108
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN DINAS KESEHATAN Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Telp(0711) 7690032 Websites : www.dinkes.banyuasinkab.go.id, e-mail : [email protected] LKjIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATANdinkes.banyuasinkab.go.id/wp-content/uploads/sites/... · Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat

  • Upload
    others

  • View
    26

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN

DINAS KESEHATAN Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Telp(0711) 7690032

Websites : www.dinkes.banyuasinkab.go.id, e-mail : [email protected]

LKjIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DINAS KESEHATAN

TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa

ta’alla karena atas izin dan karunia -Nya

Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat

diselesaikan.

Laporan ini merupakan media pertanggungjawaban tertulis

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan,

berisi informasi tentang tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan strategis dalam mewujudkan visi ,

misi dan sasaran Dinas Kesehatan selama tahun 2016.

Mengingat terbatasnya kemampuan , kami menyadari bahwa

Laporan Kinerja (LKj) Tahunan yang disusun ini masih

terdapat kekurangan, oleh karena itu segala koreksi dan saran

dalam rangka penyempurnaan sangat kami harapkan

Pangkalan Balai, 2017

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

RINGKASAN EKSEKUTIF iii

BAB.I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 1

B. DASAR HUKUM 2

C. MAKSUD DAN TUJUAN 2

D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3

E. SARANA DAN PRASARANA 20

BAB II PERENCANAAN

A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 1

BAB III AKUNTABILTAS KINERJA

A. STANDAR PENILAIAN KINERJA 1

B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 3

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN 60

D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA 75

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun

2016 dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan

Rencana Kinerja Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin

dituntut untuk secara terus - menerus melakukan perubahan ke arah

perbaikan. Perubahan-perubahan tersebut harus disusun dalam bentuk

tahapan kegaiatn yang terarah dan berkelanjutan, sehingga dapat

meningkatkan kinerja .

Untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyuasin harus memiliki visi dan misi yang jelas serta

menggunakan strategi dan cara -cara pencapaian tujuan yang tepat dan

terarah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut telah ditetapkan masing -

masing 22 (dua puluh dua) program dan 56 (Lima Puluh Enam)

indikator kinerja, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuasin

Untuk mewujudkan tujuan dalam perencanaan strategik tahun

2014 - 2018, maka dari 5 (Lima) sasaran yang ditetapkan untuk tahun

2015 dengan hasil pengukuran kinerja Sasaran, yaitu :

1. Sasaran ““Meningkatnya Usia Harapan Hidup”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidup

dengan ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang berkualitas dengan 38 (tiga puluh delapan) Indikator kinerja

sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 95.21 %

dengan predikat Sangat Baik.

iv

2. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Bayi”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi

dengan 5 (lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian

indikator sasaran sebesar 118.70% dengan predikat Sangat Baik.

3. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Ibu”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu

dengan 9 (sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata

capaian indikator sasaran sebesar 108.99% dengan predikat Sangat Baik.

4. Sasaran “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk

dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian

indikator sasaran sebesar 108.33% dengan predikat Sangat Baik.

5. Sasaran “Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas

dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui

ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningktakn kualitas dan kuantitas

SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan

kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai

standar dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata

capaian indikator sasaran sebesar 100.00% dengan predikat Sangat Baik.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Banyuasin bisa dikataka n ”SANGAT BAIK”

menurut Pedoman Penyusunan L KjIP Tahun 2016.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 1

A. LATAR BELAKANG

Setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah Negara

mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya sera kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada

suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing intansi,

sebagaimana hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah guna

mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang baik ( Good Governance) di

Indonesia.

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahunan sangatlah penting dan strategis

oleh karena memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja

yang telah dan seharusnya di capai

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk

meningkatkan kinerjanya

Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan

kabupaten Banyuasin sebagai salah satu instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah

Pemerintah Kabupaten banyuasin, juga mempunyai kewajiban untuk menyusun

Laporan Kinerja (LKj) Tahunan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan visi dan misi untuk mencapai sasaran

dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.

PENDAHULUAN

BAB I

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 2

B. DASAR HUKUM.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan

kedua Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petujunk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Bupati No. 627 tahun 2011 tentang Penjabaran Uraian Tugas dan Fungsi

Urusan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja (LKj) Tahunan ini merupakan salah satu media informasi

pertanggungjawaban untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran

dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Dalam

Laporan Kinerja (LKj) ini diuraikan hasil evaluasi berupa analisis akuntabilitas kinerja

sasaran dalam rangka mewujutkan tujuan, visi dan misi sebagaimana telah ditetapkan

dalam Rencana Strategis (Renstra).

Evaluasi terhadap capaian kinerja bertujuan untuk :

1. Meningkatkan akuntabilitas, kredibilitas instansi dimata instansi yang lebih tinggi

dan akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap skpd dalam hal ini

adalah Dinas Kesehatan

2. Menjadi umpan balik untuk peningkatan kinerja skpd

3. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawab skpd

4. Mendorong skpd untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan

pembangunan secara baik, sesuai ketentuan, peraturan perundang – undangan

yang berlaku serta kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 3

5. Menjadikan instansi yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,

efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan

D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1) Struktur Organisasi

Struktur Organisasi SKPD Kesehatan mengacu PP 41 tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741), telah

ditetapkan Struktur organisasi SKPD Kesehatan Kabupaten Banyuasin berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 02 Tahun 2011 Tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Banyuasin. Maka ditetapkan

struktur organisasi Dinas Kesehatan berikut:

LAMPIRAN IV KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

NOMOR 2 THN 2011 TANGGAL 8 JANUARI 2011

Y

PATEN BANYUASI

KABID Pengembangan

SDM & INFOKES KABID JAMINAN &

SARANA KESEHATAN

SEKSI Pengembangan SDM, Registrasi &

Akreditasi

SEKSI JAMINAN

KESEHATAN

SEKSI SARANA & PRASARANA

KESEHATAN SEKSI Data & INFOKES

SEKSI PROMKES &

PEMBERDAYAAN MASY SEKSI KEFARMASIAN MAKANAN &

MINUMAN

KELOMPOK JAFUNG KELOMPOK JAFUNG

KELOMPOK

JAFUNG

UPTD LABORATORIUM

KESEHATAN

KEPALA DINAS

UPT INSTALASI

FARMASI

SUBAG PENY PROGRAM

&ANGGARAN

SEKRETARIS DINAS

SUBAG KEUANGAN

& PERLENGKAPAN

SUBAG UMUM &

KEPEGAWAIAN

KABID YAN KES KABID PENGENDALIAN

MASALAH KESEHATAN

SEKSI KESEHATAN

DASAR

SEKSI P2P

SEKSI KES RUJUKAN &

GIZI Masyarakat

SEKSI PENGAMATAN PENY &

PENANGULANGAN WABAH

SEKSI KESEHATAN

KHUSUS SEKSI KESLING

KELOMPOK JAFUNG KELOMPOK JAFUNG

UPT PUSKESMAS (32)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 4

2) Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam melaksanakan tugas Dinas Kesehatan mempunyai tugas

melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten dibidang Kesehatan berdasarkan

azas otonomi dan tugas pembantuan, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan kegiatan Sekretariat, yaitu urusan umum, perlengkapan,

kepegawaian dan keuangan ;

b. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesehatan ;

c. Pemberian pelayanan umum dibidang Kesehatan ;

d. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang Kesehatan meliputi pendekatan,

pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan ;

e. Pelaksanaan pembinaan teknis dibidang Pelayanan Kesehatan, rujukan,

pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, pengawasan obat,

makanan ringan dan minuman serta alat kesehatan, promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat ;

f. Perencanaan sistem kesehatan daerah, akreditasi dan sertifikasi kesehatan

serta peningkatan SDM Kesehatan berdasarkan kebijakan teknis

g. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya ;

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan bertugas memimpin dan melaksanakan segala

usaha dan kegiatan di bidang kesehatan serta pengolahan Kesekretariatan

Dinas. Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan

fungsi yaitu :

a. Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang selaras

dengan Visi dan Misi daerah ;

b. Membuat program kerja untuk mencapai tujuan jangka panjang, jangka

menengah dan jangka pendek;

c. Mengkoordinir kegiatan Sekretariat dan bidang-bidang;

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 5

d. Memberi petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan

bawahannya yang berada dalam lingkungan dinasnya;

e. Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan Instansi terkait

baik pusat maupun daerah

f. Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

2. Sekretariat Dinas Kesehatan

Sekretariat Dinas bertugas melaksanakan administrasi umum,

pengolahan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hubungan masyarakat dan

urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang. Dalam

melaksanakan Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana program bidang kesehatan beserta anggaran

pelaksanaannya;

b. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan / dokumentasi;

c. Pengelolaan urusan kehumasan hukum & penyusunan peraturan

perundang - undangan;

d. Pembinaan urusan umum;

e. Penyelenggaraan tata usaha kepegawaian;

f. Penyelenggaraan tata usaha keuangan & inventarisasi rumah tangga

kantor;

g. Melaksanakan hubungan kerja dengan satuan kerja lain yang terkait dalam

rangka kelancaran pelaksanaan fungsinya;

h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

& fungsinya.

(1) Sub bagian Penyusunan Program dan Anggaran :

a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan penyusunan rencana dan

program kerja Dinas Kesehatan, penyusunan rencana anggarannya serta

memantau pelaksanaannya;

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 6

b. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk

melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya;

c. Melaksanakan koordinasi dengan dinas/ instansi terkait, menghimpun,

merekapitulasi dan menyusun bahan-bahan untuk penyusunan program

Dinas Kesehatan;

d. Menghimpun, merekapitulasi dan menyusun rencana kerja tahunan dan

triwulan Dinas Kesehatan;

e. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program di bidang

kesehatan;

f. Melaksanakan sinkronisasi program pembangunan kesehatan dari

berbagai sumber biaya (DAK, DAU, APBD dan BLN);

g. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan pertemuan untuk

mengikuti rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang);

h. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan Rapat Kerja Kesehatan

Daerah (Rakerkesda);

i. Menyusun perencanaan dan pembangunan proyek-proyek dan

mengamati pelaksanaannya;

j. Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang

kesehatan;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :

a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan umum dan kepegawaian;

b. Mengkoordinasi tugas administrasi umum dan kepegawaian agar

berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku;

c. Menghimpun, menelaah dan menyampaikan Peraturan Perundang-

undangan yang berhubungan dengan kesehatan, kerumahtanggaan,

perlengkapan dan lain-lain

d. Melaksanakan tata usaha dan pengendalian kearsipan;

e. Melaksanakan tugas kehumasan dan protokoler;

f. Melaksanakan pengamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 7

g. Mengkoordinasi tugas kepegawaian agar berjalan dengan baik sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

h. Membuat perencanaan tentang formasi (kebutuhan) pegawai;

i. Melaksanakan tata usaha kepegawaian dan pembuatan data

kepegawaian;

j. Melaksanakan urusan pembinaan dan pengembangan kepegawaian;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan :

a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan keuangan dan perlengkapan;

b. Mengkoordinasi tugas keuangan agar berjalan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

c. Melakukan tata usaha keuangan dan pertanggungjawaban anggaran;

d. Melaksanakan urusan pajak-pajak;

e. Melaksanakaan pembinaan dan pengendalian serta pengawasan

terhadap para bendaharawan;

f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan keuangan pada UPT

Puskesmas dan UPT Farmasi;

g. Melaksanakan pengelolaan administrasi pendapatan (retribusi, dan lain-

lain) ;

h. Melaksanakan usulan permintaan anggaran (rutin, gaji, program dan

lain-lain).

i. Mengkoordinasi tugas administrasi keuangan dan perlengkapan agar

berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku;

j. Melaksanakan inventarisasi barang/ alat perlengkapan kantor;

k. Melaksanakan tugas pemeliharaan dan penghapusan barang/ alat

perlengkapan kantor;

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 8

3. Pelayanan Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

Kesehatan di bidang Pelayanan Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang

Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan dasar.

b. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan

dan pembinaan gizi masyarakat.

c. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan khusus.

d. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya

(1) Seksi Kesehatan Dasar :

a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi

Kesehatan Dasar ;

b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Dasar serta mengolah

bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai

denganbidang tugasnya;

c. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis standar pelayanan pusat

kesehatan masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu

(Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat Keliling (Pusling) dan Pelayanan

Kesehatan Dasar Swasta baik administratif maupun teknis medis;

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap sistem pelayanan

kesehatan dasar swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila

ada penyimpangan standar;

e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya pemeriksaaan kesehatan

ibu, anak dan upaya pelayanan serta kegiatan keluarga berencana melalui

Puskesmas, Rumah Sakit dan unit layanan kesehatan lainnya;

f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas, Pustu, dan

layanan kesehatan dasar lainnya dalam hal pemeliharaan pengobatan

terhadap anak yang menderita penyakit menular;

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 9

g. Mengelola program Gerakan Sayang Ibu (GSI), Audit Pengumpulan bahan

penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan Maternal Perinatal dan

pembinaan bidan di desa;

h. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan

Dasar.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(2) Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi Masyarakat :

a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi

Kesehatan Rujukan dan Gizi ;

b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi serta

mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai

denganbidang tugasnya;

c. Melaksanakan pembinaan pengendalian teknis standar pelayanan kesehatan

rujukan di Rumah Sakit, baik milik Pemerintah maupun swasta, secara

administratif maupun teknis medis;

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap sistem pelayanan

kesehatan rujukan swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila

ada penyimpangan standar;

e. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan rumah sakit;

f. Melaksanakan pemantauan konsumsi gizi dan pemantauan status gizi

masyarakat (khususnya status gizi Balita, anak sekolah dan ibu hamil).

g. Turut melaksanakan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi bersama instansi

terkait.

h. Melaksanakan usaha perbaikan gizi masyarakat dan memasyarakatkan

Keluarga Sadar Gizi.

i. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan masalah-

masalah gizi seperti Kurang Vitamin A, Anemia Gizi Besi, GAKY, Kurang Energi

Protein, Marasmus, Kwarshiorkor, dan lain-lain.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 10

j. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan

Rujukan dan Gizi Masyarakat;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(3) Seksi Kesehatan Khusus :

a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi

Kesehatan Khusus ;

b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Khusus serta

mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai

denganbidang tugasnya;

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan anak sekolah;

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan usia lanjut;

e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan khusus yaitu

kesehatan jiwa, kesehatan indra, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan kerja,

kesehatan olahraga.

f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan matra, yaitu

kesehatan haji, kesehatan transmigrasi dan kesehatan matra lainnya.

g. Melaksanakan koordinasi pembinaan program laboratorium pemeriksaan

rutin.

h. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan

Khusus.

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsi

4. Pengendalian Masalah Kesehatan

Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian

tugas Dinas Kesehatan di bidang Pengendalian Masalah Kesehatan. Dalam

melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan

fungsi:

1. Perencanaan kegiatan penyelidikan epidemiologi dan laboratorium terhadap

kemungkinan terjadinya wabah penyakit.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 11

2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pemberantasan penyakit

menular langsung dan penyakit yang bersumber dari binatang

3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pencegahan penyakit dan

imunisasi

4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan penanggulangan KLB, wabah

dan bencana serta pengorganisasian bantuan kesehatan

5. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pembinaan kesehatan

lingkungan

6. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan

fungsinya

(1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit :

a. Menyusun rencana dan program kerja seksi pemberantasan penyakit menular

langsung dan penyakit bersumber binatang, serta mengolah bahan untuk

melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya;

b. Merencanakan, mengadakan dan mendistribusikan sarana dan peralatan

termasuk kebutuhan obat penyakit menular langsung dan penyakit bersumber

binatang;

c. Melaksanakan pengumpulan bahan penyelenggaraan pemberantasan penyakit

menular langsung dan penyakit bersumber binatang;

d. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya

pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang;

e. Melakukan kegiatan pengawasan pada suatu daerah tertentu yang

menunjukkan gejala-gejala penyakit menular;

f. Menyebarkan informasi tentang cara-cara pemberantasan penyakit menular

langsung dan penyakit bersumber binatang;

g. Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaranya pemberantasan vektor;

h. Melaksanakan hubungan kerja/koordinasi dengan unit kerja lain untuk

kelancaran tugas pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit

bersumber binatang;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 12

(2) Seksi Pengamatan dan Penanggulangan Wabah & KLB :

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pengamatan Penyakit Dan

Penanggulangan Wabah Dan KLB serta mengolah bahan untuk melaksanakan

kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Melaksanakan pengamatan rutin terhadap perkembangan terjadinya kasus-

kasus penyakit menular dan tidak menular;

c. Mengumpulkan data, mencermati dan menyelidiki secara epidemiologis

tentang kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada suatu daerah tertentu;

d. Mengolah data dan membuat laporan tentang hasil penyelidikan epidemiologi

yang telah dilaksanakan;

e. Melaksanakan vaksinasi terhadap anggota masyarakat yang rentan bila

kemungkinan terjadi wabah penyakit menular;

f. Melaksanakan penanggulangan dan pengendalian penyakit potensial

wabah/kejadian luar biasa;

g. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya kesehatan pasca

bencana;

h. Melaksanakan perencanaan, pengadaan dan distribusi kebutuhan sarana dan

peralatan termasuk obat/vaksin penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

(PD3I);

i. Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis upaya imunisasi;

j. Mengumpulkan bahan monitoring evaluasi pelaksanaan imunisasi rutin dan

insidentil pada puskesmas, posyandu, unit pelaksana kesehatan lainnya serta

menganalisis hasil penelitian penyakit dan memberikan imunisasi;

k. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Pengamatan

Penyakit Dan Penanggulangan Wabah Dan KLB;

l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya

(3) Seksi Kesehatan Lingkungan :

a. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk

melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan;

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 13

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kualitas air dan lingkungan

pemukiman, termasuk pengungsian;

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum

(sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana

umum lainnya);

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat

pengelolaan makanan (berbagai macam industri pangan, rumah makan dan

restoran, hotel, pasar, dan lainnya);

e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat

pengolahan, penyimpanan dan penjualan pestisida;

f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah dan limbah,

baik rumah tangga maupun industri;

g. Melaksanakan penyehatan kawasan dan sanitasi darurat;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya

5. Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan

Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang

Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan. Dalam

melaksanakan tugas Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi

Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

1. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan pengemasan

data dan informasi bidang kesehatan.

