Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2015
SEKRETARIAT KABINET
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KINERJA
(LKj)
TAHUN 2014
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2015
B. Realisasi Anggaran
A. Capaian Kinerja
A. Latar Belakang
C. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan
B. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama
D. Struktur Organisasi
E. Sistematika Laporan
B. Penetapan Kinerja
A. Rencana Strategis
Lampiran 1 Capaian Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014
Lampiran 2 Ketepatan Waktu Penyampaian Dokumen Perencanaan Program
Lampiran 3 Ketepatan Waktu Penyampaian Dokumen Perencanaan Anggaran
Lampiran 4 Hasil Perhitungan Survei Tingkat Kepuasan Unit Kerja terhadap Penyusunan Perencanaan Program dan Anggaran Sekretariat Kabinet
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Survei Tingkat Kepuasan Unit Kerja terhadap Pelayanan Administrasi Keuangan Sekretariat Kabinet
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 3
uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Biro
Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 yang merupakan wujud pertanggung
jawaban Biro sebagai bagian dari institusi Sekretariat Kabinet terhadap publik
dan para stakeholders.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 ini menyajikan
informasi mengenai capaian kinerja dari sasaran dan indikator kinerja sasaran yang
telah diperjanjikan dalam Penetapan Kinerja (PK) Biro Perencanaan dan Keuangan
Tahun 2014. Penyusunan laporan ini mengutamakan prinsip transparansi dan
akuntabilitas sehingga pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran
tentang capaian kinerja yang telah diwujudkan oleh jajaran Biro Perencanaan dan
Keuangan dalam mendukung kinerja organisasi Sekretariat Kabinet selama tahun
2014.
Biro Perencanaan dan Keuangan akan terus melakukan berbagai langkah
untuk memperbaiki kinerja dan menyempurnakan pelaporan ini agar dapat
membantu pejabat/pegawai di lingkungan Biro Perencanaan dan Keuangan pada
khususnya dan seluruh jajaran organisasi dalam mencermati berbagai permasalahan
sebagai bahan acuan dalam menyusun program di tahun berikutnya. Dengan
demikian, program di tahun mendatang dapat disusun lebih efektif, efisien, terukur,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jakarta, 27 Februari 2015
Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan
P
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 4
aporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 menyajikan
berbagai keberhasilan capaian sasaran strategis Biro Perencanaan dan
Keuangan dan beberapa hal yang perlu diperbaiki. Capaian sasaran strategis
tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja
berdasarkan tujuan dan sasaran. Pada tahun 2014 Biro Perencanaan dan
Keuangan telah menetapkan 3 (tiga) tujuan strategis, 4 (empat) sasaran strategis, dan
1 (satu) program operasional yang keberhasilan capaiannya diukur melalui penetapan
11 (sebelas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Seluruh program dan kegiatan Biro
Perencanaan dan Keuangan didasarkan pada tujuan, sasaran strategis, dan target
kinerja yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis Tahun 2010-2014, Rencana
Kinerja Tahunan (RKT), serta Penetapan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan.
Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja Biro Perencanaan dan
Keuangan Tahun 2014 sebesar 97,43% dengan perhitungan dari 15 (lima belas)
indikator kinerja sasaran, sebanyak 7 (tujuh) indikator dengan capaian kategori
“Memuaskan”, 6 (enam) indikator dengan capaian “Sangat Baik”, 1 (satu) buah
indikator dengan capaian “Baik”, dan 1 (satu) buah indikator dengan capaian N/A (Not
Available). Capaian kinerja didefinisikan “Memuaskan” jika capaian ≥ 100%, dan
kategori “Sangat Baik” berada pada rentang capaian 85%-<100%. Tabel capaian
kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 1.
Langkah perbaikan yang akan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan
Keuangan adalah:
Realisasi anggaran Biro Perencanaan dan Keuangan sampai dengan 31
Desember 2014 sebesar Rp.2.244.561.000,- atau 86,88% dari pagu setelah revisi
terakhir Rp.2.583.651.000,-. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja sebesar 97,43%
menunjukkan adanya efisiensi/penghematan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan.
L
Menyusun SOP pengumpulan data kinerja
Meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM melalui pelatihan bersertifikat
Meningkatkan koordinasi dan komunikasi internal dan eksternal agar tercipta peningkatan mutu perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan
Meningkatkan kualitas evaluasi atas pencapaian kinerja dan anggaran serta penyelenggaraan program dan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 5
A. Latar Belakang arapan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang
baik (good governance) terus meningkat. Sebagai perwujudan upaya
penyelenggaraan good governance, Pemerintah menerbitkan
peraturan terbaru yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang ditetapkan pada tanggal 21 April 2014. Dengan
berlakunya peraturan tersebut maka Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi disebut Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP). Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan
prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan
kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaran SAKIP meliputi
perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan
data kinerja, pelaporan kinerja, dan reviu dan evaluasi kinerja. Berdasarkan
Perpres Nomor 29 Tahun 2014 setiap instansi pemerintah diwajibkan
menyusun Laporan Kinerja (LKj) sebagai bentuk pertanggungjawaban
akuntabilitas kinerja, yang merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para
pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara
terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan. Laporan
kinerja pemerintah tersebut disusun secara periodik yaitu Laporan Kinerja
Interim (triwulanan) dan Laporan Kinerja Tahunan.
Biro Perencanaan dan Keuangan sebagai Entitas Akuntabilitas
Kinerja Satuan Kerja (Eselon II) diwajibkan menyusun Laporan Kinerja atas
prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah
dialokasikan untuk disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja (Kepala Biro)
H
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 6
kepada Pimpinan Unit Organisasi (Deputi). LKj Biro Perencanaan dan
Keuangan Tahun 2014 akan dimanfaatkan sebagai bahan penunjang
evaluasi akuntabilitas kinerja, acuan penyempurnaan perencanaan kinerja
dan pelaksanaan program dan kegiatan di masa mendatang sehingga
kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan secara keseluruhan dapat menuju
ke arah perbaikan.
B. ASPEK STRATEGIS DAN PERMASALAHAN UTAMA Biro Perencanaan dan Keuangan memiliki peranan penting dalam
upaya peningkatan dan penguatan akuntabilitas karena Biro Perencanaan
dan Keuangan adalah motor penggerak implementasi SAKIP dimana proses
koordinasi penyusunan Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Indikator
Kinerja Utama, dan Laporan Kinerja merupakan salah satu tugas pokok dari
Biro Perencanaan dan Keuangan.
Implementasi SAKIP pada Biro Perencanaan dan Keuangan
diharapkan dapat mendukung Sekretariat Kabinet menjadi instansi
pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,
efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya,
mendorong terwujudnya transparansi instansi pemerintah, partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan terpeliharanya
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kesulitan yang dihadapi
adalah bagaimana supaya implementasi SAKIP di seluruh unit kerja dapat
meningkat dan pencapaian atas Hasil Evaluasi AKIP yang dilakukan oleh
Kementerian PAN dan RB dapat terus meningkat.
Biro Perencanaan dan Keuangan juga dituntut untuk mewujudkan
peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat
Kabinet serta memberikan pelayanan administrasi keuangan yang cepat,
tepat, transparan, dan akuntabel. Sebagai unit kerja yang melakukan
pengoordinasian penyusunan program dan anggaran serta memastikan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Biro
Perencanaan dan Keuangan membutuhkan SDM yang memadai dan
kompeten serta membutuhkan dukungan dari seluruh unit kerja di
lingkungan Sekretariat Kabinet karena Biro Perencanaan dan Keuangan
bertanggung jawab terhadap pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian
dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 7
C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan,
berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet
sebagaimana diubah melalui Peraturan Sekretaris Kabinet Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Kabinet, adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan
Biro Perencanaan dan Keuangan berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Administrasi Sekretariat
Kabinet.
2. Tugas
Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas membantu
Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet dalam rangka
pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana strategis, rencana kerja
dan anggaran, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA),
pengoordinasian bahan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan
komisi DPR di bidang keuangan, Bahan Nota Keuangan dan RAPBN,
serta penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja dan indikator
kinerja utama, penelaahan dan pembahasan Standar Harga Satuan
Barang/Jasa dan Standar Biaya Khusus, pelayanan dukungan teknis dan
administrasi keuangan, penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan
keuangan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana
strategis, rencana kerja dan anggaran, serta pengkajian dan
pengembangan pelaksanaan akuntabilitas kinerja di lingkungan
Sekretariat Kabinet.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro
Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a) Pengoordinasian dan penyusunan penelaahan dan pembahasan
rencana strategis, program kerja, rencana kerja dan anggaran serta
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 8
b) Pengoordinasian penyiapan bahan rapat kerja dan rapat dengar
pendapat dengan komisi DPR di bidang keuangan;
c) Pengoordinasian penyusunan bahan Nota Keuangan dan RAPBN;
d) Penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja dan indikator
kinerja utama;
e) Pengoordinasian dan penyusunan penelahaan dan pembahasan
Standar Harga Satuan Barang/Jasa dan Standar Biaya Khusus;
f) Pelayanan dukungan teknis dan administrasi keuangan;
g) Penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan;
h) Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program
dan anggaran pada tahun anggaran berjalan;
i) Pengkajian, pengembangan, dan evaluasi pelaksanaan
akuntabilitas kinerja Sekretariat Kabinet, dan mengoordinasi
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
j) Penyiapan pengangkatan penanggungjawab pengelola keuangan,
pejabat/panitia pengadaan barang/jasa, panitia pemeriksa/
penerima barang/jasa, Tim Pelaksana Kegiatan yang ditetapkan
oleh KPA; dan
k) Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang
Administrasi.
D. Struktur Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari:
1. Bagian Perencanaan
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
pengoordinasian, penyusunan, penelaahan dan pembahasan rencana
strategis, program kerja dan anggaran, Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA), penyiapan bahan rapat kerja dan rapat dengar
pendapat dengan komisi DPR di bidang keuangan, bahan Nota
Keuangan dan RAPBN, rencana kinerja, penetapan kinerja dan
indikator kinerja utama di lingkungan Sekretariat Kabinet.
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 9
2. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
dukungan teknis dan administrasi keuangan, serta penyelenggaraan
akuntansi dan laporan keuangan di lingkungan Sekretariat Kabinet.
3. Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja
Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja mempunyai tugas
menyelenggarakan pelaksanaaan evaluasi, dan menyusun laporan
pelaksanaan program dan anggaran pada tahun anggaran, mengkaji,
mengembangkan, dan mengevaluasi pelaksanaan akuntabilitas kinerja
Sekretariat Kabinet, dan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan penyusunan Standar Harga Satuan
Barang/Jasa dan Standar Biaya Khusus, penyiapan pengangkatan
penanggungjawab pengelola keuangan, pejabat/panitia pengadaan
barang/jasa, panitia pemeriksa/penerima barang/jasa, Tim Pelaksana
Kegiatan yang ditetapkan oleh KPA.
Struktur organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Biro
Perencanaan dan Keuangan
Bagian Perencanaan
Sub Bagian
Program
Sub Bagian
Anggaran
Bagian Keuangan
Sub Bagian
Pembayaran
Sub Bagian
Perjalanan
Sub Bagian
Akuntansi dan
Pelaporan
Bagian Evaluasi dan
Akuntabilitas Kinerja
Sub Bagian
Evaluasi dan
Pelaporan
Sub Bagian
Akuntabilitas Kinerja
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 10
E. Sistematika Laporan Sistematika penyajian LKj Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang penyusunan LKj tahun
2014, aspek strategis dan permasalahan utama yang dihadapi serta
gambaran tugas dan fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan serta
struktur organisasinya.
Bab II Perencanaan Kinerja
Menjelaskan gambaran rencana strategis Biro Perencanaan dan
Keuangan tahun 2010 – 2014 dan ikhtisar perjanjian kinerja Biro
Perencanaan dan Keuangan tahun 2014.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan analisis atas capaian kinerja Biro yang dikaitkan
dengan pencapaian sasaran strategis organisasi, yang ditunjang
dengan pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran kinerja
serta akuntabilitas keuangan.
Bab IV Penutup
Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari LKj Biro Perencanaan
dan Keuangan Tahun 2014 dan menguraikan rekomendasi bagi
perbaikan kinerja di masa mendatang.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
PERENCANAAN KINERJA
11 Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014
A. Rencana Strategis rah kebijakan Sekretariat Kabinet sebagaimana tergambar dalam
Peraturan Presiden tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010—2014 adalah mengoptimalkan
pemberian dukungan kebijakan dan program kepada Presiden.
Dengan mengacu kepada arah kebijakan Sekretariat Kabinet, adapun arah
kebijakan Biro Perencanaan dan Keuangan adalah:
Salah satu aspek dalam strategi Sekretariat Kabinet terkait dengan
manajemen organisasi yang menjadi peran Biro Perencanaan dan Keuangan
adalah mewujudkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
menyatakan lima prinsip dasar pengelolaan keuangan negara yang menjadi
fokus perhatian utama, yaitu:
kuntabilitas berorientasi pada hasil, sehingga muncul kerangka kerja baru dengan nama “Anggaran Berbasis Kinerja (Performance-Based Budgeting)"
eterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara
rofesionalitas
roporsionalitas
emeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.
A Mengoptimalkan pemberian dukungan teknis,
administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang perencanaan, keuangan, evaluasi dan akuntabilitas
kinerja
PERENCANAAN KINERJA
12 Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014
Berikut ini merupakan gambaran pencapaian tujuan dan sasaran
strategis Biro Perencanaan dan Keuangan yang didasarkan pada visi dan
misi yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis Biro Perencanaan
dan Keuangan Tahun 2010-2014.
