25
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG under AKUNTANSI , AKUNTANSI KELAS XII Versi materi oleh Ismawanto Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan dagang meliputi: 1. laporan laba/rugi, 2. laporan perubahan modal, 3. neraca, 4. laporan arus kas. Sekarang, simaklah pembahasannya masing-masing. 1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement) Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.

Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Keuangan

Citation preview

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

under AKUNTANSI, AKUNTANSI KELAS XII

Versi materi oleh Ismawanto

Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan dagang meliputi:

1. laporan laba/rugi,2. laporan perubahan modal,3. neraca,4. laporan arus kas.

Sekarang, simaklah pembahasannya masing-masing.

1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)

Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.

Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.

a. Bentuk Langsung (Single Step)Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi.

Contoh:Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4) dapat dibuat laporan laba/rugi sebagai berikut.

b. Bentuk Bertahap (Multiple Step)Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih usaha.

Contoh:Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4), dapat dibuat laporan laba/rugi sebagai berikut.

2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara lain:a. besarnya modal awal periode,b. adanya laba atau rugi usaha,c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,d. adanya investasi tambahan dari pemilik,e. besarnya modal akhir periode.

Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned earning statement).

Contoh:Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4), dapat dibuat laporan perubahan modal sebagai berikut.

3. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir dalam laporan perubahan modal.

Contoh:Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4), dapat disusun neraca sebagaimanatampak pada Tabel 2.8 berikut ini.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Contoh Laporan KeuanganperusahaanPosted on November 2, 2011 by wahyu410 LAPORANKEUANGAN(FINANCIALSTATEMENT)Sebelum pembahasan mengenai laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu Jenis-jenis perusahaan. Karena perbedaan jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam laporan.JENIS-JENIS PERUSAHAANJenis-jenis perusahaan berdasarkan pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :1. Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya status hukum perusahaan berbentuk UD (usaha dagang), CV (commanditaire verschop), PD (perusahaan dagang) dan sebagainya.2. Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang dimiliki oleh banyak orang, yang disebut pemegang saham. Status hukum PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.selanjutnya perlu dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha, yang mana terbagi atas 3 macam, yaitu :1. Perusahaan Jasa (Service Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh seperti kantor akuntan publik, usaha salon, usaha bengkel, bank, asuransi, lembaga pendidikan, sekolah, universitas, klinik dokter, kantor notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha jasa pengiriman,dan sebagainya.2. Perusahaan Dagang (Trading Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang membeli dan menjual barang dagangan. Contoh seperti showroom atau dealer motor, apotik, toko elektronika, toko grosir, supermarket, minimarket, toko sparepart, toko pakaian, distributor, dan sebagainya.3. Perusahaan Industri (Manufacture), yaitu perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha catering, kerajinan mebel, usaha furniture, pabrik semen, pabrik pasta gigi, pabrik permen/coklat, pabrik lampu pijar, dan usaha home industri lainnya.PENGERTIAN LAPORAN KEUANGANLaporan keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan.UNSUR LAPORAN KEUANGANUnsur utama Laporan Keuangan terdiri dari :1. Laporan Laba Rugi ( Income Statement )2. Laporan Perubahan Ekuitas (untuk perusahaan perseorangan) (Capital Statement)atauLaporan Saldo Laba (untuk perseroan terbatas) (Retained Earning Statement)3. Neraca ( Balance Sheet )4. Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )5. Catatan Atas Laporan KeuanganUntuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan gambaran singkat dan bentuk umum masing- masing unsur laporan keuangan diatas.LAPORAN LABA RUGI ( Income Statement )Laporan laba rugi adalah suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan dengan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip Matching.BENTUK LAPORAN LABA RUGIAda 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step) - Perusahaan JasaNAMA PERUSAHAAN JASALAPORAN LABA RUGIUntuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004Pendapatan Usaha Rp. 50.000.000,-Beban Usaha :o oBeban gaji karyawanBeban sewa kantorRp. 8.000.000,- Rp. 4.000.000,-

ooBeban listrik, telepon dan airBeban penyusutan Beban lain-lain Jumlah beban usahaRp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,- Rp. 1.000.000,-

Rp. 19.000.000,-Laba Usaha Rp.31.000.000,-Pendapatan Luar Usaha :o Pendapatan bunga Rp. 1.000.000,-o Pendapatan jasa giro Rp. 500.000,-Jumlah pendapatan luar usaha Rp. 1.500.000,-Beban Luar Usaha :o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-o Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,-Laba bersih sebelum pajak Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) lampiran Rp. 4.500.000,-Laba bersih setelah pajak Rp.27.000.000,-Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) Perusahaan DagangNAMA PERUSAHAAN DAGANGLAPORAN LABA RUGIUntuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004Penjualan kotor (bruto)Retur penjualanRp. 2.000.000,-Rp. 80.000.000,-

