46
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Biro Perencanaan ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi, misi, dan program Sekretariat Jenderal Tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan ini mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 serta Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, bahwa tahun 2015- 2019 merupakan periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ketiga. Pada tahap ketiga ini pembangunan pertanian memegang peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Untuk melanjutkan dan memantapkan program pembangunan pertanian periode 2015-2019, Kementerian Pertanian telah menetapkan 11 sasaran strategis Pembangunan Pertanian yaitu: 1) Meningkatnya produksi padi, jagung, kedelai, daging dan gula; 2) Terjaminnya distribusi pangan; 3) Meningkatnya akses dan pemanfaatan pangan dan gizi; 4) Meningkatnya konsumsi pangan lokal; 5) Stabilnya produksi cabai dan bawang merah; 6) Berkembangnya komoditas bernilai tambah dan berdaya saing; 7) Tersedianya bahan baku bioindustri dan bioenergi; 8) Meningkatnya kualitas sumberdaya insani petani; 9) Meningkatnya pendapatan keluarga petani; 10)

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

  • Upload
    lamkiet

  • View
    228

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 1Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 1�� �

BAB. I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan Kinerja Biro Perencanaan ini merupakan perwujudan

pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi, misi, dan program Sekretariat

Jenderal Tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan ini mengacu

pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 serta Rencana Strategis

Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, bahwa tahun 2015-

2019 merupakan periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) tahap ketiga. Pada tahap ketiga ini pembangunan pertanian memegang

peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Untuk melanjutkan dan

memantapkan program pembangunan pertanian periode 2015-2019, Kementerian

Pertanian telah menetapkan 11 sasaran strategis Pembangunan Pertanian yaitu: 1)

Meningkatnya produksi padi, jagung, kedelai, daging dan gula; 2) Terjaminnya

distribusi pangan; 3) Meningkatnya akses dan pemanfaatan pangan dan gizi; 4)

Meningkatnya konsumsi pangan lokal; 5) Stabilnya produksi cabai dan bawang

merah; 6) Berkembangnya komoditas bernilai tambah dan berdaya saing; 7)

Tersedianya bahan baku bioindustri dan bioenergi; 8) Meningkatnya kualitas

sumberdaya insani petani; 9) Meningkatnya pendapatan keluarga petani; 10)

Page 2: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 20162 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 3�� �

1.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja ini juga dimaksudkan sebagai salah satu wujud akuntabilitas

pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Perencanaan dalam rangka mewujudkan (good

governance), transparansi, dan akuntabilitas sekaligus sebagai alat kendali dan

pemacu peningkatan kinerja unit organisasi di lingkungan Biro Perencanaan.

Laporan Kinerja ini secara umum menginformasikan capaian kinerja Biro

Perencanaan dalam Tahun 2016. Membandingkan antara capaian kinerja

(performance results) Tahun 2016 dengan rencana kinerja (performance plan)

Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan, kemudian membandingkan

capaian kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2015 dan juga terhadap target capaian

pada Tahun 2019, maka akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (performance

gap). Dari hasil analisis terhadap celah kinerja tersebut, dapat diperoleh masukan

bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas

Kinerja Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2016,

adalah sebagai berikut:

(1) Bab I – PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud

dan tujuan penulisan dan struktur organisasi serta sumberdaya manusia

sebagai pengelola kinerja program/kegiatan.

(2) Bab II – PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA, menjelaskan rencana

strategis, serta perjanjian kinerja program untuk Tahun 2015.

(3) Bab III – AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan pengukuran kinerja, analisis

pencapaian kinerja program dan keuangan Biro Perencanaan terhadap target

sasaran untuk Tahun 2014, kendala,dan rekomendasi.

(4) Bab IV – PENUTUP, menjelaskan kesimpulan Laporan Kinerja Biro

Perencanaan Sekretariat Jenderal Tahun 2015 dan menguraikan rencana

tindak lanjut yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 2�� �

Meningkatnya kualitas aparatur dan layanan kelembagaan pertanian; dan 11)

Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kementerian Pertanian.

Melalui penetapan 11 (sebelas) Sasaran Strategis tersebut diharapkan dapat

mencapai 8 (delapan) tujuan Kementerian Pertanian, yaitu: 1) Terwujudnya

swasembada padi jagung, kedelai serta meningkatnya produksi daging dan gula; 2)

Terpenuhinya akses pangan masyarakat terhadap pangan; 3) Bergesernya budaya

konsumsi pangan; 4) Meningkatnya stabilitas produksi dalam rangka stabilisasi harga; 5)

Berkembangnya komoditas pertanian bernilai ekonomi; 6) Mendorong majunya

agrobioindustri; 7) Meningkatnya kualitas dan pendapatan petani; dan 8) Terwujudnya

reformasi birokrasi Kementerian Pertanian.

Guna mendukung Sasaran Strategis tersebut, pengembangan dan penerapan

sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sebagai bagian

dari Good Governance sangat diperlukan. Dengan demikian penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil

guna, bertanggung-jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Berkenaan dengan penerapan SAKIP, Presiden telah menerbitkan Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP), dimana pada Bab 2 Pasal 3 disebutkan bahwa penyelenggaraan SAKIP

pada Kementerian Negara/Lembaga dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja

secara berjenjang dengan tingkatan Entitas Satuan Kerja, Entitas Unit Organisasi,

dan Entitas Kementerian Negara/Lembaga.

Pedoman Pelaksanaan SAKIP di lingkungan Kementerian Pertanian dipertegas

dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2016 tentang

Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian yang

menjadi dasar acuan bagi Kementerian Pertanian, unit kerja Eselon I, unit kerja

Eselon II, dan unit kerja mandiri lingkup Kementerian Pertanian dalam pengelolaan

SAKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data

kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja.

Page 3: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 3Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 3�� �

1.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja ini juga dimaksudkan sebagai salah satu wujud akuntabilitas

pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Perencanaan dalam rangka mewujudkan (good

governance), transparansi, dan akuntabilitas sekaligus sebagai alat kendali dan

pemacu peningkatan kinerja unit organisasi di lingkungan Biro Perencanaan.

Laporan Kinerja ini secara umum menginformasikan capaian kinerja Biro

Perencanaan dalam Tahun 2016. Membandingkan antara capaian kinerja

(performance results) Tahun 2016 dengan rencana kinerja (performance plan)

Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan, kemudian membandingkan

capaian kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2015 dan juga terhadap target capaian

pada Tahun 2019, maka akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (performance

gap). Dari hasil analisis terhadap celah kinerja tersebut, dapat diperoleh masukan

bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas

Kinerja Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2016,

adalah sebagai berikut:

(1) Bab I – PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud

dan tujuan penulisan dan struktur organisasi serta sumberdaya manusia

sebagai pengelola kinerja program/kegiatan.

(2) Bab II – PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA, menjelaskan rencana

strategis, serta perjanjian kinerja program untuk Tahun 2015.

(3) Bab III – AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan pengukuran kinerja, analisis

pencapaian kinerja program dan keuangan Biro Perencanaan terhadap target

sasaran untuk Tahun 2014, kendala,dan rekomendasi.

(4) Bab IV – PENUTUP, menjelaskan kesimpulan Laporan Kinerja Biro

Perencanaan Sekretariat Jenderal Tahun 2015 dan menguraikan rencana

tindak lanjut yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 2�� �

Meningkatnya kualitas aparatur dan layanan kelembagaan pertanian; dan 11)

Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kementerian Pertanian.

Melalui penetapan 11 (sebelas) Sasaran Strategis tersebut diharapkan dapat

mencapai 8 (delapan) tujuan Kementerian Pertanian, yaitu: 1) Terwujudnya

swasembada padi jagung, kedelai serta meningkatnya produksi daging dan gula; 2)

Terpenuhinya akses pangan masyarakat terhadap pangan; 3) Bergesernya budaya

konsumsi pangan; 4) Meningkatnya stabilitas produksi dalam rangka stabilisasi harga; 5)

Berkembangnya komoditas pertanian bernilai ekonomi; 6) Mendorong majunya

agrobioindustri; 7) Meningkatnya kualitas dan pendapatan petani; dan 8) Terwujudnya

reformasi birokrasi Kementerian Pertanian.

Guna mendukung Sasaran Strategis tersebut, pengembangan dan penerapan

sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sebagai bagian

dari Good Governance sangat diperlukan. Dengan demikian penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil

guna, bertanggung-jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Berkenaan dengan penerapan SAKIP, Presiden telah menerbitkan Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP), dimana pada Bab 2 Pasal 3 disebutkan bahwa penyelenggaraan SAKIP

pada Kementerian Negara/Lembaga dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja

secara berjenjang dengan tingkatan Entitas Satuan Kerja, Entitas Unit Organisasi,

dan Entitas Kementerian Negara/Lembaga.

Pedoman Pelaksanaan SAKIP di lingkungan Kementerian Pertanian dipertegas

dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2016 tentang

Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian yang

menjadi dasar acuan bagi Kementerian Pertanian, unit kerja Eselon I, unit kerja

Eselon II, dan unit kerja mandiri lingkup Kementerian Pertanian dalam pengelolaan

SAKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data

kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja.

Page 4: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 20164 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 5�� �

1.4. Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan

Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan

penyusunan rencana, kebijakan, program, anggaran serta pemantauan, evaluasi dan

pelaporan Kementerian Pertanian. Dalam melaksanakan tugas Biro Perencanaan

menyelenggarakan fungsi: a) penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana

pengembangan wilayah pertanian; b) penyiapan koordinasi dan penyusunan

kebijakan dan program pembangunan pertanian; c) penyiapan koordinasi dan

penyusunan anggaran pembangunan pertanian; d) pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan pelaksanaan program pembangunan pertanian; dan e) pelaksanaan

urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.

1.4.1. Bagian Perencanaan Wilayah

Bagian Perencanaan Wilayah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi, dan penyusunan rencana pengembangan wilayah pertanian. Dalam

melaksanakan tugas Bagian Perencanaan Wilayah menyelenggarakan fungsi: a)

penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana pengembangan wilayah

berbasis tanaman pangan dan hortikultura; b) penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan rencana pengembangan wilayah berbasis perkebunan dan sistem bio-

industri; c) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana pembangunan

pertanian di wilayah perbatasan, daerah tertinggal, kawasan ekonomi khusus dan

daerah pembangunan prioritas lainnya; dan d) penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan rencana pengembangan wilayah berbasis peternakan dan

pembangunan pertanian terpadu (pola integrasi).

Bagian Perencanaan Wilayah terdiri atas: 1) Subbagian Wilayah I mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana

pengembangan wilayah berbasis tanaman pangan dan hortikultura; 2) Subbagian

Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan rencana pengembangan wilayah berbasis perkebunan dan sistem bio-

industri serta pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, daerah tertinggal,

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 4�� �

BIRO PERENCANAAN

BAGIAN PERENCANAAN WILAYAH

Subbagian Wilayah I

Subbagian Wilayah II

Subbagian Wilayah III

BAGIANKEBIJAKAN DAN

PROGRAM

SubbagianKebijakan

SubbagianProgram

SubbagianAnalisis Data

BAGIANANGGARAN

Subbagian Anggaran I

SubbagianAnggaran II

SubbagianTata Usaha Biro

BAGIANEVALUASI DAN

PELAPORAN

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan I

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II

Subbagian Bahan Koordinasi

Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun tujuannya adalah: 1) memberikan kebenaran informasi kinerja yang

terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan 2) Sebagai upaya

perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja di tahun yang akan

datang.

1.3. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, disebutkan Biro

Perencanaan merupakan satu unsur pelaksana di Sekretariat Jenderal, dengan

struktur organisasi terdiri atas: a) Bagian Perencanaan Wilayah; b) Bagian Kebijakan

dan Program; c) Bagian Anggaran; dan d) Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan e)

Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi Biro Perencanaan 2016

Page 5: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 5Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 5�� �

1.4. Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan

Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan

penyusunan rencana, kebijakan, program, anggaran serta pemantauan, evaluasi dan

pelaporan Kementerian Pertanian. Dalam melaksanakan tugas Biro Perencanaan

menyelenggarakan fungsi: a) penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana

pengembangan wilayah pertanian; b) penyiapan koordinasi dan penyusunan

kebijakan dan program pembangunan pertanian; c) penyiapan koordinasi dan

penyusunan anggaran pembangunan pertanian; d) pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan pelaksanaan program pembangunan pertanian; dan e) pelaksanaan

urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.

1.4.1. Bagian Perencanaan Wilayah

Bagian Perencanaan Wilayah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi, dan penyusunan rencana pengembangan wilayah pertanian. Dalam

melaksanakan tugas Bagian Perencanaan Wilayah menyelenggarakan fungsi: a)

penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana pengembangan wilayah

berbasis tanaman pangan dan hortikultura; b) penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan rencana pengembangan wilayah berbasis perkebunan dan sistem bio-

industri; c) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana pembangunan

pertanian di wilayah perbatasan, daerah tertinggal, kawasan ekonomi khusus dan

daerah pembangunan prioritas lainnya; dan d) penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan rencana pengembangan wilayah berbasis peternakan dan

pembangunan pertanian terpadu (pola integrasi).

Bagian Perencanaan Wilayah terdiri atas: 1) Subbagian Wilayah I mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana

pengembangan wilayah berbasis tanaman pangan dan hortikultura; 2) Subbagian

Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan rencana pengembangan wilayah berbasis perkebunan dan sistem bio-

industri serta pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, daerah tertinggal,

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 4�� �

BIRO PERENCANAAN

BAGIAN PERENCANAAN WILAYAH

Subbagian Wilayah I

Subbagian Wilayah II

Subbagian Wilayah III

BAGIANKEBIJAKAN DAN

PROGRAM

SubbagianKebijakan

SubbagianProgram

SubbagianAnalisis Data

BAGIANANGGARAN

Subbagian Anggaran I

SubbagianAnggaran II

SubbagianTata Usaha Biro

BAGIANEVALUASI DAN

PELAPORAN

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan I

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II

Subbagian Bahan Koordinasi

Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun tujuannya adalah: 1) memberikan kebenaran informasi kinerja yang

terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan 2) Sebagai upaya

perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja di tahun yang akan

datang.

1.3. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, disebutkan Biro

Perencanaan merupakan satu unsur pelaksana di Sekretariat Jenderal, dengan

struktur organisasi terdiri atas: a) Bagian Perencanaan Wilayah; b) Bagian Kebijakan

dan Program; c) Bagian Anggaran; dan d) Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan e)

Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi Biro Perencanaan 2016

Page 6: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 20166 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 7�� �

dana tugas pembantuan; b) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan

anggaran Kementerian Pertanian yang bersumber dari non-Bagian Anggaran 18

meliputi dana alokasi khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik (PSO), kredit

program, dan sumber daya anggaran lain diluar bagian anggaran 18; dan c)

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.

Bagian Anggaran terdiri atas: 1) Subbagian Anggaran I mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran Kementerian

Pertanian yang bersumber dari Bagian Anggaran 18 meliputi anggaran pendapatan

dan belanja negara, dan dana dekonsentrasi serta dana tugas pembantuan; 2)

Subbagian Anggaran II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi

dan penyusunan anggaran Kementerian Pertanian yang bersumber dari non-Bagian

Anggaran 18 meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik

(PSO), kredit program, dan sumber daya anggaran lain diluar bagian anggaran 18;

dan 3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan

tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.