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis, perlu
ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU berperan dalam merubah
sesuatu yang bersifat normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur
dan realistis. Sekretariat Kabinet setiap tahunnya menetapkan IKU untuk
level kementerian sampai dengan eselon II. Pada tanggal 10 Maret 2014
telah diterbitkan Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Sekretariat Kabinet Tahun 2014. Berikut ini gambaran perkembangan IKU
Biro Perencanaan dan Keuangan dari tahun 2010 sampai dengan 2014.
1. Mewujudkan perencanaan program dan
anggaran berbasis kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet yang obyektif, integratif dan aspiratif
2. Mewujudkan pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APBN secara tertib, taat pada perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan akuntabel
3. Mewujudkan obyektifitas monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program dan anggaran serta pelaksanaan
akuntabilitas kinerja yang berkualitas di lingkungan
Sekretariat Kabinet
1. Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program
dan anggaran Sekretariat Kabinet
2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan
akuntabel
3. Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan
anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
4. Tersusunnya standar harga satuan barang/jasa dan
standar biaya khusus yang akurat dan akuntabel
Menjadi Biro yang profesional, handal
dan akuntabel dalam memberikan
dukungan staf dan pelayanan di lingkungan
Sekretariat Kabinet
Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang
perencanaan, keuangan, evaluasi dan akuntabilitas
kinerja
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 13
Perkembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2010-2014
Sasaran Strategis
Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program
dan anggaran Sekretariat Kabinet
Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan
akuntabel
Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan
laporan pelaksanaan program dan anggaran
serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
Tersusunnya standar harga satuan
barang/jasa dan standar biaya khusus
yang akurat dan akuntabel
2012
- Persentase realisasi anggaran sesuai dengan perencanaan
- Persentase layanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi
- Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu dan berkualitas
- Persentase unit kerja yang memanfaatkan:hasil monitoring dan evaluasi laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran
- Persentase unit kerja yang memanfaatkan dokumen-dokumen AKIP
-
- Persentase unit kerja terkait yang memanfaatkan dokumen standar harga
2014
- Persentase ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet
- Persentase dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu
- Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet
- Persentase dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu
- Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
- Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu
- Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet
- Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet
- Tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja
- Persentase dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu
- Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB
2013
- Persentase realisasi program sesuai dengan perencanaan
- Persentase realisasi anggaran sesuai dengan perencanaan
- Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
- Persentase layanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi
- Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu
- Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet
- Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet
- Tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja
- Persentase dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu
- Tersusunnya standar harga Persentase unit kerja terkait yang memanfaatkan dokumen standar harga
- Persentase dokumen standar harga yang diselesaikan tepat waktu
2011
- Persentase perencanaan program dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
- Persentase layanan keuangan yang dapat dipenuhi dan laporan keuangan disusun tepat waktu
- Persentase unit kerja yang memanfaatkan hasil evaluasi dan laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran
2010
- Persentase pelaksanaan program dan anggaran yang sesuai dengan perencanaan
- Persentase layanan keuangan yang dapat dipenuhi dan laporan keuangan disusun tepat waktu
-
- Persentase unit kerja yang memanfaatkan hasil evaluasi dan laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 14
Perkembangan indikator kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan
sudah sangat baik jika dibandingkan dengan indikator kinerja yang ada di
Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2010-2014,
dimana indikatornya mayoritas masih pada level indikator kinerja output.
Berikut ini adalah indikator kinerja serta target tahun 2014 pada Rencana
Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2010-2014.
INDIKATOR TARGET 2014
Persentase realisasi anggaran sesuai dengan rencana 100%
Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran 6 dokumen
Persentase dokumen pembayaran yang terselesaikan
pembayarannya
100%
Jumlah dokumen Laporan Keuangan 1 buku
Jumlah dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Kabinet
3 dokumen
Jumlah laporan pelaksanaan program dan anggaran sebagai
berikut :
1) Laporan Semesteran
2) Laporan Tahunan
3) Laporan Pengendalian, Evaluasi dan Pelaksanaan
Pembangunan (PP 39/ 2006)
4) Laporan Pelaksanaan Inpres 5/2004
1 buku
1 buku
1 buku
2 buku
Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi program dan
anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet sebagai berikut:
1) Jumlah laporan evaluasi BMN di lingkungan Sekretariat
Kabinet
2) Jumlah laporan evaluasi pengelolaan program
3) Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan/ penyerapan
anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet
1 buku
1 buku
1 buku
Jumlah laporan pemantauan tindak lanjut hasil
pemeriksaan/audit
1 buku
Jumlah dokumen standar harga satuan barang/jasa dan
standar biaya khusus
1 dokumen
B. Penetapan Kinerja Penetapan kinerja merupakan kesepakatan kinerja antara atasan
dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan
pada sumber daya yang dimiliki instansi/satuan organisasi/satuan kerja
dalam rentang waktu satu tahun. Dengan adanya komitmen pimpinan
satuan kerja yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai
kinerja yang jelas dan terukur dari dengan atasannya, maka akan
PERENCANAAN KINERJA
15 Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014
mendorong penerima amanah untuk terus meningkatkan kinerja satuan
kerja yang dipimpinnya. Penetapan kinerja juga berfungsi untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran serta sebagai
dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
Biro Perencanaan dan Keuangan menyusun Penetapan Kinerja
(PK) sebagai wujud komitmen seluruh unit kerja di lingkungan Biro
Perencanaan dan Keuangan terhadap pelaksanaan kinerja yang akan
diperjanjikan kepada pimpinan dan stakeholder selama tahun 2014.
PERENCANAAN KINERJA
16 Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014
Penetapan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
1. Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
1. Persentase ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet
100%
2. Persentase dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu
100%
3. Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet
85%
4. Persentase dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu
100%
5. Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
75%
2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan, dan akuntabel
1. Persentase Surat Perintah Membayar yang dapat diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana secara akurat
100%
2. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu
100%
3. Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet
WTP
4. Persentase layanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi secara akurat
100%
5. Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet
80%
3. Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran akuntabilitas kinerja di
1. Tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja
85%
PERENCANAAN KINERJA
17 Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
lingkungan Sekretariat Kabinet
2. Persentase dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu
95%
3. Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN & RB
B
4. Meningkatnya kualitas penyusunan standar harga satuan barang/jasa dan standar biaya khusus di lingkungan Sekretariat Kabinet
1. Tingkat pemanfaatan dokumen standar harga satuan barang/jasa oleh unit kerja terkait
100%
2. Persentase dokumen standar satuan barang/jasa disusun tepat waktu
100%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 18
ptimalisasi pemberian dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang
prima di bidang perencanaan, keuangan, evaluasi dan akuntabilitas kinerja
dibangun melalui komitmen terhadap pemenuhan target kinerja yang setiap
tahunnya dilakukan perbaikan dari sisi indikator maupun target yang
ditetapkan.
Biro Perencanaan dan Keuangan adalah motor penggerak berjalannya
seluruh program dan kegiatan Sekretariat Kabinet. Biro Perencanaan dan
Keuangan memiliki 1 (satu) buah program yaitu “Dukungan Manajemen Dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Kabinet” dan 1 (satu) kegiatan
yaitu “Pelaksanaan manajemen perencanaan, keuangan, evaluasi dan
pelaporan, serta akuntabilitas kinerja”. Pelayanan Biro dimulai dari proses
perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet, pelayanan administrasi
keuangan dalam rangka pelaksanaan program dan anggaran, sampai dengan
evaluasi terhadap pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja
Sekretariat Kabinet, seluruhnya dikoordinasikan oleh Biro Perencanaan dan
Keuangan. Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan disusun sebagai
komitmen dan upaya Biro untuk selalu mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan
Sekretariat Kabinet sebagai organisasi pemerintah yang akuntabel.
A. Capaian Kinerja Pengukuran atas capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan
antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam PK
Biro Perencanaan dan Keuangan dengan realisasinya. Capaian kinerja Biro
Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 dimonitor secara triwulanan dan
dilaporkan kepada pimpinan melalui Laporan Capaian Rencana Aksi
Penetapan Kinerja Triwulanan. Kategori capaian kinerja yang digunakan pada
tahun 2014 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu:
Kategori Pencapaian Kinerja
O
<55% Kurang Baik
55%-<70% Cukup
70%-<85% Baik
85%-<100% Sangat Baik
≥100%Memuaskan
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 19
Perkembangan capaian kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan dari
tahun 2010 s.d. 2014 mengalami kemajuan dari sisi Indikator Kinerja yang
semakin berorientasi kepada outcome, tahun 2010 terdapat 3 (tiga) buah IKU
dan berkembang menjadi 11 (sebelas) IKU di tahun 2014, perbandingan IKU
dapat dilihat di halaman 11 Bab II Perencanaan Kinerja.
Perkembangan Capaian IKU Biro Perencanaan dan Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TAHUN 2014
Realisasi Target
2010 2011 2012 2013 2014 2014
% ketepatan perencanaan program 90% 100% 100%
% dokumen perencanaan program
yang disusun tepat waktu 100% 100%
% ketepatan perencanaan anggaran 70% 50% 50% 50% 100% 85%
% dokumen perencanaan anggaran
yang disusun tepat waktu 100% 100%
% tingkat kepuasan unit kerja terhadap
pelayanan penyusunan program dan
anggaran 87,84% 68,64% 75%
% laporan keuangan disusun tepat
waktu 98% 91,86% 91,67% 99,37% 93,75% 100%
Opini hasil audit BPK WTP WTP WTP
% tingkat kepuasan unit kerja terhadap
pelayanan administrasi keuangan N/A 74,22% 80%
% Tingkat pemanfaatan dokumen
perencanaan kinerja,laporan dan hasil
evaluasi terkait pelaksanaan program,
anggaran, dan akuntabilitas kinerja
79,41% 68,65% 86,39% 76,77% 78,95% 85%
% dokumen perencanaan kinerja serta
laporan dan evaluasi hasil
pelaksanaan program, anggaran, dan
akuntabilitas kinerja yang diselesaikan
tepat waktu
73,53% 71,05% 95%
Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat
Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB CC CC CC CC B B
∎ Indikator kinerja belum ditetapkan untuk tahun yang bersangkutan
Capaian kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan untuk setiap
indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam PK dapat diuraikan
berdasarkan sasaran pada masing-masing tujuan.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 20
Sasaran 1
Terwujudnya peningkatan
kualitas penyusunan
program dan anggaran
Sekretariat Kabinet
Sasaran pertama dicapai melalui
kegiatan “Pengoordinasian dan
penyusunan penelaahan dan pembahasan
Program Kerja, Rencana Kerja dan
Anggaran serta Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran”. Jika dibandingkan dengan tahun
2013, pada tahun 2014 terdapat 5 (lima) indikator kinerja sasaran pertama,
penambahan indikator kinerja sebanyak 2 (dua) indikator adalah terkait
pengukuran kualitas ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
program dan anggaran. Berikut ini gambaran capaian target kinerja sasaran 1
pada tahun 2014.
Kelima indikator tersebut ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama
sasaran pertama Biro Perencanaan dan Keuangan. Capaian dengan indikator
warna biru masuk dalam kategori memuaskan dan indikator warna hijau
menunjukkan kategori sangat baik. Berikut adalah analisis atas capaian
indikator kinerja sasaran terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan
program dan anggaran Sekretariat Kabinet.
Target Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1
100%
100%
85%
100%
75%
100%
100%
100%
100%
69%
100%
100%
118%
100%
92%
❶ Persentase ketepatan perencanaan
program Sekretariat Kabinet
❷Persentase dokumen perencanaan program
Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu
❸Persentase ketepatan perencanaan
anggaran Sekretariat Kabinet
❹ Persentase dokumen perencanaan
anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu
❺ Persentase tingkat kepuasan unit kerja
terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
Mewujudkan perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
yang objektif, integratif dan aspiratif
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 21
Kegiatan yang terkait dengan pencapaian indikator kinerja pertama
dan kedua sasaran pertama adalah pengoordinasian penyusunan Rencana
Strategis (Renstra), Program Kerja (Proker), dan Rencana Kerja (Renja) di
lingkungan Sekretariat Kabinet. Output yang dihasilkan sesuai target yaitu 3
(tiga) buah dokumen, yang terdiri dari Rancangan Teknokratik Rencana
Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2015-2019, Program Kerja Sekretariat
Kabinet Tahun 2015, dan Rencana Kerja Sekretariat Kabinet Tahun 2015.
Perencanaan program Sekretariat Kabinet dinyatakan telah disusun
secara tepat/akurat apabila tidak ada revisi dokumen perencanaan program
pada tahun berjalan yang disebabkan oleh ketidakakuratan dalam penyusunan
program yang dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan. Kriteria
penilaian atas ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet adalah
sebagai berikut:
Kriteria % kesesuaian
Pelaksanaan program dan anggaran tanpa revisi dokumen perencanaan program
100 %
Revisi dokumen perencanaan program sebanyak 1 (satu) kali 90 %
Revisi dokumen perencanaan program sebanyak 2 (dua) kali 80%
Revisi dokumen perencanaan program sebanyak 3 (tiga) kali 70%
Revisi dokumen perencanaan program sebanyak 4 (empat) kali 60 %
Revisi dokumen perencanaan program ≥ 5 (lima) kali 50%
Cara perhitungan capaian tersebut berbeda dari tahun sebelumnya,
pada tahun 2013 pengukuran capaian berdasarkan banyaknya revisi yang
dilakukan atas perencanaan program, walaupun tidak ada
kesalahan/ketidakakuratan dalam penyusunannya. Pada tahun 2013, dilakukan
1 (satu) kali revisi atas dokumen perencanaan program yaitu penyempurnaan
kedua Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 pada bulan Maret 2013,
sehingga realisasi pada tahun 2013 adalah 90%.
