64
LAPORAN KEUANGAN INTERIM TRIWULAN KE III INTERIM FINANCIAL STATEMENT THIRD QUARTER Tidak diaudit Unaudit 2011

Laporan Keuangan Triwulan Ke III 2011-prn-1 original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT UNITEX Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM TRIWULAN KE III YANG

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

TRIWULAN KE III

INTERIM FINANCIAL STATEMENT

THIRD QUARTER

Tidak diaudit

Unaudit

2011

PT Unitex Tbk

LAPORAN KEUANGAN INTERIM Triwulan Ke III yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Tidak diaudit) dan Tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (Diaudit) INTERIM FINANCIAL STATEMENTS September 30, 2011 and 2010 (Unaudited) and December 31, 2010 (Audited)

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

PT UNITEX Tbk

LAPORAN KEUANGAN INTERIM TRIWULAN KE III YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN

31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT)

PT UNITEX Tbk INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

SEPTEMBER 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31,2010 (AUDITED)

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Posisi Keuangan Interim ............................. 1-2 ......................Interim Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim .................. 3 .............Interim Statements of Comprehensive Income

Interim Statements of Changes in Shareholders’ Laporan Perubahan Defisiensi Modal Interim ............. 4 .................................................................. Deficiency Laporan Arus Kas Interim .......................................... 5 ................................Interim Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Interim ................... 6-60 ....................Notes to the Interim Financial Statements

***************************

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

1

PT UNITEX Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM

30 September 2011 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

September 30, 2011 (Unaudited) and December 31, 2010 (Audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30 Sep 2011/ Catatan/ 31 Des 2010/ Sep 30, 2011 Notes Dec 31, 2010

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 5.641.369.790 2,4 9.941.320.075 Cash on hand and in banks Piutang usaha 2,5 Trade receivables Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance penyisihan kerugian penurunan for impairment losses of nilai sebesar Rp957.518.686 Rp957,518,686 as of pada tanggal 30 September 2011 September 30, 2011 and dan 31 Desember 2010 28.925.517.525 29.952.726.733 December 31, 2010 Pihak-pihak yang berelasi 3.007.088.828 24 3.775.951.349 Related parties Persediaan 47.542.506.730 2,6 32.585.256.294 Inventories Pajak dibayar di muka 2.435.024.640 7 1.924.111.022 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 404.625.214 86.767.190 Other current assets

JUMLAH ASET LANCAR 87.956.132.727 78.266.132.663 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan - bersih 5.284.207.202 2,23d 5.008.501.145 Deferred tax assets - net Fixed assets - Aset tetap - setelah dikurangi net of accumulated akumulasi penyusutan dan depreciation and impairment in penurunan nilai aset tetap value of fixed assets of sebesar Rp266.654.736.447 Rp266,654,736,447 as of pada tanggal 30 September 2011 September 30, 2011 (31 Desember 2010 (December 31, 2010 : Rp264.372.724.417) 63.555.406.956 2,8 65.173.628.559 : Rp264,372,724,417) Beban ditangguhkan - hak atas tanah - bersih 291.257.888 2 313.721.105 Deferred charges - landrights - net Aset tidak lancar lainnya 5.146.241.404 2,9 5.139.741.404 Other non - current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 74.277.113.450 75.635.592.213 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 162.233.246.177 153.901.724.876 TOTAL ASSETS

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

2

PT UNITEX Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM

30 September 2011 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

September 30, 2011 (Unaudited) and December 31, 2010 (Audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30 Sep 2011/ Catatan/ 31 Des 2010/ Sep 30, 2011 Notes Dec 31, 2010

LIABILITAS DAN DEFISIENSI LIABILITIES AND MODAL SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang usaha 2,10 Trade payables Pihak ketiga 5.040.736.031 14.701.274.533 Third parties Pihak - pihak yang berelasi 12.830.896.100 24 5.577.409.058 Related parties Pinjaman dari pemegang saham 276.856.250.757 2,11,24 269.375.389.677 Loans from a shareholder Hutang pajak 767.675.134 12 421.578.001 Taxes payable Kewajiban sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu Current maturities of satu tahun 57.741.375 2,8 50.310.321 obligation under finance lease Liabilitas lancar lainnya 7.952.783.522 2,13,24 6.650.605.168 Other current liabilities

JUMLAH LIABILITAS LANCAR 303.506.082.919 296.776.566.758 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Estimated liabilities Estimasi kewajiban imbalan kerja 21.201.035.239 2,14 20.500.785.254 for employee benefits Kewajiban sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian yang jatuh Obligation under finance lease, net tempo dalam waktu satu tahun 139.281.225 2,8 183.566.161 of current maturities

JUMLAH LIABILITAS TIDAK TOTAL NON- LANCAR 21.340.316.464 20.684.351.415 CURRENT LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 324.846.399.383 317.460.918.173 TOTAL LIABILITIES

DEFISIENSI MODAL ` SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY Modal saham Capital stock - Modal dasar - 14.670.000 saham Authorized - 14,670,000 shares dengan nilai nominal at par value Rp1.000 per saham Rp1,000 each Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 8.068.500 saham 8.068.500.000 15 8.068.500.000 8,068,500 shares Agio saham 9.150.412.500 16 9.150.412.500 Additional paid-in capital Akumulasi kerugian (179.832.065.706) (180.778.105.797) Accumulated losses

NET SHAREHOLDERS’ JUMLAH DEFISIENSI MODAL (162.613.153.206) (163.559.193.297) DEFICIENCY

JUMLAH LIABILITAS SETELAH TOTAL LIABILITIES, NET OF DIKURANGI DEFISIENSI MODAL 162.233.246.177 153.901.724.876 SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

3

PT UNITEX Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Tidak diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

September 30, 2011 and 2010 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30 Sep 2011/ Catatan/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Notes Sep 30, 2010

PENJUALAN BERSIH 154.264.686.509 2,17,24 117.266.429.089 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 145.943.177.829 2,18,24 128.851.943.185 COST OF GOODS SOLD

LABA/(RUGI) KOTOR 8.321.508.680 (11.585.514.096) GROSS PROFIT/(LOSS)

BEBAN USAHA 2,19 OPERATING EXPENSES Penjualan dan pemasaran 3.382.971.917 2.988.449.877 Sales and marketing Umum dan administrasi 3.791.817.596 3.448.040.145 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 7.174.789.513 6.436.490.022 Total Operating Expenses

LABA/(RUGI) USAHA 1.146.719.167 (18.022.004.118) OPERATING PROFIT/(LOSS)

PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME/(EXPENSE) (Loss)/Gain on foreign (Rugi)/Laba selisih kurs - bersih (1.279.304.728) 2,20 3.188.817.130 exchange - net Pendapatan bunga 53.625.976 21 13.177.880 Interest income Beban bunga - 22 (9.427.768) Interest expenses Lain-lain - bersih 749.293.619 (98.643.562) Miscellaneous - net

(Beban)/Penghasilan lain-lain - bersih (476.385.133) 3.093.923.680 Other income/(expenses) - net

LABA/(RUGI) SEBELUM MANFAAT 670.334.034 (14.928.080.438) INCOME/(LOSS) BEFORE PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX BENEFIT MANFAAT PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX BENEFIT Tangguhan 275.706.057 2,23a 403.053.656 Deferred

LABA/(RUGI) BERSIH 946.040.091 (14.525.026.782) NET INCOME/(LOSS)

Laba/(Rugi) bersih yang dapat Net Income/(Loss) attributable to: diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 656.268.011 (10.076.011.079) Equity holders of the parent Kepentingan non pengendali 289.772.080 (4.449.015.703) Non-controlling interest

Jumlah 946.040.091 (14.525.026.782) Total

Jumlah pendapatan komprehensif Total Comprehensive yang dapat diatribusikan kepada: Income/(Loss)attributable to: Pemilik entitas induk 656.268.011 (10.076.011.079) Equity holders of the parent Kepentingan non pengendali 289.772.080 (4.449.015.703) Non-controlling interest

Jumlah 946.040.091 (14.525.026.782) Total

LABA/(RUGI) BERSIH PER SAHAM BASIC EARNINGS PER SHARE DASAR (ANGKA PENUH) 117 2 (1.800) (FULL AMOUNT)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

4

PT UNITEX Tbk LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI

MODAL INTERIM Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal

30 September 2011 (Tidak diaudit) dan 30 Desember 2010 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM STATEMENTS OF CHANGES IN

SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY September 30, 2011 (Unaudited) and

December 30, 2010 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Akumulasi Jumlah Agio Saham/ Kerugian/ Defisiensi Modal/ Modal Saham/ Additional Accumulated Net Shareholders’ Capital Stock Paid-in Capital Losses Deficiency

Saldo, 1 Januari 2010 8.068.500.000 9.150.412.500 (155.489.948.996) (138.271.036.496) Balance, January 1, 2010 Rugi bersih tahun 2010

- - (25.288.156.801) (25.288.156.801) Net loss for 2010

Saldo, 31 Desember 2010 8.068.500.000 9.150.412.500 (180.778.105.797) (163.559.193.297) Balance, December 31, 2010

Laba bersih untuk Sembilan bulan Net income for nine-month yang berakhir pada tanggal

period ended September 30,

30 September 2011 - -

946.040.091 946.040.091 2011

Saldo, 30 September 2011 8.068.500.000 9.150.412.500 (179.832.065.706) (162.613.153.206) Balance, September 30, 2011

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

5

PT UNITEX Tbk

LAPORAN ARUS KAS INTERIM Triwulan Ke III yang berakhir pada

Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Tidak diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS September 30, 2011 and 2010 (Unaudited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 30 Sep 2011/ 30 Sep 2010/ Notes Sep 30, 2011 Sep 30, 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 156.637.871.797 110.055.782.543 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok (109.652.711.489) (83.505.299.730) Cash paid to suppliers Pembayaran kas kepada karyawan (24.217.768.955) (22.103.832.448) Cash paid to employees Cash payments for other Pembayaran kas atas biaya production costs and produksi lainnya dan beban usaha (20.299.760.271) (16.191.763.720) operating expenses Pembayaran beban bunga - (8.380.238) Payment for interest expenses Pembayaran pajak penghasilan (12.922.632.777) (9.229.002.172) Payments for taxes Penerimaan pendapatan bunga 22 53.625.976 13.177.880 Receipts of interest income Penerimaan restitusi pajak 855.196.042 657.669.448 Receipts from prepaid

Kas bersih (digunakan untuk) (9.546.179.677) (20.312.695.967) Net cash (used in) provided by diperoleh dari aktivitas operasi operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pembelian aset tetap (975.407.192) (22.459.172) Acquisitions of fixed assets

Kas bersih digunakan untuk Net cash used aktivitas investasi (975.407.192) (22.459.172) in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Pembayaran pinjaman ke perusahaan Repayment of loans to an afiliasi - (2.754.000.000) affiliated company Penerimaan pinjaman dari perusahaan Proceeds of Loans from afiliasi 6.806.400.000 22.686.200.000 affiliated company Pembayaran kewajiban sewa Payments of obligation under pembiayaan (36.853.882) (22.959.782) finance lease

Kas bersih digunakan untuk Net cash used in financing aktivitas pendanaan 6.769.546.118 19.909.240.218 activities

Effect of changes Pengaruh perubahan kurs in foreign exchange rates on valuta asing atas kas dan bank (547.909.534) (1.139.466.790) cash on hand and in banks

NET DECREASE IN CASH ON PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK (4.299.950.285) (1.565.381.711) HAND AND IN BANKS CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 9.941.320.075 4.299.737.593 AT BEGINNING OF YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE 4 5.641.369.790 2.734.355.882 AT ENDING PERIOD

AKTIVITAS YANG TIDAK CASH ACTIVITIES NOT MEMPENGARUHI ARUS KAS AFFECT CASH FLOWS Aset sewa pembiayaan - 152.500.000 Finance lease asstes

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL PT Unitex Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam

rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970) berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondaag, S.H. No. 25 tanggal 14 Mei 1971. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. JA.5/128/14 tanggal 30 Juli 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 67 tanggal 20 Agustus 1971. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris Tatyana Indrati Hasjim, S.H. No. 32 tanggal 26 Juni 2008 mengenai, antara lain, penambahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan dan penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-58488.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 September 2008.

