44
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO TAHUN 2019 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2019

LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

LAPORAN

SURVEI KEPUASAN PENGGUNA

LAYANAN SEKRETARIAT

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN DAN RISIKO TAHUN 2019

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2019

Page 2: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

ii Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Page 3: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

iii Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Executive Summary

Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Setditjen), merupakan bagian dalam

upaya mengevaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan, dan untuk meningkatkan pelayanan secara berkelanjutan. Kegiatan survei ini telah

dilakukan sejak tahun 2010. Hasil survei digunakan untuk mengukur IKU

“Indeks Kepuasan Pelayanan Setditjen” tahun 2019 dengan target 4,20. Sedangkan masing-masing Bagian dan Subbagian mempunyai target yang

berbeda-beda dengan mengacu kepada capaian tahun 2018.

Tahun 2019 survei Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen dilakukan secara mandiri dengan menggunakan e-survei yang dilaksanakan dari tanggal

22 November 2019 - 10 Desember 2019. Survei dilakukan terhadap 21 (dua puluh satu) layanan dari seluruh Bagian yang ada di Setditjen yang diukur

IKU-nya. Selain itu, juga dilakukan survei terhadap 3 (tiga) layanan di luar target IKU untuk mendapatkan masukan dan menentukan tindakan

perbaikan ke depannya Adapun aspek layanan yang di ukur adalah (1) Kejelasan Prosedur, (2) Kompetensi Pelaksana (Pegawai), (3) Waktu Pelayanan, (4) Produk/Hasil Layanan, dan (5) Prilaku Pelaksana (Pegawai). Sedangkan kualitas aspek layanan yang menggunakan skala linkert lima level, menggunakan kriteria (1) buruk, (2) kurang, (3) cukup, (4) baik, dan (5) sangat baik. Responden dari e-survei adalah pegawai yang dapat mengakses

http://portal.djppr.kemenkeu.go.id/kuesioner/ melalui akun kemenkeu.go.id. Pada periode survei dari 492 pegawai yang terdaftar dalam portal.djppr, terdapat

46 pegawai tidak dapat mengakses dikarenakan pindah tugas, tugas belajar, dan cuti (cuti besar/cuti melahirkan/sakit). Dengan demikian responden survei adalah

sebanyak 444 pegawai (90,6% dari total pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan

Pembiayaan dan Risiko (DJPPR)). Selanjutnya, dari 446 pegawai tersebut yang mengisi survei sebanyak 314 pegawai atau 70,4% dari total responden. Data dan informasi dari hasil survei diolah dengan menggunakan metode statistik dan matematik yang sesuai dengan karakteristik data dari penelitian. Metode yang akan digunakan adalah Analisa Statistik Deskriptif.

Kepuasan merupakan presepsi yang menggambarkan perasaan senang atau

kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja produk dengan hasil yang diinginkan. Penilaian kepuasan pengguna layanan Setditjen merupakan

penilaian subyektif dari para responden atas kinerja layanan yang dipresentasikan oleh seluruh Bagian di Setditjen yaitu Bagian Organisasi Tata

Laksana dan Layanan Informasi (OTLLI), Bagian Sumber Daya Manusia (SDM),

Bagian Keuangan, Bagian Kepatuhan Internal, Kinerja dan Harmonisasi Peraturan (KIKHP), Bagian Teknologi Informasi (TI) dan Bagian Umum.

Berdasarkan

Kinerja layanan Setditjen tahun 2019 menunjukkan kategori “baik”. Hal ini tercermin dari skor di atas 4 dari skala linkert 1-5. Hasil Survei Kepuasan

pengguna layanan Setditjen mencapai skor 4,42 melampaui target IKU “Indeks Kepuasan Pelayanan Setditjen” tahun 2019 sebesar 4,20. Berikut Rekapitulasi capaian Nilai Kepuasan Layanan Setditjen dan seluruh Bagian:

Page 4: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

iv Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

NO

MO

R

NAMA BAGIAN/SUB BAGIAN

ASPEK LAYANAN INDEKS KEPUASAN LAYANAN

2019

TARGET 2019

% REALISASI

1 2 3 4 5

Setditjen DJPPR 4,37 4,37 4,41 4,44 4,52 4,43 4,20 105,28

1, Bagian OTLLI 4,29 4,29 4,40 4,31 4,52 4,38 4,25 103,06

2, Bagian SDM 4,31 4,35 4,39 4,43 4,49 4,39 4,24 103,54

3, Bagian Keuangan 4,43 4,39 4,43 4,45 4,52 4,44 4,26 104,23

4, Bagian KIKHP 4,33 4,36 4,37 4,40 4,48 4,39 4,28 102,57

5, Bagian Umum 4,31 4,32 4,31 4,42 4,49 4,37 4,26 102,58

6, Bagian TI 4,52 4,48 4,54 4,63 4,62 4,56 4,27 106,79

KETERANGAN ASPEK LAYANAN:

1, KEJELASAN PROSEDUR

2, KOMPETENSI PELAKSANA

3, WAKTU PELAYANAN

4, PRODUK/HASIL LAYANAN

5, PRILAKU PELAKSANA,

Perbaikan dan penyempurnaan kualitas layanan secara berkelanjutan

selalu harus dilakukan, terutama untuk meningkatkan kepuasan pelayanan kepada stakeholder.

Page 5: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

DAFTAR ISI

Executive Summary ...................................................................................... 3

DAFTAR ISI .................................................................................................. 5

DAFTAR TABEL ............................................................................................ 6

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 8

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

1.2. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Survei ........................................... 2

1.3. Ruang Lingkup Survei ...................................................................... 2

1.4. Metodologi ........................................................................................ 4

1.4.1. Metode Pengumpulan Data ....................................... 4

1.4.2. Kuesioner ................................................................. 5

1.4.3. Aspek layanan .......................................................... 6

1.4.4. Kualitas layanan ...................................................... 6

1.5. Metode Analisa Data ......................................................................... 6

BAB II HASIL SURVEI KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO ............... 8

1.1. Tugas dan Fungsi Setditjen ............................................................... 8

1.2. Target Indeks Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen ....................... 8

1.3. Responden ..................................................................................... 10

1.4. Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen............................... 11

1.5. Hasil Survei Kepuasan Pengguna 21 Layanan Setditjen ................... 12

BAB III MASUKAN DAN SARAN RESPONDEN...................... 17

BAB I V MASUKAN DAN SARAN RESPONDEN ................. 35

Page 6: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

DAFTAR TABEL

Page 7: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Page 8: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan

perkenan-Nya maka Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat

Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Setditjen) Tahun 2019 dapat

diselesaikan. Kegiatan Survei Kepuasan Pengguna Layanan dimaksud sebagai

salah satu program tahunan yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas layanan

yang diberikan Setditjen dan penilaian Indikator Kinerja Utama “Indeks Kepuasan

Pengguna Layanan Setditjen” untuk Kemenkeu Two-Three-Four.

Penilaian dan masukan sangat berarti dalam pelaksanaan program ini, maka

dalam kesempatan ini, kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada para pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan

Pembiayaan dan Risiko yang bersedia untuk meluangkan waktu dan berkenan

memberi penilaian dan masukan pada e-survei “Kepuasan Pengguna Layanan

Setditjen” yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 November - 10 Desember

2019.

Hasil dari Survei Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen ini, diharapkan dapat

bermanfaat dan dapat menjadi masukan Setditjen terutama Bagian-Bagian dalam

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada para stakeholeder

untuk mencapai pelayanan yang optimal,

Jakarta, 31 Desember 2019

Sekretariat Direktorat Jenderal

Iyan Rubiyanto

Page 9: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Page 10: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) merupakan

Unit Eselon I di Kementerian Keuangan yang bertugas merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan

pembiayaan dan risiko, Sebagai bagian dari Kementerian Keuangan, maka

DJPPR mempunyai tugas untuk melayani masyarakat, Tugas tersebut pada

umumnya dilaksanakan oleh unit eselon II di lingkungan DJPPR. Adapun

unit yang melayani langsung ke masyarakat yang menerima layanan adalah:

a. Unit-unit front office yang terdiri dari Direktorat Pinjaman dan Hibah,

Direktorat Surat Utang Negara, Direktorat Pembiayaan Syariah,

Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan

Infrastruktur, Direktorat Risiko Keuangan Negara);

b. Unit back office yaitu Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen; dan

c. Unit middle office yaitu Direktorat Strategi Pengelolan Pembiayaan.

Agar pelayanan kepada masyarakat dapat diberikan secara optimal, terjaga

dan dapat dipertanggungjawabkan, maka unit-unit tersebut memerlukan

unit supporting yang mumpuni, dan peran tersebut merupakan tanggung

jawab dari Sekretariat DJPPR (Setditjen). Sebagaimana Peraturan Menteri

Keuangan (PMK) Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Keuangan sebagaimana terakhir diubah dengan PMK

Nomor 87/PMK.01/2019. Sebagaimana pada Pasal 1476 PMK tersebut,

Setditjen mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas

serta pembinaan dan pemberi dukungan administrasi kepada semua unsur

di lingkungan Direktorat Jenderal.

Secara tidak langsung kegiatan yang dilakukan di Setditjen merupakan

kegiatan yang memberikan pelayanan ke publik/masyarakat. Dalam hal ini

Setditjen memberikan layanan secara langsung kepada unit-unit di DJPPR

yang selanjutnya akan memberikan layanan langsung ke masyarakat yang

menerima layanan. Sebagaimana Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat

Unit Penyelenggara Pelayan Publik, Setditjen termasuk unit penyelenggara

pelayanan publik yang secara tidak langsung memberikan layanan kepada

penerima layanan. Untuk meningkatkan pelayanan secara berkelanjutan,

Setditjen harus melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan

yang telah dilakukan. Sebagai bagian dalam melakukan evaluasi tersebut

Page 11: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

maka dilakukan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen Tahun 2019.

1.2. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Survei

Maksud dari pelaksanaan survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat

adalah untuk :

a. Memperoleh Nilai Indeks Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen Tahun

2019, yang akan dipergunakan untuk mengukur Indikator Kinerja

Utama (IKU) Kemenkeu Two-Three-Four di lingkungan Setditjen;

b. Dapat mengevaluasi kinerja layanan Setditjen secara umum dan secara

spesifik pada masing-masing Bidang berdasarkan kepuasan pengguna

layanan;

c. Dapat memberikan arahan taktis dan strategik guna memperbaiki dan

meningkatkan kinerja layanan Setditjen periode mendatang.