1.4.4. Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan pertanian. Dalam

melaksanakan tugas Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a)

penyiapan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program

yang bersumber dari Bagian Anggaran 18 meliputi anggaran pendapatan dan

belanja negara (APBN), dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan serta

penyusunan laporan kinerja Kementerian Pertanian, laporan kegiatan Sekretariat

Jenderal dan Biro Perencanaan; b) penyiapan pemantauan, evaluasi dan

penyusunan laporan pelaksanaan program yang bersumber dari non-Bagian

Anggaran 18 meliputi dana alokasi khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik

(PSO), kredit program dan sumber anggaran lainnya; dan c) pengumpulan dan

penyusunan bahan untuk rapat pimpinan, rapat kerja/dengar pendapat Menteri

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 6�� �

kawasan ekonomi khusus dan daerah pembangunan prioritas lainnya; dan 3)

Subbagian Wilayah III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi

dan penyusunan rencana pengembangan wilayah berbasis peternakan dan

pembangunan pertanian terpadu (pola integrasi).

1.4.2. Bagian Kebijakan dan Program

Bagian Kebijakan dan Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi, dan penyusunan kebijakan dan penyusunan program pembangunan

Kementerian Pertanian. Dalam melaksanakan tugas Bagian Kebijakan dan Program

menyelenggarakan fungsi: a) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan

kebijakan pembangunan pertanian jangka panjang, jangka menengah, dan terpadu,

serta lintas sektoral; b) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana dan

program pembangunan pertanian tahunan; dan c) pengumpulan, pengolahan,

analisis dan penyajian data perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian.

Bagian Kebijakan dan Program terdiri atas: 1) Subbagian Kebijakan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan

kebijakan pembangunan pertanian jangka panjang, jangka menengah, dan terpadu,

serta lintas sektoral. 2) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan koordinasi dan penyusunan rencana dan program pembangunan pertanian

tahunan; dan 3) Subbagian Analisis Data mempunyai tugas melakukan

pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan pertanian.

1.4.3. Bagian Anggaran

Bagian Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan

penyusunan anggaran pembangunan pertanian. Dalam melaksanakan tugas Bagian

Anggaran menyelenggarakan fungsi: a) penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan anggaran Kementerian Pertanian yang bersumber dari Bagian Anggaran

18 meliputi anggaran pendapatan dan belanja negara, dana dekonsentrasi serta

Page 7: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 7Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 7�� �

dana tugas pembantuan; b) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan

anggaran Kementerian Pertanian yang bersumber dari non-Bagian Anggaran 18

meliputi dana alokasi khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik (PSO), kredit

program, dan sumber daya anggaran lain diluar bagian anggaran 18; dan c)

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.

Bagian Anggaran terdiri atas: 1) Subbagian Anggaran I mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran Kementerian

Pertanian yang bersumber dari Bagian Anggaran 18 meliputi anggaran pendapatan

dan belanja negara, dan dana dekonsentrasi serta dana tugas pembantuan; 2)

Subbagian Anggaran II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi

dan penyusunan anggaran Kementerian Pertanian yang bersumber dari non-Bagian

Anggaran 18 meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik

(PSO), kredit program, dan sumber daya anggaran lain diluar bagian anggaran 18;

dan 3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan

tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.

1.4.4. Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan pertanian. Dalam

melaksanakan tugas Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a)

penyiapan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program

yang bersumber dari Bagian Anggaran 18 meliputi anggaran pendapatan dan

belanja negara (APBN), dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan serta

penyusunan laporan kinerja Kementerian Pertanian, laporan kegiatan Sekretariat

Jenderal dan Biro Perencanaan; b) penyiapan pemantauan, evaluasi dan

penyusunan laporan pelaksanaan program yang bersumber dari non-Bagian

Anggaran 18 meliputi dana alokasi khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik

(PSO), kredit program dan sumber anggaran lainnya; dan c) pengumpulan dan

penyusunan bahan untuk rapat pimpinan, rapat kerja/dengar pendapat Menteri

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 6�� �

kawasan ekonomi khusus dan daerah pembangunan prioritas lainnya; dan 3)

Subbagian Wilayah III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi

dan penyusunan rencana pengembangan wilayah berbasis peternakan dan

pembangunan pertanian terpadu (pola integrasi).

1.4.2. Bagian Kebijakan dan Program

Bagian Kebijakan dan Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi, dan penyusunan kebijakan dan penyusunan program pembangunan

Kementerian Pertanian. Dalam melaksanakan tugas Bagian Kebijakan dan Program

menyelenggarakan fungsi: a) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan

kebijakan pembangunan pertanian jangka panjang, jangka menengah, dan terpadu,

serta lintas sektoral; b) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana dan

program pembangunan pertanian tahunan; dan c) pengumpulan, pengolahan,

analisis dan penyajian data perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian.

Bagian Kebijakan dan Program terdiri atas: 1) Subbagian Kebijakan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan

kebijakan pembangunan pertanian jangka panjang, jangka menengah, dan terpadu,

serta lintas sektoral. 2) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan koordinasi dan penyusunan rencana dan program pembangunan pertanian

tahunan; dan 3) Subbagian Analisis Data mempunyai tugas melakukan

pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan pertanian.

1.4.3. Bagian Anggaran

Bagian Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan

penyusunan anggaran pembangunan pertanian. Dalam melaksanakan tugas Bagian

Anggaran menyelenggarakan fungsi: a) penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan anggaran Kementerian Pertanian yang bersumber dari Bagian Anggaran

18 meliputi anggaran pendapatan dan belanja negara, dana dekonsentrasi serta

Page 8: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 20168 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 9�� �

1.5. Sumberdaya Manusia Biro Perencanaan

Berdasarkan data kepegawaian menurut golongan, pendidikan akhir dan jenis

kelamin, pegawai di Biro Perencanaan pada Tahun 2016 mengalami penambahan

pegawai sebanyak 2 orang menjadi 109, dimana pada Tahun 2015 hanya 107 orang.

Tabel 1: Rekapitulasi Sumberdaya Manusia Menurut Golongan, Pendidikan Akhir,

dan Jenis Kelamin, Biro Perencanaan Tahun 2016

No� Gol�

Pendidikan�Akhir�dan�Jenis�Kelamin�

Jumlah�S3� S2� S1� D4� SM� D3� D2� D1� SLTA� SLTP� SD�

L� P� L� P� L� P� L P L P L P L P L P L� P� L� P� L� P�1� Gol.�I� 0� 0� 0� 0� 0� 0� 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0� 0� 1� 0� 0� 0� 1�2� Gol.�II� 0� 0� 0� 0� 0� 0� 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3� 0� 0� 0� 0� 0� 4�3� Gol.�III� 1� 0� 8� 2� 22� 21� 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9� 7� 0� 0� 0� 0� 72�4� Gol.�IV� 1� 0� 11� 11� 4� 5� 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0� 0� 0� 0� 0� 0� 32�

�� Jumlah� 2� 0� 19� 13� 26� 26� 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 12� 7� 1� 0� 0� 0� 109�Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

Dari Tabel 1, dapat diketahui bahwa berdasarkan golongan yang ada di Biro

Perencanaan pada Tahun 2016, golongan III masih tertinggi dibanding golongan I,

II dan IV yakni sebanyak 72 orang (66,0%), dan terendah adalah golongan I yang

hanya 1 orang saja (0,91%). Meskipun pendidikan terakhir pegawai di Biro

Perencanaan hampir semuanya, sudah berstrata sarjana namun demikian masih

terdapat lulusan SLTP. Untuk pendidikan terakhir S1, masih mendominasi yakni

sejumlah 52 orang, pendidikan S2 sejumlah 32 orang dan tingkat pendidikan SLTP

sejumlah 1 orang.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 8�� �

Pertanian dengan DPR, dan DPD, rapat koordinasi dan terbatas, sidang Kabinet dan

Wakil Presiden, dan rapat lainnya.

Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas: 1) Subbagian Evaluasi dan

Pelaporan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi

dan penyusunan laporan pelaksanaan program yang bersumber dari Bagian

Anggaran 18 meliputi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dana

dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan serta penyusunan laporan kinerja

Kementerian Pertanian, laporan kegiatan Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan;

2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program yang

bersumber dari non-Bagian Anggaran 18 meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK),

subsidi, tugas pelayanan publik (PSO), kredit program dan sumber anggaran

lainnya; dan 3) Subbagian Bahan Koordinasi mempunyai tugas melakukan

pengumpulan dan penyiapan bahan rapat pimpinan, rapat kerja/rapat dengar

pendapat Menteri Pertanian dengan DPR, DPD, rapat koordinasi terbatas, sidang

Kabinet dan Wakil Presiden, dan rapat lainnya.

1.4.5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-

undangan. Kelompok jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Perencana

dan jabatan fungsional lainnya, masing-masing dikoordinasikan oleh pejabat

fungsional senior yang ditunjuk Kepala Biro Perencanaan. Kepala Biro Perencanaan

menempatkan pejabat fungsional Perencana dan jabatan fungsional lainnya pada

unit kerja eselon III sesuai tugas masing-masing jabatan fungsional. Jumlah tenaga

fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang

jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 9: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 9Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 9�� �

1.5. Sumberdaya Manusia Biro Perencanaan

Berdasarkan data kepegawaian menurut golongan, pendidikan akhir dan jenis

kelamin, pegawai di Biro Perencanaan pada Tahun 2016 mengalami penambahan

pegawai sebanyak 2 orang menjadi 109, dimana pada Tahun 2015 hanya 107 orang.

Tabel 1: Rekapitulasi Sumberdaya Manusia Menurut Golongan, Pendidikan Akhir,

dan Jenis Kelamin, Biro Perencanaan Tahun 2016

No� Gol�

Pendidikan�Akhir�dan�Jenis�Kelamin�

Jumlah�S3� S2� S1� D4� SM� D3� D2� D1� SLTA� SLTP� SD�

L� P� L� P� L� P� L P L P L P L P L P L� P� L� P� L� P�1� Gol.�I� 0� 0� 0� 0� 0� 0� 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0� 0� 1� 0� 0� 0� 1�2� Gol.�II� 0� 0� 0� 0� 0� 0� 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3� 0� 0� 0� 0� 0� 4�3� Gol.�III� 1� 0� 8� 2� 22� 21� 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9� 7� 0� 0� 0� 0� 72�4� Gol.�IV� 1� 0� 11� 11� 4� 5� 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0� 0� 0� 0� 0� 0� 32�

�� Jumlah� 2� 0� 19� 13� 26� 26� 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 12� 7� 1� 0� 0� 0� 109�Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

Dari Tabel 1, dapat diketahui bahwa berdasarkan golongan yang ada di Biro

Perencanaan pada Tahun 2016, golongan III masih tertinggi dibanding golongan I,

II dan IV yakni sebanyak 72 orang (66,0%), dan terendah adalah golongan I yang

hanya 1 orang saja (0,91%). Meskipun pendidikan terakhir pegawai di Biro

Perencanaan hampir semuanya, sudah berstrata sarjana namun demikian masih

terdapat lulusan SLTP. Untuk pendidikan terakhir S1, masih mendominasi yakni

sejumlah 52 orang, pendidikan S2 sejumlah 32 orang dan tingkat pendidikan SLTP

sejumlah 1 orang.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 8�� �

Pertanian dengan DPR, dan DPD, rapat koordinasi dan terbatas, sidang Kabinet dan

Wakil Presiden, dan rapat lainnya.

Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas: 1) Subbagian Evaluasi dan

Pelaporan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi

dan penyusunan laporan pelaksanaan program yang bersumber dari Bagian

Anggaran 18 meliputi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dana

dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan serta penyusunan laporan kinerja

Kementerian Pertanian, laporan kegiatan Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan;

2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program yang

bersumber dari non-Bagian Anggaran 18 meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK),

subsidi, tugas pelayanan publik (PSO), kredit program dan sumber anggaran

lainnya; dan 3) Subbagian Bahan Koordinasi mempunyai tugas melakukan

pengumpulan dan penyiapan bahan rapat pimpinan, rapat kerja/rapat dengar

pendapat Menteri Pertanian dengan DPR, DPD, rapat koordinasi terbatas, sidang

Kabinet dan Wakil Presiden, dan rapat lainnya.

1.4.5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-

undangan. Kelompok jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Perencana

dan jabatan fungsional lainnya, masing-masing dikoordinasikan oleh pejabat

fungsional senior yang ditunjuk Kepala Biro Perencanaan. Kepala Biro Perencanaan

menempatkan pejabat fungsional Perencana dan jabatan fungsional lainnya pada

unit kerja eselon III sesuai tugas masing-masing jabatan fungsional. Jumlah tenaga

fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang

jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 10: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201610 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 11�� �

1.6. Dukungan Anggaran

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Biro Perencanaan tugas melaksanakan

koordinasi, dan penyusunan rencana, kebijakan, program, anggaran serta

pemantauan, evaluasi dan pelaporan Kementerian Pertanian. Maka, dalam

pencapaian sasaran dengan sejumlah target indikator yang telah ditetapkan, Biro

Perencanaan pada Tahun Anggaran 2016 mengelola anggaran sebesar

Rp 51.228.518.000,- (lima puluh satu milyar dua ratus dua puluh delapan juta lima

ratus delapan belas ribu rupiah) yang selanjutnya dikelola oleh empat (4) bagian

dengan rincian sebagai berikut :

1) Bagian Perencanaan Wilayah, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

8.454.508.000,- (delapan milyar empat ratus lima puluh empat juta lima ratus

delapan ribu rupiah);

2) Bagian Kebijakan dan Program, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 11.268.660.000,- (sebelas milyar dua ratus enam puluh delapan juta

enam ratus enam puluh ribu rupiah);

3) Bagian Anggaran, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 19.874.630.000,-

(sembilan belas milyar delapan ratus tujuh puluh empat juta enam ratus tiga

puluh ribu rupiah); dan

4) Bagian Evaluasi dan Pelaporan, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 11.630.720.000,- (sebelas milyar enam ratus tiga puluh juta tujuh ratus

dua puluh ribu rupiah).

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 10�� �

0

20

40

60

80

Go l.�I Go l.�II G o l.�I II Go l.�IVjumlah � 1 4 72 32

Jumlah�

Keragaan �PNS �Biro�PerencanaanBerdasarkan �Go longan �Kepangkatan�

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

0

10

20

30

40

50

60

70

Laki�Laki PerempuanJumlah 68 41

Jumlah

Keragaan�Pegawai�Biro�Perencanaan��Berdasarkan�Jenis�Kelamin

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

Page 11: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 11Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 11�� �

1.6. Dukungan Anggaran

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Biro Perencanaan tugas melaksanakan

koordinasi, dan penyusunan rencana, kebijakan, program, anggaran serta

pemantauan, evaluasi dan pelaporan Kementerian Pertanian. Maka, dalam

pencapaian sasaran dengan sejumlah target indikator yang telah ditetapkan, Biro

Perencanaan pada Tahun Anggaran 2016 mengelola anggaran sebesar

Rp 51.228.518.000,- (lima puluh satu milyar dua ratus dua puluh delapan juta lima

ratus delapan belas ribu rupiah) yang selanjutnya dikelola oleh empat (4) bagian

dengan rincian sebagai berikut :

1) Bagian Perencanaan Wilayah, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

8.454.508.000,- (delapan milyar empat ratus lima puluh empat juta lima ratus

delapan ribu rupiah);

2) Bagian Kebijakan dan Program, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 11.268.660.000,- (sebelas milyar dua ratus enam puluh delapan juta

enam ratus enam puluh ribu rupiah);

3) Bagian Anggaran, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 19.874.630.000,-

(sembilan belas milyar delapan ratus tujuh puluh empat juta enam ratus tiga

puluh ribu rupiah); dan

4) Bagian Evaluasi dan Pelaporan, dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 11.630.720.000,- (sebelas milyar enam ratus tiga puluh juta tujuh ratus

dua puluh ribu rupiah).

