih efektif dalam membersihkan tangan anda dari pada hanya menggunakan air saja. mencuci tangan dengan air saja mungkin hanya akan menghiginiskan yang sebagian saja, tapi mencuci tangan dengan sabun/handrub itu lebih baik.dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Stephen Luby beserta koleganya di Bangladesh yang meneliti tentang efektivitas dalam mencuci tangan menggunakan sabun dan air dengan dibandingkan mencuci tangan hanya menggunakan air saja. penelitian tersebut menemukan bahwa mencuci tangan hanya menggunakan air saja tidak membantu dalam mengurangi bahaya dari penyakit diare, sedangkan mencuci tangan menggunakan sabun secara substansinya lebih efektif.

2. mengapa disarankan harus 20 detik dalam mencuci tangan ?Jawaban : Hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang mengkaji mengapa mencuci tangan harus selama 20 detik. tapi para ahli menrekomendasikan 20 detik dari menggosok tangan dengan sabun sebagai durasi waktu yang efektif untuk mencuci tangan dengan beberapa alasan. tampaknya menggosok tangan selam 10 detik tidak cukup untuk mendapatkan gesekan busa dalam membersihkan tangan.UNICEF, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, dan badan-badan ahli lainnya mendukung rekomendasi cuci tangan selama 20 detik. selain itu juga Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan 40-60 detik untuk mencuci tangan, tapi ini meliputi proses cuci tangan seluruh dari membasahi tangan dan menerapkan sabun sampai tangan sepenuhnya kering, sedangkan rekomendasi 20 detik hanya berfokus pada proses scrubbing tangan dengan sabun.

3. Bagaimana dengan orang-orang yang tidak memiliki akses untuk menggunakan sabun?Jawaban : Akses ke sabun tidak universal. Dimana sabun tersedia, terutama di rumah tangga miskin, mungkin tidak akan digunakan untuk mencuci tangan karena persepsi sebagai komoditas yang berharga. Sebaliknya, sabun digunakan untuk mencuci alat makan, mandi, dan mencuci.Dimana sabun tidak tersedia atau sulit diperoleh untuk mencuci tangan, air sabun merupakan alternatif murah yang efektif. Jika tidak, mencuci tangan dengan media pembersih lain seperti abu dapat membantu menghilangkan bakteri dari tangan.Bahkan mencuci tangan dengan air saja dapat membantu mengurangi diare, meskipun menggunakan sabun memberikan dampak kesehatan secara substansial lebih besar.Penting untuk dicatat bahwa tempat mencuci tangan tanpa sabun dapat menjadi hambatan yang signifikan untuk mencuci tangan yang efektif di sekolah-sekolah. Ini merupakan masalah yang signifikan, sebagai tempat mencuci tangan dan toilet di sekolah sangat penting untuk kesehatan para siswa dan mengurangi absensi.Kelompok orang tua, masyarakat, dan pemerintah semua bisa berkontribusi untuk mengatasi masalah ini melalui kerja sama untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan memastikan bahwa pasokan yang penting sudah tersedia.

VIII. Penutup

Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal.Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) diyakini dapat mencegah 1 juta kematian tersebut. Praktek CTPS setelah ke jamban atau menceboki anak, dan sebelum menjamah makanan dapat menurunkan hampir separuh kasus diare, dan sekitar seperempat kasus ISPA. Praktek CTPS juga dapatmencegahinfeksi kulit, mata dll.Permasalahan perilaku kesehatan pada masyarakat biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah satunya kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan diri. Penyakit yang cukup mengganggu dan berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwaadalah penyakit menular yang ditularkan melalui sentuhan tangan.Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya serta telah terbukti mampu mengurangi resiko penyakit.

IX. Referensi

0. Hidayat, A. Uliyah, M. Buku Saku Pratikum Kebutuhan Dasar Manusia, EGC: Jakarta 20040. Poter. A, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier Science.

Banda Aceh, Juni 2015Mengetahui:

Ka. UPTD PKM LampasehDokter Pembimbing I

dr. NurcahayatiNIP: 19780714 200804 2 001Dokter Pembimbing II

dr. Nila FrisantiNIP: 19821006 201412 2 001

Dokumentasi