Upload
milantika-dyah
View
11.921
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Kimia tentang Koloid Peredaan antara Dispersi Kasar, Dispersi Halus, dan Dispersi Koloid Kelompok 3 11 IPA 2- SMA Negeri 3 Kota Tangerang TA 2012/2013
Citation preview
Oleh :
Kelompok 3
Annisa Anandya N. Friska Dwi E. Fuji Astuti H. Milantika Dyah P. M. Oksa Raissa Dwi O.
Kelas XI IPA 2
SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG
Tahun ajaran 2012/2013
Daftar isi
Judul..........................................................................................................................1
Tujuan Praktikum................................................................................................1
Waktu Pelaksanaan.............................................................................................1
Landasan Teori......................................................................................................1
Alat dan Bahan......................................................................................................3
Cara Kerja...............................................................................................................5
Tabel Pengamatan................................................................................................6
Analisis Data..........................................................................................................6
Pertanyaan..............................................................................................................7
Jawaban...................................................................................................................7
Kesimpulan............................................................................................................7
Lampiran.................................................................................................................9
Daftar Pustaka....................................................................................................10
i. Judul
Perbedaan antara Dispersi Kasar, Dispersi Halus, dan Dispersi Koloid
ii. Tujuan
Mengamati berbagai perbedaan yang tampak pada dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid.
iii. Waktu pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Kimia SMA Negeri 3 Kota Tangerang
Hari / Tanggal : Selasa / 14 Mei 2013
Waktu : 06.30 – 08.00
iv. Landasan teori
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan campuran yang tergolong larutan, koloid, atau suspensi. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan semen.
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly dll.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam.
Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam air dan dikocok dengan kuat Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah.
Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dengan pelarut. Dalam sistem dispersi, zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut. Zat terlarut dinamakan fasa terdispersi, sementara zat pelarutnya dinamakan medium pendispersi. Jadi, sistem dispersi adalah pencampuran antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata.
a. Dispersi KasarDispersi kasar disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi biasanya berupa padatan sedangkan medium pendispersi zat cair. Oleh karena dispersi kasar merupakan campuran heterogen, maka antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi dapat dibedakan dengan jelas. Fasa perdipersi mempunyai ukuran partikel lebih besar dari 10-5 cm sehingga akan terlihat sebagai endapan. Contoh campuran tepung dengan air. Dalam campuran tepung dengan air, antara fasa terdispersi (tepung) dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena tepung barada di dasar wadah.b. Dispersi HalusDispersi halus disebut juga larutan sejati atau dispersi molekuler. Larutan sejati adalah campuran antara fasa terdispersi yang berwujud zat padat atau cair dengan medium pendispersi yang berupa zat cair.
Dalam larutan sejati, fasa terdispersi larut sempurna ke dalam medium perdispersi, sehingga terbentuk campuran homogen. Campuran homogen disebut juga larutan. Dalam larutan homogen, antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi tidak dapat dibedakan. Oleh karena ukuran partikel fasa terdispersi antara 10-7 – 10-5 cm, maka fasa terdispersi dapat larut dalam medium pendispersi.c. Dispersi KoloidDispersi koloid adalah campuran antara sistem dispersi kasar dengan dispersi halus. Dalam sistem koloid antara fasa terdispersi dengan medium pendispersinya tampak homogen. Namun sesungguhnya, dispersi koloid merupakan campuran heterogen. Hal ini akan tampak dengan jelas saat dispersi koloid diamati menggunakan mikroskop ultra. Contoh dispersi koloid yaitu campuran air dengan tinta.
Tabel perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi
Larutan(Dispersi molekuler)
Koloid(Dispersi koloid)
Suspensi(Dispersi kasar)
1. Bersifat homogen, tak dapat dibedakan
walaupun menggunakan
mikroskop ultra
1. Secara makroskopis homogen
tetapi bersifat heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra
1. Bersifat heterogen
2. Semua partikel berdimensi (panjang,
lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm
2. Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100
nm
2. Salah satu atau semua dimensi
partikelnya lebih besar dari 100 nm
3. Satu fase 3. Dua fase 3. Dua fase4. Stabil 4. Pada umumnya
stabil4. Tidak stabil
5. Tidak dapat disaring
5. Tidak dapat disaring kecuali dengan
penyaring ultra
5. Dapat disaring
v. Alat dan bahan
Alat dan Bahan Gambar Gelas plastik
( 6 buah )
Air( secukupnya )
Susu kental manis( 2 sdm )
Terigu( 2 sdm )
Gula Pasir( 2 sdm )
Pengaduk (sendok)( 3 buah )
Kertas Saring( 3 buah )
vi. Cara kerja1. Siapkan 3 buah gelas air mineral, tandai dengan huruf A, B, dan C2. Isi setiap gelas dengan air 3. Masukkan terigu ke dalam gelas A, susu instan ke dalam gelas B, dan
gula pasir ke dalam gelas C
4. Aduk setiap campuran dalam gelas tersebut, kemudian diamkan selama 15 menit!
5. Amati ketiga campuran setelah di diamkan dan masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
6. Saringlah ketiga campuran dan catatlah hasilnya.
vii. Tabel pengamatan
No.