1.3. Ruang Lingkup Survei

Obyek layanan yang akan di survei menggunakan satu layanan yang dapat

mewakili dan mempresentasikan kinerja pada masing-masing Subbagian,

Bagian dan Setditjen. Penentuan Obyek layanan tersebut merupakan

kesepakatan dan keputusan dari masing-masing Kepala Bagian. Setditjen

yang didukung 6 (enam) unit eselon III (Bagian) dan 21 (dua puluh satu) unit

eselon IV (Subbagian), dengan demikian obyek layanan Setditjen yang akan

di survei sebanyak 21 layanan yang akan diukur kinerja untuk eselon II,

eselon III dan eselon IV di Setditjen, Selain itu, dilakukan pengukuran

terhadap 3 (tiga) layanan lainnya untuk kebutuhan menentukan langkah-

langkah perbaikan ke depan, Berikut ini layanan yang disurvei adalah:

Tabel 1.1. Lingkup Survei Kepuasan Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

No. Bagian/Subbagian Nama Layanan

1. Bagian Organisasi, Tata

Laksana dan Layanan Informasi (OTLLI)

a. Subbagian Organisasi 1. Penyusunan Uraian Jabatan

b. Subbagian Tata Laksana 2. Pelaksanaan SOP Reguler

c. Subbagian Layanan

Informasi

3. Dukungan Penyelenggaraan,

Dokumentasi dan publikasi

Kehumasan

2. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Subbagian Perencanaan dan 4. Layanan Surat Keputusan

Page 12: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

No. Bagian/Subbagian Nama Layanan

Pengebangan Karir SDM Kenaikan Gaji Berkala

b. Subbagian Pengembangan

Kapasitas SDM

5. Layanan Penyelenggaraan Diklat

c. Subbagian Manajemen Informasi dan Layanan SDM

6. Layanan Kelengkapan Dosir Pegawai

3. Bagian Keuangan

a. Subbagian Penyusunan

Anggaran

7. Penyusunan DIPA, Revisi DIPA,,

dan Dokumen revisi POK BA 015

b. Subbagian Perbendaharaan 8. Penerbitan Surat Perintah

Membayar (SPM)

c. Subbagian Akuntansi dan

Pelaporan

9. Penyusunan Laporan Triwulan Pelaksanaan Kegiatan (LPTK)

DJPPR 2019

4. Kepatuhan Internal, Kinerja, dan Harmonisasi Peraturan

(KIKHP)

a. Subbagian Kepatuhan

Internal

10. Pemantauan pengendalian intern

(penyusunan perangkat pemantauan, pelaksanaan

pemantauan dan penyampaian laporan) pada unit eselon 2

b. Subbagian Pemantauan dan

Evaluasi Kepatuhan

11. Koordinasi Pelaksanaan

Pemeriksaan Aparat Pengawas

c. Subbagian Pengelolaan

Kinerja dan Risiko Organisasi

12. Reviu dan Asistensi/konsultasi

penyusunan Kontrak Kinerja Kemenkeu One s/d Five

d. Subbagian Harmonisasi

Peraturan

13. Reviu legal drafting dan

harmonisasi atas draft peraturan/keputusan bidang

tugas DJPPR

5. Bagian Umum

a. Subbagian Tata Usaha

Pimpinan

14. Layanan Koordinasi Monitoring

Arahan Pimpinan

b. Subbagian Layanan Gaji dan Tata Usaha

15. Layanan Kearsipan

c. Subbagian Rumah Tangga 16. Pemeliharaan BMN di

lingkungan DJPPR

d. Subbagian Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik

Negara

17. Penyediaan dan Pendistribusian barang persediaan

6. Bagian Teknologi Informasi

(TI)

a. Seksi Perancangan Sistem Teknologi Informasi

18. Layanan Penyusunan Dokumen User Requirement Sistem

Aplikasi

b. Seksi Pengembangan dan Implementasi Sistem I

19. Layanan Pembangunan, Pemeli-haraan/Pemuktahiran, akses

data informasi dan pelatihan

Page 13: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

No. Bagian/Subbagian Nama Layanan

aplikasi Pinjaman, Hibah,

Kesekretariatan dan PDPPI

c. Seksi Pengembangan dan Implementasi Sistem II

20. Layanan Pembangunan, Pemelihara-an/Pemuktahiran,

akses data infor-masi dan pelatihan aplikasi SBN dan PRKN

d. Seksi Operasional Layanan

Teknologi Informasi

21. Layanan instalasi, pemeliharaan

perangkat pengguna dab

pengelola user account domain dan e-mail

7. Lain-lain a. Layanan Penyelenggaraan Rapat

Pimpinan

b. Layanan Implementasi Nadine 2.0

c. Layanan Perpustakaan

Sebagian besar obyek layanan yang disurvei merupakan layanan yang telah

di-survei tahun 2018. Adapun obyek layanan baru yang di-survei tahun 2019

adalah:

a. Penyusunan Uraian Jabatan;

b. Layanan Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala;

c. Layanan Koordinasi Monitoring Arahan Pimpinan;

d. Layanan Kearsipan;

e. Layanan Penyelenggaraan Rapat Pimpinan, dan

f. Layanan Implementasi Nadine 2.0.

1.4. Metodologi

Metode yang digunakan dalam melakukan penilaian kepuasan pengguna

layanan Setditjen tahun 2019, sebagai berikut:

1.4.1. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penyusunan hasil survei kepuasan

pengguna layanan Setditjen adalah data primer yang didukung

beberapa data sekunder. Data primer diperoleh melalui survei

untuk memotret persepsi pengguna layanan Setditjen.

Metode pengumpulan data primer melalui survei. Sebagaimana

pelaksanaan tahun lalu, survei kepuasan pengguna layanan

Setditjen dilaksanakan secara mandiri, menggunakan aplikasi e-

survei, melalui http://portal,djppr,kemenkeu,go,id/kuesioner/

dan menggunakan akun kemenkeu.go.id. Adapun waktu

pelaksanan survei adalah dari tanggal 22 November 2019 sampai

dengan 10 Desember 2019.

Informasi mengenai pelaksanaan survei disampaikan dengan Nota

Page 14: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Dinas Sekretaris DJPPR Nomor 1717/PR.1/2019 tanggal

22 November 2019 tentang Pelaksanaan Survei Kepuasan

Pengguna Layanan Setditjen Tahun 2019. Selain itu, informasi

pelaksanaan survei disampaikan melalui e-mail kepada masing-

masing pegawai dan selebaran yang di tempel pada setiap lantai

serta diinformasikan pula melalui WhatsApp pegawai DJPPR.

Responden Responden dari e-survei adalah pegawai yang dapat

mengakses http://portal,djppr,kemenkeu,go,id/kuesioner/

melalui akun kemenkeu.go.id, Pada periode survei dari 492

pegawai yang terdaftar dalam portal.djppr terdapat 46 pegawai

tidak dapat mengakses dikarenakan pindah tugas, tugas belajar,

dan cuti (cuti besar/cuti melahirkan/sakit), Dengan demikian

responden survei adalah sebanyak 444 pegawai (90,6% dari total

pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

(DJPPR)). Selanjutnya, dari 446 pegawai tersebut yang mengisi

survei sebanyak 314 pegawai atau 70,4% dari total responden.

Perlakukan khusus untuk pegawai Setditjen, dimana responden

hanya dapat melakukan survei untuk layanan yang diterima dan

tidak dapat memberikan survei untuk layanan yang diberikan dari

bagian tempat pegawai yang bersangkutan ditugaskan.

Pengecualian tersebut sudah di kunci oleh sistem,

Data sekunder diperoleh dari literatur, peraturan/ketentuan dan

dokumen terkait dengan pelaksanaan survei kepuasan pengguna

layanan Setditjen, laporan kepuasan pengguna layanan tahun

lalu.

1.4.2. Kuesioner

Kuesioner yang disusun secara umum pertanyaan dan bentuk

serupa dengan survei tahun lalu. Namun terdapat penyesuaian

yaitu:

a. Nomenklatur sebagaimana PMK Nomor 217/PMK.01/2018

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor

87/PMK,01/2019

b. Aspek layanan, aspek layanan yang di survei tahun 2019

adalah sebanyak 5 aspek layanan,

c. Layanan yang disurvei, untuk tahun 2019 sebanyak 24 (dua

puluh empat) layanan,

Responden tidak harus menilai seluruh layanan, namun

responden wajib menilai minimal 1 (satu) layanan yang mereka

terima dari masing-masing Bagian. Selanjutnya responden

Page 15: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

melakukan penilaian atas aspek layanan berdasarkan kriteria

kualitas layanan. Adapun Kuesioner yang harus diisi oleh

Responden sebagaimana lampiran.

1.4.3. Aspek layanan

Aspek layanan yang akan disurvei sebanyak 5 (lima) aspek dari 9

(sembilan) aspek layanan sebagaimana amanat dari Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Survei

Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayan Publik, yaitu

Kejelasan Prosedur, Kompetensi Pelaksana, Waktu Pelayanan,

Produk/Hasil Layanan dan Prilaku Pelaksana, Adapun

penjabaran mengenai aspek layanan tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Prosedur merupakan tata cara pelayanan yang dibakukan bagi

pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan;

b. Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki

oleh pegawai dalam memberikan pelayanan meliputi

pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman,

c. Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis

pelayanan,

d. Produk spesifikasi jenis pelayanan, yang merupakan hasil

pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan

e. Prilaku Pelaksana adalah sikap pegawai/petugas dalam

memberikan pelayanan,

Sedangkan aspek persyaratan, penanganan pengaduan, tarif dan

maklumat layanan pada tahun 2019 tidak dilakukan penilaian

1.4.4. Kualitas layanan

Kualitas layanan tersebut disajikan dalam skala likert lima level

dengan kriteria sebagai berikut:

(1) = buruk;

(2) = kurang;

(3) = cukup;

(4) = baik; dan

(5) = sangat baik,

1.5. Metode Analisa Data

Data dan informasi dari hasil survei diolah dengan menggunakan metode

statistik dan matematik yang sesuai dengan karakteristik data dari

penelitian. Metode yang akan digunakan adalah Analisa Statistik Deskriptif,

Page 16: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Dimana dengan metode ini dapat menggambarkan data yang telah

dikumpulkan. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan tersebut dianalisis

sehingga dapat diperoleh gambaran karakteristik responden, presepsi dan

preferensi responden. Data disajikan dalam bentuk tabulasi, chart dan

diagram. Sedangkan untuk perhitungan nilai indeks dilakukan dengan

menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing pernyataan

(aspek layanan),

Page 17: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

BAB II

HASIL SURVEI KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN SEKRETARIAT

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

1.1. Tugas dan Fungsi Setditjen

Sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK,01/2018

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan sebagaimana

telah dirubah dengan PMK nomor 87/PMK,01/2019, pada Pasal 1476,

Setditjen mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksana tugas

serta pembinaan dan pemberian dukungan administratif kepada semua

unit di lingkungan DJPPR, Dalam melaksanakan tugas tersebut Setditjen

menjalankan fungsinya sebagai:

a. koordinator kegiatan DJPPR;

b. penyelenggaraan urusan penataan organisasi, ketatalaksanaan dan

layanan informasi di lingkungan DJPPR;

c. penyelenggaraan administrasi, mutasi, dan pengembangan sumber daya

manusia di lingkungan DJPPR;

d. penyelenggara pengelolaan urusan keuangan;

e. pelaksanaan fungsi kepatuhan internal, pengelolaan kinerja, penelaahan

rancangan peraturan di tingkat Dirktorat Jederal dan harmonisasi

peraturan di lingkungan DJPPR;

f. pengembangan dan pelayanan bidang teknologi informasi di lingkungan

DJPPR;

g. pelaksanaan urusan Tata Usaha, kearsipan, dokumentasi, kepustakaan,

rumah tangga, dan kesejahteraan pegawai di lingkungan DJPPR.

