Upload
hoangbao
View
253
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI SKM OASIS PT. DJARUM
Disusun oleh:
Gian Clemens
NPM : 14 06 07786
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2018
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaanNya,
Laporan Kerja Prakterk di SKM Oasis PT. Djarum ini dapat terselesaikan dengan
lancar. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam
kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Industri UAJY. Penulis
menyadari bahwa laporan ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari beberapa
pihak dan maka dari itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai.
2. PT. Djarum selaku perusahan tempat melaksanakan Kerja Praktek.
3. Bapak Chris Hermiyantono, S.Si selaku pembimbing lapangan selama
Kerja Praktek.
4. Ibu Vina, Ibu Yuri, Bapak Zaenal, dan karyawan Quality Control Secondary
Engineering lainnya yang sudah banyak berbagi ilmu dan pengalaman.
5. Seluruh karyawan SKM Oasis PT. Djarum yang sudah menerima selama
pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung.
6. Dr. Parama Kartika Dewa, ST., MT. selaku dosen pembimbing Kerja
Praktek.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung.
8. Seluruh pihak lainnya yang telah membantu hingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Penulis mengharapkan laporan ini memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis
juga menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan Laporan
Kerja Praktek ini.
Yogyakarta, 6 Maret 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB JUDUL HAL
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktek iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Daftar Lampiran ix
1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Tempat dan Pelaksanaan Kerja Praktek 2
2 Tinjauan Umum Perusahaan
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan 3
2.2. Struktur Organisasi 4
2.3. Manajemen Perusahaan 6
3 Sistem Tinjauan Perusahaan
3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen 12
3.2. Produk yang Dihasilkan 14
3.3. Proses Produksi 19
3.4. Fasilitas Produksi 22
4 Tinjauan Pekerjaan Mahasiswa
4.1. Lingkup Pekerjaan 25
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Pekerjaan 27
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 27
4.4. Hasil Pekerjaan 29
vi
5 Penutup
5.1. Kesimpulan 42
5.2. Saran 42
Daftar Pustaka 43
Lampiran 44
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan 14
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan) 15
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan) 16
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan) 17
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan) 18
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan) 19
Tabel 4.1. Perhitungan �̿� dan �̅� Diameter Rokok X tiap Mesin 34
Tabel 4.2. Perhitungan Nilai 𝝈 34
Tabel 4.2. Perhitungan Nilai 𝝈 (Lanjutan) 35
Tabel 4.3. Perhitungan Cp, Cpk dan Cpm 35
Tabel 4.4. Rangkuman % Out of Spec 36
Tabel 4.4. Rangkuman % Out of Spec (Lanjutan) 37
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Djarum SKM OASIS 4
Gambar 3.1. Proses Bisnis Perusahaan Secara Umum 12
Gambar 4.1. Tata Letak Ruang Quality Control 25
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Bagian Quality Control SKM Oasis PT.
Djarum
26
Gambar 4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 28
Gambar 4.4. OPP Keriput Djarum Super Isi 12 39
Gambar 4.5. OPP Keriput LA Bold isi 20 39
Gambar 4.6. OPP Keriput Djarum Super MLD Black Series Isi 16 40
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine 44
Lampiran 2. Aktivitas Pengambilan Sampel pada Mesin yang Diperbaiki 56
Lampiran 3. Konstanta Peta Kendali 57
Lampiran 4. Catatan Harian Pelaksanaan Kerja Praktek 59
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan
kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang
kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali
suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan
etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini
mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan
pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa adalah:
a. Mengenali ruang lingkup perusahaan
b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau pembimbing lapangan
d. Mengamati perilaku sistem
e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
f. Melaksanakan ujian kerja praktek
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
2
1.3. Tempat dan Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 8 Januari 2018 sampai
dengan 19 Februari 2018 di PT. Djarum dengan lokasi SKM – Oasis
Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Dalam Kerja Praktek ini
penulis ditempatkan pada Secondary Engineering di Departemen Produksi bagian
QC.
3
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Dahulu, PT Djarum
adalah sebuah perusahaan perseorangan. Awal mulanya Oei Wie Gwan memulai
usaha di bidang produksi kembang api atau mercon, tapi karena adanya suatu
musibah maka Oei Wie Gwan mengakhiri usaha merconnya tersebut. Setelah itu,
Oei Wie Gwan memutuskan untuk mendirikan usaha rokok dirintis pada tanggal
23 Agustus 1950. Kemudian pada tanggal 21 April 1951 izin usaha Djarum sebagai
usaha perseorangan yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
Pada awal perjalanan perusahaan ini, hanya dijalankan oleh sekitar 10 orang di
Jalan A. Yani No. 28 dan mengawali bisnisnya dengan memasok rokok untuk
Dinas Perbekalan Angkatan Darat. Pada tahun 1955, Djarum mulai memperluas
produksi dan pemasarannya. Produksinya makin besar setelah menggunakan
mesin pelinting dan pengolah tembakau.
Pada tahun 1969, Djarum mengawali kegiatan ekspor produk rokoknya ke luar
negeri. Pada tahun itu juga, Djarum mulai memasarkan merek Djarum Filter yang
merupakan merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, lalu diikuti
merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tanggal 21 April 1970. Saat ini
Djarum dipimpin oleh Victor Hartono, yang merupakan cucu Oei Wie Gwan.
Djarum meluncurkan rokok mild bermerek L.A. Lights pada tanggal 21 April 1999
dan Djarum Black pada tanggal 21 April 2000. Tahun 2012 Djarum mengeluarkan
rokok Djarum Super Mild atau MLD dan Djarum Black Mild.
Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia pendidikan,
sosial, kebudayaan, lingkungan, dan olahraga, terutama bulu tangkis. Seluruh
program CSR itu lebih dikenal dengan Djarum Foundation. Pada bidang olahraga
bulutangkis, Djarum telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem
Swie King dan Alan Budi Kusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum
juga telah menguasai sebagian besar saham BCA.
Saat ini PT. Djarum sedang membangun Pabrik Terpadu di daerah Gondangmanis
Kecamatan Bae. Pabrik Terpadu tersebut dibangun untuk sentralisasi semua
kegiatan di PT. Djarum.
4
2.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu hubungan struktural antara orang-orang
yang saling berhubungan satu sama lain dalam melaksanakan fungsi dan
tugasnya masing-masing dalam suatu perusahaan. Dengan adanya struktur
organisasi, perusahaan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Struktur
organisasi juga disesuaikan dengan besar kecilnya bentuk perusahaan. Berikut
adalah struktur organisasi pada PT. Djarum di SKM Oasis yang ditunjukan pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Djarum SKM OASIS
Tugas, wewenang dan jabatan dari struktur organisasi PT. Djarum SKM OASIS
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Senior Production Manager. Tugasnya adalah:
i. Melaksanakan kebijakan produksi dalam bidang produksi atau pesanan.
ii. Membuat perencanaan pengerjaan produk
iii. Menentukan strategi produksi
iv. Menentukan jumlah dan kebutuhan material yang dibutuhkan untuk
produksi
5
b. Senior Production Supervisor. Tugasnya adalah:
i. Mengawasi kinerja supervisor dan staff yang berada dibawahnya
ii. Memikirkan bagaimana improvement yang baik, sehingga dapat
menunjang produktivitas perusahaan.
iii. Menggalang teamwork untuk menciptakan suatu lingkungan dan suasana
kerja yang baik
iv. Membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di lantai produksi
c. Production Supervisor. Tanggung jawab utamanya adalah:
i. Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi langsung terhadap kepala
regu yang dibawahinya (serta mampu mensupervisi secara tidak langsung
semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya), hal ini
termasuk dalam memberikan bimbingan/ pelatihan kepada anak buah
guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi
teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan ketentuan /
peraturan yang berlaku di perusahaan.
ii. Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output), kualitas dan
schedule produksi serta tingkat utilisasi mesin produksi yang telah
ditetapkan dan disepakati bersama.
iii. Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil produksi
sesuai dengan tingkat kebutuhan customer & schedule pengiriman hasil
produksi sesuai PPIC schedule.
iv. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard kebersihan
lingkungan kerja (keteraturan / kerapihan lingkungan kerja)
v. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja sama
team yang solid
vi. Bertanggung jawab dalam membuat laporan secara berkala kepada
atasannya atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan-
tindakan perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu estimasi
penyelesaian masalah-masalah tersebut secara singkat, padat dan
kongkrit.
Wewenang:
i. Wewenang dalam mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku di perusahaan.
6
ii. Wewenang dalam menghentikan dan mengatur pengoperasian mesin-
mesin produksi guna mencapai hasil produksi yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan serta pemenuhan batas waktu pengiriman hasil
produksi.
d. Production Unit Coordinator. Tugasnya adalah:
i. Merencanakan kegiatan dan biaya
ii. Melaksanakan kegiatan dan biaya
iii. Mengendalikan kegiatan dan biaya
iv. Melakukan improve kegiatan dan biaya
e. Production Foreman / Technical Operator. Tanggung jawab utamanya adalah:
i. Mencapai target produksi
ii. Mengisi laporan produksi
iii. Melaksanakan aktivitas produksi sesuai dengan item part dan jumlah yang
telah ditentukan
Wewenang : Menginformasikan pada pimpinan kerja apabila terjadi masalah
kualitas terhadap barang yang diproduksinya.
2.3. Manajemen Perusahaan
2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok
Indonesia.
b. Misi Perusahaan
Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok.
c. Uraian Visi
Kepimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang
berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen.