2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan penelitian kesehatan.

3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pengembangan sumberdaya

manusia kesehatan.

4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan registrasi dan akreditasi.

5. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan.

6. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan pengembangan

potensi peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 14

7. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Registrasi &

Akreditasi :

a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses Penilaian Angka Kredit bagi

pejabat fungsional bidang kesehatan sesuai peraturan perundangan yang

berlaku;

b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap para pejabat

fungsional tentang tata cara Penilaian Angka Kredit sesuai peraturan

perundangan yang berlaku;

c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional bidang

kesehatan;

d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses penetapan akreditasi;

e. Melaksanakan pembinaan terhadap pelayanan medik dasar dan spesialistik

dalam rangka akreditasi;

f. Memberikan rekomendasi izin di bidang kesehatan, sarana kesehatan,

usaha kefarmasian, makanan dan minuman;

g. Memberikan izin sementara di bidang kesehatan, sarana kesehatan, usaha

kefarmasian, makanan dan minuman sebelum turunnya Peraturan Daerah

yang mengatur hal tersebut;

h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Banyuasin, khususnya di bidang perizinan

kesehatan;

i. Memberikan rekomendasi izin pendirian lembaga pendidikan tenaga

kesehatan dan diklat tenaga kesehatan;

j. Memberikan rekomendasi izin kepada pihak-pihak yang akan

melaksanakan penelitian di bidang kesehatan;

k. Memberikan sertifikasi kepada pihak-pihak yang melaksanakan seminar

dan simposium di bidang kesehatan;

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 15

l. Merencanakan, mengembangkan dan mengadakan sarana dan peralatan

dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM Kesehatan, Registrasi dan

Akreditasi;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(2) Seksi Data Informasi Kesehatan :

a. Mengembangkan pengelolaan data (Pengumpulan, Penyimpanan,

Pengolahan dan Analisis) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi yang ada;

b. Mengembangkan pengemasan data (Bank Data, Profil Kesehatan ataupun

suatu bentuk Informasi Khusus lainnya);

c. Mengembangkan Jaringan kerjasama (kemitraan) dalam pengelolaan data

dan informasi kesehatan secara lintas program dan lintas sektoral dengan

pihak-pihak yang terkait.

d. Mengembangkan pendayagunaan data dan informasi kesehatan;

e. Merencanakan dan mengadakan sarana dan peralatan yang dibutuhkan bagi

kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi kesehatan;

f. Menghimpun dan merekapitulasi laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Terpadu Puskesmas (SP2TP);

g. Menghimpun dan merekapitulasi data profil puskesmas se-Kabupaten dan

kemudian menyusun serta menyajikan profil Dinas Kesehatan Kabupaten;

h. Menyusun dan mengirim laporan kegiatan tahunan (data dasar puskesmas,

profil kesehatan kabupaten, profil sumberdaya manusia kesehatan

kabupaten dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kabupaten serta

data penunjang lain yang terkait dengan hal-hal tersebut) ke Dinas

Kesehatan Provinsi dan Pusat (Kementerian Kesehatan RI);

i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penelitian kesehatan dalam rangka

pembinaan program kesehatan;

j. Memberikan bimbingan teknis kepada para petugas yang terlibat dalam

kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi kesehatan serta

penelitian kesehatan;

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 16

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(3) Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat :

a. Menyusun rencana program kerja Seksi Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat;

b. Mengumpulkan dan mengolah bahan kegiatan pelaksanaan promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

c. Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan dan meningkatkan keterampilan

sumber daya manusia (SDM) dalam memanfaatkan sarana dan alat bantu

penyuluhan kesehatan;

d. Merencanakan dan mengadakan media dan alat bantu promosi kesehatan;

e. Merencanakan, mengadakan dan menyebarluaskan pesan-pesan dan

informasi kesehatan kepada masyarakat melalui segala bentuk media

promosi kesehatan, baik berupa buku, alat peraga, spanduk, banner, baliho,

maupun melalui media elektronik;

f. Melakukan pembinaan dan pengembangan perilaku individu, keluarga dan

masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam

kehidupan sehari-hari di rumah tangga;

g. Melakukan pembinaan, pengembangan potensi dan peran serta masyarakat

dalam pengendalian dan pemberantasan penyakit, serta pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan;

h. Membina/menjalin kemitraan dalam teknis Program Pemberdayaan

Masyarakat di bidang kesehatan bersama kegiatan TNI Masuk desa,

Manunggal KB serta instansi terkait;

i. Membina, mengembangkan dan memberdayakan bentuk-bentuk

UKBM(Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) sebagai wadah

peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, seperti Posyandu,

Posbindu Lansia, Poskesdes, Poskestren, Pos Obat Desa, Santri Husada, dan

bentuk UKBM lainnya;

j. Turut membina dan memberdayakan organisasi pemuda dan organisasi

kemasyarakatan yang bergerak di bidang kesehatan seperti Saka Bhakti

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 17

Husada (SBH), Peningkatan Partisipasi Generasi Muda Dalam Pembangunan

Kesehatan (P2GMPK), Peningkatan Peran Wanita Pembangun Kesehatan

(P2WPK), dan wadah lain sejenisnya;

k. Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis kegiatan Upaya Kesehatan

Sekolah (UKS), Sentra Pengobatan Tradisional.

l. Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi secara lintas program dan lintas

sektoral dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas promosi kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

6. Jaminan & Sarana Kesehatan

Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas

Dinas Kesehatan di bidang Jaminan & Sarana Kesehatan. Dalam melaksanakan

tugas Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

1. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan jaminan pemeliharaan

kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan

dan pembiayaan.

2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan perencanaan, pengadaan,

pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan

3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan Kefarmasian, makanan dan

minuman.

4. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

(1) Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan :

a) Memimpin penyusunan rencana program jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan

pembiayaan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 18

b) Mengkoordinasi pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan

pembiayaan.

c) Mengelola jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi

kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan.

d) Mengendalikan pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan

pembiayaan.

e) Mengevaluasi pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan

pembiayaan.

f) Memberikan pembinaan teknis program jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan

pembiayaan.

g) Menyampaikan pelaporan program jamkesmas, jamsoskes dan jaminan

pemeliharaan kesehatan lainnya

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(2) Seksi Sarana & Peralatan Kesehatan

a. Memimpin penyusunan rencana program sarana dan peralatan kesehatan

yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi,

pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan

kesehatan.

b. Mengkoordinasi pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang

meliputi monitoring dan evaluasi, akreditasi, registrasi dan sertifikasi,

pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan

kesehatan.

c. Mengelola sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan

evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan,

pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 19

d. Mengendalikan pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang

meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi,

pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan

kesehatan.

e. Mengevaluasi pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang

meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi,

pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan

kesehatan.

f. Memberikan pembinaan teknis program sarana dan peralatan kesehatan

yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi,

pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan

kesehatan.

(3) Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman :

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kefarmasian, meliputi obat,

makanan dan minuman, NAPZA dan kosmetika, serta mengolah bahan

untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai dengan bidang tugasnya;

2. Menyusun perencanaan kebutuhan obat serta melaksanakan pengadaan

obat dan perbekalan kesehatan lainnya;

3. Melaksanakan pembinaan, pengendalian serta pengawasan Kefarmasian,

Makanan dan minuman dan batra;

4. Melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan

penyalahgunaan obat, narkotika dan psikotropika, zat adiktif, rokok, alkohol

dan bahan berbahaya lainnya di institusi pendidikan dan dalam masyarakat,

yang dilaksanakan dengan berkoordinasi secara lintas sektor dan lintas

program.

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ketersediaan serta penggunaan obat

di Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan sarana kesehatan lainnya;

6. Pemberian bimbingan teknis dan pembinaan sarana produksi, industri,

indusri makanan rumah tangga dan industri perorangan obat tradisional;

7. Melaksanakan pengamatan penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM);

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 20

8. Penyuluhan dan pemasyarakatan obat esensial generik serta Tanaman Obat

Keluarga;

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan teknis

operasinal Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Kesehatan.

Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kesehatan mempunyai tugas

melakukan sebagian fungsi Dinas Kesehatan dalam kegiatan teknis di Bidang

Kesehatan secara proforsional sesuai dengan kebutuhan berdasarkan bidang

keahlian masing-masing.

E. SARANA DAN PRASARANA

Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin memiliki sarana dan

prasarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional baik

operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin sendiri maupun

operasional UPT dibawahnya yaitu UPT Farmasi dan Puskesmas. Sarana dan

Prasaran tersebut berupa gedung, mobil ( Mobil Dinas dan Puskesmas Keliling

serta Ambulans) dan kendaraan roda 2 (dua) yang terdistribusi di Dinas

Kesehatan Kabupaten Banyuasin dan di UPT yang ada.

Kegaiatan Operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin

dilaksanakan di :

1. Kantor Utama Dinas Kesehatan terletak di Komplek Perkantoran

Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Pangkalan Balai.

2. Gudang Farmasi terletak di Jalan Merdeka Pangkalan Balai

Adapun kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilaksanakan di

Puskesmas yang berjumlah 32 buah yang terdiri dari 14 Puskesmas Rawat

Inap dan 18 Puskesmas Non-Rawat Inap serta 102 Puskesmas Pembantu yang

dilengkapi dengan rumah dinas medis dan paramedis yang tersebar di seluruh

Kabupaten Banyuasin.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 21

Sarana penunjang kegiatan pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Banyuasin, antara lain :

1. 4 Kendaraan Puskesmas Keliling, 29 kendaraan ambulans, 9 kendaraan

operasional Puskesmas yang tersebar di seluruh Puskesmas dan 2

kendaraan UPT Farmasi

2. 21 kendaraan operasional di Dinas Kesehatan

3. 49 buah sepeda motor yang didistribusi di Dinas Kesehatan maupun

Puskesmas

4. 1 Buah speed Boad dan 1 Buah Puskesmas Keliling Perairan

5. 103 unit laptop, 33 unit personal komputer, dan 17 notebook yang

terdistribusi di Dinas Kesehatan dan di setiap Puskesmas di Kabupaten

Banyuasin.

Dan untuk melaksanakan dan menyelanggarakan kegiatannya, Dinas

Kesehatan Kabupaten Banyuasin memperoleh anggaran yang bersumber dari :

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

b. Dana Alokasi Khusus (DAK)

c. Bantuan Propinsi

d. Dana Pajak Rokok

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 2 hal 1

A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016

SASARAN TAHUN 2016 YANG INGIN DICAPAI

Sasaran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin yan akan dicapai Tahun 2016

berikut dengan indicator kinerja dan targetnya adalah sebagaimana pada table II.1

dibawah ini :

Tabel II .1 Rencana Kinerja Dinas kesehata n Kabupaten Banyuasin

Tahun 2016

Sasaran Indikator kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

1.1.1. Meningkatnya Usia Harapan Hidup 1 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70

2 Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin % 100

3 Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan

% 100

4 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)

Jumlah 31

5 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin

Jumlah 31

6 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin % 100

7 Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA % 90

8 Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan % 100

9 Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular % 100

10 Penderita DBD yang ditangani % 100

11 Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk

per 100.000

0,99

PERENCANAAN KINERJA

BAB II

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 2 hal 2

Sasaran Indikator kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

12 Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan % 70

13 Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan % 88

14 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk per 100.000

216

15 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam

% 100

16 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun

per 100.000

7/100.000

17 Penemuan Penderita Pneumonia Balita % 100

18 Penemuan Penderita Diare % 100

19 Prevalensi kasus HIV % <0,5

20 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS

% 97

21 Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) % 100

22 Persentase Desa Siaga Aktif % 80

23 Rasio Posyandu Persatuan Balita Rasio 10

24 Persentase Rumah Tangga ber PHBS % 72

25 Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat % 100

26 Persentase Lansia yang tertangani % 75

27 Persentase Rumah Tangga Sehat % 85

28 Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas % 66

29 Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat % 100

30 Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat % 80

31 Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan % 84

32 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk Rasio 1

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 2 hal 3

Sasaran Indikator kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

33 Cakupan Puskesmas Pembantu % 40

34 Cakupan Puskesmas % 71

35 Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Rasio 0,004

36 Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota

% 100

38 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin % 100

39 Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan % 100

2.1.1 Menurunnya Angka Kematian Bayi 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB per /1.000

KH 20

2 Persentase Kunjungan Bayi % 90

3 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100

4 Persentase Pelayanan Anak Balita % 90

5 Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi % 90

2.2.1 Menurunnya Angka Kematian Ibu 1 Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI per 100.000

KH <97

2 Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 % 98

3 Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan % 90

4 PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi % 80

5 Persentase Ibu Nifas % 90

6 Persentase Peserta KB Aktif % 75

7 Persentase Neonatal dengan Komplikasi % 80

8 Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar

% 100

9 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) % 90

2..3.1 Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk 1 Persentase Balita Gizi Buruk % 15

2 Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin

% 100

3.1.1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang

1 Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu % 100

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 2 hal 4

Sasaran Indikator kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar

2 Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan

% 100

Semua Sasaran Strategis dan indikator diatas merupakan Indiakator Kinerja Utama

(IKU) Dinas Kesehatan Banyuasin.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 1

A. STANDAR PENILAIAN KINERJA

Agar dapat dilakukan analisis terhadap hasil kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuasin, maka perhitungan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian

(Formulir Pengukuran Kinerja), perlu memperhatikan karakteristik komponen

realisasi, dalam kondisi :

1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik,

maka digunakan rumus :

Rencana % Pencapaian Kinerja =

Realisasi x 100%

Rencana

2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja,

maka digunakan rumus :

% Pencapaian Kinerja = Rencana-(Realisasi-Rencana) x 100%

Rencana

Untuk capaian masing-masing indikator kinerja disimpulkan berdasarkan

”Metode Rata-Rata Data Kelompok ” penyimpulan pada tingkat sasaran untuk

setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil) yang

ada setiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari

setiap kategori dibagi dengan jumlah indikator yang ada dikelompok sasaran

tersebut.

AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II

Jumlah Indikator untuk setiap kategori x Nilai Mean Tiap Kategori Capaian Sasaran

Jumlah Indikator Kinerja Sasaran

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 2

Tabel III.1 Skala Nilai Nilai Peringkat Kerja

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Kode

1. ≥ 91 Sangat Baik

2. 75,1 - 90,0 Tinggi

3. 65,1 - 75,0 Sedang

4. 50,1 - 65,0 Rendah

5. ≤ 50,0 Sangat Rendah Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010, diolah

1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian

Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan

tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang

waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk

meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud

nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar

penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,

menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan

sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian Kinerja

Dinas Kesehatan Tahun 2016 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kerja

Tahun 2016 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial. Perjanjian Kinerja

Tahun 2016 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kerja Tahun 2016. Ringkasan

Perjanjian Kinerja Tahun 2016 selengkapnya terdapat pada dokumen Perjanjian

Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 pada Lampiran 2.1

Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten banyuasin telah dapat

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai salah satu perangkat daerah

Pemerintah Kabupaten banyuasin, baik kegiatan yang telah bersifat administrative

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 3

maupun bersifat teknis secara proporsional telah berjalan dengan baik, hal ini

dalam rangka mencapai Visi Kabupaten Banyuasin dalam bidang kesehatan berupa

Banyuasin terdepan, berdaya saing dan mandiri.

Pengukuran kinerja kali ini difokuskan pada pengukuran output dan

outcome, sedangkan indicator benefit dan impact akan diukur sebatas apabila

memungkin sumber datanya.

B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuasin Tahun 2016 adalah memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sesuai dengan dokumen Rencana Strategis

(Renstra) Tahun 2014-2018 maupun yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahun 2016.

Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016 di Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten

Banyuasin, diuraikan sebagai berikut :

a. Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Tahun 2016

Tabel III.2 Target dan Realisasi Capaian dan Sasaran

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2015

2016

Target Akhir

RPJMD (2018)

Target Realisasi

% Realisasi terhadap

target kabupaten

Target Nasional

% Realisasi terhadap

target Nasional

Realisasi Sumsel

1 Angka Usia Harapan Hidup

68,31 th 70 th 68,31 th 97,59% 70,1 th 97,45% 69,14 thn 74,1 th

2

Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB

4/1,000 KH

20/1,000 KH

3,5/1,000 KH

182,50% 20/1,000

KH 182,50% -

16/1,000 KH

Sumber : Dinas Kesehatan, 2016, data diolah

b. Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin

Dalam menyusun IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin melalui tahap

pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perencanan, baik

ditingkat nasional maupun didaerah.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Tabel III. 3 Pencapaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016

Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian

2014 Capaian

2015

Tahun 2016 Target Akhir Renstra (2018)

Persentase Tingkat Capaian

(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)

1 Angka Usia Harapan Hidup

Tahun

Memperkirakan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur

68 68,21 70 68,31 97,59 74 92,31

2 Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien

Masyarakat Miskin % Jumlah pasien miskin di sakes strata 1 / Jumlah

masyarakat miskin x 100 % 74,61 54.34 100 180.638/314.031 x100% = 57,5 57,50 100 57,50

3 Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan %

Jumlah seluruh penduduk yang memiliki jaminan / Jumlah seluruh penduduk x 100 % 98 98.2 100 796894/822.575 x100% = 98,2 98,20 100 98,20

4 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)

Jumlah

Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)

31 31 31 32 103,23 33 96,97

5 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Jumlah

Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 31 31 31 32 103,23 33 96,97

6 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin %

Jumlah obat dan vaksin yang tersedia / Kebutuhan x 100 % 88,28 101,5 100 132/132 x100% = 100 100,00 100 100,00

7 Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA %

Jumlah rumah sehat yang memiliki TOGA / jumlah rumah x 100 % 80 88,34 90 130,256/240.776 x100% = 54 60,00 90 60,00

8 Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan %

Jml Sampel yang sesuai standar kesehatan / jumlah semua sampel 80 85,2 100 149/149 x100% = 100 100,00 100 100,00

9 Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular %

Jumlah Seluruh Penemuan dan Penanganan Penyakit / Jumlah Seluruh Penyakit x 100 % 100 100 100

8 Penyakit / 8 Penyakit

x100% = 100 100,00 101 99,01

10 Penderita DBD yang ditangani

%

Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah dalam waktu satu tahun / Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam waktu satu tahun yang sama x 100 %

100 100 100 589/589 x100% = 100 100,00 100 100,00

11 Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk per

100.000

Jumlah Malaria Positif di suatu wilayah dalam kurun

waktu tertentu / Jumlah Penduduk beresiko di wilayah yang sama x 1000

0.074 94.2 0,99 0/811,105 x100% = 0 100,00 0,99 0,00

12 Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan

%

Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama satu tahun / Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam waktu satu tahun x 100 %

57 57,14 70 626/1316 x100% = 47,5 67,86 70 67,86

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian

2014

Capaian

2015

Tahun 2016 Target Akhir

Renstra (2018)

Persentase

Tingkat Capaian

(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)

13 Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan

%

Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik sembuh maupun pengobatan lengkap) / Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati x 100 %

87 91 88 712/762 x100% = 93,43 106,17 88 106,17

14 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk

per 100.000

Jumlah Penderita baru dan lama TB Paru BTA Positif yang ditemukan disuatu wilyah pada kurun waktu tertentu / jumlah penduduk disuatu wilyah pada kurun waktu tertentu x 100000

99 104 216 752/822575 x100.000 = 91 216,58 208 43,75

15 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam

%

Jumlah KLB di desa / kelurahan yang ditangani < 24 jam dalam periode tertentu / Jumlah KLB di desa / kelurahan yang terjadi pada periode yang sama x 100 %

100 100 100 5 desa/ 5 desa x100% = 100 100,00 100 100,00

16 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun per

100.000 Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan / Jumlah Penduduk < 15 tahun x 100.000

2/100,000 2,07/100,000

7/100.000 6/241,721 x100.000 = 2,5/100,000 164 7/100.000 164

17 Penemuan Penderita Pneumonia Balita

%

Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun / Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %

35,1 24,89 100 774/8,308 x100% = 9,32 9,32 100 9,32

18 Penemuan Penderita Diare

%

Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun / Jumlah perkiraan penderita diare pada suatu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% dari angka kesakitan diare x jumlahpenduduk) x 100 %

31,85 156 100 23,394/17,603 x100% = 132 132,00 100 132,00

19 Prevalensi kasus HIV

% Jumlah pasien HIV dan AIDS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah penduduk di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100.000

0.01 0.001 <0,5 6/822,575 x100.000 = 0,72 56,00 <0,5

20 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS

%

Jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS di satu wilayah pada waktu tertentu /

Jumlah penduduk usia 15-24 tahun di satu wilayah pada waktu yang sama x 100 %

75 81.2 97 196.975/242,215 x100% = 81,32 83,84 99 82,14

21 Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) %

Jumlah desa/kelurahan UCI / Seluruh desa/kelurahan x 100 % 96.71 94.07 100 297/304 x100% = 97,7 97,70 80 122,13

22 Persentase Desa Siaga Aktif %

Jumlah Desa siaga yang aktif / Jumlah Desa siaga yang dibentuk x 100 % 100 100 80 304/304 x100% = 101 126,25 80 126,25

23 Rasio Posyandu Persatuan Balita Rasio Jumlah Posyandu /Jumlah Balita X 1000 10.2 10.2 10 683/67,014 x100% = 10,2 102,00 10 102,00

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian

2014

Capaian

2015

Tahun 2016 Target Akhir

Renstra (2018)

Persentase

Tingkat Capaian

(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)

24 Persentase Rumah Tangga ber PHBS %

jumlah rumah tangga sehat /jumlah rumah tangga total

65.47 71 72 141,983/243,811 x100% = 58 80,56 70 82,86

25 Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat

%

Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah murid SD dan setingkat disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %

92 83.37 100 15559/19307 x100% = 80,6 80,60 100 80,60

26 Persentase Lansia yang tertangani %

Jumlah Lansia yang tertangani / Jumlah Lansia x 100 %

35.67 83.53 75 48,580/58,801 x100% = 82,62 110,16 80 103,28

27 Persentase Rumah Tangga Sehat %

Jumlah Rumah Sehat / Jumlah Seluruh Rumah yang ada x 100 %

65 51.26 85 86,724/192,403 x100% = 45 52,94 87 51,72

28 Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas %

Jumlah Penduduk yang memiliki Akses Air Minum / Jumlah Penduduk x 100 %

65.7 58 66 448,298/822.575 x100% = 54.4 82.42 68 86,03

29 Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat %

Jumlah Air yang memenuhi Syarat / Jumlah Sampel yang diperiksa x 100 %

65.7 46.14 100 39/39 x100% = 100 100,00 100 100,00

30 Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat %

Jumlah jamban yang memenuhi syarat / Jumkah KK yang diperiksa x 100

65 71.3 80 437,463/816,637 x100% = 53,6 67,00 85 63,06

31 Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan

% Jumlah Tempat Umum yang memenuhi syarat

kesehatan / jumlah semua tempat umum x 100 % 69.35 79 84 530/741 x100% = 71,5 85,12 87 82,18

32 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk Rasio Jumlah PKM, Poliklinik, Pustu / penduduk x 1000 0.5 0.5 1 451/822,575 x1,000 = 0,5 50,00 1,2 41,67

33 Cakupan Puskesmas Pembantu %

Jumlah Puskesmas Pembantu / Jumlah Seluruh Desa x 100 %

33.55 33.5 40 107/304 x100% = 35,2 88,00 48 73,33

34 Cakupan Puskesmas %

Jumlah Puskesmas / Jumlah Seluruh Kecamatan x 100 %

163.2 163.2 71 32/19 x100% = 168 236,62 86 195,35

35 Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Rasio Jumlah Rumah Sakit / Jumlah Penduduk x 1000 0.0012 0.0012 0,004 1/822,575 x1000 = 0,0024 60,00 0,006 40,00

36 Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota %

Pelayanan gawat darurat / Jumlah Rumah Sakit Kabupaten / Kota x 100 %

100 100 100 45/45 x100% = 100 100,00 100 100,00

38 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

% Jumlah Kunjungan Pasien Masyarakata miskin di Strata 1 / Jumlah seluruh masyarakat miskin di Kabupaten/Kota x 100 %

74.6 37,6 100 354,660/822,575 x100% = 43,1 43,10 100 43,10

39 Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan

% Jumlah Kerjasama (Kemitraan) / Total Organisasi bermitra x 100 %

100 100 100 2 mitra/2 mitra x100% = 100 100,00 100 100,00

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian

2014

Capaian

2015

Tahun 2016 Target Akhir

Renstra (2018)

Persentase

Tingkat Capaian

(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)

1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB per /1.000

KH

Jumlah bayi yang dilahirkan di satu wilayah tertentu selama 1 tahun / Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama x 1000

12 4 20 57/16,212 x1000 = 3,5 182,50 16 21,88

2 Persentase Kunjungan Bayi

%

Jumlah Kunjungan Bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %

91.34 87,887 90 15,219/15,271 x100% = 99,5 110,56 90 110,56

3 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

%

Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %

96.6 100 100 21/21 x100% = 100 100,00 100 100,00

4 Persentase Pelayanan Anak Balita

%

Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali disatu wilayah kerja pada waktu tertentu / Jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %

96.6 90.6 90 77,309/83,077 x100% = 92,7 103,00 90 103,00

5 Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi

%

Jumlah Bayi post Neonatal Memperoleh Pelayanan Kesehatan sesui standart di satu wilayah kerja pada kurunwaktu tertentu / Jumlah seluruh sasaran bayi disatu wilayah pada kurun waktu yang sama x 100%

89.84 87.88 90 15,545/16,569 x100% = 87,7 97,44 90 97,44

1 Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI

per 100.000 KH

Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di satu wilayah tertentu selama 1 tahun / Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama x 100.000

72 120 <97 10/16,212 x100.000 = 61 136,46 <97 141,67

2 Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4

%

Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah

kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %

96.56 94.9 98 16,969/18,665 x100% = 90,91 92,77 100 90,91

3 Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

%

Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %

92.5 91.89 90 16,057/17,816 x100% = 90,12 100,13 91 99,03

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian

2014

Capaian

2015

Tahun 2016 Target Akhir

Renstra (2018)

Persentase

Tingkat Capaian

(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)

4 PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi

%

Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %

71.21 55.4 80 2,435/3,487 x100% = 69,83 87,29 80 87,29

5 Persentase Ibu Nifas

%

Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar disatu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu / Seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %

92.11 91.6 90 16,000/17,816 x100% = 89,81 99,79 90 99,79

6 Persentase Peserta KB Aktif

%

Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Seluruh pasangan Usia Subur di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %

77.42 72.4 75 119.667/130.305 x100% = 91.84 122.45 75 122.45

7 Persentase Neonatal dengan Komplikasi

% Jumlah neonatal dengan komplikasi yang tertangani / Jumlah seluruh neonatal dengan komplikasi yang ada x 100 %

76.6 10.18 80 701/701 x100% = 100 125,00 80 125,00

8 Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar

% Jumlah Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar / Jumlah Seluruh

fasilitas Kesehatan x 100 %

100 100 100 451/451 x100% = 100 100,00 100 100,00

9 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)

% Jumlah Neonatal yang melakukan kunjungan pertama (KN1) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / jumlah seluruh neonatal x 100 %

95.68 93.4 90 15,270/15270 x100% = 100 111,11 90 111,11

1 Persentase Balita Gizi Buruk % Jumlah Balita Gizi Buruk/ Jumlah Balita x 100 11 14 0,15 21/83,007 x100% = 0,0025 198,33 15 0,02

2 Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin

% Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI / Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin x 100 %

63.56 100 100 320/320 x100% = 100 100,00 100 100,00

1 Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu % Jumlah PKM yang memiliki SIK/Jumlah PKM x 100 100 100 100 32/32 x100% = 100 100,00 100 100

2 Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan %

Pelayanan Kesehatan sesui dengan SOP (Standart Operasional Prosedur)

100 100 100 100/100 x100% = 100 100,00 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Tabel III. 4 Pengukuran Kinerja Tahun 2016

Sasaran Strategis Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Target Realisasi

Interval Realisasi Kinerja (%)

≤ 50,0 50,1 -

65,0

65,1 -

75,0

75,1 -

90,0 ≥ 91 Realisasi (%)

1.1.1. Meningkatnya Usia Harapan Hidup

1 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70 68,31 97,59 97,59

2 Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien

Masyarakat Miskin % 100 57,5 57,50 57,50

3 Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan % 100 98,2 98,20 98,20

4 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)

Jumlah 31 32 103,23 103,23

5 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Jumlah 31 32 103,23 103,23

6 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin % 100 100 100,00 100,00

7 Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA % 90 54 60,00 60,00

8 Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan % 100 100 100,00 100,00

9 Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular % 100 100 100,00 100,00

10 Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100,00 100,00

11 Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk per 100.000 0,99 0 100,00 100,00

12 Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan % 70 47,5 67,86 67,86

13 Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang

disembuhkan % 88 93,43 106,17 106,17

14 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk per 100.000 216 91 216,58 216,58

15 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam % 100 100 100,00 100,00

16 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun per 100.000 7/100.000 2,5/100,000 35,00 164.00

17 Penemuan Penderita Pneumonia Balita % 100 9,32 9,32 9,32

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Target Realisasi

Interval Realisasi Kinerja (%)

≤ 50,0 50,1 - 65,0

65,1 - 75,0

75,1 - 90,0

≥ 91 Realisasi (%)

18 Penemuan Penderita Diare % 100 132 132,00 132,00

19 Prevalensi kasus HIV % <0,5 0,72 56,00 56,00

20 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS % 97 81,32 83,84 83,84

21 Persentase Desa yang mencapai "Universal Child

Immunization" (UCI) % 100 97,7 97,70 97,70

22 Persentase Desa Siaga Aktif % 80 101 126,25 126,25

23 Rasio Posyandu Persatuan Balita Rasio 10 10,2 102,00 102,00

24 Persentase Rumah Tangga ber PHBS % 72 58 80,56 80,56

25 Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat % 100 80,6 80,60 80,60

26 Persentase Lansia yang tertangani % 75 82,62 110,16 110,16

27 Persentase Rumah Tangga Sehat % 85 45 52,94 52,94

28 Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas % 66 54.4 82.42 82.42

29 Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat % 100 100 100,00 100,00

30 Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat

% 80 53,6 67,00 67,00

31 Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan % 84 71,5 85,12 85,12

32 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk Rasio 1 0,5 50,00 50,00

33 Cakupan Puskesmas Pembantu % 40 35,2 88,00 88,00

34 Cakupan Puskesmas % 71 168 236,62 236,62

35 Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Rasio 0,004 0,0024 60,00 60,00

36 Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota % 100 100 100,00 100,00

38 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin % 100 43,1 43,10 43,10

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Target Realisasi

Interval Realisasi Kinerja (%)

≤ 50,0 50,1 - 65,0

65,1 - 75,0

75,1 - 90,0

≥ 91 Realisasi (%)

39 Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan % 100 100 100,00 100,00

RATA-RATA 95.21

2.1.1 Menurunnya Angka Kematian Bayi

1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB per /1.000 KH 20 3,5 182,50 182,50

2 Persentase Kunjungan Bayi % 90 99,5 110,56 110,56

3 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100 100 100,00 100,00

4 Persentase Pelayanan Anak Balita % 90 92,7 103,00 103,00

5 Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi % 90 87,7 97,44 97,44

RATA-RATA 118,70

2.2.1 Menurunnya Angka Kematian Ibu

1 Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI per 100.000 KH

<97 61 136,46 136,46

2 Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 % 98 90,91 92,77 92,77

3 Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan % 90 90,12 100,13 100,13

4 PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi % 80 69,83 87,26 87,29

5 Persentase Ibu Nifas % 90 89,81 99,79 99,79

6 Persentase Peserta KB Aktif % 75 91.84 122.45 122.45

7 Persentase Neonatal dengan Komplikasi % 80 100 100,00 125,00

8 Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar % 100 100 100,00 100,00

9 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) % 90 100 111,11 111,11

RATA-RATA 108.33

2..3.1 Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk

1 Persentase Balita Gizi Buruk % 0,15 0,0025 198,33 198,33

2 Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin % 100 100 100,00 100,00

RATA-RATA 149,17

3.1.1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan

1 Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu % 100 100 100,00 100,00

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Target Realisasi

Interval Realisasi Kinerja (%)

≤ 50,0 50,1 - 65,0

65,1 - 75,0

75,1 - 90,0

≥ 91 Realisasi (%)

yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar

2 Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan

% 100 100 100,00 100,00

RATA-RATA 100,00

Rata-Rata Indikator

571.41

114.28

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 13

Tabel III.5 Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Nasional (SPM)

Data Pencapaian Indikator Kinerja Standart Pelayanan Minimal (SPM) (Permenkes No. 741/Menkes/Per/VII/2008)

No Indikator SPM Target Angka Absolut

Angka Pembilang Penyebut

Pelayanan Kesehatan Dasar

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95% 16969 18665 90,91%

2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 80% 2435 3487 69,83%

3 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 90% 16057 17816 90,13%

4 Cakupan Ibu Nifas 90% 16000 16057 99,65%

5 Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang

ditangani 80% 701 701 100,00%

6 Cakupan Kunjungan Bayi 90% 15219 15271 99,66%

7 Persentase Desa yang mencapai "Universal

Child Immunization" (UCI) 100% 297 304 97,70%

8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita 90% 77039 83.077 92,73%

9 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI

pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin 100% 320 320 100,00%

10 Cakuapan Balita Gizi Buruk Mendapat

Perawatan 100% 21 21 100,00%

11 Cakupan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat 100% 15559 19307 80,59%

12 Cakupan Peserta KB Aktif 70% 119667 130305 91,84%

13 Cakupan Penemuan dan Penaggulangan

Penderita Penyakit

a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per

100.000 penduduk < 15 Tahun 2/100.000 6 241.721 2,07/100.000

b. Penemeuan Penderita Pneumonia 100% 774 2930 26,42%

c. Penemuan Pasien Baru TB BTA (+) 100% 650 1316 49,39%

d. Penderita DBD yang ditangani 100% 589 589 100,00%

e. Penemuan Penderita Diare 100% 23.394 17.304 135,19%

14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien

Masyarakat Miskin 100% 311.710 494.198 63,07%

Pelayanan Kesehatan Rujukan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 14

No Indikator SPM Target Angka Absolut

Angka Pembilang Penyebut

15 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien

Masyarakat Miskin 100% 180.638 97100 186,03%

16

Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1

yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota

100% 2 2 100,00%

Pelayanan Kesehatan Rujukan

17 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang

dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam 100% 6 6 100,00%

Pelayanan Kesehatan Rujukan

18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 304 304 100,00%

c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja serta Alternative Solusi yang Telah Dilakukan.

Dalam pelaporan LKjIp Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin disamping

mengungkapkan keberhasilan juga mengungkapkan mengenai kegagalan dalam

pencapain tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun keberhasilan dan

kegagalan tersebut diuraikan sebagai berikut :

Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Usia Harapan

Hidup dengan 38 (Tiga Puluh Delapan) Indikator kinerja sasaran dengan rata-rata

capaian indikator sasaran sebesar 95.21 % dengan predikat Sangat baik

Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, adalah

sebagai berikut :

1. Usia Harapan Hidup

Target tahun 2016 yaitu 70 tahun yang terealisasi 68.31 tahun maka nilai

capaian indikator sebesar 97,59 % yang berarti pencapaian indicator ini adalah

sangat baik.