PT Unitex Tbk (“the Company”) was established under the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967 (as amended by Law No. 11 Year 1970) based on the Notarial Deed No. 25 dated May 14, 1971 of Eliza Pondaag, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. JA.5/128/14 dated July 30, 1971 and was published in the State Gazette No. 67 dated August 20, 1971. The Company’s Articles of Association have been amended from time to time, the latest amendment of which was covered by Notarial Deed No. 32 dated June 26, 2008 of Tatyana Indrati Hasjim, S.H. concerning, among others, expansion of the Company’s objectives, purposes and business lines of the Company and changes to conform with Law No. 40 Year 2007 “Limited Liability Companies”. Such amendments were approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in decision letter No. AHU-58488.AH.01.02. Year 2008 dated September 3, 2008.

Perusahaan melakukan kegiatan pembuatan benang, tenunan dan kain berbahan baku campuran polyester dan kapas. Kantor Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Ciawi, Bogor. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1972.

The Company is engaged in the manufacture of polyester/cotton-blended fabrics and yarns. The Company’s office and its factory are located in Ciawi, Bogor. The Company started its commercial operations in 1972.

Entitas induk terakhir Perusahaan adalah Unitika Limited, Jepang.

Ultimate parent company of the Company is Unitika Limited, Japan.

Laporan keuangan ini telah diselesaikan dan disetujui untuk dipublikasikan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011.

The accompanying financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Board of Directors on September 30, 2011.

Pada tahun 1982, Perusahaan melakukan

penawaran umum saham perdana kepada publik sejumlah 733.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham melalui Bursa Efek Jakarta dengan harga penawaran Rp1.475 per saham.

In 1982, the Company made a public offering of its 733,500 shares with a nominal value of Rp1,000 per share through the Jakarta Stock Exchange at the offering price of Rp1,475 per share.

Sesuai dengan surat PT Bursa Efek Jakarta

No. S-1230/BEJ.1.2/0797 pada tanggal 3 Juli 1997, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta telah dibatalkan pencatatannya (delisted) pada tanggal 4 Juli 1997. Berdasarkan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. 10/EMT/LIST/BES/III/1997 tanggal 26 Maret 1997, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya.

According to the Letter No. S-1230/BEJ.1.2/0797 of PT Bursa Efek Jakarta dated July 3, 1997, the Company’s shares were delisted from the Jakarta Stock Exchange on July 4, 1997. The Company shares were listed on Surabaya Stock Exchange based on Letter No. 10/EMT/LIST/BES/III/1997 of PT Bursa Efek Surabaya dated March 26, 1997.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Sehubungan dengan penggabungan usaha PT

Bursa Efek Surabaya dan PT Bursa Efek Jakarta, sejak tanggal 1 Desember 2007, 8.068.500 saham Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

In relation with the merger between PT Bursa Efek Surabaya and PT Bursa Efek Jakarta, 8,068,500 shares of the Company were listed at the Indonesia Stock Exchange since December 1, 2007.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of September 30, 2011 and 2010 are as follows:

30 September 2011/ 30 September 2010/ September 30, 2011 September 30, 2010

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Shinya Okada Shinya Okada : President Commissioner Komisaris : Masashi Onozuka Masashi Onozuka : Commissioner Komisaris : Johnny Onggo Johnny Onggo : Commissioner Komisaris Independen : Shoichi Maeda Makoto Moriyama : Independent Commissioner

Direksi Board of Directors Presiden Direktur : Taizo Ishida Taizo Ishida : President Director Direktur : Takahiko Sasaki Fukuji Nagase : Director Direktur : Kozo Okubo Kozo Okubo : Director Direktur : Haji Sugi Hadi Prawiro Haji Sugi Hadi Prawiro : Director Direktur : Hirokazu Taketoshi Hirokazu Taketoshi : Director Direktur : Hitoshi Yamaguchi Hitoshi Yamaguchi : Director Direktur : Merry Nasya Onggo Merry Nasya Onggo : Director Komite Audit Audit Committees Ketua : Shoichi Maeda Makoto Moriyama : Chairman Anggota : Difai Difai : Member Anggota : Catur Bambang Supriyanto Dasril Syam : Member

Untuk triwulan ke III yang berakhir pada tanggal

30 September 2011, kompensasi yang dibayarkan kepada komisaris dan direktur Perusahaan adalah sebesar Rp1.053.490.143 (30 September 2010: Rp1.082.099.323)

For the third quarters period ended September 30, 2011, the amounts of compensation paid to the Company’s commissioners and directors amounted to Rp1,053,490,143 (September 30, 2010: Rp1,082,099,323).

Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan memiliki karyawan tetap sejumlah 670 orang (30 September 2010: 694).

As of September 30, 2011, the Company had a total of 670 permanent employees (September 30, 2010: 694).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang

diterapkan Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Prinsip akuntansi signifikan berikut ini diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010.

The accounting and reporting policies adopted by the Company conform to generally accepted accounting principles in Indonesia which comprised of Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) regulations. The following significant accounting principles are consistently applied in the preparation of the financial statements for the nine-month period ended September 30, 2011 and December 31, 2010.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of financial

statements

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain, disusun atas dasar akrual (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut.

The financial statements presented in Rupiah, unless otherwise stated, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which have been valued on another measurement basis as explained in the accounting policy for such accounts.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dan bank dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method, which classifies the receipts and payments of cash on hand and in banks into operating, investing and financing activities.

Perusahan telah menerapkan standar-standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

As of January 1, 2010, the Company has adopted following accounting standards which considered relevant the Company’s financial statement.

• PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan

Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

• PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

• PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”,

memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

• PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

• PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan

Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

• PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.

• PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”,

informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

• PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

(lanjutan)

a. Basis of preparation of financial statements (continued)

• PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

• PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

• PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah

Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

• PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

• PSAK 23 (Revisi 2010), ”Pendapatan”,

mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

• PSAK 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

• PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

• PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.

• PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai

Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

• PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

(lanjutan)

a. Basis of preparation of financial statements (continued)

• PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

• PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang terhadap kinerja dan posisi keuangan Perusahaan.

The adoption of these standards and interpretations did not have any effect on the financial performance or position of the Company.

b. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di

bank serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

b. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on

hand and in banks, and time deposits with maturities of three months or less and not pledged as collateral.

c. Transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi

Perusahaan melakukan transaksi dengan

pihak-pihak yang dianggap berelasi, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”.

c. Transactions with related parties The Company has transactions with certain parties, which are regarded as having special relationships as defined under PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.

Transaksi ini dilakukan dengan persyaratan

yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made with terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between wholly unrelated parties.

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Persediaan d. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to complete the sale. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.

e. Aset Tetap e. Fixed Assets

i) Pemilikan Langsung i) Direct Ownership

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya reparasi dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statement of comprehensive income as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap, sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 20 - 30 Buildings and infrastructure Mesin dan peralatan 10 - 12 Machinery and equipment Kendaraan, peralatan dan perabot kantor 5 Motor vehicles, furniture and fixtures

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and not depreciated.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset Tetap (lanjutan) e. Fixed Assets (continued)

i) Pemilikan Langsung (lanjutan) i) Direct Ownership (continued)

Tanah yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan sebagai bagian dari akun “aset tidak lancar lainnya” dalam laporan posisi keuangan (neraca) dan dinyatakan sebesar nilai terendah antara jumlah tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut.

Land not used in operations are classified as part of “other non-current assets” account in the balance sheets and are stated at the lower of carring amount or fair value less cost to sell.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Penelaahan atas penurunan nilai dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset dilakukan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

Asset values are reviewed for any impairment and possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recovered.

ii) Sewa Pembiayaan ii) Finance Lease

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset Tetap (lanjutan) e. Fixed Assets (continued)

ii) Sewa Pembiayaan (lanjutan) ii) Finance Lease (continued)

Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam laporan posisi keuangan (neraca) pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease terms so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statement of comprehensive income. Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term.

Penyusutan aset sewaan melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan estimasi masa manfaat yaitu 5 tahun untuk kendaraan.

Depreciation of leased asset under finance lease is computed using the straight-line method over the estimated useful life of the assets of 5 years for motor vehicles.

f. Beban ditangguhkan-hak atas tanah

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, biaya yang berkaitan dengan pengurusan perpanjangan hak atas tanah, termasuk jasa legal audit, jasa notaris, pajak dan jasa lainnya ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama umur hak atas tanah yaitu 20 tahun.

f. Deferred charges-landrights In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, costs relating to the processing of the renewal of the legal title on the landrights, consisting of legal audit fees, notarial fees, taxes and other fees, are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights of 20 years.

g. Pengakuan pendapatan dan beban

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Pendapatan diakui bila Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Beban diakui pada saat terjadinya.

g. Revenue and expense recognition Revenue is recognized to the extent that it is

probable that the economic benefits will flow to the Company and the benefits can be reliably measured. benefit is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer. Expenses are recognized when incurred.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Pajak Penghasilan h. Income tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal laporan posisi keuangan (neraca). Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deffered tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the commercial and the tax bases of assets and liabilities at the balance sheet dates. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses recognized to the extent that realization of such benefits is probable

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca). Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan

diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP“) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

i. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing

i. Foreign currency transactions and balances

Perusahaan menyelenggarakan pencatatan

akuntansi dalam rupiah. Transaksi dalam mata uang selain rupiah, dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan kurs tengah akhir tahun dari Bank Indonesia yang terakhir dipublikasikan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

The Company maintains its accounting records in rupiah. Transactions in currencies other than rupiah are recorded at the rates of exchange prevailing at the date of transactions. As of balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to rupiah using the latest year end published rate of Bank Indonesia middle rate of exchange. Any resulting gains or losses are credited or charged to the current year’s statement of comprehensive income.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing (lanjutan)

i. Foreign currency transactions and balances (continued)

Kurs yang dipergunakan pada tanggal-tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 adalah sebagai berikut:

The exchange rates used as of September 30, 2011, December 31, 2010 and September 30, 2010 were as follows:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 8.823,00 8.991,00 8.924,00 United States Dollar (US$) 1 Yen Jepang (¥) 1 115,24 110,29 106.77 Japanese Yen (¥) 1 Euro (€) 1 11.956,06 11.955,79 12.138,88 Euro (€) 1

j. Pelaporan segmen

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi“, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

j. Segment reporting

In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segment”, business segments provide information on products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide information on products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environments.

Informasi segmen disusun sesuai dengan

kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah wilayah pemasaran, sedangkan segmen sekunder adalah pengelompokan umum produk.

Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the financial statements. The Company’s primary reporting segment information is based on marketing region, while its secondary reporting segment information is based on product category.

k. Imbalan kerja Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),

biaya atas imbalan kerja karyawan, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan dan beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti karyawan dan nilai wajar aset program, jika ada pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja tersebut.

k. Employee benefits Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Labor Law No. 13 Year 2003 is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeds the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of plan asset if any, at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the employees.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Laba/(rugi) per saham Laba/(rugi) per saham dihitung dengan

membagi laba/(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sebanyak 8.068.500 lembar pada tahun 2011 dan 2010.

l. Income/(loss) per share

Income/(loss) per share is calculated by dividing the net income/(loss) for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. Weighted average number of shares outstanding totaled 8,068,500 shares each in 2011 and 2010.

m. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan

mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif dan tidak menimbulkan penyesuaian transisi pada tanggal 1 Januari 2010.

m. Financial Instruments Effective January 1, 2010, the Company adopted the PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (PSAK No. 50), and the PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (PSAK No. 55). The adoption of these revised PSAKs has been applied prospectively and did not result in transition adjustment as of January 1, 2010.

PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) m. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap tanggal laporan posisi keuangan (neraca).

Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the balance sheet dates.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.

Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan bank, piutang usaha, deposito berjangka yang dibatasi penggunanannya dan uang jaminan.

The Companys’ financial assets include cash on hand and in banks, trade receivables, restricted time deposit, and security deposit.

Seluruh aset keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

All of the Company’s financial assets as of September 30, 2011 were classified as loans and receivables.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) m. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya.

This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.

Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in the statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Kas dan bank, piutang usaha, pembayaran di muka dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

The Company’s cash on hand and in banks, trade receivables, advance payments and restricted time deposit are included in this category.

ii. Kewajiban Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) m. Financial Instruments (continued)

ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Kewajiban keuangan Perusahaan mencakup hutang usaha, pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban lancar lainnya.

The Company’s financial liabilities include trade payables, loans from a shareholder, and other current liabilities.

Seluruh kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.

All of the Compay’s financial liabilities as of September 30, 2011 were classified as loans and borrowings.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Hutang dan pinjaman Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in the statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) m. Financial Instruments (continued)

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang dapat diamati untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

The Company adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's own credit risk associated with the instrument is taken into account.

v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari

instrumen keuangan

v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan (neraca), Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a Company of financial assets is impaired.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) m. Financial Instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan)

vi. Impairment of financial assets (continued)

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) m. Financial Instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan)

vi. Impairment of financial assets (continued)

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of comprehensive income.

vii. Penghentian pengakuan aset dan

kewajiban keuangan

vii. Derecognition of financial assets and liabilities

Aset keuangan Financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a company of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) m. Financial Instruments (continued)

vii. Penghentian pengakuan aset dan

kewajiban keuangan (lanjutan)

vii. Derecognition of financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Kewajiban keuangan Financial liabilities

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

n. Penggunaan estimasi

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

n. Use of estimates

The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Pertimbangan Judgements

Penyusunan laporan keuangan interim sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.

The preparation of interim financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan interim:

The following judgements are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the interim financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang dagang Perusahaan sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp32.890.125.039 (31 Desember 2010: Rp34.686,196.768). Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 5.

The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for doubtful accounts. The carrying amount of the Company’s trade receivables before allowance for impairment as of September 30, 2011 is Rp32,890,125,039 (December 31, 2010: Rp34,686,196,768). Further details are shown in Note 5.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan interim disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the interim financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 adalah Rp21.201.035.239 (31 Desember 2010: Rp20.500.785.254). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.

The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of September 30, 2011 is Rp21,201,035,239 (December 31, 2010: Rp20,500,785,254). Further details are discussed in Note 14.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara X sampai dengan X tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within X to X years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Tetap (lanjutan)

Depreciation of Fixed Assets (continued)

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp63.555.406.956 (31 Desember 2010: Rp65.173.628.559). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.

Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s fixed assets as of September 30, 2011 is Rp63,555,406,956 (December 31, 2010: Rp65,173,628,559). Further details are disclosed in Note 8.

Instrumen Keuangan Financial Instruments Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Perusahaan. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan perubahan posisi keuangan interim pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp40.999.364.743 (31 Desember 2010: Rp47.095.386.757) (Catatan 27), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp302.320.666.410 (31 December 2010: Rp296.304.678.436) (Catatan 27).

The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s profit or loss. The carrying amount of financial assets carried at fair values in the interim d statements of financial position as of September 30, 2011 is Rp40,999,364,743 (December 31, 2010: Rp47,095,386,757) (Note 27), while the carrying amount of financial liabilities carried in the d statements of financial position as of September 30, 2011 is Rp302,320,666,410 (December 31, 2010: Rp296,304,678,436) (Note 27).

Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan

Allowance for Decline in Market Value and Obsolescence of Inventories

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp47.542.506.730 (31 Desember 2010: Rp32.585.256.294). Penje-lasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.

Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company’s inventories as of September 30, 2011 is Rp47,542,506,730 (December 31, 2010: Rp32,585,256,294). Further details are contained in Note 6.

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS

Kas dan bank terdiri dari: Cash on hand and in banks consist of:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Kas 10.426.520 32.029.235 21.593.689 Cash on hand Bank: Banks: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., The Bank of Tokyo-Mitsubishi, Cabang Jakarta UFJ, Ltd, Jakarta Branch Rekening Rupiah 273.382.348 152.133.493 321.673.942 Rupiah account Rekening Dolar AS 2.287.132.999 6.400.688.573 1.231.106.493 US Dollar account Rekening Yen Jepang 284,989 1.116.686 1.081.046 Japanese Yen account Rekening Euro 1.629.013 1.628.976 1.653.922 Euro account

PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia Rekening Rupiah 20.248.682 39.444.972 123.990.487 Rupiah account Rekening Dolar AS 293.710.347 835.567.797 425.900.309 US Dollar account PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk Rekening Rupiah 214.012.048 425.295.677 48.460.967 Rupiah account Rekening Dolar AS 682.705.123 1.257.233.738 341.142.478 US Dollar account PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk Rekening Rupiah 9.087.277 9.312.277 9.387.277 Rupiah account PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Rekening Rupiah 523.237.804 655.424.484 147.477.989 Rupiah account Rekening Dolar AS 1.310.365.138 116.061.223 45.427.176 US Dollar account PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rekening Rupiah 15.147.502 15.382.944 15.460.107 Rupiah account

Jumlah 5.641.369.790 9.941.320.075 2.734.355.882 Total

Pada tanggal-tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 tidak terdapat saldo kas dan bank dengan pihak-pihak yang berelasi.

As of September 30, 2011, December 31, 2010 and September 30, 2010, there are no balances of cash on hand and in banks with related parties.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Piutang usaha terdiri dari: Trade receivables consist of:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Pihak ketiga Third parties PT Sinarbudi Intraco 4.992.319.413 3.048.711.163 3.939.383.524 PT Sinarbudi Intraco PT Dayani Garment Indonesia 4.607.927.287 3.831.581.717 2.958.027.442 PT Dayani Garment Indonesia PT Megariamas Sentosa 3.094.870.184 - 1.998.271.159 PT Megariamas Sentosa PT Mitra Sukses Kreasindo 1.985.517.056 3.139.717.828 1.859.010.813 PT Mitra Sukses Kreasindo PT Bengawan Solo Garment 1.311.717.881 983.380.949 425.184.418 PT Bengawan Solo Garment China Unique Garments Mfg 1.297.068.348 - - China Unique Garments Mfg Woo Il Co Ltd 1.209.695.943 - - Woo Il Co Ltd Eve Garments Ltd 1.038.397.398 - - Eve Garments Ltd PT Metro Garmin 976.332.637 3.525.197.960 2.417.365.574 PT Metro Garmin PT Dewhirst Menswear 828.036.676 2.527.714.725 1.599.894.207 PT Dewhirst Menswear PT Mascotindo Jaya Abadi 776.250.730 - 565.506.064 PT Mascotindo Jaya Abadi Toray International, Inc 758.491.252 - - Toray International, Inc PT Liza Christina Garment 636.801.817 - 67.590.731 PT Liza Christina Garment PT Naigai Shirts Indonesia 598.454.194 980.997.401 272.888.477 PT Naigai Shirts Indonesia PT Shinwoo Abadi 544.866.755 497.886.066 802.736.665 PT Shinwoo Abadi Abdulaziz Adib Al Abbassi 478.938.027 - - Abdulaziz Adib Al Abbassi PT Primajaya Pantes Garment 378.752.110 1.259.490.809 1.276.510.590 PT Primajaya Pantes Garment Geebee Trading Company 317.320.960 - - Geebee Trading Company Lain-lain (masing-masing di bawah Others Rp300.000.000) 4.051.277.543 11.115.566.801 11.629.849.490 (each below Rp300,000,000)

Jumlah pihak ketiga 29.883.036.211 30.910.245.419 29.812.219.154 Total third parties Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 24) 3.007.088.828 3.775.951.349 1.140.743.497 Related party (Note 24) Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai (957.518.686) (957.518.686) (957.518.686) Less allowance for impairment losses

Piutang usaha, bersih 31.932.606.353 33.728.678.082 29.995.443.965 Trade receivables, net

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai

berikut: The aging analysis of trade receivables is as

follows:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Sampai dengan 1 bulan 20.697.287.778 20.362.293.617 16.900.613.514 Less than 1 month 1 - 3 bulan 9.288.735.526 13.754.722.456 11.194.887.675 1 - 3 months 3 - 6 bulan 1.943.085.386 158.685.333 1,220.733.284 3 - 6 months 6 bulan - 1 tahun 961.016.349 410.495.362 1.636.728.178 6 months - 1 year

32.890.125.039 34.686.196.768 30.952.962.651 Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai (957.518.686) (957.518.686) (957.518.686) Less allowance for impairment losses

Piutang usaha, bersih 31.932.606.353 33.728.678.082 29.995.443.965 Trade receivables, net

Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang

adalah sebagai berikut: The details of trade receivables based on original

currencies are as follows:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Rupiah 2.166.537.153 803.956.991 2.186.394.215 Rupiah Dolar AS 30.723.587.886 33.882.239.777 28.766.568.436 US Dollar

Jumlah 32.890.125.039 34.686.196.768 30.952.962.651 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan dari kondisi akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sebesar Rp957.518.686 pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah cukup untuk menutup kemungkinan atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of period, the Company’s management is of the opinion that the allowance for impairment losses of Rp957,518,686 as of September 30, 2011 and December 31, 2010 are adequate to cover possible losses from the uncollectible accounts.

Pada tanggal-tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010, tidak terdapat piutang usaha yang digunakan sebagai jaminan.

As of September 30, 2011, December 31, 2010 and September 30, 2010, no trade receivables were pledged as collateral.

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Barang jadi 7.048.796.385 4.813.594.666 5.678.063.873 Finished goods Barang dalam proses 21.414.801.691 17.452.406.727 23.201.819.139 Work in process Bahan baku 10.534.616.434 2.322.320.335 5.264.298.198 Raw materials Bahan pembantu dan suku cadang 8.544.292.220 7.996.934.566 8.318.391.007 Supplies and spare parts

Jumlah 47.542.506.730 32.585.256.294 42.462.572.217 Total

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan untuk penurunan nilai/keusangan tidak dibutuhkan.

Based on the review of the condition of inventories at the balance sheet dates, the Company’s management is of the opinion that an allowance for decline in value/obsolescence is not required.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mengasuransikan persediaannya atas kerugian yang mungkin timbul dari kebakaran dan sebab lainnya dengan jumlah perlindungan sebesar Rp32.574.393.000 atau setara dengan AS$3.623.000 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

As of December 30, 2010, the Company had insured its inventories against losses from fire and other risks under blanket policies with a total coverage of Rp32,574,393,000 or equivalent to US$3,623,000 through December 31, 2011. The Company’s management believes that such insurance coverage is adequate to cover any possible of losses from the said risk.

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat persediaan yang digunakan sebagai jaminan.