Penciptaan citra positif yang kuat untuk perusahaan dan produk-produk kita.
Manajemen professional yang berdedikasi serta sumber daya manusia yang
kompeten.
d. Nilai Inti
PT. Djarum memiliki 5 nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahan. Nilai-nilai
itu adalah fokus pada pelanggan, profesionlisme, organisasi yang terus belajar,
satu keluarga, dan tanggungjawab sosial. Berikut adalah penjelasan dari nilai-nilai
7
tersebut:
i. Fokus pada pelanggan
Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu
perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk
yang telah diproduksi perusahan akan mandet. PT Djarum selalu mengutamakan
agar pelanggan selalu puas terhadap produknya, dengan memberikan harga yang
relatif rendah meskipun keuntungan yang dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan
peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan. Selain itu juga PT Djarum
mendengarkan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan cara terbaik
yang dapat dilakukan.
ii. Profesionalisme
Profesional dalam membangun perusahaan secara baik, dimulai dengan
perekrutan karyawan-karyawati yang potensial (salah satu elemen vitas bagi
kegemilangan gerak sebuah perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk
melakukan inovasi secara terus menerus seiring tuntutan tersebut, PT Djarum
selalu memberikan respon yang inovatif pada konsumen. Profesional dalam
mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dirancang dengan penuh
optimis. Dengan profesionalisme tersebut semuanya dapat tercapai.
iii. Organisasi yang terus belajar
Dengan keberhasilan yang diperoleh berupa penghargaan-penghargaan dan
produk-produk yang inovatif, PT Djarum tidak berpuas hati, dengan keberhasilan
tersebut, selalu belajar keberhasilan itu. Tidak hanya selalu menilai
perusahaannya sendiri. Melakukan sharing dengan perusahaan lain berbagi
pengetahuan. Sikap organisasi yang terus belajar ini harus diimbangi dengan
sikap keterbukaan dan saling percaya sehingga orang berani melakukan
perubahan dan percobaan tanpa merasa terancam.
iv. Satu keluarga
Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan PT Djarum, ini terlihat ketika pada
waktu istirahat, terkadang para direksi bergabung bersama karyawan, berbagi
cerita, bercanda, ini menciptakan kesenangan bagi para karyawan. Disinilah
kekompakan dari segenap jajaran manajemen dan karyawan. Mereka bersama-
sama untuk memajukan perusahaan, dengan dukungan organisasi yang solid,
serta kerja keras dari semua karyawan.
8
v. Tanggung Jawab Sosial
Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT Djarum sangat
memperhatikan karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan
kesehatan, hadiah tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan, jaminan pensiun. PT
Djarum juga memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan
sehingga dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial
yang diberikan PT Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada
masyarakat umum. Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT Djarum
melakukan Corporate Social Responsibility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu
: Djarum memberikan dananya 30 Milliar dalam pembangunan lapangan
bulutangkis, GOR PT Djarum Bakti Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para
pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan PT
Djarum memberikan secara cuma-cuma pohon-pohon untuk penghijauan.
2.3.2. Ketenagakerjaan
Jumlah karyawan yang ada di PT Djarum saat ini kurang lebih 75000 orang, yang
tersebar pada beberapa departemen yang ada di PT Djarum. Hal-hal yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan di PT Djarum Oasis Kudus diatur sebagai
berikut:
a. Perekrutan Tenaga Kerja
Prosedur dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam perekrutan tenaga kerja di PT
Djarum antara lain:
i. Pengisian formulir. Dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan data
yang lengkap dari calon karyawan.
ii. Mengikuti psikotest
iii. Wawancara. Dalam wawancara ini biasanya dinilai tentang penampilan,
kemampuan bicara, pendidikan dan sebagainya.
iv. Pemeriksaan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya
kemungkinan memperoleh karyawan yang menderita suatu penyakit yang
dapat menganggu proses kerja.
b. Jam Kerja Karyawan
Peraturan jam kerja karyawan pada perusahaan PT Djarum bagian SKM OASIS
telah diatur sesuai dengan peraturan yang disusun pemerintah. Berikut adalah
pembagian jam kerja PT Djarum SKM OASIS:
9
i. Shift 1: pukul 06.00 – 14.00 WIB
Jam istirahat diatur sendiri oleh karyawan dengan durasi istirahat selama 1 jam.
ii. Shift 2: pukul 14.00 – 22.00 WIB
Jam istirahat diatur sendiri oleh karyawan dengan durasi istirahat selama 1 jam.
iii. Shift 3: pukul 22.00 – 06.00 WIB
Jam istirahat diatur sendiri oleh karyawan dengan durasi istirahat selama 1 jam.
Untuk makan malam, karyawan mendapatkan catering dan karyawan tidak
diperkenankan untuk keluar pabrik demi menjaga keamanan masing-masing
karyawan.
Hari kerja karyawan PT Djarum OASIS Kudus adalah Senin-Jumat. Jika
permintaan rokok sedang rendah biasanya diberlakukan shift mini pada haru
Jumat sehingga pada pukul 16.00 WIB semua karyawan telah selesai bekerja.
Pada hari Sabtu dan Minggu karyawan dapat masuk kerja tergantung dari
permintaan rokok. Jam kerja pada hari Sabtu dan Minggu berbeda dengan shift
normal. Untuk karyawan non shift jam kerjanya adalah sebagai berikut:
i. Hari Senin – Jumat:
Bekerja mulai pukul 07.00 – 16.00 WIB dengan jam istirahat pukul 12.00 – 13.00
WIB.
ii. Hari Sabtu
Bekerja mulai pukul 07.00 – 12.00 WIB.
iii. Hari Minggu
Mesin beroperasi mulai shift 2 pukul 14.00 WIB
c. Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang berguna untuk kesejahteraan
karyawan. Fasilitas ini disediakan dengan tujuan meningkatkan semangat
karyawan. Berikut adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perusahaan:
i. Tunjangan hari raya dan tunjangan lainnya
ii. Mess untuk karyawan
iii. Kantin
iv. Mushola
v. Tempat parkir mobil dan sepeda motor
vi. Bis untuk antar jemput karyawan
10
vii. Dll
Kesejahteraan karyawan tidak hanya diberikan dalam bentuk material akan tetapi
diberikan juga dalam perhatian perusahaan untuk keselamatan kerja
karyawannya. Hal ini menjadi hal yang sangat diperhatikan karena keselamatan
kerja akan mempengaruhi produktivitas dan citra perusahaan. PT Djarum telah
memberikan perhatian pada keselamatan kerja karyawannya, hal ini dapat dilihat
dari perlengkapan kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
Perlengkapan kerja yang diberikan terdiri dari masker, earplug, sarung tangan,
safety shoes, safety helm, dll. Akan tetapi tidak semua karyawan diberi
perlengkapan kerja, hanya karyawan yang memiliki resiko kerja yang tinggi yang
mendapatkan. Apabila terjadi kecelakaan kerja maka akan dilihat dahulu apa
penyebabnya dan untuk biaya akan ditanggung oleh perusahaan.
Di PT Djarum juga disediakan obat-obatan dan minuman. Untuk Panelis (master)
diberikan suntikan kesehatan setiap sebulan sekali. Panelis adalah orang yang
bertugas untuk mencicipi rasa rokok dari departemen R&D. Untuk ibu-ibu bagian
tembakau manual diberikan susu sapi agar dapat menetralkan tembakau yang
tidak sengaja terhirup oleh ibu-ibu dan untuk meningkatkan kesehatan. Terdapat
juga dokter perusahaan bagi karyawan yang sedang sakit.
d. Fasilitas
PT Djarum menyediakan beberapa fasilitas, yaitu:
i. Tempat Olahraga
PT Djarum menyediakan fasilitas lapangan bulutangkis, lapangan voli, lapangan
tenis, lapangan basket, tempat fitness, jogging track, dll.
ii. Kendaraan
Untuk level Manajer, Senior Manajer, dan Direktur mendapat fasilitas mobil dinas
dari PT Djarum selama menjabat posisi tersebut.
iii. Beasiswa Pendidikan
Untuk karyawan PT Djarum yang sudah berkeluarga mendapat hak beasiswa dari
PT Djarum untuk jenjang SD-SMA bagi anak yang berprestasi.
2.3.3. Pemasaran
Pemasaran produk PT Djarum tidak hanya di dalam negeri akan tetapi sudah
meluas hingga luar negeri. Untuk produk yang dipasarkan di dalam negeri, PT
Djarum telah memiliki distributor yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat
11
dan bagian tengah. Untuk produk yang dipasarkan di luar negeri, PT Djarum telah
memasarkan ke Malaysia, Singapura, Arab, India, Amerika, dan Eropa. PT Djarum
juga telah memiliki perusahaan di Brasil yang sebagian pekerja adalah orang
Indonesia yang ditugaskan di Brasil. Dalam rangka peningkatan pelayanannya, PT
Djarum telah memiliki cabang di seluruh Indonesia yang cabang kantor
pemasarannya sebagian besar berada di Pulau Jawa.