Survei Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen merupakan bagian dalam

upaya memperoleh gambaran pelayanan Setditjen dan selanjutnya

dilakukan perbaikan dalam rangka peningkatan kulitas pelayanan Setditjen

secara berkelanjutan. Kegiatan survei ini telah dilakukan sejak tahun 2010.

1.2. Target Indeks Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen

Salah satu kegunaan dari hasil survei adalah untuk mengukur IKU “Indeks

Kepuasan Pelayanan Setditjen”, Target IKU dimakud pada tahun 2019

ditetapkan sebesar 4,20. Sedangkan target IKU “Indeks Kepuasan

Pelayanan Setditjen” 2019 pada masing-masing Bagian dan Subbagian

mempunyai target yang berbeda dengan target Setditjen. Untuk Tahun

2019 penetapan target menyesuaikan dengan realisasi indeks capaian

survei kepuasan pengguna layanan pada tahun 2018, dan untuk unit

Page 18: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

dengan tugas dan fungsi baru mengikuti target dari Setditjen, Adapun

target dari masing-masing Bagian dan Subbagian sebagaimana Table 3.1.

Daftar capaian 2018 dan target Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Setditjen 2019.

Tabel 3.1. Capaian 2018 dan Target Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Setditjen Tahun 2019

No. Unit

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Realisasi 2018

Target 2019

1. Bagian Organisasi, Tata Laksana dan Layanan

Informasi

4,30 4,25

a. Subbagian Organisasi 4,26 4,23

b. Subbagian Tata Laksana 4,37 4,28

c. Subbagian Layanan Informasi 4,30 4,24

2. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) 4,27 4,24

a. Subbagian Perencanaan dan Pengebangan

Karir SDM

4,20 4,24

b. Subbagian Pengembangan Kapasitas SDM 4,34 4,27

c. Subbagian Manajemen Informasi dan Layanan SDM

4,26 4,23

3. Bagian Keuangan 4,32 4,26

a. Subbagian Penyusunan Anggaran 4,27 4,23

b. Subbagian Perbendaharaan 4,42 4,31

c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan 4,27 4,23

4. Kepatuhan Internal, Kinerja, dan Harmonisasi Peraturan

4,35 4,26

a. Subbagian Kepatuhan Internal 4,33 4,26

b. Subbagian Pemantauan dan Evaluasi

Kepatuhan

4,28 4,24

c. Subbagian Pengelolaan Kinerja dan Risiko Organisasi

4,38 4,29

d. Subbagian Harmonisasi Peraturan 4,42 4,31

5. Bagian Umum 4,31 4,26

a. Subbagian Tata Usaha Pimpinan - 4,20

b. Subbagian Layanan Gaji dan Tata Usaha - 4,20

c. Subbagian Rumah Tangga 4,28 4,24

d. Subbagian Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara

4,32 4,26

6. Bagian Teknologi Informasi 4,42 4,27

a. Seksi Perancangan Sistem Teknologi Informasi

4,46 4,27

b. Seksi Pengembangan dan Implementasi

Sistem I

4,42 4,27

c. Seksi Pengembangan dan Implementasi Sistem II

4,34 4,27

d. Seksi Operasional Layanan Teknologi 4,45 4,27

Page 19: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

No. Unit

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Realisasi 2018

Target 2019

Informasi

1.3. Responden

Seperti halnya survei kepuasan pengguna layanan Setditjen tahun

sebelumnya, reponden e-survei Layanan Setditjen tahun 2019 adalah para

pegawai DJPPR yang terdaftar dalam portal.djppr dan dapat mengakses

http://portal.djppr.kemenkeu.go.id/kuesioner/. Pada periode pelakanaan

survei yaitu tanggal 22 November 2019 – 10 Desember 2019 terdaftar dalam

portal djppr 492 pegawai, dimana 46 pegawai tidak dapat mengakses

dikarenakan pindah tugas, tugas belajar, dan cuti (cuti besar/cuti

melahirkan/sakit). Dengan demikian responden survei adalah sebanyak

446 pegawai (90,6% dari total pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan

Pembiayaan dan Risiko (DJPPR)), Selanjutnya, dari 446 pegawai

tersebut yang mengisi survei sebanyak 320 pegawai atau 71,74% dari

total responden.

Gambaran partisipasi pegawai DJPPR adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1.

Pegawai DJPPR yang Mengisi dan Tidak Mengisi Survei

Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen Tahun 2019

Jumlah responden survei kepuasan layanan Setdijen bila dibandingkan

dengan tahun 2019 terlihat bahwa jumlah animo pegawai yang menjadi

responden tidak jauh berbeda dengan suvei sebelumya, Tahun 2018

sebanyak 71,07% respoden dan tahun 2019 sebanyak responden sebanyak

71,74%,

86

28 26

44

27 26 32

51

2

30

19

6

24 21 11

13

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Isi Tidak

72%

28%

Tidak Isi 126

Isi 320

Page 20: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

1.4. Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah

membandingkan kinerja produk dengan hasil yang diinginkan. Penilaian

kepuasan pengguna layanan Setditjen merupakan penilaian subyektif dari para

responden atas layanan yang telah diberikan Setditjen.

Sebagaimana diketahui target capaian survei berbeda antara satu bagian

dengan bagian lain, tergantung dari capaian yang telah dicapai pada tahun

2018. Berikut Gambar 3.1. Realisasi 2018, Target 2019 dan Realisasi 2019

Survei Kepuasan Penguna Layanan Setditjen

Gambar 3.1. Skor Survei Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen

Realisasi 2018, Target 2019 dan Realisasi 2019

Sebagaimana lingkup survei tahun 2019 maka responden menilai dari 5 aspek

layanan, yaitu (1) Kejelasan Prosedur, (2) Waktu Pelayanan, (3) Produk/Hasil

Layanan, (4) Kompetensi Pelaksana (Pegawai) dan (5) Prilaku Pelaksana

(Pegawai). Hasil survei Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen sebagaimana

Gambar 3.2. Skor Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen 2019.

Berdasarkan target IKU dan capaian Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen

tahun 2019, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Pada umumnya skor Setditjen dan seluruh Bagian 5 aspek layanan

mendapatkan skor di atas 4 dengan kategori baik;

b. skor seluruh Bagian untuk seluruh aspek layanan telah melampaui target

masing-masing Bagian dan target Setditjen 4,2;

c. Capaian skor terendah Setditjen adalah untuk aspek kejelasan prosedur

(4,37) dan aspek waktu penyelesaian (4,37).

Page 21: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Gambar 3.2. Skor Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Setditjen 2019

d. Skor di atas Capaian Setditjen (4,43) adalah untuk aspek Kompetensi

pegawai sebesar 4,44 dan skor tertinggi adalah prilaku pegawai sebesar

4,52.

e. Capaian skor terendah Bagian adalah aspek kejelasan prosedur (4,29) dan

waktu penyelesaian (4,29) yang terdapat pada Bagian OTLLI.

f. Capaian skor tertinggi Bagian adalah aspek kompetensi Pegawai sebesar

4,63 yang terdapat pada Bagian TI.

g. Secara berurutan dari yang tertinggi skor indeks kepuasan layanan per-

Bagian adalah Bagian TI sebesar 4,56; Bagian Keuangan sebesar 4,44;

Bagian KIKHP sebesar 4,39; Bagian OTLLI sebesar 4,38; Bagian SDM

sebesar 4,38; dan Bagian Umum sebesar 4,37.

1.5. Hasil Survei Kepuasan Pengguna 21 Layanan Setditjen

Hasil survei terhadap 21 layanan sebagaimana Tabel 1.1. Lingkup Survei

Kepuasan Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan

Risiko Tahun 2019, diperoleh sebagaimana Tabel 3.2. berikut:

Page 22: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Tabel 3.2. Hasil Survei Kepuasan Layanan Sekretariat DJPPR Tahun 2019

No. Bagian/Subbagian Nama Layanan T R

ASPEK LAYANAN

C %

1 2 3 4 5

SETDITJEN 4,20 4,37 4,37 4,41 4,44 4,52 4,43 105,28

1. Bagian OTLLI 4,25 4,29 4,29 4,40 4,31 4,52 4,38 103,60

Subbagian Organisasi Penyusunan Uraian Jabatan

4,23 103 4,32 4,29 4,39 4,42 4,53 4,39 103,78

Subbagian Tata Laksana Pelaksanaan SOP Reguler 4,28 145 4,33 4,26 4,39 4,38 4,52 4,38 102,24

Subbagian Layanan Informasi

Dukungan Penyelenggara-an, Dokumentasi dan

Publikasi Kehumasan

4,24 212 4,21 4,32 4,42 4,43 4,51 4,37 103,25

2. Bagian SDM 4,24 4,31 4,35 4,39 4,43 4,49 4,39 103,63

Subbagian Perencanaan

dan Pengembangan Karir

SDM

Layanan Surat Keputusan

Kenaikan Gaji Berkala

4,20 181 4,37 4,49 4,51 4,46 4,50 4,47 106,33

Subbagian Pengembangan

Kapasitas SDM

Layanan Penyelenggaraan

Diklat

4,27 264 4,38 4,31 4,39 4,45 4,48 4,40 103,09

Subbagian Manajemen

Informasi dan Layanan SDM

Layanan Kelengkapan

Dosir Pegawai

4,23 170 4,19 4,25 4,26 4,39 4,49 4,31 101,31

3. Bagian Keuangan 4,26 4,43 4,39 4,43 4,45 4,52 4,44 104,23

Subbagian Penyusunan

Anggaran

Penyusunan DIPA, Revisi DIPA dan Dokumen revisi

POK BA 015

4,23 94 4,49 4,49 4,47 4,39 4,51 4,55 106,56

Subbagian Perbendaharaan Penerbitan Surat Perin-tah

Membayar (SPM)