As of September 30, 2011 and December 31, 2010, no inventories were pledged as collateral.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA 7. PREPAID TAXES

Pajak dibayar di muka terdiri dari: Prepaid taxes consist of:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Pajak penghasilan - pasal 22: Income tax - article 22 tahun fiskal 2011 1.390.164.557 - - fiscal year 2011 tahun fiskal 2010 1.044.860.083 1.044.860.083 825.051.861 fiscal year 2010 tahun fiskal 2009 - 879.250.939 879.250.939 fiscal year 2009

Jumlah 2.435.024.640 1.924.111.022 1.704.302.800 Total

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

(“SKPLB”) tanggal 25 Maret 2011, Direktorat Jenderal Pajak melakukan koreksi atas keuntungan fiskal Perusahaan tahun pajak 2009 dari sebesar Rp35.014.540.827 menjadi Rp35.773.538.266 sehingga keuntungan fiskal Perusahaan bertambah sebesar Rp758.997.439 (Catatan 22). SKPLB ini juga menyetujui permohonan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2009 sebesar Rp879.250.939.

Based on the Tax Overpayment Assessment Letter (“SKPLB”) dated March 25, 2011, the Directorate General of Taxes adjusted the Company’s 2009 fiscal gain from Rp35,014,540,827 to Rp35,773,538,266. Accordingly, the 2009 fiscal gain was increased by Rp758,997,439 (Note 22). This SKPLB also approved the claim for 2009 income tax article 22 refund amounting to Rp879,250,939.

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tanggal 23 Juli 2010, Direktorat Jenderal Pajak melakukan koreksi atas kerugian fiskal Perusahaan tahun pajak 2008 dari sebesar Rp61.842.518.081 menjadi Rp60.946.707.876 sehingga kerugian fiskal Perusahaan berkurang sebesar Rp895.810.205 (Catatan 22). SKPLB ini juga menyetujui permohonan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2008 sebesar Rp858.444.927 yang pengembaliannya diterima oleh Perusahaan pada bulan Agustus 2010 sebesar Rp675.680.836, setelah dikurangi hutang atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) tahun 2008 sebesar Rp182.764.091, sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) tanggal 23 Juli 2010. Perusahaan telah menyetujui seluruh SKPKB yang tersebut.

Based on the Tax Overpayment Assessment Letter (“SKPLB”) dated July 23, 2010, the Directorate General of Taxes adjusted the Company’s 2008 fiscal loss from Rp61,842,518,081 to Rp60,946,707,876. Accordingly, the 2008 fiscal loss was reduced by Rp895,810,205 (Note 22). This SKPLB also approved the claim for 2008 income tax article 22 refund amounting to Rp858,444,927. The refund amounting to Rp675,680,836 was received in August 2010, net of underpayment of 2008 Value Added Tax (“VAT”) of Rp182,764,091 as stated in the Tax Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”) dated July 23, 2010. The Company has approved all the SKPKB.

8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS

Aset tetap terdiri dari: The details of fixed assets are as follows: Mutasi selama Periode/ Movement During the Period

1 Jan. 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ 30 Sep. 2011/ 2011 Jan. 1, 2011 Additions Disposals Sep. 30, 2011 2011

Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 48.923.870.000 - - 48.923.870.000 Land Bangunan dan prasarana 20.069.252.318 160.000.000 - 20.229.252.318 Buildings and infrastructure Mesin dan peralatan 256.776.230.430 321.731.159 - 257.097.961.589 Machinery and equipment Kendaraan 1.691.434.830 98.000.000 - 1.789.434.830 Motor vehicles Peralatan dan perabot kantor 1.785.865.398 84.059.268 - 1.869.924.666 Furniture and fixtures Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 299.700.000 - - 299.700.000 Motor vehicles

Jumlah nilai tercatat 329.546.352.976 663.790.427 - 330.210.143.403 Total carrying value

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued)

Mutasi selama Periode/ Movement During the Period

1 Jan. 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ 30 Sep. 2011/ 2011 Jan. 1, 2011 Additions Disposals Sep. 30, 2011 2011

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 17.966.481.584 340.034.961 - 18.306.516.545 Buildings and infrastructure Mesin dan peralatan 211.603.326.950 1.877.650.955 - 213.480.977.905 Machinery and equipment Kendaraan 1.741.208.163 6.533.334 - 1.747.741.497 Motor vehicles Peralatan dan perabot kantor 1.785.865.398 6.304.446 - 1.792.169.844 Furniture and fixtures Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 4.906.667 51.488.334 - 56.395.001 Motor vehicles

Jumlah akumulasi penyusutan 233.101.788.762 2.282.012.030 - 235.383.800.792 Total accumulated depreciation Impairment in value Penurunan nilai aset tetap of fixed assets Mesin dan peralatan 31.270.935.655 - - 31.270.935.655 Machinery and equipment

Nilai Buku 65.173.628.559 63.555.406.956 Net Book Value

Mutasi selama Periode/ Movement During the Period

1 Jan. 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Des. 2010/ 2010 Jan. 1, 2010 Additions Disposals Dec. 31, 2010 2010

Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 48.923.870.000 - - 48.923.870.000 Land Bangunan dan prasarana 20.069.252.318 - - 20.069.252.318 Buildings and infrastructure Mesin dan peralatan 256.752.292.906 88.913.728 (64.976.204) 256.776.230.430 Machinery and equipment Kendaraan 1.691.434.830 - - 1.691.434.830 Motor vehicles Peralatan dan perabot kantor 1.785.865.398 - - 1.785.865.398 Furniture and fixtures Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 147.200.000 152.500.000 - 299.700.000 Motor vehicles

Jumlah nilai tercatat 329.369.915.452 241.413.728 (64.976.204) 329.546.352.976 Total carrying value

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 16.929.274.403 1.037.207.181 - 17.966.481.584 Buildings and infrastructure Mesin dan peralatan 208.761.495.968 2.906.807.186 (64.976.204) 211.603.326.950 Machinery and equipment Kendaraan 1.691.434.830 - - 1.691.434.830 Motor vehicles Peralatan dan perabot kantor 1.785.865.398 - - 1.785.865.398 Furniture and fixtures Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 4.906.667 49.773.333 - 54.680.000 Motor vehicles

Jumlah akumulasi penyusutan 229.172.977.266 3.993.787.700 (64.976.204) 233.101.788.762 Total accumulated depreciation Impairment in value Penurunan nilai aset tetap of fixed assets Mesin dan peralatan 31.270.935.655 - - 31.270.935.655 Machinery and equipment

Nilai Buku 68.926.002.531 65.173.628.559 Net Book Value

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued)

Mutasi selama Periode/ Movement During the Period

1 Jan. 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ 30 Sep. 2010/ 2010 Jan. 1, 2010 Additions Disposals Sep. 30, 2010 2010

Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 48.923.870.000 - - 48.923.870.000 Land Bangunan dan prasarana 20.069.252.318 - - 20.069.252.318 Buildings and infrastructure Mesin dan peralatan 256.752.292.906 88.913.728 - 256.841.206.634 Machinery and equipment Kendaraan 1.691.434.830 - - 1.691.434.830 Motor vehicles Peralatan dan perabot kantor 1.785.865.398 - - 1.785.865.398 Furniture and fixtures Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 147.200.000 152.500.000 - 299.700.000 Motor vehicles

Jumlah nilai tercatat 329.369.915.452 241.413.728 - 329.611.329.180 Total carrying value

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 16.929.274.403 571.453.938 - 17.500.728.342 Buildings and infrastructure Mesin dan peralatan 208.761.495.968 2.330.541.154 - 211.092.037.121 Machinery and equipment Kendaraan 1.691.434.830 - - 1.691.434.830 Motor vehicles Peralatan dan perabot kantor 1.785.865.398 - - 1.785.865.398 Furniture and fixtures Aset Sewa Pembiayaan Asset under Finance Lease Kendaraan 4.906.667 34.788.332 - 39.694.999 Motor vehicles

Jumlah akumulasi penyusutan 229.172.977.266 2.936.783.424 - 232.109.760.690 Total accumulated depreciation Impairment in value Penurunan nilai aset tetap of fixed assets Mesin dan peralatan 31.270.935.655 - - 31.270.935.655 Machinery and equipment

Nilai Buku 68.926.002.531 66.230.632.835 Net Book Value

Keuntungan atas penjualan aset tetap pada tahun

2010 adalah sebesar Rp14.212.000. The gain on sales of fixed assets at the year of

2010 is amount to Rp14.212.000.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued) Pada bulan Juni 2004, Perusahaan mengakui

kerugian atas penurunan nilai mesin-mesin pabrik sebesar Rp31.270.935.655 sehubungan dengan kondisi permintaan produk Perusahaan. Jumlah yang dapat diperoleh kembali ditentukan berdasarkan harga pasar, sesuai dengan laporan perusahaan penilai independen, PT Karmindo Approkon tanggal 26 Juli 2004. Nilai buku dari mesin-mesin tersebut sebelum mengalami penurunan nilai adalah sebesar Rp60.383.935.655.

In June 2004, the Company recognized loss on impairment in value of machinery of Rp31,270,935,655 considering demand for the Company’s products. The recoverable amounts were determined using market price based on an independent appraisal report of PT Karmindo Approkon dated July 26, 2004. Prior to these write-downs, the net book value of machinery was Rp60,383,935,655.

Beban penyusutan sebesar Rp2.282.012.030 pada

periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (31 Desember 2010: Rp3.993.787.700) dibebankan pada biaya produksi.

Depreciation expenses of Rp2,282,012,030 in nine-month period ended September 30, 2011 (December 31, 2010: Rp3,993,787,700) was charged to manufacturing costs.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan

mengasuransikan aset tetapnya atas kerugian yang mungkin timbul dari kebakaran dan sebab lainnya dengan jumlah perlindungan sebesar Rp244.531.597.900 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

As of December 31, 2010, the Company insured its fixed assets against losses from fire and other risks under blanket policies with total coverage of Rp244,531,597,900 through December 31, 2011. The Company’s management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risk.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak

ada penurunan potensial lebih lanjut atas nilai tercatat aset tetap dan oleh karena itu, tidak diperlukan penurunan nilai aset pada tanggal 30 September 2011.

The Company’s management believes that there is no further potential impairment in values of fixed assets, and therefore, no write-down for impairment in asset values is necessary as of September 30, 2011.

Pada bulan Desember 2009, Perusahaan memiliki

perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Astra Sedaya Finance, dengan jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan.

In December 2009, the Company has finance lease commitments with PT Astra Sedaya Finance covering motor vehicle, for a period of 5 years up to 2014. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease term.

Pada tanggal 20 Mei 2010, Perusahaan

mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Niaga Finance, dengan jangka waktu 4 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan.

As of May 20, 2010, the Company entered into finance lease commitments with PT Niaga Finance covering motor vehicle, for a period of 4 years up to 2014. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease term.

Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku

bunga yang bekisar antara 17%-20% per tahun (2010: 20% per tahun).