Tahun 2014 dilakukan satu kali revisi pada dokumen perencanaan
program yaitu revisi Rencana Kerja (Renja) Sekretariat Kabinet Tahun 2015.
Revisi tersebut dilakukan karena terdapat perubahan volume/target output
pada Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Sekretariat Kabinet Tahun 2015
Persentase ketepatan perencanaan program Sekretariat
Kabinet 1.1.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 22
100%
100%
90%
100%
90%
100%
40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Tahun 2013
Tahun 2014
Target Realisasi Capaian
berdasarkan alokasi anggaran yang diusulkan oleh 9 (sembilan) unit kerja.
Namun karena revisi bukan disebabkan oleh ketidakakuratan penyusunan oleh
Biro Perencanaan dan Keuangan maka tidak masuk ke dalam kriteria revisi,
sehingga realisasi tahun 2014 adalah 100%. Perbandingan target, realisasi, dan
capaian indikator pertama sasaran pertama tahun 2013 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Peningkatan target di tahun 2014 sudah maksimal karena target
tahun sebelumnya adalah 90%, kemudian ditingkatkan menjadi 100% di tahun
2014. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan
program, Biro Perencanaan dan Keuangan pada tahun 2014
menyelenggarakan kegiatan:
1. Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet
Tahun 2015-2019;
2. Rapat Pembahasan Program Kerja Satuan Organisasi/Unit Kerja TA 2015;
3. Bimbingan Teknis Perumusan Rekomendasi Kebijakan (Policy
Recommendation) untuk Mewujudkan Kualitas Output Kinerja.
Indikator ini merupakan indikator baru dan digunakan mulai tahun
2014, dengan target sebesar 100%. Dokumen perencanaan program
Sekretariat Kabinet dinyatakan tepat waktu apabila Sekretariat Kabinet
menyampaikan dokumen perencanaan program sesuai dengan batas waktu
yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas. Kriteria penilaian atas ketepatan waktu penyusunan
dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet adalah sebagai berikut:
Persentase dokumen perencanaan program Sekretariat
Kabinet yang disusun tepat waktu 1.2.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 23
Kriteria % kesesuaian
Penyampaian dokumen perencanaan program sesuai dengan batas waktu penyampaian
100 %
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 1 (satu) kali
90 %
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 2 (dua) kali
80%
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 3 (tiga) kali
70%
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 4 (empat) kali
60 %
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program ≥ 5 (lima) kali
50%
Seluruh dokumen perencanaan program pada tahun 2014 dapat
disusun dan disampaikan tepat waktu, capaian atas indikator ini 100%
(Memuaskan). Data ketepatan waktu penyampaian dokumen perencanaan
program dapat dilihat pada Lampiran 2.
Indikator kinerja ketiga dan keempat terkait dengan beberapa
kegiatan, yaitu:
1. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data rencana anggaran seluruh
unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, sehingga menjadi Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) Sekretariat Kabinet;
2. penyusunan dan validasi RKA hingga menjadi Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Sekretariat Kabinet yang mendapat pengesahan dari
Kementerian Keuangan dan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet;
3. penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (POK DIPA) Sekretariat Kabinet hingga dapat digunakan
sebagai dokumen pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat
Kabinet.
Output dari kegiatan di atas yang dihasilkan sesuai target yaitu 3 (tiga)
buah dokumen, yang terdiri dari RKA Sekretariat Kabinet Tahun 2015, DIPA
Sekretariat Kabinet 2015, POK DIPA Sekretariat Kabinet Tahun 2015.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 24
Target yang ditetapkan atas indikator ini adalah 85%, Indikator ini
merupakan penyempurnaan dari nomenklatur indikator “Persentase realisasi
anggaran sesuai dengan perencanaan”. Perencanaan anggaran Sekretariat
Kabinet dinyatakan telah disusun secara tepat/akurat apabila tidak ada revisi
dokumen perencanaan anggaran pada tahun berjalan yang disebabkan oleh
ketidakakuratan dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh Biro
Perencanaan dan Keuangan. Apabila revisi yang mengakibatkan perubahan
pada dokumen DIPA Sekretariat Kabinet berdasarkan usulan dari unit kerja
maka tidak diukur melalui indikator sasaran ini.
Kriteria penilaian atas ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat
Kabinet adalah sebagai berikut:
Kriteria % kesesuaian
Pelaksanaan program dan anggaran tanpa revisi DIPA 100 %
Revisi DIPA sebanyak 1 (satu) kali 90 %
Revisi DIPA sebanyak 2 (dua) kali 80%
Revisi DIPA sebanyak 3 (tiga) kali 70%
Revisi DIPA sebanyak 4 (empat) kali 60 %
Revisi DIPA ≥ 5 (lima) kali 50%
Pengukuran capaian tahun 2014 berbeda dari tahun sebelumnya
dimana pada tahun 2013 usulan dari unit kerja yang menyebabkan adanya
revisi/perubahan pada dokumen DIPA Sekretariat Kabinet diperhitungkan
sebagai kriteria ketidaktepatan.
Pada tahun 2014, tidak ada revisi dokumen perencanaan anggaran
yang disebabkan oleh ketidakakuratan dalam penyusunan anggaran yang
dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan, sehingga realisasinya adalah
100%, dibandingkan dengan target 85% maka capaiannya 117,65%
(Memuaskan).
Berdasarkan kewenangannya revisi anggaran dapat dibedakan
menjadi 4 (empat), yaitu: revisi anggaran yang dilakukan secara eksternal
melalui Dirjen Anggaran (DJA) dan Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan
(Kanwil DJPB) dan revisi anggaran yang merupakan kewenangan Unit Eselon I
Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat
Kabinet 1.3.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 25
K/L dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sehingga revisi hanya dilaksanakan
secara internal.
Walaupun tingkat capaian sebesar 117,65%, namun pada tahun 2014
telah dilaksanakan revisi DIPA sebanyak 9 (sembilan) kali yaitu pada bulan
Maret, Mei, Juli, Agustus, September dan Nopember 2014. Sedangkan revisi
KPA sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali yaitu pada bulan Januari, Februari,
Maret, April, Mei, Agustus, Oktober, November dan Desember 2014.
Pada tahun 2014, revisi DIPA dilaksanakan karena hal-hal berikut ini:
1. Perubahan pada halaman IV DIPA yang dikarenakan pengalihan akun
perjalanan dinas;
2. Adanya Inpres Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah-
Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga
dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2014;
3. Perubahan target output karena penghematan sesuai dengan Inpres Nomor
4 Tahun 2014;
4. Adanya surat edaran Menteri Keuangan Nomor S-347/MK.02/2014 tanggal
14 Juni 2014 hal Perubahan Pagu Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga
dalam APBN-P Tahun Anggaran 2014;
5. Terjadi pagu minus yang dikarenakan perbedaaan data SPAN antara KPPN
dan DJA yang disebabkan oleh proses revisi APBN-P TA 2014;
6. Pergeseran antar output untuk pembayaran tunjangan kinerja.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada tahun 2014 revisi DIPA
yang dilaksanakan adalah sebanyak 7 (tujuh) kali, karena dari 9 (sembilan) kali
revisi terdapat 2 (dua) kali revisi DIPA yang terjadi diluar kewenangan dari
Sekretariat Kabinet yaitu karena adanya kebijakan dari pemerintah dan karena
kesalahan administrasi.
Tabel di bawah ini menggambarkan perbandingan jumlah revisi baik
revisi DIPA maupun revisi KPA dari tahun 2010-2014.
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah revisi DIPA 3 6 5 7 7
Jumlah revisi KPA 2 1 18 23 28
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 26
93,33%
50%
50%
62,50%
117,65%
70%
50%
50%
50%
100%
75%
100%
100%
80%
85%
0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Target Realisasi Capaian
Beberapa faktor penyebab meningkatnya jumlah revisi baik revisi
DIPA maupun revisi KPA adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan kegiatan pada masing-masing satuan organisasi/unit kerja
belum optimal;
2. Adanya penugasan baru dari pimpinan, yang sebelumnya belum
direncanakan;
3. Terdapat kebijakan pimpinan yang mengakibatkan perubahan dalam
pelaksanaan kegiatan.
Perbandingan target, realisasi, dan capaian indikator ketiga sasaran
pertama dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Kegiatan yang dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan pada
tahun 2014 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dokumen
perencanaan anggaran, yaitu:
1. Mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Tata Cara Revisi Anggaran TA 2014
yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan;
2. Mengikuti kegiatan Workshop Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara
(BMN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan;
3. Melakukan Sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2014 kepada Satuan
Organisasi/Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat Kabinet;
4. Menyelenggarakan Rapat Pembahasan dan Penelaahan Dokumen
Perencanaan Anggaran Satuan Organisasi/Unit Kerja pada Bagian
Anggaran 114 (Setkab);
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 27
5. Menyelenggarakan Rapat Pembahasan Langkah-langkah Penghematan
dan Pemotongan Belanja K/L dalam rangka Pelaksanaan APBN TA 2014;
6. Menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Perubahan Anggaran terkait
Kebijakan Penghematan Perjalanan Dinas/Meeting/Konsinyering Setkab TA
2015.
Indikator ini juga merupakan indikator baru dan digunakan mulai
tahun 2014, dengan target sebesar 100%.
Dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet dinyatakan
tepat waktu apabila Sekretariat Kabinet menyampaikan dokumen
perencanaan anggaran sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan.
Pada tahun 2014 persentase capaian kinerja baik untuk output pada
kegiatan “Penyusunan/pembahasan anggaran Sekretariat Kabinet” dan
outcome “Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet”
adalah sebesar 100%. Kriteria penilaian atas ketepatan waktu penyusunan
dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet adalah sebagai berikut:
Kriteria % kesesuaian
Penyampaian dokumen perencanaan anggaran sesuai dengan batas waktu penyampaian
100 %
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 1 (satu) kali
90 %
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan anggaran sebanyak 2 (dua) kali
80%
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan anggaran sebanyak 3 (tiga) kali
70%
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan anggaran sebanyak 4 (empat) kali
60 %
Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan anggaran ≥ 5 (lima) kali
50%
Seluruh dokumen perencanaan anggaran pada tahun 2014 dapat
disusun dan disampaikan tepat waktu. Data ketepatan waktu penyampaian
dokumen perencanaan anggaran dapat dilihat pada Lampiran 3.
Persentase dokumen perencanaan anggaran Sekretariat
Kabinet yang disusun tepat waktu 1.4.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 28
Indikator ini mulai digunakan pada tahun 2013. Pada tahun 2014
target indikator kinerja ini ditingkatkan dari 70% menjadi 75%, hal ini
merupakan bentuk komitmen Biro Perencanaan dan Keuangan yang berusaha
terus memperbaiki pelayanan penyusunan program dan anggaran.
Untuk menghitung tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan
penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet, Biro Perencanaan dan
Keuangan mengirimkan 82 (delapan puluh dua) kuesioner kepada 21 (dua
puluh satu) unit kerja di Sekretariat Kabinet. Kuesioner tersebut terdiri dari 16
(enam belas) pertanyaan terbagi ke dalam 5 (lima) kategori, yaitu:
1. Ketanggapan dalam pelayanan (Responsiveness);
2. Keandalan dalam pelayanan (Reliability);
3. Sarana dan prasarana fisik (Tangible);
4. Kepastian dalam pelayanan (Assurance); dan
5. Sikap dalam pelayanan (Empaty).
Metode survei yang digunakan pada tahun 2014 adalah dengan skala
likert, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya berupa “pertanyaan
Ya/Tidak”. Diharapkan dengan metode skala likert dapat diperoleh informasi
yang lebih jelas mengenai tingkat kepuasan unit kerja terhadap kinerja Biro
Perencanaan dan Keuangan. Berikut ini kriteria persentase tingkat kepuasan
hasil survei
% Tingkat Kepuasan Interpretasi
81-100% Sangat Puas
61-80% Puas
41-60% Cukup Puas
21-40% Kurang Puas
0-20% Tidak puas
Dari 82 (delapan puluh dua) kuesioner yang dibagikan, kuesioner yang
dikembalikan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan adalah sebanyak 78
(tujuh puluh delapan) kuesioner, dengan hasil perhitungan sebagai berikut:
Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet
1.5.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 29
125,50%
91,52%
87,84%
68,64%
70%
75%
40,00% 90,00%
Tahun 2013
Tahun 2014
Target Realisasi Capaian
Uraian Rata-rata
Nilai Kepuasan
Responsiveness (Pertanyaan 1 s.d. 3) 69,33%
Reliability (Pertanyaan 4 s.d. 7) 69,75%
Tangible (Pertanyaan 8 s.d. 9) 60,5%
Assurance (Pertanyaan 10 s.d. 12) 65%
Emphaty (Pertanyaan 13 s.d. 16) 73,25%
Persentase Tingkat Kepuasan 69%
Pada tahun 2014 persentase capaian kinerja untuk indikator kinerja
“Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan
program dan anggaran Sekretariat Kabinet” adalah sebesar 91,52% (Sangat
Baik), dihitung dari realisasi dari tingkat kepuasan unit kerja 68,64% (Puas)
dibagi dengan target 75%. Hasil perhitungan kuesioner tingkat kepuasan unit
kerja terhadap penyusunan perencanaan program dan anggaran secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4.