Realisasi tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 mengalami kenaikan 0,10

tahun menjadi 68,31 tahun. Realisasi tahun 2015 dibandingkan tahun 2014

juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,21 tahun yaitu angka usia harapan

hidup sebesar 68.21 tahun, akan tetapi pada realisasi tahun 2014 mengalami

penurunan 0,84 tahun dari realisasi tahun 2013 yaitu sebesar 68,84 tahun.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 15

Perbaikan derajat kesehatan memberikan korelasi positif terhadap usia

harapan hidup.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (74 tahun) bila dibandingkan

realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat

pencapaian 92.31%. Dalam hal ini SKPD pesimis untuk mecapai target pada

akhir Renstra.

2. Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin

Target tahun 2016 sama dengan target SPM sebesar 100 % terealisasi

57.5 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 57.5 %, dengan

ketegori rendah. Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin disarana

kesehatan strata 1 sebanyak 180.638 orang, sedangkan jumlah seluruh

masyarakat miskin sebanyak 314.031 orang.

Hal ini disebabkan adanya program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) dan Program Jaminan Kesehatan Sumsel Semesta. Selanjutnya

pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai

dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 57.5 %.

Dalam hal ini SKPD sangat optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.

3. Persentase Penduduk (Termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki

jaminan kesehatan.

Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 98.2 %, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 98.2 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah

penduduk yang memiliki jaminan sebanyak 796.894 orang, sedangkan jumlah

seluruh masyarakat miskin sebanyak 822.575 orang.

Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 tidak terjadi perubahan.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan

realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat

pencapaian 98.20 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada

akhir Renstra.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini

adalah adanya program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

dan Program Jaminan Kesehatan Sumsel Semesta.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 16

Hambatan/masalah :

a. Kriteria masyarakat miskin tidak relavan untuk layanan kesehatan sebab

kriteria miskin sangat relatif. Batas antara yang miskin dan yang tidak

miskin sangat tipis sehingga di lapangan sering timbul berbagai masalah

elijibilitas (berhak tidaknya suatu keluarga mendapatkan kartu Jamkesmas

atau mendapat pembebasan biaya berobat).

b. Masyarakat merasa bahwa pelayanan kurang optimal

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Kelengkapan surat keterangan tidak mampu dari masyarakat hampir

miskin, miskin, dan sangat miskin yang ditentukan berdasarkan garis

kemiskinan yaitu berdasarkan angka rata-rata pengeluaran rumah tangga

per bulan per kapita.

b. Perlunya prosedur layanan agar biaya dapat dikendalikan dan dana yang

terkumpul dari iuran wajib dapat mencukupi untuk menyediakan jaminan

bagi seluruh peserta. Dalam hal seluruh rakyat sudah menjadi peserta,

maka peserta adalah seluruh rakyat

c. Meningkatkan pelayanan secara optimal dengan fasilitas yang memadai dan

sumber daya manusia yang berkompeten.

4. Jumlah Puskesmas yang mendapatan bantuan operasional kesehatan dan

menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standart

Kesehatan Minimal (SPM).

Target tahun 2016 sejumlah 31 puskesmas terealisasi 32 puskesmas,

dengan nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 103,23 %, dengan ketegori

sangat baik.

Pada tahun 2016 ini, ada penambahan satu puskesmas baru, sehingga

jumlah Puskesmas di Kabupaten Banyuasin menjadi 32 Puskesmas. Seluruh

Puskemas ini mendapatkan dana bantuan dari program pemerintah untuk

menunjang kegiatan operasionalnya yaitu Bantuan Operasional Kesehatan

(BOK) baik Dana APBN ataupun Dana APBD. Dan juga telah menyelanggarakan

Lokakarya Mini setiap bulannya untuk menunjang pencapaian Standart

Pelayanan Minimal (SPM).

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 17

5. Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi

penduduk miskin

Target tahun 2016 sejumlah 31 puskesmas terealisasi 32 puskesmas, maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 103,23 %, dengan ketegori sangat

baik. Hal ini didukung dengan adanya penyelenggaraan program pemerintah

yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Jaminan Kesehatan

Sumsel Semesta sehingga adanya jaminan pembiayaan untuk pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin. Puskemas sebagai fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama milik pemerintah berkewajiban mendukung

program pemerintah dalam menyelenggarakan JKN dan Program Jaminan

Kesehatan Sumsel Semesta yang memberikan jaminan pembiayaan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin memiliki

arti penting karena tiga alasan pokok, yaitu:

1. Menjamin terpenuhinya keadilan sosial bagi masyarakat miskin, sehingga

pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah mutlak mengingat

kematian bayi dan kematian balita terjadi lebih tinggi jika dibandingkan

pada keluarga tidak miskin

2. Untuk kepentingan politis nasional yaitu menjaga keutuhan integrasi

bangsa dengan meningkatkan upaya pembangunan ( termasuk kesehatan )

di daerah miskin dan kepentingan politis internasional untuk menggalang

kebersamaan dalam memenuhi komitmen global untuk menurunkan

kemiskinan melalui upaya kesehatan bagi masyarakat miskin

3. Jika kesehatan penduduk baik, pertumbuhan ekonomi akan menjadi baik

pula. Dengan demikian upaya mengatasi kemiskinan akan lebih berhasil

6. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin

Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan

Jumlah obat dan vaksin yang tersedia sebanyak 132 item dan jumlah obat yang

dibutuhkan sebesar 132 item.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 18

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran

meningkatnya cakupan pemberian obat secara rasional di sarana pelayanan

kesehatan sebagai berikut :

a. Sistem pengelolaan manajemen obat di sarana pelayanan kesehatan yang

semakin baik.

b. Tingkat kepatuhan petugas untuk memberikan informasi obat lebih jelas

dan rasional.

Hambatan/masalah:

a. Fluktuasi penggunaaan obat tidak sesuai dengan prediksi yang telah

direncanakan.

b. Persediaan obat program (Vaksin, TBC) oleh pemerintah pusat untuk

program tertentu ada keterlambatan dalam pengiriman.

Strategi/upaya pemecahan:

a. Meningkatkan sistem perencanan obat terpadu Puskesmas dengan

mempertimbangkan prediksi pola penyakit.

b. Koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi untuk

menjamin ketersediaan obat program.

c. Meningkatkan manajemen pengelolaan obat di UPT

d. Meningkatkan pengawasan penggunaan obat di sarana.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi penurunan dari 101,50% menjadi 100%. Jika dicermati lebih lanjut

dapat diketahui bahwa keadaan ini bukanlah suatu penurunan dikarenakan

peningkatan kemampuan Dinas Kesehatan dalam menyediakan kebutuhan

obat dan vaksin mengalami peningkatan sehingga semua nya terpenuhi

dengan baik. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila

dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (100%), maka

dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.

7. Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA

Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah

rumah sehat yang memiliki TOGA sebanyak 130.256 rumah dan jumlah rumah

sebanyak 240.776 rumah. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 19

pencapaian sasaran Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA sebagai

berikut :

a. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah

kesehatan melalui pemanfaatan tanaman obat.

b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya tentang tanaman

obat yang diperlukan untuk pengobatan sendiri

c. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya untuk mebedakan

antara penyakit yang harus diobati segera ke puskesmas dan penyakitnya

yang dapat diobati sendiri

d. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya tentang tanaman

obat dan manfaatnya dalam pelayanan kesehatan.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun 2015 terjadi

penurunan dari 88.34% menjadi 54%. Hal ini lebih disebabkan pemahaman

masyarakat mulai menurun akan pentingnya obat tradisional untuk kesehatan

sebagai obat keluarga. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%)

bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (60%), maka

dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

8. Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan

Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan

Jumlah Sampel yang sesuai standar kesehatan sebanyak 149 sampel dan jumlah

semua sampel.sebanyak 149 sampel.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini adalah

Semakin berkembangnya pola prilaku hidup sehat maka dalam diri pelajar di

lingkungan sekolah dan dimasyarakat terutama para pedagang yang

memperjualbelikan pangan di sekolah-sekolahan mengurangi/tidak

menggunakan bahan berbahaya pada jajanan anak.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi peningkatan dari 85, 2% menjadi 100%. Selanjutnya pada akhir Renstra

di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan

tahun 2016 (100%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target

pada akhir Renstra.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 20

9. Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular

Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini

adalah sebagai berikut :

a. Menurunnya kasus kesakitan, kematian akibat penyakit yang mewabah di

Kabupaten Banyuasin

b. Tertanggulanginya Kasus Penyakit menular

c. Peningkatan kebersihan di daerah endemis

d. Menggalang kemitraan dengan lintas sector, program dan semua pihak

terkait

e. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Hambatan/masalah :

a. Data surveilans tidak dianalisis

b. Feedback ke sumber jarang

c. Banyak beban pada sumber data

d. Sumber data kurang mendapat perhatian

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Monitorong dan evaluasi ke puskesmas dimanfaatkan untuk mengadakan

bimtek pada kegiatan pelayanan pencegan da penanggulangan penyakit

menular.

b. Meningkatkan mutu data dan informasi epidemiologi

c. Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi

d. Pengembangan system survailans yang sesuai dengan kebutuhan masing-

masing tingkat administrasi

diharapkan keberhasilan dari indikator Cakupan Penemuan dan Penanganan

Penderita Penyakit Menular dapat terus dipertahankan.

10. Penderita DBD yang ditangani

Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah

penderita DBD yang ditangani sebanyak 589 orang sedangkan jumlah

penderita DBD yang ditemukan sebanyak 589 orang.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 21

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini

adalah sebagai berikut :

a. Telah dilakukannya usaha memberantas penyebaran penyakit DBD di

wilayah kerja endemis dengan menggerakan kader jumatik

b. Menurunnya angka kasus penyakit DBD dengan mengaktifkan Pokjanal

DBD yang melibatkan kerjasama lintas sektoral terkait

c. Meningkatnya kemitraan dengan lintas sektoral, program dan semua pihak

terkait

d. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Hambatan/masalah :

a. Masih banyak penyebaran penyakit DBD terutama di daerah endemis

b. Upaya memberantas penyebaran penyakit DBD di wilayah kerja puskesmas

endemis yang ada di Kabupaten Banyuasin dengan bekerjasama dengan

unit surveilens terkait masih belum terpadu

c. Kemitraan dengan lintas sektor, program dan dengansemua pihak terkait

belum efektif dan efisien

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Mencegah penyebaran penyakait DBD terutama daerah endemis dengan

meningkatkan kebersihan lingkungan

b. Usaha memberantas penyebaran penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas

endemis, potensial yang ada di Kabupaten Banyuasin dengan menggerakan

kader jumatik

c. Usaha menurunkan angka kasus penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas

dalam Kabupaten Banyuasin dengan mengaktifkan pokjanal DBD yang

melibatkan kerjasama lintas sektor terkait

d. Menggalang serta meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor, program

dan semua pihak terkait.

e. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten banyuasin

khususnya dan Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya.

Pencapaian terget Tahun 2016 bila dibanding Tahun 2015 adalah tetap begitu

pula dengan target SPM (100%). Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018

(100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 22

persentase tingkat pencapaian 100 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk

mencapai target pada akhir Renstra.

11. Angka Penemuan Kasus malaria per 1.000 penduduk

Target tahun 2016 sebesar 1/1.000 dan dengan realisasi sebesar 0 dari

1000 penduduk maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %,

dengan kategori sangat baik. Tidak ada penderita yang ditemukan dengan

jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 822.575 orang

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini

adalah sebagai berikut :

a. Menurunnya kasus kesakitan, kematian akibat penyakit malaria

b. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah

c. Meningkatnya derajat kesehatan di Kabuapten Banyuasin

Hambatan/masalah : Dalam hal ini kasus penyakit malaria yang ada

dipuskemas masih berupa data klinis sebagian besar belum dikonfirmasi

dengan laboratorium,

Strategi/Upaya Pemecahan : solusi alternative yang telah dilakukan yaitu

usaha crosschek dengan laboratorium terutama untuk wilayah kerja

Puskesmas Perairan. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 bila

dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016. Dalam hal ini SKPD optimis

untuk mencapai target pada akhir Renstra.

12. Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan

Target tahun 2016 sebesar 70 % terealisasi 47.5% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 67.86 %, dengan ketegori sedang. Jumlah

penderita TB Paru BTA positif yang ditemukan sebanyak 626 orang sedangkan

jumlah penderita jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif adalah sebanyak

1316 orang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini

adalah sebagai berikut :

a. Keteraturan minum OAT Suplemen pendukung seperti PMT dan

multivitamin, Follow up pasien

b. Sosialisasi cara minum OAT yang baik dan benar

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 23

c. Frekuensi pelaksanaan RVS dan kontak serumah oleh petugas Puskesmas

meningkat

Hambatan/masalah :

a. Masih ada penderita yang tidak ada hasil pemeriksaan dahak pada akhir

pengobatan sehingga tidak bisa dikategorikan sembuh

b. Masih ada kualitas sediaan dahak yang kurang baik, dan ada kesalahan baca

setelah di crosscek ke BBLK karena petugas lab belum terlatih

c. Masih kurangnya fasilitas labor (reagensia, slide, rak pewarnaan lapu

spritus). Seperti mikroskop belum semua puskesmas memiliki terutama

didaerah yang sulit sehingga pengobatan TB banyak diobati berdasarkan

kliniis dan sulit memantau perkembangan kemajuan pengobatan

d. Rendahnya motivasi petugas dikarenakan bosan atau jenuh

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan.

b. Mengadakan bahan laboratorium dan mikroskop untuk keperluan

pelaksanaan program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera

Selatan maupun Dinkes Kabupaten Banyuasin

c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi penurunan dari 57.14% menjadi 47.5 %. Selanjutnya pada akhir

Renstra di tahun 2018 (70%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun

2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 67.86 %. Dalam hal ini SKPD

optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

13. Persentase Kasus Baru TB Paru ( BTA Positif) yang disembuhkan

Target tahun 2016 sebesar 88% terealisasi 93.43% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 106.17 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah

pasien baru TB BTA positif yang menyelesaikan pengobatan sebanyak 712

orang sedangkan jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati sebanyak 762

orang.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 24

Hambatan/masalah :

a. Masih ada penderita TB yang didiagnosa tidak dengan pemeriksaan dahak

di laboratorium (hanya dengan foto rontgen) sehingga tidak menambah

angka CDR

b. Sering terjadi keterlambatan dan ketidaklengkapan pelaporan dengan

alasan kondisi geografis fasyankes yang sulit

c. Masih banyaknya petugas yang pindah menyebabkan bnyak petugas yang

baru dan belum dilatih sehingga dalam melakukan penjaringan suspek

mengalami hambatan

d. Terbatasnya dana yang tersedia sehingga penjaringan penderita yang

dilakukan tidak bisa di setiap desa

e. Masih ada petugas TB dan petugas laboratorium fasyankes yang belum

dilatih sehingga pengetahuan tentang program TB masih minim

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan.

b. Mengadakan bahan laboratorium dan mikroskop untuk keperluan

pelaksanaan program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera

Selatan maupun Dinkes Kabupaten Banyuasin

c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi peningkatan dari 91 menjadi 93.43%. target dari SPM (70%) sudah bisa

terpenuhi untuk tahun ini. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (88%)

bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan

persentase tingkat pencapaian 106.17 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk

mencapai target pada akhir Renstra.

14. Persentase Kasus Baru TB Paru per 100.000 penduduk

Target tahun 2016 sebesar 216/ 100.000 terealisasi 91/100.00 maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 216.58 % dengan ketegori sangat baik.

Jumlah Penderita baru dan lama TB Paru BTA Positif yang ditemukan sebanyak

752 orang sedangkan jumlah penduduk sebanyak 822.575 orang.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 25

Hambatan/masalah :

a. Masih ada penderita TB yang didiagnosa tidak dengan pemeriksaan dahak

di laboratorium (hanya dengan foto rontgen) sehingga tidak menambah

angka CDR

b. Sering terjadi keterlambatan dan ketidaklengkapan pelaporan dengan

alasan kondisi geografis fasyankes yang sulit

c. Terbatasnya dana yang tersedia sehingga penjaringan penderita yang

dilakukan tidak bisa di setiap desa

d. Masih ada petugas TB dan petugas laboratorium fasyankes yang belum

dilatih sehingga pengetahuan tentang program TB masih minim

e. Masih ada penderita yang tidak ada hasil pemeriksaan dahak pada akhir

pengobatan sehingga tidak bisa dikategorikan sembuh

f. Masih ada kualitas sediaan dahak yang kurang baik, dan ada kesalahan baca

setelah di crosscek ke BBLK karena petugas lab belum terlatih

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan

b. Mengadakan bahan labor dan mikroskop untuk keperluan pelaksanaan

program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera Selatan maupun

Dinkes Kabupaten Banyuasin

c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi penurunan jumlah kasus dari 111 kasus/100.00 penduduk menjadi 91

kasus/100.000 penduduk. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (208)

bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, Dalam hal ini SKPD

optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.

15. Persentase Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan

Epidemiologi < 24 Jam

Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan.

Jumlah KLB di desa / kelurahan yang ditangani < 24 jam sebanyak 5 Desa/

Kelurahan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 26

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini

adalah sebagai berikut :

Sejak diinformasikan kejadian KLB yang terjadi di Kabupaten Banyuasin,

kejadian bencana langsung diinformasikan baik melalui poskesdes, pustu,

puskesmas maupun langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin

semuanya dapat di tangani < 24 jam, sehingga pencapaian target dapat

mencapai 100%. Oleh karena itu untuk tahun yang datang, semoga setiap kasus

kejadian penyakit yang berpotensi terjadinya KLB dapat segera diantisipasi

lebih dini sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat dan diharapkan

kedepannya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten

Banyuasin.