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 10�� �

0

20

40

60

80

Go l.�I Go l.�II G o l.�I II Go l.�IVjumlah � 1 4 72 32

Jumlah�

Keragaan �PNS �Biro�PerencanaanBerdasarkan �Go longan �Kepangkatan�

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

0

10

20

30

40

50

60

70

Laki�Laki PerempuanJumlah 68 41

Jumlah

Keragaan�Pegawai�Biro�Perencanaan��Berdasarkan�Jenis�Kelamin

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

Page 12: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201612 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 12�� �

BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BIRO PERENCANAAN 2016

2.1. Perencanaan

2.1.1. Visi dan Misi

Dalam rangka menyatukan persepsi dan memperkuat komitmen seluruh

jajaran Biro Perencanaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, maka ditetapkan

visi dan misi. Adapun visi Biro Perencanaan yang diharapkan mampu memberi arah

ke masa depan yaitu:

Misi Biro Perencanaan telah disusun secara jelas dan sesuai dengan tugas dan

fungsinya, juga terkait dengan kewenangan yang dimilikinya sesuai peraturan

perundang-undangan. Perumusan misi ini telah memperhatikan masukan pihak-

pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk

perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan

strategis.

Kriteria dalam penentuan misi Biro Perencanaan lain adalah (1) sejalan

dengan upaya pencapaian visi Sekretariat Jenderal, (2) sebagai penjabaran dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Naional (RPJMN) Tahun 2015-2019 serta

tugas yang dibebankan oleh undang-undang, (3) menggambarkan tindakan sesuai

dengan tugas dan fungsi Biro Perencanaan.

Terwujudnya Sistem Perencanaan Yang Berkualitas dan Handal Guna Mendukung Pencapaian Target Pembangunan Pertanian

Page 13: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 13Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 12�� �

BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BIRO PERENCANAAN 2016

2.1. Perencanaan

2.1.1. Visi dan Misi

Dalam rangka menyatukan persepsi dan memperkuat komitmen seluruh

jajaran Biro Perencanaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, maka ditetapkan

visi dan misi. Adapun visi Biro Perencanaan yang diharapkan mampu memberi arah

ke masa depan yaitu:

Misi Biro Perencanaan telah disusun secara jelas dan sesuai dengan tugas dan

fungsinya, juga terkait dengan kewenangan yang dimilikinya sesuai peraturan

perundang-undangan. Perumusan misi ini telah memperhatikan masukan pihak-

pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk

perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan

strategis.

Kriteria dalam penentuan misi Biro Perencanaan lain adalah (1) sejalan

dengan upaya pencapaian visi Sekretariat Jenderal, (2) sebagai penjabaran dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Naional (RPJMN) Tahun 2015-2019 serta

tugas yang dibebankan oleh undang-undang, (3) menggambarkan tindakan sesuai

dengan tugas dan fungsi Biro Perencanaan.

Terwujudnya Sistem Perencanaan Yang Berkualitas dan Handal Guna Mendukung Pencapaian Target Pembangunan Pertanian

Page 14: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201614 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 14�� �

b. Sasaran

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka sasaran yang akan dicapai

adalah:

(1) meningkatnya kualitas penyusunan dokumen rumusan kebijakan, program

dan wilayah.

(2) meningkatnya kualitas penyusunan dokumen anggaran.

(3) meningkatnya kualitas pelaksanaan dan penyediaan dokumen pemantauan

dan evaluasi.

(4) meningkatnya kualitas dan penyusunan dokumen kinerja Kementerian

Pertanian.

2.1.3. Arah Kebijakan

Kebijakan yang dibutuhkan dalam rangka melaksanakan koordinasi dan

kebijakan teknis, antara lain: 1) perencanaan program dan anggaran kementerian;

2) penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran kementerian;

3) pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi kementerian; 4) laporan akuntabilitas

kinerja kementerian; serta 5) kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan Biro

Perencanaan.

2.1.4. Strategi

(1) Mengembangkan sistem dan prosedur manajemen perencanaan,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang mudah diterapkan oleh Pusat dan

Daerah;

(2) Mengembangkan instrumen dan metode perencanaan, pemantauan, evaluasi

dan pelaporan yang sesuai dengan kaidah teknis, sosial ekonomi dan

peraturan perundangan;

(3) Mengefektifkan berfungsinya forum perencanaan, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan pembangunan pertanian di Pusat dan Daerah;

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 13�� �

1) Mengkoordinasikan penyusunan rumusan rencana, kebijakan, program, anggaran dan perencanaan wilayah.

2) Mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian.

3) Mendorong terwujudnya sistem perencanaan pertanian berbasis kawasan dan pertanian terpadu berkelanjutan.

Berdasarkan acuan tersebut di atas, misi Biro Perencanaan, adalah:

2.1.2. Tujuan dan Sasaran

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Unit Kerja Biro Perencanaan, maka

ditetapkan tujuan dan sasaran, sebagai berikut:

a. Tujuan

(1) Menyusun rumusan kebijakan, program dan perencanaan wilayah

pembangunan pertanian yang selaras dengan perencanaan pembangunan

nasional.

(2) Menyusun anggaran Kementerian Pertanian dengan menerapkan asas disiplin

anggaran.

(3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian

agar sejalan dengan pencapaian target yang telah ditetapkan.

(4) Menyediakan data dan analisis yang mendukung perencanaan pembangunan

pertanian, menyusun laporan kinerja dan menyiapkan bahan laporan

pimpinan Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan audit kinerja

birokrasi.

Page 15: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 15Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 14�� �

b. Sasaran

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka sasaran yang akan dicapai

adalah:

(1) meningkatnya kualitas penyusunan dokumen rumusan kebijakan, program

dan wilayah.

(2) meningkatnya kualitas penyusunan dokumen anggaran.

(3) meningkatnya kualitas pelaksanaan dan penyediaan dokumen pemantauan

dan evaluasi.

(4) meningkatnya kualitas dan penyusunan dokumen kinerja Kementerian

Pertanian.

2.1.3. Arah Kebijakan

Kebijakan yang dibutuhkan dalam rangka melaksanakan koordinasi dan

kebijakan teknis, antara lain: 1) perencanaan program dan anggaran kementerian;

2) penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran kementerian;

3) pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi kementerian; 4) laporan akuntabilitas

kinerja kementerian; serta 5) kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan Biro

Perencanaan.

2.1.4. Strategi

(1) Mengembangkan sistem dan prosedur manajemen perencanaan,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang mudah diterapkan oleh Pusat dan

Daerah;

(2) Mengembangkan instrumen dan metode perencanaan, pemantauan, evaluasi

dan pelaporan yang sesuai dengan kaidah teknis, sosial ekonomi dan

peraturan perundangan;

(3) Mengefektifkan berfungsinya forum perencanaan, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan pembangunan pertanian di Pusat dan Daerah;

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 13�� �

1) Mengkoordinasikan penyusunan rumusan rencana, kebijakan, program, anggaran dan perencanaan wilayah.

2) Mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian.

3) Mendorong terwujudnya sistem perencanaan pertanian berbasis kawasan dan pertanian terpadu berkelanjutan.

Berdasarkan acuan tersebut di atas, misi Biro Perencanaan, adalah:

2.1.2. Tujuan dan Sasaran

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Unit Kerja Biro Perencanaan, maka

ditetapkan tujuan dan sasaran, sebagai berikut:

a. Tujuan

(1) Menyusun rumusan kebijakan, program dan perencanaan wilayah

pembangunan pertanian yang selaras dengan perencanaan pembangunan

nasional.

(2) Menyusun anggaran Kementerian Pertanian dengan menerapkan asas disiplin

anggaran.

(3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian

agar sejalan dengan pencapaian target yang telah ditetapkan.

(4) Menyediakan data dan analisis yang mendukung perencanaan pembangunan

pertanian, menyusun laporan kinerja dan menyiapkan bahan laporan

pimpinan Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan audit kinerja

birokrasi.

Page 16: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201616 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 16�� �

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan (Awal), Tahun 2016

Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaSasaran Kegiatan Target

Peningkatan Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Dokumen Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanan

1. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai) 76

2. Jumlah Revisi Anggaran yang dilakukan (Kali) 5

3. Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang ditindaklanjuti (Rekomendasi)

6

4. Penyusunan Peta Pengembangan Kawasan dan Fasilitasi Penguatan UPSUS

-

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

Namun demikian, seiring dengan telah diselesaikannya revisi Renstra Sekretariat

Jenderal 2015-2019 dan Renstra Biro Perencanaan 2015-2019, serta dinamika

aktivitas organisasi, baik yang berkaitan langsung dengan adanya proses

penyesuaian/revisi pagu anggaran kegiatan dan/atau ragam masukan dalam rangka

semangat perbaikan terhadap penyesuaian substansi indikator kinerja PK Biro

Perencanaan tahun 2016, pada bulan Desember tahun 2016 PK Biro Perencanaan

mengalami proses revisi, dari semula terdiri dari 1 (satu) sasaran kegiatan dan 4

(empat) indikator kinerja sasaran kegiatan, menjadi terdiri dari 1 (satu) sasaran

kegiatan dan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran kegiatan. Secara lebih jelas, PK

Revisi Biro Perencanaan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut :

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 15�� �

(4) Meningkatkan kapasitas perencana dan evaluator bidang pertanian di Pusat

dan Daerah;

(5) Memanfaatkan sarana, teknologi, data dan informasi pembangunan

pertanian;

(6) Meningkatkan tatakelola manajemen administrasi yang baik.

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perjanjian kinerja (PK) merupakan lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang

lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

kinerja. Melalui PK, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan

antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan

tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang

disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan Tahun

bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat

kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang

diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun

sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Pada Tahun 2016, Biro Perencanaan telah menyusun dokumen PK sebanyak 2

(dua) kali, PK pertama (PK awal) ditandatangani pada bulan Januari 2016, dan PK

kedua (PK revisi) ditandatangani pada bulan Desember 2016.

Pada PK awal, Biro Perencanaan telah menetapkan target kinerja program

dan kegiatan yang telah ditandatangani oleh pejabat Eselon II dengan pejabat

Eselon I. Perjanjian Kinerja awal Biro Perencanaan pada bulan Januari Tahun 2016

adalah sebagaimana Tabel 2 berikut:

Page 17: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 17Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 16�� �

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan (Awal), Tahun 2016

Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaSasaran Kegiatan Target

Peningkatan Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Dokumen Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanan

1. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai) 76

2. Jumlah Revisi Anggaran yang dilakukan (Kali) 5

3. Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang ditindaklanjuti (Rekomendasi)

6

4. Penyusunan Peta Pengembangan Kawasan dan Fasilitasi Penguatan UPSUS

-

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

Namun demikian, seiring dengan telah diselesaikannya revisi Renstra Sekretariat

Jenderal 2015-2019 dan Renstra Biro Perencanaan 2015-2019, serta dinamika

aktivitas organisasi, baik yang berkaitan langsung dengan adanya proses

penyesuaian/revisi pagu anggaran kegiatan dan/atau ragam masukan dalam rangka

semangat perbaikan terhadap penyesuaian substansi indikator kinerja PK Biro

Perencanaan tahun 2016, pada bulan Desember tahun 2016 PK Biro Perencanaan

mengalami proses revisi, dari semula terdiri dari 1 (satu) sasaran kegiatan dan 4

(empat) indikator kinerja sasaran kegiatan, menjadi terdiri dari 1 (satu) sasaran

kegiatan dan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran kegiatan. Secara lebih jelas, PK

Revisi Biro Perencanaan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut :

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 15�� �

(4) Meningkatkan kapasitas perencana dan evaluator bidang pertanian di Pusat

dan Daerah;

(5) Memanfaatkan sarana, teknologi, data dan informasi pembangunan

pertanian;

(6) Meningkatkan tatakelola manajemen administrasi yang baik.

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perjanjian kinerja (PK) merupakan lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang

lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

kinerja. Melalui PK, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan

antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan

tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang

disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan Tahun

bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat

kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang

diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun

sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Pada Tahun 2016, Biro Perencanaan telah menyusun dokumen PK sebanyak 2

(dua) kali, PK pertama (PK awal) ditandatangani pada bulan Januari 2016, dan PK

kedua (PK revisi) ditandatangani pada bulan Desember 2016.

Pada PK awal, Biro Perencanaan telah menetapkan target kinerja program

dan kegiatan yang telah ditandatangani oleh pejabat Eselon II dengan pejabat

Eselon I. Perjanjian Kinerja awal Biro Perencanaan pada bulan Januari Tahun 2016

adalah sebagaimana Tabel 2 berikut:

Page 18: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201618 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 18�� �

BAB III ANALISIS KINERJA

BIRO PERENCANAAN 2016

3.1. Metode Pengukuran Kinerja

Manajemen kinerja merupakan proses organisasi untuk membangun

kesepakatan bersama tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya

dan bagaimana cara mencapainya. Manajemen kinerja organisasi akan selaras

dengan strategi organisasi di setiap tingkat jabatan di dalam organisasi.

Biro Perencanaan telah menetapkan kriteria ukuran keberhasilan pencapaian

sasaran keberhasilan kegiatan-kegiatan Biro Perencanaan pada Tahun 2016,

berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, seperti berikut: (1) sangat

berhasil (capaian>100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil

(capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian <60%) terhadap sasaran yang

telah ditetapkan.

Tabel 4. Kriteria Capaian Berdasarkan Metode Scoring

No Nilai Scoring Keterangan

1 > 100% Sangat Berhasil

2 80 – 100% Berhasil

3 60 – 79% Cukup Berhasil

4 < 60% Kurang Berhasil

3.2. Pencapaian Kinerja

Biro Perencanaan telah menetapkan standar kinerja yang terdiri dari sasaran

kegiatan, indikator sasaran kegiatan serta target yang ingin dicapai Tahun 2016.

Standar kinerja tersebut telah diselaraskan dengan standar kinerja jangka menengah

seperti yang diamanatkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 17�� �

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan (Revisi), Tahun 2016

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Target

Peningkatan Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Dokumen Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanan

1. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai) 76

2. Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan (Nilai) 3

3. Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5)

3

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

Selanjutnya, dalam PK Revisi Biro Perencanaan Tahun 2016, Biro

Perencanaan hanya menggunakan indikator kinerja sasaran kegiatan dengan 1

(satu) jenis sasaran target yaitu maximize target. Yang dimaksud maximize target

adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja akan semakin baik.

Seluruh indikator kinerja sasaran kegiatan Biro Perencanaan Tahun 2016 mengacu

pada prinsip maximize target, yaitu Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai) dengan

target 76; Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan (Nilai) dengan target 3;

serta tingkat kepuasan unit eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran,

perwilayahan, evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5)

dengan target 3.

Page 19: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 19Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 18�� �

BAB III ANALISIS KINERJA

BIRO PERENCANAAN 2016

3.1. Metode Pengukuran Kinerja

Manajemen kinerja merupakan proses organisasi untuk membangun

kesepakatan bersama tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya

dan bagaimana cara mencapainya. Manajemen kinerja organisasi akan selaras

dengan strategi organisasi di setiap tingkat jabatan di dalam organisasi.

Biro Perencanaan telah menetapkan kriteria ukuran keberhasilan pencapaian

sasaran keberhasilan kegiatan-kegiatan Biro Perencanaan pada Tahun 2016,

berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, seperti berikut: (1) sangat

berhasil (capaian>100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil

(capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian <60%) terhadap sasaran yang

telah ditetapkan.

Tabel 4. Kriteria Capaian Berdasarkan Metode Scoring

No Nilai Scoring Keterangan

1 > 100% Sangat Berhasil

2 80 – 100% Berhasil

3 60 – 79% Cukup Berhasil

4 < 60% Kurang Berhasil

3.2. Pencapaian Kinerja

Biro Perencanaan telah menetapkan standar kinerja yang terdiri dari sasaran

kegiatan, indikator sasaran kegiatan serta target yang ingin dicapai Tahun 2016.