4,31 291 4,44 4,39 4,49 4,53 4,55 4,48 101,36

Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

Penyusunan Laporan Tri-

wulan Pelaksanaan Kegi-

atan (LPTK) DJPPR 2019

4,23 47 4,36 4,29 4,34 4,32 4,46 4,35 101,87

4. Kepatuhan KIKHP 4,26 4,33 4,36 4,37 4,40 4,48 4,39 102,57

Subbagian Kepatuhan

Internal

Pemantauan pengendali-

an intern (penyusunan

4,26 125 4,27 4.28 4.26 4,30 4,48 4,39 101,17

Page 23: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

No. Bagian/Subbagian Nama Layanan T R

ASPEK LAYANAN

C %

1 2 3 4 5

perangkat pemantauan, pelaksanaan pemantauan

dan penyampaian laporan)

pada unit eselon 2

Subbagian Pemantauan

dan Evaluasi Kepatuhan

Koordinasi Pelaksa-naan

Pemeriksaan Aparat Pengawas

4,24 93 4,27 4,31 4.31 4.33 4.43 4,33 102,12

Subbagian Pengelolaan

Kinerja dan Risiko

Organisasi

Reviu dan Asistensi/

konsultasi penyusun-an

Kontrak Kinerja Kemenkeu One s/d Five

4,29 216 4,39 4,35 4,40 4,47 4,55 4,43 103,29

Subbagian Harmonisasi Peraturan

Reviu legal drafting dan harmonisasi atas draft

peraturan/ keputusan

bidang tugas DJPPR

4,31 98 4,41 4,51 4,51 4,51 4,53 4,49 104,18

5. Bagian Umum 4,26 4,31 4,32 4,31 4,42 4,49 4,37 102,58

Subbagian Tata Usaha

Pimpinan

Layanan Koordinasi

Monitoring Arahan

Pimpinan

4,20 130 4,41 4,42 4,48 4,55 4,60 4,49 106,90

Subbagian Layanan Gaji dan Tata Usaha

Layanan Kearsipan 4,20 87 4,15 4,24 4,14 4,28 4,39 4,24 100,95

Subbagian Rumah Tangga Pemeliharaan BMN di lingkungan DJPPR

4,24 81 4,28 4,28 4,24 4,37 4,45 4,32 101,89

Subbagian Pengadaan dan

Pengelolaan Barang Milik

Negara

Penyediaan dan

Pendistribusian barang

persediaan

4,26 268 4,41 4,36 4,39 4,48 4,54 4,44 104,23

6. Bagian TI 4,27 4,52 4,48 4,54 4,63 4,62 4,56 106,79

Seksi Perancangan Sistem

Teknologi Informasi

Layanan Penyusunan

Dokumen User

Requirement Sistem Aplikasi

4,27

95 4,55

4,47

4,60 4,68 4,67 4,60 107,73

Seksi Pengembangan dan Implementasi Sistem I

Layanan Pembangunan, Pemeliharaan/

4,27 87 4,40 4,34 4,39 4,51 4,52 4,43 103,75

Page 24: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

No. Bagian/Subbagian Nama Layanan T R

ASPEK LAYANAN

C %

1 2 3 4 5

Pemuktahiran, akses data informasi dan pelatihan

aplikasi Pinjaman, Hibah,

Kesekretariatan dan PDPPI

Seksi Pengembangan dan

Implementasi Sistem II

Layanan Pembangun-an,

Pemeliharaan/ Pemuktahiran, akses data

infor-masi dan pelatihan

aplikasi SBN dan PRKN

4,27 81 4,59 4,54 4,58 4,65 4,64 4,60 107,30

Seksi Operasional Layanan Teknologi Informasi

Layanan instalasi, pemeliharaan perang-kat

pengguna dan pengelola

user account domain dan e-

mail

4,27 268 4,53 4,57 4,59 4,68 4,66 4,61 107,96

7 Layanan Lain-Lain

Layanan Penyelenggaraan

Rapat Pimpinan

75 4,41 4,37 4,51 4,51 4,51 4,46

Layanan Implementasi

Nadine 2.0

201 3,98 3,84 5,76 4,05 4,27 3,98

Layanan Perpustakaan 58 4,05 4,14 4,14 4,14 4,28 4,15

Keterangan:

T : Target 2019

R : Jumlah Responden

C : Capaian

% : 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑥 100%

Aspek Layanan

1 : Kejelasan Prosedur

2 : Waktu Penyelesaian

3 : Hasil Layanan

4 : Kompetensi pegawai

5 : Prilaku Pegawai

: warna merah menunjukkan

capaian di bawah target

layanan 2019

: warna hijau menunjukkan

capaian melebihi capaian Setditjen 2019

Page 25: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

16 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Berdasarkan hasil survei terhadap 21 layanan yang terdapat di Setditjen dengan 5

aspek layanan diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Jumlah responden untuk masing-masing layanan di atas 30 orang, dengan

demikian telah memenuhi minimal responden dan nilai yang diperoleh dapat

mewakili masing-masing layanan.

b. keseluruhan 21 layanan Setditjen tersebut berdasarkan 5 aspek layanan

mendapatkan skor di atas 4 dengan kategori baik dan pada umumnya

mendapatkan skor di atas target yang di tetapkan;

c. Skor atas aspek layanan yang di bawah target layanan dan target Sesditjen (4,2)

terdapat pada:

No. Nama Layanan Aspek Layanan Skor

1. Layanan Kelengkapan Dosir

Pegawai (4,23)

Kejelasan Prosedur

4,19

2. Layanan Kearsipan (4,20) Kejelasan Prosedur 4,15

Hasil Layanan 4,14

d. Skor aspek layanan yang di bawah target layanan, namun masih mencapai target

Setditjen:

No. Nama Layanan Aspek Layanan Skor

1. Pelaksanaan SOP Reguler (4,28) Waktu Penyelesaian 4,26

2. Dukungan Penyelenggaraan,

Dokumentasi & Publikasi

Kehumasan (4,24)

Kejelasan Prosedur

4,21

e. Skor aspek layanan melebihi capaian Setditjen pada umumnya dicapai pada

Bagian TI dengan nilai tertinggi 4,68 yaitu pada aspek Kompetensi Pegawai

untuk layanan:

- Layanan Penyusunan Dokumen User Requirement Sistem Aplikasi; dan

- Layanan instalasi, pemeliharaan perangkat pengguna dan pengelola user

account domain dan e-mail

f. Persentase capaian Setditjen untuk IKU Kepuasan Pengguna Layanan

Kesekretariatan dengan target 4,20 dan realisasi 4,46 adalah 105,28%. Dengan

persentase layanan yang paling rendah yaitu layanan arsip sebesar 100,95% dan

persentase layanan tertinggi yaitu Layanan instalasi, pemeliharaan perangkat

pengguna dan pengelola user account domain dan e-mail sebesar 107,96.

Page 26: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

17 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

BAB III

MASUKAN DAN SARAN RESPONDEN

Salah satu yang menjadi alat untuk meningkatkan layanan yang ada di

Setditjen adalah masukan dan saran dari responden. Masing-masing responden

diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan saran layanan yang

ada pada masing-masing Bagian. Berikut masukan dan saran yang

disampaikan oleh responden.

4.1. Bagian OTLLI

Bagian OTLLI mempunyai tugas melaksanakan penataan organisasi,

ketatalaksanaan dan layanan informasi di lingkungan DJPPR. Bagian OTLLI

terdiri dari Subbagian Organisasi, Subbagian Tata Laksana dan Subbagian

Layanan Informasi. Untuk 3 layanan yang disurvei yaitu Penyusunan

Uraian Jabatan, Pelaksanaan SOP Reguler dan Dukungan

Penyelenggaraan, Dokumentasi dan publikasi Kehumasan, berikut

masukan dan saran dari responden yang dapat menjadi masukan untuk

perbaikan layanan Bagian OTLLI, yaitu:

a. Bagian Organisasi, Tata Laksana dan Layanan Informasi

- Mengingat tantangan kerja pada Bagian OTLLI ke depannya

semakin berat diharapkan para pegawai lebih meningkatkan

kemampuannya.

- Kejelasan prosedur dan waktu penyelesaian kadang sangat terbatas,

sehingga terkadang ada yang terlewat karena waktu tersebut.

- sudah baik, mengingat jadwal acara DJPPR yang semakin padat,

mungkin dapat ditambah SDMnya

- Perlu adanya mekanisme penyelenggaraan dengan planning yang

matang dan pembagian peran yang jelas, sehingga kesiapan

penyelenggaraan/ acara dapat tepat guna dan tepat sasaran. Peran

OTLI sebagai dukungan Satker teknis perlu ditingkatkan sehingga

koordinasi dengan satker Teknis yang responsif dapat berhasil guna.

Perlu adanya perhatian khusus dengan Standar Operating Prosedur

(termasuk SOP Link), Urjab yang memonitor Beban Kerja pegawai

serta yang selanjutnya dapat dilakukan perumusan grading pegawai

dengan kepegawaian yang berhubungan dengan mekanisme pola

mutasi yang mengedepankan kinerja pegawai.

- Agar mengalokasikan sumber daya secara proporsional utk setiap

fungsi di Bagian OTLLI, sehingga lebih merata, tidak mengesankan

hanya memprioritaskan 1 fungsi.

Page 27: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

18 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

b. Subbagian Organisasi, layanan Penyusunan Uraian Jabatan

- Uraian tugas pada urjab mohon agar dapat direviu dan disesuaikan

dengan nama jabatannya, bukan karena melihat kemampuan atau

kemauan orang yg akan menduduki jabatan tersebut. Akan lebih

baik lagi apabila dapat disesuaikan dengan benchmarking di unit

eselon I lainnya.

- produk hasil urjab dapat disampaikan melalui share link dropbox

DJPPR, sehingga setiap pegawai dapat membaca hasilnya.

- Prosedur penyesuaian urjab tidak tersosialisasi dengan baik. Tiba-

tiba diminta ada perubahan nama karena adanya unit lain dengan

nama yg serupa, jadi harus ada penyesuaian.

Setelah disesuaikan masih banyak proses lainnya yang tidak

diketahui dengan baik, sehingga persiapan detilnya menjadi

mendadak.

- Ketika sudah disesuaikan urjabnya dengan nama yang baru, masih

dianggap overlapping dengan unit serupa sehingga dianggap

gradingnya tidak sesuai. Padahal sudah dipisahkan dengan baik,

jenis pekerjaan yang dilakukan walaupun nama pekerjaannya

serupa.

- Perubahan-perubahan ini dapat mengakibatkan penurunan grading

yang tidak disangka-sangka dan tidak ada kesempatan untuk

mempertahankan urjab agar tetap dengan grading yang sama.

- Perlu untuk menyampaikan (asistensi) lebih detil mengenai dos and

donts ketika ada perubahan organisasi (terutama penyesuaian

nama saja) sehingga tidak mengakibatkan penurunan grading.

- Walaupun ada perubahan nama, tapi semua pekerjaan terdahulu

tetap ada, plus penyesuaian pekerjaan dengan nama baru. Jadi

tidak fair jika ternyata perubahan itu mengakibatkan penurunan

grading

- Sehubungan dengan arahan Presiden terkait Jabatan Fungsional,

diharapkan Bagian OTLLI dapat mengkoordinasikannya dengan

baik.

- Perlu penjelasan lebih lanjut mengenai urjab yang baik dan benar.

c. Subbagian Tata Laksana, layanan Pelaksanaan SOP Reguler

- Secara umum layanan sudah dijalankan dengan baik. Namun, perlu

dilakukan sosialisasi arti penting SOP untuk meningkatkan

awareness terhadap SOP

- Kiranya dalam penyusunan SOP, bisa lebih aktif dalam

mengarahkan bagaimana menyusun SOP yang benar sesuai

ketentuan. Perlu ada pembahasan lebih lanjut atas usulan SOP

- Mungkin perlu dilakukan penjadwalan atas pengusulan SOP

(reguler, sementara, link) Petugas (pelaksana) masih ragu-ragu saat

Page 28: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

19 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

memberikan penjelasan mengenai layanan dimaksud.