Penjualan bersih (neto)Rp. 3.000.000,-Rp. 77.000.000,-

Harga pokok penjualan :Persediaan barang dagangan (awal)Rp. 25.000.000,-Rp. 40.000.000,-

Pembelian barang daganganOngkos angkut pembelianRp. 1.500.000,-

Potongan penjualan Rp. 1.000.000,-Retur pembelian Rp. 2.000.000,-Potongan pembelian Rp. 1.000.000,-Pembelian bersihRp. 38.500.000,-

Barang siap dijualRp. 63.500.000,-

Persediaan barang dagangan (akhir)Rp. 33.500.000,-

Harga pokok penjualanRp. 30.000.000,-

Laba kotorRp. 47.000.000,-

(Rp. 3.000.000,-)Laba kotor (pindah dari halaman sebelumnya)Beban Usaha :Beban penjualan Beban gaji karyawan penjualanRp. 3.000.000,-Rp. 2.500.000,-Rp. 47.000.000,-

o Beban promosiBeban penjualan lain-lainBeban administrasi & umum:Rp. 500.000,-

o Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantorRp. 2.000.000,-Rp. 4.000.000,-

o Beban listrik, telepon dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino Jumlah beban usahaRp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 1.000.000,-Rp. 19.000.000,-

Laba UsahaRp. 28.000.000,-

Pendapatan Luar Usaha :

o Pendapatan bungao Pendapatan jasa giroRp. 1.000.000,-Rp. 500.000,-

Jumlah pendapatan luar usaha Rp. 1.500.000,-Beban Luar Usaha :o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,- Laba bersih sebelum pajak Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) lampiran Rp. 4.500.000,-Laba bersih setelah pajak Rp.24.000.000,-Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan PerseoranganNAMA PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004Ekuitas (awal) Rp. 200.000.000,-Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-Prive ( Drawing ) Rp. 10.000.000,-Penambahan modal Rp. 14.000.000,- Ekuitas (akhir) Rp. 214.000.000,-Laporan Saldo Laba ( Retained Earning Statements )Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas (PT)NAMA PERSEROAN TERBATASLAPORAN SALDO LABAUntuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004Saldo Laba (awal) Rp. 200.000.000,-Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-Deviden Rp. 10.000.000,-Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan Rp. 14.000.000,-Saldo Laba (akhir) Rp. 214.000.000,-NERACA ( Balance Sheet )Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :Nama Perusahaan;Neraca;Tanggal Neraca ( Per tanggal 31 Januari )Contoh : NERACA ( bentuk skontro ) Perusahaan Perseorangan Usaha JasaNAMA PERUSAHAAN PERSEORANGANN E R A C APer tanggal 31 Desember 2004Aktiva Lancar:Hutang Lancar:

Kas ditangan 15.000.000Hutang usaha 81.000.000

Bank 45.000.000Hutang biaya 8.000.000

Deposito 100.000.000Hutang pajak 2.000.000

Piutang usaha 60.000.000Hutang bank 50.000.000

Piutang wesel 10.000.000Uang muka penjualan 10.000.000

Perlengkapan 3.000.000Jumlah hutang lancar 151.000.000

Biaya dibayar dimuka 5.000.000

Pajak dibayar dimuka 3.000.0000Hutang Jangka Panjang:

Jumlah aktiva lancar 241.000.000Hutang bank 100.000.000

Investasi Jangka Panjang:Hutang hipotik 100.000.000

Saham 30.000.000

Obligasi 50.000.000Jumlah hutang jangka panjang 200.000.000

Jumlah Investasi Jk Panjang 80.000.000

Aktiva Tetap :Ekuitas:

Tanah 200.000.000Modal Pemilik 550.000.000

Bangunan 300.000.000

Kendaraan 50.000.000Jumlah modal 550.000.000

Peralatan Kantor 20.000.000

Furniture 10.000.000

Jumlah Aktiva Tetap 580.000.000

JUMLAH AKTIVA 901.000.000JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL 901.000.000

Contoh : NERACA ( bentuk skontro ) Perseroan Terbatas Usaha DagangNAMA PERSEROAN TERBATASN E R A C APer tanggal 31 Desember 2004Aktiva Lancar:Hutang Lancar:

Kas ditangan 15.000.000Hutang dagang 81.000.000

Bank 45.000.000Hutang biaya 8.000.000

Deposito 50.000.000Hutang pajak 2.000.000

Piutang dagang 60.000.000Hutang bank 50.000.000

Piutang wesel 10.000.000Uang muka penjualan 10.000.000

Persediaan barang dagangan 53.000.000Jumlah hutang lancar 151.000.000

Biaya dibayar dimuka 5.000.000Hutang Jangka Panjang:

Pajak dibayar dimuka 3.000.000Hutang bank 30.000.000

Jumlah aktiva lancar 241.000.000Hutang hipotik 40.000.000

Aktiva Tetap :Hutang obligasi 50.000.000

Tanah 200.000.000Jumlah hutang jangka panjang 120.000.000

Bangunan 300.000.000

Kendaraan 50.000.000Ekuitas:

Peralatan Kantor 20.000.000Modal saham 400.000.000

Furniture 10.000.000Laba ditahan 150.000.000

Jumlah Aktiva Tetap 580.000.000Jumlah modal 550.000.000

JUMLAH AKTIVA 821.000.000JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL 821.000.000

LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF CASH FLOW )Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.Komponen laporan:- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan investasi dan pendanaan. Contoh: penjualan barang dan jasa, penerimaan royalty, fee, komisi atau lainnya; pembayaran kepada pemasok/supplier atau karyawan.- Aktivitas Investasi, adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.Metode yang digunakan untuk menyusun Laporan Arus Kas adalah Metode Langsung(Direct Methods). Contoh:NAMA PERSEROAN TERBATASLAPORAN ARUS KASUntuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004Arus kas dari aktivitas operasi:Penerimaan uang dari pelangganxx

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawanxx

Kas yang dihasilkan operasixx

Pembayaran bunga(xx)

Pembayaran pajak penghasilan(xx)

Arus kas sebelum pos luar biasaxx

Penerimaan kas lain-lain (misal premi)xx

Arus kas bersih dari aktivitas operasixx

Sales Mix Break-even Point CalculationSales mix is the proportion in which two or more products are sold. For the calculation of break-even point for sales mix, following assumptions are made in addition to those already made for CVP analysis:1. The proportion of sales mix must be predetermined.2. The sales mix must not change within the relevant time period.The calculation method for the break-even point of sales mix is based on the contribution approach method. Since we have multiple products in sales mix therefore it is most likely that we will be dealing with products with different contribution margin per unit and contribution margin ratios. This problem is overcome by calculating weighted average contribution margin per unit and contribution margin ratio. These are then used to calculate the break-even point for sales mix.The calculation procedure and the formulas are discussed via following example:Example: Formulas and Calculation ProcedureFollowing information is related to sales mix of product A, B and C.ProductABC

Sales Price per Unit$15$21$36

Variable Cost per Unit$9$14$19

Sales Mix Percentage20%20%60%

Total Fixed Cost$40,000

Calculate the break-even point in units and in dollars.CalculationStep 1: Calculate the contribution margin per unit for each product:ProductABC

Sales Price per Unit$15$21$36

Variable Cost per Unit$9$14$19

Contribution Margin per Unit$6$7$17

Step 2: Calculate the weighted-average contribution margin per unit for the sales mix using the following formula:Product A CM per Unit Product A Sales Mix Percentage+ Product B CM per Unit Product B Sales Mix Percentage+ Product C CM per Unit Product C Sales Mix Percentage= Weighted Average Unit Contribution MarginProductABC

Sales Price per Unit$15$21$36

Variable Cost per Unit$9$14$19

Contribution Margin per Unit$6$7$17

Sales Mix Percentage20%20%60%

$1.2$1.4$10.2

Sum: Weighted Average CM per Unit$12.80

Step 3: Calculate total units of sales mix required to break-even using the formula:Break-even Point in Units of Sales Mix = Total Fixed Cost Weighted Average CM per UnitTotal Fixed Cost$40,000

Weighted Average CM per Unit$12.80

Break-even Point in Units of Sales Mix3,125

Step 4: Calculate number units of product A, B and C at break-even point:ProductABC

Sales Mix Ratio20%20%60%

Total Break-even Units3,1253,1253,125

Product Units at Break-even Point6256251,875

Step 5: Calculate Break-even Point in dollars as follows:ProductABC

Product Units at Break-even Point6256251,875

Price per Unit$15$21$36

Product Sales in Dollars$9,375$13,125$67,500

Sum: Break-even Point in Dollars$90,000

Menurut Djarwanto Ps (1997 :221), bagi suatu perusahaan yang memproduksi dan menjual 2 jenis barang atau lebih, dalam menghitung titik impasnya, perusahaan tersebut harus dipandang seolah-olah hanya memproduksi dan menjual satu jenis barang saja . Untuk tujuan ini jenis-jenis yang diproduksi dan dijual , perbandingan produk dalam unit (produk mix) antara produk harus selalu tetap. Titik impas bagi lebih dari satu jenis produk tercapai ada nilai penjualan total, dimana laba rugi dari jenis-jenis barang yang disatukan tersebut sama dengan nol ( secara keseluruhan tidak laba dan rugi).Metode yang digunakan untuk menghitung titik impas bagi lebih dari satu jenis produk, yaitu : FC TotalBEP Total = VC Total 1 - ____________S TotalDimana :BEP Total = Hasil Penjualan Pada Titik Impas Total (Dalam Rupiah)FC Total = Biaya Tetap TotalVC Total = Biaya Variabel TotalS Total = Hasil Penjualan Total.Kemudian mencari besarnya penjualan untuk masing-masing produk dengan menggunakan produk mix dan sales mix yang konstan.- Sales mix adalah perbandingan total penjualan anatara masing-masing produk.- Produk mix adalah perbandingan kuantitas barang yang dijual.