The aforementioned lease commitments bear interest ranged from 17% to 20% per annum (2010: 20% per annum).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued) Pembayaran sewa minimum di masa yang akan

datang dan nilai kininya berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Future minimum payments and the present value under the lease agreement as of September 30, 2011 and December 31, 2010 are as follows:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010

Pembayaran Nilai kini Pembayaran Nilai Kini sewa minimum pembayaran sewa minimum pembayaran di masa yang sewa minimum/ di masa yang sewa minimum/ akan datang/ Present value akan datang/ Present value Future minimum of minimum Future minimum of minimum lease payments lease payments lease payments lease payments

Sampai dengan satu tahun 89.913.200 57.741.375 89.913.200 50.310.321 Not later than one year Lebih dari satu tahun sampai Later than one year but lima tahun 167.041.765 139.281.225 234.477.600 183.566.161 not later than five years Jumlah pembayaran minimum 256.954.965 197.022.600 324.391.052 233.876.482 Total minimum lease payments Dikurangi beban keuangan (59.932.365) - (90.514.570) - Less finance charges Present value of minimum Nilai kini pembayaran sewa minimum 197.022.600 197.022.600 233.876.482 233.876.482 lease payment

9. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 9. OTHER NON-CURRENT ASSETS

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 2.104.632.000 2.104.632.000 - Restricted time deposits Tanah yang tidak digunakan dalam usaha 1.521.310.350 1.521.310.350 1.521.310.350 Land not used in operations Uang jaminan 1.320.756.600 1.320.756.600 1.320.756.600 Security deposit Lain-lain 199.542.454 193.042.454 642.447.604 Others

Jumlah 5.146.241.404 5.139.741.404 3.484.514.554 Total

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya

merupakan deposito dalam Rupiah dan Dolar AS yang ditempatkan di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta dan digunakan sebagai jaminan atas pembayaran pembelian gas dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Restricted time deposits represent deposits in Rupiahs and US Dollar which placed at the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch and used as a guarantee for payment on purchase of gas from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Kisaran tingkat suku bunga tahunan dari deposito

berjangka yang dibatasi penggunaannya adalah berkisar:

The range of annual interest rates of the restricted time deposits are as follows:

Sep. 2011/ Des. 2010/ Mata uang Sep. 2011 Dec. 2010 Currency Denomination

Rekening Rupiah 3,20% 5,90% Rupiah account Rekening Dolar AS 0,23% 0,25% US Dollar account

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

10. HUTANG USAHA 10. TRADE PAYABLES Akun ini merupakan saldo hutang berasal dari

pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu dari pihak berikut ini:

This account consists of payables arising from the purchases of raw materials, spare parts and factory supplies from the following parties:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Pihak ketiga Third parties PT Tifico Fiber Indonesia Tbk 1.410.187.298 1.587.066.609 2.003.630.142 PT Tifico Fiber Indonesia Tbk CV Hasari Hermon 653.645.837 1.638.401.907 1.450.368.516 CV Hasari Hermon PT Emori Indonesia 535.754.087 1.571.117.958 1.381.648.401 PT Emori Indonesia CV Mulya Jaya 313.306.880 1.211.118.958 857.575.897 CV Mulya Jaya PT Hikari Cipta Indonesia 228.651.463 - - PT Hikari Cipta Indonesia PT Anugerah Texindotama 274.292.739 1.063.114.389 680.385.636 PT Anugerah Texindotama Lain-lain (masing-masing di bawah Others Rp200.000.000) 1.624.897.727 7.630.454.712 10.551.633.175 (each below Rp200,000,000)

Jumlah pihak ketiga 5.040.736.031 14.701.274.533 16.925.241.767 Total third parties Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 24) 12.830.896.100 5.577.409.058 11.453.292.910 Related parties (Note 24)

Jumlah 17.871.632.131 20.278.683.591 28.378.534.677 Total

Analisa umur hutang usaha adalah sebagai

berikut: The aging analysis of the Company’s trade

payables are as follows:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Kurang dari 1 bulan 11.482.213.200 6.862.800.276 6.651.550.605 Less than 1 month 1 - 3 bulan 6.310.702.790 12.061.123.578 12.844.642.147 1 - 3 months Lebih dari 3 bulan 78.717.141 1.354.759.737 8.882.341.925 More than 3 months

Jumlah 17.871.632.131 20.278.683.591 28.378.534.677 Total

Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang

adalah sebagai berikut: The details of trade payables based on original

currency are as follows:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Rupiah 1.655.126.222 6.038.688.598 7.305.922.700 Rupiah Dolar AS 15.963.307.438 13.074.254.019 19.876.493.915 US Dollar Yen Jepang 253.198.471 1.165.740.974 1.196.118.062 Japanese Yen

Jumlah 17.871.632.131 20.278.683.591 28.378.534.677 Total

Pada tanggal-tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010, tidak ada jaminan yang diberikan oleh Perusahaan kepada pihak lain.

As of September 30, 2011, December 31, 2010 and September 30, 2010, the Company did not provide any guarantee to other parties.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

11. PINJAMAN DARI PEMEGANG SAHAM 11. LOANS FROM A SHAREHOLDER Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dari

pemegang saham, Unitika Limited, Jepang untuk modal kerja dengan mutasi saldo pinjaman sebagai berikut:

This account represents non-interest bearing loans obtained from a shareholder, Unitika Limited, Japan for working capital purposes with movements in the loan balance as follows:

Sep 2011/ Des. 2010/ Sep 2011 Dec. 2010

Saldo awal Beginning balance Dolar AS US$ 20.414.562 US$ 16.454.562 US Dollar Yen Jepang JPY 778.203.521 JPY 778.203.521 Japanese Yen

Ekuivalen dalam Rupiah 269.375.389.677 233.816.177.126 Equivalent in Rupiah Penambahan selama periode Addition during the period Dolar AS US$ 800.000 US$ 3.960.000 US Dollar

Ekuivalen dalam Rupiah 6.806.400.000 35.845.480.000 Equivalent in Rupiah Pengaruh perubahan kurs Effect of changes in foreign valuta asing 674.461.080 (286.267.449) exchange rates

Saldo akhir Ending balance Dolar AS US$ 21.214.562 US$ 20.414.562 US Dollar Yen Jepang JPY 778.203.521 JPY 778.203.521 Japanese Yen

Ekuivalen dalam Rupiah 276.856.250.757 269.375.389.677 Equivalent in Rupiah

Saldo pinjaman dari pemegang saham pada

tanggal 30 September 2011 merupakan pinjaman dari Unitika Limited, Jepang dengan rincian tanggal jatuh tempo sebagai berikut (Catatan 23):

The outstanding balance of loans from a shareholder as of September 30, 2011 represents loans from Unitika Limited, Japan with the following maturity dates (Note 23):

Jatuh tempo Jumlah/Amount Maturity

31 Maret 2012 234.858.770.757 March 31, 2012 31 Juli 2011 19.410.600.000 July 31, 2011 31 Desember 2011 22.586.880.000 December 31, 2011

Perjanjian pinjaman dari pemegang saham berisi

beberapa pembatasan antara lain, melakukan pengumuman atau pembayaran dividen, melakukan perubahan yang signifikan atas bisnis perusahaan, menjual atau menghapus seluruh atau sebagian besar harta perusahaan dan menjaminkan atau menggadaikan seluruh atau bagian dari aset perusahaan.

The loan agreement contains certain covenants limiting, among others, declaration or payment of any dividend, any substantial alteration in the nature of its business, transfer or disposal of all or substantial part of its assets and putting pledge, lien or other encumbrance on the whole or any part of its property or assets.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

12. HUTANG PAJAK 12. TAXES PAYABLE Hutang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Pajak penghasilan Income Taxes Pasal 21 182.911.560 182.657.063 149.394.973 Article 21 Pasal 23 25.560.009 53.348.676 31.622.323 Article 23 Pajak Pertambahan Nilai 559.203.565 185.572.262 788.375.367 Value Added Tax

Jumlah 767.675.134 421.578.001 969.392.663 Total

13. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA 13. OTHER CURRENT LIABILITIES

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Biaya masih harus dibayar Accruals Pihak ketiga 4.488.107.075 3.997.435.234 4.138.513.821 Third parties Komisi Commissions Pihak ketiga 643.575.082 730.580.159 1.327.858.219 Third parties Lain-lain 2.821.101.365 1.922.589.775 2.153.867.335 Others

Jumlah 7.952.783.522 6.650.605.168 7.620.239.375 Total

14. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 14. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE

BENEFITS Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan

kerja karyawan dengan asumsi-asumsi utama dalam laporan sebagai berikut:

The Company provided a provision for employee benefits with the key assumptions are as follows:

Usia pensiun : 55 tahun/years : Retirement age Tingkat diskonto : 9,00% per tahun/per annum : Discount rate Tingkat kenaikan gaji : 9,00% per tahun/per annum : Salary increase Tabel kematian : CSO - 1980 : Mortality table Tingkat cacat : 10,00% dari/of CSO - 1980 : Disability rate

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Saldo awal 20.500.785.254 19.685.962.248 19.685.962.248 Beginning balance Beban imbalan kerja Net employee benefits karyawan, bersih 1.628.550.000 2.170.712.542 1.628.550.000 expense Pembayaran manfaat Benefits paid during tahun berjalan (928.300.015) (1.355.889.536) (1.183.265.235) the year

Saldo akhir 21.201.035.239 20.500.785.254 20.131.247.013 Ending balance

Tabel mutasi penyisihan untuk imbalan kerja karyawan seperti yang tercantum dalam laporan aktuaria tersebut:

The tables of movements in the benefits provision as determined by the said independent actuary report as follows:

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK Susunan pemegang saham pada tanggal

30 September 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan catatan PT EDI Indonesia, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:

The details of share ownership as of September 30, 2011 and December 31, 2010 based on records maintained by PT EDI Indonesia, share administration agency, are as follows:

Ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ shares issued Percentage Jumlah/

and fully paid of ownership Amount

Pengurus/Management Taizo Ishida (Presiden Direktur/President Director) 500 0,01% 500.000 Haji Sugi Hadi Prawiro (Direktur/Director) 500 0,01% 500.000 1.000 0,02% 1.000.000 Bukan Pengurus/Non Management Unitika Limited, Jepang/Japan 5.597.276 69,37% 5.597.276.000 Henry Onggo 758.439 9,40% 758.439.000 Henry Lohanata 694.480 8,61% 694.480.000 Umum (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)/ Public (each below 5% Ownership Interest) 1.017.305 12,60% 1.017.305.000 8.067.500 99,98% 8.067.500.000

Jumlah/Total 8.068.500 100,00% 8.068.500.000

16. AGIO SAHAM 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Agio saham merupakan selisih antara penerimaan dari penerbitan saham dengan nilai nominalnya.

Additional paid-in capital represents the excess of the proceeds from the issuance of common stock over the par value of shares.

17. PENJUALAN BERSIH 17. NET SALES

Rincian penjualan bersih berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:

The details of net sales based on primary products are as follows:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Kain 141.635.763.353 155.647.590.544 112.157.652.658 Fabric Benang 8.487.110.255 4.864.147.931 2.309.440.560 Yarn Kapas 921.991.783 - - Cotton Produk sisa 3.219.821.118 4.081.395.805 2.799.335.871 Waste

Jumlah 154.264.686.509 164.593.134.280 117.266.429.089 Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

17. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) 17. NET SALES (continued)

Penjualan bersih kepada pihak-pihak yang berelasi dan pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Net sales to a related party and third parties are as follows:

Persentase terhadap Jumlah Penjualan/ Jumlah/ Percentage to Total Amount Sales

Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010 Sep 2011 Sep 2010

Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 24) 18.962.015.566 6.309.344.428 12,29% 5,38% Related party (Note 24) Pihak ketiga 135.302.670.943 110.957.084.661 87,71% 94,62% Third parties

Jumlah 154.264.686.509 117.266.429.089 100,00% 100,00% Total

Tidak ada pelanggan dengan nilai penjualan yang

melebihi 10% dari jumlah penjualan Perusahaan. There are no of customers with sales value of

more than 10% of the Company’s total sales. 18. BEBAN POKOK PENJUALAN 18. COST OF GOODS SOLD Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai

berikut: Details of cost of goods sold consist of:

Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010

Bahan Baku Raw Materials Awal tahun 2.322.320.335 3.268.049.289 At beginning of year Pembelian 72.407.328.607 40.576.644.106 Purchases

Tersedia untuk digunakan 74.729.648.942 43.844.693.395 Available for use Akhir periode (10.534.616.434) (5.264.298.198) At end of period