- Mohon untuk SOP yang diusulkan untuk layanan ISO dan layanan

secara keseluruhan disinkronkan, sehingga tidak perlu mengajukan

perubahan/penambahan/penghapusan SOP berulang

- Kiranya perlu study banding ke unit organisasi lain sehingga dalam

penyusunan SOP, bagian OTLI tidak hanya sebagai kompilator saja

namun lebih berperan aktif.

- Ada baiknya Bagian OTLI mengecek, apakah layanan-layanan

penting di tiap direktorat sudah ada SOPnya.

- Mohon SOP yang telah selesai, dapat disimpan di server publik agar

dapat diakses sewaktu waktu oleh pegawai

d. Subbagian Layanan Informasi, Layanan Dukungan

Penyelenggaraan, Dokumentasi dan Publikasi Kehumasan

- Layanan diberikan secara baik, sebagai usulan disediakan file

sharing untuk sharing dokumentasi dari kegiatan DJPPR (bila

dianggap perlu).

- Seluruh dokumentasi DJPPR sebaiknya dapat diakses seluruh

pegawai melalui satu cloud drive dalam direktori yang baik.

- Perlu petugas pengelola (admin) website DJPPR yang dedicated, agar

website terkelola dengan baik.

- Perlu diperjelas perbedaan tugas kehumasan/komunikasi antara LI

dan HI-SPP, supaya kami tahu harus berkoordinasi dgn siapa.

- Tim LI sudah cukup solid dan kreatif, smoga bisa semakin

mendukung Direktorat Teknis dalam melakukan tugas kehumasan

ke depannya.

- Untuk 2020, karena anggaran kehumasan dan edukasi/sosialisasi

sudah dihapus dari dit teknis dan dipusatkan di OTLLI, maka

kiranya perlu dibuat strategi dan arah kegiatan kehumasan di 2020

(ini pekerjaan OTLLI atau HI-SPP ya?) sekaligus prosedur standar

yang diketahui semua Direktorat utk penggunaan dana kehumasan

tsb sehingga semua mendapatkan pendanaan melalui prosedur yg

sama/standar.

- Sekiranya kegiatan yang dibiayai pinjaman dapat lebih sering

dipublikasikan sebagai pertanggungjawaban pengadaan pinjaman

agar manfaatnya bisa dilihat masyarakat, yang mana dapat menjadi

sarana untuk menghilangkan citra negatif utang pemerintah

khususnya pinjaman.

- Agar lebih sinergi lagi terkait kegiatan DJPPR apalagi terkait

branding external maupun internal di Kemenkeu. Masih banyak

pegawai Kemenkeu, yang tidak mengenal DJPPR.

- Kualitas edukasi dan komunikasi publik DJPPR sudah cukup baik,

namun demikian perlu lebih melibatkan pegawai DJPPR dalam

Page 29: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

20 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

melaksanakan komunikasi publik.

4.2. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Bagian SDM mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan

pengembangan sumber daya manusia di lingkungan DJPPR. Bagian SDM

pada tahun 2019 mengalami perubahan nomenklatur perubahan nama

pada seluruh Subbagian yag terdapat di SDM. Adapun Subbagian pada

Bagian SDM terdiri dari:

- Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Karir SDM,

- Subbagian Pengembangan Kapasitas SDM dan

- Subbagian Manajemen Informasi dan Layanan SDM.

Masukan dan saran dari Responden terhadap layanan yang terdapat pada

Bagian SDM adalah:

a. Bagian Sumber Daya Manusia

- Secara keseluruhan sudah cukup baik, mungkin untuk lebih

meningkatkan lagi bisa dilakukan study banding/pembelajaran ke

unit eselon 1 lain, apakah ada secara sistem atau prosedur yang

belum dilakukan di DJPPR, namun unit eselon 1 lain sudah

melakukannya.

- Dpt lebih ditingkatkan kompetensi pejabat dan pegawai yg

menangani hal tersebut.

- Perlu disampaikan informasi kepada pegawai yang dapat diakses

diportal, terkait layanan SDM yang akan diterima pegawai,

misalnya kapan akan menerima KGB, kenaikan pangkat, dan

diklat wajib yang harus dipenuhi.

- Perlu adanya fullsupport dan sikap responsive dari bagian

administrasi kepegawaian terkait penyesuaian administrasi

kepegawaian dan proses kenaikan pangkat, sehingga diharapkan

pegawai yang bersangkutan tidak direpotkan dengan mengurus

sendiri, atau ada kesalahan redaksional dan sejenisnya. Akan

sangat membantu jika ada crosscheck ke masing-masing pegawai

atau memastikan ke bagian TU yang selanjutnya ke pegawai ybs.

dimana yang bersangkutan ada update administrasi atau naik

pangkat atau inpassing sehingga mekanisme cek dan konfirmasi

terlaksana dan dapat meminimalisasi keterlambatan atau error.

- On overall sudah baik, namun sepertinya bagian SDM kekurangan

sumber daya untuk mengerjakan Tusinya.

- Diharapkan ada program kerja SDM yang dapat menangkal LGBT.

- Untuk layanan SDM sangat perlu ditingkatkan, mengingat dalam

suatu organisasi pengelolaan SDM ini merupakan dasar organisasi

untuk menjadi organisasi terbaik. perlu suatu inovasi dan

terobosan2 yg baru agar pelayanan yg diberikan bisa lebih baik.

Page 30: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

21 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Pegawai2 SDM harus bisa lebih komunikatif dan interaktif kepada

para pegawai mengingat interaksi dan kebutuhan untuk itu sangat

banyak.

b. Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Karir SDM, layanan

Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala

- Saran untuk layanan data kepegawaian, jika dimungkinkan, tidak

perlu dilakukan permintaan ulang data ke TU Direktorat (contoh:

permintaan syarat kenaikan pangkat) karena data-data tersebut

semestinya sudah ada di Setditjen.

- Agar kenaikan gaji berkala, pangkat, sd penghargaan tidak harus

pegawai yang mengajukan. Semua itu sebgai penghargaan kepada

pegawai dan data pendukung telah ada di dosir pegawai di Bag.

SDM.

- Kenaikan gaji berkala jika dimungkinkan bisa otomatis saja,

masuk ke HRIS, sesuai dengan ketentuan. dgn demikian, kapasitas

pegawai bisa dialokasikan ke tugas" lain yang lebih berat.

- Surat pernyataan pelantikan, menduduki jabatan dan

melaksanakan tugas lambat/lama diterima pegawai setelah

pelantikan.

- Masih terdapat keterlambatan pengusulan kenaikan pangkat di

DJPPR yang menurut saya hal tersebut dapat merugikan pihak

terkait.

- Masih terdapat kesenjangan di setiap lantai sehingga pola mutasi

cenderung hanya di dalam lantai saja.

c. Subbagian Pengembangan Kapasitas SDM, Layanan

Penyelenggaraan Diklat

- Saran untuk permintaan nama peserta diklat, jika dimungkinkan,

dari Setditjen sudah ada beberapa nama usulan sesuai dengan gap

competency yang ada. Sehingga Direktur bisa langsung

mengetahui nama-nama pegawai yang belum mempunyai

kompetensi tersebut.

- Perlu pemetaan ulang kebutuhan diklat pegawai apabila ada

pergesaran atau mutasi karena pegawai tersebut mungkin belum

memenuhi kompetensi di tempat baru. Kebijakan SDM harus

selalu sejalan antara proses mutasi dan diklat.

- Jenis diklat agar lebih disesuaikan dengan tusi Direktorat sehingga

dapat langsung di aplikasikan pada tugas sehari-hari.

- Perlu adanya penjelasan/uraian atas jenis2 Diklat yang menjadi

kebutuhan pegawai DJPPR.

- Kiranya apabila ada rencana diklat selama setahun, link tersebut

dapat dibagikan melalui dropbox DJPPR. Namun demikian, kami

Page 31: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

22 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

sudah sangat terbantu dengan memasukkan diklat pada portal

DJPPR, terima kasih.

- Kedepannya mohon kiranya terdapat evaluasi rutin per semester

untuk diklat yang kiranya cocok untuk masing-masing Direktorat,

sehingga tepat sasaran.

- Sudah cukup baik, namun masih dapat ditingkatkan.

Saya telah mengikuti diklat prajabatan pada tahun 2015 dan telah

dinyatakan lulus, namun sampai saat ini belum menerima

sertifikatnya.

- Mohon untuk mengurangi kegiatan SDM seperti bincang2 atau

talks2 yang kurang begitu urgent, mengingat tahun 2019 ini saya

merasa banyak sekali acara seperti itu. Karena selain memakan

sebagian waktu bekerja, anggarannya cukup besar dimana

seharusnya bisa ditekan atau dilimpahkan untuk pos anggaran

yang lebih urgent.

- Untuk tahun mendatang, mohon untuk ditawarkan diklat-diklat

yang lebih banyak lagi, terutama diklat atau courses di luar negeri,

karena hal tersebut sangat berpengaruh besar terhadap pola fikir,

peningkatan kemapuan bahasa asing, kemandirian, dan

mendapatkan pengetahuan dari negara-negara lain. Sudah banyak

informasi courses di luar negeri yang di publish, Bagian SDM

tinggal memetakan dan meng informasikan ke unit selon 2 lainnya.

- Mohon bantuannya apabila ada tawaran Diklat dari unit Eselon I

lain misalnya BKF agar PIC DJPPR mengetahui secara rinci tata

cara pengajuan diklat dimaksud, bagaimana terkait dengan

kelengkapan dokumennya agar peserta DJPPR yang akan ingin

mengikuti pelatihan tersebut tidak miss informasi

- Untuk informasi diklat yg dilakukan secara internal (anggaran

DJPPR) agar diinformasikan jauh2 hari, agar peserta tdk

bersamaan dgn tugas lainnya. Untuk data kepegawaian yg di share

pada waktu2 event seperti ST Sosialisasi, ST Gathering dsb, agar

lebih diteliti agar valid antara nama dan unitnya, jgn sampai

terulang pegawai yg sdh purnabhakti atau telah wafat, masih

tercantum di ST tersebut.

- Untuk generasi milenial agar lebih dibina lagi attitudenya !

- Secara keseluruhan, layanan untuk penyelenggaraan diklat sudah

cukup baik. Sekedar saran: agar ditingkatkan lagi komunikasi

mengenai waktu pelaksanaan diklat karena terkadang ST keluar

mendekati hari H. termasuk komunikasi pengurusan perihal SPPD

diklat, supaya tidak ada SPPD yang tercecer atau tertinggal

- Lebih sering menghadirkan narasumber dari bidang profesional,

jangan hanya dari kemenkeu. terutama untuk materi2 tentang

bidang keilmuan (ekonomi dll).

Page 32: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

23 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

d. Subbagian Manajemen Informasi dan Layanan SDM, Layanan

Kelengkapan Dosir Pegawai

- Sepertinya blm pernah ada sosialisasi mengenai dokumen

kepegawaian apa saja yg diarsipkan oleh setditjen ya? Lalu utk

pegawai resign/pensiun, retensi arsipnya (dok kepegawaiannya)

sampai brp tahun?