12
BAB 3
SISTEM TINJAUAN PERUSAHAAN
3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen
Proses bisnis merupakan rangkaian aktivitas antar bagian dalam suatu
perusahaan. Proses bisnis sendiri adalah sekumpulan tugas atau aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel, oleh manusia
atau sistem, baik di luar atau di dalam organisasi. Adapun proses bisnis yang ada
di PT Djarum bagian SKM OASIS ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Proses Bisnis Perusahaan Secara Umum
13
Berikut akan dijelaskan secara berurutan mengenai proses bisnis pada SKM
Oasis:
a. Bagian logistik dan SCM menerima order dari marketing pusat, yang berupa
kebuuhan produk yang harus dipenuhi.
b. Bagian logistik dan SCM mengadakan meeting dengan bagian produksi, QC,
maintenance, preproses, primary, dan administrasi. Meeting tersebut
diadakan setiap hari Selasa pada pukul 14.00-16.00 di ruang meeting SKM
OASIS, dan membahas megenai kebutuhan yang harus dipenuhi. Hasil dari
meeting tersebut akan digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan
seminggu ke depan guna memenuhi order tersebut.
c. Administrasi PPIC (Production Planning and Inventory Control) akan
merencanakan dan menjadwalkan produksi.
d. Kemudian akan diedarkan kembali ke bagian yang terkait seperti departemen
prodksi, pre-proses, maintenance, Quality Control, dan departemen primary.
Dalam merencanakan dan menjadwalkan produksi tersebut terdapat banyak
elemen yang harus dipertimbangkan dari masing-masing bagian. Misalkan
pada bagian primary sanggup atau tidak dalam memenuhi kebutuhan
tembakau pada bagian produksi rokok, serta apakah kebutuhan sumber daya
manusia dapat melakukan kegiatan produksi tersebut.
e. Bagian maintenance melakukan perawatan secara berkala atau melakukan
perbaikan ketika terjadi masalah pada mesin atau peralatan pada proses
produksi SKM Oasis. Hal tersebut memungkinkan menganggu pemenuhan
order atau tidak.
f. Bagian pre-proses mempersiapkan barang yang dibutuhkan oleh departemen
proses dan melihat apakah masih memiliki stok material pendukung untuk
departemen proses atau tidak, sehingga dapat menentukan berapa yang perlu
dibuat kembali.
g. Quality Control juga harus merencanakan berapa sampel yang harus diambil
pada setiap kali inspeksi.
h. Perencanaan dan penjadwalan dapat berubah secara misalkan terdapat
kejadian insidental. Sebagai contoh, ketika terjadi banjir di pihak supplier dan
tidak dimungkinkan untuk mengirim material ke SKM OASIS PT Djarum atau
mungkin terjadi kerusakan mesin secara mendadak. Hal tersebut nantinya
akan menhambat jalanya produksi, jika terjadi hal-hal tersebut maka akan
diadakan meeting kapasitas kembali.
14
i. Bagian produksi memproduksi sesuai jumlah dan waktu yang direncanakan
serta memastikan bahwa target tersebut dapat terpenuhi kemudian
melakukan evaluasi hasil produksi.
j. Bagian SCM melakukan pengirriman kepada konsumen
3.2. Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan oleh PT. Djarum di SKM OASIS adalah rokok filter dengan
bermacam-macam merek rokok seperti Djarum Super isi 12, Djarum Super Mild,
Djarum Black, Djarum Black Menthol, Djarum Black Cappucino, Djarum Black Mild,
LA Lights, LA Lights Menthol, LA Ice, LA Bold, serta Djarum MLD Black Series.
Selain beberapa rokok tersebut, masih terdapat banyak lagi merek rokok yang
diproduksi oleh PT Djarum di lokasi pabrik lainnya.
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan
No. Nama Produk Gambar Produk
1 Djarum Super isi 12
15
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan)
No. Nama Produk Gambar Produk
2 Djarum Super Mild
3 Djarum Black
16
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan)
No. Nama Produk Gambar Produk
4 Djarum Black Menthol
5 Djarum Black Cappucino
17
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan)
No. Nama Produk Gambar Produk
6 Djarum Black Mild
7 LA Lights
18
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan)
No. Nama Produk Gambar Produk
8 LA Lights Menthol
9 LA Ice
19
Tabel 3.1. Produk Rokok yang Dihasilkan (Lanjutan)
No. Nama Produk Gambar Produk
10 LA Bold
11 Djarum Super Mild Black Series
20
3.3. Proses Produksi
3.3.1. Sumber Daya Produksi
Dalam proses produksi PT. Djarum melibatkan beberapa komponen proses
produksi seperti manusia, material, metode, uang, mesin, dan informasi. Berikut
penjelasan keterlibatan komponen proses produksi pada PT. Djarum:
a. Material
Material mencakupi segala jenis bahan yang akan diproses menjadi produk jadi
oleh mesin.
b. Manusia
Manusia merupakan salah satu elemen terpenting dalam proses produksi.
Manusia bertugas untuk merencanakan dan sebagai elemen pendukung dalam
proses produksi karena di PT. Djarum bagian QC ini hampir semua proses
produksi dilakukan oleh mesin. Selain itu, manusia juga berperan sebagai
perencana, operator dan mekanik dalam proses produksi di QC PT. Djarum
c. Metode
Metode adalah langkah-langkah atau cara-cara yang digunakan untuk
menginspeksi produk (rokok) baik secara visual maupun dengan sebuah mesin
QTM.
d. Money (modal/dana)
Modal yang dimaksudkan adalah dana/uang yang akan dikeluarkan untuk membeli
bahan baku, biaya riset, membayar tenaga kerja, membayar daya listrik, pajak, dll.
e. Mesin
Mesin sangat dibutuhkan dalam proses produksi rokok filter, dikarenakan di SKM
Oasis PT. Djarum ini proses produksi adalah semi otomatis. Mulai dari
pengambilan bulb sampai pada proses pengiriman filter ke departemen secondary
engineering dilakukan oleh mesin (Otomasi).
3.3.2. Bahan Baku (Raw Material)
Dalam pengadaan material, PT. Djarum tidak mengandalkan hanya pada satu
supplier saja. Bahan baku yang ada terdiri atas bahan baku finished blend, bahan
baku rokok batangan, dan bahan baku rokok pak.
a. Filter Rod
Filter dibuat dengan menggunakan mesin KDF yang berkapasitas 395.000
batang/jam untuk Rak Gemini jika menggunakan plug wrap yang porous. Untuk
21
plug wrap yang non-porous, mesin KDF mampu memproduksi 247.000 batang/jam
untuk Rak Gemini. Kemudian filter disimpan dan baru dapat digunakan empat jam
setelah diproduksi.
Bahan baku filter terdiri atas acetate tow, hotmelt, triacetine, inner glue, dan plug
wrap. Pada pembuatan filter menghasilkan limbah seperti paper, acetate tow yang
terurai, dan filter yang tidak memenuhi spesifikasi. Limbah paper dan acetate tow
tidak dapat digunakan lagi, sedangkan filter yang tidak memenuhi standar akan
dijual ke pabrik rokok yang kecil. Berikut ini adalah bahan baku dalam pembuatan
filter:
i. Acetate Tow
Acetate tow berupa serat seperti kapas berwarna putih yang sangat tipis dan
tidak terputus dalam satu gulungan. Acetate tow merupakan bahan baku utama
dalam pembuatan filter rod maupun filter roll. Filter roll merupakan adalah filter
yang berbentuk gulungan. Filter rod adalah filter yang telah dipotong menjadi
batangan. Acetate tow diimpor dari Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.
ii. Hotmelt
Hotmelt berupa potongan-potongan kecil berukuran kurang lebih 7 mm. Hotmelt
berbentuk kotak dan berwarna kekuningan. Hotmelt digunakan sebagai lem
untuk merekatkan ujung-ujung dari plug wrap.
iii. Triacetine
Triacetine berupa larutan putih. Triacetine digunakan untuk mengeraskan dan
mengenyalkan acetate tow.
iv. Inner glue
Inner glue berupa larutan yang digunakan sebagai lem untuk merekatkan
acetate tow dengan plug wrap. Innerglue terbuat dari campuran triacetine dan
potongan acetate tow.
v. Plug wrap
Plug wrap merupakan pembungkus filter, berupa kertas berwarna putih. Plug
wrap ini lebih kuat dari paper. Plug wrap ada dua macam, yaitu porous dan non-
porous.
b. Cigarette Paper
Paper adalah kertas yang digunakan untuk membungkus tobacco finished blend.
22
c. Cork Tipping Pacer (CTP)
Cork Tipping Paper adalah kertas yang digunakan untuk melapisi sambungan
antara batangan rokok (tobacco rod) dengan filter, CTP yang akan digunakan
harus melewati proses pemanisan CTP (pada pre-process).
d. Cairan Pemanis
CTP tawar kemudian dimaniskan dengan menggunakan cairan pemanis yang
mengandung glukosa dan alcohol. Tujuannya untuk memberi rasa manis pada
CTP.
e. Menhtol
Digunakan pada rokok merek LA Light Menthol dan Djarum Black Menthol pada
pengaplikasain alumuniumnya.
f. Lem
Lem digunakan untuk merekatkan paper, kertas CTP, maupun untuk merekatkan
bahan seperti aluminium foil, kertas inner frame, etiket (blank), kertas craft, dan
bandrol. Penggunaan lem dibagi menjadi dua, yaitu:
i. Lem yang digunakan dalam proses pembuatan sigaret (pada mesin
cigarette maker) meliputi lem cigarette/ side seam, digunakan untuk
merekatkan antar dua paper, dan lem CTP yang digunakan untuk
mengelem Cork Tipping.
ii. Lem yang digunakan dalam proses pengemasan (pada mesin packer) yaitu
lem 8065 yang digunakan untuk mengelem kertas etiket (blank) dan kertas
inner frame.
g. Tinta
Tinta digunakan hanya dalam produksi rokok merek Djarum Super untuk
pembuatan logo pada paper.