Standar kinerja tersebut telah diselaraskan dengan standar kinerja jangka menengah

seperti yang diamanatkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 17�� �

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan (Revisi), Tahun 2016

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Target

Peningkatan Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Dokumen Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanan

1. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai) 76

2. Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan (Nilai) 3

3. Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5)

3

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016

Selanjutnya, dalam PK Revisi Biro Perencanaan Tahun 2016, Biro

Perencanaan hanya menggunakan indikator kinerja sasaran kegiatan dengan 1

(satu) jenis sasaran target yaitu maximize target. Yang dimaksud maximize target

adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja akan semakin baik.

Seluruh indikator kinerja sasaran kegiatan Biro Perencanaan Tahun 2016 mengacu

pada prinsip maximize target, yaitu Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai) dengan

target 76; Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan (Nilai) dengan target 3;

serta tingkat kepuasan unit eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran,

perwilayahan, evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5)

dengan target 3.

Page 20: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201620 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 20�� �

Secara umum, pencapaian kinerja Biro Perencanaan dapat dikatakan

berhasil (80-100%), dengan capaian nilai rata-rata kinerja sebesar 98,75%. Detail

pencapaian masing-masing Indikator akan dibahas pada sub bab 3.3.

(Evaluasi dan Analisis Kinerja).

Dari aspek kuantitas dan kualitas indikator kinerja sasaran kegiatan yang

digunakan, jumlah indikator kinerja sasaran kegiatan yang digunakan Biro

Perencanaan dalam 5 (lima) tahun terakhir semakin efisien. Biro Perencanaan

Kementerian Pertanian mampu mempertahankan kualitas indikator kinerja sasaran

kegiatan pada Tahun 2016 dalam rangka peningkatan kinerja secara

berkesinambungan. Kualitas indikator kinerja sasaran kegiatan Biro Perencanaan

juga mengalami peningkatan.

Tentang aspek kualitas indikator kinerja, secara umum kualitas indikator

kinerja dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis indikator, yaitu lead indicators dan lag

indicators. Lead indicators adalah indikator kinerja yang relatif mudah, dimana

pencapaiannya cenderung berada dibawah kendali organisasi. Contoh lead indicators

adalah jumlah laporan, jumlah kegiatan dan jumlah sertifikat yang dikeluarkan.

Pencapaian indikator tersebut tergantung kepada kegiatan (process) yang dilakukan

organisasi, bukan kepada hasil (output) maupun dampak (outcome) yang dihasilkan

dari kegiatan tersebut. Sedangkan lag indicators adalah indikator kinerja yang

pencapaiannya berada diluar kendali organisasi, berbentuk hasil (output) atas suatu

aktifitas yang dilakukan atau dampak (outcome) atas hasil (output) yang dihasilkan

organisasi. Contoh lag indicators adalah nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal; Nilai

Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan; serta Tingkat Kepuasan Unit Eselon I

terhadap layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan

sesuai siklus perencanaan. Berdasarkan tabel perbandingan jumlah dan kualitas

indikator kinerja sasaran kegiatan, seluruh indikator kinerja sasaran kegiatan Tahun

2016 adalah termasuk kedalam jenis Lag indicator. Sedangkan tahun-tahun

sebelumnya, seluruh indikator yang digunakan adalah lead indicator. Sehingga,

dengan jumlah indikator yang semakin sedikit namun dengan kualitas indikator yang

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 19�� �

2015-2019. Standar kinerja ini juga merupakan Perjanjian Kinerja Kepala Biro

Perencanaan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dalam mendukung

pencapaian kinerja Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2016.

Evaluasi kinerja Biro Perencanaan tidak hanya menganalisis perbandingan

antara target dengan realisasi kinerja, namun secara sistematis juga mencari akar

permasalahan atas pencapaian kinerja yang belum memenuhi harapan, serta

membandingkan pencapaian kinerja Tahun 2016 dengan kinerja beberapa tahun

sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya perbaikan kinerja Biro

Perencanaan sehingga peningkatan kinerja secara berkesinambungan (continuous

improvement) dapat terwujud. Pencapaian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016

dapat dijabarkan pada Tabel 5, berikut ini.

Tabel 5. Capaian Indikator Biro Perencanaan Tahun 2016

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Target Capaian %

Peningkatan Koordinasi dan PembinaanPenyusunan DokumenPerencanaan,Anggaran,Perwilayahan,Evaluasi dan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanan

1. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai)

76 73,17 96,27

2. Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan (Nilai)

3 3* 100

3. Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan,anggaran, perwilayahan,evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5)

3 3 100

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016 *) Nilai Prediksi Sementara dari Tim Evaluator Kemenpan dan RB Untuk Area Akuntabilitas Kementan Pada Saat Paparan Exit Meeting Evaluasi AKIP Kementan 2016, Tanggal 2 Oktober 2016

Page 21: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 21Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 20�� �

Secara umum, pencapaian kinerja Biro Perencanaan dapat dikatakan

berhasil (80-100%), dengan capaian nilai rata-rata kinerja sebesar 98,75%. Detail

pencapaian masing-masing Indikator akan dibahas pada sub bab 3.3.

(Evaluasi dan Analisis Kinerja).

Dari aspek kuantitas dan kualitas indikator kinerja sasaran kegiatan yang

digunakan, jumlah indikator kinerja sasaran kegiatan yang digunakan Biro

Perencanaan dalam 5 (lima) tahun terakhir semakin efisien. Biro Perencanaan

Kementerian Pertanian mampu mempertahankan kualitas indikator kinerja sasaran

kegiatan pada Tahun 2016 dalam rangka peningkatan kinerja secara

berkesinambungan. Kualitas indikator kinerja sasaran kegiatan Biro Perencanaan

juga mengalami peningkatan.

Tentang aspek kualitas indikator kinerja, secara umum kualitas indikator

kinerja dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis indikator, yaitu lead indicators dan lag

indicators. Lead indicators adalah indikator kinerja yang relatif mudah, dimana

pencapaiannya cenderung berada dibawah kendali organisasi. Contoh lead indicators

adalah jumlah laporan, jumlah kegiatan dan jumlah sertifikat yang dikeluarkan.

Pencapaian indikator tersebut tergantung kepada kegiatan (process) yang dilakukan

organisasi, bukan kepada hasil (output) maupun dampak (outcome) yang dihasilkan

dari kegiatan tersebut. Sedangkan lag indicators adalah indikator kinerja yang

pencapaiannya berada diluar kendali organisasi, berbentuk hasil (output) atas suatu

aktifitas yang dilakukan atau dampak (outcome) atas hasil (output) yang dihasilkan

organisasi. Contoh lag indicators adalah nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal; Nilai

Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan; serta Tingkat Kepuasan Unit Eselon I

terhadap layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan

sesuai siklus perencanaan. Berdasarkan tabel perbandingan jumlah dan kualitas

indikator kinerja sasaran kegiatan, seluruh indikator kinerja sasaran kegiatan Tahun

2016 adalah termasuk kedalam jenis Lag indicator. Sedangkan tahun-tahun

sebelumnya, seluruh indikator yang digunakan adalah lead indicator. Sehingga,

dengan jumlah indikator yang semakin sedikit namun dengan kualitas indikator yang

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 19�� �

2015-2019. Standar kinerja ini juga merupakan Perjanjian Kinerja Kepala Biro

Perencanaan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dalam mendukung

pencapaian kinerja Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2016.

Evaluasi kinerja Biro Perencanaan tidak hanya menganalisis perbandingan

antara target dengan realisasi kinerja, namun secara sistematis juga mencari akar

permasalahan atas pencapaian kinerja yang belum memenuhi harapan, serta

membandingkan pencapaian kinerja Tahun 2016 dengan kinerja beberapa tahun

sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya perbaikan kinerja Biro

Perencanaan sehingga peningkatan kinerja secara berkesinambungan (continuous

improvement) dapat terwujud. Pencapaian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016

dapat dijabarkan pada Tabel 5, berikut ini.

Tabel 5. Capaian Indikator Biro Perencanaan Tahun 2016

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Target Capaian %

Peningkatan Koordinasi dan PembinaanPenyusunan DokumenPerencanaan,Anggaran,Perwilayahan,Evaluasi dan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanan

1. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai)

76 73,17 96,27

2. Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan (Nilai)

3 3* 100

3. Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan,anggaran, perwilayahan,evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5)

3 3 100

Sumber: Biro Perencanaan, Tahun 2016 *) Nilai Prediksi Sementara dari Tim Evaluator Kemenpan dan RB Untuk Area Akuntabilitas Kementan Pada Saat Paparan Exit Meeting Evaluasi AKIP Kementan 2016, Tanggal 2 Oktober 2016

Page 22: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201622 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 22�� �

Tabel 6. Capaian Kinerja Nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2016

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE

CAPAIAN(%)

Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai) 76 73,17 96,27

Berdasarkan laporan hasil evaluasi atas implementasi SAKIP Sekretariat

Jenderal Tahun 2016 yang dikeluarkan oleh Tim Evaluator Inspektorat Jenderal

dengan nomor surat R-116/PW.160/G/11/2016 tanggal 10 November 2016, unit

kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian memperoleh nilai AKIP sebesar

73,17. Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015

tentang Pedoman Evaluasi SAKIP, nilai 73,17 setara dengan BB, yang termasuk

kategori sangat baik, akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja

yang handal, sehingga dapat dikatakan pencapaian indikator nilai AKIP Sekretariat

Jenderal ini Berhasil yakni sebesar 96,27%.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan capaian nilai AKIP Sekretariat

Jenderal tahun 2015, capaian nilai AKIP Tahun 2016 ini mengalami penurunan

sebesar 13,74 poin atau 15,81% jika dibandingkan dengan perolehan pada Tahun

2015 yang mencapai 86,91 poin.

Jika dibandingkan dengan target akhir periode jangka menengah tahun 2019

sebesar 89, maka capaian tahun 2016 saat ini baru mencapai 82,21%. Maka

diperlukan upaya lebih keras dalam hal perbaikan kinerja agar target tahun 2019

dapat tercapai.

Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target indikator nilai AKIP

Sekretariat Jenderal sebagaimana ringkasan Laporan Hasil Evaluasi (LHE)

Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dapat dilihat sebagaimana Gambar 1

berikut :

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 21�� �

semakin tinggi diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan

kinerja di lingkungan Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian.

3.3. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja masing-masing

indikator kinerja yang terdapat dalam sasaran strategis Biro Perencanaan tahun

2016 Hasil evaluasi kinerja dari masing-masing indikator kinerja tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut:

3.3.1. Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal

Dalam rangka mendukung nilai evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal agar dapat

mencapai target, Biro Perencanaan bertugas mengawal dan mengkoordinasikan agar

nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal yang akan diraih dapat sesuai dengan target

yang ditetapkan dalam PK, yaitu sebesar 76.

Evaluasi AKIP Tingkat Eselon I dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal yang

bertindak sebagai Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yang didasarkan

kepada pencapaian atas lima komponen besar manajemen kinerja yang meliputi:

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, pemanfaatan hasil

evaluasi, dan pencapaian sasaran kinerja. Hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk

nilai dengan kisaran 0 s.d 100.

Nilai tersebut merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen

manajemen kinerja yang dievaluasi di unit kerja lingkup Sekretariat Jenderal, yaitu:

Biro Keuangan dan Perlengkapan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Biro Hukum,

Biro Kerjasama Luar Negeri, Biro Perencanaan, Biro Umum dan Pengadaan, Biro

Humas dan Informasi Publik, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan

Pertanian; serta Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Page 23: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 23Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 22�� �

Tabel 6. Capaian Kinerja Nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2016

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE

CAPAIAN(%)

Nilai AKIP Sekretariat Jenderal (Nilai) 76 73,17 96,27

Berdasarkan laporan hasil evaluasi atas implementasi SAKIP Sekretariat

Jenderal Tahun 2016 yang dikeluarkan oleh Tim Evaluator Inspektorat Jenderal

dengan nomor surat R-116/PW.160/G/11/2016 tanggal 10 November 2016, unit

kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian memperoleh nilai AKIP sebesar

73,17. Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015

tentang Pedoman Evaluasi SAKIP, nilai 73,17 setara dengan BB, yang termasuk

kategori sangat baik, akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja

yang handal, sehingga dapat dikatakan pencapaian indikator nilai AKIP Sekretariat

Jenderal ini Berhasil yakni sebesar 96,27%.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan capaian nilai AKIP Sekretariat

Jenderal tahun 2015, capaian nilai AKIP Tahun 2016 ini mengalami penurunan

sebesar 13,74 poin atau 15,81% jika dibandingkan dengan perolehan pada Tahun

2015 yang mencapai 86,91 poin.

Jika dibandingkan dengan target akhir periode jangka menengah tahun 2019

sebesar 89, maka capaian tahun 2016 saat ini baru mencapai 82,21%. Maka

diperlukan upaya lebih keras dalam hal perbaikan kinerja agar target tahun 2019

dapat tercapai.

Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target indikator nilai AKIP

Sekretariat Jenderal sebagaimana ringkasan Laporan Hasil Evaluasi (LHE)

Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dapat dilihat sebagaimana Gambar 1

berikut :

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 21�� �

semakin tinggi diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan

kinerja di lingkungan Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian.

3.3. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja masing-masing

indikator kinerja yang terdapat dalam sasaran strategis Biro Perencanaan tahun

2016 Hasil evaluasi kinerja dari masing-masing indikator kinerja tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut:

3.3.1. Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal

Dalam rangka mendukung nilai evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal agar dapat

mencapai target, Biro Perencanaan bertugas mengawal dan mengkoordinasikan agar

nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal yang akan diraih dapat sesuai dengan target

yang ditetapkan dalam PK, yaitu sebesar 76.

Evaluasi AKIP Tingkat Eselon I dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal yang

bertindak sebagai Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yang didasarkan

kepada pencapaian atas lima komponen besar manajemen kinerja yang meliputi:

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, pemanfaatan hasil

evaluasi, dan pencapaian sasaran kinerja. Hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk

nilai dengan kisaran 0 s.d 100.