Hambatan/masalah :

a. Kurangnya fasilitas alat yang digunakan dalam kegiatan penyakit tidak

menular

b. Keadaan geogerafis yang tidak menunjang

c. Kurangnya SDM yang terlatih

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Pengajuan permohonan bantuan atau pengadaan fasilitas kesehatan

b. Pengajuan kendaraan operasional untuk menunjang kegiatan penyakit

khususnya penyakit tidak menular

c. Diperlukannya pelatihan untuk tenaga kesehatan yang belum dilatih

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan

realisasi sampai dengan tahun 2015, maka dengan persentase tingkat

pencapaian 100 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada

akhir Renstra.

16. Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun

Target tahun 2016 sebesar 7/100.000 terealisasi 2.5/100.000 maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 164 %, dengan ketegori sangat baik.

Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan sebanyak 6 orang sedangkan

jumlah Penduduk < 15 tahun sebanyak 241.721 orang.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 27

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Sosialisasi kasus AFP kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara

akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa dan Non AFP Polio

b. Pencarian kasus

a. Pengambilan specimen

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi peningkatan dari 2/100.000 menjadi 2.5/100.000. Selanjutnya pada

akhir Renstra di tahun 2018 ,bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun

2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian tersebut SKPD optimis

untuk mencapai target pada akhir Renstra.

17. Penemuan Penderita Pneumonia Balita

Target tahun 2016 dan Target SPM sebesar 100 % terealisasi 9.32 % maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 9.32 %, dengan ketegori sangat

kurang. Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani sebanyak 774 orang

sedangkan Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita sebanyak 8.308

orang.

Hambatan/masalah :

a. Angka cakupan penemuan kasus pneumonia yang didapat dari puskesmas

masih dibawah target

b. Adanya puskesmas yang belum melaksanakan klinik MTBS sehingga masih

ada kasus pneumonia yang belum terdeteksi oleh petugas kesehatan

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Diadakan pembinaan sentinel pneumonia dibeberapa puskesmas untuk

meningkatkan angka cakupan pneumonia

b. Tetap dilakukannya monitoring evaluasi ISPA untuk memantau

keberhasilan program

c. Diberikannya reward insentif bagi petugas puskesmas sehingga mereka

termotivasi untuk menjaring semua kasus pneumonia.

d. Memberikan pertolongan segera untuk menghindari terjadinya kematian

akibat pneumonia

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi penurunan dari 56,93% menjadi 9.32%. Selanjutnya pada akhir Renstra

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 28

di tahun 2018 bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016 (26%),

maka dengan persentase tingkat pencapaian terebut Dalam hal ini SKPD

pesimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.

18. Penemuan Penderita Diare

Target tahun 2016 dan Terget SPM sebesar 100 % terealisasi 132.00 %

maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 132.00 %, dengan sangat baik.

Dengan Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan

dan Kader sebanyak 23.394 penderita sedangkan perkiraan penderita diare

sebanyak 17.603 penderita.

Hambatan/masalah :

a. Laporan bulanan penyakit diare yang dikirimkan oleh pengelola program

puskesmas seringkali terlabat/idak tepat waktu

b. Masih adanya puskesmas yang belum melaporkan pemakain tablet zinc pda

penatalaksanaan penderita diare

c. kurangnya stock obat diare.

d. Kurang tepat waktu antara jadwal kegiatan program dengan keluarnya

dana APBD.

Strategi/Upaya Pemecahan :

a. Mengadakan kesepakatan antara pengelola programkabupaten dengan

pengelola program puskesmas tentang batas waktu pengiriman laporan ke

Dinas Kesehatan Kabupaten

b. Diberikannya reward insentif bagi petugas puskesmas sehingga mereka

termotivasi untuk menjaring semua kasus diare

c. Menyalurkan tablet zinc yang disuplai oleh subdit diare ke semua

puskesmas di wilayah Kabupaten Banyuasin

d. Memberikan pertolongan segera untuk menghindari terjadinya kematian

akibat diare

e. Memantau kasus setiap bulan dan waspada kemungkinan terjadi KLB jika

ada peningktan kasus.

f. Mengobati 100% penderita diare sesuai estimasi

g. Meningkatkan penyuluhan di masyarakat tentang bahaya penyakit diare,

tanda-tanda dan gejala diare, serta tentang penatalaksanaan diare agar para

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 29

ibu dapat memberikan pertolongan pertama dirumah jika anaknya terkena

diare

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi peningkatan dari 79% menjadi 135%. Selanjutnya pada akhir Renstra

di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016

(132%), maka dengan persentase tingkat pencapaian tersebut Dalam hal ini

SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.

19. Prevalensi kasus HIV

Target tahun 2016 sebesar 0.5/100.000 terealisasi 0.72/100.000 maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 56 %, dengan ketegori rendah. Jumlah

penderita HIV AIDS sebanyak 6 orang.

Adapun altenative solusi yang telah dilakukan adalah upaya penaggulangan

HIV/AIDS dilakukan secara komprehensif, berkesinambungan dengan

pelayanan yang terintegrasi. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018

(100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, Dalam hal ini

SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.

20. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan

AIDS

Target tahun 2016 sebesar 97% terealisasi 81,32% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 83,84 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan

jumlah penduduk usia 15 -24 tahun yang mempunyai penetahuan

komprehensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS sebanyak 196.675 orang dan

jumlah penduduk usia 15-24 tahun sebanyak 242.215 orang. Selanjutnya pada

akhir Renstra di tahun 2018 (99%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai

dengan tahun 2016 (82,14%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai

target pada akhir Renstra.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 30

21. Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI)

Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 97,7 %, maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 97,7 %, dengan ketegori sangat baik.

Dengan jumlah desa/kelurahan UCI sebanyak 297 desa dengan jumlah desa

sebanyak 304 desa.

Faktor pendukung keberhasilan indikator ini adalah hal ini lebih dikarenakan

masyarakat mulai menyadari bahwa pentingnya membawa anaknya ke

posyandu untuk melakukan imunisasi lengkap guna menghindari penyakit

yang mematikan.

Hambatan/masalah:

a. Vaksin dan Logikstik kadang masih tersendat dan kurang sehingga

pemberian vaksinasi khususnya dalam pelaksaan BIAS.

b. Pelaksanan skrining dan sweeping imunisasi masih dirasakan kurang

maksimal.

c. masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan arti pentingnya pemberian

imunisasi sedini mungkin khususnya imunisasi HB.0

Strategi/upaya pemecahan:

a. Pengajuan Pengadaan Losgistik program imunisasi berupa cold chain, spuit

dan alat pemantau suhu.

b. Pihak Puskesmas lebih berupaya mendukung kegiatanpemberian imunisasi

sedini mungkin pada bayi dan balita.

c. Sosialisasi dan kerjasama antara pihak yang terkait untuk dapat melakukan

sosialisasi termasuk pihak klinik swasta.

d. Penyediaan Logistik sesuai jadual kegiatan

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (80%) bila dibandingkan

realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (97,70%) maka dengan ini SKPD

optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

22. Persentase Desa Siaga Aktif

Target tahun 2016 sebesar 80 % terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 125 %, dengan ketegori memuaskan. dengan

jumlah desa siaga yang aktif dan desa siaga yang dibentuk yaitu berjumlah 304

desa/keluarahan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 31

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian indicator cakupan

desa siaga aktif sebagai berikut :

a. pendukung keberhasilan indicator ini adalah semakin meningkatnya

pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya

kesehatan

b. meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap

resiko bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana,

wabah, kegawatdaruratan, dan sebagainya)

c. meningkatnya keluarga sadar gizi dan melaksakan PHBS, meningkatnmya

kesehatan lingkungan di desa serta meningkatnya kemampuan dan

kemauan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan.

d. Adanya instrument penilaian dan dokumen pencatatan di desa siaga yang

berisi tentang indicator-indikator pembangunan bidang kesehatan di

wilayah desa.

e. Dan adanya instruksi kerja tentang pembinaan desa siaga aktif.

Hambatan/masalah :

a. Belum semua desa menjadi desa siaga dikarenakan sarana dan prasarana

yang terbatas

b. Kemampuan petugas untuk pengembangan desa siaga belum optimal

Strategi/upaya pemecahan :

a. Meningkatkan keterampilan tenaga pengelola desa siaga’

b. Memberikan pendampingan manajemen pengelolaan desa siaga.

c. Mengadakan lomba desa siaga tingkat kabupaten.

Untuk target SPM (100%) pada tahun 2016 ini juga sudah terpenuhi dengan

realisasi 100 %. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila

dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (125%), maka

dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

23. Rasio Posyandu Persatuan Balita

Dimana Tahun 2016 rasio posyandu adalah 1 posyandu : 98 balita . Target

tahun 2016 sebesar 10/1.000 terealisasi 10.2/1.000 maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 102 % , dengan ketegori sangat baik. Dengan

jumlah posyandu 683 posyandu, dengan jumlah balita 67.014 balita

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 32

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase

Posyandu Persatuan Balita sebagai berikut :

a. Dukungan masyarakat untuk kegiatan pelayanan posyandu semakin

meningkat

b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menimbangkan balitanya ke

posyandu

c. Komitmen petugas dalam mengikatkan cakupan kunjungan ke posyandu

Hambatan/masalah : Regenerasi kader kesehatan di posyandu yuang semakin

berkurang dikarenkan aktivitas rumah tangga

Strategi/upaya pemecahan : Mengadakan Lomba Balita di Tingkat Kabupaten

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (75%) bila dibandingkan

realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (101,90%), maka dengan ini SKPD

optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

24. Persentase Rumah Tangga ber PHBS

Target tahun 2016 sebesar 72% terealisasi 58% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 80,56 %, dengan ketegori tinggi. Dengan Jumlah

rumah tangga sehat sebanyak 141.983 rumah tangga dan jumlah rumah yang

ada total 243.811 rumah tangga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Rumah

Tangga ber PHBS sebagai berikut : masyarakat telah memiliki kesadaran serta

kemauan untuk ber PHBS.

Hambatan/masalah :

a. Masih adanya sekelompok masyarakat yang kurang pedulu terhadap PHBS

b. Indikator tatanan PHBS yang belum diterapkan secara baik di masyarakat

Strategi/upaya pemecahan : Meningkatkan promosi dan prevensi kepada

masyarakat dalam bentuk penyuluhan hidup bersih sehat

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi penurunan dari 71% menjadi 58%. Selanjutnya pada akhir Renstra di

tahun 2018 (70%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun

2016 (82,86%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada

akhir Renstra.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 33

25. Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat

Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100% terealisasi 80,6% maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 80,6 %, dengan ketegori tinggi. Dengan

Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga

kesehatan atau tenaga terlatih sebanyak 15.559 orang dan Jumlah murid SD

dan setingkat sebanyak 19.307 orang. Pencapaian Target Tahun 2016 bila

dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 83,37%

menjadi 80,60%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila

dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (80,60%), maka

dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

26. Persentase Lansia yang tertangani

Target tahun 2016 sebesar 75 % terealisasi 82,61%, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 110,15 %, dengan ketegori sangat baik, dengan

jumlah lansia yang tertangani sebanyak 48.580 orang dan jumlah lansia

sebanyak 58.801 orang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator

Persentase Lansia yang tertangani sebagai berikut :

a. Adanya dukungan dari penentu kebijakan

b. Tersedianya dana yang tercukupi

c. Tersedianya SDM yang cukup

d. Terjalinnya koordinasi yang baik antara petugas dengan klien (lansia)

Hambatan/masalah:

a. Dalam pelaksanaannya ternyata pelayanan pembinaan dan pemilihan

posyandu lansia di masing-masing wilayah kecamatan atau puskesmas

belum terlaksana sebagaimana yang diharapakan dikarenakan persepsi

orang-orang bahwa posyandu itu hanya khusus bagi anak-anak balita saja

b. Fasilitas sarana dan prasarana di masing-masing posyandu juga tidak

tersedia dengan lengkap, seperti test gula darah, asam urat, test degeneratif

Strategi/upaya pemecahan:

a. Membangun persepsi bagi semua orang terutama kader agar posyandu

lansia yang dirasa penting keberadaannya bagi setiap desa dan

kelurahanMelakukan advokasi kepada pejabat/penetu kebijakan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 34

b. Mengusulkan dana yang cukup

c. Melakukan koordinasi yang baik dengan semua unsur terkait

27. Persentase Rumah Tangga Sehat

Target tahun 2016 sebesar 85% terealisasi 45% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 52,94%, dengan kategori rendah. Dengan Jumlah

rumah tangga sehat sebanyak 86.274 rumah tangga dan jumlah rumah yang

ada total 192.402 rumah tangga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Rumah

Tangga Sehat sebagai berikut :

a. Meningkatnya pengetahuan, kemauan, dan keterampilan masyarakat

memecahkan masalah yang ada dilingkungan

b. Terintegrasinya kegiatan STBM pada pihak pihak terkait.

Hambatan/masalah : Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

merubah prilaku hidup bersih dan sehat.

Strategi/upaya pemecahan :

a. Memberikan dukungan dan motivasi para petugas sanitarian untuk lebih

meningkatkan kesadaran dlam rangka meningkatkan upaya kesehatan

lingkungan masyarakat dilingkungan kerja masing-masing.

b. Peningkatan anggaran program kegiatan agar dapat mencapai target kinerja

yaitu meningkatnya jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan

meningkatnya capaian program kesehatan lingkungan.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun

sebelumnya terjadi penurunan dari 61,76% menjadi 52,94%. Selanjutnya pada

akhir Renstra di tahun 2018 (87%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai

dengan tahun 2016 (52.72%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai

target pada akhir Renstra.

28. Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas

Target tahun 2016 sebesar 66% terealisasi 54.4% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 82.42%, dengan kategori tinggi. Dengan

persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas

sebanyak 448.298 jiwa.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 35

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase

Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas sebagai berikut

:

a. Masyarakat telah memiliki kesadaran serta kemauan untuk menggunakan

air bersih untuk kebutuhan sehari-hari

b. Sudah banyaknya depot depot air minum isi ulang dan dilakukan

monitoring dari dinas kesehatan.

Hambatan/masalah :

a. Kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa pentingnya sanitasi air bersih

dan air minum.

b. Kurangnya kerja sama antar pihak-pihak yang terkait

Strategi/upaya pemecahan :

a. Diharapkan kepada pihak puskemas untuk mendukung kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan Hygiene Sanitasi Air Bersih dan Air Minum.

b. Diperlukan kerjasama anatara semua pihak yang terkait untuk dapat

melakukan sosialisasi

c. diharapkan adanya peningkatan anggaran program kegiatan agar dapat

mencapai target kinerja.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun

sebelumnya terjadi penurunan dari 58% menjadi 54.4%. Selanjutnya pada

akhir Renstra di tahun 2018 (68%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai

dengan tahun 2016(86.03%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai

target pada akhir Renstra

29. Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat

Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan ketegori sangat baik. Dengan

jumlah air minum yang memenuhi syarat yaitu 39 sampel dan jumlah seluruh

sampel air minum yang diuji yaitu 39 sampel.

Adapun solusi yang telah dilakukan untuk terus meningkatkan realisasi

usaha meningkatkan pengetahuan bagi pengusaha DAMIU tentang pengolahan

peralatan DAMIU yang memenuhi syarat kesehatan melalui kegiatan sosialisasi

hygiene sanitasi air minum bagi pengusaha DAMIU serta dilakukannya

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 36

pemeriksaan, monitoring dan evaluasi pada DAMIU/AMDK dengan mengirim

sampel air DAMIU ke BTKL Palembang.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi kenaikan dari 46,14% menjadi 100%. Selanjutnya pada akhir Renstra di

tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun

2016 (100%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada

akhir Renstra

30. Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat

Target tahun 2016 sebesar 80% terealisasi 53.6% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 67 % dengan kategori sedang. Dengan persentase

penduduk yang menggunakan jamban sehat sebanyak 437.463KK dan jumlah

KK yang ada 816.637KK

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian indikator

Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat sebagai berikut :

a. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat

dalam bidang kesehatan lingkungan.

b. sintarian puskesmas telah berperan aktif dalam upaya mengkampayekan

stop buang air besar sembarangan (SBS) dan cuci tangan pakai sabun

(CTPS) pada masyarakat yang ada diwilayah kerja masing-masing

Hambatan/masalah : Kondisi geografis Banyuasin yang sebagain besar

wilayah perairan yang memungkinkan orang masih menggunakan jamban

disepanjang aliran air sungai, kolam.

Strategi/upaya pemecahan :

a. Memberikan stimulan untuk jamban sehat bagi keluarga miskin.

b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan

jamban.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi penurunan dari 95,07% menjadi 89,10%. Selanjutnya pada akhir

Renstra di tahun 2018 (85%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai

dengan tahun 2016 (63.06%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai

target pada akhir Renstra

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 37

31. Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan

Target tahun 2016 sebesar 84% terealisasi 71.5% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 85.12% dengan kategori tinggi. Dengan Jumlah

Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 530 tempat,

dibanding jumlah semua tempat umum sebanyak 741 tempat. Faktor-faktor

yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Tempat - Tempat

Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebagai berikut :

c. meningkatnya pengetahuan akan arti pentingnya syarat kesehatan.

d. Meningkatnya kesadaran pengelola tempat pengelolaan makanan untuk

meningkatkan mutu produksi makanan olahan.

e. Meningkatnya kesadaran masyarakat konsumen untuk memilih makanan

yang sehat dan aman.

Hambatan/masalah :

a. Masih banyaknya produsen pangan industry rumah tangga yang belum

mempunyai sertifikat SPP-IRT.

b. Keberadaan tempat pengelolaan makanan terutama di daerah perairan

relatif jauh sehingga target pengawasan oleh petugas kesehatan minimal 1

(satu) tahun sekali tidak terjangkau.