3.4. Fasilitas Produksi
Tata letak di PT. Djarum - SKM Oasis yaitu product layout. Product layout
merupakan suatu tata letak yang di mana mesin disusun dan/atau operator sesuai
dengan sequence (urutan) operasi untuk suatu given product atau service. Tipe
sistem produksi yang terjadi pada product layout adalah flow shop dimana
karakteristik flow shop sebagai berikut:
a. Aliran produksinya hanya satu arah atau unidirection.
23
b. Performansi yang ingin dicapai adalah efisiensi.
c. Volume produk yang diproduksi tinggi.
d. Variasi produk yang diproduksi rendah.
Sistem penanganan material yang ada di SKM Oasis, PT. Djarum bergantung dari
jenis dan jumlah bahan baku yang ditangani. Metode pemindahan bahan baku dan
produk jadi di SKM Oasis, PT. Djarum dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
a. Pemindahan secara manual
Pemindahan secara manual ini dilakukan oleh seorang operator. Pemindahan
secara manual dilakukan untuk pekerjaan ringan sehingga tidak memerlukan alat,
seperti mengganti CTP dan kertas paper secara manual dan operator pengepakan
manual (parceler).
b. Pemindahan dengan menggunakan mesin
Pemindahan dengan menggunakan mesin cocok untuk pekerjaan yang berat.
Contohnya pada bagian produksi, press rokok yang telah siap dipasarkan
dipindahkan ke bagian parceler dengan menggunakan konveyor.
c. Pemindahan bahan secara campuran
Pemindahan ini dilakukan oleh manusia dengan bantuan mesin atau alat bantu
lainnya. Pemindahan ini digunakan untuk memindahkan komponen antar
departemen di SKM Oasis. Contohnya untuk memindahkan komponen dari
parceler ke gudang kiriman dengan menggunakan forklift dan mengangkut sisa
tembakau dan limbah produksi menggunakan hand truck.
Material handling yang digunakan di SKM Oasis PT. Djarum antara lain:
a. Konveyor
Konveyor digunakan untuk memindahan komponen antar departemen dan juga
antar mesin yang saling terhubung, seperti pemindahan tembakau finished blend
dari departemen primary engineering ke departemen secondary engineering.
b. Roller conveyor
Roller conveyor digunakan untuk pemindahan produk ke bagian penge-bale-an.
Roller conveyor merupakan conveyor yang digunakan dalam proses perakitan,
inspeksi, dan memindahkan produk dari perakitan hingga manual packaging.
c. Pipa-pipa
Pada SKM Oasis, pipa-pipa berfungsi untuk mentransferkan filter rod dari filter
house ke unit receiving CM secara otomatis.
24
d. Forklift
Forklift berfungsi untuk memindahkan bahan baku dan komponen produk di lantai
produksi.
e. Hand truck
Hand truck berfungsi untuk membawa material berukuran kecil dalam jumlah
banyak.
f. Pallet
Pallet adalah papan kayu yang berfungsi sebagai alas material dan membantu
dalam pemindahan bahan baku dan produk jadi.
g. Hand pallet
Hand pallet berfungsi untuk memindahkan material antar departemen dengan
bantuan manusia sebagai operatornya. Material yang diangkut oleh hand pallet
adalah etiket, paper, tear tape, CTP, outer, inner, dan filter.
h. AGV (Automated Guided Vehicles)
Automated Guided Vehicles adalah mobile robot yang menyerupai hand pallet
yang dikendalikan jarak jauh. Alat ini berfungsi untuk mengangkut material yang
dibutuhkan tiap mesinnya dari bagian material preparation. Material yang
dipindahkan oleh AGV meliputi outer, inner, etiket, paper, foil, CTP.
25
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Djarum dimulai tanggal 8 Januari 2018 sampai
dengan 19 Februari 2018, yang ditempatkan di SKM Oasis pada Departemen
Produksi bagian Quality Control Secondary Engineering. Ruang penulis selama
melaksanakan Kerja Praktek berada di ruangan QC, di sebelah lantai produksi.
Pada pelakasanaan Kerja Praktek, penulis mengikuti jam kerja shift 1 yaitu Senin-
Sabtu pada pukul 06.00-14.00 WIB dengan jam istirahat 10.00-11.00 WIB atau
11.00-12.00 WIB. Tata letak ruang QC digambarkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Tata Letak Ruang Quality Control
Fungsi dari bagian QC adalah untuk menjaga kualitas produk rokok tetap baik,
tanpa adanya cacat hingga ke tangan konsumen. Penginspeksian dilakukan
secara berlapis agar produk rokok yang sampai di tangan konsumen merupakan
rokok yang berkualitas. Berikut adalah struktur organisasi Departemen Produksi
bagian Quality Control SKM Oasis PT. Djarum yang ditunjukkan pada Gambar 4.2.
26
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Bagian Quality Control SKM Oasis PT. Djarum
27
Pada bagian Quality Control, penulis diberikan tugas dari pembimbing lapangan
kerja praktek untuk menganalisis proses kapabilitas pada diameter rokok X.
Kapabilitas proses dihitung dengan data sampel diameter tiap mesin yang
memproduksi rokok X pada bulan Desember 2017.
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Pekerjaan
Dalam pelaksanaan kerja praktek di SKM Oasis PT. Djarum, penulis melakukan
observasi terlebih dahulu di lantai produksi bersama foreman untuk lebih
memahami ruang lingkup kerja. Dari observasi itu, penulis melakukan konsultasi
dengan pembimbing lapangan kerja praktek mengenai topik yang akan diangkat.
Setelah konsultasi, topik yang diangkat adalah analisis proses kapabilitas rokok
diameter rokok X. Penulis mengambil data sampel diameter rokok X per bulan
Desember 2017. Data diambil dari database yang dimiliki oleh bagian Quality
Control.
Selama pelaksanaan kerja praktek, penulis diberi beberapa wewenang, yaitu:
a. Penulis diperbolehkan untuk berkeliling di lantai produksi.
b. Penulis diperbolehkan untuk bertanya-tanya dengan pihak operator mesin dan
foreman untuk keperluan data.
c. Penulis diperbolehkan untuk menggunakan ruang QC untuk mengerjakan
laporan.
d. Penulis diperbolehkan menggunakan data sampel diameter rokok X per
Desember 2017.
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam melaksanaan tugas, penulis menggunakan aplikasi Microsoft Excel dalam
mengolah data. Dalam melaksanakan tugas, tentunya ada langkah-langkah kerja
untuk mencapai tujuan yang dicapai. Berikut adalah diagram alir pelaksanaan
kerja pada Gambar 4.3.
28
Mulai
Melakukan Observasi Lapangan
Menentukan Topik
Mengambil Data
Mengolah Data
Pembahasan Hasil Data
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
a. Melakukan observasi lapangan
Pada tahap ini, penulis berkeliling lantai produksi dengan foreman untuk
mengetahui cara kerja inspeksi quality control dan memahami karakteristik
spesifikasi produk. Selain itu, penulis juga mengamati permasalahan yang terjadi
seputar quality control di lantai produksi.
b. Menentukan topik
Pada tahap ini, penulis menentukan topik yang akan diangkat selama
melaksanakan kerja praktek. Topik yang dipilih berdasarkan permasalahan yang
ada di lantai produksi yang berhubungan dengan quality control. Topik yang akan
diangkat akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pembimbingan lapangan
kerja praktek, sebelum dilaksanakan. Topik yang dipilih adalah analisis kapabilitas
proses diameter rokok X.
29
c. Mengambil data
Setelah menentukan topik, kemudian penulis mengambil data dari database QC
SKM Oasis mengenai sampel diameter rokok X per Desember 2017. Terdapat 6
SPU (Single Processing Unit) yang memproduksi rokok X, yaitu SPU 41 (CM097F
dan CM097R), SPU 46 (CM099F dan CM099R), SPU 45 (CM093F dan CM093R),
SPU 43 (CM091F dan CM091R), SPU 44 (CM092F dan CM092R), dan SPU 47
(CM100F dan CM100R).
d. Mengolah data
Pada tahap ini, penulis mengolah data yang diterima dengan software Microsoft
Excel. Pengolahan data terdiri dari menghitung rata-rata diameter rokok yang
diproduksi tiap mesin, menghitung standar deviasi dan sigma tiap mesin,
menghitung DPMO tiap mesin, dan menghitung kapabilitas proses tiap mesin.
e. Pembahasan hasil data
Setelah data diolah, penulis membahas hasil yang didapatkan dari pengolahan
data tersebut. Pembahasan hasil ini perlu melalui diskusi dengan pembimbing
lapangan kerja praktek.
f. Kesimpulan dan saran
Pada tahap ini, penulis menarik kesimpulan mengenai pembahasan hasil data
yang dimiliki dan memberikan saran kepada perusahaan terhadap hasil
pengolahan data.