Berikut ini adalah gambaran perbandingan capaian indikator kinerja
kelima sasaran pertama tahun 2013 dan tahun 2014.
Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu 125,5%,
dihitung dari realisasi 87,84% dibandingkan target 70%, maka tahun 2014
terdapat penurunan capaian. Namun hal ini dikarenakan adanya peningkatan
target dan perubahan metode survei yang dilakukan dari semula hanya berupa
“pertanyaan Ya/Tidak” ditingkatkan menjadi survei dengan perhitungan 5
(lima) skala likert.
Aspek sikap dalam pelayanan (empathy) mendapatkan rata-rata nilai
kepuasan tertinggi yaitu 73,25%, aspek ini terkait dengan keramahan dalam
pelayanan, kemampuan berkomunikasi, kepedulian, serta pemberian
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 30
bimbingan kepada unit kerja dalam proses penyusunan perencanaan program
dan anggaran. Sedangkan aspek sarana dan prasarana fisik (tangible)
mendapatkan rata-rata nilai kepuasan yang terendah yaitu 60,5%, aspek ini
terkait dengan penyediaan ruang pelayanan yang nyaman, dan sarana untuk
menyampaikan saran dan keluhan.
Terkait dengan hal tersebut, beberapa hal yang perlu ditingkatkan
berdasarkan hasil survei adalah:
1. Kapasitas/pengetahuan pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan
masih perlu ditingkatkan sehingga dapat memberikan pendampingan yang
optimal kepada unit kerja terkait penyusunan perencanaan program dan
anggaran.
2. Koordinasi baik secara internal di Biro Perencanaan dan Keuangan maupun
secara eksternal dengan seluruh unit kerja di Sekretariat Kabinet, perlu
lebih ditingkatkan sehingga proses perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan program dan anggaran di Sekretariat Kabinet dapat berjalan
dengan lancar.
3. Penyampaian informasi terkait perencanaan program dan anggaran kepada
unit kerja memerlukan perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP),
sehingga terwujud pemahaman yang baik pada unit kerja terkait proses
penyusunan dokumen program dan anggaran.
4. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai di lingkungan
Biro Perencanaan dan Keuangan.
Berikut ini adalah kegiatan yang akan dilakukan oleh Biro
Perencanaan dan Keuangan di masa mendatang, sebagai upaya-upaya
perbaikan terkait dengan hasil survei yaitu:
1. Mengikuti kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis serta meningkatkan
koordinasi dengan Kemenkeu dan Bappenas.
2. Akan dibentuk Koordinator Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan
beserta pelaksana teknisnya, yang merupakan perwakilan dari setiap unit
kerja di Sekretariat Kabinet.
3. Akan diselenggarakan kegiatan-kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis dan
pendampingan kepada para koordinator dan pelaksana teknis.
4. Melakukan penyebarluasan informasi kepada unit kerja melalui surat
edaran dan memorandum.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 31
Mewujudkan pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN secara tertib, taat pada perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan akuntabel
Sasaran 2
Terwujudnya pelayanan
administrasi keuangan yang
cepat, tepat, transparan dan
akuntabel
5. Melakukan upaya perbaikan sarana dan prasarana di lingkungan Biro
Perencanaan dan Keuangan melalui kerja sama dengan Biro Umum.
Sasaran kedua dicapai melalui
kegiatan “Pelayanan dukungan teknis dan
administrasi keuangan, penyelenggaraan
akuntansi dan pelaporan keuangan serta
penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran”. Pada tahun
2014, sasaran 2 memiliki 5 (lima) indikator kinerja, terdapat penambahan 1
(satu) buah indikator dari tahun sebelumnya, yaitu terkait kualitas layanan di
bidang keuangan dengan komitmen bahwa seluruh Surat Perintah Membayar
(SPM) yang diproses dapat diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Berikut ini gambaran capaian target kinerja sasaran 2 pada tahun 2014.
Capaian dengan indikator warna biru masuk dalam kategori
memuaskan dan indikator warna hijau menunjukkan kategori sangat baik.
Dari 5 (lima) buah indikator kinerja tersebut di atas, 3 (tiga) buah indikator
Target Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2
❶ Persentase SPM yang dapat diterbitkan
SP2D
❷Persentase Laporan Keuangan disusun
tepat waktu
❸Opini hasil audit BPK atas Laporan
Keuangan Sekretariat Kabinet
❹ Persentase layanan administrasi
keuangan yang dapat dipenuhi
❺ Persentase tingkat kepuasan unit kerja
terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet
100%
100%
WTP
100%
80%
99%
94%
WTP
99%
74%
99%
94%
100%
99%
93%
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 32
kinerja ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama Sasaran 2, yaitu indikator
kinerja kedua, ketiga, dan kelima.
Output dari kegiatan pelayanan dukungan teknis dan administrasi
keuangan, penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan serta
penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran adalah berupa 12
(dua belas) bulan layanan administrasi yang dapat dipenuhi dan 3 (tiga)
dokumen Laporan Keuangan, yang terdiri dari Laporan Keuangan Tahun 2013
Audited, Laporan Keuangan Semesteran Tahun 2014, dan Laporan Keuangan
Tahun 2014 Unaudited. Berikut adalah analisis atas capaian indikator kinerja
sasaran terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat,
transparan dan akuntabel.
Indikator pertama sasaran 2 merupakan indikator baru, dan target
yang ditetapkan adalah 100%. Terdapat 2 (dua) kriteria yang ditetapkan untuk
menghitung realisasi atas indikator kinerja ini yaitu dilihat dari ketepatan
waktu penerbitan SP2D dan ralat atas SPM yang diajukan ke Kantor Pusat
Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta I. Kriteria ini ditetapkan supaya lebih
obyektif dalam memperlihatkan kualitas dari kinerja Biro Perencanaan dan
Keuangan, bukan hanya sekedar penerbitan SP2D tetapi mengukur juga
keakuratan dan ketepatan waktunya.
Pada tahun 2014 dokumen SPM yang diproses untuk diterbitkan SP2D
adalah sebanyak 2.137 dokumen, seluruhnya dapat diterbitkan SP2D, namun
terdapat ralat sebanyak 5 (lima) kali, sehingga yang dianggap outcome adalah
sebanyak 2.132 dokumen, atau 99,77% (Sangat Baik). Rincian surat ralat SPM
yang diajukan ke KPPN Jakarta beserta alasannya, yaitu:
1. Surat a.n. Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji dan Penandatangan
SPM, Nomor: B-190/Setkab/PA/07/2014, tanggal 16 Juli 2014, perihal
Permintaan Koreksi Data, yang telah ditindaklanjuti melalui surat Kepala
KPPN Jakarta I nomor:S-3190/WPB.12/KP.018/2014, tanggal 21 Juli 2014.
Ralat dilakukan pada kode output, yang semula 5211.001 menjadi 5211.011
pada SPM Nomor 00134.
Persentase Surat Perintah Membayar (SPM) yang dapat
diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) 2.1.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 33
2. Surat a.n. Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji dan Penandatangan
SPM, Nomor: B-149/Setkab/PA/06/2014, tanggal 5 Juni 2014, perihal
Permintaan Koreksi Data, yang telah ditindaklanjuti melalui surat Kepala
KPPN Jakarta I nomor:S-2803/WPB.12/KP.018/2014, tanggal 23 Juni 2014.
Ralat dilakukan pada kode output dan akun, yang semula 5013.001.521211
menjadi 5013.994.521111 pada SPM Nomor 00500.
3. Surat a.n. Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji dan Penandatangan
SPM, Nomor: B-190/Setkab/PA/07/2014, tanggal 16 Juli 2014, perihal
Permintaan Koreksi Data, yang telah ditindaklanjuti melalui surat Kepala
KPPN Jakarta I nomor:S-3190/WPB.12/KP.018/2014, tanggal 21 Juli 2014.
Ralat dilakukan pada kode output, yang semula 5211.001 menjadi 5211.011
pada SPM Nomor 00134.
4. Surat a.n. Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji dan Penandatangan
SPM, Nomor:B-219/Setkab/PA/08/2014, tanggal 29 Agustus 2014 perihal
Permintaan Koreksi Data, yang telah ditindaklanjuti melalui surat Kepala
KPPN Jakarta I nomor:S-3810/WPB.12/KP.018/2014, tanggal 4 September
2014. Ralat dilakukan pada jenis akun, yang semula akun perjalanan Belanja
Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (akun 524114) menjadi akun
Belanja Perjalanan Biasa (akun 524111) pada SPM Nomor 00880.
5. Surat a.n. Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji dan Penandatangan
SPM, Nomor: B-262/Setkab/PA/11/2014, tanggal 6 November 2014, perihal
Permintaan Koreksi Data, yang telah ditindaklanjuti melalui surat Kepala
KPPN Jakarta I Nomor:S-5111/WPB.12/KP.018/2014,tanggal 28 November
2014. Ralat dilakukan pada kode output, yang semula 5017 menjadi 5016
pada SPM Nomor 00625.
Walaupun tahun 2013 indikator kinerja ini belum ada, namun
capaiannya dapat dibandingkan dari data jumlah SPM yang diterbitkan dan
jumlah ralat yang terjadi pada tahun 2013 dengan asumsi target sama yaitu
100%.
Uraian 2014 2013
Jumlah SPM 2.137 2.644
Jumlah Ralat 5 6
Capaian 99,77% 99,77%
Capaian indikator kinerja tahun 2013 dan 2014 sama yaitu 99,77%,
dengan jumlah dokumen SPM yang diterbitkan SP2D turun sebanyak 507
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 34
dokumen, dan diiringi penurunan jumlah ralat yang diajukan dari 6 (enam)
ralat SPM menjadi 5 (lima) ralat SPM. Penurunan jumlah ralat ini
mencerminkan kenaikan kinerja walaupun tidak terlalu signifikan. Sebagai
langkah perbaikan kinerja, berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Biro
Perencanaan dan Keuangan:
1. Meningkatkan koordinasi dengan KPPN Jakarta I sehingga informasi
tentang perubahan akun atau kesalahan akun dapat diperbaiki; dan
2. Meningkatkan ketelitian dalam melakukan pengujian atau verifikasi
dokumen pembayaran untuk meminimalkan perbaikan/ralat SPM.
Indikator kinerja kedua menghitung ketepatan waktu penyusunan dan
penyampaian Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet
dinyatakan tepat waktu apabila dokumen Laporan Keuangan disampaikan
sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan
baik melalui KPPN Jakarta I maupun Direktorat Jenderal Perbendaharaan
(DJPB), Kementerian Keuangan. Laporan keuangan yang disampaikan terdiri
dari: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran Belanja, Laporan Realisasi
Pengembalian Belanja, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Bukan Pajak
dan Hibah, Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan Bukan
Pajak dan Hibah.
Dokumen penyampaian laporan keuangan dapat disampaikan tepat
waktu apabila pelaksanaan jadwal rekonsiliasi tingkat satuan kerja setiap bulan
ke KPPN Jakarta I dan rekonsiliasi tingkat Kementerian/Lembaga setiap
semester ke DJPB disampaikan sesuai dengan ketentuan. Rekonsiliasi
merupakan salah satu tahap yang harus dilalui untuk menghasilkan laporan
keuangan secara akurat dan akuntabel. Rekonsiliasi berperan meminimalisasi
terjadinya perbedaan pencatatan yang mempengaruhi validitas dan akurasi
data yang disajikan dalam laporan keuangan. Proses rekonsiliasi yang tepat
waktu dapat menjembatani perbedaan antara SAI (Sistem Akuntansi Instansi)
dan SAU (Sistem Akuntansi Umum) sehingga menghasilkan data yang akurat
sebagai bahan pembentukan dan penyampaian laporan keuangan yang akurat,
akuntabel dan tepat waktu.
Persentase Laporan Keuangan disusun tepat waktu 2.2.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 35
Untuk menentukan persentase capaian indikator kinerja ini,
ditetapkan kriteria penilaian atas ketepatan waktu penyampaian Laporan
Keuangan. Kriteria ini digunakan untuk menghitung realisasi bulanan atas
ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan. Pada tahun 2014 dilakukan
perbaikan terhadap penentuan kriteria persentase capaian indikator 2 sasaran
2. Berikut ini perbandingan kriteria ketepatan penyampaian Laporan
Keuangan Sekretariat Kabinet melalui rekonsiliasi.
Kriteria Tahun 2014 % Kesesuaian
Pelaksanaan rekonsiliasi secara tepat waktu ( < 7 hari) 100%
Rekonsiliasi terlambat 1 (satu) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
90%
Rekonsiliasi terlambat 2 (dua) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
80%
Rekonsiliasi terlambat 3 (tiga) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
70%
Rekonsiliasi terlambat 4 (empat) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
60%
Rekonsiliasi terlambat ≥ 5 (lima) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
50%
Kriteria Tahun 2013 % Kesesuaian
Pelaksanaan rekonsiliasi secara tepat waktu ( < 7 hari) 100%
Rekonsiliasi terlambat 1 (satu) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
95%
Rekonsiliasi terlambat 2 (dua) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
90%
Rekonsiliasi terlambat 3 (tiga) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
85%
Rekonsiliasi terlambat 4 (empat) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
80%
Rekonsiliasi terlambat 5 (lima) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
75%
Rekonsiliasi terlambat 6 (enam) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
70%
Rekonsiliasi terlambat ≥ 7 (tujuh) hari dari batas waktu yang ditetapkan.