Contoh Suatu perusahaan memproduksi dan menjual tiga macam produk yakni, A, B, dan C data ketiga produk tersebut adalah : Produk A

Penjualan : 10.000 unit @ Rp. 100.,00 Rp. 1.000.000,00Biaya : Biaya Tetap Rp. 200.000,00Biaya variabel 60 % 600.000,00

800.000,00Laba Rp. 200.000,00 Produk B

Penjualan : 8.000 unit @ Rp. 125,00 Rp. 1.000.000,00Biaya : Biaya Tetap Rp. 400.000,00Biaya variabel 40 % 400.000,00

800.000,00Laba Rp. 200.000,00

Produk C

Penjualan :4.000 unit @ Rp. 250,00 Rp. 1.000.000,00Biaya : Biaya Tetap Rp. 300.000,00Biaya variabel 60 % 500.000,00

800.000,00Laba Rp. 200.000,00

Dari data tersebut BEP Total dan BEP untuk masing-masing produk adalah sebagai berikut :Rp. 900.000,00BEP Total =Rp. 1.500.000,00I -Rp. 3.000.000,00

= Rp. 1.800.000,00

Rp. 200.000,00BEP Produk A = = Rp. 500.000,0040 %Rp. 400.000,00BEP Produk A = = Rp. 666.667,0060 %Rp. 300.000,00BEP Produk A = = Rp. 600.000,0050 %

Pembuktian BEP Total :Sales mix A:B:C = Rp. 1.000.000,00 : Rp. 1.000.000,00 : Rp. 1.000.000,00= 1:1:1Product mix A:B:C = 10,00 : 8,00 : 4,00= 5 : 4 : 2Penjualan Produk A = 1/3 X Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00Penjualan Produk B = 1/3 X Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00Penjualan Produk C = 1/3 X Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00Dalam unit (A) = Rp. 600.000,00 : Rp. 100,00 = 6.000 unitDalam unit (B) = Rp. 600.000,00 : Rp. 125,00 = 4.800 unitDalam unit (C) = Rp. 600.000,00 : Rp. 254,00 = 2.400 unit

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2101402-perhitungan-bep-menggunakan-pendekatan-matematis/#ixzz0PKP5GGo5

Contoh kasus Linear Programming metode simplex

Seorang pedagang menjual buah mangga, pisang, dan jeruk dengan menggunakan gerobak. Pedagang tersebut membeli mangga dengan harga Rp8.000/kg, pisang Rp6.000/kg dan jeruk Rp10.000/kg. Modal yang tersedia Rp1.200.000 dan gerobaknya hanya dapat memuat mangga, pisang, dan jeruk sebanyak 180kg. Jika harga jual mangga Rp9.200/kg, pisang Rp7.000/kg, dan jeruk Rp.1.1500/kg, maka berapa laba maksimum yang diperoleh?PenyelesaianFormulasi Linier Programming :Variabel :A=Mangga, B=Pisang, C=JerukFungsi Tujuan :Laba penjualan buah mangga = Rp9.200-Rp8.000 = Rp1.200Laba penjualan buah pisang = Rp7.000-Rp6.000 = Rp1.000Laba penjualan buah jeruk = Rp11.500-Rp10.000 = Rp1.500

Zmax=1200A +1000B +1500C

Fungsi Batasan :8000A + 6000B + 10000C 1200000A + B + C 180-Penyelesaian dengan Pom For Windows-

1. Buka POM for Windows, pilih menu Module Linear programming Selanjutnya pilih menu FileNewKasus ini fungsi batasannya ada 2 dan variabelnya ada 3.

2. Isi sesuai dengan fungsi batasan, fungsi tujuan, dan kapasitas maksimum batasan .

3. Kemudian di Solve, pilih WindowIterations

Pada tabel Iterasi tampak bahwa iterasi terjadi 3 kali guna mendapatkan hasil yang sesuai. Pada Iterasi ke 3 atau terakhir diketahui bahwa untuk mencapai laba optimum(maksimal) maka pedagang buah harus menjual :Buah Mangga (A)= 0 (tidak perlu menjual buah mangga)Buah Pisang (B)= 150 kgJeruk(C) = 30 kgDengan total labanya sebesar Rp 195.000

^Semoga Bermanfaat^