4.4. Hasil Pekerjaan
4.4.1. Tugas dari Pembimbing Lapangan Kerja Praktek
Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori mengenai topik yang
dikerjakan oleh penulis, data sampel diameter rokok X per Desember 2017,
pengolahan data, pembahasan hasil data, dan kesimpulan dan saran.
a. Dasar Teori
Analisis poses kapabilitas atau Process Capability Analysis merupakan suatu
analisis untuk mengetahui kemampuan suatu proses memenuhi spesifikasi, atau
dengan kata lain merupakan pengukuran kinerja atau performansi proses. Process
capability atau kemampuan proses menggambarkan performansi dari sebuah
proses yang berada pada kondisi terkendali secara statistic. Process capability
merupakan sebaran dari variasi proses yang alamiah/natural yang ditentukan oleh
faktor-faktor umum sistem. Kemampuan proses juga ditentukan dari keragaman
30
total yang terjadi sebagai hasil dari common cause atau chance cause (penyebab
cacat umum) yang merupakan bagian yang tidak bias dihindarkan dari sistem yang
ada. Process Capability dapat diukur sebagai perbandingan dari output yang dapat
dihasilkan dengan spesifikasi desainnya. Kemampuan proses juga dapat diartikan
sebagai ukuran keseragaman dari suatu proses yang menghasilkan suatu produk
yang mana karakteristik kualitasnya bervariasi dengan rentangan yang kecil. Jadi
kemampuan proses menggambarkan sebuah indeks keseragaman output.
Menurut Mitra (1996), ada lima keuntungan dari analisis kapabilitas proses, yaitu:
i. Uniformity of output (keseragaman output).
Dengan melakukan studi kemampuan proses dan membuat penyesuaian yang
diperlukan dalam parameter proses, variabilitas dikontrol dengan ketat. Bentuk
yang tidak diinginkan dalam distribusi karakteristik kualitas dievaluasi, dan
kemungkinan perubahan dalam parameter proses dibuat sejak dini.
ii. Maintained or improved quality (menjaga atau meningkatkan kualitas).
Hal ini sesuai dengan tujuan peningkatan kualitas berkelanjutan. Analisis
kemampuan proses menunjukkan apakah peralatan baru diperlukan. Seiring
perubahan ini terjadi, kemampuan baru bisa ditentukan.
iii. Product and process design facilitated (terfasilitasi desain produk dan
proses).
Informasi yang diperoleh dari analisis kemampuan proses memberikan umpan
balik yang penting untuk disain. Hal ini penting karena perancang produk harus
menyadari variasi inheren dalam prosesnya. Merancang toleransi produk yang
prosesnya tidak mampu dicapai membuat lead time lebih lama dalam desain.
iv. Assitance in vendor selection and control (bantuan dalam seleksi vendor
dan control).
Perusahaan dapat meminta vendor mereka untuk melaporkan informasi
kemampuan proses untuk membimbing mereka dalam memilih vendor. Apalagi,
bagi vendor yang sudah terpilih, pelaporan informasi kapabilitas proses secara
reguler adalah cara yang efektif untuk mengendalikan dan meningkatkan kualitas
di tempat vendor.
v. Reduction in total cost (pengurangan biaya total).
Hal ini terjadi karena biaya kegagalan internal dan eksternal diturunkan. Dengan
terus memantau parameter proses, lebih sedikit item yang tidak sesuai diproduksi.
31
Process capability index atau indeks kapabilitas proses merupakan pengukuran
agregat dalam kinerja proses. Terdapat lima indeks dalam kapabilitas proses, yaitu
Cp, CPU, CPL, Cpk, dan Cpm.
Indeks Cp adalah ukuran umum untuk menggambarkan potensi suatu proses
untuk memenuhi spesifikasi. Cp mengukur kapabilitas proses dengan ketentuan
hanya mengukur variasi proses dan tidak memperhitungkan lokasi proses
(Hendrawan, Susanto, Adinata, Susanto, & Rahardjo, 2017). Cp berkatian dengan
persebaran proses terhadap persebaran spesifikasi limit, dengan rumus yang
ditunjukkan pada 4.1.
𝐶𝑝 =𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿
6𝜎 4.1.
USL dan LSL merupakan batas spesifikasi atas dan bawah. 𝜎 merupakan standar
deviasi proses. Standar deviasi proses bias didapatkan dari 2 cara berdasarkan
jumlah sub-grup yaitu sub-grup ≤ 8 dan sub-grup > 8. Untuk sub-grup ≤ 8, maka
standar deviasinya didapatkan 𝜎 = �̅�𝑑2⁄ , di mana �̅� merupakan rata-rata dari
range dan d2 adalah faktor untuk peta control. Untuk sub-grup > 8, maka standar
deviasinya didapatkan 𝜎 = �̅�𝑐4⁄ , di mana �̅� merupakan rata-rata standar deviasi
sampel dan c4 adalah faktor untuk peta kontrol.
Cp ≥ 1 merupakan nilai yang diharapkan dalam proses kapabilitas. Hal itu berarti
proses memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
spesifikasi atau dengan kata lain proses kapabel. Cp = 1 berarti persebaran proses
sama dengan persebaran spesifikasi dan proses dikatakan hampir tidak mampu.
Cp < 1 berarti variabilitas inheren dalam proses, yang diukur dengan proses yang
menyebar 6σ, lebih besar dari pada penyebaran spesifikasi. Untuk situasi ini,
sebuah proses bisa dikendalikan dan tetap tidak memenuhi spesifikasi. Dengan
kata lain, Cp < 1 berarti proses tidak mampu memenuhi spesifikasi. Diperlukan
tindakan untuk mengurangi variabilitas proses.
Bila Cp menunjukkan potensial proses, maka Cpk menunjukkan proses kapabilitas
aktual dengan nilai parameter yang sudah ada, mengukur performansi proses. Cpk
digunakan ketika rata-rata proses tidak pada nilai target, yang diasumsikan
setengah jalan di antara batas spesifikasi. Nilai Cpk merupakan nilai yang
menunjukkan posisi dari proses yang terjadi terhadap batas spesifikasi dari produk
32
yang diukur. Cpk sendiri merupakan nilai terkecil antara CPU dan CPL ditunjukkan
oleh 4.2., di mana CPU adalah indeks kapabilitas atas, sedangkan CPL adalah
indeks kapabilitas bawah. Nilai Cpk yang diinginkan adalah di atas 1, yang
menunjukkan proses produksi sudah menghasilkan produk yang sesuai dengan
spesifikasi. Sedangkan Cpk < 1 berarti persebaran proses (6σ) lebih kecil dari
persebaran spesifikasi dan proses tidak sesuai dengan spesifikasi. Cpk = 1
menunjukkan semua proses hampir menghasilkan produk yang sesuai dengan
spesifikasi.
𝐶𝑝𝑘 = 𝑚𝑖𝑛 {𝑈𝑆𝐿−𝜇
3𝜎,𝜇−𝐿𝑆𝐿
3𝜎} 4.2.
= 𝑚𝑖𝑛{𝐶𝑃𝑈, 𝐶𝑃𝐿}
Cpm merupakan variasi dari rata-rata proses dari nilai target pada satuan standar
deviasi. Cpm biasa disebut juga sebagai indeks kapabilitas Taguchi. Taguchi
(1985,1986) menekankan peningkatan kualitas dengan menekankan
pengurangan variabilitas sekitar nilai target, T. Indeks kapabilitas Taguchi Cpm
melibatkan estimasi rata-rata proses dan varians proses. Perbedaan utama antara
Cpm dan indeks kemampuan lainnya adalah bahwa bias dari target secara
langsung dipertimbangkan di Cpm. Biasnya adalah perbedaan antara rata-rata
proses dan target. Untuk mendapatkan Cpm yang baik, sebuah proses harus tepat
sasaran, sedangkan untuk mendapatkan nilai Cpk yang memuaskan, sebuah
proses hanya perlu tetap sesuai dengan spesifikasi. Indeks kapabilitas Cpm
didasarkan pada konsep kurva kerugian Taguchi. Menurut Taguchi (seorang guru
kualitas Jepang yang terkenal), begitu prosesnya menyimpang dari target,
kerugian dihasilkan dan kualitas menjadi semakin buruk. Karena itu, hanya tinggal
di dalam spesifikasi saja tidak cukup. Nilai Cpm ≥ 2 menunjukkan proses dianggap
mampu dan kompetitif mencapai target. Nilai Cpm antara 1 hingga 1,99
menunjukkan proses dianggap cukup mampu, namun perlu upaya giat untuk
peningkatan kualitas (zero defect). Nilai Cpm < 1 menunjukkan proses tidak mampu
dan tidak kompetitif mencapai target. Rumus Cpm ditunjukkan pada 4.3.
𝐶𝑝𝑚 =𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿
6√𝜎2+(�̿�−𝑇)2 4.3.
33
b. Data
Data yang digunakan adalah data sampel diameter rokok X pada bulan Desember
2017. Dalam 1 kali pengambilan sampel terdiri dari 10 sub-grup. Terdapat 6 SPU
yang terdiri dari 2 mesin tiap SPU-nya. Data terlampir pada Lampiran 1.
c. Pengolahan Data
Rokok X yang diproduksi pada SKM Oasis merupakan rokok dengan kemasan 12
batang. Rokok X memiliki spesifikasi diameter sebagai berikut 8,00 ± 0,05 mm. Di
mana 8,05 mm sebagai batas atas spesifikasi (USL) dan 7,95 mm sebagai batas
bawah spesifikasi (LSL).
Pada pengolahan data, dilakukan perhitungan rata-rata, standar deviasi, dpmo,
dan kapabilitas tiap masing-masing mesin. Tahap pertama ialah menghitung rata-
rata dan standar deviasi tiap 10 sub-grupnya, lalu dihitung rata-rata double barnya
dan rata-rata dari standar deviasinya dengan rumus yang ditunjukan pada 4.4.,
4.5, 4.6, dan 4.7. Rumus tersebut diimplementasikan dengan fungsi Excel untuk
rata-rata tiap sub-grup (�̅�), rata-rata dari rata-rata sub-grup (�̿�), maupun rata-rata
standar deviasi (�̅�) yaitu =AVERAGE(number-1:number-n) dan untuk standar
deviasi (s) yaitu =STDEV.S(number-1:number-n).