Strategi/upaya pemecahan :

a. Memberikan dukungan sera motivasi para pengusaha agar bisa

meningkatkan kualitas Industri Rumah Tangga dan Pangan (IRTP)

b. Melakukan sosialisasi dan promosi tentang penerbitan sertifikat industri

rumah tangga pangan diikuti regulasi untuk mengurangi beban biaya oleh

masyarakat.

c. Mengoptimalkan tenaga kesehatan puskesmas sebagai pemantau tempat

pengelolaan makanan di wilayah kerjanya.

d. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral (BBPOM, Dinas Perindagkop,

Badan Ketahanan Pangan, LSM) dalam rangka pembinaan dan pengawasan

peredaran makanan.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi penurunan dari 79% menjadi 71.5%. Selanjutnya pada akhir Renstra di

tahun 2018 (82.18%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 38

tahun 2016 (81,61%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target

pada akhir Renstra

32. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk

Target tahun 2016 sebesar 1/1000 terealisasi 0.5/ 1000 maka dengan

persentase 50% nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 50 % dengan

ketegori sangat rendah. Dengan jumlah puskesmas 32, poliklinik 13, pustu 102,

dan polindes 304 unit dengan total 450 unit dengan jumlah penduduk 822.575

jiwa Faktor pendukung indikator ini adalah Capaian indikator kinerja pada

rasio puskesmas, poliklinik dan pustu per satuan secara fisik bangunannya

sudah mencapai target 100%.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (1.2) bila dibandingkan

realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (41,67%), maka dengan ini SKPD

optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

33. Cakupan Puskesmas Pembantu

Target tahun 2016 sebesar 40% terealisasi 35.2% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 88% dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah

pustu sebanyak 107 pustu dan jumlah desa 304 desa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator Cakupan

Puskesmas Pembantu sebagai berikut :

a. Lokasi yang strategis sehingga mempengaruhi tingkat kunjungan ke

Puskesmas Pembantu.

b. Anggaran yang disediakan dari APBD untuk Puskesmas Pembantu.

Hambatan/masalah: Kurangnya tenaga medis maupun non mesdis untuk

memberikan pelayanan di Pustu setiap hari kerja.

Strategi/upaya pemecahan:

a. Mengajukan anggaran untuk pembangunan pemeliharaan Puskesmas

pembantu melalui APBD Propinsi dan APBN.

b. Memanfaatkan sarana medis dan non medis dalam memberikan pelayanan

sesuai dengan kemampuan dalam melaksanakan tindakan dan pelayanan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 39

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (48%) bila dibandingkan

realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (73.33%), maka dengan ini SKPD

optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

34. Cakupan Puskesmas

Target tahun 2016 sebesar 71% terealisasi 168% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 236,62% dengan ketegori sangat baik. Dengan

jumlah puskesmas sebanyak 32 puskesmas dan jumlah kecamatan 19

kecamatan. Faktor pendukung keberhasilan indicator ini adalah diberbagai

pelosok desa saat ini sudah tersedia Puskesmas dan didikung dengan

puskesmas rawat inap yang lengkap dengan tenaga kesehatannya. Selanjutnya

pada akhir Renstra di tahun 2018 (86%) bila dibandingkan realisasi capaian

sampai dengan tahun 2016 (195,35%), maka dengan ini SKPD optimis untuk

mencapai target pada akhir Renstra

35. Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk

Target tahun 2016 sebesar 0.004 terealisasi 0.0024% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 60%. Kabupaten Banyuasin saat ini hanya

memiliki 1 unit Rumah Sakit yaitu RSUD Banyuasin dengan jumlah penduduk

822.575 penduduk

Strategi/upaya pemecahan:

Adapun Upaya Strategi/Upaya Pemecahan yang telah dilakukan pada tahun

2015 ini telah dilakukan pembangunan Tahap I Rumah Sakit Pratama Kelas D

di Wilayah Makarti Jaya. Hal ini terlihat bawasannya Pelayanan Kesehatan

untuk Kabupaten Banyuasin khususnya unit Rumah Sakit belum mampu untuk

mencakup pelayanan bagi masyarakat.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (0.006) bila dibandingkan

realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (40%), maka dengan ini SKPD

pesimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

36. Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS) Kab/Kota

Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori memuaskan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 40

Jumlah sarana kesehatan 1 Rumah Sakit, 32 Puskesmas dan 13 Rumah

Bersalin/Poliklinik dengan total 45 sarana kesehatan, sedangkan jumlah unit

gawat darurat sebanyak 45 UGD. Faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pecapaian indicator ini adalah pendukung keberhasilan indicator

ini adalah setiap unit pelayanan kesehatan yang ada diharuskan memberikan

pelayanan kegawatdarutan level 1 dalam rangka meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat serta adanya perbaikan dan pembangunan gedung unit

gawat darurat 24 jam.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan

realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (100%), maka dengan ini SKPD

optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra

37. Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 43.1 %, maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 43.1 %, dengan ketegori sangat rendah.

Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin disarana kesehatan strata 1

dengan total kunjungan sebanyak 354.660 kunjungan. Hal ini didukung adanya

peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas kesehatan, peningkatan

manajemen, peningkatan pemberdayaan tenaga kesehatan serta kesadaran

masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di puskesmas. Selanjutnya pada

akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian

sampai dengan tahun 2016 (33,7%), maka dengan ini SKPD pesimis untuk

mencapai target pada akhir Renstra.

38. Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan

Target tahun 2016 sebesar 1000 % terealisasi 100 %, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100%, dengan ketegori memuaskan. Kemitraan

yang dijalan oleh Dinas Kesehatan yaitu JKN-BPJS dan Jamsoskes Selanjutnya

pada Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 bila dibandingkan realisasi

capaian sampai dengan tahun 2016, maka dengan ini SKPD optimis untuk

mencapai target pada akhir Renstra.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 41

Sasaran 2 “Menurunnya Angka Kematian Bayi”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi dengan 5

(lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator

sasaran sebesar 118.70% dengan predikat sangat baik.

Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai

berikut :

1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB

Target tahun 2016 sebesar 20/1.000 kelahiran hidup terealisasi 3.5/1.000

kelahiran hidup maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 182.5 %,

dengan ketegori sangat baik. Jumlah bayi (berumur < 1 tahun) yang meninggal

tahun 2016 sebanyak 57bayi sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2016

sebanyak 16.212 bayi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator Angka

Kelangsungan Hidup Bayi / AKB sebagai berikut :

a. Tersedianya berbagai fasilitas/aksesibilitas dan pelayanan kesehatan

dengan tenaga medis yang terampil,

b. Kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma

kehidupan modern dalam bidang kesehatan.

Hambatan/masalah:

a. Keterlambatan rujukan

b. Masih kirangnya alkes dalam penganan pelayanan kasus obstetri dan

neonatal

c. Masih ada beberapa ibu hamil yang jarang memeriksakan dirinya ke

lfasilitas kesehatan

d. Kurangnya asupan gizi ibu saat kehamilan

Strategi/upaya pemecahan:

a. Meningkatkan kualitas Antenatal Care (ANC).

b. Pelatihan bagi nakes dalam penaganan obstetri dan neonatal

c. Perbaikan sistem rujukan

d. Pengadaan alkes

Realisasi tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 terjadi kenaikan capaian dari

4/1.000 kelahiran hidup menjadi 3.5/1.000 kelahiran hidup. Selanjutnya pada

akhir Renstra di tahun 2018 (16/1.000 KH) bila dibandingkan realisasi capaian

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 42

sampai dengan tahun 2016, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai

target pada akhir Renstra

2. Persentase Kunjungan Bayi

Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 99.5% maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 110.56 %, dengan ketegori sangat baik.

Jumlah kunjungan bayi per tahun 2016 sebanyak 15.219 bayi dengan jumlah

bayi sebanyak 15.271 bayi.

Faktor-faktor pendukung indikator ini Cakupan Kunjungan Bayi sebagai

berikut :

a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa bayinya ke

pelayanan kesehatan.

b. Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan

ataupun puskesmas

c. Program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan

yang berkualitas.

Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi kenaikan dari 87.88% menjadi 99.5%. Selanjutnya pada akhir Renstra

di tahun 2018 (90%) maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target

pada akhir Renstra

3. Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan. dengan

jumlah balita gizi burtuk yang ditemukan dan semuanya mendapat perawatan

sebanyak 21 orang balita.

Faktor-faktor pendukung indicator ini Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat

Perawatan sebagai berikut :

a. Semakin meningkatnya dan baiknya fasilitas pelayanan kesehatan bagi

balita gizi buruk di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas

b. program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan

yang berkualitas.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 43

4. Persentase Pelayanan Kesehatan Balita

Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 92.7% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 103 %, dengan kategori sangat baik. Dengan

jumlah balita yang dilayani sebanyak 77.309 balita dan jumlah balita sebanyak

83.077 balita. Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Pelayanan

Kesehatan Balita sebagai berikut :

a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa balitanya ke

pelayanan kesehatan

b. Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan

ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta

didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila realisasi terus

dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada

akhir Renstra

5. Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi

Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 87.7% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 97.44 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan

jumlah bayi yang ditangani tahun 2016 sebanyak 15.545 bayi dan jumlah bayi

sebanyak 16.569 bayi.

Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

sebagai berikut

a. semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa bayinya ke

pelayanan kesehatan

b. meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan

ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta

didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila realisasi terus

dipertahankan, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada

akhir Renstra

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 44

Sasaran 3 “Menurunnya Angka Kematian Ibu”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu dengan 9

(Sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator

sasaran sebesar 108.33% dengan predikat sangat baik.

Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai

berikut :

1. Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI

Target tahun 2016 sebesar <97/100.000 kelahiran hidup terealisasi

61/100.000 kelahiran hidup maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

136.46 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah ibu yang meninggal karena

hamil, bersalin, dan nifas pada tahun 2016 sebanyak 10 orang sedangkan

jumlah kelahiran hidup tahun 2016 sebanyak 16.212 orang.

Faktor-faktor pendukung indikator Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI

sebagai berikut :

a. Meningkatnya kualitas SDM dalam kegiatan peneganalan tanda bahaya dan

cara mencegah selama kehamilan, bersalin, dan nifas, perawatan kesehatan,

serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dalam kegawat

daruratan.

b. meningkatnya fasilitas kesehatan dan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan seperti bidan dan dokter di daerah terpencil.

Hambatan/masalah:

a. Keterbatasan kemampuan untuk menjangkau seluruh wilayah Banyuasin

dengan kondisi infrastruktur Kabupaten yang belum sepenuhnya

menunjang upaya kesehatan Ibu dan Anak,

b. Wilayah banyuasin yang sebagain besar wilayah peraiiran serta

c. Kurangnya minat Dokter dan Bidan untuk ditempatkan di Puskesmas/Desa.

Strategi/upaya pemecahan:

a. Meningkatkan upaya kesehatan, dengan jalan meningkatkan infrastruktur di

Kabupaten

b. Kebijakan yang lebih persuasif untuk menarik minat dokter bekerja di

Puskesmas/Bidan di desa.

Angka Kematian Ibu pada tahun 2008 sebesar 122/100.000 kelahiran hidup

dan tahun 2009 menurun menjadi 112/100.000 kelahiran hidup dan tahun

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 45

2010 kembali menurun menjadi sebesar 83/100.000 kelahiran hidup dan pada

tahun 2011 meningkat menjadi 93/100.000 KH dan tahun 2012 menurun

menjadi sebesar 80/100.000 KH dan ditahun 2013 tetap yaitu 80/100.000 KH

dan di tahun 2014 kembali turun menjadi sebesar 72/100.000 KH, dan tahun

2015 terjadi peningkatan 120/100.000 KH dan pada tahun 2016 menurun

kembali menjadi 61/100.000 KH.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (<97) bila realisasi dapat

dipertahankan, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada

akhir Renstra

2. Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4

Target tahun 2016 sebesar 98% terealisasi 90,91% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 92,77 %, dengan kategori sangat baik. dan target

SPM 95% maka capaian 90,91%. Dengan K4 sebanyak 16.969 orang dan bumil

sebanyak 18.665 orang.

Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 yaitu :

a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa

memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan

b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan

ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta

didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas.

Realisasi Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi penurunan dari 94.9% menjadi 90.91%. Selanjutnya pada akhir

Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai

dengan tahun 2016 (90,91%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai

target pada akhir Renstra.

3. Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 90,12% maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 100,13%, dengan kategori sangat baik.

Dengan ibu bersalin yang mendapat pertolongan oleh tenaga kesehatan

sebanyak 16.057 orang dan ibu bersalin sebanyak 17.816 orang.

Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 46

yaitu :

a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa

memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehata

b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan

ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta

didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas

c. Adanya kebijakan bahwa semua persalinan harus dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang terlatih.

Realisasi indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di tahun 2014

menjadi 92.5% dan tahun 2015 menjadi 91.89 % dan pada tahun 2016 menjadi

90.12 berarti mencapai target sebesar 90% (SPM) , Selanjutnya pada akhir

Renstra di tahun 2018 (91%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai

dengan tahun 2016 (99,03%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai

target pada akhir Renstra.

4. Persentase Ibu Hamil dengan Komplikasi

Target tahun 2016 dan SPM sebesar 80% terealisasi 69,83% maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 87,29 %, dengan kategori tinggi. Dengan

Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitive sebanyak

2.435 orang dan Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan sebanyak 3.487

orang.

Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi

a. semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa

memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan

b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan

ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta

didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas sehingga kandungan dalam

keadaan sehat dan cakuapan ibu hamil dengan komplikasi dapat ditekan

Realisasi Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya

terjadi kenaikan dari 55.4% menjadi 69.83%. Selanjutnya pada akhir Renstra

di tahun 2018 (80%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini

SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 47

5. Persentase Ibu Nifas

Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 89.91% maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 99.79 %, dengan kategori sangat baik.

Dengan Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai

standar sebanyak 16.000 orang dan bufas sebanyak 17.816 orang.

Faktor pendukung indikator ini adalah semakin meningkatnya kesadaran

ibu-ibu hamil untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan

serta telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu

dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta

didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas. Selanjutnya pada akhir Renstra

di tahun 2018 (90%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini

SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.

6. Persentase Peserta KB Aktif

Target tahun 2016 sebesar 75% dan SPM 70% terealisasi 91.84% maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 122.45 %, dengan ketegori sangat

baik. Dengan jumlah peserta KB aktif sebanyak 119.667 orang dan pasangan

usia subur sebanyak 130.305 orang. Faktor pendukung indikator ini adalah

semakin meningkatnya kesadaran dan kemauan PUS untuk membawa

memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan serta kerelaan PUS untuk

berKB. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (75%) bila realisasi dapat

terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target

pada akhir Renstra.

7. Persentase Neonatal dengan Komplikasi

Target tahun 2016 dan target SPM sebesar 80% terealisasi 100% maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 125 %, dengan kategori sangat baik.

Dengan jumlah neonates dengan komplikasi yang ditangani oleh tenaga

kesehatan yang terlatih sebayak 701 neonatal dan persentase neonatal

sebanyak 701 neonatal

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (80%) bila realisasi dapat

terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target

pada akhir Renstra.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 48

8. Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar

Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan. Factor

pendukung indicator ini adalah semakin meningkatnya kesadaran dan

kemauan PUS untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan

serta kerelaan PUS untuk berKB serta semakin baik pelayanan dan fasilitas KB

yang ada di fasilitas kesehatan. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018

(100%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis

untuk mencapai target pada akhir Renstra.

9. Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)

Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 100% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 111 %, dengan ketegori memuaskan. dengan

jumlah KN1 sebanyak 15.270 jiwa dan jumlah bayi sebanyak 15.270 jiwa.

Faktor pendukung indikator ini adalah telah meningkatnya fasilitas

pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta

program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan

yang berkualitas. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila

realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk

mencapai target pada akhir Renstra.

Sasaran 4 “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk dengan 2

(dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator

sasaran sebesar 149.17% dengan predikat sangat baik.

1. Persentase Balita Gizi Buruk

Target tahun 2016 sebesar 15 % terealisasi 0,025% maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 199,83 %, dengan kategori sangat baik. dengan

jumlah balita gizi buruk 21 orang,

Masih rendahnya pendapatan masyarakat dan kurangnya pemahaman

masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan merupakan penyebab masih

adanya balita yang menderita gizi buruk. Hal ini disebabkan kurangnya

kesadaran masyarakat untuk membawa bayi dan balitanya ke posyandu

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 49

sehingga perkembangan anak tidak dapat dipantau secara berkala dan kurang

mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan pemberian vit- A dan

lain-lain. Selain itu selama proses kehamilan, ibu hamil jarang datang

memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan masyarakat terdekat sehingga

dikhawatirkan ibu hamil tersebut mengalami kurang energi kronis dan

berdampak pada kelahiran bayi dibawah normal (BBLR). Selanjutnya pada

akhir Renstra di tahun 2018 (15) bila dibandingkan realisasi capaian sampai

dengan tahun 2016 (199,83%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai

target pada akhir Renstra

2. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln

Keluarga Miskin

Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan kategori sangat baik. Dengan

jumlah anak usia 6.24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI sebanyak

320 anak. Keberhasilan indicator ini dudukung oleh adanya sosialisasi tentang

MP-ASI serta dan adanya bantuan MP-ASI dari dinas kesehatan yang dibagikan

untuk bayi dan bailta yang membutuhkan. Selanjutnya pada akhir Renstra di

tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari indikator ini dapat terus

dipertahankan dan terus ditingkatkan.

Sasaran 5 “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang

berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang

bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas kinerja puskesmas

dan validasi data dinkes dan pukesmas dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran

memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00 % dengan

predikat sangat baik.

1. Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu

Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik, dengan

jumlah PKM yang memiliki SIK sebanyak 32 Puskesmas. Selanjutnya pada akhir

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 50

Renstra di tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari indikator ini dapat terus

dipertahankan dan terus ditingkatkan

2. Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan

Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator

Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan sebagai berikut :

a. Kualitas alat medis dan non medis yang meningkat sehingga

memperpanjang umur alat.

b. Penggunaan alat kesehatan dan sistem pemeliharaan yang lebih baik.

Hambatan/masalah:

a. Banyak jenis alat kesehatan yang belum terkalibrasi dikarenakan

keterbatasan sumber anggaran.

b. Tenaga yang berkompetensi untuk melakukan kalibrasi belum ada.