Nilai tersebut merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen

manajemen kinerja yang dievaluasi di unit kerja lingkup Sekretariat Jenderal, yaitu:

Biro Keuangan dan Perlengkapan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Biro Hukum,

Biro Kerjasama Luar Negeri, Biro Perencanaan, Biro Umum dan Pengadaan, Biro

Humas dan Informasi Publik, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan

Pertanian; serta Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Page 24: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201624 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 24�� �

Gambar 2. Analisis Fishbone Tidak Tercapainya Nilai AKIP Setjen

Atas hasil evaluasi Inspektorat Jenderal atas AKIP Sekretariat Jenderal

tersebut, Biro Perencanaan telah memberikan tanggapan dan menindaklanjuti

beberapa catatan tersebut sebagaimana Tabel 7 berikut :

Nilai�AKIP�Setjen�Tidak�Tercapai�

Perencanaan�Kinerja�Pengukuran�Kinerja�

Pelaporan�Kinerja Evaluasi��Kinerja Capaian��Kinerja�

� Penetapan�IKU�belum�selaras�dgn�sasaran�strategik��

� RKT�telah�dilengkapi�dgn�renaksi�namun�belum�ditetapkan�target�secara�periodik�

� Penyusunan�PK�belum�selaras�dgn�tusi�Setjen��

� Pengukuran�kinerja�utk�opini�laporan�keuangan,�nilai�AKIP,�dan�nilai�RB�tidak�tepat,�krn�nilai�yg�disajikan�nilai�tahun�sebelumnya.�

� Lakin�belum�menyajikan�informasi�ttg�analisis�efisiensi�penggunaan�sumberdaya.�

� Hanya�2�indikator�yg�sesuai/melebihi�target�:����Nilai�IKM�(100,49%)�dan�%�kerjasama�LN�yg�ditindak�lanjuti�(�102,5%).�

� Indikator�nilai�AKIP�Kementan,�opini�laporan�keuangan�dan�nilai�RB�thn�2015�yg�dilaporkan�adalah�nilai�2014�

� Adanya�perubahan�template�LKE�AKIP�2016��

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 23�� �

Gambar 1. LHE Inspektorat Jenderal Atas Penilaian AKIP Sekretariat Jenderal 2016

Secara lebih singkat tidak tercapainya target indikator nilai AKIP Sekretariat

Jenderal dapat dijelaskan melalui analisis Fishbone sebagai Gambar 2 berikut :

Page 25: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 25Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 24�� �

Gambar 2. Analisis Fishbone Tidak Tercapainya Nilai AKIP Setjen

Atas hasil evaluasi Inspektorat Jenderal atas AKIP Sekretariat Jenderal

tersebut, Biro Perencanaan telah memberikan tanggapan dan menindaklanjuti

beberapa catatan tersebut sebagaimana Tabel 7 berikut :

Nilai�AKIP�Setjen�Tidak�Tercapai�

Perencanaan�Kinerja�Pengukuran�Kinerja�

Pelaporan�Kinerja Evaluasi��Kinerja Capaian��Kinerja�

� Penetapan�IKU�belum�selaras�dgn�sasaran�strategik��

� RKT�telah�dilengkapi�dgn�renaksi�namun�belum�ditetapkan�target�secara�periodik�

� Penyusunan�PK�belum�selaras�dgn�tusi�Setjen��

� Pengukuran�kinerja�utk�opini�laporan�keuangan,�nilai�AKIP,�dan�nilai�RB�tidak�tepat,�krn�nilai�yg�disajikan�nilai�tahun�sebelumnya.�

� Lakin�belum�menyajikan�informasi�ttg�analisis�efisiensi�penggunaan�sumberdaya.�

� Hanya�2�indikator�yg�sesuai/melebihi�target�:����Nilai�IKM�(100,49%)�dan�%�kerjasama�LN�yg�ditindak�lanjuti�(�102,5%).�

� Indikator�nilai�AKIP�Kementan,�opini�laporan�keuangan�dan�nilai�RB�thn�2015�yg�dilaporkan�adalah�nilai�2014�

� Adanya�perubahan�template�LKE�AKIP�2016��

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 23�� �

Gambar 1. LHE Inspektorat Jenderal Atas Penilaian AKIP Sekretariat Jenderal 2016

Secara lebih singkat tidak tercapainya target indikator nilai AKIP Sekretariat

Jenderal dapat dijelaskan melalui analisis Fishbone sebagai Gambar 2 berikut :

Page 26: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201626 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 26�� �

Salah satu area perubahan yang menjadi indikator kinerja sasaran kegiatan

Biro Perencanaan adalah Nilai Penguatan Akuntabilitas Kementan. Biro Perencanaan

bertugas mengawal agar nilai penguatan akuntabilitas kinerja Kementan yang

diperoleh sesuai dengan target yang ditetapkan, yaitu nilai 3. Nilai Penguatan

akuntabilitas kinerja Kementan dievaluasi dan dikeluarkan oleh Kementerian PAN

dan RB.

Tabel 8. Capaian Kinerja Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan 2016

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE

CAPAIAN(%)

Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan (Nilai) 3 3* 100

Siklus penyampaian nilai evaluasi AKIP Kementerian dan Lembaga oleh

Kementerian PAN dan RB umumnya selalu dikeluarkan dan diumumkan ke publik

pada kisaran akhir Desember atau awal Januari. Namun demikian sampai dengan

pekan ketiga Januari 2017, pihak Kementerian PAN dan RB belum menyampaikan

dan mengumumkan hasil evaluasi AKIP Kementerian dan Lembaga. Sehingga

berdampak terhadap belum diperolehnya Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Kementan.

Namun demikian, pada bulan Oktober 2016, pihak Kementerian PAN dan RB

sudah melakukan pemaparan exit meeting atas hasil sementara evaluasi AKIP

Kementan 2016 dengan seluruh jajaran Kementan yang dipimpin langsung oleh

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian. Dalam pemaparan exit meeting

tersebut, pihak Kementerian PAN dan RB mengeluarkan angka perkiraan sementara

nilai penguatan akuntabilitas kinerja Kementan 2016, yaitu sebesar 3, atau naik

sebesar 0,28 poin dari nilai penguatan akuntabilitas kinerja Kementan 2015 yang

sebesar 2,72.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 25�� �

Tabel 7. Rekomendasi Inspektorat Jenderal dan Tindak Lanjut

No Rekomendasi Itjen Tindak Lanjut

1 Menyelaraskan IKU dengan sasaran strategik yang ditetapkan dalam Renstra 2015 -2019

IKU sudah diselaraskan dengan sasaranstrategik

2 Rencana aksi agar dilengkapi dengan target secara periodik

Rencana aksi sudah disusundan dilengkapidengan target periodik

3 Menyesuaikan penetapan sasaran strategik dan indikator dalam PK dengan sasaran strategik dan indikator yang ditetapkan di dalam Renstra 2015 - 2019 dan RKT TA. 2015

Tidaksemua indikatordalam renstra harusmasukmenjadi indikator dalam PK

4 PK Setjen agar mengacu kepada tugas danfungsi

Indikatordalam PK Setjen sudah tepat, yang merupakan indikator kinerja Kementan yang didelegasikan kepadaSetjen

5 Menyajikan informasi tentanganalisisefisiensipenggunaansumberdaya dalam LaporanKinerja

Sudah dilakukan di Lakin Setjen. Sebagaimana arahan KemenpanRB bahwaanalisis efisiensi cukup dilakukan terhadapsumberdayaanggaran

6 Capaiankinerja yang diukur seharusnyacapaiankinerja tahun pelaporan(TA. 2015) sedangkancapaian tahun sebelumnyahanyadapatdigunakan sebagai pembanding

Penggunaan acapaian2014 dimaksudkanuntukmembandingkandengan tahunsebelumnya

3.3.2. Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan

Pemerintah telah menjalankan program reformasi birokrasi nasional sejak

tahun 2010. Hingga saat ini pelaksanaan reformasi birokrasi nasional telah

memasuki tahap kedua yang ditandai dengan disusunnya Road Map Reformasi

Birokrasi 2015-2019 melalui Peraturan Menteri PAN dan RB No. 11 Tahun 2015.

Dalam Road Map tersebut ditetapkan 3 (tiga) sasaran dan 8 (delapan) area

perubahan reformasi birokrasi 2015-2019. Ketiga sasaran Reformasi Birokrasi

adalah: 1.) Birokrasi yang bersih dan akuntabel; 2.) Birokrasi yang efektif dan

efisien; serta 3.) Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.

Untuk mewujudkan ketiga sasaran reformasi birokrasi tersebut diatas,

ditetapkan 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi, yaitu: 1.) Mental

Aparatur; 2.) Pengawasan; 3.) Akuntabilitas; 4.) Kelembagaan; 5.) Tata Laksana; 6.)

SDM Aparatur; 7.) Peraturan Perundang-undangan; dan 8.) Pelayanan Publik.

Page 27: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 27Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 26�� �

Salah satu area perubahan yang menjadi indikator kinerja sasaran kegiatan

Biro Perencanaan adalah Nilai Penguatan Akuntabilitas Kementan. Biro Perencanaan

bertugas mengawal agar nilai penguatan akuntabilitas kinerja Kementan yang

diperoleh sesuai dengan target yang ditetapkan, yaitu nilai 3. Nilai Penguatan

akuntabilitas kinerja Kementan dievaluasi dan dikeluarkan oleh Kementerian PAN

dan RB.

Tabel 8. Capaian Kinerja Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan 2016

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE

CAPAIAN(%)

Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan (Nilai) 3 3* 100

Siklus penyampaian nilai evaluasi AKIP Kementerian dan Lembaga oleh

Kementerian PAN dan RB umumnya selalu dikeluarkan dan diumumkan ke publik

pada kisaran akhir Desember atau awal Januari. Namun demikian sampai dengan

pekan ketiga Januari 2017, pihak Kementerian PAN dan RB belum menyampaikan

dan mengumumkan hasil evaluasi AKIP Kementerian dan Lembaga. Sehingga

berdampak terhadap belum diperolehnya Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Kementan.

Namun demikian, pada bulan Oktober 2016, pihak Kementerian PAN dan RB

sudah melakukan pemaparan exit meeting atas hasil sementara evaluasi AKIP

Kementan 2016 dengan seluruh jajaran Kementan yang dipimpin langsung oleh

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian. Dalam pemaparan exit meeting

tersebut, pihak Kementerian PAN dan RB mengeluarkan angka perkiraan sementara

nilai penguatan akuntabilitas kinerja Kementan 2016, yaitu sebesar 3, atau naik

sebesar 0,28 poin dari nilai penguatan akuntabilitas kinerja Kementan 2015 yang

sebesar 2,72.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 25�� �

Tabel 7. Rekomendasi Inspektorat Jenderal dan Tindak Lanjut

No Rekomendasi Itjen Tindak Lanjut

1 Menyelaraskan IKU dengan sasaran strategik yang ditetapkan dalam Renstra 2015 -2019

IKU sudah diselaraskan dengan sasaranstrategik

2 Rencana aksi agar dilengkapi dengan target secara periodik

Rencana aksi sudah disusundan dilengkapidengan target periodik

3 Menyesuaikan penetapan sasaran strategik dan indikator dalam PK dengan sasaran strategik dan indikator yang ditetapkan di dalam Renstra 2015 - 2019 dan RKT TA. 2015

Tidaksemua indikatordalam renstra harusmasukmenjadi indikator dalam PK

4 PK Setjen agar mengacu kepada tugas danfungsi

Indikatordalam PK Setjen sudah tepat, yang merupakan indikator kinerja Kementan yang didelegasikan kepadaSetjen

5 Menyajikan informasi tentanganalisisefisiensipenggunaansumberdaya dalam LaporanKinerja

Sudah dilakukan di Lakin Setjen. Sebagaimana arahan KemenpanRB bahwaanalisis efisiensi cukup dilakukan terhadapsumberdayaanggaran

6 Capaiankinerja yang diukur seharusnyacapaiankinerja tahun pelaporan(TA. 2015) sedangkancapaian tahun sebelumnyahanyadapatdigunakan sebagai pembanding

Penggunaan acapaian2014 dimaksudkanuntukmembandingkandengan tahunsebelumnya

3.3.2. Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan

Pemerintah telah menjalankan program reformasi birokrasi nasional sejak

tahun 2010. Hingga saat ini pelaksanaan reformasi birokrasi nasional telah

memasuki tahap kedua yang ditandai dengan disusunnya Road Map Reformasi

Birokrasi 2015-2019 melalui Peraturan Menteri PAN dan RB No. 11 Tahun 2015.

Dalam Road Map tersebut ditetapkan 3 (tiga) sasaran dan 8 (delapan) area

perubahan reformasi birokrasi 2015-2019. Ketiga sasaran Reformasi Birokrasi

adalah: 1.) Birokrasi yang bersih dan akuntabel; 2.) Birokrasi yang efektif dan

efisien; serta 3.) Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.

Untuk mewujudkan ketiga sasaran reformasi birokrasi tersebut diatas,

ditetapkan 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi, yaitu: 1.) Mental

Aparatur; 2.) Pengawasan; 3.) Akuntabilitas; 4.) Kelembagaan; 5.) Tata Laksana; 6.)

SDM Aparatur; 7.) Peraturan Perundang-undangan; dan 8.) Pelayanan Publik.

Page 28: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201628 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 28�� �

Dalam rangka merespon secara cepat atas catatan dari Kementerian PAN dan RB

tersebut, khususnya pada butir 2 dan butir 3, Kementerian Pertanian

menindaklanjuti dengan membakukan pedoman SAKIP di lingkungan Kementerian

Pertanian melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor

50/Permentan/PW.160/10/2016 tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Kementerian Pertanian.

Sedangkan atas butir Nomor 3, Kementerian Pertanian sudah melakukan

pengembangan lebih lanjut pada aspek pengukuran kinerja berbasis elektronik,

melalui pengembangan aplikasi pengukuran indikator kinerja pada website SAKIP

Kementan, dengan :

a. Mencantumkan target triwulanan.

b. Menyediakan aplikasi pengukuran kinerja unit kerja Eselon 1.

Gambar��4.�Salinan�Peraturan�Menteri�Pertanian�Tentang�Pengelolaan�SAKIP�

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 27�� �

Gambar 3. Hasil Evaluasi Sementara Paparan Exit Meeting Kementerian PAN dan RB Atas Evaluasi AKIP Kementerian Pertanian Tahun 2016

Berdasarkan nilai perkiraan dari Kementerian PAN dan RB tersebut, dimana area

Penguatan Akuntabilitas diperkirakan akan mencapai nilai 3, maka target capaian

penguatan akuntabilitas kinerja Kementan bisa dikatakan tercapai 100% atau

berhasil mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan pada target indikator

kinerja sasaran kegiatan Biro Perencanaan 2016.

Terdapat beberapa catatan dari Tim Evaluator Kemenpan dan RB atas hasil

sementara evaluasi AKIP Kementan 2016, khususnya pada Area Penguatan

Akuntabilitas Kementerian Pertanian Tahun 2016 :

1. Sebagian besar pimpinan terlibat pada saat penyusunan renstra, perjanjian

kinerja dan pemantauan kinerja secara berkala.

2. Pedoman SAKIP Kementerian Pertanian dalam rangka penyesuaian dengan

Perpres No.29/2014 dan Permenpan No. 53 dan 12 Tahun 2015 masih

berbentuk draft.

3. Sistem Pengukuran Kinerja yang berbasis elektronik baru diimplementasikan

pada tingkat kementerian. Untuk tingkat unit kerja baru dalam bentuk dokumen

manual yang di-web-kan.

Page 29: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 29Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 28�� �

Dalam rangka merespon secara cepat atas catatan dari Kementerian PAN dan RB

tersebut, khususnya pada butir 2 dan butir 3, Kementerian Pertanian

menindaklanjuti dengan membakukan pedoman SAKIP di lingkungan Kementerian

Pertanian melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor

50/Permentan/PW.160/10/2016 tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Kementerian Pertanian.

Sedangkan atas butir Nomor 3, Kementerian Pertanian sudah melakukan

pengembangan lebih lanjut pada aspek pengukuran kinerja berbasis elektronik,

melalui pengembangan aplikasi pengukuran indikator kinerja pada website SAKIP

Kementan, dengan :

a. Mencantumkan target triwulanan.

b. Menyediakan aplikasi pengukuran kinerja unit kerja Eselon 1.

Gambar��4.�Salinan�Peraturan�Menteri�Pertanian�Tentang�Pengelolaan�SAKIP�

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 27�� �

Gambar 3. Hasil Evaluasi Sementara Paparan Exit Meeting Kementerian PAN dan RB Atas Evaluasi AKIP Kementerian Pertanian Tahun 2016

Berdasarkan nilai perkiraan dari Kementerian PAN dan RB tersebut, dimana area

Penguatan Akuntabilitas diperkirakan akan mencapai nilai 3, maka target capaian

penguatan akuntabilitas kinerja Kementan bisa dikatakan tercapai 100% atau

berhasil mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan pada target indikator

kinerja sasaran kegiatan Biro Perencanaan 2016.

Terdapat beberapa catatan dari Tim Evaluator Kemenpan dan RB atas hasil

sementara evaluasi AKIP Kementan 2016, khususnya pada Area Penguatan

Akuntabilitas Kementerian Pertanian Tahun 2016 :

1. Sebagian besar pimpinan terlibat pada saat penyusunan renstra, perjanjian

kinerja dan pemantauan kinerja secara berkala.