60%
Dari tabel di atas dapat terlihat perbaikan penentuan kriteria, dimana
untuk rekonsiliasi terlambat ≥ 5 hari dari batas waktu yang ditetapkan
mendapatkan realisasi 50% di tahun 2014, sedangkan di tahun 2013 masih
mendapat realisasi 75%. Perbaikan ini tentunya akan memicu kinerja Biro
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 36
Perencanaan dan Keuangan. Target persentase Laporan Keuangan disusun
tepat waktu adalah 100%, realisasi bulanan beserta capaian akhir tahun
2014dapat dilihat pada tabel berikut.
Periode Laporan Keuangan
Tanggal Penyampaian
Keterangan %
Kesesuaian
KPPN Jakarta I
Januari 5 Februari 2014 Tepat waktu 100%
Februari 21 Maret 2014 Tidak Tepat Waktu 50%
Maret 14 April 2014 Tidak Tepat Waktu 50%
April 8 Mei 2014 Tepat waktu 100%
Mei 10 Juni 2014 Tepat waktu 100%
Juni 7 Juli 2014 Tepat waktu 100%
Juli 12 Agustus 2014 Tidak Tepat Waktu 50%
Agustus 8 September 2014 Tepat waktu 100%
September 8 Oktober 2014 Tepat waktu 100%
Oktober 5 November 2014 Tepat waktu 100%
November 4 Desember 2014 Tepat waktu 100%
Desember 11 Januari 2015 Tepat waktu 100%
Rata-rata % capaian rekonsiliasi tingkat Satker 87,5%
DJPB
Semester I 23 Juli 2014 Tepat waktu 100%
Semester II 11 Februari 2015 Tepat waktu 100%
Rata-rata % capaian rekonsiliasi tingkat KL 100%
Capaian akhir indikator 2 sasaran 2 93,75%
Capaian indikator 2 sasaran 2 adalah 93,75% (Sangat Baik). Secara
keseluruhan, rekonsiliasi atas laporan keuangan tahun 2014 telah dilaksanakan
dengan baik, meskipun terjadi 3 (tiga) kali keterlambatan, yaitu bulan Februari,
Maret dan Juli. Keterlambatan tersebut disebabkan adanya perubahan aplikasi
yang terdapat pada KPPN Jakarta I sehingga sinkronisasi data antara
Sekretariat Kabinet dan KPPN Jakarta I belum sempurna dan membutuhkan
waktu lebih lama.
Perbandingan capaian kinerja indikator 2 sasaran 2 dari tahun 2010
sampai dengan 2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 37
98%
91,86%
91,67%
99,37%
93,75%
98%
91,86%
91,67%
99,37%
93,75%
100%
100%
100%
100%
100%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Target Realisasi Capaian
Cara perhitungan capaian kinerja dua tahun terakhir sudah mengalami
banyak perbaikan, tahun 2010 sampai dengan 2012 capaian kinerja dihitung
hanya dari rata-rata realisasi lama hari penyampaian di bagi target hari
penyampaian tepat waktu yaitu 7 hari, tidak dipantau secara bulanan sehingga
jika ada keterlambatan yang melebihi 7 hari akan terbantu oleh penyampaian
yang kurang dari 7 hari.
Penyebab penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Sinkronisasi data yang belum optimal antara aplikasi Sistem Akuntansi
Keuangan Tingkat UAKPA (SAKPA) dan aplikasi Sistem Perbendaharaan
dan Anggaran Negara (SPAN). Solusi yang telah dilakukan adalah
melakukan koordinasi aktif antara petugas rekonsiliasi KPPN Jakarta I
secara rutin agar dapat mengetahui langkah-langkah penyelesaian masalah
tersebut.
2. Masih terdapat kesalahan visual maupun human error dalam pencatatan
dokumen sumber ke dalam sistem aplikasi sehingga pada saat rekonsiliasi
terjadi perbedaan data pencatatan keuangan negara antara Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) pada tingkat Satker maupun Kementerian dan
Sistem Akuntasi Umum (SAU) pada tingkat Bendahara Umum Negara
(BUN), sehingga data laporan keuangan menjadi tidak akurat. Solusi yang
telah dilakukan adalah melakukan koordinasi ke KPPN Jakarta I dan
memverifikasi kembali data transaksi tersebut.
3. Pembayaran Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dan Surat
Setoran Bukan Pajak (SSBP) tidak dilakukan melalui bank persepsi mitra
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 38
Jakarta I. Kondisi ini menyebabkan sering terjadi perbedaan data pada saat
rekonsiliasi. Solusinya adalah petugas Unit Akuntansi Instansi (UAI) harus
melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke KPPN Jakarta I untuk kemudian
dilampirkan pada saat rekonsiliasi.
Indikator ketiga dari keberhasilan penyelenggaraan akuntansi dan
pelaporan keuangan adalah opini yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet. Opini
merupakan pernyataan resmi yang merupakan simpulan pemeriksa terhadap
tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Kriteria
capaian indikator kinerja berdasarkan opini BPK adalah sebagai berikut.
Kriteria Opini % Kesesuaian
Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) 100%
Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion) 80%
Tidak Wajar (adversed opinion) 60%
Tidak memberikan Opini (disclaimer of opinion) 40%
Pemberian opini BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet
mengacu pada beberapa kondisi dibawah ini:
1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);
2. Kecukupan pengungkapan (Adequate Disclosure);
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Efektifitas Sistem Pengendalian Internal (SPI).
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh BPK, Laporan Keuangan
Sekretariat Kabinet Tahun 2013 mendapatkan Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Dengan demikian, target pada tahun 2014 tercapai, dan
mendapatkan capaian kinerja sebesar 100 % (Memuaskan). Sekretariat
Kabinet mampu mempertahankan capaian kinerjanya sama seperti tahun
2013. Opini WTP menunjukkan bahwa laporan keuangan Sekretariat Kabinet
tersebut telah disajikan secara wajar, relevan, tidak terdapat kesalahan yang
material, dan sesuai standar akuntansi pemerintah.
Namun demikian, ada beberapa rekomendasi BPK yang dituangkan
dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Nomor 69/LHP/XV/05/2014, tanggal
28 Mei 2014, terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki atau ditindaklanjuti
Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat
Kabinet 2.3.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 39
pada Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada Laporan Keuangan Sekretariat
Kabinet, yaitu:
1. Penerapan penyusutan atas aset tetap hasil invetarisasi penilaian belum di
dukung dengan metode penghitungan penyusutan yang tepat;
2. Kebijakan akuntansi terkait penghapusbukuan barang hilang dan rusak
tidak selaras dengan PP Nomor 6 Tahun 2006; dan
3. Buletin Teknis tentang Aset Tetap dan Sistem Informasi tidak dapat
sepenuhnya menyajikan nilai akumulasi penyusutan yang akurat.
BPK merekomendasikan agar dilakukan perbaikan perhitungan dan
penyajian akumulasi penyusutan dalam Laporan Keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sekretariat Kabinet segera melakukan tindak lanjut
atas rekomendasi BPK tersebut melalui surat Wakil Sekretaris Kabinet Nomor
B.36/Waseskab/VI/2014, tanggal 27 Juni 2014 tentang Jawaban/Penjelasan atas
Rencana Tindak Lanjut atas Rekomendasi BPK dalam LHP LKPP Tahun 2013
pada Setkab (BA114), rencana aksi yang dilaksanakan pada Semester I Tahun
2014 adalah:
1. Menggunakan Berita Acara Penghentian Barang Milik Negara dalam
pelaksanaan penghentian Barang Milik Negara dari penggunaan;
2. Melakukan reklasifikasi keluar atas peralatan dan mesin ke aset tetap
lainnya.
3. Melakukan rekonsiliasi baik internal antara SIMAK-BMN dan SAKPA serta
rekonsiliasi eksternal antara Sekretariat Kabinet dan Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Jakarta II serta Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan.
Target indikator kinerja keempat sasaran 2 adalah 100%. Ukuran
capaian untuk indikator kinerja ini adalah ketepatan waktu verifikasi atas
dokumen Surat Perintah Pembayaran (SPP). Proses verifikasi yang merupakan
bagian dari layanan keuangan meliputi:
1. Pengujian kelengkapan dokumen pendukung SPP;
2. Kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK);
3. Kebenaran pengisian format SPP;
Persentase layanan administrasi keuangan yang dapat
dipenuhi 2.4.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 40
100%
97,50%
88,12%
100%
99,95%
100%
97,50%
88,12%
100%
99,95%
100%
100%
100%
100%
100%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Target Realisasi Capaian
4. Kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/RKA satuan kerja;
5. Ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/RKA satuan
kerja;
6. Kebenaran formal dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan
pembayaran belanja pegawai;
7. Kebenaran formal dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan
sehubungan dengan pengadaan barang/jasa;
8. Kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP
sehubungan dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan;
9. Kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari
pihak yang mempunyai hak tagih;
10. Kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh
pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara.
Selama tahun 2014, dari total 2.167 dokumen SPP terdapat 1 (satu)
dokumen SPP yang terlambat diverifikasi tepat waktu senilai Rp72.000.000,00
atas pembayaran belanja modal, maka capaian indikator ke 4 adalah 99,95%
(Sangat Baik). Keterlambatan disebabkan oleh lamanya proses penyelesaian
kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Perbandingan capaian indikator
kinerja persentase layanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi dari
tahun 2010 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Indikator kelima ini mulai ditetapkan pada tahun 2013, namun
pengukuran capaian atas indikator tersebut baru dapat direalisasikan pada
Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan
administrasi keuangan Sekretariat Kabinet 2.5.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 41
tahun 2014. Hal tersebut disebabkan karena pada tahun 2013 belum dilakukan
survei tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan
Sekretariat Kabinet. Target kepuasan yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah
80%, masih sama dengan target di tahun 2013. Rentang penilaian tingkat
kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat
Kabinet yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
% Tingkat Kepuasan Interpretasi
81-100% Sangat Puas
61-80% Puas
41-60% Kurang Puas
21-40% Tidak puas
0-20% Sangat Tidak Puas
Target 80% berada pada rentang 61-80% dengan kategori capaian
Puas. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuisioner ke seluruh unit kerja
tingkat Eselon II di lingkungan Sekretariat Kabinet. Kuisioner yang diajukan
terdiri dari 15 (lima belas) pertanyaan dengan metode penilaian menggunakan
skala likert yang terdiri dari 5 (lima) kategori, antara lain: Keandalan Pelayanan
(Reliability), Ketanggapan Pelayanan (Responsiveness); Kepastian Pelayanan
(Assurance); Sikap Pelayanan (Empaty), serta Sarana dan Prasarana Fisik
(Tangible). Jumlah kuisioner yang disebarkan sebanyak 62 kuisioner (masing-
masing Eselon II sebanyak 3 responden) dan seluruh kuisioner tersebut telah
diisi dan dikembalikan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan, dengan hasil
perhitungan sebagai berikut:
Uraian Rata-rata
Nilai Kepuasan
Reliability (Pertanyaan 1 s.d. 6) 74,19%
Responsiveness (Pertanyaan 7 s.d. 8) 75,68%
Assurance (Pertanyaan 9 s.d. 11) 75,48%
Emphaty (Pertanyaan 12 s.d. 13) 77,42%
Tangible (Pertanyaan 14 s.d. 15) 68,23%
Persentase Tingkat Kepuasan 74,29%
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 42
Pada tahun 2014 persentase capaian kinerja untuk indikator kinerja
“Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi
keuangan Sekretariat Kabinet” adalah sebesar 92,86% (Sangat Baik), dihitung
dari realisasi tingkat kepuasan unit kerja 74,29% (Puas) dibagi dengan target
80%. Hasil perhitungan survei tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan
administrasi keuangan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.
Dapat dilihat pada tabel di atas, realisasi capaian tertinggi berada
pada kategori Empathy (sikap pelayanan) dengan nilai kepuasan 77,42%, dan
yang paling rendah adalah kategori Tangible (sarana dan prasarana fisik),
namun secara keseluruhan berada pada rentang 61-80% dengan kategori
capaian Puas.
Meskipun persentase capaian indikator kinerja ini belum dapat
mencapai target yang telah ditetapkan, namun Biro Perencanaan dan
Keuangan telah menunjukkan upaya perbaikan dari tahun sebelumnya. Biro
Perencanaan dan Keuangan berhasil melaksanakan survei pada tahun 2014
yang sebelumnya di tahun 2013 tidak dapat terlaksana. Hasil dari survei dapat
menjadi dasar evaluasi bagi Biro Perencanaan dan Keuangan untuk dapat
melakukan perbaikan sekaligus peningkatan kualitas layanan pada tahun
berikutnya. Kritik dan saran serta langkah perbaikan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan Biro Perencanaan dan Keuangan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
No Kritik dan Saran Langkah Perbaikan
1 Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masih perlu ditingkatkan khususnya keterampilan, motivasi dan koordinasi kerja.
Menyelenggarakan diklat atau training yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan SDM di bidang administrasi keuangan
2 Sistem pengarsipan atas dokumen keuangan masih belum terkoordinasi dan tertata dengan baik sehingga waktu untuk pencarian kembali dokumen ketika ada pemeriksaan menjadi lama.
Mengajukan permohonan diklat arsip keuangan agar pegawai di bagian keuangan mengetahui secara teknis sistem pengarsipan yang baik dan benar
3 Informasi keuangan tentang prosedur pelaksanan anggaran yang diberikan kepada unit kerja belum konsisten, sehingga unit kerja memiliki pemahamanan yang berbeda-beda.