Strategi/upaya pemecahan:

a. Melakukan pelatihan kalibrasi alat bagi tenaga kesehatan minimal untuk

kegiatan alat-alat yang sederhana.

b. Menyarankan Puskesmas untuk menganggarkan kalibrasi alat melalui

kegiatan Puskesmas masing-masing.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari

indikator ini dapat terus dipertahankan dan terus ditingkatkan

Perkembangan pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Banyuasin

perlahan-perlahan menunjukkan kemajuan yang positif. Saat ini, berbagai fasilitas

kesehatan sudah tersedia, diantaranya sejumlah puskesmas di Kabupaten

Banyuasin sudah memiliki fasilitas rawat inap. Tak hanya itu, dipelbagai pelosok

desa saat ini sudah tersedia Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa

(Poskesdes) yang lengkap dengan tenaga kesehatannya, telah dibangunnya jamban

keluarga, puskesmas terapung, meluncurkan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)

bagi masyarakat yang kurang mampu, menerapkan dokter keluarga serta

memberdayakan Rumah Sakit Kundur.

Secara umum pencapaian sasaran dapat terealisasi dengan baik (mencapai

keberhasilan) sesuai dengan perencanaan. Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 51

startegis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dapat dijelaskan bahwa nilai

capaian kinerja rata-rata indikator diperoleh angka sebesar 114.28% dengan

kategori SANGAT BAIK.

Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama Tahun

2016 sudah dilaksanakan dengan baik. Beberapa indikator nilai capaian kinerjanya

belum optimal dikarenakan dalam pelaksaannya mengalami kendala dan

hambatan.

d. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Analisis atas Efisiensi atas penggunaan sumber daya percapaian sasaran

sebagai berikut :

Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup”

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui program utama, sebagai

berikut :

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Sasaran ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 21.255.350.100,- (63,63%) dari anggaran sebesar

Rp. 33.314.645.369,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100%

namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 63.80% sehingga terdapat

kekurangan anggaran sebesar 36,2 %. hal ini disebabkan ada realisasi anggaran

kegiatan yang masih jauh dari 100% seperti kegiatan Pelayanan Kesehatan

Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya yang masih terhutangnya klaim

pencairan. SP2D tidak bisa diterbitkan.

2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 6.800.114.133,- (65,55%) dari anggaran sebesar Rp.

10.373.616.391,-, dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100%

namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 65,55% sehingga terdapat

kekurangan anggaran sebesar 34,45 %. adapun kendala yang terjadi dalam

kegiatan pemesanan obat tersebut baru bisa dimulai pertengahan tahun

anggaran dikarenakan menunggu updating harga obat pada e-catalog serta

diakibatkan terjadinya pengurangan transfer dana bagi hasil pajak dari pusat

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 52

sehingga terjadi kekosongan rekening kas daerah sehingga tidak diterbitkannya

SP2D

3. Program Pengembangan Obat Asli Daerah.

Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 98.970.000,- (99,90%) dari anggaran sebesar Rp.

99.070.000,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar

0,1%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada Belanja Perjalanan Dinas.

4. Program Pengawasan Obat dan Makanan.

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 162.050.000,- (94.76%) dari anggaran sebesar Rp.

171.010.000,-,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar

5.24%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada Belanja Jasa

Narasumber/Tenaga Ahli dan Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan yang

tidak diambil.

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Sasaran ini didukung oleh 10 (sepuluh) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 2.213.156.784,- (98.99%) dari anggaran sebesar Rp.

2.235.698.150,- Dalam Program ini Dana hampir semuanya terserap dengan

baik.

6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Sasaran ini didukung oleh 4 (empat). Untuk mencapai sasaran ini didukung dana

sebesar Rp. 1.315.684.900,- (45.89%) dari anggaran sebesar Rp.

2.866.754.000,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar

54,10 %, Pada Tahun Anggaran 2015 ini terjadi peningkatan Pagu anggaran

yang didapat dari Dana Pajak Rokok, sayangnya dalam hal ini anggaran tidak

terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %, Karna kekosongan

Kas daerah.

7. Program Peningkatan Pelayanan Lansia

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 81.227.000,- (94.94%) dari anggaran sebesar Rp.

81.278.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 53

8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

Sasaran ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 449.274.050,- (93.54%) dari anggaran sebesar Rp.

480.282.954,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar

6.45%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada belanja paket

kegiatan/pertemuan di luar kantor yang tidak diambil. Dan perkembangan fisik

sudah 100%.

9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan.

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 57.390.000,- (99.80%) dari anggaran sebesar Rp.

57.505.000,- Realisasi anggaran terserap semua.

10. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Puskesmas,

Pustu dan Jaringannnya.

Sasaran ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 27.914.866.050,68,- (86,85%) dari anggaran

sebesar Rp. 32.141.365.076,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai

100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 86,85% sehingga

terdapat kekurangan anggaran sebesar 13,15 %. sayangnya dalam hal ini

anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %,

diakibatkan terjadinya pengurangan transfer dana bagi hasil pajak dari pusat

sehingga terjadi kekosongan rekening kas daerah sehingga tidak diterbitkannya

SP2D.

11. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.

Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 30.394.525.749,- (77,69%) dari anggaran sebesar

Rp. 26.252.721.700,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100%

namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 74.25% sehingga terdapat

kekurangan anggaran sebesar 22,31 %. Sisa angsuran dana yang tersedia sudah

diterbitkan SPMnya tetapi SP2D tidak bisa diterbitkan sehingga sisa dana tidak

bisa direalisasikan , Kas daerah kosong.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 54

12. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Sasaran ini didukung oleh 3 (tiga) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 677.505.000,- (93,25) dari anggaran sebesar Rp.

726.520.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.

13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Capaian program ini sudah

mencapai dari PAGU anggaran Rp. 20.957.737.012,- (77,69%) dengan realisasi

sebesar Rp. 26.922.899.075,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai

100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 77,69% sehingga

terdapat kekurangan anggaran sebesar 22,31 %. Dana Bantuan Gubernur tidak

ditranfer ke kas daerah.

Sasaran 2 “ menurunnya angka kematian bayi ”

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama,

sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 711.198.500,- (94,69%) dari anggaran sebesar Rp.

751.115.500,- Anggaran hampir terserap sempurna. Dan perkembangan fisik

sudah 100%

Sasaran 3 “ menurunnya angka kematian ibu ”

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama,

sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 1.229.833.669,- (35,71%) dari anggaran sebesar

Rp. 3.444.426.400,- Anggaran tidak terserap sempurna. Ada kekurangan

anggaran sebesar 64,29%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 55

Sasaran 4 “ menurunnya prevaleni gizi buruk ”

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama,

sebagai berikut :

1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 526.134.114,- (98.50%) dari anggaran sebesar Rp.

322.295.500,- Anggaran hampir terserap sempurna.

Sasaran 5 “Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang

berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang

bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 6 (enam) program utama,

sebagai berikut :

1. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 303.298.273,- (94,11%) dari anggaran sebesar Rp.

322.295.500,- . Anggaran hampir terserap sempurna.

2. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini

didukung dana sebesar Rp. 188.649.500,- (99,98%) dari anggaran sebesar Rp.

188.680.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.

Adapun Realisasi Anggaran Program/Kegiatan Rutin yang dilaksanakan di lingkup

Dinas Kesehatan, yaitu :

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program didukung oleh 16 (Enam Belas) kegiatan dengan realisasi dana sebesar

Rp. 13.366.388.036,50 (88,24%) dari anggaran sebesar Rp. 15.147.281.498,-

Anggaran hampir terserap sempurna.

Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Aparatur

Program didukung oleh 5 (lima) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp.

7.120.576.400,- (62,66%) dari anggaran sebesar 11.364.564.000,- sayangnya

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 56

dalam hal ini anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan

100 %, Karna kekosongan Kas daerah.

Program Peningkatan Kapasitas dan Sumber Daya Apartur

Program didukung oleh 2 (dua) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp.

430.912.900 (99,77%) dari anggaran sebesar Rp. 431.912.900,- Anggaran hampir

terserap sempurna.

Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan.

Program didukung oleh 1 (satu) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp.

35.570.000,- (97,99%) dari anggaran sebesar Rp. 36.300.000,- Anggaran hampir

terserap sempurna.

e. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun

Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja.

Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun

Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja sebagai berikut :

Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup” yang diukur melalui 38 indikator

dengan tingkat rata-rata capaian 95.21%. Keberhasialn pencapaian indikator ini

didukung oleh :

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Pencapaian program ini ditunjang oleh 6 (enam) Kegiatan antara lain :

1) Pelayanan kesehatan Penduduk Miskin Puskesmas dan Jaringannya

2) Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan

3) Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

4) Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan

5) Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa.

2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain :

1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

2) Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia.

Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain :

1) Pengembangan Standarisasi Tanaman Obat Bahan alam Indonesia

2) Penilaian Pemnafaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 57

4. Program Pengawasan Obat dan Makanan.

Pencapaian program ini ditunjang Kegiatan Peningkatan Pengawasan

Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Adapun indikator yang didukung oleh

Program/Kegiatan ini yaitu Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai

dengan standar Kesehatan.

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Pencapaian program ini ditunjang oleh 8 (delapan) Kegiatan antara lain :

1) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

2) Peningkatan Imunisasi

3) Penanggulangan Penyakit TBC Kusta

4) Pemberantasan Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)

5) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Potensi KLB dan Bencana

6) Pemberantasan Penyakit Diare – ISPA

7) Pencegahan dan Pemberantasan HIV AIDS/IMS

8) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Rabies

9) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

10) Pelayanan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria

6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Pencapaian program ini ditunjang oleh 4 (empat) Kegiatan antara lain :

1) Pengembangan Desa Siaga

2) Pelatihan Guru UKS dan Dokter Kecil

3) Pemilihan Posyandu Terbaik, Pemilihan Desa PHBS, Pemilihan Kader

Remaja Sehat

4) Gerakan Promosi Sadar Hidup Sehat

7. Program Peningkatan Pelayanan Lansia

Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Pengembangan dan Pemilihan

Posyandu Lansia. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini

yaitu Persentase Lansia yang tertangani

8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

Pencapaian program ini ditunjang oleh 4 (empat) Kegiatan antara lain :

1) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat

2) Pengembangan Rumah Sehat

3) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 58

4) Hygiene Sanitasi Air Besih dan Air Minum

9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan.

Pencapaian program ini ditunjang Kegiatan Hygiene Sanitasi TTU, Industri

IRTP, RM/Restoran. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan

ini yaitu Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan

10. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Puskesmas, Pustu

dan Jaringannnya.

Pencapaian program ini ditunjang oleh 5 (lima) Kegiatan antara lain

1) Pembangunan Puskesmas

2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

3) Administrasi Pembangunan Puskesmas

4) Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana PKM, Pustu

dan Jaringannya

5) Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas,Pustu dan Jaringan

11. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.

Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain

1) Pembangunan Rumah Sakit

2) Pelaksanaan Pengadaan Tanah

12. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain

1) Pelayanan Operasi Katarak

2) Pelayanan bagi Keluarga Pasien Miskin yang Mendapatkan Perawatan di RS.

3) Pelayanan Kesehatan Dasar Daerah Terpencil, Terluar, Tertinggal.

13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Kemitraan Asuransi Kesehatan

Masyarakat. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini yaitu

Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan.

Sasaran 2 “ Menurunnya angka kematian bayi” yang diukur melalui 5 indikator

dengan tingkat rata-rata capaian 118.70%. Keberhasilan pencapaian indikator ini

didukung oleh :

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan SDDTK & ANC Terpadu.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 59

Sasaran 3 “ Menurunnya angka kematian ibu” yang diukur melalui 9 indikator

dengan tingkat rata-rata capaian 108.33%. Keberhasialn pencapaian indikator ini

didukung oleh :

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak. Pencapaian program

ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain

1) Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil Risti dan Upaya AKI, AKB dan

AKABA

2) Pelaksanaan PWS KIA dan Pembinaan Kesehatan Ibu

Sasaran 4 “ Menurunnya prevalensi gizi buruk” yang diukur melalui 2 indikator

dengan tingkat rata-rata capaian 149.17%. Keberhasialn pencapaian indikator ini

didukung oleh :

Program Perbaikan Gizi MasyarakatPencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua)

Kegiatan antara lain

1) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan

Akibat Kurang Yodium( GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi

Mikro Lainnya

2) Pemetaan Desa Kadarzi dan Desa Garam Beryodium

Sasaran 5 “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang

berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang

bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”

yang diukur melalui 2 indikator dengan tingkat rata-rata capaian 100 %.

Keberhasialn pencapaian indikator ini didukung oleh :

1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Peningkatan Manajemen

Informasi Kesehatan. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan

ini yaitu Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu

2. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.

Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Pelayanan Administrasi

Perizinan & akreditasi Sarana & sumber daya Kesehatan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Realisasi anggran yang digunakan dan yang telah yang telah digunakan untu mewujudkan kinerja organisasi

Tabel III.6

REALISASI ANGGARAN

SKPD DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis

Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Meningkatnya Usia

Harapan Hidup Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70 68,31 97,59% 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

33.314.645.369,00

21.255.350.100,00

63,80%

Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien

Masyarakat Miskin

% 100 57,5 57,50%

Persentase Penduduk

(termasuk seluruh penduduk miskin ) yang

memiliki jaminan Kesehatan

% 100 98,2 98,20%

Jumlah Puskesmas yang

Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan

menyelenggarakan Lokakarya mini untuk

menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal

(SPM)

Jumlah 31 32 103,23%

Jumlah Puskesmas yang

memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi

penduduk miskin

Jumlah 31 32 103,23%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis

Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Ketersediaan

Obat dan Vaksin % 100 100 100,00%

3.Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan

10.373.616.391,00

6.800.114.133,00 65,55%

18.Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA

% 90 54 60,00%

4. Program

pengembangan obat asli Daerah

99.070.000,00

98.970.000,00

99,90%

19.Tingkat Peredaran Obat

dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan

% 100 100 100,00% 5. Program pengawasan

obat dan makanan

191.120.000,00

190.796.500,00 99,83%

Persentase Penemuan dan

Penanganan Penderita Penyakit Menular

% 100 100 100,00%

2. Program pencegahan

dan penanggulangan penyakit menular

3.712.318.000,00

3.605.362.487,00 97,12%

Penderita DBD yang ditangani

% 100 100 100,00%

Angka Penemuan Kasus

malaria per 1000 penduduk per 1.000 0,99 0 100,00%

Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang

ditemukan

% 70 47,5 67,86%

Persentase Kasus Baru TB

Paru ( BTA Positif) yang disembuhkan

% 88 93,43 106,17%

Jumlah Kasus TB per

100.000 penduduk

per

100.000 216 91 216,58%

Persentase

Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan

Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam

% 100 100 100,00%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis

Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk

< 15 tahun

1/100.000 7/100.000 2.5/100.000 164,00%

Penemuan Penderita

Pneumonia Balita % 100 9,32 9,32%

Penemuan Penderita Diare % 100 132 132,00%

Prevalensi kasus HIV per

100.000 <0,5 0,72 56,00%

Persentase penduduk 15

tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV

dan AIDS

% 97 81,32 83,84%

Persentase Desa yang

mencapai "Universal Child Immunization" (UCI)

% 100 97,7 97,70%

Persentase Desa Siaga Aktif % 80 101 126,25%

6. Program Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

2.616.220.000,00

2.448.043.350,00

93,57%

Rasio Posyandu Persatuan

Balita per 1.000 10 10,2 102,00%

Persentase Rumah Tangga ber PHBS

% 72 58 80,56%

Cakupan Penjaringan Siswa

SD dan Setingkat % 100 80,6 80,60%

35.Persentase Lansia yang

tertangani % 75 82,62 110,16%

12. Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Lansia

73.401.000,00

73.308.500,00 99,87%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis

Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Rumah Tangga Sehat

% 85 45 52,94%

7. Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

666.473.500,00

645.609.036,00

96,87%

Persentase Penduduk yang

memiliki akses terhadap air

minum Berkualitas

% 66 54,4 82,42%

Persentase Kualitas air

minum yang memenuhi syarat

% 100 100 100,00%

Persentase Penduduk yang

menggunakan jamban sehat % 80 53,6 67,00%

Persentase Tempat -

Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan

% 84 71,5 85,12%

8. Program Pengawasan

dan Pengendalian Kesehatan Makanan

68.782.000,00

60.350.000,00 87,74%

Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan

penduduk

% 1 0,5 50,00%

9. Program Pengadaan,

Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Pustu dan

Jaringannya

32.141.365.076,00

27.914.866.050,68 86,85%

Cakupan Puskesmas Pembantu

% 40 35,2 88,00%

Cakupan Puskesmas % 71 168 236,62%

Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk

% 0,004 0,0024 60,00%

10. Program Pengadaan,Peningkatan

Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata

26.252.721.700,00

20.394.525.749,00

77,69%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis

Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Pelayanan

Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS) Kab/Kota

% 100 100 100,00%

PersentasePelayanan

Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

% 100 43,1 43,10%

11. Program Pelayanan

Kesehatan Penduduk Miskin

726.520.000,00

677.505.000,00

93,25%

36.Tingkat Kemitraan

Bidang Kesehatan % 100 100 100,00%

13. Program Kemitraan

Peningkatan Pelayanan Kesehatan

26.922.899.075,00

20.957.737.012,00 77,84%

Rata-rata Capaian 95,21% 87,68%

Menurunnya Angka Kematian Bayi Angka Kelangsungan Hidup

Bayi / AKB

per

/1.000 KH 20 3,5 182,50%

14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak

Balita

751.115.500,00

711.198.500,00 94,69%

Persentase Kunjungan Bayi % 90 99,5 110,56%

Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

% 100 100 100,00%

Persentase Pelayanan Kesehatan Balita

% 90 92,7 103,00%

Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi

% 90 87,7 97,44%

Rata-rata Capaian 118,70% 94,69%

Menurunnya Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu

Melahirkan / AKI

per

100.000 KH

97 61 136,46%

15. Program Peningkatan

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

3.444.426.400,00

1.229.833.669,00 35,71%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis

Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Kunjungan Ibu

Hamil K4 % 98 90,91 92,77%

Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

% 90 90,12 100,13%

Persentase Ibu Hamil

dengan Komplikasi % 80 69,83 87,29%

Persentase Ibu Nifas % 90 89,81 99,79%

Persentase Peserta KB Aktif % 75 91,84 122,45%

Persentase Neonatal

dengan Komplikasi % 80 100 125,00%

Persentase Fasilitas

Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB

sesuai standar

% 100 100 100,00%

Persentase Kunjungan

Neonatal Pertama (KN1) % 90 100 111,11%

Rata-rata Capaian 108,33% 35,71%

Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk Persentase Balita Gizi

Buruk % 15 0,025 199,83%

16. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

534.133.000,00

526.134.114,00

98,50%

Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI

pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin

% 100 100 100,00%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Sasaran Strategis

Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Rata-rata Capaian 149,92% 98,50%

Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM

Kesehatan yang berkualitas dan

profesional, serta menjamin pelayanan

kesehatan yang

bermutu melalui ketersediaan

pelayanan kesehatan yang sesuai standar

Persentase pelayanan

kesehatan yang bermutu % 100 100 100,00%

21. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan

Kesehatan

322.295.500,00

303.298.273,00 94,11%

Rata-rata Capaian 100,00% 94,11%

Ketersediaan Standar

Pelayanan Kesehatan % 100 100 100,00%

22. Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

188.680.000,00

188.649.500,00 99,98%

Rata-rata Capaian 100,00% 99,98%

Rata-rata Capaian Keseluruhan 114,28% 142.399.802.518,00 108.081.651.981,68 75,90%

Sumber Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 67

Realisasi Anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi

sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif

dilihat dari pencapaian rata-rata sasaran sebesar 114,28 %, sementara total realisasi

keuangan untuk sebesar 75,90%. Meski output sudah mencapai 100 %, capaian realisasi

keuangan sangat rendah dikarenakan kekosongan kas daerah akibatnya terhutang untuk

tahun berikutnya. Selain program dan kegiatan untuk mencapai sasaran strategis, Dinas

Kesehatan juga melaksanakan kegiatan rutin untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi dinas dengan total anggaran sebesar Rp. 15.147.281.498,-,- dan terealisasi

sebesar Rp.13.366.388.036,50 (88,24%) ,- dari pagu anggaran tersebut. Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyuasin telah melaksanakan 22 Program dan 74 kegiatan dengan total pagu

anggaran keseluruhan Rp. 169.379.860.909,- dengan realisasi sebesar Rp.