2. Pedoman SAKIP Kementerian Pertanian dalam rangka penyesuaian dengan

Perpres No.29/2014 dan Permenpan No. 53 dan 12 Tahun 2015 masih

berbentuk draft.

3. Sistem Pengukuran Kinerja yang berbasis elektronik baru diimplementasikan

pada tingkat kementerian. Untuk tingkat unit kerja baru dalam bentuk dokumen

manual yang di-web-kan.

Page 30: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201630 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 30�� �

3.3.3. Tingkat Kepuasan Unit Eselon I Terhadap Layanan Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanaan (skala likert 1-5)

Biro Perencanaan dituntut untuk mewujudkan peningkatan kualitas terhadap

layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan yang cepat,

tepat, transparan, dan akuntabel. Sebagai unit kerja yang melakukan

pengoordinasian perencanaan serta memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan, Biro Perencanaan membutuhkan SDM

yang memadai dan kompeten serta membutuhkan dukungan dari seluruh unit kerja

di lingkungan Sekretariat Jenderal karena Biro Perencanaan dan Keuangan

bertanggung jawab terhadap pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian dari

Badan Pemeriksa Keuangan.

Indikator kedua ini mulai diterapkan pada Tahun 2016 pada saat revisi PK

Biro Perencanaan, namun pengukuran capaian atas indikator tersebut baru dapat

direalisasikan pada persentase tingkat kepuasan kualitas terhadap layanan

perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan. Target kepuasan

yang ditetapkan adalah 3 poin. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuisioner ke

seluruh unit kerja tingkat Eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian. Kuisioner

yang diajukan terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) pertanyaan dengan metode

penilaian menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 (lima) kategori, antara lain:

Kualitas pelayanan perencanaan program/kebijakan; perencanaan anggaran;

perencanaan wilayah; serta evaluasi pelaporan.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 29�� �

Gambar 5. Pengembangan Pengukuran Kinerja Kementan Berbasis Elektronik

Gambar 6. Suasana Pemaparan Exit Meeting Evaluasi AKIP Kementan oleh Kementerian PAN dan RB , tanggal 11 Oktober 2016.

Page 31: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 31Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 30�� �

3.3.3. Tingkat Kepuasan Unit Eselon I Terhadap Layanan Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanaan (skala likert 1-5)

Biro Perencanaan dituntut untuk mewujudkan peningkatan kualitas terhadap

layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan yang cepat,

tepat, transparan, dan akuntabel. Sebagai unit kerja yang melakukan

pengoordinasian perencanaan serta memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan, Biro Perencanaan membutuhkan SDM

yang memadai dan kompeten serta membutuhkan dukungan dari seluruh unit kerja

di lingkungan Sekretariat Jenderal karena Biro Perencanaan dan Keuangan

bertanggung jawab terhadap pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian dari

Badan Pemeriksa Keuangan.

Indikator kedua ini mulai diterapkan pada Tahun 2016 pada saat revisi PK

Biro Perencanaan, namun pengukuran capaian atas indikator tersebut baru dapat

direalisasikan pada persentase tingkat kepuasan kualitas terhadap layanan

perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan. Target kepuasan

yang ditetapkan adalah 3 poin. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuisioner ke

seluruh unit kerja tingkat Eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian. Kuisioner

yang diajukan terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) pertanyaan dengan metode

penilaian menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 (lima) kategori, antara lain:

Kualitas pelayanan perencanaan program/kebijakan; perencanaan anggaran;

perencanaan wilayah; serta evaluasi pelaporan.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 29�� �

Gambar 5. Pengembangan Pengukuran Kinerja Kementan Berbasis Elektronik

Gambar 6. Suasana Pemaparan Exit Meeting Evaluasi AKIP Kementan oleh Kementerian PAN dan RB , tanggal 11 Oktober 2016.

Page 32: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201632 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 32�� �

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode penghitungan average,

tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran,

perwilayahan, evaluasi dan pelaporan Tahun 2016, dari target indikator kinerja 3

poin memperoleh nilai sebesar 3 poin. Artinya persentase capaian indikator kinerja

ini dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hasil dari survei dapat menjadi

dasar evaluasi bagi Biro Perencanaan untuk dapat melakukan perbaikan sekaligus

peningkatan kualitas layanan pada tahun berikutnya.

3.4. Pengelolaan Anggaran

Dalam rangka pengelolaan anggaran Biro Perencanaan Tahun 2016, telah

dilakukan pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan anggaran mengacu pada

peraturan-peraturan yang berlaku.

Tabel 10. Realisasi Anggaran Biro Perencanaan TA. 2016 Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2016 Sesuai SPM

BlokirP H TOTAL BARANG MODAL BARANG MODAL Rp. % Rp Rp % Rp. %

1 2 4 5 6�=�(4+5) 7 8 9�=�(7+8) 10 11 12�=�(9+11) 13 14�=�(6�12) 15

1 KP 23 2 25������� 11,163,160,000����� 105,500,000����� 11,268,660,000����� 9,775,138,854�������� 97,795,000������� 9,872,933,854�������� 87.61 750,000,000 10,622,933,854 94.27 645,726,146����������� 5.73�����

2 Anggaran 43 6 49������� 19,719,230,000����� 155,400,000����� 19,874,630,000����� 18,659,962,216����� 155,300,000����� 18,815,262,216����� 94.67 750,000,000 19,565,262,216 98.44 309,367,784����������� 1.56�����

3 EP 23 2 25������� 11,510,620,000����� 120,100,000����� 11,630,720,000����� 10,386,367,761����� 97,860,000������� 10,484,227,761����� 90.14 750,000,000 11,234,227,761 96.59 396,492,239����������� 3.41�����

4 P.�Wilayah 22 2 24������� 8,361,508,000�������� 93,000,000������� 8,454,508,000�������� 7,270,869,328�������� 84,249,000������� 7,355,118,328�������� 87.00 750,000,000 8,105,118,328 95.87 349,389,672����������� 4.13�����

111�� 12�� 123����� 50,754,518,000����� 474,000,000����� 51,228,518,000����� 46,092,338,159����� 435,204,000����� 46,527,542,159����� 90.82 3,000,000,000����� 49,527,542,159 96.68 1,700,975,841�������� 3.32�����

NO BAGIAN�JUMLAH�PEGAWAI PAGU�BELANJA TOTAL�+�BLOKIR

TOTAL�PAGUREALISASI�BELANJA TOTAL�REALISASI� SISA�ANGGARAN

3

JUMLAH

Dari anggaran sebesar Rp. 51.228.518.000,- dengan realisasi sampai dengan

posisi 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp. 46.527.542.159,- atau sebesar

90,82% dengan rincian anggaran per bagian sebagai berikut:

1) Bagian Perencanaan Wilayah, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

8.454.508.000,- dengan realisasi Rp. 7.355.118.328,- (87%);

2) Bagian Kebijakan Program, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

11.268.660.000,- dengan realisasi Rp. 9.872.933.854,- (87,61%);

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 31�� �

Tabel 9. Capaian Kinerja Tingkat Kepuasan Unit Eselon I Terhadap Layanan Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE

CAPAIAN(%)

Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5)

3 3 100

Pada akhir tahun 2016, Biro Perencanaan menyusun kuesioner untuk

mengukur tingkat kepuasan terhadap layanan Biro Perencanaan. Kuesioner tersebut

disebar ke seluruh stakeholder lingkup Eselon I Kementan, untuk mengetahui

bagaimana respon dan tanggapan seluruh stakeholder terkait terhadap layanan yang

diberikan oleh Biro Perencanaan selama ini. Isian kuesioner dari seluruh stakeholder

selanjutnya direkapitulasi dan diolah dengan metode penghitungan average.

Gambar 7. Rekapitulasi Kuesioner Kepuasan Stakeholder Terhadap Layanan Biro Perencanaan 2016

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 BAG�PKP 1 2 3 4 5 6 7 BAG�PW 1 2 3 4 5 6 7 BAG�PA 1 2 3 4 5 6 7 BAG�EP1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 2 2 2 2 17 3 3 4 4 4 4 3 25 3 3 4 4 4 4 3 252 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 3 3 4 22 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 283 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 284 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 21 4 4 3 3 3 4 21 3 3 3 3 3 3 3 215 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4 4 5 4 3 3 4 27 3 3 4 4 4 5 4 27 4 4 4 4 4 4 4 286 3 3 4 3 4 4 4 4 29 3 3 3 3 5 5 3 25 3 3 3 4 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 217 4 3 3 4 5 3 4 5 31 3 3 4 3 3 4 5 25 4 4 4 3 4 4 5 28 4 4 3 4 4 3 4 268 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 22 3 3 3 3 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 3 219 3 3 3 3 4 4 4 4 28 3 3 3 3 3 3 4 22 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 3 3 4 2610 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 4 3 3 3 3 22 3 4 4 3 3 3 20 3 3 3 4 3 3 3 2211 4 4 3 4 5 4 5 5 34 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 4 4 4 4 5 31 3 3 3 4 4 4 5 2612 4 4 4 4 4 3 4 27 3 3 3 4 4 3 4 24 3 3 3 3 4 4 20 4 4 4 3 3 4 4 2613 4 4 3 4 3 3 3 2 26 3 3 2 3 3 3 3 20 4 4 3 4 3 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 2814 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4 4 3 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 5 29 4 4 4 4 4 4 5 2915 3 5 4 4 3 3 3 5 30 4 3 3 3 3 3 5 24 5 5 5 5 4 4 5 33 5 5 5 5 4 4 5 3316 4 4 4 4 2 4 2 4 28 0 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 3 3 4 2617 3 2 3 3 4 4 3 3 25 3 2 2 3 2 3 3 18 3 4 4 4 2 3 3 23 4 4 4 4 4 3 3 2618 2 4 4 3 3 3 2 3 24 3 4 3 3 3 3 4 23 3 4 4 4 3 3 4 25 4 4 3 4 3 4 2219 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 2120 3 3 3 3 3 3 3 21 0 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 3 3 4 2621 3 3 3 3 3 3 3 2 23 4 4 3 3 3 4 4 25 4 3 3 3 3 3 3 2222 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 22 3 3 3 3 3 4 4 23 3 3 3 3 3 3 3 2123 3 3 2 2 2 1 1 4 18 1 2 3 1 4 11 3 3 3 3 2 1 4 19 2 2 3 3 2 2 4 1824 2 3 4 4 4 4 2125 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 2826 3 4 2 3 3 3 3 3 24 2 2 3 3 3 3 3 19 4 4 4 4 3 3 3 25 4 4 4 4 4 4 4 28

3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4

Sumber : Data Primer, diolah

Page 33: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 33Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 32�� �

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode penghitungan average,

tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran,

perwilayahan, evaluasi dan pelaporan Tahun 2016, dari target indikator kinerja 3

poin memperoleh nilai sebesar 3 poin. Artinya persentase capaian indikator kinerja

ini dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hasil dari survei dapat menjadi

dasar evaluasi bagi Biro Perencanaan untuk dapat melakukan perbaikan sekaligus

peningkatan kualitas layanan pada tahun berikutnya.

3.4. Pengelolaan Anggaran

Dalam rangka pengelolaan anggaran Biro Perencanaan Tahun 2016, telah

dilakukan pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan anggaran mengacu pada

peraturan-peraturan yang berlaku.

Tabel 10. Realisasi Anggaran Biro Perencanaan TA. 2016 Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2016 Sesuai SPM

BlokirP H TOTAL BARANG MODAL BARANG MODAL Rp. % Rp Rp % Rp. %

1 2 4 5 6�=�(4+5) 7 8 9�=�(7+8) 10 11 12�=�(9+11) 13 14�=�(6�12) 15

1 KP 23 2 25������� 11,163,160,000����� 105,500,000����� 11,268,660,000����� 9,775,138,854�������� 97,795,000������� 9,872,933,854�������� 87.61 750,000,000 10,622,933,854 94.27 645,726,146����������� 5.73�����

2 Anggaran 43 6 49������� 19,719,230,000����� 155,400,000����� 19,874,630,000����� 18,659,962,216����� 155,300,000����� 18,815,262,216����� 94.67 750,000,000 19,565,262,216 98.44 309,367,784����������� 1.56�����

3 EP 23 2 25������� 11,510,620,000����� 120,100,000����� 11,630,720,000����� 10,386,367,761����� 97,860,000������� 10,484,227,761����� 90.14 750,000,000 11,234,227,761 96.59 396,492,239����������� 3.41�����

4 P.�Wilayah 22 2 24������� 8,361,508,000�������� 93,000,000������� 8,454,508,000�������� 7,270,869,328�������� 84,249,000������� 7,355,118,328�������� 87.00 750,000,000 8,105,118,328 95.87 349,389,672����������� 4.13�����

111�� 12�� 123����� 50,754,518,000����� 474,000,000����� 51,228,518,000����� 46,092,338,159����� 435,204,000����� 46,527,542,159����� 90.82 3,000,000,000����� 49,527,542,159 96.68 1,700,975,841�������� 3.32�����

NO BAGIAN�JUMLAH�PEGAWAI PAGU�BELANJA TOTAL�+�BLOKIR

TOTAL�PAGUREALISASI�BELANJA TOTAL�REALISASI� SISA�ANGGARAN

3

JUMLAH

Dari anggaran sebesar Rp. 51.228.518.000,- dengan realisasi sampai dengan

posisi 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp. 46.527.542.159,- atau sebesar

90,82% dengan rincian anggaran per bagian sebagai berikut:

1) Bagian Perencanaan Wilayah, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

8.454.508.000,- dengan realisasi Rp. 7.355.118.328,- (87%);

2) Bagian Kebijakan Program, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

11.268.660.000,- dengan realisasi Rp. 9.872.933.854,- (87,61%);

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 31�� �

Tabel 9. Capaian Kinerja Tingkat Kepuasan Unit Eselon I Terhadap Layanan Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE

CAPAIAN(%)

Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5)

3 3 100

Pada akhir tahun 2016, Biro Perencanaan menyusun kuesioner untuk

mengukur tingkat kepuasan terhadap layanan Biro Perencanaan. Kuesioner tersebut

disebar ke seluruh stakeholder lingkup Eselon I Kementan, untuk mengetahui

bagaimana respon dan tanggapan seluruh stakeholder terkait terhadap layanan yang

diberikan oleh Biro Perencanaan selama ini. Isian kuesioner dari seluruh stakeholder

selanjutnya direkapitulasi dan diolah dengan metode penghitungan average.