�̅� =∑𝑥𝑖
𝑛 4.4.
�̿� =∑ �̅�𝑖
𝑛 4.5.
𝑠 = √∑(𝑥−�̅�)
𝑛−1 4.6.
�̅� =∑𝑠𝑖
𝑛 4.7.
Berikut adalah hasil dari perhitungan rata-rata dari rata-rata sub-grup (�̿�) dan rata-
rata standar deviasi (�̅�) masing-masing mesin yang ditunjukkan pada Tabel 4.1.
34
Tabel 4.1. Perhitungan �̿� dan �̅� Diameter Rokok X tiap Mesin
Machine �̿� �̅�
CM091F 8.00 0.021
CM091R 8.01 0.022
CM092F 8.00 0.024
CM092R 8.00 0.020
CM093F 8.01 0.021
CM093R 8.01 0.021
CM097F 7.98 0.021
CM097R 8.01 0.022
CM099F 8.00 0.021
CM099R 8.01 0.021
CM100F 8.00 0.019
CM100R 8.00 0.020
Setelah itu, dihitung nilai sigma (𝜎) dari tiap mesin. Karena sampel yang
didapatkan memiliki sub-grup berjumlah 10, maka digunakan rumus 𝜎= �̅�/𝑐4. Nilai
c4 didapatkan dari tabel nilai konstanta faktor batas kendali (Lampiran 2) dengan
jumlah sub-grup 10 yaitu sebesar 0,9727. Berikut adalah hasil dari nilai sigma (𝜎)
tiap mesin yang ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Perhitungan Nilai 𝝈
Machine 𝝈0
CM091F 0.021
CM091R 0.023
CM092F 0.024
CM092R 0.020
CM093F 0.021
CM093R 0.022
CM097F 0.021
CM097R 0.023
CM099F 0.022
CM099R 0.021
35
Tabel 4.2. Perhitungan Nilai 𝝈 (Lanjutan)
Machine 𝝈0
CM100F 0.019
CM100R 0.020
Kemudian dilakukan perhitungan kapabilitas yakni Cp, Cpk, dan Cpm. Perhitungan
nilai Cp dimulai dengan menghitung selisih antara USL dengan LSL, 8.05-7.95,
didapatkan hasil sebesar 0.1. Kemudian sesuai dengan rumus 4.1., hasil selisih
tersebut dibagi dengan 6𝜎 sehingga didapatkan nilai Cp. Perhitungan Cpk dimulai
dengan memperhitungan CPU dan CPL terlebih dahulu. Rumus CPU dan CPL,
serta Cpk ditunjukkan pada rumus 4.2., yang kemudian diambil nilai terendah dari
CPU dan CPL. Pada perhitungan Cpm dimulai dengan menghitung selisih USL
dengan LSL, lalu dibagi dengan 6 √(𝜎2+ (�̅̅�−𝑇)2). Nilai T pada rumus Cpm
merupakan nilai target pada spesifikasi yaitu 8,00 mm. Berikut adalah hasil
perhitungan Cp, Cpk dan Cpm dengan menggunakan Microsoft Excel yang
ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Perhitungan Cp, Cpk dan Cpm
Machine USL-LSL 6 𝝈0 Cp CPU CPL Cpk Cpm
CM091F 0.10 0.13 0.79 0.81 0.77 0.77 0.79
CM091R 0.10 0.14 0.73 0.62 0.84 0.62 0.69
CM092F 0.10 0.15 0.68 0.75 0.62 0.62 0.67
CM092R 0.10 0.12 0.82 0.90 0.75 0.75 0.80
CM093F 0.10 0.13 0.78 0.62 0.93 0.62 0.71
CM093R 0.10 0.13 0.77 0.63 0.91 0.63 0.71
CM097F 0.10 0.13 0.78 1.11 0.45 0.45 0.56
CM097R 0.10 0.14 0.74 0.57 0.90 0.57 0.66
CM099F 0.10 0.13 0.76 0.76 0.76 0.76 0.76
CM099R 0.10 0.13 0.78 0.67 0.89 0.67 0.74
CM100F 0.10 0.12 0.87 0.92 0.82 0.82 0.86
CM100R 0.10 0.12 0.82 0.81 0.83 0.81 0.82
d. Pembahasan
Hasil dari pengolahan data ditemukan bahwa nilai Cp seluruh mesin yang
memproduksi rokok X berada di bawah 1. Hal itu menunjukkan bahwa output dari
proses belum ada potensi untuk memenuhi spesifikasi. Penyebabnya adalah
persebaran proses lebih besar persebaran spesifikasi pada proses pembuatan
diameter rokok X. Maka dari itu, proses dikatakan tidak kapabel atau tidak mampu
36
memenuhi spesifikasi. Nilai Cp terendah terdapat pada mesin CM092F dari SPU
44 sebesar 0.682724, sedangkan nilai Cp tertinggi terdapat pada mesin CM100F
dari SPU 47 sebesar 0.866278.
Hasil lain ditemukan juga pada nilai Cpk seluruh mesin yang memproduksi rokok X
juga berada di bawah 1, sama seperti hasil nilai Cp. Hal ini menunjukkan bahwa
secara aktual proses kapabilitas pembuatan diameter rokok X tiap mesin masih
belum memenuhi spesifikasi. Karena Cpk merupakan nilai yang terkecil dari CPU
atau CPL, maka Cpk mengambarkan posisi kapabilitas aktual yang belum dapat
dipenuhi oleh proses. Terdapat 5 mesin yang nilai Cpk-nya merupakan nilai CPL,
yaitu CM091F, CM092F, CM092R, CM097F, dan CM100F. Selain itu, nilai Cpk
lainnya merupakan nilau CPU. Hampir seluruh nilai CPU maupun CPL bernilai di
bawah 1, sehingga menunjukkan proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi
atas maupun bawah. Namun ada 1 nilai CPU yang bernilai 1.10624 yaitu mesin
CM097F. Hal ini menunjukkan bahwa mesin tersebut sudah mampu memenuhi
spesifikasi yang diminta, terkhususnya mampu untuk tidak keluar dari batas
spesifikasi atas.
Pada indeks Taguchi atau Cpm, bahwa nilai Cpm seluruh mesin yang memproduksi
rokok X berada di bawah 1. Hal ini menunjukkan bahwa dari seluruh mesin yang
memproduksi rokok X belum kompetitif dan belum mampu mencapai nilai target
yang diingikan yaitu 8.00 mm. Dikarenakan masih banyak rokok X yang
berdiameter di luar nilai target, meskipun masih berada di dalam batas spesifikasi.
Hal ini sesuai dengan konsep Taguchi. Nilai Cpm terkecil berada di mesin CM097F
yaitu 0.55826, sedangkan nilai Cpm tertinggi berada di mesin CM100F dari SPU
47 yaitu 0.85704.
Tabel 4.4. Rangkuman % Out of Spec
Machine Z-
USL Z-LSL
P (z >=Z-USL)
P (z < Z-LSL)
DPMO Upper
DPMO Lower
DPMO
% out of
spec
CM091F 2.42 -2.32 0.01 0.01 7838.25 10260.85 18099.10 1.81
CM091R 1.85 -2.52 0.03 0.01 32229.56 5840.27 38069.82 3.81
CM092F 2.24 -1.86 0.01 0.03 12683.18 31402.74 44085.92 4.41
CM092R 2.71 -2.24 0.00 0.01 3392.88 12501.15 15894.03 1.59
CM093F 1.87 -2.79 0.03 0.00 30435.61 2604.98 33040.59 3.30
CM093R 1.89 -2.73 0.03 0.00 29608.49 3119.49 32727.98 3.27
CM097F 3.32 -1.36 0.00 0.09 452.18 86213.85 86666.03 8.67
CM097R 1.72 -2.70 0.04 0.00 42846.28 3420.35 46266.63 4.63
37
Tabel 4.4. Rangkuman % Out of Spec (Lanjutan)
Machine Z-
USL Z-LSL
P (z >=Z-USL)
P (z < Z-LSL)
DPMO Upper
DPMO Lower
DPMO
% out of
spec
CM099F 2.27 -2.29 0.01 0.01 11533.05 11146.32 22679.37 2.27
CM099R 2.02 -2.66 0.02 0.00 21500.03 3960.23 25460.26 2.55
CM100F 2.75 -2.45 0.00 0.01 3015.93 7110.71 10126.64 1.01
CM100R 2.42 -2.49 0.01 0.01 7786.30 6427.27 14213.57 1.42
Pada Tabel 4.4. menunjukkan menunjukkan tingkat cacat mesin CM091F selama
bulan Desember 2017 dalam produksi rokok X sebesar 1,81%. Pada mesin
CM091R, CM092F, CM092R, CM093F, CM093R, CM097F, CM097R, CM099F,
CM099R, CM100F, dan CM100R didapatkan tingkat cacat pada bulan Desember
2017 untuk rokok X secara berurutan sebesar 3.81%, 4.41%, 1.59%, 3.30%,
3.27%, 8.67%, 4.63%, 2.27%, 2.55%, 1.01%, dan 1.42%. Dari hasil tersebut
didapatkan bahwa mesin CM097F merupakan presentase cacat paling besar
dibandingkan mesin lainnya. Sedangkan, untuk presentase cacat terkecil
ditunjukkan oleh mesin CM100F. Presentase ini menunjukkan presentase dari part
pada proses yang keluar dari batas spesifikasi atas dan batas spesifikasi bawah.