129.035.099.310,18 dimana persentase pencapaian capaian keuangan sebesar 76,18%.

Dan pencapaian inidkator kinerja utama pada Dinas Kesehatan telah tercapai secara

optimal . Rata-rata telah mencapai target yang telah ditetapkan.

Konsistensi dan kesinambungan jumlah dan jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh

Dinas Kesehatan ini diharapkan akan dapat lebih mempercepat terwujudnya misi, tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2014-2018.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Selain dari Dana APBD Kabupaten banyuasin sendiri , Kegiatan pada Dinas Kesehatan juga ditunjang dana di Luar Anggaran Daerah Kabupaten

Sendiri, yaitu :

1. DAK FISIK-DASAR

No Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Jml Satuan

Jumlah

Jmh Satuan

Realisasi

DAK (Rp Juta) Pendamping (Rp.

Juta) Total (Rp.Juta) Rp.

Keuangan (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pembangunan Baru (Gedung + Alkes)

4.582.517.500 91% 100%

Pembangunan Pkm Jakabaring

1 PKM 2.681.250.000

2.681.250.000 1 PKM

2.513.294.351 94% 100%

Pembangunan PKM Tanjung Lago 1 PKM

978.300.000

978.300.000 1 PKM

929.385.000 95% 100%

ALKES Pkm Jakabaring

1 PAKET 922.967.500

922.967.500 1 PAKET

783.387.987 85% 100%

2 Rehabilitasi Sedang & Berat

Bangunan Puskesmas

95% 100%

Rehab pkm semuntul

1 UNIT 877.170.000

877.170.000 1 UNIT

833.311.500 95% 100%

Rehab pkm Tlg Jaya Telang

1 UNIT 880.170.000

880.170.000 1 UNIT

836.161.500 95% 100%

Rehab pkm Pkl. Balai

1 UNIT 782.198.000

782.198.000 1 UNIT

743.088.100 95% 100%

Rehab pkm Sungai dua

1 UNIT 784.762.000

784.762.000 1 UNIT

745.523.900 95% 100%

Rehab Pkm Gasing

1 UNIT 779.000.000

779.000.000 1 UNIT

740.050.000 95% 100%

Rehab Pkm Karang agung Ilir

1 UNIT 881.122.000

881.122.000 1 UNIT

837.065.900 95% 100%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

No Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Jml Satuan

Jumlah

Jmh Satuan

Realisasi

DAK (Rp Juta) Pendamping (Rp.

Juta) Total (Rp.Juta) Rp.

Keuangan (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rehab Pkm Cinta Manis

1 UNIT 780.000.000

780.000.000 1 UNIT

741.000.000 95% 100%

3 Rehab Rumah Medis

PKM Pkl. Balai

1 UNIT 274.000.000

274.000.000 1 UNIT

260.300.000 95% 100%

Pkm. Sungai Dua

1 UNIT 272.563.000

272.563.000 1 UNIT

258.934.850 95% 100%

Pkm Karang Agung Ilir

1 UNIT 291.900.000

291.900.000 1 UNIT

277.305.000 95% 100%

PKM Gasing

1 UNIT 273.116.000

273.116.000 1 UNIT

259.460.200 95% 100%

Pkm Cinta Manis

1 UNIT 273.700.000

273.700.000 1 UNIT

260.015.000 95% 100%

4 Rehab Rumah Para Medis

PKM Pkl. Balai

1 UNIT 263.900.000

263.900.000 1 UNIT

250.705.000 95% 100%

pkm Sungai Dua

1 UNIT 264.500.000

264.500.000 1 UNIT

251.275.000 95% 100%

Pkm Karang Agung Ilir

1 UNIT 283.000.000

283.000.000 1 UNIT

268.850.000 95% 100%

Pkm Gasing

1 UNIT 262.400.000

262.400.000 1 UNIT

249.280.000 95% 100%

Pkm Cinta MAnis

1 UNIT 262.888.000

262.888.000 1 UNIT

249.743.600 95% 100%

B 1 Pusling Perairan

Pusling Roda 4 dobel Gardan (4 WD)

3 UNIT

1.462.500.000

1.462.500.000

3 UNIT

1.441.890.450 99% 100%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

No Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Jml Satuan

Jumlah

Jmh Satuan

Realisasi

DAK (Rp Juta) Pendamping (Rp.

Juta) Total (Rp.Juta) Rp.

Keuangan (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pusling Roda 4 Biasa 4

UNIT 1.354.480.000

1.354.480.000

4 UNIT 0 0% 100%

Ambulans Transportasi 4

UNIT 1.354.480.000

1.354.480.000

4 UNIT 0 0% 100%

C

1

PENYEDIAAN ALAT KESEHATAAN/PENUNJANG di PUSKESMAS

Alkes UKM

Set Promosi Kesehatan

6 SET 376.126.225,98

376.126.225,98 6 SET

- 0% 80%

Set Imunisasi

8 SET 1.220.000.000

1.220.000.000 8 SET

1.214.433.464 100% 100%

Kit Bidan

7 KIT 293.198.500

293.198.500 7 KIT

149.000.092 51% 80%

2 Alkes UKP

Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu 8

SET 590.780.000

590.780.000

8 SET

531.780.379 90%

90%

Set Pemeriksaan Kesehatan Anak

8 SET

273.440.000

273.440.000

8 SET

270.776.591 99%

90%

Set Pelayanan KB 8

SET 54.444.000

54.444.000

8 SET

- 0%

90%

Set Obstetri dan Ginekologi 8

SET 737.360.000

737.360.000

8 SET

578.727.721 78%

90%

Set Resusitas Bayi 8

SET 538.160.000

538.160.000

8 SET

491.185.220 91%

90%

Set Perawatan Paska Persalinan 8 SET 8 SET 86% 90%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

No Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Jml Satuan

Jumlah

Jmh Satuan

Realisasi

DAK (Rp Juta) Pendamping (Rp.

Juta) Total (Rp.Juta) Rp.

Keuangan (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

123.600.000 123.600.000 106.223.929

set insersi dan ekstrasi AKDR 8

SET 87.048.000

87.048.000

8 SET

68.313.061 78%

90%

Pemeriksaan Umum 8

SET 342.687.000

342.687.000

8 SET

217.047.676 63%

90%

Set Tindakan Medis/Gawat Darurat

8 SET

1.296.368.000

1.296.368.000

8 SET

797.530.293 62%

90%

Set Kesehatan Gigi dan Mulut 8

SET 1.402.000.000

1.402.000.000

8 SET

1.401.834.168 100%

90%

Set Laboratorium 8

SET 1.616.320.000

1.616.320.000

8 SET

1.441.482.263 89%

90%

Set Farmasi 8

SET 96.800.000

96.800.000

8 SET

- 0%

90%

Set Rawat Inap 3

SET 1.089.057.000

1.089.057.000

3 SET

962.520.873 88%

95%

Set Sterilisasi 8

SET 132.340.000

132.340.000

8 SET

112.144.887 85%

90%

D

Alat Penunjang

Generator 8

UNIT 195.000.000

195.000.000

8 UNIT

120.428.800 62%

100%

Instalasi Pengolah Limbah 5

UNIT 800.000.000

800.000.000

5 UNIT

453.916.650 57%

100%

TOTAL 28.505.095.226

22.647.373.407 79%

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

2. DAK FISIK- FARMASI

No Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Jml Satuan

Jumlah

Jumlah Satuan

Realisasi

DAK (Rp Juta) Pendamping

(Rp. Juta) Total

(Rp.Juta) Rp

Keuangan (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyediaan Obat dan BMHP 1 PAKET

8.163.320.000

8.163.320.000 1 PAKET

6.005.065.033 74% 100%

2 Instalasi Farmasi

Kabupaten/Kota (IFK)

a. Pembangunan baru IFK

b. Rehabilitasi IFK

c. Perluasan IFK 1 PAKET 1.468.000.000

1.468.000.000 1 PAKET

734.000.000 50% 60%

d. Penyediaan Sarana

Pendukung IFK

1). Sarana penyimpanan 72

BUAH 1.290.000.000

1.290.000.000 72 BUAH

1.249.580.000 97% 100%

Pengadaan Troley 6 BUAH

15.000.000

15.000.000

5 BUAH

14.400.000 96% 100%

Pengadaan Palet 30 BUAH

995.000.000

995.000.000

30 BUAH

959.655.000

96% 100%

Rak Obat dan Perbekalan Kesehatan Besar

4 BUAH

4 BUAH

Rak Obat dan Perbekalan Kesehatan Kecil

10 BUAH

10 BUAH

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

No Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Jml Satuan

Jumlah

Jumlah Satuan

Realisasi

DAK (Rp Juta) Pendamping

(Rp. Juta) Total

(Rp.Juta) Rp

Keuangan (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pengadaan tangga 3 BUAH

30.000.000

30.000.000

3 BUAH

30.000.000 100% 100%

Pengadaan lemari Narkotika Psikotropika

3 BUAH

3 BUAH

Genset IFK 1 BUAH

100.000.000

100.000.000

1 BUAH

99.500.000 100% 100%

Belanja Modal AC dan Pemasangannya

15 BUAH

150.000.000

150.000.000

15 BUAH

146.025.000 97% 100%

2). Sarana distribusi 3

UNIT 896.000.000

896.000.000

3 UNIT

700.724.800 78% 80%

3). Sarana pengamanan 3 PAKET 447.210.000

447.210.000 3 PAKET

429.099.500 96% 100%

Belanja Modal Alat Pemadam Kebakaran

10 BUAH

45.000.000

45.000.000

10 BUAH

44.500.000 99% 100%

Pembuatan Terali Gudang Obat

1 PAKET

402.210.000

402.210.000

1 PAKET

384.599.500 96% 100%

Pagar Gudang Obat 1 PAKET

1 PAKET

4). Sarana pengolah data 10 UNIT

85.000.000

85.000.000 10 UNIT

82.790.000 97% 100%

*.Belanja Modal Deskbook 5 UNIT

75.000.000

75.000.000 5 UNIT

73.040.000 97% 100%

*.Belanja Modal Printer 5 UNIT

10.000.000

10.000.000 5 UNIT

9.750.000 98% 100%

5). Sarana telekomunikasi

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

No Jenis Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Jml Satuan

Jumlah

Jumlah Satuan

Realisasi

DAK (Rp Juta) Pendamping

(Rp. Juta) Total

(Rp.Juta) Rp

Keuangan (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

6). Sarana penunjang 25 UNIT 40.000.000

40.000.000 5 UNIT

37.730.000 94% 100%

3. DAK NON FISIK

No Jenis Kegiatan Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Jumlah Satuan Jumlah Jumlah Satuan Realisasi

DAK (Rp. Juta) Pendamping

(Rp. Juta) Total (Rp.Juta) Keuangan (Rp.)

Fisik (%)

1 BOK 1 PAKET 7.540.000.000

7.540.000.000 1 PAKET

6.684.132.900 90,0%

2 JAMPERSAL 1 PAKET 2.602.570.000

2.602.570.000 1 PAKET

585.403.449 52,0%

3 AKREDITASI RS

4 Akreditasi Puskesmas

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 75

D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2014 mendapat nilai

69.33 yaitu kategori B (Baik) yang mengalami penurunan point sebesar 7.3 dari tahun

sebelumnnya yaitu 76.63 = A (Sangat Baik). Penurunan tersebut terjadi karna belum

dipublikasikannya Dokumen-dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuasin, diantaranya dokumen Renstra, Perjanjian Kinerja dan Dokumen Laporan

Kinerja.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Bab 4 hal 1

q

Semua program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin telah

dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu perubahan kebijakan, baik yang

dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin maupun Pemerintah Pusat

(SPM), turut berpengaruh terhadap penyerapan anggaran yang telah direncanakan.

Sebanyak 56 (lima puluh enam) indikator kinerja yang mendukung sasaran

tersebut sebagaimana tertuang dalam Renstra 2014-2018. Secara umum pencapaian

sasaran dapat terealisasi dengan baik (mencapai keberhasilan) sesuai dengan

perencanaan. Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran startegis Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyuasin dapat dijelaskan bahwa nilai capaian kinerja rata-rata

indikator diperoleh angka sebesar 114.28 % dengan kategori Sangat Baik. Hal ini

menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama Tahun 2016 sudah

dilaksanakan dengan baik. Beberapa indikator nilai capaian kinerjanya belum optimal

dikarenakan dalam pelaksaannya mengalami kendala dan hambatan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan skala ordinal terhadap 56 (lima

puluh enam) indikator kinerja, disimpukan bahwa ternyata

1. Sasaran ““Meningkatnya Usia Harapan Hidup”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidup

dengan ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan 38 (Tiga Puluh Delapan)

Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator

sasaran sebesar 95.21 % dengan predikat Sangat Baik.

2. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Bayi”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi

dengan 5 (lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata

capaian indikator sasaran sebesar 118.70% dengan predikat Sangat Baik.

PENUTUP

BAB IV

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Bab 4 hal 2

3. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Ibu”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu

dengan 9 (sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata

capaian indikator sasaran sebesar 108.99% dengan predikat Sangat Baik.

4. Sasaran “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk

dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata

capaian indikator sasaran sebesar 108.33% dengan predikat Sangat Baik.

5. Sasaran “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang

berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan

yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai

standar”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningktakn kualitas dan kuantitas

SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin

pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan

kesehatan yang sesuai standar dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran

memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00%

dengan predikat Sangat Baik.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapain target terhadap beberapa

indiKator yang dicantumkan dalam dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuasin Tahun 2014-2008 khususnya Tahun Anggaran 2016, dapat dipenuhi

sesuai harapan. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat

capaian kinerja yang harus ditingkatkan pada tahun kedepan. Hal-hal yang harus

lebih lagi ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian adalah :

a) Peningkatan kualitas perencanaan, sehingga diharapkan dengan perencanaan

yang baik akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi

b) Efisiensi anggaran, agar dengan anggaran yang tersedia dapat menghasilkan

kinerja yang optimal;

c) Perumusan indikator (output dan outcome) yang semakin tajam, sehingga

capaian kinerja dapat terukur dengan baik;

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Bab 4 hal 3

d) Peningkatan monitoring dan evaluasi agar program dan kegiatan dapat berjalan

baik;

e) Peningkatan koordinasi baik antar bidang yang ada di Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyuasin maupun dengan lintas sektor.

Walaupun demikian, semua kendala yang ada bukan merupakan suatu

halangan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dalam rangka melaksanakan

pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Banyuasin. Permasalahan itu

masihdirasakan dalam batas-batas normal dan terkendali. Akhirnya semoga Laporan

Kinerja (LKj) Tahunan Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin yang telah disusun ini

dapat memberikan manfat antara lain :

a) Menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan

dalam ragka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.

b) Menjadikan Dinas Kesehatan Kabupaten banyuasin sebagai instansi

pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efektif, efisien

dan responsive terhadap aspirasi masyarakt dan lingkungannya.

c) Mendorong Dinas Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah Kabuapten

Banyuasin untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan

pembangunan secara baik dan bener (good governace) yang didasarkan pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan

dapat dipertanggungjawabkan kepada msayarakat.

d) Terpeliharanya kepercayaan masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuasin.

Demikianlah Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini sebagai sarana pertanggungjawaban

keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja Tahun 2016, untuk dapat digunakan

sebagai acuan perbaikan penyusunan perencanaan dan meningkatkan kinerja pada

tahun yang akan datang.