Gambar 7. Rekapitulasi Kuesioner Kepuasan Stakeholder Terhadap Layanan Biro Perencanaan 2016

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 BAG�PKP 1 2 3 4 5 6 7 BAG�PW 1 2 3 4 5 6 7 BAG�PA 1 2 3 4 5 6 7 BAG�EP1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 2 2 2 2 17 3 3 4 4 4 4 3 25 3 3 4 4 4 4 3 252 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 3 3 4 22 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 283 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 284 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 21 4 4 3 3 3 4 21 3 3 3 3 3 3 3 215 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4 4 5 4 3 3 4 27 3 3 4 4 4 5 4 27 4 4 4 4 4 4 4 286 3 3 4 3 4 4 4 4 29 3 3 3 3 5 5 3 25 3 3 3 4 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 217 4 3 3 4 5 3 4 5 31 3 3 4 3 3 4 5 25 4 4 4 3 4 4 5 28 4 4 3 4 4 3 4 268 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 22 3 3 3 3 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 3 219 3 3 3 3 4 4 4 4 28 3 3 3 3 3 3 4 22 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 3 3 4 2610 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 4 3 3 3 3 22 3 4 4 3 3 3 20 3 3 3 4 3 3 3 2211 4 4 3 4 5 4 5 5 34 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 4 4 4 4 5 31 3 3 3 4 4 4 5 2612 4 4 4 4 4 3 4 27 3 3 3 4 4 3 4 24 3 3 3 3 4 4 20 4 4 4 3 3 4 4 2613 4 4 3 4 3 3 3 2 26 3 3 2 3 3 3 3 20 4 4 3 4 3 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 2814 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4 4 3 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 5 29 4 4 4 4 4 4 5 2915 3 5 4 4 3 3 3 5 30 4 3 3 3 3 3 5 24 5 5 5 5 4 4 5 33 5 5 5 5 4 4 5 3316 4 4 4 4 2 4 2 4 28 0 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 3 3 4 2617 3 2 3 3 4 4 3 3 25 3 2 2 3 2 3 3 18 3 4 4 4 2 3 3 23 4 4 4 4 4 3 3 2618 2 4 4 3 3 3 2 3 24 3 4 3 3 3 3 4 23 3 4 4 4 3 3 4 25 4 4 3 4 3 4 2219 3 4 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 2120 3 3 3 3 3 3 3 21 0 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 3 3 4 2621 3 3 3 3 3 3 3 2 23 4 4 3 3 3 4 4 25 4 3 3 3 3 3 3 2222 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 4 22 3 3 3 3 3 4 4 23 3 3 3 3 3 3 3 2123 3 3 2 2 2 1 1 4 18 1 2 3 1 4 11 3 3 3 3 2 1 4 19 2 2 3 3 2 2 4 1824 2 3 4 4 4 4 2125 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 2826 3 4 2 3 3 3 3 3 24 2 2 3 3 3 3 3 19 4 4 4 4 3 3 3 25 4 4 4 4 4 4 4 28

3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4

Sumber : Data Primer, diolah

Page 34: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201634 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 34�� �

Berdasarkan Gambar 8 diatas, capaian nilai kinerja Biro Perencanaan pada

tahun 2016 adalah sebesar 89,40 atau termasuk kedalam kategori baik.

Persentase capaian kinerja anggaran Biro Perencanaan tahun 2016

berdasarkan aplikasi monev kinerja anggaran PMK 249/2011 diatas, secara singkat

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Persentase capaian kinerja dalam hal penyerapan anggaran adalah 90,68%.

2. Persentase capaian kinerja dalam hal konsistensi atas Rencana Penarikan Dana

(RPD) Awal adalah 88,76%.

3. Persentase capaian kinerja dalam hal konsistensi atas Rencana Penarikan Dana

(RPD) Revisi adalah 88,68%.

4. Persentase capaian kinerja dalam hal pencapaian keluaran adalah 100,00%.

5. Persentase capaian kinerja dalam hal efisiensi adalah 9,32%.

Selanjutnya untuk analisis efisiensi sumberdaya anggaran berdasarkan PMK

249/2011 maka dilakukan penghitungan nilai efisiensi anggaran dengan

menggunakan rumus penghitungan sebagaimana berikut :

NE = 50% + (E/20 x 50)

Dimana :

NE = Nilai Efisiensi

E = Efisiensi

Persentase capaian kinerja Biro Perencanaan tahun 2016 dalam hal efisiensi adalah

mencapai 9,32%. Maka penghitungan koefisien Nilai Efisiensinya adalah :

NE = 50% + (9,32%/20 x 50)

= 0,5 + (0,00466 x 50)

= 0,5 + 0,233

= 0,733 atau 73,3%

Berdasarkan penghitungan tersebut, koefisien nilai efisiensi sumberdaya anggaran

Biro Perencanaan pada tahun 2016 adalah 73,3% atau cukup berhasil.

* Catatan :

Rumus nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa nilai minimal yang dicapai K/L dalam formula efisiensi sebesar -20% dan nilai maksimalnya sebesar 20%. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh range nilai yang berkisar 0% sampai dengan 100%.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 33�� �

3) Bagian Anggaran, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 19.874.630.000,-

dengan realisasi anggaran Rp. 18.815.262.216,- (94,67%); dan

4) Bagian Evaluasi dan Pelaporan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

11.630.720.000,- dengan realisasi Rp. 10.484.227.761,- (90,14%)

Apabila dibandingkan dengan Tahun 2015, dimana alokasi anggaran sebesar

Rp 59.587.600.000,- dengan realisasi sampai dengan posisi 31 Desember 2015

mencapai sebesar Rp 56.587.600.000,- (95,21%), maka kinerja realisasi keuangan

Tahun 2016 mengalami penurunan. Namun demikian apabila dilakukan

penambahan dari "BLOKIR", maka realisasi anggaran mencapai

Rp. 49.527.542.159,- (96,68%), sehingga kinerja realisasi keuangan menjadikan

Tahun 2016 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

3.4. Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Anggaran

Capaian realisasi anggaran Kementerian Pertanian pada tahun 2016 tersebut, jika

dikaitkan dengan analisis efisiensi sumberdaya anggaran, yang mengacu

kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249 Tahun 2011 Tentang Pengukuran

dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga (PMK 249/2011), Capaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran Biro

Perencanaan tahun 2016 dapat dilihat sebagaimana Gambar 8 berikut :

Gambar 8. Analisis Efisiensi Sumberdaya Anggaran Biro Perencanaan 2016 Berdasarkan Aplikasi Monev Kinerja Anggaran PMK 249/2011

Page 35: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 35Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 34�� �

Berdasarkan Gambar 8 diatas, capaian nilai kinerja Biro Perencanaan pada

tahun 2016 adalah sebesar 89,40 atau termasuk kedalam kategori baik.

Persentase capaian kinerja anggaran Biro Perencanaan tahun 2016

berdasarkan aplikasi monev kinerja anggaran PMK 249/2011 diatas, secara singkat

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Persentase capaian kinerja dalam hal penyerapan anggaran adalah 90,68%.

2. Persentase capaian kinerja dalam hal konsistensi atas Rencana Penarikan Dana

(RPD) Awal adalah 88,76%.

3. Persentase capaian kinerja dalam hal konsistensi atas Rencana Penarikan Dana

(RPD) Revisi adalah 88,68%.

4. Persentase capaian kinerja dalam hal pencapaian keluaran adalah 100,00%.

5. Persentase capaian kinerja dalam hal efisiensi adalah 9,32%.

Selanjutnya untuk analisis efisiensi sumberdaya anggaran berdasarkan PMK

249/2011 maka dilakukan penghitungan nilai efisiensi anggaran dengan

menggunakan rumus penghitungan sebagaimana berikut :

NE = 50% + (E/20 x 50)

Dimana :

NE = Nilai Efisiensi

E = Efisiensi

Persentase capaian kinerja Biro Perencanaan tahun 2016 dalam hal efisiensi adalah

mencapai 9,32%. Maka penghitungan koefisien Nilai Efisiensinya adalah :

NE = 50% + (9,32%/20 x 50)

= 0,5 + (0,00466 x 50)

= 0,5 + 0,233

= 0,733 atau 73,3%

Berdasarkan penghitungan tersebut, koefisien nilai efisiensi sumberdaya anggaran

Biro Perencanaan pada tahun 2016 adalah 73,3% atau cukup berhasil.

* Catatan :

Rumus nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa nilai minimal yang dicapai K/L dalam formula efisiensi sebesar -20% dan nilai maksimalnya sebesar 20%. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh range nilai yang berkisar 0% sampai dengan 100%.

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 33�� �

3) Bagian Anggaran, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 19.874.630.000,-

dengan realisasi anggaran Rp. 18.815.262.216,- (94,67%); dan

4) Bagian Evaluasi dan Pelaporan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

11.630.720.000,- dengan realisasi Rp. 10.484.227.761,- (90,14%)

Apabila dibandingkan dengan Tahun 2015, dimana alokasi anggaran sebesar

Rp 59.587.600.000,- dengan realisasi sampai dengan posisi 31 Desember 2015

mencapai sebesar Rp 56.587.600.000,- (95,21%), maka kinerja realisasi keuangan

Tahun 2016 mengalami penurunan. Namun demikian apabila dilakukan

penambahan dari "BLOKIR", maka realisasi anggaran mencapai

Rp. 49.527.542.159,- (96,68%), sehingga kinerja realisasi keuangan menjadikan

Tahun 2016 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

3.4. Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Anggaran

Capaian realisasi anggaran Kementerian Pertanian pada tahun 2016 tersebut, jika

dikaitkan dengan analisis efisiensi sumberdaya anggaran, yang mengacu

kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249 Tahun 2011 Tentang Pengukuran

dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga (PMK 249/2011), Capaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran Biro

Perencanaan tahun 2016 dapat dilihat sebagaimana Gambar 8 berikut :

Gambar 8. Analisis Efisiensi Sumberdaya Anggaran Biro Perencanaan 2016 Berdasarkan Aplikasi Monev Kinerja Anggaran PMK 249/2011

Page 36: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201636 Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 36�� �

BAB V PENUTUP

Dari hasil analisis terhadap capaian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016,

beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain bahwa dari beberapa indikator

kinerja, target yang ditetapkan sudah dapat dicapai seluruhnya, dengan rata-rata

pencapaian mencapai 96,27% ini menggambarkan bahwa kinerja Tahun 2016

menunjukan hasil kinerja Biro Perencanaan dapat dikatakan berhasil. Alokasi

anggaran yang tersedia untuk mendukung kelancaran pelaksanaan di Biro

Perencanaan adalah sebesar Rp 59.587.600.000,- dengan realisasi sampai dengan

posisi 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp 56.587.600.000,- (95,21%), maka

kinerja realisasi keuangan Tahun 2016 mengalami penurunan. Namun demikian

apabila dilakukan penambahan dari "BLOKIR", maka realisasi anggaran mencapai

Rp. 49.527.542.159,- (96,68%), sehingga kinerja realisasi keuangan menjadikan

Tahun 2016 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Dari hasil analisis efisiensi pemanfaatan sumberdaya anggaran,

berdasarkan aplikasi monev kinerja anggaran PMK 249/2011, nilai efisiensi Biro

Perencanaan mencapai 73,3% atau cukup berhasil, dengan nilai kinerja mencapai

89,40% yang termasuk kedalam kategori baik.

Memperhatikan kendala yang dihadapi dan rekomendasi sebagaimana

diuraikan pada Bab III, serta dalam rangka meningkatkan capaian kinerja Biro

Perencanaan Tahun 2016, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan antara lain

mengembangkan dan menyempurnakan Sistem SAKIP Berbasis Elektronik yang

terintegrasi untuk perencanaan kebijakan program kegiatan maupun dalam

pemantauan pelaporan dan evaluasinya yang melibatkan seluruh unit kerja lingkup

Kementerian Pertanian.

< oo0oo >

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 35�� �

4.5. Permasalahan

Meskipun capaian Indikator Kinerja sudah banyak yang telah memenuhi

target yang ditetapkan, namun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi,

diantaranya :

1. Belum terbangunnya sistem SAKIP berbasis elektronik yang komprehensif dan

terintegrasi di lingkup Kementerian Pertanian, mulai dari perencanaan kinerja,

pengelolaan data kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi kinerja dan capaian

kinerja. Website SAKIP Kementerian Pertanian yang ada saat ini masih memiliki

keterbatasan.

2. Dalam pelaksanaan fungsi koordinasi anggaran, kebijakan dan program, kinerja

Biro Perencanaan sangat tergantung koordinasi dengan seluruh unit kerja lain di

lingkup Sekretariat Jenderal ataupun lingkup Kementerian Pertanian. Namun

demikian dalam pelaksanaannya koordinasi ini masih belum seperti yang

diharapkan.

4.6. Rekomendasi

Memperhatikan capaian dan kendala yang dihadapi saat ini, rekomendasi

untuk perbaikan ke depan agar dilakukan antara lain :

1. Pengembangan lebih lanjut website SAKIP Kementerian Pertanian, menjadi

suatu sistem SAKIP Kementerian Pertanian berbasis elektronik terintegrasi.

2. Lebih meningkatkan koordinasi dengan unit kerja lainnya di lingkup

Sekretariat Jenderal maupun di lingkup Kementerian Pertanian.

Page 37: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 37Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 36�� �

BAB V PENUTUP

Dari hasil analisis terhadap capaian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016,

beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain bahwa dari beberapa indikator

kinerja, target yang ditetapkan sudah dapat dicapai seluruhnya, dengan rata-rata

pencapaian mencapai 96,27% ini menggambarkan bahwa kinerja Tahun 2016

menunjukan hasil kinerja Biro Perencanaan dapat dikatakan berhasil. Alokasi

anggaran yang tersedia untuk mendukung kelancaran pelaksanaan di Biro

Perencanaan adalah sebesar Rp 59.587.600.000,- dengan realisasi sampai dengan

posisi 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp 56.587.600.000,- (95,21%), maka

kinerja realisasi keuangan Tahun 2016 mengalami penurunan. Namun demikian

apabila dilakukan penambahan dari "BLOKIR", maka realisasi anggaran mencapai

Rp. 49.527.542.159,- (96,68%), sehingga kinerja realisasi keuangan menjadikan

Tahun 2016 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Dari hasil analisis efisiensi pemanfaatan sumberdaya anggaran,

berdasarkan aplikasi monev kinerja anggaran PMK 249/2011, nilai efisiensi Biro

Perencanaan mencapai 73,3% atau cukup berhasil, dengan nilai kinerja mencapai

89,40% yang termasuk kedalam kategori baik.

Memperhatikan kendala yang dihadapi dan rekomendasi sebagaimana

diuraikan pada Bab III, serta dalam rangka meningkatkan capaian kinerja Biro

Perencanaan Tahun 2016, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan antara lain

mengembangkan dan menyempurnakan Sistem SAKIP Berbasis Elektronik yang

terintegrasi untuk perencanaan kebijakan program kegiatan maupun dalam

pemantauan pelaporan dan evaluasinya yang melibatkan seluruh unit kerja lingkup

Kementerian Pertanian.

< oo0oo >

Laporan�Kinerja�Biro�Perencanaan�Tahun�2016�� � 35�� �

4.5. Permasalahan

Meskipun capaian Indikator Kinerja sudah banyak yang telah memenuhi

target yang ditetapkan, namun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi,

diantaranya :

1. Belum terbangunnya sistem SAKIP berbasis elektronik yang komprehensif dan

terintegrasi di lingkup Kementerian Pertanian, mulai dari perencanaan kinerja,

pengelolaan data kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi kinerja dan capaian

kinerja. Website SAKIP Kementerian Pertanian yang ada saat ini masih memiliki

keterbatasan.

2. Dalam pelaksanaan fungsi koordinasi anggaran, kebijakan dan program, kinerja

Biro Perencanaan sangat tergantung koordinasi dengan seluruh unit kerja lain di

lingkup Sekretariat Jenderal ataupun lingkup Kementerian Pertanian. Namun

demikian dalam pelaksanaannya koordinasi ini masih belum seperti yang

diharapkan.

4.6. Rekomendasi

Memperhatikan capaian dan kendala yang dihadapi saat ini, rekomendasi

untuk perbaikan ke depan agar dilakukan antara lain :

1. Pengembangan lebih lanjut website SAKIP Kementerian Pertanian, menjadi

suatu sistem SAKIP Kementerian Pertanian berbasis elektronik terintegrasi.

2. Lebih meningkatkan koordinasi dengan unit kerja lainnya di lingkup

Sekretariat Jenderal maupun di lingkup Kementerian Pertanian.

Page 38: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 201638

KATA PENGANTAR

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi

yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran

yang dikelola. Penyusunan laporan kinerja bertujuan untuk memberikan informasi

kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya

dicapai serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah

untuk meningkatkan kinerjanya.