- Mungkin perlu dipertegas kembali terkait layanan dosir, apakah

update dosir pegawai merupakan tanggung jawab pegawai secara

pribadi atau tanggung jawab Bagian SDM. Kalau tanggung jawab

pegawai, mohon layanan dosir pegawai dipertimbangkan untuk

dilakukan penilaian kembali di tahun depan.

- Penyampaian update status dosir belum jelas disampaikan

kemana.

- Data Kepegawaian yang handal ikut menentukan nasib orang,

mohon lebih ditingkatkan lagi aspek kualitas dan manfaat data.

- Bagus. Kalau bisa lebih ditingkatkan lagi. Mohon izin

menyampaikan kembali kalau proses penyesuaian ijazah sudah

lebih 2 tahun, belum selesai.

- Untuk HRIS tidak update. Gelar pendidikan tidak tercantum dan

tidak bisa edit sendiri.

4.3. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan di

lingkungan DJPPR. Bagian Keuangan terdiri dari 3 Subbagian yaitu

Subbagian Penyusunan Anggaran, Subbagian Perbendaharaan dan

Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.

Masukan dan saran dari Responden terhadap layanan yang terdapat pada

Bagian Keuangan adalah sebagai berikut:

a. Subbagian Penyusunan Anggaran, Layanan Penyusunan DIPA,

Revisi DIPA dan Dokumen revisi POK BA 015

- Pelayanan pada Bagian Keuangan sudah baik dan sudah sesuai

dengan SOP, untuk perencannan penyerapan DIPA agar

dipertajam dan penganggarannya disesuaikan dengan sekala

prioritas sasaran program yang urgent pada Direktorat DJPPR.

- Hendaknya kegiatan antar satu direktorat dengan direktorat lain

dapat disinkronisasi sehingga tercipta efisiensi. Dan penilaian

kinerja direktorat hendaknya juga dilihat dari inovasi dan efisiensi

anggaran yang dilakukan.

- Dalam pennyusunan perencanaan anggaran, kiranya bisa

diperjuangkan pada saat pembahasan di Sekjen agar anggaran

tidak terlalu banyak dipotong tanpa mempertimbangkan kondisi

masing-masing unit pengusul. Sebaiknya dalam proses

Page 33: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

24 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

pembahasan di Sekjen, agar menyertakan perwakilan dari unit

pengusul yang mengetahui teknis usulan anggaran.

- Untuk penganggaran harusnya diberikan jadwal yang pasti supaya

tidak terburu2 dalam penyusunan dokumen nya.

Pelayanan diharapkan lebih ramah dan segala sesuatu

dikomunikasikan dengan baik.

- Untuk penganggaran, alangkah lebih baik untuk menekan

anggaran pada pos2 yang kurang begitu urgent seperti acara

bincang2 atau semacamnya. Kemudian untuk acara seperti rakor,

sebaiknya didata untuk pegawai yang menginap atau tidak,

sehingga pemesanan kamar tidak mubadzir. Ketika DJPPR punya

acara besar yang menghabiskan banyak dana, di pertengahan

tahun ada direktorat yang untuk penyediaan konsumsi rapat pun

sudah tidak punya dana sehingga berswadaya dari personal.

Padahal rapat yang diadakan bukan rapat abal2, rapat tersebut

merupakan rapat yang benar2 diperlukan dalam menyelesaikan

pekerjaan.

b. Subbagian Perbendaharaan, Layanan Penerbitan Surat Perintah

Membayar (SPM)

- Sudah cukup baik dalam pelaksanaan, tetapi kadang terkendala

dengan tidak selesainya suatu kegiatan karena pegawai ybs sedang

dalam penugasan sehingga tidak ada yang menggantikan tugas

tersebut.

- Di portal DJPPR bila dimungkinkan secara informati dapat

diakomodir informasi perihal monitoring status honorarium

pegawai ybs baik dari rdk, tim, sppd yang masih belum dibayarkan.

- Mohon untuk :

1) prosedur pertanggungjawaban kegiatan (perjadin, rapat dalam

kantor, rapat luar kantor dalam kota/luar kota)

disederhanakan. Mungkin lembar Rincian Biaya Perjalanan

Dinas dan lembar Daftar Pengeluaraan Riil dihilangkan karena

sudah ada informasi tersebut di daftar nominatif.

2) Untuk uang saku RDK/uang perjadin dan sejenisnya agar

dapat ditransfer ke rekening pegawai yang bersangkutan untuk

mengurangi kemungkinan daftar nominatif hilang atau terjadi

pencurian.

- Terkait pencairan dana perjalanan luar negeri perlu peningkatan

dlam hal mendapatkan izin/persetujuan Setneg, karena ada

perjalanan yg hingga 5 bulan belum bisa dicairkan padahal

Direktorat sdh mengkomunikasikan hal terkait kepada Setditjen.

- Perbedaan perlakuan pembayaran uang harian yang diterima oleh

pegawai dari 2 direktorat yang mendapat undangan dari institusi

Page 34: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

25 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

pengundang yang sama (BI),dimana yang satu dibayar sedang yang

lain tidak dibayar. Mohon hal tersebut distandarkan (disamakan)

berdasarkan aturan yang berlaku.

- Perlunya sosialisasi terkait prosedur kepada seluruh level pegawai

(atau diposting di web atau portal apa pun).

c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan, Layanan Penyusunan Laporan

Triwulan Pelaksanaan Kegiatan (LPTK) DJPPR 2019

- Koordinasi dan monitoring kepada pengelolaan anggaran unit

Eselon II perlu ditingkatkan.

- Agar lebih terdigitalisasi dan tersentralisasi hasil laporannya.

4.4. Bagian Kepatuhan Internal, Kinerja dan Harmonisasi Peraturan

Bagian Kepatuhan Internal Kinerja dan Harmonisasi Peraturan

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan bimbingan

teknis, pemantauan dan evaluasi di bidang kepatuhan proses bisnis, kode

etik, disiplin pegawai, dan penyusunan rekomendasi terhadap keputusan

pimpinan dari segi pengendalian kode etik serta koordinasi dan

implementasi pengelolaan kinerja, manajmen risiko, penelaahan

rancangan peraturan di tingkat DJPPR. Adapun Subbagian yang

mendukung Bagian KIKHP adalah Subbagian Kepatuhan Internal,

Subbagian Pemantauan dan Evaluasi Kepatuhan, Subbagian

Pengelolaan Kinerja dan Risiko Organisasi dan Subbagian Harmonisasi

Peraturan. Masukan dan saran dari Responden terhadap layanan yang

terdapat pada Bagian KIKHP, yaitu:

a. Bagian Kepatuhan Internal, Kinerja, dan Harmonisasi Peraturan

- Seringkali kita masih belum begitu memahami secara

komprehensif tupoksi dari KI.

- Agar lebih sinergi dan menginternalisasi perubahan yang akan

terjadi, terkait regulasi dan organisasi kedepannya.

- Mohon dibuat langkah-langkah atau program menangkal dan

merehabilitasi LGBT di DJPPR

- Perlu dilakukan kajian2 terkait kegiatan2 yg telah dilakukan di

DJPPR, seperti efektifitas kegiatan sosialisasi, Kegiatan Tim kerja

dll.

- Masih dapat lebih ditingkatkan pengalaman dan pendekatan yg

dilakukan oleh pejabat dan pegawai yg melaksanakan tugas.

- Koordinasi dengan unit terkait perlu ditingkatkan, dan proses

penyelesaian yang singkat membutuhkan komunikasi yang

intensif.

Page 35: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

26 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

b. Subbagian Kepatuhan Internal Layanan Pemantauan pengendalian

intern (penyusunan perangkat pemantauan, pelaksanaan

pemantauan dan penyampaian laporan) pada unit eselon 2

- Sudah cukup baik dalam asistensi penyusunan KK namun perlu

semacam workshop untuk menyusun IKU yang baik/berbobot.

Pengawasan kepatuhan harus ditingkatkan karena terkadang

atasan langsung cenderung membiarkan ketika ada yang kurang

tertib.

- Dalam pemantauan terhadap kepatuhan, mohon kiranya

dilakukan tidak hanya dengan pendekatan watch dog.

- Agar lebih banyak memberikan sosialisai terhadap peraturan2 yg

ada, ini yang lebih penting. Sejauh ini Kepatuhan Internal, kami

menganggapnya lebih aktif dalam memeriksa pegawai yg tidak

hadir di upacara/acara DJPPR.

- Perlu adanya mekanisme khususnya monev dl, apa perlu dimonev

(meski sampling) - ikut dl?

- Semangatnya harus mendukung supaya governance tetap terjaga.

Sosialisasi terkait kode etik harus terus ditingkatkan dengan

bahasa yang sederhana dan simpel.

- Kiranya pelaksanaan kepatuhan pegawai dan sistem kerja bisa

konsisten tanpa pandang bulu mulai dari pimpinan DJPPR sampai

level bawah. Pelaksanaannya agar lebih fokus pada pencegahan,

daripada yang selama ini dilakukan oleh KI dengan cara mencari

kesalahan pegawai.

c. Subbagian Pemantauan dan Evaluasi Kepatuhan, Layanan

Koordinasi Pelaksanaan Pemeriksaan Aparat Pengawas

- Kurangnya pendampingan dalam pemeriksaan, sebaiknya setiap

pemeriksa diskusi selalu didampingi KI.

- Dalam koordinasi dengan tim pemeriksa agar tim dari KI lebih aktif

dan melakukan seleksi atas permintaan data.

Inventarisasi sumber data agar dilakukan secara lebih baik

- Perlu meningkatkan peran Bagian KI sebagai liasion dalam

pemeriksaan aparat pemeriksa, seharusnya setiap aparat

pemeriksa yang masuk melewati Bagian KI terlebih dahulu.

- Sehubungan dengan koordinasi dengan aparat pengawas (BPK dan

Itjen), peran Bagian KIKH dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara

pendalaman proses bisnis DJPPR terutama terkait dengan

pengelolaan pembiayaan dan hibah agar pada saat bertemu dan

berdiskusi dengan aparat pengawas, peran Bagian KIKH bukan

hanya sebagai pendamping Direktorat Teknis, namun telah

bertindak sebagai internal control proses pengelolaan pembiayaan

dan hibah di dalam institusi DJPPR itu sendiri.

Page 36: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

27 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

Harapan ke depannya adalah hal-hal yang kiranya menjadi temuan

aparat pengawas telah terdeteksi dini oleh Bagian KIKHP.

- Untuk kegiatan audit agar lebih ditingkatkan koordinasi dengan

Direktorat EAS (BA BUN) dan direktorat teknis lain, khususnya

dalam rangka pembagian UIC dan pendistribusian data/dokumen

untuk auditor

d. Subbagian Pengelolaan Kinerja dan Risiko Organisasi, Layanan

Reviu dan Asistensi/konsultasi penyusunan Kontrak Kinerja

Kemenkeu One s/d Five

- Waktu target penyelesaian penyusunan terkait IKU (Manual IKU,

CKP dll) agar dapat disampaikan jauh hari.