Secara rutin melakukan sosialisasi atau rapat koordinasi agar masing-masing unit kerja dapat memiliki pemahaman yang sama tentang peraturan yang mengatur pelaksanaan anggran
4 Data realisasi anggaran yang telah divalidasi dengan rekonsiliasi di Kementerian Keuangan sebaiknya
Meningkatkan rekonsiliasi internal antara SISKA dan SAKPA secara rutin dan menginformasikan data yang telah
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 43
Sasaran 3
Meningkatnya kualitas hasil
evaluasi dan laporan
pelaksanaan program dan
anggaran serta akuntabilitas
kinerja di lingkungan
Sekretariat Kabinet
No Kritik dan Saran Langkah Perbaikan
diinformasikan kepada unit kerja sehingga memudahkan unit kerja untuk menyusun laporan capaian kinerja dan realisasi anggaran.
valid ke masing-masing unit kerja untuk dapat dipakai dalam penyajian laporan kinerja.
5 Diperlukan evaluasi pelaksanaan SOP pada Biro Perencanaan dan Keuangan secara berkala
Melaksanakan rapat koordinasi secara rutin terkait evaluasi pelaksanaan SOP sebagai bahan penyempurnaan SOP Biro Perencanaan dan Keuangan.
Sasaran ketiga dicapai melalui
kegiatan “Pelaksanaan evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan
program dan anggaran serta
akuntabilitas kinerja pada tahun
berjalan di lingkungan Sekretariat
Kabinet”. Pada tahun 2014 terdapat
penambahan 1 (satu) buah indikator kinerja yaitu hasil penilaian Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN
dan RB. Berikut ini gambaran capaian target kinerja sasaran 3 pada tahun
2014.
Seluruh indikator tersebut ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama
sasaran ketiga Biro Perencanaan dan Keuangan. Capaian dengan indikator
warna biru masuk dalam kategori memuaskan, warna hijau menunjukkan
kategori sangat baik, sedangkan warna oranye menunjukkan kategori baik.
Target output yang ditetapkan Biro Perencanaan dan Keuangan
melalui kegiatan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program dan
Target Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3
❶ Persentase tingkat pemanfaatan dokumen
perencanaan kinerja, laporan dan hasil evaluasi terkait pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja
❷Persentase dokumen perencanaan kinerja
serta laporan dan evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu
❸Hasil penilaian AKIP Sekretariat Kabinet oleh
Kementerian PAN dan RB
85%
95%
B
79%
71%
B
93%
75%
100%
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 44
anggaran serta akuntabilitas kinerja pada tahun 2014 adalah sebanyak 40
(empat puluh) dokumen/laporan, dan berhasil terealisasi sebanyak 39 (tiga
puluh sembilan) dokumen/laporan. Berikut ini rincian output sasaran 3.
No. Output Jumlah Output
Target Realisasi
1. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 3 Dokumen 3 Dokumen
2. Dokumen Penetapan Kinerja (PK) 3 Dokumen 3 Dokumen
3. Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) 3 Dokumen 3 Dokumen
4. Dokumen Rencana Aksi Penetapan Kinerja (RA-PK) Tahun 2014
3 Dokumen 3 Dokumen
5. Laporan Pencapaian Penetapan Kinerja 3 Laporan 3 Laporan
6. Laporan Reviu Capaian Kinerja (RA-PK) Triwulanan
4 Laporan 3 Laporan
7.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
3 Laporan 3 Laporan
8.
Laporan Tahunan Tugas dan Fungsi Tahun 2013 3 Laporan 3 Laporan
9. Laporan Semesteran Tugas dan Fungsi Tahun 2014
3 Laporan 3 Laporan
10. Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39/2006)
4 Laporan 4 Laporan
11. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Sekretariat Kabinet Tahun 2014
1 Laporan 1 Laporan
12. Laporan Percepatan Penyerapan Anggaran Sekretariat Kabinet Tahun 2014
1 Laporan 1 Laporan
13. Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Sekretariat Kabinet Tahun 2015
1 Dokumen 1 Dokumen
14. Laporan Triwulanan Capaian Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
4 Dokumen 4 Dokumen
15. Laporan Hasil Survei Pemanfaatan Dokumen 1 Laporan 1 Laporan
TOTAL DOKUMEN/LAPORAN 40 39
Target yang ditetapkan untuk indikator pertama sasaran 3 pada tahun
2014 adalah 85%, turun sebanyak 5% dari tahun sebelumnya yang memiliki
target 90%. Penurunan target ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa hasil
Persentase tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan
kinerja, laporan dan hasil evaluasi terkait pelaksanaan
program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja
3.1.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 45
realisasi persentase tingkat pemanfaatan dengan menggunakan metode
survei skala likert lebih rendah dari pada pertanyaan Ya/Tidak. Hal ini
disebabkan karena nilai jawaban Ya akan mendapat skor absolut 100%
sedangkan jawaban tidak absolut 0%, tidak ada preferensi lain seperti di skala
likert. Kriteria persentase tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja,
laporan dan hasil evaluasi terkait pelaksanaan program, anggaran, dan
akuntabilitas kinerja adalah sebagai berikut:
% Tingkat Pemanfaatan Interpretasi
81-100% Sangat Bermanfaat Sekali
61-80% Sangat Bermanfaat
41-60% Bermanfaat
21-40% Kurang Bermanfaat
0-20% Tidak Bermanfaat
Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pejabat
eselon II Sekretariat Kabinet yaitu sebanyak 20 (dua puluh) responden.
Kategori pertanyaan pertama terkait dengan penyusunan dokumen dan
laporan guna melihat partisipasi unit kerja dalam penyusunan dokumen serta
kendala yang dihadapi oleh unit kerja, kategori pertanyaan kedua terkait
dengan pemanfaatan dokumen atau laporan, dengan 5 (lima) aspek
pemanfaatan yaitu:
1. Pemanfaatan dokumen/laporan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi;
2. Pemanfaatan dokumen/laporan dalam menyusun perencanaan unit kerja di
tahun berikutnya;
3. Pemanfaatan dokumen/laporan untuk memperbaiki pelaksanaan program
dan kegiatan unit kerja;
4. Pemanfaatan dokumen/laporan untuk monitoring serta mengevaluasi hasil
pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja;
5. Pemanfaatan dokumen/laporan untuk perbaikan/peningkatan kinerja unit
kerja.
Dari 20 (dua puluh) kuesioner yang dibagikan, kuesioner yang
dikembalikan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan adalah sebanyak 19
(sembilan belas) kuesioner. Berikut ini hasil survei dari 5 (lima) aspek
pemanfaatan dokumen/laporan:
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 46
Aspek Pemanfaatan Rata-rata
% pemanfaatan
Pelaksanaan tugas dan fungsi 80,47%
Penyusunan perencanaan unit kerja di tahun berikutnya 76,49%
Perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan unit kerja 79,18%
Monitoring serta evaluasi hasil pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja
78,60%
Perbaikan/peningkatan kinerja unit kerja 80%
Persentase Tingkat Pemanfaatan 78,95%
Tingkat pemanfaatan kelima aspek tersebut berada pada rentang
interval 61%-80% yaitu Sangat Bermanfaat. Selain dari aspek pemanfaatan
hasil survei juga dapat dilihat dari sisi dokumen/laporan, berikut ini merupakan
rata-rata tingkat pemanfaatan dokumen pelaksanaan program dan anggaran
serta akuntabilitas kinerja tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014.
Dokumen/Laporan Rata-rata % pemanfaatan
2013 2014
Laporan Semesteran Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
77,4 78,11
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi 75,6 77,68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
77 78,74
RKT 79,4 80,63
PK 79,4 80,84
IKU 79,4 80,42
Laporan Triwulanan Capaian/Realisasi Output dan Anggaran (PP39/2006)
75,4 76,00
Laporan Triwulanan Capaian Rencana Aksi PK 75,8 78,74
Laporan Capaian Target Penyerapan Anggaran Belanja per Bulan
- 79,37
Standar Harga Barang dan Jasa 72,59 -
Persentase Tingkat Pemanfaatan 76,17% 78,95%
Penyusunan Standar Harga Barang dan Jasa tahun 2014 baru
dilaksanakan di akhir tahun 2013 sehingga tidak dapat dimanfaatkan dalam
penyusunan RAB Sekretariat Kabinet Tahun 2014 oleh unit kerja, karena itu
output tersebut tidak diikutsertakan dalam survei pemanfaatan dokumen
pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja tahun 2014.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 47
Selain itu terdapat output baru di tahun 2014 yaitu Laporan Capaian Target
Penyerapan Anggaran Belanja per Bulan. Dari hasil survei dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden menganggap dokumen pelaksanaan program dan
anggaran serta akuntabilitas kinerja tahun 2014 yang dihasilkan Biro
Perencanaan dan Keuangan sangat bermanfaat (78,95%), berada pada
rentang interval 61%-80%. Terdapat peningkatan sebesar 2,78% dari tahun
sebelumnya. Karena terdapat penurunan target pada tahun 2014 menjadi 85%
maka capaian tahun 2014 naik dari 85,30% menjadi 92,88% (sangat baik).
Perkembangan capaian indikator kinerja pertama sasaran ketiga dari
tahun 2010 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Indikator yang mengukur tingkat pemanfaatan dokumen
perencanaan kinerja, laporan dan hasil evaluasi terkait pelaksanaan program,
anggaran, dan akuntabilitas kinerja sudah digunakan sejak tahun 2009.
Awalnya menitikberatkan kepada persentase unit kerja yang memanfaatkan
dokumen/laporan yang kemudian dirubah di tahun 2013 dengan
menitikberatkan kepada persentase tingkat pemanfaatan dokumen. Fokus
penilaian ada pada seberapa bermanfaatnya dokumen/laporan bagi unit kerja,
bukan apakah unit kerja memanfaatkan dokumen/laporan tersebut atau tidak.
Metode survei juga mengalami perbaikan, sebelumnya menggunakan metode
“pertanyaan Ya/Tidak” kemudian dirubah dengan metode skala likert pada
tahun 2013, skala likert menggunakan 5 skala preferensi yaitu tidak
bermanfaat, kurang bermanfaat, bermanfaat, sangat bermanfaat, dan sangat
bermanfaat sekali. Dengan mempertimbangkan adanya perubahan teknis dan
metode survei tentunya pembandingan yang relevan adalah dari tahun 2010
101,81%
80,76%
101,64%
85,30%
92,88%
79,41%
68,65%
86,39%
76,77%
78,95%
78%
85%
85%
90%
85%
0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Target Realisasi Capaian
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 48
81,70%
74,79%
73,53%
71,05%
90%
95%
40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00%
Tahun 2013
Tahun 2014
Target Realisasi Capaian
sampai dengan tahun 2012, dan antara tahun 2013 dengan 2014, namun
dengan tetap memperhatikan adanya perubahan target.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatan dokumen/laporan
khususnya Laporan Kinerja, Biro Perencanaan dan Keuangan pada tahun 2014
telah mengusulkan kepada Pusat Data dan Informasi untuk mengembangkan
sistem monitoring capaian Penetapan Kinerja di lingkungan Sekretariat
Kabinet, yang memudahkan unit kerja dalam melaporkan capaian triwulanan
serta dapat dipantau langsung oleh pimpinan unit kerja sehingga jika terdapat
kendala pencapaian kinerja dapat segera diatasi.
Indikator ini mulai digunakan pada tahun 2013. Ketepatan waktu
penyusunan dokumen perencanaan kinerja dan laporan terkait dengan
pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja merupakan salah
satu faktor penting, sebab keterlambatan akan mengurangi manfaat dari
dokumen/laporan yang dihasilkan. Perbandingan target, realisasi dan capaian
indikator kedua sasaran 3 tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada grafik
berikut ini.
Target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah 95%, naik 5% dari
tahun sebelumnya. Tahun 2014 capaian indikator ini mengalami penurunan
yaitu menjadi 74,79% (Baik), realisasi atas indikator ini turun dari 73,53% pada
tahun 2013 menjadi 71,05% pada tahun 2014. Dari 39 (tiga puluh sembilan)
dokumen/laporan pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja
yang dihasilkan Biro Perencanaan dan Keuangan, terdapat 1 dokumen/laporan
yang tidak diikutsertakan dalam perhitungan ketepatan waktu yaitu Laporan
Hasil Survei Pemanfaatan Dokumen, sehingga total output yang digunakan
Persentase dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan
evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan
akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu 3.2.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 49
untuk menghitung realisasi adalah sebanyak 38 (tiga puluh delapan)
dokumen/laporan. Perhitungan ketepatan waktu dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
No. Output Batas Penyelesaian
Dokumen
Jumlah Output
Realisasi Tepat Waktu
1. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
31 Agustus 2014 3 1
2. Dokumen Penetapan Kinerja (PK) 31 Maret 2014 3 3
3. Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU)
31 Maret 2014 3 3
4. Dokumen Rencana Aksi Penetapan Kinerja (RA-PK) Tahun 2014
30 April 2014
3 3
5. Laporan Pencapaian Penetapan Kinerja
31 Agustus 2014 3 2
6. Laporan Reviu Capaian Kinerja (RA-PK) Triwulanan
1 bulan setelah data terkumpul
3 3
7. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
15 Maret 2014 3 1
8. Laporan Tahunan Tugas dan Fungsi Tahun 2013
19 hari kerja dari akhir tahun
3 0
9. Laporan Semesteran Tugas dan Fungsi Tahun 2014
19 hari kerja dari akhir semester
3 0
10. Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39/2006)
14 hari kerja setelah akhir triwulan
4 4
11. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Sekretariat Kabinet Tahun 2014
28 Februari 2014 1 1
12. Laporan Percepatan Penyerapan Anggaran Sekretariat Kabinet Tahun 2014
14 hari setiap bulan 1 1
13. Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Sekretariat Kabinet Tahun 2015
31 Oktober 2014 1 1
14. Laporan Triwulanan Capaian Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Setiap tanggal 5 setelah akhir
triwulan
4 4
TOTAL DOKUMEN/LAPORAN 38 27
% CAPAIAN 71,05%
Permasalahan dan kendala yang dihadapi Biro Perencanaan dan
Keuangan yang menyebabkan penyusunan dokumen/laporan pelaksanaan
program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja tidak tepat waktu adalah:
1. Keterlambatan pengumpulan data dari unit-unit kerja, pengumpulan data
masih dilakukan secara manual;
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 50
2. Standar Operasional Prosedur penyusunan dokumen/laporan yang ada
masih perlu dilakukan perbaikan, waktu yang ditetapkan tidak sesuai
dengan waktu yang sebenarnya dibutuhkan dalam proses penyusunan
dokumen/laporan;
3. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pada Biro Perencanaan dan
Keuangan yang menangani kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan
program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat
Kabinet, yaitu hanya 3 (tiga) orang staf dan 3 (tiga) orang pejabat.