Presentase didapatkan dari penjumlahan probabilitas defect yang keluar dari batas
atas ditambah dengan probabilitas defect yang keluar dari batas bawah dikalikan
100%.
Presentase defect tersebut berbanding lurus dengan hasil DPMO (defect per
million opportunities), di mana DPMO terbesar juga merupakan mesin CM097F.
Sedangkan DPMO terkecil juga mesin CM100F. Perhitungan DPMO juga hampir
sama dengan perhitungan % out of spec. Perhitungan DPMO merupakan
penjumlahan antara probabilitas defect yang keluar dari batas atas dikalikan
1.000.000 dengan batas bawah dikalikan 1.000.000 lalu dijumlahkan.
Dengan masih belum kapabelnya proses dalam mencapai spesifikasi dan juga
tingkat cacat yang masih tinggi, maka hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor
seperti manusia, mesin, material, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa penyebab
belum mampunya mesin memenuhi spesifikasi diameter X atau banyaknya variasi
output berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan karyawan di bagian QC.
i. Tingkat kebersihan ODM (Optical Diameter Measurement).
ODM merupakan alat pengukur diameter yang ada pada mesin cigarette macker
(CM). Karena alat pengukur diameter rokok ini secara optik, maka tingkat
38
kebersihan bagian ini harus terjaga. Apabila kebersihan tidak terjaga, maka akan
berdampak pada pembacaan diameter rokok yang tidak tepat sehingga dapat
menyebabkan penyimpangan pada pengukuran yang berpengaruh pada
kapabilitas proses sebuah mesin.
ii. Tingkat kebersihan sealing chamber.
Sealing chamber adalah alat yang mengatur besar kecilnya ukuran diameter
rokok. Bila ODM sebagai pengukur di awal, maka sealing chamber sebagai
eksekutor penentu ukuran diameter rokok. Apabila kebersihan tidak terjaga, maka
akan ada penyimpangan diameter yang terjadi yang berpengaruh pada kapabilitas
proses sebuah mesin.
iii. Perbedaan mesin generasi baru dan generasi lama.
Dari 6 SPU yang memproduksi rokok X, diketahui bahwa tidak semua mesin
merupakan generasi yang sama. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya
kapabilitas proses sebuah mesin. Pada generasi lama, ODM memiliki loop kecil
sehingga dapat memengaruhi pengukuran. Selain itu, proses cleaning ODM
dengan cara brush pada generasi lama juga hanya dilakukan satu kali. Pada ODM
generasi lama, belum ada juga fitur filter oil untuk membersihkan oli yang ada pada
sekitar ODM. Sedangkan pada mesin generasi baru, ODM memiliki loop lebih
besar dibandingkan generasi lama. Selain itu, proses cleaning ODM pada generasi
baru memiliki sistem yang berbeda yaitu satu kali di awal dan secara kontinyu
dilakukan pembersihan saat proses produksi berjalan. Pada mesin generasi baru,
sudah ada fitur filter oil.
iv. ODM (Optical Diameter Measurement) yang dimatikan.
Pada penyebab ini, ada faktor human yang mempengaruhi hasil kapabilitas
sebuah proses. Operator mengukur diameter secara manual dengan mematikan
ODM disebabkan gangguan mesin atau hal lain sebagainya, sehingga operator
mengamati talipan dari rokok, apakah sudah pas dengan spesifikasi atau belum.
Kemudian, apabila operator merasa talipan belum pas diameternya, maka
operator akan merubah setting-an mesin. Karena pengukuran yang kurang presisi
seperti ini, maka kapabilitas proses akan juga terpengaruhi.
Untuk mencapai kapabilitas proses pembuatan diameter yang diinginkan, maka
perlu dilakukan pengurangan variasi output. Hal yang dapat dilakukan adalah
perubahan spesifikasi berdasarkan situasi yang ada sekarang dan adanya
pembersihan berkala pada ODM dan sealing chamber. Dengan mengubah
39
spesifikasi dan meningkatkan kinerja mesin, maka akan diharapkan kapabilitas
proses juga meningkat.
4.4.2. Tugas Khusus Dosen Pembimbing
Selama menjalani kerja praktek, Dosen Pembimbing memberikan tugas mengenai
analisis salah satu jenis cacat yang terdapat pada bagian seluruh produk rokok.
Salah satu jenis cacat yang ditemui adalah OPP keriput. OPP (Oriented
Polypropylene) merupakan plastik terluar yang membungkus pak rokok, di mana
plastik di-press agar tidak ada flavor lost atau perubahan aroma dan rasa. Dalam
proses produksi, OPP keriput menjadi defect yang terkadang ditemui oleh foreman
dan operator mesin. Bentuk dari OPP keriput adalah adanya lipatan-lipatan kecil
di sisi kiri dan kanan sehingga menimbulkan permukaan plastik tidak rata, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.28, Gambar 4.29, dan Gambar 4.30.
Gambar 4.4. OPP Keriput Djarum Super Isi 12
Gambar 4.5. OPP Keriput LA Bold isi 20
40
Berikut adalah 3 penyebab timbulnya OPP keriput berdasarkan hasil observasi
dan wawancara dengan karyawan.
a. Berdasarkan karakteristik bahan baku, ditemukan bahwa daya magnet plastik
tersebut tinggi sehingga dapat lengket pada bagian folding. Bagian folding ini
dapat mempengaruhi saat proses pelipatan plastik.
b. Adanya kontaminasi lem dari stamp (pita cukai) yang akan berpengaruh pada
kebersihan di bagian turret dan bottom folder. Apabila bagian tersebut kotor,
maka plastik akan lengket di bagian tersebut sehingga menyebabkan OPP
keriput. Hal terburuknya ialah OPP dapat terkelupas karena kotornya bagian
turret dan bottom folder.
c. Ketepatan setting mesin yang dilakukan oleh teknisi. Setting mesin yang
benar dengan menyesuaikan kondisi di lapangan dapat menghasilkan OPP
yang tidak keriput. Tiap masing-masing mesin memiliki setting-an mesin yang
berbeda. Apabila poin a dan b sudah baik namun setting tidak tepat, maka
akan OPP keriput dapat terjadi.
Gambar 4.6. OPP Keriput Djarum Super MLD Black Series Isi 16
Dari hasil analisis di atas, penulis merumuskan beberapa penanggulangan untuk
mencegah defect OPP keriput tidak terjadi kembali, antara lain:
a. Pemilihan bahan baku plastik OPP dengan karakteristik daya magnetnya tidak
tinggi, sehingga tidak dapat lengket dengan folding.
41
b. Pembersihan turret dan bottom folder secara berkala, baik oleh operator atau
dengan menambah sistem pembersihan pada bagian tersebut.
c. Setting mesin oleh operator haruslah tepat dan memperhatikan bahan baku
dan kondisi mesin yang ada pada saat itu.
42
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Dalam proses pembentukan diameter rokok X di 6 SPU, nilai indeks Cp masih
di bawah 1. Hal ini menunjukkan bahwa proses masih memiliki potensi untuk
tidak mampu memenuhi spesifikasi.
b. Dalam proses pembentukan diameter rokok X di 6 SPU, nilai Cpk masih di
bawah 1. Hal ini menunjukkan bahwa proses secara aktual belum dapat
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
c. Dalam proses pembentukan diameter rokok X di 6 SPU, nilai Cpm masih di
bawah 1. Hal ini menunjukkan bahwa proses masih terjadi banyak
penyimpangan dari nilai target spesifikasi.
d. Tingkat cacat paling tinggi terdapat pada mesin CM097F di SPU 43 sebesar
8.67%.
e. Tingkat cacat paling rendah terdapat pada mesin CM100F di SPU 47 sebesar
1.01%.
f. Tingkat cacat berbanding terbalik dengan nilai indeks kapabilitas.
g. Karakteristik bahan baku plastik, kebersihan turret dan bottom folder, dan
ketepatan setting mesin mempengaruhi hasil dari OPP.
5.2. Saran
a. Pengurangan variasi output dengan cara mengubah spesifikasi yang
menyesesuaikan dengan kondisi sekarang.
b. Pembersihan secara berkala pada ODM agar dapat melakukan pengukuran
diameter rokok dengan baik.
c. Pembersihan berkala pada sealing chamber agar dapat membuat diameter
rokok yang sesuai dengan spesifikasi dan nilai target.
d. Pemilihan bahan baku plastik OPP dengan karakteristik daya magnetnya tidak
tinggi, sehingga tidak dapat lengket dengan folding.
e. Pembersihan turret dan bottom folder secara berkala, baik oleh operator atau
dengan menambah sistem pembersihan pada bagian tersebut.
f. Setting mesin oleh operator haruslah tepat dan memperhatikan bahan baku
dan kondisi mesin yang ada pada saat itu.
43
DAFTAR PUSTAKA
Hendrawan, E., Susanto, H. V., Adinata, S., Susanto, J., & Rahardjo, B. (2017).
Analisa Kapabilitas Proses untuk Proses Injeksi dan Blow Molding, 4, 16–21.