- Dimohon kedepannya undangan rapat pembahasan Kontrak

Kinerja tidak dadakan. Agar dapat dibahas terlebih dahulu di

internal unit sebelum rapat dengan Bagian Kepatuhan Internal.

- Perlu mereview IKU eselon 3 yang memiliki kemiripan dengan

direktorat lainnya

- Mohon dihindari kenaikan standar kinerja secara drastis.

- Seharusnya kontrak kinerja dimulai pekerjaannya dari atas ke

bawah dan dirapatkan antara bagian KI, Kinerja dan harmonisasi

peraturan dengan para Direktur dan Eselon III dan selanjutnya

dibahas bersama dalam 1 direktorat agar jelas ekspektasi output

yang ingin dicapai organisasi.

- Dalam hal penilaian K3 tidak hanya mempertimbangkan IKU di

atas kertas saja. Tetapi perlu dipertimbangkan pula urjab di tiap

unit eselon III dan eselon IV, seberapa besar dan penting kontribusi

unit tersebut terhadap capaian unit di atasnya.

- Supaya kedepan untuk meeting pertemuan one on one lebih sering

dilakukan per direktorat untuk penyusunan LCK kemenkeu one

agar lebih fokus dalam membahas masalah dan capaian yang ada

pada masing2 direktorat. karena selama ini jika digabungkan

dengan semua direktorat pada waktu yang bersamaan maka tidak

terlalu fokus pada masalah yg ada.

- Layanan sudah diberikan sangat baik, karena setiap pegawai wajib

tahu akan penyusunan kontrak kinerja. Mungkin yang perlu

diperbaiki bagaimana setiap pegawai aware terhadap Kontrak

Kinerja nya masing-masing (karena merupakan tanggung jawab

masing-masing bukan PIC pengelola kinerja).

- Agar penilaian kinerja dapat lebih menggambarkan yang

sebenarnya, kiranya perlu dioptimalkan forum diskusi untuk

menciptakan kesepahaman terhadap tugas masing-masing

unit/pegawai.

Page 37: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

28 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

e. Subbagian Harmonisasi Peraturan, Layanan Reviu legal drafting dan

harmonisasi atas draft peraturan/keputusan bidang tugas DJPPR

- Asisitensi penyusunan peraturan belum maksimal, pengguna

layanan diharuskan mandiri dalam berkoordinasi dengan pihak

eksternal.

- Proses penyelesaian legal drafting lebih cepat.

- Diharapkan ada di portal mengakomodir status produk hukum yg

diproses melalui Sesditjen terutama ke Biro Hukum.

- Sangat baik, namu masih kurang jelas antara fungsi Biro Hukum

dan Bagian KIKHP dalam rangka harmonisasi dan legal drafting

peraturan.

4.5. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan urusan

administrasi surat dinas, kearsipan, dokumentasi, kepustakaan, rimah

tangga, kesejahteraan pegawai, tata usaha pimpinan serta pengadaan dan

pengelolaan Barang Milik Negara DJPPR. Adapun Subbagian yang

mendukung Bagian Umum adalah Subbagian Tata Usaha Pimpinan,

Subbagian Layanan Gaji dan Tata Usaha, Subbagian Rumah Tangga

dan Subbagian Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara.

Masukan dan saran dari Responden terhadap layanan yang terdapat pada

Bagian Umum adalah:

a. Bagian Umum

- Layanan arsip perlu pro aktif lagi.

- Layanan bantuan kepegawaian seperti kemudahan bagi pegawai

yang sakit atau meninggal dunia mohon diadakan. Jangan kalah

dengan eselon 1 lain.

- Sebaiknya ada aturan kebijakan agar kendaraan dinas Eselon III

ada di kantor, tidak hanya diparkir di rumah.

- Proses admin perjadin penilaiannya bukannya di bagian umum ya?

Mohon dpt ditambahkan tim yg menangani perjadin. Krn di djppr

ini termasuk unit yg kegiatan di luar negaranya sangat padat,

sehingga diperlukan tim perjadin yg jumlahnya memadai dan

mumpuni utk memonitor pengurusan admin perjadin, terutama

surat setneg.

- Utk pengadaan barang, terutama sovenir/seminar kit mohon

diperhatikan kembali kualitasnya. Dengan harga yg sama, dgn

vendor lain bisa mdpt kualitas barang yg lbh baik.

- Infrastruktur untuk mendukung open office terlalu dipaksakan dan

mengabaikan standar kenyamanan pegawai.Suara bising dari

aktifitas luar ruangan, aspek kesehatan ruangan yang kurang, luas

ruangan yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai dan perabot

sangat mengganggu aktifitas pegawai dalam bekerja dan

Page 38: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

29 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

bermobilitas. Semoga bisa lebih diperbaiki lagi pelayanannya.

- Pengadaan toner warna yang selalu bermasalah pada saat pergantian

tahun anggaran.

- Berkurangnya ketersediaan ruang rapat (Ruang rapat Nusantara

dijadikan ruang kerja PRKN).

- Kami menyarankan agar pegawai bagian umum ada yang mengerti

mengenai jaringan telekomunikasi sehingga apabila pegawai kontrak

yang menangani tidak berada di kantor juga dapat mengatasi terkait

jaringan (misalnya penarikan jaringan telekomunikasi di ruang

auditorium atau ruang rapat bhinneka).

- Sering agak terlambat sehingga pekerjaan agak terhambat. Mohon

ditingkatkan.

b. Subbagian Tata Usaha Pimpinan, Layanan Koordinasi Monitoring

Arahan Pimpinan

- Layanan sudah diberikan secara baik, namun prosedur mungkin

perlu diperjelas lagi

- Tingkatkan analisis atas arahan/kebijakan pimpinan.

- Ada mekanisme yang lebih official minimal melalui email

kemenkeu.go.id

- Agar ditingkatkan parsimoni-nya. jangan sampai TLDR.

- Yang perlu ditingkatkan adalah pemahaman pembuat notulen

mengenai isu yang dibicarakan, terutama untuk isu-isu yang agak

spesifik dan unik. tapi in-general sudah baik

- Penetapan PIC, target waktu masih perlu dikoordinasikan dengan

direktorat terkait.

- Koordinasi terkait tindak lanjut arahan pimpinan sangat penting

dalam menggerakkan organisasi. Sebagai unit yang terdekat dengan

pimpinan sebaiknya dapat menyampaikan insight lebih dalam terkait

arahan pimpinan saat Pimpinan tidak dapat menyampaikan secara

langsung.

- Arahan pimpinan disampaikan dengan jelas melalui notulen rapat

pimpinan; perlu monitoring dalam penyelesaian arahan pimpinan

serta tolak ukur penyelesaian arahan.

- Komunikasikan interpretasi arahan hasil rapat dengan unit terkait.

- Layanan DAMS, pending matters dll. sudah cukup baik, namun

demikian perlu ditingkatkan terkait kecepatan penyampaian arahan

pimpinan kepada PIC Direktorat.

- DAMS/Pending Matters yang sudah dinyatakan SELESAI terkadang

muncul kembali pada penyampaian berikutnya. Harap kedepannya

dapat diteliti kembali uraian capaian yang sudah disampaikan unit

pemilik DAMS/Pending Matters.

Page 39: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

30 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

c. Subbagian Layanan Gaji dan Tata Usaha, Layanan Kearsipan

- Sehubungan dengan open space, perlu pemberitahuan terkait retensi

arsip (mohon maaf sebelumnya apakah sudah ada nota dinas terkait

hal tersebut? karena saya belum pernah baca)

- Untuk pengelolaan kearsipan dan BMN pelayanan nya perlu

ditingkatkan lagi, perlu diberikan sosialisasi yang jelas kepada para

pegawai, apalagi mengingat ruang kerja sudah menuju coworking

space ini pengelolaan kearsipan yang baik sangat dibutuhkan.

- Dengan adanya NADINE 2.0 seluruh dokumen yang tidak diperlukan

seharusnya bisa dimusnahkan, akan tetapi belum jelas prosedur

untuk hal tersebut atau setidaknya disediakan alat untuk

memusnahkan banyak dokumen sekaligus.

- Perlu adanya diklat tentang tata cara kearsipan mengingat dalam

pemerintahan banyak dokumen yang penting. Sejak saya masuk di

tahun 2015 saya belum pernah diberikan informasi mengenai

bagaimana cara memperlakukan arsip negara.

- Masih belum mengerti bagaimana prosedur pemindahan dan

pemusnahan arsip

- Kenapa tidak diterapkan digitalisas arsip se-DJPPR?

- Setiap tahun 120-170 odner terkait pembiayaan dan hibah yg wajib

diarsipkan.

- Ruang arsip di basement menurut klaim Pak Ses sudah lebih baik,

sepertinya masih tidak sesuai ekspektasi. bayangan kami seperti

gudang penyimpanan barang bukti, memang harus ada pegawai yang

melakukan penataan arsip (minimal kodifikasi sesuai abjad) dan

bertanggungjawab atas dokumen berkenaan.

d. Subbagian Rumah Tangga , Pemeliharaan BMN di lingkungan

DJPPR

- Terima kasih untuk layanannya. Tidak ada yang sempurna tetapi

terus menyempurnakan diri. Selama ini saya tidak pernah

kekurangan alat tulis ataupun toner. Biasanya diakhir tahun kertas

dan toner, stocknya habis tapi tahun ini tidak ini artinya

pelayanannya sudah berjalan dengan baik. Untuk masalah perbaikan

dan pemeliharaan BMN saya rasa Bagian Umum cukup tanggap

masalah ini. Cuma untuk lift dimohon untuk lebih diperhatikan

karena pernah menjadi masalah. Semangat terus ....

- Masih terdapat kondisi ruangan dan peralatan yang sedikit rusak

atau tidak tertata. Bagian Umum bisa membuat aplikasi seperti Qlue

(Pemprov DKI Jakarta) untuk mengirim hasil foto kondisi kantor yang

rusak atau tidak sesuai sehingga cepat tertangani.

- Pemeliharaan fasilitas gedung, khususnya pada pemeliharaan

kebersihan kamar kecil dan pendingin ruangan di lantai 1, masih

dapat untuk ditingkatkan lagi. Dari sisi keramahan pelayanan

Page 40: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

31 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

pemeliharaan fasilitas kendaraan dinas masih juga dapat untuk terus

diperbaiki.

- Untuk petugas pelayanan diharap lebih ramah dan berjiwa melayani.

- Kebersihan dan perlengkapan toilet harap diperhatikan agar tidak

terkesan kumuh dan tidak nyaman digunakan, terutama untuk

tamu.

- Harusnya jangan cuma pak bambang yg turun ke lapangan.

- Tisu toilet agar diadakan, karena tidak tergantikan oleh tisu

pengering tangan/muka.

- Hal ini merupakan standar toilet

- Keluhan terkait kebocoran, kerusakan dan hal-hal lain masih belum

bisa disampaikan secara cepat dan ditanggapi secara cepat.