Bahan Baku yang Digunakan 64.195.032.508 38.580.395.197 Raw Materials Used

Upah Langsung 20.545.745.425 18.852.771.656 Direct Labor

Biaya Pabrikasi: Manufacturing Overhead: Bahan bakar 27.526.038.534 24.352.647.734 Fuel Bahan kimia 16.117.843.021 17.425.795.095 Chemicals Bahan pembantu dan suku cadang 9.495.267.239 9.733.981.580 Consumable materials and spareparts Gaji dan imbalan kerja 5.247.738.234 4.880.881.215 Salaries and employees' benefits Penyusutan 2.282.012.030 2.936.783.424 Depreciation Reparasi dan pemeliharaan 1.235.403.953 927.341.407 Repairs and maintenance Asuransi 1.015.854.718 986.482.674 Insurance Biaya pencelupan 1.021.829.458 2.336.863.675 Dyeing charges Amortisasi beban ditangguhkan- Amortization of deferred charges- hak atas tanah 22.463.217 22.463.217 landrights Lain-lain 3.435.546.177 3.715.841.301 Miscellaneous

Jumlah Biaya Pabrikasi 67.399.996.581 67.319.081.322 Total Manufacturing Overhead

Jumlah Biaya Produksi 152.140.774.514 124.752.248.175 Total Manufacturing Cost

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

18. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 18. COST OF GOODS SOLD (continued) Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010

Barang Dalam Proses: Work in Process: Awal tahun 17.452.406.727 24.616.771.407 At beginning of year Akhir periode (21.414.801.691) (23.201.819.139) At end of period

Harga Pokok Produksi 148.178.379.550 126.167.200.443 Cost of Goods Manufactured

Barang Jadi: Finished Goods: Awal tahun 4.813.594.666 8.362.806.615 At beginning of year Akhir periode (7.048.796.387) (5.678.063.873) At end of period

Beban Pokok Penjualan 145.943.177.829 128.851.943.185 Cost of Goods Sold

Pembelian bahan baku dari pihak yang berelasi pada Sembilan bulan tahun 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp57.952.175.785 dan Rp31.652.092.863 atau 60,74% dan 49,85% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada sembilan bulan tahun 2011 dan 2010 (Catatan 24).

Purchases of raw materials from the related parties in nine month 2011 and 2010 amounted to Rp57,952,175,785 and Rp31,652,092,863 or 60.74% and 49.85% of total raw materials and chemicals purchases in nine month 2011 and 2010, respectively (Note 24).

Rincian pemasok dengan nilai pembelian yang

melebihi 10% dari jumlah penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of suppliers with purchase value of more than 10% of the Company’s total sales are as follows:

Persentase terhadap Jumlah Penjualan/ Jumlah/ Percentage to Total Amount Sales Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010 Sep 2011 Sep 2010

Unitika Limited, Jepang - 31.652.092.863 - 49,85% Unitika Limited, Japan Unitika Trading Co., Ltd. 52.813.407.767 - 55.35% - Unitika Trading Co., Ltd

Jumlah 52.813.407.767 31.652.092.863 60,74% 49,85% Total

19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES Beban usaha terdiri dari: Operating expenses consist of: Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010

Penjualan dan pemasaran Sales and marketing Promosi dan komisi penjualan 1.401.429.285 1.305.486.443 Sales promotions and commissions Ongkos angkut 1.140.449.578 1.257.171.353 Freight Klaim dan denda 597.772.590 283.827.806 Claims and penalties

Beban bank 30.107.979 14.696.783 Bank charges Lain-lain 213.212.485 127.267.492 Others

3.382.971.917 2.988.449.877

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

19. BEBAN USAHA (lanjutan) 19. OPERATING EXPENSES (continued)

Umum dan administrasi General and Administrative Gaji dan imbalan kerja 2.212.222.279 2.055.678.992 Salaries and employees’ benefits Jasa tenaga ahli 380.444.976 373.534.555 Professional fees Perjalanan dan transportasi 362.548.931 273.633.270 Travelling and transportation Meterai, telepon dan teleks 227.476.237 205.272.643 Postage, telephone and telex Beban bank 194.707.953 171.644.500 Bank charges Lain-lain 414.417.220 368.276.185 Others

3.791.817.596 3.448.040.145

Jumlah 7.174.789.513 6.436.490.022 Total

20. (RUGI)/LABA SELISIH KURS - BERSIH 20. (LOSS)/GAIN ON FOREIGN EXCHANGE - NET

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010

Laba selisih kurs 3.436.135.109 4.085.737.710 Gain on foreign exchange Rugi selisih kurs (4.715.439.837) (896.920.580) Loss on foreign exchange

Bersih (1.279.304.728) 3.188.817.130 Net

21. PENDAPATAN BUNGA 21. INTEREST INCOME

Pendapatan bunga diperoleh dari deposito

berjangka dan jasa giro sebesar Rp53.625.976 dan Rp13.177.880 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010.

Interest income was derived from time deposits and current bank accounts of Rp53,625,976 and Rp13,177,880 for the years ended September 30, 2011 and 2010, respectively.

22. BEBAN BUNGA 22. INTEREST EXPENSES

Beban bunga pada tahun 2010 untuk pihak yang

mempunyai hubungan istimewa yaitu Unimore Limited sebesar Rp9.427.768.

Interest expenses at the year 2010 for related parties was Unimore Limited accounts of Rp9,427,768.

23. PERPAJAKAN 23. TAXATION

a. Manfaat Pajak Penghasilan a. Income Tax Benefit

Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010

Tangguhan 275.706.057 403.053.656 Deferred

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

b. Rekonsiliasi antar (rugi)/laba sebelum manfaat pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan taksiran (rugi)/laba fiskal adalah sebagai berikut:

b. A reconciliation between the Company’s (loss)/income before income tax benefit, as shown in the statements of comprehensive income, to the estimated fiscal (loss)/income are as follows:

Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010

Laba/(rugi) sebelum manfaat pajak 670.334.034 (14.928.080.438) Income/(expenses) before penghasilan income tax benefit

Ditambah/(dikurangi) beda temporer: Add/(deduct) temporary differences: Penyusutan 684.368.495 1.099.922.508 Depreciation Estimated liabilities for Estimasi kewajiban imbalan kerja 700.249.985 445.284.765 employee benefits Penyisihan kerugian penurunan nilai - - Provision for impairment losses Kewajiban sewa pembiayaan (36.853.882) (22.959.782) Obligation under finance lease Jasa tenaga ahli - (101.071.042) Professional fees Beban keterlambatan pembayaran kepada pemasok - - Penalty fees to supplier Komisi penjualan - 341.039.827 Sales commissions Estimasi pembayaran bonus (246.396.685) - Estimated bonus payment

1.101.367.913 1.762.216.276

Ditambah/(dikurangi) beda tetap: Add/(deduct) permanent differences: Kesejahteraan karyawan 1.864.645.846 1.639.603.667 Employee benefits in kinds Transportasi 31.110.611 30.360.611 Transportation Pemeliharaan dan perbaikan 10.642.434 12.892.434 Maintenance and repair Asuransi 2.871.000 2.871.000 Insurance Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final (53.625.976) (13.177.880) Interest income subject to final tax Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya 365.592.493 390.099.008 Other non-deductible expenses

2.221.236.408 2.062.648.840

Taksiran laba fiskal 3.992.938.355 (11.103.215.322) Estimated fiscal income Koreksi rugi fiskal yang berasal dari Adjustment on tax loss due to hasil pemeriksaan pajak 3.056.465.351 3.193.278.117 tax assessment Penyesuaian lainnya - - Others Adjustment

Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya (47.175.342.781) (26.827.977.254) Tax losses carried forwards

Taksiran akumulasi rugi fiskal (40.125.939.075) (34.737.914.459) Estimated tax losses carryforward

Perusahaan akan melaporkan taksiran rugi fiskal tahun 2011 tersebut di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) untuk tahun 2011.

The Company will report the 2011 estimated fiscal loss as stated above in the 2011 Income Tax Return.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

c. Rekonsiliasi (rugi)/laba sebelum manfaat pajak penghasilan yang dihitung pada tarif pajak yang berlaku ke manfaat pajak penghasilan seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif:

c. The reconciliation of (loss)/income before income tax benefit multiplied by the applicable tax rate and income tax benefit as reported in the statement of comprehensive income:

Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010

Beban pajak penghasilan Income tax expense berdasarkan tarif pajak yang berlaku 167.583.509 (3.732.020.110) at applicable tax rate Beda tetap, bersih, pada tarif pajak Net permanent differences at yang berlaku 555.309.102 515.662.210 applicable tax rate Perubahan penyisihan penilaian Changes in valuation allowance of aset pajak tangguhan (1.762.350.926) 1.977.484.301 deferred tax asset Koreksi rugi fiskal yang berasal Adjustment in tax loss due to dari hasil pemeriksaan pajak 764.116.338 957.983.435 tax assessment Penyesuaian lainnya (364.080) (122.163.492) Other adjustment

Manfaat pajak penghasilan (275.706.057) (403.053.656) Income tax benefit

d. Aset/(kewajiban) pajak tangguhan d. Deferred tax assets/(liabilities)

Sep 2011/ Sep 2010/ Sep 2011 Sep 2010

Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Akumulasi rugi fiskal 10.031.484.769 8.684.478.615 Tax losses carried forward Estimated liabilities for Estimasi kewajiban imbalan kerja 5.300.258.810 5.032.811.753 employee benefits Beda tidak tetap lainnya 646.487.007 651.826.466 Other temporary difference Kewajiban sewa pembiayaan 49.255.650 - Obligation under finance lease

Jumlah 16.027.486.236 14.369.116.834 Total Penyisihan penilaian aset Valuation allowance of pajak tangguhan (10.031.484.769) (8.684.478.615) deferred tax asset

Jumlah aset pajak tangguhan, Total deferred tax assets, net of setelah dikurangi penyisihan valuation allowance of penilaian aset pajak tangguhan 5.996.001.467 5.684.638.219 deferred tax asset Kewajiban pajak tangguhan: Deferred tax liability: Aset tetap (669.370.515) (797.457.700) Fixed assets Transaksi pembiayaan (42.423.750) - Lease transaction

Jumlah (711.794.265) (797.457.700) Total

Aset pajak tangguhan - bersih 5.284.207.202 4.887.180.519 Deferred tax assets - net

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued) Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi

fiskal dari tahun-tahun sebelumnya dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun sejak timbulnya rugi fiskal tersebut. Perusahaan melaporkan surat pemberitahuan tahunan dengan metode self-assessment. Berdasarkan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Undang-undang No. 28 Tahun 2007), kantor pajak dapat menetapkan atau mengubah pajak selama 5 tahun dari tanggal pajak terhutang dan, untuk peralihan, pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya tidak dapat ditetapkan kembali setelah tahun 2013.

Under existing tax regulations, tax loss carryforward can be compensated against future taxable income up to a maximum of five years from the date the tax loss is incurred. The Company submits tax returns on a self-assessment basis. Based on the latest changes of Law on General Rules and Procedures of Taxation (Law No. 28 Year 2007), tax authorities may assess or amend taxes within 5 years from the date when the tax was payable and, for transition purposes, taxes for fiscal year 2007 and before shall not be assessed after 2013.

Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui

Perusahaan bergantung atas laba kena pajak di masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada. Perusahaan melakukan penyisihan atas aset pajak tangguhan untuk mencerminkan kemungkinan rugi fiskal dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak dapat dikompensasikan sebelum kadaluarsa.

The utilization of deferred tax assets recognized by the Company is dependent upon future taxable profits in excess of profits arising from the reversal of existing taxable temporary differences. A valuation allowance for deferred tax assets has been established to reflect the probable tax loss carry forwards that cannot be compensated before they expire.

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden

Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.

On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 Year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”.

PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka

dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.

This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six-months in one tax year.

PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal

1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.