Indikator ketiga sasaran 3 merupakan indikator baru dan mulai
digunakan pada tahun 2014 dengan target hasil penilaian AKIP Sekretariat
Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB adalah B. Berdasarkan Surat Menteri
PAN dan RB Nomor B/2955/M.PAN-RB/08/2014, tanggal 4 Agustus2014, hal
Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Sekretariat
Kabinet memperoleh nilai 65,30 dengan predikat penilaian “B”, dengan rincian
hasil penilaian sebagai berikut:
Komponen Penilaian Bobot Nilai 2010
Nilai 2011
Nilai 2012
Nilai 2013
Nilai 2014
Perencanaan Kinerja 35 21,18 22,14 23,98 24,37 23,22
Pengukuran Kinerja 20 11,92 12,55 11,13 11,70 12,81
Pelaporan Kinerja 15 9,25 10,25 9,00 10,31 10,31
Evaluasi Kinerja 10 5,17 5,19 3,62 4,07 4,88
Capaian Kinerja 20 10,39 11,20 13,83 13,36 14,08
Nilai Hasil Evaluasi 100 57,91 61,33 61,57 63,81 65,30
Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC CC CC B
Kementerian PAN dan RB merekomendasikan supaya Sekretariat
Kabinet melakukan penyempurnaan lebih lanjut, yaitu:
1. Melakukan monitoring atas realisasi target secara periodik atas kinerja
Rencana Aksi secara berkala;
2. Menyiapkan indikator kinerja individu yang mengacu pada IKU Sekretariat
Kabinet;
3. Meningkatkan manajemen kinerja melalui penyusunan perencanaan kinerja
yang berorientasi hasil, melakukan pengukuran atas apa yang
Hasil penilaian AKIP Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN
dan RB 3.3.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 51
Sasaran 4
Meningkatnya kualitas penyusunan
standar harga satuan barang/jasa
dan standar biaya khusus di
lingkungan Sekretariat Kabinet
direncanakan, melaporkan realisasi kinerja dan melakukan evaluasi atas
akuntabilitas kinerja serta memanfaatkan seluruh proses tersebut dalam
pengambilan keputusan;
4. Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen
kinerja di seluruh jajaran Sekretariat Kabinet untuk mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel;
5. Menetapkan indikator tujuan;
6. Menyempurnakan rumusan indikator kinerja, utamanya di tingkat unit kerja
menjadi lebih SMART;
7. Meningkatkan sistem pengumpulan data kinerja untuk memudahkan
pengumpulan data kinerja dan mengembangkannya dengan menggunakan
teknologi informasi; dan
8. Meningkatkan kualitas evaluasi kinerja dan program serta monitoring
tindak lanjut hasil evaluasi, sehingga mampu memberikan saran perbaikan
yang lebih konkrit serta mampu mendorong unit kerja melaksanakan tindak
lanjut perbaikan manajemen kineja dan peningkatan kinerja.
Pelaksanaan rekomendasi tersebut merupakan tanggung jawab
seluruh unit kerja, Biro Perencanaan dan Keuangan sebagai koordinator
penyusunan perencanaan dan pelaporan kinerja telah melakukan upaya
sosialisasi dengan melaksanakan kegiatan Reviu Hasil Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet Tahun 2014, pada
tanggal 11 September 2014 dengan mengundang narasumber dari
Kementerian PAN dan RB.
Sasaran keempat dicapai
melalui kegiatan “Penelaahan,
Pembahasan, dan Penyusunan
Standar Harga Satuan Barang/Jasa
dan Standar Biaya Khusus”.
Berikut ini gambaran capaian target kinerja sasaran 4 pada tahun 2014.
Target Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4
❶ Tingkat pemanfaatan dokumen standar
harga satuan barang/jasa oleh unit kerja terkait
❷ Persentase dokumen standar satuan
barang/jasa disusun tepat waktu
100%
100%
N/A
100%
N/A
100%
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 52
Sasaran 4 beserta indikatornya tidak ditetapkan sebagai Indikator
Kinerja Utama Biro Perencanaan dan Keuangan. Output yang dihasilkan pada
tahun 2014 adalah 1 (satu) buah Rancangan Peraturan Sekretaris Kabinet
tentang Tata Cara Penyusunan Standar Harga Satuan Barang/Jasa di
Lingkungan Sekretariat Kabinet. Penyusunan Standar Harga Satuan Barang
dan Jasa Tahun 2015 belum dapat dilaksanakan dikarenakan perlunya
menyusun petunjuk pelaksanaan standar harga satuan barang/jasa di
lingkungan Sekretariat Kabinet yang bertujuan meningkatkan kualitas
penyusunan standar harga satuan barang/jasa di lingkungan Sekretariat
Kabinet yang tertib, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Capaian indikator pertama sasaran 4 tahun 2014 adalah Not Available
(N/A) dengan alasan penyusunan Standar Harga Barang dan Jasa tahun 2014
baru dilaksanakan di akhir tahun 2013 sehingga tidak dapat dimanfaatkan
dalam penyusunan RAB Sekretariat Kabinet Tahun 2014 oleh unit kerja,
karena itu output tersebut tidak diikutsertakan dalam survei pemanfaatan
dokumen pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja
tahun 2014. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, capaian tahun 2013 adalah
75,56%.
Target penyelesaian dokumen Standar Harga Barang dan Jasa Tahun
2015 paling lambat pada tanggal 31 Desember 2014. Rancangan Peraturan
Sekretaris Kabinet tentang Tata Cara Penyusunan Standar Harga Satuan
Barang/Jasa di Lingkungan Sekretariat Kabinet telah diselesaikan pada
tanggal 22 Desember 2014. Indikator kedua sasaran 4 memperoleh capaian
100% dengan indikator capaian warna biru masuk dalam kategori
memuaskan.
B. Realisasi Anggaran Pagu yang diperjanjikan dalam PK Biro Perencanaan dan Keuangan
adalah Rp.2.900.000.000,-. Alokasi anggaran untuk pencapaian sasaran 1
sampai dengan 4 beserta realisasinya adalah sebagai berikut:
Tingkat pemanfaatan dokumen standar harga satuan
barang/jasa oleh unit kerja terkait
4.1.
Persentase dokumen standar satuan barang/jasa disusun tepat
waktu
4.2.
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 53
SASARAN PAGU AWAL* PAGU REVISI* REALISASI* %
REALISASI
%CAPAIAN
KINERJA**
Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat
Kabinet
SASARAN 1 Rp.969.280,- Rp.862.931,- Rp.697.988,- 80,89% 102%
Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan
akuntabel
SASARAN 2 Rp.960.720,- Rp.855.720,- Rp.837.753,- 97,90% 98,49%
Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan
anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
SASARAN 3 Rp879.826,- Rp.761.750,- Rp.637.608,- 83,70% 89,22%
Meningkatnya kualitas penyusunan standar harga satuan barang/jasa dan
standar biaya khusus di lingkungan Sekretariat Kabinet
SASARAN 4 Rp.90.174,- Rp.103.250,- Rp.71.212,- 68,96% 100%
TOTAL Rp.2.900.000,- Rp.2.583.651,- Rp.2.244.561,- 86,88% 97,43%
*dalam ribuan **rata-rata capaian indikator kinerja masing-masing sasaran
Pagu setelah revisi terakhir adalah Rp.2.583.651.000,-, sampai dengan
31 Desember 2014 penyerapan anggaran Biro Perencanaan dan Keuangan
adalah Rp.2.244.561.000,- atau 86,88%. Anggaran tidak terserap sebesar
Rp.339.090.000,- atau 13,12%. Tidak terserapnya anggaran bukan dikarenakan
tidak terlaksanakannya program/kegiatan yang telah direncanakan, namun
merupakan upaya penghematan pemerintah, salah satunya karena adanya
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan Kegiatan
Pertemuan/Rapat di luar Kantor. Dengan adanya kebijakan tersebut maka
penyelenggaraan kegiatan konsinyering yang semula akan dilakukan di hotel
dialihkan menjadi kegiatan rapat-rapat yang dilakukan di dalam kantor,
sehingga anggaran yang telah dialokasikan tidak terserap.
Persentase capaian kinerja total adalah rata-rata capaian seluruh
indikator kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan yaitu 97,43% (Sangat Baik).
Realisasi anggaran sebesar 86,88% dibandingkan dengan capaian kinerja
sebesar 97,43% menunjukkan adanya penghematan atau efisiensi dalam
pelaksanaan kegiatan.
BAB IV PENUTUP
PENUTUP
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 54
aporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 disusun
sebagai wujud pertanggungjawaban Kepala Biro Perencanaan dan
Keuangan kepada Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet yang
telah memberikan amanah dan tugas. Empat sasaran strategis yang
telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 dapat
dicapai, dilihat dari capaian indikator kinerja masing-masing sasaran maka
dapat disimpulkan bahwa capaian Biro Perencanaan dan Keuangan dengan
rata-rata capaian 97,43% ada pada kategori Sangat Baik. Namun demikian
disadari bahwa dengan tingkat capaian tersebut, masih terdapat beberapa hal
yang memerlukan penyempurnaan lebih lanjut di tahun mendatang.
Tidak hanya penyempurnaan perumusan indikator kinerja dan target
kinerja yang lebih baik tetapi juga perlu dilakukan penyempurnaan
pengumpulan data guna mengukur capaian kinerja. Keterbatasan dan
kompetensi SDM yang dimiliki Biro Perencanaan dan Keuangan merupakan
salah satu hal penting yang juga perlu diperbaiki.
Untuk meningkatkan kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan perlu
dibuat strategi atau rencana aksi pada tahun 2015, sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi atas realisasi target kinerja dan anggaran secara berkala
untuk memastikan pencapaian target dan melakukan antisipasi jika terdapat
masalah;
2. Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan
sehingga dapat dijadikan bahan masukan dalam melakukan perencanaan
kinerja di masa-masa mendatang;
3. Meningkatkan koordinasi dengan unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet
sehingga proses perencanaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi internal dan eksternal agar
tercipta peningkatan mutu penganggaran dan pengelolaan keuangan;
5. Membenahi sistem pengarsipan sehingga memudahkan pihak internal dan
eksternal dalam memperoleh data dan informasi;
6. Meningkatkan kompetensi SDM dengan memberikan pelatihan;
7. Menyusun Standar Operasional Prosedur untuk pengumpulan data kinerja;
8. Mendorong pembangunan aplikasi sistem akuntabilitas kinerja yang
bertujuan untuk memudahkan pemantauan dan pengendalian kinerja di
lingkungan Sekretariat Kabinet.
L
PENUTUP
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 55
Penyempurnaan juga masih harus terus dilakukan untuk meningkatkan
kualitas laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.
Diharapkan laporan kinerja digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan
implementasi pada Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja
(Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis
(Strategic Plan) Biro Perencanaan dan Keuangan. Informasi yang tersaji dalam
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan ini diharapkan dapat menjadi
informasi dan masukan yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan dan
penyusunan kebijakan organisasi, maupun bagi seluruh stakeholders dan
masyarakat luas terkait dengan pelaksanaan kegiatan Biro Perencanaan dan
Keuangan dalam memberikan dukungan kepada organisasi Sekretariat Kabinet.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 56
LAMPIRAN I
CAPAIAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Terwujudnya peningkatan kualitas
penyusunan program
dan anggaran
Sekretariat Kabinet
Persentase ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet
100% 100% 100%
Persentase dokumen perencanaan
program Sekretariat Kabinet yang
disusun tepat waktu
100% 100% 100%
Persentase ketepatan perencanaan
anggaran Sekretariat Kabinet
85% 100% 117,65%
Persentase dokumen perencanaan
anggaran Sekretariat Kabinet yang
disusun tepat waktu
100% 100% 100%
Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan
program dan anggaran Sekretariat
Kabinet
75% 68,64% 91,52%
Terwujudnya pelayanan
administrasi keuangan
yang cepat, tepat,
transparan, dan
akuntabel
Persentase Surat Perintah Membayar
yang dapat diterbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana secara akurat
100% 99,77% 99,77%
Persentase laporan keuangan disusun
tepat waktu
100% 93,75% 93,75%
Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet
WTP WTP 100%
Persentase layanan administrasi
keuangan yang dapat dipenuhi secara akurat
100% 99,95% 99,95%
Persentase tingkat kepuasan unit kerja
terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet
80% 74,29% 92,86%
Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan
laporan pelaksanaan
program dan anggaran
akuntabilitas kinerja di
lingkungan Sekretariat
Kabinet
Tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan
hasil evaluasi terkait dengan
pelaksanaan program, anggaran, dan
akuntabilitas kinerja
85% 78,95% 92,88%
Persentase dokumen perencanaan
kinerja serta laporan dan evaluasi hasil
pelaksanaan program, anggaran, dan
akuntabilitas kinerja yang diselesaikan
95% 71,05% 74,79%
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 57
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
tepat waktu
Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN & RB
B B 100%
Meningkatnya kualitas penyusunan standar
harga satuan
barang/jasa dan
standar biaya khusus di
lingkungan Sekretariat Kabinet
Tingkat pemanfaatan dokumen standar harga satuan barang/jasa oleh unit
kerja terkait
100% N/A N/A
Persentase dokumen standar satuan barang/jasa disusun tepat waktu
100% 100% 100%
Jumlah Anggaran Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2014 : Rp 2.583.651.000,00
Jumlah Realisasi Anggaran Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2014 : Rp 2.244.561.000,00
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 58
LAMPIRAN II
KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM
Dokumen Batas Waktu Penyampaian Tanggal Penyampaian
1. Hasil Review Baseline
Sekretariat Kabinet Tahun 2015
3 Maret 2014 berdasarkan surat
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan No.1105/D.VIII/02/
2014 tanggal 28 Pebruari 2014 hal permintaan Hasil Review Baseline
RKP 2015
- Memorandum Kepala Biro
Perencanaan dan Keuangan No.