Sifat CampuranCampuran Air dengan
Terigu (A) Susu Instan (B) Gula Pasir (C)
1.Larut / mengendap
Mengendap Mengendap Larut
2. Bening / Keruh Keruh Keruh Bening
3.Satu Fase / Dua Fase
Dua fase Dua fase Satu fase
4. Stabil / tidak Tidak Stabil Stabil Stabil
5.Dapat disaring / tidak
Dapat Tidak Tidak
viii. Analisis data
Jika kita mencampurkan air dengan susu bubuk instan, ternyata susu larut tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika kita diamkan campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan(hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, secara mikroskopis partikel – partikel susu yang tersebar di dalam air masih dapat dibedakan. Campuran seperti inilah yang dinamakn koloid. Pada campuran susu dengan air, fase terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air.
Saat kita mencampuran air dengan tegrigu, terigu tidak larut didalam air. Walaupun campuran ini diaduk,kemudian di diamkan selama 15 menit, lambat laun terigu akan memisah dan mengendap di dasar gelas. Campuran seperti ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak bersifat kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.
Sedangkan jika kita mencampurkan air dengan gula pasir, maka gula akan larut bersama air. Ini lah yang di namakan sebagai larutan atau dispersi halus, dimana setelah di reaksikan, tidak dapat di bedakan mana pelarut, dan mana zat yang terlarut. Selain itu, larutan juga mempunyai sifat tidak dapat di saring.
ix. Pertanyaan1. Di antara ketiga campuran di atas campuran manakah yang merupakan
dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid?2. Apa yang membedakan antara ketiga campuran di atas?3. Apa kesimpulan dari praktikum di atas?
x. Jawaban1. Dispersi kasar : campuran tepung dan air
Dispersi halus : campuran gula dan airDspersi koloid : campuran susu dan air
2. Campuran susu dengan air merupakan koloid, campuran terigu dengan air merupakan suspensi, dan campuran gula dengan air merupakan larutan.
xi. Kesimpulan
Campuran gula pasir dengan air tergolong larutan sejati atau larutan (dispersi halus), campuran susu bubuk dengan air tergolong koloid (dispersi koloid), sedangkan campuran terigu dengan air tergolong suspensi (dispersi kasar).
Hasil dari percobaan ini yaitu dapat membedakan larutan sejati, koloid, dan suspensi.
1. Larutan (Dispersi Molekuler) contohnya adalah larutan gula dalam air. Ciri-cirinya :1) Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra2) Semua partikelnya berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm3) Satu fase4) Stabil5) Tidak dapat disaring
2. Koloid (Dispersi Koloid)contohnya campuran susu dengan air. Ciri-cirinya:1) Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra.2) Partikelnya berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm3) Dua fase4) Pada umumnya stabil5) Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
3. Suspensi (Dispersi Kasar)contohnya campuran tepung terigu dengan air. Ciri-cirinya:1) Heterogen2) Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm3) Dua fase4) Tidak stabil5) Dapat disaring
xii. LAMPIRAN
No
Gambar Keterangan
1.
Mengaduk larutan
2. Kondisi ketiga campuran setelah di diamkan selama 15 menit.Pada gelas A (terigu dengan air) terlihat bahwa campuran menghasilkan endapan yang berada di dasar gelas.Pada gelas B (susu dengan air) secara kasat mata,susu terlihat larut dalam air. Tetapi sebenarnya campuran susu menghasilkan endapan yang tidak bisa dilihat secara makroskopis.Pada gelas C (gula dengan air)
terlihat bahwa gula larut total dalam air.
3.
Endapan pada campuran terigu dengan air akan tertinggal di atas kertas saring saat penyaringan
4. Endapan pada susu akan tertinggal di atas kertas saring
xiii. Daftar pustaka
http://vidyaryantika.blogspot.com/2012/11/laporan-kimia-larutankoloid-dan-suspensi.html
http://nandawidiananda.blogspot.com/2012/06/dispersi-kasar-dispersi-halus-dan_27.html