This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of March 31, 2011 and 2010, the Company has not fulfilled the prescribed criteria in this government regulation.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

24. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI

24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan

melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, terutama transaksi penjualan produk dan pembelian bahan baku dan bahan kimia.

The Company, in its regular course of business, has engaged in transactions with related parties, principally consisting of sales of products and purchases of raw materials and chemicals.

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

The details of balances and transactions with related parties are as follows:

Persentase dari Jumlah Aset/ Kewajiban/Pendapatan atau Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total Assets/ Jumlah/ Liabilities/ Respective Total Income or Expense

Sep 2011/ Des. 2010/ Sep 2011/ Des. 2010/ Sep 2011 Dec. 2010 Sep 2011 Dec. 2010

Piutang usaha Trade receivables Unitika Trading Co., Ltd, Jepang Unitika Trading Co., Ltd, Japan

(Catatan 5) 3.007.088.828 3.775.951.349 1,85% 2,45% (Note 5) Hutang usaha Trade payables Unitika Limited, Jepang - 5.032.066.786 - 1,59% Unitika Limited, Japan Unitika Trading Co., Ltd, Jepang 12.830.896.100 545.342.272 7,91% 0,17% Unitika Trading Co., Ltd, Japan

Jumlah (Catatan 10) 12.830.896.100 5.577.409.058 7,91% 1,76% Total (Note 10)

Pinjaman dari pemegang saham Loans from a shareholder Unitika Limited, Jepang Unitika Limited, Japan (Catatan 11) 276.856.250.757 269.375.389.677 85,23% 84,85% (Note 11)

Penjualan Sales Unitika Trading Co., Ltd, Jepang Unitika Trading Co., Ltd, Japan (Catatan 17) 18.962.015.566 12.142.873.903 12.29% 7,38% (Note 17) Pembelian bahan baku Purchase of raw materials Unitika Limited, Jepang 5.138.768.018 37.545.446.729 5.39% 53,78% Unitika Limited, Japan Unitika Trading Co., Ltd, Jepang 52.813.407.767 2.492.148.485 55.35% 3,57% Unitika Trading Co., Ltd, Japan

Jumlah (Catatan 18) 57.952.175.785 40.037.595.214 60.74% 57,35% Total (Note 18)

Sifat dari transaksi dan hubungan antara

Perusahaan dengan pihak-pihak yang berelasi di atas adalah sebagai berikut:

The nature of transactions and the relationship between the Company and the above-related parties are as follows:

Perusahaan/Company Hubungan/Relationship Transaksi/Transaction

Unitika Limited, Jepang/Japan Pemegang saham/ Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials Shareholder Pinjaman/Loans Unitika Trading Co., Ltd, Jepang/Japan Perusahaan afiliasi/ Penjualan/Sales, Affiliated company Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials Unimore Co., Ltd, Jepang/Japan Perusahaan afiliasi/ Pinjaman/Loans Affiliated company

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

25. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

25. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES

Aset dan kewajiban moneter Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

The Company’s foreign currency-denominated monetary assets and liabilities are as follows:

30 September 2011/ 31 Desember 2010/ September 30, 2011 December 31, 2010

Mata Uang Setara dalam Mata Uang Setara dalam Asing/Foreign Rupiah/ Asing/Foreign Rupiah/ Currency Rupiah Equivalent Currency Rupiah Equivalent

ASET ASSETS Kas dan bank Cash on hand US$ 518.673 4.576.251.879 US$ 957.591 8.609.551.331 and in banks ¥ 2.473 284.989 ¥ 10.186 1.116.686 € 136 1.629.013 € 136 1.628.976 Piutang usaha US$ 3.482.216 30.723.591.768 US$ 3.768.461 33.882.239.777 Trade receivables

Aset tidak Other non-current lancar lainnya US$ 152.000 1.341.096.000 US$ 152.000 1.366.632.000 assets ¥ - - ¥ - - KEWAJIBAN LIABILITIES Hutang usaha US$ (1.809.283) (15.963.303.909) US$ (1.454.149) (13.074.254.019) Trade payables ¥ (2.197.141) (253.198.529) ¥ (10.517.216) (1.165.740.974) Pinjaman dari pemegang Loans from a saham US$ (21.214.562) (187.176.080.526) US$ (20.414.562) (183.547.323.342) shareholder ¥ (778.203.521) (89.680.173.760) ¥ (778.203.521) (85.828.066.335) Kewajiban Other current lancar lain-lain US$ (308.122) (2.718.560.406) US$ (347.879) (2.948.220.837) liabilities

ASET/ (KEWAJIBAN)- NET ASSETS/ BERSIH US$ (19.179.078) (169.217.005.194) US$ (17.338.538) (155.711.375.090) (LIABILITIES) ¥ (780.398.189) (89.933.087.300) ¥ (788.710.551) (86.992.690.623) € 136 1.626.024 € 136 1.628.976

Jika posisi kewajiban bersih dalam mata uang

asing pada tanggal 30 September 2011 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011 (tanggal penyelesaian laporan keuangan) (Rp8.870 untuk AS$1, Rp116,63 untuk ¥1 dan Rp12.350.60 untuk €1), maka jumlah kewajiban bersih akan naik kira-kira sebesar Rp1.986.116.491.

If the net position of liabilities denominated in foreign currencies as of September 30, 2011 is reflected using the Bank Indonesia’s middle rate as of October 26, 2011 (the completion date of financial statement) (Rp8,870 to US$1, Rp116.63 to ¥1 and Rp12,350.60 to €1), the net liabilities will increase by approximately Rp1,986,116,491.

Perusahaan dipengaruhi oleh risiko kurs mata

uang asing terutama Dolar AS. Perusahaan tidak melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari pinjaman dalam mata uang asing karena risiko ini diminimalisir dengan adanya penjualan Perusahaan dalam mata uang asing kira-kira sebesar 97,95% untuk Sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011.

The Company is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures primarily with respect to the US Dollar. The Company does not hedge the foreign currency exposure due to its foreign currency denominated loan because this exposure is mitigated by its sales which are denominated in foreign currency for approximately of 97.95% for the nine-month period ended September 30, 2011.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

26. INFORMASI SEGMEN USAHA 26. BUSINESS SEGMENT INFORMATION Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan

adalah sebagai berikut: Information concerning the Company’s business

segment is as follows: Informasi berdasarkan jenis produk: Information based on product:

30 Sep 2011/ Sep 30, 2011

Kain/ Benang & Kapas/ Produk sisa/ Jumlah/ Fabric Yarn & Cotton Waste Total

Penjualan bersih 141.635.763.353 9.409.102.038 3.219.821.118 154.264.686.509 Net sales Beban pokok penjualan 135.366.183.616 7.762.046.961 2.814.947.252 145.943.177.829 Cost of goods sold

Laba kotor 6.269.579.737 1.647.055.077 404.873.866 8.321.508.680 Gross income

Beban usaha 7.174.789.513 7.174.789.513 Operating expenses

Rugi usaha 1.146.719.167 Operating loss

Biaya lain-lain - bersih (476.385.133) Other expense-net Manfaat pajak penghasilan 275.706.057 Income tax benefit

Laba bersih 946.040.091 Net profit

Aset 160.771.518.601 1.170.752.800 290.974.776 162.233.246.177 Assets

Kewajiban 324.846.399.383 324.846.399.383 Liabilities

Beban penyusutan 2.304.475.247 2.304.475.247 Depreciation expense

Pengeluaran modal 975.407.192 975.407.192 Capital expenditures

31 Desember 2010/ December 31, 2010

Kain/ Benang/ Produk sisa/ Jumlah/ Fabric Yarn Waste Total

Penjualan bersih 155.647.590.544 4.864.147.931 4.081.395.805 164.593.134.280 Net sales Beban pokok penjualan 167.875.684.532 4.047.179.559 7.825.840.692 179.748.704.783 Cost of goods sold

(Rugi)/laba kotor (12.228.093.988 ) 816.968.372 (3.744.444.887) (15.155.570.503) Gross (loss)/income

Beban usaha 9.020.671.606 9.020.671.606 Operating expenses

Rugi usaha (24.176.242.109) Operating loss

Beban lain-lain - bersih (1.636.288.974) Other expenses-net Manfaat pajak penghasilan 524.374.282 Income tax benefit

Rugi bersih (25.288.156.801) Net loss

Aset 153.092.533.259 547.558.685 261.632.932 153.901.724.876 Assets

Kewajiban 317.460.918.173 317.460.918.173 Liabilities

Beban penyusutan 3.993.787.700 3.993.787.700 Depreciation expense

Pengeluaran modal 110.257.728 110.257.728 Capital expenditures

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 26. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

30 Sep 2010/ Sep 30, 2010

Kain/ Benang/ Produk sisa/ Jumlah/ Fabric Yarn Waste Total

Penjualan bersih 112.157.652.658 2.309.440.560 2.799.335.871 117.266.429.089 Net sales Beban pokok penjualan 121.458.877.522 2.037.964.420 5.355.101.243 128.851.943.185 Cost of goods sold

(Rugi)/laba kotor (9.301.224.864 ) 271.476.140 (2.555.765.372) (11.585.514.096) Gross (loss)/income

Beban usaha 7.167.367.055 6.436.490.022 Operating expenses

Rugi usaha (18.022.004.118) Operating loss

Pendapatan lain-lain - bersih 3.093.923.680 Other income-net Manfaat pajak penghasilan 403.053.656 Income tax benefit

Rugi bersih 14.525.026.782 Net loss

Aset 153.863.111.560 6.177.008 241.235.628 154.110.524.196 Assets

Kewajiban 306.906.587.474 306.906.587.474 Liabilities

Beban penyusutan 2.959.246.641 2.959.246.641 Depreciation expense

Pengeluaran modal 22.459.172 22.459.172 Capital expenditures

Informasi segmen berdasarkan daerah geografis: Information based on geographic area:

Rincian penjualan berdasarkan lokasi geografis pelanggan:

Sales details based on customers’ geographic area:

30 Sep 2011/ 31 Des 2010/ 30 Sep 2010/ Sep 30, 2011 Dec 31, 2010 Sep 30, 2010

Domestik 117.904.023.476 136.574.176.540 99.469.207.452 Domestic Export 36.360.663.033 28.018.957.740 17.797.221.637 Export

Jumlah 154.264.686.509 164.593.134.280 117.266.429.089 Ending balance

Seluruh aset Perusahaan berada di Indonesia. All the Company’s assets are located in Indonesia.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel berikut menyajikan aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010.

The following table sets out the Company’s financial assets and liabilities as of September 30, 2011 and December, 31 2010.

September 2011 September 2011 Kewajiban pada Pinjaman dan biaya yang piutang/ diamortisasi/ Loan and Liabilites at Jumlah/ receivables amortized cost Total

Aset Assets Aset lancar Current Assets Kas dan bank 5.641.369.790 - 5.641.369.790 Cash on hand and in banks Piutang usaha 31.932.606.353 - 31.932.606.353 Trade receivable

37.573.976.143 - 37.573.976.143 Aset tidak lancar Non Current Assets Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 2.104.632.000 - 2.104.632.000 Restricted time deposits Uang jaminan 1.320.756.600 - 1.320.756.600 Security deposit

3.425.388.600 3.425.388.600

Jumlah Aset 40.999.364.743 - 40.999.364.743 Total Assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas lancar Current liabilities Hutang usaha - 17.871.632.131 17.871.632.131 Trade payables Pinjaman dari pemegang saham - 276.856.250.757 276.856.250.757 Loan from a shareholder Liabilitas lancar lainnya - 7.592.783.522 7.592.783.522 Other current liabilities

Jumlah Kewajiban - 302.320.666.410 302.320.666.410 Total Liabilities

Desember 2010 December 2010 Kewajiban pada Pinjaman dan biaya yang piutang/ diamortisasi/ Loan and Liabilites at Jumlah/ receivables amortized cost Total

Aset Assets Aset lancar Current Assets Kas dan bank 9.941.320.075 - 9.941.320.075 Cash on hand and in banks Piutang usaha 33.728.678.082 - 33.728.678.082 Trade receivable

43.669.998.157 - 43.669.998.157 Aset tidak lancar Non Current Assets Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 2.104.632.000 - 2.104.632.000 Restricted time deposits Uang jaminan 1.320.756.600 - 1.320.756.600 Security deposit

3.425.388.600 3.425.388.600

Jumlah Aset 47.095.386.757 - 47.095.386.757 Total Assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas lancar Current liabilities Hutang usaha - 20.278.683.591 20.278.683.591 Trade payables Pinjaman dari pemegang saham - 269.375.389.677 269.375.389.677 Loan from a shareholder Liabilitas lancar lainnya - 6.650.605.168 6.650.605.168 Other current liabilities

Jumlah Kewajiban - 296.304.678.436 296.304.678.436 Total Liabilities

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.

Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di laporan posisi keuangan (neraca) mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

The carrying values of financial instruments presented in the balance sheet are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.

Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha, hutang usaha, pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban lancar lain-lain, mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena deposito tersebut dinilai ulang secara berkala. Nilai wajar uang jaminan tidak dapat diukur secara handal.

Management is of the opinion that the fair values of cash on hand and in banks, trade receivable, security deposit, restricted time deposits, trade payables, loan from a shareholder and other current liabiltities, reasonably approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying value of restricted time deposits with floating interest rates approximate their fair values as they are repriced frequently. The fair values of security deposits cannot be measured reliably.

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, uang jaminan, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, hutang usaha, pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban lancar lainnya. Tujuan utama dari instrumen keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Perusahaan.

The Company’s financial instruments comprise cash on hand and in banks, trade receivables, security deposit, restricted time deposits, trade payables, loan from a shareholder and other current liabilities. The main purpose of the Company’s financial instruments is to raise funds for the Company's operations.

Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan instrumen keuangan.

It is and has been the Company's policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko tingkat suku bunga, risiko pasar (termasuk risiko tingkat suku bunga dan mata uang asing), risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko sebagai berikut:

The main risks arising from the Company's financial instruments are interest rate risk, market risk (including interest rate risk and currency risk), credit risk and liquidity risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko pasar Market risk

Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung tiga tipe risiko: risiko tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, risiko harga komoditas. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan bank, piutang usaha, uang jaminan, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, hutang usaha, pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban lancar lain-lain.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise three types of risks: interest rate risk, foreign currency risk and commodity price risk. Financial instruments affected by market risk include cash on hand and in banks, trade receivables, security deposit, restricted time deposits, trade payables, loans from a shareholder and other current liabilities.

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama dapat timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja. Saat ini, Perusahaan memperoleh pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham.

Fair value interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in market interest rates. The Company’s interest rate risk may arise from loans for working capital. Currently, the Company obtains non-interest bearing loan from a shareholder.

b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko perubahan nilai wajar arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi sebagai akibat dari perubahan nilai tukar mata uang asing yang digunakan oleh Perusahaan.

Foreign currency risk is a risk in the fair value of future cash flows of a financial instrument which fluctuates as a result of changes in foreign currency exchange rates used by the Company.

Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan harga beberapa pembelian utamanya dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pinjaman, pendapatan dan pembelian Perusahaan di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal jumlah dan/atau waktu, Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing.

The Company’s reporting currency is in Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its borrowings, export sales and the costs of certain key purchases are either denominated in the United States Dollars or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. To the extent that the borrowing, revenue and purchases of the Company are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of amount and/or timing, the Company has exposure to the foreign currency risk.

Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk risiko nilai tukar Perusahaan.

The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Company’s foreign exchange exposure.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

b. Risiko mata uang asing (lanjutan) b. Foreign currency risk (nontinued)

Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing diungkapkan pada Catatan 23.

The exposure to the foreign currency risk is disclosed in Note 23.

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi Perusahaan sebagai akibat wanprestasi dari pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud yaitu distributor dan pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka.

Credit risk is the risk that the Company will incur a loss from defaulted third parties. Third parties are referred to the distributor and counter parties that fail to discharge their contractual obligations.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan di mana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Perusahaan memerlukan pembayaran pada saat penyerahan dokumen kepemilikan. Untuk penjualan dalam negeri, Perusahaan memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 60 hari dari faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Company requires cash against the presentation of documents of title. For domestic sales, the Company may grants its customers credit terms up to 60 days from the issuance of invoice. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company's exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perusahaan, penyisihan khusus mungkin dibuat jika hutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat akibat gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Company's assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.

Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan pada Perusahaan karena piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak.

The Company has no significant concentration of credit risk as its trade receivables relate to a large number of ultimate customers.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat terjadi dimana pendapatan jangka pendek tidak dapat menutupi pengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk is a risk that occurs when short-term revenue can not cover short-term expenditures.

Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui fasilitas kredit yang cukup. Pemegang saham Perusahaan, Unitika Limited, Jepang menyatakan mampu memberi dukungan secara berkelanjutan untuk menunjang kelangsungan hidup Perusahaan dengan menyediakan pinjaman tanpa bunga agar Perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo.

The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. The Company’s shareholder, Unitika Limited, Japan, continuously support the Company’s going concern by providing non-interest bearing loan to meet its obligation.

Perusahaan secara teratur mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan penggalangan dana.

The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives.

Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran kewajiban keuangan Perusahaan berdasarkan pembayaran dalam kontrak.

The table below summarises the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual payments.

< 1 tahun/ 1 - 2 tahun/ 2 - 3 tahun/ > 3 tahun/ Jumlah/ < 1 year 1 - 2 years 2 - 3 years > 3 year Total

Hutang usaha 17.871.632.131 - - - 17.871.632.131 Trade payables Kewajiban lancar lainnya 8.720.458.656 - - - 8.720.458.565 Other current liabilities Pinjaman dari pemegang saham 276.856.250.757 - - - 276.856.250.757 Loans from shareholder Kewajiban sewa pembiayaan Current maturities of yang jatuh tempo dalam obligation under waktu satu tahun 57.741.375 - - - 57.741.375 finance lease Obligation under finance Kewajiban sewa pembiayaan - 69.396.763 63.007.500 6.876.962 139.281.225 lease

303.506.082.919 69.396.763 63.007.500 6.876.962 303.645.364.144

29. KELANGSUNGAN USAHA 29. GOING CONCERN Kegiatan usaha Perusahaan telah terpengaruh

secara signifikan, dan dapat terus terpengaruh pada masa yang akan datang, oleh kondisi industri tekstil di Indonesia. Perusahaan melaporkan laba bersih sebesar Rp946.040.091 pada 30 September tahun 2011 dan rugi bersih sebesar Rp14.525.026.782 pada 30 September tahun 2010, namun Perusahaan masih melaporkan defisiensi modal sebesar Rp162.613.153.206 dan jumlah kewajiban lancar telah melebihi aset lancarnya sebesar Rp215.549.950.192 pada tanggal 30 September 2011.

The operations of the Company have been affected significantly, and will continue to be affected for the foreseeable future by the development in the textile industry in Indonesia. The Company reported net income of Rp946,040,091 in September 30, 2011 and net loss of Rp14,525,026,782 in September 30, 2010, however, the Company still reported a net shareholders’ deficiency of Rp162,613,153,206 and its current liabilities exceeded its current assets by Rp215,549,950,192 as of September 30, 2011.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

29. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) 29. GOING CONCERN (continued) Perusahaan telah menerima surat dukungan

finansial dari pemegang saham, yaitu Unitika Limited, Jepang tertanggal 8 Februari 2011. Dalam suratnya tersebut, Unitika Limited, Jepang menyatakan mampu dan akan terus memberikan dukungan finansial agar Perusahaan dapat terus beroperasi dan memenuhi semua kewajibannya.

Because of this condition, the Company obtained a letter of financial support from its shareholder, Unitika Limited, Japan dated February 8, 2011. The shareholder confirms that it is willing and able to provide continuing financial support to the Company to enable it to operate as a going concern and to meet its obligations.

Selanjutnya, Perusahaan juga melakukan rencana-rencana sebagai berikut untuk memperbaiki kondisi operasi dan keuangannya:

Moreover, the Company is taking the following plans to improve its operations and financial condition:

● Perusahaan terus memonitor pasar domestik dan ekspor untuk mendapatkan nilai tambah dari fluktuasi harga dan terus menjalin hubungan dengan pelanggan di Eropa dan Jepang, untuk mendapatkan pesanan secara berkelanjutan.

● The Company continuously monitors the domestic and international market to take advantage of price fluctuation and reinforce cooperation with the European and Japanese customers to obtain repeating orders.

● Perusahaan berkonsentrasi pada transaksi penjualan dengan pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik

● The Company focuses on sales transactions with creditworthy customers with proven track records or good credit history.

● Perusahaan terus berupaya untuk

meningkatkan efisiensi, produktivitas dan proses pengendalian mutu untuk mengurangi pemborosan.

● The Company continuously seeks to improve efficiency, productivity and quality control process to reduce various kind of waste.

Manajemen Perusahaan yakin bahwa rencana-

rencana di atas efektif untuk memperbaiki kondisi Perusahaan.

The Company’s management believes that the above plans will be effective to improve its conditions.

30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan yang mungkin relevan dengan pelaporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif untuk tahun buku 2010 adalah sebagai berikut:

Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (“DSAK”) up to the date of completion of the Company’s financial statements which maybe relevant to the Company’s financial reporting but not yet effective for book year 2010 are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

• PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan

Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

• PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

• PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”,

memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

• PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

• PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan

Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

• PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.

• PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

• PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

• PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”,

informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

• PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

• PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-

pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

• PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

• PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah

Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

• PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

• PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah

Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

• PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

• PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi

dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.

• PSAK 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.

• PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas

Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

• PSAK 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/ Associates”.

• PSAK 19 (Revisi 2010), ”Aset Tak berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

• PSAK 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.

• PSAK 22 (Revisi 2010), ”Kombinasi Bisnis”,

diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

• PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

• PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

• PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.

• PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”,

menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

• PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

• PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

• PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

• PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar

yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

• PSAK 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

• ISAK 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas

Bertujuan Khusus (“EBK”)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.

• ISAK 7 (Revised 2009) “Consolidation-Special Purpose Entities (“SPE”)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.

• ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”,

berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.

• ISAK 10 “Customer Loyalty Program”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

• ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada

Pemilik”, diterapkan untuk distribusi searah (non-reciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.

• ISAK 11 “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”, applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.

• ISAK 14, “Aset Tak berwujud - Biaya Situs

Web”, situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 (Revisi 2010).

• ISAK 14, “Intangible Assets-Web Site Costs”, web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK 19 (Revised 2010).

• ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan

Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.

• ISAK 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that en entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

Effective on or after January 1, 2012:

• PSAK 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan

Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

• PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

• PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,

mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

• PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.

• PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak

Penghasilan” mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

• PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2012 (continued):

• PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:

Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

• PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

• PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis

Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.

• PSAK 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.

• PSAK 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

• PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

• ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam

Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.

• ISAK 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.

• ISAK 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan

Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

• ISAK 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

• ISAK 20, “Pajak penghasilan - Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

• ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Triwulan Ke III yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT UNITEX Tbk INTERIM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

September 30, 2011 and 2010 (unaudited) and December 31, 2010 (audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

30. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.

The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards on its financial statements.

31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 31. COMPLETION OF THE FINANCIAL

STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 26 Oktober 2011.

The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on October 26, 2011.