M-144/Adm-1/03/2014 tanggal 3
Maret 2014
- Surat Deputi Bidang Administrasi
Nomor B-202/Adm/03/2014
tanggal 4 Maret 2014
2. Rencana Kerja Bagian
Anggaran 114 (Sekretariat
Kabinet) Tahun Anggaran
2015 dan Dokumen
Kesepakatan Pertemuan
Tiga Pihak Rancangan
Renja Ba 114 (Setkab)
Tahun 2015
4 April 2014 berdasarkan Surat
Edaran Bersama Menteri
PPN/Kepala Bappenas dan Menkeu No. 0091/M.PPN.03/2014 dan No. S-
179/MK.02/2014 tanggal 19 Maret
2014 hal Pagu Indikatif dan
Rancangan Awal Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2015
- Softcopy Renja telah
disampaikan kepada
Kementerian PPN/Bappenas
pada tanggal 1 April 2014
- Hardcopy Renja disampaikan
melalui Surat Sekretaris Kabinet
No.
B-224/Seskab/IV/2014 tanggal
25 April 2014 hal Penyampaian
Rancangan Renja Bagian
Anggaran 114 (Setkab) Tahun 2015.
Penyampaian hardcopy Renja
menunggu Dokumen Kesepakatan
Pertemuan Tiga Pihak Rancangan Renja BA 114 (Setkab) Tahun 2015
lengkap ditandatangani oleh
semua perwakilan dari
Kementerian PPN/Bappenas, DJA,
Kemenkeu dan Setkab.
3. Rancangan Teknokratik
Rencana Strategis
Sekretariat Kabinet Tahun 2015—2019
Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Nasional, pimpinan
K/L diharapkan menyusun RT-
Renstra K/L untuk periode
berikutnya
RT-Renstra Sekretariat Kabinet
Tahun 2015—2019 diserahkan oleh
Bpk. Dipo Alam kepada Sekretaris Kabinet Bpk. Andi Widjajanto pada
acara serah terima jabatan
tanggal 3 November 2014
4. Program Kerja Satuan
Organisasi/Unit Kerja
Sekretariat Kabinet Tahun 2015
Akhir tahun berjalan sebelum
periode berikutnya.
Memorandum Kepala Biro
Perencanaan dan Keuangan
Nomor M.834/Adm-1/12/2014
tanggal 15 Desember 2014
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 59
LAMPIRAN III
KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN DOKUMEN PERENCANAAN ANGGARAN
Dokumen Batas Waktu Penyampaian Tanggal Penyampaian
1. Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA)
Setkab T.A 2015
berdasarkan Pagu Anggaran
23 Juli 2015 berdasarkan Surat
Menkeu No. S-61/MK.2/2014 tanggal 17
Juli 2014 hal Perpanjangan batas waktu
penyampaian dan penelaahan RKA-K/L
Pagu Anggaran T.A 2015
Surat Sekretaris Kabinet No.B-
368/Seskab/VII/2014 tanggal 18
Juli 2014 hal Usulan Rencana Kerja
dan Anggaran Setkab T.A 2015
2. RKA Setkab T.A 2015
berdasarkan Alokasi K/L
6 Oktober 2014 berdasarkan Surat
Menkeu No. S-662/MK.02/2014 tanggal
29 September 2014 hal Penyampaian
Pagu Alokasi Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga Tahun Anggaran 2015
Surat Sekretaris Kabinet
No.B.461/Seskab/10/2014 tanggal 1
Oktober 2014 hal Usulan Rencana
Kerja dan Anggaran Setkab TA 2015
3. Konsep Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Setkab T.A
2015
14 Nopember 2014 bedasarkan Surat
Direktur Anggaran I Nomor S-
2171/AG/2014 tanggal 14 Nopember 2014
hal Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Induk Tahun Anggaran 2015
- Memorandum Kepala Biro
Perencanaan dan Keuangan No.
M.717/Adm-1/11/2014 tanggal 12
Nopember 2014 hal Permohonan
paraf tiap lembar pada DIPA Induk
Setkab TA 2015
- Surat Deputi Bidang Administrasi No. B-1150/ Adm/11/2014 tanggal
17 Nopember 2014 hal
Penyampaian Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Induk Setkab T.A 2015 yang telah
ditandatangani
4. Nota Keuangan dan
RAPBN 2015, serta Laporan
Pelaksanaan APBN
Semester I dan Prognosis Semester
II Tahun 2014
3 Juni 2014 berdasarkan Surat Menkeu
No. S-259/MK.02/2014 tanggal 29 April 2014 dan surat Dirjen Anggaran No. S-
818/AG/ 2014 tanggal 7 Mei 2014 hal
Permintaan data untuk Bahan
penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN
2015, serta Laporan Pelaksanaan APBN
Semester I dan Prognosis Semester II
Tahun 2014
Surat Deputi Bidang Administrasi
No. B-601/Adm/06/2014 tanggal 3
Juni 2014 hal Permintaan Data
untuk Bahan Penyusunan NK dan
RAPBN Tahun 2015 serta Laporan
Pelaksanaan APBN Semester I dan
Prognosis Semester II Tahun 2014
5. Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK)
Satuan Organisasi/Unit
Kerja Sekretariat Kabinet Tahun 2015
Akhir tahun berjalan sebelum periode
berikutnya.
POK diserahkan oleh Sekretaris
Kabinet pada kegiatan rapat
Penyerahan Dokumen DIPA dan POK Sekretariat Kabinet T.A 2015 tanggal
11 Desember 2014
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 60
LAMPIRAN IV
HASIL PERHITUNGAN SURVEI TINGKAT KEPUASAN UNIT KERJA TERHADAP
PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN SEKRETARIAT KABINET
No. Pertanyaan Tidak
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
Index
I Ketanggapan Dalam Pelayanan (Responsiveness) 69,33%
1 Apakah Anda puas dengan
ketanggapan pegawai Bagian
Perencanaan terhadap kesulitan unit kerja dalam menyusun
perencanaan program dan anggaran
- 9% 35% 52% 4% 70%
2 Puaskah Anda dengan kecepatan pegawai Bagian Perencanaan
dalam mengoreksi kesalahan yang terjadi dalam penyusunan
perencanaan program dan
anggaran
- 6% 40% 50% 4% 70%
3 Sejauhmana tingkat kepuasan Anda
terhadap kemudahan dalam
mengakses hasil dari penyusunan perencanaan program dan
anggaran
1% 4% 47% 43% 5% 68%
II Keandalan Dalam Pelayanan (Reliability) 69,75%
4 Apakah Anda puas dengan
pengetahuan pegawai pada Bagian
Perencanaan dalam hal
penyusunan perencanaan program
dan anggaran
3% 3% 42% 47% 5% 70%
5 Puaskah Anda dengan ketepatan waktu penyelesaian penyusunan
perencanaan program dan
anggaran
1% 9% 37% 49% 4% 69%
6 Sejauhmana tingkat kepuasan Anda
terhadap keakuratan hasil penyusunan perencanaan program
dan anggaran
1% 8% 38% 48% 5% 69%
7 Apakah Anda puas dengan
kemampuan pegawai Bagian
Perencanaan dalam hal
penggunaan sarana dan prasarana
untuk mendukung kecepatan penyelesaian perencanaan
program dan anggaran
- 5% 42% 48% 5% 71%
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 61
No. Pertanyaan Tidak
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
Index
III Sarana dan Prasarana Fisik (Tangible) 60,5%
8 Apakah Anda puas dengan
kenyamanan ruangan Bagian Perencanaan dalam melayani unit
kerja
3% 14% 60% 18% 5% 62%
9 Puaskah Anda dengan sarana yang
tersedia untuk menyampaikan
saran atau keluhan
4% 19% 59% 15% 3% 59%
IV Kepastian Dalam Pelayanan (Assurances) 65%
10 Apakah Anda puas dengan
kemudahan dalam memperoleh
informasi tentang peraturan
penyusunan perencanaan program
dan anggaran
14% - 44% 39% 3% 65%
11 Sejauhmana tingkat kepuasan Anda
terhadap kejelasan prosedur
tentang penyusunan perencanaan
program dan anggaran
3% 14% 42% 38% 3% 65%
12 Puaskah Anda dengan kemudahan
dalam mendapatkan informasi
tentang proses penyusunan
perencanaan program dan anggaran
- 17% 43% 37% 3% 65%
V Sikap Dalam Pelayanan (Empathy) 73,25%
13 Puaskah Anda dengan keramahan
pegawai pada Bagian Perencanaan
dalam melayani pertanyaan dari
unit kerja
- 3% 30% 45% 22% 77%
14 Apakah Anda puas dengan
kemampuan berkomunikasi pegawai pada Bagian Perencanaan
terkait permintaan kelengkapan
bahan penyusunan perencanaan program dan anggaran
- 3% 29% 59% 9% 75%
15 Puaskah Anda dengan kepedulian pegawai pada Bagian Perencanaan
dalam memahami kebutuhan unit kerja dalam penyusunan perencanaan program dan
anggaran
3% 5% 35% 51% 6% 71%
16 Sejauhmana tingkat kepuasan Anda
terhadap bimbingan yang diberikan pegawai pada Bagian Perencanaan
dalam penyusunan perencanaan
program dan anggaran
1% 6% 42% 42% 9% 70%
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 62
LAMPIRAN V
HASIL PERHITUNGAN SURVEI TINGKAT KEPUASAN UNIT KERJA TERHADAP
PELAYANAN ADMINISTRASI KEUANGAN SEKRETARIAT KABINET
No. Pertanyaan Tidak
Tahu
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
Index
I Keandalan Dalam Pelayanan (Reliability) 74,19%
1 Proses pelayanan administrasi di
Bagian Keuangan cepat 0% 6% 27% 63% 3% 73%
2 Proses pelayanan administrasi di
Bagian Keuangan tepat waktu 0% 5% 47% 45% 3% 69%
3
Proses verifikasi dokumen
administrasi di Bagian Keuangan akurat
3% 2% 15% 69% 11% 77%
4
Bagian Keuangan telah memiliki
kemampuan,pengetahuan, dan kecakapan yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya
5% 2% 15% 69% 10% 76%
5 Informasi keuangan yang diberikan
dapat diandalkan 0% 2% 19% 71% 8% 77%
6
Pelayanan yang diberikan ke
seluruh unit kerja telah sama atau
seragam (tidak membeda-bedakan)
3% 3% 21% 66% 6% 74%
II Ketanggapan Dalam Pelayanan (Responsiveness) 75,68%
7
Bagian Keuangan cepat dan tanggap
dalam melakukan koreksi kesalahan
yang terjadi dalam administrasi
keuangan
2% 3% 18% 71% 6% 76%
8 Bagian Keuangan memiliki kesigapan membantu kesulitan unit
kerja dalam pelaksanaan anggaran
0% 3% 19% 76% 2% 75%
III Kepastian Dalam Pelayanan (Assurances) 75,48%
9
Unit kerja mudah untuk
memperoleh informasi tentang
peraturan pelakasanaan anggaran
2% 2% 15% 77% 5% 76%
10
Unit kerja mudah untuk
memperoleh tentang realisasi anggaran masing-masing
0% 2% 11% 76% 11% 79%
11
Penyampaian prosedur
pelaksanaan anggaran keuangan
telah jelas dan mudah dimengerti
0% 3% 36% 61% 0% 72%
IV Sikap Dalam Pelayanan (Empathy) 77,42%
12 Komunikasi dengan Bagian Keuangan berjalan dengan baik
dan lancar
2% 2% 13% 76% 8% 77%
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 63
No. Pertanyaan Tidak
Tahu
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
Index
13
Kesopanan Bagian Keuangan
dalam melayani pertanyaan dari
unit kerja telah baik
0% 5% 11% 76% 8% 77%
V Sarana dan Prasarana Fisik (Tangible) 68,23%
14 Ruang pelayanan Bagian Keuangan nyaman
3% 13% 36% 45% 3% 66%
15 Komputer yang ada di Bagian
Keuangan bekerja dengan handal 7% 5% 26% 58% 5% 70%