Mitra, A. (1996). Fundamentals of Quality Control and Improvement by Amitava
Mitra. Technometrics (Vol. 38). Alabama
44
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine
Machine Product DateTime Seq# Diameter (mm) Xbar
Diameter S Diameter
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51
1.00
8.01
7.989 0.029608557
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 7.97
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 7.97
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 7.93
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 8.02
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 8.03
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 7.97
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 7.99
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 8.0
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:01:51 8.0
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17
2.00
8.01
8.006 0.015055453
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 8.0
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 8.01
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 8.01
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 8.0
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 8.01
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 8.01
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 8.03
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 8.01
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 2:10:17 7.97
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13
3.00
8.02
8.054 0.020655911
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.06
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.07
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.05
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.04
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.05
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.03
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.07
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.06
CM091F SEC-S-089 01/12/2017 3:02:13 8.09
45
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 1 8.09
8.094 0.036878178
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 2 8.04
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 3 8.07
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 4 8.18
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 5 8.1
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 6 8.12
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 7 8.07
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 8 8.09
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 9 8.09
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:02:49 10 8.09
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 1 8.11
8.079 0.02514403
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 2 8.08
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 3 8.09
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 4 8.08
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 5 8.11
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 6 8.07
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 7 8.04
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 8 8.04
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 9 8.1
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 2:10:55 10 8.07
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 1 8.1
8.09 0.020548047
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 2 8.09
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 3 8.08
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 4 8.11
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 5 8.06
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 6 8.1
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 7 8.08
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 8 8.13
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 9 8.08
CM091R SEC-S-089 01/12/2017 3:02:57 10 8.07
46
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 1 7.98
8.006 0.021186998
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 2 8.02
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 3 8.05
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 4 7.98
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 5 8.0
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 6 7.99
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 7 8.02
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 8 8.01
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 9 8.01
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 0:45:37 10 8.0
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 1 8.04
8.001 0.033482997
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 2 8.02
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 3 7.97
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 4 7.94
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 5 8.0
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 6 7.97
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 7 8.04
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 8 8.03
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 9 8.01
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 2:12:37 10 7.99
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 1 7.99
8.008 0.023475756
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 2 8.04
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 3 7.99
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 4 7.99
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 5 8.05
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 6 7.99
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 7 8.03
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 8 8.0
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 9 7.99
CM092F SEC-S-089 01/12/2017 3:41:13 10 8.01
47
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 1 7.97
7.986 0.021186998
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 2 7.99
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 3 8.01
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 4 7.99
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 5 8.0
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 6 7.95
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 7 7.99
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 8 7.97
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 9 7.97
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 0:37:43 10 8.02
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 1 7.99
7.978 0.030110906
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 2 7.99
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 3 8.02
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 4 8.02
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 5 7.96
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 6 7.99
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 7 7.97
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 8 7.97
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 9 7.93
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 2:15:03 10 7.94
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 1 7.98
7.975 0.01779513
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 2 7.97
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 3 7.95
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 4 7.98
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 5 7.96
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 6 7.96
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 7 8.0
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 8 8.0
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 9 7.99
CM092R SEC-S-089 01/12/2017 3:44:18 10 7.96
48
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 1 8.0
8.021 0.021832697
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 2 8.02
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 3 8.0
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 4 8.02
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 5 8.0
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 6 8.07
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 7 8.02
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 8 8.04
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 9 8.01
CM093F SEC-S-089 01/12/2017 0:26:43 10 8.03
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 1 7.94
7.967 0.025407785
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 2 7.99
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 3 7.96
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 4 7.99
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 5 7.93
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 6 7.95
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 7 7.98
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 8 7.95
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 9 7.97
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 7:39:22 10 8.01
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 1 7.95
7.986 0.027968236
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 2 8.01
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 3 7.95
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 4 8.01
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 5 7.96
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 6 8.0
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 7 7.96
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 8 7.99
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 9 8.01
CM093F SEC-S-089 04/12/2017 8:01:40 10 8.02
49
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 1 8.0
8.004 0.018378732
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 2 7.98
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 3 7.98
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 4 8.01
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 5 8.02
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 6 7.99
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 7 8.01
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 8 8.01
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 9 8.0
CM093R SEC-S-089 01/12/2017 0:42:17 10 8.04
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 1 7.93
7.958 0.026161889
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 2 8.0
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 3 7.94
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 4 7.93
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 5 7.94
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 6 7.95
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 7 7.99
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 8 7.99
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 9 7.96
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 7:50:44 10 7.95
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 1 7.95
7.953 0.019465068
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 2 7.95
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 3 7.94
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 4 7.92
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 5 7.99
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 6 7.97
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 7 7.94
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 8 7.95
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 9 7.97
CM093R SEC-S-089 04/12/2017 8:11:11 10 7.95
50
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 1 7.97
7.964 0.021186998
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 2 7.98
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 3 7.99
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 4 7.96
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 5 8.0
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 6 7.94
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 7 7.96
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 8 7.94
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 9 7.94
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:02:19 10 7.96
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 1 7.97
7.969 0.014491377
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 2 7.99
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 3 7.96
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 4 7.97
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 5 7.99
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 6 7.98
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 7 7.97
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 8 7.96
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 9 7.95
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 11:18:34 10 7.95
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 1 7.96
7.966 0.025905812
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 2 7.93
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 3 7.96
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 4 7.96
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 5 8.01
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 6 7.98
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 7 7.97
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 8 7.93
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 9 8.0
CM097F SEC-S-089 04/12/2017 12:08:16 10 7.96
51
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 1 7.99
8.015 0.026770631
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 2 8.03
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 3 8.03
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 4 8.0
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 5 8.04
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 6 8.01
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 7 8.01
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 8 7.96
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 9 8.05
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 10:57:48 10 8.03
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 1 7.99
7.981 0.023309512
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 2 7.99
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 3 8.01
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 4 7.96
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 5 7.94
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 6 7.96
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 7 8.0
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 8 7.98
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 9 7.97
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 11:27:40 10 8.01
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 1 8.02
8.023 0.020027759
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 2 8.01
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 3 8.02
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 4 8.0
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 5 8.05
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 6 8.04
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 7 8.02
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 8 8.05
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 9 7.99
CM097R SEC-S-089 04/12/2017 12:24:53 10 8.03
52
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 1 8.0
8.029 0.019119507
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 2 8.01
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 3 8.02
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 4 8.04
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 5 8.03
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 6 8.04
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 7 8.01
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 8 8.03
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 9 8.06
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 0:09:29 10 8.05
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 1 8.03
8.028 0.016865481
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 2 8.02
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 3 8.04
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 4 8.04
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 5 7.99
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 6 8.02
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 7 8.05
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 8 8.04
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 9 8.02
CM099F SEC-S-089 01/12/2017 1:03:18 10 8.03
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 1 7.98
7.983 0.014944341
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 2 7.98
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 3 7.98
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 4 7.99
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 5 7.98
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 6 7.98
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 7 7.99
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 8 7.99
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 9 7.95
CM099F SEC-S-089 04/12/2017 7:05:12 10 8.01
53
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 1 7.94
7.972 0.025733679
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 2 7.96
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 3 7.95
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 4 8.0
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 5 8.01
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 6 7.95
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 7 7.95
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 8 8.0
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 9 7.97
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 7:11:36 10 7.99
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 1 7.99
7.989 0.017288403
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 2 8.01
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 3 7.97
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 4 8.02
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 5 7.97
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 6 7.97
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 7 7.99
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 8 7.98
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 9 7.99
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 10:38:47 10 8.0
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 1 7.98
7.978 0.013165612
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 2 7.98
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 3 7.99
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 4 7.97
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 5 8.0
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 6 7.98
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 7 7.95
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 8 7.98
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 9 7.98
CM099R SEC-S-089 04/12/2017 11:45:21 10 7.97
54
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq#
Diameter
(mm)
Xbar Diameter
S Diameter
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 1 8.08
8.016 0.024585452
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 2 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 3 8.02
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 4 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 5 8.02
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 6 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 7 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 8 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 9 8.02
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:29:04 10 8.02
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 1 7.98
8.008 0.016865481
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 2 8.01
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 3 8.03
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 4 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 5 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 6 8.02
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 7 7.99
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 8 8.03
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 9 8.02
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 0:58:50 10 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 1 8.01
7.997 0.013374935
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 2 7.98
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 3 7.98
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 4 7.98
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 5 8.02
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 6 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 7 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 8 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 9 8.0
CM100F SEC-S-089 01/12/2017 1:36:04 10 8.0
55
Lampiran 1. Data Diameter Rokok X dari 12 Cigaretter Machine (Lanjutan)
Machine Product DateTime Seq# Diameter (mm) Xbar Diameter S Diameter
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 1 7.98
8.002 0.018737959
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 2 8.0
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 3 7.98
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 4 8.02
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 5 7.99
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 6 7.99
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 7 8.01
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 8 8.0
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 9 8.01
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 0:31:33 10 8.04
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 1 7.97
7.994 0.021186998
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 2 7.98
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 3 8.0
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 4 8.04
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 5 7.99
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 6 7.98
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 7 7.98
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 8 7.99
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 9 8.02
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 1:16:21 10 7.99
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 1 7.99
8.006 0.017126977
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 2 7.99
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 3 8.02
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 4 8.02
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 5 7.99
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 6 8.01
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 7 8.01
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 8 7.98
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 9 8.02
CM100R SEC-S-089 01/12/2017 2:01:09 10 8.03
56
Lampiran 2. Aktivitas Pengambilan Sampel pada Mesin yang Diperbaiki
Inspeksi Pack
Inspeksi Rokok
57
Lampiran 3. Konstanta Peta Kendali
58
Lampiran 3. Konstanta Peta Kendali (Lanjutan)