- Sekiranya bisa diupayakan terobosan untuk peremajaan mbl dinas

yg sdh >10 tahun.

- Alat-alat di ruang fitness tidak terawat. Apabila ada rencana untuk

pembaruan, lebih baik sewa saja.

- Pemeliharaan alat peralatan khususnya di ruang GYm...hendaknya

diberi peraturan yang tegas karena yang datang ke ruang gym bukan

pegawai laki laki aja buat nge gym tapi ruangan digunakan untuk

pegawai perempuan untuk senam Yoga. Saran saya :

o Sepatu hendaknya dipakai saat di ruang gym

o Karpet sering di vakum

o Kebersihan kamar mandi harus rutin dikontrol

o Kamar mandi untuk wanita hendaknya dikunci, kunci bisa

ditaruh di tempat tertentu.

o tidak boleh buat orang merokok dan minum kopi, tiduran

e. Subbagian Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara,

Penyediaan dan Pendistribusian barang persediaan

- Mohon pengelolaan barang BMN lebih ditingkatkan karena

berhubungan dengan perencanaan anggaran.

- Supplies keperluan kantor seperti toner printer sering terlalu lama

kosongnya, sehingga mengganggu operasional sehari-hari. Terlebih

jika ada agenda penting dan mendesak dengan pimpinan dan butuh

cepat tetapi supply tidak tersedia.

- Sebaiknya ada daftar inventaris yang tersedia di ruangan masing2

pejabat es 3 dan 4 agar bisa self supervision thd BMN di ruangannya.

- Kualitas stiker BMN sangat kurang baik (mudah rusak, mdah copot),

mesti ganti dg stiker yg memiliki daya rekat lebih baik.

- Pencatatan / penamaan / pendokumentasian BMN mesti lebih detail.

- Kegiatan penempelan stiker bmn, banyak stiker yang tidak sesuai

dengan barangnya karena menyuruh OB untuk menempelkan, stiker

mudah copot.

- Pemadam api ringan expired 20 nov 2018.

Page 41: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

32 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

- Ada bbrp prasarana terkait keselamatan yang masih perlu mendapat

perhatian

- Perlu ditingkatkan bagaimana penyediaan komputer dan upgrade

komputer untuk penyelesaian pekerjaan yang lebih baik

- Untuk BMN seperti laptop dan LCD beberapa sepertinya perlu diganti.

Karena ada yg sudah lemot, dan tidak mudah dibawa utk rapat

keluar.

- Mohon pengadaan kabel HDMI bisa segera dilaksanakan karena

rebutan dengan direktorat lain waktu pinjam ke Bagian TI. Terima

kasih.

4.6. Bagian Teknologi Informasi

Bagian Teknologi Informasi mempunyai tugas menyusun rencana strategis

dan kebijakan teknologi informasi, menyusun analisis, perancangan,

pengembangan serta implementasi sistem dan melaksanakan operasional

layanan teknologi informasi. Bagian Teknologi Informasi di dukung oleg

Subbagian Perancangan Sistem Teknologi Informasi, Subbagian

Pengembangan dan Implementasi Sistem I, Subbagian Pengembangan dan

Implementasi Sistem II dan Subbagian Operasional Layanan Teknologi

Informasi. Masukan dan saran dari Responden terhadap layanan yang

terdapat pada Bagian Teknologi Informasi yaitu:

a. Bagian Teknologi Informasi

- Kemampuan petugas/pegawai dalam memberikan layanan Bag. TI

perlu terus ditingkatkan untuk memenuhi keinginan user.

- Penyelesaian request dari direktorat dapat dipercepat.

- Semakin ditingkatkan komunikasi dan koordinasi dengan user.

- Perlu ditambahkan staf pendukung khususnya untuk menangani

keluhan email dan server public DJPPR, dan mengingat karakteristik

kerja Dit SUN yang saling terkait antar subdit maka diharapkan

server public DJPPR ke depan tetap dapat diakses dan tidak di-non-

aktifkan.

b. Seksi Perancangan Sistem Teknologi Informasi, Layanan Penyusunan

Dokumen User Requirement Sistem Aplikasi

- Baru-baru ini ada pembatasan penggunaan Microsoft Office yang

akan digantikan dengan open source. apakah sudah

dipertimbangkan mengenai kerahasiaan dan keamanan dalam

penggunaan open source. sebaiknya TI jangan membebaskan user

untuk menggunakan open source, masih lebih baik apabila

Kemenkeu memiliki office sendiri dan dikembangkan lebih baik.

- Terus tingkatkan sinergi pemanfaatan aplikasi2 internal yg dpt

digunakan lintas unit di lingkungan djppr

Page 42: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

33 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

• Aplikasi ISS diharapkan dapat selesai sebelum 2020.

• TI seharusnya dapat menjelaskan kepada direktorat beban

kerjanya sehingga dapat lebih pas dalam menentukan target

penyelesaian aplikasi.

- Hendaknya user requirements dapat dilakukan atas permintaan

Bagian TI, sehingga unit teknis dapat lebih pro aktif untuk membuat

usulan sistem informasi, dan perlu adanya evaluasi sistem informasi

yang sudah ada dan apakah akan direengineer atau tidak aplikasi

yang ada.

c. Seksi Pengembangan dan Implementasi Sistem I, Layanan

Pembangunan, Pemeliharaan/ Pemuktahiran, akses data informasi

dan pelatihan aplikasi Pinjaman, Hibah, Kesekretariatan dan PDPPI

- Update data-data DMFAS masih ditingkatkan baik akurasi maupun

kecepatan waktunya.

- Portal DJPPR agar dapat dimunculkan kembali data akumulasi

ketidakhadiran pegawai tanpa keterangan, karena sangat diperlukan

oleh para pegawai untuk terhindar dari hukdis pegawai.

- Aplikasi sudah baik dan user friendly.

- Untuk aplikasi Siska apakah bisa digunakan diluar jaringan intranet,

karena terkadang utk kebutuhan SPJ kegiatan di luar kantor yg perlu

mengundang orang luar konfirmasi kehadiran orang luar baru di

dapat padi hari H atau H-1 meskipun undangan sudah jauh2 hari.

- Mungkin bisa dibuat menu chat pada portal, sehingga hal yang

urgent atau transfer data terkait pekerjaan bisa lewat aplikasi

tersebut.

- Utk info pelatihan dari hibah pdppi, kalau bisa dapat diakomodir di

layanan informasi diklat.

- Sudah bagus, apabila mungkin, portal DJPPR digati tampilannya,

dan lebih interaktif. bosen soalnya, hiihihi

d. Seksi Pengembangan dan Implementasi Sistem II, Layanan

Pembangunan, Pemeliharaan/ Pemuktahiran, akses data informasi

dan pelatihan aplikasi SBN dan PRKN

- Agar proses pengembangan apliasi yang sifatnya mendesak mendapat

penanganan segera.

e. Seksi Operasional Layanan Teknologi Informasi, Layanan instalasi,

pemeliharaan perangkat pengguna dab pengelola user account domain

dan e-mail

- Mohon apabila ada gangguan jaringan kemenkeu diinfokan melalui

media yang ada.

- Mohon agar saat istirahat komputer tidak diperlambat karena

seringkali ada pekerjaan mendesak yang harus diselesaikan

Page 43: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

34 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

sementara prosesnya berjalan lama karena komputer yang lelet.

- Penanganan LAN agar di lakukan dengan lebih baik,karena pada

waktu2 tertentu komputer sangat lambat untuk menyelesaikan

pekerjaan

- Agar ditingkatkan security awarenessnya dan meningkatkan layanan

dengan tele atau remote.

- Mohon dapat meneruskan (kembali) keluhan ke Pusintek ttg email

kemenkeu yg semakin tidak reliable. Utk mengirimkan email ke

stakeholder ekstrnal akan lbh kredible apabila menggunakan email

resmi kemenkeu. Namun demikian seringkali emailnya telat sampai

atau tidak sampai ke tujuan walaupun kuota jumlah penerima email

dan size attachment tdk melebihi batasan yg ditentukan. Dan

berakibat fatal apabila email tsb berisi informasi yg harus cepat

disampaikan (ada time limitnya).

- Email yg sering tidak terkirim atau terlambat sampai jg mjd salah

satu sebab menurunnya angka/nilai kepuasan layanan djppr 2019.

- Sudah cukup baik tapi perlu memperbesar kapasitas email karena

sering penuh.

- Pelayanannya baik, tetapi kadang permintaan di portal tidak direspon

kalau belum telfon langsung.

- Tata kerja yang berubah, akses jaringan internet, kemampuan akses

komputer dengan aplikasi baru sangat penting dalam mendukung

pekerjaan. Walaupun terkadang terasa agak ngeles bila komplain

jaringan dianggap ranahnya Pusintek dan bila tanya melalu help desk

Pusintek hal itu merupakan tugas TI Eselon I.

- Agar meningkatkan akses internet wireless, terutama di ruang rapat.

• Ada mesin absen sering mati lama gak dibenerin

• Monitor di dalam lift sering error

• Monitor di depan ruang rapat sering putus koneksi.

Page 44: LAPORAN - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

35 Laporan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun 2019

BAB I V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, kinerja layanan Setditjen tahun

2019 menunjukkan kategori “baik”. Hal ini tercermin dari skor di atas 4 dari skala

linkert 1-5. Hasil Survei Kepuasan pengguna layanan Setditjen mencapai skor 4,42

melampaui target IKU “Indeks Kepuasan Pelayanan Setditjen” tahun 2019 sebesar

4,20. Berikut Rekapitulasi capaian Nilai Kepuasan Layanan Setditjen dan seluruh

Bagian:

NO

MO

R

NAMA BAGIAN/SUB BAGIAN

ASPEK LAYANAN INDEKS KEPUASAN LAYANAN

2019

TARGET 2019

% REALISASI

1 2 3 4 5

Setditjen DJPPR 4,37 4,37 4,41 4,44 4,52 4,43 4,20 105,28

1, Bagian OTLLI 4,29 4,29 4,40 4,31 4,52 4,38 4,25 103,06

2, Bagian SDM 4,31 4,35 4,39 4,43 4,49 4,39 4,24 103,54

3, Bagian Keuangan 4,43 4,39 4,43 4,45 4,52 4,44 4,26 104,23

4, Bagian KIKHP 4,33 4,36 4,37 4,40 4,48 4,39 4,28 102,57

5, Bagian Umum 4,31 4,32 4,31 4,42 4,49 4,37 4,26 102,58

6, Bagian TI 4,52 4,48 4,54 4,63 4,62 4,56 4,27 106,79

KETERANGAN ASPEK LAYANAN:

1, KEJELASAN PROSEDUR

2, KOMPETENSI PELAKSANA

3, WAKTU PELAYANAN

4, PRODUK/HASIL LAYANAN

5, PRILAKU PELAKSANA,

Perbaikan dan penyempurnaan kualitas layanan secara berkelanjutan selalu

harus dilakukan, terutama untuk meningkatkan kepuasan pelayanan kepada

stakeholder.