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 disusun dengan mengacu kepada

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara umum materi yang termuat dalam laporan ini memberikan penjelasan

mengenai pencapaian kinerja Biro Perencanaan selama Tahun 2016. Capaian kinerja

Tahun 2016 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016

sebagai tolak ukur keberhasilan pencapaian kinerja Biro Perencanaan. Analisis atas

capaian kinerja terhadap target kinerja ini akan digunakan sebagai umpan balik

perbaikan dan peningkatan kinerja Biro Perencanaan secara berkelanjutan.

Jakarta, Januari 2017 Kepala Biro Perencanaan,

NIP. 19640521 199003 1 001Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc

Page 39: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi

yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran

yang dikelola. Penyusunan laporan kinerja bertujuan untuk memberikan informasi

kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya

dicapai serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah

untuk meningkatkan kinerjanya.

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 disusun dengan mengacu kepada

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara umum materi yang termuat dalam laporan ini memberikan penjelasan

mengenai pencapaian kinerja Biro Perencanaan selama Tahun 2016. Capaian kinerja

Tahun 2016 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016

sebagai tolak ukur keberhasilan pencapaian kinerja Biro Perencanaan. Analisis atas

capaian kinerja terhadap target kinerja ini akan digunakan sebagai umpan balik

perbaikan dan peningkatan kinerja Biro Perencanaan secara berkelanjutan.

Jakarta, Januari 2017 Kepala Biro Perencanaan,

NIP. 19640521 199003 1 001Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc

Page 40: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Biro Perencanaan Tahun 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan 2016 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2016. Penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2015.

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 disusun dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Perencanaan serta Rencana Strategis Biro Perencanaan Tahun 2015-2019. Pada Laporan Kinerja Biro Perencanaan ini dijelaskan upaya pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Biro Perencanaan pada tahun 2016.

Dalam upaya merealisasikan good governance, Biro Perencanaan telah melaksanakan berbagai kegiatan, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis BiroPerencanaan Tahun 2015-2019.

Visi Biro Perencanaan adalah Terwujudnya sistem perencanaan yang berkualitas dan handal guna mendukung pencapaian target pembangunan pertanian. Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, Misi yang harus dilaksanakan adalah: (1) Mengkoordinasikan penyusunan rumusan kebijakan, program, anggaran dan perencanaan wilayah; (2) Mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian; serta (3) Mendorong terwujudnya sistem perencanaan pertanian berbasis kawasan dan pertanian terpadu berkelanjutan.

Sesuai dengan visi dan misi Biro Perencanaan, maka tujuan yang akan dilaksanakan adalah menyelenggarakan manajemen pembangunan pertanian sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola, tata penyelenggaraan, dan tata kewenangan untuk mewujudkan Biro Perencanaan sebagai organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Tujuan umum Biro Perencanaan tersebut akan diselenggarakan melalui: (1) Penyusunan rumusan kebijakan, program dan perencanaan wilayah pembangunan pertanian yang selaras dengan perencanaan pembangunan nasional;

Page 41: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Biro Perencanaan Tahun 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan 2016 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2016. Penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2015.

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 disusun dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Perencanaan serta Rencana Strategis Biro Perencanaan Tahun 2015-2019. Pada Laporan Kinerja Biro Perencanaan ini dijelaskan upaya pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Biro Perencanaan pada tahun 2016.

Dalam upaya merealisasikan good governance, Biro Perencanaan telah melaksanakan berbagai kegiatan, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis BiroPerencanaan Tahun 2015-2019.

Visi Biro Perencanaan adalah Terwujudnya sistem perencanaan yang berkualitas dan handal guna mendukung pencapaian target pembangunan pertanian. Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, Misi yang harus dilaksanakan adalah: (1) Mengkoordinasikan penyusunan rumusan kebijakan, program, anggaran dan perencanaan wilayah; (2) Mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian; serta (3) Mendorong terwujudnya sistem perencanaan pertanian berbasis kawasan dan pertanian terpadu berkelanjutan.

Sesuai dengan visi dan misi Biro Perencanaan, maka tujuan yang akan dilaksanakan adalah menyelenggarakan manajemen pembangunan pertanian sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola, tata penyelenggaraan, dan tata kewenangan untuk mewujudkan Biro Perencanaan sebagai organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Tujuan umum Biro Perencanaan tersebut akan diselenggarakan melalui: (1) Penyusunan rumusan kebijakan, program dan perencanaan wilayah pembangunan pertanian yang selaras dengan perencanaan pembangunan nasional;

Page 42: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

I. PENDAHULUAN............................................................................... 11.1 Latar Belakang........................................................................... 11.2 Maksud dan Tujuan ................................................................... 31.3 Struktur Organisasi..................................................................... 41.4 Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan............................................. 51.5 Sumberdaya Manusia Biro Perencanaan ....................................... 91.6 Dukungan Anggaran................................................................... 11

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................. 132.1 Perencanaan.............................................................................. 13

2.1.1. Visi dan Misi .................................................................... 132.1.2. Tujuan dan Sasaran .......................................................... 142.1.3. Arah dan Kebijakan........................................................... 152.1.4. Strategi ......................................................................... .. 15

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016................................................... . 16

III. ANALISIS KINERJA BIRO PERENCANAAN 2016 ........................... 193.1 Metode Pengukuran Kinerja ........................................................ 193.2 Pencapaian Kinerja..................................................................... 193.3 Evaluasi dan Analisis Kinerja ....................................................... 22

3.3.1 AKIP Sekretariat Jenderal .................................................. 223.3.2 Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan .................. 263.3.3 Tingkat Kepuasan Unit Eselon I Terhadap Layanan

Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasidan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanaan........................... 31

3.4 Pengelolaan Keuangan ............................................................... 333.5 Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Anggaran .................. 343.6 Permasalahan ............................................................................ 363.7 Rekomendasi ............................................................................. 36

IV. PENUTUP ........................................................................................ 37LAMPIRAN

(2) Penyusunan anggaran Kementerian Pertanian dengan menerapkan asas disiplin anggaran; (3) Pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian agar sejalan dengan pencapaian target yang telah ditetapkan; serta (4) Menyediakan data dan analisis yang mendukung perencanaan pembangunan pertanian, menyusun laporan kinerja dan menyiapkan bahan laporan pimpinan Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan audit kinerja birokrasi.

Sasaran Biro Perencanaan adalah: (1) Meningkatnya kualitas penyusunan dokumen rumusan kebijakan, program dan wilayah; (2) Meningkatnya kualitas penyusunan dokumen anggaran; (3) Meningkatnya kualitas pelaksanaan dan penyediaan dokumen pemantauan dan evaluasi; serta (4) Meningkatnya kualitas dan penyusunan dokumen kinerja Kementerian Pertanian.

Dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) Biro Perencanaan Tahun 2016 menetapkan 1 sasaran kegiatan dengan 3 indikator kinerja. Sasaran kegiatan yang dimaksud adalah Dokumen perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik, dengan 3 (tiga) indikator kinerja, antara lain: (1) Nilai AKIP Sekretariat Jenderal dengan target nilai 76; (2) Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan dengan target nilai 3; serta (3) Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5) dengan target nilai 3.

Secara umum pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam tahun 2016telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian indikator kinerja Biro Perencaaan Tahun 2016 dengan kriteria berhasil pada semua indikator kinerja sasaran kegiatan.

Pada tahun 2015, Biro Perencanaan mendapatkan total alokasi anggaran sebesar 51.228.518.000,- yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN) dengan realisasi anggaran mencapai Rp 46.527.542.159,- atau 90,82%(tanpa memperhitungkan pagu blokir) dan Rp 49.527.542.159 atau 96,68% (dengan memperhitungkan pagu blokir).

Biro Perencanaan akan senantiasa berupaya dan bekerja lebih keras lagi, serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran kegiatan, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran kegiatan dapat lebih optimal. Melalui Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya.

Page 43: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

I. PENDAHULUAN............................................................................... 11.1 Latar Belakang........................................................................... 11.2 Maksud dan Tujuan ................................................................... 31.3 Struktur Organisasi..................................................................... 41.4 Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan............................................. 51.5 Sumberdaya Manusia Biro Perencanaan ....................................... 91.6 Dukungan Anggaran................................................................... 11

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................. 132.1 Perencanaan.............................................................................. 13

2.1.1. Visi dan Misi .................................................................... 132.1.2. Tujuan dan Sasaran .......................................................... 142.1.3. Arah dan Kebijakan........................................................... 152.1.4. Strategi ......................................................................... .. 15

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016................................................... . 16

III. ANALISIS KINERJA BIRO PERENCANAAN 2016 ........................... 193.1 Metode Pengukuran Kinerja ........................................................ 193.2 Pencapaian Kinerja..................................................................... 193.3 Evaluasi dan Analisis Kinerja ....................................................... 22

3.3.1 AKIP Sekretariat Jenderal .................................................. 223.3.2 Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan .................. 263.3.3 Tingkat Kepuasan Unit Eselon I Terhadap Layanan

Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasidan Pelaporan Sesuai Siklus Perencanaan........................... 31

3.4 Pengelolaan Keuangan ............................................................... 333.5 Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Anggaran .................. 343.6 Permasalahan ............................................................................ 363.7 Rekomendasi ............................................................................. 36

IV. PENUTUP ........................................................................................ 37LAMPIRAN

(2) Penyusunan anggaran Kementerian Pertanian dengan menerapkan asas disiplin anggaran; (3) Pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian agar sejalan dengan pencapaian target yang telah ditetapkan; serta (4) Menyediakan data dan analisis yang mendukung perencanaan pembangunan pertanian, menyusun laporan kinerja dan menyiapkan bahan laporan pimpinan Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan audit kinerja birokrasi.

Sasaran Biro Perencanaan adalah: (1) Meningkatnya kualitas penyusunan dokumen rumusan kebijakan, program dan wilayah; (2) Meningkatnya kualitas penyusunan dokumen anggaran; (3) Meningkatnya kualitas pelaksanaan dan penyediaan dokumen pemantauan dan evaluasi; serta (4) Meningkatnya kualitas dan penyusunan dokumen kinerja Kementerian Pertanian.

Dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) Biro Perencanaan Tahun 2016 menetapkan 1 sasaran kegiatan dengan 3 indikator kinerja. Sasaran kegiatan yang dimaksud adalah Dokumen perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik, dengan 3 (tiga) indikator kinerja, antara lain: (1) Nilai AKIP Sekretariat Jenderal dengan target nilai 76; (2) Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan dengan target nilai 3; serta (3) Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap layanan perencanaan, anggaran, perwilayahan, evaluasi dan pelaporan sesuai siklus perencanaan (skala likert 1-5) dengan target nilai 3.

Secara umum pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam tahun 2016telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian indikator kinerja Biro Perencaaan Tahun 2016 dengan kriteria berhasil pada semua indikator kinerja sasaran kegiatan.

Pada tahun 2015, Biro Perencanaan mendapatkan total alokasi anggaran sebesar 51.228.518.000,- yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN) dengan realisasi anggaran mencapai Rp 46.527.542.159,- atau 90,82%(tanpa memperhitungkan pagu blokir) dan Rp 49.527.542.159 atau 96,68% (dengan memperhitungkan pagu blokir).

Biro Perencanaan akan senantiasa berupaya dan bekerja lebih keras lagi, serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran kegiatan, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran kegiatan dapat lebih optimal. Melalui Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya.

Page 44: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.LHE Inspektorat Jenderal Atas Penilaian AKIP Sekretariat Jenderal ................................................................................... 24

Gambar 2.Analisis Fishbone Tidak Tercapainya Nilai AKIP Setjen .................. 25

Gambar 3.Hasil Evaluasi Sementara Paparan Exit Meeting Kementerian PAN dan RB Atas Evaluasi AKIP Kementerian Pertanian Tahun 2016...... 28

Gambar 4.Salinan Peraturan Menteri Pertanian Tentang Pengelolaan SAKIP ....................................................................................... 29

Gambar 5. Pengembangan Pengukuran Kinerja Kementan Berbasis Elektronik ................................................................................. 30

Gambar 6. Suasana Pemaparan Exit Meeting Evaluasi AKIP Kementan oleh Kementerian PAN dan RB, Tanggal 11 Oktober 2016 .................... 30

Gambar 7. Rekapitulasi Kepuasan Stakeholder Terhadap Layanan Biro Perencanaan Tahun 2016 .......................................................... 32

Gambar 8. Analisis Efisiensi Sumberdaya Anggaran Biro Perencanaan 2016 Berdasarkan Aplikasi Monev Kinerja Anggaran PMK 249/2011 ....... 34

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi Sumberdaya Manusia Menurut Golongan, Pendidikan Akhir, dan Jenis Kelamin, Biro Perencanaan Tahun 2016 ................. 9

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan (Awal) Tahun 2016.................. 17

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan (Revisi) Tahun 2016 ............... 18

Tabel 4. Kriteria Capaian Berdasarkan Metode Scoring ................................ 19

Tabel 5. Capaian Indikator Biro Perencanaan Tahun 2016 ........................... 20

Tabel 6. Capaian Kinerja Nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2015 ............ 23

Tabel 7. Rekomendasi Inspektorat Jenderal dan Tindak Lanjut .................... 26

Tabel 8. Capaian Kinerja Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan Tahun 2016 ................................................................................ 27

Tabel 9. Capaian Kinerja Tingkat Kepuaan Unit Eselon I Terhadap Layanan Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan ...... 32

Tabel 10.Realisasi Anggaran Biro Perencanaan TA 2016 Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2016 Sesuai SPM ........................................ 33

Page 45: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.LHE Inspektorat Jenderal Atas Penilaian AKIP Sekretariat Jenderal ................................................................................... 24

Gambar 2.Analisis Fishbone Tidak Tercapainya Nilai AKIP Setjen .................. 25

Gambar 3.Hasil Evaluasi Sementara Paparan Exit Meeting Kementerian PAN dan RB Atas Evaluasi AKIP Kementerian Pertanian Tahun 2016...... 28

Gambar 4.Salinan Peraturan Menteri Pertanian Tentang Pengelolaan SAKIP ....................................................................................... 29

Gambar 5. Pengembangan Pengukuran Kinerja Kementan Berbasis Elektronik ................................................................................. 30

Gambar 6. Suasana Pemaparan Exit Meeting Evaluasi AKIP Kementan oleh Kementerian PAN dan RB, Tanggal 11 Oktober 2016 .................... 30

Gambar 7. Rekapitulasi Kepuasan Stakeholder Terhadap Layanan Biro Perencanaan Tahun 2016 .......................................................... 32

Gambar 8. Analisis Efisiensi Sumberdaya Anggaran Biro Perencanaan 2016 Berdasarkan Aplikasi Monev Kinerja Anggaran PMK 249/2011 ....... 34

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi Sumberdaya Manusia Menurut Golongan, Pendidikan Akhir, dan Jenis Kelamin, Biro Perencanaan Tahun 2016 ................. 9

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan (Awal) Tahun 2016.................. 17

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan (Revisi) Tahun 2016 ............... 18

Tabel 4. Kriteria Capaian Berdasarkan Metode Scoring ................................ 19

Tabel 5. Capaian Indikator Biro Perencanaan Tahun 2016 ........................... 20

Tabel 6. Capaian Kinerja Nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2015 ............ 23

Tabel 7. Rekomendasi Inspektorat Jenderal dan Tindak Lanjut .................... 26

Tabel 8. Capaian Kinerja Nilai Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kementan Tahun 2016 ................................................................................ 27

Tabel 9. Capaian Kinerja Tingkat Kepuaan Unit Eselon I Terhadap Layanan Perencanaan, Anggaran, Perwilayahan, Evaluasi dan Pelaporan ...... 32

Tabel 10.Realisasi Anggaran Biro Perencanaan TA 2016 Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2016 Sesuai SPM ........................................ 33

Page 46: Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin biro ren 2016.pdf · Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016 ... secara berjenjang dengan tingkatan

Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2016viii